tari campak

8
Tari Campak A. Tentang Tari Campak Tari Campak merupakan tarian dari daerah Bangka- Belitung yang menggambarkan keceriaan bujang dan dayang di Kepulauan Bangka Belitung. Tarian ini biasanya dibawakan setelah panen padi atau sepulang dari ume (kebun). Tarian ini berupa pantun bersambut yang biasanya didendangkan oleh sepasang penari yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, dengan irama yang khas. Mereka menari diiringi tabuhan gendang, biola dan gong yang ditabuh secara berkala. Para penari menggunakan selembar saputangan yang dikibas- kibaskan mengiringi lenggok gemulai sang penari. Pada saat tarian ini berlangsung biasanya penonton bebas memberi sawer kepada “nduk campak” sebutan bagi penari perempuan pada tarian ini. Sedangkan penari laki-laki disebut “penandak”. Tari ini digunakan juga sebagai hiburan dalam berbagai kegiatan seperti penyambutan tamu atau pada pesta pernikahan di Bangka Belitung. Tarian ini berkembang pada masa pendudukan bangsa Portugis di Bangka Belitung. Hal ini bisa dilihat dari beberapa ragam pada tari Campak antara lain akordion dan pakaian pada penari perempuan yang sangat kental dengan gaya Eropa.

Upload: defiska-andang-nugraha

Post on 24-May-2015

949 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Salah satu kebuadayaan Bangka Belitung dan Indonesia

TRANSCRIPT

Page 1: Tari Campak

Tari Campak

A. Tentang Tari CampakTari Campak merupakan tarian dari

daerah Bangka-Belitung yang

menggambarkan keceriaan bujang dan

dayang di Kepulauan Bangka Belitung.

Tarian ini biasanya dibawakan setelah

panen padi atau sepulang dari ume

(kebun). Tarian ini berupa pantun

bersambut yang biasanya didendangkan

oleh sepasang penari yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, dengan irama yang khas.

Mereka menari diiringi tabuhan gendang, biola dan gong yang ditabuh secara berkala.

Para penari menggunakan selembar saputangan yang dikibas-kibaskan mengiringi

lenggok gemulai sang penari. Pada saat tarian ini berlangsung biasanya penonton bebas

memberi sawer kepada “nduk campak” sebutan bagi penari perempuan pada tarian ini.

Sedangkan penari laki-laki disebut “penandak”.

Tari ini digunakan juga sebagai hiburan dalam berbagai kegiatan seperti penyambutan

tamu atau pada pesta pernikahan di Bangka Belitung. Tarian ini berkembang pada masa

pendudukan bangsa Portugis di Bangka Belitung. Hal ini bisa dilihat dari beberapa

ragam pada tari Campak antara lain akordion dan pakaian pada penari perempuan yang

sangat kental dengan gaya Eropa.

Budaya Eropa membawa pengaruh terhadap Tarian Campak ini dan dapat dilihat dari

alat musik pengiringnya yaitu akordion. Pengaruh ini tampak juga pada busana modern

Eropa yang dipakai penari perempuannya, seperti gaun panjang, topi, dan sepatu berhak

tinggi. Sedangkan penari laki-laki mengenakan busana tradisional yakni kemeja, celana

panjang, peci, dan selendang. Walaupun mendapat pengaruh dari budaya Eropa, tari

campak Bangka Belitung tetap merupakan tari tradisional karena memiliki nilai-nilai

budaya lokal yang dipertahankan. Tari campak biasanya dibawakan untuk merayakan

waktu musim panen padi. Selain itu tari yang penuh keceriaan sering dibawakan para

muda mudi sepulangnya dari ume atau kebun. Dalam perkembangannya tari campak juga

dipertunjukan dalam pesta-pesta adat seperti penyambutan tamu dan pernikahan.

Pagelaran tari Campak selalu meriah dan menarik hati. Para penari tidak hanya

menari berpasang-pasangan mengikuti irama musik, mereka juga melantunkan pantun.

Page 2: Tari Campak

Mereka saling berbalas pantun sampai akhirnya penari laki-laki merasa kalah. Uniknya,

setelah kalah membalas pantun penari laki-laki harus memberikan uang kepada penari

perempuan. Kemeriahan gerak tari dan lantunan pantun yang dibawakan oleh para penari

tari campak diiringi oleh alat musik tradisional seperti gong dan gendang serta alat musik

modern Eropa yaitu akordion dan biola.

B. Perkembangan Tari Campak

Menurut cerita, tari Campak aslinya berasal dari Pulau Lingga di Riau. Tarian ini

kemudian dibawa ke Bangka Belitung sekitar abad ke 18 oleh orang yang bernama Nek

Campak. Mungkin karena yang mengembangkan tarian ini bernama Nek Campak, tarian

ini kemudian diberi nama Tari Campak.

Perkembangan mengenai Tari Campak ini pernah mengalami akulturasi dengan

budaya Eropa, khususnya bangsa Portugis. Karena di masa itu Kepulauan Bangka

Belitung berada dibawah jajahan Portugis. Pengaruh ini dapat dilihat dari salah satu alat

musik pengiringnya yang berasal dari Eropa yaitu akordion.

Selain itu, perkembangan tari Campak ini dapat ditinjau dari perkembangan peranan

atau tujuan tari. Pada mulanya, tari Campak ini merupakan tarian yang dibawakan

setelah panen padi atau sepulang dari ume (kebun). Namun dalam perkembangannya, tari

Campak juga dipertunjukan dalam pesta-pesta adat seperti penyambutan tamu dan

pernikahan.

C. Peranan Atau Tujuan Tari Campak

- Ungkapan keceriaan bujang dan dayang di Kepulauan Bangka Belitung setelah panen

padi atau sepulang dari ume (kebun)

- Sebagai  hiburan  dalam  berbagai  kegiatan  seperti  menyambut  tamu  atau  pada 

pesta  pernikahan

D. Musik Pada Tari Campak

Musik pada tari Campak diiringi oleh alat musik sebagai berikut:

1. Akordion

Akordion adalah alat musik sejenis

organ. Akordeon ini relatif kecil dan

dimainkan dengan cara digantungkan di

badan. Akordeon ditemukan oleh C.F.L.

Page 3: Tari Campak

Buschmann dari Berlin, Jerman. Pemusik memainkan tombol-tombol akor dengan

jari-jari tangan kiri, sedangkan jari-jari tangan kanannya memainkan melodi lagu yang

dibawakan, tetapi pemain yang sudah terlatih dapat berganti-ganti tangan.

2. Gendang

Gendang (bahasa Jawa: Kendhang,

bahasa Melayu: Gendang, bahasa

Tausug/Bajau bahasa Maranao:

Gandang) adalah alat musik yang salah

satu fungsi utamanya mengatur irama.

Instrumen ini dibunyikan dengan tangan,

tanpa alat bantu.

3. Biola

Biola adalah sebuah alat musik

dawai yang dimainkan dengan c ara

digesek. Biola memiliki empat senar

(G-D-A-E) yang disetel berbeda satu

sama lain dengan interval sempurna

kelima. Nada yang paling rendah adalah

G. Di antara keluarga biola, yaitu

dengan viola, cello dan double bass atau

kontra bass, biola memiliki nada yang tertinggi. Alat musik dawai yang lainnya, bas,

secara teknis masuk ke dalam keluarga viol. Kertas musik untuk biola hampir selalu

menggunakan atau ditulis pada kunci G.

4. Gong

Gong merupakan sebu ah alat musik

pukul yang terkenal di Asia Tenggara dan

Asia Timur. Gong ini digunakan untuk alat

musik tradisional. Gong yang telah ditempa

belum dapat ditentukan nadanya. Nada gong

baru terbentuk setelah dibilas dan dibersihkan.

Apabila nadanya masih belum sesuai, gong

dikerok sehingga lapisan perunggunya

menjadi lebih tipis. Di Korea Selatan disebut

juga Kkwaenggwari. Tetapi kkwaenggwari

Page 4: Tari Campak

yang terbuat dari logam berwarna kuningan ini dimainkan dengan cara ditopang oleh

kelima jari dan dimainkan dengan cara dipukul sebuah stik pendek. Cara memegang

kkwaenggwari menggunakan lima jari ini ternyata memiliki kegunaan khusus, karena

satu jari (telunjuk) bisa digunakan untuk meredam getaran gong dan mengurangi

volume suara denting yang dihasilkan.

Para penari tidak hanya menari berpasang-pasangan mengikuti irama musik,

mereka juga melantunkan pantun. Mereka saling berbalas pantun sampai akhirnya

penari laki-laki merasa kalah. Di Bangka Belitung, pantun begitu lestari, baik dalam

kehidupan masyarakat tradisional sehari-hari maupun dalam kehidupan masyarakat

digital sekarang. Dari hajatan pernikahan, pariwisata, budaya, perlombaan balas

pantun, hingga perhelatan ranah Melayu lintas negara Melayu. Pantun juga bisa

dibaca di media cetak (koran lokal), internet (situs Pantun Bangka), jejaring sosial

(grup Bangka), atau lewat radio lokal  Dan sejak tahun 2004, Babel dan Indonesia

memiliki seorang raja pantun Melayu, yaitu Kario Kurawa bin Nawi, yang berasal

dari desa Kurau di Bangka Tengah, Babel. Contoh pantun pada tari Campak adalah

sebagai berikut:

Sungguh malangnya hidupmu bunga

Janganlah layu sebelum kembang

Tentulah diri akan merana

Karena bunga tiada berdaya

Bunga yang malang jaga dirimu

Jangan lah layu sebelum kembang

Pupuklah iman dalam hatimu

Kalau kau layu di buang orang.

E. Busana Tari Campak

Perempuan

- Gaun panjang

- Topi

- Sepatu berhak tinggi

Laki – Laki

- Kemeja

- Celana panjang

- Peci

Page 5: Tari Campak

- Selendang / Sarung

DAFTAR PUSTAKA

http://www.kaskus.co.id/thread/50b23d1c4f6ea1b00e000188/tari-campak-bangka-belitung

https://docs.google.com/document/d/

1f07z9TUAYW4NL2u7CvxCG6VGxW28FH8nauaAlahhlvg/edit

Page 6: Tari Campak

http://anggiwihana.wordpress.com/2012/03/06/mengenal-bangka-belitung-yuk/

http://www.youtube.com/watch?v=_lFvbOaMF6s

http://id.wikipedia.org/wiki/Akordeon

http://id.wikipedia.org/wiki/Kendang

http://id.wikipedia.org/wiki/Biola

http://id.wikipedia.org/wiki/Gong

[diakses tanggal 26 November 2013]