syariah card dan aplikasinya pada produk ......judul skripsi ini dengan nama, “syariah card dan...

85
SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK DIRHAM CARD DI BANK DANAMON SYARIAH Oleh : EDY SANTOSO NIM : 104046101579 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H/2008 M

Upload: others

Post on 29-Jul-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK DIRHAM CARD

DI BANK DANAMON SYARIAH

Oleh :

EDY SANTOSO NIM : 104046101579

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1429 H/2008 M

Page 2: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK DIRHAM CARD DI BANK DANAMON SYARIAH telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada 19 September 2008. skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam).

Jakarta, 19 September

2008

Mengesahkan,

Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

Prof.Dr.H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM

NIP.150 210 422

PANITIA UJIAN

1. Ketua : Dr. Euis Amalia, M.Ag (.…………………) NIP. 150 289 264

2. Sekretaris : Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag, MH (.…………………) NIP. 150 318 308

3. Pembimbing I : Prof. Dr. Hj. Huzaemah Tahido, MA (.…………………) NIP. 150 165 267

4. Pembimbing II : Edit Estetika, M.Si (.…………………) 5. Penguji I : Dr. Euis Amalia, M.Ag

Nip. 150 289 264 (.…………………)

. Penguji II : Drs. H. Hamid Farihi, M.Ag

NIP. 150 228 413 (.…………………)

Page 3: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah

satu persyaratan memperoleh gelar strata – 1 (S-1) di Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta; 7 Juli 2008 M

3 Rajab 1429 H

Penulis

Page 4: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

KATA PENGANTAR

Assalamu ‘alaikum Wr. Wb.

Segala puji serta rasa syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,

yang telah memberikan nikmat sehat, rahmat, dan taufik serta hidayah. Ssungguhnya

karena kemurahan – Nyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Salawat serta

salam semoga selalu tercurahkan kepada suri tauladan umat Islam Rasulullah

Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya yang selalu setia berjuang

menegakkan kalimat Tauhid “Lailaha ilallah muhammadurrosulullah”.

Didalam penulisan skripsi ini penulis menyadari sepenuhnya telah banyak

mengalami kesulitan, hambatan, dan tantangan. Namun berkat bantuan, dorongan,

dan arahan dari berbagai pihak maka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini guna

memenuhi persyaratan akademik pada program strata satu (S1), pada Program Studi

muamalat perbankan syariah di Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam hal ini, penulis memilih judul,

“Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon

Syariah.”

Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan

terima kasih dan penghargaan yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang

Page 5: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

telah membantu penulis, baik langsung maupun tidak langsung. Secara khusus

penulis sampaikan kepada yang terhormat :

1. Prof. DR. H. Muhammad Amin Suma, SH., MA., MM., selaku Dekan Fakultas

Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

yang telah banyak membina, membantu, dan membimbing penulis selama

belajar.

2. Euis Amalia, M.Ag. dan Ah. Aharuddin Lathif, M.Ag., selaku Ketua serta

Sekretaris Program Studi Muamalat Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

banyak membina, membantu, dan membimbing penulis selama proses

perkuliahan dan administrasi.

3. Prof. Dr. Hj. Huzaemah Tahido, MA. dan Edit Estetika, M.Si., selaku Dosen

Pembimbing yang telah banyak membina, membantu, dan membimbing penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini, sehingga skripsi ini dapat selesai tepat pada

waktunya.

4. Pimpinan serta karyawan Bank Danamon syariah, yang telah banyak membantu

penulis memberikan data yang dibutuhkan dalam rangka penyelesaian skripsi ini.

5. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah banyak memberikan ilmu

pengetahuannya kepada penulis.

Page 6: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

6. Pimpinan dan Staf Perpustakaan Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah banyak memberikan fasilitas dalam

mengadakan studi kepustakaan.

7. Ayah dan Ibu tercinta yang telah banyak membantu penulis, baik berupa moril

maupun materil, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Teman – temanku dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu

karena terbatasnya halaman dan waktu yang telah ikut berpartisipasi, baik secara

langsung maupun tidak langsung, membantu memberikan masukan berarti demi

selesainya skripsi ini.

Akhirnya, penulis hanya dapat berdo’a kepada Allah SWT semoga amal baik pihak – pihak tersebut diatas, segala amal baiknya mendapatkan balasan dari – Nya. Penulis juga berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi khasanah ilmu pengetahuan masyarakat luas pada umumnya.

Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb.

Jakarta; 7 Juli 2008 M

3 Rajab 1429 H

Penulis

Page 7: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN………………………………………………………....iii

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….....iv

DAFTAR ISI………………………………………………………………………..vii

BAB I : PENDAHULUAN……………………………………………………......1

A. Latar Belakang Masalah…………………………………………..….1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah…………………………..…….5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian………………………………..……...5

D. Metodologi Penelitian…………………………………………..…….7

E. Review Studi Terdahulu……………………………………..……... 9

F. Sistematika Penelitian…………………………………………..…...12

BAB II : TINJAUAN UMUM SYARIAH CARD………….………..……...…...14

A. Pengertian Syariah Card…………………………..………………...14

B. Perkembangan Syariah Card………………………..……………….15

C. Pihak – pihak Terkait dalam Syariah Card…………..……………...16

D. Akad Syariah Card……………………………..……………………18

1. Akad Kafalah……………………………..……………………..18

2. Akad Ijarah……………………………..……………………….23

Page 8: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

3. Akad Qardh…………………………..………...……………….25

BAB III : PROFIL BANK DANAMON SYARIAH……..…………...…………..28

A. Sejarah Singkat Bank Danamon Syariah…………………………....28 B. Visi, Misi dan Nilai Bank Danamon Syariah......................................30

C. Struktur Organisasi Bank Danamon Syariah......................................31

D. Produk dan Jasa Bank Danamon Syariah............................................40

BAB IV : APLIKASI SYARIAH CARD PADA PRODUK DIRHAM CARD

DI BANK DANAMON SYARIAH.........................................................45

A. Pengertian Dirham Card di Bank Danamon Syariah………………..45

B. Jenis – jenis Dirham Card di Bank Danamon Syariah……………...46

C. Keistimewaan Dirham Card di Bank Danamon Syariah……………47

D. Persyaratan atau Prosedur Memiliki Dirham Card

di Bank Danamon Syariah…………………………………………..49

E. Biaya – biaya (Fee) yang dikenakan Terhadap Pemegang Kartu

(Card Holder) Dirham Card di Bank Danamon Syariah……………51

F. Ta’widh dan Late Charge Dirham Card

di Bank Danamon Syariah…………………………………………..54

G. Akad Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah……………..56

H. Analisis Syariah terhadap Aplikasi Syariah Card

di Bank Danamon Syariah…………………………………………..57

1. Analisis terhadap Aplikasi Akad Dirham Card

Page 9: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

di Bank Danamon Syariah………………………………………57

2. Analisis terhadap Aplikasi Biaya Keanggotaan

Dirham Card di Bank Danamon Syariah………………………..61

3. Analisis terhadap Aplikasi Ta’widh (ganti rugi)

dan Late Charge (denda keterlambatan) Dirham Card

di Bank Danamon Syariah………………………………………63

BAB V : PENUTUP………..……………………………………………………..66

A. Kesimpulan………………………………………………………….66

B. Saran………………………………………………………………...67

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….69

LAMPIRAN………………………………………………………………………...74

Page 10: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada abad ke – 21 seperti saat ini, transaksi pembayaran dapat

dilakukan dengan berbagai macam model, dari yang paling tradisional sampai

dengan yang paling modern. Tetapi pada zaman dahulu, sebelum dikenalnya

uang sebagai alat pembayaran transaksi dilakukan dengan cara menukarkan

barang dengan barang atau barang dengan jasa atau jasa dengan jasa. Transaksi

ini dikenal dengan system barter. Dalam perkembangan selanjutnya, masyarakat

menemukan cara yang lebih efektif dan efisien untuk melakukan transaksi yaitu

dengan menggunakan alat pembayaran yang disebut uang. Saat ini penggunaan

uang sebagai alat pembayaran sudah dikenal luas dan sudah merupakan

kebutuhan pokok hampir disetiap kegiatan masyarakat. Uang itu sendiri

mempunyai fungsi sebagai alat tukat menukar (means of exchange), alat atau

satuan pengukur nilai (measure of value atau unit of account), standar atau

ukuran pembayaran masa depan (standard for deffered payments), alat penimbun

kekayaan atau daya beli (store of wealth or store of value) dan sebagai suatu

komoditi yang diperdagangkan (means of commodity)1. Tetapi penggunaan uang

dalam jumlah besar dapat menghadapi resiko berupa resiko kehilangan,

1 Subagyo, dkk. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. (yogyakarta, Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, 2002) edisi ke – 2, hal. 4

Page 11: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

pemalsuan, atau perampokan. Salah satu cara untuk menghindari berbagai resiko

tersebut maka diciptakan alat transaksi pembayaran yang disebut cek. Cek adalah

surat perintah kepada suatu bank dari orang yang menandatanganinya untuk

membayar sejumlah uang yang tertera dicek tersebut kepada orang yang

membawa atau orang yang namanya tercantum di cek tersebut2

Penggunaan alat transaksi pembayaran berupa cek berkembang pesat,

sehingga menimbulkan bermacam – macam manipulasi cek, yang salah satu

diantaranya cek kosong. Guna menghindari hal tersebut maka dunia perbankan

menciptakan alat transaksi pembayaran yang disebut Credit Card atau kartu

kredit. Kartu kredit merupakan kartu plastik yang berukuran 5, 5 x 8, 3 cm

dengan nama, tanda tangan, photo jangka waktu berlakunya dan nomor

pemegang kartu kredit yang tercantum diatasnya tersebut dapat digunakan

sebagai alat pembayaran pengganti uang tunai.3

Penggunaan kartu kredit dalam lalu lintas pembayaran ini sudah

cukup popular di negara maju seperti Amerika, Inggris, Jepang dan lain – lain.

Selain untuk menghindari adanya pemalsuan, resiko kehilangan, penodongan,

pencurian dan sebagainya. Kartu kredit juga memiliki keistimewaan yaitu lebih

praktis, selektif, luwes, ringkas, dan tak terbatas. Di Indonesia kartu kredit sudah

ada sejak tahun 1964, Hotel Indonesia telah menerima pembayaran dengan

menggunakan kartu kredit sebagai fasilitas yang diberikan kepada turis – turis

2 Amin Widjaja Tunggal, Kamus Manajemen Keuangan dan Akuntansi Perbankan (Jakarta, PT Rineka Cipta. 1997), h. 89

3 Subagyo, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, h. 39

Page 12: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

yang datang ke Indonesia. Tetapi baru pada tahun tujuh puluhan, kartu kredit

kelihatan sangat menonjol berkembang di Indonesia.4

Saat ini perusahaan yang menerbitkan kartu kredit tumbuh dengan

pesat. Berbagai cara ditempuh untuk menarik sebanyak mungkin pemegang kartu

baru. Hal ini karena bisnis kartu kredit merupakan lahan bisnis yang sangat

menggiurkan.

Penggunaan kartu kredit sebagai alat pembayaran mendapatkan

dukungan yang positif dari kalangan pedagang, pengusaha, dan juga para

konsumen. Sehingga tidak aneh kalau pada masa sekarang ini orang – orang

lebih banyak menggunakan kartu kredit untuk memenuhi kebutuhannya dan

memiliki kartu untuk keperluan yang bermacam – macam untuk keperluan yang

berbeda – beda. Sekarang ini tidak hanya dari kalangan tertentu saja yang

memakai kartu kredit, tetapi kalangan menengah kebawah maupun mahasiswa

banyak juga yang memiliki kartu kredit. Banyak keuntungan yang diperoleh

dengan menggunakan kartu kredit, karena kartu kredit merupakan suatu

instrumen yang dapat digunakan ditoko – toko, restoran, tempat hiburan dan lain

– lain. Dengan praktisnya penggunaan kartu kredit tersebut, maka banyak bank –

bank maupun lembaga keuangan lainnya yang kini mengeluarkan kartu kredit

dan juga banyak pedagang atau merchant yang juga menggunakan fasilitas ini.

4 Imam Prayogo Suryohadibroto dan Djoko Prakoso. Surat Berharga : Alat

Pembayaran Dalam Masyarakat Modern. (Jakarta, PT Rineka Cipta, 1995) cet 3 hal. 354

Page 13: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

Kartu kredit adalah alat pembayaran yang biasa digunakan dalam

pembayaran suatu transaksi atau pengganti uang tunai. Sewaktu – waktu kartu

kredit dapat dipergunakan untuk membeli atau membayar apa saja yang kita

inginkan, pada tempat dimana saja yang dapat menerima kartu kredit tersebut

atau dapat juga diuangkan. Dibandingkan dengan jenis kredit yang ditawarkan

dunia perbankan, kartu kredit merupakan kredit yang paling mudah dan instan

untuk disetujui dan syarat bank juga sederhana yaitu photo kopi KTP, slip gaji

atau surat keterangan penghasilan, photo dan keterangan lain yang dianggap

perlu.

Tidak hanya di bank maupun lembaga keuangan konvensional yang

mengeluarkan jenis kartu berupa kartu kredit, Bank Danamon Syariah juga

mengeluarkan jenis kartu kredit yang telah disesuaikan dengan prinsip – prinsip

syariah dinamakan Dirham Card yang diluncurkan pada hari jadinya yang ke 51

tanggal 16 Juli 2007, bekerja sama dengan MasterCard. Padahal, sebelumnya

kontroversi atas penerbitan kartu kredit syariah ini begitu kencang karena konsep

ini dikhawatirkan bertentangan dengan konsep syariah Islam. Bahkan, bank

muamalat secara tegas menolak mentah – mentah adanya kartu kredit syariah5.

Dari permasalahan tersebut, maka penulis tertarik untuk mengetahui aplikasi dari

Syariah Card – khususnya dari segi akad, membership fee (biaya keanggotaan),

ta’widh (ganti rugi), serta late charge (denda keterlambatan) yang

5 J. Fanwa, Zeiky dan Febrian, Ahmad. “Lepas Dari Si Bunga Ketemu sama

Ta’widh” Artikel diakses pada 15 Maret 2008 dari http//www. Kontan Online. Com

Page 14: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

terimplementasi pada produk Dirham Card. Oleh karena itu, penulis memberi

judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk

Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Penulis membatasi masalah yang dibahas hanya pada seputar Syariah

card, aplikasinya di Bank Danamon Syariah, serta pandangan syariah terhadap

penerapan syariah card.

Selanjutnya untuk mempermudah pembahasan maka permasalahan

dapat dituangkan sebagai berikut :

1. Apa problema akad pada syariah card (kartu kredit syariah)?

2. Adakah kesulitan – kesulitan yang dihadapi dalam penerapan akad syariah

card pada produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan yang telah penulis rumuskan diatas,

maka ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dari hasil penulisan skripsi

diantaranya :

1. Untuk mengetahui akad, membership fee (biaya keanggotaan), ta’widh (ganti

rugi) dan late charge (denda keterlambatan) pada syariah Card yang

Page 15: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

merupakan alat transaksi (pengganti uang tunai) yang dikeluarkan oleh

perbankan syariah.

2. Untuk mengetahui pandangan hukum Islam terhadap penerapan akad,

membership fee (biaya keanggotaan), ta’widh (ganti rugi) dan late charge

(denda keterlambatan) pada produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah.

3. Untuk mengetahui karakteristik seputar akad, membership fee (biaya

keanggotaan), ta’widh (ganti rugi) dan late charge (denda keterlambatan)

syariah card.

4. Untuk menelaah lebih lanjut tentang penerapan akad, membership fee (biaya

keanggotaan), ta’widh (ganti rugi) dan late charge (denda keterlambatan)

syariah card pada produk dirham card serta pandangan hukum Islam.

5. Untuk mengetahui system operasional yang diterapkan Bank Danamon

Syariah terutama pada akad, membership fee (biaya keanggotaan), ta’widh

(ganti rugi) dan late charge (denda keterlambatan) pada produk Dirham Card

di Bank Danamon Syariah.

Sedangkan manfaat dari penulisan skripsi ini, antara lain:

1. Untuk memberikan wawasan dan pengetahuan tentang sistem operasional

produk perbankan syariah yang berkaitan dengan akad, membership fee

(biaya keanggotaan, ta’widh (ganti rugi) dan late charge (denda

Page 16: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

keterlambatan) pada syariah card bagi penulis khususnya dan bagi

masyarakat pada umumnya.

2. Untuk menjadi salah satu khazanah pengembangan ilmu pengetahuan.

D. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

Pada penelitian ini akan digunakan jenis penelitian kualitatif, yaitu

data dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat, gambar, dan tidak dapat

dinyatakan dengan angka – angka.

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang penulis lakukan yakni pendekatan

deskriptif – analitis, yaitu suatu pendekatan yang mencoba menggambarkan

keadaan objek yang sedang diteliti serta menganalisisnya.

3. Jenis Data dan Sumber Data

Penulis didalam menyusun penelitian ini menggunakan jenis data

primer maupun sekunder. Jenis data primer adalah data yang diambil

langsung dari sumbernya seperti wawancara langsung ke narasumber,

merujuk ke buku asli pengarang tertentu. Sedangkan jenis data sekunder

adalah data yang diambil secara tidak langsung dari narasumber.

Page 17: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam proses pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan

metode studi kepustakaan (Library Research) dan melakukan wawancara

sesuai dengan permasalahan yang penulis bahas. Wawancara atau interview

adalah suatu cara untuk mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan

langsung kepada seorang informan atau seorang autoritas (seorang ahli atau

yang berwenang dalam suatu masalah6. Pertanyaan – pertanyaan yang

diajukan biasanya disiapkan terlebih dahulu yang diarahkan kepada informasi

– informasi untuk topic yang akan digarap7. Dalam hal ini, penulis

melakukan wawancara dengan pihak Bank Danamon Syariah. Sedangkan

kajian kepustakaan, penulis lakukan guna mencapai pemahaman secara

menyeluruh (komprehensif) tentang konsep dari permasalahan yang sedang

dikaji. Bahan yang penulis gunakan sebagai kajian pustaka ialah melalui

buku, majalah , surat kabar, serta artikel yang terkait dengan kajian yang

sedang dilakukan.

5. Teknik Analisa Data

Setelah selesai mengumpulkan data secara lengkap, tahapan

selanjutnya adalah analisis data. Pada tahap ini, data dikerjakan serta

dimanfaatkan sampai dapat berhasil menyimpulkan kebenaran – kebenaran

6 Gorys Keraf, Komposisi, (Semarang, Bina Putera,2001), Cet. Kedua belas,

h. 161 7 Ibid

Page 18: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

yang dapat dipakai untuk menjawab persoalan – persoalan yang diajukan

dalam penelitian.

Dalam informasi tersebut akan disajikan dalam bentuk deskriptif

eksploratif yang fungsinya untuk membandingkan keadaan atau status

fenomena. Dalam hal ini, penulis hanya menganalisa pada hal – hal yang

berkaitan dengan syariah card, aplikasinya pada produk dirham card di Bank

Danamon Syariah serta pandangan hukum Islam terhadap aplikasi syariah

card pada produk dirham card di Bank Danamon Syariah.

6. Pedoman Penulisan Laporan

Untuk pedoman penulisan laporan, penulis mengacu pada buku

Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Maret 2007.

E. Review Studi Terdahulu

Dari hasil kajian kepustakaan, maka penulis menemukan penelitian

yang telah dilakukan sebelumnya yakni:

1. Teguh Santoso. “Pidana Pencurian Kartu Kredit untuk Transaksi Jual Beli

melalui Internet menurut Hukum Islam dan Hukum Positif Indonesia.”

Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2007.

Page 19: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

Dalam skripsi ini membahas tentang pencurian kartu kredit dalam

transaksi jual beli melalui internet dilihat dari aspek hukum Islam dan hukum

Negara Republik Indonesia.

Hasil kajian penelitian skripsi ini diantaranya yakni: pertama

transaksi jual beli melalui internet pada dasarnya sama dengan transaksi jual

beli biasa, perbedaannya hanya pada cara dan teknik belanjanya; kedua

transaksi jual beli secara online memiliki dampak negatif, berupa timbulnya

jenis – jenis kejahatan baru pada dunia maya yang salah satunya adalah

pencurian dengan kartu kredit; ketiga menurut hukum Islam mengenai

tindakan carding dapat dikategorikan sebagai tindakan pencurian yang berarti

pengambilan harta benda secara sembunyi – sembunyi dari pemiliknya atau

orang yang menggantikan posisi pemiliknya, maka hukuman dari tindakan

pencurian adalah hukum potong tangan; keempat menurut hukum positif

mengenai tindakan carding dapat dikategorikan sebagai tindakan pencurian

sesuai dengan KUHP pasal 362, yang dikenakan hukuman penjara selama –

lamanya 5 tahun atau denda Rp 900,-; kelima analisa dari kedua hukum

tersebut mempunyai persamaan yaitu pada taraf pengertian carding yang

dapat dikategorikan sebagai tindakan pencurian; dan keenam dari beberapa

kesimpulan diatas, pada dasarnya kedua hukum tersebut spakat bahwa

tindakan yang merugikan orang lain akan mendapatkan hukumannya.

Page 20: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

2. Nurfaidah. “Analisis Persepsi Bankers (Danamon & DKI Syariah) dan

Masyarakat Terhadap Penerbitan Kartu Kredit Syariah.” Skripsi S1 Fakultas

Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

2008.

Dalam skripsi tersebut membahas tentang persepsi para banker di

Bank Danamon dan DKI Syariah serta masyarakat terhadap penerbitan kartu

kredit syariah ditinjau dari aspek akad, system control, mekanisme

pembayaran, dan batasan minimal kepemilikan kartu kredit syariah.

Hasil kajian penelitian skripsi tersebut, yaitu: Pertama, tidak ada

hubungan atau persamaan antara persepsi responden pria dan wanita bankers

Bank Danamon dengan akad serta mekanisme pembayaran pada kartu kredit

syariah. Sedangkan pada system control dan batasan minimal kepemilikan

kartu kredit syariah terdapat hubungan atau persamaan persepsi antara pria

dan wanita bankers Bank Danamon; Kedua, tidak ada hubungan atau

persamaan antara persepsi responden pria dan wanita bankers Bank DKI

Syariah dengan system control serta mekanisme pembayaran pada kartu

kredit syariah. Sedangkan pada akad dan batasan minimal kepemilikan kartu

kredit syariah terdapat hubungan atau persamaan persepsi antara pria dan

wanita bankers Bank DKI Syariah; Ketiga, ada hubungan atau persamaan

antara persepsi masyarakat responden pria dan wanita dengan akad, system

Page 21: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

control, mekanisme pembayaran pada kartu kredit syariah, serta batasan

minimal kepemilikan kartu kredit syariah.

F. Sistematika Penelitian

Merujuk pada semua yang telah diuraikan diatas dan metode yang

digunakan serta dalam rangka memudahkan penulisan skripsi, maka pembahasan

dibagi menjadi lima bab yang disusun sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, review studi terdahulu, serta sistematika penelitian.

BAB II SEPUTAR SYARIAH CARD

Dalam bab ini diuraikan tentang pengertian syariah card, perkembangan syariah card, pihak – pihak yang

terkait dalam syariah card, serta akad syariah card yang terdiri dari akad kafalah, akad ijarah, dan akad

qard

BAB III GAMBARAN UMUM BANK DANAMON SYARIAH

Bab ini membahas tentang sejarah pendirian, visi dan misi, struktur organisasi, serta produk dan jasa

yang telah di keluarkan.

BAB IV APLIKASI SYARIAH CARD PADA PRODUK DIRHAM CARD

DI BANK DANAMON SYARIAH

Bab ini membahas tentang pengertian dirham card di bank Danamon

Syariah, jenis – jenis dirham card di bank Danamon Syariah,

keistimewaan dirham card di Bank Danamon Syariah, persyaratan

atau prosedur memiliki dirham card di bank Danamon Syariah, biaya

– biaya (fee) yang dikenakan terhadap pemegang kartu (card holder)

Page 22: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

dirham card di Bank Danamon Syariah, ta’widh dan late charge

dirham card di bank Danamon Syariah, akad produk dirham card di

bank Danamon Syariah, serta analisis syariah terhadap aplikasi

syariah card di bank Danamon Syariah yang meliputi Analisis

terhadap aplikasi akad dirham card di bank Danamon Syariah, analisis

terhadap aplikasi biaya keanggotaan dirham card di bank Danamon

Syariah, analisis terhadap aplikasi ta’widh (ganti rugi) dan late charge

(denda keterlambatan) dirham card di Bank Danamon Syariah.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini penulis menyimpulkan pembahasan dan memberikan

saran – saran.

Page 23: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

BAB II

TINJAUAN UMUM SYARIAH CARD

A. Pengertian Syariah Card

Syariah berasal dari kata yang berarti syariat, ajaran, undang –

undang, hukum.8 Sedangkan yang dimaksud dengan Syariah Card adalah kartu

yang berfungsi seperti kartu kredit yang hubungan hukum (berdasarkan sistem

yang sudah ada) antara para pihak berdasarkan prinsip Syariah.9

Sedangkan yang dimaksud dengan kartu kredit atau kredit card adalah

uang plastik yang diterbitkan oleh suatu institusi yang memungkinkan pemegang

kartu untuk memperoleh kredit atas transaksi yang dilakukannya dan

pembayarannya dapat dilakukan secara angsuran dengan membayar sejumlah

bunga (finance charge) atau sekaligus pada waktu yang telah ditentukan.10

Walaupun berdasarkan definisi diatas syariah card berfungsi seperti

kartu kredit, tetapi pada syariah card tidak memberlakukan bunga yang identik

dengan riba. Oleh karenanya, pada syariah card menggunakan mekanisme akad

yang berdasarkan prinsip syariah. Akad yang digunakan dalam syariah card

adalah kafalah, qardh dan ijarah. Didalam syariah card juga terdapat ketentuan

8 Munir Baalbaki dan Rohi Baalbaki, Kamus AlMaurid, (Surabaya: Halim Jaya, 2006), h. 509

9 Fatwa DSN No. 54/DSN-MUI/X/2006 tentang Syariah Card, h. 1 10 Ibrahim, Johannes. Kartu Kredit Dilematis Antara Kontrak dan Kejahatan

(Bandung: PT Refika Aditama, 2004), h. 11

Page 24: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

tentang batasan (dwabith wa hudud), yakni tidak menimbulkan riba; tidak

digunakan untuk transaksi yang tidak sesuai dengan syariah; tidak mendorong

pengeluaran yang berlebihan (israf), dengan cara antara lain menetapkan pagu

maksimal pembelanjaan; pemegang kartu harus memiliki kemampuan financial

untuk melunasi pada waktunya; dan tidak memberikan fasilitas yang

bertentangan dengan syariah.11

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya fungsi

syariah card sama dengan kartu kredit. Walaupun demikian, antara syariah card

dengan kartu kredit terdapat perbedaan mendasar, yakni pada kartu kredit

menetapkan bunga atas pinjaman yang diberikan beserta transaksi yang terkait

dengan penggunaan kartu kredit tersebut tetapi pada syariah card hubungan

transaksi berdasarkan akad, yaitu akad kafalah, ijarah, serta qardh.

B. Perkembangan Syariah Card

Pada tahun 1996, AmBank Berhard di Malaysia meluncurkan Kartu

Syariah yang menggunakan istilah Al Taslif Credit Card dengan skema Bai

Bitsaman Ajil. Ternyata skema tersebut dianggap kurang sukses lalu diganti

dengan skema Bai Al Inah. AmBank Berhad merupakan pelopor produsen kartu

syariah di Asia bahkan di Dunia. Al Taslif Credit Card yang diluncurkan

AmBank Berhad dengan skema Bai Al Inah dinilai sukses. Dengan melihat

11 Fatwa DSN No 54/DSN-MUI/X/2006 tentang Syariah Card, h. 2

Page 25: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

kesuksesan AmBank Berhad dengan Al Taslif Credit Cardnya, pada tahun 2002

ABC (Arab Banking Corporation) Islamic Bank Timur Tengah meluncurkan

kartu syariah dengan nama Al Buroq dengan menggunakan skema Bai Bitsaman

Ajil. Selanjutnya pada pertengahan tahun 2002, Bank Islam Malaysia Berhad

(BIMB) meluncurkan kartu syariah dengan nama Bank Islam Card (BIC) dengan

menggunakan skema Qard wal Baiul Al Inah.12

Sedangkan di Indonesia, kartu syariah (Syariah Card) pertama kali

diluncurkan oleh Bank Danamon Syariah pada bulan juli 2007 yang bernama

Dirham Card dengan menggunakan skema akad Kafalah, Ijarah, dan qardh.13

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa syariah card pertama kali

diterbitkan oleh AmBank Berhard di Malaysia pada tahun 1996 dengan nama Al

Taslif Credit Card menggunakan skema Bai Bitsaman Ajil. Sedangkan di

Indonesia Syariah Card pertama kali diterbitkan pada tahun 2007 oleh Bank

Danamon Syariah dengan nama Dirham Card menggunakan skema akad kafalah,

ijarah, dan qardh.

C. Pihak – pihak Terkait dalam Syariah Card

Syariah Card dalam transaksinya melibatkan berbagai pihak yang satu

sama lain terikat perjanjian, baik mengenai hak maupun kewajibannya. Adapun

12 Majalah Modal, edisi No. 8/1 juni 2003, h.16-17 13 Majalah Sharing, edisi 10 thn I – agustus 2007, h. 44-45

Page 26: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

para pihak yang terkait dalam sistem kerja Syariah Card, yakni penerbit kartu

(mushdir al – bithaqah), Pemegang Kartu (hamil al – bithaqah), dan Penerima

Kartu (Merchant, tajir atau qabil al – bithaqah). 14

Penerbit kartu (mushdir al – bithaqah) atau disebut juga Issuer Bank

memiliki hak untuk menagih pembayaran dari pemegang kartu atau Card holder

serta mempunyai kewajiban untuk melakukan pembayaran kepada merchant.15

Pemegang Kartu (hamil al – bithaqah) atau disebut juga Card holder

adalah seseorang yang telah diberi kepercayaan oleh pihak penerbit kartu untuk

menggunakan kartu dalam melakukan transaksi dengan merchant yang telah

ditetapkan oleh pihak penerbit.16

Penerima Kartu (Merchant, tajir atau qabil al – bithaqah) adalah

seseorang atau perusahaan yang melakukan kerjasama dengan Bank penerbit

kartu dalam menerima kartu sebagai pembayaran atas transaksi barang atau jasa

yang dijualnya, sesuai dengan ketentuan – ketentuan yang telah disepakati dalam

perjanjian kerjasama.17

14 Fatwa DSN No 54/DSN-MUI/X/2006 tentang Syariah Card, h. 1 15 Ibrahim, Kartu Kredit Dilematis Antara Kontrak dan Kejahatan, h. 22 16 Ibid, hal. 23 17 Ibid, h. 22

Page 27: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa Syariah Card, seperti

Kartu Kredit, terdapat 3 (tiga) pihak terkait dalam sistem kerjanya, yaitu penerbit

kartu (mushdir al – bithaqah), pemegang kartu (hamil al – bithaqah), dan

penerima kartu (merchant, tajir atau qabil al – bithaqah).

D. Akad Syariah Card

1. Akad Kafalah

a. Pengertian kafalah

Kafalah menurut bahasa berarti dhaman (jaminan).18 Sedangkan

secara syara’ kafalah sebagaimana diutarakan ahli fiqh mazhab Hanafi yakni

penggabungan tanggungan seorang kafīl (pihak penjamin) dengan tanggungan

ashīl (orang yang ditanggung) untuk memenuhi tuntutan dirinya, atau utang, atau

barang, atau suatu pekerjaan. Menurut kalangan Ulama Fikih lainnya kafalah

adalah penggabungan dua tanggungan dalam pemenuhan tuntutan dan utang. 19

b. Landasan Hukum Kafalah

Landasan syariah mengenai Kafalah antara lain:

1) Firman Allah SWT QS Yunus (10): 72

18 Baalbaki, Kamus AlMaurid, h. 561 19 Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah, (Jakarta: Penapundi Aksara, 2006), h.303

Page 28: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

Artinya: “Penyeru-penyeru itu berkata: ‘Kami kehilangan piala raja, dan siapa yang dapat mengembalikannya akan memperoleh bahan makanan (seberat) beban unta, dan Aku menjamin terhadapnya’”.

2) Al – Hadis dari Abu ‘Āshim dari Yazid ibn ‘Ubaid dari Salmah Ibn

Akwa’

Artinya: “Telah dihadapkan kepada Rasulullah saw. (mayat seorang laki-laki

untuk dishalatkan)…. Rasulullah saw. Bertanya ‘Apakah dia mempunyai warisan?’ Para sahabat menjawab,’Tidak.’ Rasulullah bertanya lagi,’Apakah dia mempunyai utang?’ Sahabat menjawab ‘ya, sejumlah tiga dinar.’ Rasulullah pun menyuruh para sahabat untuk menshalatkannya (tetapi beliau sendiri tidak). Abu Qatadah lalu berkata, ‘Saya menjamin utangnya, ya Rasulullah.’ Maka Rasulullah pun menshalatkan mayat tersebut.’” (H.R. al Bukhari)

c. Rukun dan Syarat Kafalah

1) Kafīl, yaitu orang yang berkewajiban untuk memenuhi tuntutan makfūl

bihi (orang yang ditanggung). Seorang kafīl diharuskan memenuhi

kriteria balig, berakal, berwenang penuh atas urusan hartanya, dan rela

dengan adanya kafalah. Kafīl disebut juga dengan dhāmin (orang yang

menjamin), za’īm (penanggung jawab), hāmil (orang yang menanggung

beban), dan qābil (orang yang menerima tanggungan).

2) Ashīl atau makfūl anhu adalah orang yang berutang yang akan

ditanggung. Seorang ashīl tidak disyaratkan balig, hadir, dan rela dengan

Page 29: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

adanya kafalah. Bahkan ashīl berlaku pada anak kecil, orang gila, dan

yang tidak hadir.

3) Makfūl lahu adalah orang yang memberikan utang. Pihak penjamin

disyaratkan untuk mengenalnya, hal itu dimaksudkan agar jaminan tidak

menjadi kemudharatan. Juga tidak disyaratkan mengetahui sesuatu yang

menjadi tanggungan.

4) Makfūl bihi adalah orang, barang, atau pekerjaan yang wajib dilaksanakan

oleh makfūl anhu (orang yang ditanggung). 20

d. Macam - macam Kafalah

1) Kafalah dengan jiwa

Kafalah dengan jiwa dikenal juga dengan sebutan jaminan muka,

yaitu komitmen kafīl untuk menghadirkan orang yang ditanggung kepada makfūl

lahu. Sah apabila seseorang mengatakan, “Aku sebagai kafīl untuk

(menghadirkan) badan atau wajahnya,” atau “Aku sebagai penjamin,” atau “Aku

menjadi penanggung” dan semisalnya. Hal itu dibolehkan bila mengenai perkara

yang berhubungan dengan hak manusia. Dalam hal ini, orang yang dijamin tidak

20 Sayyid sabiq, Fiqih Sunnah,h.303

Page 30: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

diharuskan mengetahui perkara tersebut, karena kafalah menyangkut badan,

bukan harta.

Kalangan pengikut mazhab Hanafi menyatakan bahwa kafīl

(penjamin) harus ditahan hingga ia dapat menghadirkan orang itu atau hingga ia

mengetahui bahwa orang itu telah mati. Dalam keadaan seperti ini, ia tidak

berkewajiban untuk membayar dengan harta, kecuali jika ia mensyaratkan untuk

dirinya. Mereka mengtakan bahwa jika ashīl telah meninggal dunia, maka kafīl

tidak mesti membayar kewajibannya, karena ia tidak menjamin harta, melainkan

hanya orangnya. Oleh karena itu, tidak ada keharusan untuk menunaikan apa

yang tidak dijaminnya. Beginilah pendapat yang masyhur menurut Imam Syafi’i.

Kafīl dinyatakan lepas tanggung jawabnya apabila orang yang ia

tanggung meninggal dunia. Akan tetapi, kedudukan itu digantikan oleh ahli

warisnya dalam hal tuntutan mengenai menghadirkan orang yang ia jamin

tersebut.

2) Kafalah dengan harta

Kafalah dengan harta adalah komitmen kafīl atas kewajibannya untuk

menjaminnya berupa harta. Jenis ini ada tiga macam, yaitu:

a) Kafalah bid-dain, yaitu komitmen kewajiban pembayaran utang yang

menjadi tanggungan orang lain. Dalam perkara utang, disyaratkan bahwa

pertama, utang tersebut dinyatakan benar adanya pada saat terjadinya

transaksi jaminan. Seperti, utang qiradh, upah, dan mahar. Jika tidak, maka

Page 31: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

tidak sah. Hal ini menurut mazhab Syafi’I, Muhammad bin Hasan, serta az-

Zahiriah. Sedangkan Abu Hanifah, Malik, dan Abu Yusuf berpendapat

bahwa dibolehkan hal seperti itu. Mereka mengatakan bahwa menjamin

sesuatu yang tidak wajib ditanggung, maka hukumnya adalah sah. Kedua,

status barang diketahui. Karena itu tidak sah menjamin barang yang tidak

diketahui karena hal itu merupakan gharar. Apabila seseorang mengatakan,

“aku jamin untukmu apapun yang ada pada tanggungan si Fulan, “ sedangkan

mereka sama-sama tidak mengetahui jumlah barangnya, maka hal seperti itu

tidak sah. Ini menurut kalangan mazhab Syafi’I dan Ibnu Hazm. Sedangkan

Abu Hanifah, Malik, dan Ahmad mengatakan, “jaminan seseorang yang tidak

diketahui adalah sah,”

b) Kafalah dengan barang atau kafalah dengan penyerahan, yaitu komitmen

untuk menyerahkan barang tertentu yang ada ditangan orang lain, misalnya

mengembalikan barang yang dirampas oleh pelaku ghasab dan menyerahkan

barang jualan kepada si pembeli. Juga disyaratkan bahwa barang yang

dijaminuntuk pihak ashiil seperti dalam asus ghasab. Apabila berbentuk

bukan jamina – seperti ‘ariyah (pinjaman) dan wadi’ah (titipan) – maka

kafalah tidak sah (berlaku).

c) Kafalah bid-darak (penyusulan), maksud ad-darak adalah barang jualan yang

diketahui adnya bahaya karena telah adanya transaksi penjualan barang.

Berarti ia sebagai jaminan untuk hak si pembeli kepada si penjual, apabila

Page 32: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

barang yang dijual terdapat orang yang lebih berhak. Misalnya, jika terbukti

bahwa barang yang dijual adalah milik orang lain yang bukan milik penjual

awal atau barang itu adalah barang gadaian.21

e. Akibat Hukum Kafalah

1) Apabila orang yang dijamin tidak ada atau hilang (ghaib), maka kafīl

bertanggung jawab dan tidak bisa terlepas dari kafalah, kecuali dengan

pemenuhan utangnya atau ashīl. Atau orang yang mengutangkan

menyatakan bebas untuk kafīl dari utang atau ia mengundurkan diri dari

kafalah. Ia berhak mengundurkan diri karena itu persoalan haknya.

2) Merupakan hak bagi makfūl lahu orang yang mengutangkan) untuk

membatalkan akad kafalah dari pihaknya, sekalipun orang yang makfūl

anhu dan kafīl tidak merelakannya, karena hak pembatalan bukan hak

bagi makfūl anhu dan kafīl.22

2. Akad Ijarah

a. Pengertian Ijarah

21 ibid, h. 305-307

22 ibid, h. 308

Page 33: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

Secara bahasa, kata ijarah berasal dari kata ajru yang berarti gaji,

ongkos kerja, upah, uang jasa.23 Dalam syariat Islam ijarah adalah jenis akad

untuk mengambil manfaat dengan kompensasi.24

b. Landasan Hukum Ijarah

1) Firman Allah SWT QS Al Baqarah (2): 233

Artinya: “Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, Maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. bertakwalah kamu kepada Allah dan Ketahuilah bahwa Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.”

2) Al Hadis

Artinya; “Dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah bersabda, ‘berikanlah upah pekerja sebelum keringatnya kering.’” (HR Ibnu Majah)

23 Baalbaki, Kamus AlMaurid, h. 21 24 Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah, h. 203

Page 34: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

c. Rukun dan Syarat Ijarah

Pihak pemilik yang menyewakan manfaat sesuatu disebut mu’ajjir.

Adapun pihak yang menyewa disebut musta’jir. Dan sesuatu yang diambil

manfaatnya disebut ma’jur. Sedangkan jasa yang diberikan sebagai imbalan atas

manfaat tersebut disebut ajrah atau ujrah.25

Akad ijarah dianggap sah setelah ijab kabul dilakukan dengan lafadz

sewa atau lafadz lain yang menunjukkan makna sama.

Kedua pihak yang melakukan akad disyaratkan memiliki kemampuan,

yaitu berakal dan dapat membedakan (baik dan buruk). Jika salah satu pihak

adalah orang gila atau anak kecil, akadnya dianggap tidak sah.

Para penganut mazhab Syafi’I dan Hanbali menambahkan syarat lain

yaitu balig. Jadi, menurut mereka, akad anak kecil meski sudah tamyiz ,

dinyatakan tidak sah jika belum balig.

3. Akad Qardh

a. Pengertian Qardh

25

Page 35: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

Menurut bahasa, kata qardh berarti pinjaman, bantuan. 26 Qardh

adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta

kembali atau dengan kata lain meminjamkan tanpa mengharapkan imbalan.27

b. Landasan Hukum Qardh

1) Firman Allah SWT QS Al Hadīd (57): 11

Artinya: “ Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, Maka Allah akan melipat-gandakan (balasan) pinjaman itu untuknya, dan dia akan memperoleh pahala yang banyak”.

2) Al Hadis

Artinya: “Ibnu Mas’ud meriwayatkan bahwa Nabi saw. Berkata, ‘Bukan seorang muslim (mereka) yang meminjamkan muslim (lainnya) dua kali kecuali yang satunya adalah senilai sedekah.’” (HR Ibnu Majah)

c. Rukun dan Syarat Qardh

Adapun yang menjadi rukun qardh adalah :

26 Baalbaki, Kamus Al Maurid, h. 714 27 Muhammad Syafi’I Syafii Antonio. Bank Syariah : Dari Teori ke Praktik.

(Jakarta : Gema Insani, 2001) h. 131

Page 36: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

1) Muqridh (pemilik barang/yang memberikan pinjaman)

2) Muqtaridh (peminjam)

3) Qardh (objek / barang yang dipinjamkan)

4) Ijab qabul

Sedangkan syarat – syarat yang harus dipenuhi dalam akad qardh adalah

sebagai berikut :

1) Orang yang melakukan akad (muqridh dan muqtaridh) harus baligh dan

berakal. Akad qardh ini menjadi tidak sah apabila yang berakad itu anak

kecil, orang gila dan dipaksa oleh seseorang.

2) Qardh (objek/barang yang dipinjamkan) harus berupa maal mutaqawwim

(harta yang menurut syara’ boleh digunakan/dikonsumsi). Mengenai jenis

harta benda yang dapat menjadi objek utang piutang terdapat perbedaan

pendapat dikalangan fuqaha. Menurut Hanafiah, akad utang piutang hanya

berlaku pada harta benda mistlayat, yaitu harta benda yang banyak

padanannya, yang lazim dihitung melalui timbangan, takaran, dan satuan.

Sedangkan harta benda qimiyat tidak sah dijadikan objek utang piutang

seperti hasil seni, rumah, tanah, hewan, dan lain-lain. Namun menurut

Malikiyah, Syafi’iyah, dan Hanabilah setiap harta yang dapat diberlakukan

Page 37: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

atasnya akad salam dapat biberlakukan atasnya akad utang piutang, baik

berupa harta benda mistliyat maupun qimiyat.

3) Ijab qabul harus dilakukan dengan jelas, sebagaimana jual beli dengan

menggunakan lafal qardh atau yang sepadan dengannya. Menurut Maliki,

pemilikan terjadi dengan akad saja sekalipun serah terima belum terjadi.28

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa kafalah adalah

penggabungan tanggungan seorang kafīl (pihak penjamin) dengan tanggungan

ashīl (orang yang ditanggung) untuk memenuhi tuntutan dirinya, atau utang, atau

barang, atau suatu pekerjaan. Sedangkan ijarah adalah jenis akad untuk

mengambil manfaat dengan kompensasi. Sementara yang dimaksud dengan

qardh adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta

kembali atau dengan kata lain meminjamkan tanpa mengharapkan imbalan.

28 Azharudin Lathif, Fikih Muamalat, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005) h. 151-152

Page 38: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

BAB III

PROFIL BANK DANAMON SYARIAH

A. Sejarah Singkat Bank Danamon Syariah

1. Bank Danamon

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon) didirikan pada tahun 1956

dengan nama PT Bank Kopra Indonesia. Pada tahun 1976 namanya menjadi Bank Danamon

Indonesia hingga kini. Bank Danamon menjadi bank devisa swasta pertama di Indonesia tahun

1976 dan Perseroan Terbuka pada tahun 1989. 29

Pada tahun 1997, sebagai akibat krisis moneter Asia, Bank Danamon mengalami

kesulitan likuiditas dan diambil alih oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) sebagai

bank BTO. Pada tahun 1999, Pemerintah Indonesia melalui BPPN merekapitalisasi Bank Danamon

dengan obligasi pemerintah senilai Rp 32 triliun. Saat itu juga, sebuah bank BTO dilebur ke

Perseroan sebagai bagian dari program pembenahan BPPN. Pada tahun 2000, delapan bank BTO lainnya dilebur ke dalam Bank Danamon.

Namun sebagai surviving entity, Bank Danamon bangkit menjadi salah satu pilar perbankan

nasional. Dalam kurun waktu tiga tahun berikutnya, Bank Danamon melakukan restrukturisasi

luas mencakup manajemen, manusia, organisasi, sistem, nilai prilaku serta identitas perusahaan.

Upaya ini berhasil meletakkan fondasi maupun prasarana baru bagi Perseroan guna meraih

pertumbuhan berdasarkan transparasi, responsibilitas, integritas dan profesionalisme (TRIP). Pada tahun 2003, Bank Danamon diambil alih oleh Konsorsium Asia Finance

Indonesia sebagai pemegang saham pengendali. Dengan kendali manajemen baru, serta modal

180-hari pemetaan modal bisnis dan strategi baru, Bank Danamon terus menjalani perubahan

transformasional yang dirancang untuk dijadikannya sebagai bank nasional terkemuka dan pelaku

regional unggulan.30

29 http//www.danamon.co.id 30 ibid

Page 39: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

kota – kota besar seperti Jakarta, Bukit Tinggi, Banda Aceh,

Surabaya, Martapura, Solo, dan Makassar serta 3 Unit Kantor Cabang

Pembantu Syariah (KCPS) di Jakarta dan 7 Cabang Office Channeling di

Jakarta serta 5 cabang Office Channeling di wilayah Jawa Timur. Per 30 juni

2007 dana pihak ketiga Bank Danamon Syariah telah mencapai Rp 455

miliar, sementara total pembiayaan dalam berbagai bentuk skema syariah

sebesar Rp 309 miliar, dan total aset mencapai Rp 549 miliar.31

Berdasarkan aspek sejarah berdirinya Bank Danamon Syariah

diatas, maka penulis berpendapat bahwa bahwa Bank Danamon Syariah

merupakan Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Danamon dan bukan Bank

Umum Syariah (BUS). Jadi, secara struktural Bank Danamon Syariah masih

dibawah Bank Danamon.

B. Visi, Misi dan Nilai Bank Danamon Syariah

1. Visi

Kita peduli dan membantu jutaan orang mencapai kesejahteraan.

2. Misi

Danamon bertekad untuk menjadi “Lembaga Keuangan Terkemuka” di Indonesia

yang keberadaannya diperhitungkan.

Suatu organisasi yang terpusat pada nasabah, yang melayani semua segmen

dengan menawarkan nilai yang unik untuk masing-masing segmen, berdasarkan keunggulan

penjualan dan pelayanan, dan di dukung oleh teknologi kelas dunia.

31 Siaran Press/press release, No. 21/VIII/Humas-BDI/2007, Jakarta, 15

Agustus 2007, h. 3-4

Page 40: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

Aspirasi kami adalah menjadi perusahaan pilihan untuk berkarya dan yang dihormati

oleh nasabah, karyawan, pemegang saham, regulator dan komunitas dimana kami berada.

3. Nilai

Peduli, Jujur, Mengupayakan yang Terbaik, Kerjasama, Profesionalisme yang Disiplin. 32

Penulis berpendapat bahwa visi, misi, serta nilai yang ingin dicapai

oleh Bank Danamon merupakan suatu upaya yang ingin dicapai oleh instansi yang

bersangkutan.

C. Struktur Organisasink Danamon Syariah

1. Dewan Komisaris

a. Komisaris Utama : NG KEE CHOE

Menjabat sebagai komisaris Bank Danamon sesuai keputusan

RUPST pada bulan Maret 2004, dan selanjutnya diangkat sebagai Komisaris

Utama pada RUPST bulan Mei 2006. Menyelesaikan pendidikan di

Singapore University dan telah mempunyai berbagai pengalaman antara lain

di DBS Bank, Wing Lung Bank Ltd dan Singapore International Foundation.

Saat ini menduduki jabatan di beberapa perusahaan terkemuka seperti;

Singapore Power Limited, Singapore Airport Terminal Services, Ltd dan

Singapore Exchange Limited (SGX).

b. Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen : JB. KRISTIADI

32 http//danamon.co.id

Page 41: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

Menjabat sebagai Komisaris Bank Danamon sesuai keputusan

RUPST Mei 2005, memperoleh gelar PhD dari Sorbonne University,

Perancis tahun 1979. Pernah menjabat sebagai Direktur Pembinaan Kekayaan

Negara Departemen Keuangan, Direktur Pembinaan Anggaran Lain-lain dan

Kekayaan Negara Departemen Keuangan, dan Ketua Lembaga Administrasi

Negara RI sampai tahun 1998. Selanjutnya menjabat sebagai Asisten V

Menteri Koordinator Bidang Pengawasan, Pembangunan, dan

Pendayagunaan Aparatur Negara sampai tahun 1999, Deputi IV Menteri

Negara Pendayagunaan Aparatur Negara sampai tahun 2001 dan Sekretaris

Menteri Negara Komunikasi dan Informasi. Pada saat ini menjabat sebagai

Sekretaris Jendral Departemen Keuangan RI dan Komisaris PT Bank Negara

Indonesia (Persero) Tbk.

c. Komisaris/Komisaris Independen : MILAN ROBERT SHUSTER

Menjabat sebagai Komisaris Bank Danamon sejak tahun 2000.

Memperoleh gelar Doctor of Philosophy, program International Economics

and Law dari University of Oxford. Beliau bergabung dengan Asian

Development Bank tahun 1970-1974, kemudian bergabung dengan Inter

Alpha Asia – Hong Kong (ING Bank). Beliau kemudian bergabung dengan

National Bank of Canada pada tahun 1979-1991. Beliau menjabat sebagai

Komisaris pada PT Bank Private Development Finance Company di

Page 42: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

Indonesia Tbk (PDFCI) sebelum bergabung dengan Bank Danamon pada

tahun 1999 sebagai Direktur Utama.

d. Komisaris : GAN CHEE YEN

Menjabat sebagai Komisaris Bank Danamon sejak 2003. Meraih

gelar sarjana jurusan Akuntansi dari National University of Singapore.

Memulai karir sebagai Auditor PricewaterhouseCoopers pada Mei 1984.

Kemudian bergabung dengan Showa Leasing (S) Pte Ltd pada September

1986. Menduduki posisi sebagai Manajer Senior Keuangan di Singapore

Technologies Marine Ltd selama 8 tahun dimulai pada pertengahan tahun

1988, sebelum akhirnya menjadi Direktur Keuangan Singapore Technologies

Pte Ltd. Pada saat menjabat sebagai Senior Managing Director, Strategic

Development Temasek Holdings (Pte) Ltd, selain menjabat di beberapa

perusahaan yang terkait dengan Temasek lainnya.

e. Komisaris/Komisaris Independen : HARRY ARIEF SOEPARDI SUKADIS

Menjabat sebagai Komisaris Bank Danamon sejak 2003. Meraih

gelar sarjana jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi – Universitas Padjadjaran

tahun 1982. Selama 7 tahun menjabat sebagai General Manager Divisi

Akunting di PT Indosat Tbk, perusahaan penyedia jasa telepon dan

multimedia Indonesia. Pada tahun 1993, menduduki posisi Manajer Akunting

dan Divisi Kontrol PT Semen Cibinong Tbk selama 7 tahun. Kemudian

Page 43: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

bergabung dengan BPPN pada tahun 2000 dengan posisi terakhir sebagai

Direktur Keuangan BPPN.

f. Komisaris : LIEW CHENG SAN VICTOR

Diangkat menjadi komisaris Bank Danamon sesuai keputusan

RUPST pada bulan Maret 2004. Menyelesaikan pendidikan di University of

Singapura pada tahun 1973 pada bidang Ilmu Sosial dan memulai karir

sebagai Head of Treasury di First National Bank of Chicago Singapore

Branch pada tahun 1973. Setelah itu memiliki berbagai pengalaman dan

jabatan yang strategis di Singapore Commodity Exchange Ltd, CapitaLand

Financial Ltd, Fullerton Fund Management Company Ltd dan ST Treasury

Services Ltd.

g. Komisaris/Komisaris Independen : MANGGI T. HABIR

Menjabat sebagai Komisaris Bank Danamon sesuai keputusan

RUPST Mei 2005, memperoleh gelar Master in Business Administration dari

University of Michigan, dan Master in Public Administration dari Harvard

University. Selama tahun 1981-1982 dan 1985-1990, beliau pernah bekerja

untuk Citibank N.A. Jakarta dalam bidang Corporate Banking. Capital

Market dan Financial Institution, dengan jabatan terakhir sebagai Vice

President. Pada tahun 2000 sampai dengan 2001 menjabat sebagai Advisor

Badan Penyehatan Perbankan Nasional, kemudian selama tiga tahun

menjabat sebagai Direktur Riset PT. Bahana Securities, selanjutnya sebagai

Page 44: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

Presiden Direktur PT Pefindo dari tahun 1998 sampai 2001. Jabatan terakhir

beliau adalah Director & Team Leader pada Financial Services Group di

Standard &. Poor's, Singapore. 33

2. Dewan Direksi

a. Direktur Utama : SEBASTIAN PAREDES

Diangkat sebagai anggota Direksi Bank Danamon melalui RUPST

Mei 2005. Sebelum menjalani masa tugasnya pada saat ini, beliau adalah

Managing Director dan Chief Country Officer Citigroup di Afrika Selatan,

yang mencakup bisnis Citigroup di Afrika Selatan dan wilayah Sub-Sahara

Afrika yang terdiri dari 11 negara. Sebastian memulai karirnya sebagai CFO

Confiteca di industri makanan, kemudian bergabung ke Citibank Ekuador

sebagai Credit and Risk Analyst pada 1985 dan ditunjuk sebagai Country

Head di Ekuador dalam kurun waktu 3 tahun. Selama 18 tahun berkarir di

Citigroup, beliau telah menduduki posisi sebagai Country Head dan Business

Heads di berbagai negara, termasuk Ekuador, Turki dan Afrika Selatan.

Sebastian memperoleh gelar MBA dari Instituo de Empresa - Madrid,

Spanyol dan gelar Bachelor of Science dari California University - Fresno,

California.

33 ibid

Page 45: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

b. Direktur : MULIADI RAHARDJA

Menjabat sebagai Direktur Bank Danamon sejak 1999.

Memperoleh gelar MBA dari Sloan School of Management, Massachusetts

Institute of Technology, USA pada tahun 1998. Memulai karir sebagai

Konsultan pada sebuah Management Consultant di Jakarta pada tahun 1983

dan bergabung dengan PT Sepatu Bata Indonesia Tbk pada tahun 1984.

Bergabung dengan Lippo Group pada tahun 1985 di bagian Asuransi,

Garmen dan Perbankan. Setelah menjabat sebagai Deputi Group Head di

bidang MIS dan account, Budget Planning dan Control di Lippo, pada tahun

1989, beliau bergabung dengan Bank Danamon dan menjabat sebagai

Pemimpin Cabang Tangerang. Menduduki posisi akhir sebagai Kepala Divisi

Perencanaan, Strategi dan Anggaran sebelum diangkat sebagai Direksi Bank

Danamon.

c. Direktur/Direktur Kepatuhan : ANIKA FAISAL

Menjabat sebagai Direktur Bank Danamon sejak 2002.

Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia. Memulai karir

di Bank Niaga pada tahun 1990 dan terakhir menjabat sebagai Legal Division

Head. Bergabung dengan salah satu Law Firm di Jakarta sebelum pindah ke

Page 46: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

BPPN sebagai Staff Ahli Ketua dan Wakil Ketua BPPN pada tahun 1999-

2002. Sejak tahun 2002, bergabung di Bank Danamon sebagai Kepala Divisi

Hukum dan pada bulan Mei 2002 menjabat sebagai Direktur Bank Danamon.

Beliau juga mengikuti berbagai program pelatihan perbankan dan manajemen

baik di Indonesia maupun di manca negara.

d. Direkur : HENDARIN SUKARMADJI

Diangkat sebagai Direktur Bank Danamon melalui RUPST Mei

2005. Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas

Padjadjaran, Bandung, Indonesia dan telah mengikuti berbagai pelatihan

profesional baik di dalam maupun di luar negeri. Selama lebih dari 25 tahun,

beliau bekerja di Bank Expor Impor - Persero dan terakhir menjabat sebagai

Kepala Biro Perbankan Internasional pada tahun 1999. Selanjutnya beliau

bergabung dengan BPPN sebagai Koordinator Tim Pengelola Sementara

bank-bank yang dibekukan, dan menjadi Komisaris Utama PT Dinners Jaya

Indonesia Internasional sampai tahun 2001. Jabatan terakhir beliau adalah

sebagai Direktur PT Bank Agroniaga.

e. Direktur : ALI RUKMIJAH

Diangkat sebagai Direktur Bank Danamon melalui RUPST Mei

2006. Bekerja di Bank Danamon sejak 1999 dengan jabatan terakhir sebagai

Head of Transaction and Services. Lulus dari Fakultas Teknik Mesin Institut

Teknologi Bandung tahun 1994 dan mengikuti program pengembangan

Page 47: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

eksekutif di Harvard Business School tahun 2003. Memulai karir sebagai

Management Associate di Citibank Indonesia dan bergabung dengan Bank

Papan dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Operasional. Sebagai Tim

Pengelola Bank Pos sebelum bergabung dengan Bank Danamon.

f. Direktur : SANJIV MALHOTRA

Merupakan anggota Institute of Chartered Accountants of England

and Wales dan juga anggota Institute of Chartered Accountants of Ontario,

Kanada, Filipina, India, Thailand dan Uni Emirat Arab. Bergabung dengan

Citigroup di berbagai negara dan berbagai sektor bisnis serta menduduki

posisi antara lain sebagai Risk Head di Citigroup India, Srilanka, Bangladesh

dan Nepal, Chief Risk Officer di Citigroup Thailand dan Regional Risk

Manager pada Commercial Credit di Afrika Selatan, India dan Saudi Arabia.

Sejak tanggal 1 Pebruari 2006 Beliau bergabung dengan Bank Danamon

sebagai Head of Integrated Risk Management.

g. Direktur : VERA EVE LIM

Diangkat sebagai Direktur Bank Danamon melalui RUPST Mei

2006. Menjadi anggota Board of Management dan menjabat sebagai Chief

Financial Officer sejak Oktober 2003. Lulus dari Fakultas Ekonomi

Page 48: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

Universitas Tarumanegara. Sebelum bergabung dengan Bank, bekerja di

Sinar Mas Dipta Insurance pada tahun 1988. Memulai karir di Bank pada

tahun 1990 dan menjabat sebagai Senior Vice President Financial Planning &

Control sebelum diangkat menjadi Chief Financial Officer. 34

3

.

P

e

m

e

g

a

n

g

S

aham

Pemegang S

SSSaham Terhitung dari tanggal 31 Maret 2007*35

34 ibid

35 ibid

Kepemilikan Saham Pemegang Saham

Jumlah Saham Persentase (%)

Masyarakat 1.298.785.780 26,12

Asia Financial (Indonesia) Pte.Ltd.** 3.424.842.220 68,87

Morgan Stanley Securities Ltd. 248.949.500 5,01

Jumlah 4.972.577.500 100

** Pemegang Saham akhir AFI adalah Temasek Holdings Pte Ltd.

* Berdasarkan data yang tercatat oleh Biro Administrasi Saham, PT Raya

Saham Registra

Page 49: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

Dari uraian diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa Bank Danamon

memiliki struktur organisasi berupa Dewan Komisaris serta Dewan Direksi seperti

umumnya bank umum lainnya.

D. Produk dan Jasa Bank Danamon Syariah

1. Tabungan Bagi Hasil (Mudharabah)

Tabungan bagi hasil adalah tabungan yang berdasarkan prinsip

mudharabah mutlaqah, yaitu bank akan mengelola dana yang diinvestasikan oleh

nasabah secara produktif, menguntungkan dan memenuhi prinsip-prinsip syariah

Islam dan hasil keuntungannya akan dibagikan kepada nasabah dan bank sesuai

nisbah yang disepakati bersama sebelumnya.

Manfaat:

a. Aman dan nyaman bertransaksi

b. Fleksibilitas yang tinggi dalam bertransaksi

c. Nisbah bagi hasil yang kompetitif

d. Dana akan diinvestasikan kepada sektor riil yang menguntungkan

e. Kartu ATM gratis

Fasilitas:

a. Layanan transaksi ATM 24 jam untuk penarikan tunai maksimal Rp 5 juta

per hari, informasi saldo, pindah buku antar rekening Bank Danamon Syariah

Page 50: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

maksimal Rp 50 juta per hari dan ganti PIN melalui seluruh jaringan ATM

Bank Danamon.

b. Layanan Transaksi penyetoran & penarikan tunai serta cetak mutasi buku

tabungan secara on line melalui cabang-cabang Bank Danamon konvensional

tertentu.

c. Layanan Informasi produk 24 jam melalui Danamon Acces Center.

d. Bagi Hasil dibayarkan setiap awal bulan.

Persyaratan:

a. Menunjukan identitas asli yang masih berlaku

b. Mengisi formulir pembukaan rekening

c. Setoran awal Rp 50.000

d. Setoran berikutnya bebas

e. Biaya administrasi bulanan Rp 5.000

Contoh Perhitungan Bagi Hasil

Saldo rata-rata Bp Halim bulan Juni 2002 sebesar Rp 2.000.000 sedangkan saldo rata-

rata tabungan seluruh nasabah Bank Danamon Syariah pada bulan tersebut sebesar Rp 500.000.000.

Bila perbandingan bagi hasil antara nasabah dan bank sebesar 50:50 dan pendapatan bank yang

dibagihasilkan untuk tabungan sebesar Rp 5.000.000, maka bagi hasil yang didapatkan oleh Bp Halim

adalah sebesar:

(Rp 2.000.000 ÷ Rp 500.000.000) × Rp 5.000.000 × 50% = Rp 10.00036

2. Beli Bayar Tangguh (BBT) Usaha

36 ibid

Page 51: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

Memajukan suatu usaha tidaklah sesulit yang Anda bayangkan. Kini

hanya perlu memilih barang-barang modal kerja dan investasi yang diinginkan

dan dibutuhkan, kami akan memberikan solusi untuk mewujudkannya. Inilah

cara tercepat dan mudah untuk segera memajukan usaha Anda.

Fleksibilitas:

a. Jumlah pembiayaan sampai dengan Rp 5 milyar

b. Uang muka sangat ringan hanya 25% dari total pembiayaan

c. Pembayaran angsuran dapat disesuaikan dengan kemampuan, jangka waktu

pembiayaan sampai dengan 1 tahun

d. Bebas memilih barang-barang modal kerja dan investasi sesuai keinginan dan

kebutuhan nasabah

e. Marjin yang kompetitif

Kemudahan:

a. Proses pembiayaan relatif mudah dan cepat

b. Kemudahan cara pembayaran angsuran

c. Perlindungan asuransi syariah

Bebas dinikmati siapa saja :

a. Warga Negara Indonesia

b. Berusia 21 s.d 55 tahun

c. Telah menjalankan usaha minimal 2 tahun dalam kondisi baik

Dokumen yang Diperlukan:

Page 52: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

DOKUMEN

Fotokopi KTP anda (suami/istri)

Fotokopi kartu keluarga

Fotokopi NPWP pribadi atau perusahaan dengan surat pernyataan/SPT PPH

21*

Fotokopi rekening koran/tabungan (3 bulan terakhir)

Dokumen Pembelian Barang

Slip gaji & Surat Keterangan Lama Bekerja

Fotokopi SIUP/TDP/SIP

Fotokopi Neraca Perusahaan dan Rugi /Laba (2 bln terakhir)

Fotokopi Akte Pendirian Perusahaan berikut perubahannya

* NPWP diperlukan untuk permohonan pembiayaan diatas Rp. 50.000.000,- 37

3. Wakalah

Wakalah atau wikalah berarti menyerahkan, pendelegasian atau

pemberian mandat atau Secara teknis berarti pelimpahan kekuasaan oleh

seseorang sebagai pihak pertama kepada orang lain sebagai pihak kedua dalam

hal-hal yang diwakilkan

Bank Danamon Syariah menyediakan jasa-jasa layanan wakalah berupa :

37 ibid

Page 53: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

a. Transfer Bank Lain Rupiah Domestik

b. RTGS

c. Penarikan warkat bank lain

d. Inkaso38

Dari uraian diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa selain Dirham

Card, Bank Danamon Syariah juga memiliki 3 (tiga) produk lain, yakni

Tabungan bagi hasil (mudharabah) adalah tabungan yang berdasarkan prinsip

mudharabah mutlaqah, Beli Bayar Tangguh (BBT) Usaha, dan Wakalah berupa

jasa layanan Transfer Bank Lain Rupiah Domestik, RTGS, Penarikan warkat

bank lain, Inkaso.

38 ibid

Page 54: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

BAB IV

APLIKASI SYARIAH CARD PADA PRODUK DIRHAM CARD

DI BANK DANAMON SYARIAH

I. Pengertian Dirham Card di Bank Danamon Syariah

Kata dirham berasal dari bahasa Yunani, Drachma, yaitu untuk perak

cetakan.39 Sedangkan Dirham Card adalah kartu bayar (payment card) yang

dapat digunakan untuk pembayaran atas pembelian dengan pihak ketiga

(merchant) baik barang atau jasa yang halal dan tidak bertentangan dengan

prinsip syariah. Dirham Card merupakan syariah card pertama di Indonesia yang

dikeluarkan pada tanggal 18 juli 2007 yang berdasarkan atas fatwa DSN No.

54/DSN-MUI/X/2006 tentang Syariah Card yang dikeluarkan pada tanggal 18

Ramadhan 1427 H / 11 Oktober 2006 M dan surat Bank Indonesia No.

9/183/DPbS/2007 tentang Persetujuan Danamon Syariah Card. Dirham Card

merupakan hasil kolaborasi antara Bank Danamon dan MasterCard dengan

seluruh jaringan atau merchant-nya diseluruh dunia untuk menyediakan jasa

system pembayaran dan layanan kepada pemegang kartu. 40

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa

Dirham Card merupakan sebuah kartu yang dapat digunakan sebagai alat

39 Ahmad al-Fayūmi, al-Mishbāh al-Munīr fi Garīb al-Syarh al-Kabīr li al-Rafi’I, (Cairo, Al-Amiriah, 1926), cet. Keenam, h. 1

40 Siaran Press/press release, No. 21/VIII/Humas-BDI/2007, Jakarta, 15 Agustus 2007, h. 2

Page 55: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

pembayaran dan pembelian barang maupun jasa, diterbitkan berdasarkan atas

fatwa MUI tentang Syariah Card dan Surat Bank Indonesia.

J. Jenis – jenis Dirham Card di Bank Danamon Syariah

Terdapat 3 (tiga) jenis kartu Dirham Card, yaitu:

1. Kartu hijau (green card) dengan pagu limit sebesar Rp 5.000.000,-

2. Kartu emas (gold card) yang terdiri dari :

a. Gold card 1 dengan pagu limit sebesar Rp 10.000.000,-

b. Gold card 2 dengan pagu limit sebesar Rp 20.000.000,-

c. Gold card 3 dengan pagu limit sebesar Rp 30.000.000,-

3. Kartu platinum (platinum card) dengan pagu limit sebesar Rp 40.000.000,-41

Sasaran utama penggunanya adalah nasabah Muslim, dan juga Non

Muslim, yang sudah memiliki kartu kredit konvensional agar dapat dilihat track

record history pembayarannya.42

Dari uraian diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa terdapat 3

(tiga) jenis Dirham Card, yaitu Kartu hijau, Kartu emas (1, 2, dan 3) serta Kartu

platinum.

41 Keterangan Bank Danamon Syariah, 9 April 2008 42 Amir Karimuddin, “Kartu Kredit Syariah vs Konvensional”, artikel diakses pada

20 Januari 2008 dari http//amir.karimuddin.com/kartu-kredit-syariah-vs konvensional.html

Page 56: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

K. Keistimewaan Dirham Card di Bank Danamon Syariah

Keistimewaan Dirham Card bila dibandingkan dengan jenis kartu

kredit konvensional adalah Dirham Card tidak mengenal prinsip bunga apalagi

bunga berbunga. Kartu kredit konvensional mengutamakan adanya bunga sebesar

2 – 4 % per bulan sebagai bentuk pengambilan keuntungan terhadap pelunasan

tagihan yang dicicil. Nilai ini berbentuk bunga berbunga, sehingga dalam 1 tahun

dari bunganya saja bisa mendekati nilai transaksi awal.

Dirham Card di lain pihak, menggunakan skema unik berdasarkan

system syariah yaitu akad ijarah, kafalah, dan qardh. Akad ijarah adalah biaya

keanggotaan (monthly membership fee), kafalah adalah penjaminan transaksi,

sedangkan qardh adalah pemberian pinjaman untuk pengambilan tunai.

Walaupun demikian, Dirham Card maupun Kartu Kredit

Konvensional juga memiliki persamaan dalam hal:

1. Iuran Tahunan (annual fee)

2. Pagu Limit

3. Menggunakan jasa layanan penyedia kartu global (MasterCard).

4. Dapat digunakan untuk kegiatan dasar, yaitu pembayaran secara kredit di

merchant penyedia kartu global tersebut dan pembayaran tagihan bulanan,

seperti listrik, air, dan telepon.43

43 Ibid

Page 57: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

Adapun keuntungan yang ditawarkan oleh Dirham Card dapat

meliputi beberapa hal berikut:

1. Tidak menerapkan sistem bunga, melainkan menggunakan sistem biaya sewa

berdasarkan prinsip ijarah.

2. Penetapan harga (pricing) yang kompetitif dan lebih adil karena menerapkan

perhitungan fee yang menghargai pembayaran parsial.

3. Pengelolaan dana kebajikan (Qardul Hasan) yang diperoleh dari

penyelenggaraan produk kartu syariah; misalnya dari late payment fee, yang

disalurkan untuk kegiatan kedermawanan.

4. Benefit atau manfaat dasar, termasuk untuk membayar tagihan listrik,

telepon, air dan TV kabel; mendapatkan diskon disejumlah merchant; dan

membeli voucher telepon genggam.

5. Memungkinkan penggunaan kartu untuk keperluan – keperluan yang bersifat

spiritual, seperti umrah atau wisata spiritual.

6. Diterima di semua jaringan MasterCard di seluruh dunia. 44

Dari uraian diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa Dirham Card

mempunyai perbedaan mendasar dengan kartu kredit konvensional, yaitu pada

Dirham Card tidak memberlakukan bunga. Walaupun demikian, Dirham Card

dengan kartu kredit konvensional juga memiliki persamaan seperti penerapan

44 Siaran Pers/Press Release, No. 13/VII/Humas-BDI/2007. Jakarta, 18 Juli 2007

Page 58: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

Iuran Tahunan, penetapan pagu limit, menggunakan penyedia layanan kartu

global.

L. Persyaratan atau Prosedur Memiliki Dirham Card di Bank Danamon

Syariah

Persyaratan atau prosedur mendapatkan Dirham Card yaitu :

1. Persyaratan Umum

a. Umur (pemegang kartu utama) : 21 – 65 tahun saat permohonan

b. Umur (pemegang kartu tambahan) : 21 – 70 tahun saat permohonan

c. Kewarganegaraan : Indonesia dan asing dengan KITAS

d. Penghasilan Minimum per bulan :

1) Green Card sebesar Rp 2.500.000,-

2) Gold Card 1 sebesar Rp 5.000.000,-

3) Gold Card 2 sebesar Rp 10.000.000,-

4) Gold Card 3 sebesar Rp 15.000.000,-

5) Platinum Card sebesar Rp 20.000.000,-

e. Harus melakukan investasi berupa :

1) Goodwill Investment sebesar 10 % dari limit kredit.

2) Kewajiban memiliki rekening di Bank Danamon Syariah minimal

sebesar Rp 500.000,-

Page 59: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

2. Proses Pengajuan

a. Nasabah (card holder) mengajukan permohonan dengan mengisi aplikasi

yang sudah disiapkan oleh Bank Danamon Syariah.

b. Menyerahkan fotocopy bukti diri (KTP, KITAS, atau Passport).

c. Menyerahkan slip gaji atau surat keterangan penghasilan.

d. Menyerhakan fotokopi kartu kredir yang telah dimiliki beserta billing

statement bulan terakhir.

3. Proses Persetujuan

a. Aplikasi Dirham Card yang diajukan calon Card Holder dapat ditolak jika

ternyata memiliki catatan sejarah kredit yang unvorable tercermin dari

daftar black-list baik yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia maupun

AKKI (Asosiasi Kartu Kredit Indonesia).

b. Bank Danamon Syariah akan menyetujui penerbitan Dirham Card jika

calon nasabah (card holder) memberikan data dan mengisi aktivasi form

beserta fotokopi KTP dan tidak termasuk dalam daftar blacklist. Berikut

ini, meskipun tidak akan menambah bobot proses persetujuan tetapi akan

membantu proses verifikasi aplikasi berjalan lancar antara lain :

1) Dokumen pelengkap yang dilampirkan harus jelas.

2) Nomor telepon rumah fixed bukan portable.

3) Nama Ibu kandung.

4) Data Penghasilan.

Page 60: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

5) Tidak melebihi batasan umur (> 65 tahun).

Jika kartunya sudah disetujui, maka akan dikirimkan sesuai

dengan alamat nasabah yang bersangkutan.

4. Cara Aktivasi

Setelah menerima Dirham Card, Card Holder tidak bisa

langsung mempergunakan kartu tersebut. Card holder diharuskan terlebih

dahulu mengisi acceptance form dengan lengkap dan ditandatangani beserta

fotokopi ID Card. Kemudian mengirimkannya ke Dirham staff sesuai alamat

yang ada di welcome letter. Kemudian Dirham card akan aktif maksimal 2

hari kerja setelah pengiriman acceptance form.45

Dari uraian diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa persyaratan

diatas merupakan syarat yang diberlakukan oleh Bank Danamon Syariah selaku

penerbit kartu bagi para calon pemegang kartu (card holder) guna memperoleh

Dirham Card.

M. Biaya – biaya (Fee) yang dikenakan Terhadap Pemegang Kartu (Card

Holder) Dirham Card di Bank Danamon Syariah

1. Biaya Iuran Tahunan (Annual Fee) yang dibebaskan (free) pada tahun

pertama dengan perincian sebagai berikut:

a. Kartu Utama

45 Keterangan Bank Danamon Syariah, 9 April 2008

Page 61: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

1) kartu hijau (green card) sebesar Rp 150.000,- per tahun.

2) kartu emas (gold card) sebesar Rp 300.000,- per tahun.

3) Kartu platinum (platinum card) sebesar Rp 500.000,- per tahun.

b. Kartu Tambahan

1) Kartu hijau (green card) sebesar Rp 75.000,- per tahun.

2) kartu emas (gold card) sebesar Rp 150.000,- per tahun.

3) Kartu platinum (platinum card) sebesar Rp 250.000,- per tahun.

2. Biaya Keanggotaan Bulanan (Monthly membership fee) khusus untuk

pemegang kartu utama yang perinciannya sebagai berikut:

a. kartu hijau (green card) sebesar Rp 175.000,-

b. kartu emas (gold card) 1 sebesar Rp 325.000,-

c. kartu emas (gold card) 2 sebesar Rp 650.000,-

d. kartu emas (gold card) 3 sebesar Rp 975.000,-

e. kartu platinum (platinum card) sebesar Rp 1.200.000,-

Biaya (fee) ini akan dikembalikan melalui mekanisme Cash

Reward dan Cash Rebate dengan jumlah yang disesuaikan dengan pola

transaksi dan pola pembayarannya. Cash Reward dan cash rebate adalah

bentuk apresiasi dari bank yang akan mengurangi jumlah monthly

membership fee.

Cash reward diberikan atas setiap transaksi yang dilakukan,

dimana setiap kelipatan transaksi Rp 3000,- akan mendapat Rp 1,- dan bisa

Page 62: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

digunakan di setiap merchant berlogo MasterCard, sedangkan cash rebate

diberikan atas setiap pembayaran tagihan yang besarnya proporsional dari

jumlah pembayaran atas tagihan dan memperhitungkan jumlah tertunggak

dari pemegang kartu.

3. Biaya Pengambilan Tunai (Cash Advance Fee)

Merupakan biaya yang dikenakan ketika pemegang kartu (Card

Holder) mengambil uang tunai. Biaya yang dikenakan yaitu Rp 45.000,- per

penarikan, dengan frekuensi penarikan satu kali dalam satu hari maksimum

Rp 500.000,-. Pengambilan tunai (Cash Advance) mamsimum 60% dari limit

Dirham Card.

4. Biaya Melebihi Limit (Over limit fee)

Merupakan biaya yang dikenakan ketika pemegang kartu (Card

Holder) melakukan transaksi pembelian barang di merchant melebihi limit

kartu yang ditetapkan. Biaya yang dikenakan yaitu Rp 50.000,- .

5. Biaya - biaya lain

Biaya – biaya lain yang dikenakan pada produk Dirham Card

yaitu :

a. Biaya Penggantian Kartu sebesar Rp 50.000,-

b. Biaya copy Billing statement sebesar Rp 10.000,-

c. Biaya copy sales draft sebesar Rp 50.000,-46

46 Bank Danamon Syariah, “Aplikasi Dirham Card”, lembar pertama

Page 63: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

Dari uraian diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa terdapat 4

(empat) jenis biaya yang dikenakan pada produk Dirham Card, yaitu Biaya Iuran

Tahunan (Annual Fee), Biaya Keanggotaan Bulanan (Monthly membership fee),

Biaya Pengambilan Tunai (Cash Advance Fee), serta Biaya Melebihi Limit (Over

limit fee). Disamping itu, Bank Danamon Syariah juga mengenakan biaya

tambahan berupa Biaya Penggantian Kartu, Biaya copy Billing statement, dan

Biaya copy sales draft sebesar.

N. Ta’widh dan Late Charge Dirham Card di Bank Danamon Syariah

Ada dua jenis denda yang akan dikenakan bila pengguna Dirham

Card terlambat melunasi hutangnya:

1. Ta’widh (ganti rugi)

Merupakan ganti rugi terhadap biaya – biaya yang dikeluarkan oleh bank akibat keterlambatan

pemegang kartu dalam membayar kewajibannya yang telah jatuh tempo. Berlaku sesuai fatwa Dewan Syariah

Nasional – Majelis Ulama Indonesia Nomor 43/DSN - MUI/VIII/2004 tanggal 11 agustus 2004 yaitu

memperhitungkan kerugian riil yang secara nyata dialami bank dan besarnya akan diberitahukan kemudian secara

tertulis oleh bank kepada nasabah. Jumlah biaya ganti rugi telah diterangkan oleh bank dan dipahami oleh nasabah.

Di dalam aplikasinya, ta’widh telah ditentukan besarannya berdasarkan lamanya biaya penagihan

terhadap keterlambatan pembayaran, yaitu :

a.. sampai dengan 30 hari sebesar Rp 25.000,-

b. 31 sampai dengan 60 hari sebesar Rp 75.000,-

c. 61 sampai dengan 90 hari sebesar Rp 170.000,-

d. 91 sampai dengan 120 hari sebesar Rp 350.000,-

e. 121 sampai dengan 150 hari sebesar Rp 765.000,-

Page 64: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

f. 151 sampai dengan 180 hari sebesar Rp 2.100.000,-

2. Late Charge

Denda kedua ini ini merupakan denda keterlambatan pembayaran yang dikenakan sebesar 3% dari

jumlah pembayaran minimum yang tertunggak. Berlaku sesuai fatwa DSN – MUI Nomor 17/DSN – MUI/IX/2000

tanggal 16 September 2000 yaitu sanksi berupa denda yang diakui seluruhnya sebagai dana sosial dan besarannya

ditentukan atas dasar kesepakatan antara bank dan nasabah.47

Dari uraian diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa terdapat 2 (dua) jenis denda yang dikenakan

kepada pemegang kartu Dirham Card apabila terlambat melunasi pembayaran, yaitu berupa biaya ganti rugi (ta’widh)

serta Late Charge.

O. Akad Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah

Keunikan Dirham Card terletak pada “akad”, istilah untuk kontrak atau

skema transaksi yang digunakannya; yang dapat berupa Ijarah, Kafalah, atau

Qardh. Ketiga jenis akad tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Akad Kafalah

Pada skema Kafalah, Bank Danamon Syariah selaku penerbit kartu

bertindak sebagai penjamin (kafil) bagi pemegang kartu terhadap merchant

atas semua kewajiban bayar (dayn) yang timbul dari transaksi antara

pemegang kartu dengan merchant, dan atau penarikan tunai dari selain bank

atau ATM bank penerbit kartu. Atas pemberian Kafalah, penerbit kartu dapat

menerima imbal jasa, atau fee (ujrah kafalah).

2. Akad Ijarah

47 Keterangan Bank Danamon Syariah, 9 April 2008

Page 65: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

Pada akad atau skema transaksi Ijarah, Bank Danamon Syariah selaku

penerbit kartu menjadi penyedia jasa sistem pembayaran dan pelayanan

terhadap pemegang kartu. Atas penyediaan jasa atau atau Ijarah ini,

pemegang kartu dikenakan biaya keanggotaan, atau membership fee.

3. Akad Qard

Pada akad Qardh, Bank Danamon Syariah selaku penerbit kartu berperan

sebagai pemberi pinjaman (muqridh) kepada pemegang kartu (muqtaridh)

melalui penarikan tunai dari bank atau ATM bank penerbit kartu. Pemegang

kartu dengan demikian berkewajiban untuk mengembalikan sebesar jumlah

dana yang ditarik pada waktunya.48

Dari uraian diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa terdapat 3

(tiga) jenis akad yang diterapkan pada produk Dirham Card yaitu akad

Kafalah (Bank Danamon Syariah sebagai penjamin bagi card holder terhadap

merchant), Akad Ijarah (Bank Danamon Syariah menjadi penyedia jasa

system pembayaran dan pelayanan terhadap card holder), dan akad Qard

(Bank Danamon Syariah sebagai pemberi pinjaman kepada pemegang kartu).

P. Analisis Syariah terhadap Aplikasi Syariah Card di Bank Danamon Syariah

1. Analisis terhadap akad Dirham Card di Bank Danamon Syariah

48 Ibid

Page 66: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

Akad (shafqah) menurut para ulama’ yaitu merupakan hubungan

antara ijab dan qabul dalam bentuk yang disyariatkan, dengan dampak yang

ditetapkan pada tempatnya. Maka, suatu tasharruf qawli (tindakan lisan)

dikatakan sebagai akad, jika ada ijab (penawaran) dari pihak pertama, dan

qabul (penerimaan) dari pihak kedua. Ijab dan qabul ini juga harus dilakukan

secara syar’I, sehingga dampaknya juga halal bagi masing – masing pihak.

Misalnya, seorang penjual barang menyatakan : “saya jual rumah

ini kepada anda dengan harga Rp 50.000.000,-”, adalah bentuk penawaran

(ijab), maka ketika si pembeli menyatakan : “saya beli rumah anda dengan

harga 50 juta”, adalah penerimaan (qabul). Dampak ijab-qabul ini adalah

masing-masing pihak mendapatkan hasil dari akadnya; si penjual berhak

mendapatkan uang si pembeli sebesar Rp 50.000.000,-, sedangkan si pembeli

berhak mendapatkan rumah si penjual tadi. Inilah bentuk akad yang

diperbolehkan oleh syara’. 49

Disamping itu, Islam telah menetapkan bahwa akad harus

dilakukan terhadap salah satu dari dua perkara; zat (barang atau benda) atau

jasa (manfaat). Misalnya, akad syirkah dan jual beli adalah yang dilakukan

terhadap zat (barang atau benda), sedangkan akad ijarah adalah akad yang

dilakukan terhadap jasa (manfaat). Selain terhadap dua hal ini, maka akad

tersebut statusnya batil.

49 Hafidzh Abdurrahman, “Hukum Syara’ Multilevel Marketing (MLM)”

artikel dikirim [email protected], h. 2-3

Page 67: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

Selain itu, melarang adanya dua akad dalam satu transaksi

(shafqatain fi shafqah atau bay’atayn fi bay’ah). Seperti telah banyak

dinyatakan dalam banyak hadis Nabi saw., antara lain sebagai berikut :

Artinya : “’ Dari Abu Hurairah, berkata : ‘Nabi SAW. telah melarang dua

pembelian dalam satu pembelian.’” (HR. Abu Dawud)

Dalam hal ini, as Syafi’I memberikan keterangan terhadap

maksud bay’atayn fi bay’ah (dua pembelian dalam satu transaksi), dengan

menyatakan bahwa jika seseorang mengatakan, “saya jual budak ini kepada

anda dengan harga Rp 1000,-, dengan catatan anda menjual rumah anda

kepada saya dengan harga segini.” Artinya jika anda menetapkan milik anda

menjadi milik saya, maka sayapun menetapkan milik saya menjadi milik

anda. Dalam konteks ini, maksud dari bay’atayn fi bay’ah adalah melakukan

dua akad dalam satu transaksi, akad yang pertama adalah akad jual beli

budak, sedangkan yang kedua adalah akad jual beli rumah. Namun, masing –

masing dinyatakan sebagai ketentuan yang mengikat satu sama lain, sehingga

terjadilah dua transaksi tersebut include dalam satu akad.

Hadis senada diriwayatkan oleh al-Bazzar dan Ahmad, dari Ibnu

Mas’ud yang menyatakan:

Page 68: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

Artinya: “Rasulullah telah melarang dua kesepakatan (akad) dalam satu

kesepakatan (akad).”

Selanjutnya, pada hadits yang diriwayatkan oleh at Thabrani

dalam kitabnya, al-awsath,

Artinya: ”’Rasulullah SAW. Bersabda,’Tidaklah dihalalkan dua kesepakatan

(akad) dalam satu kesepakatan (akad).’”

Dari dalâlah (dalil) yang ada, baik yang menggunakan lafadz

“naha (melarang)” maupun “lā tahillu (tidak dihalalkan) menunjukkan

bahwa hukum muamalah yang disebutkan dalam hadis tersebut jelas haram.

Sebab, ada lafadz dengan jelas menunjukkan keharamannya, seperti lā

tahillu. Ini mengenai dalil dan hukum yang berkaitan dengan dua transaksi

dalam satu akad.50

Seperti telah dijelaskan di awal, bahwa dirham card menggunakan

3 (tiga) jenis akad, yakni akad kafalah (penjaminan), akad ijarah (persewaan),

dan akad qardh (peminjaman). Dimana pada akad kafalah, Bank Danamon

Syariah selaku penerbit kartu bertindak sebagai penjamin (kafil) bagi

50 Hafidzh Abdurrahman, Hukum Syara’ Multilevel Marketing, h. 3

Page 69: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

pemegang kartu terhadap merchant atas semua kewajiban bayar (dayn) yang

timbul dari transaksi antara pemegang kartu dengan merchant, dan atau

penarikan tunai dari selain bank atau ATM bank penerbit kartu. Atas

pemberian Kafalah, penerbit kartu dapat menerima imbal jasa, atau fee (ujrah

kafalah).

Kemudian pada akad Ijarah, Bank Danamon Syariah selaku

penerbit kartu menjadi penyedia jasa sistem pembayaran dan pelayanan

terhadap pemegang kartu. Atas penyediaan jasa atau atau Ijarah ini,

pemegang kartu dikenakan biaya keanggotaan, atau membership fee.

Sedangkan pada akad Qardh, Bank Danamon Syariah selaku

penerbit kartu berperan sebagai pemberi pinjaman (muqridh) kepeda

pemegang kartu (muqtaridh) melalui penarikan tunai dari bank atau ATM

bank penerbit kartu. Pemegang kartu dengan demikian berkewajiban untuk

mengembalikan sebesar jumlah dana yang ditarik pada waktunya.

Selanjutnya, setelah melihat aspek hukum syara’ terkait akad

serta melakukan penelaahan terhadap aplikasi akad yang digunakan pada

produk dirham card. Maka penulis dapat nyatakan sudah sesuai dengan

hukum Syariah. Hal ini dikarenakan ketiga akad digunakan secara jelas

sehingga tidak terjadi gharar (ketidakjelasan) akad yang digunakan.

2. Analisis terhadap Iuran Keanggotaan Dirham Card di Bank Danamon

Syariah

Page 70: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

Iuran keanggotaan membawa kesan bahwa bisa diterimanya kartu kredit. Secara umum terhadap 2

(dua) pandangan terhadap iuran keanggotaan ini, yaitu :

a. Golongan yang membolehkan

- Ia dianggap sebagai biaya administrasi, harga kartu, dan sebagainya.

Kasus ini dianggap sudah lumrah karena berlaku dimana – mana.

- Ia bisa dianggap sebagai uang sewa kartu kredit. Pemegang kartu

dianggap sebagai sebagai penyewa dalam jangka waktu tertentu untuk

melakukan kredit. Karena biaya sewa dibolehkan, maka iuran

keanggotaan kartu kredit juga dibolehkan.

b. Golongan yang mengharamkan

- iuran keanggotaan dikatakan mempunyai subhat riba, karena bisa

dianggap sebagai kelebihan faedah yang diperoleh pihak bank atas

usaha dan jasanya memberi hutang kepada pemegang kartu. Faedah

yang seperti ini hukumnya haram.

- Iuran keanggotaan ini dianggap mempunyai unsur gharar, penipuan.51

Qadi Muhammad Taqyuddin al-Utsmani berpandangan bahwa

card holder diberikan sejumlah fasilitas dan kemudahan, di dalam kartu

kredit tidak hanya fasilitas kredit saja yang diberikan, tetapi juga diberikan

beberapa fasilitas lain. Biaya keanggotaan merupakan biaya untuk

memperoleh fasilitas tersebut dan tidak tergantung pada jumlah yang

51 Sanep dan Hasan, Surahman Kastin, Kad Kredit : Suatu Ulasan dari Perspektif Syariah dalam Nurfaidah, “Analisis Persepsi Bankers (Danamon & DKI Syariah) dan Masyarakat Terhadap Penerbitan Kartu Kredit Syariah,” (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008), h.

Page 71: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

dibayarkan oleh bank yang bertindak sebagai wakil dari card holder. Biaya

itu berlaku secara tahunan sehingga tidak ada keterkaitannya fasilitas yang

diberikan oleh issuer card, makanya biaya tersebut tidak bisa dikatakan

sebagai riba. 52

Sedangkan pada produk dirham card terdapat 2 (dua) biaya

keanggotaan yang ditetapkan oleh issuer bank yakni, biaya keanggotaan

tahunan (annual membership fee) dan biaya keanggotaan bulanan (Monthly

membership fee). Dimana biaya keanggotaan yang dikenakan merupakan

biaya sewa terhadap fasilitas yang menyertai penerbitan kartu.

Bila melihat aplikasi biaya keanggotaan yang dikenakan serta

beberapa pendapat diatas, penulis berpandangan biaya keanggotaan yang

dikenakan pada produk dirham card sudah sesuai dengan hukum Syariah.

3. Analisis terhadap Aplikasi Ta’widh (ganti rugi) dan Late Charge (denda

keterlambatan) Dirham Card di Bank Danamon Syariah

Terkait dengan ta’widh (ganti rugi) terdapat pada fatwa DSN – MUI nomor 54/DSN – MUI/X/2006

tentang Syariah Card menyatakan bahwa penerbit kartu dapat mengenakan ta’widh, yaitu ganti rugi terhadap biaya-

biaya yang dikeluarkan oleh penerbit kartu akibat keterlambatan pemegang kartu dalam membayar kewajibannya

yang telah jatuh tempo. Serta fatwa Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia Nomor 43/DSN -

MUI/VIII/2004 tanggal 11 agustus 2004 yaitu memperhitungkan kerugian riil yang secara nyata dialami bank dan

besarnya akan diberitahukan kemudian secara tertulis oleh bank kepada nasabah.

Sedangkan dasar hukum ta’widh, merujuk pada QS Al Baqarah

(2) : 194

52 Abdul Wahab Ibrahim Abu Sulaiman, Banking Cards Syariah:Kartu

Kreditdan Debit dalam Perspektif Fiqh, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada), h. 183

Page 72: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

Artinya :”…maka, barangsiapa melakukan aniaya (kerugian) kepadamu,

balaslah ia, seimbang dengan kerugian yang telah ia timpakan kepadamu. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang – orang yang bertakwa.”

Berdasarkan hal tersebut, maka penulis berpandangan bahwa

pihak Bank Danamon Syariah boleh mengenakan ta’widh berdasarkan fatwa

DSN – MUI nomor 54/DSN – MUI/X/2006 tentang Syariah Card serta fatwa

Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia Nomor 43/DSN -

MUI/VIII/2004 tanggal 11 agustus 2004 tentang ta’widh yang diberitahukan

secara transparan kepada card holder.

Mengenai late charge (biaya keterlambatan), Qadi Muhammad

Taqyuddin al-Utsmani berpendapat bahwa issuer card hanya membebankan

biaya keterlambatan hanya ketika card holder terlambat membayar setelah

memberikan tenggang waktu satu atau dua bulan. Menurut beliau biaya yang

dikenakan dapat diposisikan sebagai riba, dan apabila seorang muslim masuk

dalam area ini dengan niat dan keyakinan ia tidak akan terlambat dalam

pembayarannya, menurut beliau, tidak ada penghalang syariah orang tersebut

melakukan transaksi dengan mempergunakan kartu yang dimilikinya.53

53 ibid, h. 184

Page 73: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

Sedangkan pada fatwa DSN – MUI nomor 54/DSN – MUI/X/2006 tentang Syariah Card

menyatakan bahwa penerbit kartu dapat mengenakan denda keterlambatan pembayaran yang akan diakui seluruhnya

sebagai dana sosial. Selanjutnya, fatwa DSN – MUI Nomor 17/DSN – MUI/IX/2000 tanggal 16 September 2000

menyatakan yaitu sanksi berupa denda yang diakui seluruhnya sebagai dana sosial dan besarannya ditentukan atas

dasar kesepakatan antara bank dan nasabah.

Tetapi, pada aplikasinya, denda keterlambatan yang dikenakan

walaupun sudah ditetapkan oleh bank, tetapi pihak Bank Danamon Syariah

selaku penerbit kartu telah memberitahukan secara terbuka diawal terhadap

calon card holder. Selain itu, denda keterlambatan yang dikenakan bukan

merupakan pendapatan bank (sebagai dana kebajikan) yang sejalan dengan

fatwa DSN – MUI nomor 17 di atas.

Page 74: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan kajian disertai data-data yang telah berhasil

penulis himpun, maka didapatlah beberapa kesimpulan, yaitu :

1. Tentang ada tidaknya problem akad pada syariah card. Syariah card

menggunakan mekanisme akad yang berdasarkan prinsip syariah. Akad yang

digunakan dalam syariah card adalah kafalah, qardh dan ijarah. Kafalah

sebagaimana diutarakan ahli fiqh mazhab Hanafi yakni penggabungan

tanggungan seorang kafiil (pihak penjamin) dengan tanggungan ashiil (orang

yang ditanggung) untuk memenuhi tuntutan dirinya, atau utang, atau barang,

atau suatu pekerjaan. Ijarah adalah jenis akad untuk mengambil manfaat

dengan kompensasi. Qardh adalah pemberian harta kepada orang lain yang

dapat ditagih atau diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan tanpa

mengharapkan imbalan. Sedangkan Biaya keanggotaan merupakan biaya

sewa untuk memperoleh fasilitas pada syariah card. Selanjutnya, fatwa DSN

– MUI nomor 54/DSN – MUI/X/2006 tentang Syariah Card menyatakan

bahwa penerbit kartu dapat mengenakan ta’widh, yaitu ganti rugi terhadap

biaya-biaya yang dikeluarkan oleh penerbit kartu akibat keterlambatan

pemegang kartu dalam membayar kewajibannya yang telah jatuh tempo. Juga

Page 75: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

disebutkan dalam fatwa DSN – MUI nomor 54/DSN – MUI/X/2006 tentang

Syariah Card menyatakan bahwa penerbit kartu dapat mengenakan denda

keterlambatan pembayaran yang akan diakui seluruhnya sebagai dana sosial.

Berdasarkan hal tersebut diatas , maka penulis tidak menemukan adanya

problem akad pada syariah card (kartu kredit syariah).

2. Tentang ada tidaknya kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam penerapan

syariah card pada produk dirham card. Penulis melihat ada beberapa kesulitan

yang dihadapi pihak Bank Danamon Syariah selaku penerbit Dirham card

yakni, pertama, penentuan persyaratan calon pemegang Dirham Card harus

memiliki kartu kredit konvensional sebelumnya. Hal ini membuat Dirham

Card sulit diakses oleh kalangan Islamis yang tidak mau bersentuhan dengan

kartu kredit konvensional yang berbau riba. Kedua, penetapan besaran

ta’widh yang menyamakan semua jenis kartu, menurut penulis tidak

mencerminkan aspek keadilan, seharusnya besaran ta’widh dipisahkan

menurut limit kartu.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis memberikan

beberapa saran, yakni :

1. Pihak penerbit kartu (issuer card) Bank Danamon Syariah harus lebih giat

menyosialisasikan Dirham Card, khususnya kepada orang Islam yang telah

Page 76: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

menjadi nasabah Kartu Kredit konvensional agar terlepas dari transaksi

ribawi yang diterapkan oleh penerbit kartu kredit konvensional.

2. Bank Danamon Syariah seyogyanya mengedukasi para card Holder Dirham

Card secara intensif agar senantiasa dapat mengontrol diri dari tindakan

konsumerisme.

3. Bank Danamon Syariah selaku penerbit Dirham Card tidak harus

menyaratkan calon card holder mempunyai kartu kredit konvensional terlebih

dahulu, sebagai solusinya Bank Danamon Syariah dapat menyaratkan calon

card holder Dorham Card memiliki tabungan dengan nominal tertentu,

berdasarkan jenis kartu yang akan digunakan.

Page 77: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Abu Sulaiman, Abdul Wahab Ibrahim. BANKING CARDS SYARIAH Kartu Kredit dan Debit dalam Perspektif Fiqih. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Antonio, Muhammad Syafi’I. BANK SYARIAH Dari Teori ke Praktik. Jakarta :

Gema Insani, 2001 Asqalani, Ibnu Hajar. Bulughul Manam., Beirut: Dar Ihya, 773 H Baalbaki, Munir dan Rohi Baalbaki, Kamus AlMaurid, Surabaya: Halim Jaya,

2006 Bukhari Al Ja’fi, Muhammad bin Ismail Abu Abdillah. Shahih Bukhari,Juz 11.

Beirut: Daar Ibnu Katsir, 1987 DSN – MUI dan Bank Indonesia. Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional –

edisi ketiga. Ciputat : CV. Gaung Persada , 2006 Fayūmi, Ahmad. al-Mishbāh al-Munīr fi Garīb al-Syarh al-Kabīr li al-Rafi’I,

cet. Keenam, Cairo: Al-Amiriah, 1926 Haytsami. Majma’az-Zawaid wa Manba’ al-Fawaid, Juz IV. Dar al –Kitab al-

Arabi: Beirut, 1973 Ibrahim, Johannes. Kartu Kredit:Dilematis Antara Kontrak dan Kejahatan.

Bandung: Refika Aditama, 2004 Karim, Adiwarman Azwar. BANK ISLAM Analisis Fiqih dan Keuangan –Edisi

Ketiga. Jakarta : PT Raja Grafindo Persadam, 2006 Keraf, Gorys, Komposisi, cet. XII. Semarang: Bina Putera, 2001 Lathif, Ah. Azharudin, Fiqh Muamalat . Jakarta: UIN Jakarta Press,2005 Muhammad. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Yogyakarta : UPP AMP

YKPN, 2005

Page 78: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

Muhammad, Imam Hafiz Abi Abdillah. Sunan Ibnu Majah. Juz 2, Beirut: Dar Al

Fiqr, 1995 Sabiq, Sayyid. Fiqih Sunnah Jilid 4. Jakarta: Penapundi Aksara, 2006. Subagyo, dkk. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya - edisi kedua. Yogyakarta

: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, 2002 Suryohadibroto, Imam Prayogo dan Djoko Prakoso. Surat Berharga : Alat

Pembayaran Dalam Masyarakat Modern. Jakarta : PT Rineka Cipta, 1995

Syawkani. Nayl al-Awthar, Juz V. Dar al-Jil: Beirut, 1973 Tim Penulis Fakultas Syariah dan Hukum. Buku Pedoman Penulisan Skripsi.

Jakarta: Fakultas Syariah dan Hukum, 2007 Tunggal, Amin Widjaja. Kamus Manajemen Keuangan dan Akuntansi

Perbankan. Jakarta : PT Rineka Cipta, 1997 B. Majalah

Kontan. No. 43, Tahun XI, Minggu IV Juli 2007

Majalah Modal, No. 8/1 juni 2003

Sharing – Majalah Ekonomi Plus. Edisi 10 thn I – Agustus 2007

C. Artikel/berita

Dinisari, Mia Chitra.”Kartu Muslim Loyalis dan Rasional”. Artikel diakses pada 15 Maret 2008 dari http://www.bisnis.co.id

“Dirham Card – Kartu Syariah Pertama di Indonesia”. Artikel diakses pada 19

Juli 2007 dari http://www.vibiznews.com. Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 54 / DSN – MUI / X / 2006 tentang Syariah

Card.

Page 79: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

Febrian, Ahmad dan Zeiky J. Fanwa. “Lepas Dari Si Bunga, Ketemu Sama

Ta’widh : Menelisik Kelayakan Kartu Kredit Dirham Card Terbitan Bank Danamon Syariah.” Kontan, No. 43, Tahun XI (Minggu IV JUli 2007).

Indrajaya, Bagus.”Re: (ekonomi-syariah) KONTROVERSI KARTU KREDIT

SYARIAH: Kok …aneh…?” Artikel diakses pada 20 Februari 2008 dari http:wordpress.com

Karimuddin, Amir. “Kartu Kredit Syariah vs Konvensional”. Artikel diakses

pada 20 Januari 2008 dari http://amir.karimuddin.com/kartu-kredit-syariah-vs konvensional.html

Siaran Pers/Press Release, No. 13/VII/Humas-BDI/2007. Jakarta, 18 Juli 2007.

Siaran Press/press release, No. 21/VIII/Humas-BDI/2007, Jakarta, 15 Agustus 2007.

D. Sumber Internet

http://amir.karimuddin.com/kartu-kredit-syariah-vs konvensional.html http://www.bisnis.co.id

http://www.danamon.co.id

http://Kapanlagi.com

http://Kontan Online.com

http://www.vibiznews.com

http://www. wordpress.com

Page 80: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

E. Skripsi

Nurfaidah. “Analisis Persepsi Bankers (Danamon & DKI Syariah) dan

Masyarakat Terhadap Penerbitan Kartu Kredit Syariah.” Skripsi S1 Fakultas

Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008

Page 81: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

HASIL WAWANCARA DI BANK DANAMON SYARIAH

Tanggal 9 April 2008

1. Apakah yang dimaksud dengan Dirham Card?

• Dirham Card adalah kartu bayar (payment card) yang dapat digunakan untuk

pembayaran atas pembelian dengan merchant (pihak ketiga) baik barang atau

jasa yang halal dan tidak bertentangan dengan prinsip syariah.

2. Apakah Dirham Card sama dengan kartu kredit?

• Benar, secara fungsinya, Dirham Card adalah kartu yang sama dengan kartu

kredit yang telah anda kenal selama ini – namun yang pasti, Dirham Card

berfungsimsesuai dengan syariah compliance, halal.

3. Ada berapa jenis Dirham Card?

• Ada 3 (tiga) jenis kartu yaitu:

1. Green (klasik) – limit Rp 5.000.000,-

2. Gold (emas) yang terdiri dari :

a. Gold 1 – limit Rp 10.000.000,-

b. Gold 2 – limit Rp 20.000.000,-

c. Gold 3 – limit Rp 30.000.000,-

3. Platinum dengan limit Rp 40.000.000,-

4. Apakah akad yang digunakan oleh Dirham Card dengan para pihak terkait?

• Akad Pertama : Ijarah

Page 82: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

Dalam akad ini penerbit kartu adalah penyedia jasa system pembayaran dan

pelayanan terhadap pemegang kartu. Atas ijarah ini, pemegang kartu

dikenakan membership fee.

• Akad kedua : Kafalah

Dalam hal ini penerbit kartu adalah penjamin (kafiil) bagi pemegang kartu

terhadap merchant atas semua kewajiban bayar (dayn) yang timbul dari

transaksi antara pemegang kartu dengan merchant, dan atau penarikan tunai

dari selain bank atau ATM bank penerbit. Atas pemberian kafalah, penerbit

kartu dapat menerima fee (ujrah kafalah).

• Akad ketiga : Qardh

Dalam hal ini penerbit kartu adalah pemberi pinjaman (muqridh) kepada

pemegang kartu (muqtaridh) melalui penarikan tunai dari bank atau ATM

bank penerbit kartu.

5. Apakah landasan hukum beroperasinya Dirham Card di Indonesia?

• Dasar hukum beroperasinya dirham card antara lain fatwa Dewan Syariah

Nasional No. 54/DSN-MUI/X/2006 tentang Syariah Card dan Surat Bank

Indonesia No. 9/183/DPbS tentang persetujuan Danamon Syariah Card.

6. Apakah syarat untuk dapat mengajukan aplikasi kartu Dirham Card?

• Persyaratan Umum

1. Usia pemegang kartu utama 21 s/d 65 tahun, sedangkan pemegang kartu

tambahan : 21 s/d 70 tahun.

Page 83: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan

2. Penghasilan minimum/bulan

a. Green : Rp 2.500.000,-

b. Gold 1 : Rp 5.000.000,-

c. Gold 2 : Rp 10.000.000,-

d. Gold 3 : Rp 15.000.000,-

e. Platinum : Rp 20.000.000,-

7. Apakah memang benar Dirham Card tidak mengenakan bunga?

• Tidak ada konsep bunga (interest rate) yang diterapkan dalam operasional

dirham card, kami mengenakan biaya keanggotaan bulanan (monthly

membership fee) khusus untuk pemegang kartu utama.

8. Apakah ada biaya yang dikenakan jika terlambat membayar?

• Biaya keterlambatan akan dikenakan jika card holder terlambat membayar

tagihan Dirham Card, dengan perincian sebagai berikut :

a. Ganti rugi (ta’widh) upaya penagihan berlaku sesuai fatwa Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama

Indonesia Nomor 43/DSN - MUI/VIII/2004 tanggal 11 agustus 2004 yaitu memperhitungkan kerugian riil

yang secara nyata dialami bank dan besarnya akan diberitahukan kemudian secara tertulis oleh bank kepada

nasabah. Jumlah biaya ganti rugi telah diterangkan oleh bank dan dipahami oleh nasabah.

b. Denda dana kebajikan sebesar 3% dari jumlah pembayaran minimum yang tertunggak. Berlaku sesuai fatwa

DSN – MUI Nomor 17/DSN – MUI/IX/2000 tanggal 16 September 2000 yaitu sanksi berupa denda yang

diakui seluruhnya sebagai dana sosial dan besarannya ditentukan atas dasar kesepakatan antara bank dan

nasabah.

9. Apakah yang dapat membuat Dirham Card ditolak?

• Aplikasi dirham card dari calon card holder dapat ditolak jika ternyata memiliki catatan sejarah kredit yang

unfavorable tercermin dari daftar black-list baik yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia maupun AKKI (Asosiasi

Kartu Kredit Indonesia).

Page 84: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan
Page 85: SYARIAH CARD DAN APLIKASINYA PADA PRODUK ......judul skripsi ini dengan nama, “Syariah Card dan Aplikasinya Pada Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah ”. B. Pembatasan dan