teknik budidaya sayuran di lahan...

6
Pelatihan Pemanfaatan Lahan Pekarangan Unit Pengelola Kegiatan (UPK) PNPM-MPd Kecamatan Pondok Kubang 6 7 Februari 2014 1 TEKNIK BUDIDAYA SAYURAN DI LAHAN PEKARANGAN Bunaiyah Honorita Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu Jl. Irian Km. 6,5 Bengkulu 38119 PENDAHULUAN Pembanguanan ketahanan pangan mempunyai ciri cakupan luas, adanya keterlibatan lintas sektor, multidisiplin serta penekanan pada basis sumberdaya lokal. Menurut Suryana (2009) pembangunan ketahanan pangan berhasil/terwujud bila dua kondisi terpenuhi, yaitu (1) pada tataran makro, setiap saat tersedia pangan yang cukup (jumlah, mutu, keamanan, keragaman merata dan terjangkau); (2) pada tataran mikro, setiap rumah tangga setiap saat mampu mengkonsumsi pangan yang cukup, aman, bergizi dan sesuai pilihannya, untuk menjalani hidup sehat dan produktif. Bila terjadi kerawanan pangan akan mempunyai dampak besar bagi bangsa, yang meliputi aspek ekonomi (produktivitas rendah), sosial (keresahan/ kerusuhan) serta politik (instabilitas). Salah satu butir kesepakatan Gubernur terkait dengan pembangunan ketahanan pangan adalah mengembangkan ketersediaan dan mempercepat penganekaragaman konsumsi pangan berbasis pangan lokal, melalui (a) menjamin ketersediaan sarana dan prasarana produksi, (b) mengendalikan alih fungsi lahan, (c) melakukan pengkajian dan penerapan berbagai teknologi tepat guna pengolahan pangan berbasis tepung-tepungan dan aneka pangan lokal lainnya, (d) menetapkan hari-hari tertentu sebagai hari mengkonsumsi pangan lokal, (e) mendorong berkembangnya kantin/warung desa /sekolah /perguruan tinggi untuk memanfaatkan bahan-bahan pangan lokal (BKP, 2011). Upaya diversifikasi pangan yang tertuang dalam salah satu butir kesepakatan tersebut sangat strategis dalam rangka menurunkan konsumsi beras. Saat ini konsumsi beras mencapai 139 kg/kapita/tahun. Menurut Wamentan, konsumsi ini perlu diturunkan, idealnya pada kisaran 90 hingga 100 kg/kapita/tahun. Presiden RI pada acara Konferensi Dewan Ketahanan Pangan di Jakarta International Convention Center (JICC) bulan Oktober 2010, menyatakan bahwa ketahanan dan kemandirian pangan nasional harus dimulai dari rumah tangga. Pemanfaatan lahan pekarangan untuk pengembangan pangan rumah tangga merupakan salah satu alternatif untuk mewujudkan kemandirian pangan rumah tangga.

Upload: lekiet

Post on 06-Feb-2018

215 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: TEKNIK BUDIDAYA SAYURAN DI LAHAN PEKARANGANbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2014/sayuran.pdf · Unit Pengelola Kegiatan (UPK) ... (Badan Litbang Pertanian,

Pelatihan Pemanfaatan Lahan Pekarangan Unit Pengelola Kegiatan (UPK) PNPM-MPd Kecamatan Pondok Kubang

6 – 7 Februari 2014 1

TEKNIK BUDIDAYA SAYURAN DI LAHAN PEKARANGAN

Bunaiyah Honorita

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu Jl. Irian Km. 6,5 Bengkulu 38119

PENDAHULUAN

Pembanguanan ketahanan pangan mempunyai ciri cakupan luas, adanya keterlibatan

lintas sektor, multidisiplin serta penekanan pada basis sumberdaya lokal. Menurut Suryana

(2009) pembangunan ketahanan pangan berhasil/terwujud bila dua kondisi terpenuhi, yaitu

(1) pada tataran makro, setiap saat tersedia pangan yang cukup (jumlah, mutu, keamanan,

keragaman merata dan terjangkau); (2) pada tataran mikro, setiap rumah tangga setiap

saat mampu mengkonsumsi pangan yang cukup, aman, bergizi dan sesuai pilihannya, untuk

menjalani hidup sehat dan produktif. Bila terjadi kerawanan pangan akan mempunyai

dampak besar bagi bangsa, yang meliputi aspek ekonomi (produktivitas rendah), sosial

(keresahan/ kerusuhan) serta politik (instabilitas).

Salah satu butir kesepakatan Gubernur terkait dengan pembangunan ketahanan

pangan adalah mengembangkan ketersediaan dan mempercepat penganekaragaman

konsumsi pangan berbasis pangan lokal, melalui (a) menjamin ketersediaan sarana dan

prasarana produksi, (b) mengendalikan alih fungsi lahan, (c) melakukan pengkajian dan

penerapan berbagai teknologi tepat guna pengolahan pangan berbasis tepung-tepungan

dan aneka pangan lokal lainnya, (d) menetapkan hari-hari tertentu sebagai hari

mengkonsumsi pangan lokal, (e) mendorong berkembangnya kantin/warung desa /sekolah

/perguruan tinggi untuk memanfaatkan bahan-bahan pangan lokal (BKP, 2011). Upaya

diversifikasi pangan yang tertuang dalam salah satu butir kesepakatan tersebut sangat

strategis dalam rangka menurunkan konsumsi beras. Saat ini konsumsi beras mencapai 139

kg/kapita/tahun. Menurut Wamentan, konsumsi ini perlu diturunkan, idealnya pada kisaran

90 hingga 100 kg/kapita/tahun.

Presiden RI pada acara Konferensi Dewan Ketahanan Pangan di Jakarta International

Convention Center (JICC) bulan Oktober 2010, menyatakan bahwa ketahanan dan

kemandirian pangan nasional harus dimulai dari rumah tangga. Pemanfaatan lahan

pekarangan untuk pengembangan pangan rumah tangga merupakan salah satu alternatif

untuk mewujudkan kemandirian pangan rumah tangga.

Page 2: TEKNIK BUDIDAYA SAYURAN DI LAHAN PEKARANGANbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2014/sayuran.pdf · Unit Pengelola Kegiatan (UPK) ... (Badan Litbang Pertanian,

Pelatihan Pemanfaatan Lahan Pekarangan Unit Pengelola Kegiatan (UPK) PNPM-MPd Kecamatan Pondok Kubang

6 – 7 Februari 2014 2

Dalam masyarakat perdesaan, pemanfaatan lahan pekarangan untuk ditanami

tanaman kebutuhan keluarga sudah berlangsung dalam waktu yang lama dan masih

berkembang hingga sekarang meski dijumpai berbagai pergeseran. Komitmen pemerintah

untuk melibatkan rumah tangga dalam mewujudkan kemandirian pangan perlu

diaktualisasikan dalam menggerakkan lagi budaya menanam di lahan pekarangan, baik di

perkotaan maupun di pedesaan.

Provinsi Bengkulu memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah. Ketersediaan jenis

pangan dan rempah yang beraneka ragam, berbagai jenis tanaman pangan seperti padi-padian,

umbi-umbian, kacang-kacangan, sayur, buah, dan pangan dari hewani banyak kita jumpai.

Demikian pula berbagai jenis tanaman rempah dan obat-obatan dapat tumbuh dan berkembang

dengan mudah di wilayah kita ini. Namun demikian realisasi konsumsi masyarakat masih dibawah

anjuran pemenuhan gizi. Oleh karena itu salah satu upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan

keluarga dan gizi masyarakat harus diawali dari pemanfaatkan sumberdaya yang tersedia maupun

yang dapat disediakan di lingkungannya. Upaya tersebut ialah memanfaatkan pekarangan yang

dikelola oleh keluarga.

Berdasarkan pengamatan, perhatian petani terhadap pemanfaatan lahan pekarangan

relatif masih terbatas, sehingga pengembangan berbagai inovasi yang terkait dengan lahan

pekarangan belum banyak berkembang sebagaimana yang diharapkan. Kementerian

Pertanian melihat potensi lahan pekarangan ini sebagai salah satu pilar yang dapat

diupayakan untuk mewujudkan kesejahteraan keluarga, baik bagi rumah tangga di

pedesaan maupun di perkotaan.

Lahan pekarangan merupakan salah satu sumber potensial penyedia bahan pangan

yang bernilai gizi dan memiliki nilai ekonomi tinggi, bila ditata dan dikelola dengan baik.

Selain dapat memenuhi kebutuhan pangan dan gizi dari keluarga sendiri, juga berpeluang

meningkatkan penghasilan rumah tangga, apabila dirancang dan direncanakan dengan baik.

Pemanfaatan pekarangan tersebut juga dirancang untuk meningkatkan konsumsi aneka

ragam sumber pangan lokal dengan prinsip gizi seimbang (Badan Litbang Pertanian, 2012).

Ketahanan dan kemandirian pangan secara nasional dapat tercapai jika dimulai dari rumah

tangga. Pemanfaatan lahan pekarangan secara terpadu merupakan salah satu inovasi

teknologi yang dapat digunakan untuk mewujudkan ketahanan pangan khususnya yang

dimulai dari rumah tangga.

Page 3: TEKNIK BUDIDAYA SAYURAN DI LAHAN PEKARANGANbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2014/sayuran.pdf · Unit Pengelola Kegiatan (UPK) ... (Badan Litbang Pertanian,

Pelatihan Pemanfaatan Lahan Pekarangan Unit Pengelola Kegiatan (UPK) PNPM-MPd Kecamatan Pondok Kubang

6 – 7 Februari 2014 3

TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN SAYURAN DI LAHAN PEKARANGAN

Persiapan Media Tanam

Media tanam adalah tempat tumbuhnya tanaman untuk menunjang perakaran. Dari

media tanam inilah tanaman menyerap makanan berupa unsur hara melalui akarnya. Media

tanam yang digunakan adalah campuran antara tanah, pupuk kandang atau kompos, dan

sekam dengan perbandingan 1:1:1 (ukuran karung, atau gerobag dorong, bukan kilo gram).

Setelah semua bahan terkumpul, dilakukan pencampuran hingga merata. Tanah dengan

sifat koloidnya memiliki kemampuan untuk mengikat unsur hara, dan melalui air unsur hara

dapat diserap oleh akar tanaman dengan prinsip pertukaran kation. Sekam berfungsi untuk

menampung air di dalam tanah sedangkan kompos menjamin tersedianya bahan penting

yang akan diuraikan menjadi unsur hara yang diperlukan tanaman.

Campuran media tanam kemudian dimasukkan ke dalam media tanam seperti

polybag, bambu vertikultur hingga penuh. Media tanam di dalam bambu diusahakan agar

tidak terlalu padat supaya air mudah mengalir, juga supaya akar tanaman tidak kesulitan

“bernafas”, dan tidak terlalu renggang agar ada keleluasaan dalam mempertahankan air dan

menjaga kelembaban.

Contoh media tanaman

Media tanam dalam bedengan, dan polybag

Page 4: TEKNIK BUDIDAYA SAYURAN DI LAHAN PEKARANGANbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2014/sayuran.pdf · Unit Pengelola Kegiatan (UPK) ... (Badan Litbang Pertanian,

Pelatihan Pemanfaatan Lahan Pekarangan Unit Pengelola Kegiatan (UPK) PNPM-MPd Kecamatan Pondok Kubang

6 – 7 Februari 2014 4

Tahapan Budidaya

1. Penyemaian

Tempat persemaian diberi naungan atap plastik transparan, dan atap menghadap ke

timur.

Media persemaian terdiri dari campuran tanah, kompos, dan sekam (1:1:1) yang

dimasukkan dalam plastik kecil persemaian ukuran 6 x 10 cm.

Benih dimasukkan di tengah media persemaian kemudian ditutupi tipis tanah halus

dan disiram. Lalu ditutupi lagi dengan daun pisang atau karung basah.

Setelah benih berkecambah (7-8 hari) tutup daun pisang atau karung dibuka.

Penyiraman dilakukan secukupnya tidak terlalu basah atau kering.

Setelah membentuk 2 helai daun (12-14 hari) bibit disemprot dengan insektisida

berbahan aktif fipronil 50 gr/l, dosis penyemprotan 0,5 ml per liter

Persemaian juga disiangi dengan cara mencabut gulma yang tumbuh.

Bibit yang tampak terserang hama atau penyakit dibuang dan dimusnahkan.

Bibit siap ditanam setelah berumur 3-4 minggu. Bibit tersebut sudah membentuk 4-

6 helai daun, dan tinggi 5-10 cm.

2. Penyiapan Lahan

Bedengan

o Penyiapan lahan bertujuan untuk memperbaiki drainase dan aerasi tanah, meratakan

permukaan tanah dan menghilangkan gulma.

Page 5: TEKNIK BUDIDAYA SAYURAN DI LAHAN PEKARANGANbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2014/sayuran.pdf · Unit Pengelola Kegiatan (UPK) ... (Badan Litbang Pertanian,

Pelatihan Pemanfaatan Lahan Pekarangan Unit Pengelola Kegiatan (UPK) PNPM-MPd Kecamatan Pondok Kubang

6 – 7 Februari 2014 5

o Lahan diolah sedalam 30-40 cm sampai gembur, dibuat bedengan dengan lebar 1-

1,2 m, tinggi 30 cm, jarak antar bedeng 30 cm. Cabe, tomat, terung (50-60 cm) x

(40-50 cm).

Polybag

Komposisi media tanam terdiri dari tanah : kompos : sekam dengan perbandingan

2:2:1.

Penggunaan sekam bertujuan untuk memperbaiki drainase sehingga air tidak

tergenang dalam polybag.

Polybag yang dipakai berukuran 35 cm x 35 cm yang telah diberi lubang kemudian

media diisi sebanyak ¾ dari volume polybag lalu disiram.

Sebelum tanam, garitan-garitan yang telah disiapkan diberi pupuk kandang atau

kompos, dengan cara dihamparkan pada garitan.

Di atas pupuk kandang atau kompos diletakkan sebagian pupuk kandang/kompos,

kemudian diaduk dengan tanah.

Bedengan kemudian disiram dengan air sampai kapasitas lapang (lembab tapi tidak

becek).

Dibiarkan selama 5-7 hari agar media tanam lebih siap.

Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari

3. Penanaman

o Sebelum tanam, garitan-garitan yang telah disiapkan diberi pupuk kandang atau

kompos, dengan cara dihamparkan pada garitan.

o Di atas pupuk kandang atau kompos diletakkan sebagian pupuk kandang/kompos,

kemudian diaduk dengan tanah.

o Bedengan kemudian disiram dengan air sampai kapasitas lapang (lembab tapi tidak

becek).

o Dibiarkan selama 5-7 hari agar media tanam lebih siap.

o Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari.

4. Pemeliharaan

Ajir ditancapkan dalam polybag disamping tanaman pada jarak 10 cm dari pangkal

batang.

Pengikatan dilakukan pada ajir membentuk angka “ 8 “ sehingga tidak menghambat

pertumbuhan batang. Pengikatan dilakukan pada ajir sebanyak tiga simpul setiap

tanaman yaitu : di bawah cabang Y pada umur 10-15 hst, di atas cabang Y umur 30-

40 hst dan pada waktu pembesaran buah 50 – 60 hst.

Page 6: TEKNIK BUDIDAYA SAYURAN DI LAHAN PEKARANGANbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/2014/sayuran.pdf · Unit Pengelola Kegiatan (UPK) ... (Badan Litbang Pertanian,

Pelatihan Pemanfaatan Lahan Pekarangan Unit Pengelola Kegiatan (UPK) PNPM-MPd Kecamatan Pondok Kubang

6 – 7 Februari 2014 6

Penyiraman dilakukan setiap hari.

Penyiangan dilakukan bersamaan dengan pemupukan yaitu setiap 2 minggu sekali

dengan mencabut rumput/gulma di sekitar tanaman cabe.

Pemupukan diberikan setiap 2 minggu sekali menggunakan pupuk NPK dengan

perbandingan 10 gr pupuk dilarutkan dalam 10 liter air

Pemupukan dilakukan sampai umur 2,5 bulan.