tantangan pendidikan abad 21

6
TANTANGAN PENDIDIKAN ABAD 21 OLEH DRS.HARPANI, M.Pd. Kita sudah memasuki abad ke 21 ini tahun ke 13 tentunya harus banyak persiapan- persiapan yang harus kita lakukan ,ada suatu hasil study Bank Dunia tahun 2005 yang menyatakan bahwa faktor paling menentukan ke unggulan suatu negara adalah kemampuan dalam berinovasi yang memberika kontribusi 45%.faktor ke unggulan lain nya adalah net working (25%),kemampuan teknologi (20%),dan terakhir nbkakayaan sumber daya alam (10%). “kemampuan berinovasi itu menyangkut tataran kualitas SDM. Dalam kenyataan dapat kita lihat bahwa negara, Finlandia dan Singapura tidak mempunyai kekayaan alam . Ke dua nya merupakan negara kecil yang miskin sumber daya alam. Tetapi karena kualiatas SDM-nya sangat bagus, maka ke dua nya tampil sebagai negara yang di perhitungkan di pentas dunia. Dan juga kita dapat mengutip hasil Global Agenda for Children : Learning for 21 century(shaeffer,dkk,2000), yang menyatakan , bahwa untuk menghadapi abad 21, kita di tuntut terus belajar lebih banyak. Kita juga harus belajar dengan pendekatan ataw cara yang berbeda karena kita menghadapi zaman yang berbeda pula. Para sisiwa di abad 21 menghadapi berbagai resiko dan ke tidakpastian sejalan dengan perkembangan lingkungan yang begitu pesat seperti teknologi,ilmu pengetahuan,ekonomi dan sosial-budaya,sehingga siswa di tuntut untuk belajar lebih banyak dan ptroaktiv agar mereka memiliki pengetahuan dan keahlian yang lebih kaya. Para siswa saat ini

Upload: yoga-pak-abi

Post on 12-Aug-2015

402 views

Category:

Documents


49 download

DESCRIPTION

TANTANGAN PENDIDIKAN ABAD 21

TRANSCRIPT

Page 1: TANTANGAN PENDIDIKAN ABAD 21

TANTANGAN PENDIDIKAN ABAD 21OLEH

DRS.HARPANI, M.Pd.

Kita sudah memasuki abad ke 21 ini tahun ke 13 tentunya harus banyak persiapan-

persiapan yang harus kita lakukan ,ada suatu hasil study Bank Dunia tahun 2005 yang

menyatakan bahwa faktor paling menentukan ke unggulan suatu negara adalah

kemampuan dalam berinovasi yang memberika kontribusi 45%.faktor ke unggulan lain nya

adalah net working (25%),kemampuan teknologi (20%),dan terakhir nbkakayaan sumber

daya alam (10%). “kemampuan berinovasi itu menyangkut tataran kualitas SDM. Dalam

kenyataan dapat kita lihat bahwa negara, Finlandia dan Singapura tidak mempunyai

kekayaan alam . Ke dua nya merupakan negara kecil yang miskin sumber daya alam. Tetapi

karena kualiatas SDM-nya sangat bagus, maka ke dua nya tampil sebagai negara yang di

perhitungkan di pentas dunia.

Dan juga kita dapat mengutip hasil Global Agenda for Children : Learning for 21

century(shaeffer,dkk,2000), yang menyatakan , bahwa untuk menghadapi abad 21, kita di

tuntut terus belajar lebih banyak. Kita juga harus belajar dengan pendekatan ataw cara yang

berbeda karena kita menghadapi zaman yang berbeda pula. Para sisiwa di abad 21

menghadapi berbagai resiko dan ke tidakpastian sejalan dengan perkembangan lingkungan

yang begitu pesat seperti teknologi,ilmu pengetahuan,ekonomi dan sosial-budaya,sehingga

siswa di tuntut untuk belajar lebih banyak dan ptroaktiv agar mereka memiliki pengetahuan

dan keahlian yang lebih kaya. Para siswa saat ini hidup dalam dunia yang berbeda dan jauh

lebih kompleks di banding zaman sebelum nya.

Ada pernyataan dalam website partner ship for century skill yang menyatakan

bahwa “to day education sistem faces irrelevance unless webridge the gap between how

student live and how they learn”. Pernyataan ini menegaskan bahwa suatu pendidikan tidak

akan relevan jika tidak menjembatani jurang antara realita kehidupan yang akan di hadapi

siswa di abad 21 dan sistem pendidikan, dalam mempersiapkan pola pembelajaran yang

sesuai dengan perkembangan zaman yang akan di hadapi siswa sebagai produk pendidikan

tersebut. “selain guru,kepala sekolah dan pengawas sekolah adalah sosok kunci dalam

proses pendidikan. Mereka ini di tuntut mampu memberikan pengetahuan, sikap prilaku

Page 2: TANTANGAN PENDIDIKAN ABAD 21

dan keterampilan melalui strategi dan pola pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan dan

perkembangan di abad 21.

Pola dan cara pembelajaran di era silam pun sudah tidak sesuai lagi dengan tuntutan

di era abad 21 yang makin kompleks. “ Kita perlu belajar lebih banyak dan belajar dengan

cara yang berbeda, baik teknik, metode, sarana prasarana dan teknologi informasi,itu yang

harus kita lakukan.

Di abad ke-21 ini, siswa menghadapi risiko yang lebih banyak dan situasi yang penuh

ketidakpastian. Sehingga siswa memerlukan pengetahuan yang lebih banyak dibandingkan

genarasi sebelumnya. Jika sekolah atau konsep pendidikan tidak menyesuaikan dengan

tuntutan di abad milenium ini, maka lulusan sekolah tidak relevan dengan kehidupan yang

dihadapi siswa zaman sekarang.

Kita tahu bahwa pembelajaran era sekarang juga tidak lagi memandang siswa adalah

gelas kosong, sebagai target memenuhi kewajiban pengajaran. “Pendidikan kini harus bisa

merangsang siswa menjadi pembelajar yang aktif. Siswa aktif mencari informasi, Para

digma pembelajaran tradisional harus berganti menjadi lebih fokus pada siswa.

Konsekuensi dari bergulirnya para digma pendidikan yang berfokus pada siswa,

sekolah memerlukan sumber belajar yang banyak. Harus diakui, masih banyak sekolah yang

sangat terbatas atau bahkan tak memilki sumber belajar seperti perpustakaan. Kalau lah ada

koleksi buku dan compact disk(CD) yang dimiliki sekolah, banyak yang sudah usang. Patut di

syukuri bahwa saat ini sudah banyak buku dan alat peraga melalui pengadaan.

Teanga pendidikan yang makin profesional merupakan keharusan bagi usaha

mewujudkan lulusan pendidikan yang mampu menghadapi realitas kehidupan di abad 21.

Postur pengetahuan dan keahlian seperti apa yang di harapkan terhadap sisiwa lulusan abad

21 ,di berbagai literatur menyebutkan bahwa di abad 21 para siswa sebagai produk

pendidikan dituntut untuk memilki kemampuan dan pengetahuan yang dibutuhkan antara

lain :

Communication skills

Critical and creative thinking

Information/digital literacy

Page 3: TANTANGAN PENDIDIKAN ABAD 21

Inquiry-reasoning skiil

Interpersonal skill

Multicultural-multilingual literacy

Problem solving

Tecnologi calskill basic skill

Berbagai keahlian dan pengetahuan di atas merupakan ciri dari tuntutan lulusan

pendidikan di abad 21 ini, sehingga perlu di respon oleh suatu model pendidikan yang

mampu menghasilkan lulusan yang memilki karakteristik tersebut. Oleh karna itu, para guru

harus mampu memberikan pola pembelajaran yang dapat menciptakan dan menumbuhkan

kemampuan siswa pada aspek pemecahan masalah ( problem solving) , serta mendorong

siswa untuk melakukan eksperimen dan penyelidikan (inquiry) terhadap berbagai

fenomena pengetahuan yang dipelajari disekolah.

Teknologi canggih seprti ITC merupakan keterampilan yang sudah harus melekat di

dalam kehidupan guru, sihingga dalam melaksanakan tugas pembelajaran dapat membantu

dan mendorong pola belajar yang menumbuhkan kreativitas dan sikap kritis para sisiwa.

Dengan demikian,pola pembelajaran tradisional yang cendrung satu arah di sertai sikap guru

yang sangat dominan dan oteriter di kelas, sudah sangat tidak cocok untuk menghasilkan

lulusan yang di ciri kan oleh abad 21 saat ini.

Tuntutan kompetensi lulusan sekolah untuk menghadapi abad 21 pada giliran nya

juga berimplikasi terhadap pola atau pendekatan pembelajaran yang sangat berbeda di

banding pada masa sebelum nya. Pada masa lalu, guru menjadi satu-satunya pusat sumber

belajar, sehingga siswa menjadi pasif dan tidak pro aktiv dalam mengakses infrastruktur

pengetahuan. Sekarang,internet telah menjadi sumber belajar yang jauh lebih baik dan lebih

cepat. Para siswa banyak memanfaatkan kemajuan teknolgi informasi ini sebagai sumber

belajar, sehingga pengetahuan mereka menjadi lebih luas.

Makna yang dapat di petik dari pernyataan di atas terhadap dunia pendidikan kita

adalah guru dan tenaga kependidikan di tuntut untuk mampu mendorong siswa terus

belajar(active learners) dan pro aktif mencari informasi baru di dalam dunia pengetahuan

(search information). Pendidik dan tenaga kependidikan di tuntut juga untuk menjadi

pembelajar yang pro aktif sehingga mampu memberikan pola pembelajaran yang lebih

Page 4: TANTANGAN PENDIDIKAN ABAD 21

relevan dan mutakhir, untuk memenuhi tuntutan pengetahuan dan ke ahlian seperti yang

dipersyaratkan di abad 21.

Tugas untuk membimbing, mengajar, melatih, dan menginspirasi siswa memang

menjadi tugas guru. The excellent teacher adalah guru yang mampu memberi inspirasi

kepada siswa nya. The best teacher adalah guru yang mampu mendemontrsikan atau

memberikan contoh (model) kepada siswa nya. Better teacher adaalah guru yang mampu

menerangkan materi pelajaran kepada siswa nya dengan baik. Good teacher adalah guru

yang mampu bercerita atau mendongeng di depan siswanya. “ semua hal yang harus di

penuhi guru itu juga harus dipahami kepala sekolah, pengawas sekolah dan tenaga

kependidikan lain nya, agar bisa menunjang tugas-tugas guru tersebut,” .

Kemapuan berkolaborasi, merupakan sikap yang harus di miliki pendidik dan tenaga

kependidikan dalam melaksanakan proses pembelajaran di sekolah. Guru perlu

berkolaborasi dengan sesama guru, kepala sekolah, siswa, orang tua, pengawas sekolah,

tenaga perpustakaan sekolah, tenaga adminitrasi sekolah dan tenaga laboratorium sekolah.

Pola pembelajaran yang beroerintasi siswa juga harus menempatkan siswa sebagai fokous

yang di dorong untuk berkolaborasi dalam menciptakan dan melakukan proses

pembelajaran yang aktif, kreatif, evektif, bermakna bagi siswa, menyenangkan, menarik,

dan tidak menbosankan.

Demikian tulisan ini agar dapat menjdi inspirasi bagi kita mengembangkan

pendidikan dalam menghadapi abad ke 21 ini.