system pengendali elektromagnetik

13
SYSTEM PENGENDALIAN MOTOR Tahapan mengoperasikan motor pada dasarnya dibagi menjadi 3 tahap, yaitu : 1. Mulai jalan (starting) Untuk motor yang dayanya kurang dari 4 kw, pengoperasian motor dapat disambung secara langsung (direct on line). Sedangkan untuk daya yang besar pengasutannya dengan pengendali awal motor (motor starter) yang bertujuan untuk meredam arus awal yang besarnya 5 sampai 7 kali arus nominal. 2. Berputar (running) Beberapa saat setelah motor mulai jalan, arus yang mengalir secara bertahap segera menurun ke posisi arus nominal. Selanjutnya motor dapat dikendalikan sesuai kebutuhan, misalnya dengan pengaturan kecepatan, pembalikan arah perputaran, dan sebagainya. 3. Berhenti (stopping) Tahap ini merupakan tahap akhir dari pengoperasian motor dengan cara memutuskan aliran arus listrik dari sumber tenaga listrik, yang prosesnya bisa dikendalikan sedemikian rupa (misalnya dengan pengereman / break), sehingga motor dapat berhenti sesuai dengan kebutuhan. JENIS KENDALI MOTOR ADA 3 MACAM, YAITU : 1. Kendali manual Instalasi listrik tenaga pada awalnya menggunakan kendali motor konvensional secara manual. Untuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik digunakan saklar manual mekanis, diantaranya adalah saklar togel (toggle switch). Saklar ini merupakan tipe saklar yang sangat sederhana yang banyak digunakan pada motor-motor berdaya kecil. Operator yang mengoperasikannya harus mengeluarkan tenaga otot yang kuat.

Upload: muhammad-hendi-setiawan

Post on 24-Oct-2015

806 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

System Pengendali Elektromagnetik pada motor

TRANSCRIPT

Page 1: System Pengendali Elektromagnetik

SYSTEM PENGENDALIAN MOTOR

Tahapan mengoperasikan motor pada dasarnya dibagi menjadi 3 tahap, yaitu :

1. Mulai jalan (starting)

Untuk motor yang dayanya kurang dari 4 kw, pengoperasian motor dapat disambung secara

langsung (direct on line). Sedangkan untuk daya yang besar pengasutannya dengan pengendali

awal motor (motor starter) yang bertujuan untuk meredam arus awal yang besarnya 5 sampai 7

kali arus nominal.

2. Berputar (running)

Beberapa saat setelah motor mulai jalan, arus yang mengalir secara bertahap segera menurun ke

posisi arus nominal. Selanjutnya motor dapat dikendalikan sesuai kebutuhan, misalnya dengan

pengaturan kecepatan, pembalikan arah perputaran, dan sebagainya.

3. Berhenti (stopping)

Tahap ini merupakan tahap akhir dari pengoperasian motor dengan cara memutuskan aliran arus

listrik dari sumber tenaga listrik, yang prosesnya bisa dikendalikan sedemikian rupa (misalnya

dengan pengereman / break), sehingga motor dapat berhenti sesuai dengan kebutuhan.

JENIS KENDALI MOTOR ADA 3 MACAM, YAITU :

1. Kendali manual

Instalasi listrik tenaga pada awalnya menggunakan kendali motor konvensional secara manual.

Untuk menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik digunakan saklar manual mekanis,

diantaranya adalah saklar togel (toggle switch). Saklar ini merupakan tipe saklar yang sangat

sederhana yang banyak digunakan pada motor-motor berdaya kecil. Operator yang

mengoperasikannya harus mengeluarkan tenaga otot yang kuat.

Page 2: System Pengendali Elektromagnetik

2. Kendali semi otomatis

Pada kendali semi otomatis, kerja operator sedikit ringan (tidak mengeluarkan tenaga besar),

cukup dengan jari menekan tombol tekan start saat awal menggerakkan motor dan menekan

tombol stop saat menghentikan putaran motor. Untuk menghubungkan atau memutuskan aliran

arus listrik menggunakan konduktor magnit, yang bisa dilengkapi reley pengaman arus lebih

(thermal overload relay) sebagai pengaman motor.

3. Kendali otomatis

Dengan kendali otomatis, kerja operator semakin ringan, yaitu cukup memonitor kerja dari

sistem, sehingga dapat menghemat energi fisiknya. Deskripsi kerja dari sistem kendali otomatis

Page 3: System Pengendali Elektromagnetik

dibuat dengan suatu program dalam bentuk rangkaian konduktor magnit yang dikendalikan oleh

sensorsensor, sehingga motor dapat bekerja maupun berhenti secara otomatis.

A. KOMPONEN PENGEDALI ELEKTROMAGNETIK

Pengendalian elektromagnetik adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengatur sistem karja

alat elektromagnetik. Penendalian elektromagnetik juga dapat digunakan untuk mengatur sistem

kerja suatu motor listrik.

Komponen-komponen dalam pengendalian elektomagnetik motor listrik :

1. Push Button (tombol tekan)

adalah suatu jenis saklar yang banyak digunakan dalam rangkaian pengendali dan pengaturan.

saklar ini bekerja dengan menggunakan prinsip kontak NO dan NC. Yang dimaksud dengan

prinsip kontak NC (normally close) adalah kontak yang pada keadaan normal atau belum dialiri

arus listrik di tertutup dan ketika dia bekerja (dialiri arus listrik) kontak akan membuka.

sedangkan prinsip kontak NO (normally open) adalah kontak yang pada keadaan normal atau

belum dialiri arus listrik kontaknya terbuka, dan ketika kontak bekerja (dialiri arus listrik) kontak

akan berubah posisi menjadi kontak tertutup.

2. saklar elektromekanik ( Kontaktor magnit)

adalah suatu alat penghubung listrik yang bekerja atas dasar magnit. Bila inti koil pada kontaktor

diberikan arus, maka kuil akan menjadi magnit dan menarik kontak sebagai arus mengalir.

Page 4: System Pengendali Elektromagnetik

3. Relay

adalah sebuah saklar elekronis yang dapat dikendalikan dari rangkaian elektronik lainnya. Relay

terdiri dari 3 bagian utama, yaitu:

1. koil : lilitan dari relay

2. common : bagian yang tersambung dengan NC(dlm keadaan normal)

3. kontak : terdiri dari NC dan NO

Tentang Relay

Membedakan NC dengan NO:

NC(Normally Closed) : saklar dari relay yang dalam keadaan normal(relay tidak diberi tegangan)

terhubung dengan common.

NO(Normally Open) : saklar dari relay yang dalam keadaan normal(relay tidak diberi tegangan)

tidak terhubung dengan common.

Bagian-bagian relay dapat diketahui dengan 2 cara, yakni:

1. dengan cara melihat isi dalam relay tersebut

2. dengan menggunakan multimeter (Ohm)

Cara mengetahui relay tersebut masih berfungsi atau tidak dapat dilakukan dengan cara

memberikan tegangan yang sesuai dengan relay tersebut pada bagian koilnya. Jika kontaknya

masih bekerja NC →NO atau NO→NC, maka dapat dikatakan bahwa relay tersebut masih dalam

keadaan baik.

Hubungkan common dan NO jika menginginkan rangkaian ON ketika koil diberi tegangan.

Hubungkan common dan NC jika menginginkan rangkaian ON ketika koil tidak diberi tegangan.

Page 5: System Pengendali Elektromagnetik

Jenis-jenis Relay

SPST - Single Pole Single Throw.

SPDT - Single Pole Double Throw. Terdiri dari 5 buah pin, yaitu:(2) koil, (1)common,

(1)NC, (1)NO.

DPST - Double Pole Single Throw. Setara dengan 2 buah saklar atau relay SPST.

DPDT - Double Pole Double Throw. Setara dengan 2 buah saklar atau relay SPDT.

QPDT - Quadruple Pole Double Throw. Sering disebut sebagai Quad Pole Double

Throw, atau 4PDT. Setara dengan 4 buah saklar atau relay SPDT atau dua buah relay

DPDT. Terdiri dari 14 pin(termasuk 2 buah untuk koil).

4. kontaktor

1. Pengertian

Kontaktor adalah jenis saklar yang bekerja secara magnetik yaitu kontak bekerja apabila

kumparan diberi energi. The National Manufacture Assosiation (NEMA) mendefinisikan

kontaktor magnetis sebagai alat yang digerakan secara magnetis untuk menyambung dan

membuka rangkaian daya listrik. Tidak seperti relay, kontaktor dirancang untuk menyambung

dan membuka rangkaian daya listrik tanpa merusak. Beban-beban tersebut meliputi lampu,

pemanas, transformator, kapasitor, dan motor listrik.

Page 6: System Pengendali Elektromagnetik

1. kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup (on delay)

2. kontaktor magnit dengan waktu tunda mati (off delay)

3. kontaktor magnit dengan waktu tunda kombinasi hidup-mati

4. kontaktor magnit dengan waktu tunda hidup-mati kontinyu

2. Prinsip Kerja

Sebuah kontaktor terdiri dari koil, beberapa kontak Normally Open ( NO ) dan beberapa

Normally Close ( NC ). Pada saat satu kontaktor normal, NO akan membuka dan pada saat

kontaktor bekerja, NO akan menutup. Sedangkan kontak NC sebaliknya yaitu ketika dalam

keadaan normal kontak NC akan menutup dan dalam keadaan bekerja kontak NC akan

membuka. Koil adalah lilitan yang apabila diberi tegangan akan terjadi magnetisasi dan menarik

kontak-kontaknya sehingga terjadi perubahan atau bekerja.

A. Rangkaian utama B.rangkaian control C.rangkaian pengawatan

A. Bentuk fisik kontaktor dc dan ac

Page 7: System Pengendali Elektromagnetik

B. KOMPONEN PENGENDALI MANUAL

Saklar Manual

Saklar manual ialah saklar yang berfungsi menghubung dan memutuskan arus listrik yang

dilakukan secara langsung oleh orang yang mengoperasikannya. Dengan kata lain pengoperasian

saklar ini langsung oleh manusia tidak menggunakan alat bantu. Sehingga dapat juga disebut

saklar mekanis. Pada saat saklar memutus dan menghubung, pada kontak saklar akan terjadi

percikan bunga api terutama pada beban yang besar dan tegangan yang tinggi. Karena itu

gerakan memutus dan menghubung saklar harus dilakukan secara cepat sehingga percikan bunga

api yang terjadi kecil. Dengan saklar ini motor listrik dapat dihubungkan langsung dengan jala-

jala (direct on line), atau dapat pula saklar ini digunakan sebagai starter (alat asut) pada motor-

motor listrik 3 fasa daya kecil.

SAKLAR DAN TOMBOL ( SWITCH AND PUSH-BUTTON )

Berbagai macam saklar (zakelar, swtch) listrik dan elektronik yang umum digunakan berikut

simbolnya ditampilkan dalam daftar berikut. Secara mendasar semua saklar melakukan kontak

nyala | padam (on | off) dalam berbagai cara berbeda, tapi tiap saklar melakukan tugas sama,

yakni membuka dan menutup sirkuit listrik.

Beberapa saklar yang melakukan kontak berbeda, dinamakan sesuai dengan bentuk, fungsi, dan

atau cara operasinya.Misal, tombol atau kancing-tekan (push button) adalah saklar yang

beroperasi dengan cara ditekan, dan bisa melakukan dua fungsi berbeda, yakni menutup sirkuit

bila ditekan, atau justeru membuka sirkuit bila ditekan. Jika tekanan dilepaskan atau terjadi

tekanan berikutnya, maka akan menormalkan kembali tombol ke posisi semula dan sirkuit

kembali ke status semula.

simbol saklar (zakelar, switch) dan tombol-tekan (push button) tipe umum.]

Page 8: System Pengendali Elektromagnetik

SPST (single-pole single-throw) swith

Saklar kutub-tunggal lemparan-tunggal.

SPST rocker switch

Saklar sederhana dan paling umum digunakan, untuk

mengubah status dari padam (off) ke nyala (on), dimana bila

ditekan ke satu arah, saklar memutus sambungan sehingga

sirkuit membuka, dan bila ditekan ke arah sebaliknya, saklar

mengubungkan sambungan sehingga sirkuit menutup.Banyak

digunakan pada berbagai perangkat listrik dan elektronik,

terutama sebagai saklar daya (power switch) atau saklar

nyala | padam utama (main on | off switch)

Contohnya adalah seperti yang digunakan sebagai saklar catu

daya (power supply) komputer., dan juga tipe saklar yang

digunakan di dinding rumah.

SPST toggle switch

Saklar SPST sederhana dan juga umum digunakan, untuk

mengubah status dari padam (off) ke nyala (on), dimana bila

ditekan ke satu arah, saklar memutus sambungan sehingga

sirkuit membuka, dan bila ditekan ke arah sebaliknya, saklar

mengubungkan sambungan sehingga sirkuit menutup.

Kelebihan saklar ini adalah pengoperasiannya menggunakan

tungkai (lever), shg bisa diperpanjang atau diperjauh jarak

jamahnya

.

Page 9: System Pengendali Elektromagnetik

SPST key switch

Saklar ini hadir dalam berbagai bentuk. Berfungsi untuk

melakukan pengamanan terbatas (limited security).

Contohnya adalah seperti yang digunakan sebagai saklar

kunci kontak sepedamotor dan mobil

.

SPST DIP (dual in-line package) switch

Saklar ini umumnya digunakan pada PCB (printed circuit

board) | papan rangkaian tercetak elektronik, untuk meilih

berbagai konfigurasi operasi.

Contohnya adalah seperti yang digunakan pada PCB

komputer.

PTM (push to make) switch | NOPB (normaly-open push-

button)

PTB (push to-break) switch) | NCPB (normaly-close

push-button)

Saklar tekan, tombol atau kancing-tekan (push button) adalah

saklar yang beroperasi dengan cara ditekan, dan jenis berbeda

melakukan dua fungsi berbeda, dimana,

PTM (push to make) switch | NOPB (normaly-open push-

button) adalah tombol menutup sirkuit bila ditekan, dan

PTB (push to-break) switch) | NCPB (normaly-close

push-button) adalah tombol yang membuka sirkuit bila

Page 10: System Pengendali Elektromagnetik

ditekan. Jika tekanan dilepaskan atau terjadi tekanan

berikutnya, maka akan menormalkan kembali tombol ke

posisi semula dan sirkuit kembali ke status semula.

Contoh tombol PTM | NOPB adalah seperti yang digunakan

sebagai tombol klakson sepedamotor dan mobil.

Contoh tombol PTB | NCPB adalah seperti yang digunakan

sebagai tombol penyala lampu penerangan-dalam pada pintu

kulkas dan pintu mobil, dimana lampu padam bila pintu

ditutup dan sebaliknya menyala bila pintu dibuka..

SPDT (single-pole double-throw) switch | SPSS (single-

pole selector switch)

Saklar kutub-tunggal lemparan-ganda. Umumnya digunakan

sebagai saklar pemilih (selector) dua sirkuit, atau sebagai

pengganti pasangan dua saklar SPST untuk efisiensi.

com = common | shared contact point, atau titik kontak

umum | bersama.

SPDT rocker switch

Page 11: System Pengendali Elektromagnetik

SPDT toggle switch

SPDT micro switch

Saklar mikro bisa sangat kecil. Biasanya dipasang pada suatu

lengan yang ketika tertekan karena dipegang membuat klik

saklar sehingga sirkuit menutup.

Saklar ini meski sangat kecil tapi sangat berguna dalam

berbagai perangkat listrik dan elektronik, antara lain sebagai

saklar keselamatan (safety switch) yang menghindarkan dan

mencegah peguna dari sengatan listrik yang tak perlu terjadi

dan menahan arus listrik terus-menerus mengalir ketika tak

diperlukan. Ketika saklar mikro membuka dengan sendirinya

sirkuit listrik pun terputus.

DPST (doube-pole single-throw) switch

Saklar kutub-ganda lemparan-tunggal. Digunakan untuk

memutus atau menghubungkan sambung dua jalur kelistrikan

sekaligus. Biasanya satu kutub untuk listrik positiv dan satu

kutub untuk listrik negativ.

Page 12: System Pengendali Elektromagnetik

DPST rocker switch

DPDT (double-pole double-throw) switch | DPSS (double-

pole selector switch)

Saklar kutub-ganda lemparan-ganda.Umumnya digunakan

sebagai saklar pemilih (selector) dua sirkuit, atau sebagai

pengganti pasangan dua saklar SPDT atau sebagai pengganti

pasangan dua saklar DPST untuk efisiensi.

DPDT slide switch

Saklar geser kutub-ganda lemparan-ganda

Contoh saklar geser DPDT adalah seperti yang digunakan

sebagai saklar pemilih lampu belok (turn lampu, sign lamp)

sepedamotor.

TPST (triple-pole single-throw) switch

Saklar kutub-tiga lemparan-tunggal. Digunakan untuk

memutus atau menghubungkan sambung tiga jalur kelistrikan

sekaligus.

MPST (multi-pole single-throw) switch | push-button

Saklar | tombol kutub-rangkap. Digunakan untuk memutus

atau menghubungkan sambung beberapa jalur kelistrikan

sekaligus.

Page 13: System Pengendali Elektromagnetik