tahapan pekerjaan soil stabillizer

9
PEKERJAAN SOIL STABILLIZER Difa SS® 1. Persiapan 1.1 Peralatan Alat utama Traktor minimum bermesin 80 HP atau lebih Alat pengaduk Unimix 200 Compactor Vibro minimum 12 Ton atau lebih Motor Grader Mobil tangki air kapasitas minimum 9000 Liter Pompa air + selang 1.2 Alat pendamping Terpal 200m x 8m Cangkul Garukan Patok kayu / bamboo Meteran Police line / barricade 1. Bahan Difa SS® Semen Tanah Air Pekerjaan persiapan 1. Survey lokasi 2. Pemasangan patok stasioning 3. Clearing 4. Pembentukan badan jalan 5. Cut and fill

Upload: opiee-taz

Post on 10-Dec-2015

251 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

Soil stabilizer tanah menggunakan kimia DIFA Soil Stabillizer dan semen PC sehingga menghasilkan CBR 80-100%,digunakan pada konstruksi jalan sebagai pengganti LPA dan LPBkontak : [email protected]

TRANSCRIPT

Page 1: Tahapan Pekerjaan Soil Stabillizer

PEKERJAAN SOIL STABILLIZER

Difa SS®

1. Persiapan1.1 Peralatan

Alat utama Traktor minimum bermesin 80 HP atau lebih Alat pengaduk Unimix 200 Compactor Vibro minimum 12 Ton atau lebih Motor Grader Mobil tangki air kapasitas minimum 9000 Liter Pompa air + selang

1.2 Alat pendamping Terpal 200m x 8m Cangkul Garukan Patok kayu / bamboo Meteran Police line / barricade

1. Bahan Difa SS® Semen Tanah Air

Pekerjaan persiapan

1. Survey lokasi2. Pemasangan patok stasioning3. Clearing4. Pembentukan badan jalan5. Cut and fill6. Pemadatan tanah dasar

Page 2: Tahapan Pekerjaan Soil Stabillizer

Pekerjaan aplikasi Difa SS

1. Penentuan volume pekerjaan yaitu penentuan panjang jalan x lebar jalan x tebal jalan yang akan dikerjakan, sehingga diketahui volume bahan yang akan dibutuhkan.Contoh : panjang jalan 100m x 5m x 0.2m = 100m3

2. Pengujian sampel tanah yang dilakukan oleh PT. Difa Mahakarya di laboratorium PDTS SV UGM di dapat komposisi bahan campuran, Tanah 1m3 : Difa SS® 1kg : semen 100kg : 75 – 100 liter air. Dengan volume pekerjaan 100m3 maka bahan yang digunakan :Difa SS® : 100 kgSemen : 200 sak, @50 kgTanah : 100 m3 (panjang jalan 100m x lebar 5m x tebal 0.2m)Air : 8500 liter (85 liter per m3 disesuaikan dengan kondisi tanah dilapangan)

3. Awal pekerjaan adalah memasang patok batas pekerjaan 100m (satu patok di titik awal dan satu patok dititik akhir lalu diikatkan police line supaya terlihat jelas). Badan jalan terlebih dahulu digaruk menggunakan alat motor grader dengan menggunakan river (kukunya) lalu dikupas tipis tipis dengan pisau nya (supaya didapat butiran yang halus) diarahkan ke bahu jalan, kupasan tanah sampai kedalaman 20 cm setelah itu tanah di sapu ketengah / dikembalikan selebar 5m. setelah itu traktor + unimix nya mulai memecahkan tanah menjadi butiran tanah sampai lembut dengan koreksi butiran tidak boleh lebih dari 1 cm, lebih kecil butiran tanah maka lebih baik.

Page 3: Tahapan Pekerjaan Soil Stabillizer

4. Jika diameter butiran tanah sudah dibawah 1cm, dilanjutkan dengan menabur semen. Untuk memudahkan dalam menabur semen kita melakukan pemasangan patok semen tiap 10 m. semen yang dibutukan ditiap 10 m adalah 20 sak, semen tersebut disusun secara merata agar saat penaburan bisa menutupi area 10 m dengan rata.

Setelah semen tersusun sesuai dengan pembagian maka semen langsung di tabur / dibelah, untuk meratakan semen menggunakan garukan dan cangkul, penaburan harus rata sampai semua permukaan jalan tertutup semen.

10 m

5 m

Page 4: Tahapan Pekerjaan Soil Stabillizer

Setelah penaburan semen secara merata, dilanjutkan dengan pengadukan dengan traktor + unimix sampai campuran semen dengan tanah jadi homogen / rata, sebagai indikatornya yaitu saat traktor mengaduk tanah + semen sudah tidak timbul debu semen yang beterbangan dan warna tanahnya berubah menjadi ke abu-abuan.

5. Jika campuran tanah + semen sudah homogen maka proses selanjutnya yaitu penyiraman larutan Difa SS® ke dalam campuran tanah + semen. Difa SS® sebanyak 100 kg dicampurkan kedalam air 8500 liter lalu diaduk dengan mesin pompa sampai terlarut keseluruhan. Pada saat penyiraman harus dilakukan dengan konstan atau irama penyiraman yang tetap agar semua permukaan tanah tersiram dengan volume air yang sama. Untuk hasil yang lebih merata, penyiraman dilakukan dua kali.

Page 5: Tahapan Pekerjaan Soil Stabillizer

6. Setelah dilakukan penyiraman, langkah selanjutnya adalah mengaduk kembali campuran tanah + semen + larutan Difa SS® menggunakan traktor + unimix sampai homogen dan kadar air dalam campuran tersebut sudah optimum (OMC). Sebagai indikatornya adalah dengan cara membuat bola-bola tanah, mengepal tanah campuran dengan tangan lalu dijatuhkan dari ketinggian 1.5m, jika bola tanah itu pecah jadi 3-5 bagian maka campuran tersebut sudah memenuhi kadar air optimum (OMC). Tapi jika pecah berantakan (> 5 bagian) maka campuran tersebut kurang air dan harus dilakukan penyiraman ulang sampai dengan kadar air optimum (OMC) tanpa menambah Difa SS®, karena campuran Difa SS® sudah mencukupi sesuai perhitungan awal.

Jika campuran tanah + semen + Difa SS® sudah mencapai kadar air optimum (OMC), maka jalan tersebut dirapihkan kembali, campuran tanah yang keluar dari badan jalan dimasukkan kembali, dan jika ada badan jalan yang masih bergelombang dirapikan manual menggunakan cangkul dan garukan. Sehingga didapat bentuk jalan yang ideal (mukung / punggung kuda).

7. Setelah badan jalan dibentuk mukung / punggung kuda tahap berikutnya adalah pemadatan menggunakan compactor vibro 12 ton minimal 2 set / 2 lintasan bolak-balik. Karena lebar dari roda depan compactor vibro adalah 2 m, maka pemadatan akan dilakukan seperti gambar dibawah ini :

5m

1

2

3

Page 6: Tahapan Pekerjaan Soil Stabillizer

Yang dimaksud satu set / satu lintasan disini adalah pemadatan lima langkah secara maju mundur (5 x maju dan 5 x mundur). Jadi kalau dua set / dua lintasan berarti sepuluh langkah secara maju mundur (10x maju dan 10 x mundur). Pemadatan dilakukan secara pelan-pelan, tidak boleh laju karena dapat merusak bentuk badan jalan dan proses pemadatan tidak akan baik (tidak padat sempurna). Tidak disarankan menggunakan mode getar / vibrator dikarenakan hal itu akan menyebabkan bagian atas pori-pori permukaan jalan menjadi tertutup rapat, sedangkan bagian bawah belum kering dan masih mengalami proses pengikatan antara semen+air+tanah sehingga bisa menyebabkan permukaan jalan mengalami retak-retak karena tekanan panas dari reaksi tersebut.

5m

4

5

Page 7: Tahapan Pekerjaan Soil Stabillizer

8. Tahapan selanjutnya adalah penyiraman air terakhir, pada tahap ini penyiraman menggunakan air biasa yang berfungsi untuk menambah kadar air yang hilang akibat proses pengikatan semen + tanah + larutan Difa SS®. Pada tahap ini sudah dianggap selesai untuk aplikasi soil stabilizer menggunakan Difa SS® dan jalan yang sudah diaplikasi diberi barricade / police line / balok kayu untuk menghindari dilintasi kendaraan berat lain karena waktu pengikatan semen + tanah + Difa SS® minimal 4 hari.

Setelah semua tahapan selesai maka selama 4 hari berturut-turut akan dilakukan perawatan jalan dengan cara penyiraman / curring time, pada tahap ini penyiraman menggunakan air biasa dan dilakukan 2 kali penyiraman dalam 1 hari.