tautan gen111

14
TAUTAN GEN/LINKAGE Beberapa gen pada kromosom tidak memisah bebas gen bertaut Secara fisik gen tersebut bertaut pada kromosom, namun kombinasi baru dapat terjadi dengan adanya pindah silang (crossing over) Bila tautan sempurna : gen-gen tersebut selalu diwariskan bersama-sama, berasal dari tetua yang sama Biasanya tautan gen tidak sempurna : sebagian dapat bergabung secara bebas

Upload: mutia-lorenza

Post on 19-Dec-2015

1 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Tautan nnggg

TRANSCRIPT

Page 1: TAUTAN GEN111

TAUTAN GEN/LINKAGE

• Beberapa gen pada kromosom tidak memisah bebas gen bertaut

• Secara fisik gen tersebut bertaut pada kromosom, namun kombinasi baru dapat terjadi dengan adanya pindah silang (crossing over)

• Bila tautan sempurna : gen-gen tersebut selalu diwariskan bersama-sama, berasal dari tetua yang sama

• Biasanya tautan gen tidak sempurna : sebagian dapat bergabung secara bebas

Page 2: TAUTAN GEN111

PENYIMPANGAN DARI HUKUM MENDEL II

• P = bunga ungu, p = bunga merah

• L = tepungsari panjang, l = tepungsari bulat

• F1 : PpLl (ungu, panjang)

• F2 : pengamatan harapan (p-h)²/h

ungu, panjang 296 240 13.07

ungu, bulat 19 80 46.51

merah, panjang 27 80 35.11

merah, bulat 85 27 124.59

X² = 219.28

Page 3: TAUTAN GEN111

• X² hit > X² tb• Data tidak sesuai dengan nisbah 9 : 3 : 3 : 1• 315 ungu : 112 merah segregasi• 323 panjang : 104 pendek segregasi• Uji silang : menentukan nisbah gamet yang dihasilkan indv.

Heterosigot PpLl x ppll Hasil Harapan

Ungu, panjang 7 1Ungu, bulat 1 1Merah, panjang 1 1Merah, bulat 7 1

Page 4: TAUTAN GEN111

SUSUNAN GEN-GEN BERTAUT

• Tautan coupling (sis) : dua alele dominan atau dua alele resesif pada satu kromosom

• Tautan repulsion (trans): satu alele dominan dan satu alele resesif pada satu kromosom

• Tautan sempurna tidak terjadi pindah silang hanya ada tipe tetua, tipe rekombinan tidak dibentuk

• Tautan tidak sempurna terjadi pindah silang tipe tetua lebih banyak dari tipe rekombinan yang dibentuk. Frek. tipe rekombinan = % pindah silang

• Tidak ada tautan hukum Mendel II frek. tipe tetua = frek. tipe rekombinan.

Page 5: TAUTAN GEN111

PINDAH SILANG (CROSSING OVER)

Page 6: TAUTAN GEN111

• Terjadi saat kromosom homolog telah berpasangan (sinapsis) dan masing-masing kromosom sudah membelah menjadi 2 kromatid

• Pindah silang : pertukaran bagian “non sister chromatid” dari kromosom homolog.

• Hanya 2 dari 4 kromatid yang terlibat dalam pindah silang, maka besarnya pindah silang: 0 ≤ p.s. ≤ 0,5

• Bila terjadi pindah silang akan diperoleh tipe seperti tetua dan tipe rekombinan

• Frekuensi tipe rekombinan = % pindah silang

Page 7: TAUTAN GEN111

MENGHITUNG FREKUENSI PINDAH SILANG

• Uji silang : individu heterosigot disilangkan dengan homosigot resesifungu, panjang x merah, bulat PpLl ppll ungu, panjang PL/pl = 123 ungu, bulat Pl/pl = 18 merah, panjang pL/pl = 17 merah, bulat pl/pl = 122 frekuensi rekombinasi =

122123

1718

x 100 % = 12,5%

Page 8: TAUTAN GEN111

Rekombinasi dari keturunan F2

ungu, panjang x ungu, panjang Fenotipe obs. gamet kategori ungu, panjang : 269 PL a1 ungu, bulat : 19 Pl a2 merah, panjang : 27 pL a3 merah, bulat : 85 pl a4

Z =

tetuatipekalihasil

rekombinantipekalihasil = 85296

2719

x

x = 0,0238

Lihat nilai Z dari tabel persentase rekombinasi persilangan F2 Untuk susunan coupling : nilai Z = 0,238 ~ 0,24 frek p.s. = 12,1 %

Page 9: TAUTAN GEN111

Trihibrida : AaBbCc Pindah silang tunggal : antara A -- b A b C gamet —•———•————•— —A———b————C— t. tetua —•———•————•— —A———B————c— X }ps A-b ―•―――•――――•― ―a―――b――――C― ―•―――•――――•― ―a―――B――――c― t. tetua a B c Pindah silang tunggal : antara b -- C A b C gamet —•———•————•— —A———b————C— t. tetua —•———•————•— —A———b————c— X }ps b-C ―•―――•――――•― ―a―――B――――C― ―•―――•――――•― ―a―――B――――c― t. tetua a B c Pindah silang ganda : antara A -- b -- C A b C gamet —•———•————•— —A———b————C— t. tetua —•———•————•— —A———B————C— X X } psg ―•―――•――――•― ―a―――b――――c― ―•―――•――――•― ―a―――B――――c― t. tetua a B c

Page 10: TAUTAN GEN111

Menentukan urutan gen

• Tipe tetua = paling banyak

• Tipe ps ganda = paling sedikit

• Dua gen pada tipe tetua = dua gen pada tipe psg, yang tidak sama terletak di tengah

—A———b————C— t. tetua —A———B————C— psg ―a―――B――――c― t. tetua ―a―――b――――c― psg —A———b————C— t. tetua ) gen A dan C sama, b dan B tdk sama di tengah —A———B————C— psg

Page 11: TAUTAN GEN111

PEMETAAN GEN PADA KROMOSOM

• Nilai pindah silang dapat digunakan untuk menentukan jarak antara dua gen yang berdekatan

• 1 unit peta = 1% pindah silang• Menentukan jarak gen-gen pada kromosom yang

sama menggunakan trihibrida (three point cross)• Tentukan urutan gen yang benar• Tentukan frek. pindah silang antara dua gen yang

berurutan

Page 12: TAUTAN GEN111

PEMETAAN GEN PADA JAGUNG

• gl = daun mengkilat, v = bibit pucat, va = steril• Gl, V, Va = normal• GlglVvVava x glglvvvava• Keturunan: Fenotipe jml gametNormal 235 Gl V Va tipe tetuaMengkilat 7 gl V Va hsl p.s. gandaMengkilat, steril 62 gl V vaMengkilat, pucat 48 gl v VaMengkilat, steril, pucat 270 gl v va tipe tetuaSteril 40 Gl V vaSteril, pucat 4 Gl v va hsl p.s. gandaPucat 60 Gl v Va

Page 13: TAUTAN GEN111

• tipe tetua : Gl V Va gl v va

• Psg : gl V Va Gl v va

• Jadi gen Gl seharusnya berada di tengah, sehingga urutan letak gen yang benar adalah V Gl Va atau Va Gl VP in d a h s i la n g tu n g g a l : a n ta ra V -- G l V G l V a g a m e t — •— — — •— — — •— — V — — — g l— — v a — = 6 2 X ― •― ― ― •― ― ― •― ― v ― ― ― G l― ― V a ― = 6 0 v g l v a P in d a h s i la n g tu n g g a l : a n ta ra G l -- V a V G l V a g a m e t — •— — — •— — — •— — V — — — G l— — v a — = 4 0 X ― •― ― ― •― ― ― •― ― v ― ― ― g l― ― V a ― = 4 8 v g l v a

f re k p .s . a n ta ra V – G l = 726

116062 x 1 0 0 % = 1 8 ,3 %

f re k p .s . a n ta ra G l – V a = 726

114840 x 1 0 0 % = 1 3 ,6 %

1 8 ,3 1 3 ,6 J a ra k p e ta a n ta ra k e t ig a g e n : — V — — — — G l— — — V a —

Page 14: TAUTAN GEN111

Interferensi dan koinsidens

• Interferensi : pindah silang yang terjadi di suatu tempat mengurangi kemungkinan terjadinya pindah silang pada daerah di dekatnya

• Koefisien koinsidens : ukuran kekuatan interferensi

• Frek p.s. ganda yang teramati = (11/726) x 100% = 1,5 %

• Frek p.s. ganda yang diharapkan (bila tidak ada pengaruh) = 0,183 x 0,136 = 2,5%

• Koef koinsidens = 1,5% / 2,5% = 0,6

• Interferensi = 1 – 0,6 = 0,4 atau 40 %