t u g a s a k h i r - digilib.uns.ac.id/pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id...

75
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT BATIK DI PEKALONGAN SEBAGAI PERWUJUDAN ICON “KOTA BATIK” DENGAN PENDEKATAN FILOSOFI T U G A S A K H I R DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU SYARAT GUNA MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU ( S1 ) PROGRAM STUDI ARSITEKTUR PADA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET, SURAKARTA DISUSUN OLEH : GUNAWAN I0205071 PROGAM STUDI ARSITEKTUR JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2 0 10

Upload: ngothien

Post on 05-Mar-2018

222 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PUSAT BATIK DI PEKALONGAN SEBAGAI PERWUJUDAN ICON “KOTA BATIK”

DENGAN PENDEKATAN FILOSOFI

T U G A S A K H I R

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU SYARAT GUNA MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU ( S1 ) PROGRAM STUDI ARSITEKTUR PADA FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET, SURAKARTA

DISUSUN OLEH :

GUNAWAN I0205071

PROGAM STUDI ARSITEKTUR JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2 0 10

Page 2: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I-1

BAB I

PENDAHULUAN

Bagian ini bertujuan untuk memberikan penjelasan secara umum tentang isi konsep

perencanaan dan perancangan tugas akhir ini.

A. JUDUL

“Pusat Batik di Pekalongan sebagai perwujudan icon “Kota Batik” dengan pendekatan

filosofi”.

Pusat memiliki pengertian berbagai-bagai urusan, hal dan sebagainya. 1

Sedangkan batik sendiri m e m i l i k i pengertian karya seni rupa pada kain, dengan

pewarnaan rintang, yang menggunakan lilin batik sebagai perintang warna,2 secara

tradisional dan terutama juga digunakan dalam matra tradisional beragam hias pola

batik tertentu yang pembuatannya menggunakan teknik celup rintang dengan malam

'lilin batik' sebagai bahan perintang warna.3 pengertian lain batik adalah sehelai

wastra-yakni sehelai kain yang dibuat

Icon juga disebut simbol4

Kota Batik adalah kota Pekalongan5

Filosofi berarti merupakan kata serapan dari bahasa Arab فة س ل yang juga diambil ,ف

dari bahasa Yunani; Φιλοσοφία philosophia. Dalam bahasa ini, kata ini merupakan

kata majemuk dan berasal dari kata-kata (philia = persahabatan, cinta dsb.) dan

(sophia = "kebijaksanaan"). Sehingga arti harafiahnya adalah seorang “pencinta

kebijaksanaan”.6

Pengertian lain filsafat adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan

akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal dan hukumnya; teori yang

mendasari alam pikiran atau suatu kegiatan; ilmu yang berintikan logika, estetika

metafisika dan epistemology falasafah.7 Sedangkan falsafah sendiri berarti anggapan,

gagasan, dan sikap batin yang paling dasar yang dimiliki oleh orang atau masyarakat ;

pandandan hidup; falsafat, pengetahuan dan penelitian dengan akal budi mengenai

1 Kamus Bahasa Indonesia, Drs.Suharso dan Dra. Ana Retnoningsih.

2 Menurut konsensus Nasional 12 maret 1996.

3 Batik Pengaruh Zaman dan lingkungan, H.Santosa Doellah

4 Wikipedia bahasa Indonesia

5 www.kotapekalongan.go.id

6 Wikipedia bahasa Indonesia

7 Kamus Bahasa Indonesia, Drs.Suharso dan Dra. Ana Retnoningsih.

Page 3: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I-2

sebab-sebab asas-asas hukum dan sebagainya daripada yang ada di alam semesta

ataupun mengenai kebenaran dan arti adanya sesuatu.8

Secara singkat Pusat Batik di Pekalongan sebagai perwujudan icon “Kota Batik”

dengan pendekatan filosofi batik adalah Sebuah fasilitas untuk menampung berbagai

kegiatan tentang batik dengan cakupan pemasaran, pendidikan serta pariwisata yang

terletak di kota Pekalongan untuk mewujudkan kota Pekalongan sebagai kota batik

dengan pendekatan eksplorasi filosofi batik sehingga bisa dijadikan magnet dalam

perkembangan kota Pekalongan ke depanya.

B. LATAR BELAKANG

1. Batik Sebagai Produk Budaya Indonesia9

Lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang membawahi masalah

kebudayaan, UNESCO, telah menyetujui batik sebagai warisan budaya tak benda

yang dihasilkan oleh Indonesia. Keberhasilan itu telah dilaporkan oleh Menko

Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie kepada Presiden Susilo Bambang

Yudhoyono pada pertemuan di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin, 7 September

2009.

Pemerintah telah menerima pemberitahuan dari UNESCO bahwa batik diakui

sebagai satu warisan dunia yang dihasilkan dari Bangsa Indonesia. Peresmian

batik sebagai warisan budaya tak benda dari UNESCO itu akan diselenggarakan

pada suatu rangkaian acara pada 28 September 2009 hingga 2 Oktober 2009 di

Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Warisan budaya tak benda kemanusiaan merupakan satu dari tiga daftar yang

dibuat di bawah Konvensi UNESCO 2003 mengenai Perlindungan Warisan

Budaya Tak Benda untuk Kemanusiaan dan Indonesia telah menjadi negara pihak

di dalam konvensi tersebut.

Sejak 2008, pemerintah telah melakukan penelitian lapangan dan melibatkan

komunitas serta ahli batik di 19 provinsi di Indonesia untuk menominasikan batik

sebagai warisan budaya tak benda kemanusiaan dari UNESCO. UNESCO menilai

batik sebagai ikon budaya bangsa yang memiliki keunikan serta simbol dan

filosofi yang mendalam mencakup siklus kehidupan manusia. Bahkan bukan

hanya batik dianggap budaya asalnya dari Indonesia, tetapi diakui sebagai satu

8 Kamus Bahasa Indonesia, Drs.Suharso dan Dra. Ana Retnoningsih.

9 http://www.ekon.go.id/content/view/505/1

Page 4: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I-3

representasi dari budaya tak benda dari kemanusiaan. Sebagai kain tradisional,

batik kaya akan nilai budaya sebagai kerajinan tradisional yang diwarisi secara

turun temurun.

2. Unesco Tetapkan Museum Batik Sebagai Best Practices10

National Research Institute for Cultural Properties (NRICP), Tokyo, Rabu

(25/11/2009) melakukan riset mengenai pengembangan pembelajaran batik di

Kota Pekalongan.

Dua orang dari NRICP itu, masing-masing Saigeyuke Miyata (direktur) dan

Naoko Matsuyama (pakar), mengunjungi beberapa sekolah mulai TK hingga

SMA yang menyelenggarakan muatan lokal batik. Pada kesempatan tersebut, dua

orang dari Jepang yang didampingi KRT Gaura Mancacaritadipura pakar budaya

penghubung Unesco, terlihat kagum melihat pembelajaran batik di sekolah-

sekolah.

Bahkan saat berada di SD Negeri Panjang Wetan 1 Pekalongan, tim riset

kebudayaan tersebut melihat secara langsung kegiatan praktek membatik yang

dilakukan oleh siswa, serta melakukan wawancara langsung dengan siswa serta

guru pengampu pelajaran tersebut.

Usai mengunjungi beberapa sekolah, tim riset NRICP mendatangi Museum

Batik Pekalongan dan melakukan praktek membuat batik dipandu oleh petugas

setempat. Bahkan menjadikan hasil karyanya sebagai kenang-kenangan untuk

dibawa ke Jepang.

Dihadapan tim riset, Wali Kota Pekalongan HM Basyir Ahmad mengatakan,

setelah Unesco memberikan pengakuan terhadap batik sebagai warisan budaya tak

benda dari Indonesia. Kemudian Museum Batik Pekalongan ditetapkan sebagai

best practices tempat pembelajaran batik.

"Bahkan Museum Batik Pekalongan sebagai museum nusantara akan

ditingkatkan menjadi museum nasional serta dikembangkan secara modern

melalui kerjasama dengan Universitas Indonesia," katanya.

Sedangkan Gaura Mancacaritadipura, pakar budaya penghubung ke Unesco

membenarkan hal demikian. Untuk penghargaan sebagai tempat terbaik

10

Suara Merdeka Cyber News edisi November 2009

Page 5: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I-4

pengembangan dan pembelajaran batik, Unesco akan mengeluarkan SK bagi

Museum Batik Pekalongan.

"Karena itu, semua pihak harus dapat mempersiapkan diri untuk melakukan

penataan museum secara profesional. Sebab dengan penghargaan tersebut Unesco

akan ikut mempromosikan Museum Batik di Pekalongan," jelas Gaura.

3. Batik Sebagai Trend Mode Fashion Dan Bukan Fashion11

Batik merupakan kekayaan bangsa Indonesia, selama lebih dari 200 tahun,

perkembangan batik telah menunjukan bahwa keberlangsungaya sampai masa kini

adalah berkat dinamika yang senantiasa terjadi pada berbagai aspeknya, baik

aspek teknis estetis, normative, ikonografis maupun aspek fungsional dan

ekonomis.

Di tengah berbagai gejolak, peristiwa, kemajuan dan kemunduranya,

tantangan dan harapanya, batik ternyata tetap eksis mampu bertahan dengan

menyesuaikan dan mengikuti tren mode yang terus berubah. Hingga kini tren

batik masih di gandrungi oleh banyak kalangan, baik kalangan pejabat hingga

kalangan anak muda. Batik sebagai trend mode bukan hanya di dunia fashion

melainkan juga dunia bukan fashion.

Kesan busana jaman dahulu seolah sirna dalam benak para undangan, Desain

busana dan corak batik yang diperagakan menandakan keindahan budaya Inodesia

yang kaya akan seni dan budaya.

Dengan melihat perkembangan trend yang ada diperlukan wadah yang bisa

mewujudkan aktualisasi bagi beberapa kalangan yang dapat mengembangkan dan

mengaplikasikan batik di era mendatang. Sehingga dari segi arsitektur bisa

menjaga keberlangsungan trend batik.

4. Nilai Produksi Batik Baik Nasional Maupun Internasional Meningkat

Nilai produksi batik Indonesia lambat laun semakin meningkat baik di dalam

negeri sendiri maupun mancanegara. Industri kreatif memberikan kontribusi

Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia rata-rata sebesar Rp 104,638 triliun pada

tahun 2002-2006, dan menyerap rata-rata per tahun sebesar 5,4 juta pekerja

dengan produktivitas mencapai 19,5 juta rupiah per pekerja tiap tahunnya.

11

http://kesehatan.kompas.com/read/2008/09/08/15113187/Batik.yang.Makin.Memesona

Page 6: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I-5

"Program pemerintah mengembangkan Indonesia Design Power (IDP) yang

dicanangkan sejak tahun 2006 harus dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha

sebagai titik balik bagi perekonomian bangsa menuju industri kreatif," kata

Menteri Perdagangan Marie Pangestu.

Produktivitas pekerja ini lebih tinggi dari produktivitas nasional yang Rp 18

juta per pekerja per tahunnya. Pada tahun 2006, industri kreatif telah melakukan

ekspor sebesar Rp 81,5 triliun atau sebesar 9,13 persen dari total ekspor nasional

Rp 892, 67 triliun. Lebih lanjut Mendag mengatakan, sebagai bagian dari industri

kreatif, desain batik dan produk batiknya sendiri masih dapat terus dikembangkan.

5. Kontribusi Jateng pada Ekspor Batik Mencapai 36,47%12

Menteri Perdagangan Marie Elka Pangestu mengatakan, Provinsi Jawa Tengah

memberikan kontribusi sebesar 36,47% dari ekspor batik Indonesia ke luar negeri

selama tahun 2007.

"Nilai ekspor batik Jateng sendiri selama tahun 2007 lalu mencapai sekitar

US$30 juta," Nilai ekspor 2007 tersebut, kata dia, mengalami peningkatan sekitar

20% dibanding tahun 2006 yang mencapai sekitar US$25 juta. Ia mengatakan,

potensi pasar ekspor batik ke luar negeri saat ini masih terbuka lebar, seperti ke AS,

Swedia, Jerman, Uni Emirat Arab dan Perancis.

Menurut dia, para perajin batik dalam negeri tidak perlu khawatir dengan

ancaman produk dari luar negeri, karena komoditas ini sudah sangat identik

dengan Indonesia.

Karena itulah dengan adanya berbagai potensi yang terkait dengan

Peningkatan produktifitas batik. Muncul peluang bagi sebuah bentuk dimana bisa

diwujudkan zona yang lebih matang pengelolaanya yang bisa semakin

meningkatnya produktivitas batik hingga mendatang.

6. Kurangnya Generasi Penerus Pembatik13

Meski pertumbuhan industri kerajinan batik menunjukkan tren meningkat,

tetapi pemerintah dalam hal ini Departemen Perindustrian (Depperin) masih

menemui beberapa kendala untuk memacu pertumbuhan industri di sektor

tersebut. Demikian disampaikan Dirjen Industri Kecil dan Menengah, Fauzi Aziz.

12

www.kapanlagi.com edisi Minggu, 13 April 2008 13

Kompas edisi 22 oktober 2008

Page 7: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I-6

"Tantangannya saat ini generasi pembatik usia muda kita masih sangat terbatas,

kan tidak ada regenerasi nantinya kalau tetap seperti ini. Kendala lain, belum

adanya perbaikan sistem dan teknik produksi yang baik dalam industri ini," kata

Fauzi.

Disamping kurangnya regenerasi pembatik, sebagian besar dari 5,4 juta

pembatik yang ada di Indonesia tidak mengerti akan sejarah dan filosofi batik.

Untuk itu diperlukan sebuah wadah kegiatan guna mewujudkan pertumbuhan

industry di sektor batik yang bisa mendidik generasi pembatik selanjutnya yang

tahu akan sejarah dan filosofi batik.

7. Batik Sebagai Pakaian Nasional Dan memungkinkan sebagai Pakaian Dunia14

Batik sejak dulu sudah digunakan oleh kalangan ningrat dan sekarang secara

tidak langsung batik sudah menjadi pakaian resmi dan non resmi oleh masyarakat

umumnya. Sewaktu Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengadakan

pertemuan dengan perancang busana internasional asal Jepang, Kansai Yamamoto

mengatakan “sangat memungkinkan untuk menjadikan batik sebagai pakaian

dunia”.

8. Batik Memiliki Filosofi Yang Menarik Untuk Diaplikasikan Dalam Karya

Arsitektur15

Batik sejak lahirnya disamping mempunyai nilai keindahan yang cukup tinggi

juga mengandung makna filosofi yang cukup dalam. Setiap daerah pembatikan

mempunyai keunikan dan ciri khas masing-masing, baik ragam hias (motif),

karakter, tata warnanya dan kegunaan batik itu sendiri.

Menurut konsensus nasional 12 maret 1996. Batik adalah karya seni rupa pada

kain, dengan pewarnaan rintang yang menggunakan lilin batik sebagai perintang

warna. Yang perlu diperhartikan pada consensus nasional tersebut adalah bahwa

batik adala sebuah karya seni rupa. Berarti nilai batik juga dinilai dari kadar

seninya (estetikanya). Tentu saja batik yang masih berupa kain lembaran dapat

dimasukan kedalam kategori seni rupa dua dimensional. Sebagai ciri keindahan

batik yang sarat makna adalah jika batik diamati secara utuh terjadi kelancaran

14

Tokyo, Kompas edisi 30 juni 2008 15

Menurut konsensus Nasional 12 maret 1996.

Page 8: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I-7

pandangan, tidak terdapat suatu ganjalan atau sesuatu yang keluar dari

keseimbangan ritme.

Keindahan batik terbentuk dari unsur penggunaan elemen garis secara

proposional yang menentukan karakter desain secara keseluruhan yang

mengungkapkan ekspresi tertentu termasuk keindahan. Disamping penggunaan

elemen garis sebagai pembentuk keindahan, warna juga merupakan unsur yang

dominan yang bisa dijadikan symbol ungkapan filosofi serta penggunaan unsur

tekstur pada suatu permukaan yang memberikan sifat penglihatan atau penampilan

yang khas.

Dari sekian unsur keindahan pada batik itu sendiri yang digabungkan akan

membentuk sebuah motif dimana motif tersebut memberikan suatu kegunaan pada

setiap motif yang diwujudkan pada kain batik.

filosofi batik dijadikan sebagai dasar perencanaan dan perancangan dari

ungkapan fisik bangunan. Baik diaplikasikan secara langsung pada konsep

bangunan maupun secara tidak langsung misalnya sebagai pembentuk suasana,

sirkulasi, ataupun sebagai ornamen.

9. Batik sebagai alternatif potensi utama dalam pengembangan perencanaan kota

Pekalongan ke depanya.

Untuk menampilkan pekalongan sebagai daerah tujuan wisata, maka kota ini

harus mampu untuk menampilkan potensi yang khas dan berkembang di dalam

dirinya yang tidak dimiliki oleh daerah lain.

Kota Pekalongan sangat terkenal dengan produksi batik, perikanan, teh yang

telah dikenal di dunia internasional. Produk utama kota yaitu batik telah

mengharumkan nama kota Pekalongan sehingga menjadi symbol pekalongan.

Produk ini pula yang sudah menjadi urat nadi perekonomian masyarakat

Pekalongan. Di sepanjang jalan di pekalongan, hampir bisa ditemui toko/butik

batik yang memasarkan batik Pekalongan. Selain itu hampir semua kelurahan

merupakan sentra industri batik yang biasanya menarik wisatawan asing

berkunjung untuk mengetahui proses pembuatan batik.

Kalaupun dulu pemasaran batik hanya melalui toko/kios perorangan dan pasar

induk Banjarsari, sekarang ini telah muncul sentra pemasaran yang dikelola

swasta yang sudah dijelaskan sebelumnya. Hal ini mengindikasikan bahwa

pekalongan berkembang sebagai daerah pusat ekonomi dan perdagangan. Dengan

Page 9: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I-8

jalur geografis yang menguntungkan, potensi ini dimanfaatkan sebagai potensi

wisata berupa wisata belanja. Sehingga nantinya, pertumbuhan ini dapat

menjadikan Pekalongan Sebagai daerah tujuan wisata yang patut dibanggakan

dengan melalui pembenahan di segala bidang dan persiapan diri yang matang

untuk dapat menjadi tuan rumah yang dapat melayani para tamunya. Diperlukan

peningkatan Citra Pekalongan Sebagai kota Batik yang nantinya bisa diwujudkan

dalam Pusat Batik sebagai icon kota Pekalongan, Icon “Kota Batik”.

10. Potensi Pekalongan Sebagai Lokasi Pusat Batik

Kota pekalongan merupakan kota dengan wilayah strategis di Pantai Utara

Pulau Jawa yang dilintasi Jakarta, Semarang dan Surabaya. Posisi tersebut

berpengaruh pada penetapan visi kota pekalongan dalam mengembangkan

daerahnya. Visi kota pekalongan tersebut adalah “Terwujudnya Kota Pekalongan

yang lebih religius berbasis perdagangan industri dan pariwisata, membangun

kebersamaan kerukunan menuju masyarakat sadar dan taat hukum, sehat, aman

adil dan sejahtera”.16

Untuk mewujudkan visi tersebut pemerintah kota pekalongan bertekad untuk

mengembangkan perekonomian daerah yang berdaya saing, berbasis pada

keunggulan komparatif dan kompetitif, serta memberdayakan seluruh masyarakat

dengan dukungan pemerintah yang baik beserta sarana prasaranya. Guna

mencapai visi tersebut pemerintah kota pekalongan telah merumuskan 9 misi

yaitu:17

a. Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan guna menciptakan

sumberdaya manusia yang berkualitas ;

b. Mengupayakan biaya pendidikan yang lebih terjangkau bagi masyarakat ;

c. Meningkatkan kesejahateraan guru ;

d. Mendorong perkembangan industri dan meningkatkan usaha- usaha

pemasaran serta penjualan produk - produk unggulan guna menciptakan

lapangan pekerjaan ;

e. Peningkatan peran tenaga kerja dan kesejahteraan buruh ;

16

http://www.kotapekalongan.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=748&Itemid=182 17

Perda Kota Pekalongan Nomor 5 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka menegah daerah

Page 10: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I-9

f. Mewujudkan Pemerintah Kota Pekalongan yang lebih baik (good

governance)

g. Mengupayakan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau bagi

masyarakat ;

h. Pemberdayaan UMKM , Peningkatan peran BKM untuk menanggulangi

kemiskinan;

i. Melibatkan masyakat secara langsung dan melaksanakan pembangun di

wilayah kelurahan

Pada tahun 2002 Pemerintah Kota Pekalongan telah mengeluarkan SK

Walikota Pekalongan nomor 530/216 Tahun 2002 tentang produk unggulan

Daerah Kota Pekalongan yang merumuskan bahwa Produk Unggulan Daerah

Kota Pekalongan berupa 6 komoditas produk Unggulan, Yakni :

a. Komoditas Batik

b. Komoditas Konveksi

c. Komoditas Pertenunan Alat Tenun Bukan Mesin

d. Komoditas Kerajinan Enceng Gondok dan Serat Alam

e. Komoditas Alat Tenun Mesin

f. Komoditas Pengolahan Ikan

Batik menjadi salah satu produk unggulan di Kota Pekalongan, hal ini

disebabkan banyaknya industry yang menghasilkan produk batik. Oleh karena

terkenalnya produk batiknya, maka Kota Pekalongan dikenal dengan sebutan kota

BATIK. Selanjutnya pemerintah kota Pekalongan menyelaraskan sebutan tersebut

dengan slogan Pekalongan kota BATIK, yang mempunyai kepanjangan Bersih,

Aman,Tertib, Indah dan Komunikatif.

Kota Pekalongan tercatat sebanyak 1.719 pengusaha/pengrajin batik yang

tersebar di tiga kecamatan Pekalongan Barat, Kecamatan Pekalongan Timur dan

Kecamatan Pekalongan Selatan. Dari data statistic yang ada, sector industri dan

perdagangan mampu menyerap 17.438 orang tenaga kerja atau 75% dari 24.755

total jumlah tenaga kerja yang ada di kota Pekalongan. Dengan perputaran tiap

harinya tidak kurang dari 200 bal batik keluar dari kota Pekalongan untuk

didistribusikan ke tempat lainya. Harga 1 bal batik sekitar Rp 2 juta; jadi tidak

kurang dari 400 juta per hari uang beredar, jika diakumulasi perbulan menjadi Rp

Page 11: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I-10

12 milyar. Dengan kata lain perputaran ekonomi di Kota Pekalongan cukup tinggi

dan member pengaruh terhadap geliat dan pertumbuhan industry batik nasional.

Serta lebih dari 70% batik yang beredar di pasar, baik domestic maupun

internasional berasal dari Pekalongan.18

Dengan direncanakanya Pusat Batik Pekalongan diharap dapat memfasilitasi

aktivitas perdagangan batik bagi pengrajin batik yang ada di kota Pekalongan dan

juga meningkatkan sumber daya manusia masyarakat Pekalongan yang sebagian

besar menjadi pengrajin batik yang dapat menambah pemasukan daerah kota

Pekalongan di sektor perdagangan dan pariwisata. Perencanaan Pusat batik

Pekalongan juga diharap dapat menjadi icon Pekalongan yang mewujudkan citra

batik Indonesia.

C. PERMASALAHAN DAN PERSOALAN

1. Permasalahan

Bagaimana merencanakan dan merancang sebuah wadah yang menampung

kegiatan-kegiatan di dalam Pusat Batik sesuai dengan eksplorasi filosofi batik

untuk dapat mewujudkan icon kota Pekalongan sebagai kota batik dengan kaidah-

kaidah arsitektur yang mendukung perencanaan dan perancangan tersebut.

2. Persoalan

a. Bagaimana rumusan konsep pemilihan dan penentuan serta pengolahan site

yang mampu mendukung keberadaan Pusat Batik di Pekalongan?

b. Bagaimana rumusan konsep desain arsitektur ruang dalam dan ruang luar

berdasarkan filosofi batik?

c. Bagaimana rumusan konsep desain arsitektur yang berdasarkan filosofi batik

sesuai dengan fungsi bangunan?

d. Bagaimana rumusan konsep pemrograman ruang dan sirkulasi ruang dalam

maupun ruang luar yang terjadi baik pengunjung maupun pengelola

berdasarkan dengan kegiatan atau aktivitas yang diwadahi?

18

Kajian pengembangan batik Pekalongan & jejak telusur pengembangan batik pekalongan

Page 12: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I-11

D. TUJUAN DAN SASARAN

1. Tujuan

Tujuan dari perencanaan dan perancangan ini adalah :

a. Merencanakan dan merancang Pusat Batik di Pekalongan sesuai dengan

eksplorasi filosofi batik.

b. Merencanakan dan merancang Pusat Batik sehingga terwujud desain icon kota

Pekalongan sebagai kota batik.

c. Menggali potensi-potensi kota Pekalongan sebagai kota batik hingga muncul

pengembangan kota pekalongan kedepanya.

Dengan kata lain tujuan dari perencanaan dan perancangan ini adalah

merencanakan dan merancang Pusat Batik di Pekalongan sesuai dengan eksplorasi

filosofi batik sehingga terwujud icon kota Pekalongan sebagai kota batik sehingga

bisa dijadikan magnet pengembangan kota Pekalongan kedepanya.

2. Sasaran

Konsep perencanaan dan perancangan Pusat Batik di Pekalongan Sebagai

Perwujudan Icon Kota Batik Dengan Pendekatan Filosofi mempunyai sasaran

sebagai berikut :

a. Penentuan lokasi site sesuai arah perkembangan kota Pekalongan kedepanya

b. Pengolahan site

c. Konsep tata ruang, aktivitas dan sirkulasi sesuai dengan kebutuhan kegiatan

serta eksplorasi filosofi batik

d. Konsep ungkapan fisik ruang sesuai eksplorasi filosofi batik

E. BATASAN PEMBAHASAN

Pembahasan ditekankan pada masalah-masalah arsitektural terletak pada proses

analisa desain pusat batik di pekalongan yang mengacu eksplorasi filosofi dengan

batasan filosofi pada batik itu sendiri sehingga timbul perwujudan icon kota

pekalongan sebagai kota batik.

F. METODE PEMBAHASAN

Dalam sebuah perencanaan dan perancangan, setiap arsitek mempunyai metode

yang berbeda dalam menangani setiap proyek, dalam perencanaan dan perancangan

pusat batik penulis menggunakan motode sesuai konteks "filsafat" yaitu studi yang

Page 13: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I-12

mempelajari seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis. Hal

ini didalami tidak dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-

percobaan, tetapi dengan mengutarakan problem secara persis, mencari solusi untuk

itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu, serta akhir

dari proses-proses itu dimasukkan ke dalam sebuah proses dialektik. Dialektik ini

secara singkat bisa dikatakan merupakan sebuah bentuk dialog. Untuk studi falsafah,

mutlak diperlukan logika berpikir dan logika bahasa.

Untuk mendapatkan solusi yang tepat diperlukan tahapan yang tidak harus mutlak

berjalan secara linier, yaitu :

1. Tahap Pengumpulan data

Pengumpulan data didapati dari beberapa fenomena lapangan, wacana, isu, baik

dalam bentuk tertulis maupun yang didapati secara langsung dilapangan.

2. Tahap Analisa

Menurut penulis tahap analisa adalah salah satu proses yang menarik, bagaimana

meracik bahan mentah (yang disebut dengan tahap pengumpulan data) menjadi

desain yang siap saji (dalam hal ini adalah perumusan konsep dan perencanaan

fisik). Analisa tidak harus berjalan secara linier, ketika proses analisa menjadi

berkembang diperlukan data baru, yang kemudian ada penambahan data baru pada

tahap pengumpulan data, dan di analisis kembali di sesuai dengan penerapan

teori.

3. Tahap Perumusan Konsep

Perumusan konsep didapati dari perumusan tahap analisa yang sesuai konteks

"filsafat" yaitu tidak dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-

percobaan, tetapi dengan mengutarakan problem secara persis, mencari solusi

untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu.

4. Tahap Perencanaan Fisik

Perencanaan fisik lebih fokus ke penyelesaian desain arsitektural yang didapati

dari tahap analisa dan perumusan konsep.

Page 14: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I-13

G. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Dalam hal penyusunan penulisan, penulis bertujuan memberikan kemudahan

pembaca untuk memahami pola pikir penulis untuk menghasilkan sebuah

perencanaan dan perancangan pusat batik sesuai dengan judul.

1. P e n d a h u l u a n

Bagian ini bertujuan untuk memberikan penjelasan secara umum tentang isi

konsep perencanaan dan perancangan tugas akhir ini.

2. Tinjauan Kota

Bagian ini berisi tentang kota Pekalongan yang dilihat dari aspek batik sehingga

muncul perencanaan dan perancangan kota Pekalongan ke depanya

3. Tinjauan Pustaka

Bagian ini memberikan penjelasan tentang batik, fasilitas batik, ikon, serta berisi

terbentuknya pemikiran untuk ber “filsafat” sesuai dengan pengangkatan konsep

perencanaan perancangan tugas akhir ini.

4. Proses Analisa

Bagian ini berisi tentang proses analisa serta gambaran umum pusat batik yang

direncanakan hingga menghasilkan perencanaan dan perancangan Pusat Batik di

Pekalongan sesuai dengan eksplorasi filosofi batik sehingga terwujud icon kota

Pekalongan sebagai kota batik.

5. Desain Akhir

Bagian ini berisi penjelasan desain produk akhir perencanaan dan perancangan

Pusat Batik di Pekalongan sebagai salah satu solusi perencaan dan perancangan

Pusat Batik di Pekalongan dan beberapa hal sebagai kesimpulan.

Page 15: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-1

BAB IV

PROSES ANALISA

Bagian ini berisi tentang proses analisa serta gambaran umum pusat batik yang direncanakan

hingga menghasilkan perencanaan dan perancangan Pusat Batik di Pekalongan sesuai dengan

eksplorasi filosofi batik sehingga terwujud ikon kota Pekalongan sebagai kota batik yang

kemudian muncul perkembangan kota Pekalongan kedepanya.

A. ABSTRAKSI

Kenapa harus Pusat Batik? Pusat Batik disini, memiliki pengertian luas. Pusat

batik tidak hanya memikirkan satu hal melainkan banyak kegiatan dari proses awal

hingga proses akhir. batik digunakan sebagai tema perencanaan karena berkaitan

dengan adanya beberapa fenomena yang terjadi saat ini (yang mana fenomena

tersebut telah dipaparkan sebelumnya pada bab pendahuluan). Pusat batik yang

direncanakan di sini yaitu menciptakan satu kawasan yang berhubungan dengan batik,

yang mencakup aspek perdagangan, pariwisata, indrusti dan pendidikan. Semua aspek

tersebut dirancang sesuai dengan pendekatan filosofi batik yang dikaji dalam analisa

filosofi batik, dimana kegiatan – kegiatan yang ada diharapkan bisa memberikan

pengalaman yang saling mendukung bagi pengunjungnya sehingga pengunjung bisa

menghargai peninggalan budaya indonesia berupa batik. Dan sebagai point unggulan

dalam artian pembeda dengan wadah yang lainya serta untuk menunjukan icon kota

Pekalongan sebagai kota batik maka pusat batik ini dikemas dalam satu tema yaitu

batik, dengan menggunakan filosofi batik sebagai dasar perencanaan dan perancangan

dalam ungkapan fisik arsitektur. Sehingga tercapainya Pusat batik Pekalongan yang

dapat mencakup segala aspek dengan penerapan filosofi batik sebagai tujuan untuk

mewujudkan icon kota Pekalongan sebagai Kota batik. Pusat batik yang dapat

mencakup segala aspek dimaksud di sini mencakup beberapa hal antara lain sebagai

wadah perdagangan berupa pasar batik, sebagai wadah pendidikan dan industri

berupa area industri batik, workshop, perpustakaan, r.audio visual dan sebagai wadah

pariwisata galeri batik, exhbition hall. Sebenarnya semuanya itu bisa menjadi wisata

yaitu wisata murni, wisata belanja dan wisata pendidikan. Singkatnya Pusat Batik

direncanakan untuk satu kawasan mewadahi banyak kegiatan yang berhubungan

dengan batik.

Page 16: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-2

Dengan direncanakannya Pusat Batik akan menambah obyek wisata yang telah

ada baik di Pekalongan, Jawa Tengah, maupun nusantara. Di samping sebagai wadah

yang memiliki daya tarik bagi pengunjungnya, kawasan ini direncanakan akan

bermanfaat dalam membantu program pemerintah untuk mensukseskan visi misinya

yang mempunyai produk unggulan Batik sehingga perekonomian masyarakat

khususnya masyarakat Pekalongan bisa meningkat serta membantu meningkatkan

jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan nusantara di Pekalongan. Pusat Batik

Pekalongan yang direncanakan juga sebagai wadah eksplorasi Batik yang ada di

Indonesia. Sehingga diharapkan mampu ikut serta dalam pelestarian dan budi daya

batik serta sebagai wadah pelestarian, pengembangan, dan pembelajaran masyarakat

akan batik di Indonesia

Tujuan dari direncanakannya Pusat Batik Pekalongan ini adalah menyediakan

wadah bagi masyarakat nusantara pada khususnya dan masyarakat mancanegara pada

umumnya suatu tempat untuk mewadahi segala aspek yang berhubungan dengan batik

agar pengunjung mendapatkan pengalaman yang saling mendukung bagi

pengunjungnya sehingga pengunjung bisa menghargai peninggalan budaya indonesia

berupa batik yang dilengkapi dengan fasilitas – fasilitas pendukung untuk

kenyamanan, keamanan dan kepuasan pengunjung.

Beberapa strategi desain pada Pusat Batik di Pekalongan sebagai perwujudan

icon “Kota Batik” dengan pendekatan filosofi batik yang direncanakan adalah sebagai

berikut:

1. Penerapan Filosofi batik baik secara langsung yang bisa dinilai dengan mata

maupun secara tidak langsung yang butuh pemahaman lebih lanjut yang

diterapkan pada ungkapan arsitektur.

2. Kegiatan yang diwadahi pada obyek yang direncanakan berupa kegiatan

perdagangan batik, edukasi batik, wisata batik serta industri yang bisa dijadikan

sebagai contoh penerapan industri pada home industri. Yang kemudian disediakan

fasilitas-fasilitas yang bisa menunjang kegiatan yang berhubungan dengan batik

tersebut.

3. Pusat Batik harus mempunyai sesuatu hal yang bisa menjadikannya sebagai icon

bahkan bisa menjadi icon kota Pekalongan sebagai kota Batik. Sesuatu hal yang

menarik yang bisa menjadi kekhasan tersendiri mengenai batik.

Page 17: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-3

Mengingat latar belakang dari penggunaan filosofi batik sebagai dasar

perancangan serta julukan Pekalongan sebagai Kota Batik dan peran Pekalongan

sebagai salah satu sentra perdagangan batik besar di Indonesia, serta sasaran

pengunjungnya adalah wisatawan domestik dan mancanegara, maka Pusat Batik yang

direncanakan secara tidak langsung membawa nama Pekalongan di mata nusantara,

dan membawa nama Indonesia di mata mancanegara. Sehingga Pusat Batik dibuat se-

istimewa mungkin seperti pandangan terhadap batik itu sendiri.

Untuk menyelesaikan, berikut pola pikir dalam proses menyelesaikan Pusat

Batik di Pekalongan,

dalam sebuah perencanaan dan perancangan setiap masing-masing project

memiliki cara penyelesaian tersendiri, untuk mengatasi ketercampuran konsep antara

satu dengan yang lainya, saya sebagai perencana menyiasati dala tiap project berpikir

menganalogikan, gelas dengan air. Air ibarat sebuah ilmu arsitektur sedangkan gelas

adalah object perencanaan project, apabila gelas yang sudah berisi air apabila diisi

dengan air baru maka alhasil air akan tercecer kemana-mana, sehingga konsep yang

didapati tidak sesuai dengan object project yang akan direncanakan. Berbeda apabila

gelas yang sudah berisi air tersebut dituang/dibuang, maka apabila air di tuang ke

gelas maka yang didapatkan adalah air terwadah sesuai dengan porsinya. Sehingga

konsep yang didapati bisa sesuai dengan object project yang akan direncanakan.

Gambar IV. 01. Pemikiran arsitektur

Sumber: dokumen pribadi

Page 18: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-4

Berikut penjelasan pola pikir yang diperinci dalam skema pola pikir, awal mula

pemikiran hingga menghasilkan konsep perencanaan dan perancangan Pusat Batik di

Pekalongan sebagai perwujudan Icon Kota Batik dengan pendekatan Filosofi.

B. ANALISA KRITERIA PEMILIHAN SITE

1. Analisa Penentuan Lokasi/ Site

Pendekatan ini bertujuan untuk menentukan lokasi yang paling tepat, sesuai

dengan visi, misi, dan rencana strategi Pusat Batik di Pekalongan serta sesuai

dengan Rencana Tata Ruang Kota (RUTRK).

Adapun yang menjadi dasar pertimbangan dalam penentuan lokasi Pusat

Batik di Pekalongan adalah sebagai berikut:

a. Peraturan Tata Guna Lahan

Sesuai dengan visi, misi, dan rencana strategi didirikannya Pusat Batik yang

mengarah pada kegiatan perdagangan, pariwisata dan pendidikan maka lokasi

yang tepat terletak pada zone wisata/ budaya dan perdagangan/ komersial.

Gambar IV. 02. Pola Pikir

Sumber: dokumen pribadi

Page 19: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-5

b. Lokasi strategis

Memiliki lokasi yang strategis dengan keberdaan site terhadap kota. termasuk

dekat dengan kampung batik yang berada di wilayah Pekalongan, sehingga

Pusat Batik ini diharapkan mampu menampilkan potensi dari kerajinan batik

yang telah tumbuh dan berkembang di Kota Pekalongan.

c. Interaksi terhadap potensi lokasi

Sebagai pendukung keberadaan Pusat Batik diperlukan site yang memiliki

potensi pembangunan sekitarnya, ada beberapa fasilitas pembangunan terdapat

pada sekitar site, sehingga nantinya bisa terjadi interaksi antar fasilitas yang

bisa menunjang perkembangan kota Pekalongan kedepanya.

d. Kemudahan pencapaian

Pusat Batik diletakan di lokasi yang strategis dalam pencapaian dengan

maksud agar pengunjung yang tidak tahu menjadi tahu.

e. Pertumbuhan Pembangunan

Pusat Batik sebagai icon kota batik bisa menjadi pertumbuhan kota

Pekalongan kea rah pembaharuan mengingat Pembangunan Kota Pekalongan

berjalan secara linear (agar tidak terjadi perkembangan kota dalam istilah

hanya lewat.)

f. Memiliki sarana dan prasarana/potensi lingkungan yang mendukung

keberadaan bangunan Pusat Batik.

- Sarana Transportasi baik umum maupun untuk wisatawan

- Kelengkapan sarana utilitas

- Sarana dan Prasarana yang mendukung lainya

g. Ukuran dan bentuk site

Site memiliki ukuran dengan luasan sesuai kebutuhan cakupan pusat batik

yang bisa memadai sesuai dengan persyaratan BC serta memiliki bentuk site

sesuai dengan analisis perencanaan kontekstual site.

Page 20: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-6

2. Penentuan Alternatif Site

Dari kriteria – kriteria diatas maka dapat diambil beberapa alternatif site

sebagai berikut:

4

KE SEMARANG

1

2

3

KE JAKARTA

JALAN PANTURA

Gambar IV. 03. Peta alternative site

Sumber: dokumen pribadi

Page 21: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-7

a. Alternatif I : Jl. Mataram

- Site terletak pada zone perdagangan/komersial dan pusat pemerintahan

- Site merupakan kawasan pusat kegiatan masyarakat Pekalongan (pemuda)

karena dekat dengan lapangan mataram.

- Berada di kawasan padat penduduk

- Berada di tengah ketiga kampung batik

- Terletak di jalur pantura

- Tersedia jaringan utilitas lengkap

- Bentuk site tanpa liku dengan luasan yang cukup memadai, disekitar

kawasan terdapat rumah kosong dan pertokoan yang tidak produktif

Gambar IV. 04. Eksisting site alt 1

Sumber: dokumen pribadi

Page 22: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-8

b. Alternatif II: Jl. Gajahmada Barat tirto

- Site terletak pada zone perdagangan/ komersial dan industri

- Site terletak di perbatasan jalur dari Jakarta sehingga cukup jauh dari pusat

kota

- Dekat dengan sentra industri batik wiradesa

- Pencapaian cukup mudah, dilalui oleh kendaraan umum dan kendaraan

pribadi

- Terletak di jalun linier kota (pantura)

- Tersedia jaringan utilitas lengkap

- Bentuk site berliku dengan luasan yang cukup memadai, masih banyak

lahan kosong sehingga cocok untuk pengembangan sekitar site

Gambar IV. 05. Eksisting Site alt 2

Sumber: dokumen pribadi

Page 23: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-9

c. Alternatif III: Kecamatan Pekalongan timur

- Site terletak pada zone perdagangan/ komersial dan industri

- Site terletak di perbatasan jalur dari Semarang sehingga cukup jauh dari

pusat kota

- Dekat dengan daerah wisata belanja batik.

- Pencapaian cukup mudah, dilalui oleh kendaraan umum dan kendaraan

pribadi

- Tersedia jaringan utilitas lengkap

- Bentuk site berliku dengan luasan yang cukup memadai, masih banyak

lahan kosong sehingga cocok untuk pengembangan sekitar site

Gambar IV. 06. Eksisting site alt 3

Sumber: dokumen pribadi

Page 24: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-10

d. Alternatif IV: Kecamatan Pekalongan Utara (Jl. WR.Supratman)

- Site terletak pada zone pariwisata

- Site terletak pada jalur utama kota ke arah utara

- Dekat dengan daerah wisata laut

- Pencapaian cukup mudah, dilalui oleh kendaraan umum dan kendaraan

pribadi

- Tersedia jaringan utilitas lengkap

- Bentuk site luasan yang cukup memadai, masih banyak lahan kosong

sehingga cocok untuk pengembangan sekitar site

- Memungkinkan timbulnya perkembangan kota

Gambar IV. 07. Eksisting Site alt 4

Sumber: dokumen pribadi

Page 25: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-11

e. Pembobotan Penilaian kriteria

1) Tata guna lahan (pariwisata/ budaya, komersial, industri) (1) bobot = 30

2) Interaksi terhadap potensi lokasi (2) bobot = 30

3) Perkembangan pembangunan kota (3) bobot = 40

4) Kemudahan pencapaian (4) bobot = 20

5) Kedekatan dengan produksi Batik (5) bobot = 20

6) Jaringan utilitas (6) bobot = 10

7) Ukuran dan bentuk site (7) bobot = 10

Penilaian pembobotan Site

- Kriteria mendukung nilai = 3

- Kriteria cukup mendukung nilai = 2

- Kriteria kurang mendukung nilai = 1

Kriteria Bobot Nilai

Alternatif I Alternatif II Alternatif III Alternatif IV

(1) 30 2/60 2/60 2/60 2/60

(2) 30 2/60 1/30 1/30 3/90

(3) 40 1/40 1/40 1/40 3/120

(4) 20 3/60 3/60 3/60 2/40

(5) 20 3/60 2/40 2/40 1/20

(6) 10 3/30 3/30 3/30 3/30

(7) 10 3/30 2/20 2/20 3/30

Total nilai 340 280 280 390

Tabel IV. 01. Penilaian pembobotan site

Sumber: dokumen pribadi

Page 26: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-12

Site terpilih : alternatif 4 (Jl. WR.SUPRATMAN)

Sesuai dengan beberapa pertimbangan pembobotan pemilihan criteria, akhirnya terpilih site

alternatif 4 yang berada di Jl. WR. Supratman. Berikut penjelasan lebih lanjut tentang

beberapa potensi site Jl.WR. Supratman, potensi site diarahkan pada dua pandangan yaitu

potensi site terhadap keberadaan bangunan dalam jangka waktu dekat

- Site memiliki lahan yang luas, sehingga bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan ruang

yang diperlukan.

- Site berada pada kawasan pariwisata, terdapat pariwisata pantai pasir kencana serta

pariwisata laut, aquarium raksasa wisata bahari, memanjakan wisatawan untuk

berkunjung dalam berbagai potensi Pekalongan dalam satu zona.

- Site dilalui jalur kendaraan umum serta kemudahan dalam pencapaian, memiliki jaringan

utilitas lengkap serta kemudahan pembuangan pengolahan limbah batik ke laut.

Gambar IV. 08. Peta Site terpilih

Sumber: dokumen pribadi

Page 27: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-13

pandangan kedua yaitu potensi site terhadap keberadaan sekitarnya dalam jangka waktu

panjang.

- Site berada di kawasan fasilitas-fasilitas penting Pekalongan, yaitu TPI (tempat

pelelangan ikan) Pekalongan, wisata pantai pasir kencana serta aquarium raksasa wisata

bahari. Apabila Pusat Batik Pekalongan sesuai dengan rencana jangka panjang

mengalami kemajuan secara pesat memungkinkan fasilitas di sekitarnya mengalami

pembangunan baru baik di revitalisasi maupun di renovasi.

- Site berada di kawasan yang memiliki banyak lahan kosong memungkinkan kedepanya

timbul fasilitas-fasilitas baru di sekitar Pusat Batik Pekalongan serta di sepanjang jalan

menuju kea rah Pusat Batik pekalongan menjadikan percepatan pertumbuhan

pembangunan Kota Pekalongan.

f. Eksisting site

Batas batas site :

Gambar IV. 09. Batas Site

Sumber: dokumen pribadi

Page 28: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-14

Sebelah Utara : Laut Utara

Sebelah Tenggara : Jl. WR. Supratman, TPI

Sebelah Barat Daya : Lahan Kosong (rencana pengembangan)

Sebelah Barat Laut : Jl. Kampung, Pemukiman

Sebelah Timur Laut : Jl. Pantai Sari I, Pantai Pasir Kencana

C. ANALISA KONSTEKTUAL PENGOLAHAN SITE

1. Analisa Pencapaian

a. Me (mean entrance)merupakan sirkulasi utama menuju ke site.yang terletak

pada jalan Wr Supratmana sesuai dengan analisa site dengan letak dan akses

yang mudah.Dipergunakan untuk user non karyawan

b. Se (side entrance) berada dijalan lingkungan jalan kampung di sebelah barat

laut site,se dipergunakan untuk kegiatan keluar masuk karyawan dan servis.

2. Analisa Kebisingan

Pengatasan kebisingan dengan cara masif-pasif bangunan, skin, serta ketinggian

lantai.

Gambar IV. 10. Analisa pencapaian

Sumber: dokumen pribadi

Page 29: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-15

3. Analisa View

Optimalisasi view kw arahtenggara pada jalan utama serta view laut pa arah utara,

disamping pengoptimalan view luar juga penciptaan view ke dalam site.

4. Analisa Air Hujan

Pemanfaatan air hujan dialirkan ke reflecting pool sebagai pendingin bangunan.

5. Analisa Matahari

Sesuai analisa matahari pengolahan site tata masa serta bentuk mengikuti arah matahari

pagi-sore, penyelesaian panas matahari digunakan skin pada bangunan.

6. Analisa Angin

Penyesuaian bangunan dengan bentuk dinamis disesuaikan dengan pergerakan

angin mayoritas arah tenggara, arah selatan (angin darat), arah utara (angin laut)

D. ANALISA KEGIATAN

1. Kegiatan Pengelolaan

Kegiatan yang bertujuan untuk mengkoordinasikan seluruh kegiatan di dalam

Pusat Batik agar dapat berlangsung lancar dan saling mendukung.

Gambar IV. 11. Analisa View

Sumber: dokumen pribadi

Gambar IV. 12. Analisa Matahari

Sumber: dokumen pribadi

Page 30: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-16

2. Pola Kegiatan

a. Pola Kegiatan Pengunjung:

Fasilitas

penunjang dan

servis

Kendaraan

Umum

Fasilitas

wisata

Berjalan Kaki

Parkir

Pengunjung

Fasilitas

Penunjang

Kendaraan

Pribadi

Lingkungan

Pusat Batik

R. Penerima dan

Informasi Umum

Pulang

Fasilitas

wisata

pendidikan

Fasilitas

Pemasaran

Datang

Transaksi

Konsumen

pemasaran

Produsen

Pariwisata &

pendidikan

Pendukung/

Pelayanan Jasa

Pembinaan dan

Pengembangan

industri

Direktur

Operasional

Administrasi

Keuangan

Teknis dan

Pemeliharaan

Humas

Prasarana dan

Pengadaan

Direktur

Utama

Direktur Umum

Kabag

Kabag

Kabag

Kabag

Kabag

Kabag

Kabag

Kabag Skema IV. 01. Kegiatan pengelolaan

Sumber: dokumen pribadi

SkemaIV. 02. Kegiatan pengunjung

Sumber: dokumen pribadi

Page 31: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-17

b. Pola Kegiatan Pengusaha, Pengrajin & konsumen Batik(perdagangan)

c. Pola Kegiatan pengunjung (pendidikan/wisata pendidikan)

d. Pola Kegiatan pengunjung, seniman batik, pemerhati, designer busana batik,

peraga busana (pariwisata)

Berjalan Kaki

Parkir Pengelola

Kendaraan

Pribadi

Transaksi Jual Beli

Masuk Ke Lingkungan Pasar

Batik

Pulang

Datang Kendaraan Umum

Fasilitas

penunjang dan

servis

Berjalan Kaki

Parkir Pengelola

Kendaraan

Pribadi

Melakukan kegiatan

Masuk Ke Lingkungan Area Pendidikan

Batik

Pulang

Datang Kendaraan

Umum

Fasilitas

penunjang dan

servis

Berjalan Kaki

Parkir Pengelola

Kendaraan

Pribadi

Melakukan kegiatan

Masuk Ke Lingkungan Area Galeri Batik

exhibition hall

Pulang

Datang Kendaraan

Umum

Fasilitas

penunjang dan

servis

SkemaIV. 03. Kegiatan perdagangan

Sumber: dokumen pribadi

Skema IV. 04. Kegiatan wisata pendidikan

Sumber: dokumen pribadi

SkemaIV. 05. Kegiatan wisata pariwisata

Sumber: dokumen pribadi

Page 32: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-18

e. Pola Kegiatan Pengelola

Berjalan

Kaki

Parkir Pengelola

Kendaraan Pribadi

Bagian Umum

Masuk Ke Kegiatan

Pengelolaan

Pulang

Datang

Bagian Operasional

Kendaraan Umum

SkemaIV. 06. Kegiatan pengelola

Sumber: dokumen pribadi

Page 33: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-19

3. Analisa Pendekatan Kebutuhan Ruang

NO PELAKU

KEGIATAN

MACAM KEGIATAN KEBUTUHAN

RUANG

1 Pengunjung Datang

Berjalan kaki

Kendaraan Pribadi

Kendaraan Umum

Pedestrian

Parkir

Halte

Memasuki Gedung

Datang

Mencari Informasi

Ruang Penerima

R. Informasi

Fasilitas Pemasaran

Mencari informasi

penjualan

Melakukan transaksi

Melakukan

keg.administrasi

Melihat butik batik

Hall

R.Transaksi (kios)

Melakukan

keg.administrasi

Butik Batik

Fasilitas Wisata pendidikan

Memilih Bentuk Promosi

Melihat, cari tahu tentang

batik

- Informasi

- Melihat cara pembuatan

- Mencari literature/

informasi mengenai

batik

- Melihat Slide Film

R. Penerima

R. Informasi

Workshop

Pembuatan Batik

Perpustakaan

R. Audio Visual

MACAM RUANG

Fasilitas Pemasaran

Hall Pemasaran

R. Informasi Usaha

Butik batik

Cafe

Mushola

Lavatory

R. Bongkar Muat

Gudang Alat dan Sarana

R.transaksi (counter&kasir)

Cafetaria

Fasilitas wisata pendidikan:

Hall

Information desk, R. Informasi

Galleri batik

Cafetaria

Mushola

Lavatory

R. Bongkar Muat

Gudang Alat dan Sarana

Fasilitas wisata:

Hall

R. pameran tetap dan tidak

tetap

Workshop batik

R. seminar

R. exhibition hall

Menara pandang

Fasilitas Jasa Wisata:

Hall Pelayanan

R. jasa bank

R. jasa angkutan

R. konsultasi desain

R. pelayanan komunikasi

R. biro iklan dan radio

Fasilitas Pengelolaan

R. direktur utama

R. sek. Direktur utama

R. tamu

R. direktur umum

R. direktur operasional

R. sek. Direktur umum dan

direktur operasional

R. tamu

Page 34: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-20

Fasilitas wisata

Melihat pameran batik

Seminar, rapat

Peragaan busana

R. pameran

Rr. seminar

Exhibition hall

Fasilitas Penunjang dan

Servis

Istirahat (duduk)

Ibadah

Makan dan Minum

Melihat hiburan kesenian

Keamanan dan parkir

Telepon

Metabolisme

Plaza (area duduk

santai)

Musholla

Kafetaria

Arena pertunjukan/

plaza

R. jaga dan parkir

Boks telephone

Lavatory

2 Penyewa

Stand

(pengusaha/

pengrajin)

Datang

Berjalan kaki

Kendaraan umum

Kendaraan pribadi

Pedestrian

Halte

Parkir kendaraan

Memasuki gedung Entrance pengelola

Fasilitas promosi dan

pemasaran

Mencari informasi bisnis

industri batik

Memamerkan produk

batik

Menjual produk batik

Menawarkan/transaksi

produk, utk yang

tradisional saja

Konsultasi usaha

R. informasi bisnis

Showroom/ retail

shop

Retail shop

R.transaksi (Kios)

R.konsultasi

R. kabag promosi dan

pemasaran

R. staf promosi dan

pemasaran

R. kabag pembinaan

R. staff pembinaan

R. Kabag wisata

R. pelayanan jasa

R. staff wisata dan pelayanan

jasa

R. kabag adm keuangan dan

staff

R. kabag prasarana

pengadaan dan staff

R. kabag teknis pemeliharaan

dan staff

R. koord. Staff dan humas

R. koord. Dan satff pendataan

R. tamu

R. kabag promosi dan

pemasaran

R. staf promosi dan

pemasaran

R. kabag pembinaan

R. staff pembinaan

R. Kabag wisata

R. pelayanan jasa

R. staff wisata dan pelayanan

jasa

R. kabag adm keuangan dan

staff

R. kabag prasarana

pengadaan dan staff

R. kabag teknis pemeliharaan

dan staff

R. koord. Staff dan humas

R. koord. Dan satff pendataan

R. koordinator dan staff

personalia

Fasilitas penunjang dan servis

Hall

R.jaga dan informasi

R. rapat

R. arsip dan perpustakaan

R. ganti dan locker

Lavatory

Gudang

Musholla

Fasilitas penunjang dan servis

R. parkir umum dan

pengelola

Pos parkir dan satpam

Main hall

Kantin pengunjung dan

karyawan

Gudang

R. bongkar muat

Lavatory

R. ME/ Mechanical Electrical

R. AC/ Air Conditioning

Page 35: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-21

3 Pengelola Datang

Berjalan kaki

Kendaraan umum

Kendaraan pribadi

Pedestrian

Halte

Parkir kendaraan

Memasuki gedung Entrance pengelola

Kegiatan pelayanan

pengunjung (operasional)

Koord. Promosi dan

pemasaran

Koord. Pelayanan jasa

wisata

Koord. pembinaan

R. kabag. Promosi

dan

pemasaran+staff

R. kabag jasa

wisata+staff

R. kabag

pembinaan

Page 36: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-22

Kegiatan Pengelolaan

Umum

Koord. Adm dan

keuangan

Mengatur adm dan

keuangan

Koord. pengadaan &

prasarana

Mengatur prasarana

Mengatur pengadaaan

barang

Koord. Teknis dan

pemeliharaan

Mengatur teknis

bangunan

Mengatur pemeliharaan

Mengatur hubungan

masyarakat

Mengelola pendataan

Mengatur karyawan

R. kabag adm. dan

keuangan

R. staff adm. dan

keuangan

R. kabag pengadaan

dan prasarana

R. staff prasarana

R. satff pengadaan

R. kabag teknis dan

pemeliharaan

R. staff teknis

R. staff

pemeliharaan

R. staff humas

R. staff pendataan

R. staff personalia

Kegiatan Manajerial

Kegiatan direktur utama

Kegiatan sekretaris

direktur

Kegiatan direktur umum

Kegiatan direktur

operasional

Kegiatan sekretaris

direktur

R. direktur utama

R. sekretaris

direktur utama

R. direktur umum

R. direktur

operasional

R. sekretaris

direktur

Page 37: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-23

Kegiatan Servis Pengelola

Penyimpanan dan

gt.pakaian

Informasi

Menerima tamu

Terminal komputer

Pembinaan intern

Pendataan dan pustaka

Menyimpan alat dan

perlengkapan

Penerimaan dan persiapan

pameran

Makan minum

Metabolisme

R. ganti dan locker

R. resepsionis dan

informasi

R. tamu

R. komputer

R. serbaguna/rapat

R.Arsip dan

perpustakaan

Gudang alat dan

perlengkapan

R. perencanaan

promosi dan

pemasaran

Kantin

Lavatory

E. ANALISA BESARAN RUANG

1. Dasar Pertimbangan :

a. Kapasitas ruang atau jumlah pemakai

b. Dimensi dan lay out produk batik serta peralatan pelengkapnya

c. Luasan unit fungsi

d. Flow dan keleluasaan gerak

2. Dasar Perhitungan :

a. Perhitungan Standart

1) Ernest Neufert, data Arsitek I dan II

2) Joseph De Chiara and John Calender, Time Standart For Building

3) Julius Ponero and Martin Zelnik, Human Dimension and Interior Space

4) Fred Lawson, Conference, Convention, and Exhibition Facilities

5) Harold P. Sleeper, Building Planning Design Standart

b. Perhitungan Khusus

Tabel IV. 02. Kebutuhan ruang

Sumber: dokumen pribadi

Page 38: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-24

1) Besaran kapasitas

2) Peralatan pendukung

3) Unit fungsi

4) Flow kenikmatan dan kenyamanan pemakai ruang

c. Prosentase flow gerak berkisar antara 10% sampai 60% dengan kriteria sebagai

berikut:

1) 10%: ketentuan standart flow gerak minimum

2) 20%: kebutuhan keleluasaan gerak

3) 30%: tuntutan kenyamanan fisik

4) 40%: tuntutan kenyamanan psikis

5) 50%: tuntutan persayaratan spesifik kegiatan

6) 60%: tuntutan terhadap servis kegiatan

d. Kapasitas Ruang Dari Pengguna Pusat Batik

Kapasitas Pusat Batik di Pekalongan didasarkan atas kemampuan

pelayanan terhadap jumlah konsumen sampai proyeksi beberapa tahun

mendatang ditambah dengan keberadaan fasilitas pendukung wisata lain yang

ada di Pekalongan.

Sebagai dasar untuk menentukan kebutuhan luas ruang perlu adanya studi

ruang, dasar pertimbangan:

1) besaran kapasitas

2) sirkulasi dan kenyaman pemakai ruang yang rekreatif

3) jumlah pemakai dan dimensinya

4) peralatan pendukung

5) penempatan tata letak ruang

6) estetika

3. Perhitungan Besaran Ruang

a. Analisa Ruang pemasaran

1) Dimensi Kios (dari pengamatan yang ada pada kios di pasar klewer):

- Kios sedang : (3x3) =9 m2

- Kios kecil : (2x2.5)=5 m2

2) Dimensi butik batik (dari pengamatan yang ada pada butik batik di daerah

pekalongan):

Page 39: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-25

Untuk mendisplay batiknya ruang yang didapat antara antara 9m2-

30m2

3) Analisa dari pengamatan ruang pemasaran yang diperlukan diambil rata

rata penggunaanya yaitu 20m2

Pedagang pekalongan(15% pengusaha batik di pekalongan) = 0,15x1719

= 257 retail

Pgsh&Pdgg luar pekalongan (10% pedagang pkl yg ditampung) = 0,1x257

= 26 retail

Jumlah kebutuhan ruang pemasaran (butik batik) = 283 retail

4) Ruang jual-beli pemasaran dengan rincian:

Retail (dari pengamatan yang ada pada kios di pasar klewerserta sebagai

analisa peruangan mencakup kenyamanan jual beli):

butik batik 283x(20m2) = 5660 m

2

sirkulasi 50% 50%x5660 =2830m2

total luasan ruang perdagangan =8490 m2

asumsi area perdagangan menjadi acuan minimum dalam perancangan, area

disediakan area pengembangan untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan

perdagangan yang terjadi masa yang akan datang.

b. Analisa Workshop Batik

Asumsi dengan pengunjung satu rombongan 30 orang, pengunjung sesuai

dengan kebutuhan rombongan pengunjung baik pelajar maupun masyarakat

umum, serta asumsi penggunaan rolling space pada tiap workshop.

1) Kegiatan yang terjadi pada workshop batik tulis :

Mola: 1.2x1.5 = 1.8 m2

Mbatik: 1.2x1.5 = 1.8 m2

Warna: 1.5x1.5 = 2.25 m2

Mbabar: 3 x 2 = 6 m2

Page 40: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-26

Nglorod: 3 x 2 = 6 m2

Njemur: 1,5 x 0,5 = 0,75 m2

2) Kegiatan yang terjadi pada workshop batik cap:

Penggunaan workshop batik cap 50 persen dari pengunjung. Tiap area

batik cap digunakan oleh 2 pengunjung.

Nge-Cap : 1.5x2 = 3 m2

Warna : 1.5x1.5 = 2.25 m2

Mbabar : 3 x 2 = 6 m2

Nglorod : 3 x 2 = 6 m2

Njemur : 1,5 x 0,5 = 0,75 m2

Luas ruang yang dibutuhkan untuk keg. Njemur = 0,75x30 =22,5 m2

Total luas ruang keseluruhan untuk keg.Studio pemb.batik cap = 110,25 m2

Total luas ruang keseluruhan untuk keg.workshop.batik+Flow 50%

=414+207= 641 m2

Page 41: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-27

FASILITAS PEMASARAN ( BUTIK BATIK)

Total luasan fasilitas pemasaran 9328 m2

JENIS RUANG KETERANGAN KAPASITAS ANALISA LUAS

r. informasi 0,9 m2/orang 2 x 2 orang 0,9 x 4 = 36 m

2

Flow 20 %

4,2 m2

Butik batik 20 m2/retail 283 butik 20 x 283 = 5660 m

2

Flow 50 %

8490

m2

musholla 0,8 m2/orang 100 orang 0,8 x 100 = 80 m

2

Flow 20 %

96 m2

Lavatory 3 m2/wc

1,5 m2/wastafel

1,5 m2/urinoir

20 wc

20 wastafel

20 urinoir

3 x 20 = 60 m2

1,5 x 20 = 30 m2

1,5 x 20 = 30 m2

Flow 20 %

144 m2

Bongkar muat 32 m2/ truck 3 truck 32 x 3 = 96 m

2

Flow 60 %

154 m2

Gudang 20 m2/gudang 20 gudang 20 x 20 = 400 m

2

Flow 10 %

440 m2

Tabel IV. 03. Besaran ruang pemasaran

Sumber: dokumen pribadi

Page 42: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-28

FASILITAS PENDIDIKAN (WORKSHOP)

JENIS RUANG KETERANGAN KAPASITAS ANALISA LUAS

hall pendidikan 1,1 m2/orang 30 orang 1,1 x 30 = 33 m

2

Flow 50 %

66 m2

r. bahan baku

kain dan bahan

Studi banding - - 36 m2

r. desain motif 5 m2/orang 6 orang 5 x 6 = 30 m

2

Flow 20 %

36 m2

Workshop batik

tulis

30 orang 173,25 m2

Flow 50 %

259.875

m2

Workshop batik

cap

30 orang 110,25 m2

Flow 50 %

165.375

m2

Gudang alat 20 m2/gudang 2 gudang 20 x 2

40 m2

Lavatory 3 m2/wc

1,5 m2/wastafel

1,5 m2/urinoir

8 wc

8 wastafel

4 urinoir

3 x 8 = 24 m2

1,5 x 8 = 12 m2

1,5 x 4 = 6 m2

Flow 20 %

50 m2

Ruang

pertemuan/audio

visual.

100 orang Audience 100 x 0.7 = 70 m2

Loby dan lounge, 1/5 70 = 14m2

Satge 25 % x 70 = 17,5 m2

Total = 101,5 m2

Flow 30 %

131.95

m2

Ruang

perpustakaan

50 orang Buku diperkirakan 5000 bk x 10

cm2/bk = 50 m

2

Ruang baca 50 orng ( 1/5 dr jmlh

pengunjung), 50 x 2.5 m2=125m

2

Ruang catalog = 10 m2

Gudang = 10 m2

Ruang pelayanan

1 counter = 3m2

Ruang pelayanan staff 5 orng, 5 x

0.8 m2/org = 4m

2

1 mesin ft cpy 2 m2

Total 50 + 125 + 10 + 10 + 3 + 4

245 m2

Page 43: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-29

Total luasan fasilitas pendidikan 1078,8 m2

+ 2 = 158 m2

Sirkulasi 20 5 x 158 = 32 m2

Jd luas perpustakaan = 204 m2

Flow 20 %

Musholla 0,8 m2/orang 30 orang 0,8 x 30 = 24 m

2

Flow 20 %

29 m2

Loket karcis 1,2 m2/orang 2 Orang 1,2 x 2 = 2,4 m

2

Perabot=0,8 x 3 =2,4m2

Flow 50%

7,2 m2

Ruang informasi 0,6m2/orang 4 Orang 0,6 x 4 = 2,4 m

2

Perabot=0,8x3 =2,4m2

Flow 50%

7,2 m2

Ruang penitipan

barang

0,6m2/orang 2 Orang 0,6 x 2 = 1,2 m

2

Perabot=0,5x5 =2,5m2

Flow 50%

5,5 m2

Tabel IV. 04. Besaran ruang pendidikan

Sumber: dokumen pribadi

Page 44: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-30

FASILITAS PARIWISATA (GALERI)

JENIS RUANG KETERANGAN KAPASITAS ANALISA LUAS

Hall Pariwisata 1,1 m2/orang 30 orang 1,1 x 30 = 33 m

2

Flow 50 %

66 m2

Galeri kontemporer 4m2/orang 30 orang 4 x 30 = 120 m

2

Flow 100 %

240 m2

Galeri batik kraton 4m2/orang 30 orang 4 x 30 = 120 m

2

Flow 100 %

240 m2

Galeri batik

pengaruh kraton

4m2/orang 30 orang 4 x 30 = 120 m

2

Flow 100 %

240 m2

Galeri batik

saudagaran dan

petani

4m2/orang 30 orang 4 x 30 = 120 m

2

Flow 100 %

240 m2

Galeri batik

pengaruh india

4m2/orang 30 orang 4 x 30 = 120 m

2

Flow 100 %

240 m2

Galeri batik

pengaruh belanda

4m2/orang 30 orang 4 x 30 = 120 m

2

Flow 100 %

240 m2

Galeri batik

pengaruh cina

4m2/orang 30 orang 4 x 30 = 120 m

2

Flow 100 %

240 m2

Galeri batik

pengaruh djawa

hokokai

4m2/orang 30 orang 4 x 30 = 120 m

2

Flow 100 %

240 m2

Galeri batik

Indonesia

4m2/orang 30 orang 4 x 30 = 120 m

2

Flow 100 %

240 m2

Menara Pandang 1,5m2/orang 30 orang 1,5 x 30 = 45 m

2

Flow 40 %

63 m2

multifunction hall

(r. peragaan, r.

seminar)

Converence room

34m2/orang

Foyer = 0,2 ruang

Pantry = 0,2

ruang

Gudang =0,1

ruang

r.ganti = 90m2

100 Orang 100 x 3m2 = 300 m

2

0,2 x 300 = 60m2

0,2 x 300 = 60m2

0,1 x 300 = 30m2

90 m2

Flow 20 %

608 m2

Page 45: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-31

Total luasan fasilitas pariwisata 3398,5 m2

FASILITAS PENGELOLA

JENIS RUANG KETERANGAN KAPASITAS ANALISA LUAS

Hall Pengelola 1,1 m2/orang 15 orang 1,1 x 15 = 16,5 m

2

Flow 50 %

25 m2

r. direktur utama 20 m2/orang 1 orang 20 x 1 = 20 m

2

Flow 20 %

24 m2

r. sekretaris direktur 10 m2/orang 1 orang 10 x 1 = 10 m

2

Flow 20 %

12 m2

r. direktur umum 15 m2/orang 1 orang 15 x 1 = 15 m

2

Flow 20 %

18 m2

r. sek direktur umum 10 m2/orang 1 orang 10 x 1 = 10 m

2

Flow 20 %

12 m2

r. direktur operasi 15 m2/orang 1 orang 15 x 1 = 15 m

2

Flow 20 %

18 m2

r. sek direktur

operasi

10 m2/orang 1 orang 10 x 1 = 10 m

2

Flow 20 %

12 m2

r. kabag pemasaran 12 m2/orang 1 orang 12 x 1 = 15 m

2

Flow 20 %

18 m2

kafetaria 9

m2/warungkuliner

20 wk/10

orang

9 x 20 = 180 m2

r. makan 200 orang = 1x200 =

200 m2

Flow 20 %

456 m2

Musholla 0,8 m2/orang 50 orang 0,8 x 50 = 40 m

2

Flow 20 %

48 m2

Lavatory 3 m2/wc

1,5 m2/wastafel

1,5 m2/urinoir

10 wc

10 wastafel

5 urinoir

3 x 10 = 30 m2

1,5 x 10 = 15 m2

1,5 x 5 = 7,5 m2

Flow 20 %

63,5 m2

Tabel IV. 05. Besaran ruang pariwisata

Sumber: dokumen pribadi

Page 46: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-32

r. staff pemasaran 8 m2/orang 8 orang 8 x 8 = 64 m

2

Flow 20 %

76,8 m2

r. kabag pendidikan 12 m2/orang 1 orang 12 x 1 = 15 m

2

Flow 20 %

18 m2

r. staff pendidikan 8 m2/orang 4 orang 8 x 4 = 32 m

2

Flow 20 %

38,4 m2

r. kabag pariwisata 12 m2/orang 1 orang 12 x 1 = 15 m

2

Flow 20 %

18 m2

r. staff pariwisata 8 m2/orang 6 orang 8 x 6 = 48 m

2

Flow 20 %

57,6 m2

r. kabag marketing 12 m2/orang 1 orang 12 x 1 = 15 m

2

Flow 20 %

18 m2

r. staff marketing 8 m2/orang 3 orang 8 x 3 = 24 m

2

Flow 20 %

28,8 m2

r. kabag

teknis&pemeliharaan

12 m2/orang 1 orang 12 x 1 = 15 m

2

Flow 20 %

18 m2

r. staff

teknis&pemeliharaan

8 m2/orang 3 orang 8 x 3 = 24 m

2

Flow 20 %

28,8 m2

r. kabag

adm&keuangan

12 m2/orang 1 orang 12 x 1 = 15 m

2

Flow 20 %

18 m2

r. staff

adm&keuangan

8 m2/orang 3 orang 8 x 3 = 24 m

2

Flow 20 %

28,8 m2

r. kabag

humas&personalia

12 m2/orang 1 orang 12 x 1 = 15 m

2

Flow 20 %

18 m2

r. staff

humas&personalia

8 m2/orang 3 orang 8 x 3 = 24 m

2

Flow 20 %

28,8 m2

r. kabag pendataan 12 m2/orang 1 orang 12 x 1 = 15 m

2

Flow 20 %

18 m2

r. staff pendataan 8 m2/orang 3 orang 8 x 3 = 24 m

2

Flow 20 %

28,8 m2

r. rapat 2,25 m2/orang 47 orang

(50%

pengelola)

2,25x 24 = 54 m2

Flow 40 %

75,6 m2

r. tamu 0,8 m2/orang 10 orang 0,8x 10 = 8 m

2

Flow 20 %

9,6 m2

Page 47: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-33

r. arsip&r.baca 2,32m2/orang 47 orang

(30%

pengelola)

2,32 x 15 = 34,8 m2

Flow 20 %

42 m2

kantin 1,3/orang 47 orang

(50%

pengelola)

1,3 x 24 = 31,2 m2

Dapur 50% = 15

Flow 20 %

55,24 m2

musholla 0,8 m2/orang 47 orang

(50%

pengelola)

0,8 x 24 = 19,2 m2

Flow 20 %

13,04 m2

Lavatory 3 m2/wc

1,5 m2/wastafel

1,5 m2/urinoir

4 wc

4 wastafel

2 urinoir

3 x 4 = 12 m2

1,5 x 4 = 6 m2

1,5 x 5 = 2 m2

Flow 20 %

24 m2

gudang asumsi

12 m2

Total luasan fasilitas pengelola 813,28 m2

FASILITAS PENUNJANG & SERVICE

JENIS RUANG KETERANGAN KAPASITA

S

ANALISA LUAS

Parkir pengunjung 1000 Menggunakan bus 20%, 200

pengunjung, 5 bus x 36m2

=180 m2

Menggunakan mobil20%,

200 pengunjung

menggunakan 200 mobil

x15m2 = 3000 m

2

Menggunakan motor 60%,

600 pengunjung

menggunakan 600 motor x

13398m2

Tabel IV. 06. Besaran ruang pengelola

Sumber: dokumen pribadi

Page 48: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-34

1,5m2 = 9000 m

2

cadangan site 10%x kebthan

parkir

Parkir pengelola 100 Bawa motor 75 % x100=

75x1.5=112,5 m2

Bawa mobil 10% x100 = 10,

15x18=270 m2

Jalan kaki/naik angkot 15

%x100 = 15

382,5m2

Garasi 1 mobil

keliling

1 truck

2 jeep untuk

operasional

2mobil untuk

direktur dan

wakil

(1x8)+(1x24)+(2x15)+(6x1.5

)+(2x18)=117 m2

Flow 30 % x 117 = 35 m2

152m2

R. jaga dan

kebersihan

8 orng 8x2.5 = 20 m2 20m

2

R istirahat karyawan 127 pegawai 127 x 0.8=101 m2

Flow 50 % x 101= 51 m2

152m2

Gudang kebersihan Asumsi - 20m2

R. genset Asumsi - 50m2

R. pompa Asumsi - 18m2

Ground Water Tank Asumsi 33m2

R .elektrikal Asumsi - 30m2

R.monitor Asumsi - 10m2

R. mesin ac Asumsi - 30m2

R. AHU Asumsi - 10m2

Total luasan fasilitas service 14205,5 m2

Tabel IV. 07. Besaran ruang service

Sumber: dokumen pribadi

Page 49: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-35

Total luasan fasilitas pemasaran 9328 m2

Total luasan fasilitas pendidikan 1078,8 m2

Total luasan fasilitas pariwisata 3398,5 m2

Total luasan fasilitas pengelola 813,28 m2

Total luasan fasilitas service 14205,5 m2

Jadi total keseluruhan Pusat Batik Pekalongan adalah 28823,58 m2

F. ANALISA FILOSOFI BATIK DAN FILOSOFI BERARSITEKTUR

Pernahkah terpikirkan bahwa batik bukan sekedar sehelai kain bergambar?

pernahkah terpikirkan bahwa batik mempunyai nilai khusus?

Pernahkah terpikirkan bahwa batik mempunyai do’a dan harapan ?

Pernahkah terpikirkan bahwa batik….. memiliki apa yang tak terpikirkan ?

Sebenarnya ada apa dengan batik……?

(merenung mempertanyakan pada diri, awal 2010)

Pemikiran untuk ber”filsafat” menjadikan selalu bertanya-tanya…. Objeknya batik untuk

berfilsafat batik. Sebenarnya ada apa di balik ini, mencoba mencari esensi batik, pemahaman

yang kemudian bisa di ambil manfaatnya dan akhirnya kenyataan untuk berfilsafat dalam

arsitektur.

Proses untuk mendapatkan analisa filosofi batik berawal dari rasa heran dan kagum akan

batik yang kemudian sedikit mempelajari batik, mengamati dalam bentuk teoritik maupun

secara langsung. Yang kemudian memahami filsafat walaupun masih dalam tahap dasar, dan

pemahaman filsafat yang telah dilalkukan oleh para arsitek terdahulu. Kembali lagi untuk

memahami lebih lanjut tentang batik hingga bisa dijadikan untuk berfilsafat dalam arsitektur.

Beberapa elemen-elemen filsafat yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya diterapkan

pada elemen-elemen arsitektur. Pengolahan site, massa, bentuk, sirkulasi, pemaknaan ruang,

struktur, dan luasan cakupan arsitektur menjadi media eksplorasi penerapan dari menemukan

filosofi batik. Bukan hanya motif yang mengandung filosofi, melainkan dari awal pemikiran

apa itu batik, sejarah perkembanganya, hingga kondisi batik saat ini.

Beberapa analisa dari batik yang disebut menjadi filosofi batik sebagai bahan dasar dalam

perancangan dan perencanaan pusat batik. Aplikasinya ke arsitektur di bahas pada bab analisa

Page 50: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-36

arsitektur. Sesuai dengan berfilsafat dalam arsitektur menekankan dari segi arsitekturnya dan

filsafat sebagai pendukung utamanya. Yang dilakukan untuk melakukan berfilsafat dalam

arsitektur yaitu mengambil dan mengolah elemen-elemen filsafat ke dalam elemen-elemen

arsitektur.

Analisa batik dibahas sesuai dengan rujukan yang diambil serta penulisan sesuai dengan

perkembangan sejarah batik pada tiap jamanya.

Analisa batik secara umum

mencari pengertian yang mendasar, apa itu batik ?, mengapa muncul batik ?, awal

mulanya seperti apa?, hal apa yang membuat batik bisa melintasi ruang dan waktu ? sampai

saat ini dari ratusan tahun lalu, hikmah apa yang bisa dipetik dari batik.

1. Batik memiliki keindahan luar dan keindahan rohani

Batik memiliki keindahan luar dan dalam, dilihat dari motif dan makna tiap motif

pengaplikasian pada pusat batik yaitu mempunyai keindahan luar serta dalam

juga, terwujud dalam pengalaman ruang serta rasa pada tiap ruang dan

pengalaman menikmati batik dari luar sehingga pengunjung merasakan ketidak

bosanan.

2. Sabar dalam berproses

Batik hingga menghasilkan karya yang memukau melalui proses yang panjang

dibutuhkan waktu yang lama. Terjadi perbedaan kwalitas pada batik tulis, batik

cap dan batik printing. Aplikasi pada pusat batik yaitu pada penataan sirkulasi,

suasana yang berbeda pada tiap proses pada masing masing bangunan untuk

melihat dan merasakan warisan budaya berupa batik sehingga tercapainya

pengunjung menghargai sebuah karya batik.

3. Pengolahan geometris kemudian non geometris

Batik menggunakan pola geometri yang kemudian pola non geometri, aplikasi

pada pengolahan site yang pertama menggunakan pola geometri kemudian pola

non geometri.

4. Padat lebih berbicara dari kekosongan

Batik diciptakan dan dikagumi karena padat karyanya, semakin padat karya

semakin tinggi pula kualitas yang didapatkan, aplikasi nya pada bangunan

member pengisi pada bidang kosong.

Page 51: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-37

5. Doa, harapan dan pembawa pesan

Batik memiliki harapan doa aplikasinya pusat batik dapat memberikan pesan

pesan pada pengunjung

6. Naturalis

Dari studi pencarian hikmah batik, motif batik sebagian besar tanaman hewan

alam sekitar, bunga-bunga, yang bisa di ambil dar motif tersebut batik itu

naturalis, aplikasi pada pusat batik yanitu menggunakan paham naturalis,

pemanfaatan dan pengolaha material alam. Air, tumbuhan, angin, batu. Cahaya.

G. ANALISA RUANG DAN BENTUK

Analisa ruang dan bentuk berawal dari pengmbangan analisa filosofi batik yang sudah

dijelaskan di analisa sebelumnya.

1. Analisa Ruang

Analisa ruang yang terwujud dalam Pusat Batik sesuai dengan proses pencarian

hikmah yang dipetik dari batik.

2. Studi Bentuk

Untuk mendapatkan rasa, Efek gelap terang, efek bayangan, skala, proporsi,

bentuk yang ditimbulkan secara langsung dari bentuk, diperlukan studi dalam

skala kecil, berikut studi pencarian bentuk.

Berikut akan dijelaskan pencarian bentuk yang muncul dari eksplorasi permainan

bentuk pada kain serta pola batik.

Eksplorasi Bentuk Penjelasan eksplorasi bentuk

Bentuk bisa menyesuaikan

sekitar, seperti ombak, efisiensi

penggunaan ruang tinggi, atap

bisa digunakan sebagai public

space, unik, permainan irama

harmonisasi tidak menimbulkan

kejenuhan.

Page 52: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-38

Bentuk lebih atraktif, tegas,

melayang, efisiensi ruang kurang

optimal, bangunan berkesan

monumental.

Bergelombang, atraktif tapi

monoton, pengulangan irama,

optimalisasi ruan efisien.

Bentuk monumental, efek rasa

tidak melindungi terkesan asing,

Membumi, lubang lubang

dgunakan sebagai masuknya

udara dan cahaya, ada rasa

penasaran terhadap ruang di

dalamnya.

Page 53: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-39

Atraktif, tidak monoton,

monumental, bentuk bangunan

bisa mengarahkan arah angin,

dinamis.

Membumi, selaras dengan alam

dengan bentukan horizontal yang

di tekuk kearah vertical,

penciptaan dinamisasi.

Abstrak yang masih berpegang

prinsip repetisi agar terkesan

menyatu antar bangunan. Ada

perasaan ruang yang berbeda

dalam tiap titik. Eksperimen

dalam site terbuka dengan

perkerasan

Page 54: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-40

Abstrak yang masih berpegang

prinsip repetisi agar terkesan

menyatu antar bangunan. Ada

perasaan ruang yang berbeda

dalam tiap titik. Eksperimen

dalam site terbuka tanpa

perkerasan.

Disusun secara acak dalam

komposisi linier, dalam ruang

terjadi penciptaan perjalanan

berurutan tiap ruang.

Melayang berkesan simple, sdikit

bersifat sculpture, bermakna

tersembunyi.

Melayang dalam struktur satu

tumpuan, unik, atraktif, berirama,

terbuka adanya transparasi yang

tidak ditutup-tutupi.

Page 55: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-41

Melayang berkesan simple, sdikit

bersifat sculpture, bermakna

tersembunyi.

Simple, agak sedikit monoton.

Abstrak yang masih berpegang

prinsip repetisi agar terkesan

menyatu antar bangunan. Ada

perasaan ruang yang berbeda

dalam tiap titik. Ditata secara

linier.

Efek dramatis yang ditimbulkan

dari efek bayangan naungan dari

batik yang diletakan pada

sirkulasi.

Page 56: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-42

Pengolahan fasade, lembaran

batik yang terpampang secara

monumental, sehingga timbul

rasa agung terhadap batik, fasade

awal dari chemistry pengguna

dengan bangunan.

Lubang lubang yang tercipta dari

motif batik, digunakan sebagai

pengatsan kebosanan dalam

sirkulasi panjang, penciptaan rasa

dari pengalaman ruang, efek

bayangan yang ditimbulkan

menciptakan dramatisasi berada

dalam naungan batik.

Bisa digunakan pada pengolahan

fasade, monumental,

pengulangan yang harmonis tidak

membosankan.

Page 57: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-43

Lubang lubang yang tercipta dari

motif batik, digunakan sebagai

entrance, penciptaan rasa dari

pengalaman ruang, efek

bayangan yang ditimbulkan

menciptakan dramatisasi berada

dalam naungan batik.

Studi bentuk diatas lepas dari site yang ada, studi bentuk murni mencari

pengalaman ruang serta rasa yang ditimbulkan dari batik, penyesuaian dengan site

dianalisis selanjutnya dalam bentuk sketsa awal.

Gambar IV. 13. Sketsa

Sumber: dokumen pribadi

Tabel IV. 08. Eksplorasi bentuk

Sumber: dokumen pribadi

Page 58: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-44

H. ANALISA PENZONINGAN

Penzoningan sesuai dengan pembagian kebutuhan ruang pada masing-masing

kegiatan/aktivitas yang serupa dan saling mendukung. Penzoningan dibagi menjadi 3

zoning, zona komersial, zona edukasi, zona budaya dan informasi. Zona komersial

walau terlihat menyatu dengan zona edukasi, zona budaya dan informasi sebenarnya

direncanakan ada pemisahan, dikarenakan adanya perbedaan sangat krusial, tingkat

keramaian aktivitas. Zona komersial dengan aktivitas ramai sedangkan zona edukasi,

zona budaya dan informasi dengan aktivitas hening.

Zona komersial ditunjukan pada bagian yang berwarna hijau, zona edukasi ditunjukan

pada bagian yang berwarna merah dan zona budaya informasi ditunjukan pada bagian

yang berwarna biru, penyatuan antar zona ditujukan dengan memberikan sirkulasi

secara linier yang ditunjukan pada garis merah.

Gambar IV. 14. Analisa Penzoningan

Sumber: dokumen pribadi

Page 59: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-45

I. ANALISA STRUKTUR DAN SKIN

1. Sub Struktur

Pondasi yang digunakan adalah pondasi tiang pancang yang memiliki

karakteristik sesuai dengan jenis tanah area site yang cukup keras. Selain itu

tipologi bangunan high tech banyak menggunakan material-material

seperti baja, dan besi, sehingga beban bangunan pada tanah akan sangat berat

.

2. Super Struktur

Struktur rangka baja dengan kolom dan balok bajai pemikul beban merupakan

struktur badan bagi bangunan yang direncanakan. Teknologi precat-pracetak

Gambar IV. 15. Sub struktur

Sumber: dokumen pribadi

Gambar IV. 16. Super struktur

Sumber: dokumen pribadi

Page 60: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-46

3. Analisa analogi struktur

Analogi struktur pada bangunan yang bergelombang sesuai dengan arah tanda

merah. Plat lantai menggunakan cor beton yang kemudian beban gayanya di

salurkan melalui balok yang diteruskan oleh pondasi sumuran kemudian beban

dinetralisir masuk ke dalam tanah. Beban diupayakan bisa tersalur dengan baik

kedalam tanah.

4. Analisa Pemanfaatan air hujan

Pemanfaatan air hujan sebagai salah satu respon terhadap pemanfaatan potensi

ekosistem. Air hujan dimanfaatkan untuk penggunaan air dalam bangunan, sistem

air kotor dan pendingin ruang. Air hujan di taruh dalam wadah berupa reflecting

pool melewati pipa-pipa pralon dalam bangunan yang diarahkan sesuai tanda

panah.

Gambar IV. 17. Analisa analogi struktur

Sumber: dokumen pribadi

Gambar IV. 18. Analisa Pemanfaatan air hujan

Sumber: dokumen pribadi

Page 61: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-47

5. Panggunaan Skin

Skin bermaterial Grc board pada modul konstruksi baja dengan substruktur baja,

skin in sudah biasa digunakan di berbagai Negara dalam memperkuat karakter

bangunan. Berikut beberapa contoh aplikasi penggunaan skin Grc Board pada

bangunan.

Gambar IV. 19. Penggunaan skin batik

Sumber: dokumen pribadi

Gambar IV.20. Bangunan ber skin grc board

Sumber: design boom (shanghai expo)

Page 62: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-48

J. ANALISA UTILITAS

1. Sistem Pengamanan kebakaran

Terdiri dari :

a. Sistem Deteksi : Heat Detector, Smoke, Fire

b. Sistem Represif : Fire Hydrant, Automatic Sprinkler System, Fire Extinguiser

on House Reel

c. Sistem Preventif

d. Sistem Penyelamatan Penghuni

1) Kebutuhan Air Sebagai Pemadam Kebakaran

Semua outlet beroperasi, terdapat 1 menit waktu alat bekarja

sebelum pompa air ke resevoir beroperasi untuk menambah air di

reservoir.

2) Perencanaan Penempatan Reservoir

Perencanaan reservoir terpisah-pisah, yaitu untuk fire hydrant

langsung dari reservoir utama didistribusikan menuju outlet dengan

pompa untuk mempertahankan tekanan air. Sedangkan untuk sprinkler

dari pompa ditampung dulu pada atap bangunan, dengan menuju sprinkler

head dengan sistem down feed.

2. Sistem Air Bersih

a. Sumber air bersih, sumber air bersih berasal dari PDAM dan Deep Well

b. Sistem Distribusi, distribusi air bersih menggunakan kombinasi dari dua

sistem yang populer digunakan, yaitu :

o Up Feed Distribution

o Down Feed Distribution

Pompa

Sumur

dalam

Ground Water

Tank Pompa

Upper tank

distribusi

Ground

reservoir Meteran

PAM

Pompa

Tangki

atas

Distribusi SkemaIV. 07. Aliran air bersih deep well

Sumber: dokumen pribadi

Page 63: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-49

3. Sistem Pembuangan Air Kotor

Sistem pembuangan air kotor dalam lingkungan bank dijauhkan dari sumber atau

jaringan air bersihnya.

Pada ruang mekanikal dan elektrikal dibuat kedap air, supaya sisa-sisa minyak

yang tercecer tidak meresap ke dalam tanah. Minyak bekas dari dapur dibuang

melalui treatment pada tempat tertentu yang kedap air.

4. Sistem Pengolahan limbah Batik

Sistem pengolahan lmbah batik dibagi menjadi 2, pengolaan limbah batik pewarna

alami dan pengolahan limbah batik pewarna buatan. Limbah batik di olah pada

kawasan sekitar site, perbedaanya hanyalah pada, apabila limbah batik pewarna

alami bak penampung limbah arus terdapat eceng gondok untuk mempercepat

proses pengolahan limbah pada warna air.

Dapur Penangkap lemak

Air kotor

Bak penampung

Pengolah

Limbah

Toilet

Sumur

Resapan

Tinja Septictank

Sumur

Resapan

workshop limbah Bak penampung limbah

Pengolah

Limbah

SkemaIV. 08. Sistm pembuangan air kotor

Sumber: dokumen pribadi

SkemaIV. 09. Sistem pembuangan limbah batik

Sumber: dokumen pribadi

Page 64: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-50

Air hujan dari atap

Pipa Vertikal

Sumur

Resapan

Air hujan sekitar site

Bak kontrol Selokan

5. Sistem Drainase

Di luar bangunan, pembuangan air hujan melalui saluran-saluran pembagi

dan bak kontrol sebelum ditampung di bak penampung air netral untuk

digunakan kembali. Air hujan yang melalui atap disalurkan lewat talang

maupun langsung tempias ke tanah.

6. Sistem Instalasi Listrik

a. Sumber tenaga

o Perusahaan listirik negara (PLN)

o Diesel generator set, sebagai sumbar tenaga listrik untuk beban emergency.

b. Pengoperasian Sistem

Pada kondisi beban normal, seluruh beban listrik mendapat suplai tenaga

listrik dari PLN. Bilamana sumber tenaga listrik PLN mengalami gangguan,

maka secara otomatis sumber tenaga listrik diambil alih oleh sumber cadangan

diesel genset yang dilengkapi Automatic Main Failure (AMF) dan melayani

beban listrik. Interfal waktu dari PLN padam hingga sumber listrik diesel

genset melayani beban adalah maksimum 20 detik.

Meteran Panel utama

Panel skunder

Panel skunder

Distribusi

Distribusi Genset

PLN

SkemaIV. 10. Sistem Drainase

Sumber: dokumen pribadi

SkemaIV. 11. Sistem instalasi listrik

Sumber: dokumen pribadi

Page 65: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV-51

7. Penangkal Petir

Dipilih Sistem Faraday Cage, lebih dikenal dengan sangkar Faraday,

yang menggunakan tiang yang disebut bliksem spit yang mempunyai panjang

sekitar 30 cm yang dipasang pada atap bangunan, kemudian dihubungkan

dengan kabel tembaga yang selanjtunya ditanam ke tanah sebagai elektroda

bumi. Penerapan pada bangunan bank dinilai cocok karena ketinggian bangunan

yang 4 lantai, dan mempunyai radius perlindungan sebesar 60° dari bliksem

spit.

8. Sistem Komunikasi

Pada suatu bank terdapat sistem telekomunikasi sebagai sarana

penghubung dengan dunia luar. Adapun media telekomunikasi yang terdapat

pada bank adalah telepon, telex, faksimili.

Berdasarkan alat-alat tersebut, kesemuanya menggunakan jaringan telepon

sebagai media penghantarnya. Oleh karena itu, maka yang akan dibahas adalah

sistem jaringan telepon.

a. Pertimbangan dalam perencanaan sistem telepon

1) Perluasaan / perkembangan

2) Trouble shooting dan perawatan

3) Mampu beradaptasi pada perubahan sistem organisasi

b. Sistem Jaringan

Sistem jaringan yang dipake adalah jaringan sentral PABX, dengan

hubungan menuju ke luar dan dalam bengunan melelui sentral telepon dan

oleh operator disalurkan menuju ekstension-ekstension.

c. Penggunaan lain sistem telepon

Sistem jaringan telepon yang menggunakan sistem PABX,

menunjukkan bahwa setiap pesawat dalam kompleks bangunan saling

memanggil (paging) dengan tanpa menuju sentral operator terlebih dahulu.

Sehingga pesawat telepon yang digunakan dalam sistem ini berfungsi pula

sebagai pesawat interkom.

PT. Telkom Panel Kontrol

Telepon

Lokal

Faks

Internet

Operator

SLJJ/SLI SkemaIV. 12. Sistem komunikasi

Sumber: dokumen pribadi

Page 66: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-1

BAB V

DESAIN AKHIR

Bagian ini berisi penjelasan desain produk akhir perencanaan dan perancangan Pusat

Batik di Pekalongan sebagai salah satu solusi perencaan dan perancangan Pusat Batik di

Pekalongan dan beberapa hal sebagai kesimpulan.

A. ABSTRAKSI

Setelah melalui proses analisa dan pendalaman filosofi batik, dihasilkan desain

akhir yang menjadi produk karya tugas akhir ini. Penjelasan akhir tentang desain ini

di bagi menjadi dua,yang pertama eksterior dibahasakan sebagai makna dari bentuk

dan yang kedua interior dibahasakan sebagai pengalaman ruang. Penjelasan makna

dari bentuk serta pengalaman ruang didasari oleh filosofi batik tersebut yaitu, batik

memiliki keindahan luar dan keindahan rohani, sabar dalam berproses, pengolahan

geometris kemudian non geometris, padat lebih berbicara dari kekosongan, naturalis,

do’a harapan dan pembawa pesan.

B. MAKNA DARI BENTUK

Pengolahan site tercipta dari pola batik dengan motif diagonal, respon terhadap

arah datang sinar matahari timur-barat sehingga solusi penyelesaian site terhadap

matahari meminimalisir pengaruh buruk yang ditimbulkan dari matahari.

Gambar V. 01. Transfer ide batik ke site

Sumber: dokumen pribadi

Page 67: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-2

Gambar V. 03. Bangunan sebagai gerbang

Sumber: dokumen pribadi

Desain bangunan ini terbagi menjadi tiga sesuai dengan pembagian aktivitas dan

penzoning sesuai dengan masing-masing karakter yang ingin dicapai.

Desain pada zona

komersial direncanakan

menyerupai lembaran kain

batik yang menyelubungi

bangunan, dari segi

pemanfaatan potensi berupa

angin dan cahaya bisa optimal

dengan penyelesaian selubung

batik, desain dirancang dengan

bentuk non geometris dinamis

memperlancar sirkulasi angin

bisa ke berbagai arah yang

menuju ke bangunan ini. Melihat dari segi pengunjung, arah datang pengunjung

dirancang dari awal melihat pusat batik terjadi kontak langsung antara individu,

bangunan dan batik yang ditunjukan pada bangunan sebagai gerbang batik. Ada

sebuah chemistry yang timbul sehingga pengguna dari awal sudah di doktrin untuk

kagum terhadap batik dan desain ini kemudian timbul rasa penasaran untuk

Gambar V. 02. 3D fasilitas ruang

Sumber: dokumen pribadi

Page 68: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-3

Gambar V. 05.Suasana sore desain Zona Edukasi

Sumber: dokumen pribadi

menjelajahi tiap sudut bangunan, efek dari proses menikmati batik itu sendiri yang

terwujud dalam arsitektur.

Desain pada zona komersial dirancang mempunyai split level sekitar 4 meter

dari jalan raya, bermaksud meminimalisir pengaruh kebisingan dari luar site yang

timbul serta memberikan efek keagungan karena terkesan bangunan pada zone

komersial dijunjung tinggi.

Desain pada zona

edukasi dirancang sesuai

dengan eksplorasi

eksperimen bentuk yang

sudah dijelaskan

sebelumnya. Ada sebuah

ketertarikan pengunjung

terhadap bangunan yang

bersifat unik dan

monumental sebagai salah

satu solusi mengurangi

paradigma pengunjung museum terhadap bangunan museum sebelumnya yang rata-

rata masyarakat mengalami ketidak asyikan, kejenuhan dalam mengunjungi museum.

Gambar V. 04.Desain Zona komersial

Sumber: dokumen pribadi

Page 69: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-4

Gambar V. 06. Desain Zona Edukasi

Sumber: dokumen pribadi

Gambar V. 07. Desain Zona budaya dan informasi

Sumber: dokumen pribadi

Pada rancangan zona edukasi perancang ingin menciptakan efek multi tafsir

pada bangunan, agar pengunjung ada kemauan untuk berpikir sendiri tentang arti

bangunan tersebut, dari pengamatan perancang efek multi tafsir yang ditimbulkan bisa

berupa lembaran batik yang bergelombang, bisa penyesuaian dengan kondisi setempat

pada kawasan pantura yang diartikan pantai utara yang kemudian muncul persepsi

bangunan berupa ombak yang saling bersautan, bisa juga paham naturalis yang

menanggapi respon dari penganugrahan terhadap alam yang kemudian muncul

persepsi bangunan berupa perbukitan. Apapun tafsir yang muncul dari bangunan pada

zona ini biarkan pengunjung mengartikan sendiri. Menurut frank o gehry keberhasilan

sebuah bangunan tercipta dari multi tafsir.

Pada atap desain

bangunan bisa digunakan

sebagai public space, dengan

tatanan pohon serta taman.

Sehingga keteduhan pada

siang hari pun terjaga.

Masuknya sirkulasi udara ke

ruang melewati void yang

terdapat pada atap batik,

yang pada area bawahnya

adalah open space dalam

ruang. Optimalisasi cahaya

masuk ke ruang melewati celah-celah dinding batik bermaterial Grc board dengan

lapis kaca.

Desain pada zona budaya dan

informasi direncanakan menyerupai

sebagian motif parang yang berarti

kekuasaan, kekuatan berharap dengan

doa, Pekalongan bisa memaksimalkan

kekuatan potensi batik. Optimalisasi

view kea rah laut dijadikan sebagai

kejutan pengunjung yang akan ke menara

Ada tahun yang tersembunyi pada

Page 70: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-5

awal mulanya kota pekalongan dikenal sebagai kota batik yaitu pada tahun 1830. 18

ditunjukan pada relief yang mengelilingi reflecting pool dan 30 terletak pada menara

batiknya.

Relief-relief dimaksudkan agar pengunjung mengingat kembali apa yang di

pelajari di museum tentang batik, serta untuk pencapaian kekaguman agar pengunjung

mau belajar membatik di workshop batik.

Sculpture merupakan elemen

bangunan yang penting terhadap keberadaan

bangunan, menunjukan identitas sebuah

bangunan. Sculpture entrance dirancang

dengan bentuk atraktif dengan ketegasan

garis, dijadikan sebagai penghubung zona

dengan perbedaan tingkat keramaian yang

krusial. Sculpture entrance menjadi penarik

perhatian pengunjung saat berada di dalam

sculpture maupun berada di luar sculpture.

Sculpture tetap bermotif batik.

Gambar V. 08. Relief batik

Sumber: dokumen pribadi

Gambar V. 09. Sculpture entrance

Sumber: dokumen pribadi

Page 71: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-6

C. PENGALAMAN RUANG

Penciptaan pengalaman ruang, didapatkan dari filosofi batik memiliki keindahan

luar dan keindahan rohani. Ketika arsitektur ditanggapi secara fisik oleh penilaian

visual, ada kekurangan mengagumi sebuah karya dengan pendalaman keterikatan

antara pengunjung dengan yang dikunjungi. menurut Frank Lloyd Wright,

Penyelesaian arsitektur sangat bermacam-macam dalam mendapatkan hasil akhirnya,

meskipun semua kan selalu berpangkal pada ruang dan massa. Pada kenyataannya ada

unsur kedalaman (depth) merupakan faktor penting sebagai dimensi ke tiga.

Desain ini direncanakan untuk setiap pengunjung bisa memahami dan

menikmati pengalaman ruang, walau ada beberapa pengunjung tidak memiliki sense

yang kuat untuk merasakan pengalaman ruang. Perancang berusaha merencanaka

pengalaman ruang bisa dinikmati oleh semua pengunjung.

Desain ini mencoba memberiakn alternative kepada pengunjung untuk bisa

merasakan pengalaman ruang lewat beberapa cara, kejutan, efek bayangan, skala,

proporsi, ruang sempit, ruang luas, sirkulasi memanjang, sirkulasi berkelok, gelap-

terang bidang, penggunaan elemen, penggunaan tekstur material, elemen alam, bentuk

Gambar V. 10. Fasilitas Ruang

Sumber: dokumen pribadi

Page 72: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-7

tegas, bentuk dinamis, warna, cahaya. Semua dilakukan untuk pencapaian

pengalaman ruang secara optimal yang bisa dirasakan oleh semua pengunjung.

Walau ada sebuah kelemahan dalam teknik penyampaian pengalaman ruang

pada pengguna yang hanya bisa disampaikan dalam visualisasi dalam bentuk gambar,

karena sesungguhnya pengalaman ruang bisa optimal dirasakan ketika bisa berada

langsung di tempat tersebut, karena semua elemen bisa dirasakan secara langsung.

Namun disini perancang mencoba memberikan sedikit gambaran dari

pengalaman ruang dalam beberapa titik yang dianggap perancang bisa dijadikan

sebagai perwakilan desain.

Desain ini direncanakan memiliki sirkulasi yang panjang wujud dari filosofi

batik, sabar dalam berproses. Melihat batik dengan kualitas terbaik didapatkan dari

proses batik yang panjang, perancang mengupayakan agar pengunjung bisa

menghargai proses membatik dan bisa menikmati proses untuk mencapai tujuan.. Dari

awal masuk ke pusat batik, pengunjung sudah bisa merasakan pengalaman ruang,

pengalaman ruang yang didapati pengunjung berbeda pada tiap titik agar merasakan

kejutan dan tidak mengalami kejenuhan.

Gambar V. 11. Sirkulasi pengguna

Sumber: dokumen pribadi

Page 73: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-8

Suasana entrance sculpture dijadikan awal penyambutan kepada pengunjung

seakan seperti ucapan selamat datang dari pusat batik kepada pengunjung. Dalam

desain ini perkenalan pertama menjadi penting untuk pengenalan lebih lanjut secara

mendalam. Sebagai penarik perhatian pengunjung untuk bisa diajak komunikasi lebih

lanjut. Bias-bias cahaya serta bayangan batik yang menaungi membuat pengunjung

kagum terhadap karya batik ketika di aplikasikan ke dalam ranah arsitektur.

setelah dari entrance sculpture, kemudian pengunjung diberikan pilihan mau ke

zona mana, bisa ke zona komersial atau ke zona edukasi, budaya dan informasi.

Perancang merencanakan, pada akhirnya agar pengunjung bisa menghargai batik.

Dengan cara dimana dia berdiri disekelilingnya ada batik.

Gambar V. 12. Suasana entrance sculpture

Sumber: dokumen pribadi

Gambar V. 13. Suasana selasar butik batik

Sumber: dokumen pribadi

Page 74: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-9

Gambar V. 15. Contoh desain ruang merasa(level ground)

Sumber: design boom

museum direncanakan memiliki ikatan

komunikasi secara tidak langsung antara, isi,

ruang dan pengguna yaitu antar batik,

museum batik dan pengnjung batik. Bayangan

batik bisa menghiasi karya batik didalamnya.

Bayangan memberikan efek hidup melewati

ruang waktu tercipta dramatis memperkuat

karakter batik. Disini perancang tidak

memberikan visualisasi museum secara

langsung, perancang hanya memberikan

contoh desain yang setipikal.

Setelah pengunjung

selesai dari museum batik

lewat karya-karya

batiknya, kemudian

terdapat zona antara

berupa ruang merasa.

Ruang merasa

diciptakan sebagai

penguatan memori

pengunjung terhadap batik untuk bisa mengagumi dan kemudian mau belajar

membatik kearah zona budaya dan informasi lewat workshop batik. Ruang merasa

pada lantai bawah (level ground) tanpa ada cahaya masuk dari luar direncanakan dari

pengolahan percampuran cahaya yang timbul dari beberapa warna yang terbias dari

dinding cahaya batik. Pengunjung bisa menikmati efek pengalaman ruang cahaya

batik dengan spectrum pencampuran warna yang timbul dari ruang merasa ini.

Gambar V. 14. Contoh desain suasana galeri

Sumber: facebook andra matin

Page 75: T U G A S A K H I R - digilib.uns.ac.id/Pusat... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id National Research Institute for Cultural Properties (NRICP ... Menurut konsensus nasional

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V-10

Gambar V. 16. Suasana ruang merasa

Sumber: dokumen pribadi

Gambar V. 17. Suasana entrance menara

Sumber: dokumen pribadi

setelah dari museum batik

dan ruang merasa bawah tanah

kemudian pengunjung berada pada

ruang merasa pada lantai atas,

pengunjung diingatkan kembali

tentang batik lewat relief batik

yang terdapat pada sirkulasi

panjang ruang merasa. Salah satu

keunggulan pusat batik ada pada

ruang merasa.

ruang merasa pada lantai atas

memiliki percampuran beberapa

elemen, air pada reflecting pool,

bebatuan pada dinding relief dan lantai, efek bias cahaya dan bayangan pada atap

ruang merasa, linier sirkulasi, ketinggian sirkulasi, transparasi sekat, kelokan

sirkulasi.

Entrance menara

memberikan efek keagungan

secara langsung dihadapkan

pada pengnjung ketika

berjalan pada tangga kearah

menara. Dinding unfinished

pada entrance menara

diciptakan tidak

menonjolkan diri seakan

lenyap untuk mengarahkan

arah pandang pengunjung ke

menara batik tersebut

Desain ini sebagai salah satu upaya perancang untuk menerjemahkan batik ke

arah arsitektural. Masih banyak pengalaman ruang yang belum tervisual. Untuk

memahami lebih lanjut pengalaman ruang, silahkan rasakan tiap ruangnya.