t,-• - simdos.unud.ac.id · nii' : 1 9620912 200604 l 00 l \t,-• . kepala saluan kerja...

35
A. A, N::u,·ab BudiArnava, Sl: NII' : 1 9620912 200604 l 00 l \t,- . Kepala Saluan Kerja Pcnataan Bangunan dan Lingkungan Provinsi Dali Tamblingan No 49 Sanur-Denpasar Sl~BAGAI NARASUIVJBER Alus keikutsertaannya dalam Kegiaran Sosialisasi Penyelenggaraan Hangunan Gedung yang dilaksanakan l'ada tanggal 18 Mei 2016 sampai dengan 19 Mei 2016 di Wcrdhapura The Village Centre jl, Danau Diberlkan kepada : Dr. Ir. \Vidiastuti, l\!JT Sertiflkat No. Scrtifikat : U01. 08/ Pei~ - l.z..1 /-2-0IG. Kl:'Ml::NTERJAN PEKERJAA1' UMUM l>A1' l'ERllMAHA 'I RAKYAT DIREKTORAT Jl'.."IDERAL CIP'fA KAKYA SATUAN Kt'.RJA l'F.NATAA"I 8A;'JGU1'AN DAN I.INGKUN(;A'.'J l'llOVINSI OALI

Upload: doankiet

Post on 15-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

A. A, N::u,·ab BudiArnava, Sl:

NII' : 1 9620912 200604 l 00 l

\t,-• .

Kepala Saluan Kerja Pcnataan Bangunan dan Lingkungan Provinsi Dali

Tamblingan No 49 Sanur-Denpasar

Sl~BAGAI NARASUIVJBER Alus keikutsertaannya dalam Kegiaran Sosialisasi Penyelenggaraan Hangunan Gedung yang dilaksanakan l'ada tanggal 18 Mei 2016 sampai dengan 19 Mei 2016 di Wcrdhapura The Village Centre jl, Danau

Diberlkan kepada :

Dr. Ir. \Vidiastuti, l\!JT

Sertiflkat No. Scrtifikat : UM· 01. 08/ Pei~ - l.z..1 /-2-0IG.

Kl:'Ml::NTERJAN PEKERJAA1' UMUM l>A1' l'ERllMAHA 'I RAKYAT

DIREKTORAT Jl'.."IDERAL CIP'fA KAKYA

SATUAN Kt'.RJA l'F.NATAA"I 8A;'JGU1'AN DAN I.INGKUN(;A'.'J l'llOVINSI OALI

Konsep Penataan Kota

berbasis Berkelanjutan:

Belajar di Eropa

WIDIASTUTI

PENGERTIAN

Kota yang mampu memenuhi kebutuhan masa kini tanpa

mengabaikan kebutuhan generasi mendatang

(Brundtland,1987)

suatu interaksi antara sistem biologis dan sumberdaya, sistem

ekonomi dan sistem sosial (Stern, Whitney & While, 1992)

komunitas yang berkelanjutan adalah tempat yang menunjukkan

bentuk perkotaan (urban form) yang kompak (Beatley, dalam Roo,

2003),

Pembangunan kota berkelanjutan diartikan sebagai upaya

meningkatkan kualitas kehidupan kota dan warganya tanpa

menimbulkan beban bagi generasi yang akan datang akibat

berkurangnya sumberdaya alam dan penurunan kualitas

lingkungan (Urban21 Conference, Berlin, July 2000)

ISSU (Wheeler, 2004)

1. Pengelolaan pertumbuhan dan perencanaan tata ruang

2. Transportasi

3. Perlindungan dan restorasi lingkungan, ruang terbuka hijau

4. Kesetaraan dan keadilan

5. Pengembangan ekonomi

6. Zonasi dan perijinan pemanfaatan ruang

7. Perencanaan kota, perencanaan lanskap

8. Bentuk perkotaan (kepadatan, compact, mixed-use development)

9. Kesehatan masyarakat

10. Perumahan

11. Penggunaan energi dan sumberdaya

CIRI-CIRI

mengurangi kebutuhan energi;

mempromosikan swasembada pangan;

mempunyai siklus makanan tertutup;

permintaanya kecil terhadap air, bahan bakar dan

materi lain dari luar;

bentuk kotanya compact;

mempunyai keseimbangan dengan wilayah lain atau

kota lain.

CIRI-CIRI

(Dantzig da Saaty, 1978)

CIRI-CIRI (Leittman, 1999)

Memiliki jejak ekologi perkapita yang relatif

rendah

Tidak mengalami kemunduran kekayaan

perkapita

Mengurangi resiko-resiko kesehatan,

meminimalkan pencemaran, memaksimalkan

pemanfaatan sumberdaya terbarukan

PRINSIP (Graham Haughton and Colin Hunter, 1994)

1.Prinsip kesetaraan antar generasi (intergeneration equity) yang

menjadi asas pembangunan berkelanjutan dengan orientasi masa

mendatang.

2.Prinsip keadilan sosial (social justice) dalam kesenjangan akses dan

distribusi sumberdaya alam secara intragenerasi untuk mengurangi

kemiskinan yang dianggap sebagai faktor degradasi lingkungan.

3.Prinsip tanggung-jawab transfrontier yang menjamin pergeseran

geografis dampak lingkungan yang minimal dengan upaya-upaya

kompensasi. Dalam konteks perkotaan diharapkan tidak terjadi

pemanfaatan sumberdaya alam dan penurunan kualitas lingkungan

pada wilayah di luar perkotaan bersangkutan secara berlebihan yang

berdampak terhadap laju pertumbuhannya.

PRINSIP(Indonesia Decentralized Environmental and Natural Resources Management Project

(IDEN) dan Urban and Regional Development Institute (URDI), 2004)

1.Memiliki visi, misi dan strategi jangka panjang yang diwujudkan secara konsisten dan kontinyu melalui

rencana, program, dan anggaran disertai mekanisme insentif-disinsentif secara partisipatif.

2.Mengintegrasikan upaya pertumbuhan ekonomi dengan perwujudan keadilan sosial, kelestarian

lingkungan, partisipasi masyarakat serta keragaman budaya.

3.Mengembangkan dan mempererat kerjasama dan kemitraan antar pemangku kepentingan, antar-sektor,

dan antar-daerah.

4.Memelihara, mengembangkan, dan menggunakan secara bijak sumberdaya lokal serta mengurangi

secara bertahap ketergantungan terhadap sumberdaya dari luar (global) dan sumberdaya tidak

terbarukan.

5.Meminimalkan tapak ekologis (ecological footprint) suatu kota dan memelihara dan bahkan

meningkatkan daya dukung ekologis setempat.

6.Menerapkan keadilan sosial dan pengembangan kesadaran masyarakat akan pola konsumsi dan gaya

hidup yang ramah lingkungan demi kepentingan generasi mendatang.

7.Memberikan rasa aman dan melindungi hak-hak publik.

8.Pentaatan hukum yang berkeadilan.

9.Menciptakan iklim yang kondusif yang mendorong masyarakat yang belajar terhadap perbaikan kualitas

kehidupan secara terus-menerus.

PRINSIP (Iwan Kustiawan, 2013)

1. Menciptakan dan preservasi terhadap bentuk-bentuk yang

kompak dan berkepadatan lebih tinggi.

2. Mempertahankan lahan pertanian di sekitar kawasan perkotaan

3. Menyediakan penggunaan lahan campuran.

4. Mempertahankan kawasan terbangun yang telah ada

5. Menyediakan ruang terbuka hijau

6. Mendorong ukuran kapling perumahan yang berukuran

sedang/menengah

7. Membatasi bangunan-bangunan untuk berukuran sedang.

8. Menyediakan bangunan yang beragam jenis, ukuran dan umur

PRINSIP

Panca E (Research Triangle Institute, 1996)

1. Environment (ecology)

2. Economy (employment)

3. Equity

4. Engagement

5. Energy

COMPACT CITY

PERMASALAHAN PENERAPAN

· Kurangnya infrastruktur sosial yang disebabkan oleh

pertumbuhan penduduk yang melebihi pertumbuhan

ekonomi.

· Meningkatnya hunian liar (sgutter).

· Spekulasi tanah.

· Sulitnya urban redevelopment melalui demolisi

permukiman kumuh.

· Lemahnya sistem transportasi public.

· Kurangnya kapasitas perencanaan kota.

Ekosistem Perkotaan

Masukan-

masukan yang

dilakukan manusia

Masukan-

masukan alamiLimbah sampah

Produk-produk

Pencapaian Tujuan Pembangunan

Berkelanjutan (Satterhwaite, 2001)

Tujuan 1: Pemenuhan kebutuhan saat ini.

Aplikasinya:

Pemenuhan Ekonomi

Pemenuhan sosial, budaya, lingkungan, dan

kesehatan

Pemenuhan politik

Tujuan 2: tanpa mengurangi kemampuan generasi yang akan datang untuk

dapat memenuhi kebutuhannya. Aplikasinya:

Meminimalkan penggunaan unrenewable sources

Memanfaatkan yang berkelanjutan bagi keterbatasan sumberdaya yang

alam yang terbarukan

Limbah organik tidak melebihi kapasitas sumber alam untuk

memperbaharui

Limbah unorganik tidak boleh melebihi kapasitas tempat pembuangan

lokal

PENCAPAIAN(Forum Sustainable Urban Development ,SUD)

Pilar governance sebagai perangkat pengaturan, pelaksanaan, dan

kontrol dielaborasi sebagai prinsip analisis 5R, meliputi :

1. Kewajiban dan tanggungjawab (responsibility) untuk melaksanakan

dan mengimplementasikan pembangunan kota berkelanjutan.

2. Hak (right) untuk menjalankan kebijakan dan program

pembangunan kota keberlanjutan yang menjadi kepentingan publik

secara luas.

3. Risiko (risk), sebagai pertimbangan pengambilan keputusan

pembangunan kota berkelanjutan kini dan pada masa mendatang.

4. Manfaat (revenue) penyelenggaraan kebijakan dan program

pembangunan kota berkelanjutan bagi publik kini dan pada masa

mendatang.

5. Hubungan (relation), sebagai manifestasi koordinasi para pemangku

kepentingan untuk mengoptimalkan perwujudan pembangunan kota

berkelanjutan.

GRENOBLE

Morfologi Kota: kompak

TRANSPORTASI

5 lignes de tramways

50 lignes de bus

103 rames

18 parkings-relais pour 2 800 places de

stationnement

73,2 millions de voyages en 2010

Ruang terbuka publik

KONTROL KUALITAS LINGKUNGAN

Test kualitas udara rutin

Test kualitas air minum rutin’

Pemanfaatan air dan nuklir sbg sumber energi

Pengelolaan sampah padat dan cair yang

terpadu

Pemisahan jenis-jenis sampah

PENGADAAN AIR BERSIH DAN ENERGI

PENGELOLAAN SAMPAH

AIR MINUM

SARLAT LA CANEDA