tak mendengarkan musik

16
A. LATAR BELAKANG Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok pasien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau diarahkan oleh seorang terapis atau petugas kesehatan jiwa yang telah terlatih (Pedoman Rehabilitasi Pasien Mental Rumah Sakit Jiwa di Indonesia dalam Yosep, 2007). Sedangkan jumlah minimum 4 dan maksimum 10. Kriteria anggota yang memenuhi syarat untuk mengikuti TAK adalah sudah punya diagnose yang jelas, tidak terlalu gelisah, tidak agresif, waham tidak terlalu berat. (Yosep, 2007). Terapi aktivitas kelompok (TAK) dibagi empat yaitu terapi aktivitas kelompok stimulasi kognitif/ persepsi , terapi aktivitas kelompok sensori, terapi aktivitas orientasi realita dan terapi aktivitas kelompok sosialisasi (Keliat, 2006). Terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas sebagai stimulasi terkait dengan pengalaman dan atau kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok (Keliat, 2006). Hasil dari pengkajian di ruang Gelatik klien yang mengalami ganguan halusinasi ada 2, isolasi 1

Upload: muhammad-yahya-muhaimin

Post on 12-Dec-2015

15 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

ffsfs

TRANSCRIPT

Page 1: TAK Mendengarkan Musik

A. LATAR BELAKANG

Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan

sekelompok pasien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain

yang dipimpin atau diarahkan oleh seorang terapis atau petugas kesehatan

jiwa yang telah terlatih (Pedoman Rehabilitasi Pasien Mental Rumah Sakit

Jiwa di Indonesia dalam Yosep, 2007).

Sedangkan jumlah minimum 4 dan maksimum 10. Kriteria anggota

yang memenuhi syarat untuk mengikuti TAK adalah sudah punya diagnose

yang jelas, tidak terlalu gelisah, tidak agresif, waham tidak terlalu berat.

(Yosep, 2007).

Terapi aktivitas kelompok (TAK) dibagi empat yaitu terapi aktivitas

kelompok stimulasi kognitif/ persepsi , terapi aktivitas kelompok sensori,

terapi aktivitas orientasi realita dan terapi aktivitas kelompok sosialisasi

(Keliat, 2006). Terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah

terapi yang menggunakan aktivitas sebagai stimulasi terkait dengan

pengalaman dan atau kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok

(Keliat, 2006).

Hasil dari pengkajian di ruang Gelatik klien yang mengalami ganguan

halusinasi ada 2, isolasi social 2, Harga Diri Rendah 1, Perilaku Kekerasan 1

dengan jumlah total 6 orang klien.

B. DEFENISI

Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu

dengan yang lain, saling bergantung dan mempunyai norma yang sama (Stuart

& Laraia, 2001 dikutip dari Cyber Nurse, 2009).

Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan

sekelompok pasien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang

dipimpin atau diarahkan oleh seorang therapist atau petugas kesehatan jiwa

yang telah terlatih (Pedoman Rehabilitasi Pasien Mental Rumah Sakit Jiwa di

Indonesia dalam Yosep, 2007). Terapi kelompok adalah terapi psikologi yang

1

Page 2: TAK Mendengarkan Musik

dilakukan secara kelompok untuk memberikan stimulasi bagi pasien dengan

gangguan interpersonal (Yosep, 2008).

C. MANFAAT TAK

Terapi aktivitas kelompok mempunyai manfaat :

1.Umum

a. Meningkatkan kemampuan menguji kenyataan (reality testing) melalui

komunikasi dan umpan balik dengan atau dari orang lain.

b. Membentuk sosialisasi

c. Meningkatkan fungsi psikologis, yaitu meningkatkan kesadaran

tentang hubungan antara reaksi emosional diri sendiri dengan perilaku

defensive (bertahan terhadap stress) dan adaptasi.

d. Membangkitkan motivasi bagi kemajuan fungsi-fungsi psikologis

seperti kognitif dan afektif.

2.Khusus

a. Meningkatkan identitas diri.

b. Menyalurkan emosi secara konstruktif.

c. Meningkatkan keterampilan hubungan sosial untuk diterapkan sehari-

hari.

d. Bersifat rehabilitatif: meningkatkan kemampuan ekspresi diri,

keterampilan sosial, kepercayaan diri, kemampuan empati, dan

meningkatkan kemampuan tentang masalah-masalah kehidupan dan

pemecahannya.

(Yosep, 2007)

D. TAHAPAN DALAM TAK

Kelompok sama dengan individu, mempunyai kapasitas untuk tumbuh

dan berkembang. Kelompok akan berkembang melalui empat fase, yaitu:

Fase prakelompok; fase awal kelompok; fase kerja kelompok; fase terminasi

kelompok (Stuart & Laraia, 2001 dalam Cyber Nurse, 2009).

2

Page 3: TAK Mendengarkan Musik

1.Fase Pra kelompok

Dimulai dengan membuat tujuan, menentukan leader, jumlah anggota,

kriteria anggota, tempat dan waktu kegiatan, media yang digunakan.

Menurut Dr. Wartono (1976) dalam Yosep (2007), jumlah anggota

kelompok yang idea dengan cara verbalisasi biasanya 7-8 orang.

Sedangkan jumlah minimum 4 dan maksimum 10. Kriteria anggota yang

memenuhi syarat untuk mengikuti TAK adalah : sudah punya diagnosa

yang jelas, tidak terlalu gelisah, tidak agresif, waham tidak terlalu berat

(Yosep, 2007).

2.Fase Awal Kelompok

Fase ini ditandai dengan ansietas karena masuknya kelompok baru, dan

peran baru. Yalom (1995) dalam Stuart dan Laraia (2001) membagi fase

ini menjadi tiga fase, yaitu orientasi, konflik, dan kohesif. Sementara

Tukman (1965) dalam Stuart dan Laraia (2001) juga membaginya dalam

tiga fase, yaitu forming, storming, dan norming).

a. Tahap orientasi

Anggota mulai mencoba mengembangkan sistem sosial masing-

masing, leader menunjukkan rencana terapi dan menyepakati kontrak

dengan anggota.

b. Tahap konflik

Merupakan masa sulit dalam proses kelompok. Pemimpin perlu

memfasilitasi ungkapan perasaan, baik positif maupun negatif dan

membantu kelompok mengenali penyebab konflik. Serta mencegah

perilaku perilaku yang tidak produktif (Purwaningsih & Karlina,

2009).

c. Tahap kohesif

Anggota kelompok merasa bebas membuka diri tentang informasi dan

lebih intim satu sama lain (Keliat, 2004).

3

Page 4: TAK Mendengarkan Musik

3.Fase Kerja Kelompok

Pada fase ini, kelompok sudah menjadi tim. Kelompok menjadi stabil dan

realistis (Keliat, 2004). Pada akhir fase ini, anggota kelompok menyadari

produktivitas dan kemampuan yang bertambah disertai percaya diri dan

kemandirian (Yosep, 2007).

4.Fase Terminasi

Terminasi yang sukses ditandai oleh perasaan puas dan pengalaman

kelompok akan digunakan secara individual pada kehidupan sehari-hari.

Terminasi dapat bersifat sementara (temporal) atau akhir (Keliat, 2004).

E. TAK: STIMULASI PERSEPSI

Terapi aktivitas kelompok (TAK) dibagi empat, yaitu terapi aktivitas

kelompok stimulasi kognitif/persepsi, terapi aktivitas kelompok stimulasi

sensori, terapi aktivitas orientasi realita, dan terapi aktivitas kelompok

sosialisasi (Keliat, 2004).

Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang

menggunakan aktivitas sebagai stimulus terkait dengan pengalaman dan atau

kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok (Keliat, 2004). Fokus terapi

aktivitas kelompok stimulasi persepsi adalah membantu pasien yang

mengalami kemunduran orientasi dengan karakteristik: pasien dengan

gangguan persepsi; halusinasi, menarik diri dengan realitas, kurang inisiatif

atau ide, kooperatif, sehat fisik, dan dapat berkomunikasi verbal (Yosep,

2007).

Ada beberapa definisi dan pendapat mengenai musik menurut beberapa

filsuf, penulis, musikolog maupun penyair, diantaranya adalah sebagai

berikut:

a. Schopenhauer, seorang filsuf dari jerman pada abad ke-19, yang

mengatakan bahwa musik adalah melodi yang syairnya adalah alam

semesta.

4

Page 5: TAK Mendengarkan Musik

b. David Ewen, mendefinisikan musik sebagai ilmu pengetahuan dan seni

tentang kombinasi titik dari nada-nada, baik vocal maupun instrumental.

Musik meliputi melodi dan harmoni sebagai ekspresi dari segala sesuatu

yang ingin diungkapkan terutama aspek emosional.

c. Suhastjarja, seorang dosen senior Fakultas Kesenian Institut Seni

Indonesia Yogyakarta, mengemukakan pendapatnya mengenai musik

adalah ungkapan rasa indah manusia dalam bentuk konsep pemikiran

yang bulat, dalam wujud nada-nada atau bunyi lainnya yang mengandung

ritme dan harmoni serta mempunyai suatu bentuk dalam ruang waktu

yang dikenal oleh diri sendiri dan manusia lain dalam lingkungan

hidupnya sehingga dapat dimengerti dan dinimkatinya.

Terapi musik adalah usaha meningkatkan kualitas fisik dan mental

dengan rangsangan suara yang terdiri dari melodi, ritme, harmoni,

timbre, bentuk dan gaya yang diorganisir sedemikian rupa hingga tercipta

musik yang bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental.

Manfaat terapi music adalah meningkatkan motivasi, pengembangan diri,

dan kesehatan jiwa. Berdasarkan teori tersebut maka Kami mencoba

untuk menerapkan terapi music sebagai terapi aktivitas kelompok.

F. TUJUAN TAK STIMULASI PERSEPSI

Adapun tujuan dari TAK stimulasi persepsi adalah pasien mempunyai

kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang diakibatkan oleh paparan

stimulus kepadanya. Sementara, tujuan khususnya: pasien dapat

mempersepsikan stimulus yang dipaparkan kepadanya dengan tepat dan

menyelesaikan masalah yang timbul dari stimulus yang dialami (Darsana,

2007).

5

Page 6: TAK Mendengarkan Musik

TAK STIMULASI PERSEPSI SENSORI UMUM : MENDENGARKAN

MUSIK

A. Tujuan

1. Tujuan Umum

Klien mampu untuk menyelesaikan masalah yang diakibatkan oleh

paparan stimulus kepadanya dan klien dapat berespon terhadap stimulus

panca indra yang diberikan.

2. Tujuan Khusus

a. Klien dapat mempersepsikan stimulus yang dipaparkan kepadanya

dengan tepat.

b. Klien dapat memberikan tanggapan tentang lagu yang didengar

c. Klien dapat mengungkapkan motivasi yang dimiliki setelah

mendengarkan lagu.

d. Klien dapat mengungkapkan perasaan setelah mendengarkan musik.

3. Tujuan hari ini

a. Klien dapat menyebutkan judul lagu yang didengar.

b. Klien dapat memberikan tanggapan terhadap pendapat klien lain.

B. Karateristik

1. Klien merupakan kelompok heterogen dimana masing – masing klien

memiliki gangguan yang berbeda.

2. Klien yang mengikuti terapi aktivitas ini tidak mengalami perilaku agresif

atau ngamuk dalam keadaan tenang.

3. Klien dapat diajak bekerja sama (kooperatif)

C. Proses Seleksi

1. Mengkaji klien yang kooperatif.

2. Mengkomunikasikan dengan perawat ruangan untuk memilih pasien yang

sesuai.

6

Page 7: TAK Mendengarkan Musik

3. Membuat kontak dengan pasien yang sudah dipilih.

D. Data Klien

1. Ny.

2. Ny.

3. Ny.

4. Ny.

Cadangan

1. Ny.

2. Ny.

E. Seting

Keterangan:

: Leader

: Pasien

: Fasilitator

: co leader

F. Alat

1. Salon

2. Laptop

7

Page 8: TAK Mendengarkan Musik

G. Metode

1. Dinamika kelompok

2. Mendengarkan music

3. Diskusi dan tanya jawab

H. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN

Terapi aktivitas kelompok (TAK) melihat menggambar ini dilaksanakan pada:

Hari, Tanggal, Tahun : Rabu , 09 September 2015

Waktu : 09.00 s/d selesai

Tempat : Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat.

I. Susunan Pelaksana Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Menggambar

1. Leader : Linda Rahayu Novianty, S.Kep

2. Observer : Muhammad Yahya Muhaimin , S.Kep

3. Fasilitator 1 : Agung Rizkhi, S.Kep

4. Fasilitator 2 : Bahrudin, S.Kep

5. Fasilitator 3 : Lilis Ruslisah, S.Kep

6. Fasilitator 4 : Puji Nurul Sa’idah, S. Kep

J. Langkah kegiatan

1. Persiapan

a. Membuat kontrak dengan klien tentang TAK

b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2. Orientasi

a. Salam terapeutik

Salam dari perawat kepada klien

b. Evaluasi/validasi

1) Menanyakan perasaan klien pada saat ini

2) Menanyakan masalah yang dirasakan

3) Menanyakan penerapan TAK yang lalu

8

Page 9: TAK Mendengarkan Musik

c. Kontrak

1) Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu mendengarkan musik

2) Menelaskan aturan main berikut.

a) Jika ada klien yang ingin meninggalkan klien harus meminta

izin kepada perawat

b) Lama kegiatan 20 menit

c) Klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.

3. Tahap kerja

a. Terapis mengajak klien untuk saling memperkenalkan diri (nama dan

nama panggilan, serta asal), dimulai dari terapis, secara berurutan

searah jarum jam.

b. Setiap kali seorang klien memperkenalkan diri, terapis mengajak klien

untuk bertepuk tangan.

c. Terapis menjelaskan bahwa akan diputar lagu, klien akan

mendengarkan lagu tersebut, setelah lagu selesai diputar, masing –

masing klien akan bergantian mengutarakan pendapat tentang lagu

yang diputar, motivasi yang muncul setelah mendengarkan lagu dan

perasaan setelah mendengarkan lagu.

d. Peserta lain boleh memberikan komentar yang dijelaskan oleh peserta

lainnya.

e. Berikan pujian/penghargaan atas kemampuan klien memberi pendapat

f. Berikan kesimpulan terhadap lagu yang didengar

4. Tahap terminasi

a. Evaluasi

1) Perawat menanyakan perasan klien setelah mengikuti TAK

2) Perawat memberi pujian atas keberhasilan kelompok

b. Tindak lanjut

1) Mendengarkan lagu – lagu yang dapat memberikan motivasi

2) Membuat jadwal mendengarkan lagu

c. Kontrak yang akan datang

1) Menyepakati kegiatan TAK yang akan datang

2) Menyepakati waktu dan tempat

d. Evaluasi

Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya

pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien

sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi presepsi umum, sesi

9

Page 10: TAK Mendengarkan Musik

3 kemampuan yang diharapkan adalah memberi pendapat tentang

gambar, memberi tanggapan terhadap pendapat klien lain dan mngikuti

kegiatan sampai selesai.

10

Page 11: TAK Mendengarkan Musik

TAK STIMULASI PERSEPSI UMUM

Kemampuan Persepsi: Mendengarkan lagu

NoAspek Yang

Dinilai

Nama Klien

Ny. Ny. Ny. Ny.

1 Memberi pendapat

tentang lagu yang

didengar

2 Menyampaikan

motivasi yang

dirasakan setelah

mendengarkan

lagu.

3 Memberi

tanggapan terhadap

pendapat klien lain

4 Mengikuti kegiatan

sampai selesai

Petunjuk

a. Dibawah judul nama klien, tulisa nama penggilan klien yang ikut Tak

b. Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda √ jika ditemukan

pada klien atau tanda × jika tidak ditemukan

11

Page 12: TAK Mendengarkan Musik

DAFTAR PUSTAKA

Keliat, budi anna. 2004. Keperawatan jiwa: terapi aktivitas kelompok.

Jakarta. EGC

Stuart G, W. 2007. Buku Saku Keperawatan. Jakarta : EGC.

Yosep, Iyus. 2007. Keperawatan Jiwa. Bandung : Reflika Aditama.

12