tangerang raya news edisi vi : 9-22 november 2015

8
Gebrak Pakumis Jadi Percontohan Nasional Aroma Pilkada Banten Mulai Terasa 3 Tangsel Belajar Olah Sampah Dari Orang Asing 5 6 EDISI V : 9-22 NOVEMBER 2015 @TANGERANGNEWS_ TANGERANG RAYA NEWS BER R 201 20 5 Rp. 1.500,- Target Renovasi 1000 Rumah di Tahun 2015 4 10 di S ebuah Gerakan Bersama Rakyat Mengatasi Padat Kumuh dan Miskin (Ge- brak Pakumis) diluncur- kan sebagai upaya mengatasi pe- mukiman kumuh di Kabupaten Tangerang. Gerakan ini digulirkan bersamaan dengan hari jadi Pemk- ab Tangerang ke-68 tahun 2011 silam. Sebagai simbol starting ge- rakan, dilakukan penyerahan serti- fikasi hak atas tanah sebanyak 100 bidang kepada Masyarakat Ber- penghasilan Rendah (MBR). Sebagai tindaklanjut, dilaku- kan Peningkatan Kualitas Rumah (PKP) dengan skema cost sharing APBN dan APBD sebanyak 500 unit rumah. Pilot projectnya ada- lah Kampung Rawa Saban, Desa Surya Bahari, Kecamatan Paku- haji. Setelah nyaris lima tahun di- terapkan, Gebrak Pakumis kian membangun optimisme bahwa Kabupaten Tangerang yang 0% pemukiman kumuh bukan mimpi kosong. (*) Program Unggulan Pemkab Tangerang MENGGEBRAK! GEBRAK PAKUMIS

Upload: tangerang-raya-news

Post on 24-Jul-2016

228 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

GEBRAK PAKUMIS MENGEBRAK!

TRANSCRIPT

Page 1: Tangerang Raya News Edisi VI : 9-22 November 2015

Gebrak

Pakumis Jadi

Percontohan

Nasional

Aroma

Pilkada Banten

Mulai Terasa

3

Tangsel Belajar

Olah Sampah

Dari Orang

Asing

5 6

EDISI V : 9-22 NOVEMBER 2015@TANGERANGNEWS_ TANGERANG RAYA NEWS BER R 20120 5

Rp. 1.500,-

Target

Renovasi

1000 Rumah

di Tahun 2015

4

10

di

Sebuah Gerakan Bersama

Rakyat Mengatasi Padat

Kumuh dan Miskin (Ge-

brak Pakumis) diluncur-

kan sebagai upaya mengatasi pe-

mukiman kumuh di Kabupaten

Tangerang. Gerakan ini digulirkan

bersamaan dengan hari jadi Pemk-

ab Tangerang ke-68 tahun 2011

silam. Sebagai simbol starting ge-

rakan, dilakukan penyerahan serti-

fi kasi hak atas tanah sebanyak 100

bidang kepada Masyarakat Ber-

penghasilan Rendah (MBR).

Sebagai tindaklanjut, dilaku-

kan Peningkatan Kualitas Rumah

(PKP) dengan skema cost sharing

APBN dan APBD sebanyak 500

unit rumah. Pilot projectnya ada-

lah Kampung Rawa Saban, Desa

Surya Bahari, Kecamatan Paku-

haji. Setelah nyaris lima tahun di-

terapkan, Gebrak Pakumis kian

membangun optimisme bahwa

Kabupaten Tangerang yang 0%

pemukiman kumuh bukan mimpi

kosong. (*)

Program Unggulan Pemkab Tangerang

MENGGEBRAK!

GEBRAK PAKUMIS

Page 2: Tangerang Raya News Edisi VI : 9-22 November 2015

Belajar dari Kabupaten Tangerang

Pemimpin Umum/ Pemimpin Usaha : Ahan Syahrul Arifi n.

Pemimpin Redaksi:Hendri Teja.

Redaktur: Revi Marta Dasta.

Reporter : Akbar Fitriansyah, Adi Bandaro

Romi Pernando, Aspriadi.

Fotografer : Hadi Suwarman.

Design & Tata Letak: JEESHACE Magenta Bandung.

Keuangan dan Pemasaran : Ninuk.

Sirkulasi & Distribusi : Rosyid .

Penasehat Hukum : Arman Nusantara SH, MH

Redaksi : Tangerang Raya News; Jl. Asem Baris No. 9 Kebon Baru Tebet

Jakarta Selatan. Telp. 021-8351277.

Email : redaksitangerangrayanews.com

Percetakan : PT. Dian Rakyat; Jl. Rawagirang No.8 Kawasan Industri

Pulo Gadung, Jakarta Timur

Editorial

Mpok Romlah...REDAKSI

Dalam inventarisasi sos-

ial ekonomi masyarakat,

Bupati Tangerang Ahmed

Zaki Iskandar menemu-

kan kondisi menyedihkan di kawasan

yang dipimpinnya. Data dan fakta yang

disodorkan kepadanya berisi 407 ka-

wasan padat kumuh miskin (Pakumis)

di Kabupaten Tangerang. Kawasan itu

dihuni 13.950 keluarga yang menem-

pati 81.440 unit bangunan rumah tidak

permanen dan buruh sanitasi.

Berangkat dari data dan fakta ini,

Zaki kemudian memutuskan untuk

menjadikan Gerakan Atasi Kawasan

Pemukiman Padat Kumuh dan Miskin

(Gebrak Pakumis) sebagai program

unggulan. Data tersebut kemudian

dituangkan ke dalam Rencana Pem-

bangunan Jangka Menengah Daerah

2013-2018, dan secara operasional di-

susun rencana strategi penanganan

kawasan Pakumis. Target dari program

ini sendiri adalah peningkatan kualitas

lingkungan padat, kumuh, dan miskin

dengan penyediaan prasarana, sarana,

dan utilitas. Fokus utama Gebrak Pa-

kumis ini adalah sektor air bersih dan

sanitasi dengan titik tumpu pada pe-

ningkatan kualitas rumah.

Ada dua strategi yang diterapkan.

Pertama, community based develop-

ment, di mana masyarakat diberdaya-

kan untuk memperbaiki rumahnya

dengan bantuan stimulan dari Pemkab.

Kedua, itu, strategi partnership prop-

erty development, di mana swasta di-

dorong sebagai pemeran utama dalam

penanganan kawasan kumuh yang

didukung oleh Pemkab dan masyara-

kat. Pemkab Tangerang juga mendo-

rong keterlibatan mitra kerja lainnya,

seperti lembaga pemerintahan terkait,

NGO sampai TNI.

Hasilnya luas biasa. Sampai tahun

2014, Gebrak Pakumis sukses mere-

novasi 2.945 unit rumah. Pencapaian

ini tergolong luar biasa, karena dana

stimulan yang bersumber dari APBD

hanya sejumlah Rp 30,5 milyar. Target-

nya, pada 2015 adalah membedah 1.000

unit rumah keluarga miskin lainnya.

Artinya dalam pelaksanaan Gebrak Pa-

kumis, Pemkab Tangerang tergolong

sukses menyinergikan potensi dari se-

genap stakeholder-nya.

Namun Gebrak Pakumis bukan

sekadar bedah rumah.Titik tumpu-

nya adalah perbaikan sanitasi. Sistem

sanitasi yang buruk merupakan faktor

utama pembentuk dari kekumuhan

sebuah kawasan. Jadi yang diperbaiki

bukan hanya rumah warga namun juga

lingkungannya dan ekonomi kema-

syarakatan. Harapannya, pembangun-

an tersebut bisa dijaga dan taraf hidup

masyarakat meningkat.

Ambil contoh kampung nelayan Ci-

tuis Desa Surya Bahari Kecamatan Paku-

haji. Menurutnya, kawasan ini menjadi

prioritas guna mencegah agar tak ku-

muh. Sebab, kampung nelayan Cituis ini

berpotensi menjadi penghasil ikan asin

terbaik di Kabupaten Tangerang.

Dan yang disebut prioritas tersebut

ternyata bukan main-main. Pembe-

nahan cikal bakal sentra produksi ter-

sebut diikuti dengan gagasan yang le-

bih besar. Pemkab Tangerang sampai

berkeringat untuk menyusun Master

Plan Kawasan Kampung Nelayan dan

Pelabuhan Cituis. Penyusunan ini di-

ikuti dengan perumusan DED Alur

Layar, DED Dermaga, DED Break Wa-

ter, DED Kolam Labuh, DED Tanggul

Penahan Abrasi, sampai DED Pengeru-

kan Sedimentasi.

Berpijak atas pencapaian ini, men-

jadi wajar jika Gebrak Pakumis kemu-

dian dijadikan program percontohan

nasional dalam penanganan kawasan

pakumis. Penghargaan Social Respon-

sibility Award dari lembaga inter-

nasional Non Govermen Organication

(NGO) La Tofe Institute menjadi suatu

yang lumrah. Tanpa bermaksud mer-

endahkan kompetensi kepala daerah

lainnya, sudah selayaknya keberhasil-

an ini menjadi suatu motivasi bahwa

pembenahan kawasan Pakumis secara

manusiawi dan hemat anggaran bukan

sekadar mimpi kosong. (*)

Berita Foto

Penjual barang bekas melintas pintu kereta di Pondok Ranji-Bintaro. Tangsel.

Berbagai upaya dilakukan KPU guna suksesnya Pilwakot Tangsel 2015

terimakasih

Pakumis....Gebrak

PakumisGebrak

Kicau Tangerang

EDISI VI/9-22 NOVEMBER 20152

Tabloid “TANGERANG RAYA

NEWS” adalah media dengan

konsep citizen journalism yang

berfokus pada isu-isu pemba-

ngunan di kawasan Tangerang,

Kabupaten Tangerang, Kota

Tangerang dan Kota Tangerang

Selatan. Tabloid ini diterbit-

kan oleh SAGI Media. Redaksi

mengundang pembaca untuk

berkontribusi dalam bentuk

opini, photo, karikatur maupun

berita seputar pembangunan

kawasan Tangerang. Untuk se-

tiap karya yang dimuat, redaksi

akan memberikan honorium/

cenderamata.

Member of SAGI Media:

Cover: Jeeshace Magenta

Page 3: Tangerang Raya News Edisi VI : 9-22 November 2015

Kekeran

KEKERAN

Keberhasilan Pe-

merintah Kabu-

paten (Pemkab)

Tangerang dalam

penanganan ka-

wasan pemukiman kumuh dia-

presiasi oleh Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional (Bap-

penas). Program Gerakan Atasi

Kawasan Pemukiman Padat Ku-

muh dan Miskin (Gebrak Paku-

mis) yang diselenggarakan sejak

tahun 2011 tersebut kemudian

dirujuk Bappenas menjadi salah

satu program nasional penangan-

an kawasan kumuh 2015–2019.

Kawasan permukiman pen-

duduk di Kabupaten Tangerang

sejatinya terbagi menjadi tiga

tipologi. Ada kawasan nelayan

pesisir di bagian utara, kawasan

pertanian, serta perkotaan dan

industri. Pemukiman kumuh

di ketiga tipologi itu memiliki

kesamaan, yaitu memiliki sani-

tasi yang buruk dan kualitas

rumah yang tidak layak. Hal ini

yang mendorong digelontork-

annya program Gebrak Paku-

mis.

Diketahui, pada 2012 lalu,

di Kabupaten Tangerang ter-

dapat 407 lokasi permukiman

kumuh yang dihuni oleh 13.950

keluarga. Tercatat sebanyak

81.440 kualitas bangunan ru-

mah tidak permanen. Ditemu-

kan 5.283 jumlah keluarga yang

tinggal di bantaran sungai dan

3.836 jumlah rumah yang ter-

dapat di bantaran sungai.

“Yang dibedah tak hanya

rumah warga namun juga ling-

kungannya dan ekonomi kema-

syarakatan di lokasi. Harapan-

nya, semua yang dibangun itu

nantinya bisa dijaga dan taraf

hidup masyarakat mening-

kat,” papar Bupati Tangerang

Ahmed Zaki Iskandar

Dalam pelaksanaannya,

Pemkab Tangerang menerap-

kan strategi Community Based

Development. yaitu pola ke-

bersamaan dan gotong royong.

Masyarakat diberdayakan un-

tuk memperbaiki rumahnya

dengan bantuan stimulan dari

Pemkab. Belakangan, Pemkab

Tangerang juga melibatkan

unsur TNI sebagai pengawas

program.

“Pengawas program Gebrak

Pakumis tahun 2015 ini ada tiga

lapis, yaitu tim fasilitator, tim

teknis dan TNI. Bertambah nya

pengawas dari unsur TNI ini,

kami berkeyakinan bahwa peng-

awasan dilapangan akan lebih

ketat sehingga target program

pun dapat tercapai,” kata Kepa-

la Seksi Perumahan dan Fasili-

tas Umum Bappeda Kabupaten

Tangerang, Erwin Mawandy, di-

kutip dari tangselpos.co.id

Guna mensiasati anggaran,

Pemkab Tangerang menggan-

deng perusahaan-perusahaan,

melalui pemanfaatan dana Cor-

porate Social Responsibility.

“’Perusahaan akan ditanya dulu,

punya dana berapa dan mau

membangun apa,’’ kata Zaki.

Hasilnya luas biasa. Sampai

tahun 2014, dengan dana stim-

ulan sejumlah Rp 30,5 milyar

dari APBD, Gebrak Pakumis

sukses merenovasi 2.945 unit

rumah. Targetnya, pada 2015

adalah membedah 1.000 unit

rumah keluarga miskin lainnya.

Keberhasilan dalam men-

gandeng segenap stakeholder

tersebut menjadi salah satu

landasan Gebrak Pakumis men-

dapat penghargaan Indonesia

Social Responsibility Award

dari lembaga internasional Non

Govermen Organication (NGO)

La Tofe Institute.

“Program Gebrak Pakumis

yang berjalan saat ini men-

dapatkan penghargaan dari

NGO. Ini merupakan bentuk

keseriusan Pemkab Tangerang

dalam menangani kawasan

kumuh dan miskin,” tambah-

nya Erwin Mawardi, Kasu-

bid Perumahan dan Fasos

Fasum Bappeda Kabupaten

Tangerang. (*)

Proyek Kota Cerdas Tangerang Selatan (Tangsel) akan digarap pihak asing. Perima Infra Limited

dipercaya sebagai investor. Proyek ini diklaim akan memudahkan Pemkot untuk memantau

secara real time berbagai aspek dalam kota.

Gebrak Pakumis Jadi Percontohan Nasional

Sinergi Banyak Pihak

Popularitas Program Gebrak Pakumis PROGRAM Gerakan bersama rakyat atasi

pemukiman padat kumuh dan miskin (Ge-

brak Pakumis) merupakan ide dari Bupati

Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar. Agar prog-

ram tersebut bisa berjalan dengan baik maka

pemerintah menggandeng sejumlah pihak se-

bagai pengawas, salah satunya TNI. Sebelum-

nya juga telah ada tim fasilitator dan teknis

yang ikut mengawasi program tersebut.Tahun

2015, Pemerintah Kabupaten Tangerang ba-

kal membangun sebanyak 1.000 unit rumah

padat kumuh untuk mengatasi pemukiman

kumuh dan masyarakat miskin, yang tersebar

di 10 kecamatan dari 29 kecamatan.

Hasil penelusuran Tangerang Raya

News, masyarakat Kabupaten Tangerang

mengetahui dengan program Gebrak Paku-

mis itu. Namun masyarakat lebih familiar

dengan program bedah rumah.Tentu saja

program untuk orang miskin itu disambut

baik oleh masyarakat karena sangat ber-

manfaat membantu masyarakat yang ku-

rang mampu dan tidak memiliki rumah.

Seorang warga bernama, Yanti (38)

mengungkapkan bahwa Ia memang tidak

dapat program tersebut karena berada

di perumahan dekat pabrik yang dikate-

gorikan sebagai masyarakat yang mampu.

Ia menilai penerapan program Gebrak Pa-

kumis mengedepankan rasa keadilan, ka-

rena yang sepatutnya menerima program

tersebut yang dilakukan oleh pemerintah

kabupaten Tangerang.

“Sepertinya program ini fokus ke-

pada orang miskin, saya sangat mendu-

kung program ini biar rakyat orang mis-

kin mendapatkan rumah yang layak,” ujar

Yanti yang juga warga Talaga Kecamatan

Cikupa, kepada Tangerang Raya News,

Rabu (11/11). (*)

NET

3EDISI VI/9-22 NOVEMBER 2015

Page 4: Tangerang Raya News Edisi VI : 9-22 November 2015

KEKERAN

DALAM rangka mengefektifk an program

Gerakan Bersama Rakyat Atasi Kawasan Ku-

muh Dan Miskin (Gebrak Pakumis), Pemkab

Tangerang menggandeng Universitas Gajah

Mada (UGM) Yogjakarta. Kerjasama ini me-

nyangkut upaya untuk mengembangkan pe-

rumahan dan kawasan permukiman serta

penanganan kawasan kumuh di Kabupaten

Tangerang.  

Menurut Kepala Bappeda Kabupaten

Tangerang, Hery Heryanto kerjasama ter-

sebut akan difokuskan pada wilayah utara.

Sebagaimana diketahui, kawasan utara Ka-

bupaten Tangerang merupakan daerah pe-

sisir pantai. Banyak pemukiman nelayan di

kawasan ini yang memiliki sanitasi buruk

dan kualitas rumah yang tidak layak.

“Kerjasama ini untuk mengidentifi kasi

persoalan kawasan kumuh dan peluang un-

tuk mencarikan solusi di tingkat pusat,” ujar

Hery Jumat (23/10). sebagaimana dikutip

dari jurnaltangerang.co.

Sedangkan Prof. Budi Prayitno dari UGM

mengajak segenap pihak terkait di Kabupa-

ten Tangerang untuk bersinergi dan melaku-

kan perubahan cara berpikir.

“UGM diberi amanah untuk mendorong

Kabupaten Tangerang menangani kawasan

kumuh. Harapan saya, tentu untuk mem-

bangun Kabupaten Tangerang di era saat ini

banyak sekali kendala tapi jangan anggap

itu sebagai kendala, itu harus dijadikan tan-

tangan. Pemerintah harus berfi kir out of the

box,” ungkap Prof. Budi Prayitno dari UGM

saat rapat bersama Kepala SKPD, di ruang

rapat Wareng, Jumat (23/10),

Sebelumnya, dalam pelaksanaan Gebrak

Pakumis, Pemkab Tangerang telah menjalin

kerjasama dengan banyak lembaga. Adapun

mitra yang bergabung antara lain; UWASH-

USAID (Perencanaan Teknis PSU Sanitasi),

Badan Pertanahan Nasional (Sertifi kasi Hak

Atas Tanah), KUD Mina Samudera (Chan-

nelling Pembiayaan Pembangunan Rumah),

LSM BEST (Pendampingan Pembangunan

PSU Sanitasi), Habitat for Humanity (Sin-

kronisasi Program), Satker Bangkim Ke-

menterian Pekerjaan Umum (GIS Kawasan

Pakumis), serta Suvarna Padi, Citra Raya,

Millenium Industri (CSR/TSLP). (*)

PEMKAB Tangerang terus

menggeber peningkatan kese-

jahteraan masyarakat. Mela-

lui Program Gerakan Bersama

Rakyat Atasi Kawasan Padat

Kumuh dan Miskin (Gebrak

Pakumis), Pemkab akan real-

isasikan pembangunan rumah

sebanyak 1000 unit.

Kepala Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah Kabu-

paten Tangerang Hery Hary-

anto mengatakan, 1.000 unit

rumah itu akan tersebar di

10 kecamatan dari 29 keca-

matan yang ada di Kabupaten

Tangerang.

“Rumah yang akan dibangun

rumah dari semi permanen

menjadi permanen,” terangnya.

Pembangunan rumah ini

digiatkan untuk mengatasi

pemukiman kumuh dan ma-

syarakat miskin di Kabupaten

Tangerang yang masih tinggi.

Adapun sasaran dari prog-

ram tersebut adalah kawasan

permukiman kumuh, rumah

tidak layak hunui, sarana dan

prasana buruk, rumah tidak

memadai tingkat kesehatanya

dan utilitas rumah yang kurang

baik.

Melalui program ini diha-

rapkan masyarakat semakin

sejahtera dan dapat memiliki

rumah yang layak huni. (*)

Target Renovasi 1000 Rumah di Tahun 2015

UGM Bantu Tangani Kawasan Kumuh

Kawal Gebrak Pakumis, Pemkab Tangerang Gandeng TNIDALAM rangka menyuk-

sekan program Gerakan

bersama rakyat atasi pe-

mukiman padat kumuh dan

miskin (Gebrak Pakumis),

Pemkab Tangerang bekerja-

sama dengan TNI. Sebanyak

41 prajurit dari Kodim 0506

Tangerang dilibatkan un-

tuk melakukan pengawasan

program tersebut.

Sebelum terjun ke la-

pangan para prajurit ini men-

dapatkan pembekalan tek-

nis dari Pemkab Tangerang.

Bimtek ini dilakukan pada

Kamis (5/11), oleh Badan Pe-

rencanaan Pambangunan

Daerah (Bappeda) Kabupa-

ten Tangerang. Para fasilita-

tornya berasal dari IUWASH

USAID.

Menurut Kasi Pe-

rumahan dan Fasilitas

Umum Bappeda Kabupaten

Tangerang, Erwin Mawandy,

program ini adalah bagian

dari Karya Bakti TNI untuk

rakyat. Apalagi secara teknis,

para TNI memiliki tingkat

disiplin yang tinggi dan ko-

mitmen dalam membangun

bangsa. Kedisiplinan dan

komitmen yang tertanam

pada jiwa TNI diharapkan

dapat ditansformasikan ke-

pada masyarakat khususnya

keluarga penerima bantuan

Gebrak Pakumis.

Nantinya para prajurit

TNI tersebut akan menye-

bar ke 41 titik lokasi Gebrak

Pakumis di 29 desa dan 10

kecamatan. Mereka akan

bekerja selama 15 hari, mu-

lai dari pembekalan teknis,

pelaksanaan pengawasan

dan paska pelaksanaan.

Dengan penglibatan ini

maka pengawasan program

Gebrak Pakumis tahun 2015

ini ada tiga lapis, yaitu tim

fasilitator, tim teknis dan

TNI. (*)

NET

EDISI VI/9-22 NOVEMBER 20154

Page 5: Tangerang Raya News Edisi VI : 9-22 November 2015

KOTA KITE

Bayar Pajak Cukup di Alfamart

TEROBOSAN sistem pe-

layanan pajak diberlakukan

di Kabupaten Tangerang.

Masyarakat Kabupa-

ten Tangerang kini dapat

membayar Pajak Bumi dan

Bangunan Pedesaan dan

Perkotaan (PBB - P2) di gerai

Alfamart di seluruh wilayah

Kabupaten Tangerang.

“Masyarakat cukup mem-

bawa nomor pajak kepada

kasir Alfamart. Setelah itu,

konsumen dapat membayar

secara tunai,” ujar Roni di

Kabupaten Tangerang, Rabu

11/11/2015

Dengan sistem seperti ini,

masyarakat lebih mudah dan

cepat untuk membayar pajak.

Tidak lagi antri dan harus ke

kantor pajak. “Lebih mem-

permudah masyarakat untuk

membayar,” ujarnya.

Menurutnya, sistem ini

sudah berjalan kurang lebih

empat bulan dan cukup efek-

tif untuk menggaet masyara-

kat membayar pajak.

Diketahui, Bank BJB te-

lah bekerja sama dengan PT

Sumber Alfaria Trijaya (Tbk)

untuk memperluas delivery

channel bagi pembayaran

PBB - P2.

“Melalui layanan ter-

sebut diharapkan dapat

memberikan kemudahan

sekaligus meningkatkan

kesadaran masyarakat da-

lam membayar pajak dae-

rah,” ujar Direktur Utama

(Dirut) Bank BJB, Ahmad

Irfan.

Sistem ini diharapkan

dapat jadi percontohan dis-

eluruh Indonesia. Program

ini juga mendapatkan du-

kungan penuh dari Pemkab

Tangerang. (*)

Tangsel Belajar Olah Sampah Dari Orang Asing

Kota Tangerang Ogah Tampung Sampah Jakarta PEMKOT Tangerang menya-

takan keengganannya untuk

menampung sampah di TPA

Rawa Kucing. Menurut Wali

Kota Tangerang Arief R Wis-

mansyah, Pemkot Tangerang

sekarang sudah kewalahan

mengatur sampai 1000 ton/

hari.

“Memang baru 15 hektar

dari 35 hektar yang terpakai

di TPA Rawa Kucing, tetapi

masalahnya kita fokus untuk

tangani masalah sampah di

Tangerang saja,” katanya.

Arief mengaku telah ber-

komunikasi dengan Gubernur

DKI Jakarta Basuki Djaja Pur-

nama atau Ahok. Namun tidak

ada pembahasan tentang pena-

waran DKI untuk membuang

sampah ke Kota Tangerang.

Diketahui, pengelolaan

sampah DKI yang biasanya dis-

alurkan ke TPA Bantargebang.

Akan tetapi truk-truk sampah

DKI yang dikirim ke Bantarge-

bang dicegat di Cileungsi, Ka-

bupaten Bogor. Masyarakat

dijalan yang dilalui truk-truk

tersebut mengaku terganggu

dengan air yang tumpah dari

sampah dan antrian truk yang

memanjang.

Soal sampah DKI, memang

ada perjanjian antara Peme-

rintah Provinsi DKI Jakarta

dan Pemerintah Kota Bekasi

soal rute truk sampah ke Ban-

targebang.

Sore hingga subuh, truk

lewat Jalan Tol Cikampek,

keluar di Bekasi Barat atau

Bekasi Timur, lalu ke Ban-

targebang lewat Jalan Sili-

wangi (Jalan Narogong).

Pagi hingga sore, truk lewat

Jalan Alternatif Cibubur (Ja-

lan Transyogi) dan belok ke

Jalan Narogong di simpang

Cileungsi. Tetapi selama ini,

DKI Jakarta tidak memiliki

perjanjian dengan Pemerin-

tah Kabupaten Bogor. (*)

PERMASALAHAN sampah ma-

sih menghantui Tangsel. Meskipun

kini terdapat Tempat Pembuan-

gan Sampah Reduce, Reuse dan

Recycle (TPS3R ) di 25 titik. Pena-

nganan sampah di Tangsel masih

bermasalah.

Dipimpin Walikota Timra, Eva

Lungstradt, tim dari Swedia ter-

sebut memberikan tips dan trik

pengelolaan sampah yang dilaku-

kan di Timra, Swedia.

“Ketika mereka butuh waktu

puluhan tahun mengatasi masalah

sampah, saya berharap kami le-

bih cepat,” kata Benyamin Davnie,

yang menjamu pertemuan ter-

sebut.

Tangsel dalam pengelolaan

sampah terbilang cukup mem-

prihatinkan. Temuan Kemen-

terian Lingkungan Hidup (KLH),

menyebutkan jika TPA yang me-

layani Tangsel beroperasi tidak

sebagaimana ketentuan yang ber-

laku dan fasilitas di TPA hanya

mampu melayani area pelayanan

sebesar 30%.

Bahkan, dalam keteranganya,

KLH juga menyebutkan, lokasi

TPA Cipecang yang berada tepat di

pinggir sungai membuat sampah-

sampah terbawa arus sungai dan

mencemari air sungai. “Lokasi pe-

mukiman tersebut adalah di de-

kat Perumahan,” Deputi Bidang

Pengelolaan Bahan Berbahaya dan

Beracun, dan Sampah, Ilham Malik

pertengahan tahun ini saat menin-

jau proses sampah di Tangsel. (*)

5EDISI II/14-27 SEPTEMBER 2015

Page 6: Tangerang Raya News Edisi VI : 9-22 November 2015

KABAR WARGA

PILKADA Banten 2017 masih lama, na-

mun para kandidat yang akan bersaing

sudah muncul satu persatu. Hal tersebut

dilihat dari baliho besar yang dipasang

oleh kandidat. Salah satu calon yang me-

masang baliho tersebut adalah Wahidin

Halim, yang dulunya merupakan Waliko-

ta Tangerang dua periode

Billboard Wahidin dengan ukuran be-

sar terpasang di beberapa sudut ditempat

strategis di pusat kota Tangerang. Begitu

juga di Kabupaten Tangerang, tepatnya di

jalan Raya Cikupa-Pasar Kemis, gambar

mantan Camat Tigaraksa ini tersenyum

menyapa masyarakat yang lalu lalang tiap

hari.

Diketahui,pada Pilkada Banten 2011

lalu Wahidin Halim berpasangan dengan

Irna Narulita Dimyati, istri mantan Bupa-

ti Pandeglang.Saat itu Wahidin kalah ber-

saing dengan Ratu Atut-Rano Karno yang

memenangkan Pilkada Banten.Saat kalah

menjadi orang nomor satu di Banten, Wa-

hidin tidak patah semangat, Ia kemudian

mencalonkan diri sebagai anggota DPR

RI dari Parta Demokrat dan terpilih me-

wakili daerah pemilihan Tangerang Raya,

yakni Kota Tangerang, Kota Tangerang

Selatan, dan Kabupaten Tangerang.

Selain Partai Demokrat, Partai Am-

anat Nasional (PAN) Provinsi Banten

ternyatajuga sudah menyiapkan salah

satu kadernya, Yandri Susanto untuk

mengikuti pertarungan Pilkada Banten.

Yandri merupakan kader terbaik PAN

yang kini duduk menjadi anggota DPR

RI, dari Dapil Banten. Dipilihnya Yandri

tertuang saat acara apel siaga dan temu

kader bersama Ketua Umum DPP PAN,

Zulkifl i Hasan, di Gedung Catur, Ciruas,

Kabupaten Serang, Minggu (8/11).

Sedangkan incumbent, Rano Karno

awalnya masih malu-malu menyampai-

kan keinginannya untuk kembali berkaga

di Pilkada Banten. Namun begitu, bela-

kangan, mantan artis itu sudah secara

terbuka mengakuikesiapannya maju dan

siap untuk bersaing dengan kandidat

lainnya.Ia menyatakan siap maju kembali

apabila ada perintah partai. (*)

Aroma Pilkada Banten Mulai Terasa

KABUPATEN Tangerang kaya

akan potensi wisata religi. Salah

satunya adalah Keramat Solerar,

yang berlokasi di Kecamatan Solear,

pemekaran dari Kecamatan Cisoka

Tangerang. Biasanya, menjelang ta-

hun baru Islam, kawasan itu penuh

dikunjungi para peziarah dari ber-

bagai daerah termasuk dari Cire-

bon, Kudus, Jombang, Lampung

maupun Kuningan

Dalam Keramat Solear me-

mang terdapat beberapa makam

kerabat Kesultanan Banten dan

juga para pengikut setia para wali

dari Cirebon. Yang paling kesohor

adalah makam Syekh Mas Massad,

yaitu panglima tentara Islam ditu-

gaskan Sultan Banten untuk me-

nyebarkan agama di Tigaraksa dan

sekitarnya. Konon Keramat Solear

sudah ada sejah tahun 1552, sebagai

petilasan bagi para wali dalam perja-

lanan Cirebon menuju Banten.

Guna melestarikan nilai seja-

rah dan budaya Islam yang kental

di kawasan Tangerang, Pemkab

Tangerang berencana mengem-

bangkan Keramat Solear. Pengem-

bangan ini juga dimaksudkan untuk

memperkuat sektor pariwisata di

Kabupaten Tangerang. Tahap awal-

nya adalah memperbaiki sarana

dan prasarana penunjang.

“Sudah dibuatkan rencana in-

duk proyek wisata dan nantinya

dibangun awal Januari 2016,” kata

Sekda Pemkab Tangerang Iskandar

Mirsyad, sebagaimana dikutip dari

republika.online.

Nantinya Kawasan Solear akan

dilengkapi dengan sejumlah kios

untuk memasarkan hasil produk

kerajinan usaha kecil menengah

(UKM) penduduk sekitar. Khusus-

nya beragam kuliner, seperti kripik

Cisoka dan Kronjo yang menjadi

ciri khas Kabupaten Tangerang.

Keberadaan Keramat Solear

memang membawa berkah bagi

masyarakat sekitar. Menurut

PESTA rakyat sekaligus

agenda kepedulian masyara-

kat terhadap Situ Bungur

kembali digelar pada tang-

gal 24 – 25 Oktober 2015.

Berbagai acara sosial dan

kepedulian terhadap ling-

kungan diagendakan disana.

Beberapa agenda yang

digelar antara lain : lomba

mancing, lomba rakit bambu,

lomba mulung sampah, lomba

dayung perahu karet dan pho-

tography contest.

“Menjaga kelestarian Situ

wajib jadi tanggungjawab ber-

sama, antara pemerintah dan

masyarakat. Dengan agenda

ini, diharapkan masyarakat

memiliki inisiatif untuk men-

jaga kelestarian lingkungan,”

ujar Muthohar Adjky Al Istik-

hory ketua panita acara.

Acara pesta rakyat situ

sendiri digelar oleh Forum

Silaturrahmi Under Child.

Pagelaran ini sendiri pertama

kali dilaksanakan pada 2013

tepatya, tanggal 15 – 16 Juni

2013, lalu yang kedua pada– 26

Oktober 2014 dan pada saat itu

diikuti dengan Festival Palang

Pintu se-Tangerang Selatan

2014 sekaligus peryaan HUT

Kota Tangerang Selatan ke-6

pada tanggal 15 November

2015.

Untuk diketahui, merujuk

pada situs http://www.situ-

bungur.or.id, Forum Silatur-

rahmi Under Child adalah or-

ganisasi kepemudaan yang

terus berusaha dan aktif ter-

libat dalam mengembangkan

aktifi tas-aktifi tas yang positif

di masyarakat. Aktifi tas-akti-

fi tas ini diharapkan mampu

menjadi oase bagi para orang

tua yang khawatir dengan

maraknya pergaulan bebas

yang menjurus pada seks be-

bas dan konsumsi narkoba.

Forum ini berbasis di Kelurah-

an Pondok Ranji, Kecamatan

Ciputat Timur, Tangsel. (*)

Pesta Rakyat Situ Bungur

b d k i k b

Keramat Solear Akan Dikembangkan

EDISI VI/9-22 NOVEMBER 20156

Page 7: Tangerang Raya News Edisi VI : 9-22 November 2015

NGOMONG KOTA

Akhir tahun 2015 sesuai de-

ngan amanat konstitusi,

akan diadakan pilkada (pe-

milihan kepala daerah)

langsung yang diadakan

secara serentak bagi daerah yang masa

jabatan kepala daerahnya habis di tahun

2015 atau sebelum tahun 2015. Negeri

yang menganut sistem demokrasi seper-

ti indonesia memang butuh energi lebih

dalam hal memilih pemimpin, karena di

setiap periode habis masa jabatan di har-

uskan untuk memilih kembali pemimpin

daerah yang baru. Namun kemudian per-

tanyaannya, sejauh apakah pilkada lang-

sung ini mampu menghasilkan pemimpin

daerah yang cakap dan tangguh dalam

memimpin daerahnya ?

Kita mengharap yang terbaik bagi

daerah kita, pemimpin yang mampu

mengatasi berbagai masalah kedaerahan

dengan solusi mumpuni. Tapi kenyata-

annya banyak pemimpin daerah yang di-

hasilkan dari pilkada langsung ini malah

membuat hal yang sebaliknya, melaku-

kan hal-hal yang bersifat menyalahguna-

kan wewenang dan jabatannya, seperti

korupsi, kolusi dan nepotisme. Tidak

sedikit kepala daerah yang melakukan

penyalahgunaan wewenang ini dan akhir-

nya mengakhiri masa jabatan di balik je-

ruji besi. Kita ambil contoh saja, Ratu Atut

Chosiyah, gubernur banten non aktif yang

tersangkut kasus korupsi saat memimpin

Provinsi Banten sebagai Gubernur.

Dianggap sebagai representasi pilihan

masyarakat Banten, Ratu Atut bukannya

melakukan perbaikan besar-besaran bagi

kesejahteraan masyarakat banten malah

justru melakukan tindak pidana korupsi

yang merugikan anggaran daerah banten,

padahal seharusnya anggaran daerah ter-

sebut digunakan untuk pembangunan

daerah Banten yang dalam jangka pan-

jang dapat membawa kesejahteraan bagi

masyarakat Banten. Belum lagi soal ma-

salah penyalahgunaan wewenang yang

melibatkan teman, keluarga dan kroni

para pemimpin daerah. Seperti calon

walikota petahana Tanggerang Selatan

(Tangsel), Airin Rachmi Diany. Memang

secara implisit dan hukum positif Airin

tidak menjadi tersangka korupsi, tapi ba-

gaimana dengan keluarganya yang secara

jelas juga ikut memainkan APBD (ang-

garan pembangunan dan belanja daerah)

Tangsel. Hal tersebut harus disoroti seba-

gai kesalahan Si pemangku kebijakan da-

lam hal ini Airin sebagai Walikota Tangsel

yang membiarkan adanya tindak pidana

korupsi di lingkungan kekuasaannya, ga-

watnya lagi melibatkan suami sendiri dan

kroninya.

Ke depan hal seperti ini tidak boleh

terjadi lagi, demokrasi hadir demi keper-

cayaan masyarakat pada pemimpinnya,

bahwa demokrasi dapat menjadi harapan

dan impian jika pemimpin yang dipilih

dapat membawa kemakmuran dan ama-

nah untuk memimpin daerah tersebut

dengan penuh tanggung jawab, hingga

tercapailah tujuan daerah yang dirumus-

kan para wakil rakyat di daerah.

Lalu apa yang salah dengan sistem pe-

milihan secara langsung, sehingga meng-

hasilkan pemimpin daerah yang di luar

ekspektasi masyarakat dan khalayak luas

? Saya rasa tidak ada yang salah dengan

sistem pemilihan langsung ini, hanya

saja objek demokrasi dalam hal ini ma-

syarakat, belum terlalu menyadari betapa

pentingnya memilih pemimpin yang baik

bagi daerahnya, artinya masih banyak

pemilih yang kurang terdidik dan dis-

adarkan secara politik. Masyarakat ma-

sih belum dapat memahami bagaimana

tipikal pemimpin yang layak dipilih. Ra-

sionalitas masyarakat pemilih juga ma-

sih banyak yang irrasional, mendasarkan

pilihan pada “wani piro” alias perilaku

transaksional. Sehingga pemimpin yang

di hasilkan pada objek masyarakat seperti

ini pun pemimpin dengan motif mencari

untung. Jika di analogikan maka, pemilih

adalah barang yang sudah dibeli, pemim-

pin yang melakukan transaksi dengan

pemilih, bebas memperlakukan barang

tersebut sesukanya, lantas bukan rasa

mengabdi yang jadi tujuan pemimpin tapi

motif bagaimana mencari keuntungan

atas barang yang sudah dibelinya. Ini ke-

nyataan dan sangat miris menyadari ke-

nyataan seperti itu.

Lalu untuk membenahi itu semua,

saya fi kir masyarakat butuh memahami

lebih mengenai fi gur calon pemimpin

yang akan memimpin daerahnya. Ba-

gaimana visi misi, program si calon jika

sudah jadi, background, trackrecord, ke-

seharian si calon dalam bermasyarakat,

keluarga, pergaulan sosialnya, asal usul

dan sebagainya. Ini penting diketahui

agar rasionalitas pemilih dalam memper-

timbangkan pilihannya benar-benar di-

dasarkan pada alasan-alasan yang terbaik.

Masalah memilih pemimpin terbaik ten-

tu masing-masing pribadi memiliki indi-

katornya sendiri, mungkin karena masih

kerabat, karena programnya bagus, ka-

rena secara fi sik enak di lihat dan lainnya.

Namun yang jelas, trackrecord dan vi-

simisi seorang pemimpin harus menjadi

acuan utama kelayakan seseorang pan-

tas di jadikan pilihan untuk memimpin.

Mengingat karakter seseorang akan ter-

bentuk setelah melalui jalan panjang ke-

hidupannya. Jika dia terbiasa mengabdi

pada masyarakat, senantiasa melayani

dan siap kapanpun masyarakat butuh

bantuannya maka dapat dipastikan se-

telah menjadi pemimpin pun karakter

seperti itulah yang timbul dari dirinya.

Jangan dulu berstigma negatif mengenai

jika orang sudah ada di tampuk kekua-

saan maka lupa dengan masyarakat. Kita

harus selalu memiliki harapan jika masih

ada orang baik yang bisa diandalkan men-

jadi pemimpin.

Bagaimana pula jika trackrecordnya

sebagai pemimpin buruk, misalnya peri-

laku korupsi, tidak dekat dengan rakyat

dan mendahulukan golongannya daripa-

da kepentingan masyarakat luas ? Maka

dia akan tetap seperti itu, kecuali jika

dalam masa dekat diadakannya pilkada

kembali dan dia berkepentingan atas itu

karena akan calonkan diri kembali. Pasti-

nya dia akan lakukan tebar pesona, coba

dekati rakyat kembali dengan alibi keber-

hasilan yang telah dilakukan selama masa

jabatannya. Padahal realitasnya dia sudah

membuat jarak pada masyarakat ketika

pilkada masih lama dan utamakan kepen-

tingan keluarga juga kroninya.

Masyarakat harus disadarkan secara

politik jika memilih pemimpin seperti

mempertaruhkan sebagian kehormatan

daerah dipundaknya, jika salah memi-

lih maka 5 tahun kedepan akan menjadi

tahun-tahun masyarakat hidup dalam

pemerasan pemimpin yang coba cari un-

tung atas biaya yang telah dikeluarkannya

saat masa pilkada. Akhirnya kesejahtera-

an masyarakat terabaikan. Sebagai ma-

syarakat kita harus memiliki indikator

dan syarat mengenai karakter kepemim-

pinan yang ideal dalam memilih nanti, hal

tersebut harus didasarkan pada pilihan

Kita Harus Punya Syarat Pemimpin Ideal

7EDISI VI/9-22 NOVEMBER 2015

STRATEGI PENANGANAN KUMUH DI KAB TANGERANG

DATA KUMUH YANG TERSEDIA, SECARA KEBIJAKAN DITUANGKAN KEDALAM

RPJMD 2013-2018, DAN SECARAOPERASIONAL DISUSUN RENSTRAPENANGANAN KAWASAN PADAT,

KUMUH, DAN MISKIN

APBD TA 201150 Unit Rumah Tidak Layak Huni dan PSU (Kp. Rawa saban Desa Suryabahari Kec. Pakuhaji) senilai 500 juta (pilot project)

APBD TA2012(2 tahap)Penanganan 1.052 Unit RTLH dan PSU dengan nilai 8 milyar rupiahTAHAP 1 : 523 Unit (6 Kecamatan, 11 Desa/Kel, 19 kawasan)TAHAP 2 : 529 Unit (8 Kecamatan, 12 Desa/Kel, 12 kawasan)

APBD TA 2013800 Unit RTLH dan PSU dengan nilai anggaran 8 milyar di (13 Kecamatan, 22 Desa/Kel, 29 kawasan )

APBD TA 20141.041 Unit RTLH dan PSU dengan nilai anggaran 14 milyar (9 Kecamatan, 19 Desa/Kel, 29 kawasan) on going

1. Community Based Development 2. Partnership Property Development

KETERLIBATAN MITRA

• Masyarakat diberdayakan untuk memper-baiki rumahnya dengan bantuan stimulan dari PEMDA (sudah berjalan sejak tahun 2011 melalui program Gebrak Pakumis (Gerakan Bersama Rakyat, Atasi Kawasan Padat, Kumuh, dan Miskin)

• Swasta didorong sebagai pemeran utama dalam penanganan kawasan kumuh yang didukung oleh Pemerintah Daerah dan Ma-syarakat (on going)

• IUWASH-USAID (Perencanaan Teknis PSU Sanitasi)

• BPN (Sertifi kasi Hak Atas Tanah)• KUD Mina Samudera (Channelling Pembia-

yaan Pembangunan Rumah)• LSM BEST (Pendampingan Pembangunan PSU

Sanitasi)• Habitat for Humanity (Sinkronisasi Program)• Satker Bangkim KemenPU (GIS Kawasan

Pakumis)• Suvarna Padi, Citra Raya, Millenium Industri,

(CSR/TSLP)

Page 8: Tangerang Raya News Edisi VI : 9-22 November 2015

GADO-GADO

Dalam menjalani hubung-

an ini tentu saja hati dan

logika bercampur-aduk.

Banyak hal yang harus

kita ketahui agar kita bisa

menjalani hubungan jarak jauh dengan

sisi yang positif.

1. Saling percaya

Dalam sebuah hubungan, keper-

cayaan terhadap pasangan berperan

sangat vital terhadap kelangsungan

dan keharmonisan hubungan. Percay-

alah bahwa pasangan Anda akan baik-

baik saja di sana. Percayalah bahwa

Anda dan pasangan Anda akan mam-

pu mempertahankan hubungan jarak

jauh ini.

2. Jaga komitmen

Komitmen perlu Anda pegang de-

ngan kuat. Pastikan Anda berdua sudah

saling mengerti apa komitmen yang su-

dah disepakati. Bicarakan apa saja yang

terasa mengganjal di hati kepada pa-

sangan Anda. Jangan sungkan, lebih baik

bicara apa adanya daripada menyimpan-

nya di hati.

3. Menjaga Komunikasi

Dengan Baik

Hal terpenting dalam menjalani LDR

adalah komunikasi. Usahakan untuk te-

tap menjalin dan menjaga komunikasi.

Berusahalah melakukan komunikasi

yang “berkualitas”. Pilihlah momen yang

tepat untuk menghubungi pasangan

anda. Bicarakanlah sesuatu yang berbo-

bot, tidak harus melulu membahas soal

hubungan Anda.

4. Meminimalisasi Ego

Ego adalah hal yang sangat mempe-

ngaruhi suatu hubungan. Jangan me-

maksakan kehendak. Hubungan dijalani

oleh dua orang yang notabenenya adalah

dua orang yang memiliki pola pikir ber-

beda. Memaksakan ego adalah hal yang

salah dalam suatu hubungan. Cobalah

bersikap adil terhadap pasangan.

5. Jangan Mudah Terhasut

B i a s a - nya dalam

menjalani hubungan jarak jauh. Sema-

kin jauh jaraknya semakin besar pula rasa

kecurigaan yang akan timbul. Akan ada

orang-orang yang menjadi pengadu dom-

ba antara Anda dan pasangan. Ada yang

disengaja ada juga yang tidak disengaja.

Hal yang harus diperhatikan jika mulai

mendengar hal miring tentang pasangan

adalah jangan emosi. Percayalah, tidak se-

mua yang kita dengar sama dengan yang

kita lihat. Daripada langsung percaya dan

marah-marah ke pasangan, lebih baik kita

cari tahu sendiri kebenarannya.

6. Sempatkan Bilang

“I Love You”

Hubungan bukan hanya mengenai

kata-kata indah. Dalam LDR bukan hal

yang mudah untuk memberikan per-

hatian berupa tindakan. Cukup ingat-

kan dia bahwa Anda sangat mencintai-

nya. Jangan biarkan jarak memudarkan

rasa cinta pasangan Anda. Buatlah dia

merasa bahwa apa yang telah kalian

jalani selama ini tidak akan

berakhir sia-sia.

7. Berikanlah kejutan

Jika memang memungkinkan, ti-

dak ada salah nya mengunjungi pa-

sangan Anda sebagai kejutan seka-

ligus memberikan hadiah barang

kesukaan dia. Hal ini tidak bisa di-

anggap sepele. Bisa jadi kedatangan

Anda adalah sebuah anugerah terin-

dah bagi pasangan Anda sekaligus da-

pat memberikan sebuah kepercayaan

bahwa Anda memang benar-benar

serius menjalin hubungan.

8. Dekati orang tua dan

teman-teman pasangan anda

Berusahalah untuk tetap menjaga ko-

munikasi dengan keluarga dan teman-

teman dekat pasangan Anda. Secara tidak

langsung hal ini juga memiliki efek positif

terhadap hubungan Anda. Bagaimanapun

juga orang-orang terdekat pasangan Anda

pasti juga sering menjalin komunikasi de-

ngan pasangan Anda.

Anda pasti mengalami yang nama-

nya kebuntuan ide atau ilham dalam

berkarya, baik itu memunculkan ide

menulis maupun ide-ide kreatifi tas lain.

Biasanya ini terjadi apabila kita dalam

kondisi tekanan yang berlebih seperti

dikejar batas waktu dan kondisi penuh

kontraproduktif. Namun kebuntuan ide-

ide cemerlang terkadang juga terjadi saat

kita dalam keadaan santai sekalipun.

Ambil inisiatif untuk menunda peker-

jaan kita dengan cara relaksasi dan pere-

gangan, baik otot badan maupun pikiran.

Karena otak dan badan harus bersinergi

untuk memunculkan ide-ide segar dalam

pikiran kita.

Ada 3 hal yang bisa kita lakukan untuk

menyegarkan kembali pikiran kita se-

hingga bisa membangkitkan ide-ide baru :

1. Refreshing

Melakukan sedikitnya 5 menit be-

ranjak dari kursi kita. Lakukan hal-hal

kecil, seperti menggerak-gerakan ang-

gota badan dan menghirup udara segar.

Agar otak kita kaya akan oksigen dan me-

lancarkan peredaran darah.

2. Hiburan.

Mendengarkan musik kesayangan

dan juga menonton fi lm yang disukai juga

akan menambah relaksasi otot dan mata.

Agar kepenatan dan suntuknya pikiran

akan berkurang dengan perlahan.

3. Browsing Internet.

Surfi ng atau berselancar di dunia

maya menjadi alternatif untuk mengu-

rangi kepenatan otak. Tentunya dengan

konten-konten yang positif dan bila per-

lu konten yang sesuai dengan bidang kita.

Menjalin Hubungan Jarak Jauh (LDR) Long Distance Relationship (LDR) atau yang akrab disebut hubungan jarak jauh adalah hubungan yang dibatasi jarak antar pasangan.

Membangkitkan Ide dan Kreatifi tasOleh : Hadi SW

EDISI VI/9-22 NOVEMBER 20158