tanggung jawab sosial terhadap konsumen childa k g34090055
TRANSCRIPT
TANGGUNG JAWAB SOSIAL
TERHADAP KONSUMEN
Oleh : Childa Kholidah
G34090055 / Biologi
Memahami Konsumen dan Praktik Bisnis Yang
Merugikan
Produsen *
Konsumen
Produk
* Merencanakan strategi pemasaran produk dengan
komunikasi yang baik
Memanipulasi perilaku konsumen
PENIPUAN
* penyetoran uang muka perumahan lalu
pengembang menghilang dengan membawa uang
tersebut.
SOLUSI
Mencari informasi mengenai status pengembang dan bangunan
Kepentingan Produsen & Konsumen
• Kepentingan konsumen
kebutuhan & keinginan BERBEDA dalam mengkonsumsi produk/jasa.
• Kepentingan produsen
• memperoleh KEUNTUNGAN besar.
tempat transaksi produk / jasa antara penjual dan pembeli.
PASAR
Konsep kebutuhan menurut Abraham H. Maslow
~manusia mengorganisasikan kebutuhannya
sedemikian rupa sehingga terdapat prioritas dan hierarki
kepentingan~
Fisiologis
=> dasar-dasar kelangsungan hidup, makanan, minuman, dll.
Keamanan
=> berkenaan dengan kelangsungan hidup fisik.
Interaksi Manusia
=> cinta, dicintai dan mencintai.
Afiliasi
=> kebutuhan untuk diterima oleh orang lain dan menjadi orang yang penting bagi orang lain.
Aktualisasi Diri
=> Kebutuhan untuk mengembangkan kebebasan dalam ekspresi diri.
5 Peringkat Kebutuhan Manusia
* Indikator yang penting bagi kesejahteraan konsumen
Teori ekonomi klasik => hubungan pengeluaran
untuk makanan-minuman dengan kesejahteraan
konsumen
PENDAPATAN makin maka proporsinya untuk
MAKANAN-MINUMAN makin
Badan Pusat Statistik (2009) => 50% Pengeluaran
konsumen rumah tangga adalah untuk makanan-
minuman.
Praktik-Praktik Penjualan Makanan yang
Merugikan Konsumen
Kuatnya posisi PRODUSEN dan
lemahnya posisi KONSUMEN
Garman (1991) menyebutkan beberapa praktik penjualan yang
merugikan :
Manipulasi harga
Promosi pengurangan harga yang
tidak benar
Biaya kemasan
Shortweighting and Slackfilling Tanpa tanggal kadaluwarsa
Pemberian harga yang ganjil
Manipulasi timbangan
Penempatan produk mentah dan
rusak
• Shortweihgting
Berat makanan yang sebenarnya adalah lebih kecil dan
berat dari yang tertera pada label kemasan.
• Slackfilling
Suatu impresi yang diberikan oleh kemasan yang seolah-
olah produk yang terisi penuh, padahal kenyataannya
tidak penuh, yaitu terdapatnya ruang kosong yang tidak
berguna dalam kemasan
Konsumen dan Keamanan Makanan
Kasus-kasus akibat konsumsi makanan yang bermasalah:
1. Keracunan makanan jajanan sekolah (54 murid SD di
Bekasi, November 1988).
2. Kemasan pisang sale yang mengandung insektisida
(Dewi Mulyani, 1984).
3. Keracunan mi instan ( Sumsel, April 1994).
Akibatnya...
Tidak amannya risiko makanan, bukan saja bagi
fisiknya melainkan dari segi keyakinan
konsumen, khususnya yang beragama islam.
Contohnya...
1998
• Dicurigainya kehalalan susu Dancow.
1988
• Makanan bercampur lemak babi ( peneliti Univ Brawijaya).
2001
• Haramnya bumbu masak Ajinomoto ( fatwa MUI).
Kualitas
Makanan
Pusat perhatian yang sangat penting
bagi konsumen di masa yang akan
datang
Konsumen memerlukan bimbingan dan perlindungan dari
semua pihak dalam penyajian makanan, terutama dari
pemerintah dan pihak legislatif.
Konsumen dan Industri Makanan dan Minuman
MAKANAN merupakan masukan yang penting untuk
membangun fisik yang sehat. Selain itu, fungsi makanan
antara lain :
1. Agar mempunyai nalar yang baik
2. Agar mempunyai moral yang baik
3. Agar mempunyai jiwa yang kokoh
KONSUMEN TERBESAR MAKANAN
=> balita, anak-anak, remaja, dewasa dan orang tua.
Oleh karena itu, seiring pendidikan yang
dan selera yang pula maka kualitas makanan akan
semakin BESAR
Dampak perkembangan teknologi pengolahan pangan :
Positif
Negatif
•Peningkatan pengawasan mutu
•Perbaikan sanitasi
•Standardisasi pengepakan
•Labeling dan grading
Semakin tumbuhnya kekhawatiran, semakin tinggi
risiko tidak aman bagi makanan yang dikonsumsi.
Zat-zat kimia merupakan zat-zat yang ditambahkan
pada proses pengolahan makanan yang tidak bisa
dihindari oleh industri makanan. Karena untuk
kepentingan pengawetan, keindahan, kelembutan
dan kelezatan.
Penggunaan pestisida dan pupuk untuk meningkatkan
produksi pangan
Semakin tinggi risiko
terdapat residu pestisida dan pupuk
Berakibat buruk pada kesehatan
Mutu dan keamanan makanan sesuai dengan
peraturan, membuat konsumen harus
menanggung harga yang lebih tiinggi atau
bingung menghadapi pilihan yang semakin
banyak.
Masalah Kualitas Makanan di Indonesia
James E. Post (1982) menguraikan dua masalah
konsumen yang terdapat di negara-negara berkembang,
1. Beredarnya produk-produk makanan impor secara
bebas yang sudah dilarang diperjual belikan.
2. Strategi pemasaran yang dipaksa dan dibujuk melalui
berbagai iklan dan kemudahan peraturan pemasaran
produk tersebut.
Produk makanan tersebut belum tentu cocok bagi
kondisi sosial ekonomi negara-negara berkembang.
Masih ada produsen yang menggunakan zat
pewarna tekstil pada produk-produk makanan
Undang-Undang dan Peraturan yang
Melindungi Kepentingan Konsumen
• Oktober 1988 heboh makanan tercampur lemak babi
(Dr. Tri Susanto, staf pengajar Teknologi Pangan Univ
Brawijaya).
• Majalah Tempo (19 Nov 1988) melaporkan bahwa
penjualan produk yang terkontaminasi zat-zat yang
diharamkan oleh umat Islam mengalami penurunan.
• Misalnya : Indomie turun 20%-30%, Kecap ABC turun 40%-
50%, Kecap Bango turun 20% dan Nestle mampu terjual
hanya 24% dari normal.
• Oleh karena itu, produsen harus mempertimbangkan hak-
hak konsumen dan melakukan kebijaksanaan
produksinya, Serta pemerintah harus lebih memahami hak
konsumen dalam menyusun kebijkasanaan dan peraturan-
peraturan bagi industri makanan.
Perlindungan Konsumen Dalam Hukum Positif
di Indonesia
• UU No.8 Tahun 1999 Perlindungan Konsumen.
• UU dan Peraturan yang memuat materi Perlindungan
Konsumen :
1. Obat-obatan dan bahan berbahaya.
2. Alat-alat elektronik
3. Kendaraan bermotor.
4. Industri.
5. Pengawasan mutu barang.
6. Lingkungan hidup.
7. Undang-undang pangan.
8. Peraturan periklanan.
Hak-Hak Konsumen
( UU Perlindungan Konsumen No.8 Tahun 1999)
Bab III Hak dan Kewajiban, bagian pertama, pasal 4
Hak Konsumen adalah :
• Hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam
mengkonsumsi barang dan/atau jasa.
• Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan
barang dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan
kondisi serta jaminan yang dijanjikan.
• Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai
kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa.
• Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang
dan/atau jasa yang digunakan.
• Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan dan upaya
penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut.
• Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen.
• Hak untuk diperlakukan dan dilayani secara benar dan jujur
serta tidak diskriminatif.
• Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau
penggantian, apabila barang dan/atau jasa yang diterima
tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana
mestinya.
• Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-
undangan lainnya.
Hak untuk memperoleh keamanan
Resolusi PBB No.39/248 Tahun 1985 mengemukakan
beberapa hak konsumen:
1. Perlindungan konsumen dari bahaya-bahaya terhadap
kesehatan dan keamanannya.
2. Promosi dan perlindungan kepentingan sosial ekonomi
konsumen.
3. Tersedianya informasi yang memadai bagi konsumen
untuk memberikan kemampuan untuk melakukan pilihan
yang tepat.
4. Pendidikan konsumen.
5. Tersedianya ganti rugi bagi konsumen.
6. Kebebasan untuk membentuk organisasi konsumen.
Hak konsumen pertama
Berhak untuk memperoleh keamanan dari berbagai produk dan
jasa yang dikonsumsinya.
Hak universal yang dimiliki oleh konsumen.
Hak untuk memperoleh informasi
Berhak untuk memperoleh
informasi yang benar untuk membantu
pengambilan keputusan sehingga
mengurangi risiko dan biaya yang
ditanggung.
Hak untuk didengarkan
konsumen memerlukan perlindungan yang lebih kongkret dari
pemerintah dan badan legislatif terhadap produk-produk makanan
yang tidak bermutu dan membahayakan.
The right to be safety
The right to be informed
The right to be heard
Hak untuk memilih
Berhak untuk melakukan
pilihan terhadap produk yang
dikonsumsinya.
* Jenis pasar yang dihadapi konsumen menentukan apakah
konsumen memiliki pilihan atau tidak.
The right to be choose
Pasar
Sempurna
Perusahaan
Monopoli
Konsumen
memiliki banyak
alternatif pilihan
(pasar produk
pertanian)
Konsumen tidak memiliki pilihan
Risiko yang merugikan :
menghadapi kenaikan harga dan
memperoleh produk atau jasa yang
tidak sesuai kualitasnya
KASUS
Masalah konsumen : Keamanan Pangan
dan Keluhan Pelayanan
(Hak untuk memperoleh rasa aman)
• BPOM (2006) melaporkan temuan berbahaya pada produk
pangan seperti Formalin, Boraks, Rhodamin B dan Methanyl
Yellow
• Periode 2002-2005, BPOM melakukan uji Formalin &
pemantauannya terhadap sampel makanan ( mi basah, tahu
dan ikan)
• Hasil : kandungan Formalin terbesar produk dari Sulawesi
Utara (34%) disusul oleh DKI Jakarta (21%)
• YLKI & Laboratorium Gizi dan Makanan IPB (2005)
melakukan penelitian kandungan Boraks pada bakso
(15 buah).
• Sampel berasal dari beberapa pasar tradisional (
Tebet, Keramat Jati dan Pasar Jumat) dan beberapa
gerobak bakso serta swalayan modern.
• Hasil : 14 (93%) dari 15 sampel bakso ditemukan
mengandung Boraks.
• Hanya satu bakso merek Chami Bakso Sapi, produksiKemfoods Jakarta yang tidak mengandung Boraks.
• Dhamyati (2003) melakukan penelitian isi surat pembaca
yang termuat dalam Kompas dan analisis keluhan produk
jasa (Januari-Desember 2002).
• Terdapat 1513 surat yang berisi
keluhan, saran, pendapat, kritik dan tanggapan.
• Hasil : keluhan menempati urutan pertama (35%).
sebesar 20% surat keluhan berkaitan dengan
pelayanan perbankan dan asuransi.
sebesar 14% berisi keluhan mengenai transportasi.
• YLKI (2005) melaporkan mengenai keluhan konsumen
terhadap komoditas, yakni bank (44%), PAM (10%), listrik
(8%) dan telepon (7%).
Terima Kasih