tabel arahan peraturan zonasi

19
TABEL 7.4 ARAHAN PERATURAN ZONASI UNTUK PEMBENTUKAN STRUKTUR RUANG KOTA BINJAI Fungsi Pembentuk Struktur Ruang Pemanfaatan Ruang Arahan Peraturan Zonasi Pengendalian pusat pelayanan regional Kawasan Industri Binjai a.Kawasan industri Binjai adalah untuk kegiatan industri, perkantoran industri, pergudangan, jasa-jasa penunjang industri seperti jasa promosi dan informasi hasil industri, jasa ketenagakerjaan, kepabeanan dan jasa ekspedisi serta dilarang untuk kegiatan penimbunan yang membahayakan keselamatan; b.KDB paling tinggi sebesar 60% c.KLB paling tinggi sebesar 2,1 d.KDH paling rendah sebesar 20% e.pusat kegiatan industri dilengkapi dengan prasarana dan sarana seperti prasarana transportasi dan sarana perkantoran, pertamanan, dan perparkiran; dan lokasi pusat kegiatan industri memiliki akses langsung ke jalan umum dan jalan tol menuju bandara dan pelabuhan yang dapat dilalui oleh kendaraan yang berukuran besar Pengendalian pusat pelayanan kota Pusat kegiatan perdagangan dan jasa pelayanan kota a. pusat kegiatan perdagangan dan jasa merupakan zona dalam kawasan perdagangan dan jasa, yang adalah untuk kegiatan perdagangan regional, perkantoran, jasa keuangan, dan dilarang untuk kegiatan-kegiatan yang menggangu kenyamanan dan keamanan serta menimbulkan

Upload: baim-itm

Post on 11-Jan-2016

19 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

dddddd

TRANSCRIPT

Page 1: TABEL Arahan Peraturan Zonasi

TABEL 7.4

ARAHAN PERATURAN ZONASI UNTUK PEMBENTUKAN STRUKTUR RUANG KOTA BINJAI

Fungsi Pembentuk Struktur Ruang

Pemanfaatan Ruang Arahan Peraturan Zonasi

Pengendalian pusat pelayanan regional

Kawasan Industri Binjai a. Kawasan industri Binjai adalah untuk kegiatan industri, perkantoran industri, pergudangan, jasa-jasa penunjang industri seperti jasa promosi dan informasi hasil industri, jasa ketenagakerjaan, kepabeanan dan jasa ekspedisi serta dilarang untuk kegiatan penimbunan yang membahayakan keselamatan;

b. KDB paling tinggi sebesar 60%c. KLB paling tinggi sebesar 2,1d. KDH paling rendah sebesar 20%e. pusat kegiatan industri dilengkapi dengan prasarana dan sarana seperti

prasarana transportasi dan sarana perkantoran, pertamanan, dan perparkiran; dan lokasi pusat kegiatan industri memiliki akses langsung ke jalan umum dan jalan tol menuju bandara dan pelabuhan yang dapat dilalui oleh kendaraan yang berukuran besar

Pengendalian pusat pelayanan kota

Pusat kegiatan perdagangan dan jasa pelayanan kota

a. pusat kegiatan perdagangan dan jasa merupakan zona dalam kawasan perdagangan dan jasa, yang adalah untuk kegiatan perdagangan regional, perkantoran, jasa keuangan, dan dilarang untuk kegiatan-kegiatan yang menggangu kenyamanan dan keamanan serta menimbulkan pencemaran;

b. KDB paling tinggi sebesar 70%;c. KLB paling tinggi sebesar 4,0;d. KDH paling rendah sebesar 20%;e. dilengkapi dengan prasarana dan sarana umum pendukung seperti sarana

pejalan kaki yang menerus, sarana peribadatan dan sarana perparkiran, sarana kuliner, sarana transportasi umum; dan

f. pusat perdagangan dan jasa bernuansa lokal serta berupa pola superblock (mix use); sarana media ruang luar komersial harus memperhatikan tata bangunan dan tata lingkungan.

Pusat kegiatan pemerintahan Kota Binjai a. Pusat kegiatan pemerintahan merupakan zona dalam kawasan pemerintahan yang adalah untuk kegiatan pemerintahan Kota Binjai dengan kegiatan perkantoran pemerintahan, kegiatan akomodasi , rekreasi, dan dilarang untuk kegiatan lain seperti perumahan dan kegiatan-kegiatan yang mengganggu kenyamanan dan keamanan serta menimbulkan pencemaran;

Page 2: TABEL Arahan Peraturan Zonasi

b. KDB paling tinggi sebesar 60%;c. KLB paling tinggi sebesar 2,0;d. KDH paling rendah sebesar 30%;e. dilengkapi dengan prasarana dan sarana umum pendukung seperti sarana

pejalan kaki yang menerus, sarana peribadatan dan sarana perparkiran, sarana kuliner, sarana transportasi umum

Pusat kegiatan pengembangan pariwisata a. pusat kegiatan pariwisata adalah untuk kegiatan usaha jasa pariwisata, pengusahaan objek dan daya tarik wisata dan usaha sarana pariwisata serta dilarang untuk kegiatan yang merusak lingkungan serta menggangu kenyamanan dan keamanan;

b. KDB paling tinggi sebesar 40%c. KLB paling tinggi sebesar 1,0d. KDH paling rendah sebesar 20%e. dilengkapi dengan prasarana dan sarana penunjang antara lain tempat

promosi dan informasi, kuliner, toko-toko suvenir, sarana kesehatan, , ticketing, dan

f. rancangan tata letak dan bangunan yang difungsikan sebagai pusat pariwisata harus menggunakan standar perencanaan kawasan wisata.

g. Rancangan tata letak kawasan wisata pantai SB menyediakan akses bagi publik terhadap objek wisata alam.

Pengendalian sub pusat pelayanan kota (SPK)

Pelayanan pendidikan untuk sekolah lanjutan pertama dan lanjutan atas

a. pendidikan untuk sekolah lanjutan pertama dan lanjutan atas terdiri dari gedung ruang belajar (kelas), laboratorium, gedung administrasi dan rumah penjaga sekolah;

b. KDB paling tinggi sebesar 70%;c. KLB paling tinggi sebesar 1.4;d. KDH paling rendah sebesar 20%;e. dilengkapi dengan prasarana dan sarana umum pendukung seperti lapangan

olah raga, sarana peribadatan, sarana perparkiran dan sarana kantin.Pelayanan kesehatan berupa puskesmas kecamatan

a. pusat pelayanan kesehatan terdiri dari gedung puskesmas dan rumah tenaga medis;

b. KDB paling tinggi sebesar 70%;c. KLB paling tinggi sebesar 1.4;d. KDH paling rendah sebesar 20%;e. Pusat pelayanan kesehatan ini dapat berdiri sendiri atau menjadi bagian dari

komplek pusat pelayanan kecamatan (kantor kecamatan).Pelayanan umum berupa kantor kecamatan

a. pelayanan umum berupa kantor kecamatan terdiri dari gedung kantor kecamatan dan perumahan pejabat kelurahan;

Page 3: TABEL Arahan Peraturan Zonasi

b. KDB paling tinggi sebesar 70%;c. KLB paling tinggi sebesar 1.4;d. KDH paling rendah sebesar 20%;e. Pusat pelayanan kantor kecamatan ini dapat berdiri sendiri atau menjadi

bagian dari pusat pelayanan kecamatan (pada kompleks kantor kecamatan).

Pelayanan ibadah berupa masjid agung Kecamatan

a. pelayanan ibadah berupa masjid agung yang terdiri dari gedung masjid dan gedung lain pendukung kegiatan ibadah di masjid;

b. KDB paling tinggi sebesar 70%;c. KLB paling tinggi sebesar 0,7;d. KDH paling rendah sebesar 20%;e. dilengkapi dengan prasarana dan sarana umum pendukung seperti gedung

pendukung kegiatan ibadah.

Pelayanan keamanan berupa kantor polisi/polsek

a. pelayanan keamanan berupa kantor polisi/polsek yang terdiri dari gedung kantor dan gedung pendukung lainnya;

b. KDB paling tinggi sebesar 70%;c. KLB paling tinggi sebesar 1.4;d. KDH paling rendah sebesar 20%;e. dilengkapi dengan prasarana dan sarana umum pendukung seperti sarana

peribadatan dan sarana perparkiran, sarana kantin.

Pelayanan sosial berupa bagian dari kantor kecamatan

a. pelayanan sosial dan budaya terdiri dari gedung kantor administrasi;b. KDB paling tinggi sebesar 70%;c. KLB paling tinggi sebesar 1.4;d. KDH paling rendah sebesar 20%;e. Pusat pelayanan kantor sosial dan budaya ini dapat berdiri sendiri atau

menjadi bagian dari pusat pelayanan kecamatan (pada kompleks kantor kecamatan).

Pelayanan budaya berupa bagian dari kantor kecamatan

a. pelayanan sosial dan budaya terdiri dari gedung kantor administrasi;b. KDB paling tinggi sebesar 70%;c. KLB paling tinggi sebesar 1.4;d. KDH paling rendah sebesar 20%;e. Pusat pelayanan kantor sosial dan budaya ini dapat berdiri sendiri atau

menjadi bagian dari pusat pelayanan kecamatan (pada kompleks kantor kecamatan).

Page 4: TABEL Arahan Peraturan Zonasi

Pelayanan ekonomi berupa pasar kecamatan

a. pelayanan ekonomi berupa pasar kecamatan terdiri gedung pasar dan gedung pendukung perekonomian lainnya;

b. KDB paling tinggi sebesar 70%;c. KLB paling tinggi sebesar 1.4;d. KDH paling rendah sebesar 20%;e. dilengkapi dengan prasarana dan sarana umum pendukung seperti sarana

peribadatan dan sarana perparkiran, serta mempunyai aksesibilitas tinggi.

Pengendalian pusat lingkungan (PL)

Pelayanan pendidikan untuk sekolah dasar

a. Pusat pendidikan sekolah terdiri dari gedung ruang belajar (kelas), gedung administrasi dan rumah penjaga sekolah;

b. KDB paling tinggi sebesar 70%;c. KLB paling tinggi sebesar 1.4;d. KDH paling rendah sebesar 20%;e. dilengkapi dengan prasarana dan sarana umum pendukung seperti sarana

peribadatan dan sarana perparkiran dan sarana kantinPelayanan kesehatan berupa poliklinik a. pusat pelayanan kesehatan terdiri dari gedung poliklinik dan rumah tenaga

medis;b. KDB paling tinggi sebesar 70%;c. KLB paling tinggi sebesar 1.4;d. KDH paling rendah sebesar 20%;e. Pusat pelayanan kesehatan ini dapat berdiri sendiri atau menjadi bagian dari

komplek pusat pelayanan kelurahan (kantor kelurahan)..

Pelayanan umum berupa kantor kelurahan

a. pelayanan umum berupa kantor kelurahan terdiri dari gedung kantor lurah dan perumahan pejabat kelurahan;

b. KDB paling tinggi sebesar 70%;c. KLB paling tinggi sebesar 1.4;d. KDH paling rendah sebesar 20%;e. Pusat pelayanan kantor kelurahan ini dapat berdiri sendiri atau menjadi

bagian dari pusat pelayanan kelurahan (pada kompleks kantor kelurahan).

Pelayanan ibadah berupa masjid kelurahan

a. pelayanan ibadah berupa masjid yang terdiri dari gedung masjid dan gedung lain pendukung kegiatan ibadah di masjid;

b. KDB paling tinggi sebesar 70%;c. KLB paling tinggi sebesar 0,7;d. KDH paling rendah sebesar 20%;e. dilengkapi dengan prasarana dan sarana umum pendukung seperti gedung

pendukung kegiatan ibadah.

Page 5: TABEL Arahan Peraturan Zonasi

Pelayanan sosial dan budaya berupa bagian dari kantor kelurahan

a. pelayanan sosial dan budaya terdiri dari gedung kantor administrasi;b. KDB paling tinggi sebesar 70%;c. KLB paling tinggi sebesar 1.4;d. KDH paling rendah sebesar 20%;e. Pusat pelayanan kantor sosial dan budaya ini dapat berdiri sendiri atau

menjadi bagian dari pusat pelayanan kelurahan (pada kompleks kantor kelurahan).

Pelayanan ekonomi berupa pertokoan a. pelayanan ekonomi berupa pertokoan;b. KDB paling tinggi sebesar 70%;c. KLB paling tinggi sebesar 1.4;d. KDH paling rendah sebesar 20%;e. dilengkapi dengan prasarana dan sarana umum pendukung seperti sarana

perparkiran, serta mempunyai aksesibilitas tinggi.

Jaringan transportasi Jaringan jalan a. zonasi untuk jaringan jalan terdiri dari zona ruang manfaat jalan, ruang milik jalan, dan ruang pengawasan jalan;

b. zona Ruang manfaat jalan adalah untuk median, perkerasan jalan, jalur pemisah, bahu jalan, lereng, ambang pengaman, trotoar, badan jalan, saluran tepi jalan , peletakan bangunan utilitas dalam tanah dan dilarang untuk kegiatan yang mengakibatkan terganggunya fungsi jalan;

c. zona ruang milik jalan adalah untuk ruang manfaat jalan, pelebaran jalan, dan penambahan jalur lalu lintas serta kebutuhan ruang untuk pengamanan jalan dan dilarang untuk kegiatan-kegiatan yang di luar kepentingan jalan;

d. zona ruang pengawasan jalan adalah untuk ruang terbuka yang bebas pandang dan dilarang untuk kegiatan yang mengakibatkan terganggunya fungsi jalan;

e. RTH pada zona ruang milik jalan minimal 20 %;f. dilengkapi dengan fasilitas pengaturan lalu lintas dan marka jalan; dan

jaringan jalan yang merupakan lintasan angkutan barang dan angkutan umum memiliki lajur minimal 2 lajur, menghindari persimpangan sebidang

Terminal a. zonasi terminal terdiri dari zona fasilitas utama, zona fasilitas penunjang dan zona kepentingan terminal;

b. zona fasilitas utama adalah untuk tempat keberangkatan, tempat kedatangan, tempat menunggu, tempat lintas, dan dilarang kegiatan-kegiatan yang menggangu kelancaran lalu lintas kendaraan;

c. zona fasilitas penunjang adalah untuk kamar kecil/toilet, musholla, kios/kantin,ruang pengobatan, ruang informasi dan pengaduan, telepon

Page 6: TABEL Arahan Peraturan Zonasi

umum, tempat penitipan barang, taman dan tempat tunggu penumpang dan/atau pengantar, menara pengawas, loket penjualan karcis, rambu-rambu dan papan informasi, yang sekurang-kurangnya memuat petunjuk jurusan, tarif dan jadual perjalanan, pelataran parkir kendaraan pengantar dan/atau taksi, dan dilarang kegiatan-kegiatan yang menggangu keamanan dan kenyamanan;

d. zona kepentingan terminal meliputi ruang lalu lintas sampai dengan titik persimpangan yang terdekat dari terminal dan dilarang untuk kegiatan yang menganggu kelancaran arus lalu lintas;

e. fasilitas terminal penumpang harus dilengkapi dengan fasilitas bagi penumpang penyandang cacat; dan

f. terminal terpadu intra dan antar moda adalah untuk menyediakan fasilitas penghubung yang pendek dan aman serta penggunaan fasilitas penunjang bersama.

Jalur Kereta Api a. Pemanfaatan ruang di sepanjang sisi jaringan jalur kereta api dilakukan dengan tingkat intensitas menengah hingga tinggi yang kecenderungan pengembangan ruangnya dibatasi;

b. Ketentuan pelarangan pemanfaatan ruang pengawasan jalur kereta api yang dapat mengganggu kepentingan operasi dan keselamatan transportasi perkeretaapian;

c. Pembatasan pemanfaatan ruang yang peka terhadap dampak lingkungan akibat lalu lintas kereta api di sepanjang jalur kereta api;

d. Pembatasan jumlah perlintasan sebidang antara jaringan jalur kereta api dan jalan; dan

e. Penetapan garis sempadan bangunan di sisi jaringan jalur kereta api dengan memperhatikan dampak lingkungan dan kebutuhan pengembangan jaringan jalur kereta api. Jalur Sempadan Jalan Kereta Api yaitu kawasan di sisi kiri dan kanan rel kereta api dengan jarak sekurang-kurangnya 20 meter

Jaringan telekomunikasi Jaringan tetap; a. zonasi jaringan tetap terdiri dari zona ruang manfaat dan zona ruang bebas; b. zona ruang manfaat adalah untuk tiang dan kabel-kabel dan dapat diletakkan

pada zona manfaat jalan;c. zona ruang bebas dibebaskan dari bangunan dan pohon yang dapat

mengganggu fungsi jaringan.

Sentral telekomunikasi a. zonasi sentral telekomunikasi terdiri dari zona fasilitas utama dan zona fasilitas penunjang;

Page 7: TABEL Arahan Peraturan Zonasi

b. zona fasilitas utama adalah untuk instalasi peralatan telekomunikasi;c. zona fasilitas penunjang adalah untuk bangunan kantor pegawai, dan

pelayanan publik.d. persentase luas lahan terbangun maksimal sebesar 50 % ;e. prasarana dan sarana penunjang terdiri dari parkir kendaraan, sarana

kesehatan, ibadah gudang peralatan, papan informasi, dan loket pembayaran.

Jaringan bergerak selular (menara telekomunikasi)

a. zona menara telekomunikasi terdiri dari zona manfaat dan zona aman; b. zona manfaat adalah untuk instalasi menara baik di atas tanah atau di atas

bangunan; c. zona aman dilarang untuk kegiatan yang mengganggu sejauh radius sesuai

tinggi menara;d. menara harus dilengkapi dengan sarana pendukung dan identitas hukum

yang jelas. sarana pendukung antara lain pentanahan (grounding), penangkal petir, catu daya, lampu halangan penerbangan (aviation obstruction light), dan marka halangan penerbangan (aviation obstruction marking), identitas hukum antara lain nama pemilik, lokasi, tinggi, tahun pembuatan / pemasangan, kontraktor, dan beban maksimum menara;

e. dilarang membangun menara telekomunikasi pada bangunan bertingkat yang menyediakan fasilitas helipad;

f. jarak antar menara BTS pada wilayah yang datar minimal 10 km, dan pada wilayah yang bergelombang/berbukit/ pegunungan minimal 5 km;

g. menara telekomunikasi untuk mendukung sistem trasmisi radio microwave, apabila merupakan menara rangka yang dibangun diatas permukaan tanah maksimum tingginya 72 m;

h. menara telekomunikasi untuk sistem telekomunikasi yang dibangun diatas permukaan tanah maksimum tingginya 50 m;

i. demi efisiensi dan efektifitas penggunaan ruang, maka menara harus digunakan secara bersama dengan tetap memperhatikan kesinambungan pertumbuhan industri telekomunikasi.

Jaringan Energi Zonasi untuk pembangkit tenaga listrik; a. zona pembangkit tenaga listrik terdiri dari zona manfaat pembangkit listrik dan zona penyangga;

b. zona manfaat pembangkit listrik adalah untuk bangunan dan peralatan pembangkit listrik;

c. zona peyangga dilarang untuk kegiatan yang menganggu keselamatan operasional pembangkit tenaga listrik;

d. pada setiap lokasi instalasi penyediaan tenaga listrik dan instalasi

Page 8: TABEL Arahan Peraturan Zonasi

pemanfaatan tenaga listrik konsumen tegangan tinggi dan menengah yang berpotensi membahayakan keselamatan umum harus diberi tanda peringatan yang jelas;

Zonasi untuk gardu induk a. zona gardu induk terdiri dari zona manfaat dan zona bebas;b. zona manfaat adalah untuk instalasi GI dan fasilitas pendukungnya;c. zona bebas berjarak minimum 20 m di luar sekeliling gardu induk dan

dilarang untuk bangunan dan kegiatan yang mengganggu operasional gardu induk.

Zonasi untuk jaringan transmisi listrik; a. zona jaringan transmisi terdiri dari ruang bebas dan ruang aman;b. zona ruang bebas harus dibebaskan baik dari orang, maupun benda apapun

demi keselamatan orang, makhluk hidup, dan benda lainnya;c. zona ruang aman adalah untuk kegiatan apapun dengan mengikuti jarak

bebas minimum vertikal dan horizontal;d. ketinggian serta jarak bangunan, pohon, pada zona ruang aman mengikuti

ketentuan minimum terhadap konduktur dan as menara, mengacu peraturan SUTT yang berlaku.

Jaringan sumber daya air Jaringan sungai a. zonasi jaringan sungai terdiri dari zona sempadan, zona manfaat dan zona penguasaan;

b. zona sempadan sebagaimana dimaksud dalam butir a adalah untuk mempertahankan kelestarian fungsi sungai dan dilarang untuk membuang sampah, limbah padat dan atau cair dan mendirikan bangunan permanen untuk hunian dan tempat usaha;

c. zona manfaat sebagaimana dimaksud dalam butir a adalah untuk mata air, sungai dan daerah sempadan yang telah dibebaskan;

d. zona penguasaan sebagaimana dimaksud dalam butir a adalah untuk dataran banjir, daerah retensi, bantaran atau daerah sempadan yang tidak dibebaskan;

e. pemanfaatan lahan di daerah sempadan adalah untuk kegiatan-kegiatan budidaya pertanian dan kegiatan budidaya lainnya yang tidak mengganggu fungsi perlindungan aliran sungai;

f. zona penguasaan sebagaimana dimaksud dalam butir a persentase luas ruang terbuka hijau minimal 15 %;

g. garis sempadan sungai tak bertanggul di dalam kawasan perkotaan adalah sekurang-kurangnya 10 m (untuk sungai yang mempunyai kedalaman tidak lebih dari 3 m); 15 m (untuk sungai yang mempunyai kedalaman antara 3 m sampai dengan 20 m); dan 30 m (untuk sungai yang mempunyai kedalaman

Page 9: TABEL Arahan Peraturan Zonasi

meksimum lebih dari 20 m, adalah dari tepi sungai;

Jaringan prasarana dan sarana perkotaan

Zonasi untuk sistem penyediaan air minum (spam);

a. zonasi penyediaan air minum terdiri dari zona unit air baku; zona unit produksi; zona unit distribusi; zona unit pelayanan dan zona unit pengelolaan;

b. zona unit air baku adalah untuk bangunan penampungan air, bangunan pengambilan/penyadapan, alat pengukuran dan peralatan pemantauan, sistem pemompaan, dan/atau bangunan sarana pembawa serta perlengkapannya;

c. zona unit produksi adalah untuk prasarana dan sarana pengolahan air baku menjadi air minum;

d. zona unit distribusi adalah untuk sistem perpompaan, jaringan distribusi, bangunan penampungan, alat ukur dan peralatan pemantauan;

e. zona unit pelayanan adalah untuk sambungan rumah, hidran umum, dan hidran kebakaran;

f. zona unit pengelolaan adalah untuk pengelolaan teknis yang meliputi kegiatan operasional, pemeliharaan dan pemantauan dari unit air baku, unit produksi dan unit distribusi dan pengelolaan nonteknis yang meliputi administrasi dan pelayanan;

g. persentase luas lahan terbangun pada zona unit air baku maksimal sebesar 20 %;

h. persentase luas lahan terbangun pada zona unit produksi maksimal sebesar 40 %;

i. persentase luas lahan terbangun pada zona unit distribusi maksimal sebesar 20 %;

j. unit produksi terdiri dari bangunan pengolahan dan perlengkapannya, perangkat operasional, alat pengukuran dan peralatan pemantauan, serta bangunan penampungan air minum;

k. limbah akhir dari proses pengolahan air baku menjadi air minum wajib diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke sumber air baku dan daerah terbuka;

l. unit distribusi wajib memberikan kepastian kuantitas, kualitas air, dan jaminan kontinuitas pengaliran 24 jam per hari;

m. untuk mengukur besaran pelayanan pada sambungan rumah dan hidran umum harus dipasang alat ukur berupa meter air yang wajib ditera secara berkala oleh instansi yang berwenang.

Zonasi untuk sistem jaringan drainase a. zona jaringan drainase terdiri dari zona manfaat dan zona bebas; b. zona manfaat adalah untuk penyaluran air dan dapat diletakkan pada zona

manfaat jalan; c. zona bebas di sekitar jaringan drainase dibebaskan dari kegiatan yang dapat

Page 10: TABEL Arahan Peraturan Zonasi

mengganggu kelancaran penyaluran air;d. pemeliharan dan pengembangan jaringan drainase dilakukan selaras dengan

pemeliharaan dan pengembangan atas ruang milik jalan.

Zonasi untuk sistem pengelolaan limbah; a. zona limbah domestik terpusat terdiri dari zona ruang manfaat dan zona ruang penyangga;

b. zona ruang manfaat adalah untuk bangunan atau instalasi pengolahan limbah;

c. zona ruang penyangga dilarang untuk kegiatan yang mengganggu fungsi pengolahan limbah hingga jarak 10 m sekeliling ruang manfaat;

d. persentase luas lahan terbangun maksimal sebesar 10 %;e. pelayanan minimal sistem pembuangan air limbah berupa unit pengolahan

kotoran manusia/tinja dilakukan dengan menggunakan sistem setempat atau sistem terpusat agar tidak mencemari daerah tangkapan air/ resapan air baku;

f. perumahan dengan kepadatan rendah hingga sedang, setiap rumah wajib dilengkapi dengan system pembuangan air limbah setempat atau individual yang berjarak minimal 10 m dari sumur;

g. perumahan dengan kepadatan tinggi, wajib dilengkapi dengan system pembuangan air limbah terpusat atau komunal, dengan skala pelayanan satu lingkungan, hingga satu kelurahan serta memperhatikan kondisi daya dukung lahan dan SPAM serta mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi masyarakat;

h. sistem pengolahan limbah domestic pada kawasan dapat berupa IPAL system konvensional atau alamiah dan pada bangunan tinggi berupa IPAL dengan teknologi modern.

Sistem pengelolaan persampahan.

Zonasi untuk Tempat penampungan sementara (tps);

a. zona TPS terdiri dari zona ruang manfaat dan zona ruang penyangga;b. zona ruang manfaat adalah untuk penampungan sampah dan tempat

peralatan angkutan sampah;c. zona ruang penyanggah dilarang untuk kegiatan yang mengganggu

penampungan dan pengangkutan sampah sampai sejarak 10m dari sekeliling zona ruang manfaat;

d. persentase luas lahan terbangun sebesar 10 %;e. dilengkapi dengan prasarana dan sarana minimum berupa ruang

pemilahan, gudang, tempat pemindah sampah yang dilengkapi dengan landasan container dan pagar tembok keliling;

f. luas lahan minimal 100 m2 untuk melayani penduduk pendukung 2500 jiwa (1 RW).

Page 11: TABEL Arahan Peraturan Zonasi

Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)

a. zona TPST terdiri dari zona ruang manfaat dan zona ruang penyangga;b. zona ruang manfaat adalah untuk kegiatan pengumpulan, pemilahan,

penggunaan ulang, pendauran ulang, pengolahan, dan pemrosesan akhir sampah;

c. zona ruang penyanggah dilarang untuk kegiatan yang mengganggu pemrosesan sampah sampai sejarak 10 m;

d. persentase luas lahan terbangun sebesar 10 %;e. dilengkapi dengan prasarana dan sarana minimum berupa ruang pemilahan

( 30 m2), pengomposan sampah organik ( 200 m2), gudang ( 100 m2), tempat pemindah sampah yang dilengkapi dengan landasan container (60 m2) dan pagar tembok keliling;

f. luas lahan minimal 300 m2 untuk melayani penduduk pendukung 30.000 jiwa (1 kelurahan).

Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) a. zona TPA terdiri dari zona ruang manfaat dan zona ruang penyangga;b. zona ruang manfaat adalah untuk pengurugan dan pemrosesan akhir

sampah;c. zona ruang penyanggah dilarang untuk kegiatan yang mengganggu

pemrosesan sampah sampai sejarak 300 m untuk perumahan, 3 km untuk penerbangan, dan 90 m untuk sumber air bersih dari sekeliling zona ruang manfaat;

d. persentase luas lahan terbangun sebesar 20 %;e. dilengkapi dengan prasarana dan sarana minimum berupa lahan

penampungan, sarana dan peralatan pemrosesan sampah, jalan khusus kendaraan sampah, kantor pengelola, tempat parkir kendaraan, tempat ibadah, tempat olahraga dan pagar tembok keliling;

f. menggunakan metode lahan urug terkendali;g. tempat pemrosesan akhir adalah tempat untuk mengembalikan sampah ke

media lingkungan secara aman;h. lokasi dilarang di kawasan perkotaan dan kawasan lindung.