tahap perencanaan bangunan bertingkat.docx

Upload: nia-sugiarti

Post on 07-Jan-2016

28 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Tahap Perencanaan Bangunan Bertingkat

Perencanaan gedung bertingkat harus dipikirkan dengan matang karena menyangkut investasi dana yang jumlahnya tidak sedikit. Berbagai hal perlu ditinjau yang meliputi beberapa kriteria, yaitu 3S : strength, stiffness,danserviceability.Analisis struktur gedung bertingkat dapat dilakukan dengan computer berbasis elemen hingga (finite element) dengan sofware yang telah umum digunakan oleh para perencana, misalnya : SAP (Structure Analysis Program) atau ETABS (Extended 3D Analysis Building Systems).

Konsep perancangan konstruksi didasarkan pada analisis kekuatan batas (ultimate-strength) yang mempunyai daktilitas cukup untuk menyerap energi gempa sesuai peraturan yang berlaku.Berbagai macam kombinasi pembebanan yang meliputi beban mati, beban hidup, beban angin, dan beban gempa dihitung dengan pemodelan struktur 3-D (space-frame). Kombinasi pembebanan yang dimaksud adalah sebagai berikut : 1,4DL 1,2DL + 1,6LL 1,2DL + 1LL + 1EX + 0,3EY 1,2DL + 1LL - 1EX + 0,3EY 1,2DL + 1LL + 1EX - 0,3EY 1,2DL + 1LL - 1EX - 0,3EY 1,2DL + 1LL + 0,3EX + 1EY 1,2DL + 1LL - 0,3EX + 1EY 1,2DL + 1LL + 0,3EX - 1EY 1,2DL + 1LL - 0,3EX - 1EY 0,9DL + 1EX + 0,3EY 0,9DL + 1EX - 0,3EY 0,9DL - 1EX + 0,3EY 0,9DL - 1EX - 0,3EY 0,9DL + 0,3EX + 1EY 0,9DL + 0,3EX - 1EY 0,9DL - 0,3EX + 1EY 0,9DL - 0,3EX - 1EYKeterangan :DL = Beban mati (Dead Load)LL = Beban Hidup (Live Load)EX = Beban gempa searah sumbu x (Earthquake- X)EY = Beban gempa searah sumbu y (Earthquake- Y)

Di negara Indonesia ada 3 jenis sistem struktur yang digunakan yaitu:

1. Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa (SRPMB) atauOrdinary Moment Resisting Frame(OMRF)Metode ini digunakan untuk perhitungan struktur gedung yang masuk di zona gempa 1 dan 2 yaitu wilayah dengan tingkat gempa rendah. Acuan perhitungan yang digunakan adalah SNI 03-2847-2002 pasal 3 sampai pasal 20.

2. Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM) atauIntermediate Moment Resisting Frame(IMRF)Metode ini digunakan untuk perhitungan struktur gedung yang masuk di zona gempa 3 dan 4 yaitu wilayah dengan tingkat gempaan sedang. Pasal- pasal yang digunakan dalam SNI 03-2847-2002 adalah Pasal 3 sampai pasal 20, ditambah dengan pasal 23.2 sampai dengan 23.10.2

3. Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) atauSpecial Moment Resisting Frame(SMRF)Metode ini digunakan untuk perhitungan struktur gedung yang masuk pada zona 5 dan 6 yaitu wilayah dengan tingkat gempaan tinggi atau diaplikasikan dalam perencanaan High Rise Building.

Langkah pertama yang harus diperhatikan dalam perencanaan gedung adalah pengumpulan data proyek yang meliputi : Data tanah dari hasil sondir dan boring, Data bangunan, Data gambar proyek, terdiri dari gambar arsitektur, gambar struktur, gambar potongan, dan denah lantai, Data lain yang menyangkut RKS (Rencana Kerja dan Syarat- syarat) A. Peraturan dan Standar Perencanaan1. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung (SNI 03-2847-1992) atau ACI 318- 2005.2. Tata Cara Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung (SNI 03-1727-1989-F) atau ASCE 7-10.3. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung (SNI 03-1726-2002).4. Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung (SNI 03-1729-2002).B. Bahan Struktur

1. BetonUntuk struktur kolom, sloof, balok lantai dan plat lantai digunakan beton dengan kuat tekan beton yang disyaratkan, fc = 25 MPa (setara dengan beton K-300). Modulus elastis beton, Ec = 4700(fc') = 2,35.104 MPa = 2,35.107 kN/m2 dengan angka poison = 0,20.

2. Baja TulanganUntuk baja tulangan dengan D 12 mm digunakan baja tulangan ulir BJTD 40 dengan tegangan leleh baja, fy = 400 MPa. Untuk baja tulangan dengan D < 12 mm digunakan baja tulangan polos BJTP 24 dengan tegangan leleh baja, fy = 240 MPa. Modulus elastis baja, Es = 2,1.105 MPa.

3. Baja ProfilMutu baja profil yang digunakan untuk struktur baja harus memenuhi persyaratan setara dengan BJ-37.

C. Pra-eliminari Desain:

1. Perencanaan plat Penentuan dimensi terdiri dari dimensi plat dan dimensi plat atap. Masing- masing menggunakan SNI 03-2847-2002 dengan pasal : Perencanaan plat 1 arah : SNI 03-2847-2002 pasal 11.5.2 Tabel 8 Perencanaan plat 2 arah : SNI 03-2847-2002 pasal 11.5.3 Menganalisa gaya- gaya yang terjadi pada plat, digunakan Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBBI 1971 pasal.13.3 tabel 13.3.1 dan tabel 13.3.2), sedangkan perletakkan yang diasumsikan jepit penuh digunakan C.K Wang dan C.G Salmon jilid 2, Penulangan plat, Penulangan lentur, susut, dan suhu : SNI 03-2847-2002 pasal 9.12.2.

2. Penentuan dimensi balok dan kolom Penentuan dimensi balok terdiri dari : Perencanaan lebar efektif balok (SNI 03-2847-2002 pasal 10.10.2), Perhitungan penulangan geser : SNI 03-2847-2002 pasal.13.3.1(1) Perhitungan penulangan torsi : SNI 03-2847-2002 pasal.13.6

3. Struktur kolom, terdiri dari: Perencanaan kolom portal Pengaruh kelangsingan kolom : SNI 03-2847-2002 pasal 12.12.2 Perbesaran momen : SNI 03-2847-2002 pasal 12.13.3 Perhitungan penulangan geser : SNI 03-2847-2002 psl.13.3.1(2)

4. Analisa struktur bawah Perhitungan poer, Perhitungan pondasi tiang pancang, Perhitungan sloof.

5. Penulangan Penulangan dihitung berdasarkan data-data yang diperoleh dari out put SAP atau ETABS. Dari out put SAP atau ETABS diperoleh nilai gaya geser (D), momen lentur (M), momen torsi (T), dan nilai gaya aksial (P). Kemudian dihitung kebutuhan tulangan pada balok, kolom dan pondasi. Perhitungan penulangan geser, lentur, dan puntir pada semua komponen struktur utama. Kontrol masing-masing perhitungan penulangan. Penabelan penulangan yang terpakai pada elemen struktur yang dihitung (struktur atas dan strukturbawah). Penggambaran detail penulangan.

D. Cek Persyaratan

1. Plat Kontrol jarak spasi tulangan : SNI 03-2847-2002 pasal.15.3.2 Kontrol jarak spasi tulangan suhu dan susut. Kontrol perlu tulangan suhu dan susut : SNI 03-2847-2002 pasal 9.12.2.1 dan pasal 10.4.3 Kontrol lendutan : SNI 03-2847-2002 pasal 11.5.3.4

2. Balok Kontrol Mnpasang Mn untuk tulangan lentur

3. Kolom Kontrol kemampuan kolom. Kontrol momen yang terjadi Mnpasang Mn

4. Poer Kontrol dimensi poer : SNI 03-2847-2002 pasal13.12.3. 1.(a), pasal.13.12.3. 1.(b), pasal.13.12.3.1.(c) Kontrol geser pons. Geser 1 arah : SNI 03-2847-2002 pasal.13.12.1.1Geser 2 arah : SNI 03-2847-2002 pasal.13.12.1.2

E. Gambar Perencanaan

1. Gambar arsitek terdiri dari : Gambar denah. Gambar tampak.

2. Gambar struktur terdiri dari : Potongan memanjang. Potongan melintang. Gambar denah pondasi. Gambar denah sloof. Gambar denah pembalokan. Gambar denah rencana atap.

3. Gambar detail : Gambar detail panjang penyaluran. Gambar detail penjangkaran tulangan. Gambar detail pondasi dan poer.

F.Jenis Beban

1. Beban mati (Dead load)Beban mati yang merupakan berat sendiri konstruksi (specific gravity) menurut Tata Cara Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung (SNI 03-1727-1989-F), adalah seperti Tabel berikut :NoKonstruksiBeratSatuan

1Baja7850kg/m3

1Beton bertulang2400kg/m3

2Beton2200kg/m3

3Dinding pas bata bt250kg/m2

4Dinding pas bata 1 bt450kg/m2

5Curtain wall+rangka60kg/m2

6Cladding + rangka20kg/m2

7Pasangan batu kali2200kg/m3

8Finishing lantai (tegel)2200kg/m3

9Plafon+penggantung20kg/m2

10Mortar2200kg/m3

11Tanah, Pasir1700kg/m3

12Air1000kg/m3

13Kayu900kg/m3

14Baja7850kg/m3

15Aspal1400kg/m3

16Instalasi plumbing50kg/m2

Untuk perencanaan beban bangunan di luar negeri, harus diperhitungkan juga beban banjir, beban suhu, beban Salju, dan beban Es. Semuanya ada di ASCE 7-10.

2. Beban hidup (Live load)Beban hidup yang bekerja pada lantai bangunan Tata Cara Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung (SNI 03-1727-1989-F), adalah sebagai berikut : Lantai dan rumah tinggal = 200kg/m2 Sekolah, kantor, toko, hotel, RS, restoran, asrama = 250kg/m2 Ruang olahraga=400 kg/m2 Ruang dansa = 500kg/m2 Balkon dan lantai dalam ruang pertemua =400 kg/m23. Beban gempa (Earthquake)

Wilayah Indonesia terdiri dari 6 wilayah gempa, dimana wilayah gempa 1 adalah wilayah kegempaan paling rendah dan wilayah gempa 6 adalah wilayah kegempaan paling tinggi. Pembagian wilayah gempa ini, didasarkan pada percepatan puncak batuan dasar akibat pengaruh gempa rencana dengan periode ulang 500 tahun dengan asumsi umur bangunan adalah 50 tahun. Berikut adalah Gambar Pembagian Zona Gempa di Indonesia

Gambar Pembagian Zona Gempa di Indonesia

Analisis terhadap beban gempa digunakan cara statik ekivalen maupun dinamik (response spectrum analysis). Dari hasil analisis kedua cara tersebut diambil kondisi yang memberikan nilai gaya atau momen terbesar sebagai dasar perencanaan. Struktur bangunan dirancang mampu menahan gempa rencana sesuai peraturan yang berlaku yaitu SNI 03-1726-2002 tentang Tatacara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung. Dalam peraturan ini gempa rencana ditetapkan mempunyai periode ulang 500 tahun, sehingga probabilitas terjadinya terbatas pada 10 % selama umur gedung 50 tahun.

a. Metode Statik EkivalenGaya geser dasar nominal pada struktur akibat gempa dihitung dengan rumus :V = C . I / R .Wtb. Dimana : C= nilai faktor response gempa, yang ditentukan berdasarkan wilayah gempa kondisi tanah dan waktu getar alami. R = faktor reduksi gempa representatif. I = faktor keutamaan (diambil, I = 1 ) Wt = jumlah beban mati dan beban hidup yang direduksi (faktor reduksi diambil = 0,5) yang bekerja di atas taraf penjepitan lateral.Analisis statik dilakukan dengan meninjau secara bersamaan 100% gempa arah X dan 30% gempa arah Y, dan sebaliknya.

b. Metode Dinamik (Response Spectrum) Besar beban gempa ditentukan oleh percepatan gempa rencana dan massa total struktur. Massa total struktur terdiri dari berat sendiri struktur dan beban hidup yang dikalikan dengan faktor reduksi 0,5. Percepatan gempa diambil dari data zone Wilayah Gempa Indonesia menurut Tatacara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung (SNI 03-1726-2002) dengan memakai spektrum respons yang nilai ordinatnya dikalikan dengan koreksi I/R.Detail perencanaan struktur gedung dengan ETABS mulai dari pemodelan struktur, pembebanan, analisis gempa, dan perhitungan strukturnya bisa dibacadisini.

Ebook Aplikasi Perencanaan Struktur Gedung dengan ETABS

Perkembangan ilmu teknik sipil dirasakan begitu cepat karena adanya keinginan dan kebutuhan manusia yang semakin meningkat, seperti banyaknya gedung- gedung tinggi, jembatan, bangunan air, dan sarana prasarana lainnya. Sekarang untuk merencanakan semua itu tidaklah menjadi masalah dan bisa dilakukan dengan cepat karenakecanggihan teknologiuntuk mendesain berbagai bangunan sipil.ETABS (Extended Three dimension Analysis of Building Systems) adalah salah satu progam computer yang digunakan khusus untuk perencanaan gedung dengan konstruksi beton, baja, dan komposit. Software tersebut mempunyai tampilan yang hampir sama dengan SAP karena dikembangkan oleh perusahaan yang sama (Computers and Structures Inc, CSI) yaitu salah satu perusahaan pembuat piranti lunak (software) untuk perencanaan- perencanaan struktur. Software- software dari CSI tersebut sudah digunakan oleh ribuan engineer di lebih dari 160 negara.

Ebook ini membahas dengan detail cara mendesain struktur gedung dengan ETABS yang meliputi :1. Sistem Struktur2. Asumsi yang Digunakan3. Peraturan dan Standar Perencanaan4. Material Struktur 4.1. Beton 4.2. Baja Tulangan 4.3. Baja Profil

5. Detail Elemen Struktur 5.1. Balok 5.2. Kolom 5.3. Plat Lantai 5.4. Shear Wall 5.5. Momen Inersia Penampang

6. Pemodelan Struktur 6.1. Penggambaran Elemen Balok 6.2. Penggambaran Elemen Kolom 6.3. Penggambaran Elemen Plat 6.4. Penggambaran Elemen Shear Wall 6.5. Pemodelan Pondasi 6.6. Kekakuan Sambungan (joint) Balok- Kolom

7. Denah Struktur8. Pembebanan 8.1. Kombinasi Pembebanan 8.2. Perhitungan Beban Mati 8.2.1. Beban Mati pada Plat Lantai 8.2.2. Beban Mati pada Plat Atap 8.2.3. Beban Mati pada Balok 8.2.4. Beban pada Tangga 8.2.4.1. Beban pada Plat Tangga 8.2.4.2. Beban pada Bordes 8.3. Beban Hidup 8.4. Beban Gempa 8.4.1. Perhitungan Gempa Statik Ekuivalen secara Otomatis 8.4.1.1. Lantai Tingkat sebagai Diafragma 8.4.1.2. Waktu Getar Alami (T) 8.4.1.3. Faktor Keutamaan 8.4.1.4. Penentuan Jenis Tanah 8.4.1.5. Perhitungan Beban Gempa Nominal (V) 8.4.1.6. Eksentrisitas Rencana (ed) 8.4.2. Perhitungan Gempa Statik Ekuivalen secara Manual 8.4.2.1. Perhitungan Berat Gedung (Wt) 8.4.1.9. Input Beban Gempa Statik Ekuivalen 8.4.3. Analisis Gempa Dinamik Response Spectrum 8.4.3.1. Respons Spektrum Gempa Rencana 8.4.4. Analisis Gempa Dinamik Time History

9. Kontrol dan Analisis 9.1. Analisis Ragam Respon Spektrum 9.2. Partisipasi Massa 9.3. Gaya geser dasar nominal, V (Base Shear) 9.4. Kinerja Sruktur Gedung 9.4.1. Kinerja Batas Layan 9.4.2. Kinerja Batas Ultimit

10. Perhitungan Struktur dengan ETABS 10.1. Peraturan yang Digunakan 10.2. EfektivitasPenampang 10.3. Analisis 10.4. Penulangan Balok 10.4.1. Desain Tulangan Utama Balok 10.4.2. Desain Tulangan Geser (sengkang) 10.4.3. Desain Tulangan Torsi 10.4.4. Kontrol Pesyaratan Balok pada SRPMK 10.4.5. Sketsa Detail Penulangan Balok 10.5. Penulangan Kolom 10.5.1. Desain Tulangan Utama Kolom 10.5.2. Desain Tulangan Geser Kolom 10.5.3. Kontrol Pesyaratan Kolom pada SRPMK 10.5.4. Gambar Detail Penulangan Kolom 10.6. Penulangan Plat Lantai 10.7. Desain Pondasi 10.7.1. Data Tanah 10.7.2. Daya Dukung Pondasi Tiang Bor

11. Perhitungan Estimasi Biaya Pekerjaan StrukturSemua materi tersebut dibahas dalam 123 halaman. Ebook tersebut juga dilengkapi denganNavigasi Bookmark,sehingga Anda dapat dengan mudah mencari topik atau pembahasan materi yang akan Anda pelajari. Tampilan Ebook tersebut adalah sebagai berikut :

Gambar 1. Video REVIEW Ebook Aplikasi Perencanaan Struktur dengan ETABS

Screen shoot analisis Gedung yang ditinjau ditunjukkan sebagai berikut :

Gambar 2. Pemodelan Struktur Gedung Perkantoran 8 LantaiPemodelan struktur gedung yang dirancang mampu menahan gempa rencana sesuai peraturan yang berlaku sesuai SNI 03-1726-2002 tentang Tatacara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung. Dalam peraturan ini gempa rencana ditetapkan mempunyai periode ulang 500 tahun, sehingga probabilitas terjadinya terbatas pada 10 % selama umur gedung 50 tahun.

Gambar 3. Pemodelan Diafragma Kaku pada Plat LantaiPada SNI Gempa 1726-2002, pasal 5.3.1 disebutkan bahwa lantai tingkat, atap beton dan sistem lantai dengan ikatan suatu struktur gedung dapat dianggap sangat kaku (rigid) dalam bidangnya dan dianggap bekerja sebagai diafragma terhadap beban gempa horisontal.

Gambar 4. Deformasi Struktur dan Waktu Getar Bangunan untuk Mode 1Denah, konfigurasi, dan kekakuan struktur harus didesain sedemikian rupa sehingga gedung tidak terlalu fleksible dan waktu getar struktur tidak melebihi standard yang ditetapkan. Selain itu untuk mencegah adanya puntiran (rotasi) gedung pada Mode 1.

Gambar 5. Input Gempa Statik Ekuivalen (Otomatis) dengan Auto Lateral LoadCara ini dilakukan dengan user coefficient - auto lateral load, dengan memberikan angka faktor respon gempa (C) pada load case gempa arah x dan y, sehingga beban gempa sebesar Fi secara otomatis sudah bekerja pada pusat massa gedung tiap lantai.

Gambar 6. Input Beban Gempa Statik Ekuivalen secara Manual pada Tiap lantaiGaya gempa statik ekuivalen bekerja pada pusat massa bangunan tiap lantai dengan besar 100% arah yang ditinjau dan 30% arah tegak lurusnya. Tinjauan beban gempa dari 2 arah tersebut untuk mengantisipasi datangnya gempa dari arah yang tidak bisa diperkirakan dengan pasti.

Gambar 7. Input grafik Respon Spektrum GempaGrafik respon spektrum yang diinput berdasarkan zona gempa dan jenis tanah tempat lokasi bangunan berada.

Gambar 8. Input Akselerogram Gempa Dinamik Time HistoryPerhitungan respons dinamik struktur gedung terhadap pengaruh gempa rencana dilakukan dengan metoda analisis dinamik 3 dimensi berupa analisis respons dinamik linier dan non-linier time histoy (riwayat waktu) dengan suatu akselerogram gempa yang diangkakan sebagai gerakan tanah masukan.

Gambar 9. Besarnya Simpangan Gedung yang Terjadi Akibat GempaBesarnya simpangan yang terjadi harus dibatasi berdasarkan persyaratan batas layan dan batas ultimit untuk mencegah ketidaknyamanan penghuni, keretakan beton, kerusakan struktur dan non struktur.

Gambar 10. Analisis Tegangan pada Plat LantaiNilai tegangan yang bekerja pada plat akibat beban hidup dan mati dapat diketahui denganShell Stresskemudian besarnya momen yang muncul dapat dianalis untuk desain penulangan plat untuk arah memanjang dan melintang.

Gambar 11. Desain Penulangan Arah MemanjangLuas tulangan yang dibutuhkan untuk arah memanjang dan melintang dapat diketahui secara otomatis, kemudian dikonversi menjadi berapa banyak jumlah tulangan yang akan digunakan ]sesuai ]ukuran diameter tulangan di pasaran.

Gambar 12. Diagram Interaksi KolomDari diagram interaksi tersebut dapat diketahui hubungan antara momen dengan gaya aksial yang bekerja pada kolom

Gambar 13. Informasi Luas Tulangan, Momen dan Gaya Geser yang DitinjauInformasi yang muncul setelah run analisis beberapa dapat dikontrol dengan hitungan manual, jika hasil yang muncul sudah benar/ mendekati, maka selanjutnya output tersebut dapat diolah untuk desain struktur yang meliputi keamanan dimensi, penulangan, dll

Siapa saja yang harus memiliki Ebook ini...? Para praktisi yang bergelut di bidang konstruksi (Konraktor, Perencana, Konsultan, dll) Pelajar dan Mahasiswa teknik sipil, Dosen dan Pengajar.

BONUS..!! UNTUK 10 PEMESAN PERTAMA TIAP HARI File excel lampiran perhitungan gempa. File ETABS .edb Perencanaan Gedung Perkantoran 8 lantai File AutoCAD Gambar Standard Detail Struktur untuk Gedung. Update materi berkala berupa tambahan materi baru, gambar, dll.

LOMBA MENULIS CERPEN REMAJA (LMCR) 2015Deadline Lomba: 28 Desember 2015, Pukul 24.00 WIBLomba ini diadakan oleh Writing Revolution, yang sudah menyelanggarakan LMCR sebanyak 5 kali sejak tahun 2011. Writing Revolution mempunyai visi untuk melahiran penulis-penulis handal di Indonesia yang juga menghendel sekolah menulis online, penerbitan indie, percetakan dan pelatihan menulis kreatif.*30 Cerpen Pilihan Dibukukan.SETIAP PESERTA LMCR 2015 MENDAPATKAN BONUS 4 EBOOK KEREN (Total senilai Rp 120.000):1) Cara Dahsyat Menulis Cerpen dengan Otak Kanan, penulis Joni Lis Efendi2) Antologi Pemenang LMCR 20123) Antologi Pemenang LMCR 20134) Antologi Pemenang LMCR 2015Tema Lomba: Lika-Liku Cinta RemajaPESERTA:Terbuka untuk umum yang memiliki minat dalam penulisan cerpen. Tidak dibatasi umur, pendidikan, status, daerah dll. Siapa saja boleh mengikuti lomba ini dengan memenuhi ketentuan dan syarat lomba (baca informasi lebih lanjut).SYARAT PENULISAN:1) Panjang cerpen 4-10 halaman, spasi ganda (spasi 2), jenis huruf Times New Roman font 12, ukuran kertas A4. Menggunakan format Microsoft 2003/2007, atau dalam format PDF.2) Margin (garis): atas, bawah, samping kiri dan kanan (semua sisi 3 cm atau 1,18 inci), beri nomor halaman.3) Cerpen harus sesuai dengan tema lomba, tidak mengandung asusila, ponografi dan kekerasan berlebihan, serta tidak menghina/melecehkan keyakinan tertentu.4) Cerpen belum pernah diikutkan dalam lomba menulis atau dipublikasikan di media online, blog/website, atau sosial media.5) Biodata penulis ditulis di bagian akhir naskah cerpen: halaman biodata tidak dihitung sebagai halaman naskah cerpen. Isian biodata penulis yang wajib disertakan: Nama Lengkap, Nomor HP/Telpon, Email Aktif, Alamat Lengkap.6) Setiap peserta bisa mengikutkan maksimal 3 cerpen (baca ketentuan lebih lanjut).WAJIB Mencantumkan Nomor Registrasi LMCR 2015 di bagian atas cerpen (di atas judul cerpen). Keterangan cara mendapatkan nomor registrasi peserta baca informasi lebih lanjut di bawah ini.7) Peserta yang tidak menyertakan nomor registrasi cerpennya dinyatakan GUGUR/DISKUALIFIKASI.CARA REGISTRASI LMCR 2015:1) Peserta membayar biaya registrasi sebesar:Satu cerpen = Rp 52.000,-Dua cerpen = Rp 52.000,- + Rp 15.000,- = Rp 67.000,-Tiga cerpen = Rp 52.000,- + Rp 15.000,- + Rp 15.000,- = Rp 82.000,-2) Untuk peserta yang ingin mendaftarkan dua atau tiga cerpen harus melakukan pembayaran registrasi sekaligus. Setiap peserta akan mendapat nomor registrasi LMCR 2015 sesuai dengan jumlah cerpen yang mereka daftarkan. Jika mendaftar dua cerpen, akan dapat dua nomor registrasi. Begitu juga jika mendaftarkan tiga cerpen, akan dapat tiga nomor registrasi.3) Transfer total biaya registrasi ke salah satu nomor rekening bank berikut ini:BCA: 2200-451-972 a/n Joni Lis EfendiMANDIRI: 108-0011-234-359 a/n Joni Lis EfendiBRI: 2087-01001-202-500 a/n Joni Lis EfendiBank Syariah Mandiri: 095-7046-370 a/n Joni Lis Efendi4) Bagi yang transfer lewat ATM/Bank/internet banking: Foto bukti slip/kertas transfer biaya registrasi dan dikirim bersama data diri (nama lengkap, nomor HP/Telp, email aktif, alamat lengkap) kirim ke email: [email protected] (data diri dikirim di badan email/inbox, sedangkan foto bukti transfer di Lampiran File).5) Bagi yang transfer lewat M-Banking/SMS banking forward/teruskan sms laporan transaksi ke nomor: 0857-6320-8009 (tulis di bagian bawah smsnya: nama lengkap, nomor HP, email aktif, alamat lengkap).6) Begitu email atau sms registrasi kami terima, kami akan mengkirimkan nomor registrasi LMCR 2015. Nomor registrasi ini WAJIB dicantumkan di cerpen yang akan Anda ikutkan dalam lomba LMCR 2015.7) Setiap peserta yang sudah registrasi berhak mendapatkan 4 ebook. Di mana 3 ebook dikirim langsung ke email Anda. Sedangkan ebook Antologi Pemenang LMCR 2015 akan kami kirim setelah pengumuman pemenang lomba. Karena itu, kami meminta email Anda yang aktif supaya ebook terkirim dengan baik. Kami tidak akan mengirim ulang ebook tersebut jika ternyata email yang Anda kirimkan tidak aktif/salah.8) Periode registrasi LMCR 2015 dilakukan dari sekarang sampai tanggal 21 Desember 2015 (atau seminggu sebelum deadline lomba).9) Registrasi dulu dan naskah cerpen bisa dikirim belakangan asalkan tidak melewati deadline yang sudah ditetapkan panitia.CARA PENGIRIMAN NASKAH:1) Naskah cerpen harus sesuai dengan syarat penulisan seperti yang dituliskan di atas.2) Wajib mencantumkan NOMOR REGISTRASI LMCR 2015 di bagian atas cerpen (di atas judul cerpen). Satu cerpen hanya memiliki satu nomor registrasi. Cara mendapatkan nomor registrasi LMCR silakan baca keterangan di atas.3) Format file naskah cerpen adalah Microsoft Word 2003/2007 atau PDF. File naskah cerpen dikirim di LAMPIRAN FILE. Kami tidak menerima naskah cerpen yang ditulis di inbox/badan email.4) Kirim naskah cerpen ke alamat email: [email protected]) WAJIB menulis judul/subjek email: LMCR 2015#Nomor Registrasi#Judul Cerpen (hal ini untuk memudahkan kami mendata cerpen yang sudah Anda kirim)6) Paling lambat pengiriman naskah cerpen: 28 Desember 2015, pukul: 24.00 WIBKRITERIA PENILAIANOrisinalitas.Kreativitas pengolahan ide.Kedalaman pesan/moralitas.Keindahan bahasa, gaya bertutur, dan kaidah penulisan.Syarat dan kelengkapan naskah.PENGUMUMAN PEMENANG:Pengumuman 30 Nominasi Cerpen: 30 Januari 2016, dan Pengumuman Pemenang 15 Februari 2016. Jika ada informasi perubahan jadwal pengumuman akan kami posting di Blog:www.writing-revolution.blogspot.comHADIAH:Juara I : Rp 3.000.000,-Juara II : Rp 2.000.000,-Juara III : Rp 1.000.000,-Tiga Pemenang Favorit @ Rp 500.000*Jika buku pemenang LMCR 2015 diterbitkan secara nasional dan masuk toko buku besar, para nominator akan mendapat royalti.KETENTUAN MENGIKAT*Keputusan DEWAN JURI tidak bisa diganggu gugat.*Panitia tidak MELAYANI SURAT-MENYURAT.*DEWAN JURI berhak membatalkan keputusannya, jika di kemudian hari diketahui karya pemenang lomba melanggar karya cipta orang lain (plagiat) atau mengikuti lomba sejenis atau telah dimuat di koran/majalah.*HAK CIPTA tetap ada pada penulis, sedangkan PANITIA memiliki HAK untuk MEMPUBLIKASIKANNYA (membukukannya).TIM DEWAN JURI:Bambang Kariyawan, Ys. (cerpenis, guru)Endang SSN (cerpenis, novelis)Joni Lis Efendi (founder Writing Revolution)NOMOR KONTAK:SMS: 0823-2524-7708, 0813-9272-1666WA: 0857-6320-8009PIN: 7DE64FFBInfo Lengkap klik:www.writing-revolution.blogspot.comdanwww.penerbitwr.com

Dalam mencariPasangan hidupbeban gempa statik lateral, dibutuhkan data berat struktur pada tiap lantainya, akan lama sekali (alias sue banget) jika anda menghitung secara manual melalui excel, ada cara yang praktis yaitu dengan menggunakan Proram SAP yang mana akan secara otomatis SAP menghitung berat kolom dan balok yang ada pada setiap lantainya, ikutiTutorialSAP berikut ini :

1. Pilih struktur lantai satu

2. pilih menu Assign - Assign to Group (lihat gambar)

3. Akan Tampil Kotak dialog seperti ini, lalu klik Add , ganti nama GROUP1 menjadi lantai1 - ok

4. Setelah itu, pilih struktur balok dan kolom lantai 2,bar kui terus ulangi langkah 2 sampai 3 untuk lantai-lantai yang lain

5. Lalu pilih menufile - export - Sap 2000 ms Excel Spreadsheet(maksute filenya di export ke excel gitu loh..), maka akan tampil seperti gambar dibawah ini, lalu aktifkancek list pada Group 3 Masses and Weight

6. Nek kowe banar, akan tampil tampilan seperti di bawah ini,beratnya sing tak bunderi pake warna merah, he3....

Selesai deh... selamat mencoba...O iyo , Hampir lali, disini juga ada tutorial-tutorial yang lain seperticara menghitung tulangan balok dengan SAP,merubah peraturan di SAP menjadi SNI,Menambahkan diameter tulangan pada SAP, danlain-lain