tajuk rencana

6
Tajuk Rencana Pemkab Bandung Barat (KBB) Perlu Mengoptimalkan Potensi Zakat Saturday, 28 August 2010 14:02 Sebagaimana dikutip dari gatra.com (28/08/10) Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten Karawang, Jawa Barat, memperkirakan, potensi zakat fitrah di kabupaten tersebut mencapai sekitar Rp 3 miliar. Jika daerah tetangga Kabupaten KBB yaitu Kabupaten Karawang mampu mendayagunakan potensi zakatnya yang mencapai Rp. 3 Milyar, maka potensi KBB seharusnya lebih besar lagi, karena luasnya daerah KBB itu sendiri. Potensi zakat ini bisa berperan dalam upaya pemerataan kesempataan ekonomi, mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan di KBB. Apalagi jika potensi zakat ini sudah dikelola secara online dari mulai Kabupaten, Kecamatan sampai dengan Desa (BBO/ACS). Sorotan Bandung Barat Online Tentang KBB Saat Ini Sunday, 22 August 2010 11:17 Mengamati perjalanan Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat pada tahun ke 3 ini banyak hal yang menjadi catatan dari seluruh mekanisme pembangunan yang telah, sedang dan akan dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung Barat selama ini. Pada dasarnya seluruh rangkaian proses dan mekanisme pembangunan harus mengacu pada sebuah aturan yang baku yang harus disesuaikan dengan segala peraturan dan perundang- undangan yang berlaku, yang pada awalnya harus diproses dan digodog terlebih dahulu di lembaga legislatif (DPRD KBB), baik pada tahap perumusan, penetapan dan pelaksanaan pembangunan sampai pada tahap evaluasi. Semua mekanisme, ketentuan dan peraturan serta pelaksanaan pembangunan harus

Upload: ana

Post on 12-Dec-2015

217 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

indonesia

TRANSCRIPT

Page 1: Tajuk Rencana

Tajuk Rencana

Pemkab Bandung Barat (KBB) Perlu Mengoptimalkan Potensi Zakat

Saturday, 28 August 2010 14:02

Sebagaimana dikutip dari gatra.com (28/08/10) Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten Karawang, Jawa Barat, memperkirakan, potensi zakat fitrah di kabupaten tersebut mencapai sekitar Rp 3 miliar. Jika daerah tetangga Kabupaten KBB yaitu Kabupaten Karawang mampu mendayagunakan potensi zakatnya yang mencapai Rp. 3 Milyar, maka potensi KBB seharusnya lebih besar lagi, karena luasnya daerah KBB itu sendiri. Potensi zakat ini bisa berperan dalam upaya pemerataan kesempataan ekonomi, mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan di KBB. Apalagi jika potensi zakat ini sudah dikelola secara online dari mulai Kabupaten, Kecamatan sampai dengan Desa (BBO/ACS).

Sorotan Bandung Barat Online Tentang KBB Saat Ini

Sunday, 22 August 2010 11:17

Mengamati perjalanan Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat pada tahun ke 3 ini banyak hal yang menjadi catatan dari seluruh mekanisme pembangunan yang telah, sedang dan akan dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung Barat selama ini. Pada dasarnya seluruh rangkaian proses dan mekanisme pembangunan harus mengacu pada sebuah aturan yang baku  yang harus disesuaikan dengan segala peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, yang pada awalnya harus diproses dan digodog terlebih dahulu di lembaga legislatif (DPRD KBB), baik pada tahap perumusan, penetapan dan pelaksanaan pembangunan sampai pada tahap evaluasi. Semua mekanisme, ketentuan dan peraturan serta pelaksanaan pembangunan harus dapat dilaksanakan oleh eksekutif  (Pemerintah Daerah KBB) bersama jajarannya dengan baik, agar apa yang menjadi skala prioritas serta skala lainnya, dalam pelaksanaannya tidak menimbulkan permasalahan, apalagi mengalami kemandegan atau kebuntuan. Harapan itu tetunya harapan dari seluruh masyarakat Kabupaten Bandung Barat, yang menginginkan pemerintahannya dapat melaksanakan dan melayani masyarakatnya dengan baik, disamping dapat berjalannya seluruh pembangunan, baik pembangunan infrastruktur, maupun suprastruktur, yang semata-mata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, terlebih kondisi masyarakat Kabupaten Bandung Barat saat ini  yang masih  dikategorikan penduduk miskin berkiras 30 persen dari jumlah penduduk Kabupaten Bandung Barat yang berjumlah 1.500.000 jiwa lebih, artinya penduduk miskin yang bermukim di Kabupaten Bandung Barat sampai saat ini berjumlah kurang lebih 450.000 jiwa penduduk miskin, jumlah yang sangat siginifikan dari jumlah penduduk Kabupaten Bandung Barat saat ini. Gedung kantor pusat pelayanan masyarakat pun (kantor pemerintahan) Pemerintah Kabupaten Bandung Barat samapi saat ini masih

Page 2: Tajuk Rencana

berstatus menyewa di Cangkorah Batujajar yaitu bangunan eks pabrik Pradomo, ( belum memiliki gedung /kantor sendiri) sebagai pusat perkantoran pemerintahan Kabupaten Bandung Barat, namun ironisnya sebuah gedung yang pertama kali Pemerintah Kabupaten Barat berdiri, dan  mendapat dukungan dan bantuan  anggaran dana dari pusat disamping penyertaan anggaran dari APBD tahun anggaran 2009 dengan nilai hampir mencapai anggaran 7 milyar dibangun berlantai dua, yang dibangun di atas lahan bangunan lama, dimana pada awal pemerintahan KBB berjalan dan penjabat sementara Bupati Bandung Barat Tjatja Kuswara berkantor dibangun di Padalarang, sampai saat ini bangunan itu terkatung katung seakan tidak ada jalan penyelesaiannya, sungguh sangat memprihatinkan kita semua. Menyoroti tetang pusat perkantoran pemerintahan Kabupaten Bandung Barat yaitu calon ibukota Kabupaten Bandung Barat yang merupakan amanat Undang-undang no 12 tahun 2007 tentang pembentukan Kabupaten Bandung Barat menjadi daerah otonom di Provinsi Jawa Barat, dimana Kecamatan Ngamprah adalah salah satu wilayah kecamatan di KBB  yang telah ditetapkan sebagai Ibukota Kabupaten Bandung Barat. Sejak tahun anggaran 2008-2009 Pemerintah Kabupaten Bandung Barat melalui APBD nya telah menetapkan anggaran untuk anggaran pembebasan tanah calon pusat perkantoran pemerintahan Kabupaten Bandung Barat di Desa Mekarsari Kecamatan Ngamprah dengan menetapkan anggaran biaya mencapai berkisar kurang lebih 46 Milyar termasuk  dengan bantuan pusat, dengan luas lahan calon pusat perkantoran pemerintahan KBB tahap pertama seluas 50 hektar di Desa Mekarsari berdasarkan surat keputusan Bupati Bandung Barat, namun pada awal pelaksanaan pembebasan tanah calon ibukota yang dilaksanakan oleh panitia pembebasan tanah Pemda KBB harus menuai permasalahan dan harus berurusan dengan polisi, karena diindikasikan ada salah satu oknum panitia pembabasan tanah yang ikut bermain dengan broker tanah yang ingin meraup keuntungan sendiri. Sekarang kenyataannya pembebasan tanah untuk calon ibukota KBB pun terkatung katung. Belum masalah yang satu terselesaikan akhir-akhir ini muncul lagi permasalahan baru tetang lokasi TPA sampah Sarimukti Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat, yang merupakan tempat pembuangan akhir sampah dari Kota Bandung dan daerah lainnya, banyak ditentang masyarakat sekitar yang juga disuarakan oleh Koalisi LSM Bandung Barat, karena tidak konsistennya komitmen yang telah dibangun terutama komitmen kepada warga masyarakat disekitar TPA sampah, disamping kurang maksimalnya koordinasi antar lintas pemerintahan antara pemda KBB dan Pemda lainnya. Satu lagi permasalahan baru yang akhir-akhir ini hangat di  kalangan masyarakat dan telah beredar di berbagai media pemberitaan baik media cetak maupun media online, dimana ditemukannya  anggaran tahun 2010 yang tidak beres atau ngaco karena mendadak terkuak adanya anggarasn sebesar Rp.120 Milyar, yang akhir-akhir ini menimbulkan pro kontra di kalangan intern tertentu, sehinga mendorong salah satiu fraksi di DPRD KBB  untuk melakukan hak angket, bagaikan benang kusut yang harus diurai, dan memang harus diurai. (BB/AR). 

Cicak Vs Buaya

Sunday, 01 November 2009 22:29

Page 3: Tajuk Rencana

Sebuah spanduk yang terpasang di jembatan Tol Bogor-Ciawi dari Komite Rakyat Anti Korupsi (KRAK), Minggu (1/9/09) bertuliskan Buaya dilawan !!, gerakan masyarakat untuk menunjukkan aksi solidaritas terhadap pimpinan non aktif KPK Chandra M Hamzah serta Bibit S Rianto mulai menunjukan gerakan dimana-mana, mulai dari gerakan sosial media seperti Facebook dengan 1.000.000 dukungan untuk Chandra M Hamzah dan Bibit S Rianto, ataupun dukungan simpatik dari LSM-LSM anti Korupsi, salah satunya seperti ditunjukkan oleh foto ini. Sudah saatnya kebenaran diungkap. Karena bagaimanapun dukungan akan terus berdatangan baik dari sosial media seperti facebook dan twitter untuk memberikan dukungan moril bagi pemimpin non aktif KPK yang saat ini ditahan Polisi (ACS/BB Online).

 

TAJUK RENCANA

Harian Kompas, Senin, 27 Oktober 2008 | 00:28 WIB

Menggugat Harga BBMMenarik sekaligus memprihatinkan mencermati pemberitaan media, terutama terkait perseteruan dan serangan terhadap kebijakan pemerintah akhir-akhir ini.Kasus terakhir menyangkut indikasi penalangan Grup Bakrie dan desakan penurunan harga BBM.

Dalam kasus Bakrie, arahnya bahkan tak lagi proporsional karena serangan sudah personal, bahkan mengarah ke gerakan pendongkelan Menkeu oleh kelompok tertentu karena penolakan tegasnya terhadap langkah penyelamatan Bakrie yang saham tiga perusahaan publiknya jatuh di bursa.

Dalam kasus harga BBM, pemerintah dikeroyok beramai-ramai oleh DPR dan pengamat karena menolak menurunkan harga BBM bersubsidi di tengah kecenderungan terpuruknya harga minyak mentah dunia, hingga di bawah 70 dollar AS/barrel. Dalam kasus harga BBM, pemerintah terlihat lebih kompak. Berbeda dengan kasus penalangan terhadap Bakrie yang menunjukkan pejabat pemerintah sendiri terbelah ke dalam dua kubu.

Terkait bail out, rasanya kita semua sepakat, tidak selayaknya dalam kondisi kesulitan yang dihadapi perekonomian dan rakyat sekarang ini, negara lagi-lagi menalangi konglomerat besar, siapa pun dia dan apa pun alasannya. Tidak akan adil bagi rakyat yang kehidupannya sudah sulit jika mereka kembali harus menanggung beban dari sepak terjang pelaku bisnis.

Dalam kasus BBM, masing-masing memiliki rasionalitas sendiri. Argumen mereka yang menghendaki BBM diturunkan, harga minyak mentah dunia sudah di bawah 70 dollar AS/barrel dan Pertamina sudah diuntungkan dengan harga sekarang. Penurunan harga BBM juga akan menolong daya beli rakyat yang babak belur akibat tingginya inflasi. Langkah ini sekaligus akan menyelamatkan sektor riil karena membaiknya daya beli akan

Page 4: Tajuk Rencana

meningkatkan permintaan dan menciptakan pasar bagi sektor rill yang terpukul dampak krisis global. Turunnya harga BBM akan membantu menekan inflasi.

Penolakan pemerintah menurunkan harga BBM lebih dilandasi belum jelasnya arah harga minyak mentah ke depan. Jika pemerintah terlalu cepat menurunkan, bisa jadi dalam beberapa bulan ke depan mereka akan dipaksa menaikkan lagi jika harga minyak kembali naik.

Terlepas dari logika argumen yang ada, ada satu hikmah yang pantas dicatat, yakni pelajaran bagi pemerintah. Ini mungkin bukan semata problem komunikasi, tetapi bisa jadi wujud dari tidak adanya lagi kepercayaan kepada pemerintah. Masyarakat telanjur melihat pemerintah tidak peka terhadap kesulitan rakyatnya.

Jika harga BBM harus naik setiap kali harga minyak mentah naik demi keekonomian, tetapi sulit turun jika minyak mentah turun, lalu apa fungsi negara sesuai Pasal 33 UUD 45? Mengapa mereka begitu cepat mengatakan tidak untuk menurunkan harga, sementara ketika menaikkan harga mereka memaksa rakyat harus menerima dan memahami kesulitan yang dihadapi keuangan negara tanpa memberikan pilihan lain kepada masyarakat.