teknik komputasi lanjut - … · pencacah pencacah adalah sebuah register yang mampu menghitung...
TRANSCRIPT
Mata kuliah TEKNIK DIGITAL
Jurusan Teknik Elektro (S1) UAD Yogyakarta 1
=== PENCACAH dan REGISTER ===
Pencacah
Pencacah adalah sebuah register yang mampu menghitung jumlah pulsa detak yang
masuk melalui masukan detaknya, karena itu pencacah membutuhkan karakteristik
memori dan pewaktu.
Pencacah digital mempunyai karakteristik penting yaitu:
1) Jumlah hitung maksimal (Modus Cacahan).
2) Menghitung ke atas atau ke bawah.
3) Operasi Asinkron atau Sinkron.
4) Bergerak bebas atau berhenti sendiri.
Manfaat pencacah antara lain adalah sebagai :
1) Pengukur frekuensi.
2) Pembagi frekuensi.
3) Penyimpan data.
4) Pengurutan alamat, dan lain-lain.
a) Pencacah Gelombang
Pencacah digital hanya akan menghitung dalam biner atau dalam kode biner. Tabel
di bawah ini menunjukkan urutan hitungan dalam biner dari 0000 sampai 1111 (0
sampai 15 dalam desimal). Suatu pencacah digital yang menghitung biner dari 0000
sampai 1111, dapat disebut sebagai pencacah modulo-16. Modulus dari suatu
pencacah adalah jumlah hitungan yang dilaluinya. Istilah “modulo” kadang-kadang
disingkat dengan “mod”. Dengan demikian maka pencacah ini dapat disebut
sebagai suatu pencacah mod-16.
Cacahan Q3 Q2 Q1 Q0
0 0 0 0 0
1 0 0 0 1
2 0 0 1 0
3 0 0 1 1
4 0 1 0 0
5 0 1 0 1
6 0 1 1 0
7 0 1 1 1
8 1 0 0 0
9 1 0 0 1
10 1 0 1 0
11 1 0 1 1
12 1 1 0 0
13 1 1 0 1
14 1 1 1 0
15 1 1 1 1
Tabel cacahan biner dari 0000 sampai 1111
Mata kuliah TEKNIK DIGITAL
Jurusan Teknik Elektro (S1) UAD Yogyakarta 2
Diagram logika pencacah mod-16 dan diagram pewaktunya ditunjukan pada
Gambar di bawah ini.
Gambar: (a) Pencacah Mod 16; (b) Diagram Pewaktu Pencacah Mod 16
Cara kerja rangkaian
Flip-flop JK tersebut dipacu ujung negatif.
Semula Clear (Clr) dibuat 0 untuk mereset semua keluaran, sehingga keadaan
awal keluaran Q3 Q2 Q1 Q0 = 0 0 0 0
Kemudian Clear (Clr) dibuat 1 untuk mengoperasikan semua flip-flop.
Clk mentogel Q0 saat pulsa Clock dari 1 ke 0.
Q0 mentogel Q1 saat pulsa Q0 dari 1 ke 0.
Q1 mentogel Q2 saat pulsa Q1 dari 1 ke 0.
Q2 mentogel Q3 saat pulsa Q2 dari 1 ke 0.
Perhatikan pulsa 16, semula keluaran cacahan adalah : Q3 Q2 Q1 Q0 = 1111
Saat pulsa 16 mencapai tepi negatif, nilai cacahan kembali pada:
Q3 Q2 Q1 Q0 = 0 0 0 0
Pencacah ini tidak berhenti pada hitungan maksimumnya, melainkan melanjutkan
penghitungan selama pulsa Clock dimasukan pada masukan clk pada FF0. Jenis
Pencacah seperti ini disebut “Pencacah Gelombang” yang mempunyai karakteristik
sebagai berikut :
Jumlah Cacahan maksimal 16 (mod-16).
Menghitung ke atas (mulai 0000 s/d 1111).
Operasi Asinkron, karena tidak semua Flip-flop mentogel tepat serempak
dengan detak (clock).
Bergerak bebas,karena cacahan tidak berhenti pada hitungan maksimumnya.
Pencacah ini juga disebut sebagai pembagi frekuensi.
Frekuensi Q0 = 1/2 frekuensi Clock.
Frekuensi Q1 = 1/4 frekuensi Clock.
Mata kuliah TEKNIK DIGITAL
Jurusan Teknik Elektro (S1) UAD Yogyakarta 3
Frekuensi Q2 = 1/8 frekuensi Clock.
Frekuensi Q3 = 1/16 frekuensi Clock.
Flip-Flop ke 1 membagi 2 frekuensi Clock.
Flip-Flop ke 2 membagi 4 frekuensi Clock.
Flip-Flop ke 3 membagi 8 frekuensi Clock.
.
.
.
Flip-Flop ke n membagi 2n frekuensi Clock
b) Pencacah-Pencacah yang Lain
1. Pencacah Mod-6
Untuk membuat pencacahmod-6 diperlukan tabel berikut :
Penjelasan:
Cacahan maksimal mod – 6 adalah 101, berikutnya harus kembali ke cacahan awal
000. Akan tetapi cacahan setelah 101 adalah 110. Ini berarti Q2 Q1 Q0 = 1 1 0. Agar
menjadi cacahan 0 0 0, maka Q2 dan Q1 harus dijadikan 0 dengan cara memberikan
gerbang NAND dan outputnya diumpankan pada masukan Clear. Akibatnya nilai
CLR = 0, ini akan mereset semua flip-flop sehingga Q2 Q1 Q0 = 0 0 0. Selanjutnya
pencacah akan mencacah mulai awal lagi
Gambar Pencacah Gelombang Mod 6
No Q2 Q1 Q0
Cacahan 4-an 2-an 1-an
0
1
2
3
4
5
0
0
0
0
1
1
0
0
1
1
0
0
0
1
0
1
0
1
6 1 1 0
7 1 1 1
Sikel - ulangan
Mata kuliah TEKNIK DIGITAL
Jurusan Teknik Elektro (S1) UAD Yogyakarta 4
Gambar Diagram Pewaktu Pencacah gelombang Mod 6
Pada gambar di atas tampak bahwa setelah pulsa clock ke-6, Q1 dan Q2 berharga 1.
Dengan adanya gerbang NAND, menyebabkan nilai 1 pada Q1 dan Q2 dalam waktu
yang sangat singkat berubah menjadi 0.
2. Pencacah Mod-10 (Pencacah Dekade)
Untuk merancang Mod-10, diperlukan tabel berikut.
Hitung
Desimal
Hitung Biner
8-an 4-an 2-an 1-an
Q3 Q2 Q1 Q0
0 0 0 0 0
1 0 0 0 1
2 0 0 1 0
3 0 0 1 1
4 0 1 0 0
5 0 1 0 1
6 0 1 1 0
7 0 1 1 1
8 1 0 0 0
9 1 0 0 1
10 1 0 1 0
11 1 0 1 1
12 1 1 0 0
13 1 1 0 1
14 1 1 1 0
15 1 1 1 1
Sikel - ulangan
Mata kuliah TEKNIK DIGITAL
Jurusan Teknik Elektro (S1) UAD Yogyakarta 5
Gambar Pencacah Decade (Mod 10)
Penjelasan :
Cacahan maksimal mod-10 adalah 1001, berikutnya harus kembali kecacahan awal
0000. Akan tetapi cacahan setelah 1001 adalah 1010, ini berarti Q3 Q2 Q1 Q0 = 1 0 1
0. Agar menjadi cacahan 0000, maka Q3 dan Q1 harus dijadikan 0 dengan cara
memberikan gerbang Nand dan outputnya diumpan kepada masukan clear.
Akibatnya nilai Clr = 0, ini akan mereset semua flip-flop sehingga Q3 Q2 Q1 Q1 = 0
0 0 0. Selanjutnya pencacah akan mulai melakukan pencacahan dari awal lagi.
3. Pencacah gelombang berhenti sendiri
Gambar di bawah ini menunjukkan sebuah cacahan gelombang yang bisa berhenti
sendiri pada cacahan yang di inginkan. Cacahan berakhir pada kondisi cacahan
yang terakhir (Tidak kembali ke 000), meskipun pulsa-pulsa detak terus memasuki
pencacah.
Gambar Pencacah yang bisa berhenti sendiri
Cara kerja:
Count bekerja sebagai pengendali:
Bila count = 1, maka J = K = 1, sehingga pencacah bekerja seperti biasanya.
Bila count = 0, maka J = K = 1, sehingga semua flip-flop berada pada mode tetap,
artinya pencacah tetap mempertahankan pada pencacah terakhirnya.
Contoh:
Misalnya inginkan pencacah berhenti sendiri dari 0000 s/d 1010. Disini cacahan
terakhir adalah Q3 Q2 Q1 Q0 = 1 0 1 0, nampak bahwa Q3 = 1 dan Q1 = 1, dua
keluaran ini diberi gerbang Nand dan outputnya diumpan pada count.
Mata kuliah TEKNIK DIGITAL
Jurusan Teknik Elektro (S1) UAD Yogyakarta 6
Untuk Q3 = Q1 = 1 nilai count = 0, sehingga pencacah akan berhenti sendiri pada
cacahan ini. Gambar di baawah ini menunjukan rangkaian pencacah berhenti
sendiri dimana cacahan dimulai dari 0000 s/d 1010.
Gambar Rangakaian pencacah berhenti sendiri yang mencacah dari 0000 s/d
1010
4. Pencacah Paralel
Kelemahan pencacah gelombang Asinkron ialah kelambatan waktu dalam
pemacuan semua flip-flop. Bila bit pindahan merambat melalui deretan n-buah flip-
flop, maka waktu tunda propagasi total yang dialaminya adalah ntp. (tp = waktu
tunda untuk propagasi untuk satu flip-flop). Untuk mengatasi hal ini dapat
digunakan pencacah parallel(Parallel Counter). Disebut pencacah parallel karena
semua masukan clk dari setiapflip-flop digabungkan kemasukan detak (clock).
Gambar Pencacah Paralel Mod 16
Gambar di atas adalah pencacahan parallel mod 16 dengan menggunakan flip-flop
pemicuan tepi positif. Dalam rangkaian ini semua flip=flop secara parallel
dikendalikan oleh pulsa-pulsa detak.
FF0 mengalami togel jika clock = 1
FF1 mengalami togel jika Q0 = 1
Mata kuliah TEKNIK DIGITAL
Jurusan Teknik Elektro (S1) UAD Yogyakarta 7
FF2 mengalami togel jika Q0 = Q1 = 1
FF3 mengalami togel jika Q0 = Q1 = Q2 = 1
FF ke-n mengalami togel jika Q0 = Q1 = Q2 =........ = Q n-1 = 1
5. Pencacah Paralel yang bisa berhenti sendiri
Gambar Pencacah Paralel Mod 16 yang berhenti sendiri
Gambar di atas menyajikan cara menyusun sebuah pencacah parallel terkendali
(bisa berhenti sendiri). Bila count = 0, semua flip-flop mempunyai nilai J = k = 0,
sehingga semua flip-flop berada pada mode tetap. Bila count = 1, semua flip-flop
mempunyai nilai J = k = 1, sehingga semua flip-flop berada pada mode togel dan
pencacah berfungsi sebagai pencacah parallel.
6. Pencacah Turun
Gambar Pencacah Gelombang ke bawah 3-bit
Gambar Diagram Pewaktu Pencacah turun Mod-8
Mata kuliah TEKNIK DIGITAL
Jurusan Teknik Elektro (S1) UAD Yogyakarta 8
Gambar di atas adalah rangkaian gelombang pencacah kebawah 3-bit. Berbeda
dengan pencacah keatas, pencacah ini dimulai dari cacahan 111 s/d 000. Perbedaan
rangkaian pencacah keatas adalah pada masukan clk tiap-tiap flip-flop. Pada
rangkaian ini.
0 dimasukan ke clk 1
1 dimasukan ke clk
Contoh:
1. Sebuah pencacah gelombang mod-16 diberi sinyal detak dengan frekwensi 48 MHz
pada masukan clk-nya. Bila bit-bit keluaran dinotasikan dengan Q3 Q2 Q1 Q0.
Berapa frekuensi yang terjadi pada Q0 , Q1 , Q2 dan Q3 ?
Jawab:
Frekuensi pada Q0 = 1/2 x 48 Mhz = 24 Mhz
Q1 = ¼ x 48 Mhz = 12 Mhz
Q2 = 1/8 x 48 Mhz = 6 Mhz
Q3 = 1/16 x 48 Mhz = 3 Mhz
2. Sinyal detak yang menggerakan pencacah 3-bit memiliki frekuensi 5 Mhz.
a) Berapa lamakah setiap bit pewaktu akan bertahan pada tingkat logika tinggi ?
b) Berapakah waktu yang diperlukan (cacahan awal dimulai dari 000) agar sampai
pada cacahan 100 ?
Jawab :
a)
b) Jumlah cacahan dari 000 s/d 100 = 5 cacahan
t = 5.T = 5.0,2 µs = 1 µs ( 5 buah cacahan ditempuh dalam waktu 1 µs )
3. Bila diberikan pencacah presetabel 6-bit, beberapa bilangan yang harus dipreset
untuk memperoleh rangkaian pembagi 25 ?
Jawab :
Bilangan yang dipreset = 26 – 25 = 39
4. Perhatikan gambar berikut :
Berapakah frekuensi dan periode keluaran A, B, C dan D ?
Jawab :
Mata kuliah TEKNIK DIGITAL
Jurusan Teknik Elektro (S1) UAD Yogyakarta 9
Register
Register adalah kumpulan dari elemen-elemen memori (flip-flop) yang bekerja
bersama sebagai satu unit. Register yang paling sederhana hanya dipakai untuk
penyampaian data biner. Jenis register lain mempunyai karakteristik menggeser data ke
kanan atau ke kiri disamping mempunyai karakteristik memori.
Register geser di susun dari flip-flop, yang bisa digunakan sebagai memori untuk
mengubah data seri ke pararel atau data pararel ke seri. Jenis-jenis register geser
diidentifikasi berdasarkan bagaimana cara data dimuat dan dibaca dari unit
penyimpanan.
Berdasarkan identitas ini, register dikelompokkan sebagai berikut:
1) Serial Input, Serial Output (SISO). Lihat gambar 10-1-a
2) Serial Input, Pararel Output (SIPO). Lihat gambar 10-1-b
3) Pararel Input, Serial Output (PISO). Lihat gambar 10-1-c
4) Pararel Input, Pararel Output (PIPO). Lihat gambar 10-1-d
1. Register Geser Kiri
Sifat register ini adalah memindahkan bit-bit yang tersimpan dengan cara
menggeser ke kiri. Gambar (10-2) menunjukkan register geser kiri 4 bit dengan
clear aktif rendah.
Mata kuliah TEKNIK DIGITAL
Jurusan Teknik Elektro (S1) UAD Yogyakarta 10
Gambar (10-2) Register geser kiri 4 bit dengan clear aktif rendah.
2. Pengisian Seri (Serial Loading)
Misalkan data X3 X2 X1 X0 = 1 0 1 1 akan diisikan (disimpan) dalam register
tersebut secara seri.
Caranya adalah:
1) Clr = 0 ; ini akan mereset semua flip-flop sehingga Q3 Q2 Q1 Q0 = 0 0 0 0
2) Clr = 1 ; (Register siap beroperasi)
3) Data dimasukkan secara seri dari D in
Pulsa Clk ke-1, Q3 = 0 ; Q2 = 0 ; Q1 = 0 ; Q0 = X3 [1]
Pulsa Clk ke-2, Q3 = 0 ; Q2 = 0 ; Q1 = X3 [1] ;[pQ0 = X2 [0]
Pulsa Clk ke-3, Q3 = 0 ; Q2 = X3 [1] ; Q1 = X2 [0] ; Q0 = X1 [1]
Pulsa Clk ke-4, Q3 = X3 [1] ; Q2 = X2 [0] ; Q1 = X1 [1] ; Q0 = X0 [1]
Pada pulsa clock ke-4, register sudah terisi penuh dengan data, sehingga isi register
sekarang adalah:
Q3 Q2 Q1 Q0 = 1 0 1 1
Dari sini tampak bahwa untuk memasukkan data sebanyak 4-bit dibutuhkan 4-buah
pulsa detak (clock).
Maka untuk menampung data sebanyak n-bit dibutuhkan n-buah pulsa detak
(clock), tentu saja pulsa detak harus berhenti bilamana seluruh data sudah
dimasukkan dalam register.
Pembacaaan data secara seri
Q3 , merupakan keluaran data secara serial
Beri pulsa clock (ingat data di geser ke kiri)
Pulsa ke:
Mengingat data dimasukkan secara seri dan dibaca secara seri maka register ini
disebut sebagai register series in-series out atau disingkat menjadi SISO.
Mata kuliah TEKNIK DIGITAL
Jurusan Teknik Elektro (S1) UAD Yogyakarta 11
Pembacaan data secara pararel
Pembacaaan data secara pararel dapat dilakukan secara lengsung (bersama-sama)
melalui keluaran Q3 Q2 Q1 Q0. Perhatikan gambar (10-3):
Gambar (10-3) : Register geser kiri SIPO
Mengingat data dimasukkan secara seri dan dibaca secara parallel maka register ini
disebut sebagai register series in-parallel out atau disingkat menjadi SIPO.
3. Register Geser Parallel Input – Pararell Output (PIPO)
Perhatikan gambar (10-6). Semua data dimasukkan secara bersama-sama lewat D0
D1 D2 D3 dengan datangnya 1 pulsa clock data langsung dikirim ke output Q0 Q1
Q2 Q3. Pembacaan data dilakukan langsung pada Q0 Q1 Q2 Q3.
Gambar (10-6) : Register geser PIPO
4. Register geser parallel input – serial output (PISO)
Register 4 bit parallel input – serial output (PISO) ditunjukkan pada gambar (10-7).
Rangkaian ini menggunakan D flip-flop dan gerbang NAND untuk memasukkan
(menulis) data ke dalam register. D0 D1 D2 D3 adalah input parallel. Untuk
memasukkan data, mode garis control (Write/Shift) dibuat LOW dan data saat ini
terkunci. Data bias digeser bila mode gftaris control adalah HIGH karena SHIFT
adalah aktif high. Register akan bekerja sebagai register geser kanan bila ada pulsa
clock dating.
Mata kuliah TEKNIK DIGITAL
Jurusan Teknik Elektro (S1) UAD Yogyakarta 12
Gambar (10-7) : Register geser PISO
5. Bidirectional Shift Registers
Bidirectional Shift Registers adalah register geser yang bisa menggeser data ke kiri
atau ke kanan. Bidirectional Shift Registers 4 bit menggunakan flip-flop D di
tunjukkan pada gambar (10-8).
Gambar 10-8: Bidirectional Shift Registers 4 bit menggunakan flip-flop D
Disini, sejumlah gerbang NAND disusun untuk memilih data input yang terpilih
oaleh garis control LEFT / RIGHT.
6. Register Yang bisa dibebani secara parallel atau secara seri.
Perhatikan gambar (10-9). Register jenis ini bias di isi secara seri atau parallel.
Mata kuliah TEKNIK DIGITAL
Jurusan Teknik Elektro (S1) UAD Yogyakarta 13
Gambar 10-9 : Register yang bisa dibebani secara parallel atau secara seri
Cara kerja rangkaian ini ditunjukkan oleh tabel kebenaran berikut:
Clr A Q Mode
0 0 0 Reset
0 1 * Larangan
1 0 D in Operasi seri
1 1 X Operasi paralel
Pembebanan secara Paralel
(misalkan data yang diisikan adalah X = 1 0 1 1)
1) Clear = 0 ; A = 0, dengan adanya NAND maka semua Ps = 1, untuk
mengosongkan (clear) keluaran Q, jadi Q = 0 0 0 0
2) Clear = 1 ; A = 1 (register siap beroperasi secara parallel)
3) Memasukkan data secara parallel melalui kaki X3 X2 X1 X0 = 1 0 1 1 dengan
adanya gerbang NAND, maka
Q3 = X3 [1] ; Q2 = X2 [0] ; Q1 = X1 [1] ; Q0 = X0 [1], sehingga keluaran Q
sekarang Q = 1 0 1 1
Pembebanan secara Seri
1. Clear = 0 ; A = 0, dengan adanya NAND maka semua Ps = 1, untuk
mengosongkan (clear) keluaran Q, jadi Q = 0 0 0 0
2. Clear = 1 ; A = 1 dengan adanya gerbang Nand maka semua Ps = 1 sehingga
register siap dioperasikan secara seri.
3. Data dimasukkan secara seri dari D in
Pulsa Clk ke-1, Q3 = X0 [1] ; Q2 = 0 ; Q1 = 0 ; Q0 = 0
Pulsa Clk ke-2, Q3 = X1 [1] ; Q2 = X0 [1] ; Q1 = 0 ; Q0 = 0
Pulsa Clk ke-3, Q3 = X2 [0] ; Q2 = X1 [1]; Q1 = X0 [1]; Q0 = 0
Pulsa Clk ke-4, Q3 = X3 [1] ; Q2 = X2 [0] ; Q1 = X1 [1] ; Q0 = X0 [1]
Setelah pulsa ke -4 maka register terisi data Q = 1 0 1 1
B D0