tarekat hizib nahdlatul wathan dan perannya dalam...

53
i TAREKAT HIZIB NAHDLATUL WATHAN DAN PERANNYA DALAM PERPOLITIKAN DI LOMBOK Oleh: M. Rohman Ziadi NIM: 1620510028 TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister (S2) Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Magister Agama YOGYAKARTA 2018

Upload: others

Post on 02-Sep-2019

90 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: TAREKAT HIZIB NAHDLATUL WATHAN DAN PERANNYA DALAM ...digilib.uin-suka.ac.id/34027/1/1620510028_BAB-I-IV-atau-V_DAFTAR...tempat terbaik untuk berkeluh-kesah selain bersama kalian. Yaa

i

TAREKAT HIZIB NAHDLATUL WATHAN DAN PERANNYADALAM PERPOLITIKAN DI LOMBOK

Oleh:M. Rohman ZiadiNIM: 1620510028

TESIS

Diajukan Kepada Program Studi Magister (S2) Aqidah dan Filsafat IslamFakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna MemperolehGelar Magister Agama

YOGYAKARTA2018

Page 2: TAREKAT HIZIB NAHDLATUL WATHAN DAN PERANNYA DALAM ...digilib.uin-suka.ac.id/34027/1/1620510028_BAB-I-IV-atau-V_DAFTAR...tempat terbaik untuk berkeluh-kesah selain bersama kalian. Yaa
Page 3: TAREKAT HIZIB NAHDLATUL WATHAN DAN PERANNYA DALAM ...digilib.uin-suka.ac.id/34027/1/1620510028_BAB-I-IV-atau-V_DAFTAR...tempat terbaik untuk berkeluh-kesah selain bersama kalian. Yaa
Page 4: TAREKAT HIZIB NAHDLATUL WATHAN DAN PERANNYA DALAM ...digilib.uin-suka.ac.id/34027/1/1620510028_BAB-I-IV-atau-V_DAFTAR...tempat terbaik untuk berkeluh-kesah selain bersama kalian. Yaa
Page 5: TAREKAT HIZIB NAHDLATUL WATHAN DAN PERANNYA DALAM ...digilib.uin-suka.ac.id/34027/1/1620510028_BAB-I-IV-atau-V_DAFTAR...tempat terbaik untuk berkeluh-kesah selain bersama kalian. Yaa
Page 6: TAREKAT HIZIB NAHDLATUL WATHAN DAN PERANNYA DALAM ...digilib.uin-suka.ac.id/34027/1/1620510028_BAB-I-IV-atau-V_DAFTAR...tempat terbaik untuk berkeluh-kesah selain bersama kalian. Yaa

vi

MOTTO

Penampilan fisik hanyalah sekilas dari apa yang sebenarnya tidak terlihat.

Janganlah seseorang menunda belajar filsafat saat masih muda dan

jamganlah merasa lelah meskipun sudah tua.

-Anaxagoras.

Untuk tujuan yang harus dicapai,

untuk impian yang akan dikejar,

untuk sebuah pengharapan, agar hidup jauh lebih bermakna.

Teruslah belajar, berusaha, dan berdoa untuk menggapainya.

Jatuh berdiri lagi. Kalah mencoba lagi. Gagal Bangkit lagi.

Sampai Allah SWT berkata:

……….

“waktunya pulang”

Page 7: TAREKAT HIZIB NAHDLATUL WATHAN DAN PERANNYA DALAM ...digilib.uin-suka.ac.id/34027/1/1620510028_BAB-I-IV-atau-V_DAFTAR...tempat terbaik untuk berkeluh-kesah selain bersama kalian. Yaa

vii

PERSEMBAHAN

Waktu yang sudah terlewati dengan jalan hidup yang sudah menjadi takdir,sedih, bahagia, dan bertemu orang-orang yang memberi banyak pengalaman, yangtelah menggoreskan warna-warni kehidupan. Penulis bersujud dihadapan Mu YaaAllah.., Engkau berikan kesempatan untuk bisa sampai di penghujung awal perjuanganini.

Penulis perembahkan sebuah karya kecil ini untuk H. M. Mahyuddin (alm.)bacaan al-Fatihah beriring Shalawat terkirim untukmu Bapak, terbayang selalusenyuman manismu. Ibunda tercinta Hj. Raudlah, Bapak M. Ikhsanudin, MamaHasanah, Isteri terkasih Yeni Hasnaeni beserta anak-anakku Keisha dan Uwais,penulis tahu kalian yang tidak pernah berhenti memberi semangat, keyakinan, nasehat,kasih sayang, menyebutku dalam barisan doa-doa serta pengorbanan yang tiada bertepihingga penulis selalu kuat melawan rindu sebab terpisah raga dari kalian. Terimalahbukti kecil ini sebagai kado keseriusan untuk membalas semua pengorbanan itu. dalamhidupmu demi hidupku kalian ikhlas mengorbankan segala perasaan tanpa kenal lelah,maafkan karna masih saja menyusahkan kalian. Kanda Hj. Rohmiyati Erma, S.Pd,kanda Abd. Hayyi Akrom, M.Pd., dinda M. Atsmar Fuady, S.Pd. menjadi saudarasedarah kalian adalah nikmat besar bagi diri ini. Bapak Dr. H. Zuhri, M.Ag. dan IbuDr. Hj. Maemunah, M.Ag., yang selalu punya waktu ditengah kesibukan dansenantiasa menyisakan senyum untuk menyambutku datang, menyusahkan danmerepotkan kalian tanpa henti rupanya telah menjadi takdir hidup kalian. Tetaplahistiqomah dengan kesabaran dan kebersahajaan itu, semoga ketulusan kalian berbalasSyurga Allah nanti. Hidup terlalu berat untuk mengandalkan diri sendiri tanpamelibatkan bantuan Tuhan dan orang lain. Tak lupa untuk teman-temanku, tak adatempat terbaik untuk berkeluh-kesah selain bersama kalian.

Yaa Allah yaa Rahman yaa Rahim... Terimakasih telah Kau tempatkan akudiantara malaikat-malaikat yang setiap waktu ikhlas mengawasi, menjaga, mendidik,membimbing penulis dengan penuh kasih tak berujung, berikanlah balasan setimpalSyurga Firdaus untuk mereka dan jauhkanlah mereka nanti dari panasnya sengat hawaapi neraka.

Hanya sebuah karya kecil dan untaian kata-kata ini yang dapat penulispersembahkan kepada kalian semua, Terimakasih dan penulis rendahkan hati serta dirimemohon maaf beribu maaf atas segala kekhilafan, salah dan kekuranganku selamaini.

Tesis ini kupersembahkan.

Page 8: TAREKAT HIZIB NAHDLATUL WATHAN DAN PERANNYA DALAM ...digilib.uin-suka.ac.id/34027/1/1620510028_BAB-I-IV-atau-V_DAFTAR...tempat terbaik untuk berkeluh-kesah selain bersama kalian. Yaa

viii

ABSTRAK

Tarekat adalah persaudaraan sufi yang di dalamnya memuat danmempraktikkan prinsip-prinsip sufistik. Dalam ajaran sufistik, ada sebuah konsep yangsangat kental, yaitu zuhud. Zuhud itu kekosongan hati dari pencarian, yaitu membatasikeinginannya untuk memperoleh dunia. Dari sini bisa dilihat bahwa semestinya dalamtradisi sufistik itu enggan untuk berhasrat pada dunia, termasuk politik. Namun,Tarekat Hizib Nahdlatul Wathan (selanjutnya disingkat NW) sebagai tarekat terlihatsangat aktif dalam perpolitikan, bahkan pendiri sekaligus mursyid Tarket Hizib NWmenjadi penggerak utama dalam politik di Lombok. Ini menarik, di satu sisi TarekatHizib NW adalah tarekat, tapi di sisi lain ia terlihat sangat aktif dalam perpolitikan.Oleh karena itu, penulis tertarik mengkaji lebih lanjut tentang Tarekat Hizib NW danperannya dalam perpolitikan di Lombok.

Rumusan masalah dalam tesis ini ada dua, yaitu; apa konsep ajaran TarekatHizib NW? Apa landasan keagamaan Tarekat Hizib NW dalam kiprah politiknya diLombok? Untuk menjawab dua rumusan masalah tersebut penulis menggunakanmetode penelitian telaah pustaka dan wawancara. Selain itu penulis juga menggunakandua teori untuk membedah rumusan masalah tersebut, yaitu teori tarekat dan teoritarekat dan politik Martin van Bruinessen. Teori tarekat penulis gunakan untukmenjawab rumusan masalah yang pertama. Sementara teori tarekat dan politik Martinvan Bruinessen, penulis gunakan untuk menjawab rumusan masalah yang nomor dua.

Tesis ini menemukan bahwa Tarekat Hizib NW ini memenuhi beberapakriterian tarekat sebagaimana digambarkan oleh Martin van Bruinessen, yaitu bahwadalam tarekat itu ada beberapa unsur diantaranya mursyid, murid, silsilah, dizikir(hizib), dan proses bai’at. Dalam Tarekat Hizib NW ada dzikir, ada mursyid danmurid, ada bai’at dan ijazah, ada kegiatan dzikir secara kelompok dan pribadi, sertaada silsilah. Walaupun silsilah Tarekat Hizib NW ini terbilang pendek, tetapi ini tetapabsah untuk disebut sebagai silsilah tarekat. Meskipun demikian, dalam kasus TarekatHizib NW terdapat berbagai modifikasi dalam hal silsilah ini. Selain itu, dalam halsisilah yang pendek ini Tarekat Hizib NW tidak sendirian, karena Tarekat Tijaniah danIdrisiyah juga memiliki silsilah yang cukup ringkas.

Berikutnya, tesis ini juga menemukan bahwa sikap politik Tarekat Hizib NW,khususnya TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid, ini sebenarnya selalu konsistenberpegang pada pemikiran politik Islam kalangan Sunni yang sudah sejak awal beliauanut. Sikap politik beliau ini didasarkan pada fiqh Sunni abad pertengahan yangmeletakkan prioritas tertinggi pada perlindungan terhadap posisi Islam dan parapengikutnya (maslahat). Sikap ini diambil agar dapat menjauhi segala bentuk aksiyang dapat mengancam kesejahteraan fisik dan spiritual masyarakat.

Kata kunci: Tarekat, Politik, dan Islam

Page 9: TAREKAT HIZIB NAHDLATUL WATHAN DAN PERANNYA DALAM ...digilib.uin-suka.ac.id/34027/1/1620510028_BAB-I-IV-atau-V_DAFTAR...tempat terbaik untuk berkeluh-kesah selain bersama kalian. Yaa

ix

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan skripsi ini

berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158/1987 dan 0543b/U/1987. Secara

garis besar uraiannya adalah sebagai berikut:

A. Konsonan Tunggal

Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan

ا

ب

ت

ث

ج

ح

خ

د

ذ

ر

ز

س

ش

ص

ض

Alif

Bā’

Tā’

Ṡā’

Jīm

Ḥā’

Khā’

Dāl

Żāl

Rā’

Zāi

Sīn

Syīn

Ṣād

Ḍād

Tidak dilambangkan

b

t

j

ḥkhdż

r

z

ssyṣ

Tidak dilambangkan

be

te

es (dengan titik di atas)

je

ha (dengan titik di bawah)

ka dan ha

de

zet (dengan titik di atas)

er

zet

es

es dan ye

es (dengan titik di bawah)

de (dengan titik di bawah)

Page 10: TAREKAT HIZIB NAHDLATUL WATHAN DAN PERANNYA DALAM ...digilib.uin-suka.ac.id/34027/1/1620510028_BAB-I-IV-atau-V_DAFTAR...tempat terbaik untuk berkeluh-kesah selain bersama kalian. Yaa

x

ط

ظ

ع

غ

ف

ق

ك

ل

م

ن

و

ھـ

ء

ي

Ṭā’

Ẓā’

‘Ain

Gain

Fāʼ

Qāf

Kāf

Lām

Mīm

Nūn

Wāwu

Hā’

Hamzah

Yāʼ

ʻ

g

f

q

k

l

m

n

w

h

ˋ

Y

te (dengan titik di bawah)

zet (dengan titik di bawah)

koma terbalik di atas

ge

ef

qi

ka

el

em

en

w

ha

apostrof

Ye

B. Konsonan Rangkap karena Syaddah Ditulis Rangkap

مـتعددة

عدة

Ditulis

Ditulis

Muta‘addidah

‘iddah

C. Tᾱ’ marbūṭah

Semua tᾱ’ marbūṭah ditulis dengan h, baik berada pada akhir kata

tunggal ataupun berada di tengah penggabungan kata (kata yang diikuti oleh kata

sandang “al”). Ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata Arab yang sudah

terserap dalam bahasa indonesia, seperti shalat, zakat, dan sebagainya kecuali

dikehendaki kata aslinya.

Page 11: TAREKAT HIZIB NAHDLATUL WATHAN DAN PERANNYA DALAM ...digilib.uin-suka.ac.id/34027/1/1620510028_BAB-I-IV-atau-V_DAFTAR...tempat terbaik untuk berkeluh-kesah selain bersama kalian. Yaa

xi

حكمة

علـة

كرامةاألولیاء

ditulis

ditulis

ditulis

Ḥikmah

‘illah

karᾱmah al-auliyᾱ’

D. Vokal Pendek dan Penerapannya

-------

-------

-------

Fatḥah

Kasrah

Ḍammah

ditulis

ditulis

ditulis

A

i

u

فعل

ذكر

یذھب

Fatḥah

Kasrah

Ḍammah

ditulis

ditulis

ditulis

fa‘ala

żukira

yażhabu

E. Vokal Panjang

1. fatḥah + alif

جاھلـیة

2. fatḥah + yā’ mati

تـنسى

3. Kasrah + yā’ mati

كریـم

4. Ḍammah + wāwu mati

فروض

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

jᾱhiliyyah

tansᾱ

ī

karīm

ū

furūḍ

Page 12: TAREKAT HIZIB NAHDLATUL WATHAN DAN PERANNYA DALAM ...digilib.uin-suka.ac.id/34027/1/1620510028_BAB-I-IV-atau-V_DAFTAR...tempat terbaik untuk berkeluh-kesah selain bersama kalian. Yaa

xii

F. Vokal Rangkap

1. fatḥah + yā’ mati

بـینكم

2. fatḥah + wāwu mati

قول

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

Ai

bainakum

au

qaul

G. Vokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata Dipisahkan dengan Apostrof

أأنـتم

اعدت

لئنشكرتـم

ditulis

ditulis

ditulis

a’antum

u‘iddat

la’in syakartum

H. Kata Sandang Alif + Lam

1. Bila diikuti huruf Qamariyyah maka ditulis dengan menggunakan huruf awal

“al”

القرأن

القیاس

ditulis

ditulis

al-Qur’ᾱn

al-Qiyᾱs

2. Bila diikuti huruf Syamsiyyah ditulis sesuai dengan huruf pertama Syamsiyyah

tersebut

السماء

الشمس

ditulis

ditulis

as-Samᾱ

asy-Syams

I. Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat

Ditulis menurut penulisannya

ذوىالفروض

أھاللسـنة

ditulis

ditulis

żɑwi al-furūḍ

ahl as-sunnah

Page 13: TAREKAT HIZIB NAHDLATUL WATHAN DAN PERANNYA DALAM ...digilib.uin-suka.ac.id/34027/1/1620510028_BAB-I-IV-atau-V_DAFTAR...tempat terbaik untuk berkeluh-kesah selain bersama kalian. Yaa

xiii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Tidak ada kata yang paling pantas diucapkan selain rasa syukur yang

sebesar-besarnya atas kehadirat Allah SWT, karena dengan ridha dan izinNyalah

penulisan tesis ini dapat segera terselesaikan. Salawat serta salam semoga selalu

tercurah kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW, yang telah membawa

manusia kepada nikmat iman dan Islam.

Tesis berjudul “TAREKAT HIZIB NAHDLATUL WATHAN DAN

PERANNYA DALAM PERPOLITIKAN DI LOMBOK” tidak akan selesai

dengan baik tanpa bantuan dari sejumlah pihak. Oleh sebab itu dengan segala

hormat dan kerendahan hati saya sampaikan terima kasih kepada:

Bapak Prof. Drs. KH. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D. selaku Rektor

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta beserta stafnya. Semoga

Allah SWT selalu memberikan kesehatan dan kekuatan kepada beliau sehingga

mampu menjadikan almamater kita menjadi lebih baik lagi. Terima kasih juga

disampaikan kepada Bapak Dr. Alim Roswantoro, S.Ag., M.Ag. selaku Dekan

Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Sunan

Kalijaga Yogyakarta beserta seluruh stafnya.

Dr. H. Zuhri, S.Ag., M.Ag selaku Kepala Program Studi Aqidah dan

Filsafat Islam sekaligus sebagai pembimbing tesis yang telah berkenan

memberikan bimbingannya sejak penulisan proposal tesis ini. Penulis

menghaturkan banyak terima kasih atas waktu dan tenaga yang selalu tersedia di

tengah kesibukan dan jadwal mengajar yang padat. Bapak Imam Iqbal, S,Fil.I.,

M.S.I., selaku Sekretaris Prodi Aqidah dan Filsafat Islam Program Magister (S2)

Fakultas Ushuluddin dan Pemikiraan Islam Universitas Islam Negeri Sunan

Kalijaga Yogyakarta. Saya menyadari bahwa beliau-beliau selalu bekerja keras

untuk kebaikan dan kemajuan kami, oleh sebab itu penulis ingin mengucapkan

terima kasih yang sedalam-dalamnya. Semoga apa yang Bapak-bapak upayakan

untuk kemajuan prodi diterima sebagai amalan kebaikan di sisi Allah SWT.

Bapak Dr. H. Syaifan Nur, M.A. selaku Dosen penasehat Akademik, yang

selalu memberikan nasehat, arahan, motivasi dan doa selama masa studi baik di

Page 14: TAREKAT HIZIB NAHDLATUL WATHAN DAN PERANNYA DALAM ...digilib.uin-suka.ac.id/34027/1/1620510028_BAB-I-IV-atau-V_DAFTAR...tempat terbaik untuk berkeluh-kesah selain bersama kalian. Yaa

xiv

dalam ruangan kelas maupun di luar kelas serta memberikan semangat untuk

segera menyelesaikan tesis ini.

Ungkapan serupa penulis sampaikan kepada segenap dosen yang telah

menyuguhkan pengajaran serta ilmu selama penulis berada di bangku

perkuliahan. Semoga segala pengajaran dan pelajaran yang telah diberikan

kepada kami tercatat sebagai timbangan kebaikan di sisi Allah SWT.

Kepada teman-teman Filsafat Islam, dua tahun terasa singkat melebur

ditengah keunikan kalian masing-masing. Selain belajar banyak dengan kalian di

kelas penulis juga hanyut pada romansa kebersahajaan dan kesederhanaan kalian

yang rupanya telah terjangkit kultur kota Jogja. Namun perpisahan ini

kenyataannya akan tiba juga karna komitmen kita untuk menyelesaikan study di

kampus yang hebat ini. terima kasih atas kehangatan dan keceriaan yang selalu

memenuhi hari-hari kita di dalam maupun di luar kelas. Saya merasa istimewa

dapat bertukar pikiran dan berdiskusi dengan anak-anak muda seperti kalian.

Semoga apa yang telah kita dapatkan selama menimba ilmu di tanah rantauan ini

barokah, berguna bagi agama, nusa, bangsa dan masayarakat kelak.

Ibu ku terkasih, Kakak-kakakku, adikku, mertua, isteri dan anak-anakku

tercinta. Terimakasih tiada terhingga untuk kesabaran, keyakinan, semangat, dan

harapan melalui barisan doa-doa tak terputus yang kalian panjatkan

dipenghujung simpuh kalian, atas restu kalian jua lah penulis akhirnya berhasil

menyelesaikan penulisan dan pendidikan ini.

Akhir kata jazakumullah khairan katsiran wa jazakumullah ahsanal jaza

(Semoga Allah SWT akan membalas kalian dengan kebaikan yang banyak dan

semoga Allah SWT akan membalas kalian dengan balasan yang terbaik) kepada

pihak-pihak yang telah membantu proses penyusunan tesis ini. Penulis berharap

tesis sederhana ini dapat memberikan manfaat bagi pihak yang

membutuhkannya.

Yogyakarta, 10 Oktober 2018

M. Rohman Ziadi, S. Fil. I

Page 15: TAREKAT HIZIB NAHDLATUL WATHAN DAN PERANNYA DALAM ...digilib.uin-suka.ac.id/34027/1/1620510028_BAB-I-IV-atau-V_DAFTAR...tempat terbaik untuk berkeluh-kesah selain bersama kalian. Yaa

xv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN DAN BEBAS PLAGIARISME ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN TIM PENGUJI ........................................ iv

NOTA DINAS PEMBIMBING .................................................................... v

HALAMAN MOTTO ................................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... vii

ABSTRAK ..................................................................................................... viii

PEDOMAN TRANSLITERASI .................................................................. ix

KATA PENGANTAR ................................................................................... xiii

DAFTAR ISI .................................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 7

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ..................................................... 7

D. Telaah Pustaka ................................................................................. 8

E. Metodologi Penelitian ..................................................................... 11

1. Sasaran dan Pendekatan Penelitian ....................................... 11

2. Pengolahan Data..................................................................... 11

3. Sumber Data .......................................................................... 11

F. Landasan Teori ............................................................................... 12

1. Teori Tarekat Martin van Bruinessen ................................... 12

2. Teori Tarekat dan Politik Martin van Bruinessen ................. 14

G. Sistematika Pembahasan ................................................................. 17

BAB II SEJARAH TAREKAT HIZIB NAHDLATUL WATHAN .......... 20

A. Kondisi Islam Lombok Sebelum Lahirnya Tarekat Hizib

Nahdlatul Wathan ............................................................................ 20

B. TGKH. M. Zainuddin Abdul Majid ................................................ 31

C. Sejarah Tarekat Hizib Nahdlatul Wathan ........................................ 38

Page 16: TAREKAT HIZIB NAHDLATUL WATHAN DAN PERANNYA DALAM ...digilib.uin-suka.ac.id/34027/1/1620510028_BAB-I-IV-atau-V_DAFTAR...tempat terbaik untuk berkeluh-kesah selain bersama kalian. Yaa

xv

BAB III TAREKAT HIZIB NAHDLATU WATHAN ............................... 47

A. Gambaran Umum Tarekat .............................................................. 48

B. Tarekat Hizib Nahdlatul Wathan ..................................................... 57

a. Ajaran Tarekat Hizib Nahdlatul Wathan.................................. 57

b. Mursyid Tarekat Hizib Nahdlatul Wathan .............................. 61

c. Murid Tarekat Hizib Nahdlatul Wathan ................................. 66

d. Silsilah Tarekat Hizib Nahdlatul Wathan ................................ 68

e. Ijazah dan Bai’at Tarekat Hizib Nahdlatul Wathan ................. 74

f. Dzikir Tarekat Hizib Nahdlatul Wathan ................................. 78

C. Tarekat Hizib Nahdlatul Wathan itu Tarekat bukan

Pseudo Tarekat ............................................................................... 80

BAB IV TAREKAT HIZIB NAHDLATUL WATHAN DAN

PERPOLITIKAN DI LOMBOK ................................................... 84

A. Gambaran Umum Tarekat dan Politik ............................................. 84

B. Peran Tarekat Hizib Nahdlatul Wathan dalam Perpolitikan

di Lombok ...................................................................................... 91

C. Landasan Keagamaan Peran Politik Tarekat Hizib

Nahdlatul Wathan ........................................................................... 102

BAB V PENUTUP ......................................................................................... 118

A. Kesimpulan ...................................................................................... 118

B. Saran Saran ...................................................................................... 120

Daftar Pustaka ............................................................................................... 122

Lampiran

Riwayat Hidup

Page 17: TAREKAT HIZIB NAHDLATUL WATHAN DAN PERANNYA DALAM ...digilib.uin-suka.ac.id/34027/1/1620510028_BAB-I-IV-atau-V_DAFTAR...tempat terbaik untuk berkeluh-kesah selain bersama kalian. Yaa

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Berbicara tentang Islam dan politik di Lombok, mau tidak mau kita akan

berjumpa dengan kiprah Nahdlatul Wathan (selanjutnya disingkat dengan NW)

dalam politik. Hal ini karena, perpolitikan di Lombok, hampir tidak bisa

dilepaskan dari peran NW. Organisasi masyarakat Islam yang didirikan oleh Tuan

Guru Kyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid (selanjutnya disingkat

TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid) ini merupakan organisasi masyarakat Islam

yang paling dominan di Lombok. Dengan demikian, perbincangan Islam dan

politik di Lombok tidak bisa tidak akan bersentuhan dengan NW dan politik.

Berbicara tentang NW dan politik, maka harus dimulai dengan membaca

peran TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid dalam perpolitikan di Lombok. Karir

politik beliau dimulai sejak ia diangkat menjadi Konsulat Nahdlatul Ulama (NU)

Sunda Kecil pada tahun 1950. Selanjutnya ketika NU bersama-sama ormas Islam

lainnya bergabung dalam Partai Majelis Syura Muslimin Indonesia (Masyumi) di

Nusa Tenggara Barat, maka beliau diangkat sebagai ketua Badan Penasehat Partai

Masyumi untuk daerah Lombok pada tahun 1952.1 Sejak saat itu sampai sekarang

NW kemudian menancapkan pengaruhnya pada perpolitikan di Lombok.2

Fenomena kiprah politik NW di Lombok ini sangat menarik, pasalnya,

NW itu selain ormas, sebenarnya ia juga merupakan Tarekat, yaitu Tarekat Hizib

1 Muhammad Nur, dkk. Visi Kebangsaan religius: refleksi pemikiran dan perjuanganTuan Guru Kyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid (1904-1997), (Jakarta: Logos WacanaIlmu, 2004), 245.

2 Penjelasan lebih jauh tentang peran politik TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid dapatdibaca pada bab IV tesis ini.

Page 18: TAREKAT HIZIB NAHDLATUL WATHAN DAN PERANNYA DALAM ...digilib.uin-suka.ac.id/34027/1/1620510028_BAB-I-IV-atau-V_DAFTAR...tempat terbaik untuk berkeluh-kesah selain bersama kalian. Yaa

2

NW. Sejak tahun 1964, TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid seringkali mendapat

bisikan spiritual (gaib) secara langsung maupun tidak langsung (melalui para

muridnya) yang menyerukan untuk membentuk suatu perkumpulan tarekat. Ketika

TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid bermunajat di Masjid Nabawi tepatnya

didekat makam Nabi, hadirlah sebuah suara gaib dari sesosok hamba Allah yang

menyuruhnya untuk membuat Tarekat Akhir Zaman, namun beliau masih

menganggap itu hanya bisikan syetan. Datang kedua kali suara itu masih beliau

dilanda keraguan. Datang ketiga kali, turunlah sesosok wujud yang diyakini

sebagai Nabi Khidir yang memegang tangannya di Raudhah seraya berkata:

“buatlah Tarekat Akhir Zaman!”. Dari peristiwa itulah TGKH. M. Zainuddin

Abdul Madjid yakin untuk mulai menulis dan menyusun bacaan tarekat serta

mencari kitab-kitab ulama terdahulu untuk dijadikan rujukan do’a-do’anya.

Berdasarkan pengalaman-pengalaman spiritual yang beliau alami, maka pada

terhitung sejak tahun 1964 secara resmi beliau mulai menyususn amalan zikir

Tarekat Hizib NW dan dapat terselesaikan dengan baik pada tahun 1967.3

Di samping dari pengalaman spiritual di atas, kelahiran tarekat ini juga

diilhami oleh maraknya aliran-aliran tarekat yang dianggap sesat, karena

meninggalkan ajaran-ajaran syariat, seperti shalat, puasa, zakat, dan ibadah-ibadah

lainnya.4 Tarekat sesat ini olehnya disebut sebagai “tarekat setan”, sebagaimana

dikemukakan dalam syairnya:

3 Sadip Indra dan Siti Nurjanah, “Tasawuf Nusantara: Studi Tarekat Hizib NahdlatulWathan” dalam Jurnal Yaqzhan, Vol. 2. No. 2. Desember 2016, hlm. 228.

4 Muhammad Noor dkk, Visi Kebangsaan Religius Refleksi Pemikiran dan PerjuanganTuan Guru Kyai HajiMuhammad Zainiddin Abdul Madjid 1904-1997, ( Jakarta: PT Logos WacanaIlmu, 2004), hlm. 269.

Page 19: TAREKAT HIZIB NAHDLATUL WATHAN DAN PERANNYA DALAM ...digilib.uin-suka.ac.id/34027/1/1620510028_BAB-I-IV-atau-V_DAFTAR...tempat terbaik untuk berkeluh-kesah selain bersama kalian. Yaa

3

Tarekat hizib harus berjalanBersama tarekat yang murni haluanMembenteng syariat membentang imanMenendang ajaran tarekat syetan.5

Selanjutnya keberadaan Tarekat Hizib NW ini juga sebagai respon

terhadap praktek pengalaman tarekat-tarekat selama ini, seperti tarekat Qadiriyah

dan Naqsyabandiyah di lombok yang terkesan terlalu berat dan memiliki

persyaratan yang begitu ketat. Apalagi jika ditambahkan dengan kewajiban ‘uzlah

(mengasingkan diri) dari hiruk pikuk kehidupan dunia pada waktu tertentu.

Sekalipun ‘uzlah ini juga tidak di larang dalam Tarekat Hizib NW, sehingga pada

umumnya masyarkat merasa enggan untuk mengikutinya. Berdasarkan kondisi

ini, maka TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid menyusun Tarekat Hizib NW

secara ringkas dan praktis, tampa mengesampingkan makna esoteriknya

(batinnya). Tarekat ini dapat diamalkan oleh setiap orang dalam kondisi apapun,

baik pada waktu khusus, maupun pada waktu melaksanakan berbagai macam

aktifitas keseharian.6

Pada umumnya tarekat dimaknai sebagai jalan terbuka menuju Tuhan yang

ditempuh seorang salik (pengikut tarekat) menuju Tuhan. Tarekat dimaksudkan

sebagai metode, cara, dan jalan yang ditempuh seorang sufi menuju pencapaian

spiritual tertinggi, pensucian diri atau jiwa. Maksud penyucian jiwa adalah

menjauhkan diri dari sifat-sifat tercela guna menuju ma‟rifat Allah. Adapun sifat-

sifat tercela yang dimaksud meliputi : hasad (iri hati), haqaq (dengki atau benci),

su‟udzan (buruk sangka), kibir (sombong), ujub (merasa sempurna diri dari

5 Tuan Guru Kyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, Wasiat Renungan MasaPengalaman Baru, hlm. 111.

6 Sadip Indra dan Siti Nurjanah, “Tasawuf Nusantara: Studi Tarekat Hizib NahdlatulWathan”, hlm. 230.

Page 20: TAREKAT HIZIB NAHDLATUL WATHAN DAN PERANNYA DALAM ...digilib.uin-suka.ac.id/34027/1/1620510028_BAB-I-IV-atau-V_DAFTAR...tempat terbaik untuk berkeluh-kesah selain bersama kalian. Yaa

4

orang lain), riya’ (memamerkan kelebihan), sum‟ah (mencari-cari nama atau

kemashuran), bukhl (kikir), hub al-mal (materialistic), takabur (membagakan

diri), ghadhab (pemarah), ghibah (pengumpat), namimah (berbicara di belakang

orang lain / jawa ngerasani) kidzib (dusta), khianat (ingkar janji).7

Menurut Martin Van Bruiessen, sebuah tarekat (bahasa Arab: thariqah

“jalan”) pertama-tama adalah serangkaian tekhnik-tekhnik spiritual dan praktik-

praktik ibadah yang khas. Yang terpenting dari semua ibadah tersebut adalah zikir

yang berisi pembacaan nama-nama Allah dan kalimat “La Ilaha Illa Allah”,

dengan cara yang khas dan jumlah yang sudah ditentukan, serta berbagai

rangkaian do’a (hizib, shalawat) atau do’a yang panjang (ratib, wirid). Sebuah

tarekat juga mempunyai teori yang khas tentang hal dan maqam ruhani yang akan

dicapai oleh para pengamalnya melalui latihan-latihan tersebut. Jadi, tarekat itu

berarti perjalanan seorang salik menuju Tuhan dengan cara menyucikan diri, zikir,

doa, dan lain-lain.8

Secara teoritis seseorang hanya dapat menerima pengajaran (talqin)

tentang amalan-amalan ini dari seorang guru tarekatnya yang berwenang

(mursyid), dan baru dilakukan setelah menyatakan janji kesetiaan (berbai’at)

kepada seorang guru maupun syaikh tersebut. Kemudian syaikh memeberikan izin

(Ijazah) kepada muridnya untuk mengamalkan tarekat; dia dapat juga memberikan

wewenang kepada salah seorang atau lebih muridnya yang sudah dianggap

mampu untuk mengajarkannya kepada orang lain, yakni dengan menunjuk mereka

7 M. Afif Anshori, Zikir Demi Kedamaian Jiwa : Solusi Tasawuf Atas Problem ManusiaModren, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2003), hlm. 34-35.

8 Ma’mun Mu’min, “Pergumulan Tarekat dan Politik (Peran Kyai Haji MuhammadSiddiq dalam Tarekat dan Politik Kudus), dalam Jurnal Fikrah, Vo; 2, No. 1, Juni 2014.

Page 21: TAREKAT HIZIB NAHDLATUL WATHAN DAN PERANNYA DALAM ...digilib.uin-suka.ac.id/34027/1/1620510028_BAB-I-IV-atau-V_DAFTAR...tempat terbaik untuk berkeluh-kesah selain bersama kalian. Yaa

5

sebagai khalifah-nya. Sebuah jarigan guru dan murid akan terbangun secara

hierarkis dengan metode penunjukan tersebut. Seorang syaikh dapat menunjukkan

suatu matarantai para tokoh penting dari tarekat yang diajarkan, yakni silsilah atau

geneologi spiritualnya. Biasanya sislsilah menhurutkan kembali nama-nama sejak

gurunya sampai kepada nabi Muhammad SAW, semua tarekat mengklaim dirinya

berasal dari Nabi, walaupun terdapat berbagai modifikasi dalam hal cara. Sislsilah

seorang sufi merupakan penunjuk identitas dan sumber legitimasinya; ia

memberikan kepadanya sebuah daftar para pendahulunya yang terkenal dan

menunjukkan hubungan dirinya dengan sufi lainnya.9

Dapat dijumpai beberapa sufi yang mengaku dirinya menempuh jalan

tarekat tanpa pembaitan lansung secara formal. Mereka dikenal dengan uwaisy,

menurut nama seorang sahabat Rasulullah SAW yang hidup di Yaman, yaitu

Uways al-Qarni. Tetapi beberapa ahli sufi yang mementingkan segi formal

berpendapat bahwa ia dibai’at secara rohani oleh Rasulullah dari jarak jauh, sebab

menurut anggapan para sufi pembai’atan dapat dilakukan oleh guru yang tidak

tampak atau oleh wali yang telah lama meninggal. Ada lagi kemungkinan untuk

mendapat pembai’atan dari guru yang bukan manusia, ialah melalui nabi Khidir

yang dianggap sama dengan tokoh yang menemani Nabi Musa, dan disebut di

dalam al-Qur’an surah 18, adalah orang suci pelindung para musafir. Kadang-

kadang para Sufi bertemu dengan dia dalam perjalanan mereka; ia memberi ilham,

menjawab pertanyaan mereka, menyelamatkan mereka dari bahaya dan dalam hal

yang khusus, ia menganugerahkan khirqa kepada mereka, hal yang diterima

9 Martin Van Bruinessen, Kitab Kuning, Pesantren dan Tarekat,(Yogyakarta: GadingPublishing, 2015), hlm. 263.

Page 22: TAREKAT HIZIB NAHDLATUL WATHAN DAN PERANNYA DALAM ...digilib.uin-suka.ac.id/34027/1/1620510028_BAB-I-IV-atau-V_DAFTAR...tempat terbaik untuk berkeluh-kesah selain bersama kalian. Yaa

6

sebagai hal yang sah dalam tradisi pembai’atan sufi.10 Ditinjau dari segi ini maka,

tarekat Hizib NW termasuk pada kelomok tarekat yang tanpa pembai’atan

langsung secara formal atau tidak punya silsilah yang menyambung kepada

Rasulullah, karena sang pendiri tarekat Hizib NW mendirikan tarekat ini dengan

latar belakang bisikan-bisikan sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya.

Tarekat dapat disebut juga sebagai sebuah madhab sufistik yang

mencerminkan suatu produk pemikiran dan doktrin mistik teknikal untuk

menyediakan metode spiritual tertentu bagi mereka yang menghendaki jalan

mistik menuju ma‟rifat billah. Tarekat menjadi sebuah disiplin mistik yang

secara normatif doktrinal meliputi sistem wirid, zikir, do’a, etika tawassul, ziarah,

dan sejenisnya sebagai jalan spiritual sufi. Dengan perkataan lain, tarekat itu

mensistematisasikan ajaran tasawuf (sufistik).11

Dalam tradisi sufistik, ada sebuah konsep yang sangat kental, yaitu zuhud.

Zuhud itu kekosongan hati dari pencarian, yaitu membatasi keinginannya untuk

memperoleh dunia.12 Dari sini bisa dilihat bahwa semestinya dalam tradisi sufistik

itu enggan untuk berhasrat pada dunia, termasuk politik. Namun, Tarekat Hizib

NW sebagai tarekat terlihat sangat aktif dalam perpolitikan, bahkan pendiri

sekaligus mursyid Tarket Hizib NW menjadi penggerak utama dalam politik di

Lombok. Ini menarik, di satu sisi Tarekat Hizib NW adalah tarekat, tapi di sisi

lain ia terlihat sangat aktif dalam perpolitikan di lombok. Oleh karena itu, penulis

10 Annemarie Schimmel, Dimensi Mistik Islam, diterjemahkan oleh Sapardi DjokoDamono (et. al.) dari Mystical Dimension Of Islam (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2000) hlm. 132.

11 Agus Riyadi, “Tarekat Sebagai Organisasi Tasawuf”, dalam Jurnal Jurnal at-Taqaddum, Volume 6, Nomor 2, Nopember 2014, hlm. 360.

12 Moh Fudholi, “Konsep Zuhud al-Qusyairi dalam Risalah al-Qusyairiyah”, dalamJurnal Teosofi: Jurnal Tasawuf dan Pemikiran Islam, Vol. 1, No. 1, Juni 2011, hlm. 42.

Page 23: TAREKAT HIZIB NAHDLATUL WATHAN DAN PERANNYA DALAM ...digilib.uin-suka.ac.id/34027/1/1620510028_BAB-I-IV-atau-V_DAFTAR...tempat terbaik untuk berkeluh-kesah selain bersama kalian. Yaa

7

tertarik untuk mengkaji lebih lanjut tentang Tarekat Hizib NW dan perannya

dalam perpolitikan di Lombok.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka persolan yang fokus

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apa konsep ajaran Tarekat Hizib Nahdlatul Wathan?

2. Bagaimana peran Tarekat Hizib Nahdlatul Wathan dalam kiprah

politiknya di Lombok?

3. Apa landasan keagamaan Tarekat Hizib Nahdlatul Wathan dalam kiprah

politiknya di Lombok?

C. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN

1. Tujuan Penelitian

Segaris dengan kegelisahan yang telah diuraikan sebelumnya,

maka tujuan dari penelitian ini adalah memahami ajaran Tarekat Hizib

NW. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menguraikan pengaruh

ajaran Tarekat Hizib NW terhadap kiprah politik NW di Lombok.

2. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini berguna untuk memberikan pemahaman bahwa

Tarekat Hizib NW itu adalah termasuk tarekat karena sebelumnya, oleh

Abdul Aziz ia dianggap sebagai pseudotarekat. Selain itu penelitian ini

juga berguna untuk melihat lebih jauh landasan keagamaan kiprah politik

Tarekat Hizib NW di Lombok.

Page 24: TAREKAT HIZIB NAHDLATUL WATHAN DAN PERANNYA DALAM ...digilib.uin-suka.ac.id/34027/1/1620510028_BAB-I-IV-atau-V_DAFTAR...tempat terbaik untuk berkeluh-kesah selain bersama kalian. Yaa

8

D. Telaah Pustaka

Berikut beberapa kajian serius tentang Nahdlatul Wathan yang layak disebut

dalam tesis ini:

1. Baharuddin, Nahdlatul Wathan dan Perubahan Sosial.13 Buku ini

membahas tentang peran NW dalam perubahan sosial. Perubahan sosial

yang dimaksud di sini adalah transformasi kelompok waktu telu menjadi

waktu lima. Buku ini secara baik mengulas peran NW dalam mengubah

masyarakat yang berpaham waktu telu menjadi waktu lima. Namun, tidak

seperti tesis ini, buku ini sama sekali tidak membahas dimensi sufistik atau

Tarekat Hizib NW dan juga tidak membahas peran politik Tarekat Hizib

NW di Lombok.

2. Fahrurrozi Dahlan, Tuang Guru: Eksistensi dan Tantangan Peran dalam

Transformasi Masyarakat. Buku ini mengulas secara detail tentang peran

Tuan Guru di Lombok dalam mentransformasi masyarakat. Pembahasan

dalam buku ini masih bersifat umum. Artinya Tuan Guru yang menjadi

pokok bahasan dalam buku ini tidak terbatas pada Tuan Guru kalangan

NW, tetapi Tuan Guru pada umumnya di Lombok. Sehingga, tidak sama

dengan tesis ini yang memfokuskan kajian utamanya pada ajaran Tarekat

Hizib NW dan perannya dalam perpolitikan di Lombok.

13 Baharuddin, Nahdlatul Wathan dan Perubahan Sosial (Yogyakarta: Genta Press, 2007)

Page 25: TAREKAT HIZIB NAHDLATUL WATHAN DAN PERANNYA DALAM ...digilib.uin-suka.ac.id/34027/1/1620510028_BAB-I-IV-atau-V_DAFTAR...tempat terbaik untuk berkeluh-kesah selain bersama kalian. Yaa

9

3. Mukhtaruddin, Organisasi Nahdlatul Wathan di Daerah Tinggat II

Kabupaten Lombok Barat.14 Buku ini menjadikan NW sebagai fokus

kajiannya. Hanya saja kajian NW dalam buku ini masih sangat general,

meliputi sejarah, bentuk organisasi, paham keagamaan, dll. Tidak seperti

tesis ini yang secara spesifik membahas konsep ajaran Tarekat Hizib NW

dan perannya dalam perpolitikan di Lombok.

4. Muh. Noer, dkk., Visis Kebangsaan Religius: Refleksi Pemikiran dan

Perjuangan TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid 1904-1997. Buku

ini secara komprehensif membahas tentang peran dan aktivitas pendiri NW

dalam aspek pendidikan, sosial, dan dakwah, terutama kiprahnya pada NW

yang dijadikan sebagai alat perjuangan dan pergerakan. Namun, buku ini

terlalu fokus pada kajian biografis, sehingga pembahasan ajaran Tarekat

Hizib NW—yang merupakan fokus kajian dalam tesis ini—hanya dibahas

selintas saja. Selain itu, peran politik Tarekat Hizib NW juga tidak menjadi

pembahasan yang utama dalam buku ini, sebagaimana dilakukan oleh tesis

ini.

5. Sadip Indra dan Siti Nurjanah, “Tasawuf Nusantara: Studi Tarekat Hizib

Nahdlatul Wathan”.15 Artikel ini sudah menjadikan tarekat Hizib NW

sebagai fokus kajiannya. Namun, tidak seperti tesis ini, artikel ini tidak

memberikan penjelasan tentang peran Tarekat Hizib NW perpolitikan di

Lombok.

14 Mukhtaruddin, Organisasi Nahdlatul Wathan di Daerah Tinggat II Kabupaten LombokBarat (Semarang: Balai Penerbit Aliran Kerohanian, 1997)

15 Sadip Indra dan Siti Nurjanah, “Tasawuf Nusantara: Studi Tarekat Hizib NahdlatulWathan” dalam Jurnal Yaqzhan, Vol. 2. No. 2. Desember 2016.

Page 26: TAREKAT HIZIB NAHDLATUL WATHAN DAN PERANNYA DALAM ...digilib.uin-suka.ac.id/34027/1/1620510028_BAB-I-IV-atau-V_DAFTAR...tempat terbaik untuk berkeluh-kesah selain bersama kalian. Yaa

10

6. Julia Day Howel, “Sufism and the Indonesian Islamic Revival”.16 Tidak

seperti peneliti Islam dunia kebanyakan, artikel ini tidak menganggap

kebangkitan Islam di Indonesia itu terjadi sejak tahun 1970-an.

Kebanyakan peneliti menganggap kebangkitan Islam di Indonesia terjadi

pada tahun 1970-an karena mereka meliihat sisi Islam dari segi lahir saja

(kebangkitan politik Islam, praktik keagamaan Islam dll.) dan cenderung

abai terhadap dimensi batin dari Islam. Oleh karena itu, artikel ini

terpanggil untuk mengkaji sufisme dan relasi dengan kebangkitan Islam di

Indonesia. Artikel ini membahas banyak hal tentang sufisme dan tarekat di

Indonesia, bahkan sesekali artikel ini juga menyinggung tarekat hizib NW.

Hanya saja, mengikuti klasifikasi Abdul Aziz17 artikel ini mengatakan

bahwa tarekat hizib NW itu termasuk dalam kelompok pseudo-tarekat.

Oleh karena itu, tentu artikel ini berdiri berseberangan dengan tesis ini

yang menganggap tarekat hizib NW sebagai tarekat dan bukan pseudo-

tarekat. Selain itu, pembahasan sufism dan tarekat dalam artikel ini masih

sangat umum, tidak spesifik seperti tesis ini yang mengkhususkan objek

kajiannya pada Terekat Hizib NW saja.

7. John M. Macdougall, “Criminality and the Political economy of scurity in

Lombok”.18 Artikel ini menjadikan politik di Lombok pasca Suharto

sebagai objek kajiannya. Hanya saja, fokus kajian ini lebih dititik beratkan

16 Julia Day Howel, “Sufism and the Indonesian Islamic Revival”. Dalam The Journal ofAsian Studies 60, no. 3. August 2001 hlm. 701-729.

17 Penulis artikel Praktek Pseudo-Tarekat: Memeluk Tradisi Di Alam Modern, tetapisayangnya penulis tidak bisa mengakses langsung artikel ini.

18 John M. Macdougall, “Criminality and the Political economy of scurity in Lombok,”dalam buku Henk Schulte Nordholt, Gerry van Klinken (ed.), Local Politics in Post-SuhartoIndonesia (Brill, 2007).

Page 27: TAREKAT HIZIB NAHDLATUL WATHAN DAN PERANNYA DALAM ...digilib.uin-suka.ac.id/34027/1/1620510028_BAB-I-IV-atau-V_DAFTAR...tempat terbaik untuk berkeluh-kesah selain bersama kalian. Yaa

11

pada analisis terhadap kriminalitas akibat politik pasca turunnya Suharto.

Artikel ini sempat beberapa kali menyebut NW di Lombok dan

keterlibatan NW dalam menyumbang konflik politik di Lombok terutama

pasca meninggalnya Tuan Guru Kiyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul

Madjid, yang tidak lama kemudian disusul dengan lengsernya Suharto.

Karena terlalu fokus pada politik dan kriminalitas di Lombok, artikel

inipun cenderung abai terhadap peran Tarekat Hizib NW dalam perpolitik

di Lombok, sebagaimana dilakukan dalam tesis ini.

Bertolak pada sekilas tinjauan pustaka di atas, dapat disimpulkan bahwa kajian

yang diangkat dalam tesis ini tergolong baru, sehingga tesis ini penting untuk

dilanjutkan.

E. METODOLOGI PENELITIAN

1. Sasaran dan Pendekatan Penelitian

Sasaran atau objek kajian penelitian ini ada dua, yaitu Tarekat Hizib

NW dan peran politik Tarekat Hizib NW di Lombok. Sedangkan

pendekatan yang dipilih dalam tesis ini adalah pendekatan historis dan

pendekatan interpretasi.

2. Pengolahan Data

Pengumpulan data dalam tesis ini menggunakan telaah pustaka dan

wawancara. Telaah pustaka digunakan dalam rangka memperkuat argumen-

argumen penulis dalam menelusuri Tarekat Hizib NW dan perannya dalam

perpolitikan di Lombok. Sedangkan wawancara, akan digunakan untuk

Page 28: TAREKAT HIZIB NAHDLATUL WATHAN DAN PERANNYA DALAM ...digilib.uin-suka.ac.id/34027/1/1620510028_BAB-I-IV-atau-V_DAFTAR...tempat terbaik untuk berkeluh-kesah selain bersama kalian. Yaa

12

mencari data-data yang tidak atau belum ditemukan dalam sumber-sumber

tertulis.

3. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penggalian data dalam tesis ini

meliputi data tertulis dan tidak tertulis. Sumber data tertulis antara lain

beberapa buku karangan pendiri Tarekat Hizib NW, serta buku dan artikel

yang membahas tentang Tarekat Hizib NW. Sumber data tidak tertulis

adalah hasil wawancara dengan koordinator-koordinator dan anggota

Tarekat Hizib NW.

F. LANDASAN TEORI

Supaya tesis ini dapat lebih terarah dan sistematis, maka diperlukan teori

untuk melandasinya. Adapun teori yang akan digunakan dalam tesis ini adalah

sebagai berikut:

1. Teori Tarekat Martin van Bruinessen

Menurut Martin van Bruinessen, sebuah tarekat pertama-tama adalah

serangkaian teknik-teknik spiritual dan praktik-praktik ibadah yang khas. Yang

terpenting dari semua ibadah tersebut adalah zikir (bahasa arab zikir yang berarti

mengingat (Tuhan)), yang berisi pembacaan nama-nama Allah dan kalimat la

ilaha illa Allah, dengan cara yang khas dan jumlah yang sudah ditentukan, serta

berbagai rangkaian doa (hizib, shalawat) atau doa yang panjang (ratib, wirid).

Pembacaan ini kadang kala digabungkan dengan pengaturan nafas dan gerakan

tubuh tertentu, dan kadang-kadang juga terdapat amalan asketik. Sebuah tarekat

Page 29: TAREKAT HIZIB NAHDLATUL WATHAN DAN PERANNYA DALAM ...digilib.uin-suka.ac.id/34027/1/1620510028_BAB-I-IV-atau-V_DAFTAR...tempat terbaik untuk berkeluh-kesah selain bersama kalian. Yaa

13

bisa juga mempunyai teorinya yang khas tentang hal dan maqam ruhani yang akan

dicapai oleh para pengamalnya melalui latihan-latihan tersebut. 19

Selain itu, Martin van Bruinessen menjelaskan bahwa secara teoritis

seseorang hanya dapat menerima pengajaran (talqin) tentang amalan-amalan ini

dari seorang guru terekatnya yang berwenang (mursyid), dan baru dilakukan

setelah menyatakan janji kesetiaan (berbai’at) kepada syaikh tersebut. Syaikh

memberikan ijin (ijazah) kepada muridnya untuk mempraktikkan tarekat; dia

dapat juga memberikan wewenang kepada salah seorang atau lebih dari mereka

untuk mengajarkannya kepada orang lain, yakni menunjuk mereka sebagai

khalifah-nya. Dengan cara inilah sebuah jaringan guru yang tersusun secara

hierarkis tercipta. Setiap Syaikh dapat menunjukkan suatu mata rantai para tokoh

penting dari tarekat yang diajarkan, yakni silsilah atau genealogi spiritualnya.

Biasanya silsilah mengurutkan kembali nama-nama sejak gurunya sampai kepada

Nabi Saw.—semua tarekat mengklaim diri berasal dari Nabi, walaupun terdapat

berbagai modifikasi dalam hal cara. Silsilah seorang sufi merupakan pentunjuk

identitas dan sumber legitimasinya; ia memberikan kepadanya sebuah daftar para

pendahulunya yang terkenal dan menunjukkan hubungan dirinya dengan para sufi

lainya.20

Lebih jauh Martin van Bruinessen menjelaskan bahwa banyak tarekat—

paling tidak untuk waktu dan tempat tertentu—yang dapat dikatakan “bersifat

jamaah”, dalam pengertian bahwa para pengikutnya diharapkan ikut ambil bagian

dalam pertemuan zikir berjamaah (seringkali dilakukan setelah shalat Magrib atau

19 Martin van Bruinessen, Kitab Kuning, Pesantren, dan Tarekat: Tradisi-tradisi Islam diIndonesia (Bandung: Mizan, 1995), , 263.

20 Ibid.

Page 30: TAREKAT HIZIB NAHDLATUL WATHAN DAN PERANNYA DALAM ...digilib.uin-suka.ac.id/34027/1/1620510028_BAB-I-IV-atau-V_DAFTAR...tempat terbaik untuk berkeluh-kesah selain bersama kalian. Yaa

14

Isya’). Tarekat ini bahkan bisa menjadi perkumpulan kooperatif, di mana ritual

berjamaah berfungsi sebagai perekat hubungan jaringan lain di antara para

anggotanya. Jaringan yang rapi yang terdiri dari para guru tarekat, wakil dan

wakil-dari-wakilnya bisa mengubah tarekat menjadi sebuah organisasi politik

yang kuat, sebagaimana yang telah terjadi dalam beberapa kasus yang luar biasa.21

Dalam banyak kasus yang lain, mengamalkan sebuah tarekat merupakan

perkara yang semata-mata bersifat individual, dan para pengikutnya boleh jadi

jarang, kalau memang pernah, bertemu satu dengan yang lain. Tarekat semacam

ini di Indonesia adalah tarekat Syadziliyah, yang di dalam praktiknya kebanyakan

para anggotanya hanya membaca secara individual rangkaian-rangkaian doa yang

panjang (hizib), yang diyakini memili kegunaan-kegunaan yang bersifat magis.

Para pengamal tarekat tersebut mempelajari berbagai hizib, paling tidak idealnya,

melalui pengajaran (talqin) yang diberikan oleh seorang guru yang berwenang dan

dapat memelihara hubungan tertentu dengan guru tersebut, walaupun hampir sama

sekali tidak merasakan dirinya sebagai anggota dari sebuah tarekat. Demikian juga

teknik-teknik dari berbagai tarekat yang biasanya bersifat jamaah dapat dijadikan

sebagai praktik peribadahan yang bersifat pribadi atau—satu kecenderungan yang

sering terjadi di Indonesia—sebagai metode menumbuhkan kekuatan-kekuatan

magis.22 Dengan berpijak pada teori Martin van Bruinessen inilah nanti penulis

akan menganalisis apakah Tarekat Hizib NW termasuk tarekat atau pseudo-tarekat

sebagaimana dikatakan Abdul Aziz.

21 Ibid.22 Ibid, , 264.

Page 31: TAREKAT HIZIB NAHDLATUL WATHAN DAN PERANNYA DALAM ...digilib.uin-suka.ac.id/34027/1/1620510028_BAB-I-IV-atau-V_DAFTAR...tempat terbaik untuk berkeluh-kesah selain bersama kalian. Yaa

15

2. Teori Tarekat dan Politik Martin van Bruneissen

Menurut Martin van Bruneissen Ikhwal tasawwuf dan tarekat memang

terdapat dua persepsi yang bertolak belakang. Persepsi pertama adalah bahwa

tarekat itu berkait erat dengan politik. Persepsi ini didukung oleh para pejabat

jajahan Belanda, Perancis, Italia dan Inggris. Mereka umumnya mencurigai

tarekat karena, dalam pandangan mereka fanatisme kepada guru dengan mudah

berubah menjadi fanatisme politik. Persepsi kedua, sebaliknya, menganggap

perkembangan tarekat sebagai suatu gejala depolitisasi, sebagai pelarian dari

tanggungjawab sosial dan politik. Dalam pandangan ini, tarekat lebih berorientasi

kepada urusan ukhrawi ketimbang masalah dunia. Para pengkritik tarekat

menekankan aspek asketis (zuhd) dan orientasi ukhrawi; dalam usaha

mendekatkan diri kepada Tuhan kaum tarekat konon lazim menjauhkan diri dari

masyarakat (khalwah, uzlah). Kalau kalangan Islam "tradisional" (Aswaja)

dianggap lebih kolot, akomodatif dan apolitik dibandingkan dengan kalangan

Islam modernis, kaum tarekat dianggap paling kolot di antara yang kolot, dan

yang paling menghindar dari sikap politik. Pandangan ini, seperti akan kita lihat,

terlalu sederhana. Tetapi tidak dapat diingkari bahwa ada kaitan erat antara proses

depolitisasi Islam (seperti yang terlihat di Indonesia selama tiga dasawarsa

terakhir) dan suburnya proses perkembangan para tarekat.23

Di tengah hadirnya dua persepsi tentan relasi tarekat dan politik di atas,

Martin van Bruneissen cenderung lebih sepaham dengan persepsi yang pertama.

Setidaknya ada tiga alasan yang mendasari kecenderungan ini. Pertama, karena

23 Martin van Bruinessen, “Tarekat dan Politik: Amalan untuk Dunia atau Akhirat?”dalam majalah Pesantren vol. IX no. 1 (1992), hal. 3-14.

Page 32: TAREKAT HIZIB NAHDLATUL WATHAN DAN PERANNYA DALAM ...digilib.uin-suka.ac.id/34027/1/1620510028_BAB-I-IV-atau-V_DAFTAR...tempat terbaik untuk berkeluh-kesah selain bersama kalian. Yaa

16

dalam sejarah nusantara seringkali sultan atau raja itu dekat dengan syaikh

tarekat. Mengapa demikian? Kita memang jauh lebih sering melihat ulama tarekat

daripada kaum fuqaha sebagai penasehat sultan dan raja. Alasannya bermacam-

macam, tapi salah satu yang penting adalah karamahnya syaikh tarekat. Kekuatan

spiritual syaikh diharapkan bisa melindungi dan melestarikan kerajaan. Syaikh

yang ahl al-kasyf bisa menunjukkan kapan harus perang dan kapan damai, apa

hari terbaik untuk sebuah keputusan dan apa hari naas. Raja yang sadar bahwa ia

telah berbuat banyak dosa mendapat ketenangan hati berkat bimbingan ruhani

oleh syaikh. Kehadiran orang yang dianggap "kramat" di lingkungan istana

diharapkan dengan sendirinya akan membawa berkah. Yang tidak kalah

pentingnya, kehadiran syaikh bisa memperkokoh legitimasi penguasa di mata

rakyat. Dalam kenyataannya, peranan syaikh di istana bisa bervariasi dari guru

agama sampai jimat hidup.24

Kedua, tarekat umumnya memiliki jimat-jimat, latihan kekebalan, tenaga

dalam dan kesaktian lainnya. Pada situasi normal, ini hanya merupakan aspek

kurang penting dalam pertarekatan (walaupun punya daya tarik kuat). Namun

pada situasi tidak aman, dalam perang atau pemberontakan, aspek ini menjadi

sangat menonjol. Dalam banyak kasus pemberontakan yang melibatkan tarekat,

kelihatannya bukan tarekat yang memelopori pemberontakan melainkan para

pemberontak yang masuk tarekat untuk memperoleh kesaktian. Dalam beberapa

kasus laporan resmi menyebutkan bahwa menjelang pemberontakan orang

24 Ibid.

Page 33: TAREKAT HIZIB NAHDLATUL WATHAN DAN PERANNYA DALAM ...digilib.uin-suka.ac.id/34027/1/1620510028_BAB-I-IV-atau-V_DAFTAR...tempat terbaik untuk berkeluh-kesah selain bersama kalian. Yaa

17

berjubel mendatangi syaikh-syaikh tarekat yang punya nama sebagai ahli

kesaktian, untuk minta dibai’at oleh mereka.25

Ketiga, Tarekat sebagai jaringan sosial. Ada satu ciri tarekat lagi yang tak

boleh diabaikan dalam pembahasan mengenai tarekat dan politik. Amalan tarekat

bisa saja dilakukan secara perseorangan, tetapi biasanya murid yang telah dibai’at

akan tetap menjaga hubungan khusus dengan gurunya dan juga dengan sesama

murid. Kalau tempat tinggal guru tidak terlalu jauh, para murid secara teratur ikut

zikir bersama dan juga cenderung bergaul lebih banyak dengan sesama "ikhwan"

daripada orang lain. Seorang syaikh besar biasanya punya beberapa orang wakil

(khalifah, badal), dan melalui mereka ia bisa memimpin puluhan ribu murid yang

tersebar secara luas. Jaringan syaikh-syaikh dengan wakil-wakil mereka

merupakan suatu organisasi informal yang kadangkala sangat berpengaruh.

Jaringan tarekat, yang lebih luas daripada organisasi informal lainnya, tentu

mempunyai potensi politik. Pada zaman kolonial, potensi itu berulang kali muncul

dalam bentuk gerakan rakyat. Pada zaman merdeka potensi itu muncul dengan

tujuan yang lain. Karena ketaatan para murid kepada syaikh mereka, para syaikh

bisa menjanjikan ribuan, puluhan ribu suara menjelang pemilihan. Dengan

demikian, seorang syaikh bisa merunding dengan partai-partai politik untuk

mendapatkan imbalan yang cukup berarti.26

Teori tarekat dan politik Martin van Bruinessen ini tentu akan sangat

membantu penulis dalam menelaah dan memetakan relasi antara Tarekat Hizib

25 Ibid.26 Ibid.

Page 34: TAREKAT HIZIB NAHDLATUL WATHAN DAN PERANNYA DALAM ...digilib.uin-suka.ac.id/34027/1/1620510028_BAB-I-IV-atau-V_DAFTAR...tempat terbaik untuk berkeluh-kesah selain bersama kalian. Yaa

18

NW dengan perpolitikan di Lombok. Dengan demikian, tidak berlebihan kiranya

jika penulis memilih teori ini sebagai landasan teori dalam tesis ini.

G. Sistematika Pembahasan

Penulisan hasil penelitian ini akan dibuat menjadi lima bab. Bab pertama

adalah pendahuluan yang mengemukakan tentang latar belakang tema kajian,

identivikasi masalah, telaah pustaka, landasan teori, dan metodologi yang akan

digunakan dalam tesis ini.

Bab kedua, akan diulas tentang sejarah Tarekat Hizib NW. Pada bab ini

akan diulas tentang sejarah Tarekat Hizib NW, mulai dari masa pendirian,

perkembangan, hingga saat ini. Selain itu, pada bab ini juga akan dibahas tentang

latar belakang berdirinya Tarekat Hizib NW.

Kemudian bab ketiga akan membahas tentang Tarekat Hizib NW. Bab ini

terlebih dahulu akan dimulai dengan selintas menjelaskan tarekat secara umum

sebagai landasan teoritis, hal ini mengingat dalam penelitian Abdul Aziz Tarekat

Hizib NW dianggap sebagai bukan tarekat. Kemudian akan dijelaskan tentang

bentuk Tarekat Hizib NW dengan berpijak pada kerangka teoritis tersebut. Pada

bab ini dijelaskan bahwa Tarekat Hizib NW, dengan menggunakan kerangka teori

tarekat Martin van Bruinessen, adalah termasuk tarekat dan sudah memenuhi

syarat untuk disebut sebagai tarekat.

Bab keempat akan membahas tentang peran Tarekat Hizib NW dalam

perpolitikan di Lombok. Bab ini merupakan bab inti dari tesis ini. Di sini akan

dibahas tentang bagaimana relasi antara ajaran Tarekat Hizib NW dengan

perpolitikan di Lombok. Pada bab ini penulis akan mencoba menganalisis relasi

Page 35: TAREKAT HIZIB NAHDLATUL WATHAN DAN PERANNYA DALAM ...digilib.uin-suka.ac.id/34027/1/1620510028_BAB-I-IV-atau-V_DAFTAR...tempat terbaik untuk berkeluh-kesah selain bersama kalian. Yaa

19

Tarekat Hizib NW dan perpolitikan di Lombok dengan menggunakan teori tarekat

dan politik Martin van Bruinessen sebagai landasan pijaknya. Pada bab ini

dijelaskan bahwa peran politik Tarekat Hizib NW itu segaris dengan prinsip

politik Sunni, yaitu mengutamakan maslahat.

Akhirnya, bab kelima menutup seluruh rangkaian pembahasan pada bab-

bab sebelumnya. Bab ini berisi kesimpulan hasil kajian dan saran-saran untuk

kajian selanjutnya.

Page 36: TAREKAT HIZIB NAHDLATUL WATHAN DAN PERANNYA DALAM ...digilib.uin-suka.ac.id/34027/1/1620510028_BAB-I-IV-atau-V_DAFTAR...tempat terbaik untuk berkeluh-kesah selain bersama kalian. Yaa

118

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan dan tuliskan pada bab-

bab terdahulu dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Tarekat Hizib NW telah memenuhi beberapa kriteria sebagai salah satu

tarekat yang ada di Indonesia. Tarekat ini memiliki beberapa unsur

diantaranya mursyid, murid, silsilah, zikir (hizib), dan proses bai‟at.

Dalam Tarekat Hizib NW ada zikir, ada mursyid dan murid, ada bai‟at dan

ijazah, ada kegiatan zikir secara kelompok dan pribadi, serta ada silsilah.

Oleh karena itu, Tarekat Hizib NW betul-betul dikatakan sebagai tarekat

bukan pseudo-tarekat sebagaimana dipahami oleh Abdul Aziz. Tarekat

hizib NW juga bukan sebuah tarekat yang longgar. Alasannya, ada empat

macam pengamalan zikir yang wajib dibaca dan diamalkan sesuai waktu

pelaksanaannya, jika tidak dibaca maka jama‟ah (anggota) tarekat harus

meng-qada‟ atau menggantinya pada kesempatan lain. Keempat bacaan

zikir itu ialah: (1). Wadhifah al-Rawatib, bacaan zikir yang dibaca dan

diamalkan setiap selesai shalat lima waktu; (2). Wirdu al-Rabithah, bacaan

zikir yang dibaca dan diamalkan menjelang waktumagrib (terbenamnya

matahari); (3). Wadhifah al-Yaumiyah, bacaan zikir yang dibaca dan

diamalkan satu kali dalam satu hari; (4). Wadhifah al-Usbi‟iyah, bacaan

zikir yang dibaca secara berjamaah dan diamalkan satu kali dalam

seminggu. Selain itu, tentang kelonggaran seperti bacaan zikir ini. Tarekat

Page 37: TAREKAT HIZIB NAHDLATUL WATHAN DAN PERANNYA DALAM ...digilib.uin-suka.ac.id/34027/1/1620510028_BAB-I-IV-atau-V_DAFTAR...tempat terbaik untuk berkeluh-kesah selain bersama kalian. Yaa

119

Hizib NW juga tidak sendirian. Tarekat Qadiriyah wa Naqsabandiyah

(TQN) juga menerapkan kelonggaranatau fleksibilitas dalam menjalankan

amalannya. Terakhir, walaupun silsilah Tarekat Hizib NW terbilang

pendek, tetapi ini tetap absah untuk disebut sebagai silsilah tarekat.

Terdapat berbagai modifikasi dalam hal silsilah ini. Selain itu, dalam hal

silsilah yang pendek ini Tarekat Hizib NW tidak sendirian, karena Tarekat

Tijaniyah dan Idrisiyah sebagai tarekat juga memiliki rekam silsilah yang

cukup ringkas.

2. Dalam perpolitikan di Lombok, Tarekat Hizib NW tampak memiliki andil

dan pengaruh yang besar. Dalam perjalanan peran politiknya, Tarekat

Hizib NW cenderung akomodatif daripada militan terhadap pemerintah

yang berkuasa. Sikap politik Tarekat Hizib NW ini sebenarnya selalu

konsisten berpegang pada pemikiran politik Islam kalangan Sunni yang

sudah sejak awal dianutnya. Sikap politik Tarekat Hizib NW ini

didasarkan pada fiqh Sunni abad pertengahan yang meletakkan prioritas

tertinggi pada perlindungan terhadap posisi Islam dan para pengikutnya

(maslahat). Sikap ini diambil agar dapat menjauhi segala bentuk aksi yang

dapat mengancam kesejahteraan fisik dan spiritual masyarakat. Ada

sejumlah dalil fiqh yang membentengi prioritas tersebut, diantaranya

adalah maslahat (mengejar kemanfaatan) dan mafsadah (menghindari

kerusakan), amar ma‟ruf nahi mungkar (menganjurkan kebaikan dan

mencegah kemungkaran), serta akhaffud dararain (memilih yang paling

kecil risikonya dari dua pilihan yang sama-sama buruk). Dengan perpijak

Page 38: TAREKAT HIZIB NAHDLATUL WATHAN DAN PERANNYA DALAM ...digilib.uin-suka.ac.id/34027/1/1620510028_BAB-I-IV-atau-V_DAFTAR...tempat terbaik untuk berkeluh-kesah selain bersama kalian. Yaa

120

pada prinsip ini, maka tidak heran jika kemudian sikap politik Tarekat

Hizib NW lebih cenderung akomodatif terhadap penguasa daripada

berseberangan. Selain itu, dengan mengikuti skema teori tarekat dan

politik, ada empat hal yang menjadi pijakan bahwa Tarekat Hizib NW juga

turut aktif dalam dunia politik, yaitu 1) realitas sejarah kedekatan sultan

dengan Syaikh Tarekat; 2) tasawuf itu sering menjadi sumber legitimasi

politik dan sumber kesakitan; 3) tarekat umumnya memiliki jimat-jimat,

latihan kekebalan, tenaga dalam dan kesaktian lainnya; serta 4) tarekat

sebagai jaringan sosial. Berpijak pada teori tersebut, maka fenomena

keaktifan Tarekat Hizib NW dalam perpolitikan di Lombok, kiranya bisa

dipahami. Secara historis, 3 point diawal itu menjadi legitimasi bagi

Tarekat Hizib NW dalam berpolitik. Sementara secara sosiologis, point

yang terakhir, juga menunjukkan bahwa Tarekat Hizib NW sebagai

jamaah (jaringan sosial) tarekat, tidak bisa serta merta lepas dari peran

politik.

B. Saran-saran

Kajian penulis dalam tesis ini tentu dalam beberapa hal memiliki celah.

Selah ini pada gilirannya dapat menjadi pemantik untuk melakukan kajian lain

yang lebih canggih. Salah satu celah itu misalnya, kurangnya perhatian atau kajian

penulis dalam melihat perkembangan Tarekat Hizib NW di kubu NW Anjani dan

Tarekat Hizib NW di Jakarta. Ulasan penulis dalam tesis ini, kebanyakan

sumbernya (baik wawancara maupun bukudan atikel) diambil dari Tarekat Hizib

Page 39: TAREKAT HIZIB NAHDLATUL WATHAN DAN PERANNYA DALAM ...digilib.uin-suka.ac.id/34027/1/1620510028_BAB-I-IV-atau-V_DAFTAR...tempat terbaik untuk berkeluh-kesah selain bersama kalian. Yaa

121

NW versi Pancor. Koordinator-koordinator tarekat yang penulis wawancarai

kebanyakan merupakan koordinator Tarekat Hizib NW versi Pancor. Alhasil ini

bisa menjadi undangan lebih lanjut kepada para peneliti agar bisa melengkapi

penelitian ini dengan juga meneliti Tarekat Hizib NW dari sudut pandang Tarekat

Hizib NW Anjani.

Page 40: TAREKAT HIZIB NAHDLATUL WATHAN DAN PERANNYA DALAM ...digilib.uin-suka.ac.id/34027/1/1620510028_BAB-I-IV-atau-V_DAFTAR...tempat terbaik untuk berkeluh-kesah selain bersama kalian. Yaa

122

DAFTAR PUSTAKA

Aceh, Abu Bakar. Pengantar Ilmu Tarekat. (Semarang: Ramdhani. 1993)

Ambari. Hasan Muarif. Menemukan Peradaban: Jejak Arkeologis dan Historis

Islam Indonesia (Jakarta: Logos Wacana Ilmu. 1997)

Anwar, Samsul dan Hulami Alamin (ed.) NW Studies: Pendidikan, Sosial, dan

Dakwah, (Himmah NW Press, Ciputat, 2015)

Adnan, Afifuddin. Diktat Pelajaran Ke-NW-an untuk Madrasah dan Sekolah

Menengah NW (Pancor: Biro Dakwah Yayasan Pendidikan Hamzanwadi,

1983).

Baharuddin. Nahdlatul Wathan dan Perubahan Sosial (Yogyakarta: Genta Press.

2007)

Bertens. K. Filsafat Barat Kontemporer Prancis (Jakarta: Gramedia. 2006)

Bruinessen. Martin Van. Kitab Kuning. Pesantren dan Tarekat.(Yogyakarta:

Gading Publishing) 2015.

----------------------------------------.“Tarekat dan Politik: Amalan untuk Dunia atau

Akhirat?” dalam majalah Pesantren vol. IX no. 1 (1992

---------------------------------. Tarekat Naqsyabandiyah di Indonesia (Bandung;

Mizan. 1992)

Buckhardt, Titus. Mengenal Ajaran Kaum Sufi. terj. Azyumardi Azra dan Bahtiar

Efendi (Jakarta: Dunia Pustaka Jaya. 1984)

Budiwanti. Erni. Islam Sasak; Wetu Telu Versus Waktu Lima (Yogyakarta: LKiS.

2000)

---------------.”The Impact of Islam on the Religionof the Sasak in Bayan. West

Lombok” dalam Kultur Volume I. No.2. 2001.

Dahlan, Fahrurrozi. Tuan Guru Eksistensi dan Tantangan Peran dalam

Transformasi Masyarakat, (Jakarta: Sanabil. 2015)

Dahri. Harapandi (dkk.). Reposisi Tarekat Hizib Nahdlatul Wathan dalm Tarekat

Mu‟tabarah di Indonesia (Jakarta: Penamadani. 2010)

Dhofier, Zamakhsyari. Tradisi Pesantren Studi tentang Pandangan Hidup Kiyai.

(Jakarta: LP3ES. 1990)

----------------------------. “Santri Abangan dalam Kehidupan Orang Jawa:

Teropong dari Pesantren” dalam Prisma. V. Juni 1978.

Ecklund. Judith. Marriage. Seaworms and Song: Ritualizet Responses to Cultural

Change In Saasak Life (USA: Cornel University. 1977)

Fudholi. Moh. “Konsep Zuhud al-Qusyairi dalam Risalah al-Qusyairiyah”. dalam

Jurnal Teosofi: Jurnal Tasawuf dan Pemikiran Islam. Vol. 1. No. 1. Juni

2011.

Firdaus. M. dan Ahmad Muzayyin (ed.). Visi Kebangsaan Religius: Kiprah dan

Perjuangan. Tuan Guru Kiyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid

sebagai Pendidik. Pejuang. Pendiri Tarekat. Pendiri Organisasi

Masyarakat Terbesar Lombok. dan Politisi Muslim (Jakarta: Pondok

Pesantren Nahdlatul Wathan Jakarta. 2014)

Fealy, Greg. Ijtihad Politik Ulama: Sejarah NU 1952-1967, terj. Farid Wajidi dan

Mulni Adelina Bachtar (Yogyakarta: LkiS. 1998)

Page 41: TAREKAT HIZIB NAHDLATUL WATHAN DAN PERANNYA DALAM ...digilib.uin-suka.ac.id/34027/1/1620510028_BAB-I-IV-atau-V_DAFTAR...tempat terbaik untuk berkeluh-kesah selain bersama kalian. Yaa

123

Fitriani. Mohamad Iwan. “Kepemimpinan Kharismatis-transformatif Tuan Guru

dalam Perubahan Sosial Masyarakat Sasak-Lombok Melalui Pendidikan”

dalam Al-Tahrir. Vol. 16. No. 1 Mei 2016 : 175 - 195

Hamdi. Saipul. Nahdlatul Wathan di Era Reformasi: Agama. Konflik Komunal

dan Peta Rekonsiliasi (Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta. 2014)

Hardiman. F. Budi. Seni Memahami: Hermeneutik dari Schleiermacher sampai

Derrida (Yogyakarta: Kanisius. 2015)

Hasyim. Syafiq. Mutiara dari Timur: Biografi Tuan Guru Zainuddin Abdul

Madjid (Jakarta: Gramedia. 2003).

Howel. Julia Day “Sufism and the Indonesian Islamic Revival”. Dalam The

Journal of Asian Studies 60. no. 3. August 2001.

Indra. Sadip dan Siti Nurjanah. “Tasawuf Nusantara: Studi Tarekat Hizib

Nahdlatul Wathan” dalam Jurnal Yaqzhan. Vol. 2. No. 2. Desember 2016.

Jamaluddin. “Islam Sasak: Sejarah Sosial Keagamaan di Lombok (Abad XVI-

XIX)” dalam Indo-Islamica. Vol. 1. No. 1. 2012.

Madjid. Tuan Guru Kyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul. Wasiat Renungan

Masa Pengalaman Baru. Tt.

-------------------------------------. Hizib Nahdlatul al-Wathan. Hizib Nahdlatul al-

Banat (Jakarta; Nahdlatul Wathan Jakarta. 2002)

-------------------------------------. Tarekat Hizib NW. tt.

Masnun. Tuan Guru KH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid: Gagasan dan

Gerakan Pembaharuan Islam di Nusa Tenggara Barat (Tanpa Kota

Terbit: Pustaka al-Miqdad. 2007)

Macdougall. John M. “Criminality and the Political economy of scurity in

Lombok.” dalam buku Henk Schulte Nordholt. Gerry van Klinken (ed.).

Local Politics in Post-Suharto Indonesia (Brill. 2007).

Mu‟min. Ma‟mun. “Pergumulan Tarekat dan Politik (Peran Kyai Haji Muhammad

Siddiq dalam Tarekat dan Politik Kudus). dalam Jurnal Fikrah. Vol. 2. No.

1. Juni 2014.

Mukhtaruddin. Organisasi Nahdlatul Wathan di Daerah Tinggat II Kabupaten

Lombok Barat (Semarang: Balai Penerbit Aliran Kerohanian. 1997)

Muslim. Muslihun. Kiprah Nahdlatul Wathan: Dinamika dan Pemikiran NW dari

Generasi Pertama hingga Generasi Ketiga (Jakarta: Benia Publising.

2014). 132.

Mufid Ahmad Syafi‟i. Tangklukan. Abangan. dan Tarekat: Kebangkitan Agama

Jawa (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. 2006. 175.

Munawwir. Ahmad Warson. Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia (Yogyakarta:

Pustaka Progressif. 1984)

Nasution, Harun. Islam ditinjau Dari Berbagai Aspeknya. (Jakarta: UI Press.

1985)

Nur. Muhammad dkk. Visi Kebangsaan religius: refleksi pemikiran dan

perjuangan TG. H. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid (1904-1997).

(Jakarta: Logos Wacana Ilmu. 2004)

Rahman, Fazlur. Islam. (Jakarta: Bumi Aksara. 1992)

Riyadi. Agus. “Tarekat Sebagai Organisasi Tasawuf”. dalam Jurnal Jurnal at-

Taqaddum. Volume 6. Nomor 2. Nopember 2014

Page 42: TAREKAT HIZIB NAHDLATUL WATHAN DAN PERANNYA DALAM ...digilib.uin-suka.ac.id/34027/1/1620510028_BAB-I-IV-atau-V_DAFTAR...tempat terbaik untuk berkeluh-kesah selain bersama kalian. Yaa

124

Rusli, Ris‟an. Tasawuf dan Tarekat: Studi Pemikiran dan Pengalaman Sufi

(Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2013)

Schimmel. Annemarie. Dimensi Mistik Islam. diterjemahkan oleh Sapardi Djoko

Damono (et. al.) dari Mystical Dimension Of Islam (Jakarta: Pustaka

Firdaus) 2000.

Shodiq, Ja‟far. Pertemuan antara Tarekat dan NU: Studi Hubungan Tarekat dan

NI dalam Konteks Komunikasi Politik 1955-2004. (Yogyakarta: LkiS.

2008)

Sudirman. Orientasi Sufistik Cak Nur: Komitmen Moral Seorang Guru Bangsa

(Jakarta: Paramadina. 2001)

Sukarnawadi. Abdul Aziz. Sabda Sufistik: Upaya Memahami Nilai-nilai

Keindahan Islam Melalui Pendekatan Tasawuf dan Tarekat (Yogyakarta:

Mahameru Press. 2009)

Tahir. Masnun. “Tuan Guru dan Dinamika Hukum Islam di Pulau Lombok”

dalam Jurnal Asy-Syir‟ah. Vol. 42. No. I. 2008.

Tim Penyususn Monografi Daerah Nusa Tenggara Barat. Monografi Daerah Nusa

Tenggara Barat Jil. 1. (Jakarta: Proyek Pengembangan Media Kebudayaan

Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

RI. 1977)

Trimingham, J. Spencer. The Sufi Orders of Islam (New York: Oxford University

Press. 1973)

Wacana. Lalu. Sejarah Nusa Tenggara Barat (Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan Pusat Penelitian Sejarah dan Budaya Proyek Penelitian

Pencatatan Kebudayaan Daerah Mataram: Mataram. 1978)

Wawancara dengan TG. Syafrudin Pengembur (murid langsung TGKH. M.

Zainuddin Abdul Madjid. tokoh agama. tokoh masyarakat. kordinator/

pembai‟at tarekat hizib). Pengembur. 27 Juli 2018 pukul 17:05

Wawancara dengan TGH. Nasrullah pada tanggal 10 Februari 2018 pukul 11.42.

Wawancara dengan Ust. Ali Fikri Pancor 26 Juli 2018 pkl. 17.35

Wawancara dengan H. Samsul Islam Kutaraja tanggal 2 agustus 2018 pukul 15:20

Zamakhsyari Dhopier, “Santri Abangan dalam Kehidupan Orang Jawa:

Teropong dari Pesantren” dalam Prisma, V, Juni 1978

Page 43: TAREKAT HIZIB NAHDLATUL WATHAN DAN PERANNYA DALAM ...digilib.uin-suka.ac.id/34027/1/1620510028_BAB-I-IV-atau-V_DAFTAR...tempat terbaik untuk berkeluh-kesah selain bersama kalian. Yaa

BACAAN TAREKAT HIZIB NAHDLATUL WATHAN

Page 44: TAREKAT HIZIB NAHDLATUL WATHAN DAN PERANNYA DALAM ...digilib.uin-suka.ac.id/34027/1/1620510028_BAB-I-IV-atau-V_DAFTAR...tempat terbaik untuk berkeluh-kesah selain bersama kalian. Yaa
Page 45: TAREKAT HIZIB NAHDLATUL WATHAN DAN PERANNYA DALAM ...digilib.uin-suka.ac.id/34027/1/1620510028_BAB-I-IV-atau-V_DAFTAR...tempat terbaik untuk berkeluh-kesah selain bersama kalian. Yaa
Page 46: TAREKAT HIZIB NAHDLATUL WATHAN DAN PERANNYA DALAM ...digilib.uin-suka.ac.id/34027/1/1620510028_BAB-I-IV-atau-V_DAFTAR...tempat terbaik untuk berkeluh-kesah selain bersama kalian. Yaa
Page 47: TAREKAT HIZIB NAHDLATUL WATHAN DAN PERANNYA DALAM ...digilib.uin-suka.ac.id/34027/1/1620510028_BAB-I-IV-atau-V_DAFTAR...tempat terbaik untuk berkeluh-kesah selain bersama kalian. Yaa
Page 48: TAREKAT HIZIB NAHDLATUL WATHAN DAN PERANNYA DALAM ...digilib.uin-suka.ac.id/34027/1/1620510028_BAB-I-IV-atau-V_DAFTAR...tempat terbaik untuk berkeluh-kesah selain bersama kalian. Yaa
Page 49: TAREKAT HIZIB NAHDLATUL WATHAN DAN PERANNYA DALAM ...digilib.uin-suka.ac.id/34027/1/1620510028_BAB-I-IV-atau-V_DAFTAR...tempat terbaik untuk berkeluh-kesah selain bersama kalian. Yaa
Page 50: TAREKAT HIZIB NAHDLATUL WATHAN DAN PERANNYA DALAM ...digilib.uin-suka.ac.id/34027/1/1620510028_BAB-I-IV-atau-V_DAFTAR...tempat terbaik untuk berkeluh-kesah selain bersama kalian. Yaa
Page 51: TAREKAT HIZIB NAHDLATUL WATHAN DAN PERANNYA DALAM ...digilib.uin-suka.ac.id/34027/1/1620510028_BAB-I-IV-atau-V_DAFTAR...tempat terbaik untuk berkeluh-kesah selain bersama kalian. Yaa

SILSILAH KEILMUAN TGKH. M. ZAINUDDIN ABDUL MADJID

Page 52: TAREKAT HIZIB NAHDLATUL WATHAN DAN PERANNYA DALAM ...digilib.uin-suka.ac.id/34027/1/1620510028_BAB-I-IV-atau-V_DAFTAR...tempat terbaik untuk berkeluh-kesah selain bersama kalian. Yaa

WAWANCARA DENGAN NARASUMBER

1. Bagaimana sejarah tarekat hizib ini?

2. Siapa sajakah yang pertama kali dibai’at?

3. Bagaimana prosesi pembai’atan dalam tarekat hizib NW?

4. Hingga saat ini ada sekitar berapa jumlah keseluruhan anggota tarekat hizib NW dan

daerah mana saja yang menjadi target penyebarannya?

5. Apakah tarekat hizib NW ini hanya pembai’atannya untuk jamaah NW saja?

6. Bagaimana pengalaman batin yang dirasakan oleh anggota tarekat hizib ini?

7. Bagaimana mekanisme pengangkatan/ pergantian mursyid, apakah diangkat oleh PBNW

atau dari mursyid resmi langsung?

8. Apa hubungan PBNW dengan tarekat hizib, apakah tarekat hizib itu bagian dari struktur

PBNW ataukah berada di luar struktur (berdiri sendiri)?

9. Apakah tarekat hizib NW itu secara kepengurusan (struktur) sama dengan tarekat yang

lainnya?

10. Apa sajakah peran dari mursyid/ koordinator dalam tarekat hizib NW?

11. Setelah TGH. Muksin maqbul siapa lagi mursyidnya?

12. Kira-kira seberapa kuat pengaruh tarekat hizib NW terhadap dinamika perpolitikan di

Lombok?

13. Adakah dari anggota tarekat hizib NW yang terlibat langsung dalam politik, siapa sajakah

mereka?

14. Dalam hal perbedaan pandangan politik antara mursyid dengan murid apakah ada

semacam perbedaan pandangan?

15. Saat ini bagaimana perkembangan atau kegiatan dari tarekat hizib tersebut, apakah masih

berjalan atau bagaimana?

Page 53: TAREKAT HIZIB NAHDLATUL WATHAN DAN PERANNYA DALAM ...digilib.uin-suka.ac.id/34027/1/1620510028_BAB-I-IV-atau-V_DAFTAR...tempat terbaik untuk berkeluh-kesah selain bersama kalian. Yaa

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

Nama : M. Rohman ZiadiTempat/tanggal lahir : Pringgasela, 06 Mei 1983Alamat Rumah : Jl. Anggrek Blok V- Perumahan Lingkar Pratama,

Pagutan, Kota Mataram, NTB.Telpon/ HP : 0817270078E-mail : [email protected] Ayah : H. Mahyuddin (alm.)Nama Ibu : Hj. Raudlah, S.Pd.I

B. Riwayat Pendidikana. SD : MI NW Pringgasela 1996b. SMP : MTs NW Pringgasela 1999c. MA : SMA NW Pancor 2002d. S1 : Akidah dan Filsafat, Ushuluddin, UIN Sunan

Kalijaga, Yogyakarta 2009.

Yogyakarta, 10 Oktober 2018

M. Rohman Ziadi