tata kelola kel 1

4
TATA KELOLA Kelompok 7 : 1. Novi Nola Sari 1111021003 2. Elsa Novyana 1111022002 3. Poppy Putri Pratiwi 1111022011 Governance dan Sistem Pengelolaan Keuangan Negara 1.Governance Kepemerintahan yang baik (good governance) adalah penyelenggaraan pemerintahan negara yang solid dan bertanggungjawab, serta efisien dan efektif dengan menjaga, mensinergikan interaksi yang konstruktif anatara negara, sektor swasta, dan masyarakat yang menjunjung tinggi keinginan (kehendak rakyat) dan nilai-nilai yang dapat meningkatkan kemampuan rakyat dalam pencapaian tujuan nasional, kemandirian, pembangunan berkelanjutan, dan berkeadilan sosial. Maksud: Mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance)) Tujuan : 1. Meningkatnya disiplin dan etos kerja pegawai; 2. Meningkatnya kualitas pelayanan public; 3. Meningkatnya produktifitas, efisiensi dan efektifitas operasional; 4. Meningkatnya akuntabilitas dan transparansi; 5. Mencegah praktek korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). 2.Siklus pengelolaan Keuangan negara Pengelolaan keuangan negara mengikuti ketentuan dalam paket undang-undang di bidang Keuangan Negara. Siklus pengelolaan keuangan negara tidak terlepas dengan fungsi-fungsi manajemen yang dikenal selama ini. Dalam suatu organisasi, pada dasarnya manajemen dapat diartikan suatu proses yang melibatkan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi yang telah ditetapkan dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan (planning),

Upload: tikaindahsari

Post on 11-Jul-2016

226 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

dgrd

TRANSCRIPT

Page 1: Tata Kelola Kel 1

TATA KELOLAKelompok 7 :1. Novi Nola Sari 11110210032. Elsa Novyana 11110220023. Poppy Putri Pratiwi 1111022011

Governance dan Sistem Pengelolaan Keuangan Negara

1. GovernanceKepemerintahan yang baik (good governance) adalah penyelenggaraan pemerintahan negara yang solid dan bertanggungjawab, serta efisien dan efektif dengan menjaga, mensinergikan interaksi yang konstruktif anatara negara, sektor swasta, dan masyarakat yang menjunjung tinggi keinginan (kehendak rakyat) dan nilai-nilai yang dapat meningkatkan kemampuan rakyat dalam pencapaian tujuan nasional, kemandirian, pembangunan berkelanjutan, dan berkeadilan sosial.Maksud: Mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance))Tujuan :1. Meningkatnya disiplin dan etos kerja pegawai;2. Meningkatnya kualitas pelayanan public;3. Meningkatnya produktifitas, efisiensi dan efektifitas operasional;4. Meningkatnya akuntabilitas dan transparansi;5. Mencegah praktek korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

2. Siklus pengelolaan Keuangan negaraPengelolaan keuangan negara mengikuti ketentuan dalam paket undang-undang di bidang Keuangan Negara. Siklus pengelolaan keuangan negara tidak terlepas dengan fungsi-fungsi manajemen yang dikenal selama ini. Dalam suatu organisasi, pada dasarnya manajemen dapat diartikan suatu proses yang melibatkan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi yang telah ditetapkan dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penyusunan personalia atau kepegawaian (staffing), pengarahan dan kepemimpinan (leading) dan pengawasan (controlling). Begitupula dalam pengelolaan keuangan negara, fungsi manajemen tersebut diwujudkan dalam siklus pengelolaan keuangan negara yang terdiri dari: perencanaan, penganggaran, pelaksanaan anggaran/perbendaharaan, akuntansi, pemeriksaan dan pertanggungjawaban.

3. Kebijakan fiskalKebijakan fiskal adalah kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan (berupa pajak) pemerintah. Kebijakan Fiskal berbeda dengan kebijaka moneter, yg bertujuan menstabilkan perekonomian dengan cara mengontrol tingkat bunga dan jumlah uang yang beredar.Instrumen utama kebijakan fiskal adalah pengeluaran dan pajak.

Page 2: Tata Kelola Kel 1

Perubahan tingkat dan komposisi pajak dan pengeluaran pemerintah dapat memengaruhi variabel-variabel berikut:a. Permintaan agregat dan tingkat aktivitas ekonomib. Pola persebaran sumber dayac. Distribusi pendapatan

Tujuan Kebijakan Fiskal/AnggaranSecara rinci, kebijakan anggaran dilakukan pemerintah dengan tujuan sebagai berikut:

a. untuk menciptakan stabilitas ekonomi;b. untuk menciptakan lapangan kerja;c. untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi tinggi;d. untuk menciptakan keadilan dalam mendistribusikan pendapatan.

4. Alur APBN ke daerah

Page 3: Tata Kelola Kel 1

5. Jenis belanja Negara dalam APBN (Pusat dan Daerah)

1. Belanja Pemerintah PusatBelanja pemerintah pusat menurut organisasi adalah belanja pemerintah pusat yang

dialokasikan kepada kementerian negara/lembaga, sesuai dengan program-program Rencana Kerja Pemerintah yang akan dijalankan. Digunakan untuk membiayai kegiatan pembangunan Pemerintah Pusat, baik yang dilaksanakan di pusat maupun di daerah (dekonsentrasi dan tugas pembantuan). Belanja negara menampung seluruh pengeluaran negara. Dengan berbagai perubahan dan penyesuaian tersebut, menurut klasifikasi ekonomi (jenis belanja), belanja pemerintah pusat yang meliputi pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan terbagi atas belanja-belanja berikut.

a. Belanja pegawai negeri dan TNIb. Belanja barangc. Belanja modald. Bunga dan cicilan utange. Subsidif. Belanja hibahg. Bantuan sosial (termasuk Penanggulangan Bencana)h. Belanja lain-lain

2. Belanja pemerintah daerahAdalah belanja yang dibagi-bagi ke Pemerintah Daerah, untuk kemudian masuk dalam

pendapatan APBD daerah yang bersangkutan. Belanja pemerintah daerah menampung seluruh pengeluaran pemerintah pusat yang dialokasikan ke daerah, yang pemanfaatannya diserahkan sepenuhnya kepada daerah yang terdiri atas dana perimbangan serta dana otonomi khusus dan penyesuaian.

Realitas Indonesia

            Saat ini negeri ini tersandera oleh berbagai macam kasus korupsi dan penyalahgunaan kewenangan. Kasus Gayus Tambunan, Nazaruddin, Korupsi di Kemenakertrans, adalah sederet kasus korupsi yang muncul mengikuti kasus-kasus besar sebelumnya yang belum terungkap dengan tuntas. Hal tersebut membuktikan penyelenggaraan manajemen pembangunan di negeri ini belum solid, tidak efisien, dan terjadi salah alokasi dan di negeri ini korupsi terjadi baik secara politik maupun administratif.