teknik sipil.com
DESCRIPTION
teknik sipilTRANSCRIPT
Berikut ini contoh cara menghitung volume material pasangan batu bata agar dapat ditentukan jumlah kebutuhan bahan yang tepat sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan pembangunan, pasangan batu bata biasa digunakan sebagai dinding rumah maupun gedung, baik berfungsi sebagai penyekat ruangan maupun aksesoris bangunan.
sebelum melaksanakan pekerjaan pasangan batu bata sebaiknya dihitung terlebih dahulu kebutuhan volume material bata yang diperlukan, sehingga tidak terjadi kelebihan maupun kekurangan bata pada saat proses pelaksanaan pasangan dinding bata. dari hasil perhitungan juga perlu ditambahkan kelebihan jumlah sebagai angka keamanan untuk mengatasi kekurangan bata akibat pecah atau hal-hal lain. Contoh gambar pasangan bata 3D dapat
dilihat pada gambar dibawah ini
setelah sebelumnya menghitung volume material pondasi , sekarang kita akan mencoba menghitung volume material pasangan dinding bata, misalkan sebuah pekerjaan dinding bata sepanjang 20 m setinggi 3 m, berapa volume pasangan bata, semen, pasir dan jumlah tenaga yang dibutuhkan.
langkah pertama adalah menghitung luasan pasangan dinding bata
volume = 20 m x 3 m = 60m2
berikutnya mencari data analisa BOW untuk 1m2 pasangan dinding bata adalah
Pasangan batu bata dengan 1 Pc : 4 Ps per m2 tebal ½ bata80,0000 Buah Batu bata0,4000 Sak semen0,0510 M3 Pasir pasang0,0480 Mandor0,0160 Kepala tukang batu0,1600 Tukang batu0,4800 Pekerja
selanjutnya berdasarkan analisa diatas dapat dihitng volume material seluas 60 m2
kebutuhan material untuk 60 m2 pasangan bata adalah
80,0000 x 60 m2 = 4800 Buah batu bata0,4000 x 60 m2 = 24 sak semen0,0510 x 60 m2 = 3.06 m3 pasir pasang
kebutuhan tenaga untuk 60 m2 pasangan bata adalah0,0480 x 60 m2 = 2.88 hari mandor0,0160 x 60m2 = 0.96 hari kepala tukang batu0,1600Â x 60 m2 = 9.6 hari Tukang Batu0,4800 x 60 m2 = 28.8 hari Pekerja
untuk jumlah tenaga dapat dihitung dengan cara
misalkan kita menginginkan pekerjaan tersebut selesai dalam 5 hari naka jumlah tenaga untuk pasangan batu bata seluas 60 m2 adalah:
2.88 hari: 5 = 0.576 dibulatkan 1 mandor0.96 hari : 5 = 0.192 dibulatkan 1 kepala tukang batu9.6 hari: 5 = 1.92 dibulatkan 2 Tukang Batu28.8 hari : 5 = 5.76 dibulatkan 6 Pekerja
Begitulah cara menghitung volume material pasangan bata, selanjutnya belanja ke toko material, sama minta tolong bapak tukang deh…
1. Cara menghitung volume besi beton bertulang 2. Analisa harga dan bahan pekerjaan plafond
3. Analisa pekerjaan plesteran
4. RAP rencana anggaran biaya proyek pembangunan
5. cara menghitung kebutuhan atap genteng
6. Menghitung berat besi tanpa tabel
7. menghitung keuntungan borongan
8. Cara menghitung kebutuhan keramik
9. analisa harga satuan bekisting
10. Rekapitulasi rencana anggaran biaya
11. Rencana Anggaran Biaya Bangunan
12. Menghitung RAB Pondasi plat jalur
ara menghitung RAB pekerjaan plesteran adalah dengan menghitung volume luasan dinding yang akan dihitung dalam m2, kemudian volume tersebut dikalikan harga satuan pekerjaan plesteran per 1 m2, untuk menghitung harga plesteran per 1 m2 dapat menggunakan koefisien analisa harga dibawah yang bersumber dari Standar Nasional Indonesia ( SNI ) 2008.
Cara Menggunakanya kita pilih salah satu koefisien dibawah ini yang sesuai dengan bahan yang akan digunakan kemudian kalikan saja koefisien tersebut dengan harga material atau tenaga, kemudian dijumlahkan, nah hasil penjumlahan tersebut merupakan harga per 1 m2.
Membuat 1 m2 plesteran 1 PC : 1 PP, tebal 15 mm
Bahan
PC = 15,504 KGPP = 0,016 M3Tenaga kerjaPekerja = 0,300 OHTukang batu = 0,150 OHKepala tukang = 0,015 OHMandor = 0,015 OH
Membuat 1 m2 plesteran 1 PC : 2 PP, tebal 15 mm
Bahan
PC = 10,224 KGPP =Â 0,020 M3Tenaga kerjaPekerja = 0,300 OHTukang batu = 0,150 OHKepala tukang = 0,015 OHMandor =Â 0,015 OH
Membuat 1 m2 plesteran 1 PC : 3 PP, tebal 15 mm
Bahan
PC = 7,776 KGPP = 0,023 M3Tenaga kerjaPekerja = 0,300 OHTukang batu = 0,150 OHKepala tukang = 0,015 OHMandor = 0,015 OH
Membuat 1 m2 plesteran 1 PC : 4 PP, tebal 15 mm
Bahan
PC =g 6,240 KGPP = 0,024 M3Tenaga kerjaPekerja = 0,300 OHTukang batu = 0,150 OHKepala tukang = 0,015 OHMandor = 0,015 OH
Membuat 1 m2 plesteran 1 PC : 5 PP, tebal 15 mm
Bahan
PC = 5,184 KGPP = 0,026 M3Tenaga kerjaPekerja = 0,300 OHTukang batu = 0,150 OHKepala tukang = 0,015 OHMandor = 0,015 OH
Membuat 1 m2 plesteran 1 PC : 6 PP, tebal 15 mm
Bahan
PC = 4,416 KGPP = 0,027 M3Tenaga kerjaPekerja =0,300 OHTukang batu = 0,150 OHKepala tukang = 0,015 OHMandor = 0,015 OH
Membuat 1 m2 plesteran 1 PC : 7 PP, tebal 15 mm
Bahan
PC = 3,936 KGPP = 0,028 M3Tenaga kerjaPekerja = 0,300 OHTukang batu = 0,150 OHKepala tukang = 0,015 OHMandor =0,015 OH
Membuat 1 m2 plesteran 1 PC : 8 PP, tebal 15 mm
Bahan
PC = 3,456 KGPP = 0,029 M3Tenaga kerjaPekerja = 0,300 OHTukang batu = 0,150 OHKepala tukang = 0,015 OHMandor = 0,015 OH
Membuat 1 m2 plesteran 1 PC : ½ KP : 3 PP, tebal 15 mm
BahanPC = 5,760 KGKP = 0,003 M3PP = 0,013 M3Tenaga kerjaPekerja = 0,360 OHTukang batu = 0,120 OHKepala tukang = 0,012 OHMandor = 0,018 OH
Membuat 1 m2 plesteran 1 PC : 2 KP : 8 PP, tebal 15 mm
BahanPC = 3,000 KGKP = 0,005 M3PP = 0,020 M3Tenaga kerjaPekerja = 0,360 OHTukang batu = 0,120 OHKepala tukang = 0,012 OHMandor = 0,018 OH
Membuat 1 m2 plesteran 1 SM : 1 KP : 1 PP, tebal 15 mm
BahanSM = 0,009 M3KP = 0,009 M3PP = 0,009 M3
Tenaga kerjaPekerja = 0,360 OHTukang batu = 0,120 OHKepala tukang = 0,012 OHMandor = 0,018 OH
Membuat 1 m2 plesteran 1 SM : 1 KP : 2 PP, tebal 15 mm
BahanSM = 0,007 M3KP = 0,007 M3PP = 0,015 M3Tenaga kerjaPekerja = 0,360 OHTukang batu = 0,120 OHKepala tukang = 0,012 OHMandor = 0,018 OH
Membuat 1 m2 plesteran 1 PC : 2 PP, tebal 20 mm
Bahan
PC = 13,632 KGPP = 0,027 M3Tenaga kerjaPekerja = 0,400 OHTukang batu = 0,200 OHKepala tukang = 0,020 OHMandor = 0,022 OH
Membuat 1 m2 plesteran 1 PC : 3 PP, tebal 20 mm
Bahan
PC = 10,368 KGPP = 0,031 M3Tenaga kerjaPekerja = 0,260 OHTukang batu = 0,200 OHKepala tukang = 0,020 OHMandor = 0,013 OH
Membuat 1 m2 plesteran 1 PC : 4 PP, tebal 20 mm
Bahan
PC = 8,320 KGPP = 0,032 M3Tenaga kerjaPekerja = 0,400 OH
Tukang batu = 0,200 OHKepala tukang = 0,020 OHMandor = 0,022 OH
Membuat 1 m2 plesteran 1 PC : 5 PP, tebal 20 mm
Bahan
PC = 6,912 KGPP = 0,035 M3Tenaga kerjaPekerja = 0,400 OHTukang batu = 0,200 OHKepala tukang = 0,020 OHMandor = 0,022 OH
Membuat 1 m2 plesteran 1 PC : 6 PP, tebal 20 mm
Bahan
PC = 5,888 KGPP = 0,036 M3Tenaga kerjaPekerja = 0,400 OHTukang batu = 0,200 OHKepala tukang = 0,020 OHMandor = 0,022 OH
Membuat 1 m2 plesteran 1 SM : 1 KP : 2 PP, tebal 20 mm
BahanSM = 0,009 M3KP = 0,009 M3PP = 0,018 M3Tenaga kerjaPekerja = 0,440 OHTukang batu = 0,220 OHKepala tukang = 0,022 OHMandor = 0,022 OH
Membuat 1 m2 Berapen 1 PC : 5 PP, tebal 15 mm
Bahan
PC = 5,184 KGPP = 0,026 M3Tenaga kerjaPekerja = 0,150 OHTukang batu = 0,075 OH
Kepala tukang = 0,008 OHMandor = 0,008 OH
Membuat 1 m’ Plesteran Skoning lebar 10 mm 1 PC : 2 PP.
Bahan
PC = 0,500 KGPP = 0,013 M3Tenaga kerjaPekerja = 0,080 OHTukang batu = 0,400 OHKepala tukang = 0,040 OHMandor = 0,004 OH
Membuat 1 m2 Plesteran Granit , 1 PC : 2 Granit, tebal 10 mm
Bahan
PC = 10,000 KGBatu granit = 15,000 KGTenaga kerjaPekerja = 0,450 OHTukang batu = 0,225 OHKepala tukang = 0,023 OHMandor = 0,023 OH
Membuat 1 m2 Plesteran Teraso , 1 PC : 2 Batu Teraso, tebal 10 mm
Bahan
PC = 10,000 KGBatu teraso = 15,000 KGTenaga kerjaPekerja = 0,450 OHTukang batu = 0,225 OHKepala tukang = 0,023 OHMandor = 0,023 OH
Membuat 1 m2 Plesteran Ciprat / Kamprotan 1 PC : 2 PP
Bahan
PC = 4,320 KGPP = 0,006 M3Tenaga kerjaPekerja = 0,300 OHTukang batu = 0,100 OHKepala tukang = 0,010 OHMandor = 0,015 OH
Membuat 1 m2 finishing siar pasangan dinding bata merah (=20 m’)
Bahan
PC = 3,108 KGTenaga kerjaPekerja = 0,150 OHTukang batu = 0,075 OHKepala tukang = 0,008 OHMandor = 0,008 OH
Membuat 1 m2 finishing siar pasangan dinding conblock ekspose (=8 m’)
Bahan
PC = 1,600 KGTenaga kerjaPekerja = 0,070 OHTukang batu = 0,035 OHKepala tukang = 0,004 OHMandor = 0,004 OH
Membuat 1 m2 finishing siar pasangan batu kali adukan 1 PC : 2 PP
Bahan
PC = 6,340 KGPP = 0,012 M3Tenaga kerjaPekerja = 0,300 OHTukang batu = 0,150 OHKepala tukang = 0,015 OHMandor = 0,015 OH
Membuat 1 m2 acian
Bahan
PC = 3,250 KGTenaga kerjaPekerja = 0,200 OHTukang batu = 0,100 OHKepala tukang = 0,010 OHMandor = 0,010 OH
koefisien Berdasarkan: SNI 2837:2008
Cara menghitung volume besi beton bertulang
Besi pada konstruksi beton bertulang berfungsi sebagai panahan tegangan tarik, penggunaan besi dalam beton bertulang karena beton hanya kuat terhadap gaya tekan.
sebelum melaksanakan pekerjaan beton bertulang terlebih dahulu kita menghitung kebutuhan volume material besi beton sehingga dapat dipersiapkan sebelumnya dengan jumlah yang tepat.
cara menghitung volume besi beton bertulang adalah sebagai berikut:
misalkan sebuah pekerjaan kolom beton bertulang setinggi 6 m dengan gambar potongan besi seperti ini:
langkah perhitungan kebutuhan besi beton pada konstruksi tersebut
menghitung kebutuhan besi tulangan pokok
volume besi D10 adalah 4 bh x 6 m = 24 m’ jika panjang besi perbuah dipasaran adalah 11 m maka kebutuhan besi adalah 24
m : 11 m = 2.18 buah
berat per m’ besi D10 adalah 0.617 kg maka total kebutuhan besi D10 adalah 0.617 kg/m x 24 = 14.808 kg
Menghitung kebutuhan besi tulangan sengkang atau cincin
panjang tulang sengkang perbuah adalah 25+15+25+15+5+5 = 90 cm = 0.9 m jumlah tulangan sengkang pada kolom setinggi 6 m dengan jarak pemasangan 15 cm
adalah 6 : 0.15 = 40 buah besi tulangan sengkang.
total panjang besi tulangan sengkang adalah 40 bh x 0.9 m = 36 m
jka panjang besi perbuah dipasaran 11 m maka kebutuhan besi tulangan sengkang 36 : 11 = 3.27 buah
berat besi per kg besi D8 pada tabel adalah 0.395 kg maka jumlah kebutuhan besi adalah 0.395 kg/m x 36 m = 14.22 kg
* TABEL BERAT BESI BISA DILIHAT DISINI
dari perhitungan diatas maka kebutuhan besi tulangan nya adalah
Besi D10 = 2.18 batang = 14.808 kg Besi D8 = 3.27 batang =Â 14.22 kg
beton sebesar 0.2×0.3×6 = 0.36 m3
demikian salah satu cara perhitungan volume besi, untuk lebih mudahnya sekarang ini sudah banyak software untuk menghitung besi baik memakai excel atau yang lainya, semoga berguna ya…
1. Cara menghitung koefisien analisa harga satuan bangunan 2. analisa harga satuan bekisting
3. Menghitung berat besi tanpa tabel
4. Analisa harga dan bahan pekerjaan plafond
5. Analisa pekerjaan plesteran
6. cara menghitung volume material pasangan bata
7. Rencana Anggaran Biaya Bangunan
8. menghitung keuntungan borongan
9. Cara menghitung volume besi beton bertulang
10. Menghitung RAB Pondasi plat jalur
11. RAP rencana anggaran biaya proyek pembangunan
12. Cara menghitung kebutuhan keramik
13. cara menghitung kebutuhan atap genteng
Menghitung keuntungan borongan
“ Keuntungan borongan harus dapat diterima oleh berbagai pihak yang berhubungan dengan proses pelaksanaan konstruksi “Dalam peraturan pemerintah Indonesia besarnya keuntungan borongan ditetapkan sebesar 10% dari harga pelaksanaan proyek, namun dalam pelaksanaannya ada kemungkinan terjadi benturan kepentingan dari pihak-pihak yang terkait pekerjaan sehingga prosentasi keuntungan borongan dapat berubah. Berikut ini Keuntungan borongan dari berbagai sudut pandangOwner / pemilik proyekBagi pemilik proyek tentunya keuntungan borongan diupayakan sekecil mungkin agar dibutuhkan biaya konstruksi yang murah dan efisisen, namun diperlukan tenggang rasa agar tetap dapat memberi keuntungan bagi pihak pemborong sehingga pekerjaan dapat berlangsung dengan kualitas yang baik sesuai dengan perencanaan sebelumnya. Biaya yang terlalu murah dibawah standar dapat mengakibatkan pemborong secara sadar ataupun terpaksa melakukan pengurangan kualitas pekerjaan untuk menghindari kerugian.Kontraktor / pemborongBagi kontraktor atau pemborong tentunya keuntungan borongan diupayakan sebesar mungkin, tetapi pemborong yang professional dapat menentukan besarnya keuntungan yang baik sehingga pekerjaan dapat dikerjakan dengan kualitas maksimal dan tetap menjaga hubungan baik dengan penilik proyek karena keuntungan yang terlalu besar dapat membuat owner atau pemilik proyek merasa dirugikan dan hal ini dapat membuat owner berpindah ke lain hati untuk memutuskan memilih pemborong yang lebih murah.Pekerja proyek / karyawan proyekPengaruh keuntungan borongan bagi karyawan proyek ( misalnya karyawan kontraktor, konsultan pengawas, konsultan perencana, tukang bangunan) sangat tergantung dari kebijakan dimana karyawan tersebut bernaung.
Contoh perhitungan keuntungan borongan upahPekerjaan pasangan batu bata dikerjakan oleh satu tukang dibantu dua pekerja. Harga borongan upah per m2 Rp.12.000,00 upah harian tukang Rp.60.000,00 dan pekerja Rp.40.000,00Produktifitas tenaga kerja dapat dihitung dengan pendekatan sebagai berikut:Upah perhari ( 1 tukang + 2 pekerja ) = Rp.140.000,00Borongan per m2 Rp.13.000,00 , produktifitas tenaga 12 m3/hariTotal upah borongan per hari12 m3 x Rp.13.000,00 = Rp.156.000,00 perhariKeuntungan borongan perhari adalah upah tukang dikurangi harga produksi borongan = Rp.156.000,00 – Rp.140.000,00 = Rp.16.000,00 perhari
Untuk proyek dengan sekala besar perhitungan keuntungan borongan dihitung secara total yang biasanya sebesar Rencana anggaran biaya pekerjaan – rencana anggaran pelaksanaan ( RAB – RAPK )