tanri abeng fokus pada pendidikan yang menghasilkan...

8
www.thepresidentpost.com Selasa, 10 Juli 2012 Rp 5,000 H A R I A N Selengkapnya di Hal. 3 NASIONAL Makanan Ikonik Perlu Dipilih Agar Kuliner Indonesia Mendunia Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu, mengatakan agar kuliner Indonesia semakin mendunia, perlu ada beberapa makanan khusus yang ditentukan sebagai ikon. Hal. 4 INTERNASIONAL Indonesia Ditawarkan Bangun Pabrik Mie Instan di Rusia BISNIS Pemerintah Harapkan Konektivitas Indonesia - Amerika Latin Hal. 5 Hal. 6 Tanri Abeng Fokus pada Pendidikan yang Menghasilkan Pemimpin

Upload: duongthu

Post on 13-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tanri Abeng Fokus pada Pendidikan yang Menghasilkan Pemimpinold.presidentpost.id/wp-content/uploads/2012/07/The-President-Post...oleh manajemen PTPN 3, peterna - kan-peternakan di

www.thepresidentpost.com Selasa, 10 Juli 2012 Rp 5,000

H A R I A N

Selengkapnya di Hal. 3

NASIONAL

Makanan Ikonik Perlu Dipilih Agar Kuliner Indonesia MenduniaMenteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu, mengatakan agar kuliner Indonesia semakin mendunia, perlu ada beberapa makanan khusus yang ditentukan sebagai ikon.

Hal. 4

INTERNASIONALIndonesia Ditawarkan BangunPabrik Mie Instan di Rusia

BISNISPemerintah Harapkan Konektivitas Indonesia - Amerika Latin

Hal. 5

Hal. 6

Tanri Abeng Fokuspada Pendidikanyang MenghasilkanPemimpin

Page 2: Tanri Abeng Fokus pada Pendidikan yang Menghasilkan Pemimpinold.presidentpost.id/wp-content/uploads/2012/07/The-President-Post...oleh manajemen PTPN 3, peterna - kan-peternakan di

Opiniwww.thepresidentpost.comSelasa, 10 Juli 20122

DITERBITKAN OLEH:PT Sarana Pratama Pengembangan KotaMenara Batavia Lantai 25, Jl. K.H. Mas Mansyur Kav. 126 Jakarta 10220, IndonesiaTelp.: (021) 572 7337 I Fax: (021) 572 7338 I Email: [email protected]

PENASIHAT: Ali Basyah Suryo I CEO & PEMIMPIN REDAKSI: Rachmat Wirasena Suryo I KONTRIBUTOR: Atmono Suryo; Cyrillus Harinowo Hadiwerdoyo; Jeannifer Filly Sumayku; Eka Putri I REPORTER: Rians Riuco I FOTOGRAFER: Heros Barasakti I SIRKULASI: Srimay Noviani I LAYOUT & DESAIN: Mohamad Akmal I HEAD OF SALES & MARKETING: Donny Martin I DEPARTEMEN WEB: Reza Ganesha Partakusuma

BERLANGGANANHubungi: (021) 572 7337

Menghindari Perkawinan Incesdi Padang Savanna

ini harus berjaya kembali. Tentu di bawah manajemen PT Berdikari.

Bahkan seperti yang ditekadkan oleh manajemen PTPN 3, peterna-kan-peternakan di seluruh perke-bunan sawit pun akan diserahkan pengelolaannya ke PT Berdikari. Dengan demikian program Sa-Sa (Sapi-Sawit) juga akan mendapat-kan manajemen yang tepat.

Yang masih memerlukan kajian lebih lanjut adalah: perlukah peter-nakan ini dikombinasikan dengan tanaman sorgum. Perlukah men-gadopsi sistem kombinasi antara peternakan lepas dan peternakan kandang.

Perlukah membangun rumah po-tong hewan di situ, agar tidak men-galami keruwetan pengiriman sapi lewat laut ke Jawa.

Ketika masih jaya-jayanya pun,

untuk menjualnya, sapi hasil Kaba-ru ini harus digiring ke pelabuhan Waingapu yang berjarak hampir 100 km jauhnya.

Rombongan sapi itu digiring melalui savanna selama tiga hari tiga malam (malam hari sapi diti-durkan di perjalanan). “Saya ser-ing ikut menggiring dengan cara naik kuda,” kata Pak Wayan.

Susutnya berat sapi dalam pros-es pengiriman ke Jawa ini tentu tidak akan terjadi kalau ada pemo-tongan hewan di Sumba.

Proses pengiriman dagingnya pun juga bisa lebih sederhana. Di masa lalu mungkin tidak gampang mencari ahli pemotongan dan sumber listrik untuk cold storage-nya. Namun dengan adanya kem-ajuan pembangunan belakangan ini mestinya berbagai hambatan itu tidak seberat dulu.

Kini, dengan pengelolaan seadan-ya pun, masih terdapat 3.700 sapi di Kabaru. Jumlah ini sebenarnya perkiraan saja. Menghitung sapi yang dilepas liar di padang yang begitu luas tentu tidaklah mudah. Setiap periode semua sapi memang dikumpulkan di satu kawasan un-tuk dihitung ulang.

Yang juga harus dilakukan ada-lah mendatangkan pejantan mur-ni. Impor pejantan kelihatannya harus dilakukan secara rutin.

Yang terjadi selama ini, sapi-sa-pi di savanna tersebut sudah sal-ing kawin silang. Bisa jadi pejantan yang ada sudah mengawini ibunya atau neneknya sendiri. Inilah yang menyebabkan sapinya kian menge-cil sehingga kurang menguntung-kan.

Ini berbeda dengan masa jaya dulu. Di samping didatangkan sapi khusus pejantan, dilakukan pula gerakan pengebirian massal.

Setiap lahir sapi jantan, lang-sung dikebiri. Memang kasihan sapi jantan di situ yang tidak per-nah bisa menikmati kejantanan-nya, namun itulah cara untuk menghindari perkawinan inces yang hanya akan memerosotkan kualitas ternak.

Kekurangan 350.000 ekor sapi setiap tahun bukanlah perkara yang mudah mengatasinya. Satu padang penggembalaan yang begi-tu luas di Kabaru pun hanya bisa menghasilkan 5.000an sapi per ta-hun.

Kalau pun nanti dikombinasi-kan dengan sistem kandang, pal-ing hanya bisa meningkat menjadi 10.000 ekor. Betapa banyak peter-nakan yang masih harus diban-gun.

Tapi bukankah untuk menca-pai seribu langkah tetap saja har-us ada ayunan pertama?

D ari NT ke NTT. Itulah jad-wal perjalanan Presi-den SBY pekan lalu. Dari North Teritory (NT) di

Australia ke NTT (Nusa Tenggara Timur) di belahan timur Indonesia. Wilayahnya berdekatan, kondisi alamnya mirip-mirip, dan keduan-ya jadi andalan untuk produksi daging bagi negara masing-masing.

Bedanya, produksi ternak di NT berlebih untuk Australia, sedang produksi ternak NTT tidak cuk-up untuk Indonesia. Tahun lalu In-donesia harus impor sapi sampai 350.000 ekor, kebanyakan dari NT.

Problem itulah yang jadi fokus kunjungan Presiden SBY ke NT. Ini sangat serius karena bisa jadi impor ternak dari NT akan terus bertam-bah yang ujung-ujungnya kelak In-donesia akan tergantung Australia.

Apalagi konsumsi daging kita akan terus membumbung seiring dengan terus naiknya kelas menen-gah di Indonesia. Menurut laporan Bank Dunia, jumlah kelas menen-gah kita naik drastis dalam dela-pan tahun terakhir. Tahun lalu su-dah mencapai 56,5% (131 juta), dari hanya 37% di tahun 2003.

Karena itu kali ini Presiden SBY membawa misi dua jalur: silakan pengusaha NT terus mengeskpor sapi ke Indonesia, tapi juga harus diimbangi dengan investasi ternak di NTT. Atau di propinsi lainnya di kawasan timur Indonesia.

Melihat kuatnya imbauan pres-iden soal investasi ternak ini, saya menafsirkannya begini: kalau Aus-tralia tidak juga mau investasi ter-nak di Indonesia, jangan salahkan Indonesia kalau satu saat nanti ada investor lain (asing maupun lokal) yang menanam modal di NTT dan akhirnya Indonesia tidak akan im-por sapi lagi!

Dalam perjalanan pulang ke NTT, Presiden SBY menegaskan agar para menterinya aktif menindaklanjutin-ya. Karena itu, ketika masih di da-lam pesawat, saya minta izin: men-gunjungi padang savanna Kabaru, 100 km dari Waingapu.

Di savanna Kabaru, BUMN memiliki 7.000 ha padang gemba-laan. Di bangun tahun 1973, pa-dang gembalaan ini pernah berjaya. Dananya dari Bank Pembangunan Asia (ADB) dan manajemennya di-pegang oleh ahli dari Australia.

Tapi kejayaan proyek ini tidak lama. Sejak tahun 1980an, tidak terlalu diurus lagi. Terakhir proyek ini, entah mengapa, berada di bawah naungan PTPN 14 yang tu-gas pokoknya mengurus perkebu-nan.

Selama ini sebenarnya sudah

Tapi langit Sumba sangat terang-nya: rembulan nisfu sya’ban mejeng dengan menornya.

Musim dingin di Australia mem-buat Sumba kebagian pula se-juknya. Sebuah purnama di padang savanna yang sangat sempurna. Sebuah malam yang tidak mung-kin didapat di Jakarta.

Malam itu, di gazebo yang diteran-gi api unggun dan bulan purnama, masa depan padang penggemba-laan itu dibicarakan.

Di situ ada Dirut PTPN 14 Budi Purnomo, Dirut PT Berdikari Li-brato El Arif, dan Dirut PTPN 12 Singgih Irwan Basri. Ada juga Pak Wayan manajer peternakan yang sudah tinggal di situ sejak 30 tahun yang lalu.

Menjelang tengah malam, kesim-pulan pun disepakati: peternakan

Oleh Dahlan Iskan (Menteri BUMN)

ada BUMN yang mengurus peter-nakan: PT Berdikari. Tapi Berdikari juga tidak terlalu fokus. Di samping memiliki peternakan seluas 6.000 ha di Sidrap, Sulsel, PT Berdikari juga mengurus bisnis asuransi, pu-puk, dan bahkan meubel.

Dengan hasil kunjungan Pres-iden ke NT itu mau tidak mau PT Berdikari harus lebih fokus. Urus peternakan saja, tapi habis-ha-bisan. Bidang usaha asuransi, pu-puk, dan meubelnya harus dilepas ke BUMN lain.

Sebaliknya, PTPN 14 juga har-us fokus ke perkebunan dengan cara menyerahkan peternakan di savanna Kabaru, Sumba ini ke PT Berdikari.

Saat saya tiba di savanna Kaba-ru hari sudah malam. Sudah pu-kul 20.00. Mestinya sudah gelap.

Page 3: Tanri Abeng Fokus pada Pendidikan yang Menghasilkan Pemimpinold.presidentpost.id/wp-content/uploads/2012/07/The-President-Post...oleh manajemen PTPN 3, peterna - kan-peternakan di

www.thepresidentpost.com Selasa, 10 Juli 2012 3

Berita Utama

O leh karena itu, Tanri Abeng memutuskan untuk mendirikan Tanri Abeng University (TAU), sebuah

tempat bagi mereka yang memili-ki impian untuk memperoleh pen-didikan yang sangat baik. Dengan menggunakan sistem akademik dan kurikulum berstandar nasion-al dan internasional, TAU memili-ki konsep pendidikan komprehensif yang mampu mewujudkan generasi bangsa yang siap menghadapi tan-tangan global.

Di TAU, karakter, keterampi-lan dan potensi mahasiswa akan dikembangkan dan dibentuk men-jadi Profesional yang siap berkarir guna menjadi pemimpin masa de-pan.

“Tujuan dari universitas ini ada-lah revolusi pendidikan. Saya mem-berikan jaminan bahwa setiap lulusannya telah siap secara pro-fessional. Sekarang banyak orang yang berbicara mengenai link and match, tapi mereka tidak benar-be-nar merealisasikannya,” ujar Tanri.

Dalam sebuah diskusi yang dis-elenggarakan The President Post, Tanri Abeng menegaskan bahwa hal yang paling perlu untuk didu-kung saat ini adalah Pendidikan.

“Jika kita tidak menaikkan lev-el edukasi negara kita, kita tidak akan bisa berkompetisi dengan neg-ara lain. Pemerintah kita tidak bisa, maka harus dari sektor publik,” te-gasnya.

Tanri Abeng juga baru saja me-luncurkan buku yang ditulisnya sendiri yang bertajuk “No Regrets”.

Dalam bukunya, Tanri yang kela-hiran Pulau Selayar, Sulawesi Se-latan, 7 Maret 1942, membaginya menjadi tujuh kali sepuluh periode.

Tujuh tahun pertama: Struggling For Life; Tujuh tahun keempat: Pro-fessional Carreer; Tujuh tahun ke-lima dan keenam: Setengah Bang-ga; Tujuh tahun ketujuh: Setengah Gila; Tujuh tahun kedelapan: Set-engah Sadar; Tujuh tahun kesem-bilan: Setengah Guru; Tujuh tahun kesepuluh: Setengah Entrepre-neur.

Selama tujuh puluh tahunnya, Tanri mencicipi menjadi guru baha-sa inggris, direksi perusahaan, di-juluki sebagai Manajer Satu Mil-iar di usia 47 tahun karena dibajak oleh Aburizal Bakrie dengan gaji yang diakuinya cukup tinggi.

Karir profesional Tanri dimulai pada usia 26 tahun, segera setelah menyelesaikan pendidikan MBA di State University of New York (SUNY), Buffalo, NY, AS. Tanri adalah for-eign student pertama yang dinobat-kan sebagai distinguished alumni dari universitas ini pada 1997.

Program management trainee pada Union Carbide Corporation yang bermarkas di New York, yang direncanakan dua tahun diselesai-kan hanya dalam delapan bulan. Sehingga Tanri sudah mendapat-kan posisi di Indonesia sebagai Se-nior Finance Manager dalam usia 27 tahun.

Pada usia 37 tahun, sebelum kem-bali ke Indonesia pada 1979, Tanri dibajak Heineken, perusahaan mi-numan, untuk menjadi orang no-mor satu. Menurutnya, UCC sudah mapan, sementara Multi Bintang manajemennya kacau, padahal su-dah beroperasi di Indonesia sejak 1932. Ia mengubah citra, nama, logo, bahkan menjadi perusahaan kedelapan yang masuk di Bursa Efek Jakarta pada 1982.

Kemudian ketika berusia 47 ta-hun Tanri dibajak oleh kelompok usaha Bakrie. Multi Bintang saat itu telah mapan dengan sistem SDM yang handal. Akhirnya dia dibajak oleh Aburizal Bakrie. Ia tidak me-nyesal dibajak untuk kedua kalin-ya.

Selain itu, dia juga menjadi Presi-den Komisaris BAT, komisaris di PT Sepatu Bata, dan adviser pada dua perusahaan multinasional. Jadi, jika dihitung memang boleh seten-gah bangga dan setengah gila.

Pada masa krisis ekonomi, Tanri diminta Presiden Soeharto untuk membenahi BUMN dari 17 kemen-terian menjadi satu kementerian.

Di sana Tanri mencipatakan val-ue creation yang bukan lagi berpo-la pada birokrasi tetapi korporasi. Dia hanya menjadi menteri dua bu-lan di era Soeharto sebelum keleng-serannya.

Sebagai anggota kabinet seka-ligus Dewan Pemantapan Ketah-anan Ekonomi dan Keuangan di masa krisis, di bawah kepemimpi-nan Presiden BJ Habibie, Tanri ber-sama anggota kabinet harus bergu-lat dengan penurunan inflasi yang mencapai 70 persen, suku bunga 60 persen serta anjloknya rupiah ke level Rp16.500 per dolar AS.

Tanri bekerja siang malam di ten-gah tekanan IMF dan Bank Dun-ia yang menginginkan privatisasi massal terhadap BUMN yang be-lum terwujud. Paling tidak, ia te-lah meninggalkan blue print untuk pemberdayaan BUMN yang ter-susun dalam road map berupa re-strukturisasi, profitisasi, dap priva-tisasi yang disertai sistem berbasis best practice.

Berdasarkan pengalamannya menjadi menteri di era Soehar-to, Tanri mengatakan “dengan ser-ingnya saya bertemu dengan pak Harto, saya menyadari bukan den-gan memarahi atau dengan emosi untuk memimpin suatu structur-al atau bawahan, tetapi melainkan dengan kebijaksanaan.”

Akhirnya, memasuki tujuh ta-hun kesembilan, Tanri tak bisa me-lepaskan diri dari dunia pendidi-kan. Masa-masa yang disebutnya sebagai masa berbakti dihabiskan-nya dengan mondar-mandir men-gajar. Cita-citanya sejak lama telah tercapai dengan berdirinya Tanri Abeng University yang telah mem-buka pendaftaran untuk angkatan pertama yang akan mulai berku-liah bulan September 2012 ini.

Tanri Abeng Fokus pada Pendidikanyang Menghasilkan Pemimpin

Pengusaha asal Sulawesi Selatan yang sempat mendapat julukan “Manajer 1 miliar”, Tanri Abeng mengatakan bahwa permasalahan utama bangsa Indonesia adalah kualitas pendidikan yang masih dibawah sehingga belum mampu menghasilkan eksekutif-eksekutif untuk memimpin.

Jika kita tidak menaikkan level edukasi negara

kita, kita tidak akan bisa berkompetisi dengan

negara lain. Pemerintah kita tidak bisa, maka harus

dari sektor publik.”

The President Post

Tanri Abeng

Page 4: Tanri Abeng Fokus pada Pendidikan yang Menghasilkan Pemimpinold.presidentpost.id/wp-content/uploads/2012/07/The-President-Post...oleh manajemen PTPN 3, peterna - kan-peternakan di

Nasionalwww.thepresidentpost.comSelasa, 10 Juli 20124

Kanselir Jerman Angela Merkel datang melakukan lawatan ke Indo-nesia terhitung tanggal 9 sampai 10 Juli. Kedatangannya dalam rangka memperingati 60 tahun hubungan Indonesia-Jerman.

Menteri Koordinator Bidang Per-ekonomian Hatta Rajasa menga-takan, “kunjungan Jerman ini memiliki makna yang sangat ting-gi karena beliau (Kanselir Jerman Angela Merkel) khusus datang ke Indonesia. Kita jangan kehilangan momen.”

Hatta mengatakan, pemerintah Indonesia akan bekerja sama den-gan Jerman dalam sejumlah sektor. Salah satunya adalah sektor trans-portasi.

“Kita menyiapkan bahan-bahan untuk pertemuan bilateral Bapak Presiden dengan Jerman. Masukan-masukan dari para menteri terkait terutama hubungan kita akan di-

Presiden Ceko Kunjungi Prambanan dan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat

D ari sate, rendang, sam-pai nasi goreng, makanan khas Indonesia tersebut kini sedang memperebut-

kan gelar baru sebagai makanan ikonik Indonesia. Dan bagi yang ter-pilih sebagai ikon, akan dipromosi-kan secara besar-besaran di banyak restoran Indonesia yang tersebar di luar negeri.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu, menga-takan langkah ini diperlukan agar restoran Indonesia tidak kalah ber-saing dengan restoran dari negara Asia lainnya, seperti Thailand dan Vietnam.

“Kalau bicara Vietnam, ada ‘pho’ dan lumpia Vietnam. Kalau kita bi-

Pemerintah Tekankan Kerjasama 5 Plus 3dengan Jerman

KILAS NASIONAL

Aceh Barat Tetapkan Bupati baru

Komisi Independen Pemilihan (KIP) menetapkan pasangan Teuku Alaidinsyah/Rachmad Fitri HD se-bagai bupati dan wakil bupati Aceh Barat, Provinsi Aceh, periode 2012-2017, setelah pada pilkada tahap kedua meraih 55,67 persen suara.

Ketua KIP Aceh Barat Mahrizal saat dihubungi dari Banda Aceh, Minggu (8/7) menyatakan, keputu-san tersebut merupakan hasil ra-pat pleno hari ini di gedung DPRK setempat yang disaksikan semua pihak, termasuk perwakilan dua kubu tim sukses pemenangan calon kepala daerah itu.

Teuku Alaidinsyah yang akrab disapa H Tito bersama Rachmad Fitri dengan nomor urut delapan ini, berhasil mendapat suara terbanyak pada pilkada putaran kedua, 2 Juli 2012, dan pilkada ulang di dua tem-pat pemungutan suara (TPS) pada 8 Juli 2012 sebanyak 50.378 suara atau 55,67 persen.

Sementara untuk pasangan Ramli/Mohariadi dengan nomor urut 11 hanya mendapat 40.111 su-ara atau 44,33 persen dari 118.170 Daftar Pemilih Tetap (DPT) di 478 tempat pemungutan suara di 12 ke-camatan.

Menkominfo: Indonesia Tidak Terkena Kiamat Internet

Menteri Komunikasi dan Infor-masi Tifatul Sembiring mengim-bau pengguna internet di Indonesia tidak perlu panik terhadap isu kia-mat internet pada 9 Juli 2012 yang diakibatkan oleh malware DNS Changer.

“Saya katakan itu adalah isu, da-lam artian tidak benar akan terja-di kemacetan masif jaringan inter-net di Indonesia, besok 9 Juli 2012,” ujar Tifatul dalam keterangan pers, Minggu (8/7), malam.

Tifatul membenarkan bahwa sekitar 4 tahun lalu pernah terja-di serangan bertubi-tubi dari virus Trojan asal Estonia tersebut. Hal itu mengundang perhatian Biro Inves-tigasi Amerika Serikat (FBI) yang segera menyelidiki kejadian terse-but dan menciptakan antivirus baru. Menurut FBI, jumlah kom-puter yang mungkin terinfeksi DNS Changer saat ini ada 277.000 di se-luruh dunia. Jumlah ini sudah tu-run jika dibandingkan bulan April lalu, yang mencapai 360.000 kom-puter. FBI meyakini, ada sekitar 64.000 komputer asal Amerika yang masih terinfeksi DNS Changer.

“FBI pernah merilis 25 negara yang berisiko tinggi terjangkit Tro-jan. Namun, Indonesia tidak ter-masuk dalam daftar tersebut. Kebanyakan berjangkit di negara-negara Eropa dan Amerika,” kata Tifatul.

akan mendukung siapa saja yang hendak memulai bisnis restoran Indonesia di luar neg-eri.

“Kita akan memberikan ma-teri promosi, memberi pelatihan untuk koki, memberikan masu-kan atau menyediakan perleng-kapan untuk ambience [atmos-fer restoran], mungkin itu kita bisa. Kalau sampai member-ikan subsidi seperti yang di-lakukan Thailand, itu mung-kin masih agak susah ya. Tetapi subsidi tidak harus dalam bi-dang finansial atau modal, tapi dengan cara-cara lain itu,” kata Mari.

Seminar tentang bisnis restoran Indonesia di luar neg-eri tersebut merupakan bagian dari Kongres Diaspora Indone-sia yang diadakan di Los Ange-les sampai Minggu (8/7). Kon-gres ini juga membahas isu-isu lain yang bersentuhan dengan kehidupan diaspora seperti imi-grasi, dwi-kewarganegaraan, kewirausahaan dan masa de-pan teknologi Indonesia.

BILATERAL

City,” yang dihadiri ratusan anggota diaspora Indonesia di luar negeri. Diaspora yang dimaksud adalah warga Indonesia yang tinggal di luar negeri dan warga asing yang memi-liki ikatan dengan Indonesia.

Pembahasan mengenai restoran Indonesia di luar negeri ini menjadi hal yang menarik bagi para diaspo-ra karena kuliner dianggap sebagai salah satu daya tarik pariwisata.

Karena itu Menteri Mari Elka Pangestu mengatakan pemerintah

cara Thailand, itu pasti yang mun-cul pad thai atau tom yam gung. Jadi marilah kita pilih iconic dish-es Indonesia, apakah itu nasi gore-ng, sate, bakmi goreng, soto, [atau] beberapa… dan ini yang akan kita kembangkan dengan suatu ke-masan cerita, kualitas, standar dan branding tertentu, ini yang secara konsisten kita mau kembangkan ke depan,” ujar Mari.

Gagasan itu mengemuka dalam seminar berjudul “Promoting In-donesian Restaurant in Your Host

Makanan Ikonik Perlu Dipilih Agar Kuliner Indonesia Mendunia

Presiden Chzech atau Ceko Vacklav Klaus hari Minggu (8/7) mengunjungi objek wisa-ta peninggalan sejarah Candi Prambanan di Kabupaten Sle-man, Daerah Istimewa Yogya-karta (DIY).

Dalam kunjungan tersebut Vacklav Klaus didampingi Men-teri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng dan Bupati Sle-man Sri Purnomo.

“Presiden Ceko Vacklav Klaus sangat puas sekali dan men-gagumi bangunan candi pen-inggalan sejarah ini, bahkan beliau sampai lupa waktu bah-wa kunjungannya ini dibatasi waktu untuk acara yang lain-nya,” kata Waka Unit Balai Pe-lestarian Peninggalan Purbala-ka DIY Muriyanto.

Menurut dia, Presiden Repub-lik Ceko tersebut juga menyem-patkan diri melihat-lihat sejum-lah bangunan candi yang ada di komplek Prambanan.

“Beliau melihat-lihat dan sempat masuk ke Candi Brah-mana, Candi Wisnu, dan Candi Wahana atau Nandi. Ada lebih dari 30 menit beliau melihat-li-hat,” katanya.

Setelah itu Presiden Vack-lav Klaus bersama istrinya Klausova dan rombongan juga mengunjungi Keraton Ngay-ogyakarta Hadiningrat dan berkesempatan melihat pusaka koleksi Keraton di ruang pamer Tratag Proboyekso.

tekankan untuk 5 plus 3 sektor,” sebut Hatta, di Kantor Menko Per-ekonomian, Jakarta, Senin (9/7).

Ia menyebutkan lima plus tiga sektor itu adalah sektor perda-gangan dan investasi; sektor kes-ehatan; sektor riset dan teknologi; sektor pendidikan; dan sektor per-tahanan. “Kemudian plus 3 itu ada-lah food security, energy security, dan transportasi. Semua kerjasama ini akan ditekankan betul,” sam-bung dia.

Selain itu, kata Hatta, ada juga kerja sama yang sifatnya swap. In-donesia akan mengirimkan, misal-nya, 3.000 dosen ke Jerman. Dika-takannya, hal ini akan dikaitkan dengan debt swap.

Dalam hal perdagangan, ia me-nyebutkan, Indonesia menargetkan nilai perdagangan bilateral menjadi $ 12 miliar pada tahun 2015.

Presiden Ceko didamp-ingi Raja Keraton Ngayogya-karta Hadiningrat, Sri Sultan Hamengku Buwono X dan istri GKR Hemas.

Usai kunjungan Presiden Ceko Vacklav Klaus di kera-ton, Sultan mengatakan tamu-nya itu hanya sebentar di kera-ton karena waktunya “mepet”. Presiden Ceko dan rombongan harus segera bertolak ke Jakar-ta untuk bertemu dengan Pres-iden RI Susilo Bambang Yud-hoyono. Kedatangan Presiden Ceko hanya kunjungan biasa, tidak ada agenda lainnya. Be-liau dan rombongan hanya me-lihat-lihat barang keraton.

Menurut dia, selama ini antara Praha dan Yogyakarta telah terjalin kerja sama di bi-dang kebudayaan dan pendidi-kan. Kerja sama telah terjalin sekitar 10 tahun lalu.

“Selain itu, pemerintah Ceko juga membantu membuatkan desain atau `masterplan ban-dara internasional Yogyakarta yang baru,” kata Sultan.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu, mengatakan agar kuliner Indonesia semakin mendunia, perlu ada beberapa makanan khusus yang ditentukan sebagai ikon.

Menkominfo Tifatul Sembiring

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu mengatakan pemerintah akan mendukung siapa saja yang hendak memulai bisnis restoran Indonesia di luar negeri.

www.indonesiarayanews.com

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, pemerintah Indonesia akan bekerja sama dengan Jerman dalam sejumlah sektor. Salah satunya adalah sektor transportasi.

www.temanhattarajasa.com

Presiden Ceko Vacklav Klaus

Page 5: Tanri Abeng Fokus pada Pendidikan yang Menghasilkan Pemimpinold.presidentpost.id/wp-content/uploads/2012/07/The-President-Post...oleh manajemen PTPN 3, peterna - kan-peternakan di

www.thepresidentpost.com Selasa, 10 Juli 2012 5

Internasional

Warga Indonesia di AustraliaGalang Dana untuk Gedung KPK

Xanana Gusmao Tetap PM Timor Leste

KILAS INTERNASIONAL

Perdana Men-teri Timor Leste akan tetap men-jabat dalam pe-merintahan baru setelah partain-ya menang da-lam pemilihan partlemen, namun tanpa suara mayoritas.

Hasil awal menunjukkan partai Xanana Gusmao akan meraup 30 kursi dari 65 yang ada di parlemen.

Partai oposisi Fretilin diperkira-kan akan mendapatkan sekitar 24 kursi.

PBB memuji pelaksanaan pemilu yang dianggap sebagai faktor kun-ci dalam memutuskan apakah pen-jaga perdamaian dapat ditarik akh-ir tahun ini.

PBB mengatakan akan menarik pasukan bila pemilihan parlemen berjalan lancar menyusul pemili-han presiden April lalu.

Pasukan penjaga perdamaian PBB tiba pada tahun 2006 setelah bentrokan dan kerusuhan.

Timor Leste meraih kemerdeka-an dari Indonesia pada tahun 2002 setelah tiga tahun berada di bawah naungan administrasi PBB me-nyusul perang gerilya selama dua dekade.

POLITIK

D ubes RI di Rusia Djauhari Oratmangun mengatakan Indonesia siap menanamkan

modal untuk pembangunan pabrik mie instan di negeri bekas komu-nis yang rakyatnya ternyata mulai gemar makanan khas masyarakat Asia khususnya orang Indonesia.

“Itu permintaan khusus dari Wakil Perdana Menteri Rusia Dmit-ry Rogozin waktu kami bertemu. Ternyata mie instan juga sangat di-gemari di Rusia,” kata Djauhari di Moskwa, Sabtu (7/7).

Menurut Djauhari, dalam per-temuan antara Indonesia-Rusia be-berapa waktu lalu terjadi kesepaka-tan perdagangan antar dua negara.

Rusia menawarkan mengekspor langsung gandumnya ke Indonesia dengan imbal balik ekspor minyak sawit bisa ditingkatkan ke negara itu dan Indonesia melakukan in-

Tawaran ini membuktikan keseriusan Rusia menjadikan Indonesia sebagai mitra usaha.

Indonesia Ditawarkan Bangun Pabrik Mie Instan di Rusia

“Pasar mie instan sangat besar di sini. Peluang ini tidak boleh disia-siakan. Siapa pengusaha Indone-sia yang tertarik bangun pabrik di Rusia, silakan hubungi KBRI Mosk-wa,” katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Penerangan KBRI Moskwa M. Aji Surya mengatakan mie instan pop-

Menurut rencana, pembu-kaan rekening untuk memban-tu KPK ini akan ditutup pada 31 Juli mendatang dan hasil-nya akan diserahkan ke lemba-ga seperti ICW.

“Kami juga membatasi besa-ran sumbangan yaitu maksi-mal AUS $ 100 tiap orang, demi menghindarkan hal-hal yang tidak diinginkan,” tambah dia.

Selain melakukan aksi damai, warga Indonesia di Australia juga mengumpulkan sumbangan untuk pembangunan gedung KPK yang baru.

Juru bicara Indomelb, Ali Mur-tado mengatakan, “kami sudah membuka dompet donasi sejak dua pekan lalu dan sejauh ini sudah ter-kumpul sekitar AUS $ 200 (Rp 1,9 juta).”

vestasi dengan membangun pabrik mie instan.

“Ini peluang besar bagi perusa-haan mie instan Indonesia kare-na jumlah penduduk Rusia san-gat besar. Kalau saya ke Indonesia saya akan ketemu dengan pembuat produk mie instan dan ajak mere-ka melihat potensi pasar di Rusia,” kata Djauhari.

uler di Rusia. Harga mie instan di Rusia sekitar 30 rubel atau $ 1.

Menurut Aji Surya, tawaran kepada pengusaha Indonesia untuk investasi pabrik mie in-stan di Rusia yang begitu kuat itu membuktikan keseriusan Rusia menjadikan Indonesia se-bagai mitra usaha.

Xanana Gusmao

Dukungan untuk Komisi Pem-berantasan Korupsi tidak hanya terjadi di Indonesia saja. Dukungan itu juga datang dari warga Indone-sia yang bekerja dan menuntut ilmu di luar negeri.

Salah satunya adalah komunitas warga dan mahasiswa Indonesia di Melbourne, Australia (Indomelb) yang menggelar aksi damai di Fed-eration Square, Melbourne, Austra-lia, Minggu (8/7).

Page 6: Tanri Abeng Fokus pada Pendidikan yang Menghasilkan Pemimpinold.presidentpost.id/wp-content/uploads/2012/07/The-President-Post...oleh manajemen PTPN 3, peterna - kan-peternakan di

Bisniswww.thepresidentpost.comSelasa, 10 Juli 20126

M enteri Koordinasi Bidang Perekonomian Repub-lik Indonesia Hatta Rajasa

mengharapkan konektivitas antara Indonesia dan Amerika Latin bisa terjalin dengan baik.

“Sejumlah negara seperti Kolom-bia, Meksiko, dan Ekuador men-galami pertumbuhan yang positif. Oleh karena itu, Indonesia jangan sampai ketinggalan untuk menin-gkatkan hubungan perdagangan dan investasi bilateral,” kata Hat-ta seusai pembukaan Forum Bisnis ASEAN-Amerika Latin (ALBF) di Ja-karta, Senin (9/70.

Kendati peluang bisnis dan in-vestasi antara kedua wilayah memi-liki jumlah dan peluang yang sangat besar, namun Hatta mene-gaskan infrastruktur untuk konek-tivitas masih terbatas.

Pemerintah Harapkan Konektivitas Indonesia – Amerika Latin

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mengklaim pendapatan 44 perusahaan anggotanya sepanjang kuartal I-2012 mencapai Rp 33,1 triliun atau tumbuh 37,1% diband-ing periode yang sama 2011 senilai Rp 24,1 triliun.

Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim mengungkapkan dari total pendapatan ini pendapatan premi masih menjadi yang terbesar, yaitu Rp 24,3 triliun atau tumbuh 14,8% dibanding periode yang sama 2011 sebesar Rp 21,1 triliun.

“Sisanya dikontribusikan dari in-vestasi senilai Rp 8,3 triliun, klaim reasuransi sebesar Rp 337,1 mil-iar dan pendapatan lain-lain sebe-

sar Rp 151,1 miliar,” terangnya pada konferensi pers Kinerja Asuransi Jiwa Nasional kuartal I-2012 di Ja-karta, Senin (9/7).

Hendrisman menambahkan pendapatan premi produksi baru (new business premium) juga ter-catat mengalami peningkatan 12,1% menjadi Rp 16,6 triliun, men-ingkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 14,8 triliun.

“Dari angka ini, premi tradisional tetap mempertahankan pertumbu-hannya dengan menyumbang pre-mi baru sebesar Rp 8,8 triliun atau naik 58% jika dibanding kuartal I-2011 yang senilai Rp 5,5 triliun,” tambahnya.

Ia mengaku peluang perdagan-gan terkendala oleh minimnya ar-mada maskapai Garuda Indonesia serta kapal yang memuat barang ke wilayah tersebut.

Menurut Hatta, pemerintah telah membicarakan hal itu dan meren-canakan untuk mendorong peran swasta dalam membangun konek-tivitas antara Indonesia dengan Amerika Latin.

“Kuncinya, walaupun pemerin-tah bisa memfasilitasi semua, akan tetapi akhirnya yang melakukan bisnis itu adalah para pelaku, maka itu kami fasilitasi para pengusaha Indonesia untuk melakukan bisnis dengan Amerika Latin,” paparnya.

Selain itu, di acara yang sama Ketua Asosiasi Pengusaha Indone-sia (APINDO) Sofjan Wanandi men-gatakan Indonesia selalu terbuka

Kendati peluang bisnis dan investasi antara kedua wilayah memiliki jumlah dan peluang yang sangat besar, namun infrastruktur untuk konektivitas masih terbatas.

Pendapatan Industri Asuransi Tumbuh 37,1%

Pertamina dan LEN Kembangkan Industri Solar Photovoltaic

KILAS BISNIS

PT Pertamina (Persero) beker-jasama dengan PT LEN Industri me-realisasikan industri solar photovol-taic (PV) terintegrasi sebagai wujud komitmen perusahaan untuk men-ingkatkan kontribusi energi terbar-ukan dalam bauran energi nasional yang sejalan dengan visi perusa-haan sebagai World Class Energy Company.

“Sinergi kedua BUMN tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding) pembentukan perusahaan patungan untuk pem-bangunan pabrik solar PV terinte-grasi antara Pertamina dan LEN di Jakarta hari ini. Dengan kerjasama ini diharapkan dapat memacu per-tumbuhan pemanfaatan pembang-kit listrik tenaga surya di Tanah Air yang kini hanya mencapai seki-tar 17 MWp (megawatt peak) atau 0,05% dari total pembangkitan lis-trik yang ada,” kata Direktur Uta-ma Pertamina, Karen Agustiawan dalam keterangan tertulisnya di Ja-karta, Senin (9/7).

ASURANSI

dalam hal kerjasama perdagan-gan antar negara.

“Banyak para pengusaha di sini terbuka untuk bekerjasa-ma dengan pengusaha dari Amerika Latin,” katanya.

Ia mengatakan, dalam ac-ara ini, sangat besar kesempa-tan untuk membuka jaringan kerjasama karena Amerika Lat-in dan Indonesia saling membu-tuhkan.

“Indonesia perlu wawasan tentang Amerika Latin dan be-gitupun sebaliknya mereka juga perlu wawasan berbisnis di sini,” kata dia.

Ia berharap pemerintah bisa memecahkan berbagai kenda-la dalam berbisnis dengan cara memberikan insentif untuk pengusaha yang berinvestasi.

Disisi lain lanjut Hendris-man, fungsi proteksi dari in-dustri asuransi juga berjalan baik hal ini jika merujuk pada data klaim yang dibayarkan pe-rusahaan asuransi jiwa dima-na hingga kuartal I-2012 total klaim yang dibayarkan asur-ansi jiwa nasional mencapai Rp 14,5 triliun atau meningkat 27,2% dibandingkan periode yang sama 2011 yang senilai Rp 11,4 triliun.

”Jadi industri Asuransi tidak hanya rajin meraup pre-mi dari nasabah, namun juga memenuhi kewajibannya jika ada klaim yang diajukan,” pa-parnya.

Penjualan Motor Juni Turun 69.702 Unit

Akibat kebijakan Bank Indone-sia (BI) menaikkan uang muka pen-jualan sepeda motor pada 15 Juni 2012, penjualan sepeda motor pada bulan lalu mengalami penurunan sebesar 69.072 unit dari realisasi penjualan pada Mei.

“Naiknya uang muka kendaraan bermotor membuat penjualan se-luruh merek sepeda motor pada Juni mencapai 550.468 unit, turun dibandingkan realisasi penjualan pada bulan Mei yang mencapai 619.540 unit,” kata Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor In-donesia (AISI), Gunadi Sindhuwina-ta di Jakarta, Senin (9/7).

Sementara unit link pada bisnis baru mencatat penurunan hing-ga 15,2%, yaitu dari posisi Rp 9,2 triliun menjadi Rp 7,8 triliun pada kuartal I-2012.

“Ini didorong penurunan pen-jualan produk unit link premi tung-gal, sementara produk unit link premi reguler masih mengalami pertumbuhan,” terangnya.

Sementara untuk sumbangan pendapatan premi hingga kuartal I-2012 tercatat mencapai Rp 7,7 tril-iun, naik 20,9% dibanding periode yang sama 2011 sebesar Rp 6,4 tril-iun. Untuk unit link dari premi lan-jutan tercatat sebesar Rp 4,4 triliun, tumbuh 31% jika dibanding kuartal I -2011 sebesar Rp 3,4 triliun.

Presiden SBY membuka ASEAN-Latin Business Forum yang ke-3 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin (9/7) pagi. Acara ini digelar dua hari dan bertemakan “Towards A Sustainable Future.”

Pertamina Siapkan Rp 1,75 M untuk SPBU “Mobile”

Pertamina menginvestasikan dana antara Rp 1,4 miliar – Rp 1,75 miliar untuk mengoperasikan stasi-un pengisian bahan bakar umum/SPBU “mobile” guna meningkatkan kelancaran penyaluran bahan ba-kar minyak (BBM) ke seluruh pelo-sok Nusantara.

“Pada tahap awal, modal mili-aran rupiah tersebut kami wujud-kan berupa tujuh unit mobil tang-ki (SPBU mobile) untuk di Jawa Timur,” kata Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero), Hanung Budya, saat mengenalkan Agen BBM Industri Eceran (SPBU Mobile), di Terminal BBM Surabaya Group, Senin (9/7).

Menurut Hanung, SPBU Mobile direalisasikan untuk melayani pen-jualan solar nonsubsidi berbagai kebutuhan misalnya genset di per-hotelan, perkantoran, usaha ke-cil, kebutuhan pertambangan, dan perkebunan.

Secara nasional sampai Agustus 2012 Pertamina mempersiapkan 200 unit SPBU Mobile.

www.presidensby.info/Abror

Kuncinya, walaupun pemerintah bisa memfasilitasi semua, akan tetapi akhirnya yang melakukan bisnis itu adalah para pelaku, maka itu kami fasilitasi para pengusaha Indonesia untuk melakukan bisnis dengan Amerika Latin.”

Hatta RajasaMenteri Koordinasi Bidang Perekonomian Republik Indonesia

Page 7: Tanri Abeng Fokus pada Pendidikan yang Menghasilkan Pemimpinold.presidentpost.id/wp-content/uploads/2012/07/The-President-Post...oleh manajemen PTPN 3, peterna - kan-peternakan di

www.thepresidentpost.com Selasa, 10 Juli 2012 7

Peristiwa

Android Nation Hadir di JakartaFOTO: The President Post/Rians Rivco

K abar gembira bagi penggu-na perangkat Android di Ja-karta karena Android Na-

tion telah dibuka! Android Nation diklaim menjadi tempat pertama di Indonesia yang menjual berag-am perangkat yang beroperasi den-gan Android. Toko yang dibangun oleh Erafone ini berlokasi di lantai

FOTO: The President Post/Heros Barasakti

KIJ dan Trisakti Gelar Pelatihan dan Penyuluhan Industri

Kawasan Industri Jababeka (KIJ) Cikarang bekerjasama dengan Ju-rusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Tri-sakti (Usakti), menyelenggarakan Pelatihan dan Penyuluhan untuk Industri. Pelatihan ini diselengga-rakan pada hari senin dan selasa (9- 10 Juli) bertempat digedung Wa-ter Treatment Plantation kawasan industri Jababeka I. Pelatihan dan penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan penyegaran kembali kepada para peserta yang merupa-kan staf dikantor masing - masing yang berada di KIJ. Adapun agen-da pelatihan dan penyuluhan me-liputi, dasar - dasar produktivitas, bekerja dengan bahagia dapat men-ingkatkan produktivitas, dan lain sebagainya.

Hadir sebagai pembicara di antaranya, Ir. Wawan Kurniawan, MT, Dr. Ir. Didien Suhardini, Msc, dan Nataya Charoonsri Rizani yang merupakan staf pengajar di Teknik Industri Usakti. Pada kesempatan ini Wawan Kurniawan menjelas-kan kepada peserta tentang dasar - dasar produktivitas dalam bek-erja. Sedangkan Didien Suhardini menjelaskan tentang produktivitas sebagai sebuah konsep yang har-us didukung oleh beberapa aspek seperti, tenaga kerja, pemasaran, produksi, dan modal. Didien juga menilai bahwa kita harus beker-ja secara cerdas untuk dapat men-ingkatkan produktivitas yang akan bermuara pada hasil produksi di perusahaan tempat kita bekerja.

Sementara itu pada materi yang berbeda Nataya Charoonsri Rizani mengatakan bekerja dengan ba-hagia dapat meningkatkan produk-tivitas kita dalam bekerja. Hal ini dikarenakan oleh beban psikologi yang rendah. Nataya menambah-kan bahwa hal- hal yang membuat kita senang dalam bekerja adalah, gaji yang setimpal, fasilitas, ling-kungan kerja, bidang pekerjaan yang kita sukai, dan networking.

4 pusat perbelanjaan Senayan City, Jakarta.

Android Nation menempati lah-an sebesar 136 meter persegi yang merupakan hasil kerja sama antara Erafone dan Google. Karyawan di toko Android Nation diberikan pelatihan langsung oleh Google mengenai cara kerja fitur-fitur yang dimiliki Android. Dengan penge-tahuan yang langsung diberikan oleh Google tersebut diharapkan karyawan dari Android Nation bisa memberikan pengguna informasi

yang benar dan juga solusi yang te-pat berkenaan dengan produk, ap-likasi, maupun hal teknis dari plat-form tersebut.

Uniknya desain toko Android Na-tion ini dirancang oleh konsultan dari luar negeri yang sudah bia-sa bekerja dengan Google. Sehing-ga, penataan produk-produk An-droid terlihat rapih dan ada tempat duduk untuk berdiskusi antara pe-langgan dengan karyawan, sehing-ga membuat suasana terasa nya-man di toko Android Nation ini.

Desain toko Android Nation ini dirancang oleh

konsultan dari luar negeri yang sudah biasa bekerja

dengan Google.

Toko tersebut juga menjual perangkat dan aksesoris Android dari berbagai vendor contohnya saja Acer, Dell, HTC, LG, Motoro-la, Samsung, Sony, dan sebagain-ya. Di Android Station ini pelang-gan dapat memesan aplikasi atau juga langsung melakukan upgrade Android Operation System (OS) yang mereka butuhkan setelah melakukan pembelian. Sayangnya Android Nation belum memasok perangkat Android besutan lokal yang saat ini juga sudah cukup di-gemari pasar.

Page 8: Tanri Abeng Fokus pada Pendidikan yang Menghasilkan Pemimpinold.presidentpost.id/wp-content/uploads/2012/07/The-President-Post...oleh manajemen PTPN 3, peterna - kan-peternakan di