tekben makalah
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 tekben makalah
1/15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sorgum adalah komoditas potensial utama yang diharapkan dapat menjadi sumber
pangan, pakan dan energi terbarukan di masa mendatang. Sorgum yang juga dikenal sebagai
tanaman khas lahan kering sangat sesuai untuk dibudidayakan di Indonesia. Penanganan
pascapanen merupakan salah satu mata rantai penting yang harus mendapat perhatian dalam
usahatani sorgum. Walaupun saat ini belum ada standar mutu dalam perdagangan sorgum namun
penerapan teknologi pascapanen yang baik, terutama ditingkat petani diperlukan agar produk biji
yang dihasilkan lebih kompetitif dan mampu bersaing di pasar bebas. Sebagai salah satu tanaman
pangan utama selain padi dan jagung, sorgum membutuhkan pengelolaan pascapanen yang tepat
untuk mencegah kehilangan hasil, baik dalam bentuk kuantitatif (tercecer, dimakan burung)
222maupun kehilangan kualitatif (serangan hama dan penyakit pascapanen).
Perkembangan luas tanam sorgum di Indonesia memiliki kecenderungantrend penurunan
dari !aktu ke !aktu. "ata "irektorat #enderal $anaman Pangan tahun %&&' menunjukkan luas
tanam sorgum di Indonesia di atas %.''' ha. amun demikian, tahun 2'%% luas tanam sorgum
menurun menjadi *.+& ha ("irektorat $anaman Pangan 2'%2). Seiring dengan adanya
perubahan pola cuaca akibat perubahan iklim, perhatian pemerintah pun tertuju padapengembangan tanaman sorgum mengingat tanaman ini mempunyai daya adaptasi yang baik
terhadap perubahan iklim.
Sejalan dengan semakin tingginya perhatian masyarakat khususnya pengambil kebijakan
terhadap pengembangan sorgum, aspek pascapanen tanaman sorgum juga perlu mendapat
perhatian khusus karena informasi dan teknologi pascapanen sorgum belum banyak diketahui
seperti panen, pengeringan, penyosohan serta penyimpanan. -ualitas dan kuantitas hasil panen
sorgum sangat ditentukan oleh ketepatan !aktu tanam maupun !aktu panen, cara panen serta
penanganan pascapanen. $ulisan ini mereie! penanganan pascapanen sorgum yang meliputi
pemanenan, penjemuranpengeringan, penyosohan serta penyimpan.
1.2 Manfaat
1.3 Tujuan
-
7/26/2019 tekben makalah
2/15
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Penanganan Pascaanen S!rgu"
"ilihat dari aspek penggunaan, sorgum disejumlah egara seperti di /frika banyak
dimanfaatkan sebagai bahan pangan dan diolah menjadi berbagai macam olahan untuk konsumsi.
Sorgum dapat diolah menjadi tepung sorgum atau dicampur dengan bahan pangan lain untuk
meningkatkan citarasa makanan. 0leh karena itu diperlukan adanya penanganan pascapanen
yang tepat mulai dari pemanenan sampai dengan penyimpanan. 1rutan proses pascapanen
disajikan sebagai berikut
Pe"anenan
3erbeda dengan jagung atau kedelai, biji sorgum yang melekat pada malai tidak
mempunyai pelindung (seperti kelobot atau polong) sehingga biji sorgum sangat rentan terhadap
kehilangan menjelang panen misalnya dimakan burung, serangga, jamur serta kondisi
lingkungan yang tidak mendukung. Selain itu, sorgum juga agak sulit dikeringkan di lapangan
sampai kadar air %45 sebelum dipanen. 0leh karena itu, apabila saat panen tiba, sorgum
sebaiknya dipanen dan diproses secepat mungkin untuk menghindari susut mutu dan jumlah.
$anaman sorgum mempunyai umur panen antara %''6%% hari tergantung arietas. 7arietas
umbu yang saat ini paling banyak beredar dimasyarakat mempunyai umur panen %''6%' hari,
7arietas -a!ali mempunyai umur panen %''6%%' hari. -edua arietas tersebut dilepas oleh
3adan 8itbang Pertanian pada tahun 2''% (/9il et al, 2'%:).
Selain berpedoman pada buku deskripsi arietas, !aktu panen juga dapat ditentukan
dengan melihat ciri6ciri isual pada batang, daun, malai maupun biji. Pemanenan dapat
dilakukan setelah terlihat adanya ciri6ciri seperti daun tanaman telah menguning, malai telah
sempurna dan biji telah mengeras. Selain ciri isual, saat panen juga dapat diduga dengan
melihat umur bakal biji terbentuk (biasanya umur +'6+ hari), dan berdasarkan informasi
tersebut !aktu panen yang tepat adalah 4'64 hari setelah bakal biji terbentuk. -adar air biji
sorgum saat panen berariasi antara 2'62:5.
-
7/26/2019 tekben makalah
3/15
;ambar %. $anaman sorgum siap panen.
Panen sorgum dilakukan dengan memotong malai dengan menggunakan sabit atau
parang. Panjang malai yang telah masak fisiologis umumnya berariasi antara 2'62: cm dan
berbentuk ellips kompak.
-
7/26/2019 tekben makalah
4/15
penguapan air pada biji karena adanya panas dari media pengering, sehingga uap air akan lepas
dari permukaan biji ke ruangan di sekeliling tempat pengering (3rooker et al %&*4).
Pengeringan diperlukan sebelum perontokan untuk menghindari terjadinya biji pecah saat
dirontok. 1ntuk itu, kadar air biji harus diturunkan menjadi %26%45 kemudian dirontok lalu
dikeringkan kembali sampai %'6%25 sebelum disimpan dalam jangka !aktu tertentu sehingga
tidak mudah terserang hama dan terkontaminasi cenda!anjamur, serta mempertahankan olume
dan bobot bahan sehingga memudahkan penyimpanan (>anderson and Perry %&2).
-eterlambatan proses pengeringan dapat berakibat pada kerusakan biji sorgum khususnya
oleh serangan hama kumbang bubuk. Selain itu, proses pengeringan yang terlalu lama atau
terlalu cepat dan proses pengeringan yang tidak merata juga dapat menurunkan kualitas biji
sorgum. Suhu yang terlalu tinggi atau adanya perubahan suhu yang mendadak juga dapat
menyebabkan terjadinya kerusakan pada biji sorgum yang berdampak langsung pada mutu yang
dihasilkan (3rooker et al. %&*4). Selama proses pengeringan bahan, transformasi fisik salah
satunya yaitu !arna bahan dapat mengalami perubahan. 8aju perubahan ini berbanding lurus
dengan lama proses pengeringan. Warna biji dapat menjadi salah satu indikasi lama proses
pengeringan biji sorgum.
Penger#ngan S!rgu" $# T#ngkat Petan#
?ara pengeringan sorgum yang umum dilakukan di tingkat petani adalah dengan
menjemur di ba!ah sinar matahari. Penjemuran sorgum langsung di lapang dengan bantuan sinar
matahari umumnya dilakukan pada malai yang masih bersatu dengan biji. =fektifitas penjemuran
sangat ditentukan oleh %. -etebalan lapisan pengeringan, 2. Suhu dan lama pengeringan, :. 3ulk
density, serta 4. @rekuensi pembalikan yang dilakukan (@/0, 2''%).
@asilitas penjemuran yang umumnya digunakan di petani adalah a. tanpa alas jemur,
malai langsung dikeringkan di atas tanah atau ditepi jalan, b. lembaran plastik atau terpal, c.
penjemuran dengan menggantung di tiang ba!ah kolom rumah, d. penjemuran di atas
perapiandapur petani, dan e. lantai jemur.
$eknis pengeringan dilakukan dengan menyusun malai sorgum di terpal atau lantai jemur
dengan ketebalan tumpukan %'62' cm atau menyesuaikan dengan kondisi faslitas penjemuran.
Semakin tipis ketebalan tumpukan dan semakin sering dilakukan pembalikan maka !aktu
pengeringan yang dibutuhkan juga makin sedikit. "i beberapa daerah seperti Soe dan Pulau Aote
dao usa $enggara $imur, malai sorgum ditumpuk di atas perapian dapur dengan tujuan untuk
-
7/26/2019 tekben makalah
5/15
mempercepat pengeringan dan untuk menekan serangan hama kumbang bubuksitophilus yang
dapat merusak biji.
8ama !aktu penjemuran malai sorgum berariasi antar 6* hari dengan asumsi kondisi
cuaca cerah. "engan kisaran !aktu tersebut, kadar air biji sorgum akan turun dari %62'5
menjadi %26%45 atau dengan kata lain laju penurunan kadar air sebesar ',*6%5hari (3roker et
al. %&*4). -riteria untuk mengetahui tingkat kekeringan biji adalah dengan cara menggigit biji
sorgum, bila bersuara maka biji telah kering dan malai siap untuk dirontok. -riteria lain untuk
melihat tingkat kekeringan biji adalah dengan melihat perubahan !arna, khususnya pada jenis
sorgum biji putihcoklat. Sorgum yang baru dipanen biasanya ber!arna coklat muda namun
setelah kering maka !arnanya akan berubah menjadi coklat tua.
/pabila biji sorgum akan digunakan sebagai benih atau untuk disimpan dalam !aktu
yang lama, disarankan untuk mengeringkan malai sampai kadar air %26%45 kemudian dirontok
lalu dikeringkan kembali sampai kadar air %'6%25.
Penger#ngan S!rgu" $engan Alat Mekan#s
Pengeringan secara mekanis adalah pengeringan dengan bantuan alat pengering yang
dioperasikan secara mekanis. 3eberapa alat pengering mekanis adalah (a) alat pengering dengan
sumber panas energi bahan bakar minyak (solar, minyak tanah, premium)B (b) alat pengering
dengan sumber panas energi bahan bakar limbah pertanianB (c) alat pengering dengan sumber
panas energi sinar matahari.
Secara umum, alat pengering untuk jagung juga dapat digunakan untuk mengeringkan
sorgum, hanya !aktu pengeringannya relatif lebih lama meskipun kadar air biji atau ketebalan
lapisan bahan yang dikeringkan sama. >al ini disebabkan oleh bentuk biji sorgum yang kecil
dengan kulit yang a lot sehingga menyulitkan aliran udara mengeringkan bagian dalam biji
dengan cepat. 8aju dan durasi pengeringan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu jumlah aliran
udarapanas yang dialirkan dan kapasitas mengikat air dari udara (Samuel et al. 2'':).
Pengeringan tipeflat bed memerlukan laju udara pengeringan berkisar antara ',6%, m:detik
per meter kubik biji sorgum yang dikeringkan, sedangkan untuk pengeringan dengan sistem
kontiniu memerlukan laju aliran udara %,62, m:detik per meter kubik biji sorgum (Samuel et
al. 2'':).
3alai Penelitian $anaman Serealia bekerja sama dengan Pusat Penelitian -opi dan -akao
telah mengembangkan alat pengering multikomoditas (jagung, sorgum, padi) dengan sumber
-
7/26/2019 tekben makalah
6/15
panas matahari dan kayu bakar (Prabo!o et al. 2'''). -apasitas pengeringan mencapai 6%' ton
biji atau malai untuk setiap kali pengeringan. /lat ini umumnya digunakan untuk mengeringkan
benih jagung dan sorgum. Pengering sumber panas matahari hanya dioperasikan pada siang hari,
sedangkan pengeringan dengan bahan bakar kayu dioperasikan pada malam hari atau apabila
cuaca mendung.
Spesifikasi alat pengering yang dirancang Prabo!o et al. (2''') adalah sebagai berikut
3angunan pengering terdiri atas lantai semen dengan ukuran %4 m C %2 m. 8antai semen dibuat
dengan ketinggian %62' cm diatas permukaan tanah agar terhindar dari genangan air. 3agian
tepi lantai dibuat dengan kemiringan D untuk mengalirkan air. 1kuran luas atap bangunan
adalah %' m C %2 m. /tap bangunan merupakan komponen utama alat pengering energi surya
yang berfungsi sebagai kolektor tenaga surya. /rah pemasangan atap adalah 1tara6Selatan
dengan sudut kemiringan atap 2D dan terpasang pada kedua sisi bangunan.
;ambar 2. -onstruksi alat pengering sumber panas matahari dan kayu.
Sumber Prabo!o et al. (2''')
Setelah melalui rangkaian proses pengeringan, biji sorgum akan mencapai kadar air
keseimbangan (e9uilibrium moisture content). -adar air keseimbangan biji sorgum dipengaruhi
oleh suhu dan kelembaban relatif udara disekitar tempat pengeringan. Sebagaimana diketahui
bah!a biji sorgum adalah benda hidup dan melakukan respirasi dengan menyerap air dari
lingkungan. 3iji akan terus menyerap air sampai mencapai titik keseimbangan dengan
lingkungan.
-
7/26/2019 tekben makalah
7/15
Per!nt!kan
Setelah melalui proses pengeringan dengan menurunkan kadar air dari E2'5 menjadi %26
%45 maka tahapan selanjutnya adalah perontokan atau pemisahan biji dengan malai sorgum.
Perontokan secara tradisional banyak di jumpai di tingkat petani, misalnya di "emak, petani
umumnya merontok sorgum dengan memukul tumpukan malai dengan alu atau kayu dengan
kapasitas kerja % kgjam. Setelah dirontok, biji kemudian dibersihkan dengan menampi dengan
tujuan untuk memisahkan biji dengan daun, malai dan kotoran ikutan lainnya. "i berbagai
negara terdapat cara6cara yang unik untuk merontok sorgum.
Perontokan secara tradisionil dilakukan dengan menggunakan pemukul kayu dan
dikerjakan di atas lantai atau karung goni. Pemukulan dilakukan terus menerus hingga biji lepas.
Setelah itu dilakukan penampian untuk memisahkan kotoran yang terdiri dari daun, ranting, debu
atau kotoran lainnya. Sejumlah biji dijatuhkan dari atas dengan maksud agar kotorannya dapat
terpisah dari biji dengan batuan hembusan angin. /gar dicapai hash yang terbaik dan efisien
dianjurkan agar menggunakan !adah supaya biji tetap bersih, usahakan agar biji segera dirontok
setelah panen untuk mencegah serangan tikus dan burung, dan kadar air tidak boleh lebih dari %'
F %2 5 untuk mencegah pertumbuhan cenda!an.
-
7/26/2019 tekben makalah
8/15
sosiokultural dan iklim. ?ontohnya, di igeria orang6orang Haruba memanen sorgum untuk
kemudian diba!a pulang dan segera disimpan. 3iji sorgum hanya dikeluarkan secukupnya untuk
dirontokkan sebagai bahan makanan selama 264 minggu. Sementara orang6orang upe, ;!aris,
dan >ausas di igeria merontokkan seluruh biji gandum sebelum menyimpannya.
3eberapa metode perontokan juga diuji coba. "i igeria misalnya, perontokan
menggunakan mesin diuji coba tapi hasil yang diperoleh biji sorgum banyak yang rusak bila
dibandingkan dengan cara tradisional. "alam hal ini, kekerasan biji sorgum, kemudahan, dan
efisiensi metode perontokan menjadi salah satu kriteria dari diterimanya budidaya. "i India,
kepala biji sorghum disebarkan di jalan dan dibiarkan dilindas oleh roda6roda kendaraan yang
le!at.
-
7/26/2019 tekben makalah
9/15
Sumber @irmansyah et al. (2'':)
$abel 2. -inerja prototipe alsin perontok sorgum.
Sumber @irmansyah et al. (2'':)
Pe"%ers#&an $an s!rtas#
Pembersihan bertujuan untuk membuang kotoran6kotoran, bagian6bagian dari bahan yang
tidak penting dan menyingkirkan komoditi yang terikut. Sedangkan sortasi adalah proses
pemisahan dan penggolongan tingkat mutu dan kesegaran. /lat pembersih dan sortasi yanag
umum digunakan antara lain ayakan berlubang, ayakan meja bergoyang dan hembusan udara.
3entuk, ukuran dan banyaknya lubang pada ayakan berbeda6beda tergantung pada macam,
bentuk dan ukuran komoditi yang di tangani.
Penge"asan $an en'#"anan S!rgu"
Wadah simpan benih secara umum dirancang untuk melindungi mutu fisik benih,
sehingga harus cukup kuat, tahan pecah, dan tahan sobek. Pemilihan !adah simpan didasari
pertimbangan tujuan pengemasan, jumlah benih yang dikemas, sifat benih, kondisi ruang
simpan, dan lamanya !aktu penyimpanan. 0leh karena itu pemilihan materi kemasan benih
sangat penting, agar kadar air mampu dipertahankan sehingga dapat memperlambat proses
kemunduran benih.
-ondisi penyimpanan yang baik untuk biji sorgum hampir sama dengan penyimpanan
biji jagung atau padi. $ujuan penyimpanan produk biji adalah untuk mempertahankan kualitas
biji dari kemungkinan faktor lingkungan yang dapat merusak biji sorgum, diantaranya serangan
hama, biji berkecambah, dan peningkatan kadar air yang dapat memicu timbulnya jamur. Sorgumdapat disimpan dalam bentuk malai atau biji. Penyimpanan di tingkat petani dilakukan dengan
menggantungkan malai sorgum di atas perapiandapur.
-
7/26/2019 tekben makalah
10/15
Interaksi faktor suhu ruang simpan dan periode simpan berpengaruh nyata terhadap tolok
ukur kecepatan tumbuh dan kadar air benih. 3enih yang disimpan pada ruang ber6/? mempuyai
daya kecambah dan kecepatan tumbuh yang lebih tinggi dibandingkan dengan benih yang
disimpan pada suhu kamar pada semua periode simpan (Samira %&&&).
+6
*5, kadar air a!al biji sorgum sebelum disimpan untuk benih &6%'5.
Sumber /rief et al. (2'%:)
"i daerah tropis, serangga Sitophilus sp. merupakan hama gudang utama pada komoditi
serealia dan sering dijumpai baik se!aktu sorgum masih di lapangan maupun setelah di gudang.
"iantara hama gudang S. zeamais merupakan hama gudang utama pada komoditas serealia.
$ingkat kerusakan yang ditimbulkan dapat mencapai diatas :'5. @aktor6faktor yang
-
7/26/2019 tekben makalah
11/15
mempercepat laju kumbang bubuk tersebut adalah tingginya kadar air a!al penyimpanan, suhu,
kelembaban udara dan rendahnya mutu biji.
S. zeamais umumnya menyerang malai menjelang panen di lapangan dan tempat
penyimpanan. Seekor serangga betina dapat meletakkan telur sebanyak :''6'' butir dalam
!aktu 4 hingga bulan dan dalam !aktu satu tahun dapat terjadi 6* generasi.
-
7/26/2019 tekben makalah
12/15
benih untuk kebutuhannya. "alam beberapa studi di /frika, menyimpulkan pentingnya
sentralisasi akses benih bagi petani. 3erkaitan dengan itu diperlukan interensi dan dukungan
terhadap sistem perbenihan petani, misalnya bantuan benih dari pemerintah dalam kondisi
darurat dan memberikan akses terhadap petani.
Secara longitudinal industri benih, mulai dari pemuliaan di lembaga penelitian sampai
distribusi di tingkat petani, melalui beberapa tahapan yang saling berkaitan. Pemanfaatan benih
arietas unggul baru dinilai berhasil jika petani sudah menikmati panen dari arietas unggul
tersebut. 3anyak program dibuat untuk memproduksi dan mengelola benih arietas unggul,
tetapi kurang berguna jika distribusi ke petani tidak diperhatikan dengan baik ("ouglas %&').
"alam kurun !aktu 2''62'%2, permintaan benih sumber sorgum melalui 3alai
Penelitian $ananan Serealia, 3adan 8itbang Pertanian, tergolong rendah, namun mulai a!al
#anuari 2'%: hingga /pril 2'%: terjadi lonjakan permintaan benih sorgum, yaitu arietas -a!ali
2.% kg dan umbu :.2*: kg yang didistribusikan ke #a!a $imur, Sula!esi Selatan,
-alimantan $imur, usa $enggara $imur, 8ampung, Sula!esi $enggara.
-
7/26/2019 tekben makalah
13/15
BAB III
PENUTUP
3.1 (ESIMPULAN
Penanganan pascapanen merupakan salah satu mata rantai penting yang harus mendapat
perhatian dalam usahatani sorgum. $ahapan penanganan pascapanen mulai saat panen sampai
dengan penyimpanan membutuhkan penanganan yang tepat. -etidaktepatan panen sorgum dapat
menyebabkan kerugian 6%+5. "emikian pula proses pengeringan dan perontokan juga harus
dikelola dengan baik. Saat ini telah tersedia teknologimesin pengering dan penyosoh sorgum
yang dapat mengeringkan biji secara cepat dan mencegah kerusakan akibat kontaminasi jamur.
/lat perontok 3alitsereal saat ini telah tersedia dengan kapasitas diatas 4'' kgjam.
Penyimpanan yang baik selain menjaga daya tumbuh biji sampai bulan, daya kecambah E'5
juga mencegah serangan hama gudang. Sebelum diolah menjadi produk pangan biji sorgum
harus disosoh untuk menghilangkan tannin.
-
7/26/2019 tekben makalah
14/15
DA)TA* PUSTA(A
/9il,
-
7/26/2019 tekben makalah
15/15
Samira Suarni dan I.1. @irmansyah. %&&&. otensi sorgum varietas unggul sebagai bahan
pangan untuk menunjang agroindustri. Prosiding 8okakarya asional 3P$P 8ampung,
1niersitas 8ampung. 3andar 8ampung. p. 4%64+.
Samuel, ;.,