teknik enumerasi hasil tangkapan ikan tuna yang …...pelabuhan benoa, bali. laporan ini ditulis...

121
i TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG DIDARATKAN DI PELABUHAN BENOA, BALI PRAKTIK KERJA LAPANG Oleh : IRSYADATUL FIKRIYAH F. P. NPM 17.03.4.1.1.00024 PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN JURUSAN KELAUTAN DAN PERIKANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA BANGKALAN 2020

Upload: others

Post on 24-Dec-2020

38 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

i

TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG DIDARATKAN DI PELABUHAN BENOA, BALI

PRAKTIK KERJA LAPANG

Oleh :

IRSYADATUL FIKRIYAH F. P.

NPM 17.03.4.1.1.00024

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN JURUSAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

BANGKALAN 2020

Page 2: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

ii

TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG DIDARATKAN DI PELABUHAN BENOA, BALI

PRAKTIK KERJA LAPANG

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Derajat Sarjana

Strata 1 Pada Program Studi Ilmu Kelautan

Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Oleh :

IRSYADATUL FIKRIYAH F. P.

NPM 17.03.4.1.1.1.00024

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN JURUSAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

BANGKALAN 2020

Page 3: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

iii

Page 4: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

iv

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Irsyadatul Fikriyah F. P.,

lahir pada tanggal 10 Februari 1999 di Desa Blega

Kecamatan Blega Kabupaten Bangkalan. Penulis

merupakan anak tunggal dari pasangan Bapak Abdul

Fakih dan Ibu Holifah.

Penulis memulai studi Sekolah Dasar pada

tahun 2005 hingga tahun 2011 di SDN Blega 1

Kecamatan Blega. Jenjang berikutnya Sekolah

Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Blega lulus pada tahun 2014. Selanjutnya

Menempuh Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 1 Blega lulus pada tahun 2017.

Penulis berkesempatan untuk melanjutkan pendidikan Sarjana Strata 1 (S1) di

Program Studi Ilmu Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

melalui jalur SNMPTN sejak tahun 2017 hingga sekarang.

Prestasi penulis yakni mahasiswa yang cukup aktif di dalam organisasi

HIMALA (Himpunan Mahasiswa Ilmu Kelautan) pada tahun kepengurusan

2017/2018 dan 2018/2019, serta aktif di UKM-F Madura Diving Club pada tahun

kepengurusan 2017/2018 dan 2018/2019. Penulis juga menjadi awardee Beasiswa

Unggulan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2018 dan aktif mengikuti

kegiatan relawan lingkungan sejak tahun 2019. Penulis berkesempatan mengikuti

pelatihan kepemudaan dan lingkungan IYMDS (Indonesian Youth Marine Debris

Summit) tahun 2019 yang diselenggarakan oleh Divers Clean Action, serta mengikuti

pelatihan drone dan webgis tahun 2020.

Page 5: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

“ Saya Irsyadatul Fikriyah F. P., menyatakan bahwa Laporan PKL dengan judul Teknik Enumerasi Hasil Tangkapan Ikan Tuna yang Didaratkan di Pelabuhan Benoa, Bali” merupakan karya pribadi saya kecuali seluruh sumber yang menjadi rujukan telah saya sebutkan sesuai kaidah akademik yang berlaku secara umum”.

Demikian pernyataan ini dibuat dan ditandatangani serta dapat dipertanggung jawabkan.

Bangkalan, 2 Juni 2020

Irsyadatul Fikriyah F. P. NRP: 17.03.4.1.1.00024

Page 6: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat, serta

hidayahnya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan kegiatan Praktik Kerja

Lapang (PKL) serta dapat menyelesaikan laporan PKL tepat waktu. Laporan PKL

dengan judul Teknik Enumerasi Hasil Tangkapan Ikan Tuna yang Didaratkan di

Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik

kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18 Desember 2019 – 24 Januari 2020 di

Kec. Sidakarya Kab. Denpasar, Bali. Penulis menyadari bahwa terselesainya kegiatan

PKL dan laporan dapat berjalan dengan lancar berkat bantuan dan dukungan dari

berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan kesempatan hingga kegiatan praktik kerja

lapang berjalan dengan lancar

2. Kedua orang tua yang telah memberikan doa serta dukungan kepada penulis

3. Dekan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

4. Achmad Fachruddin Syah., S.Pi., M.Si., Ph.D selaku dosen pembimbing yang

telah membantu serta memberikan saran dan kritikan dalam penyusunan laporan

5. Koordinator Program Studi Ilmu Kelautan Univeritas Trunojoyo Madura

6. Zulkarnaen Fahmi, S.Pi., M.Si selaku Kepala Loka Riset Perikanan Tuna yang

telah memberikan izin melaksanakan praktik kerja lapang dan seluruh pegawai

yang telah membimbing selama di lapangan

7. Roy Kurniawan, S.Pi selaku mentor atau pembimbing lapang yang telah

mengarahkan dalam penyusunan laporan

8. Enumerator dan para pegawai Loka Riset Perikanan Tuna yang telah membantu

dalam proses pengambilan data dan pengolahan data di lapang.

9. Segenap teman yang telah mendukung kelancaran praktik kerja lapang di Loka

Riset Perikanan Tuna serta dalam penyusunan laporan

10. Semua pihak yang telah turut membantu selama ini, baik secara langsung maupun

tidak langsung yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Page 7: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

vii

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan PKL ini masih banyak

kekurangan, maka dari itu kritikan dan saran yang membangun untuk memperbaiki

penulisan laporan ini akan sangat membantu. semoga laporan ini dapat bermanfaat

bagi penulis dan khalayak umum, khususnya bagi perkembangan Ilmu Kelautan

Universitas Trunojoyo Madura di masa yang akan datang.

Page 8: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

viii

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL...........................................................................................................................i

HALAMAN JUDUL…………………...…………………………………………….ii

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………...……………….iii

RIWAYAT HIDUP………………………………………………………….…...….iv

LEMBAR PERNYATAAN……………………………………………………….....v

KATA PENGANTAR…………………………………………………………...….vi

DAFTAR ISI……………………………………………………………….…........viii

DAFTAR TABEL………………………………………………………….……...…x

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………….…….....xi

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………….………...xiii

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang……………….…………………………………………....1 2.1 Tujuan PKL……………………………………………….….………........2 3.1 Manfaat PKL………………………………………………………...........2

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Enumerasi Hasil Tangkapan Ikan Tuna di Pelabuhan Benoa Bali……......3 2.2 Sejarah Enumerasi……………………………………………………...…3

2.3 Perkembangan Perikanan Tuna di Indonesia……………………………...5

2.4 Alat Tangkap Rawai Tuna………………………………………………...6

III. METODE PELAKSANAAN 3.1 Waktu dan Tempat………………………………………………………..10 3.2 Alat dan Bahan PKL……………………………………………………...10 3.3 Metode Pelaksanaan PKL………………………………………………...14 3.4 Alur Pelaksanaan PKL…………………………………………………....15

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Instansi Loka Riset Perikanan Tuna………………....16 4.1.1 Sejarah Singkat Loka Riset Perikanan Tuna…………………….16 4.1.2 Dasar Hukum…………………………………………………….16 4.1.3 Tugas dan Fungsi…………………………………..……………16 4.1.4 Visi dan Misi…………………………………………………….17

Page 9: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

ix

4.1.5 Struktur Organisasi………………………………………………18 4.2 Fasilitas di Loka Riset Perikanan Tuna………………………………....18 4.2.1 Stasiun Monitoring Benoa……………………………………….18 4.2.2 Laboratorium Genetika………………………………………….21 4.2.3 Laboratorium Histologi………………………………………….21 4.2.4 Laboratorium Otolith…………………………………………….22 4.2.5 Labratorium Data………………………………………………..23 4.3 Praktik Kerja Lapang (PKL)…………………………………………....24

4.3.1 Pengecekan Aktivitas Kapal Bongkar…………………………...24 4.3.2 Pengisian Formulir Aktivitas Kapal (Kapal Masuk), Persentase

Perusahaan untuk Penentuan Prioritas Sampling, dan Pencatatan pada Papan Informasi Kedatangan Kapal……………………….26

4.3.3 Persiapan Formulir Sampling dan Peralatan Sampling………….29 4.3.4 Sampling……………………………………………………...…33 4.3.5 Rekapitulasi Data Hasil Sampling……………………...……….37 4.3.6 Pengisian Logbook………………………………………………38 4.3.7 Entry Data……………………………..………………………...38 4.3.8 Verifikasi dan Validasi Data…………………………………….39

4.4 Komposisi Hasil Tangkapan Rawai Tuna di Pelabuhan Benoa, Bali……40 4.5 Sebaran Ukuran Panjang Ikan Tuna yang Didaratkan di Pelabuhan Benoa

……………………………………………………………………………42 4.6 Hubungan Panjang dan Berat Ikan Tuna………………………………...47 4.7 Wilayah Penangkapan Ikan Tuna………………………………………..52

V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan…………………….…………………………………..........54 5.2 Saran………………………….…………………………………………54

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….56

LAMPIRAN…………………………………………………………………...........58

Page 10: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Alat Enumerasi……………………………...…………………………....11

Tabel 3.2 Bahan Enumerasi……………………………………………….………...13

Tabel 4.3 Jenis Prosesing Berdasarkan IOTC……..………………….……………..35

Tabel 4.4 Tipe Pengukuran Ikan Tuna Menurut IOTC…………….……..................36

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Tuna Sirip Kuning………………………………….43

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Tuna Mata Besar…………………………………...44

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Tuna Sirip Biru Selatan…………………………….45

Tabel 4.8 Data Berat (W) Tuna Sirip Kuning……………………………………….48

Tabel 4.9 Data Berat (W) Tuna Mata Besar……………………………………...…48

Tabel 4.10 Data Berat (W) Tuna Sirip Biru Selatan………………………………...48

Tabel 4.11 Uji t Terhadap Tuna Sirip Kuning, Tuna Mata Besar dan Tuna Sirip Biru

Selatan………………………………………………………………………………..49

Page 11: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Hasil Tangkapan Rawai Tuna………………………………………......7

Gambar 2.2 Alat Tangkap Ikan Tuna………………………………………………..8

Gambar 2.3 Alat Tangkap Rawai Tuna……………………………………………...8

Gambar 3.1 Peta Lokasi Praktik Kerja Lapang ……………………..……………..10

Gambar 4.1 Struktur Organisasi LRPT TA 2019…………………………………..19

Gambar 4.2 Stasiun Monitoring Benoa…………..………………………......…….20

Gambar 4.3 Laboratorium Genetika…………………….................................……21

Gambar 4.4 Laboratorium Histologi………………………..……………………...21

Gambar 4.5 Laboratorium Otolith ………………………..………………………..22

Gambar 4.6 Laboratorium Data……………………..……………………………..23

Gambar 4.7 Kegiatan Bongkar Kapal Rawai Tuna……………..………………….25

Gambar 4.8 Formulir Kapal Masuk………………………………………….…….27

Gambar 4.9 Papan Informasi Kapal……………………..…....................................27

Gambar 4.10 Formulir Persentae Kapal……………………..……………………...28

Gambar 4.11 Pengisian Formulir Persentase Kapal………………………………...28

Gambar 4.12 Pencatatan Informasi Aktivitas Kapal………………………………..29

Gambar 4.13 Cover Segar Sampler…………………………………………………30

Gambar 4.14 Cover Segar Titipan………………………………………………….30

Gambar 4.15 Cover Beku Sampler…………………………………………………31

Gambar 4.16 Cover Beku Titipan…..………………………………………………31

Gambar 4.17 Formulir Segar Sampler……………………………………………...32

Gambar 4.18 Formulir Segar Titipan..…………………………………………...…32

Gambar 4.19 Formulir Beku Sampler………………………………………………33

Gambar 4.20 Formulir Beku Titipan...……………………………………………...33

Gambar 4.21 Pendataan Bobot Ikan………………………………………………...34

Gambar 4.22 Pengukuran Panjang Cagak Bigeye Tuna………….…………………34

Gambar 4.23 Pencatatan Ukuran Panjang Cagak Ikan Tuna……………………….35

Page 12: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

xii

Gambar 4.24 Rekapitulasi Data Sampling……………………..…………………...37

Gambar 4.25 Logbook Enumerasi…..………………………………………………38

Gambar 4.26 Entry Data Enumerasi…………………………………………...…...39

Gambar 4.27 Tuna Sirip Kuning (a), Tuna Mata Besar (b) dan Tuna Sirip Biru

Selatan (c)……………………………………………….....................40

Gambar 4.28 Warna Keel Tuna Sirip Kuning (a), Tuna Mata Besar (b) dan Tuna

Sirip Biru Selatan (c)…………………………………………………41

Gambar 4.29 Bentuk Tubuh dan Warna Perut Tuna Sirip Kuning (a), Tuna Mata

Besar (b) dan Tuna Sirip Biru Selatan (c)……………………………42

Gambar 4.30 Ukuran Mata Tuna Sirip Kuning (a), Tuna Mata Besar (b) dan Tuna

Sirip Biru Selatan (c)…………………………………………………42

Gambar 4.31 Alur Pengolahan Data Sebaran Ukuran Panjang Ikan……………….43

Gambar 4.32 Grafik Sebaran Panjang Tuna Sirip Kuning………………………….46

Gambar 4.33 Grafik Distribusi Panjang Tuna Mata Besar…………………………46

Gambar 4.34 Grafik Distribusi Panjang Tuna Sirip Biru Selatan ………………….47

Gambar 4.35 Grafik Hubungan Panjang Berat Tuna Sirip Kuning………………...50

Gambar 4.36 Grafik Hubungan Panjang Berat Tuna Mata Besar…………………..51

Gambar 4.37 Grafik Hubungan Panjang Berat Tuna Sirip Biru Selatan…………...52

Gambar 4.38 Peta Penangkapan Ikan Tuna yang Didaratkan di Pelabuhan Benoa...53

Page 13: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Loogbook …………………………………………………………….. 58

Lampiran 2. Resume ……………………………………………………………….. 79

Lampiran 3. Kegiatan Praktik Kerja Lapang ……..…………...……..………….... 107

Page 14: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia memiliki kekayan sumber daya alam yang luar biasa beragam mulai

dari darat hingga laut. Potensi sumber daya laut perikanan di Indonesia memiliki nilai

ekonomi yang sangat tinggi di pasar dunia. Salah satu perikanan tangkap dan

budidaya di negara ini yaitu potensi Ikan Tuna (Thunnus sp). Ikan ini merupakan

salah satu dari beberapa jenis ikan yang dapat dimanfaatkan dengan nilai jual tinggi.

Ikan tuna ini dapat ditemui pada perairan Indonesia bagian Laut Banda dan perairan

selatan Jawa. Ikan ini banyak ditangkap oeh perusahaan penangkapan domestik

maupun illegal oleh kapal-kapal asing dari berbagai negara di Asia (Ningsih et al.

2018).

Menurut (Swastana et al., 2016) Indonesia menjadi peringkat ke-13 produksi

perikanan terbesar di dunia. Ikan tuna umumnya bermigrasi ke perairan selatan Jawa

dan Bali. Salah satu jenis ikan yang bernilai tinggi ialah ikan tuna sirip biru selatan

(Thunnus maccoyii) di Indonesia, ikan ini hanya hidup di belahan bumi selatan dan

paling besar dieksploitasi (bagian tenggara Samudera Hindia). Tempat pemijahan

ikan tuna ini pada 10º-20º LS dan 100º-125º BT dengan masa kurang lebih 6 bulan

dari September higga Maret tahun berikutnya. Kapal yang beroperasi di perairan

selatan Jawa, Bali dan barat Sumatera memiliki kapasitas 30-200 GT (Gross Ton),

kapal > 200 GT beroperasi hingga ke selatan Nusa Tenggara, Laut Fores dan Laut

Banda (Kurniawan et al., 2016).

Loka Riset Perikanan Tuna yang selanjutnya disingkat LRPT, merupakan Unit

Pelaksana Teknis Kementerian Kelautan dan Perikanan di bidang riset sumber daya

perikanan tuna dan sejenisnya (tuna like species). Instansi tersebut relevan dengan

studi yang akan diambil karena melaksanakan kegiatan riset dalam aspek biologi,

lingkungan serta dinamika populasi dan eksploitasi, juga melakukan pendataan atau

enumerasi terhadap hasil tangkapan ikan tuna. Selain itu dapat melakukan studi lain

yang berkenaan dengan kegiatan penangkapan ikan tuna, mendukung proses studi di

bidang riset kelautan dan perikanan (Loka Riset Perikanan Tuna, 2019).

Page 15: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

2

1.2 Tujuan PKL

Tujuan Praktik Kerja Lapang ini bagi mahasiswa yaitu sebagai berikut:

1. Mengetahui teknik enumerasi hasil tangkapan ikan tuna di pelabuhan Benoa,

Bali.

2. Mengetahui manajemen data hasil kegiatan enumerasi

3. Mengetahui metode analisis data hasil tangkapan berupa analisis sebaran

ukuran (panjang) ikan tuna yang didaratkan di Pelabuhan Benoa, Bali.

1.3 Manfaat PKL

Adapun manfaat yang diperoleh dari kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini

sebagai berikut:

1. Mahasiswa dapat memahami teknik enumerasi hasil tangkapan ikan tuna di

Pelabuhan Benoa, Bali.

2. Mahasiswa dapat memahami metode analisis data hasil tangkapan ikan tuna di

Loka Riset Perikanan Tuna, Bali.

3. Mahasiswa mendapatkan pengalaman sebagai karyawan di instansi Loka Riset

Perikanan Tuna, Bali.

4. Mahasiswa dapat membandingkan pengetahuan serta teori yang diperoleh

selama di perkuliahan dengan pengetahuan yang diperoleh di instansi terkait.

Page 16: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

3

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Enumerasi Hasil Tangkapan Ikan Tuna di Pelabuhan Benoa Bali

Enumerasi merupakan kegiatan pengumpulan/pencatatan data dalam hal ini

data hasil tangkapan armada rawai tuna (long line) yang berabasis di pelabuhan

Benoa. Enumerasi yang dilakukan oleh Loka Riset Perikanan Tuna difokuskan pada

pendataan hasil produksi (bobot) dan pengukuran panjang ikan. Kegiatan enumerasi

dilakukan oleh enumerator di perusahaan prosesing. Bobot ikan ditimbang

menggunakan timbangan digital dan ukuran panjang cagak ikan diperoleh dengan

cara menggunakan kaliper (Jatmiko et al. 2016).

Data hasil enumerasi digunakan dalam berbagai kajian seperti analisis pola

pertumbuhan ikan tuna, faktor kondisi, sebaran ukuran ikan tuna, karakteristik ikan

tuna, dinamika industri rawai tuna, serta produksi ikan tuna yang didaratkan di

pelabuhan Benoa, Bali. Standar Operasional Prosedur (SOP) Enumerasi yang

dilakukan oleh LRPT meliputi monitoring, pendataan informasi kapal masuk,

penentuan prioritas sampling, rekapitulasi dan pengisian logbook, serta pelaporan

hasil enumerasi (Nugroho et al. 2018).

2.2 Sejarah Enumerasi

Adanya dampak terhadap tingginya penangkapan ikan tuna sirip biru selatan

(SBT) dan tuna mata besar (BET) di daerah pemijahannya (Samudera Hindia)

menjadi perhatian Indonesia dan Australia yang kemudian mengawali program

monitoring perikanan rawai tuna yang berbasis di pelabuhan Benoa, Bali pada tahun

1992. Pada saat perikanan mengalami ekspansi yang cepat di beberapa perusahaan

pengolahan dan ukuran armada kapal, Lembaga Penelitian Perikanan Indonesia

bekerja sama dengan divisi perikanan dari Commonwealth Scientific and Industrial

Research Organisation (CSIRO) untuk melakukan pendataan (enumerasi) terhadap

pendaratan harian. Selain itu adanya pembukaan pasar Jepang untuk ikan yang

ditangkap di Indonesia seperti blufin tuna, bigeye tuna dan madidihang dalam kondisi

sashimi (Loka Riset Perikanan Tuna, 2007).

Page 17: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

4

Informasi tangkapan dan sampel biologis yang diperoleh dari enumerasi secara

berkelanjutan sangat penting dalam menganalisis stok pemijahan SBT tahunan oleh

Komite Ilmiah untuk pelaksanaan konservasi tuna sirip biru selatan. Selain enumerasi

di pelabuhan Benoa, anatara tahun 1992-2002 melaksanakan program pengambilan

sampel biologis untuk mengetahui populasi SBT di daerah pemijahan. Total gonad

yang diambil sampelnya sebanyak 1.115 yang ditunjukkan secara histologi oleh

CSIRO, namun setelah dilaksanakan pelatihan maka para ilmuan di Lembaga

Penelitian Gondol melakukan hal yang sama untuk budidaya ikan di Bali. Kegiatan

utama pada periode ini yaitu pengambilan sampel otolith untuk pembacaan umur

SBT dan tetap dilakukan hingga saat ini (Loka Riset Perikanan Tuna, 2007).

Memasuki tahun 2002 LPPT bekerja sama dengan Indian Ocean Tuna

Commission (IOTC) dan Overseas Fishery Cooperation Foundation (Jepang),

melakukan perluasan program monitoring harian pendaratan tuna longline untuk

dimasukkan ke dalam dua pelabuhan pendaratan utama lainnya seperti Muara Baru

(Jakarta) dan Cilacap (Jawa Tengah). Hal ini dilakukan untuk mencakup pendataan

semua jenis tuna dan tuna like-spesies sebagai target utama seperti marlin dan billfish

lain, serta spesies bycatch lainnya (Loka Riset Perikanan Tuna, 2007). IOTC

merupakan salah satu Regional Fisheries Management Organization (RFMO) yang

mengelola sumber daya ikan tepat berdampingan dengan perairan Indonesia (Mardia,

2011).

Pemantauan berbasis pelabuhan menghasilkan data yang lebih akurat tentang

jumlah ikan yang didaratkan, komposisi spesies hasil tangkapan, dan peluang untuk

pengambilan sampel biologis. Namun informasi tentang CPUE sangat sedikit

diperoleh, maka untuk mengatasi masalah tersebut mulai bulan Juli 2005 melakukan

percobaan program pengamatan ilmiah (observasi) untuk perikanan di Benoa yang

didanai oleh Centre for International Agricultural Research (CIAR) dan CSIRO

Australia. Sebanyak 6 anggota tim observer telah melakukan 66 trip ke laut selama

16-150 hari dan 8-54 set/trip. Setelah kembali dari laut, observer memasukkan data

ke database dan menyiapkan laporan observasi. Observer juga mengukur panjang

ikan di laut serta mengumpulkan data tentang pengoperasian kapal, peralatan

Page 18: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

5

penangkapan yang digunakan, dan kondisi lingkungan perairan (Loka Riset

Perikanan Tuna, 2007).

Australia terus menjalin kerja sama dalam penelitian dan monitoring serta

memberikan dukungan untuk pengembangan kapasitas lebih lanjut dalam ilmu

perikanan dan manajemen. Kerja sama ini bertujuan untuk memastikan keberlanjutan

jangka panjang dari saham perikanan bersama untuk kepentingan kedua negara dan

wilayah yang lebih luas. Kegiatan kerja sama terbaik berawal dari sewa ruangan yang

kecil dari tahun 1990-an menjadi kantor yang lebih besar sejak tahun 2002-2008. Saat

ini telah dibuka stasiun monitoring baru LRPT di Benoa dan menjadi dasar untuk

kegiatan penelitian serta monitoring yang lebih luas (Loka Riset Perikanan Tuna,

2007).

2.3 Perkembangan Perikanan Tuna di Indonesia

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Rochman et al. 2018), komposisi

hasil tangkapan ikan tuna pada tahun 2012-2015 terdiri dari madidihang (yellowfin

tuna) sebesar 29,83%, tuna mata besar (bigeye tuna) 33,72% , tuna sirip biru selatan

(south bluefin tuna) 13,90%, dan albakora sebesar 10,57%. Berdasarkan hasil

produksi menurut (Yusuf et al. 2017) pada tahun 2012 tuna sebesar 6,8 juta ton

meningkat menjadi 7 juta ton. Indonesia memasok lebih dari 16% produksi tuna

dunia dengan jenis yang mendominasi yaitu Skipjack tuna atau ikan cakalang (50%),

tuna sirip kuning (31,7%) dan albakora (10,8%). Produksi perikanan tuna cenderung

meningkat meskipun adanya moratorium. Permasalahan sektor perikanan Indonesia

cukup besar di antaranya adalah illegal fishing, kualitas produk yang rendah, serta

kebijakan pemerintah tentang otonomi daerah. Akhir tahun 2014 armada rawai tuna

mengalami penurunan karena adanya moratorium tentang perizinan perikanan

tangkap terhadap kapal-kapal yang diproduksi di luar negeri. Namun demikian

peraturan tersebut tidak berdampak signifikan terhadap produksi perikanan tuna di

pelabuhan Benoa (Rochman et al. 2016).

Ikan tuna yang bernilai tinggi dan banyaknya permintaan di pasar dunia

menjadikan industri perikanan tuna nasional berkembang pesat baik berupa tuna

Page 19: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

6

segar (fresh tuna), tuna beku (frozen tuna), maupun produk tuna kaleng (canning

tuna). Berdasarkan penelitian (Yusuf et al. 2017), pada tahun 2012 komoditas ekspor

tuna segar sebesar 10.247.858 kg, tuna beku sebesar 95.480.689 kg dan tuna kaleng

sebesar 72. 184.761 kg. Perairan Indonesia menjadi tempat pemijahan berbagai jenis

ikan termasuk ikan tuna, kaya akan sumber makanan, serta memiliki kondisi

oseanografi yang disukai oleh ikan tuna. Kapal yang digunakan untuk menangkap

ikan tuna memiliki kapasitas cukup kecil (< GT 60) karena lebih efisien dan

ekonomis. Kapal beroperasi paling lama dua minggu untuk menjaga mutu produk

ikan (Rahajeng, 2012).

2.4 Alat Tangkap Ikan Tuna

Alat tangkap populer yang digunakan untuk menangkap ikan tuna adalah rawai

tuna. Rawai tuna adalah alat tangkap yang digunakan dengan cara mengoperasikan

sejumlah pancing secara bersamaan 1.000-2.000 mata pancing. Rawai tuna dianggap

menjadi alat tangkap yang paling efektif digunakan dan biasanya dioperasikan di

daerah laut lepas (Samudera). Namun demikian kelemahan alat ini bersifat pasif

dimana hanya menunggu umpan yang diberikan untuk dimakan oleh ikan (Talib,

2017).

Menurut (Habibi et al. 2011), Alat tangkap lain yang dapat digunakan untuk

menangkap ikan tuna yaitu pancing ulur yang paling sederhana karena hanya terdapat

tali pancing, mata pancing dan umpan. Pancing laying-layang yang digunakan dengan

cara menerbangkan laying-layang yang tersambung dengan tali pancing dan umpan

saat ikan berada di permukaan. Pancing hanyut yang hampir sama dengan pancing

ulur terdapat pelampung, tali pancin, dan umpan yang dihanyutkan pada kedalaman

200 m. Pelampung sebagai penanda tali pancing yang dihanyutkan. Gambar 2.1

berikut merupakan contoh beberapa alat tangkap ikan tuna.

Page 20: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

7

(a)

(b)

(c)

Gambar 2.1 Alat tangkap ikan tuna (a) pancing ulur, (b) pancing laying-layang, dan (c) pancing hanyut

Sedangkan menurut (Franjaya et al. 2018), alat tangkap rawai tuna seperti pada

(gambar 2.2) di bawah ini.

Page 21: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

8

Gambar 2.2 Alat tangkap rawai tuna

Jenis ikan tuna yang dapat ditangkap menggunakan alat tangkap rawai tuna

antara lain tuna sirip kuning (Yellowfin tuna), albakora (albacore),tuna sirip biru

selatan (South bluefin tuna), tuna mata besar (Bigeye tuna), beberapa jenis hiu serta

Billfish yang meliputi marlin, toda dan lainnya (by catch). Hasil tangkapan

sampingan (by catch) yaitu bukan hasil tangkapan utama tetapi ikut tertangkap oleh

alat tangkap rawai tuna, baik memiliki nilai ekonomis maupun tidak memiliki nilai

ekonomis (Jatmiko et al. 2016). Menurut (Habibi et al. 2011) beberapa contoh jenis

ikan tuna yang ditangkap mengunakan alat tangkap rawai tuna seperti pada (gambar

2.3) di bawah ini.

(a)

Page 22: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

9

(b)

Gambar 2.3 Hasil tangkapan utama (a) tuna sirip kuning dan tuna sirip biru selatan, (b)

tuna mata besar dan albakora

Page 23: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

10

III. METODE PELAKSANAAN

3.1 Waktu dan Tempat

Pelaksanaan PKL selama 22 hari aktif kerja yaitu pada Rabu, 18 Desember

2019 hingga Jumat, 24 Januari 2020. Tempat Pelaksanaan PKL di LRPT Bali.

Alamat kantor di Jl.Mertasari No.140 Br Suwung Kangin, Sidakarya, Denpasar, Bali

80224, dan stasiun monitoring di pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali. Adapun peta

lokasi PKL dapat dilihap pada (gambar 3.1) di bawah ini.

Gambar 3.1 Peta Lokasi Praktik Kerja Lapang

3.2 Alat dan Bahan PKL

Kegiatan enumerasi membutuhkan peralatan sampling, berikut adalah alat dan

bahan yang digunakan untuk enumerasi.

Page 24: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

11

Table 3.1 Alat Enumerasi

No. Nama Alat Fungsi 1. Bolpen

Digunakan untuk menulis data

2. White board dan penghapus

Digunakan untuk mencatat informasi kapal

3. Papan alas

Digunakan sebagai alas untuk menulis

4. Kaliper

Digunakan untuk mengukur panjang cagak ikan

5. Sepatu boot

Digunakan untuk melindungi kaki saat sampling

Page 25: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

12

6. Pakaian Dinas Lapang LRPT

Digunakan sebagai seragam lapang saat sampling

7. Motor Digunakan untuk monitoring dan sampling

8. Staples

Digunakan untuk menyatukan data

9. Timbangan digital

Digunakan untuk menimbang bobot ikan

10. Kalkulator

Digunakan untuk menghitung bobot, panjang dan rekapitulasi data

11. Seperangkat PC/laptop Digunakan untuk entry data

Page 26: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

13

Table 3.2 Bahan Enumerasi

No. Nama Bahan Fungsi 1. Stabilo

Digunakan untuk menandai data

2. Correction pen

Digunakan untuk menghapus data yang salah

12. Borang sampling

Digunakan untuk mendata hasil tangkapan

13. Board marker

Digunakan untuk menulis kapal masuk pada papan informasi kapal

14. Ikan tuna sirip kuning (Thunnus albacares)

Digunakan sebagai sampel enumerasi

Page 27: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

14

15. Ikan tuna mata besar (Thunnus obesus)

Digunakan sebagai sampel enumerasi

16. Ikan tuna Sirip biru selatan (Thunnus maccoyii)

Digunakan sebagai sampel enumerasi

3.3 Metode Pelaksanaan PKL

Pelaksanakaan PKL dilakukan dengan metode observasi, wawancara,

partisipasi aktif dan dokumentasi.

a. Observasi

Observasi adalah kegiatan pengamatan. Data diperoleh dengan cara mengamati

seluruh kegiatan enumerasi di kantor Benoa maupun di kantor Mertasari.

b. Wawancara

Wawancara bertujuan untuk memperoleh informasi dari pihak-pihak terkait.

Wawancara ditujukan kepada narasumber yaitu enumerator, petugas

laboratorium data dan pembimbing lapang di LRPT. Wawancara juga

dilakukan kepada ABK dan kapten kapal yang mendaratkan hasil tangkapannya

di pelabuhan Benoa terkait posisi penangkapan ikan.

c. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan sebagai bukti kegiatan enumerasi yang dilakukan

selama PKL. Dokumentasi berupa tertulis (data enumerasi) dan visual (foto

kegiatan).

d. Partisipasi Aktif

Page 28: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

15

Mahasiswa melaksanakan enumerasi dan kegiatan lain yang dilakukan oleh

karyawan LRPT bertujuan untuk melatih keterampilan kerja. Informasi lain

tentang enumerasi diperoleh dari literatur.

3.4 Alur Pelaksanaan PKL

Pelaksanaan PKL dilakukan dengan beberapa tahapan yang ditunjukkan pada

(bagan 3.1) berikut.

Presentasi proposal PKL dan pengenalan instansi Loka Riset Perikanan Tuna Bali

Kegiatan PKL (wawancara, observasi, enumerasi dan entry data)

Menyusun laporan akhir PKL

Seminar hasil PKL

Revisi laporan PKL

Bagan 3.1 Alur Pelaksanaan PKL

Page 29: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

16

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Instansi Loka Riset Perikanan Tuna

4.1.1 Sejarah Singkat Loka Riset Perikanan Tuna

Loka Riset Perikanan Tuna merupakan Unit Pelaksana Teknis Kementerian

Kelautan dan Perikanan di bidang riset sumber daya perikanan tuna dan sejenisnya

(tuna like species) yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala

Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan. Loka Riset

Perikanan Tuna pertama dibentuk pada tahun 2011 dengan nama Loka Penelitian

Perikanan Tuna berdasarkan Persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi dalam Surat Nomor B-3677/M.PAN-RB/12/12

tanggal 2 Desember 2010. Kemudian pada tahun 2017, nama Loka Penelitian

Perikanan Tuna berubah menjadi Loka Riset Perikanan Tuna yang ditetapkan melalui

PERMEN KP No. 16/ PERMEN-KP/ 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Loka

Riset Perikanan Tuna.

4.1.2 Dasar Hukum

Peraturan hukum yang mendasari berdirinya Loka Riset Perikanan Tuna

sebagai berikut:

1. Persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi dalam Surat Nomor B-3677/M.PAN-RB/12/12 tanggal 2 Desember

2010

2. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor:

PER.27/MEN/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Loka Penelitian Perikanan

Tuna

3. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor

16/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Loka Riset Perikanan

Tuna

4.1.3 Tugas dan Fungsi

Page 30: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

17

Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia

Nomor 16/PERMEN-KP/2017 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Loka Riset

Perikanan Tuna, tanggal 27 Maret 2017 Loka Penelitian Perikanan Tuna resmi

berganti nama menjadi Loka Riset Perikanan Tuna. Tugas LRPT yaitu melaksanakan

kegiatan riset sumber daya perikanan tuna dan sejenisnya (tuna like species) di

wilayah Indonesia (perairan Samudera Hindia). Adapun fungsi LRPT sebagai berikut:

1. Penyusunan rencana program dan anggaran, pemantauan, evaluasi dan laporan;

2. Pelaksanaan kegiatan riset sumber daya perikanan tuna dan sejenisnya (tuna like

species) di wilayah Republik Indonesia pada perairan Samudera Hindia yang

meliputi aspek biologi, lingkungan, dinamika populasi dan eksploitasi;

3. Pelayanan teknis, jasa, informasi, komunikasi dan kerja sama riset;

4. Pengelolaan prasarana dan sarana riset; dan

5. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.

4.1.4 Visi dan Misi

Visi dan misi yang ingin dicapai oleh LRPT ialah sebagai berikut:

Visi

Visi LRPT yaitu:

“Menjadi Institusi Utama Penyedia Data dan Informasi Perikanan Tuna di Samudera

Hindia”.

Misi

Berdasarkan visi tersebut, maka misi LRPT Benoa dirumuskan sebagai berikut:

1. Menyediakan data dan informasi terkini hasil penelitian perikanan tuna.

2. Mengembangkan profesionalisme kelembagaan dan sumberdaya penelitian

perikanan tuna.

Tujuan dan Sasaran

Tujuan merupakan implementasi dari misi yang akan dicapai atau dihasilkan

dalam jangka waktu satu sampai lima tahun. Adanya tujuan ini maka Loka Riset

Perikanan Tuna mengetahui dengan tepat apa yang harus dilaksanakan oleh

Page 31: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

18

organisasi untuk memenuhi visi dan misinya dengan mempertimbangkan sumber

daya dan kemampuan yang dimiliki. Tujuan tersebut berfungsi juga untuk mengukur

sejauh mana visi dan misi Loka Riset Perikanan Tuna telah dicapai.

Tujuan LRPT sebagai berikut:

1. Menghasilkan data dan informasi karakteristik sumberdaya ikan tuna di

Samudera Hindia.

2. Menyiapkan bahan kebijakan bagi perencanaan pengelolaan perikanan tuna.

3. Menggalang kerjasama penelitian perikanan tuna.

4. Melaksanakan dan menyediakan bahan diseminasi hasil penelitian.

5. Menyiapkan sarana dan prasarana bagi pelaksanaan kegiatan penelitian.

6. Mengembangkan kapasitas kelembagaan dan kompetensi sumberdaya penelitian

perikanan tuna.

7. Meningkatkan akuntabilitas dan kapabilitas kelembagaan.

Sasaran Loka Riset Perikanan Tuna merupakan penjabaran dari tujuan dan

menggambarkan sesuatu yang akan dihasilkan dalam kurun waktu lima tahun serta

dialokasikan dalam lima periode. Sasaran strategis ditetapkan untuk memberikan

fokus pada penyusunan kegiatan dan alokasi sumber daya organisasi dalam kegiatan

atau operasional organisasi setiap tahunnya. Masing-masing sasaran ditetapkan

indikator untuk mengukur keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya.

4.1.5 Struktur Organisasi

Adapun struktur organisasi dan pejabat struktural yang duduk dalam organisasi

Loka Riset Perikanan Tuna terlihat pada (gambar 4.1).

Page 32: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

19

Gambar 4.1 Struktur Organisasi LRPT TA 2019 (sumber: https://lp.kkp.go.id)

Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, Loka Riset Perikanan Tuna

dipimpin oleh seorang Kepala, dengan struktur organisasi Loka Riset Perikanan Tuna

terdiri dari:

1. Urusan Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha, keuangan,

kepegawaian, perlengkapan dan rumah tangga, serta penyusunan laporan.

2. Subseksi Tata Operasional mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana,

program dan anggaran, penyebarluasan hasil penelitian serta pemantauan dan

evaluasi.

3. Subseksi Pelayanan Teknis mempunyai tugas melakukan pelayanan teknis,

pengelolaan sarana dan prasarana, dan kerja sama penelitian.

4. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan kegiatan

penelitian sumber daya perikanan tuna dan sejenisnya (tuna like species) serta

kegiatan lain sesuai dengan tugas masing-masing jabatan fungsional berdasarkan

peraturan perundang-undangan.

4.2 Fasilitas di Loka Riset Perikanan Tuna

4.2.1 Stasiun Monitoring Benoa

Page 33: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

20

Gambar 4.2 Stasiun Monitoring Benoa (sumber: dokumentasi pribadi)

Stasiun monitoring LRPT berada di Benoa. Enumerator sekaligus observer

yang bertugas setiap hari berjumlah 7 orang. Kegiatan yang dilakukan antara lain

monitoring, pendataan kapal masuk, sampling, serta rekapitulasi data. Stasiun

monitoring ini terdiri dari beberapa ruangan meliputi:

1. Ruang kerja bersama

2. Laboratorium Otolith

3. Gudang

4. Toilet

5. Dapur bersama

6. Halaman kantor

Page 34: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

21

4.2.2 Laboratorium Genetika

Gambar 4.3 Laboratorium Genetika (sumber: dokumentasi pribadi)

Kegiatan di laboratorium genetika difokuskan pada penelitian mengenai

analisis beberapa parameter genetik populasi tuna dan sejenisnya di Samudera

Hindia. Analisis yang dilakukan antara lain ekstraksi DNA, purifikasi, amplifikasi

PCR, dan elektroforensis.

4.2.3 Laboratorium Histologi

Gambar 4.4 Laboratorium Histologi (sumber: dokumentasi pribadi)

Page 35: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

22

Loka Riset perikanan Tuna memiliki laboratorium histologi. Fokus kegiatan

terhadap uji perkembangan gonad ikan dengan pengamatan tingkat kematangan

secara mikroskopis dan perhitungan fekunditas. Analis yang bertugas sebagai

pengadministrasi alat dan bahan laboratorium dan instalasi.

4.2.4 Laboratorium Otolith

Gambar 4.5 Laboratorium Otolith (sumber: dokumentasi pribadi)

Laboratorium Otolith memiliki kegiatan dalam pembuatan preparat,

pengukuran morfometri, dan preparasi otolith untuk pembacaan umur ikan. Terdapat

kepala otolith, penyelia, dan dua analis yang bertugas di laboratorium.

Page 36: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

23

4.2.5 Laboratorium Data

Gambar 4.6 Laboratorium Data (sumber: dokumentasi pribadi)

Orientasi laboratorium data ialah data sampling, data biologi, survei darat dan

observasi laut. Kegiatan yang dilakukan antara lain mengumpulkan data, entry data,

digitalisasi, inventarisasi, pelayanan dalam penerimaan dan permintaan data, serta

pembuatan laporan bulanan maupun tahunan LRPT. Petugas laboratorium juga

mengkaji tentang perikanan tuna di WPP 572 dan WPP 573.

Loka Riset Perikanan Tuna terdiri dari dua gedung, yaitu gedung kantor dan

penginapan (guest house). Gedung kantor terdiri dari tiga lantai, meliputi:

1. Lantai 1

a. Ruang tata usaha

b. Ruang pelayanan teknis

c. Laboratorium histologi

d. Dapur umum

e. Toilet

f. Ruang tamu

2. Lantai 2

a. Ruang kepala LRPT

b. Ruang peneliti

Page 37: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

24

c. Laboratorium genetika

d. Ruang pelayanan operasional

e. Ruang rapat (skala kecil)

f. Ruang tamu

g. Toilet

3. Lantai 3

a. Laboratorium data

b. Perpustakaan

c. Aula Thunnus Thunnus

d. Ruang tamu

e. Toilet

Adapun guest house terdiri dari dua lantai dengan beberapa unit kamar.

Terdapat laboratorium otolith, mushalla, tiga tempat parkir, serta halaman kantor dan

pos satpam. Instansi ini dilengkapi dengan AC dan CCTV di setiap tempat.

4.3 Praktik Kerja Lapang (PKL)

Kegiatan PKL di LRPT yaitu mengikuti seluruh aktivitas di stasiun monitoring,

pelabuhan Benoa, dan laboratorium data di kantor pusat. Adapun teknik enumerasi

hasil tangkapan armada rawai tuna (longline) yang berbasis di pelabuhan Benoa

berdasarkan SOP ialah sebagai berikut.

4.3.1 Pengecekan Aktivitas Kapal Bongkar

Pengecekan aktivitas kapal bongkar merupakan langkah pertama dalam

enumerasi. Kegiatan dimulai pukul 08.00 WITA mengelilingi setiap sisi pelabuhan

Benoa dan perusahaan perikanan di sekitar pelabuhan. Petugas berdasarkan piket

harian yang ditentukan oleh koordinator lapangan/petugas piket. Pengecekan

dilakukan dengan cara memantau kapal-kapal apakah ada yang landing atau tidak

ada. Pengecekan dilakukan setiap interval waktu 1-2 jam sekali oleh enumerator.

Page 38: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

25

Gambar 4.7 Kegiatan bongkar kapal rawai tuna (sumber: dokumentasi pribadi)

Enumerator hanya melakukan pendataan hasil tangkapan berbasis alat tangkap

rawai tuna. Ciri-ciri fisik alat ini memiliki antena di atas ruang kemudi dan line

hauler. Kapal rawai tuna (long line) juga memiliki beberapa bouy. Kapal rawai tuna

yang mendaratkan hasil tangkapannya dapat diketahui dari ciri-cirinya yaitu terdapat

crane yang berfungsi untuk mengangkat hasil tangkapan, mobil pick up untuk

mengangkut hasil tangkapan ke perusahaan perikanan terkait, serta kerumunan orang

yang bertugas untuk memindahkan hasil tangkapan hingga ke perusahaan prosesing.

Hasil tangkapan berupa skala industri baik ekspor maupun non ekspor (reject).

Ada dua macam kapal rawai tuna yang mendaratkan hasil tangkapannya di pelabuhan

Benoa yaitu kapal sampler dan kapal titipan. Kapal sampler adalah kapal yang

mendaratkan hasil tangkapannya sendiri, sedangkan kapal titipan ialah kapal yang

membawa hasil tangkapan dari kapal-kapal lain untuk didaratkan di pelabuhan. Kapal

rawai tuna ini berlayar dan menangkap ikan di Samudera Hindia dan Laut Banda,

kapal yang memiliki GT < 30 beroperasi di dalam ZEE, sedangkan kapal dengan GT

Page 39: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

26

> 30 dapat memilih daerah operasi baik di dalam ataupun di luar ZEE (Zona Ekonomi

Eksklusif).

4.3.2 Pengisian Formulir Aktivitas Kapal (Kapal Masuk), Persentase Perusahaan untuk Penentuan Prioritas Sampling, dan Pencatatan pada Papan Informasi Kedatangan Kapal

Langkah selanjutnya setelah melakukan monitoring ialah mencatat data kapal

yang masuk pada formulir aktivitas kapal. Data yang dimasukkan pada form meliputi

tanggal pendaratan, nama koordinator harian/petugas piket, tanda selar, nama kapal,

tempat pendaratan, hasil tangkapan beku atau segar, serta lama aktivitas (jam).

Informasi jumlah kapal yang masuk dan kapal yang disampling dicatat pada papan

informasi kapal seperti pada gambar 4.9. Kode huruf L untuk kapal yang landing dan

kode S untuk kapal yang disampling, kedua huruf dibedakan warnanya untuk

memepermudah pembacaan. Data coverage dicatat pada formulir persentase

pemilihan aktivitas kapal (gambar 4.10). Sampling coverage pada setiap perusahaan

dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah kapal yang disampling dengan

jumlah kapal yang landing pada satu perusahaan dikalikan 100%. Formula sampling

coverage sebagai berikut:

Page 40: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

27

Gambar 4.8 Formulir kapal masuk (sumber: dokumentasi pribadi)

Gambar 4.9 Papan informasi kapal (sumber: dokumentasi pribadi

Page 41: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

28

Gambar 4.10 Formulir persentase kapal (sumber: dokumentasi pribadi)

Penentuan prioritas sampling dilakukan apabila terdapat lebih dari satu

perusahaan yang mendaratkan hasil tangkapan dan kurangnya personil enumerator

yang bertugas. Perusahaan yang memiliki cakupan (coverage) paling rendah akan

disampling terlebih dahulu. Apabila masih memungkinkan dapat dilakukan sampling

terhadap seluruh perusahaan.

Gambar 4.11 Pengisian formulir presentase kapal (sumber: dokumentasi pribadi)

Page 42: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

29

Gambar 4.12 Pencatatan informasi aktivitas kapal (sumber: dokumentasi pribadi)

4.3.3 Persiapan Formulir Sampling dan Peralatan Sampling

Setelah menentukan dan mengetahui perusahaan mana yang akan diambil

datanya, selanjutnya menyiapkan form sampling dan peralatan yang digunakan pada

saat sampling. Apabila diketahui kapal hasil tangkapan segar/beku sampler, maka

form yang dibutuhkan hanya cover segar/beku sampler, dan form segar/beku sampler

untuk mencatat data bobot, spesies, jenis proses, panjang cagak, dan jenis

pengukuran. Jika kapal hasil tangkapan segar/beku titipan, maka form yang

dibutuhkan cover dan form segar/beku titipan. Perbedaan antara cover segar sampler

dengan segar titipan yaitu pada kolom nama kapal. Cover segar titipan terdapat kolom

nomor kapal, nama kapal, perusaahaan tempat pendaratan, tanda selar, serta

keterangan jumlah kapal total dan kapal yang disampling, jumlah perusahaan tempat

ikan didaratkan dan perusahaan yang disampling. Sedangkan cover segar sampler

tidak ada kolom seperti pada cover segar titipan, kolom yang tertera yaitu data

spesies, bobot, jenis proses, panjang dan tipe pengukuran.

Page 43: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

30

Gambar 4.13 Cover segar sampler (sumber: dokumentasi pribadi)

Gambar 4.14 Cover segar titipan (sumber: dokumentasi pribadi)

Page 44: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

31

Gambar 4.15 Cover beku sampler (sumber: dokumentasi pribadi)

Gambar 4.16 Cover beku titipan (sumber: dokumentasi pribadi)

Terdapat perbedaan form segar sampler, segar titipan, beku sampler, dan beku

titipan. Form segar sampler hanya terdapat kolom spesies, bobot, jenis prosesing,

panjang cagak, jenis pengukuran. Kolom yang terdapat pada form segar titipan

Page 45: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

32

hampir sama dengan form segar sampler, hanya saja terdapat tambahan kolom nomor

kapal yang menitipkan hasil tangkapannya. Form beku sampler sama dengan halnya

form segar sampler, namun ada tambahan kolom jumlah ikan. Sedangkan form pada

beku titipan terdapat penambahan kolom nomor kapal dan jumlah ikan. Adanya

kolom jumlah ikan karena pada pengukuran bobot ikan beku dalam satu kali

penimbangan dapat lebih dari satu ekor.

Gambar 4.17 Formulir segar sampler (sumber: dokumentasi pribadi)

Gambar 4.18 Formulir segar titipan (sumber: dokumentasi pribadi)

Page 46: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

33

Gambar 4.19 Formulir beku sampler (sumber: dokumentasi pribadi)

Gambar 4.20 Formulir beku titipan (sumber: dokumentasi pribadi)

4.3.4 Sampling

Kegiatan PKL difokuskan pada enumerasi ikan tuna segar. Sampling dilakukan

pada perusahaan perikanan yang mendaratkan hasil tangkapannya. Enumerasi yang

bertugas untuk mendata hasil tangkapan (sampling) terdapat 3 orang, yaitu 2 orang

mengukur dan mencatat panjang cagak ikan, sedangkan 1 orang mencatat bobot ikan,

serta melakukan identifikasi kapal yang menitipkan, spesies ikan, jenis prosesing, dan

tujuan didaratkan (ekspor/reject).

Page 47: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

34

Gambar 4.21 Pendataan bobot ikan (sumber: dokumentasi pribadi)

Gambar 4.22 Pengukuran panjang cagak bigeye tuna (sumber: dokumentasi pribadi)

Page 48: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

35

Gambar 4.23 Pencatatan ukuran panjang cagak ikan tuna (sumber: dokumentasi pribadi)

Hasil tangkapan beku dan segar ekspor hanya dicatat bobot tanpa melakukan

pengukuran panjang cagak karena ikan tersebut harus langsung dimasukkan ke dalam

tahap prosesing lebih lanjut untuk diekspor, hanya ikan segar non ekspor saja yang

diukur panjang cagaknya. Loka Riset Perikanan Tuna saat ini hanya fokus pada

pendataan hasil tangkapan segar (fresh) dan beku (freez) untuk tujuan ekspor maupun

reject.

Ada beberapa jenis prosesing dan tipe pengukuran ikan yang berbasis di Benoa.

Menurut (IOTC, 2002) jenis prosesing dan tipe pengukuran ikan dijelaskan pada tabel

4.2 dan 4.3 sebagai berikut.

Tabel 4.3 Jenis prosesing berdasarkan IOTC

Type Diagnostic Features Code

Whole (round)

Fish not undergoing any processing

Small specimens of tuna, billfish and sharks are commonly unprocessed (frozen fish)

WHO

Gilled

Bills (if any) and gills off. Bled and, seldom, fins-off On-board processing for tuna target species

GIL

Page 49: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

36

Tabel 4.4 Tipe Pengukuran Ikan Tuna menurut IOTC

Gutted

Bills (if any), gills and fins off, gutted Fresh t una specimens are usually processed in

this way

GGT

Headed

Dressed carcasses with heads and fins off and tail present

Billfish export and reject specimens are usually processed in this way

HDD

Tailed

Dressed carcasses with heads and fins off and caudal

peduncles present

Billfish export and reject specimens and some shark species are sometimes processed in this way

TAL

Peduncle-off

Dressed carcasses with heads, fins and caudal peduncles off

Billfish export and reject specimens and some shark species are sometimes processed in this way

PDD

Loins Only the fish loins are kept. This is a usual

processing on large longline tuna vessels for billfish and shark

LON

Shark fins

Pectoral, dorsal and seldom lower anal and caudal

fins These fins are unloaded along with the frozen fish

and sold to local or foreign buyers

SKF

Tipe Deskripsi Kode Fork Length (panjang cagak)

Ukur lurus dari rahang atas ke sirip ekor yang terpendek (fork)

FL

Ukur badan dengan meteran (tape) melengkung dari ujung rahang atas ke sirip ekor yang terpendek

FLT

Pre-dorsal Length (panjang bagian depan sirip punggung)

Ukur lurus dari ujung rahang atas ke bagian duri sirp punggung pertama yang masuk ke dalam

LD1

Page 50: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

37

4.3.5 Rekapitulasi Data Hasil Sampling

Data yang telah dikumpulkan dari hasil sampling, kemudian direkapitulasi.

Data ukuran panjang cagak ikan dicatat kembali dan disatukan dengan form yang

berisi data bobot ikan dan data lainnya. Pengisian kolom ukuran panjang cagak

dilakukan dengan cara mencocokkan bobot ikan yang telah ditimbang dengan

panjang yang telah diukur oleh enumerator.

Gambar 4.24 Rekapitulasi data sampling (sumber: dokumentasi pribadi)

Tidak jarang terdapat perbedaan selisih bobot antara enumerator yang mencatat

bobot dengan enumerator yang mencatat ukuran panjang, hal ini biasa terjadi.

Apabila perbedaan selisih hanya 1-2 kg dapat ditoleransi, namun jika selisih berbeda

jauh maka ukuran tersebut tidak cocok dengan bobot ikan yang dimaksud. Apabila

ukuran panjang tidak ada pada data bobot tersebut, maka data panjang dihapus atau

tidak digunakan. Hal ini terjadi karena dalam mencatat bobot, ikan yang ditimbang

sangat cepat sehingga terdapat perbedaan data antara enumerator dengan petugas dari

Ukur badan dengan meteran melengkung dari ujung rahang atas ke bagian duri sirip pinggung pertama yang masuk ke dalam

LD1T

Page 51: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

38

perusahaan. Kolom yang harus dilengkapi saat rekapitulasi data ialah ukuran panjang

cagak, dan tipe pengukuran.

4.3.6 Pengisian Logbook

Data yang telah direkap kemudian dimasukkan ke dalam buku catatan harian

(logbook). Data yang dicatat ke dalam logbook berfungsi sebagai dokumentasi harian

dari hasil enumerasi, serta sebagai bukti laporan enumerator setiap harinya. Data yang

dimasukkan ke dalam logbook meliputi tanggal sampling, nama enumerator, serta

keterangan yang berisi nama kapal yang landing dan mengangkut hasil tangkapan,

total hasil tangkapan ekspor dan reject, total bobot ikan ekspor dan reject, jumlah ikan

yang diukur dan jumlah kapal yang menitipkan hasil tangkapannya apabila ada.

Gambar 4.25 Logbook enumerasi (sumber: dokumentasi pribadi)

4.3.7 Entry Data

Tahap berikutnya ialah menyerahkan data hasil enumerasi ke petugas

laboratorium data untuk dilakukan entry data. Petugas bagian entry data akan

memberikan form penerimaan data untuk mengisi tanggal, nama petugas yang

menyerahkan data, dan tanggal diterimanya data. Selain itu terdapat pula kolom yang

berisi tanggal data selesai diinput, dan tanggal validasi data.

Page 52: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

39

Gambar 4.26 Entry data enumerasi (sumber: dokumentasi pribadi)

Entry data dilakukan menggunakan Microsoft excel. Pada worksheet terdapat

beberapa sheet yang harus diisi antara lain data kapal, data biologi, rekapitulasi, dan

persentase. Data rekapitulasi dan persentase yang dimaksud ialah data enumerasi

setiap bulannya. Data kapal berisi kolom meliputi data nama pelabuhan tempat

pendaratan, tujuan, nama perusahaan, tanggal sampling, sampler, total kapal, nama

kapal landing, Gross ton (GT), nomor kapal titipan, dan nama kapal titipan. Data

biologi berisi kolom yang hamper sama dengan data kapal, namun terdapat kolom

tambahan antara lain data sampler, id sample, spesies, jumlah ikan, bobot,

pengolahan, panjang, unit bobot, dan tipe ukuran. Sedangkan sheet data kapal total

berisi kolom kapal landing dan kapal sampling. Data rekapitulasi berisi kolom jumlah

bobot dan jumlah ikan per bulan. Sheet terakhir terdapat data persentase dari hasil

enumerasi setiap bulannya.

4.3.8 Verifikasi dan Validasi Data

Data yang telah diinput selanjutnya dilakukan verifikasi yang bertujuan untuk

mencocokkan data enumerasi di lapang dan data yang telah diinput ke Microsoft

excel. Apabila data tidak sesuai maka dilakukan konfirmasi kepada enumerator yang

bertugas untuk klarifikasi data. Setelah verifikasi, maka data tersebut diserahkan

kepada kepala laboratorium untuk dilakukan recheck data. Jika data sudah disetujui,

Page 53: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

40

maka data tersebut diserahkan kepada kepala LRPT untuk validasi data. Tahap

terakhir petugas laboratorium data akan melakukan digitalisasi data yang sah.

Digitalisasi dilakukan sebagai dokumentasi kegiatan enumerasi di LRPT.

4.4 Komposisi Hasil Tangkapan Rawai Tuna di Pelabuhan Benoa, Bali

Berdasarkan enumerasi hasil tangkapan rawai tuna yang didaratkan di

pelabuhan Benoa selama kegiatan PKL diperoleh komposisi spesies hasil tangkapan

utama yaitu ikan tuna sirip kuning (Thunnus albacares), tuna mata besar (Thunnus

obesus), dan tuna sirip biru selatan (Thunnus maccoyii).

(a)

Keel berwarna putih keperakan

Warna sisi perut lebih perak dan mengkilat

Warna finlet lebih kuning dan memiliki tepi berwarna hitam tipis

Tubuh berbentuk torpedo daripada jenis tuna lainnya

Memiliki corak (motif) tubuh yang jelas dan teratur (rapi)

Mata berukuran kecil

(b)

Keel berwarna putih kebiruan

Warna sisi perut lebih pudar atau pucat

Page 54: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

41

Warna finlet kuning dan memiliki tepi berwarna hitam tebal

Bentuk tubuh lebih lebar, biasanya ukuran tubuh lebih besar daripada madidihang

Ukuran mata lebih besar daripada tuna jenis lain, namun tidak jarang madidihang

memiliki ukuran mata yang hampir sama dengan BET

Ukuran operkulum lebih pendek daripada madidihang

(c)

Keel berwarna kuning kehitaman

Warna perut lebih mengkilat

Warna finlet kuning dan memiliki tepi hitam tebal

Bentuk tubuh lebih bulat dan memiliki ukuran paling besar daripada tuna jenis lain

Ukuran mata lebih kecil dari BET dan ukuran operkulum lebih panjang

Gambar 4.27 (a) Tuna sirip kining, (b) tuna mata besar, (c) tuna sirip biru selatan

(sumber: dokumentasi pribadi)

Menentukan spesies ikan tuna dapat dilihat dari beberapa ciri misalnya tiga

bagian tubuh yaitu warna keel, warna sisi perut, dan warna finlet. Pembeda lain yang

dapat dilihat yaitu bentuk dan ukuran tubuh, motif pada perut, serta ukuran mata.

Berikut identifikasi dari masing-masing spesies ikan tuna yang didaratkan di

pelabuhan Benoa:

1. Warna keel

Page 55: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

42

(a) (b) (c)

Gambar 4.28 Warna keel (a) tuna sirip kuning, (b) tuna mata besar, (c) tuna sirip biru selatan

(sumber: dokumentasi pribadi)

2. Bentuk tubuh dan warna perut

(a) (b) (c)

Gambar 4.29 Bentuk tubuh dan warna perut (a) tuna sirip kuning, (b) tuna mata besar, (c) tuna sirip

biru selatan (sumber: dokumentasi pribadi)

3. Ukuran mata

(a) (b) (c)

Gambar 4.30 Ukuran mata (a) tuna sirip kuning, (b) tuna mata besar, (c) tuna sirip biru selatan

(sumber: dokumentasi pribadi)

4.5 Sebaran Ukuran Panjang Ikan Tuna yang Didaratkan di Pelabuhan Benoa

Data yang diperoleh dari enumerasi ikan tuna yaitu ukuran panjang dan bobot

yang selanjutnya dilakukan pengolahan data menggunakan Microsoft excel untuk

Page 56: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

43

memperoleh informasi sebaran ukuran panjang ikan. Alur pengolahan data ini yaitu

sebagai berikut.

Entry data enumerasi di microsoft excel

Uji-t

Membuat tabel yang terdiri dari kolom spesies, panjang, bobot, LN (P), LN (W), batas

atas interval kelas dan panjang nilai tengah (mid length)

Mengisi data sesuai kolom

Data analysis

Membuat grafik sebaran ukuran panajang (Histogram)

Membuat garis batas ukuran pertama kali matang gonad (Lm)

Gambar 4.31 Alur pengolahan data sebaran ukuran panjang ikan

Pengukurran panjang cagak (FL) selama periode PKL dilakukan pada ikan tuna

sirip kuning (Thunnus albacares), tuna mata besar (Thunnus obesus), dan tuna sirip

biru selatan (Thunnus maccoyii). Berdasarkan enumerasi total ikan yang diukur

Page 57: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

44

panjangnya sebanyak 335 ekor. Data disajikan dalam tabel distribusi frekuensi

berikut:

Tabel 4.5 Distribusi frekuensi Tuna Sirip Kuning

Panjang (cmFL) Nilai Tengah Frekuensi 85-89 87 1

90-94 92 4

95-99 97 2

100-104 102 4

105-109 107 3

110-114 112 2

115-119 117 4

120-124 122 9

125-129 127 29

130-134 132 11

135-139 137 19

140-144 142 18

145-149 147 2

150-154 152 4

155-159 157 3

160-164 162 3

Tabel. 4.6 Distribusi frekuensi Tuna Mata Besar

Panjang Cagak (cmFL)

Nilai Tengah Frekuensi

80-84 82 1

84-89 87 3

90-94 92 0

94-99 97 1

100-104 102 1

110-114 112 7

120-124 122 9

105-109 107 13

125-129 127 16

130-134 132 13

115-119 117 12

Page 58: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

45

135-139 137 12

165-169 167 17

140-144 142 14

150-154 152 3

170-174 172 6

145-149 147 6

155-159 157 3

160-164 162 1

165-169 167 3

170-174 172 1

Tabel 4.7 Distribusi frekuensi Tuna Sirip Biru Selatan

Panjang Cagak (cmFL) Nilai Tengah Frekuensi

135-139 137 1

140-144 142 2

145-149 147 5

150-154 152 16

155-159 157 16

160-164 162 13

165-169 167 11

170-174 172 2

175-179 177 6

180-184 182 2

185-189 187 1

190-194 192 3

195-199 197 1

Kisaran panjang tuna sirip kuning antara 85-164 cmFL dengan ukuran terkecil

85 cmFL dan terbesar 164 cmFL. Rata-rata panjang 128 cmFL. Modus terdapat pada

127 cmFL sebanyak 29 ekor. Grafik histogram menunjukkan kurva distribusi normal,

hal tersebut menandakan bahwa ikan tuna sirip kuning merupakan kelompok ikan

yang hidup bergerombol. Grafik sebaran ukuran tuna sirip kuning dapat dilihat pada

(gambar 4.32) di bawah ini.

Page 59: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

46

Gambar 4.32 Grafik sebaran ukuran panjang tuna sirip kuning (Thunnus albacares)

Menurut (Zudaire et al. 2013), ikan tuna sirip kuning dikatakan mencapai

ukuran dewasa apabila mimiliki Lm sebesar 100 cmFL (garis putus-putus), hal ini

karena tuna sirip kuning telah matang gonad atau telah memijah. Hasil analisis

diketahui bahwa ikan ini yang tertangkap didominasi oleh ikan dewasa pada kisaran

ukuran panjang 101-162 cmFL sebanyak 111 ekor.

Tuna mata besar memiliki ukuran panjang antara 80-174 cmFL dengan ukuran

terkecil 80 cmFL dan tertinggi 174 cmFL. Rata-rata ukuran 130 cmFL dan modus

pada panjang 142 cmFL sebanyak 17 ekor. Ukuran panjang terdistribusi normal pada

grafik menunjukkan ikan tuna mata besar hidup bergerombol. Grafik sebaran ukuran

panjang dapat dilihat pada (gambar 4.33) di bawah ini.

1 4 2 4 3 2 4

9

29

11

19 18

2 4 3 3

0

10

20

30

40

87 92 97 102 107 112 117 122 127 132 137 142 147 152 157 162

Fre

kue

nsi

(Ek

or)

Mid Lenght (cmFL)

n = 118

1 3

0 1 1

7 9

13

16

13 12 12

17

14

3

6 6

3 1

0

5

10

15

20

82 87 92 97 102 107 112 117 122 127 132 137 142 147 152 157 162 167 172

Fre

kue

nsi

(Ek

or)

Mid Lenght (cmFL)

n = 139

Page 60: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

47

Gambar 4.33 Grafik distribusi ukuran panjang ikan tuna mata besar (Thunnus obesus)

Menurut (Zhu et al. 2010) dalam (Jatmiko et al. 2016), tuna mata besar telah

matang gonad (Lm) pada panjang 110 cmFL (garis putus-putus). Hasil analisis

diketahui bahwa ukuran panjang yang melebihi Lm kisaran 110-172 cmFL. Ukuran

tersebut menunjukkan bahwa tuna mata besar didominasi oleh ikan dewasa sebanyak

133 ekor.

Tuna sirip biru selatan diukur sebanyak 79 ekor memiliki kisaran panjang

anatara 135-199 cmFL. Ukuran panjang rata-rata 160 cmFL, sedangkan modus pada

kisaran panjang 150-160 cmFL sebanyak 32 ekor. Grafik sebaran ukuran panjang

pada (gambar 4.34) di bawah ini.

Gambar 4.34 Grafik distribusi panjang ikan tuna sirip biru selatan (Thunnus maccoyii)

Menurut (Sulistyaningsih et al. 2014), tuna sirip biru selatan dikatakan telah

matang gonad apabila Lm > 160 cmFL (garis putus-putus). Berdasarkan hasil analisa

diketahui bahwa tuna sirip biru selatan yang tertangkap memiliki ukuran panjang

lebih dari Lm sebanyak 39 ekor pada kisaran panjang 160-199 cmFL, dapat dikatakan

bahwa tuna sirip biru selatan pada panjang tersebut telah mencapai ukuran dewasa.

4.6 Hubungan Panjang dan Berat Ikan Tuna

Analisis hubungan panjang berat digunakan untk menentukan pola

pertumbuhan ikan tuna. Berdasarkan hasil enumerasi selama periode PKL diketahui

bahwa analisis hubungan panjang bobot menggunakan regresi dan uji t. Alur

1 2 5

16 16 13

11

2

6

2 1 3

1

0

5

10

15

20

137 142 147 152 157 162 167 172 177 182 187 192 197

Fre

kue

nsi

(Ek

or)

Mid Lenght (cmFL)

n = 79

Page 61: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

48

pengolahan data tidak jauh berbeda dengan analisis sebaran ukuran panjang. Uji t

dilakukan sebelum membuat grafik untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang

menyatakan dua variabel atau menunjukkan adanya perubahan yang signifikan atau

tidak pada kedua variabel. Data berat (W) ikan disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.8 Berat (W) Tuna Sirip Kuning

Berat (kg) Frekuensi 11-22 5 23-34 16 35-46 46 47-58 39 59-70 3 71-82 8

Tabel 4.9 Berat (W) Tuna Mata Besar

Berat (kg) Frekuensi 10-20 3 21-31 17 32-43 30 44-55 26 56-67 32 68-79 14 80-91 10 92-103 3 104-115 2

Tabel 4.10 Berat (W) Tuna Sirip Biru Selatan

Berat (kg) Frekuensi 55-65 26 66-76 20 77-87 15 88-98 6 99-109 3 110-120 2 121-131 2 132-142 3

Page 62: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

49

143-153 0 154-164 1

Pembuatan grafik dilakukan dengan cara memasukkan seluruh data panjang

(variable x) dan berat (variable y) ke dalam scatter (select data). Regresi dilakukan

menggunakan data panjang dan berat. Hasil dari regresi yaitu y = ax2 atau dalam

rumus hubungan panjang berat menurut (Nugroho et al., 2018) di bawah ini.

Dimana: W = hubungan panjang berat

a = intercept

L = panjang cagak ikan (cmFL)

b = slope

Menurut (Trihendradi, 2013), jika t-hitung < t-tabel maka H0 diterima, dan

jika t-hitung > t-tabel maka H0 ditolak (terima H1). H0 diasumsikan sebagai pola

pertumbuhan bersifat isometrik (b = 3) serta H1 diasumsikan sebagai pola

pertumbuhan bersifat allometrik positif (b > 3) dan allometrik negatif (b < 3). Jika b =

3 maka pertumbuhan bersifat isometrik yaitu pertumbuhan panjang dan berat sama,

jika b > 3 maka pola pertumbuhan bersifat allometrik positif yaitu pertambahan berat

lebih cepat daripada pertambahan panjangnya, dan jika b < 3 maka pola pertumbuhan

bersifat allometrik negatif yang berarti pertambahan panjang lebih cepat daripada

pertambahan beratnya (Muhammad dan Barata, 2012). Uji t dilakukan terhadap ikan

tuna sirip kuning, tuna mata besar dan tuna sirip biru selatan dengan selang

kepercayaan 95% disajikan dalam (tabel 4.11) di bawah ini.

Tabel 4.11 Uji t terhadap tuna sirip kuning, tuna mata besar dan tuna sirip biru

selatan

Spesies T-hitung T-tabel Uji T b

(slope) Hipotesis Pola

Pertumbuhan Tuna Sirip Kuning

192.789 1.981 t hitung > t tabel

2.9827 Tolak H0, terima H1

Allometrik negative

Tuna Mata Besar

37.937 1.969 t hitung > t tabel 3.0337

Tolak H0, terima H1

Allometrik positif

Page 63: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

50

Tuna Sirip Biru Selatan

26.550 1.975 t hitung > t tabel 3.2264

Tolak H0, terima H1

Allometrik positif

Berdasarkan hasil uji t yang telah dilakukan, diketahui bahwa t-hitung

(192.789) lebih besar daripada t-tabel (1.981) pada tuna sirip kuning. Berat tuna sirip

kuning yang dianalisis kisaran 11-82 kg dari total berat 4.619 kg. Hasil analisis

diperoleh grafik persamaan regresi dari hubungan panjang berat tuna sirip kuning

yaitu W= 0,005FL2.9827 dengan b = 2,9827 dan koefisien determinasi (R2) sebesar

0.9494. Hasil tersebut menunjukkan bahwa t-hitung > t-tabel yang berarti tolak H0

dan terima H1, sehingga b < 3 yaitu pola pertumbuhan tuna sirip kuning bersifat

allometrik negatif. Analisis tersebut dapat dikatakan bahwa ikan tuna sirip kuning

yang tertangkap cenderung memiliki pertumbuhan panjang yang lebih cepat daripada

pertambahan beratmya, hal ini dapat disebabkan oleh faktor dari dalam dan faktor

luar. Faktor dari dalam yaitu keturunan, sex, umur, parasit dan penyakit. Faktor dari

luar yaitu ketersediaan makanan dan suhu perairan (Muhammad dan Barata, 2012).

Grafik pola pertumbuhan disajikan pada grafik (gambar 4.35) di bawah ini.

Gambar 4.35 Grafik hubungan panjang berat tuna sirip kuning

Jumlah ikan tuna mata besar yang dianalisis sebanyak 139 ekor dengan

kisaran berat antara 10-115 kg. Hasil uji t pada tuna mata besar yaitu t-hitung

W= 0,005FL2.9827 R² = 0.9494

0

10

20

30

40

50

60

70

80

0 20 40 60 80 100 120 140 160 180

Bo

bo

t (K

G)

Panjang Cagak (cmFL)

n = 118

Page 64: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

51

(37.937) lebih besar daripada t-tabel (1.969) yang berarti tolak H0 dan terima H1. Hal

ini menunjukkan bahwa b ≠ 3. Grafik regresi diperoleh hasil W = 0,005FL3.0337

dengan b = 3,0337 dan R2 = 0,9807. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa b > 3

yang berarti pola pertumbuhan tuna mata besar bersifat allometrik positif, dimana

pertambahan berat lebih cepat daripada pertambahan panjangnya. Grafik hubungan

panjang berat ditunjukkan pada grafik (gambar 4.36) di bawah ini.

Gambar 4.36 Grafik hubungan panjang berat tuna mata besar

Uji t pada 79 ekor tuna sirip biru selatan (55-164 kg) diketahui t-hitung

(26.550) lebih besar daripada t-tabel (1.975) yang berarti tolak H0 dan terima H1 (b >

3). Grafik linier diperoleh W = 0,0000006FL3,2264 dengan b = 3,2264 dan R2 =

0,8633. Hal tersebut menunjukkan bahwa pola pertumbuhan tuna sirip biru selatan

bersifat allometrik positif yaitu pertambahan berat lebih cepat daripada pertumbuhan

panjangnya. Grafik hubungan panjang berat ditunjukkan pada grafik (gambar 3.37) di

bawah ini.

W = 0,005FL3.0337 R² = 0.9807

0

20

40

60

80

100

120

0 20 40 60 80 100 120 140 160 180

Bo

bo

t (K

G)

Panjang Cagak (cmFL)

n = 139

Page 65: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

52

Gambar 4.37 Grafik hubungan panjang berat tuna sirip biru selatan

4.7 Wilayah Penangkapan Ikan Tuna

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan kepada kapten kapal dan

selama kegiatan PKL diketahui bahwa nelayan menagkap ikan tuna di WPP-RI 573

yang meliputi perairan Samudera Hindia bagian Selatan Jawa hingga Selatan Nusa

Tenggara , Laut Sawu dan Laut Timor bagian Barat. Peta wilayah penangkapan ikan

tuna ditunjukkan pada peta di bawah ini:

W = 0,0000006FL3.2264 R² = 0.8633

0

50

100

150

200

0 50 100 150 200 250

Bo

bo

t (K

G)

Panjang Cagak (cmFL)

n = 79

Page 66: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

53

Gambar 4.38 Peta Penangkapan Ikan Tuna yang Didaratkan di Pelabuhan Benoa dari 23 Desember

2019 sampai 14 Januari 2020 (sumber: wawancara dan peta RBI)

Peta tersebut menunjukkan titik lokasi nelayan melakukan penangkapan ikan

tuna jenis tuna sirip kuning (YFT), tuna mata besar (BET) dan tuna sirip biru selatan

(SBT) yaitu pada titik koordinat dari Lintang 6º-18º LS dan Bujur 108º-130º BT.

Kelebihan dari data ini yaitu dapat mengetahui wilayah persebaran ikan tuna yang

didartkan di pelabuhan Benoa, namun memiliki kekurangan yaitu data tidak akurat

karena diperoleh berdasarkan metode deskriptif dimana hanya perkiraan selama

pelayaran.

Page 67: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

54

V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan kegiatan PKL di LRPT dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai

berikut.

1. Teknik enumerasi yang berbasis di pelabuhan Benoa yaitu monitoring,

pencatatan form kapal masuk, penentuan prioritas sampling, pencatatan

aktivitas kapal pada papan informasi, persiapan formulir dan peralatan

sampling, sampling, rekapitulasi data, pengisian logbook, entry data, verifikasi

dan validasi data.

2. Data enumerasi diserahkan kepada petugas laboratorium data untuk diinput ke

dalam Ms.excel. Selanjutnya data diverifikasi dan divalidasi oleh kepala LRPT

dan dilakukan digitalisasi sebagai dokumentasi. Peneliti yang akan

menggunakan data tersebut mengisi form permintaan data untuk keperluan

penelitian. Data yang telah diolah kemudian diserahkan kembali ke petugas

laboratorium untuk digitalisasi.

3. Metode analisis untuk mengetahui sebaran ukuran (panjang) dan hubungan

panjang berat ikan tuna dengan cara mengolah data panjang dan berat

menggunakan Ms. excel dan disajikan dalam bentuk histogram dan grafik linier.

Hasil analisis distribusi ukuran (panjang) tuna sirip kuning yang didaratkan

kisaran 85-164 cmFL dengan pola pertumbuhan allometrik negatif. Distribusi

ukuran tuna mata besar selama sampling antara 80-174 cmFL dengan pola

pertumbuhan allometrik positif. Tuna sirip biru selatan memiliki distribusi

ukuran antara 135-199 cmFL dengan pola pertmbuhan allometrik positif. Ikan

tuna sirip biru yang tertangkap memiliki ukuran tubuh paling panjang daripada

tuna sirip kuning dan tuna mata besar.

4. Wilayah penangkapan ikan tuna sirip kuning, tuna mata besar dan tuna sirip

biru selatan pada titik koordinat 6º-18º LS dan 108º-130º BT di daerah

Samudera Hindia dan laut Aru.

Page 68: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

55

5.2 Saran

Saran yang dapat disampaikan oleh penulis adalah informasi di sosial media

agar diperbaharui terutama mengenai Praktik Kerja Lapang ataupun Praktik Kerja

Magang di LRPT untuk mempermudah pencarian informasi seperti publikasi laporan

PKL/magang.

Page 69: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

56

DAFTAR PUSTAKA

Franjaya, W. L., Zamdial., dan Ali, M. 2018. Analisis Produktivitas dan Teknis Penangkapan Rawai Dasar di Desa Kota Bani Kecamatan Putri Hijau Kabupaten Bengkulu Utara. Jurnal Enggano. III (2) : 261-274.

Habibi, A., Dwi, A., dan Sugiyanta. 2011. Seri Panduan Perikanan Skala Kecil

Perikanan Tuna – Panduan Penangkapan dan Penanganan. Bali: WWF-Indonesia

Indian Ocean Tuna Commission. 2002. Field Manual for Data Collection on Tuna

Landings from Longliners. Jatmiko, I., Bram, S., dan Dian, N. 2016. Produksi Perikanan Hasil Tangkapan Rawai

Tuna yang Berbasis di Pelabuhan Benoa Bali. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia. XXII (1) : 25-32.

Kirana, E. N., Herry, B., dan Aristi, D. P. F. 2015. Analisis Hasil Tangkap pada Alat

Tangkap Anco (Life net) Berdasarkan Perbedaan Waktu Pengoperasian Siang dan Malam di Waduk Kedungombo Boyolali. Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology. IV (4) : 125-134.

Kurniawan, D. N., Abdul, G., Suradi, W. S., dan Bram, S. 2016. Tingkat Eksploitasi

Ikan Tuna Sirip Biru Selatan (Thunnus maccoyii) di Samudera Hindia Berdasarkan Hasil Tangkapan yang Didaratkan di Pelabuhan Benoa, Bali. Diponegoro Journal of Maquares. V (4) : 345-352.

Loka Riset Perikanan Tuna. 2019. Tugas dan Fungsi. https://lp.kkp.go.id Mardia. 2011. Manfaat Keanggotaan Indonesia dalam Indian Ocean Tuna Commision

(IOTC). Skripsi. 1-68. Muhammad, N., dan Abram, B. 2012. Struktur Ukuran Ikan Madidihang (Thunnus

albacares) yang Tertangkap Pancing Ulur di Sekitar Rumpon Samudera Hindia Selatan Bali dan Lombok. Bawal. IV (3): 161-167.

Nugroho, S. C., Irwan, J., dan Arief, W. 2018. Pola Pertumbuhan dan Faktor Kondisi

Madidihang, Thunnus albacares (Bonnaterre, 1788) di Samudera Hindia Bagian Timur. Jurnal Iktiologi Indonesia. XVIII (1): 13-21.

Rahajeng, M. 2012. Ikan Tuna Indonesia. Jakarta: Warta Ekspor Direktorat Jenderal

Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan RI Edisi Juni.

Page 70: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

57

Rochman, F., Bram, S., dan Irwan, J. 2016. Dampak Pemberlakuan Moratorium Perizinan Tangkap Terhadap Upaya Penangkapan dan Produksi Rawai Tuna Skala Industri yang Berbasis di Pelabuhan Benoa-Bali. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia. XXII (3): 181-188.

Rochman, F., Irwan, J., dan Zulkarnaen, F. 2018. Dinamika Industri Rawai Tuna di

Pelabuhan Benoa. Marine Fisheries. IX (2): 209-220. Sulistyaningsih, R. K., Arief, W., dan Budi, N. 2014. Distribusi Panjang dan Estimasi

Total Tangkapan Tuna Sirip Biru Selatan (Thunnus maccoyii) pada Musim Pemijahan di Samudera Hindia. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia. XX (4): 215-224.

Swastana, I. G. A., Abdul, R. A., dan Dian, N. 2016. Karakteristik Ikan Tuna Sirip

Biru Selatan (Thunnus maccoyii) Hasil Tangkapan Kapal Rawai Tuna yang Didaratkan di Pelabuhan Benoa. Journal of Marine and Aquatic Sciences. II (2) : 78-83.

Talib, A. 2017. Tuna dan Cakalang (Suatu Tinjauan: Pengelolaan Potensi

Sumberdaya di Perairan Indonesia). Jurnal Ilmiah Agribisnis dan Perikanan. X (1) : 39-50.

Trihendradi, C. 2013. Langkah Mudah Memguasai SPSS 21. Yogyakarta: CV. Andi

Offset. Hal 91-92. Yusuf, R., Freshty, Y. A., dan Hertria,M. P. 2017. Peluamh Pasar Ekspor Tuna

Indonesia: Suatu Pendekatan Analisis Bayesian. Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan. VII (1) : 39-50.

Zudaire, I., Murua, H., Grande, M., dan Bodin, N. 2013. Reproductive potential of

Yellowfin Tuna (Thunnus albacares) in the western Indian Ocean. Fish. Bull. 111 (1) : 252-264.

Page 71: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

58

Lampiran 1. Logbook

Page 72: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

59

Page 73: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

60

Page 74: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

61

Page 75: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

62

Page 76: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

63

Page 77: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

64

Page 78: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

65

Page 79: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

66

Page 80: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

67

Page 81: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

68

Page 82: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

69

Page 83: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

70

Page 84: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

71

Page 85: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

72

Page 86: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

73

Page 87: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

74

Page 88: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

75

Page 89: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

76

Page 90: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

77

Page 91: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

78

Page 92: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

79

Lampiran 2. Resume

Page 93: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

80

Page 94: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

81

Page 95: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

82

Page 96: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

83

Page 97: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

84

Page 98: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

85

Page 99: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

86

Page 100: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

87

Page 101: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

88

Page 102: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

89

Page 103: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

90

Page 104: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

91

Page 105: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

92

Page 106: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

93

Page 107: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

94

Page 108: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

95

Page 109: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

96

Page 110: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

97

Page 111: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

98

Page 112: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

99

Page 113: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

100

Page 114: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

101

Page 115: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

102

Page 116: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

103

Page 117: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

104

Page 118: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

105

Page 119: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

106

Page 120: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

107

Lampiran 3. Kegiatan Praktik Kerja Lapang

Presentasi proposal PKL di LRPT

Pengecekan aktivitas kapal berdasarkan piket harian

Membantu teman PKL dari Udayana dan belajar mengidentifikasi kematangan gonad ikan

Bimbingan bersama pembimbing lapang

Kegiatan rutin olahraga mingguan

Kegiatan tasyakuran atas tugas belajar salah satu peneliti LRPT

Page 121: TEKNIK ENUMERASI HASIL TANGKAPAN IKAN TUNA YANG …...Pelabuhan Benoa, Bali. Laporan ini ditulis berdasarkan kegiatan selama praktik kerja lapang yang dilaksanakan pada tanggal 18

108