tahap penyembuhan

13
TAHAP-TAHAP PENYEMBUHAN FRAKTUR TAHAP-TAHAP PENYEMBUHAN FRAKTUR Secara ringkas tahap penyembuhan tulang adalah sebagai berikut : 1. Stadium Pembentukan Hematom Hematom terbentuk dari darah yang mengalir yang berasal dari pembuluh darah yang robek Hematom dibungkus jaringan lunak sekitar (periosteum & otot) Terjadi sekitar 1-2 x 24 jam 2. Stadium Proliferasi sel/inflamasi sel-sei berproliferasi dari lapisan dalam periosteum, sekitar lokasi fraktur Sel-sel ini menjadi precursor osteoblast Sel-sel ini aktif tumbuh kearah fragmen tulang Proliferasi juga terjadi di jaringan sumsum tulang Terjadi setelah hari ke-2 kecelakaan terjadi 3. Stadium Pembentukan Kallus Osteoblast membentuk tulang lunak (kallus) Kallus memberikan rigiditas pada fraktur Jika terlihat massa kallus pada X-ray berarti fraktur telah telah menyatu Terjadi setelah 6-10 hari setelah kecelakaan terjadi 4. Stadium Konsolidasi Kallus mengeras danerjadi proses konsolidasi. Fraktur teraba telah menyatu Secara bertahap menjadi tulang mature Terjadi pada minggu ke 3-10 setelah kecelakaan 5. Stadium Remodeling Lapisan bulbous mengelilingi tulang khususnya pada lokasi eks fraktur Tulang yang berlebihan dibuang oleh osteoklast Pada anak-anak remodeling dapat sempurna, pada dewasa masih ada tanda penebalan tulang PENYEMBUHAN FRAKTUR PADA TULANG KORTIKAL

Upload: edy-timanta-tarigan

Post on 13-Dec-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

rewwszsd

TRANSCRIPT

Page 1: TAHAP PENYEMBUHAN

TAHAP-TAHAP PENYEMBUHAN FRAKTUR

TAHAP-TAHAP PENYEMBUHAN FRAKTUR

Secara ringkas tahap penyembuhan tulang adalah sebagai berikut :1. Stadium Pembentukan HematomHematom terbentuk dari darah yang mengalir yang berasal dari pembuluh darah yang robekHematom dibungkus jaringan lunak sekitar (periosteum & otot)Terjadi sekitar 1-2 x 24 jam2. Stadium Proliferasi sel/inflamasisel-sei berproliferasi dari lapisan dalam periosteum, sekitar lokasi frakturSel-sel ini menjadi precursor osteoblastSel-sel ini aktif tumbuh kearah fragmen tulangProliferasi juga terjadi di jaringan sumsum tulangTerjadi setelah hari ke-2 kecelakaan terjadi3. Stadium Pembentukan KallusOsteoblast membentuk tulang lunak (kallus)Kallus memberikan rigiditas pada frakturJika terlihat massa kallus pada X-ray berarti fraktur telah telah menyatuTerjadi setelah 6-10 hari setelah kecelakaan terjadi4. Stadium KonsolidasiKallus mengeras danerjadi proses konsolidasi. Fraktur teraba telah menyatuSecara bertahap menjadi tulang matureTerjadi pada minggu ke 3-10 setelah kecelakaan5. Stadium RemodelingLapisan bulbous mengelilingi tulang khususnya pada lokasi eks frakturTulang yang berlebihan dibuang oleh osteoklastPada anak-anak remodeling dapat sempurna, pada dewasa masih ada tanda penebalan tulang

PENYEMBUHAN FRAKTUR PADA TULANG KORTIKAL

Proses penyembuhan fraktur pada tulang kortikal terdiri dari 5 fase, yaitu :1. Fase hematomaApabila tejadi fraktur pada tulang panjang, maka pembuluh darah kecil yang melewati kanalikuli dalam system haversian mengalami robekan dalam daerah fraktur dan akan membentuk hematoma diantara kedua sisi fraktur. Hematoma yang besar diliputi oleh periosteum. Periosteum akan terdorong dan mengalami robekan akibat tekanan hematoma yang terjadi sehingga dapat terjadi ekstravasasi darah kedalam jaringan lunak.Osteosit dengan lakunannya yang terletak beberapa millimeter dari daerah fraktur akan kehilangan darah dan mati, yang akan menimbulkan suatu daerah cincin avaskular tulang yang mati pada sisi – sisi fraktur segera setelah trauma.Waktu terjadinya proses ini dimulai saat fraktur terjadi sampai 2 – 3 minggu.1. Fase proliferasi seluler subperiosteal dan endostealPada saat ini terjadi reaksi jaringan lunak sekitar fraktur sebagai suatu reaksi penyembuhan. Penyembuhan fraktur terjadi karena adanya sel – sel osteogenik yang berproliferasi dari

Page 2: TAHAP PENYEMBUHAN

periosteum untuk membentuk kalus eksterna serta pada daerah endosteum membentuk kalus interna sebagi aktivitas seluler dalam kanalis medularis. Apabila terjadi robekan yang hebat pada periosteum, maka penyembuhan sel berasal dari diferansiasi sel – sel mesenkimal yang berdiferensiasi kedalam jaringan lunak. Pada tahap awal dari penyembuhan fraktur ini terjadi penambahan jumlah dari sel – sel osteogenik yang memberi penyembuhan yang cepat pada jaringan osteogenik yang sifatnya lebih cepat dari tumor ganas. Jaringan seluler tidak terbentuk dari organisasi pembekuan hematoma suatu daerah fraktur. Setelah beberapa minggu, kalus dari fraktur akan membentuk suatu massa yang meliputi jaringan osteogenik. Pada pemeriksaan radiologist kalus belum mengandung tulang sehingga merupakan suatu daerah radioluscen.Pada fase ini dimulai pada minggu ke 2 – 3 setelah terjadinya fraktur dan berakhir pada minggu ke 4 – 8.1. Fase pembentukan kalus (Fase union secara klinis)Setelah pembentukan jaringan seluler yang tumbuh dari setiap fragmen sel dasar yang berasal dari osteoblast dan kemudian pada kondroblast membentuk tulang rawan. Tempat osteoblas diduduki oleh matriks interseluler kolagen dan perlekatan polisakarida oleh garam – garam kalsium pembentuk suatu tulang yang imatur. Bentuk tulang ini disebut moven bone. Pada pemeriksaan radiolgis kalus atau woven bone sudah terlihat dan merupakan indikasi radiologik pertama terjadinya penyembuhan fraktur.1. Fase konsolidasi (Fase union secara radiology)Woven bone akan membentuk kalus primer dan secara perlahan – lahan diubah menjadi tulang yang lebih matang oleh aktivitas osteoblas yang menjadi struktur lamellar dan kelebihan kalus akan di resorpsi secara bertahap.Pada fase 3 dan 4 dimulai pada minggu ke 4 – 8 dan berakhir pada minggu ke 8 – 12 setelah terjadinya fraktur.1. Fase remodelingBilamana union telah lengkap, maka tulang yang baru akan membentuk bagian yang meyerupai bulbus yang meliputi tulang tetapi tanpa kanalis medularis. Pada fase remodeling ini perlahan – lahan terjadi resorpsi secara osteoklastik dan tetapi terjadi osteoblastik pada tulang dan kalus eksterna secara perlahan – lahan menghilang. Kalus intermediet berubah menjadi tulang yang kompak dan berisi system haversian dan kalus bagian dalam akan mengalami peronggaan untuk membentuk susmsum.Pada fase terakhir ini, dimulai dari minggu ke 8 – 12 dan berakhir sampai beberapa tahun dari terjadinya fraktur.

PENYEMBUHAN FRAKTUR PADA TULANG KANSELOSA

Penyembuhan fraktur pada tulang kanselosa terjadi secara cepat karena beberapa factor, yaitu :1. Vaskularisasi yang cukup2. Terdapat permukaan yang lebih luas3. Kontak yang baik memberikan kemudahan vaskularisasi yang cepat4. Hematoma memberikan peranan dalam penyembuhan frakturTulang kanselosa yang berlokalisasi pada metafisis tulang panjang, tulang pendek serta tulang pipih diliputi oleh korteks yang tipis. Peyembuhan fraktur pada tulang kanselosa melalui proses pembentukan kalus interna dan endosteal. Pada anak – anak proses penyembuhan pada daerah korteks juga memegang peranan penting. Proses osteogenik peyembuhan sel dari bagian

Page 3: TAHAP PENYEMBUHAN

endosteal yang menutupi trabekula, berproliferasi untuk membentuk woven bone primer di dalam daerah fraktur yang disertai hematoma. Pembentukan kalus interna mengisi ruangan pada daerah fraktur. Penyembuhan fraktur pada tulang kanselosa terjadi pada daerah dimana terjadi kontak langsung diantara permukaan tulang fraktur yang berarti satu kalus endosteal. Apabila terjadi kontak dari kedua fraktur maka terjadi union secara klinis. Selanjutnya woven bone diganti oleh tulang lamellar dan tulang mengalami konsolidasi.

PENYEMBUHAN FRAKTUR PADA TULANG RAWAN PERSENDIAN

Tulang rawan hialin permukaan sendi sangat terbatas kemampuan untuk regenerasi. Pada fraktur interartikular penyembuhan tidak terjadi melalui tulang rawan hialin, tetapi terbentuk melalui fibrokartilago.

WAKTU PENYEMBUHAN FRAKTUR

Waktu penyembuhan fraktur bervariasi secara individual dan berhubungan dengan beberapa factor penting pada penderita, antara lain:Umur penderitaWaktu penyembuhan tulang pada anak – anak jauh lebih cepat pada orng dewasa. Hal ini terutama disebabkan karena aktivitas proses osteogenesis pada daerah periosteum dan endoestium dan juga berhubungan dengan proses remodeling tulang pada bayi pada bayi sangat aktif dan makin berkurang apabila unur bertambahLokalisasi dan konfigurasi frakturLokalisasi fraktur memegang peranan sangat penting. Fraktur metafisis penyembuhannya lebih cepat dari pada diafisis. Disamping itu konfigurasi fraktur seperti fraktur tranversal lebih lambat penyembuhannya dibanding dengan fraktur oblik karena kontak yang lebih banyak.Pergeseran awal frakturPada fraktur yang tidak bergeser dimana periosteum intak, maka penyembuhannya dua kali lebih cepat dibandingkan pada fraktur yang bergeser. Terjadinya pergeseran fraktur yang lebih besar juga akan menyebabkan kerusakan periosteum yang lebih hebat.Vaskularisasi pada kedua fragmenApabila kedua fragmen memiliki vaskularisasi yang baik, maka penyembuhan biasanya tanpa komplikasi. Bila salah satu sisi fraktur vaskularisasinya jelek sehingga mengalami kematian, maka akan menghambat terjadinya union atau bahkan mungkin terjadi nonunion.Reduksi dan ImobilisasiReposisi fraktur akan memberikan kemungkinan untuk vaskularisasi yang lebih baik dalam bentuk asalnya. Imobilisasi yang sempurna akan mencegah pergerakan dan kerusakan pembuluh darah yang akan mengganggu penyembuhan fraktur.Waktu imobilisasiBila imobilisasi tidak dilakukan sesuai waktu penyembuhan sebelum terjadi union, maka kemungkinan untuk terjadinya nonunion sangat besar.Ruangan diantara kedua fragmen serta interposisi oleh jaringan lemak.Bila ditemukan interposisi jaringan baik berupa periosteal, maupun otot atau jaringan fibrosa lainnya, maka akan menghambat vaskularisasi kedua ujung fraktur.

Page 4: TAHAP PENYEMBUHAN

Adanya infeksiBila terjadi infeksi didaerah fraktur, misalnya operasi terbuka pada fraktur tertutup atau fraktur terbuka, maka akan mengganggu terjadinya proses penyembuhan.Cairan SinoviaPada persendian dimana terdapat cairan sinovia merupakan hambatan dalam penyembuhan fraktur.Gerakan aktif dan pasif anggota gerakGerakan pasif dan aktif pada anggota gerak akan meningkatkan vaskularisasi daerah fraktur tapi gerakan yang dilakukan didaerah fraktur tanpa imobilisasi yang baik juga akan mengganggu vaskularisasi.Penyembuhan fraktur berkisar antara 3 minggu – 4 bulan. Waktu penyembuhan pada anak secara kasar setengah waktu penyembuhan daripada orang dewasa.Perkiraan penyembuhan fraktur pada orang dewasa dapat di lihat pada table berikut :

LOKALISASI WAKTU PENYEMBUHAN (minggu)

Phalang / metacarpal/ metatarsal / kosta Distal radiusDiafisis ulna dan radiusHumerusKlaviculaPanggulFemurCondillus femur / tibiaTibia / fibulaVertebra 3 – 6 61210 – 12610 – 1212 – 168 – 1012 – 1612

PENILAIAN PEYEMBUHAN FRAKTUR

Penilaian penyembuhan fraktur (union) didasarkan atas union secara klinis dan union secara radiologik. Penilaian secara klinis dilakukan dengan pemeriksaan daerah fraktur dengan melakukan pembengkokan pada daerah fraktur, pemutaran dan kompresi untuk mengetahui adanya gerakan atau perasaan nyeri pada penderita. Keadaan ini dapat dirasakan oleh pemeriksa atau oleh penderita sendiri. Apabila tidak ditemukan adanya gerakan, maka secara klinis telah terjadi union dari fraktur.

Page 5: TAHAP PENYEMBUHAN

Union secara radiologik dinilai dengan pemeriksaan roentgen pada daerah fraktur dan dilihat adanya garis fraktur atau kalus dan mungkin dapat ditemukan adanya trabekulasi yang sudah menyambung pada kedua fragmen. Pada tingkat lanjut dapat dilihat adanya medulla atau ruangan dalam daerah fraktur.

PROBLEM DALAM PROSES PENYEMBUHAN TULANG

• Compartment syndromeSetelah terjadi fraktur terdapat pembengkakan yang hebat di sekitar fraktur yang mengakibatkan penekanan pada pembuluh darah yang berakibat tidak cukupnya supply darah ke otot dan jaringan sekitar fraktur.• Neurovascular injuryPada beberapa fraktur yang berat dapat mengakibatkan arteri dan saraf disekitarnya mengalami kerusakan.• Post traumatic arthritisFraktur yang berhubungan dengan sendi (intra artikuler fraktur) atau fraktur yang mengakibatkan bertemunya tulang dengan sudut abnormal di dalam sendi yang dapat mengakibatkan premature arthritis dari sendi.• Growth abnormalitiesFraktur yang terjadi pada open physis atau growth plate pada anak – anak dapat menyebabkan berbagai macam masalah. Dua dari masalah ini adalah premature partial atau penutupan secara komplit dari physis yang artinya salah satu sisi dari tulang atau kedua sisi tulang berhenti tumbuh sebelum tumbuh secara sempurna. Jika seluruh tulang seperti tulang panjang berhenti tumbuh secara premature dapat mengakibatkan pendeknya salah satu tulang panjang dibandingkan tulang panjang lainnya, membuat salah satu tulang kaki lebih pendek dibandingkan tulang kaki lainnya.

PENYEMBUHAN ABNORMAL PADA FRAKTUR

MALUNION

Malunion adalah keadaan dimana fraktur menyembuh pada saatnya, tetapi terdapat deformitas yang terbentuk angulasi, varus / valgus, rotasi, kependekan atau union secara menyilang misalnya pada fraktur radius dan ulna.Etiologi• Fraktur tanpa pengobatan• Pengobatan yang tidak adekuat• Reduksi dan imobilisasi yang tidak baik• Pengambilan keputusan serta teknik yang salah pada awal pengobatan• Osifikasi premature pada lempeng epifisis karena adanya traumaGambaran klinis• Deformitas dengan bentuk yang bervariasi• Gangguan fungsi anggota gerak• Nyeri dan keterbatasan pergerakan sendi• Ditemukan komplikasi seperti paralysis tardi nervus ulnaris

Page 6: TAHAP PENYEMBUHAN

• Osteoarthritis apabila terjadi pada daerah sendi• Bursitis atau nekrosis kulit pada tulang yang mengalami deformitasPemeriksaan radiologistPada foto roentgen terdapat penyambungan fraktur tetapi pada posisi yang tidak sesuai dengan keadaan yang normal.PengobatanKonservatifDilakukan refrakturisasi dengan pembiusan umum dan imobilisasi sesuai dengan fraktur yang baru. Apabila ada kependekan anggota gerak dapat digunakan sepatu orthopedic.Operatif• Osteotomi koreksi (osteotomi Z) dan bone graft disertai dengan fiksasi interna• Osteotomi dengan pemanjangan bertahap, misalnya pada anak – anak.• Osteotomi yang bersifat baji

DELAYED UNION

Delayed union adalah fraktur yang tidak sembuh setelah selang waktu 3 -5 bulan (3 bulan untuk anggota gerak atas dan 5 bulan untuk anggota gerak bawah)EtiologiEtiologi delayed union sama dengan etiologi pada nonunionGambaran klinis• Nyeri anggota gerak pada pergerakan dan waktu berjalan.• Terdapat pembengkakan• Nyeri tekan• Terdapat gerakan yang abnormal pada daerah fraktur• Pertambahan deformitasPemeriksaan radiologist• Tidak ada gambaran tulang baru pada ujung daerah fraktur• Gambaran kista pada ujung – ujung tulang karena adanya dekalsifikasi tulang• Gambaran kalus yang kurang disekitar fraktur.PengobatanKonservatifPemasangan plester untuk imobilisasi tambahan selama 2 – 3 bulan.OperatifBila union diperkirakan tidak akan terjadi, maka segera dilakukan fiksasi interna dan pemberian bone graft.

NONUNION

Disebut nonunion apabila fraktur tidak menyembuh antara 6 – 8 bulan dan tidak didapatkan konsolidasi sehingga didapat pseudoarthrosis (sendi palsu). Pseudoarthrosis dapat terjadi tanpa infeksi tetapi dapat juga terjadi sama – sama dengan infeksi disebut infected pseudoarthrosis.Beberapa jenis nonunion terjadi menurut keadaan ujung – ujung fragmen tulang.Hipertrofik

Page 7: TAHAP PENYEMBUHAN

Ujung – ujung tulang bersifat sklerotik dan lebih besar dari normal yang disebut gambaran elephant’s foot. Garis fraktur tampak dengan jelas. Ruangan antar tulang diisi dengan tulang rawan dan jaringan ikat fibrosa. Pada jenis ini vaskularisasinya baik sehingga biasanya hanya diperlukan fiksasi yang rigid tanpa pemasangan bone graft.Atrofik (Oligotrofik)Tidak ada tanda – tanda aktivitas seluler pada ujung fraktur. Ujung tulang lebih kecil dan bulat serta osteoporotik dan avaskular. Pada jenis ini disamping dilakukan fiksasi rigid juga diperlukan pemasangan bone graft.Gambaran klinis• Nyeri ringan atau sama sekali tidak ada• Gerakan abnormal pada daerah fraktur yang membentuk sendi palsu yang disebut pseudoarthrosis.• Nyeri tekan atau sama sekali tidak ada.• Pembengkakan bisa ditemukan dan bisa juga tidak terdapat pembengkakan sama sekali• Pada perabaan ditemukan rongga diantara kedua fragmen.Pemeriksaan radiologist• Terdapat gambaran sklerotik pada ujung – ujung tulang• Ujung – ujung tulang berbentuk bulat dan halus• Hilangnya ruangan meduler pada ujung – ujung tulang• Salah satu ujung tulang dapat berbentuk cembung dan sisi lainnya cekung (psedoarthrosis)Pengobatan• Fiksasi interna rigid dengan atau tanpa bone graft• Eksisi fragmen kecil dekat sendi. Misalnya kepala radius, prosesus stiloid ulna• Pemasangan protesis, misalnya pada fraktur leher femur• Stimulasi elektrik untuk mempercepat osteogenesis.

PENYEBAB NONUNION DAN DELAYED UNION

• Vaskularisasi pada ujung – ujung fragmen yang kurang• Reduksi yang tidak adekuat• Imobilisasi yang tidak adekuat sehingga terjadi gerakan pada kedua fragmen.• Waktu imobilisasi yang tidak cukup• Infeksi• Distraksi pada kedua ujung karena adanya traksi yang berlebihan• Interposisi jaringan lunak diantara kedua fragmen tulang• Terdapat jarak yang cukup besar antara kedua fragmen• Destruksi tulang misalnya oleh karena tumor atau osteomielitis (fraktur patologis)• Disolusi hematoma fraktur oleh jaringan sinovia (fraktur intrakapsuler)• Kerusakan periosteum yang hebat sewaktu terjadi fraktur atau operasi• Fiksasi interna yang tidak sempurna• Delayed union yang tidak diobati• Pengobatan yang salah atau sama sekali tidak dilakukan pengobatan• Terdapat benda asing diantara kedua fraktur, misalnya pemasangan screw diantara kedua fragmen.

Page 8: TAHAP PENYEMBUHAN

GANGGUAN YANG DAPAT TERJADI PADA PROSES PENYEMBUHAN FRAKTUR

Pada proses penyembuhan patah tulang ini dapat mengalami beberapa gangguan, diantaranya adalah :1. Terjadi perlambatan penyembuhan patah tulang, disebut juga “pertautan lambat”dan dengan berlalunya waktu pertautan akan terjadi.2. Patah tulang tidak menyambung sama sekali, meskipun ditunggu berapa lama. Gagalnya pertautan mengakibatkan pseudartrosis atau sendi palsu karena bagian bekas patah tulang ini dapat digerakkan seperti sendi3. Terjadi pertautan namun dalam posisi yang salah, keadaan ini disebut juga “salah-taut”.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES PENYEMBUHAN FRAKTUR

a. Faktor yang mengganggu penyembuhan fraktur1. Imobilisasi yang tidak cukupImobilisasi dalam balutan gips umumnya memenuhi syarat imobilisasi, asalkan persendian proksimal dan distal dari patah tulang turut di imobilisasi.Gerakan minimal pada ujung pecahan patah tulang di tengah otot dan di dalam lingkaran kulit dalam gips, yang misalnya disebabkan oleh latihan ekstremitas yang patah tulang tidak mengganggu, bahkan dapat merangsang perkembangan kalus. Hal ini berlaku nutuk atah tulang yang ditangani gips maupun traksi.2. InfeksiInfeksi di daerah patah tulang merupakan penyulit beratHematom merupakan lingkungan subur untuk kuman patologik yang dapat menyebabkan osteomyelitis di kedua ujung patah tulang, sehingga proses penyembuhan sama sekali tidak dapat berlangsung.3. InterposisiInterposisi jaringan seperti otot atau tendo antara kedua fragmen patah tulang dapat menjadi halangan perkembangan kalus antara ujung patahan tulangPenyebab yang lain, karena distraksi yang mungkin disebabkan oleh kelebihan traksi atau karena tonus dan tarikan otot.4. Gangguan perdarahan setempatPendarahan jaringan tulang yang mencukupi untuk membentuk tulang baru merupakan syarat mutlak penyatuan fraktur.5. Trauma local ekstensif6. Kehilangan tulang7. Rongga atau jaringan diantara fragmen tulang8. Keganasan local9. Penyakit tulang metabolic (mis; penyalit paget)10. Radiasi (nekrosis radiasi11. Nekrosis avaskuler12. Fraktur intra artikuler (cairan sinovial mengandung fibrolisin, yang akan melisis bekuan darah awal dan memperlambat pembentukan jendala13. Usia (lansia sembuh lebih lama)

Page 9: TAHAP PENYEMBUHAN

14. Kortikosteroid (menghambat kecepata perbaikan)b. Faktor yang mempercepat penyembuhan fraktura. Imobilisasi fragmen tulangb. Kontak fragmen tulang maksimalc. Asupan darah yang memadaid. Nutrisi yang baike. Latihan-pembebanan berat badan untuk tulang panjangf. Hormon-hormon pertumbuhan, tiroid kalsitonin, vitamain D, steroid anabolicg. Potensial listrik pada patahan tulang

DAFTAR PUSTAKA

Fauzi A, Rahyussalim, Aryadi, Tobing SD. Cedera Sistem Muskuloskeletal. Departemen Bedah Divisi Orthopaedi dan Traumatologi FKUI/RSCM. Desember 2009

Anonim. Principles of Bone Healing: Bone Healing Process. Diunduh dari http://www.medscape.com/ viewarticle/405699_6 pada tanggal 6 Desember 2010 pukul 10.20 WIB

Anonim. Bone Fracture Healing. Diunduh dari http://www.orthoped.org/bone-fracture-healing.html pada tangga; 7 Desember 2010 pukul 07.44 WIB

American Foot and Ankle College Surgeon. Bone healing. Diunduh dari http://www.foothealthfacts.org/ footankleinfo/Bone_Healing.htm pada tanggal 6 Desember 2010 pukul 11.08 WIB

Kalfas IH. Principles of Bone Healing. Diunduh dari http://cnx.org/content/m27924/latest/20-Reading%20-%20Kalfas.pdf pada tanggal 7 Desember 2010 pukul 05.34 WIB

Anonim. Bone Morphology and Fracture Healing. Diundu dari http://meds.queensu.ca/courses/msk/documents/ bone_morphology.pdf pada tanggal 7 Desember 2010 pukul 12.30 WIB

Shih AT. Zainalabidin Z. Bone Healing. Diunduh dari http://www.headtotoehealthcare.org/library/Bone_Healing.pdf pada tanggal 7 Desember 2010 pukul 14.56 WIB

Anonim. Prognosis og Bone Fracture. Diunduh dari http://www.wrongdiagnosis.com/f/fractures/prognosis.htm pada tanggal 7 Desember 2010 pukul 12.54 WIB

Vorvick LJ. Bone Fracture Repair. Diunduh dari http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/002966.htm pada tanggal 7 Desember 2010 pukul 10.00 WIB