t e s i s - skripsi.narotama.ac.idskripsi.narotama.ac.id/files/12105063 - agus sugito.pdf1. tokoh...

15
TESIS FUNGSI RESERSE KRIMINAL DALAM MEWUJUDKAN PENYIDIKAN YANG BERSIH Oleh : AGUS SUGITO, SH NIM. 12105063 PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUM PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2007

Upload: doannhu

Post on 14-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

T E S I S

FUNGSI RESERSE KRIMINAL DALAM MEWUJUDKAN

PENYIDIKAN YANG BERSIH

Oleh :

AGUS SUGITO, SHNIM. 12105063

PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUMPROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NAROTAMA

SURABAYA

2007

ii

FUNGSI RESERSE KRIMINAL DALAM MEWUJUDKAN

PENYIDIKAN YANG BERSIH

T E S I S

Untuk Memperoleh Gelar Magister Ilmu Hukum Dalam Studi Magister Ilmu Hukum

Pada Program Pasca Sarjana Universitas Narotama

Oleh :

AGUS SUGITO, SHNIM. 12105063

PROGRAM MAGISTER ILMU HUKUMPROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NAROTAMA

SURABAYA

2007

iii

LEMBAR PENGESAHAN

FUNGSI RESERSE KRIMINAL DALAM MEWUJUDKAN

PENYIDIKAN YANG BERSIH

TELAH DISETUJUI

PADA TANGGAL : AGUSTUS 2007

Menyetujui :Dosem Pembimbing

Dr. Sadjijono, SH, M.Hum

Mengetahui Direktur Pelaksana

Program PascasarjanaUniversitas Narotama – Surabaya

Prof. Dr. R. Sri Soemantri, M.SH

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah. SWT yang telah melimpahkan

rahmat, taufik serta hidayahnya, sehingga penulisan Tesis ini dapat diselesaikan

dengan lancar.

Sadar sepenuhnya bahwa penulisan Tesis ini dapat diselesaikan hanya

dengan petunjuk. Arahan, bimbingan, dorongan dan motifasi dari banyak pihak,

serta pengorbanan untuk ikut memberikan dukungan baik moril maupun materiil.

Karena penulis menghaturkan penghargaan dan ucapan terima kasih

setinggi-tingginya kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu

dalam tulisan ini dengan tidak mengurangi rasa hormat sedikitpun pada pihak

yang tidak dapat disebutkan secara khusus saya menghaturkan penghargaan dan

ucapan terima kasih yang tulus kepada :

Bapak Prof. Dr. R. SRI SOEMANTRI, M.SH selaku direktur program

pasca sarjana Universitas Narotama Surabaya.

Bapak. Dr. SADJIJONO, SH., M. Hum baik dalam kapasitasnya selaku

dosen maupun promotor tunggal yang dengan segala kesabaran dan ketelitiannya

membimbing memberikan arahan, petunjuk, nasehat, saran dan dukungan serta

melakukan koreksi yang sangat berharga dan merupakan modal utama dalam

penulisan Tesis ini.

Bapak KAPOLRES Sumenep AKBP. Drs. DARMAWAN yang telah

memberi izin rekomendasi motifasi dan dorongan moril maupun materiil serta

memberikan kelonggaran waktu untuk melakukan penelitian dan penulisan Tesis

ini hingga selesai.

Bapak WAKAPOLRES Sumenep. Kompol Ir. JUSUF SUDARMODJO,

M.Si yang juga telah memberikan semangat motifasi dorongan moril maupun

materiil sehingga penulisan Tesis ini selesai.

Bapak KABAG OPS POLRES Sumenep. Kompol Drs. ARI WAHYUDI

yang juga memberikan motifasi arahan dan dorongan moril maupun materiil

hingga penulisan Tesisi ini selesai.

Bapak KASAT SERSE POLRES Sumenep. AKP. MUALIMIN, SH.

yang telah memberikan petunjuk saran motifasi yang telah mengizinkan penelitian

difungsi Reskrim Polres Sumenep dan penulisan Tesis ini selesai.

v

Seniorku TOTOK HARIYANTO, SH. MH. yang telah banyak

memberikan masukan berkaitan dengan materi penelitian hingga penulisan Tesis

ini selesai.

Kedua Orang Tuaku Almarhum. Bapak H. AHMAD SAMIN Bin

NURMISTU dan Ibuku Hj. AMINAH Binti K.H. ABAS yang telah

membesarkan, membimbing dan dengan segala do’a dan restunya penelitian Tesis

ini dapat diselesaikan.

Adikku HERIYONO STP. yang telah banyak memberikan dukungan

moril maupun materiil sehingga penulisan Tesis ini selesai.

Istriku dan Anakku tersayang AGKA ENGGAR NIKEN PERMATA

SARI. yang dengan kesabaran pengertian dan kesetiaan mendampingi sehingga

penelitian dan penulisan Tesis ini dapat diselesaikan dengan baik.

Meskipun dengan segala daya upaya yang saya lakukan dan dukungan

serta keterlibatan dari berbagai pihak dalam penelitian dan penyusunan Tesis ini,

penulis menyadari sepenuhnya, bahwa Tesis ini masih terdapat kekurangan-

kekurangan akibat keterbatasan penulis. Oleh karena itu atas segala kekurangan

tersebut saran masukan dari semua pihak tetap saya harapkan.

Akhirnya semoga Allah SWT yang maha Agung memberikan Anugerah-

Nya kepada semua pihak yang telah dengan tulus dan ikhlas membantu,

membekali ilmu, memberikan dorongan motifasi, do’a dan restu sehingga

perjalanan studi dan penyelesaian penulisan Tesis ini dapat diselesaikan. Harapan

yang dalam dari penulis agar yang di sajikan dalam Tesis ini kiranya dapat

bermanfaat bagi bangsa dan Negara, serta perkembangan hukum di Negara

tercinta ini khususnya dalam perkembangan Kepolisian kedepan sebagai

Kepolisisn yang mandiri Proporsional dan Profesional dalam melaksanakan tugas

dan wewenangnya sebagai pengayom, pelindung dan pelayan kepada masyarakat

serta menegakkan hukum. Amin…..Amin…..Amin Yaa Robbal Alamin.

Sumenep, 24 Agustus 2007

Penulis

vi

ABSTRAK

Polisi Masyarakat adalah suatu strategi yang mendorong terciptanya

kemitraan antara masyarakat dan Polisi. Polisi dan masyarakat bekerja bersama-

sama sebagai mitra dalam mengidentifikasi, menentukan prioritas dan

memecahkan masalah-masalah baru seperti masalah kejahatan, penyalahgunaan

obat-obatan, ketakutan / kekhawatiran, ketidak-tertiban, dan masalah-masalah

sosial lainnya. Pelaksanaan Polisi Masyarakat perlu adanya komitmen dari seluruh

anggota Kepolisian dan respon dari masyarakat, sehingga terjalin hubungan yang

sinergis antara Polisi dan masyarakat.

Tujuan penerapan Polisi Masyarakat adalah terwujudnya kerjasama Polisi

dan masyarakat untuk mengendalikan dan mencegah terjadinya kejahatan, ketidak

tertiban sosial secara hati-hati mengenali karakteristik dari permasalahan yang

terdapat dilingkungan tertentu, kemudian menciptakan kemitraan dengan

masyarakat dan mencari upaya untuk pemecahan masalah tersebut.

Reskrim di dalam tugas pokoknya selalu berhubungan dengan

masyarakat untuk itu budaya silaturahmi dengan masyarakat perlu ditingkatkan

dengan cara bersilaturahmi dan mengenali kepada :

1. Tokoh Masyarakat, yaitu orang yang dihormati, dipercaya dan berwibawa di

daerahnya.

2. Tokoh Agama atau Alim Ulama, yaitu orang yang menguasai ilmu-ilmu

agama yang dianutnya.

3. Tokoh Cendikiawan, yaitu orang yang memiliki intelektual tinggi.

Apabila program membudayakan silaturrahmi terhadap semua pihak maka tugas

seberat apapun akan ada jalan keluarnya.

vii

ABSTRACT

Social Police is a strategy between police and society which motivate

partner created. Police and society make cooperation as partner to identity the

priority, and solve the new problems like moral turpitude, abuse medians, anxiety,

illegal order and other social problems. The social police realization needs the

commitment from all member of police and the response from society, so there is

relationship between police and society.

The purpose of social police application is the phenomenon of police

cooperation and society for restraining and solving crime, social illegal order

carefully from the characteristic of problem in the area certain, so that the partner

creates society to find the problem solving.

Criminal of detective is always with society when carries out the main

duty. For that the friendship culture of society needs with some methods, they are

1) Society figure is person who is respected, believed, and also with

authority in his territory.

2) Religion figure is person who knows the religion know ledges.

3) Intellectual figure is person who has the high intellectualism.

If the friendship program is carried out, so the difficulty duty of any kind.

Will be solve by all side.

viii

RINGKASAN

Fungsi Reserse Kriminal Dalam Mewujudkan

Penyidikan Yang Bersih

1. Pengertian fungsi ini juga diartikan sebagai peranan, jabatan, kegunaan, guna,

manfaat, bahkan kedudukan, namun jika kita kaji secara mendalam sangatlah

berbeda, fungsi bukanlah peranan maupun kedudukan, akan tetapi sebagai

induk pekerjaan yang harus dikonkritkan atau diurai dalam tugas.

2. Tugas Pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah :

a. memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat;

b. menegakkan hukum; dan

c. memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada

masyarakat.

3. Untuk itu, dalam ilmu hukum kepolisian dikenal beberapa persyaratan yang

harus dipenuhi apabila seorang petugas Reserse Kriminal akan melakukan

"diskresi" yang sesuai dengan perasaan dan hati nurani.

4. Penangkapan diluar tertangkap tangan kadang masih dijumpai dengan bukti

yang kurang kuat dan surat penangkapan yang sudah lebih dari 24 jam dan

masih dijumpai juga penangkapan dilakukan dengan cara kekerasan atau

tekanan dalam pemeriksaan.

5. Sebagai suatu profesi/ antara lain di tandai dengan indikator :

b. Menggunakan pengetahuan dengan spesialisasi / keahlian

c. Adanya persyaratan minimal sebelum masuk.

d. Kebebasan mengembangkan teknik/ tetapi prosedur umum distandarisasi.

e. Adanya skrining yang tegas dan teliti.

f. Adanya kode etik.

g. Pengakuan oleh masyarakat.

6. Secara struktural pendekatannya pada keterikatan dan keterkaitan antar

kesatuan dalam setiapjenjang, yakni hubungan vertikal dan horizontal. Secara

vertikal maksudnya hubungan kesatuan dari atas ke bawah (top down) atau

dari kesatuan bawah ke atas (bottom up), misalnya dari Mabes Polri ke Polda,

ix

Polda ke Polwil, Polwil ke Polres dan Polres ke Polsek (top down) atau

sebaliknya dari Polsek ke Polres, Polres ke Polwil, Polwil ke Polda dan Polda

ke Mabes Polri (bottom up).

7. Reskrim di dalam tugas pokoknya selalu berhubungan dengan masyarakat

untuk itu budaya silaturahmi dengan masyarakat perlu ditingkatkan dengan

cara bersilaturahmi dan mengenali kepada :

1) Tokoh Masyarakat, yaitu orang yang dihormati, dipercaya dan berwibawa

di daerahnya.

2) Tokoh Agama atau Alim Ulama, yaitu orang yang menguasai ilmu-ilmu

agama yang dianutnya.

3) Tokoh Cendikiawan, yaitu orang yang memiliki intelektual tinggi.

Apabila program membudayakan silaturrahmi terhadap semua pihak maka

tugas seberatn apapun akan ada jalan keluarnya.

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN......................................................................... iii

KATA PENGANTAR ................................................................................... iv

ABSTRAK .................................................................................................... vi

RINGKASAN ................................................................................................ viii

DAFTAR ISI ................................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Permasalahan ................................................ 1

1.2. Rumusan Masalah .................................................................. 10

1.3. Tujuan Penelitian ................................................................... 10

1.3.1. Tujuan Umum ............................................................ 10

1.3.2. Tujuan Khusus ........................................................... 10

1.4. Manfaat Penelitian ................................................................. 10

1.4.1. Teoritis ...................................................................... 10

1.4.2. Manfaat Taktis ........................................................... 10

1.5. Tinjauan Pustaka .................................................................... 11

1.5.1. Kerangka Teoristis ..................................................... 11

1.5.2. Kerangka Konseptual ................................................. 20

1.6. Metode Penelitian ................................................................... 22

1.7. Bahan Hukum......................................................................... 23

1.7.1. Sumber Bahan Hukum ............................................... 23

1.7.2. Prosedur Pengumpulan Bahan Hukum ....................... 24

1.7.3. Pengolahan dan Analisis Bahan Hukum ..................... 241.8. Pertanggung jawaban Sistematika ......................................... 24

BAB II FUNGSI RESERSE KRIMINAL DALAM LEMBAGA POLRI

2.1. Pengertian Fungsi Reskrim .................................................... 26

2.2. Tugas dan Wewenang Reskrim ............................................... 28

2.3. Kelemahan Fungsi Reskrim .................................................... 38

2.4. Diskresi Kepolisian................................................................. 42

xi

BAB III UPAYA DALAM MEWUJUDKAN PENYIDIKAN YANG

BERSIH

3.1. Pembinaan Profesi ................................................................. 46

3.2. Hubungan Internal Organisasi Kepolisian ............................... 54

3.3. Hubungan Lembaga Kepolisian dengan Lembaga Pemerintah

lain ......................................................................................... 56

3.4. Hubungan Dengan Masyarakat ............................................... 64

BAB IV PENUTUP

4.1. Kesimpulan ............................................................................ 66

4.2. Saran ..................................................................................... 68

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 70

LAMPIRAN .................................................................................................. __

vi

HALAMAN PANITIA PENGUJI

Telah Di Uji Pada : Minggu

Tanggal : 07 Oktober 2007

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : DR. SADJIJONO, SH, M.Hum

Anggota : 1. DR. HIMAWAN, SH, M.Hum

2. SUMALI, SH, M.Hum

vii

DAFTAR PUSTAKA

Abdussalam, R. , Penegak Hukum di Lapangan Oleh Polri, Dinas Hukum Polri,

Jakarta, 1997.

Bachtiar, Harsja W., Ilmu Kepolisian, Gramedia, Jakarta, 1994.

-----------------, Ilmu Kepolisian Suatu Cabang Ilmu Pengetahuan Yang Baru,

Grasindo, Jakarta, 1994.

Brotodirejo, Soebroto, Asas-Asas Wewenang Kepolisian, Sedikit tentang Hukum

Kepolisian di Indonesia Menyongsong Undang-undang Kepolisian Yang

Baru, Bunga Rampai, PTIK Jakarta, 1984.

Bruggink, J.J.H., alih bahasa Arief Sidharta, Refleksi Tentang Hukum, Citra

Aditya Bakti, Bandung , 1996.

Jennings, Sir Ivor, The Low and The Constitution, London, 1956.

Kunarto, Perilaku Organisasi Polri, Cipta Manunggal, Jakarta, 1997.

Lobis, Mochtar, Citra Polisi, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 1988.

Mabes Polri, Sejarah Kepolisian Di Indonesia, Mabes Polri, Jakarta, 1999.

Muhammad, Farouk, Sistem Kepolisian di Amerika Serikat, Restu Agung,

Jakarta, 1981.

Mulyosudarmo, Soewoto, Peralihan Kekuasaan Kajian Teoritis dan Yuridis

Terhadap Pidato Nawaksara, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1997.

Nurfaizi, L. Craig, Jr. The Japanese Police System Today, 1998.

Prasetyo, Eko dkk, Polisi Masyarakat dan Negara, Bigraf Publishing, Yogyakarta,

1995.

Rahardjo, Satjipto, Polisi Sipil Dalam Perubahan Sosial Indonesia, Penerbit Buku

viii

Kompas, Jakarta, 2002.

Rahardjo, Satjipto dan Anton Tabah, Polisi Pelaku dan Pemikir, PT. Gramedia

Pustaka Utama, Jakarta, 1993.

Shaw, Martin, Post Militery Society: Militerism, Demiliterization and War at the

End of the Twentiet Century, Politi Press, 1991 diterjemahkan Imam

Baehaqie, Bebas Dari Militer, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2001.

Sitompul, D.P.M. dan Syahperenong, Edward, Hukum Kepolisian di Indonesia,

Tarsito, Bandung, 1985.

Smith, Bruce, Police System in The United States, New York : Haper and Row,

Second Edition, 1960.

-----------------, Membangun Polri Yang Kuat (Belajar Dari Macan-Macan Asia),

Mitra Hardhasuma, Jakarta, 2001.

-----------------, Menatap Dengan Mata Hati Polisi Indonesia, Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta, 1991.

Tunadjaja, R Memet dkk, Sejarah Kepolisian di Idonesia, Mabes Polri, Jakarta,

1999.

Dr. Sadjijono, SH,., M.Hum, Fungsi Kepolisian Dalam Pelaksanaan Good

Governance, Jogjakarta, 2005.

......................., Hukum Kepolisian (Perspektif Kedudukan dan Hubungannya

dalam Hukum Administrasi, Jogjakarta, 2006.

......................., Etika Profesi POLRI Telaah Filosofi Konsep dan Implementasi

dalam Tugas Laksbang, Yogjakarta, 2006.

Irjen. Pol. Drs. Momo Kelana, M.Si. Memahami Undang-Undang Nomor 2 Tahun

2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia. Jakarta. 2002.

ix

R. Soesilo, M. Karjadi. KUHAP dan Komentar. Bogor. 1988.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian

Negara Republik Indonesia.

Juknis : 04/II/1982/tanggal 18 Pebruari 1982, Mabes Polri Jakarta.

Juklak/03/VII/1992 tentang Penyidikan Tindak Pidana bagi Satuan Reserse,

Mabes Polri, Jakarta, 1992.

Keputusan Menteri Kehakiman R.I. No. M03 – UM. 01.06, Tahun 1983, tanggal

16 Desember 1983.

PP. 27 Tahun 1983 dan SK. Menteri Kehakiman No. 014. PW.07.03 / 1983.

Majalah Semeru Polda Jatim Edisi Bulan April 2006 sampai dengan Bulan

Agustus 2007, Surabaya.