teknik tenaga listrik ( sumber arus listrik/accumulator )
TRANSCRIPT
TEKNIK TENAGA LISTRIK
TUGAS TENTANG BATERAI
Oleh :
Ari Bagus Pratama (1310502010)
UNIVERSITAS TIDAR
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
MAGELANG
2015
I. MACAM SUMBER TEGANGAN
1. Elemen Primer
A. Elemen Basah
• Elemen Volta
Elemen Volta adalah sumber arus listrik pertama yang dibuat oleh
manusia. Elemen ini terdiri dari batang tembaga dan batang seng yang dicelupkan
ke dalam asam sulfat encer. Tegangan yang dihasilkan = 1,5 V. Kelemahannya:
terjadi polarisasi pada batang tembaga.
•Elemen Daniell
Elemen Daniell merupakan modifikasi dari elemen Volta, yaitu dengan
memperbaiki penampilan elemen. Untuk mencegah polarisasi gas hidrogen,
elektrode dilindungi oleh larutan tembaga sulfat (larutan kimia) yang dinamakan
depolarisator.
B. Elemen kering
Baterai adalah elemen kering yang disusun sedemikian rupa sehingga
mudah dipakai dan dibawa.
2. Elemen Sekunder
A. Elemen Sekunder Basah
• Akumulator (aki)
Akumulator merupakan sumber arus listrik yang dapat diisi ulang.
Akumulator menggunakan 2 batang timbal dan asam sulfat encer sebagai
elektrolit. Sebelum digunakan akumulator harus dimuati terlebih dahulu. Ketika
dimuati pada kutub + timbul lapisan timbal oksida yang berfungsi sebagai katoda.
Aki merupakan rangkaian seri beberapa akumulator. Pada umumnya aki terdiri
dari 6 akumulator, sehingga memiliki beda potensial 12 V. Pada saat aki
digunakan terjadi perubahan energi kimia menjadi energi listrik. Pada saat aki
diisi ulang terjadi perubahan energi listrik menjadi energi kimia.
B. Elemen Sekunder Kering
Nicad adalah pengembangan dari baterai sehingga dapat diisi ulang.
Nicad menggunakan nikel hidroksida sebagai elektroda negatif dan cadmium
sebagai elektroda positif. Beda potensial yang dihasilkan 1,2 V.
1. Definisi Baterai
Baterai atau aki adalah sebuah sel listrik dimana di dalamnya berlangsung
proses elektrokimia yang reversibel (dapat berbalikan) dengan efisiensinya
yang tinggi.
2. Fungsi Baterai
Baterai atau aki pada mobil berfungsi untuk menyimpan energi listrik
dalam bentuk energi kimia, yang akan digunakan untuk mensuplai listik ke sistem
starter, sistem pengapian, lampu-lampu dan komponen komponen kelistrikan
lainnya.
II. BATERAI
Berdasarkan konstruksi baterai dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
a. Konstruksi Comound
Baterai ini sel-selnya berdiri sendiri-sendiri dan antara sel yang satu
dengan yang lain dihubungkan dengan lead bar (connector) diluar case.
b. Konstruksi Solid
Baterai ini antara sel yang satu dengan yang lain dihubungkan dengan
lead bar di dalam case. Terminal yang kelihatan hanya dua buah hasil hubungan
seri dari sel-selnya.
3. Konstruksi Baterai
A. Kotak Baterai
Wadah yang menampung elektrolit dan elemen baterai disebut kotak
baterai. Ruangan didalamnya dibagi menjadi ruangan sesuai dengan jumlah
selnya. Pada kotak baterai terdapat garis tanda upper level dan lower level ,
sebagai indicator jumlah elektrolit. Dibuat dari ebonit atau plastik, wadah
untuk accu 6 volt terbagi atas 3 sel, dan untuk accu 12 volt terbagi atas 6 sel.
Pada kotak baterai terdapat garis tanda permukaan atas dan bawah (Upper dan
Lower). Pelat-pelat posisinya ditinggikan dari dasar dan diberi penyekat,
tujuannya agar tidak terjadi hubungan singkat apabila ada bahan aktif (timah
dan lain-lain) terjatuh dari pelat. Tutup baterai dibuat dari bahan yang sama
seperti bak/wadah.
Gambar kotak baterai
4. Komponen Baterai
B. Elektrolit Baterai
Elektrolit baterai merupakan campuran antara air suling (H2O)
dengan asam sulfat (SO4), komposisi campuran adalah 64 % H2O dan dan 36
% SO4. Dari campuran tersebut diperoleh elektrolit baterai dengan berat jenis
1,270. Berat jenis elektrolit pada baterai saat ini dalam keadaan terisi penuh
ialah 1,260 atau 1,280 (pada temperatur 200C). Perbedaan ini disebabkan
perbandingan antara air sulingan dengan asam sulfat pada masing-masing tipe
berbeda. Elektrolit yang berat jenisnya 1,260 mengandung 65% air sulingan
dan 35% asam sulfat, sedangkan elektrolit yang berat jenisnya 1,280
mengandung 63% air sulingan dan 37% asam sulfat.
Gambar elektrolit baterai
C. Sumbat Ventilasi
Sumbat ventilasi ialah tutup untuk lubang pengisian elektrolit. Sumbat
ini juga berfungsi untuk memisahkan gas hidrogen (yang terbentuk saat
pengisian) dan uap asam sulfat di dalam baterai dengan cara membiarkan gas
hidrogen keluar lewat lubang ventilasi, sedangkan uap asam sulfat mengembun
pada tepian ventilasi dan menetes kembali ke bawah.
Gambar sumbat ventilasi
D. Plat Positif dan Plat Negatif
Plat positif dan negatif merupakan komponen utama suatu baterai.
Hal-hal yang perlu diketahu tentang plat yaitu:
- Plat positif terbuat dari lead peroxida
- Plat negatif terbuat dari spongy lead
- Biasanya plat negatif satu lebih banyak dari plat positif, meskipun
beberapa baterai memiliki jumlah kedua plat yang sama.
- Plat pembatas, terbat dari bahan isolasi dipasang antara plat positif
dan negatif
Gambar plat positif dan plat negatif
E. Separator
Untuk memisahkan tiap-tiap sel (-) maupun sel (+).
F. Lapisan Serat Gelas (Fiber Glass)
Antara plat positif dan negatif disisipkan lembaran separator yang
terbuat dari serat cellulosa yang diperkuat dengan resin. Lembaran lapisan
serat gelas dipakai untuk melindungi bahan aktif dari pelat positif, karena
timbal peroksida mempunyai daya kohesi yang lebih rendah dan mudah rontok
jika dibandingkan dengan bahan aktif dari pelat negatif. Selain itu lapisan serat
gelas juga berfungsi melindungi separator.
Gambar separator dan fiber glass
G. Penghubung Sel
Untuk menghubungkan tiap-tiap sel dari sel-sel baterai pada sel
baterai (-) dan (+).Suatu baterai 12 volt mempunyai 6 sel, sedang baterai 6 volt
mempunyai 3 sel. Sel merupakan unit dasar suatu baterai dan mempunyai
voltase sebesar 2 volt. Penghubung sel ini terbuat dari paduan timbal-antimon.
Ada dua cara menghubungkan sel-sel tersebut. Yang pertama dinding penyekat
melalui atas dinding penyekat (Over The Partition) dan yang kedua melalui
(Through The Partition). Terminal terdapat pada kedua sel ujung, satu bertanda
positif (+) dan yang lain negatif (-). Melalui kedua terminal ini listrik dialirkan.
Gambar
penghubung sel
Penghubung sel
H. Sel/Elemen Baterai
Sel baterai terdiri dari gabungan pelat positif dan pelat negative yang
disekatkan oleh separator antara pelat yang satu dengan pelat yang lainya.
Jumlah dan ukuran pelat adalah dua factor yang menentukan besar kecilnya
kapasitas sebuah baterai. Pada setiap sel, jumlah pelat negative lebih banyak
satu adri pada pelat positive sehingga sisi luar pelat setiap sel adalah pelat
negative. Pelat positif maupun pelat negative terdiri atas rangka dan bahan
aktif. Bahan yang digunakan sebagai rangka adalah timah dan antimony. Bahan
aktif pelat positif adalah timah peroksida (PbO2), sedangkan pelat negative
adalah timah murni (Pb) berwarna abu-abu (metallic gray). Kedua bahan aktif
tersebut diikatkan pada rangka sehingga terbentuk pelat postif dan negative.
Pelat-pelat positif dan negative masing-masing dihubungkan dengan pelat strap
(pengikat pelat) yang terpisah.
Gambar sel / elemen baterai
5. Perubahan Kimia Selama Pengisian Dan Pemakaian
A. Perubahan Kimia pada saat Pelepasan Muatan Listrik
Aki memberikan aliran listrik jika dihubungkan dengan rangkaian luar
misalnya, lampu, radio dan lain-lain. Aliran listrik ini terjadi karena reaksi
kimia dari asam sulfat dengan kedua material aktif dari plat positif dan plat
negatif. Pada saat pelepasan muatan listrik terus menerus, elektrolit akan
bertambah encer dan reaksi kimia akan terus berlangsung sampai seluruh
bahan aktif pada permukaan plat positif dan negatif berubah menjadi timbal
sulfat. Jika Aki tidak dapat lagi memberi aliran listrik pada voltage tertentu,
maka aki tersebut dalam keadaan lemah arus (soak).
B. Perubahan Kimia pada saat Pengisian Muatan Listrik
Pada proses pengisian muatan listrik, kembali terjadi proses reaksi
kimia yang berlawanan dengan reaksi kimia pada saat pelepasan muatan.
Timbal peroksida terbentuk pada plat positif dan timbal berpori terbentuk
pada plat negatif, sedangkan berat jenis elektrolit akan naik, karena air
digunakan untuk membentuk asam sulfat. Aki kembali dalam kondisi
bermuatan penuh.
C. Penurunan Berat Jenis Accu Zuur selama Pelepasan Muatan Listrik
Berat jenis accu zuur akan turun sebanding dengan derajat pelepasan
muatan, jadi jumlah energi listrik yang ada dapat ditentukan dengan mengukur
berat jenis accu zuurnya, misalnya aki mempunyai berat jenis accu zuur 1.260
pada 20°C, bermuatan listrik penuh, setelah melepaskan muatan listrik berat
jenisnya 1.200 pada 20°C, maka Aki masih mempunyai energi listrik sebesar
70% .
D. Berat Jenis Accu Zuur Tergantung dari Suhu
Berat jenis accu zuur berubah tergantung dari temperaturnya, jadi
pembacaan berat jenis pada skala hudrometer kurang tepat sebelum dilakukan
koreksi suhu. Volume accu zuur bertambah jika dipanaskan dan turun jika
dingin, sedang beratnya tetap. Jika Volume bertambah sedang beratnya tetap
maka berat jenis akan turun. Berat jenis turun sebesar 0.0007 untuk kenaikan
tiap derajat celcius dalam suhu batas normal Aki. Standar berat jenis menurut
perjanjian adalah untuk suhu 20°C.
Hal-hal yang perlu diperhatikan tentang battery (accu):
1. Accu termasuk benda yang mudah terbakar, oleh sebab itu jangan
memindahkan posisi Accu mobil pada lokasi yang kurang aman.
2. Selalu meng-kontrol ketinggian air Accu. Jika kurang segera tambahkan
karena akan mempengaruhi kinerjanya. Tetapi jangan sampai melebihi,
karena Accu dapat meledak akibat tidak ada ruang untuk melepaskan uapnya.
3. Periksa terminal Accu. Jika ada kerak putih, gosok dengan sikat kawat atau
siram dengan air panas jika sudah tebal. Kerak putih ini berbahaya karena
dapat menggerus terminal dan membuat terminal dan elemen kabel saling
mengikat.
4. Accu mengandung bahan beracun berbahaya, jangan sembarangan
membuang Accu bekas. Umumnya pedagang aki menerima atau membeli aki
bekas untuk didaur ulang. Selain menjaga lingkungan, Accu bekas ini dapat
mengurangi biaya pembelian Accu baru.
6. Cara Perawatan Baterai
5. Salah satu kelemahan Accu tipe “basah” yang digunakan pada mobil
retro adalah tingkat penguapan cairan yang tinggi, yang dapat menyebabkan
karat pada benda logam di sekitar Accu, bahkan dapat memperpendek umur
Accu. Saat pengisian (recharge), akan keluar uap dari lubang kecil seperti
jarum di penutup cell. Dalam kondisi normal, uap yang keluar tidak terlalu
besar, kecuali pada kondisi pengisian yang berlebih. Pada Accu yang sudah
berumur, penguapan akan lebih besar. Untuk menghindarinya, gunakan
penutup seperti lembaran bahan karet di atas Accu
Referensi
. http://enokusuma.worlrdpress.com/ipa-3/62-2/macam-sumber-
tegangan.html
. http://mastugino.blogspot.co.id/2013/11/sumber-arus-listrik.html
. http://riastypurwandari.blogspot.co.id/2014/05/baterai.html