tata-tulis.pptx

325
Oscar Pistorius Pelari di Olimpiade 2012 Dengan Kaki Diamputasi

Upload: agus-budiyanto

Post on 22-Nov-2015

60 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Ingat !

Oscar Pistorius Pelari di Olimpiade 2012 Dengan Kaki Diamputasi

Harapan :Para difable pada kaki dapat lari dengan cepat

Kenyataan :Para difable pada kaki berlari lamban, walaupuntelah menggunakan teknologi

Jalan keluar : BLADE RUNNERS

Jet Injection, Teknologi Suntik tanpa Jarum tanpa Rasa Sakit

Harapan :Disuntik tanpa rasa sakit

Kenyataan :Penyuntikan dengan jarum suntik menimbulkan rasa sakit

Jalan keluar :JET INJECTION

5Witricity (Electric Wireless)

Harapan :Pengantar listrik tanpa kabel untuk peralatan teknologi

Kenyataan :Rata-rata pengantar listrik untuk peralatan teknologimenggunakan kabel

Jalan keluar :WITRICITY

ORANG BODOH YANG TERSUKSES DI DUNIA

Bill Gates pernah gagal sebagai mahasiswa Harvard University. Pemilik Microsoft Coorporation yang selama 13 Tahun (1995-2007) menjadi orang terkaya di dunia.

Adam Khoo, drop-out kelas 4 SD dan kemudian masuksekolah terburuk di Singapura. Ketika masuk SMP iaDitolak oleh 6 SMP terbaik, dan kemudian ia masukSMP terburuk. Ia sering menjadi bahan tertawaan. Kini di usia22 tahun ia menjadi trainer dengan bayaran 100 juta rupiah/jam dengan total nilai omset US$ 20 juta per tahun.

Mark Zuckerberg Penemu Facebook, drop-out dari Harvard University

Thomas Alfa Edison - Siapa yang menyangka kalau sang penemu lampu adalah seorang yang agak tuli dan hanya mengenyam pendidikan formal selama 3 bulan? Ketika berumur 4 tahun, Thomas Alfa Edison pulang ke rumah dengan membawa secarik kertas dari gurunya. Ibunya kemudian membaca kertas tersebut: Tommy, anak Ibu, sangat bodoh. Kami minta Ibu mengeluarkannya dari sekolah,. Dia telah melakukan ribuan kali percobaan untuk menemukan lampu pijar.

Soichiro Honda Proposal desain mesinnya pernah ditolak oleh 13.000 perusahaan Harvard System : Slide 222Ketentuan Umum Penulisan : Slide 120Polisi itu menembak seorang gadis.Polisi itu menembak seorang gadis.SIAPAKAH DIA?

Latar BelakangKeprihatinan terhadap sampah plastik : Sulit dimusnahkanKeterbatasan tempat pembuangan sampahMasalah kesehatan2. BBM yang semakin sulit

Harapan :Adanya alternatif sumber bahan bakar minyak.Kenyataan :Sumber bahan bakar minyak hanya mengandalkan dari pertambangan.Mr. Hanim

Plastik sulit hancurKeterbatasan daya tampung TPAMasalah kesehatanKrisis BBMMESIN PENGUBAH SAMPAH PLASTIK MENJADI BBMMASALAH PRODUKSI MASSAL SAMPAH PLASTIK MENJADI BBMPERMASALAHAN MESIN PENGUBAH SAMPAH PLASTIK MENJADI BBM

Batasan Masalah1. Untuk transmitter menggunakan LED (Light Emitting Diode) infrared.2. Receiver menggunakan phototransistor.3. Driver motor AC dan lampu menggunakan H-Bridge relay.4. Kontrol utama menggunakan PIC16F84. Fokus MasalahBelum diketahuinya perancangan dan perealisasian mikrokontroler PIC16F84 untuk kontrol lampu tangga otomatis.Belum diketahuinya diketahuinya pemrograman lampu tangga secara otomatis.Belum diketahuinya prinsip kerja sensor infrared.

Bagaimana merancang dan merealisasikan mikrokontroler PIC16F84 untuk kontrol lampu tangga otomotis?Bagaimana pemrograman lampu tangga di gedung-gedung hanya dapat menyala dan padam jika ada orang yang akan naik atau turun dari tangga tersebut sehingga ada penghematan energi listrik?Bagaimana prinsip kerja dari sensor infrared?

Untuk mengetahui perancangan dan perealisasian mikrokontroler PIC16F84 untuk kontrol lampu tangga otomotis?

2. Menerapkan teori dan pengalaman yang didapat dibangku kuliah untuk merancang da merealisasikan sustu sistem elektronika.3. Untuk membantu dan mempermudah aktivitas masyarakat.Bagaimana merancang dan merealisasikan mikrokontroler PIC16F84 untuk kontrol lampu tanggotomotis?Bagaimana pemrograman lampu tangga di gedung-gedung hanya dapat menyala dan padam jika ada orang yang akan naik atau turun dari tangga tersebut sehingga ada penghematan energi listrik?Bagaimana prinsip kerja dari sensor infrared?

Untuk mengetahui perancangan dan perealisasian mikrokontroler PIC16F84 untuk kontrol lampu tangga otomatis.Untuk mengetahui pemrograman lampu tangga secara otomatis.Untuk mengetahui prinsip kerja sensor infrared.Manusia Cerdas Menurut NuhManusia yang cerdas tidak pelit baik secara materi maupun non-materi. Ia mau berbagi karena pada hakekatnya apapun di dunia ini adalah milik Tuhan Yang Maha Kaya. Manusia hanya diberi amanah untuk mengelola dunia dan memanfaatkan sumberdaya alam dengan benar. Manusia harus banyak memberi jika ingin banyak menerima. Dunia diatur secara seimbang - ada menerima dan ada memberi. Sehingga manusia cerdas adalah manusia yang selalu rela berbagi, baik informasi, pengalaman , harta kekayaan, ilmu dsb. LATIHAN (2)Erika belajar sangat tekun sekali agar supaya nilainya dia bagus.Ibu pergi ke pasar membeli kentang, wortel, tomat dan mentimun.Toko itu menyediakan berbagai bahan bangunan, misalnya semen, tegel, kayu, dan sebagainya.51 orang tewas dalam kecelakaan itu.Buku-Buku tentang pendidikan itu di beli di pasar loak.Sub judul dan sub bab buku itu tidak tertera dengan jelas.Artikel Menyoal Bank Century di muat dalam harian Kompas.Kegiatan ekstra kurikuler dilaksanakan pada pra semester ke-II.Kartu-Kartu itu harus di susun secara alphabetis dan sistimatis.Amir menyukai jenis makanan Super Mie.

33Tata Perujukan Slide 208Ketentuan Umum Penulisan TA 113KONTROL PENYALA LAMPU OTOMATISPADA MINIATUR LORONG JALAN PERKANTORANBERBASIS MIKROKONTROLER ATMEL 89C51BAB IIIPERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

Perancangan Block Diagram SystemSistem Sensor LDRSistem Sensor Pendeteksi 1 dan 2Perancangan SoftwareFlowchart

BAB IVPENGUKURAN

Metode PengukuranPengukuran pada Power Supply

35APLIKASI MIKROKONTROLER PIC16F84PADA SISTEM KONTROL ELEKTRONIK DISHWASHING MACHINEBAB IIIPERANCANGAN DAN PEMBUATAN

Perancangan MekanikPerancangan ElektronikPerancangan Program

BAB IVPENGUJIAN DAN ANALISIS

Pengujian dan Analisis MekanikPengujian dan Analisis ElektronikPengujian BebanMESIN PENETAS TELUR OTOMATIS (salah)PERUMUSANMASALAHJenis mesin telur apakah yg paling efektif?Jenis pemanas apakah supaya didapat suhu yg sesuai dgn kebutuhan?Berapakah kapasitas telur yg mampu ditetaskan pada alat ini?Berapa jam sekalikah telur akan dibolak-balik?TUJUANPENULISANMembuat perancangan mesin penetas telur yg dpt menetaskan telur tanpa menggunakan induk ayam.Berupaya membantu peternak dlm meningkatkan usahanya.Mampu menciptakan mesin penetas telur yg pengaturan suhunya mendekati dgn suhu pd induk ayam.Dpt berwirausaha dgn mengelola peternakan telur.Dgn adanya mesin penetas telur otomatis ini diharapkan tercipta lapangan kerja baru.KESIMPULANMesin penetas telur otomatis menggunakan mikrokontroler Amel 89C52 sudah cukup efektif untuk memenuhi pengontrolan suhu selama proses penetasan, krn kita tdk perlu repot membalik setiap telur selama 8 jam sekali.Bolam lampu sbg media pemanas adalah pemanas yg lebih baik dibanding dgn pemanas lainnya, krn suhunya tdk langsung panas dan panasnya menyeluruh.Dari sensor suhu, ICLM35 bekerja dgn baik. Sensor ini juga cukup efektif krn perubahan tenaganya linier terhadap suhu derajat celsius.Kapasitas telur yg mampu ditetaskan sekitar 60 butir.Pelembab telur menggunakan bak air adalah pelembab yg paling praktis dan efisien sbg media pelembab.Pemutaran telur yg dikendalikan oleh motor berjalan dgn baik.Pewaktu atau timer menggunakan IC 555 dan IC couter bekerja dgn baik untuk membalik telur selama delapan jam sekali.

SARANAgar tugas akhir ini dpt dijadikan referensi bagi para pembaca untuk dpt memberikan pengetahuan atau menambah wawasan di bidang elektronika.Mesin penetas telur ini belum begitu sempurna, bagi pembaca yg ingin menyempurnakan, diharapkan dpt menambahkan fasilitasnya, spt sumber panas cadangan apabila terjadi pemadaman lampu.Kapasitas dari mesin ini masih sedikit. Agar produktivitasnya besar, maka perlu merubah knstruksi menjadi lebih besar dan rak telurnya bertingkat.37

Bentuk Saran dan Hubungannya dengan KesimpulanSSASARAN Memperbaiki (+)Menyempurnakan (++)Pernyataan dalam kesimpulan bernada negatif (-)Pernyataan dalam kesimpulan pada dasarnya sudah positif tetapi masih bisa disempurnakan (+)Pernyataan dalam kesimpulansudah sempurna (++) Mempertahankan (++)BUDI DAYA IKANPengenalan IkanPersyaratan LokasiKolamTeknik PembenihanMakanan IkanHama dan PenyakitDIAGRAM BAB TEORITIS (Contoh)Teknik Panen IkanTeknik Pemaparan Fokus MasalahSecara Tidak LangsungMemaparkan semua persoalan yang dihadapi sehubungan dengan tawaran pemecahan masalah (way-out), dan kemudian memilih/memfokuskan masalah yang akan dibahas.Secara Langsung Memilih secara langsung fokus masalah yang akan dibahas. Cara ini biasanya diawali dengan kalimat, bahwa ada sejumlah persoalan yang dihadapi dalam pengaplikasian pintu rumah otomatis dengan menggunakan sensor otomatis. Di antaranya adalah persoalan perancangan dan pembuatannya. Pembahasan dalam makalah ini akan difokuskan kepada kedua persoalan tersebut.PERMASALAHAN WIJENBelum diketahui zat dan kadar yang dikandung oleh wijen sehingga berfungsi sebagai penunjang pengobatan hipertensi.Belum diketahui mekanisme kerja zat yang dikandung oleh wijen sebagai penunjang pengobatan hipertensi.Belum diketahui teknik perancangan pengkonsumsian wijen sebagai penunjang pengobatan hipertensi.Masyarakat belum mengetahui wijen sebagai penunjang pengobatan hipertensi.41

Fokus Masalah :Belum diketahui zat dan kadar yang dikandung oleh wijen sehingga berfungsi sebagai penunjang pengobatan hipertensi. Judul :Zat dan Kadar yang Dikandung Wijensebagai Penunjang Pengobatan Hipertensi

Fokus Masalah :Belum diketahui mekanisme kerja zat yang dikandung oleh wijen sebagai penunjang pengobatan hipertensi.Judul :Mekanisme Kerja Zat yang Dikandung WijenSebagai Penunjang Pengobatan Hipertensi

Fokus Masalah :Belum diketahui teknik perancangan pengkonsumsian wijen sebagai penunjang pengobatan hipertensiJudul :Teknik Perancangan Pengkonsumsian WijenSebagai Penunjang Pengobatan Hipertensi

Fokus Masalah :Masyarakat belum mengetahui wijen sebagai penunjang pengobatan hipertensi.Judul :Pemasyarakatan WijenSebagai Penunjang Pengobatan HipertensiTATA CARA PENGUTIPAN : Slide 188Pengetikan : slide 100

Kepala Sekolah Kecing di EmperGuru Kencing di Ember!

Contoh PelanggaranUndang-undangPornografi

Di Kelas Tata Tulis Laporan49

50Hasil Latihan ITeknik Otomasi-Diploma IV

NONILAINONILAI156,25965,62265,621059,37368,75471,87575653,12753,12871,87RATA-RATA56,63

51Hasil Latihan IMekatronika

NONILAINONILAI13594523010453401155445125556013506551440735850RATA-RATA45,71

53

BANGKONGNGALAGURAME

Dialog di Sebuah SekolahIbu Guru : Ayo coba Maya, berilah contoh ambigu!Maya : Eee ... anak presiden yang gemuk itu suka bernyanyi.Ibu Guru : Bagus, coba sekarang Budi.Budi : Anu Bu Guru ... habis makan tikus mati.Saya menerima hadiah kedua kakakku dengan senang hati.

Kucing makan tikus mati.

TUJUAN BELAJAR TATA TULIS LAPORAN(1)1. Agar mahasiswa mempunyai wawasan tentang karya tulis ilmiah.2. Agar mahasiswa mengetahui jenis-jenis karya ilmiah.3. Agar mahasiswa mengetahui sistematika karya tulis ilmah4. Agar mahasiswa menguasai teknik pengutipan dan penyusunan bibliografi.5. Agar mahasiswa mampu menyusun karya ilmiah secara teknis.

6. Agar mahasiswa mampu menggunakan bahasa tulisan dan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam karya tulis ilmiah. 7. Agar mahasiswa mampu menyusun materi presentasi.8. Agar mahasiswa mampu menguasai manajemen presentasi.9. Agar mahasiswa mampu menggunakan alat-alat bantu dalam presentasi.

Penjelasan IstilahTata = kaidah, aturan; susunan; cara menyusun; sistem

Laporan = segala sesuatu yang dilaporkan

Karya = perbuatan (hasil); buatan ; ciptaan (terutama hasil karangan)

Ilmiah = bersifat ilmu ; secara ilmu pengetahuan ; memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan

Karya IlmiahKarya yang memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuanLaporan Karya Ilmiah

Laporan yang berisi karya atau ciptaan yang menenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuanIlmu Suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu di bidang tersebut.

FUNGSI LAPORANUntuk membantu penerima laporan mengambil keputusan berdasarkan fakta dan gagasan yang dikemukakan penulisnya.Di dalam organisasi besar, seorang pimpinan dapat mengetahui dan mengendalikan perkembangan yang terjadi pada seksi-seksi yang ada dalam organisasinya dengan mempelajari laporan yang diterimanya.Bagi seorang pimpinan, laporan dapat mempersingkat waktu dalam mengetahui sebuah masalah.Wahana yang sangat efektif bagi pemikiran kreatif.Digunakan untuk menilai kemampuan dan keterampilan pembuat laporan.

BENTUK-BENTUK KARYA ILMIAHDI PERGURUAN TINGGI (1)

1. Paper : dibuat berdasarkan kajian pustaka2. Makalah : dibuat untuk dipresentasikan dalam suatu seminar, pertemuan ilmiah atau simposium/ lokakarya3. Skripsi : merupakan hasil penelitian/hanya kajian pustaka (syarat jenjang s-1)4. Tesis : merupakan hasil penelitian (jenjang S-2)5. Disertasi : untuk jenjang s-3/gelar keahlian tertinggiBENTUK-BENTUK KARYA ILMIAHDI PERGURUAN TINGGI (2)

6. Buku teks/text book: buku wajib yang dipakai dalam suatu mata kuliah7. Diktat : tulisan dari dosen yang mengasuh suatu mata kuliah tertentu8. Jurnal : berisi hasil-hasil penelitian, yang terbit berkala, dari bulanan sampai dengan tahunan9. Buletin : berisi karangan ilmiah, resensi buku-buku baru, berita acara seminar/lokakarya/pertemuan ilmiah10. Referat : karya tulis yang berisi pembahasan studi pustaka dan bukan hasil penelitian

publish or perish

Kebenaran adalah pernyataan tanpa ragu

67

Kebenaran adalah Pernyataan Tanpa Ragu

Ragukan bahwa bintang-bintang itu api ;Ragukan bahwa matahari itu bergerak ;Ragukan bahwa kebenaran itu dusta ;Tapi jangan ragukan cintaku.(William Shakepeare)Proses Terjadinya Ilmu

PengetahuanPengetahuan

Metode Ilmiah

IlmuTumpukan SampahTerjadi Ledakan69Homogenitas mahasiswa program studi Mesin Produksi TEDC mempengaruhi tingkat belajarnyaPROSES TERJADINYA ILMU (Contoh)

PengetahuanPengetahuan

Metode Ilmiah

Semua mahasiswa program studi Mesin Produksi Poltek TEDC adalah priaMotivasi belajar mahasiswa program studi Mesin Produksi Poltek TEDC sangat rendahPROSES TERJADINYA ILMU (Contoh) Pengetahuan Pengetahuan

Produktivitas PT. Untung Melulu sangat rendah

PT. Untung Melulu dalam proses produksinya masih dilakukan secara manual.

Metode IlmiahILMURendahnya produktivitas PT. Untung Melulu disebabkan proses produksinya masih dilakukan secara manual.

Perbedaan Ilmu dengan Pengetahuan

PengetahuanIlmu

Metode Ilmiah

72

BUAT APA MEMBUAT KARYA ILMIAH?(1)1.Karena keterbatasan pengetahuan dan pemahaman manusia dibandingkan dengan lingkungannya yang demikian luas.

2.Karena dorongan keingintahuan manusia. Manusia selalu bertanya, apa , bagaimana, mengapa suatu objek bisa terjadi, dsb. Manusia selalu tidak puas akan jawaban sepintas, tetapi ingin jawaban yang mendalam, atau manusia tidak puas akan cara kerja tertentu dan ingin memperbaikinya, dsb.

.BUAT APA MEMBUAT KARYA ILMIAH?(2)3.Karena manusia dalam kehidupannya selalu dihadapkan kepada masalah, tantangan, ancaman, kesulitan, baik di dalam dirinya, keluarganya, masyarakat sekitarnya maupun di lingkungan kerjanya.

4. Karena manusia tidak puas dengan apa yang dicapai, dikuasai, dan dimilikinya ; selalu ingin lebih baik, lebih sempurna, lebih memberikan kemudahan, dan ingin menambah/meningkatkan kekayaan dan fasilitas hidupnya.75

Bahasa sebagai Sarana Berpikir IlmiahKeunikan Manusia Sebenarnya Bukan Terletak pada Kemampuan Berpikirnya, Melainkan Terletak pada Kemampuannya Berbahasa.(Ernst Cassirer)

76Batas Bahasaku adalah Batas Duniaku(Wittgenstein)

Tanpa Bahasa Manusia Tidak Berbeda dengan Anjing atau Monyet(Aldous Huxley)

Ciri-ciri Karya Ilmiah ObjektifDidukung oleh data yang benar dan tidak berbau opini/pendapat seseorang yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Dapat diuji kebenarannya.

Logis

79 Sistematis

Bahasanya jelas dan akurat sehingga mampu mengungkap data/fakta secara komunikatif.

Bersifat terbuka.

80LOGISKAH INI ?

PERNIKAHAN TANPA BUSANA KARENA MAHALNYA PAKAIAN PENGANTIN

Saudara-saudara, agar industri rokok kita cepat maju maka kita harus mengenalkan rokok kepada anak sejak dini!82

I LOVE YOU FULL SUPAYA HIDUP SEHAT, KITA HARUS BANYAK MINUM KOPI DAN KURANGI TIDUR!

Pengemis berkata, Kasihanilah saya orang bisu!

Dasar sontoloyo ngaku bisu tapi bisa ngomong!

Siapa yang Menemukan Kepala Saya Akan Diberikan Hadiah Besar!Ingat !Karya IlmiahSelalu Berangkat dari Adanya Masalah

Penciptaan suatu karya harus berdasarkan persyaratan COCTUC yaitu:a. Clarifity (kejelasan)Suatu karya ditulis harus berdasarkan langkah-langkah, tidak berbelit-belit/langsung ke topik permasalahan, disusun secara logis dan menggunakan sudut pandang yang konsisten.b. Organization (organisasi)Pengorganisasian suatu karya dilakukan dengan cara penyusunan ide-ide yang akan dibahas dalam karya tersebut.

c. Coherence (koherensi dan pertalian)Pertalian suatu karya dapat dilihat dari hubungan yang jelas antara ide-ide maupun gagasan-gagasan yang dibahas dalam topik tersebut.d. Transision (transisi)Transisi diperlukan agar suatu informasi mudah dimengerti. Transisi disebut juga dengan penghubung. Transisi dibuat antara kalimat-kalimat, paragraf ke paragraf dan ide ke ide. Transisi juga bisa dilakukan dengan menggunakan kata ganti.

e. Utility (kesatuan)Suatu karya yang baik adalah apabila memiliki satu kesatuan misalnya kalimat demi kalimat dan paragraf demi paragraf.f. Conciseness (kepadatan)Kepadatan suatu karya dapat dilakukan dengan cara menghindari penggunan kata-kata atau frase-frase berlebihan dan berbelit-belit. Plagiarisme merupakan hal yang harus dihindari dalam menciptakan suatu karya. Hal ini dilakukan dengan mencantumkan sumber informasi yang diambil setiap kali digunakan.Apa Itu Masalah?

TIDAK ADA MASALAH TIDAK ADA MAKALAH

Masalahkah bilamana Anda tidak mempunyai uang saat ini?

92MASALAHKAH BILAMANA SEORANG MAHASISWA MENGAJAK MAHASISWA LAINNYA MENGOBROL PADA SAAT PERKULIAHAN SEDANG BERLANGSUNG?

Masalahkah bilamana Anda kehilangan tongkat saat ini?

Masalahkah bilamana seorang petani tidak menguasai program aplikasi komputer untuk pengetikan?

Masalahkah bilamana seorang pegawai kantor tidak menguasai program aplikasi komputer untuk pengetikan?

Masalahkah bilamana Anda tidak mempunyai uang ketika berada di tengah gurun pasir?

Masalahkah bilamana Anda kehilangan tongkat saat ini?

Masalahkah bilamana Anda kehilangan tongkat sementara kaki Anda terkilir?

Maksud hati mendapatkan gadis langsing, apa daya yang tertarik hanya gadis gendut

Masalah adalah perbedaan antara harapan dan kenyataan

Masalah?Menurut Prajudi Atmosudirjo : Sesuatu yang menyimpang dari apa yang diharapkan, direncanakan, dan ditentukan sehingga merupakan rintangan menuju tercapainya tujuan.

Masalah?Menurut Roger Kaufman : Suatu kesenjangan yang perlu ditutup antara hasil yang dicapai pada saat ini dan hasil yang diharapkan.

Contoh MasalahMulai abad ke-20 lampu pijar sebagai sumber penerangan buatan telah banyak digantikan oleh fluorescent lamp. Pertimbangan praktis penggunaan fluorescent lamp bagi masyarakat antara lain karena memiliki cahaya lembut (tidak sakit mata), cahaya lebih terang, dan umur lebih panjang dari pada lampu pijar. Fluorescent lamp merupakan jenis lampu yang cukup efisien dalam mengubah energi listrik menjadi energi cahaya, terutama dibandingkan dengan lampu jenis kawat pijar. Oleh karena itu jenis lampu ini banyak digunakan oleh masyarakat.Walaupun jenis lampu ini relatif lebih efisien ketimbang lampu kawat pijar, tetapi dalam kenyataan mempunyai kelemahan apabila digunakan dalam jumlah yang banyak. Beban fluorescent lamp yang cukup besar megakibatkan menurunnya faktor daya sumber (karena faktor kerja fluorescent lamp rendah). Akibatnya jumlah beban tidak sesuai dengan jumlah daya yang tersedia dari sumber. Di samping itu fluorescent lamp akan sulit menyala normal pada saat beban puncak atau tegangan sumber menurun.

KEPALA PUSINGTIDAK MEMPUNYAI UANGPUTUS DENGAN PACARUJIAN TIDAK LULUSSAKIT MIGRAN

KISAH PRIHATINI ABADI MENGIKUTI SEMINARPrihatini Abadi adalah seorang gadis yang rajin. Dia pernah menjadi mahasiswa teladan tingkat provinsi. Selain dari rajin belajar, Dia juga rajin mengikuti seminar yang bertemakan otomasi. Dia rela mengorbankan sebagian uang sakunya demi meningkatkan kualitas diri. Padahal biaya seminar kali ini sangat mahal . Dalam batas tertentu Dia masih memberikan toleransi, walaupun kadang kala terlintas juga pikirannya berhitung secara ekonomi.Topik seminar kali ini sangat menarik baginya : Otomasi dan Pengangguran. Topik ini menjadi perhatian besar bagi Prihatini Abadi karena ia termasuk mahasiswa yang peduli terhadap masalah-masalah sosial.Seminar menurut rencana diselenggarakan pada sebuah hotel berbintang, dimulai pukul 08.00 WIB. Sejak pagi Prihatini Abadi telah berhias diri dan mengenakan pakaian terbaik menurut penilaian Dia. Menurutnya nasib boleh kere, tetapi penampilan harus kece. Maklum seumur hidupnya baru kali ini ia bakal menginjak hotel berbintang.Tepat pada pukul 07.00 sepeda motor setengah tua hasil kreditan orangtuanya dihidupkan. Cek guuuur!, mesin hidup normal, tidak ada tanda-tanda bakal mogok atau protes karena malu memasuki hotel berbintang. Diperkirakan kalau jalan normal, bisa ditempuh dengan waktu 45 menit.Dasar nasib sedang apes. Entah mengapa di tengah perjalanan motor yang biasanya tidak pernah ngadat tiba-tiba mogok. Mesinnya dihidupkan berkali-kali ternyata motor tetap bandel. Bensin dicek masih penuh. Keringat Prihatini Abadi mulai mengucur menyapu bedak di mukanya. Dia stress, khawatir terlambat mengikuti seminar. Tanpa sadar ia pun berbicara sendiri. Bagaimana jalan keluarnya ya!

106Mampukah Anda MemecahkanMasalah Mahasiswa Ini?

Bukan seorang dosen kalau tidak mampu menyederhanakan persoalan rumit. Bukan pula seorang mahasiswa kalau tidak mampu merumitkan persoalan yang sederhana.Menghitung jumlah kambing di kandang bagi dosen cukup dengan menghitung jumlah kepalanya saja. Bagi mahasiswa, model perhitungan seperti itu sudah kuno, terlalu sederhana, dan tentu saja tidak ilmiah. Si mahasiswa mencoba mengembangkan model perhitungan baru yang menurutnya canggih walaupun tidak lazim, yakni dengan cara menghitung seluruh kaki kambing di kandang, kemudian hasilnya dibagi empat.Pada awalnya perhitungan model mahasiswa walaupun sedikit repot tidak menjadi masalah, yang penting baginya adalah tampil beda. Dengan bangganya si mahasiswa berpromosi akan keakuratan model perhitungannya. Setelah kambing beranak-pinak, entah mengapa si mahasiswa kebingungan sendiri menerapkan model perhitungan yang ia kembangkan. Pasalnya, pada saat ia menghitung kaki-kaki kambing jumlahnya ada 62, yang tentu saja tidak habis dibagi empat. Kalau dipaksakan model perhitungannya, jumlah kambing menjadi lima belas setengah. Masa iya sih! Berapa ekor sih sebetulnya jumlah kambing di kandang?

107Bagaimana Cara Manusia Memecahkan Masalah?

Dilakukan secara tradisional atau mengikuti kebiasaan, seperti memotong padi menggunakan anai-anai dan orang sakit ingatan dipasung agar tidak mengganggu masyarakat.Dilakukan secara dogmatis, baik menggunakan dogma agama, masyarakat, hukum, dll. Contohnya : pencuri dipotong tangannya, pezina diarak keliling kampung, dirajam, dan dipancung.Dilakukan secara intuitif, yaitu berdasarkan hati. Seorang ibu kebingungan ketika anaknya pulang terlambat dari sekolah. Bisikan hatinya mengatakan, bahwa si anak pergi ke rumah neneknya. Ketika ditelepon, ternyata betul ada di sana.

Dilakukan secara emosional. Ketika pintu terkunci, dibuka dengan cara didobrak.Dilakukan dengan cara spekulatif atau trial and error. Ketika suara radio berhenti, lalu radionya dipukul-pukul atau digoyang-goyang, dan ternyata radionya bersuara lagi.

Dilakukan melalui penelitian. Dalam penelitian, pemecahan masalah dilakukan secara objektif, sistematis, menggunakan metode dan mengikuti prosedur, serta berpegang pada prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah pengumpulan, pengolahan data, dan pembuktian secara ilmiah.

Bagaimana Cara Manusia Memecahkan Masalah?PEMILIHAN JUDUL (1)Judul harus mewakili masalah yang dibahas.

Ditulis dalam bentuk kalimat pernyataan.

Judul harus jelas, singkat, dan padat.

Judul tidak lebih dari lima belas kata.

Diketik dalam huruf kapital dengan bentuk huruf sesuai dengan yang telah ditetapkan. Biasanya menggunakan bentuk huruf Times New Roman.

Huruf diketik dengan tegak

PEMILIHAN JUDUL (2)Pemotongan kata dalam pengetikan harus bermakna

Apabila ada kata dalam bahasa Inggris harus diketik miring.

Apabila ada singkatan harus dipanjangkan

Huruf diketik dengan tegak

Memilih Masalah (1)1. Apakah berguna untuk dipecahkan? Bagi penulis Bagi perkembangan ilmu pengetahuan Bagi masyarakat luas.

2. Apakah merupakan masalah baru?

3. Apakah topik penulisan bukan duplikasi dari karya ilmiah sebelumnya?

Memilih Masalah (2)4. Apakah penulis berminat untuk memecahkannya?

5. Apakah masalah itu cukup terbatas (tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit).

6. Apakah ada data pendukung dalam pemecahannya?

7. Apakah tidak ada faktor-faktor pribadi atau faktor-faktor luar yang menyulitkan dalam pengumpulan data?

8. Apakah penulis mampu memecahkannya?

Memilih Masalah (3)9. Apakah tersedia fasilitas pendukung dalam pemecahannya?

10. Apakah batas waktu memungkinkan untuk menyelesaikan semua persoalan yang berhubungan dengan topik?

11. Apakah didapatkan kerja sama dengan pihak-pihak lain dalam proses penulisan?

Kategori Tugas Akhir/Project Work Poltek TEDC BandungA. Kategori Produk1. Rancang bangun suatu sistem/alat.2. Rancang bangun karya dari sistem produk dari konstruksi.3. Modifikasi suatu sistem/alat untuk mendapatkan kerja optimal.

B. Kategori Karya Tulis Ilmiah1. Studi kerja sistem operasi alat/peralatan.2. Pengujian rancang bangun suatu alat/peralatan.3. Optimasi kerja operasi suatu proses produksi/perawatan dan perbaikan.4. Perancangan proses suatu produk konstruksi.5. Evaluasi performansi/karakteristik operasi suatu sistem/alat.

Sistematika LaporanPendahuluanPada bagian ini berisikan latar belakang permasalahan studi dari obyek/masalah yang diamati dengan menyajikan problema teknologi dari obyek studi yang dihadapi di industri atau masyarakat pemakai teknologi.Penelusuran IlmiahBerisikan bentuk model teknologi yang menjadi obyek yang berkaitan dengan bidang studi yang dihadapinya dan harus dapat mencerminkan melalui metoda empirik dari aplikasi keilmuan, seperti rumus-rumus terpakai, siklus/diagram karakteristik materi, besaran spesifik, studi kepustakaan dsb. yang diperlukan untuk mengkaji obyek studi berdasarkan konsep ilmu yang terkait.

Laporan Rinci Atas Studi yang DilakukanPada bagian ini penulis menyajikan laporan secara rinci dari setiap obyek studi yang dilakukan,berupa informasi lengkap tentang data, spesifikasi teknologi terpakai, dan proses operasinya. Pada bagian ini penulis harus dapat menunjukkan hubungan yang jelas antara problem/masalah yang disajikan dengan model teknologi yang disajikan pada penelusuran ilmiah, seperti perhitungan data dan data kompilasi.

Sistematika Laporan

117Bila obyek studi dilakukan oleh dua orang atau lebih, maka masing-masing mahasiswa diharapkan dapat menyelesaikan suatu studi sub-sistem tertentu secara lengkap, di luar sistem kerja secara keseluruhan. Judul harus mencerminkan sub-sistem yang diamati. Untuk bentuk kerja tugas akhir/project work berupa pembuatan alat, maka pada bagian ini memuat detail prosedur rancangan pembuatan /modifikasi dsb.

Sistematika Laporan

Pengolahan Data dan Diskusi Atas Studi Permasalahan yang DipelajariBagian ini menyajikan hasil analisis dan uraian hasil pengamatan/rancangan/pembuatan/modifikasi yang telah disajikan pada bagian sebelumnya, dengan tujuan untuk dapat menunjukkan bentuk penyelesaian problem teknologi dari obyek studi yang dilakukan.Bentuk kerja tugas akhir berupa pembuatan alat, maka pada bagian ini membuat pengujian dan diskusi yang memberikan gambaran kerja operasi alat.

Sistematika Laporan119PenutupBagian ini membuat kesimpulan dari hasil pengamatan/studi yang dilakukan. Penulis diharuskan dapat menyajikan temuan dari obyek pengamatan suatu terapan teknologi dan hasil pemecahan/penyelesaian problema teknologi yang diketengahkan pada tugas akhir.

Sistematika Laporan

ReferensiReferensi adalah daftar acuan (literatur) yang dipergunakan untuk melihat problema teknologi,menentukan model ataupun menyajikan hasil pengamatan dan mendiskusikan problema teknologi, sehingga kesimpulan didapatkan. Daftar referensi disusun sedemikian rupa sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah.LampiranLampiran adalah bagian yang memuat catatan ataupun data penunjang, seperti contoh perhitungan, memuat data manual peralatan, data pengamatan, dan lain-lain yang tidak representatif disajikan dalam teks utama.

Sistematika Laporan

Rambu-rambu Materi Tugas Akhir/Project Work

Substansi atau bahasan pokok tugas akhir/project work berorientasikan kepada problem solving atau penyelesaian masalah penerapan teknologi tepat guna berbasis kepada standar kebutuhan untuk kegiatan ekonomi masyarakat, khususnya sektor industri. Substansi tersebut mengacu kepada terapan pengetahuan dan rancang bangun, operasi, perawatan, perbaikan, dan konstruksi.Materi tugas/project work adalah semua kegiatan penerapan teknologi yang dapat diformulasikan menjadi suatu ide. Realisasi ide dapat berupa alat yang bentuk kerjanyadikelompokkan sebagai pembuatan alat ; atau studi kasus yang berupa pembuatan karya tulis ilmiah dengan mengacu kepada ketentuan sebagai berikut :

Rambu-rambu Materi Tugas Akhir/Project WorkMateri tugas akhir/project work diharuskan berbentuk kegiatan studi kasus keteknikan dan atau studi penerapan teknologi baku yang telah berkembang di masyarakat, bukan merupakan penelusuran atau studi literatur.Topik tugas akhir/projek work dapat diusulkan oleh dosen, melalui Ka. Program Studi, atau dari mahasiswa bersangkutan secara individu atau kelompok yang melaksanakan tugas akhir.Permasalahan yang diangkat mencerminkan bidang studi yang ditekuni dengan mempertimbangkan aspek : orisinalitas, aktualitas, dan akuntabilitas secara profesional.

Rambu-rambu Materi Tugas Akhir/Project WorkPermasalahan yang dibahas dalam tugas akhir/project work tercermin dalam judul yang memberikan ciri unik atau mencerminkan pokok bahasan secara spesifik.Batasan permasalahan mengacu kepada target kompetensi lulusan Diploma III Politeknik sebagai tenaga madya dengan tetap mempertimbangkan pencapaian nilai tambah secara optimal berdasarkan kemampuan kognitif, psikomotorik, dan efektif pelaksana tugas akhir/project work.

Bentuk kerja tugas akhir/project work dapat berupa :

a. Pembuatan alat, yaitu membuat alat, lengkap dengan laporan proses pembuatan, data teknik, petunjuk

Rambu-rambu Materi Tugas Akhir/Project Worksistem operasi, dan hasil pengujian kinerja operasinya.

b. Penulisan karya ilmiah, yaitu membuat laporan tulis dari studi penerapan teknologi baku di sektor industri, konstruksi, transportasi, komersial, dan sektor ekonomi lainnya, dengan pola penulisan karya ilmiah mengacu kepada standar yang berlaku.

Penyelesaian tugas akhir/project work sekurang-kurangnya 50% dari total pelaksanaan dipergunakan untuk melakukan pengamatan obyek studi atau pembuatan alat serta pengujiannya ; dan sisa waktu lainnya dipergunakan untuk menulis laporan karya ilmiah.

Bagian-bagian Karya Tulis Ilmiah (1)A.Bagian Awal (Preliminary)Halaman judulLembar pengesahanMoto dan persembahanKata pengantarDaftar isiAstrakDaftar gambarDaftar tabel

Bagian-bagian Karya Tulis Ilmiah (2)B.Bagian Isi (body)Pendahuluan1. Latar belakang masalah2. Masalah dan pembatasan3. Perumusan masalah4. Tujuan penulisan5. Manfaat 6. Metode penulisan7. Sistematika penulisanKajian TeoritisLaporan Rinci Atas Masalah yang DibahasAnalisisPenutup1. Kesimpulan2. Saran

Bagian-bagian Karya Tulis Ilmiah (3)C.Bagian AkhirDaftar KepustakaanLampiran-lampiran

PEMILIHAN JUDULJudul harus mewakili masalah yang dibahas.Ditulis dalam bentuk kalimat pernyataan.Judul harus jelas, singkat, dan padat.Judul tidak lebih dari lima belas kata.Diketik dalam huruf kapital dengan bentuk huruf sesuai dengan yang telah ditetapkan. Biasanya menggunakan bentuk huruf Times New Roman.Huruf diketik tegak.

Abstrak (Abstract) (1)DefinisiAbstrak adalah penyajian singkat dan teliti mengenai suatu dokumen atau karangan dengan tidak ditambahkan kritik atau intepretasi serta ciri-ciri dari penulis abstrak.

Manfaat1. Menghemat waktu pembacaan dokumen aslinya.2. Memperbanyak jumlah bacaan yang dapat dibaca dalam jangka waktu yang sama.3. Mempermudah seleksi bacaan karena dengan membaca judul saja belum dapat diketahui dengan jelas isi suatu karangan.4. Membantu menghilangkan kesulitan bahasa dalam membaca karangan aslinya.5. Membantu pembuatan tinjauan kepustakaan.

Abstrak (Abstrak) (2)Rambu-rambu Abstrak1. Selalu dalam bentuk infomatif.

2. Terdiri dari 200 s.d. 250 kata.

3. Istilah-istilah teknis yang digunakan sama dengan yang ada pada laporan karya ilmiah yang diwakilinya.

4. Isi abstrak :a. Tujuan dan masalah b. Metodec. Hasild. Kesimpulan dan saran/rekomendasi

Abstrak (Abstract) (3)Distribusi Kalimat dan KataDalam penulisan abstrak, faktor bahasa memegang peranan penting. Setiap kalimat terdiri dari kata. Sebuah abstrak yang baik terdiri dari 200 s.d. 250 kata. Kata-kata yang tidak dihitung dalam abstrak ialah partikel atau kata-kata yang melaksanakan fungsi-fungsi gramatikal, seperti dan, itu, yang, atau, di,ke, dari, dan tentang.

Abstrak (abstract) (4)Pembagian Kalimat

1. Tujuan dan masalah (1-3 kalimat).

2. Metode (2-4 kalimat)

3. Hasil penelitian (5-15 kalimat)

4. Kesimpulan dan saran/rekomendasi (5-10)

CONTOH ISI ABSTRAK INFORMATIF

Keluarga berencana telah lama dicanangkan di Kelurahan Cibabat Kota Cimahi. Sampai saat ini tidak diketahui bagaimana persisnya kegiatan tersebut dilaksanakan di lapangan. Penelitian ini bertujuan mengungkap pelaksanaan keluarga berencana di Kelurahan Cibabat Kota Cimahi. Metode yang digunakan adalah kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Cakupan penelitian : bentuk dukungan yang diberikan oleh Pemkot Cimahi guna menyukseskan program keluarga berencana di kelurahan Cibabat dan jenis kontrasepsi yang paling disukai oleh pasangan suami-istri. Hasil penelitian : bentuk dukungan yang diberikan adalah pelayanan konsultasi, pembagian alat kontrasepsi secara gratis, dan pemberian penghargaan kepada peserta KB teladan. Alat kontrasepsi yang paling disukai para suami adalah kondom. Kesimpulan, pelaksanaan KB telah berjalan baik dan sesuai dengan program Kelurahan Cibabat. Disarankan agar pembagian kondom secara gratis kepada pasangan suami-istri lebih ditingkatkan.

134Manajemen Sekolah Bertaraf InternasionalOleh Nanang Fattah, Tatat Hhartati, dan Effy MulyasariRencana pembangunan jangka panjang Depdiknas 2005-2025 mentargetkan paling tidak satu SD, SMP, dan SMA/SMK di setiap kabupaten/kota akan menjadi sekolah berkeunggulan lokal pada tahun 2009. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan masukan, bagaimana strategi pengelolaan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) mulai dari tahap perencanaan, implementasi, dan tahap pemantauan dan evaluasi. Tahap perencanaan difokuskan pada fase rintisan, konsolidasi, dan kemandirian. Tahap implementasi mencakup sosialisasi, pembentukan tim pengembang di sekolah, pengembangan RPS-SBI, pengembangan kelembagaan sekolah sebagai sistem, pengembangan standar kompetensi lulusan dan kurikulum, pengembangan PBM, pengembangan manajemen dan organisasi sekolah, pengembangan sarana dan prasarana, pengembangan lingkungan dan budaya sekolah.Tahap pemantauan dan evaluasi perlu melibatkan unit-unit utama pendidikan tingkat pusat dan daerah. Kesimpulan, keberhasilan SBI ditentukan oleh komitmen secara sinergis dari pihak sekolah, pemda, pemerintah pusat, LPTK, dan LPMP. Disarankan agar strategi pengelolaan dilakukan secara menyeluruh yang merujuk kepada konsep, visi, misi, tujuan, dan prinsip-prinsip SBI.Kata kunci : sekolah internasional, manajemen berbasis sekolah, sekolah unggul.Latar BelakangTujuanMetodeHasil BahasanKesimpulanSaranJumlah Kata = 150Rata-rata 18,75 kata/kalimatPenerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di SMK Negeri Kota CimahiOleh Amir Syamsudin Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sudah lama diperkenalkan di Indonesia. Sampai saat ini tidak diketahui seberapa jauh kurikulum itu telah dilaksanakan di sekolah-sekolah Kota Cimahi. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap : apakah KTSP sudah diterapkan di semua SMK negeri, kendala-kendala utama apa yang dihadapi dalam penerapannya. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Data diolah dan dianalisis secara kualitatif dengan langkah-langkah data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. Hasil penelitian, semua SMK negeri telah memberlakukan KTSP. Hambatan utama yang ditemui, guru-guru kesulitan dalam penyusunan KTSP dan kurangnya dukungan fasilitas dalam penerapan. Kesimpulan, KTSP secara umum sudah berjalan dengan baik, tetapi masih perlu dilakukan penyempurnaan. Disarankan agar dilakukan diklat KTSP bagi guru-guru, dan melengkapi fasilitas secara bertahap sesuai dengan kebutuhan yang dituntut KTSP.Kata kunci : kurikulum, proses belajar-mengajar.

TUJUANMASALAHHASILKESIMPULANMETODESARANJumlah Kata= 124Rata-rata 15,5 kata/kalimatLatar Belakang Masalah (1)Latar belakang masalah biasanya terletak pada bagian pendahuluan.

Bagian latar belakang masalah mengupas berbagai hal yang mendasari penulisan yang dilakukan.

Bagian latar belakang masalah mengupas sumber permasalahan yang dibahas.

Dalam latar belakang masalah dikupas pandangan tertentu mengenai masalah yang dibahas.

Latar belakang masalah akan meyakinkan pembaca bahwa masalah yang penulis angkat benar-benar nyata dan penting untuk ditulis. Latar Belakang Masalah (2)Dalam latar belakang masalah perlu disampaikan fakta dan argumen mengenai masalah yang dibahas.

Dalam latar belakang masalah dinyatakan bahwa masalah yang dibahas benar-benar nyata dan perlu dicarikan solusinya sehingga akan berpengaruh pada peningkatan mutu kerja serta dapat mempengaruhi perbaikan hasil sesuai dengan yang direncanakan.

Hal yang tidak kalah penting adalah cara penyampaian masalah. Kita perlu mengawali dengan hal-hal umum baru kemudian beranjak ke hal yang lebih spesifik. Jangan terlalu banyak menyampaikan permasalahan teknis di awal penjelasan yang dapat membuat pembaca bingung. Kita harus memulai dengan sesuatu yang dimengerti oleh pembaca. Latar Belakang Masalah (3)

Latar Belakang MasalahTema Sentral MasalahGambaran Latar Belakang Pentingnya Dilakukan Penulisan Gambaran Apa Yang Diharapkan dari Penulisan

Contoh Tema Sentral MasalahKeberhasilan mahasiswa dalam studinya tidak cukup hanya dengan mengandalkan materi perkuliahan, tetapi juga perlumembaca buku-buku yang relevan. Setiap mahasiswa diharapkan membaca semua buku yang diwajibkan dan dianjurkan oleh para dosen.

Sayangnya mahasiswa nampaknya lebih senang mengobrolketimbang membaca buku. Membaca buku dilakukan hanyadalam keadaan terpaksa saja, misalnya bilamana ada tugas tertentu dari dosen. Sangat jarang ditemui kegiatan membaca dilakukan secara sadar berdasarkan atas pertimbangan pentingnya kegiatan tersebut.

Akibatnya sudah dapat diduga bahwa wawasan dan pengetahuan rata-rata mahasiswa sangat memprihatinkan. Hal ini sangat berpengaruh terhadap tingkat kualitaskelulusan dan kemampuan dalam memecahkan persoalan yang dihadapi sehari-hari.

HARAPANKENYATAANDAMPAK

140

Ingat !Ide Cemerlang Akan Menjadi Gemilang Manakala Gampang Dipahami No. Kriteria Latar Belakang Masalah Sesuai Kriteria Skor Ya Tidak1.Mendeskripsikan masalah dari umum ke khusus.2.Masalah benar-benar nyata (real problem).3.Memuat landasan teori yang mendasari permasalahan. 4.Mendeskripsikan peta permasalahan.5.Menunjukkan apa yang menjadi akar permasalahan.6.Memuat argumen penulis mengenai permasalahan yang diangkat dalam karya tulis. 7.Memuat fakta pendukung memperkuat argumen.8.Memuat hasil penulisan terdahulu (kalau ada).9.Menunjukkan bahwa masalah yang diteliti benar-benar terkait nyata pada perbaikan pekerjaan.10.Menunjukkan urgensi permasalahan untuk diatasi.Total Skor142

KERANGKA PENULISAN LATAR BELAKANG MASALAHPrevalensi Tinggi 4,8 18,8%Pengobatan MahalSeumur HidupKecenderungan Memburuk Relatif TinggiMurahMudah DidapatMudah DikonsumsiAlami

HIPERTENSIWijen (Penunjang Pengobatan)

MurahAlamiMudah didapatMudah dikonsumsiMurahAlamiMudah didapatMudah dikonsumsiii

KERANGKA PENULISAN LATAR BELAKANG MASALAHPenduduk sibuk di luar rumahHonor penjaga rumah mahalPengangguranTinggiBuruknya sistem keamanan lingkunganMurahEfektifOtomatisTahan lama

TingginyaKasusPencurianAlarm

Kebutuhan rasa amanHarapanBanyak terjadi pencurianKenyataan Rasa tidak aman Kerugian secara ekonomi Kerugian waktu

Dampak negatif apabila masalah tidak dipecahkan Menimbulkan rasa aman Mengatasi kerugian ekonomi dan waktuDampak positif apabilaMasalah dipecahkanAlarm dengan menggunakanSinar inframerahTawaran solusiMasalah spesifik sehubungan dengan tawaran solusi Faktor manusia? Faktor biaya? Faktor teknologi? Faktor lingkungan?

Fokus masalah148

ALUR PENULISAN LATAR BELAKANG MASALAHHARAPANDAMPAK NEGATIF APABILA MASALAH TIDAK DIPECAHKANTAWARAN SOLUSIKESENJANGANKENYATAANDAMPAK POSITIF APABILA MASALAH DIPECAHKANPENETAPAN JUDULFOKUS MASALAHR

IDENTIFIKASI MASALAH

149

ALUR PENULISAN LATAR BELAKANG MASALAHHARAPAN : Pengisian Data Presensi Staf yang Objektif DAMPAK NEGATIF :Kekeliruan dalam Pengambilan KeputusanTAWARAN SOLUSI : Teknologi Perekam Data dengan Menggunakan Sidik JariKESENJANGAN : Data Presensi Tidak DipercayaKENYATAAN : Pengisian Data Presensi Staf Tidak ObjektifDAMPAK POSITIF :Menjamin Objektivitas PresensiPENETAPAN JUDUL : Perakitan Teknologi Perekam Data Presensi yang Menggunakan Sidik Jari dengan Biaya MurahFOKUS MASALAH : Masalah Perancangan dan Perakitan IDENTIFIKASI MASALAHBiaya/Teknologi/Budaya/Lingkungan?

TUGASHarapan :Kenyataan :Kesenjangan :Dampak Negatif :Dampak Positif :Tawaran Solusi :Masalah yang Timbul :Fokus MasalahPenetapan Judul :HUBUNGAN RUMUSAN MASALAH DENGAN TUJUANRumusan MasalahTujuanZat apakah yang dikandung wijen dan berapa kadarnya sehingga mampu menunjang pengobatan hipertensi?Untuk mengetahui zat yang dikandung oleh wijen dan jumlah kadarnya sehingga mampu menunjang pengobatan hipertensi.Bagaimanakah mekanisme kerja zat yang dikandung oleh wijen dalam menunjang pengobatan hipertensi?Untuk mengetahui mekanisme kerja zat yang dikandung oleh wijen dalam menunjang pengobatan hipertensi.Bagaimanakah cara merancang pengkonsumsian wijen agar dapat digunakan sebagai penunjang pengobatan hipertensi?Untuk mengetahui cara merancang pengkonsumsian wijen agar dapat digunakan sebagai penunjang pengobatan hipertensi.Bagaimanakah cara sosialisasi penggunaan wijen sebagai penunjang pengobatan hipertensi?Untuk mengetahui cara sosialisasi penggunaan wijen sebagai penunjang pengobatan hipertensi.152KLASIFIKASI MASALAH Masalah yang bersifat menerangkan yang sering disebut dengan eksplorasi atau deskriptif (mis: apakah, bagaimanakah, faktor-faktor apa);Masalah yang bersifat menjelaskan sering juga disebut dengan eksplanatoris (mis: mengapa atau sejauhmana)

153CONTOH PERUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah yang bersifat eksplorasi/deskriptifFaktor-faktor apakah yang menyebabkan mahasiswa Poltek TEDC tidak suka menggunakan perpustakaan? Bagaimanakah caranya agar mahasiswa Poltek TEDC suka menggunakan perpustakaan?

Rumusan masalah yang bersifat eksplanatorisMengapa lulusan Poltek TEDC lebih suka mencari pekerjaan ketimbang berwira usaha?

154BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MEMBUAT RUMUSAN MASALAHRumusan masalah yang diajukan/dibuat harus terkait langsung dengan masalah-masalah yang dimasalahkan dalam latar belakang masalah;

Rumusan masalah dirumuskan dalam kalimat pertanyaan (?)

Jangan memasalahkan sesuatu yang sama sekali tidak dimasalahkan dalam latar belakang masalah;

Rumusan masalah sebaiknya dirumuskan dengan kalimat yang jelas. tegas, dan tidak berbelit-belit agar dapat dihindari kesalahpengertian155MENILAI PERUMUSAN MASALAHNo. Kriteria Perumusan Masalah Sesuai Kriteria Skor Ya Tidak1.

Terkait langsung dengan kondisi yang dipermasalahkan dalam latar belakang masalah.2.Dirumuskan dalam bentuk pertanyaan.3.Dirumuskan dengan kalimat yang jelas. tegas, dan tidak berbelit-belit.4.Tidak memuat rumusan masalah di luar dari yang dipermasalahkan.5.Memuat semua masalah yang ingin dipecahkan.TOTAL SKORJumlah skor tertinggi setiap item adalah 20

156CONTOH (1) PERUMUSAN MASALAHKARYA ILMIAH MAHASISWA POLTEK TEDC Bagaimana proses perencanaan (ukuran, bahan, gambar, dll.) mengenai alat bantu ini.Bagaimana proses pekerjaan pembuatan alat bantu ini pada proses fabrikasi logam dan mesin.Berapa lama waktu, besar biaya yang diperlukan dalam proses pembuatan kerangka mesin perontok jagung ini.CONTOH (1) HUBUNGAN ANTARA FOKUS MASALAHDENGAN PERUMUSAN MASALAHBagaimana proses perencanaan (ukuran, bahan, gambar, dll.) mengenai alat bantu ini.Bagaimana proses pekerjaan pembuatan alat bantu ini pada proses fabrikasi logam dan mesin.Berapa lama waktu, besar biaya yang diperlukan dalam proses pembuatan kerangka mesin perontok jagung ini. Masalah proses perencanaan Belum diketahui perencanaan pembuatan mesin perontok jagung. Masalah teknis pembuatan Belum diketahui teknis pembuatan mesin perontok jagung. Masalah waktu dan biaya Belum diketahui lamanya waktu pengerjaan dan besaran biaya yang diperlukan dalam pembuatan mesin perontok jagung.FOKUS MASALAHPERUMUSANMASALAH

CONTOH (2) PERUMUSAN MASALAHKARYA ILMIAH MAHASISWA POLTEK TEDC Bagaimana proses perancangan (ukuran, bahan, gambar, dan perhitungan, dll.)?Bagaimana proses pengerjaan pembuatan rangka dan cover pada mesin pemarut kelapa?Berapa besar biaya yang diperlukan dalam proses pembuatan mesin pemarut kelapa?Berapa lama proses pengerjaan rangka dan cover pada mesin pemarut kelapa?CONTOH (2) HUBUNGAN ANTARA FOKUS MASALAHDENGAN PERUMUSAN MASALAHBagaimana proses perancangan (ukuran, bahan, gambar, dan perhitungan, dll.)?Bagaimana proses pengerjaan pembuatan rangka dan cover pada mesin pemarut kelapa?Berapa besar biaya yang diperlukan dalam proses pembuatan rangka dan cover mesin pemarut kelapa?Berapa lama proses pengerjaan rangka dan cover pada mesin pemarut kelapa?

Masalah proses perancanganBelum diketahui perancangan pembuatan rangka dan cover mesin pemarut kelapa. 2. Masalah teknis pembuatanBelum diketahui teknis pembuatan rangka dan cover mesin pemarut kelapa.3.Masalah besaran biaya Belum diketahui besaran biaya yang diperlukan dalam proses pembuatan rangka dan cover mesin pemarut kelapa.4.Masalah waktu pengerjaanBelum diketahui lamanya proses pengerjaan pembuatan rangka dan cover mesin pemarut kelapa.FOKUS MASALAHPERUMUSANMASALAHCONTOH (1) HUBUNGAN ANTARA PERUMUSAN MASALAH DENGAN TUJUAN PENULISANUntuk mengetahui proses perencanaan pembuatan kerangka mesin perontok jagung.Untuk mengetahui teknis pembuatan kerangka mesin perontok jagung.Untuk mengetahui lamanya waktu dan besaran biaya yang diperlukan dalam pembuatan kerangka mesin perontok jagung.

Bagaimanakah proses perencanaan pembuatan kerangka mesin perontok jagung?Bagaimanakah teknis pembuatan kerangka mesin perontok jagung?Berapa lamakah waktu dan besaran biaya yang diperlukan dalam pembuatan kerangka mesin perontok jagung?PERUMUSANMMASALAHTUJUAN PENULISAN161CONTOH (2) HUBUNGAN ANTARA FOKUS MASALAHDENGAN PERUMUSAN MASALAHUntuk mengetahui proses perancangan pembuatan rangka dan cover mesin pemarut kelapa.Untuk mengetahui teknis pembuatan rangka dan cover mesin pemarut kelapa.Untuk mengetahui besaran biaya yang diperlukan dalam proses pembuatan rangka dan cover mesin pemarut kelapa.Untuk mengetahui lamanya proses pembuatan rangka dan cover mesin pemarut kelapa?

Bagaimanakah proses perancangan pembuatan rangka dan cover mesin pemarut kelapa?Bagaimanakah teknis pembuatan rangka dan cover mesin pemarut kelapa?Berapakah besaran biaya yang diperlukan dalam proses pembuatan rangka dan cover mesin pemarut kelapa?Berapa lamakah proses pembuatan rangka dan cover pada mesin pemarut kelapa?PERUMUSAN MSALAHTUJUAN PENULISAN TUJUAN PENULISANIsi Tujuan Penulisan

Hal-hal yang ingin didapatkan atau diperoleh dari penulisan yang (akan) dilakukan;

Hal-hal atau sesuatu yang hendak diketahui/dicapai/dihasilkan/dipecahkan. Dan hal itu baru didapatkan/diperoleh hanya dengan melakukan penulisan;

163Cara MembuatnyaTujuan penulisan harus dikaitkan langsung dengan rumusan masalah. Karena tujuan dilakukannya penulisan adalah dalam rangka untuk menjawab atau memecahkan masalah ;

Jumlah tujuan penulisan seyogianya sama dengan jumlah rumusan masalah;

Tujuan penulisan selalu dirumuskan dalam kalimat pernyataan.

164Contoh Tujuan Penulisan

Rumusan Masalah1. Faktor-faktor apakah yang menyebabkan mahasiswa Poltek TEDC Bandung tidak suka menggunakan perpustakaan? 2. Upaya-upaya apa saja yang dapat dilakukan agar mahasiswa Poltek TEDC suka menggunakan perpustakaan?

Tujuan Penulisan1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan mahasiswa Poltek TEDC Bandung tidak suka menggunakan perpustakaan. 2. Untuk mengetahui upaya-upaya yang dapat dilakukan agar mahasiswa Poltek TEDC suka menggunakan perpustakaan.

165MENILAI TUJUAN PENULISANNo. Kriteria Tujuan Penulisan Sesuai Kriteria Skor Ya Tidak1.

Tujuan penulisan terkait langsung dengan perumusan masalah.2.Jumlah tujuan penulisan relatif sama dengan jumlah rumusan masalah.3.Tujuan penulisan dirumuskan dalam kalimat pernyataan.4.Tujuan penulisan berhubungan dengan hasil yang akan dicapai, dan bukan menyangkut proses.5.Tujuan dapat dibuktikan ketercapaiannya.TOTAL SKORJumlah skor tertinggi setiap item adalah 20

166MANFAAT PENULISANNo. Kriteria Manfaat Penulisan Sesuai Kriteria Skor Ya Tidak1.

Manfaat penulisan sebaiknya mempunyai relevansi dengan tujuan penulisan .2.Manfaat penulisan dapat dibuat berdasarkan kepentingannya.3.Manfaat penulisan dirumuskan dalam kalimat pernyataan.TOTAL SKOR167KAITAN ANTARA TUJUAN PENULISAN DENGAN MANFAAT PENULISANTUJUANUntuk mengetahui proses perencanaan pembuatan kerangka mesin perontok jagung.Untuk mengetahui teknis pembuatan kerangka mesin perontok jagung.Untuk mengetahui lamanya waktu dan besaran biaya yang diperlukan dalam pembuatan kerangka mesin perontok jagung.

MANFAATApa manfaatnya bilamana diketahui proses perencanaan pembuatan kerangka mesin perontok jagung?Apa manfaatnya bilamana diketahui teknis pembuatan kerangka mesin perontok jagung?Apa manfaatnya bilamana diketahui lamanya waktu dan besaran biaya yang diperlukan dalam pembuatan kerangka mesin perontok jagung?168KETENTUAN UMUM PENULISAN TUGAS AKHIRKETENTUAN UMUM PENULISAN TUGAS AKHIRHalaman Kulit/Sampula. Halaman kulit terbuat dari karton tebal (hard cover) yang dilapisi dengan mika transparan.b. Judul menggunakan huruf kapital, Time New Roman, 14 poin (bold).c. Judul diketik dengan huruf tegak dengan jarak satu spasi.

d. Pengetikan kata /pemotongan kata setiap baris harus bermakna.2. Kertasa. Jenis : HVSb. Warna : Putihc. Berat : minimal 70 gramd. Ukuran : A4 (21,5 x 29,7 cm)3. PengetikanMakalah diketik pada satu sisi kertas.Batas-batas pengetikan teks :- Batas kiri: 4 cm (termasuk 1 cm untuk penjilidan.- Batas kanan : 3 cm.- Batas atas : 3 cm.- Batas bawah: 3 cm.c. Teks menggunakan huruf Times New Roman 12 poin dengan pengetikan rata kiri-kanan (justify).d. Teks diketik dengan satu setengah spasi (1.5 line spacing) . Abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran diketik dengan satu spasi (single line spacing).4. Ketentuan penulisan abstrakJumlah kata dalam abstrak antara 100 s.d. 200. Abstrak diketik dengan satu spasi.Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia.Abstrak diketik tanpa menggunakan alinea.Abstrak diketik dengan menggunakan huruf Times New Roman 12 poin.Di bawah abstrak ditulis kata kunci dengan jumlah kata antara 3 s.d. 5.ABSTRAK (Contoh Salah)Berkembangnya dunia multimedia khususnya video shooting dan video editing sangatlah dibutuhkan di lembaga instansi, masyarakat dan pada umumnya didunia perfilman dan periklanan. Oleh karena itu sangatlah tepat untuk iklan Polteknik TEDC Bandung.Dengan adanya iklan Polteknik TEDC Bandung akan dapat memungkinkan menarik para pelajar (siswa) untuk melanjutkan studinya ke perguruan tinggi yaitu Politeknik TEDC bandung.

Kata Kunci : iklan sebagai media promosiContoh Abstrak (Yang Benar)Yudo Asso : Pembuatan Iklan Televisi sebagai Media Promosi Politeknik TEDC Bandung dengan Menggunakan Adobe After Effect 7.0. Makalah. Bandung : Konsentrasi Teknologi Informatika Program Studi Teknik Komputer, 2010.

Iklan televisi sampai saat ini belum dimanfaatkan oleh Politeknik TEDC Bandung sehingga lembaga tersebut belum dikenal baik oleh masyarakat. Penulisan makalah ini bertujuan untuk mempromosikan Polteknik TEDC Bandung melalui media televisi dengan menggunakan program Adobe After Effect 7.0. Metode penulisan yang digunakan adalah studi literatur. Hasil penulisan menunjukkan bahwa ada beberapa tahap yang dilakukan dalam memproduksi iklan televisi tentang Politeknik TEDC Bandung : pertama, melakukan persiapan melalui pengumpulan data, pemahaman produk, dan penetapan target. Kedua, pembahasan strategi perancangan naskah iklan ; dan yang ketiga penulisan naskah iklan Politeknik TEDC Bandung. Pada tahap implementasi meliputi tahap praproduksi, tahap perencanaan produksi, dan tahap produksi. Kesimpulan : iklan promosi diharapkan mampu dijadikan sebagai media efektif untuk mempromosikan Politeknik TEDC Bandung sehingga dapat menarik jumlah mahasiswa lebih banyak. Disarankan agar produksi iklan yang memerlukan animasi menggunakan spesifikasi komputer yang tinggi dan sound effect yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan.Kata kunci : iklan televisi, promosiContoh Kata PengantarPuji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Mahaesa atas limpahan berkah dan augerah-Nya sehingga makalah yang berjudul Pembuatan Iklan Televisi sebagai Media Promosi Politeknik TEDC Bandung dengan Menggunakan Adobe After Effect 7.0 ini selesai tepat pada waktunya.Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan berbagai pihak, makalah ini tidak mungkin terwujud. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak/ibu :Drs. Hasan, selaku pembimbing makalah.Drs. Badu, selaku ketua program studi Teknik Komputer-Politeknik TEDC Bandung.Drs. Achmad, selaku ketua konsentrasi Rekam Medik dan Informatika Kesehatan.Dosen-dosen yang selama ini telah membimbing dan mendidik penulis.Pimpinan lembaga tempat penelitian.Penulis sangat menyadari pula bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat dinantikan. Akhirnya, penulis mengharapkan agar makalah ini dimanfaatkan guna mewujudkan pelayanan rumah sakit ke arah yang lebih baik.Cimahi, Januari 2011

Penulis 5. Ketentuan pengetikan untuk babTiap bab dimulai pada halaman baru.Judul bab diketik dengan huruf kapital, simetris di tengah (center), cetak tebal (bold), tanpa garis bawah, cetak tegak, tanpa titik, dengan satu spasi.Urutan bab diketik dengan angka Romawi besar.Urutan bab dan judul bab diketik dengan Times New Roman 12 poin, dan cetak tebal.e. Jarak antara judul bab dengan teks adalah 2 x 1,5 line spacing.Penulisan nomor dan judul subbab dimulai dari margin kiri. Setiap huruf awal kata menggunakan huruf kapital, kecuali kata sandang atau kata depan. Semua kata dicetak dengan huruf tebal (bold).Perpindahan antarbab dapat dibuat sisipan dengan kertas berwarna yang berisi logo Politeknik TEDC Bandung.h. Rincian yang tidak ada hubungannya dengan subbab harus ditulis dengan menggunakan bullet (bulat, kotak, tanda minus) atau huruf.

i. Penomoran/aphabetisasi/pemberian tanda untuk suatu uraian di luar dari subbab harus dilakukan secara konsisten.Contoh Kategorisasi dalam MakalahBAB IPENDAHULUAN

1.1 Subbab derajat satu1.1.1 Subbab derajat dua, butir pertama1.1.2 Subbab derajat dua, butir kedua1.1.2.1 Subbab derajat tiga, butir pertama1.1.2.2 Subbab derajat tiga, butir keduaContoh Kategorisasi dalam MakalahBAB IPENDAHULUAN

1. Subbab derajat satua. Subbab derajat dua, butir pertamab. Subbab derajat dua, butir kedua 1) Subbab derajat tiga, butir pertama2) Subbab derajat tiga, butir kedua Subbab derajat empat, butir pertama Subbab derajat empat, butir kedua

6. Ketentuan penulisan tabel dan gambarGambar, grafik, dan diagram diberi nama gambar.Gambar 4.1 Organisasi Perpustakaan PPPPTK BMTIGambar 2.1 Faktor Penentu Keberhasilan Perguruan TinggiGambar 3.5 Perbandingan Jumlah Kendaraan di Bandung, Jakarta, Medan, dan SurabayaGambar 3.3 Rumah Adat Suku Karo

b. Pembuatan grafik (batang, pie, dll.) sebaiknya berwarna (colour). Apabila hitam-putih perlu diberi tekstur dengan pola yang berbeda-beda agar perbedaannya dapat diketahui dengan jelas saat dicetak hitam-putih.Contoh Grafik : Bentuk BatangContoh Grafik : Bentuk PieContoh Grafik : Bentuk Linec. Apabila tabel dalam posisi landscape, yang dijilid adalah sisi atas.d. Tabel dan gambar ditempatkan simetris di tengah (center) halaman.e. Nomor tabel dan gambar harus menyertakan nomor bab dimana tabel dan gambar tersebut berada. Apabila dalam suatu bab hanya terdapat satu tabel atau gambar, maka tidak perlu diberi nomor.f. Judul tabel ditulis di atas tabel dengan spasi 1,5 simetris di tengah (center) terhadap tabel yang bersangkutan. Setiap awal kata judul tabel dimulai dengan huruf kapital, kecuali untuk kata sandang dan kata depan.g. Judul gambar ditulis di bawah gambar dengan spasi 1,5 dan ditulis simetris (center). Huruf pertama dari judul gambar menggunakan huruf besar.Tabel 1.4 Jenis Pekerjaan Orangtua Mahasiswa Politeknik TEDC Bandung NOPEKERJAANPERSENTASE1Pegawai Negeri Sipil302Pegawai Swasta303Berdagang104Bertani205Dan lain-lain10Gambar 2.1 Cara Kerja Gir

h. Apabila judul gambar atau tabel melebihi satu baris, maka penulisan judul dilanjutkan pada baris berikutnya dengan spasi 1,5.i.Jika tabel dan gambar terlalu lebar, dapat ditempuh dengan cara :- ditempatkan secara memanjang di halaman tersendiri.- ditempatkan pada kertas lebar, kemudian dilipat agar tidak melebihi format kertas.- diperkecil ukurannya, tetapi ukuran huruf di dalamnya paling kecil 8 poin.j. Apabila tabel atau gambar dikutip, maka keterangan kutipan ditulis di bawah tabel atau gambar.Tabel 2.1 Jumlah Mahasiswa Universitas X Drop-out Per Semester 2010

Sumber : Ramli, 2010 : 15Semester PertamaSemester Kedua1618Gambar 1.3 Proses Manajemen DinamisSumber : Hasan, 2002 : 169APA ITU BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR?Pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah penggunaan yang sesuai dengan fungsi dan situasinya.

Saya sudah kataken berkali-kali, kite-kite semua kudu menggunaken bahasa Indonesia yang baek dan bener!

Sudara-sudara mahasiswa,Anda-anda orang sekolahan kudu punya otak selalu terbuka!203203SIFAT RAGAM BAHASA ILMURagam bahasa ilmu termasuk ragam bahasa baku. Oleh karena itu, ragam bahasa ilmu mengikuti kaidah-kaidah bahasa baku yaitu ragam tulis digunakan ejaan yang baku yakni EYD dan dalam ragam tulisan digunakan ucapan baku, kata-kata, struktur, dan kalimat yang baku atau sudah dibakukan.

SIFAT RAGAM BAHASA ILMUDalam ragam bahasa ilmu banyak digunakan kata-kata istilah. Kata-kata digunakan dalam arti denotatif, bukan dalam arti konotatif.

SIFAT RAGAM BAHASA ILMURagam bahasa ilmu lebih berkomunikasi dengan pikiran daripada dengan perasaan. Oleh karena itu, ragam bahasa ilmu bersifat tenang, jelas, tidak berlebih-lebihan atau hemat, dan tidak emosional.

SIFAT RAGAM BAHASA ILMUHubungan antarkalimat dan antaralinea bersifat padu atau kohesif.

SIFAT RAGAM BAHASA ILMUHubungan semantik antara unsur-unsurnya bersifat logis atau koheren (bersangkut paut). Dihindari penggunaan kalimat yang mempunyai makna ganda atau ambigous.

SIFAT RAGAM BAHASA ILMULebih diutamakan penggunaan kalimat pasif karena dalam kalimat pasif peristiwa lebih dikemukakan daripada pelaku perbuatan.

SIFAT RAGAM BAHASA ILMUKonsisten dalam segala hal, misalnya dalam penggunaan istilah, singkatan, tanda-tanda, dan kata ganti diri.

SYARAT KEBAHASAAN KARYA TULIS ILMIAHa. BakuStruktur bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baku baik mengenai struktur kalimat maupun kata. Demikian juga, pemilihan kata/istilah dan penulisan harus sesuai dengan kaidah ejaan.

b. LogisIde atau pesan yang disampaikan melalui bahasa Indonesia ragam ilmiah yang dapat diterima akal. c. KuantitatifKeterangan yang dikemukakan dalam tulisan dapat diukur secara pasti.

d. TepatIde yang diungkapkan harus sesuai dengan ide yang dimaksudkan oleh penutur atau penulis dan tidak mengandung makna ganda.

e. DenotatifKata vang digunakan dipilih sesuai dengan arti sesungguhnya dan tidak melibatkan perasaan karena sifat ilmu itu objektif212f. RingkasIde dan gagasan diungkapkan dengan kalimat pendek sesuai dengan kebutuhan, pemakaian kata seperlunya, tidak berlebihan, tetapi isinya bernas (padat).

g.RuntunIde diungkapkan secara teratur sesuai dengan urutan dan tingkatannya baik dalam kalimat maupun dalam paragrafBahasa Indonesia yang Baik dan Benar

Bahasa vang digunakan akan dikatakan baik jika maksud yang diungkapkan dapat dipahami dengan tepat oleh orang yang menerima bahasa tersebut. Dengan kata lain, bahasa yang baik adalah bahasa vang efektif dalam menvampaikan suatu maksud. Bahasa vang baik tidak selalu harus ragam baku. Keefektifan komunikasi lebih banyak ditentukan oleh keserasian bahasa itu dengan situasinva (waktu. tempat. dan orang yang diajak bicara). Bisa saja bahasa yang baik itu tidak benar kaidahkaidahnya. Sebaliknya, bahasa vang benar kaidahkaidahnya belum tentu bahasa yang baik . Sebab, akan janggal kedengarannya bila di kantin kita menggunakan ragam bahasa baku seperti bahasa seorang ilmuwan yang sedang ceramah di dalam suatu seminar. Sebaliknva, akan janggal pula bila seorang ilmuwan yang sedang ceramah di dalam suatu seminar menggunakan bahasa seperti seorang awam yang sedang ngobrol di kantin. Dengan demikian, bahasa yang benar dengan baik itu adalah bahasa yang sesuai dengan kaidah dan sesuai dengan situasi.EJAANPengertianEjaan ialah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi-bunyi ujaran melalui huruf, menetapkan tanda-tanda baca, memenggal kata, dan bagaimana menggabungkan kata. Jadi, bagaimana menuliskan bahasa lisan dengan aturan-aturan tersebut itulah yang berhubungan dengan ejaan. Dari segi bahasa, ejaan adalah kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi bahasa (kata, kalimat) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf dan tanda baca).

Lingkup Pembahasan EjaanLingkup pembahasan dalam ejaan meliputi hal-hal sebagai berikut:1. pemakaian huruf2. pemakaian huruf kapital dan huruf miring3. penulisan kata4. penulisan unsur serapan5. pemakaian tanda bacaPemakaian Huruf Kapital dan Huruf Miring1. Huruf KapitalHuruf kapital tidak identik dengan huruf besar meskipun istilah ini biasa diperlawankan dengan huruf kecil. Istilah huruf kapital digunakan untuk menandai satu bentuk huruf yang karena memiliki fungsi berbeda dalam kata atau kalimat menjadi berbeda dari bentuk huruf lain meskipun secara fonemis sebunyi. Huruf A (kapital) secara fonemis sebunyi dengan a (kecil), tetapi karena fungsinya berlainan, penampilan grafisnya berbeda. Huruf kapital digunakan pada awal kalimat, nama tempat, nama orang, dan lain-lain. Secara umum, penggunaan huruf kapital tidak menimbulkan permasalahan. Kesalahan penulisan sering terjadi pada penulisan kata Anda. Kata Anda harus selalu ditulis dengan (A) kapital meskipun terletak di tengah atau di akhir kalimat.2. Huruf MiringSebuah huruf, kata, atau kalimat ditulis dengan huruf miring untuk membedakan dari huruf, kata, atau kalimat lain dalam sebuah kata, kalimat, paragraf, atau karangan utuh. Huruf yang dicetak miring adalah penanda yang mengacu ke beberapa informasi, antara lain sebagai penekanan, kutipan dari bahasa asing, istilah latin, nama penerbitan (koran, majalah, dan lain-lain). Jika ditulis dengan menggunakan mesin tik manual atau tulisan tangan, huruf miring diganti dengan garis bawah. Garis bawah hendaknya ditulis per kata, bukan per kalimat. Contoh:Artikelnya yang berjudul Perkembangan Sains dan Teknologi di Indonesia dimuat pada koran Media Indonesia (Salah)Artikelnya yang berjudul Perkembangan Sain dan Teknologi di Indonesia dimuat pada koran Media Indonesia (Betul)Penulisan Unsur SerapanSebagaimana diketahui, bahasa Indonesia diangkat dari bahasa Melayu. Di dalam perkembangannya bahasa ini banyak menyerap dari bahasa lain, baik dari bahasa daerah maupun asing. Bahasa Sunda, Jawa, dan Batak adalah tiga contoh bahasa daerah yang banyak memperkaya bahasa Indonesia. Sementara itu, bahasa asing yang banyak diserap adalah bahasa Belanda, Inggris, Portugis, Sanskerta, Arab, dan Cina. Secara umum bisa dikatakan bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa yang menulis bunyi. Artinya, pelafalan kita terhadap sebuah kata asing, itulah yang ditulis dalam bahasa Indonesia meskipun tidak sama sebunyi betul. Pemakaian Tanda Baca Kalimat yang baik harus didukung oleh penggunaan tanda baca yang tepat. Para penulis sering tidak memperhatikan hal ini. Akibatnya, masih banyak ditemukan kesalahan dalam pemakaian tanda baca tersebut. Pemakaian tanda baca dalam kalimat sangat penting bukan hanya untuk ketertiban gramatikal, melainkan juga bagaimana gagasan yang dikemukakan bisa tersampaikan dengan baik. Manusia memahami sesuatu dengan bahasa, tetapi karena bahasa pula manusia bisa salah paham. Pemakaian tanda baca adalah salah satu cara untuk menghindari kesalahpahaman tersebut.

MORFOLOGIDefinisiMorfologi : ilmu bahasa yang mempelajari seluk-beluk kata serta pengaruh perubahan bentuk terhadap golongan dan arti kata.Bahasa Indonesia: bahasa aglutinatif, bahasa yang terdiri atas tempelan-tempelan (pengimbuhan)Bahasa Indonesia: 1) bentuk bebas, 2) bentuk terikat B. ImbuhanAwalan: ber -, per -, meng -, di -, ter -, se -, peng -2. Sisipan: -e l -, -e m -, -er -, -in -3. Akhiran: -kan, - i, -a n , -n ya4. Gabungan imbuhan: ber -kan, ber -an, per an, pe an, per -I, me -kan, memper -, memper k an, memper -iC. Rumus Pembentukan KataKetahui/pastikan bentuk dasarnyaKetahui/pastikan bentuk terikat yang mengimbuhinyaContoh:a. kontrakkan : kontrak + -kanb. kontrakan : kontra + -kanPerhatikan pula bentuktumpukan/tumpukkanpertunjukan/pertunjukkandll

D. Variasi Imbuhan1. Awalan ber- bervariasi menjadi bel- jika diserangkaikan dengan kata ajar.2. Awalan ber- dan ter- bervariasi menjadi be-dan te- jika diserangkaikan dengan kata yang suku pertamanya berbunyi erContoh:ber- + cermin: becerminter- + percaya: tepercaya3. Awalan me- bervariasi menjadi menge- jika diserangkaikan dengan bentuk dasar yang terdiri atas satu suku kata.Contoh:me- + bom= mengebomme- + tik= mengetikme- + lap= mengelap

E. Peluluhan (me-/pe-(N)) atau meng- /pengPeluluhan terjadi jika me-/pe-(N) diserangkaikan pada kata dengan huruf pertama k, t, p, s (konsonan tidak punya suara)Contoh:me-/pe-(N) + -kejar= mengejar + -tipu= menipu + -pukul= memukul + -sikut= menyikutCatatan: pada kata kaji, kilat: k tidak luluh : mengkaji, mengkilat

F. KlasterKata yang diawali dengan dua konsonan berurutan (kr, tr, pr, dan sy), konsonan tersebut tidak luluh.

Perhatikan:Me-/pe-(N)+ kritik= mengkritik+ traktir= mentraktir+ program = memprogram )*+ syarat= mensyaratkan

Catatan: khusus untuk pr, jika ditempeli pe-(N) bunyi pr luluh.Perhatikan: memprogram: pemrogram memproduksi: pemroduksi

G. Pohon Kata Ubah

berubahmengubah

perubahanpengubahanpengubah : peubahubahanPerhatikan bentuk:- permukiman/pemukiman- penatar/petatar- peninju/petinju- perajin/pengrajin- pelepasan/penglepasan

H. Makna Bentukan KataPerhatikan arti beberapa bentukan kata berikut:pewaris/mewarisi/ahli warismenugasi/ditugasimenganugerahi/menganugrahkanmembawahi/membawahkanmengatasi/mengataskanmencemari/mencemarkanberterima/keberterimaan

TATA KALIMATDefinisiKalimat :satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri intonasi akhir. Dalam wujud tulisan, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!). (Alwi, dkk., 1998:311).: gugusan kata berstruktur atau bersistem yang mampu menimbulkan makna yang sempurna (Santoso, 1990:127). Makna yang sempurna adalah suatu makna yang dapat diterima oleh orang lain sesuai dengan maksud yang dimiliki pembuat kalimat B. Fungsi dalam KomunikasiFungsi kalimat: menyampaikan pesan.Unsur-Unsur Komunikasi: 1) Pengirim, 2) Penerima, 3) Sarana PengirimPenerimaPesanSarana/Bahasatdk terpengaruh bhs daerah/asingtdk rancutdk taksatdk mubazirlogislengkapc. Pengaruh bahasa daerahContoh:Pengangkatan Pegawai negeri itu belum ada surat keputusannyaAtas perhatian Saudara kami haturkan terima kasih Teknologinya Jepang jauh lebih maju dari kitaKita punya kemampuan terbaikd. Pengaruh bahasa asingContoh:My name is Andi (nama saya adalah Andi)He knows a restaurant where we can get a drink (Dia tahu rumah makan di mana kita bisa mendapatkan minuman)Aeroplanes which cross the Atlantic are jets (pesawat-pesawat yang mana mengarungi lautan atlantik itu adalah jet)The man to whom the letter was addressed had died months before (orang kepada siapa surat itu dialamatkan telah meninggal beberapa bulan laluThe travelers with whom I had spoken come from distant town (para pelncong dengan siapa saya telah berbicara datang dari kota yang jauh)e. Kalimat RancuKalimat rancu terjadi jika kekacauanpenggabungan dua bentuk (dua bentuk yangbenar disatukan menjadi salah)Contoh:Diperlebarkan: dilebarkan/diperlebarSeringkali: sering-sering/berkali-kaliDan lain sebagainya: dan lain-lain/dan sebagainyaKadangkala: kadang-kadang/adakalaPada zaman dahulu kala: zaman/kalaf. Kalimat TaksaKalimat yang memiliki makna lebih dari satu(konotatif)Contoh:Lukisan Jamilah dipajang juga dalam pameran itu.Garasi mobil yang mewah itu selalu terpeliharaIbu Ahmad sakitg. Kalimat Tidak LengkapKalimat lengkap sekurang-kurangnya harusmemiliki S dan P dan berintonasi selesaiContoh:Jika tidak ada dukungan masyarakat tidak akan terwujudFilm produksi dalam negeri yang kurang bermutu yang tidak mampu bersaing di pasaran Sepuluh orang mahasiswa ITB yang berangkat dua bulan lalu dengan menggunakan bus Kramat Jati dengan tujuan Sumatra untuk melakukan penelitian wabah penyakit demam berdarah yang tiba-tiba berjangkit di beberapa tempat di pulau ituh. Kalimat Tidak LogisKalimat yang secara semantik tidak bisaditerima akal.Contoh:Yang kencing di WC itu harus disiramDilarang keras membuang sampah ke sungai.Jangan memarkir kendaraan di daerah bebas parkiri. Kalimat Mubazir/PleonastisKalimat yang menggunakan kata ataukelompok kata yang berlebihanContoh:Banyak kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan semaunya tanpa aturan.Tindakan manajer itu terlu keras sehingga akibatnya menyebabkan karyawan berunjuk rasa.Kata yang sama maknanya:a) Adalah merupakan, b) mulai sejak, c) ulang kembali, d) amat sangat sekalij. Variasi KalimatBeberapa cara memvariasikan kalimat.Menggabungkan beberapa kalimat pendek menjadi satu kalimat panjang. Caranya: a) dua kata yang sama ditulis satu saja, b) menggunakan konjungsi intrakalimat, c) makna kalimat setelah digabungkan tidak boleh berubah.Contoh: a) Peralatan untuk bernafas dalam air telah ditemukan. b) Peralatan itu memungkinkan dilakukannya pengumpulan hewan laut dalam keadaan segar.Digabungkan menjadi: Peralatan untuk bernafas dalam air telah ditemukan sehingga memungkinkan dilakukannya pengumpulan hewan laut dalam keadaan segar

2. Memenggal satu kalimat panjang menjadi beberapa kalimat pendek

Syarat:Setiap penggalan minimal harus memiliki syarat subjek dan predikatGunakan konjungsi antarkalimatPerhatikan apakah kalimat yang telah terpisah tersebut memiliki koherensi atau tidak3. Mengubah kalimat dengan memindahkan letak gatra (kata/kelompok kata yang mempunyai fungsi dalam kalimat)

Syarat:Bagilah kalimat berdasarkan gatra. Contoh: (1) Dua hari yang lalu I (2) teman saya I (3) pergi I (4) ke manilaPindah-pindahkan /pertukarkan gatra-gatra tersebut sehingga kalimat bervariasiTidak boleh menambah atau mengurangi kata

PARAGRAFDefinisiParagraf adalah kelompok kalimat yang merupakan bagian langsung dari sebuah karangan, terdiri atas satu pikiran utama yang dikembangkan dalam beberapa pikiran penjelas, dan tersusun secara sistematis-logis.

SyaratMemiliki satu pokok PU dan beberapa PPMemiliki kohesi dan koherensiUnsur-Unsur ParagrafTransisiTransisi adalah penghubung antarparagraf. Penghubung ini bisa berupa kata, kelompok kata, atau kalimat. Kata sambung antarkalimat seperti akan tetapi, dengan demikian, jadi, dan oleh sebab itu dapat digunakan sebagai transisi.

Pikiran Utama (PU)Pikiran utama adalah inti persoalan atau gagasan yang ingin disampaikan dalam paragraf. Pikiran utama ini bisa terdapat secara tersurat dalam kalimat tertentu, bisa juga tersirat dalam keseluruhan uraian dalam paragraf bersangkutan.

Pikiran Penjelas (PP)Pikiran penjelas adalah rincian atau uraian pikiran yang menjelaskan gagasan atau inti persoalan (PU). Karena merupakan penjelas, PP biasanya terdiri atas beberapa kalimat.

PenegasPenegas adalah bagian paragraf yang menegaskan inti persoalan atau pikiran utamadalam paragraf. Fungsi penegas ada dua, yaitu sebagai pengulang atau penegas PU dan sebagai unsur yang menambah daya tarik sebuah paragraf, menghindarkan kejemuan pembaca (Tarigan, 1981: 20).Skema Paragraf

Catatan: (1) Unsur-unsur itu tidak selalu hadir serempak;(2) Urutan tidak selalu sama dengan skemaTransisiPUPPPenegasJenis ParagrafA. Berdasarkan Pola Pikir1. Paragraf DeduktifParagraf deduktif merupakan paragraf yang dimulai dengan inti uraian yang kemudian diikuti penjelasan. Dengan katalain, pikiran utamanya diletakkan di awal kemudian diikuti pikiranpenjelas. Contoh:Akibat krisis ekonomi, harga sebagian bahan pokok bergerak naik. Beras yang setahun lalu berharga Rp1.500,00/literkini menjadi Rp 2000,00. Gula pasir yang semula Rp 3.000,00/kg melonjak menjadi Rp 4.500,00/kg. Minyak kelapa yang dulu Rp 2.000,00/kg kini berubah menjadi Rp 4.500,00/kg. Demikian juga bahan makanan pokok yang lain. Semua naik hampir mencapai 100% 2. Paragraf InduktifParagraf dengan pola induktif merupakan kebalikan dari deduktif, yaitu keterangan atau pikiran penjelas diletakkan di awal kemudian diakhiri dengan inti uraian atau pikiran utama.

Contoh:Dalam kehidupan bermasyarakat, apa yang dibutuhkanseseorang belum tentu sama dengan apa yang dibutuhkan oranglain. Di samping itu, suatu kebutuhan yang bisa dicapai oleh seseorang belum tentu bisa dicapai orang lain. Dengan demikian,dari waktu ke waktu kenyataan seperti itu akan selalu adasehingga kemungkinan terjadinya konflik akibat perbedaantersebut .3. Paragraf Campuran

Paragraf campuran atau deduktif-induktif dimulai dengan intiuraian (pikiran utama), diikuti penjelasan (pikiran penjelas), dandiakhiri dengan penegasan atau pengulangan inti uraian.

Contoh:Semua manusia pasti akan mati. Para penguasa yang disebut kaisar, sultan, raja, atau presiden meskipun hidup dengan fasilitas yang serba melimpah, mereka mati juga. Begitu pula para ahli bela diri yang setiap hari memperkekar otot-otot tubuhnya dengan macam-macam pelatihan dan menu makanan yang lengkap, akhirnya mati. Orang-orang suci mulai dari para nabi sampai kyai yang doanya selalu atau hampir dikabulkan Tuhan, tetapi doa untuk tidak mati tidak pernah terkabul. Jadi, manusia di dunia ini tidak ada yang bisa hidup abadi.4. Paragraf Deskriptif

Paragraf deskriptif merupakan paragraph yang inti uraian atau pikiran utamanya tersirat di seluruh bagian. Dengan demikian, inti uraian tersebut barubisa ditemukan setelah membaca seluruh bagian paragraf tersebut danmenyimpulkannya.

ContohLetak kampus universitas itu kurang lebih seratus meter dari sebuahbukit yang di sekitar kakinya terhampar pepohonan yang rindang. Tepat di tengah kampus itu menjulang gedung utama dengan gaya arsitektur khas Indonesia lama. Berhadapan dengan gedung itu adalah perpustakaan yang tampak dari luar seperti tanpa penghuni karena pengunjungnya asyik denganbacaan masing-masing. Di setiap halaman gedung kuliah terdapat juga pohon-pohon rindang tempat mahasiswa bersantai.2. Paragraf PerbandinganPikiran utama dijelaskan dengan membandingkandua hal, persamaan dan perbedaannya.

ContohKedua orang itu selain memiliki persamaan, jugamemiliki perbedaan. Aminah dan Hindun sama-samamenyukai olah raga bulu tangkis. Juga mereka samamenyukai piknik ke pantai atau menonton film humor.Namun, dalam memilih warna pakaian mereka berbeda.Aminah lebih menyukai warna merah, sedangkanHindun menyukai warna biru.3. Paragraf AnalogiPikiran utama dijelaskan dengan mengibaratkan atau memgumpamakan dengan sesuatu yang memiliki kesamaan sifat.

ContohKehidupan manusia ibarat roda yang sedang berputar, kadang berada di atas kadang-kadang di bawah. Suatu waktu mungkin juga roda itu meluncur cepat tanpa goncangan sebab melaju di jalan tol. Pada waktu yang lain roda itu penuh goncangan karena berjalan melalui batu-batu dan lubang-lubang yang dalam. Adakalanya roda itu harus mendaki tanjakan yang sangat tajam, namun tidak jarang juga harus meluncuri turunanyang licin.4. Paragraf Sebab-AkibatPikiran utama dijelaskan dengan mengemukakan sebab atauakibat dari pernyataan-pernyataan.

ContohBanjir dapat disebabkan faktor-faktor berikut: (1) sungai-sungai yang makin sempit dan dangkal, (2) hutan-hutan yang makin kerdil, dan (3) sampah yang dibuang sembarangan. Semuafaktor itu selalu ada kaitannya dengan ulah manusia. Faktor pertama merupakan akibat tepian sungai dijadikan permukiman. Faktor kedua merupakan akibat keserakahan dalam meraupKeuntungan sehingga hutan ditebang sewenang-wenang. Faktorketiga sebagai akibat rendahnya kesadaran lingkungan yang mungkin pula disebabkan kurangnya pendidikan. 5. Paragraf KronologiPikiran utama dijelaskan dengan memberikan keterangan secaraterperinci dari A sampai Z.

Contoh:Proses kejadian manusia menurut ahli antropologi adalahsebagai berikut. Sejenis makhluk yang disebut primat, muncul pertama kali dari mamalia kira-kira tujuh puluh juta tahun yanglalu. Setelah berevolusi kurang lebih selama empat puluh jutatahun makhluk primat itu bercabang-cabang di antaranya sejeniscabang yang disebut hominoid. Setelah menempuh waktu selamalima belas juta tahun, dari hominoid itu lahirlah sejenis kera yangdisebut pongid. Setelah menempuh kurun waktu lima belas jutatahun lagi, dari pongid lahirlah makhluk baru yang disebut hominid(manusia).6. Paragraf Perincian

Pikiran utama dijelaskan dengan memberikan uraian secara rinci. ContohAlat indra adalah alat yang dimiliki manusia untukmengenal sesuatu. Alat tersebut ada lima: mata,telinga, hidung, lidah, dan kulit. Mata berfungsi untuk mengenal rupa atau warna, telinga untuk mengenal suara, hidung untuk mengenal bau-bauan, lidah untuk mengenal rasa, dan kulit untuk mengenal halus atau kasarnya sesuatu.7. Paragraf DefinisiSebuah istilah atau pengertian yang terkandung dalam pikiran utama memerlukan penjelasan yang definitif. Paragraf yang mengandung uraian demikian disebut paragraf definitisi.

ContohEtika mengkaji tindak-tanduk manusia yang dilakukan secara sadar, sengaja, dan bebas. Sadar artinya dalam keadaan jaga, tidak sedang mengigau, pingsan, atau lupa. Sengaja berarti direncanakan, bukan secara kebetulan. Bebas maksudnya dalam keadaan boleh memilih antara dilakukan atau tidak. Semua perilaku itu kemudian dinilai baik buruknya menurut norma yang berlaku dalam masyarakat. Dengan demikian, dapat didefinisikan bahwa etika adalah ilmu yang mempelajari tindak-tanduk manusiayang dilakukan secara sadar, sengaja, dan bebas untuk dinilai baik buruknyamenurut norma yang berlaku dalam suatu masyarakat.

WACANAKelompok kalimat yang berkaitan, untuk menghubungkan proposisi yang satu dengan yang lain sehingga membentuk kesatuan.wacana mengandaikan adanya penyapa dan pesapa Konteks wacana terdiri atas berbagai unsur seperti situasi, pembicara, pendengar, waktu, tempat, adegan, topik, peristiwa, bentuk amanat, kode, dan saluran. dibagi atas wacana lisan dan wacana tulisan. Wacana lisan yang mementingkan isi dapat berupa pidato, ceramah, dakwah, kuliah, dan sebagainya Wacana tulisan yang bersifat interaksi antara lain polemik dan surat-menyurat antara ilmuwan serta sastrawan.Karangan ilmiah bisa disebut juga wacana ilmiah Pertemuan VIIISILOGISME, DEFINISI, dan ISTILAHSilogismeSilogisme adalah menarik simpulan dari dua pernyataan.Simpulan itu dapat dibuat apabila persyaratan berikut terpenuhi.a. Kedua pemyataan atau salah satu dari kedua pernyataan itu berlaku umum. Secara eksplisit, pernyataan umum itu biasanya menggunakan kata semua atau yang searti dengan semua.b. Kedua pernyataan atau salah satu dari kedua pernyataan itu positifc. Kedua pernyataan itu mempunyai bagian yang samaContoh: (1) Semua manusia normal tahu tentang baik dan buruk. (umum, positif)(2) Pada umumnya manusia normal tidak menyukai kecurangan. (sebagian, negatif)Yang bercetak miring adalah bagian yang sama. Perangkat pemyataan di atas memenuhi pernyataan silogisme.

(1) Semua orang yang berakhlak luhur tidak suka minuman keras.(umum, negatif)(2) Semua yang suka minuman keras tidak baik menjadi pendidik.(umum, negatif)Perangkat pemyataan di atas tidak menenuhi persyaratan silogisme.Dalam menarik simpulan, harus diperhatikan halhal berikut.(1) simpulan harus positif jika kedua pernyataan itu positif;(2) simpulan harus negatif jika salah satu dari pernyataan itu negatif;(3) simpulan berlaku untuk sebagian jika salah satu dari pernyataan itu berlaku untuk sebagian; (4) bagian yang sama dari kedua pernyataan itu tidak dicantumkan dalam simpulan.

Contoh:(1) Setiap warga negara Indonesia tahu tentang Pancasila.(2) Beberapa orang dari kelompok itu tidak tahu tentang Pancasila.Simpulan: Beberapa orang dari kelompok itu bukan warga negara Indonesia Definisi: batasan, uraian sesingkat mungkin untuk memberikan pengertian tentang sesuatu.

Persyaratan DefinisiI. Rumusannya harus tertuang dalam satu kalimat.2. Tempat subjek dan predikatnya dapat dipertukarkan tanpa perubaban arti.3. Tidak menggunakan kalimat negatif4. Tidak mengulang istilah yang didefinisikan5. Rumusannya memuat unsur yang diperlukan (lengkap).Jenis-jenis DefinisiDefinisi logis/formal/bentuk, yaitu definisi yang memnuskan sesuatu berdasarkan bentuknya. Contoh : Segitiga adalah bidang yang dibatasi oleh tiga garis lurus yang berpotongan.2. Definisi fungsional yaitu definisi yang merumuskan sesuatu berdasarkan fungsinya Contoh : Mata ialah indera untuk melihat.3. Definisi analitis, yaitu definisi yang merumuskan sesuatu berdasarkan sifatnya, cirinya. Contoh : Manusia adalah makhluk yang dapat berpikir dan merasa secara ruhani.

Istilahkata atau gabungan kata yang secara cermat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu.nama atau sebutan: tante girang, janda kembang, om senang

Pembentukan Istilahmelalui penyerapan. Contoh: eksekutif, kelas, energi, dll.melalui penerjemahan. Contoh: jaringan (network), pengobatan (medication), perkembangan (development), dll.melalui penyerapan dan penerjemahan sekaligus. Contoh: kantor pos (pos office), morfem terikat (bound morpheme)

Seleksi Pemakaian Istilah

Jika terdapat dua istilah dengan arti yang sama (sinonim), perlu dipilih salah satu. Karena itu dikenal istilah yang diutamakan, istilah yang diizinkan, dan istilah yang dijauhkan.Istilah yang diutamakan: pemakaiannya dianjurkan sebagai istilah baku. Contoh: partikel (lebih baik daripada bagian kecil), mikro (daripada renik), dll.Istilah yang diizinkan: istilah yang diakui setelah yang diutamakan. Contoh: akselerasi (istilah yang diutamakan: percepatan), nisbi (relatif), kekerapan (freukensi), dll.Istilah yang dijauhkan: menyalahi asas penamaan. Contoh: zat lemas (diganti nitrogen), ilmu pasti (matematika), dll.

Pertemuan IXMENYUSUN KARYA TULIS ILMIAHTopik adalah pokok masalah yang akan dibahas dengan syarat berikut ini.Problematis artinya menuntut pemecahan masalah, tidak hanya membicarakan sesuatu tetapi harus mencari pemecahan masalah. Dengan kata lain, sebuah topik tidak hanya dideskripsikan, tetapi dianalisis dan dicari solusinya sampai pada akhirnya ditegaskan pada simpulan dan bila perlu diusulkan dengan saran. Misalnya, topik pengembangan industri kayu. Di sini kita tidak hanya berbicara apa dan bagaimana perkembangan industri kayu itu. Akan tetapi, kita harus mencari upaya apa yang harus ditempuh untuk mengembangkan industri kayu sebagai salah satu kegiatan ekonomi masyarakat.Terbatas maksudnya pokok bahasan tidak terlalu melebar jauh sehingga penulis tidak mungkin mengkajinya dan data tak mungkin diperoleh. Topik yang terlalu luas harus dibatasi dengan pembatasan substansi, lokasi, waktu dsb. Misalnya, urusan penanggulangan pencemaran harus dibatasi pencemaran apa , misalnya, limbah, lalu limbah apa misalnya limbah rumah sakit. Pada judul dapat dibatasi lagi dengan menambahkan lokasinya dimana. Dengan pembatasan demikian, penulis dapat mengkaji dan membahas masalah tersebut secara mendalam dan tuntas dengan data yang jelas dapat diperoleh. Dengan demikian, karangan itu memenuhi salah satu ciri karangan ilmiah.Syarat lain yang tak kurang pentingnya adalah topik itu menarik, penting, aktual, dan data dapat diperoleh baik data literatur maupun lapangan.TemaTema adalah topik yang sudah jelas mengandung tujuan. Contoh: jika topik penanggulangan pencemaran udara disertai tujuan menanggulangi pencemaran udara dengan mengurangi emisi kendaraan bermotor maka temanya : penanggulangan pencemaran udara melalui pengurangan emisi kendaraan bermotor Dari topik dan tema dapat diangkat menjadi judul karangan ilmiah. Judul karangan ilmiah harus memenuhi syarat (a) menggambarkan isi, (b) singkat, (c) menarik minat pembaca, dan (d) tidak provokatif. Contoh :Upaya menurunkan risiko bahaya gempa bumiPertemuan XMENYUSUN KERANGKA KARANGANKerangka karangan adalah rencana karangan secara garis besar yang memuat pokok-pokok bahasan yang disusun menurut tingkat kepentingan dan relevansinya. Fungsi kerangka bagi penulis agar ia dapat mengungkapkan idenya secara terinci, sistematis, dan lengkap. Ada tiga tahap penyusunan kerangka yang dapat dijadikan pedoman yaitu:1. curah ide atau inventarisasi ide, maksudnya semua ide yang berkaitan ditulis tanpa penyaringan secara cermat.2. pengoreksian dan penyempurnaan ide, maksudnya ide yang ditulis dikoreksi ditambah, dikurang, diganti dsb. sesuai dengan ide baru yang lebih baik.3. pengelompokan ide, artinya semua ide dikelompokkan menurut jenis dan tingkatannya dan disusun menurut bab, pasal, subpasal dst.Pertemuan XIORGANISASI KARANGANOrganisasi karya tulis ilmiah disebut pula pembabakan karangan menuntun penulis untuk menyusun organ atau komponen karangan yang diperlukan dan di mana ditempatkannya sesuai dengan konvensi naskah. Ada tiga komponen utama dalam karangan sesuai dengan konvensi yaitu a. komponen pelengkap awal (disebut pula bagian pendahulu) yang berisi butir berikut sesuai dengan kebutuhan dengan urutan 1. halaman judul 2. halaman pengesahan (untuk tugas akhir dsb) 3. prakata 4. kata pengantar (bila perlu)5.sari (abstrak dalam bahasa Indonesia)6.abstrak dalam bahasa Inggris dsb.7.daftar isi8.daftar tabel9.daftar gambar (peta, ilustrasi)10.daftar lampiran11.daftar lambang dan singkatan12.daftar istilah (diberi penjelasan)b. komponen utama (bagian isi) yang memuat uraian bab demi bab, pasal demi pasal sesuai dengan kerangka organisasi/isi.c. komponen pelengkap akhir (bagian penyudah) yang memuat organ berikut dengan urutanPustakaLampiranindeks (penjurus) dapat berupa indeks istilah atau namariwayat hidup penulis

KONVENSI NASKAHKonvensi naskah menyangkut uraian tentang:Penggunaan kertasPiasHalaman Judu