tanggung jawab dan kesadaran
DESCRIPTION
Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD)TRANSCRIPT
TANGGUNG JAWAB DAN KESADARAN
1. PENDAHULUAN
Tanggung jawab dan kesadaran merupakan keluarga yang tak terpisahkan. Perkembangan
dunia telah melumpuhkan kedua rasa itu dalam diri manusia. Dewasa ini manusia hanya
membenarkan sesuatu yang menurutnya benar tanpa memikirkan dampak yang
ditimbulkannya, terlebih lagi pada saat manusia berada dalam posisi sebagai penguasa, kata-
kata dijadikannya sebagai senjata untuk menunjukan kekuatan dan kekuasaannya terhadap
manusia lain tanpa memperhatikan dampak yang akan dialami oleh manusia itu. Sifat dan
sikap seperti itu tidak lagi hanya dimiliki oleh penguasa saja, bahkan sekarang ini guru yang
seyogjanya menjadi panutan malah mengajarkan hal itu, profesionalitas sudah tidak lagi
diperhatikan, semena mena terhadap anak didiknya sudah sering kita dengar. Begitulah
keadaan manusia sekarang ini kurangnya rasa tanggung jawab dan kesadaran diri membuat
mereka selalu membenarkan dirinya sendiri atau kelompoknya.
2. PEMBAHASAN
a. Konsep Tanggung Jawab
Apabila berbicara tentang tanggung jawab, pastilah menyangkut hubungan manusia
dengan manusia, hubungan manusia dengan alam lingkungan, ataupaun hubungan
manusia dengan Tuhan. Dalam ketiga jenis hubungan tersebut terdapat kewajiban
dan hak. Konsep tanggung jawab muncul berkenaan dengan pemenuhan kewajiban.
Ada 2 (dua) hal mengenai pemenuhan kewajiban, yaitu pemenuhan kewajiban secara
wajar atau seharusnya sesuai dengan norma kehidupan, ini disebut “tanggung jawab
positif” yang bersifat ideal dan sempurna (ideal or complete responsibility). Ideal
artinya menjadi idaman kehidupan manusia, sedangkan sempurna artinya tidak ada
cacat atau kurangnya. Tanggung jawab positif lazim disebut “tanggung jawab” saja
(responsibility). Memenuhi kewajiban sesuai dengan norma kehidupan disebut
bertanggung jawab (responsible), hal ini adalah wajar.
Adapun konsepny yaitu
Handoko Adinoto Billahi Fisabililhaq Fastabiqul Khairat
Perjanjian sumber kewajiban dan hak
Hubungan yang menimbulkan kewajiban dan hak dapat terjadi karena
perjanjian antara manusia dan manusia dalam hal memenuhi kebutuhan
hidup, misalnyaperjanjian jual beli (kebutuhan ekonomi) ataupun perjanjian
perkawinan (kebutuhan biologis).
Moralitas sumber kewajiban dan hak
Hubungan yang menimbulkan kewajiban dan hak dapat terjadi karena
moralitas manusia (human morality) kepada alam lingkungan.Moralitas
manusia bersumber dari unsure rasa dalam diri manusia yang dibenarkan atau
di terima oleh akal sehat.
Ciptaan tuhan sumber kewajiban dan hak
Hubungan yang menimbulkan kewajiban dan hak dapat terjadi karena ciptaan
Tuhan. Manusia diciptakan oleh Tuhan untuk mengabdi, menyembah,dan
memuja kepada-Nya. Karena tuhan menciptakan manusia, maka Tuhan telah
menyiapkan rezeki di muka bumi ini untuk kepentingan manusia. Sebagai
rasa syukur, manusia wajib bertakwa kepada Tuhan. Atas dasar ciptaan tuhan,
timbulah kewajiban manusia kepada Tuhan yaitu takwa dalam arti wajib
memenuhi perintah dan menjauhi larangan-larangannya yang diwujudkan
melalui pengabdian, penyembahan, dan pemujaan kepada Tuhan.
Berdasartkan hasil pembahasan diatas, maka dapat dirumuskan konsep tanggung
jawab secara labih jelas dan terarah sesuai kaitannya dengan 3 (tiga) dimensi
hubungan dalam kehidupan manusia, Jadi, tanggung jawab adalah:
a) Memenuhi segala kewajiban, memikul segala beban, menanggung segala
akibat yang timbul dari perbuatan sendiri ataupun perbuatan orang lain, sesuai
dengan norma kehidupan;
b) Rela mengabdi dan berkorban karena sayang, senang, dan belas kasihan pada
alam lingkungan, sehingga kelestariannya dapat dipelihara sesuai dengan
norma kehidupan.
c) Pasrah mengabdi, menyembah, dan memuja kepada Tuhan sesuai dengan
norma kehidupan beragama.
Handoko Adinoto Billahi Fisabililhaq Fastabiqul Khairat
b. Kesadaran Bertanggung Jawab
Timbulnya kesadaran bertanggung jawab karena manusia hidup bermasyarakat dan
hidup dalam lingkungan alam. Manusia tidak boleh berbuat semaunya saja terhadap
sesame manusia dan alam lingkungannya. Manusia bertindak sesuai dengan norma
kehidupan yang tercermin dalam system nilai budaya mereka, sehingga tercipta
keseimbangan, keserasian, keselarasan antara sesama manusia dan alam lingkungan.
Sebaliknya, apabila manusia bertindak semaunya saja, manusia wajib menanggung,
memikul beban, dan memenuhi segala akibatnya bagi dirinya sendiri dan terhadap
pihak lain yang dirugikan, atau rela dan berkorban kepada alam lingkungannya guna
memulihkan kembali skeseimbangan, keserasian, dan keselarasan yang telah
terganggu.
Tanggung jawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan
manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab. Apabila ia
tidak mau bertanggung jawab, maka ada pihak lain yang memaksakan tanggung
jawab itu. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari
sisi pihak yang berbuat dan dari sisi kepentingan pihak lain. Dari sisi si pembuat ia
harus menyadari akibat perbuatannya itu, dengan demikian ia sendiri pula yang harus
memulihkan kedalam keadaan baik. Dari sisi pihak lain, apabila si pembuat tidak
mau bertanggung jawab, phak lain yang akan memulihkan baik dengan cara
individual maupun dengan cara kemasyarakatan.
Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa
bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruknya perbuatannya itu,
dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya.
Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertnggung jawab perlu ditempuh
usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan, dan takwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
c. Kewajiban dan Tanggung Jawab
1. Kebutuhan dan kewajiban
Handoko Adinoto Billahi Fisabililhaq Fastabiqul Khairat
Setiap manusia di muka bumi ini mempunyai berbagai ragam kebutuhan,
yaitu kebutuhan ekonomi untuk bertahan hidup (survival), kebutuhan biologis
untuk kelangsungan genersi (generation), kebutuhan pendidikan untuk
pengembangan jiwa (intellectual), kebutuhan hiburan/rekreasi untuk
kesenangan dan kesegaran (pleasure), dan kebutuhan pekerjaan untuk biaya
hidup (income for living).Untuk memenuhi segala kebutuhan tersebut
diperlukan perjuangan, yaitu usaha memenuhi kebutuhan hidup dengan kerja
keras.
2. Tipe tanggung jawab
Atas dasar hubungan dengan pihak lain, atau alam lingkungan, atau Tuhan,
dapat dikenal dan diinventarisasi beberapa ragam/tipe tanggung jawab, yaitu:
a) Tanggung jawab kepada diri sendiri
Tanggung jawab kepada diri sendiri menuntut kesadaran setiap manusia
untuk memenuhi kewajiban bagi dirinya sendiri dalam pengembangan
kemandirian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian, manusia
pribadi diharapka dapat memecahkan masalah kemanusiaan mengenai
dirinya sendiri.
b) Tanggung jawab kepada keluarga
Tanggung jawab kepada keluarga menuntut kesadaran kepala keluarga
(suami) untuk memenuhi kewajiban dalam kehidupan keluarga. Dalam
kehidupan keluarga, dituntut keseimbangan antara kewajiban yang
dipenuhi dan hak yang diperoleh anggota keluarga.
Kewajiban terhadap keluarga dibedakann menjadi kewajiban pokok dan
kewajiban pelengkap. Kewajiban pokok menentukan keberhasilan dan
kelangsungan hidup keluarga, yang umumnya terdiri dari:
1) Menyediakan tempat tinggal keluarga
2) Memberi nafkah lahir dan batin
3) Memberi pendidikan dan perawatan
4) Memberi perlindungan kepada keluarga
Handoko Adinoto Billahi Fisabililhaq Fastabiqul Khairat
Disamping kewajiban pokok, ada lagi kewajiban pelengkap yang
sifatnya menunjang keberhasilan dan kelangsungan hidup keluarga,
antara lain:
1) Munjunjung nama baik keluarga
2) Menjaga kesehatan lingkungan keluarga
3) Membina hubungan baik dengan tetangga
4) Mempererat silaturahmi keluarga
c) Tanggung jawab kepada sesama manusia
Tanggung jawab kepada sesama manusia menuntut kesadaran manusia
untuk memenuhi kewajibannya dalam hubungan hidup bermasyarakat.
Kewajiban itu meliputi kewajiban dalam hubungan individu dengan
individu dan hubungan individu dengan masyarakat.
d) Tanggung jawab kepada alam lingkungan
Tanggung jawab pada alam lingkungan menuntut kesadaran manusia
untuk memenuhi kewajibannya atau pengabdian dan pengorbanannya
dalam menata, memelihara, dan melestarikan alam lingkungan dengan
baik, teratur, dan sehat. Dengan demikian, manusia diharapkan dapat
memecahkan masalah alam lingkungan yang terpengaruh pada nilai
kemanusiaan.
e) Tanggung jawab kepada tuhan
Tanggung jawab kepada tuhan menuntut kesadaran manusia untuk
memenuhi kawajiban dan pengabdiannya kepada Tuhan. Sebagai
makhluk ciptaan Tuhan, manusia bersyukur kepadanya.
d. Pengabdian dan Pengorbanan
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupaun tenaga
sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, atau sataau ikatan dan semua itu
dilakukan dengan ikhlas.
Pengabdian itu pada hakikatnya adalah rasa tanggung jawab. Apabila orang
bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan, hal itu berarti mengabdi
kepada keluarga.
Handoko Adinoto Billahi Fisabililhaq Fastabiqul Khairat
Adapun pengabdiannya sbb
Perbuatan mulia tanpa pamrih.
Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan, tetapi pengorbanan belum
tentu menuntut pengabdian. Misalnya, seorang penyuluh lingkungan
mengabdikan dirinya bekerja di daaerah terpencil yang sulit dicapai karenaa
ketidakadaan transportasi. Karena dia ingin mengamalkan ilmunya, maka dia:
1. Bekerja, tanpa digaji (pengabdian)
2. Ditambah pula melaksanakan penyuluhaan dengaan biaya sendiri selama 1
(satu) bulan (pengorbanaan tenaga, biaya, dan waktu).
Pengabdian dan pengorbanan wujud tanggung jawab
Kesediaaan seorang guru sekolah dasar ditempatkan di pelosok terpencil
daerah transmigrasi adalah pengabdian yang menuntut juga pengorbanan.
Dikatakan pengabdian karena dia mengajar di sana tanpa menerima gaji dari
pemerintah, tanpa usul pengangkatan yang diurus oleh pihak berwenang, serta
dia hanya bertanggung jawab untuk kemajuan dan kecerdasan masyarakat
atau bangsanya. Guru tersebut hannya menerima penghargaan dan belas
kasihan dari masyarakat setempaat. Pengorbanan yang diberikannya berupa
tenaga, pikiran, dan waktu merupakan wujud tanggung jawab untuk
kepentingan anak didiknya.
Pengorbanan adalah pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian
pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak
mengandung pemrih. Suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang
tulus ikhlas semata-mata.
3. KESIMPULAN
Kalau kita melihat secara sederhana kesadaran itu merupakan sebuah rasa kepekaaan
terhadap sesuatu hal yang direfleksikan dari hati. Jika kita sedalami lebih jauh lagi kesedaran
ini pada intinya merupakan hasil dari penyatuan antara hati dengan otak terhadap kebenaran
yang sebenarnya. Memang jika melihat arti kesadaran secara sekilas itu hanya hal biasa-
biasa saja. Tetapi jika kita mau melihatnya lebih dalam tentang apa itu kesadaran maka kita
Handoko Adinoto Billahi Fisabililhaq Fastabiqul Khairat
akan tau sesungguhnya kesadaran itu mempunyai kekuatan yang luar biasa bahkan bisa
menyebabkan perubahan yang luar biasa baik dalam kehidupan beragama, bernegara dan
bermasyarakat.
Jadi pertanyaan yang timbul adalah bagaimana bisa kesadaran itu mempunyai kekuatan yang
begitu besar? Jawabanya simple saja, karena kesadaran itu melebihi kepandaian manusia
sendiri dan boleh dikatan sebabagai refleksi dari tidak tanduk kita sehari-hari. Begitu juga
dalam mencermati keadaan yang terjadi di indonesia akhir-akhir ini, dimana kita melihat
para pemimpin kita yang asik berpolitik memperturutkan hawa nasfsu saja tanpa peduli
dengan tujuan dan cita-cita negara. Sebenarnya ini tidak perlu terjadi klau saja semua wakil
dan pemimpim kita mempunyai kesadaran tentang apa fungsi dia dan apa yang akan dia
lakukan berkenanan dengan tugas yang di emban raknyat kepadanya. Tetapi kayaknya akhir-
akhir ini kita melihat jika konsep kesadaran itu sudah mulai agak jauh dari dalam kehidupan
sehari-hari dalam negara kita, padahal klau kita sadari sebenarnya kesadaran itu juga yang
membedakan antara manusia dan binatang, sebab hanya manusia saja yang dibekali
kesadaran ini yang direfleksikan melaui hati oleh sang pencipta. Kalau kondisinya sudah
seperti apa lagi yang bisa kita banggakan selaku makluk yang paling mulai di muka bumi
ini, subhanallah.
Handoko Adinoto Billahi Fisabililhaq Fastabiqul Khairat