tabel 1
DESCRIPTION
1TRANSCRIPT
Tabel 1. Identifikasi Kemungkinan Penyebab Masalah Tahap Analisis Pendekatan Sistem
Komponen Kelebihan Kekurangan
Input Man
Tersedia tenaga kesehatan
(dokter, perawat, dan bidan)
dalam menemukan suspek
TB.
Tersedianya petugas
laboratorium.
Terbatasnya jumlah
petugas puskesmas dalam
menemukan suspek TB.
Kurangnya pelatihan
untuk petugas puskesmas
dalam menemukan suspek TB.
Kurangnya komitmen dan
kepeduliaan sebagian petugas
kllinik dalam menemukan
suspek TB.
Money Tersedianya dana dalam
menemukan suspek TB
Terbatasnya dana dan
penyaluran dana yang kurang
terselenggara dengan baik
Method
Tersedia SOP penemuan
suspect TB paru.
Tersedia SOP pemeriksaan
sputum BTA (+).
Terdapat buku pedoman
program TB.
Kurangnya program
Puskesmas yang
berkesinambungan berupa
penyuluhan kepada
masyarakat mengenai
pencegahan, penyebab serta
pengobatan TB.
Prosedur belum
dilaksanakan dengan benar.
Material
Tersedia laboratorium untuk
pemeriksaan kasus TB BTA
(+).
Tidak tersedia klinik/poli
khusus TB untuk melakukan
pemeriksaan fisik, dan
laboratorium/tempat
pengeluaran sputum.
Machine
Tersedia alat-alat pemeriksaan
dalam kasus TB.
Tersedia OAT.
Kurangnya pot sputum
sesuai standar.
Alat yang tersedia tidak
selalu memadai untuk
mendeteksi kasus-kasus TB
tergantung ketersediaan yang
diberikan Dinkes.
61
Proses P1 Tersedianya jadwal
pelayanan di puskesmas.
Kurangnya perencanaan
pelatihan petugas kesehatan
dan kader.
Kurangnya jadwal pelayanan
pada pustu dalam menemukan
suspek TB
Tidak terdapat POA yang jelas
dalam menemukan suspek TB.
P2
Kader dan masyarakat bersifat
kooperatif terhadap kegiatan
pemberantasan TB
Kurangnya penyuluhan
mengenai tanda dan gejala
TB.
Kurangnya pengetahuan
dan ketanggapan dalam
mendeteksi kasus TB.
Kurangnya alur
pencatatan laporan yang
sistematis mengenai kasus TB.
P3
Terdapatnya laporan
mengenai jumlah suspek TB
Terdapatnya laporan daftar
pasien tersangka dan suspect TB
Kurangnya evaluasi
tentang deteksi dini suspek TB
dan pengobatan yang
berkesinambungan.
Kurangnya pengawasan
peran serta pustu, polindes,
PKD dan posyandu dalam
deteksi suspek TB.
Kurangnya koordinasi
dengan balai pengobatan
swasta dalam pencatatan dan
pelaporan suspek TB
Lingkungan (fisik dan non
fisik)
Kurangnya pengetahuan
masyarakat mengenai gejalan
penyakit TB dan bahayanya.
Pasien kesulitan
melakukan pengeluaran
sputum.
Kurangnya kepatuhan
62
pasien dalam menyerahkan
sputum ke laboratorium.
63
64