tahun 2016 - pengadilan negeri...

60
1 LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat, rahmat dan karunianya kami dapat menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA Tahun 2016, yang intinya memuat laporan pencapaian kinerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA selama kurun waktu satu tahun 2016. Laporan Akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) merupakan suatu perwujudan transparansi dan akuntabilitas suatu instansi pemerintah, LKjIP 2016 melaporkan suatu pencapaian kinerja selama tahun 2016. Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA yang dibandingkan dengan rencana kerja yang mengacu pada Rencana Kinerja yang telah ditetapkan. Kami menyadari dalam penyusunan LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA ini tentunya masih terdapat kekurangan, untuk itu kami mohon masukan dan usulan yang positif, namun bersifat membangun untuk peningkatan kinerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA dimasa yang akan datang. Artinya dengan menganalisa hasil laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LKjIP) tahun 2016 yang telah tersusun ini, maka diharapkan adanya suatu langkah nyata untuk meningkatkan kinerja Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Pada akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA tahun 2016 ini.

Upload: dangthu

Post on 22-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tahun 2016 - Pengadilan Negeri Yogyakartapn-yogyakota.go.id/pnyk/media/files/2016022907573923156385356d... · dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

1

LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

karena atas berkat, rahmat dan karunianya kami dapat menyusun Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri,

Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA

Tahun 2016, yang intinya memuat laporan pencapaian kinerja

Kepaniteraan dan Kesekretariatan Pengadilan Negeri, Hubungan

Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA selama kurun

waktu satu tahun 2016.

Laporan Akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)

merupakan suatu perwujudan transparansi dan akuntabilitas suatu instansi

pemerintah, LKjIP 2016 melaporkan suatu pencapaian kinerja selama

tahun 2016. Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana

Korupsi Yogyakarta Kelas IA yang dibandingkan dengan rencana kerja

yang mengacu pada Rencana Kinerja yang telah ditetapkan.

Kami menyadari dalam penyusunan LKjIP Pengadilan Negeri,

Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA ini

tentunya masih terdapat kekurangan, untuk itu kami mohon masukan dan

usulan yang positif, namun bersifat membangun untuk peningkatan kinerja

Kepaniteraan dan Kesekretariatan Pengadilan Negeri, Hubungan

Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA dimasa yang

akan datang. Artinya dengan menganalisa hasil laporan Akuntabilitas

Instansi Pemerintah (LKjIP) tahun 2016 yang telah tersusun ini, maka

diharapkan adanya suatu langkah nyata untuk meningkatkan kinerja

Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi

Yogyakarta Kelas IA.

Pada akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri, Hubungan

Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA tahun 2016 ini.

Page 2: Tahun 2016 - Pengadilan Negeri Yogyakartapn-yogyakota.go.id/pnyk/media/files/2016022907573923156385356d... · dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN
Page 3: Tahun 2016 - Pengadilan Negeri Yogyakartapn-yogyakota.go.id/pnyk/media/files/2016022907573923156385356d... · dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

3

LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016

IKHTISAR EKSEKUTIF

Tersusunnya Laporan Akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah

Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak

Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA tahun 2016 adalah merupakan suatu

bentuk pertanggung jawaban instansi dalam memberikan Laporan

Akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah selama kurun waktu 1 (satu)

tahun, LKjIP tahun 2016 ini sekaligus juga dalam rangka memenuhi

amanah yang tertuang dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia

Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akutabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor:

53 tahun 2014 tertanggal 20 Nopember 2014 tentang Petunjuk Teknis

Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah yang kemudian ditindak lanjuti dengan surat

Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor: 323/SEK/OT.01.2/11/2016

tertanggal 17 November 2016 perihal Penyampaian LKjIP tahun 2016 dan

Dokumen Perjanjian Kinerja tahun 2017.

Adapun LKjIP intinya adalah melaporkan pencapaian kinerja

selama tahun 2016 yang dibandingkan dengan Rencana Kinerja tahun

2016 yang sepenuhnya mengacu pada Rencana Strategis (RENSTRA)

Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi

Yogyakarta Kelas IA.

Salah satu inti kegiatan yang merupakan tugas pokok dan fungsi

serta pencapaian kinerja dari Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan

Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA adalah masalah penyelesaian

perkara tingkat pertama, sehingga penyelesaian perkara yang menjadi

kewenangan Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana

Korupsi Yogyakarta Kelas IA merupakan sasaran strategis yang

berpedoman pada faktor indikator kinerja utama maupun target yang

diinginkan dari realisasi. Adapun pencapaian kinerja lembaga peradilan

dipengaruhi oleh unsur sumber daya manuasia, sarana dan prasarana

serta anggaran yang berkaitan dengan penyelesaian perkara yang

Page 4: Tahun 2016 - Pengadilan Negeri Yogyakartapn-yogyakota.go.id/pnyk/media/files/2016022907573923156385356d... · dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

4

LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016

menjadi kewenangan Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak

Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Pengadilan Negeri, Hubungan

Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA akan selalu

berusaha meningkatkan kualitas kinerja disemua bagian dibawahnya,

sehingga dapat meningkatkan kinerja secara keseluruhan.

Dalam LKjIP ini tertuang indicator kinerja utama dari Pengadilan

Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas

IA yang didukung DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) Pengadilan

Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas

IA tahun 2016. Program tersebut adalah:

1. Program Dukungan manajemen dan Pelaksanaan Tugas

Teknis Lainnya Mahkamah Agung

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Mahkamah Agung

3. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum.

Page 5: Tahun 2016 - Pengadilan Negeri Yogyakartapn-yogyakota.go.id/pnyk/media/files/2016022907573923156385356d... · dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

5

LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR………………………………………

IKHTISAR EKSEKUTIF ………………………………….

DAFTAR ISI ……………………………………………..

BAB I

PENDAHULUAN …………………… … 6

A. Latar Belakang ……………………. 6

B. Tugas dan Fungsi ………………… 7

C. Struktur Organisasi ………………. 7

D. Rencana Strategis 2015-2019…... 7

BAB II

PERENCANAAN KINERJA .. ………………… 12

A. Rencana Kerja ………………………. 12

B. Perjanjian Kinerja (Dokumen Penetapan Kinerja) 14

Tahun 2016

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ……………….. 16

A. Capaian Kinerja Organisasi ……… 16

B. Analisis Akuntabilitas Kinerja …… 22

C. Realisasi Anggaran…………. . 39

BAB IV PENUTUP ……………………. ……………………… 56

LAMPIRAN

Struktur Organisasi …………………………

Page 6: Tahun 2016 - Pengadilan Negeri Yogyakartapn-yogyakota.go.id/pnyk/media/files/2016022907573923156385356d... · dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

6

LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sesuai Peraturan Presiden No 29 tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk

Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka untuk penerapan Reformasi

Birokrasi Mahkamah Agung pada area akuntabilitas dan mewujudkan

manajemen perencanaan kinerja di lingkungan Mahkamah Agung,

Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi

Yogyakarta Kelas IA berkewajiban untuk memenuhi amanah peraturan

tersebut.

Kebijakan yang diambil oleh Pengadilan Negeri, Hubungan

Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA dalam

melaksanakan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan Pelaksanaan

Peradilan Tingkat Pertama, baik yang bersifat administratif, keuangan dan

organisasi yang mengacu pada lembaga Mahkamah Agung RI, sebagai

salah satu institusi Negara sesuai dengan Ketetapan Majelis

Permusyawaratan Rakyat Nomor: XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan

Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme,

berkewajiban untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas, fungsi

dan peranannya dalam pengelolaan sumber daya, dan sumber dana serta

kewenangan lainnya yang diberikan oleh Negara sesuai dengan peraturan

Perundang-Undangan yang berlaku.

Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana

Korupsi Yogyakarta Kelas IA sebagai salah satu satuan kerja dari

Mahkamah Agung yang berkedudukan di Kota Yogyakarta, Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta juga berkewajiban untuk membuat Laporan

Akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2016 dan Dokumen

Penetapan Kinerja Tahun 2017.

Page 7: Tahun 2016 - Pengadilan Negeri Yogyakartapn-yogyakota.go.id/pnyk/media/files/2016022907573923156385356d... · dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

7

LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016

B. TUGAS DAN FUNGSI

Pengadilan Negeri sebagai lembaga peradilan tingkat pertama

mempunyai tugas utama yaitu:

a. Menerima, memeriksa, mengadili dan memutus perkara.

b. Mengajukan berkas perkara ketingkat Banding, Kasasi dan

Peninjauan Kembali (PK), yang diajukan upaya Hukum oleh para

pihak yang berperkara.

c. Melaksanakan putusan (eksekusi) terhadap putusan yang telah

mempunyai kekuatan Hukum tetap.

d. Selain menjalankan tugas pokok tersebut Pengadilan Negeri,

Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta

Kelas IA juga diberi tugas dan kewenangan lain oleh Negara

berdasarkan Peraturan Perundang-Undangan.

C. STRUKTUR ORGANISASI

Struktur Organisasi Pengadilan Negeri diatur dalam Peraturan

Mahkamah Agung RI No. 7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan yang mulai berlaku tanggal

1 Januari 2016. Struktur Organisasi Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial

dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA dapat digambarkan sebagai

berikut :

Page 8: Tahun 2016 - Pengadilan Negeri Yogyakartapn-yogyakota.go.id/pnyk/media/files/2016022907573923156385356d... · dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

8

LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016

GAMBAR. STRUKTUR ORGANISASI PENGADILAN NEGERI, HUBUNGAN

INDUSTRIAL DAN TINDAK PIDANA KORUPSI YOGYAKARTA KELAS IA

Struktur Organisasi Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan

Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pimpinan Pengadilan Negeri terdiri dari Ketua dan Wakil Ketua

2. Hakim yang bertugas menangani perkara dalam kedudukannya sebagai

penyelenggara kekuasaan kehakiman terdiri dari 20 orang Hakim karier,

3 orang Hakim Ad Hoc PHI dan 4 orang Hakim Ad Hoc Tipikor.

3. Panitera selaku Pimpinan Kepaniteraan

4. Sekretaris Selaku Pimpinan Kesekretariatan

5. Kepaniteraan dipimpin oleh Panitera dibantu oleh Panitera Muda

Perdata, Panitera Muda Pidana, Panitera Muda Hukum, Panitera Muda

PHI dan Panitera Muda Tindak Pidana Korupsi .

6. Kesekretariatan yang dipimpin oleh Sekretaris dibantu oleh Kepala Sub

bagian Kepegawaian dan Ortala, Sub Bagian Umum dan Keuangan dan

Sub Bagian Perencanaan, Teknologi Informasi dan Pelaporan.

Hakim

Panitera

Muda

Perdata

Panitera

Muda

Pidana

Panitera

Muda

Hukum

Sub Bagian

Kepegawaian

Organisasi dan

Tata Laksana

Sub Bagian

Umum dan

Keuangan

Sub Bagian

Perencanaan,

TI dan

Pelaporan

Sekretaris

WAKIL KETUA

KETUA

JABATAN FUNGSIONAL

1. Panitera Pengganti

2. Jurusita/Jurusita Pengganti

3. Pranata Peradilan

Panitera

Panitera

Muda

Khusus

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

1. Fungsional Arsiparis

2. Fungsional Pustakawan

3. Fungsional Pranata Komputer

4. Fungsional Bendahara

Page 9: Tahun 2016 - Pengadilan Negeri Yogyakartapn-yogyakota.go.id/pnyk/media/files/2016022907573923156385356d... · dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

9

LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016

7. Kelompok jabatan Fungsional yang berada dibawah kewenangan

Panitera yaitu Panitera Pengganti terdiri dari 26 orang, Juru Sita terdiri

dari 6 orang dan Juru Sita Pengganti yang juga ditugaskan sebagai staf

menyebar diseluruh unit kerja Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial

dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA terdiri dari 17 orang.

D. RENCANA STRATEGIS 2016

Rencana Strategis Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan

Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA tahun 2016-2019 merupakan

komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan

yang terencana dan terprogram secara sistimatis melalui penataan,

penertiban, perbaikan, pengkajian, pengelolaan terhadap system, kebijakan

dan peraturan perundang-undangan untuk mencapai efektivitas dan

efisiensi.

Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta

sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Negeri, Hubungan

Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA diselaraskan

dengan arah kebijakan dan program Mahkamah Agung dimana

pelaksanaan dan perencanaan sudah berbasis kinerja. Program dan

kegiatan Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana

Korupsi Yogyakarta Kelas IA pada tahun 2016 sampai dengan 2019

mengacu pada program-program yang dicanangkan oleh Mahkamah Agung

dan dituangkan dalam Visi dan Misi Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial

dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA.

Adapun Visi Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak

Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA adalah:

“ Terwujudnya Pengadilan Negeri Yogyakarta yang Agung”

Untuk mencapai visi tersebut Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial

dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA menetapkan misi yang

menggambarkan hal yang harus dilaksanakan, yaitu:

1. Menjaga kemandirian Pengadilan Negeri Yogyakarta.

Page 10: Tahun 2016 - Pengadilan Negeri Yogyakartapn-yogyakota.go.id/pnyk/media/files/2016022907573923156385356d... · dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

10

LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016

2. Memberikan pelayanan Hukum yang berkeadilan kepada pencari

keadilan.

3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan di Pengadilan Negeri

Yogyakarta.

4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi di Pengadilan Negeri

Yogyakarta.

Permasalahan yang ada di Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial

dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA adalah para pencari

keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terhadap pelayanan Hukum

di Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi

Yogyakarta Kelas IA belum sepenuhnya terpenuhi sehingga para pencari

keadilan merasa belum puas atas pelayanan Hukum yang diberikan. Tujuan

yang ingin dicapai oleh Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak

Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA tahun 2016 adalah bahwa para pencari

keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terhadap pelayanan Hukum

dapat terpenuhi, kemudian setiap pencari keadilan dapat menjangkau

badan peradilan, dan publik percaya bahwa Pengadilan Negeri, Hubungan

Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA dapat terjangkau

dengan mudah serta terpenuhi kebutuhannya dan merasa puas atas

pelayanan Hukum yang diberikan.

Untuk mewujudkan perubahan ke arah pembaruan sebagaimana

tercantum dalam cetak biru Mahkamah Agung, Pengadilan Negeri,

Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA selalu

berupaya untuk mengikuti arahan-arahan yang telah ditetapkan untuk

melakukan perubahan. Oleh karena itu, beberapa hal yang menjadi

perhatian dalam penyusunan renstra (rencana strategis) pada Pengadilan

Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas

IA didasarkan pada sasaran-sasaran sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas manajemen dan pelaksanaan tugas teknis

peradilan, diantaranya meliputi akselerasi penyelesaian perkara

dan administrasi, kedisiplinan dalam hal pelaporan perkara secara

Page 11: Tahun 2016 - Pengadilan Negeri Yogyakartapn-yogyakota.go.id/pnyk/media/files/2016022907573923156385356d... · dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

11

LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016

rutin dan tepat waktu, serta peningkatan pengelolaan statistik dan

berkas perkara.

2. Meningkatkan sarana dan prasarana pengadilan.

3. Pemberian bantuan Hukum bagi masyarakat tidak mampu

4. Peningkatan kualitas pelaksanaan dan pertanggungjawaban

administrasi keuangan/pelaksanaan anggaran Pengadilan.

5. Peningkatan kepercayaan publik terhadap pelayanan lembaga

peradilan

6. Pemanfaatan Teknologi informasi guna menunjang keterbukaan

informasi sebagai langkah untuk meningkatkan kepercayaan

masyarakat terhadap lembaga peradilan

Oleh karena itu, rencana strategis yang ingin dicapai Pengadilan

Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas

IA untuk periode tahun 2016-2019 setelah dilakukan review terhadap

renstra yang sebelumnya adalah sebagai berikut:

1. Meningkatnya penyelesaian perkara

2. Peningkatan akseptabilitas putusan Hakim

3. Peningkatan efektifitas pengelolaan perkara

4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan ( acces to

justice )

5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.

6. Meningkatnya kualitas pengawasan

Dengan demikian perencanaan kegiatan Pengadilan Negeri,

Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA akan

didasarkan pada hal-hal tersebut sebagai acuan dalam Pelaksanaan

kinerja.

Page 12: Tahun 2016 - Pengadilan Negeri Yogyakartapn-yogyakota.go.id/pnyk/media/files/2016022907573923156385356d... · dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

12

LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016

BAB II. PERENCANAAN KINERJA

A. RENCANA KERJA

a. Program Utama

Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi

Yogyakarta Kelas IA sebagai instansi vertikal Mahkamah Agung di tingkat

kota/kabupaten merupakan bagian dari lembaga peradilan umum

mempunyai tugas inti (core bussiness) menerima, memeriksa, mengadili

dan memutus perkara Pidana, perkara Perdata, pekara PHI dan perkara

Tipikor di tingkat pertama.

Oleh karena itu yang dijadikan program utama pada perencanaan

strategis di Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana

Korupsi Yogyakarta Kelas IA adalah peningkatan manajemen peradilan

umum dengan rincian kegiatan diantaranya adalah diadakannya Pos

Pelayanan Hukum ( Posbakum), Penyelesaian perkara maksimal 5 bulan,

berkas perkara yang diselesaikan dengan tepat waktu, penyelesaian

perkara prodeo, serta penyelesaian administrasi perkara di tingkat pertama.

Sesuai dengan rencana strategis Pengadilan Negeri, Hubungan

Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA tahun 2016-

2019, program utama yang diambil Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial

dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA adalah:

1. Peningkatan manajemen peradilan umum, meliputi penyediaan pos

bantuan Hukum untuk masyarakat, penyelesaian perkara yang

sederhana, tertib, tepat waktu dan akuntabel, penyelesaian perkara

yang kurang dari 5 ( lima ) bulan, pemberian uang makan terdakwa

serta pengamanan persidangan dan pelaksanaan pembebasan

biaya perkara.

2. Program Dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya,

meliputi peningkatan kualitas sumber daya manusia dan

pemeliharaan fasilitas perkantoran.

3. Program penyediaan dukungan sarana dan prasarana yang

memadai dan pengembangan sistem teknologi informasi peradilan.

Page 13: Tahun 2016 - Pengadilan Negeri Yogyakartapn-yogyakota.go.id/pnyk/media/files/2016022907573923156385356d... · dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

13

LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016

b. Program Kegiatan Pokok

Kegiatan pokok dalam rencana strategis Pengadilan Negeri,

Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA tidak

dapat lepas dari program utama. Kegiatan pokok merupakan penjabaran

dari program utama tersebut.

Kegiatan-kegiatan untuk program peningkatan manajemen peradilan

umum adalah:

1. Meningkatnya penyelesaian perkara

2. Peningkatan akseptabilitas putusan Hakim

3. Peningkatan efektifitas pengelolaan perkara

4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to

justice)

5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan

6. Meningkatnya kualitas pengawasan

Kegiatan untuk program dukungan manajemen dan dukungan teknis

lainnya diantaranya adalah:

Pembinaan administrasi dan pengelolaan keuangan Badan Urusan

Administrasi ( layanan perkantoran ) yang meliputi pembayaran gaji dan

tunjangan, penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran,

honor Dokter, pakaian pramubakti, rapat / koordinasi, perawatan kendaraan

dan perawatan gedung dan bangunan.

Sedangkan untuk program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur Mahkamah Agung yaitu pengadaan sarana dan prasarana di

lingkungan peradilan tingkat pertama, tahun 2016 ini Pengadilan Negeri,

Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA

mendapatkan alokasi dana untuk pengadaan sarana dan prasarana berupa:

- Perangkat pengolah data dan komunikasi beruapa 1 unit CCTV

- Perangkat pengolah data dan informasi berupa 5 unit Computer, 2 unit

Laptop, 5 unit Printer Inkjet, 1 Unit Router dan 1 unit Scaner.

Page 14: Tahun 2016 - Pengadilan Negeri Yogyakartapn-yogyakota.go.id/pnyk/media/files/2016022907573923156385356d... · dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

14

LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016

- Peralatan dan fasilitas perkantoran meliputi 10 unit AC, 5 unit

Meubelair, 5 unit TV LED, 6 unit Wall Fan, 4 unit Exhaust Fan, 1 unit

Lemari Besi dan 4 unit Lemari Arsip.

c. Perjanjian Kinerja ( Dokumen Penetapan Kinerja ) 2016

Dokumen penetapan kinerja merupakan dokumen pernyataan

perjanjian kinerja antara atasan dengan bawahan untuk mewujudkan target

kinerja tertentu. Dokumen penetapan kinerja memuat pernyataan dan

lampiran formulir yang mencantumkan sasaran strategis indikator kinerja

beserta target kinerja dan anggaran, penetapan kinerja yang telah

ditetapkan adalah:

No SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET 1 2 3 4 1 Meningkatnya

penyelesaian perkara a. Persentase mediasi yang

menjadi akta perdamaian. 3%

b. Persentase sisa perkara Perdata Permohonan yang diselesaikan.

100%

c. Persentase sisa perkara Perdata gugatan yang diselesaikan

100%

d. Persentase sisa perkara Pidana yang diselesaiakan

100%

e. Persentase sisa perkara PHI yang diselesaikan

100%

f. Persentase sisa perkara Tipikor yang diselesaikan

100%

g. Persentase perkara Perdata pemohonan yang diselesaiakan

93%

h. Persentase perkara Perdata gugatan yang diselesaikan

68%

i. Persentase perkara Pidana yang diselesaikan

85%

j. Persentase perkara PHI yang diselesaiakan

90%

k. Persentase perkara TIPIKOR yang diselesaikan

95%

l. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan

90%

m. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih 5 bulan

0%

Page 15: Tahun 2016 - Pengadilan Negeri Yogyakartapn-yogyakota.go.id/pnyk/media/files/2016022907573923156385356d... · dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

15

LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016

2. Peningkatan Akseptabilitas Putusan Hakim

a. Persentase perkara Perdata yang tidak mengajukan upaya Hukum Banding

78%

b. Prosentase perkara Pidana yang tidak mengajukan upaya Hukum banding

70%

c. Prosentase Perkara Tipikor yang tidak mengajukan upaya Hukum Banding

20%

d. Persentase perkara Perdata yang tidak mengajukan upaya Hukum Kasasi

90%

e. Persentase perkara Pidana yang tidak mengajukan upaya Hukum Kasasi

70%

f. Persentase perkara PHI yang tidak mengajukan upaya Hukum Kasasi

50%

g. Persentase perkara Tipikor yang tidak mengajukan upaya Hukum Kasasi.

20%

h. Persentase perkara Perdata yang tidak mengajukan upaya Hukum Peninjauan Kembali.

99%

i. Persentase perkara Pidana yang tidak mengajukan upaya Hukum Peninjauan Kembali.

99%

j. Persentase perkara PHI yang tidak mengajukan upaya Hukum Peninjauan Kembali.

90%

k. Persentase perkara Tipikor yang tidak mengajukan upaya Hukum Peninjauan Kembali.

91%

3 Peningkatan efektifitas Pengelolaan perkara

a. Persentase berkas perkara yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap

100%

b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis

100%

c. Persentase penyampaian pemberiatahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak

100%

d. Persentase penyitaan tepat waktu dan tempat

100%

e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara

50%

f. Prosentase responden yang 75%

Page 16: Tahun 2016 - Pengadilan Negeri Yogyakartapn-yogyakota.go.id/pnyk/media/files/2016022907573923156385356d... · dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

16

LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016

puas terhadap proses peradilan 4 Peningkatan

Aksesibilitas terhadap peradilan (acces to justice)

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan

100%

b. Persentase masyarakat pencari keadilan yang mendapat layanan bantuan Hukum (POSBAKUM)

100%

c. Persentase amar putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses online dalam waktu maksimal 1 (satu) hari kerja sejak diputus

20%

5 Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan

Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara Perdata yang berkekuatan Hukum tetap yang ditindak lanjuti

70%

6 Meningkatnya kualitas pengawasan

a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindak lanjuti

100%

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan yang ditindak lanjuti

100%

Page 17: Tahun 2016 - Pengadilan Negeri Yogyakartapn-yogyakota.go.id/pnyk/media/files/2016022907573923156385356d... · dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

16

LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Capaian Kinerja dapat dilihat dari Pengukuran kinerja yang

merupakan perbandingan antara target dengan pencapaian / realisasi kinerja

selama satu tahun. Pengukuran kinerja ini dilakukan instansi pada setiap

berakhir suatu periode. Hal ini dilakukan untuk mengetahui capaian kinerja

organisasi dari target - target yang telah ditetapkan dalam satu tahun dalam

rangka pencapaian rencana / sasaran jangka menengah.

Berikut adalah tabel pengukuran kinerja yang memuat sasaran

strategis, indikator kinerja, target yang direncanakan beserta realisasi pada

akhir tahun 2016 di satuan kerja Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan

Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Dari tabel akan terlihat

prosentase keberhasilan dari masing-masing kegiatan yang ditargetkan.

Sebelum melakukan pengukuran kinerja dengan memperbandingkan

antara target yang telah ditentukan dengan realisasi yang telah dicapai

selama tahun 2016, berikut disampaikan terlebih dahulu rekapitulasi perkara

selama tahun 2016 untuk mengetahui prosentase penyelesaian perkara

selama satu tahun.

Tabel 1. Rekapitulasi jumlah perkara Perdata dalam tahun 2016 Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA NO PERKARA PERDATA

GUGATAN JUMLAH Prosentase

Penyelesaian

1 Sisa tahun 2015 73

2 Masuk dalam tahun 2016 182

3 Putus tahun 2016 151

4 Dicabut tahun 2016 23 Gugatan : 69%

5 Para pihak minta banding 41

6 Perkara banding telah dikirim 41 100%

7 Para pihak minta Kasasi 32

8 Perkara Kasasi telah dikirim 26 81%

9 PK ( Peninjauan Kembali) 11

10 PK Telah dikirim 11 100%

Page 18: Tahun 2016 - Pengadilan Negeri Yogyakartapn-yogyakota.go.id/pnyk/media/files/2016022907573923156385356d... · dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

17

LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016

NO PERKARA PERDATA PERMOHONAN

JUMLAH Prosentase Penyelesaian

1 Sisa tahun 2015 13

2 Masuk dalam tahun 2016 143

3 Putus 142

4 Dicabut 9 Permohonan: 98%

PERKARA MEDIASI JUMLAH Prosentase

Jumlah Perkara yang di mediasi 151

Jumlah mediasi yang menjadi akta perdamaian

3 Mediasi: 2%

Perkara yang selesai dlm waktu

5 bulan 172 94%

Perkara yg selesai dlm waktu lebih dari 5 bulan

10 5%

Permohonan eksekusi 16

Permohonan eksekusi yang ditindaklanjuti/diselesaikan

11 68%

Permohonan Perkara Prodeo 4

Perkara Prodeo yang diselesaikan

4 100%

Tabel 2. Rekapitulasi jumlah perkara Pidana dalam tahun 2016 Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA NO PERKARA PIDANA JUMLAH Prosentase

penyelesaian biasa

1 Sisa tahun 2015 61 Biasa : 89%

2 Masuk dalam tahun 2016 413

3 Putus tahun 2016 422

4 Terdakwa / Jaksa minta banding

19

5 Perkara banding telah dikirim

19 100%

6 Terdakwa / Jaksa minta Kasasi

12

7 Perkara Kasasi telah dikirim

12 100%

Page 19: Tahun 2016 - Pengadilan Negeri Yogyakartapn-yogyakota.go.id/pnyk/media/files/2016022907573923156385356d... · dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

18

LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016

4 PK ( Peninjauan Kembali) 3

5 PK telah dikirim 2 66%

6 Permohonan Grasi 0 0%

NO PIDANA CEPAT/RINGAN/LALU LINTAS

JUMLAH Posentase Penyelesaian

Cepat/ringan Lalu lintas

1 Sisa tahun 2015 - -

2 Masuk dalam tahun 2016 1.101 18.424 Cepat/ringan: 100%

3 Putus tahun 2016 1.101 18.424 Lalu lintas : 100%

Tabel 3. Rekapitulasi jumlah perkara PHI dalam tahun 2016 Pengadilan Negeri Yogyakarta NO PERKARA PHI JUMLAH Prosentase Penyelesaian

1 Sisa tahun 2015 - PHI 100%

2 Masuk dalam tahun 2016

12

3 Putus tahun 2016 12

4 Damai tahun 2016 2

5 Para pihak menerima 3

6 Para pihak minta Kasasi 4

5 Perkara Kasasi telah dikirim

4 100%

Tabel 4. Rekapitulasi jumlah perkara Tindak Pidana Korupsi /TIPIKOR dalam tahun 2016 Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA NO PERKARA TIPIKOR JUMLAH Prosentase

penyelesaian

1 Sisa tahun 2015 2 Tipikor : 55%

2 Masuk dalam tahun 2016 25

3 Putus tahun 2016 15

4 Terdakwa / Jaksa minta banding

11

4 Perkara banding telah dikirim

11 100%

5 Terdakwa / Jaksa minta Kasasi

2

Page 20: Tahun 2016 - Pengadilan Negeri Yogyakartapn-yogyakota.go.id/pnyk/media/files/2016022907573923156385356d... · dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

19

LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016

5 Perkara Kasasi telah dikirim

2 100%

Tabel 6. Rasio Hakim terhadap perkara

Jumlah majelis hakim tahun 2016

Jumlah perkara yang ditangani majelis tahun

2016

Perbandingan rata-rata majelis terhadap perkara

6 majelis Perdata : 182 30 perkara

Pidana : 413 68 perkara

3 Majelis PHI : 12 4 perkara

4 Majelis Tipikor : 25 6 perkara

Dengan rata-rata jumlah majelis 6 ( Enam ) selama tahun 2016, maka

untuk perkara Perdata masing-masing majelis menangani 30 perkara

selama satu tahun, dan untuk perkara Pidana masing-masing majelis rata-

rata menangani 68 perkara dalam satu tahun. Sedangkan untuk perkara

PHI dengan Majelis berjumlah 3 selama satu tahun masing- masing Majelis

menangani 4 perkara dan untuk perkara Tipikor dengan 4 Majelis dalam

satu tahun menangani 6 perkara.

Dari jumlah-jumlah tersebut jika dibandingkan dengan target kinerja

sesuai dengan rencana strategis yang telah disusun pada Pengadilan

Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas

IA akan diperoleh data sebagai berikut:

No Indikator Target Realisasi Capaian

1 Meningkatnya penyelesaian perkara

a. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian

3% 2% 66%

b. Persentase sisa perkara Perdata Permohonan yang diselesaikan

100% 100% 100%

c. Persentase sisa perkara Perdata gugatan yang diselesaikan

100% 100% 100%

d. Persentase sisa perkara Pidana yang diselesaikan

100% 100% 100%

Page 21: Tahun 2016 - Pengadilan Negeri Yogyakartapn-yogyakota.go.id/pnyk/media/files/2016022907573923156385356d... · dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

20

LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016

e. Persentase sisa perkara PHI yang diselesaikan

100% 100% 100%

f. Persentase sisa perkara Tipikor yang diselesaikan

100% 100% 100%

g. Persentase perkara Perdata pemohonan yang diselesaikan

93% 98% 105%

h. Persentase perkara Perdata gugatan yang diselesaikan

68% 69% 101%

i. Persentase perkara Pidana yang diselesaikan

85% 89% 104%

j. Persentase perkara PHI yang diselesaikan

90% 100% 111%

k. Persentase perkara TIPIKOR yang diselesaikan

95% 55% 58%

l. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 bulan

90% 94% 104%

m. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih 5 bulan

0% 5% 0%

2 Peningkatan Aksebtabilitas Putusan Hakim

a. Persentase perkara Perdata yang tidak mengajukan upaya Hukum Banding

78% 83% 106%

b. Prosentase perkara Pidana yang tidak mengajukan upaya Hukum banding

70% 95% 135%

c. Prosentase Perkara Tipikor yang tidak mengajukan upaya Hukum Banding

20% 37% 185%

d. Persentase perkara Perdata yang tidak mengajukan upaya Hukum Kasasi

90% 83% 96%

e. Persentase perkara Pidana yang tidak mengajukan upaya Hukum Kasasi

70% 97% 138%

f. Persentase perkara 50% 66% 132%

Page 22: Tahun 2016 - Pengadilan Negeri Yogyakartapn-yogyakota.go.id/pnyk/media/files/2016022907573923156385356d... · dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

21

LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016

PHI yang tidak mengajukan upaya Hukum Kasasi

g. Persentase perkara Tipikor yang tidak mengajukan upaya Hukum Kasasi.

20% 92% 460%

h. Persentase perkara Perdata yang tidak mengajukan upaya Hukum Peninjauan Kembali.

99% 95% 95%

i. Persentase perkara Pidana yang tidak mengajukan upaya Hukum Peninjauan Kembali.

99% 99% 100%

j. Persentase perkara PHI yang tidak mengajukan upaya Hukum Peninjauan Kembali.

90% 100% 111%

k. Persentase perkara Tipikor yang tidak mengajukan upaya Hukum Peninjauan Kembali.

91% 100% 109%

3 Peningaktan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

a. Persentase berkas yang diajukan, Banding, kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap

100% 100% 100%

b. Persentase berkas yang diegister dan siap didistribusikan ke Majelis

100% 100% 100%

c. Persentase penyampaian pemberiatahuan relaas putusan tepat waktu dan tempat

100% 100% 100%

d. Persentase penyitaan tepat waktu dan tempat

100% 100% 100%

e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara

50% 100% 200%

f. Prosentase responden yang puas terhadap proses

75% 71% 94%

Page 23: Tahun 2016 - Pengadilan Negeri Yogyakartapn-yogyakota.go.id/pnyk/media/files/2016022907573923156385356d... · dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

22

LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016

peradilan 4. Peningkatan

Aksepbilitas terhadap peradilan

a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan

100% 100% 100%

b. Persentase masyarakat pencari keadilan yang mendapat layanan bantuan Hukum (POSBAKUM)

100% 100% 100%

c. Persentase amar putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses online dalam waktu maksimal 1 (satu) hari kerja sejak diputus

20% 100% 500%

5 Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan

Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara Perdata yang berkekuatan Hukum tetap yang ditindak lanjuti

70% 68% 97%

6 Meningkatnya kualitas pengawasan

a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindak lanjuti

100% 0% 0%

b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindak lanjuti

100% 100% 100%

B. Analisis Akuntabilitas Kinerja

Laporan akuntabilitas kinerja merupakan ikhtisar pencapaian sasaran

sebagaimana ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja. Terdapat 6 (enam)

sasaran kinerja yang didalamnya terdapat indikator-indikator kinerja sebagai

acuan dalam mengukur capaian kinerja selama satu tahun untuk diperbandingkan

dengan target yang telah ditentukan sebelumnya dalam penetapan kinerja.

Berdasarkan pengukuran kinerja diatas sasaran-sasaran tersebut dapat diuraikan

sebagai berikut:

Page 24: Tahun 2016 - Pengadilan Negeri Yogyakartapn-yogyakota.go.id/pnyk/media/files/2016022907573923156385356d... · dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

23

LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016

1. Meningkatnya Penyelesaian Perkara

Sasaran tersebut mempunyai 13 indikator kinerja diantaranya:

1) Prosentase mediasi yang menjadi akta perdamaian

Target yang ditetapkan untuk indikator ini adalah 3%. Jumlah

perkara yang melalui proses mediasi pada tahun 2016 sebanyak

151 perkara. Dari 151 perkara yang melalui mediasi 3 (tiga)

perkara berhasil menjadi akta perdamaian. Dengan demikian

tingkat keberhasilan mediasi yang menjadi akta perdamaian adalah

2%.

Pencapaian target digambarkan sebagai berikut:

indikator kinerja Target Realisasi Prosentase

Prosentase mediasi yang

menjadi akta perdamaian

3% 2% 66%

Prosentase capaian adalah perbandingan antara target dengan

realisasi yang dicapai pada tahun 2016, dengan demikian 2 / 3 x

100% = 66%. Dengan demikian pencapaian target belum dapat

terpenuhi, Jika dibandingkan dengan penyelesaian perkara melalui

mediasi yang berhasil menjadi akta perdamaian dua tahun ke

belakang dapat digambarkan dalam tabel berikut:

Keterangan 2014 2015 2016

Jumlah perkara yang

diselesaikan melalui

mediasi

7

5 3

2) Prosentase sisa perkara Perdata permohonan yang diselesaikan

Target yang ditetapkan untuk indikator ini adalah 100%. Dari

jumlah sisa perkara Perdata permohonan tahun 2015 sebanyak 13

perkara dapat diselesaikan pada tahun 2016 sebanyak 13 perkara.

Sehingga prosentase realisasi untuk perkara gugatan pada akhir

2016 adalah 100%.

Pencapaian target digambarkan sebagai berikut:

Page 25: Tahun 2016 - Pengadilan Negeri Yogyakartapn-yogyakota.go.id/pnyk/media/files/2016022907573923156385356d... · dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

24

LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016

Indikator kinerja Target Realisasi Prosentase

Prosentase sisa perkara Perdata

permohonan yang diselesaikan

100% 100% 100%

Prosentase capaian adalah perbandingan antara target dengan

realisasi yang dicapai pada tahun 2016, dengan demikian 100 /

100 x 100% = 100%. Dengan demikian pencapaian target

penyelesaian sisa perkara tahun sebelumnya dapat terrealisasi

secara penuh dan target yang ditetapkan dapat tercapai. Jika

dibandingkan dengan Persentase penyelesaian sisa perkara

Perdata permohonan dua tahun ke belakang dapat digambarkan

dalam tabel sebagai berikut :

Indikator kinerja Tahun Target Realisasi Capaian

Sisa Perkara Perdata

Permohonan 2014 100% 100% 100%

Sisa Perkara Perdata

Permohonan 2015 100% 100% 100%

Sisa Perkara Perdata

Permohonan 2016 100% 100% 100%

3) Prosentase sisa perkara Perdata gugatan yang diselesaikan

Target yang ditetapkan untuk indikator ini adalah 100%. Dari

jumlah sisa perkara Perdata gugatan tahun 2016 sebanyak 73

perkara dapat diselesaikan pada tahun 2016 sebanyak 73 perkara.

Sehingga prosentase realisasi untuk perkara gugatan pada akhir

2016 adalah 100%.

Pencapaian target digambarkan sebagai berikut:

Indikator kinerja Target Realisasi Prosentase

Prosentase sisa perkara Perdata

gugatan yang diselesaikan

100% 100% 100%

Page 26: Tahun 2016 - Pengadilan Negeri Yogyakartapn-yogyakota.go.id/pnyk/media/files/2016022907573923156385356d... · dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

25

LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016

Prosentase capaian adalah perbandingan antara target dengan

realisasi yang dicapai pada tahun 2016, dengan demikian 100 /

100 x 100% = 100%. Dengan demikian pencapaian target

penyelesaian sisa perkara tahun sebelumnya dapat terrealisasi

secara penuh. Dan target yang ditetapkan dapat tercapai jika

dibandingkan dengan persentase penyelesaian sisa perkara

Perdata Gugatan dua tahun Terakhir dapat dilihat dalam tabel

berikut :

Indikator kinerja Tahun Target Realisasi Capaian

Sisa Perkara Perdata

Gugatan 2014 100% 100% 100%

Sisa Perkara Perdata

Gugatan 2015 100% 100% 100%

Sisa Perkara Perdata

Gugatan 2016 100% 100% 100%

4) Prosentase sisa perkara Pidana biasa yang diselesaikan

Target yang ditetapkan untuk indikator ini adalah 100%. Dari

jumlah sisa perkara Pidana biasa tahun 2015 sebanyak 61 perkara

dapat diselesaikan pada tahun 2016 sebanyak 61 perkara.

Sehingga prosentase realisasi untuk perkara Pidana biasa pada

akhir 2016 adalah 100%.

Pencapaian target digambarkan sebagai berikut:

Indikator kinerja Target Realisasi Prosentase

Prosentase sisa perkara Pidana

biasa yang diselesaikan

100% 100% 100%

Prosentase capaian adalah perbandingan antara target dengan

realisasi yang dicapai pada tahun 2016, dengan demikian 100 /

100 x 100% = 100%. Dengan demikian pencapaian target

penyelesaian perkara Pidana biasa dapat terealisasi secara penuh.

Page 27: Tahun 2016 - Pengadilan Negeri Yogyakartapn-yogyakota.go.id/pnyk/media/files/2016022907573923156385356d... · dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

26

LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016

Jika dibandingkan dengan Persentase penyelesaian sisa perkara

Pidana Biasa dua tahun ke belakang dapat digambarkan dalam

tabel sebagai berikut :

Indikator kinerja Tahun Target Realisasi Capaian

Sisa Perkara Pidana Biasa

2014 100% 100% 100%

Sisa Perkara Pidana Biasa

2015 100% 100% 100%

Sisa Perkara Pidana Biasa

2016 100% 100% 100%

5) Prosentase sisa perkara PHI yang diselesaikan

Target yang ditetapkan untuk indikator ini adalah 100%.

Dikarenakan pada tahun 2015 tidak ada sisa perkara yang belum

selesai maka untuk penyelesaian sisa perkara PHI tidak ada

realisasi.

Pencapaian target digambarkan sebagai berikut:

Indikator kinerja Target Realisasi Prosentase

Prosentase sisa perkara PHI

yang diselesaikan

100% 0% 0%

Prosentase capaian adalah perbandingan antara target dengan

realisasi yang dicapai pada tahun 2016, dengan demikian 0 / 100 x

100% = 0%. berikut kami sampaikan capaian realisasi indikator

kinerja penyelesaian sisa perkara PHI dalam dua tahun terakhir:

Indikator kinerja Tahun Target Realisasi Capaian

Sisa Perkara PHI 2014 100% 100% 100%

Sisa Perkara PHI 2015 100% 100% 100%

Sisa Perkara PHI 2016 100% - -

Page 28: Tahun 2016 - Pengadilan Negeri Yogyakartapn-yogyakota.go.id/pnyk/media/files/2016022907573923156385356d... · dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

27

LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016

6) Prosentase sisa perkara Tipikor yang diselesaikan

Target yang ditetapkan untuk indikator ini adalah 100%. Dari

jumlah sisa perkara Tipikor tahun 2015 sebanyak 2 perkara dapat

diselesaikan pada tahun 2016 sebanyak 2 perkara. Sehingga

prosentase realisasi untuk perkara Tipikor pada akhir 2016 adalah

100%.

Pencapaian target penyelesaian sisa perkara Tipikor dapat

digambarkan sebagai berikut:

Indikator kinerja Target Realisasi Prosentase

Prosentase sisa perkara Tipikor

yang diselesaikan

100% 100% 100%

Prosentase capaian adalah perbandingan antara target dengan

realisasi yang dicapai pada tahun 2016, dengan demikian 100 /

100 x 100% = 100%. Dengan demikian pencapaian target

penyelesaian perkara Tipikor dapat terealisasi secara penuh. Jadi

terget yang telah ditetapkan untuk indikator kinerja penyelesaian

sisa perkara Tipikor mencapai target yang ditetapkan, jika

dibandingkan dengan Persentase penyelesaian sisa perkara

Tipikor dua tahun ke belakang dapat digambarkan dalam tabel

berikut :

Indikator kinerja Tahun Target Realisasi Capaian

Sisa Perkara Pidana Korupsi

2014 100% 100% 100%

Sisa Perkara Pidana Korupsi

2015 100% 100% 100%

Sisa Perkara Pidana Korupsi

2016 100% 100% 100%

7) Prosentase Perkara Perdata Permohonan yang diselesaikan

Target yang ditetapkan untuk indikator ini adalah 93%. Dari jumlah

perkara Perdata permohonan sebanyak 156 perkara dapat

Page 29: Tahun 2016 - Pengadilan Negeri Yogyakartapn-yogyakota.go.id/pnyk/media/files/2016022907573923156385356d... · dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

28

LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016

diselesaikan pada tahun 2016 sebanyak 145 perkara, perkara

dicabut 9. Sehingga prosentase realisasi untuk perkara Pidana

biasa pada akhir 2016 adalah 98%.

Pencapaian target digambarkan sebagai berikut:

Indikator kinerja Target Realisasi Prosentase

Prosentase perkara Perdata

permohonan yang diselesaikan

93% 98% 105%

Prosentase capaian adalah perbandingan antara target dengan

realisasi yang dicapai pada tahun 2016, dengan demikian 98 / 93 x

100% = 105%. Dengan demikian pencapaian target penyelesaian

perkara Perdata permohonan dapat terrealisasi secara penuh,

bahkan melebihi target yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan

penyelesaian perkara Perdata permohonan dalam dua tahun

terakhir

Keterangan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016

Sisa Tahun Lalu 10 11 13

Perkara Masuk 110 151 143

Perkara Putus 109 138 154

Sisa 11 24 2

Persentase 90% 90% 98%

Jika dilihat dari data dia terdapat peningkatan kinerja pada indikator

ini sebesar 8 % dari tahun 2015 yang pencapaiannya 90% pada

tahun 2016 realisasinya mencapai 98%

8) Prosentase Perkara Perdata Gugatan yang diselesaikan

Target yang ditetapkan untuk indikator ini adalah 68%. Dari jumlah

perkara Perdata gugatan sebanyak 255 perkara, gugur/cabut 23

perkara, dapat diselesaikan pada tahun 2016 sebanyak 153

perkara. Sehingga prosentase realisasi untuk perkara Perdata

Gugatan pada akhir 2016 adalah 69%.

Pencapaian target digambarkan sebagai berikut:

Page 30: Tahun 2016 - Pengadilan Negeri Yogyakartapn-yogyakota.go.id/pnyk/media/files/2016022907573923156385356d... · dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

29

LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016

Indikator kinerja Target Realisasi Prosentase

Prosentase perkara Perdata

gugatan yang diselesaikan

68% 69% 101%

Prosentase capaian adalah perbandingan antara target dengan

realisasi yang dicapai pada tahun 2016, dengan demikian 69 / 68 x

100% = 101%. Dengan demikian pencapaian target penyelesaian

perkara Perdata gugatan dapat terealisasi maksimal bahkan

melebihi dari target yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan

penyelesaian perkara Perdata gugatan dua tahun ke belakang

dapat digambarkan dalam tabel berikut.

Keterangan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016

Perkara Masuk 190 164 255

Perkara Putus 127 91 176

Sisa 63 73 79

Persentase 67% 50% 69%

9) Prosentase Perkara Pidana yang diselesaikan

Target yang ditetapkan untuk indikator ini adalah 85%. Dari jumlah

perkara Pidana sebanyak 474 perkara dapat diselesaikan pada

tahun 2016 sebanyak 422 perkara. Sehingga prosentase realisasi

untuk perkara Pidana pada akhir 2016 adalah 89%.

Pencapaian target digambarkan sebagai berikut:

Indikator kinerja Target Realisasi Prosentase

Prosentase perkara Pidana yang

diselesaikan

85% 89% 104%

Prosentase capaian adalah perbandingan antara target dengan

realisasi yang dicapai pada tahun 2016, dengan demikian 89 / 85 x

100% = 104%. Dengan demikian pencapaian indikator kinerja

penyelesaian perkara Pidana sesuai dengan yang ditargetkan,

bahkan melebihi dari target yang ditetapkan. Jika dibandingkan

Page 31: Tahun 2016 - Pengadilan Negeri Yogyakartapn-yogyakota.go.id/pnyk/media/files/2016022907573923156385356d... · dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

30

LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016

dengan prosentase penyelesaian perkara Pidana 2 tahun ke

belakang dapat digambarkan sebagai berikut

Keterangan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016

Perkara Masuk 526 471 474

Perkara Putus 448 403 422

Sisa 78 68 52

Persentase 85% 85% 89%

10) Prosentase Perkara PHI yang diselesaikan

Target yang ditetapkan untuk indikator ini adalah 90%. Dari jumlah

perkara PHI sebanyak 12 perkara, dapat diselesaikan pada tahun

2016 sebanyak 12 perkara. Sehingga prosentase realisasi untuk

perkara PHI pada akhir tahun 2016 adalah 100%.

Pencapaian target digambarkan sebagai berikut:

Indikator kinerja Target Realisasi Prosentase

Prosentase perkara PHI yang

diselesaikan

90% 100% 111%

Jika dibandingkan dengan perkara PHI yang diselesaikan dalam

dua tahun ke belakang dapat digambarkan dalam tabel berikut ini :

Keterangan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016

Perkara Masuk 13 7 12

Perkara Putus 9 7 12

Sisa 4 0 0

Persentase 69% 100% 100%

Prosentase capaian adalah perbandingan antara target dengan

realisasi yang dicapai pada tahun 2016, dengan demikian 100 / 90

x 100% = 111%. Dengan demikian penyelesaian perkara Pidana

telah mencapai target, bahkan melebihi target yang ditetapkan.

Page 32: Tahun 2016 - Pengadilan Negeri Yogyakartapn-yogyakota.go.id/pnyk/media/files/2016022907573923156385356d... · dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

31

LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016

11) Prosentase Perkara Tipikor yang diselesaikan

Target yang ditetapkan untuk indikator ini adalah 95%. Dari jumlah

perkara Tipikor sebanyak 27 perkara dapat diselesaikan pada

tahun 2016 sebanyak 15 perkara. Sehingga prosentase realisasi

untuk perkara Tipikor pada akhir 2016 adalah 55%. Pencapaian

target dapat digambarkan sebagai berikut :

Indikator kinerja Target Realisasi Prosentase

Prosentase perkara Tipikor yang

diselesaikan

95% 55% 57%

Prosentase capaian adalah perbandingan antara target dengan

realisasi yang dicapai pada tahun 2016, dengan demikian 55 / 95 x

100% = 55%. Dengan demikian untuk indikator kinerja

penyelesaian perkara Tindak Pidana Korupsi tidak terealisasi

secara maksimal, sesuai target yang ditetapkan dikarenakan

masuknya perkara banyak pada bulan September dan Oktober

sehingga sampai dengan akhir 2016 perkara belum selesai. jika

dibandingkan dengan penyelesaian perkara Tipikor dalam dua

tahun ke belakang dapat digambarkan dalam tabel berikut :

Keterangan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016

Perkara Masuk 22 22 27

Perkara Putus 17 20 15

Sisa 5 2 12

Persentase 77% 91% 55%

Jika di lihat dari tabel diatas terjadi penurunan kinerja yang mana

tahun 2015 capaian kinerjanya adalah 91% sedangkan pada tahun

2016 capaian kinerjanya hanya 55% sehingga untuk indikator

penyelesaian perkara Tindak Pidana Korupsi terjadi penurunan

Sebesar 36%

Page 33: Tahun 2016 - Pengadilan Negeri Yogyakartapn-yogyakota.go.id/pnyk/media/files/2016022907573923156385356d... · dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

32

LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016

12) Prosentase Perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu

maksimal 5 (lima) bulan

Target yang ditetapkan untuk indikator ini adalah 90%. Dari jumlah

perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 ( lima )

bulan sebanyak 182 perkara dapat diselesaikan pada tahun 2016

sebanyak 172 perkara. Sehingga prosentase realisasi untuk

indikator ini pada akhir 2016 adalah 94%

Pencapaian target digambarkan sebagai berikut:

Indikator kinerja Target Realisasi Prosentase

Prosentase perkara yang

diselesaikan dalam jangka waktu

maksimal 5 (Lima) bulan

90% 94% 104%

Prosentase capaian adalah perbandingan antara target dengan

realisasi yang dicapai pada tahun 2016, dengan demikian 94 / 90 x

100% = 104%. Dengan demikian penyelesaian perkara yang

diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5 ( lima ) dapat

terealisasi secara maksimal bahkan melebihi dari target yang

ditetapkan

13) Prosentase Perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih

dari 5 ( Lima ) bulan

Target yang ditetapkan untuk indikator ini adalah 0%. Dari jumlah

perkara 182 perkara, yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih

dari 5 ( lima ) bulan sebanyak 10 perkara. Sehingga prosentase

realisasi untuk indikator ini pada akhir 2016 adalah 0%.

Pencapaian target digambarkan sebagai berikut:

Indikator kinerja Target Realisasi Prosentase

Prosentase perkara yang

diselesaikan dalam jangka waktu

maksimal 5 ( lima ) bulan

0% 5% 0%

Page 34: Tahun 2016 - Pengadilan Negeri Yogyakartapn-yogyakota.go.id/pnyk/media/files/2016022907573923156385356d... · dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

33

LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016

Prosentase capaian adalah perbandingan antara target yang

ditetapkan dengan realisasi yang dicapai pada tahun 2016, dengan

demikian 5/0 x 100% = 0%. Dengan demikian penyelesaian

perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 5 (lima)

bulan tidak sesuai dengan yang ditargetkan karena masih ada

perkara yang penyelesaiannya melebihi 5 bulan.

2. Peningkatan Akseptabilitas Putusan Hakim

Untuk mengetahui pencapaian tingkat akseptabilitas putusan hakim atas

masyarakat pencari keadilan terdapat 11 (Sebelas) indikator untuk

mengukurnya. Indikator tersebut diantaranya adalah:

1) Prosentase perkara Perdata yang tidak mengajukan upaya Hukum

banding

Target yang ditetapkan untuk indikator ini adalah 78%. Dari jumlah

perkara Perdata sebanyak 255 perkara yang tidak mengajukan

upaya Hukum banding sebanyak 214 perkara. Sehingga

prosentase realisasi untuk indikator ini pada akhir 2016 adalah

83%.

Pencapaian target tersebut diatas digambarkan sebagai berikut:

Indikator kinerja Target Realisasi Prosentase

Prosentase perkara Perdata yang

tidak mengajukan upaya Hukum

banding

78% 83% 106%

Prosentase capaian adalah perbandingan antara target dengan

realisasi yang dicapai pada tahun 2016, dengan demikian 83/78 x

100% = 104%. Dengan demikian jumlah perkara yang tidak

mengajukan upaya Hukum banding telah mencapai target, bahkan

melebihi dari target yang ditetapkan, berikut kami sampaikan data

realisasi perkara Perdata yang tidak mengajukan upaya Hukum

banding 2 tahun terakhir:

Page 35: Tahun 2016 - Pengadilan Negeri Yogyakartapn-yogyakota.go.id/pnyk/media/files/2016022907573923156385356d... · dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

34

LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016

Keterangan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016

Perkara Masuk 212 232 255

Mengajukan banding

30 29 41

Tidak Mengajukan

Banding 182

203

214

Persentase 85% 87% 83%

2) Prosentase perkara Pidana yang tidak mengajukan upaya Hukum

Banding

Target yang ditetapkan untuk indikator ini adalah 70%. Dari jumlah

perkara Pidana sebanyak 474 perkara yang tidak mengajukan

upaya Hukum kasasi sebanyak 455 perkara Sehingga prosentase

realisasi untuk indikator ini pada akhir 2016 adalah 95%.

Pencapaian target digambarkan sebagai berikut:

Indikator kinerja Target Realisasi Prosentase

Prosentase perkara Pidana yang

tidak mengajukan upaya Hukum

Banding

70% 95% 135%

Prosentase capaian adalah perbandingan antara target dengan

realisasi yang dicapai pada tahun 2016, dengan demikian 95 / 70 x

100% = 135%. Dengan demikian jumlah perkara Pidana yang tidak

mengajukan upaya Hukum banding sudah terrealisasi secara

maksimal, bahkan melebihi dari target yang ditetapkan. Jika

dibandingkan dengan capaian dari indikator kinerja jumlah perkara

Pidana yang tidak mengajukan upaya Hukum banding dalam dapat

digambarkan dalam data di bawah ini :

Keterangan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016

Perkara Masuk 526 471 474

Mengajukan banding

35 32 19

Page 36: Tahun 2016 - Pengadilan Negeri Yogyakartapn-yogyakota.go.id/pnyk/media/files/2016022907573923156385356d... · dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

35

LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016

Tidak Mengajukan

Banding 491

439

455

Persentase 93% 93% 95%

3) Prosentase perkara Tipikor yang tidak mengajukan upaya Hukum

Hukum banding.

Target yang ditetapkan untuk indikator ini adalah 20%. Dari jumlah

perkara Tindak Pidana Korupsi yang masuk pada tahun 2016

sebanyak 27 perkara yang tidak mengajukan upaya Hukum

Banding sebanyak 16 perkara, Sehingga prosentase realisasi

untuk indikator ini pada akhir 2016 adalah 99,8%.

Pencapaian target digambarkan sebagai berikut:

Indikator kinerja Target Realisasi Prosentase

Prosentase perkara Tindak

Pidana Korupsi yang tidak

mengajukan upaya Hukum

Banding

20% 59% 295%

Prosentase capaian adalah perbandingan antara target dengan

realisasi yang dicapai pada tahun 2016, dengan perhitungan 59 /

20 x 100% = 295%. Dengan demikian jumlah perkara Tindak

Pidana Korupsi yang tidak mengajukan upaya Hukum banding

telah mencapai target yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan

capaian Indikator jumlah perkara Tindak Pidana Korupsi yang tidak

mengajukan upaya Hukum banding dua tahun terakhir dapat dilihat

dari data berikut :

Keterangan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016

Perkara Masuk 22 27 27

Mengajukan banding

18 16 11

Tidak Mengajukan

Banding 4

11

16

Page 37: Tahun 2016 - Pengadilan Negeri Yogyakartapn-yogyakota.go.id/pnyk/media/files/2016022907573923156385356d... · dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

36

LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016

Persentase 18% 40% 59%

4) Prosentase perkara Perdata yang tidak mengajukan upaya Hukum

Hukum Kasasi.

Target yang ditetapkan untuk indikator ini adalah 90%. Dari jumlah

perkara Perdata yang masuk pada tahun 2016 sebanyak 255

perkara yang tidak mengajukan upaya Hukum Kasasi sebanyak

214 perkara, Sehingga prosentase realisasi untuk indikator ini pada

akhir 2016 adalah 83%.

Pencapaian target digambarkan sebagai berikut:

Indikator kinerja Target Realisasi Prosentase

Prosentase perkara Perdata yang

tidak mengajukan upaya Hukum

Kasasi

90% 83% 92%

Prosentase capaian adalah perbandingan antara target dengan

realisasi yang dicapai pada tahun 2016, dengan perhitungan 83/90

x 100% = 92%. Dengan demikian jumlah perkara Perdata yang

tidak mengajukan upaya Hukum kasasi belum dapat memenuhi

target yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan capaian

Indikator jumlah perkara Perdata yang tidak mengajukan upaya

Hukum kasasi dua tahun terakhir dapat dilihat dari data berikut :

Keterangan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016

Perkara Masuk 212 232 255

Mengajukan Kasasi

20 14 41

Tidak Mengajukan

Kasasi 192

218

214

Persentase 90% 93% 83%

Page 38: Tahun 2016 - Pengadilan Negeri Yogyakartapn-yogyakota.go.id/pnyk/media/files/2016022907573923156385356d... · dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

37

LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016

Jika dilihat dari data diatas terdapat penurunan kinerja untuk

indikator ini sekitar 10 % yang pada tahun 2015 capiannya

sebesar 93 %, sedangkan pada tahun 2016 capaiannya 83 %.

5) Prosentase perkara Pidana yang tidak mengajukan upaya Hukum

Hukum Kasasi.

Target yang ditetapkan untuk indikator ini adalah 70%. Dari jumlah

perkara Pidana yang masuk pada tahun 2016 sebanyak 474

perkara yang tidak mengajukan upaya Hukum Kasasi sebanyak

462 perkara, Sehingga prosentase realisasi untuk indikator ini pada

akhir 2016 adalah 97%.

Pencapaian target digambarkan sebagai berikut:

Indikator kinerja Target Realisasi Prosentase

Prosentase perkara Perdata yang

tidak mengajukan upaya Hukum

Kasasi

70% 97% 138%

Prosentase capaian adalah perbandingan antara target dengan

realisasi yang dicapai pada tahun 2016, dengan perhitungan 97/70

x 100% = 138%. Dengan demikian jumlah perkara Pidana yang

tidak mengajukan upaya Hukum kasasi belum dapat terealisasi

maksimal, dan belum dapat memenuhi target yang ditetapkan. Jika

dibandingkan dengan capaian Indikator jumlah perkara Pidana

yang tidak mengajukan upaya Hukum kasasi dua tahun terakhir

dapat dilihat dari data berikut :

Keterangan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016

Perkara Masuk 526 471 474

Mengajukan Kasasi

23 18 12

Tidak Mengajukan

Kasasi 503

453

462

Persentase 95% 96% 97%

Page 39: Tahun 2016 - Pengadilan Negeri Yogyakartapn-yogyakota.go.id/pnyk/media/files/2016022907573923156385356d... · dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

38

LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016

Jika dilihat dari data diatas terdapat kenaikan kinerja untuk

indikator ini sekitar 1 % yang pada tahun 2015 capiannya sebesar

96 %, sedangkan pada tahun 2016 capaiannya mencapai 97 %.

6) Prosentase perkara PHI yang tidak mengajukan upaya Hukum

Hukum Kasasi.

Target yang ditetapkan untuk indikator ini adalah 50%. Dari jumlah

perkara PHI yang masuk pada tahun 2016 sebanyak 12 perkara

yang tidak mengajukan upaya Hukum Kasasi sebanyak 8 perkara,

Sehingga prosentase realisasi untuk indikator ini pada akhir 2016

adalah 132%.

Pencapaian target digambarkan sebagai berikut:

Indikator kinerja Target Realisasi Prosentase

Prosentase perkara Perdata yang

tidak mengajukan upaya Hukum

Kasasi

50% 66% 132%

Prosentase capaian adalah perbandingan antara target dengan

realisasi yang dicapai pada tahun 2016, dengan perhitungan 50/66

x 100% = 132%. Dengan demikian jumlah perkara PHI yang tidak

mengajukan upaya Hukum kasasi dapat terrealisasi maksimal,

bahkan melebihi dari target yang ditetapkan. Jika dibandingkan

dengan capaian Indikator jumlah perkara PHI yang tidak

mengajukan upaya Hukum kasasi dua tahun terakhir dapat dilihat

dari data berikut :

Keterangan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016

Perkara Masuk 13 11 12

Mengajukan Kasasi

7 1 4

Tidak Mengajukan

Kasasi 6

10

8

Persentase 46% 90% 66%

Page 40: Tahun 2016 - Pengadilan Negeri Yogyakartapn-yogyakota.go.id/pnyk/media/files/2016022907573923156385356d... · dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

39

LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016

Jika dilihat dari data diatas walaupun dapat melebihi target yang

ditetapkan tetapi terdapat penurunan kinerja untuk indikator ini

sekitar 24 % yang pada tahun 2015 capiannya sebesar 90 %,

sedangkan pada tahun 2016 capaiannya hanya mencapai 66 %.

7) Prosentase perkara Tindak Pidana Korupsi yang tidak mengajukan

upaya Hukum Kasasi.

Target yang ditetapkan untuk indikator ini adalah 20%. Dari jumlah

perkara Tindak Pidana korupsi yang masuk pada tahun 2016

sebanyak 27 perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Kasasi

sebanyak 25 perkara, Sehingga prosentase realisasi untuk

indikator ini pada akhir 2016 adalah 92%.

Pencapaian target digambarkan sebagai berikut:

Indikator kinerja Target Realisasi Prosentase

Prosentase perkara Perdata yang

tidak mengajukan upaya hukum

Kasasi

20% 92% 460%

Prosentase capaian adalah perbandingan antara target dengan

realisasi yang dicapai pada tahun 2016, dengan perhitungan 92/20

x 100% = 460%. Dengan demikian jumlah perkara Tindak Pidana

Korupsi yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi dapat

terrealisasi maksimal, bahkan melebihi dari target yang ditetapkan.

Jika dibandingkan dengan capaian Indikator jumlah perkara Tindak

Pidana Korupsi yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi dua

tahun terakhir dapat dilihat dari data berikut :

Keterangan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016

Perkara Masuk 22 27 27

Mengajukan Kasasi

39 16 2

Tidak Mengajukan

Kasasi -

11

25

Page 41: Tahun 2016 - Pengadilan Negeri Yogyakartapn-yogyakota.go.id/pnyk/media/files/2016022907573923156385356d... · dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

40

LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016

Persentase 0% 40% 92%

Jika dilihat dari data diatas untuk indikator ini terdapat kenaikan

prosentase capaian kinerja sekitar 52 % yang pada tahun 2015

capiannya sebesar 40 %, sedangkan pada tahun 2016 capaiannya

mencapai 92 %.

8) Prosentase perkara Perdata yang tidak mengajukan upaya Hukum

Peninjauan Kembali.

Target yang ditetapkan untuk indikator ini adalah 99%. Dari jumlah

perkara Perdata yang masuk pada tahun 2016 sebanyak 255

perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali

sebanyak 244 perkara, Sehingga prosentase realisasi untuk

indikator ini pada akhir 2016 adalah 95%.

Pencapaian target digambarkan sebagai berikut:

Indikator kinerja Target Realisasi Prosentase

Prosentase perkara Perdata yang

tidak mengajukan upaya hukum

Peninjauan Kembali

99% 95% 96%

Prosentase capaian adalah perbandingan antara target dengan

realisasi yang dicapai pada tahun 2016, dengan perhitungan 95/99

x 100% = 96%. Dengan demikian jumlah perkara Perdata yang

tidak mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali belum dapat

terrealisasi maksimal, dan tidak dapat memenuhi target yang

ditetapkan. Jika dibandingkan dengan capaian Indikator jumlah

perkara Perdata yang tidak mengajukan upaya hukum Peninjauan

Kembali dua tahun terakhir dapat dilihat dari data berikut :

Keterangan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016

Perkara Masuk 212 232 255

Mengajukan 2 2 11

Page 42: Tahun 2016 - Pengadilan Negeri Yogyakartapn-yogyakota.go.id/pnyk/media/files/2016022907573923156385356d... · dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

41

LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016

Peninjauan Kembali Tidak Mengajukan Peninjauan Kembali

210

230

244

Persentase 99% 99% 95%

9) Prosentase perkara Pidana yang tidak mengajukan upaya Hukum

Peninjauan Kembali.

Target yang ditetapkan untuk indikator ini adalah 99%. Dari jumlah

perkara Pidana yang masuk pada tahun 2016 sebanyak 474

perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali

sebanyak 472 perkara, Sehingga prosentase realisasi untuk

indikator ini pada akhir 2016 adalah 99%.

Pencapaian target digambarkan sebagai berikut:

Indikator kinerja Target Realisasi Prosentase

Prosentase perkara Pidana yang

tidak mengajukan upaya hukum

Peninjauan Kembali

99% 99% 100%

Prosentase capaian adalah perbandingan antara target dengan

realisasi yang dicapai pada tahun 2016, dengan perhitungan 99/99

x 100% = 10%. Dengan demikian jumlah perkara Pidana yang

tidak mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali dapat

terrealisasi maksimal, dan dapat memenuhi target yang ditetapkan.

Jika dibandingkan dengan capaian Indikator jumlah perkara Pidana

yang tidak mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali dua

tahun terakhir dapat dilihat dari data berikut :

Keterangan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016

Perkara Masuk 526 471 474

Mengajukan Peninjauan Kembali

1 0 2

Page 43: Tahun 2016 - Pengadilan Negeri Yogyakartapn-yogyakota.go.id/pnyk/media/files/2016022907573923156385356d... · dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

42

LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016

Tidak Mengajukan Peninjauan Kembali

525

471

472

Persentase 90% 100% 99%

10) Prosentase perkara PHI yang tidak mengajukan upaya Hukum

Peninjauan Kembali.

Target yang ditetapkan untuk indikator ini adalah 99%. Dari jumlah

perkara PHI yang masuk pada tahun 2016 sebanyak 12 perkara

yang tidak mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali

sebanyak 12 perkara, Sehingga prosentase realisasi untuk

indikator ini pada akhir 2016 adalah 100%.

Pencapaian target digambarkan sebagai berikut:

Indikator kinerja Target Realisasi Prosentase

Prosentase perkara PHI yang tidak

mengajukan upaya hukum

Peninjauan Kembali

90% 100% 111%

Prosentase capaian adalah perbandingan antara target dengan

realisasi yang dicapai pada tahun 2016, dengan perhitungan

100/90 x 100% = 111%. Dengan demikian jumlah perkara PHI

yang tidak mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali dapat

terrealisasi maksimal, bahkan dapat melebihi dari target yang

ditetapkan. Jika dibandingkan dengan capaian Indikator jumlah

perkara PHI yang tidak mengajukan upaya hukum Peninjauan

Kembali dua tahun terakhir dapat dilihat dari data berikut :

Keterangan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016

Perkara Masuk 13 11 12

Mengajukan Peninjauan Kembali

0 0 0

Tidak Mengajukan Peninjauan

13

11

12

Page 44: Tahun 2016 - Pengadilan Negeri Yogyakartapn-yogyakota.go.id/pnyk/media/files/2016022907573923156385356d... · dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

43

LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016

Kembali

Persentase 100% 100% 100%

11) Prosentase perkara Tipikor yang tidak mengajukan upaya Hukum

Peninjauan Kembali.

Target yang ditetapkan untuk indikator ini adalah 91%. Dari jumlah

perkara Tipikor yang masuk pada tahun 2016 sebanyak 27 perkara

yang tidak mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali

sebanyak 27 perkara, Sehingga prosentase realisasi untuk

indikator ini pada akhir 2016 adalah 100%.

Pencapaian target digambarkan sebagai berikut:

Indikator kinerja Target Realisasi Prosentase

Prosentase perkara Tipikor yang

tidak mengajukan upaya hukum

Peninjauan Kembali

91% 100% 109%

Prosentase capaian adalah perbandingan antara target dengan

realisasi yang dicapai pada tahun 2016, dengan perhitungan

100/91 x 100% = 109%. Dengan demikian jumlah perkara Tipikor

yang tidak mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali dapat

terrealisasi maksimal, bahkan dapat melebihi dari target yang

ditetapkan. Jika dibandingkan dengan capaian Indikator jumlah

perkara Tipikor yang tidak mengajukan upaya hukum Peninjauan

Kembali dua tahun terakhir dapat dilihat dari data berikut :

Keterangan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016

Perkara Masuk 22 27 27

Mengajukan Peninjauan Kembali

0 0 0

Tidak Mengajukan Peninjauan Kembali

22 27 27

Persentase 100% 100% 100%

Page 45: Tahun 2016 - Pengadilan Negeri Yogyakartapn-yogyakota.go.id/pnyk/media/files/2016022907573923156385356d... · dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

44

LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016

3) Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Perkara

Untuk mengetahui pencapaian tingkat efektifitas pengelolaan perkara terdapat

6 (enam) indikator untuk mengukurnya. Indikator tersebut diantaranya adalah:

1) Prosentase berkas perkara yang diajukan Banding, Kasasi dan PK

yang disampaikan secara lengkap

Target yang ditetapkan untuk indikator ini adalah 100%. Dari

jumlah berkas perkara yang diajukan banding, kasasi dan PK

sebanyak 134 berkas perkara baik perkara Perdata , Pidana, PHI

maupun Tipikor sebanyak 134 berkas dapat disampaikan secara

lengkap. Sehingga prosentase realisasi untuk indikator ini adalah

100%.

Pencapaian target digambarkan sebagai berikut:

Indikator kinerja Target Realisasi Prosentase

Prosentase berkas perkara yang

diajukan banding, kasasi, dan PK

yang disampaikan secara

lengkap

100% 100% 100%

Prosentase capaian adalah perbandingan antara target dengan

realisasi yang dicapai pada tahun 2016, dengan demikian 100 /

100 x 100% = 100%. Dengan demikian pencapaian indikator ini

dapat memenuhi target. Jika dibandingkan dengan capaian kinerja

indikator ini dua tahun ke belakang dapat dilihat dari data berikut

Keterangan Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016

berkas perkara yang diajukan banding, kasasi, dan PK

175 123 134

Prosentase berkas perkara yang diajukan banding, kasasi, dan PK yang disampaikan secara lengkap

175 123 134

Persentase 100% 100% 100%

Page 46: Tahun 2016 - Pengadilan Negeri Yogyakartapn-yogyakota.go.id/pnyk/media/files/2016022907573923156385356d... · dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

45

LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016

2) Prosentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke

majelis

Target yang ditetapkan untuk indikator ini adalah 100%. Dari

jumlah berkas perkara masuk selama tahun 2016 sebanyak 20.449

berkas perkara baik perkara Perdata, Pidana ( Pidana Biasa

maupun Tilang dan Tipiring), PHI dan Tipikor secara keseluruhan

sebanyak 20.449 berkas dapat disampaikan secara lengkap.

Sehingga prosentase realisasi untuk indikator ini adalah 100%.

Pencapaian target digambarkan sebagai berikut:

Indikator kinerja Target Realisasi Prosentase

Prosentase berkas perkara yang

diregister

100% 100% 100%

Prosentase capaian adalah perbandingan antara target dengan

realisasi yang dicapai pada tahun 2016, dengan demikian 100 /

100 x 100% = 100%. Dengan demikian pencapaian indikator ini

dapat memenuhi target.

3) Prosentase penyampaian relaas putusan tepat waktu, tempat dan

para pihak

Target yang ditetapkan untuk indikator ini adalah 100%. Dari

jumlah berkas perkara sebanyak 924 berkas perkara baik perkara

Perdata, Pidana, Phi dan Tipikor sebanyak 924 berkas dapat

disampaikan tepat waktu, tempat dan para pihak. Sehingga

prosentase realisasi untuk indikator ini adalah 100%.

Pencapaian target digambarkan sebagai berikut:

Indikator kinerja Target Realisasi Prosentase

Prosentase penyampaian relaas

putusan tepat waktu, tempat dan

para pihak

100% 100% 100%

Page 47: Tahun 2016 - Pengadilan Negeri Yogyakartapn-yogyakota.go.id/pnyk/media/files/2016022907573923156385356d... · dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

46

LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016

Prosentase capaian adalah perbandingan antara target dengan

realisasi yang dicapai pada tahun 2016, dengan perhitungan 100 /

100 x 100% = 100%. Dengan demikian pencapaian indikator ini

dapat memenuhi target.

4) Prosentase penyitaan tepat waktu dan tempat

Target yang ditetapkan untuk indikator ini adalah 100%. Dari

jumlah berkas permohonan penyitaan yang masuk selama tahun

2016 sebanyak 690 berkas, sebanyak 690 berkas dapat

diselesaikan tepat waktu dan tempat. Sehingga prosentase

realisasi untuk indikator ini adalah 100%.

Pencapaian target digambarkan sebagai berikut:

Indikator kinerja Target Realisasi Prosentase

Prosentase penyitaan tepat

waktu dan tempat

100% 100% 100%

Prosentase capaian adalah perbandingan antara target dengan

realisasi yang dicapai pada tahun 2016, dengan demikian 100 /

100 x 100% = 100%. Dengan demikian pencapaian indikator ini

dapat memenuhi target.

5) Ratio majelis terhadap perkara

Target yang ditetapkan untuk indikator ini adalah 100%. Dari

jumlah perkara yang ditangani majelis selama tahun 2016

sebanyak 768 berkas baik perkara Perdata, Pidana, PHI dan

Tipikor sebanyak 768 berkas dapat tertangani oleh majelis.

Sehingga prosentase realisasi untuk indikator ini adalah 100%.

Pencapaian target digambarkan sebagai berikut:

Indikator kinerja Target Realisasi Prosentase

Ratio majelis terhadap

perkara

100% 100% 100%

Page 48: Tahun 2016 - Pengadilan Negeri Yogyakartapn-yogyakota.go.id/pnyk/media/files/2016022907573923156385356d... · dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

47

LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016

Prosentase capaian adalah perbandingan antara target dengan

realisasi yang dicapai pada tahun 2016, dengan perhitungan 100 /

100 x 100% = 100%. Dengan demikian pencapaian indikator ini

dapat memenuhi target.

6) Prosentase responden yang puas terhadap proses peradilan

ditetapkan untuk indikator ini adalah 80%. pada tahun 2016 telah

dilaksanakan survei kepuasan pelayanan publik atas pengguna

layanan di Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak

Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA dan kepuasan masyarakat

atas pelayanan yang diberikan mencapai 71 %, Pencapaian target

indikator ini digambarkan sebagai berikut.

Indikator kinerja Target Realisasi Prosentase

Prosentase responden yang

puas terhadap proses

peradilan

80% 71% 88%

Prosentase capaian adalah perbandingan antara target dengan

realisasi yang dicapai pada tahun 2016, dengan perhitungan 71 /

80 x 100% = 88%. Dengan demikian pencapaian indikator ini

belum dapat memenuhi target yang ditetapkan.

4) Peningkatan Aksesibilitas Masyarakat terhadap Peradilan (access to justice)

Terdapat 3 (tiga) indikator untuk mengukur tingkat aksesibilitas masyarakat

terhadap peradilan, diantaranya:

1) Prosentase perkara prodeo yang diselesaikan

Alokasi dana / pos dari APBN yang tertuang dalam DIPA Tahun

Anggaran 2016 untuk pembebasan biaya perkara prodeo sebesar

Rp. 10.220.000 (Sepuluh juta dua ratus dua puluh ribu rupiah)

untuk 10 (Sepuluh) perkara.

Realisasi pada tahun 2016 ada 4 (tiga) pihak yang mengajukan

permohonan untuk prodeo ini sehingga dari sisi realisasi anggaran

penyerapan tidak maksimal. Sedangkan dari sisi pencapaian

Page 49: Tahun 2016 - Pengadilan Negeri Yogyakartapn-yogyakota.go.id/pnyk/media/files/2016022907573923156385356d... · dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

48

LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016

realisasi pada Indikator Kinerja Utama perkara prodeo yang

diselesaikan mencapai 100%

Pencapaian target digambarkan sebagai berikut:

Indikator kinerja Target Realisasi Prosentase

Persentase perkara prodeo

yang diselesaikan

100% 100% 100%

Prosentase capaian adalah perbandingan antara target dengan

realisasi yang dicapai pada tahun 2016, dengan perhitungan 100 /

100 x 100% = 100%. Dengan demikian pencapaian indikator ini

dapat memenuhi target.

2) Prosentase masyarakat pencari keadilan yang mendapat layanan

bantuan Hukum (POSBAKUM)

Di dalam DIPA Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak

Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA Tahun Anggaran 2016

Layanan POSBAKUM dianggarkan untuk jasa Advokat Piket yang

tugasnya memberikan konsultasi pada para pencari keadilan,

bukan untuk pendampingan di depan Pengadilan. Pada tahun

anggaran 2016 ini ada 71 (tujuh puluh satu) orang yang

mengadakan konsultasi di Posbakum. Target yang ditetapkan

untuk indikator ini adalah 100%.

3) Persentase amar putusan perkara yang menarik perhatian

masyarakat yang dapat diakses secara on line dalam waktu

maksimal 1 hari kerja sejak diputus.

Selama tahun 2016 terdapat perkara Tindak Pidana Korupsi yang

menarik perhatian, Tindak Pidana Ringan (Tipiring) dan Tilang.

Amar putusan telah dapat diakses secara online dalam website

www.pn-yogyakota.go.id. Target yang ditetapkan untuk indikator ini

adalah 10%.

Pencapaian target digambarkan sebagai berikut:

Page 50: Tahun 2016 - Pengadilan Negeri Yogyakartapn-yogyakota.go.id/pnyk/media/files/2016022907573923156385356d... · dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

49

LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016

Indikator kinerja Target Realisasi Prosentase

Persentase amar putusan

perkara yang menarik

perhatian masyarakat yang

dapat diakses onlie dalam

waktu maksimal 1 hari kerja

sejak diputus

10% 100% 100%

Prosentase capaian adalah perbandingan antara target dengan

realisasi yang dicapai pada tahun 2016, dengan demikian 100 / 100

x 100% = 100%. Dengan demikian pencapaian indikator ini dapat

memenuhi target.

5) Meningkatnya Kepatuhan terhadap Putusan Pengadilan

Indikator untuk mengukur tingkat kepatuhan masyarakat terhadap putusan

pengadilan adalah dengan mengetahui prosentase permohonan eksekusi atas

putusan perkara Perdata yang telah berkekuatan Hukum tetap yang

ditindaklanjuti.

Target yang ditetapkan untuk indikator ini adalah 20%. Dari jumlah

permohonan yang masuk pada kepaniteraan Pengadilan Negeri, Hubungan

Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA sebanyak 16

permohonan dapat ditindaklanjuti sebanyak 11 perkara / permohonan

eksekusi. Dengan demikian prosentase realisasi dari indikator ini adalah 97%.

Pencapaian target digambarkan sebagai berikut:

Indikator kinerja Target Realisasi Prosentase

Prosentase permohonan

eksekusi atas putusan

perkara Perdata yang telah

berkekuatan Hukum tetap

yang

ditindaklanjuti/diselesaikan

70% 68% 97%

Page 51: Tahun 2016 - Pengadilan Negeri Yogyakartapn-yogyakota.go.id/pnyk/media/files/2016022907573923156385356d... · dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

50

LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016

Prosentase capaian adalah perbandingan antara target dengan realisasi yang

dicapai pada tahun 2016, dengan demikian 68 / 70 x 100% = 97%. Dengan

demikian pencapaian indikator ini tidak dapat memenuhi target yang

ditetapkan.

6) Meningkatnya Kualitas Pengawasan

Ada 2 (dua) indikator untuk mengukur tingkat kualitas pengawasan:

1) Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti.

Selama tahun 2016 tidak ada pengaduan yang berhubungan dengan

perkara yang masuk di Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan

Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Dengan demikian untuk

indikator ini tidak ada realisasi.

2) Persentase hasil temuan pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.

Selama tahun 2016 pemeriksaan yang ada dilakukan oleh instansi

internal Mahkamah Agung sendiri baik pemeriksaan rutin dari tingkat

banding oleh Pengadilan Tinggi Yogyakarta maupun pemeriksaan oleh

Badan Pengawasan Mahkamah Agung RI.

Dari hasil pemeriksaan yang oleh Pengadilan Tinggi maupun Badan

Pengawas sudah ditindaklanjuti.

Dalam hal hasil temuan pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak

eksternal, selama tahun 2016 tidak ada pemeriksaan yang dilakukan oleh

pihak eksternal. Oleh karena itu, pengukuran tingkat pengawasan melalui

indikator ini tidak ada pada tahun 2016 ini.

Berdasarkan uraian realisasi dan pencapaian indikator diatas beberapa hal yang

dapat disampaikan sebagai pendukung penjelasan sebagai berikut:

a. Meningkatnya Penyelesaian Perkara

Termasuk dalam kegiatan pokok penyelesaian perkara ini adalah tingkat

penyelesaian sisa perkara tahun sebelumnya dan tingkat penyelesaian

perkara yang masuk pada Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan

Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA selama tahun 2016 dengan

cara membandingkan jumlah sisa perkara tahun lalu dengan status

Page 52: Tahun 2016 - Pengadilan Negeri Yogyakartapn-yogyakota.go.id/pnyk/media/files/2016022907573923156385356d... · dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

51

LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016

penyelesaian perkara tersebut pada akhir tahun. Sedangkan untuk

melihat penyelesaian perkara selama tahun 2016 adalah dengan cara

membadingkan jumlah perkara yang masuk pada tahun 2016 dengan

jumlah perkara yang dapat diselesaikan pada akhir tahun 2016. Dengan

cara tersebut akan terlihat tingkat pencapaian penyelesaian perkara yang

disajikan dalam bentuk prosentase.

Dari perkara Pidana yang diukur dalam hal ini adalah perkara Pidana

biasa. Sedangkan untuk perkara Perdata adalah perkara permohonan

dan perkara gugatan, juga untuk perkara PHI dan perkara Tindak Pidana

Korupsi .

Untuk tahun 2016, penyelesaian perkara Perdata gugatan dapat

mencapai angka yang ditargetkan. Untuk perkara mediasi yang menjadi

akta perdamaian memang melibatkan berbagai pihak yang berperkara

dan faktor-faktor yang mempengaruhi sehingga untuk terjadi akta

perdamaian sangat tergantung pada itikad baik dari pihak-pihak yang

berperkara untuk menyelesaikan secara damai melalui mediasi.

b. Peningkatan akseptabilitas putusan hakim.

Artinya, sejauh mana putusan yang dijatuhkan hakim itu dapat diterima

oleh masyarakat pencari keadilan.

Pada tahun 2016 tingkat penerimaan putusan Pengadilan Negeri,

Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA oleh

masyarakat pencari keadilan rata - rata sebesar 86%. Hal ini berarti

sebagian besar pihak yang berperkara tidak mengajukan upaya Hukum

sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap putusan hakim. Dan hal ini

adalah sebuah pencapaian yang baik.

c. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara

Setiap berkas upaya Hukum untuk ditindak lanjuti dan disampaikan

kepada tingkat yang lebih tinggi pada Pengadilan Negeri, Hubungan

Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA telah dilakukan

dengan tertib sehingga capaian dari indikator kinerja ini tercapai 100%.

Hal ini menyadari bahwa pemberkasan untuk upaya banding, Kasasi dan

Page 53: Tahun 2016 - Pengadilan Negeri Yogyakartapn-yogyakota.go.id/pnyk/media/files/2016022907573923156385356d... · dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

52

LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016

Peninjauan Kembali ini tidak hanya melibatkan satu pihak dan instansi

saja juga menyangkut kepentingan pihak yang berperkara sehingga

penyelesaian berkas upaya ini cukup mendapatkan perhatian. Begitu pula

dengan penyampaian berkas yang telah diregister ke majelis hakim,

penyampaian relaas tepat waktu dan sasaran, ratio permbagian hakim

terhadap jumlah perkara dilakukan dengan tertib.

Rata-rata pencapaian pada Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan

Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA tahun 2016 adalah 100%.

Sedangkan untuk mengukur kepuasan responden telah dilaksanakan

sebuah survei kepuasan atas pelayanan yang diberikan dengan nilai 71%.

d. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan

Capaian kinerja untuk indikator ini tercapai adalah 100% baik pada

penyelesaian perkara prodeo dan Pos Bakum. Pada tahun 2016 ada

pencari keadilan yang mengajukan untuk perkara prodeo dan telah

diselesaikan dengan baik. Untuk Pos Bantuan Hukum Pengadilan Negeri,

Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA

pada tahun 2016 ini telah menerima para pihak yang datang untuk

mengadakan konsultasi.

Untuk indikator akses amar putusan yang bisa diakses secara online,

telah dilakukan pada perkara Tipikor, Tipiring dan Tilang Lalulintas yang

mana amar putusan telah bisa diakses dalam jangka waktu 1 hari.

e. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan

Indikator kinerja dari program ini adalah tingkat tindak lanjut terhadap

permohonan eksekusi yang telah mempunyai kekuatan Hukum tetap.

Pada tahun 2016 terdapat beberapa permohoanan eksekusi perkara

Perdata yang sudah berkekuatan Hukum tetap. Tingkat pencapaian

indikator ini adalah 67%, artinya perbandingan antara target dan realisasi

tidak dapat tercapai. Untuk prosentase realisasinya adalah 97% dari

target, yaitu dari jumlah permohonan yang masuk dapat ditindaklanjuti 67

persen dari jumlah permohonan tersebut. Hal ini adalah berkat kerjasama

dan komunikasi yang baik antara pihak-pihak yang terkait. Kendala dari

Page 54: Tahun 2016 - Pengadilan Negeri Yogyakartapn-yogyakota.go.id/pnyk/media/files/2016022907573923156385356d... · dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

53

LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016

eksekusi sendiri adalah adanya perlawanan, sehingga permohonan

eksekusi tidak bisa ditindak lanjuti.

B. Realisasi Anggaran

Selain pertanggungjawaban dalam hal teknis penyelesaian perkara.

Pengadilan sebagai lembaga peradilan yang menerima dan memutus suatu

perkara, pengadilan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya didukung oleh

pelaksanaan anggaran yang tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan

Anggaran (DIPA) dari APBN. Pada satuan kerja Pengadilan Negeri, Hubungan

Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA pada tahun

anggaran 2016 medapatkan dua DIPA yang terdiri dari:

a. DIPA Badan Urusan Administrasi (BUA)/ DIPA 01 ( 098057 )

b. DIPA Badan Peradilan Umum (BADILUM) / DIPA 03 ( 099128 )

DIPA 01 dilaksanakan dalam rangka program dukungan manajemen

pelaksanaan tugas teknis lainnya Mahkamah Agung dengan kegiatan

administrasi dan pengelolaan keuangan yaitu layanan perkantoran seperti

pembayaran gaji dan tunjangan, operasional perkantoran, pemeliharaan

peralatan perkantoran, perawatan kendaraan dinas dan perawatan gedung dan

bangunan.

Pada tahun anggaran 2016 DIPA 01 Pada bulan Oktober mendapatkan

tambahan pagu anggaran untuk belanja modal Rp. 100.000.000 ( Seratus juta

rupiah ), sehingga pagu belanja modal pada tahun 2016 adalah

Rp 295.000.000 ( Dua ratus sembilan puluh lima ribu rupiah ) dan pada tanggal

31 Desember 2016 khususnya belanja pegawai mendapat pengurangan Pagu

anggaran untuk penyelesaian pagu minus belanja pegawai sebesar Rp.

1.608.435.000 ( Satu Milyar enam ratus delapan juta empat ratus tiga puluh

lima ribu rupiah ) hingga pagu belanja pegawai yang semula mendapat pagu

sebesar Rp. 16.989.345.000 ( Enam belas milyar sembilan ratus delapan puluh

sembilan juta tiga ratus empat puluh lima ribu ) pada akhir tahun anggaran

2016 pagu pegawai menjadi Rp. 15.370.910.000 ( Lima belas milyar tiga ratus

tujuh puluh juta sembilan ratus sepuluh ribu rupiah ), sehingga jumlah pagu

DIPA 01 Rp. 17.346.383,00 (Tujuh belas milyar tiga ratus empat puluh enam

juta tiga ratus delapan puluh tiga ribu rupiah).

Page 55: Tahun 2016 - Pengadilan Negeri Yogyakartapn-yogyakota.go.id/pnyk/media/files/2016022907573923156385356d... · dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

54

LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016

Sedangkan DIPA 03 dilaksanakan untuk program peningkatan manajemen

peradilan umum. Pada tahun anggaran 2016 DIPA 03 mendapatkan dana

sebesar Rp. 272.351.000,00 (Dua ratus tujuh puluh dua juta tiga ratus lima

puluh satu ribu rupiah) untuk kegiatan yang berhubungan dengan administrasi

penyelesaian perkara.

Berikut adalah tabel realisasi anggaran dari masing-masing DIPA:

a. DIPA Badan Urusan Administrasi (098057)

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Mahkamah Agung :

No Kegiatan Pagu (Rp.) Realisasi (Rp.) %

1 Belanja Pegawai 15.370.910.000 14.503.255.645 94,36%

2 Belanja Barang operasional dan Pemeliharaan Perkantoran

1.399.298.000 1.380.615.915 98,66%

3 Belanja Barang non Operasional Perkantoran

281.175.000 212.739.780 75,66%

4 Belanja modal 295.000.000 287.210.170 97,36%

Total 17.346.383.000 16.383.821.510 94,45%

Pada Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Mahkamah Agung, dari total pagu DIPA Rp. 17.346.383.000 dapat terealisasi

94,45% dari pagu anggaran, yaitu sebesar Rp. 16.383.821.510, Dari daftar rincian

realisasi kegiatan, terdapat tiga kegiatan yang berhasil menyerap diatas 90% dari

pagu anggaran yaitu Kegiatan belanja barang operasional sebesar 98%, belanja

pegawai sebesar 94,36% dan belanja modal sebesar 97,36%. Sedangkan yang

paling rendah penyerapan anggarannya adalah kegiatan belanja barang non

opersional perkantoran yang realisasinya sebesar 75,66%, rendahnya

penyerapan disebabkan anggaran kesehatan Hakim Ad Hoc tidak banyak

terserap karena Hakim Ad.Hoc Baik PHI maupun Tindak Pidana Korupsi tidak

semua menggunakan fasilitas anggaran kesehatan tersebut sehingga realisasi

tidak bisa maksimal.

b. DIPA Dirjen Badan Peradilan Umum (099128)

Page 56: Tahun 2016 - Pengadilan Negeri Yogyakartapn-yogyakota.go.id/pnyk/media/files/2016022907573923156385356d... · dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

55

LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016

Program peningkatan manajemen peradilan umum

No Kegiatan Pagu (Rp.) Realisasi (Rp.) %

1 Peningkatan Manajemen

Peradilan Umum

272.351.000 233.916.350 85,89%

total 272.351.000 233.916.350 85,89%

Pada DIPA Badan Peradilan Umum terserap sebesar 85,89% Prosentase

penyerapan belum maksimal 100% dikarenakan untuk perkara yang mengajukan

melalui mekanisme prodeo hanya 4 Perkara tidak sesuai dari target perkara yang

ditetapkan yaitu 10 Perkara untuk tahun 2016, demikian pula untuk perkara

Hubungan Industrial dari target perkara yang ditetapkan tahun anggaran 2016

sejumlah 10 Perkara yang masuk 12 perkara. Walaupun jumlah perkaranya

melebihi dari target tapi realisasi anggaran tidak dapat maksimal dikarenakan

akun untuk penyelesaian perkara PHI dari pagu Rp. 20.000.000 hanya terserap

Rp. 4.486.000, hal ini disebabkan karena pada tahun 2016 tidak ada pengajuan

eksekusi untuk perkara PHI.

Page 57: Tahun 2016 - Pengadilan Negeri Yogyakartapn-yogyakota.go.id/pnyk/media/files/2016022907573923156385356d... · dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

56

LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016

BAB IV PENUTUP

Demikian Laporan Akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)

tahun 2016 yang memuat laporan pencapaian kinerja Kepaniteraan dan

Kesekretariatan Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana

Korupsi Yogyakarta Kelas IA selama kurun waktu tahun 2016 yang

dituangkan dalam 6 target sasaran.

Laporan Akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) dari

Kepaniteraan dan Kesekretariatan Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial

dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA ini merupakan suatu

perwujudan transparansi dan akuntabilitas Pengadilan Negeri, Hubungan

Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA, karena laporan

ini melaporkan suatu capaian kinerja selama tahun 2016 dibandingkan

dengan rencana kerja yang mengacu pada Rencana Strategis Pengadilan

Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas

IA.

Dengan menganalisa kinerja Pengadilan Negeri, Hubungan

Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA tahun 2016 maka

diharapkan adanya suatu langkah nyata untuk meningkatkan kualitas

kinerja pelayanan sebagai institusi yang berwibawa, mandiri dan bisa

memberikan rasa keadilan yang terutama dapat dirasakan bagi masyarakat

pencari keadilan.

Page 58: Tahun 2016 - Pengadilan Negeri Yogyakartapn-yogyakota.go.id/pnyk/media/files/2016022907573923156385356d... · dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

57

LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016

Dari hasil capaian kinerja Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial

dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA keberhasilan yang dicapai

pada tahun 2016 adalah meningkatnya penyelesaian perkara dan

meningkatnya kinerja pegawai dalam memberikan pelayanan kepada

masyarakat.

Adapun kendala yang dihadapi adalah dalam penyelesaian perkara

dimana terdapat faktor-faktor eksternal yang tidak dapat diperhitungkan

yang dapat menghambat proses percepatan penyelesaian perkara.

Kurangnya pegawai yang mempunyai kopetensi dalam tugasnya juga akan

mempengaruhi kualitas hasil kerja

Dengan telah tersusunnya Laporan Akuntabilitas kinerja Instansi

Pemerintah Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial

dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA tahun 2016 ini secara

umum tujuan, sasaran dan kegiatan Satuan kerja Pengadilan Negeri,

Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA tahun

2016 dapat dilaksanakan dengan baik, namun demikian masih perlu

ditingkatkan agar sasaran-sasaran yang ditetapkan dapat tercapai secara

maksimal, sehingga dapat lebih meningkatkan pelayanan kepada

masyarakat pencari keadilan sehingga dapat tercapai tujuan yaitu

mewujudkan Pengadilan Negeri Yogyakarta yang Agung, sesuai dengan

visi Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi

Yogyakarta Kelas IA.

Page 59: Tahun 2016 - Pengadilan Negeri Yogyakartapn-yogyakota.go.id/pnyk/media/files/2016022907573923156385356d... · dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

58

LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016

LAMPIRAN -LAMPIRAN

Page 60: Tahun 2016 - Pengadilan Negeri Yogyakartapn-yogyakota.go.id/pnyk/media/files/2016022907573923156385356d... · dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

59

LKjIP Pengadilan Negeri, Hubungan Industrial dan Tindak Pidana Korupsi Yogyakarta Kelas IA. Tahun 2016

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

PENGADILAN NEGERI, HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN TINDAK

PIDANA KORUPSI YOGYAKARTA KELAS IA

GAMBAR. BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PENGADILAN NEGERI,

HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN TINDAK PIDANA KORUPSI YOGYAKARTA

KELAS IA

Hakim

Panitera

Muda

Perdata

Panitera

Muda

Pidana

Panitera

Muda

Hukum

Sub Bagian

Kepegawaian

Organisasi dan

Tata Laksana

Sub Bagian

Umum dan

Keuangan

Sub Bagian

Perencanaan,

TI dan

Pelaporan

Sekretaris

WAKIL KETUA

KETUA

JABATAN FUNGSIONAL

1. Panitera Pengganti

2. Jurusita/Jurusita Pengganti

3. Pranata Peradilan

Panitera

Panitera

Muda

Khusus

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

1. Fungsional Arsiparis

2. Fungsional Pustakawan

3. Fungsional Pranata Komputer

4. Fungsional Bendahara