teaching factory sebagai pendekatan belajar di smk

Upload: huda-sutame

Post on 05-Mar-2016

17 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

umum

TRANSCRIPT

Teaching Factory Sebagai Pendekatan Belajar di SMKPosted onJune 19, 2013byAdmin Diknas KotaSaat ini pendidikan kejuruan sedang dihadapkan pada pemasalahan yang serius yaitu tidak terserapnya lulusan sekolah menengah kejuruan oleh industri. Dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 Bab 2 pasal 3 sudah diamanatkan bahwa :Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watakserta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupanbangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusiayang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis sertabertanggung jawab. Merujuk pada fungsi pendidikan diatas, mala peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia terus diupayakan dan dikembangkan seiring dengan perkembangan zaman yang semakin global. Demikian juga halnya dengan pendidikan di Bengkulu yang masih perlu pembenahan. Pendidikan merupakan ujung tombak dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia, maka pihak-pihak yang terlibat dalam proses pendidikan (Pemda, Orang Tua, Masyarakat dan Instansi Pendidikan / sekolah) harus berperan aktif dalam meningkatkan kualitas dan juga kuantitas. Upaya pengembangan tersebut harus terprogram dan melalui jalur yang tepat agar yang dihasilkan benar benar bermutu dan kompeten serta bisa bersaing dalam dunia global.Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa SMK adalah lembaga pendidikan yang berfungsi sebagai lembaga pencetak tenaga terampil dan kompeten dibidangnya harus bisa selaras dengan kebutuhan dunia industri untuk bisa bersaing. Oleh karena itu peningkatkan sumber daya manusia (skill / keahlian) harus menjadi prioritas utama dalam rangka meningkatkan kualitas lulusannya.Rendahnya kualitas lulusan sekolah kejuruan di Bengkulu dapat berakibat produktifitas tenaga kerja terampil di dunia industri semakin terpuruk. Kepercayaan dunia industri semakin berkurang sehingga lulusan yang terserap juga sedikit. Faktor-faktor penyebabnya adalah :1. Kurikulum yang terus berubah menyebabkan kondisi di lembaga pengelola pendidikan kejuruan semakin terbebani;2. Belum adanya sumber pembiayaan yang memadai sehingga kebutuhan proses pendidikan di sekolah tidak maksimal;3. Rekruitmen guru yang terkesan asal jadi dan syarat dengan muatan politis sehingga tidak sesuai dengan kompetensi /kualitas yang dibutuhkan;4. Kurangnya kepedulian baik pemda, guru, orang maupun masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan..Kondisi tersebut secara tidak langsung dapat berakibat lembaga pendidikan kejuruan tidak siap dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas. Seharusnya Sebagai lembaga pendidikan yang mendidik calon tenaga kerja, keunggulan yang dikembangkan oleh sekolah menengah kejuruan diutamakan pada keunggulan skill Sumber Daya Manusia (SDM). Untuk mencapai hal tersebut SMK harus memprioritaskan pengembangan sistem pendidikan yang berorientasi pada peningkatan tamatan yang benar-benar profesional, memiliki etos kerja, disiplin dan tetap menjunjung tinggi serta berakar pada budaya bangsa.Untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut, maka pendidikan yang paling sesuai untuk meningkatkan hal tersebut adalah pendidikan yang berorentasi pada dunia industri dengan penekanan pada pendekatan pembelajaran dan didukung oleh kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan industri. Dunia industri yang merupakan sasaran dari proses dan hasil pembelajaran sekolah menengah kejuruan mempunyai karakter dan nuansa tersendiri. Oleh karena itu lembaga pendidikan kejuruan dalam proses pembelajaran harus bisa membuat pendekatan pembelajaraan yang tepat dan sesuai dengan keinginan dunia industri. Salah satu model pendidikan yang cocok adalah dengan menerapkan teaching factory dalam proses belajar di SMK.Teaching Factory adalah suatu konsep pembelajaran dalam suasana sesungguhnya, sehingga dapat menjembatani kesenjangan kompetensi antara kebutuhan industri dan pengetahuan sekolah. Teknologi pembelajaran yang inovatif dan praktek produktif merupakan konsep metode pendidikan yang berorientasi pada manajemen pengelolaan siswa dalam pembelajaran agar selaras dengan kebutuhan dunia industri. (Brosur IGI, 2007).Program Teaching Factory (TEFA) merupakan perpaduan pembelajaran yang sudah ada yaitu Competency Based Training (CBT) dan Production Based Training (PBT), dalam pengertiannya bahwa suatu proses keahlian atau keterampilan (life skill) dirancang dan dilaksanakan berdasarkan prosedur dan standar bekerja yang sesungguhnya untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan tuntutan pasar/ konsumen.Dalam pengertian sederhaa teaching factory adalah pembelajaran berorientasi bisnis dan produksi. Proses penerapan program teaching factory adalah dengan memadukan konsep bisnis dan pendidikan kejuruan sesuai dengan kompetensi keahlian yang relevan, misalnya : pada kompetensi multimedia melalui kegiatan produksi multimedia maka proses perekaman, editing dan finishing dikerjakan oleh peserta didik.Sebagai perwujudan nyata / implementasi UU No. 20 tahun 2003 untuk meningkatkan kualitas lulusan SMK di Bengkulu maka sejak tahun 2009 SMKN 1 Kota Bengkulu telah menerapkan konsep teaching factory dalam pembelajaran di sekolah. Untuk mendukung program ini, SMKN 1 Kota Bengkulu bermitra dengan PT. Zyrexindo Mandiri Buana dan PT. Berca Cakra Teknologi sebagai pabrikan komponen personal computer, laptop, netbook dan proyektor.Sejalan dengan hal tersebut, SMKN 1 Kota Bengkulu juga telah ditetapkan oleh Direktorat Pembinaan SMK, Kemendiknas sebagai SMK Center/Perakit untuk bidang computer, laptop, netbook dan proyektor. Dalam penyelenggaraan kegiatan teaching factory melibatkan guru dan siswa. Melalui metoda ini siswa dan guru mendapat pengalaman langsung karena didampingi oleh instruktur yang sudah berpengalaman dari Pabrik.Program teaching factory merupakan langkah positip yang ditawarkan pihak SMKN 1 Kota Bengkulu kepada siswa dan orang tua murid guna mengembangkan jiwa enterpreneur, dengan harapan tamatan sekolah menengah kejuruan (SMK) mampu menjadi aset daerah dan bukan menjadi beban daerah Bengkulu.Teaching factory merupakan suatu konsep pembelajaran pada tingkat yang sesungguhnya, untuk itu ada beberapa elemen penting dalam teaching factory yang perlu dikembangkan yaitu :1. Standar KompetensiStandar kompetensi yang digunakan dalam pelaksanaan teaching factory adalah kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan dalam dunia industri. Dengan pengajaran yang berbasis kompetensi pada industri diharapkan siswa siap menghadapi tuntutan kebutuhan dunia industri.2. Peserta didikPenggolongan peserta didik / siswa dalam proses teaching factory adalah berdasarkan kualitas akademis dan bakat/minat. Siswa dengan kualitas yang seimbang antara akademis dan ketrampilan bakat/minat memperoleh prosentase yang besar untuk masuk dalam program ini. Siswa yang kurang dalam dua hal tersebut direkomendasikan untuk mengambil bagian yang termudah.3. Media belajarMedia pembelajaran yang digunakan dalam proses teaching factory menggunakan pekerjaan produksi sebagai media untuk proses pembelajaran. Pekerjaan Produksi dapat berupa industrial order atau standard products. Produk ini harus dipahami terlebih dahulu oleh instruktur sebagai media untuk pengembangan kompetensi melalui fungsi produk, dimensi, toleransi, dan waktu penyelesaian4. Perlengkapan dan peralatan (toolkid)Beberapa hal yang perlu diperhatikan :a. Pemeliharaan perlengkapan dan peralatan yang maksimal;b. Investasi untuk kegiatan teaching factory;c. Manfaatkan untuk memfasilitasi pengembangan kompetensi siswa bersamaan dengan penyelesaian pekerjan Production pada tingkat kualitas terbaik;d. Pengawasan atas peralatan dan perlengapan yang sudah tidak efektif untuk kecepatan dan ketelitian proses produksi.5. Instruktur / pengajarInstruktur / pengajar adalah mereka yang memiliki kualifikasi akademis dan juga memiliki pengalaman industri. Dengan demikian mereka mampu mentransformasikan pengetahuan dan know how sekaligus mensupervisi proses untuk dapat menyajikan finished products on time.6. Penilaian prestasi belajarDalam penilaian prestasi belajar, teaching factory menilai siswa yang berkompeten melalui penyelesaian produk. Standar penilaian yang digunakan harus mengacu kepada pabrik yang mengeluarkan komponen / peralatan.7. Pengakuan kompetensiTeaching Factory menilai kompetensi siswa menggunakan National Competency assessment, dimana asesor bersertifikat melakukan observasi pada kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugas pekerjaan di bawah badan standar kompetensi nasional.Guna mendukung program teaching factory maka SMKN 1 Kota Bengkulu telah menyiapkan berbagai unsur penunjang diantaranya :1. Instruktur / guru yang akan mendampingi kegiatan teaching factory adalah guru-guru SMKN 1 Kota Bengkulu yang telah berserifikat sebagai perakit dari pabrik dalam hal ini dari PT. Zyrexindo Mandiri Buana dan PT. Berca Cakra Teknologi Jakarta dan LSP-Telematika.2. Untuk tujuan pengakuan kompetensi, maka siswa yang sudah duduk di kelas III akan mengikuti uji kompetensi secara on-line dengan Lembaga sertifikasi profesi (LSP) Telematika Jakarta. Untuk proses ujiannya dilakukan di SMKN 1 Kota Bengkulu karena sudah menjadi Tempat Uji Kompetensi (TUK) bidang IT di bawah naungan LSP-Telematika Jakarta dan BNSP.3. Fasilitas ruang perakitan yang digunakan telah disesuaikan dengan tuntutan pabrik, dalam hal ini ruang rakit Komputer, Laptop/Netbook dan Proyektor SMKN 1 Bengkulu telah dievaluasi oleh pihak pabrik.4. Perlengkapan dan peralatan yang digunakan adalah standar pabrik PT. Zyrexindo Mandiri Buana dan PT. Berca Cakra Teknologi Jakarta.Berkenaan dengan teaching Factory SMKN 1 Kota Bengkulu bersedia bekerjasama dengan SMK-SMK baik negeri maupun swasta di Bengkulu yang berkeinginan mengembangkan teaching factory dalam proses pembelajaran di SMK, semoga melalui teaching factory ini dapat memberikan bekal siswa SMK supaya mereka dapat menjadi SDM yang berkompeten dalam bidangnya dan pada akhirnya alumni SMK dapat terserap oleh dunia usaha dan industri. Salam SMK Bisa !!!!