teknik berpresentasi
TRANSCRIPT
Penguasaan Teknik Mengolah dan Menyajikan
Bahan Presentasi serta Berbicara Efektif
Pertemuan 3 : I. Cara Mengolah dan Mempresentasikan Bahan
Tertulis yang Efektif
II. Cara Menganalisis Hadirin dan Cara Berbicara Efektif
Tulisan ilmiah yang telah berbentuk makalah ada yang langsung siap untuk
diserahkan, tetapi ada pula yang harus dilengkapi dengan bahan presentasi lisan.
Ada berbagai alasan mengapa bahan tertulis perlu dipresentasikan secara lisan,
antara lain:
1. Menguji seberapa jauh gagasan tertulis yang kita sampaikan memenuhi kaidah
ilmiah; dan
2. Mempermudah pembaca ataupun pihak yang berkepentingan memahami
gagasan tertulis kita dan kita pun mendapat masukan yang berharga.
Presentasi lisan memiliki kelebihan dibandingkan dengan presentasi tertulis, yakni
1. Efisiensi waktu. Begitu dipresentasikan kita dapat langsung mendapat
tanggapan dari hadirin;
2. Efektif. Masukan dan saran dari hadirin dapat disampaikan secara langsung,
begitu pula penjelasan lebih lanjut dari penjajinya;
3. Daya persuasif lebih mengena. Penyaji dapat memberi pengaruh lebih intensif
dan meyakinkan kepada hadirin bahwa apa yang ia sampaikan bermanfaat.
Untuk dapat mempresentasikan sebuah tulisan kita perlu menyadari bahwa langkah
yang sedang kita lakukan adalah mengubah bahasa tulis menjadi bahasa gambar
yang dilengkapi tulisan. Untuk itu kita perlu memperhatikan tiga hal berikut ini agar
presentasi kita dapat disimak dengan baik.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB TIM MKCUBAHASA INDONESIA
1
a. Materi,
b. Diri, dan
c. Hadirin.
Ketiga hal ini akan menjadi kesatuan yang saling mendukung pada waktu kita
berpresentasi.
a. Mempersiapkan Materi
1) Fokuskan penyajian pada pokok pembahasan, manfaatkan waktu yang
disediakan secara maksimal untuk hal yang penting atau inti dari tulisan ilmiah
kita;
2) Atur proporsi penyajian, misalnya 10% untuk menyampaikan pendahuluan,
80% pokok pembahasan, dan 10% kesimpulan atau saran. Apabila diperlukan
sediakan waktu untuk tanya jawab. Tanyakan aturan main di awal presentasi,
apakah tanya jawab disatukan pada waktu penyampaian pokok pembahasan
atau setelah kesimpulan dan saran;
3) Lengkapi penyajian dengan ilustrasi. Gambar dapat melengkapi presentasi
sehingga lebih jelas dan mudah dipahami. Sebuah gambar yang dipilih secara
tepat dapat mewakili puluhan kata, selain membuat penyajian menjadi lebih
menarik;
4) Tampilkan materi secara optimal. Gunakan ukuran huruf yang cukup besar
(rata-rata 30 poin). Beri penekanan dengan besar ukuran huruf ataupun warna.
Upayakan satu baris hanya memuat maksimal 8 kata dan satu slide berisi
maksimal 10 baris.
b. Memahami Diri
Setiap kita memiliki pribadi yang unik. Yang terpenting kita memahami diri
kecendrungan diri kita. Apa kelebihan kita dan apa yang masih perlu kita perbaiki. Di
antara kita ada yang pada dasarnya pendiam, tetapi senang berbagi pengalaman; ada
yang pada dasarnya penggembira, tetapi kurang pandai menyampaikan gagasannya
secara terstruktur; ada yang pada dasarnya ingin tampil serba prima, tetapi sering
kehabisan waktu; dan masih banyak kemungkinan-kemungkinan lain.
Untuk pertama kali berpresentasi, tidak semua orang dapat langsung tampil
meyakinkan. Hal ini adalah wajar mengingat bahwa memulai sesuatu yang baru
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB TIM MKCUBAHASA INDONESIA
2
memang membutuhkan latihan yang ekstra sehingga lama-kelamaan menjadi
terbiasa. Kita akan dapat memetik hasilnya apabila kita semakin sering berpresentasi.
c. Memahami Hadirin
Memahami siapa hadirin kita akan mengoptimalkan keberhasilan sebuah presentasi
lisan. Pilihan kata yang kita gunakan, sikap yang akan kita tampilkan, dan format
presentasi yang akan kita suguhkan perlu kita sesuaikan dengan hadirin.
Berikut ini beberapa penjelasan tentang cara mengolah dan mempresentasikan bahan
tertulis yang efektif serta cara menganalisis hadirin dan cara berbicara yang efektif.
I. Cara Mengolah dan Mempresentasikan Bahan Tertulis yang Efektif
1. Cara Mengolah Bahan Tertulis
a. Merencanakan Presentasi
1) Tetapkan Tujuan
Dalam lingkup kegiatan ilmiah maka penjajiannya perlu disampaikan secara
deskriptif, spesifik, dan realistis;
2) Analisis Hadirin/Khalayak
Informasi tentang mereka yang akan mendengarkan presentasi kita, a.l.
posisinya dalam penentuan hasil presentasi, fungsinya dalam institusi yang
kita tuju, profesinya, dan pengetahuan ataupun minatnya dapat menjadi
bekal kita untuk menyajikan presentasi secara tepat;
3) Berfokus pada Gagasan Utama
Tampilkan gagasan utama dalam satu kalimat singkat dan langsung ke
sasaran;
4) Rincian Gagasan
Pengungkapan gagasan dapat secara kronologis (urutan waktu sejumlah
kejadian atau peristiwa), spasial (berkaitan dengan ruang atau tempat),
kausa (sebab yang menimbulkan suatu kejadian), solusi (pemecahan
masalah), ataupun berupa upaya memotivasi;
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB TIM MKCUBAHASA INDONESIA
3
5) Rujukan/Sumber Informasi
Apabila diperlukan penyajian dapat dilengkapi dengan berbagai referensi,
baik pustaka maupun hasil penelitian lapangan;
6) Himpunan Data
Lengkapi penyajian dengan data pilihan sebagai bahan pelengkap
penyejian sehingga lebih meyakinkan;
7) Garis Besar Presentasi
Sajikan garis besar materi presentasi agar terurut secara logis, tonjolkan
kata-kata kata kunci dengan huruf yang dicetak tebal, ukuran lebih besar,
berwarna beda, atau dalam kalimat lengkap;
8) Latihan
b. Menyampaikan Bahan Presentasi
1) Sebelum Presentasi
Pastikan bahwa materi yang disampaikan memiliki keaktualan data dan
referensi. Presentasi akan lebih menarik apabila memuat kebaruan materi.
Perkecil gangguan pada waktu presentasi dengan menyiapkan dan menguji
coba perangkat presentasi lebih dulu dan menyiapkan dukungan/cadangan
data (back up); dan
2) Selama Presentasi
Upayakan untuk bersikap wajar, komunikatif, tulus, dan pertahankan minat.
Kesan pertama menjadi kunci kelancaran presentasi. Amati kemungkinan
penurunan minat yang dapat disebabkan a.l. oleh suara monoton/lemah,
kekakuan, kurang kontak mata, kegelisahan diri, dan sikap penyaji yang
kurang antusias).
c. Unsur presentasi efektif
Presentasi selain membutuhkan kesiapan materi untuk disajikan kepada hadirin
juga memerlukan interaksi antara penyaji dengan hadirin. Berikut ini enam
unsur yang dapat menunjang presentasi sehingga berlangsung efektif.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB TIM MKCUBAHASA INDONESIA
4
1) Sikap Tubuh (pembawaan)
Upayakan agar sikap tubuh menyiratkan keterbukaan;
2) Gerakan Bertujuan
Ditunjukkan dalam bentuk gerak maju untuk ‘setuju’ dan mundur untuk
‘tidak setuju’;
3) Gerakan Isyarat
Gerak isyarat berguna sebagai alat bagi penyaji untuk menekankan,,
menggambarkan, dan menyebutkan satu persatu. Ragakan dengan santai
dan tepat;
4) Kontak Mata
bermanfaat untuk membangun kredibilitas, memantau umpan balik,
meneruskan minat, dan mengatur komunikasi hadirin terhadap materi yang
sedang disajikan;
5) Ekspresi Wajah
Minat hadirin dapat terbangun apabila penyaji menyampaikan
presentasinya dengan ekspresi wajah yang tenang dan bersahabat; serta
6) Penampilan Pribadi
Pada waktu berpresentasi kenakan pakaian yang formal, rapi, dan tidak
perlu terlalu modis atau mengikuti tren, hindari warna-warna yang terlalu
mencolok, sehingga pakaian kita mengalahkan materi yang kita
presentasikan.
2. Cara Mempresentasikan Bahan Tertulis yang Efektif
a. Kenali Kecendrungan Diri Anda
temukan kecendrungan mana yang paling dominan dalam diri kita sewaktu
berpresentasi.
1) Pembelajar visual (a.l. menyukai gambar, grafik, bagan, skema, dan warna),
2) Pembelajar auditorial (a.l. lebih suka memberikan uraian, dalam keseharian
kurang suka membaca buku petunjuk, dan lebih suka langsung bertanya),
3) Pembelajar taktil
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB TIM MKCUBAHASA INDONESIA
5
Lebih mudah menyerap sesuatu dengan mempraktikan ataupun menyentuh
dengan panca indra
4) Pembelajar kinestetik (lebih menyukai belajar dengan pengalaman seluruh
tubuh dan kegiatan fisik, a.l selalu ingin bergerak, dalam posisi dudukpun
menggerakkan kaki, jari, pinsil, atau benda lain)
b. Kenali Gaya Belajar Hadirin/Pendengar Anda
1) Pembelajar Visual (duduk tegak dan mata mengikuti penjaji);
2) Pembelajar Auditorial (mengulang kata-kata penyaji secara perlahan,
menganggukkan kepala);
3) Pembelajar Kinestetis (menunduk saat mendengarkan);
4) Pembelajar Taktil (a.l.bermain-main dengan benda, mengklik pena)
c. Pilih butir-butir penting dan rumuskan dalam kata-kata kunci/kalimat atau gambar
ilustrasi (1 gambar dapat mewakili puluhan kata);
d. Pastikan gambar atau teks terlihat oleh seluruh pendengar dengan
memperhatikan pilihan huruf dan gambar yang cukup besar;
e. Sajikan dengan dengan penuh empati dan meyakinkan;
f. Kuasai perangkat lunak khusus berpresentasi, seperti PowerPoint dan LCD.
II. Cara Menganalisis Hadirin dan Cara Berbicara Efektif
1. Analisis Hadirin
a. Menganalisis dan melakukan adaptasi terhadap hadirin/khalayak merupakan hal
yang penting bagi keberhasilan presentasi;
b. Tipe-tipe hadirin a.l.:
- hadirin yang reaktif (menaati prosedur, mengabaikan proses perumusan dan
metode penyampaian,
- hadirin yang proaksi (melihat berbagai peluang, mengambil pelajaran dari
kesalahan);
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB TIM MKCUBAHASA INDONESIA
6
c. Mempertimbangkan iklim atau lingkungan organisasi (sistem terbuka atau
tertutup);
d. Mengamati cara pengambilan keputusan (bebas, terpusat, atau kolektif)
2. Cara Berbicara Efektif
2.1 Berbicara Efektif lewat:
1. Pesan bergaya (mengatakan “mari/ayo” dengan membukakan kedua
tangan lalu menggerakkan ke dalam secara bersamaan)
2. Pilihan kata (mengatakan “apakah kalian sudah tahu/” dengan pilihan kata
sapaan yang lebih nyaman di dengan, yakni “apakah teman-teman sudah
tahu?”
3. Empati (sewaktu berbicara dengan menunjukkan bahwa kita mengenali,
memahami mempersepsi, dan merasakan perasaan orang lain).
2.1.1 Kelebihan Pesan Bergaya a.l.:
1. perhatian lebih besar,
2. pemahaman lebih mendalam,
3. pengingatan lebih lama, dan
4. pendorong lebih kuat.
2.1.2 Kelebihan Pilihan Kata a.l. berupa kekuatan:
1. menciptakan kesan dan
2. mempengaruhi perilaku.
2.1.3 Kelebihan Empati a.l. berupa:
1. penghargaan,
2. rasa keterlibatan, dan
3. kesungguhan.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB TIM MKCUBAHASA INDONESIA
7
2.2 Menggunakan Bahasa Secara Efektif
Tujuan Kiat
Kejelasan
menggunakan kata-kata yang sudah biasa/umum digunakan
Contoh: kata model masa kini lebih umum dari pada model
kontemporer
menggunakan kata-kata yang konkret (mempunyai referensi
objek yang dapat diamati)
Contoh: kalimat pertumbuhan mengalami kenaikan sebesar
45% lebih konkret daripada pertumbuhan mengalami kenaikan
cukup signifikan.
menggunakan pemberian petunjuk lewat contoh atau
ilustrasi
Contoh: Ia lebih mudah belajar dengan cara memegang objek
yang dipelajarinya dari pada hanya melihat peragaan.
Bandingkan dengan kalimat Ia adalah seorang pembelajar
taktil.
Kelugasan
menggunakan kata-kata yang tidak menimbulkan salah
tafsir ataupun salah faham
Contoh: Kalimat Saya hanya mampu menangani pesanan 100
buah per hari lebih lugas daripada kalimat Saya takut tidak
dapat memenuhi pesanan dalam jumlah besar.
Ketepatan menghindarkan kata-kata yang bercitra buruk
Contoh:
Peristiwa ini akibat ulah dari oknum pejabat pemerintah
(Kalimat tersebut lebih menjaga citra dibandingkan dengan
kalimat berikut: Peristiwa ini akibat ulah pejabat pemerintah)
menggunakan kata-kata menurut selera tertentu
Contoh:
Untuk berpresentasi di hadapan remaja, selipkan istilah
ataupun bahasa yang biasa mereka gunakan atau minimal
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB TIM MKCUBAHASA INDONESIA
8
tidak terlalu menggunakan ragam bahasa resmi
menggunakan kata-kata langsung
Contoh:
Produk ini lebih cocok digunakan untuk remaja belasan tahun
(langsung)
Produk ini dapat dikatakan lebih selaras apabila dikenakan oleh
mereka yang berusia muda (pilihan kata kurang langsung ke
sasaran)
Tambahan Referensi tentang Teknik Berpresentasi:
1. http://kur2003.if.itb.ac.id/file/Teknik%20Presentasi.pdf (dikutip Senin, 27 Juli 2009)
2. http://www.findtoyou.com/powerpoint/teknik+presentasi.html (dikutip Senin, 27 Juli
2009)
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB TIM MKCUBAHASA INDONESIA
9