teknik sampling

16
Teknik Sampling Materi ke 4 Statistika I Kelas 2 EB, EA dan DD Semester PTA 2007/2008

Upload: juan-samuel-simbolon

Post on 01-Jan-2016

14 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Penjelasan mengenai teknik sampling (ppt)

TRANSCRIPT

Page 1: Teknik Sampling

Teknik Sampling

Materi ke 4 Statistika IKelas 2 EB, EA dan DDSemester PTA 2007/2008

Page 2: Teknik Sampling

Alasan menggunakansampel :(a) populasi demikian banyaknya sehingga dalam

prakteknya tidak mungkin seluruh elemen diteliti; (b) keterbatasan waktu penelitian, biaya, dan sumber daya

manusia, membuat peneliti harus telah puas jika menelitisebagian dari elemen penelitian;

(c) bahkan kadang, penelitian yang dilakukan terhadapsampel bisa lebih reliabel daripada terhadap populasi –misalnya, karena elemen sedemikian banyaknya makaakan memunculkan kelelahan fisik dan mental parapencacahnya sehingga banyak terjadi kekeliruan. (UmaSekaran, 1992);

(d) jika elemen populasi homogen, penelitian terhadapseluruh elemen dalam populasi menjadi tidak masukakal, misalnya untuk meneliti kualitas jeruk dari satupohon jeruk

Page 3: Teknik Sampling

Pengertian-pengertian :Populasi atau universe adalah sekelompok orang, kejadian, atau benda, yang dijadikan obyek penelitian. Jika yang ingin diteliti adalah sikap konsumen terhadap satu produk tertentu, maka populasinya adalah seluruh konsumen produk tersebut. Elemen/unsur adalah setiap satuan populasi. Kalau dalam populasi terdapat 30 laporankeuangan, maka setiap laporan keuangantersebut adalah unsur atau elemen penelitian. Kerangka sampling adalah daftar yang berisikan setiap elemen populasi yang bisadiambil sebagai sampel.

Page 4: Teknik Sampling

Syarat sampel yang baik

Akurasi atau ketepatan , yaitu tingkat ketidakadaan“bias” (kekeliruan) dalam sample. Dengan kata lain makin sedikit tingkat kekeliruan yang ada dalamsampel, makin akurat sampel tersebut. Tolok ukuradanya “bias” atau kekeliruan adalah populasi. agar sampel dapat memprediksi dengan baik populasi, sampel harus mempunyai selengkap mungkin karakteristik populasi (Nan Lin, 1976).Presisi mengacu pada persoalan sedekat mana estimasi kita dengan karakteristik populasi. Presisi diukur oleh simpangan baku (standard error). Makin kecil perbedaan di antara simpangan baku yang diperoleh dari sampel (S) dengan simpangan baku dari populasi (s), makin tinggi pula tingkat presisinya.

Page 5: Teknik Sampling

Ukuran Sampel

Pertimbangan-pertimbangannya: (1) derajatkeseragaman, (2) rencana analisis, (3) biaya, waktu, dan tenaga yang tersedia . (Singarimbun dan Effendy, 1989). untuk penelitian deskriptif, sampelnya 10% daripopulasi, penelitian korelasional, paling sedikit 30 elemen populasi, penelitian perbandingan kausal, 30 elemen per kelompok, dan untuk penelitianeksperimen 15 elemen per kelompok (Gay danDiehl, 1992).

Page 6: Teknik Sampling

Roscoe (1975) dalam Uma Sekaran(1992) memberikan pedomanpenentuan jumlah sampel :Sebaiknya ukuran sampel di antara 30 s/d500 elemenJika sampel dipecah lagi ke dalamsubsampel (laki/perempuan, SD?SLTP/SMU, dsb), jumlah minimum subsampel harus 30Pada penelitian multivariate (termasukanalisis regresi multivariate) ukuran sampelharus beberapa kali lebih besar (10 kali) darijumlah variable yang akan dianalisis.Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, dengan pengendalian yang ketat, ukuran sampel bisa antara 10 s/d 20 elemen.

Page 7: Teknik Sampling

Teknik Pengambilan Sampelrandom sampling / probability samplingadalah cara pengambilan sampel yang memberikan kesempatan yang sama untukdiambil kepada setiap elemen populasi. Artinya jika elemen populasinya ada 100 dan yang akan dijadikan sampel adalah 25, maka setiap elemen tersebut mempunyaikemungkinan 25/100 untuk bisa dipilihmenjadi sampel. nonrandom sampling atau nonprobabilitysampling, setiap elemen populasi tidakmempunyai kemungkinan yang sama untukdijadikan sampel

Page 8: Teknik Sampling

Teknik Pengambilan Sampel

Pada sampel acak (random sampling) dikenal dengan istilah simple random sampling, stratified random sampling, cluster sampling, systematic sampling, dan area sampling. Pada nonprobability sampling dikenalbeberapa teknik, antara lain adalahconvenience sampling, purposive sampling, quota sampling, snowball sampling

Page 9: Teknik Sampling

Simple Random Sampling atau Sampel Acak Sederhana

Susun “sampling frame”Tetapkan jumlah sampel yang akan diambilTentukan alat pemilihan sampelPilih sampel sampai dengan jumlahterpenuhi

jika analisis penelitiannya cenderungdeskriptif dan bersifat umum. Perbedaankarakter yang mungkin ada pada setiapunsur atau elemen populasi tidakmerupakan hal yang penting bagi rencanaanalisisnya.

Page 10: Teknik Sampling

Stratified Random Sampling atauSampel Acak Distratifikasikan

Siapkan “sampling frame”Bagi sampling frame tersebut berdasarkanstrata yang dikehendakiTentukan jumlah sampel dalam setiap stratumPilih sampel dari setiap stratum secara acak.

Karena unsur populasi berkarakteristikheterogen, dan heterogenitas tersebutmempunyai arti yang signifikan padapencapaian tujuan penelitian

Page 11: Teknik Sampling

Cluster Sampling atau SampelGugus

Susun sampling frame berdasarkan gugus– Dalam kasus di atas, elemennya ada100 departemen.Tentukan berapa gugus yang akan diambilsebagai sampelPilih gugus sebagai sampel dengan caraacakTeliti setiap pegawai yang ada dalamgugus sample

Page 12: Teknik Sampling

Systematic Sampling atauSampel Sistematis

Susun sampling frameTetapkan jumlah sampel yang ingindiambilTentukan K (kelas interval)Tentukan angka atau nomor awal di antarakelas interval tersebut secara acak ataurandom – biasanya melalui cara undiansaja.Mulailah mengambil sampel dimulai dariangka atau nomor awal yang terpilih.Pilihlah sebagai sampel angka atau nomorinterval berikutnya

Page 13: Teknik Sampling

Area Sampling atau SampelWilayah

Susun sampling frame yang menggambarkan petawilayah (Jawa Barat) – Kabupaten, Kotamadya, Kecamatan, Desa.Tentukan wilayah yang akan dijadikan sampel(Kabupaten ?, Kotamadya?, Kecamatan?, Desa?)Tentukan berapa wilayah yang akan dijadikan sampel penelitiannya.Pilih beberapa wilayah untuk dijadikan sampel dengan cara acak atau random.Kalau ternyata masih terlampau banyak respondenyang harus diambil datanya, bagi lagi wilayah yang terpilih ke dalam sub wilayah.

Page 14: Teknik Sampling

Convenience Sampling atau sampelyang dipilih dengan

pertimbangan kemudahan.

Jenis sampel ini sangat baik jika dimanfaatkan untuk penelitian penjajagan, yang kemudian diikuti oleh penelitian lanjutan yang sampelnya diambil secara acak (random). Beberapa kasus penelitianyang menggunakan jenis sampel ini, hasilnya ternyata kurang obyektif.

Page 15: Teknik Sampling

Purposive Sampling

Judgment Sampling, Sampel dipilihberdasarkan penilaian peneliti bahwadia adalah pihak yang paling baikuntuk dijadikan sampel penelitiannya.Quota Sampling, Teknik sampel iniadalah bentuk dari sampeldistratifikasikan secara proposional, namun tidak dipilih secara acakmelainkan secara kebetulan saja.

Page 16: Teknik Sampling

Snowball Sampling – SampelBola Salju

Cara ini banyak dipakai ketika peneliti tidakbanyak tahu tentang populasi penelitiannya. Dia hanya tahu satu atau dua orang yang berdasarkan penilaiannya bisa dijadikansampel. Karena peneliti menginginkan lebihbanyak lagi, lalu dia minta kepada sampelpertama untuk menunjukan orang lain yang kira-kira bisa dijadikan sampel.