syarat-syarat pelaporan akuntansi keprilakuan

Upload: bella-fransiska-dewi

Post on 06-Mar-2016

32 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

h

TRANSCRIPT

ASPEK KEPERILAKUAN PADA PERSYARATAN PELAPORAN

Oleh:Ni Made Arum Sucahyani1306305034Putu Yulia Pransiska Dewi1306305039

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas UdayanaTahun Ajaran 2015/2016BAB IPENDAHULUANMulai dari zaman prasejarah telah menunjukan bahwa manusia di zaman itu telah mengenal adanya hitung-menghitung meskipun dalam bentuk yang sangat sederhana. Dengan semakin majunya peradaban manusia menyebabkan pentingnya pencatatan, pengihktisaran dan pelaporan sebagai bagian dari proses transaksi. Sehingga akuntansi sebagai hasil dari proses transaksi telah mengalamimetamorfosisyang panjang untuk menjadi bentuk yang modern seperti saat ini. Akuntansi merupakan suatu sistem untuk menghasilkan informasi keuangan yang digunakan oleh para pemakainya dalam pengambilan keputusan. Tetapi, seberapa canggihpun prosedur akuntansi yang ada, informasi yang dapat disediakan pada dasarnya bukanlah merupakan tujuan akhir.Tujuan informasi tersebut adalah memberikan petunjuk untuk memilih tindakan yang paling baik untuk mengalokasikan sumber daya yang langka pada aktivitas bisnis dan ekonomi. Namun, pemilihan dan penetapan keputusan tersebut melibatkan berbagai aspek termasuk perilaku dari para pengambil keputusan. Dengan demikian akuntansi tidak dapat dilepaskan dari aspek perilaku manusia serta kebutuhan organisasi akan informasi akuntansi. Akuntansi memiliki tujuan memberikan informasi kepada pihak pihak yang berkepentingan. Akuntansi merupakan media komunikasi, dalam pelaporan hal tertentu seperti sumber daya alam biasanya dilaporkan secara sukarela kecuali pembuat laporan keuangan menyakini bahwa si penerima informasi akan berperilaku sebagaimana yang idinginkan sebagai tujuan pelaporan. Dalam organisasi manajer biasanya memiliki hak untuk mengharuskan bawahannya melaporkan aspek aspek yang harus dilaporkan dalam kinerja mereka. Setiap orang yang terlibat dalam penyusunan laporan akuntansi perlu memahami dampak yang mungkin ditimbulkan dari persyaratan pelaporan terhadap perusahaan. Pembuat laporan akuntansi dapat dengan sengaja melaporkan informasi palsu , informasi yang tidak akurat. Guna memastikan keandalan dari informasi akuntansi yang dilaporkan adalah fungsi penting dari audit keuangan, persyaratan pelaporan dapat mempengaruhi perilaku pelapor dalam beberapa cara.

BAB IIPEMBAHASAN1.1 Syarat syarat PelaporanDunia saat ini penuh dengan persyaratan untuk melaporkan informasi kepada orang lain tentang siapa atau apa kita ini, bagaimana kita menjalankan hidup kita, bagaimana kita mengerjakan pekerjaan kita ,dan seterusnya. Hal hal ini pada umumnya sering disebut sebagai persyaratan pelaporan. Kebanyakan riset tentang akuntansi keperilakuan mengenai dampak informasi telah memfokuskan pada bagaimana penerima menggunakan informasi yang dilaporkan guna membuat penilaian dan atau keputusan. Sehingga penting sekali untuk memahami bahwa dampak persyaratan pelaporan terhadap perilaku dari mereka yang diharuskan untuk memberikan laporan informasi tertentu musti dikaji. Istilah pelapor dan pengirim akan digunakan secara bergantian dan mengacu pada individu, orgaisasi atau kelompok lain yang diharuskan untuk melaporkan informasi.Intisari dari pelaporan akuntansi adalah komunikasi atas informasi yang memiliki implikasi keuangan atau manajemen. Karena pengumpulan dan pelaporan informasi mengonsumsi sumberdaya, biasanya hal yang mana tidak dilakukan dengan suka rela kecuali pelapor yakin bahwa hal ini memberikan si penerima informasi berperilaku sebagaimana yang diinginkan pelapor. Yang mana pula kebanykan dari informasi akuntasi digunakan dan dikomunikasikan hanya karena seserang memiliki posisi kekuasaan.Informasi pula yang dilaporkan adalah bagian yang penting dari proses pengendalian organisasi. Tanpa informasi, manajer, kreditor dan pemilik tidak dapat mengatakan apakah segala sesuatu berjalan sesuai dengan rencana atau apakah tindakan korektif diperlukan. Meskipun alternatif seperti pengamatan langsung dan audit kadang kala digunakan, informasi ang dilaporkan adalah cara paling umum untuk memperoleh informasi yang digunakan untuk pengendalian. Adalah penting untuk memahami dampak dari persyaratan pelaporan karena kelaziman dan biayanya.Persyaratan pelaporan dikenalkan dan dipaksakan oleh beraneka ragam orang dan organisasi dengan cara yang beraneka rupa. Dalam organisasi, manajer biasanya memiliki hak untuk mengharuskan bawahannya melaporkan aspek mana pun dari kinerja pekerjaan mereka. Apakah mereka dapat melaksanakan persaratan semacam itu dengan efektif adalah kurang jelas dan bergantung pada sejumlah faktor organisasional, dan mungkin pribadi. Perusahaan-perushaan yang dimiliki oleh publik diharuskan untuk melaporkan secara ekstensif kepada BAPEPAM dan publik untuk status keuangan dan operasinya. Setiap orang yang terlibat dalam perancangan atau penggunaan sistem informasi perlu memahami dampak yang mungkin dari persyaratan pelaporan terhadap pengirim informasi, serta bagaimana memprediksikan dan mengidentifikasikan dampak semacam itu.

1.2 Bagaimana Persyaratan Pelaporan Mempengaruhi PerilakuGagasan bahwa persyaratan pelaporan mempengaruhi prilaku pelapor bukanlah sesuatu yang baru ataupun unik bagi manajemen dan akuntansi. Para psikolog sangat menyadari bahwa orang dapat merespon terhadap tuntutan dari situasii eksperimental dengan berprilaku secara berbeda dengan apa yang mereka lakukan pada situasi lain. Sementara psikolog eksperimental mencoba menjahui hal ini karna orientasi dari riset mereka, manajer dan badan regulasi mencoba secara aktif untuk memberikan tuntutan kepada orang lain guna membuat mereka berprilaku dengan cara tertentu. Manajer dan badan regulasi menggunakan persyaratan pelaporan baik untuk menggunakan tuntutan semacam itu dan untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk mengevaluasi prilaku dan kinerja.Diakui bahwa pengirim mungkin saja dengan sengaja melaporkan informasi palsu yaitu mereka dapa saja berbohong. Informasi yang tidak akurat juga dapat dilaporkan dengan sembrono karna system informasi yang tidak memadai. Guna memastikan keandalan dari informasi yang dilaporkan adalah fungsi penting dari audit laporan keunagan oleh akuntan publik independen yang bersertifikasi, dari audit internal oleh staf yang hanya bertanggung jawab kepada manajemen puncak untuk mengecek para bawahan ditemat oleh atasan. Dan kunjungan lapangan oleh para penyandang dana dari badan layanan sosial. Suatu mekanisme untuk memastikan integritas informasi yang dilaporkan adalah penting dari disain atas pelaporan mana pun.Persyarata pelaporan dapat mempengaruhi prilaku pelopor dalam beberapa cara. Bentuk lain dari pengukuran yang digunakan dalam organisasi, seperti audit dan pengamatan langsung, juga memiliki dampak yang sma terhadap persyaratan pelaporan selain dampak spesifikasinya sendiri.

1. Antisipasi Penggunaan InformasiPengirim menggunakan persyaratan pelaporan itu sendiri bersama sama dengan informasi lainya, untuk mengantisipasi bagaimana penerima akan bereaksi terhadap informasi yang akan dilaporkan. Karena orang pada umumnya bereaksi dengan cara-cara yang mereka yakin akan mengarah pada hasil yang mereka inginkan, pengirim informasi tersebut mencoba untuk menyimpulkan bagaimana penerima informasi akan menggunakan dan bereaksi terhadap informasi yang disediakan. Jika pengirim mengidentifikasi adanya suatu reaksi yang tidak menyenangkan terhadap informasi mngenai prilaku mereka sekarang. Mereka mungkin akan memodifikasi prilaku mereka sedemikian rupa, sehingga informasi yang dilporkan akan menimbulkan reaksi yang lebih diinginkan.Persyaratan pelaporan kemungkinan besar akan mempengaruhi prilaku pengirim ketika informasi yang dilporkan merupakan deskripsi megenai prilaku pengirim atau sesuatu yang dipengaruhi peningrim atau sesuatu untuk mana si pengirim betanggung jawab.Bagaimana informasi yang dilporkan berkaitan dengan prilaku pengirim adalah penting? Semakin informasi yang dilporkan mencerminkan sesuatu yang dapat dikendalikan oleh si pengirim, semakin besar kemungkinan bahwa prilaku pengirim akan dimodifikasi. Pengirim dapat merasakn cukup pasti bahwa perubahan dalam prilaku akan mengarahkan perubahan yang diinginkan dlam informasi yang dilapoirkan.Dalam konteks manajemen pengirim sering sekali dianggap bertanggung jawab untuk mengendaikan hal-hal yang juga dipengaruhi oleh beberapa faktor lain yang tidak dapat dipengaruhi oleh sipengirim. Misalnya saja perekonomian dapat secara signifikan mempengaruhi penjualan suatu devisi dan tentu saja tidak dapat dikendalikan oleh manajer devisi. Meskipun prinsip akuntansi manajemen untuk membuat manajer bertanggung jawab hanya untuk hal-hal untuk mana mereka memiliki wewenang dan kemampuan untuk mngendalikan, tidak mudah untuk benar-benar mengetahui seberapa banyak dari hasil sekarang yang disebabkan oleh tindakan pengirim dibandingkan oleh faktor-faktor lain. Ketika banyak faktor diluar prilaku pengirim mempengaruhi suatu hasil pengirim kemungkinan besar tidak akan merubah prilakunya guna menghasilakn informasi yang berbeda karna dua alasan. Pertama pengirim mungkin tidak mengetahui bagaimana untuk keprilakuan guna mecapai hasil dan informasi yang diinginkan. Kedua sering kali ada keinginan untuk menyalahkan faktor-faktor lain atas hasil yang dicapai ketika si pengirim ditanyakan mengenai hal itu2. Prediksi Si Pengirim Mengenai Penggunaan Si PemakaiKadang kala penerima menyatakan secara jelas bagaimana mereka menginginkan si pengirim untuk berprilaku. Tetapi sering kali mereka tidak menginginkan atau mereka mungkin menginginkan banyak hal lain yang sulit dicapai secara simultan, seperti laba jangka pendek yang tinggi, pertumbuhan jangka panjang yang baik, atau citra publik yang bagus. Jika si pengirim bertanggung jawab kepada si penerima, maka si pengirim ingin berprilaku dengan cara cara yang akan menyenangkan si penerima. Apa yang diharuskan diambil, mengenai tindakan dan hasil manakah yang penting bagi si penerima.Kadang kala seseorang merasa pasti mengenai bagaimana penerima akan menggunakan informasi sementara pada waktu lain seseorang tidak merasa pasti mengenai bagaimana informasi tersebut digunakan. Jika setiap orang selalu jelas dan jujur mengenai bagaiman mereka akan menggunakan informasi yang dilaporkan, maka akan terdapat sedikit masalah, tetapi tetap masih ada kemungkinan bahwa informasi tersebut akan kemudian dilaporkan dengan cara-cara yang tidak dimaksudkan ketika pertama kali informasi tersebut diminta. Sering kali, orang yang meminta informasi tidak secara eksplit mengenai bagaiman informasi tersebut akan digunakan atau dengan siapa informasi tersebut akan dibagi. Dalam kasus ini pelapor mempunyai pekerjaan yang sulit untuk menebak kapan dan bagaimana informasi tersebut dapat digunakan. Mereka kemungkinan besar akan mendasarkan perediksi mereka pada bagaimana informasi yang dilaporkan digunakan dalam situasi yang serupa dalam pengamatan mereka. Atau bagaiman mereka akan menggunakannya jika mereka ada pada posisi si peminta informasi, bersama sama pada informasi apapun yang tersedia bagaiman laporan ini akan digunakan.Kadang kala, bahkan ketika orang menyatakan dengan jelas mengenai bagaimana mereka berencana untuk menggunakan informasi yang dilaporkan, mereka secara aktual akan menggunakan informasi tersebut dengan cara-cara yang mereka indikasikan atau janjikan tidak akan digunakan. Ada kemungkinan telah ditempatkan pada posisi ini oleh seseorang yang mengorek informasi dari anda dengan janji bahwa Informasi tersebut akan disebar atau digunakan terhadap anda kemudian, hanya untuk menemukan bahwa ternyata mereka memang menyebarkanya atau bahkan mereka menggunakan informasi tersebut pada setiap argumentasi dengan anda. Faktanya potensi semacam itu untuk penyalah gunaanatas informasi tertentu telah mengarah pada dimasukanya aturan mengenai keamanan dan privasi dengan kaitanya dengan catatan karyawan dan medis.3. Insentif/SanksiKetika pengirim telah membuat estimasi terbaiknya mengenai apakah dan jika demikian bagaiman penerima akan menggunakan informasi tersebut, maka pertanyaan berikutnya adalah apakah yang dilakukan si penerima tentang itu? dalam beberapa kasus, seseorang mengetahui bahwa si penerima tidak akan senang dengan informasi tersebut, tetapi tidak dapat dilakukan mengenai hal itu. Faktanya, kadang kala orang yang mengiginkan informasi tersebut bahkan tidak dapat memaksakan persyaratan pelaporan. Dalam kasus mana pengirim kemungkinan besar tidak akan mengirimkan informasi itu. Tetapi ketika penerima memiliki paling tidak cukup kekuasaan langsung maupun tidak langsung utuk memaksakan persyaratan pelaporan, maka ia kemungkinan besar paling tidak memiliki suatu kekuasaan atas tindakan si pengirim.Kekuatan dan sifat dari kekuasaan penerima terhadap pengirim adalah penentu yang paling penting mengenai seberapa besar kemungkinan bahwa si pengirim akan mengubah prilakunya. Semakin besar potensi yang ada bagi si penerima untuk memberikan penghargaan atas sanksi kepada si pengirim, semakin hati-hati si pengirim akan bertindak dalam memastikan bahwa informasi yang dilaporkan akan diterima oleh si penerima. 4. Penentuan WaktuWaktu adalah penentu penting dalam menentukan apakah persyaratan pelaporan akan menyebabkan perubahan dalam prilaku pengirim atau tidak. Supaya persyaratan pelaporan dapat menyebabkan si pengirim mengubah prilakunya, ia harus mengetahui persyaratan pelaporan tersebut sebelum ia bertindak. Jika persyaratan pelaporan tersebut hanya terjadi setelah pengirim telah bertindak, maka tidak ada peluang untuk mengubah prilaku masa lalu. Tetapi kebanyakan persyaratan pelaporan bersifat repetitif dalam konteks manajemen, sehingga bahkan jika persyaratan pelaporan yang pertama dikenakan setelah prilaku yang dilaporkan terjadi, pelapor akan mengetahui didepan bahwa laporan berikutnya harus dibuat. Karena data biasanya tidak dikumpulkan kecuali seseorang bermaksud menggunakanya, maka persyaratan pelaporan yang baru sering kali memerlukan data baru dikumpulkan yang memberikan peluang untuk mengubah prilaku sebelum pelaporan.5. Strategi Respons interatifMengubah prilaku biasanya mahal biayanya. Orang dipengaruhi banyak tuntutan, batasan, dan keinginan yang saling bersaing satu sama lain , perubahan apapun dalam prilaku biasanya memengaruhi lebih dari satu dimensi ini dan tidak selalu ke arah yang diprediksi atau diinginkan. Paling tidak menghabiskan banyak waktu untuk tugas menyisakan lebih sedikit waktu yang tersedia untuk tugas lainya.Ketika suatu persyaratan pelaporan baru dikenakan, strategi yang paling murah adalah terus berprilaku seperti biasa, melaporkan sejujurnya prilaku tersebut, dan menunggu respon dari si penerima. Jika tidak ada respon maka strategi tersebut dapat diteruskan. Umpan balik negatif dari penerima mengindikasikan bahwa perilaku yang dilaporkan tidak diinginkan, memperbaiki estimasi pengirim mengenai perilaku apa yang diinginkan si penerima dan bagaiman ia merespon. Pada putaran pertama kami sedang mengerjakanya hal-hal seperti ini butuh waktu untuk merubah mungkin adalah respon yang mencukupi. Ackerman menunjukan bahwa kombinasi antar persyaratan pelaporan dan pernyataan yang jelas mengenai perilaku yang diinginkan, serta umpan balik mungkin tidak mencukupi untuk mendorong perilaku yang diinginkan dalam situasi-situasi tertentu. Penghargaan dan sanksi yang dikaitkan dengan prilaku tersebut dibutuhkan dalam beberapa atau semua situasi.Oleh karna itu kemungkinan pelapor mengubah perilakunya dalam mananggapi persyaratan pelaporan saja bergantung paling tidak sebagian pada:a. Seberapa jelas apa yang diinginkan si penerima untuk terjadib. Seberapa jelas untuk apa informasi yang dilaporkan tersebut akan digunakan oleh si penerimac. Penghargaan atau sanksi apa yang dapat diberikan oleh si penerima kepada si pengirimd. Penghargaan atau sanksi manakah yang mungkin digunakan oleh si penerimae. Seberapa besar perubahan dalam perilaku pada suatu dimensi dapat mempengaruhi kinerja pada dimensi-dimensi penting lainya.6. Pengarah PerhatianSuatu persyaratan pelaporan dapat menyebabkan pengirim mengubah perilakunya, bahkan jika ia tidak mengharapkan penerima bereaksi terhadap suatu informasi yang dilaporkan. Hal itu karna informasi memiliki suatu cara untuk mengarahkan perhatian pada bidang-bidang yang berkaitan dengannya yang dapat mengarah pada perubahan perilaku. Meskipun dampak mengarahkan perhatian mungkin kurang ampuh dan kurang rentan terhadap perediksi dibandingkan dengan dampak antisipasi, dampak tersebut dapat mempengaruhi perilaku dalam beberapa situasi.Dampak mengarahkan perhatian dapat dianggap sebagai dampak dari pencatatan dan bukan dampak dari pelaporan informasi karena dampak tersebut timbul dari kepentingan pengirim itu sendiri dan tidak bergantung pada informasi yang dilaporkan kepada siapapun. Tetapi dampak tersebut dipertimbangkan karena dampak tersebut dapat terjadi sebagai respon terhadap persyaratan pelaporan dari luar meskipun hal tersebut dapat juga terjadi tanpa adanya persyaratan tersebut.Banyak program manajemen waktu mengguanakan dampak mengarahkan perhatian untuk menghasilkan perubahan perilaku. Partisipan diminta untuk menyimpan catatan yang terinci mengenai bagaimana mereka menghabiskan waktu, tetapi tidak diharuskan untuk menyampaikan informasi tersebut kepada siapapun. Mereka kemudian dapat menggunakan informasi tersebut untuk menentukan apakah mereka menghabiskan waktunya dengan cara-cara yang mendukung pernyataan prioritas mereka apakah banyak dari waktu mreeka yang disia-siakan.

BAB IIIKESIMPULANSebagaimana dipahami bersama, masalah pokok dari proses akuntansi adalah implikasi komunikasi informasi mengenai keuangan dan menajemen. Namum bukan hanya pihak pelapor informasi saja yang memiliki harapan, pihak penerima informasi juga memiliki harapannya sendiri lewat perilaku ditunjukkan pada informasi tersebut. Kedua belah pihak masing masing memiliki perilaku berbeda terhadap informasi yang sama. Dengan demikian, untuk mencapai efektivitas komuniikasi pihak penerima informasi harus menyadari perilaku dari pihak pengirim informasi karena pihak pengirim informasi dapat bertindak disfungsional terhadap informasi, oleh karena itu bentuk laporan yang menjadi bagian dari rangkaian komunikasi perlu ditinjau mana kala membawa dampak negatif bagi proses komunikasi informasi.Akuntansi dibangun dengan menggunakan konsep, prinsip dan pendekatan dari disiplin ilmu lain untuk meningkatkan kegunaannya. Sehingga akuntansi tidak dapat dilepaskan dari aspek perilaku manusia serta kebutuhan organisasi akan informasi akuntansi.Disamping itu kesempurnaan teknis dari jasa akuntansi bukan hanya sekedar teknik yang didasarkan pada efektivitas dari segala prosedur akuntansi, melainkan bergantung pada bagaimana prilaku orang-orang didalam organisasi, baik sebagai pelaksana (penyusun informasi) maupun sebagai pemakai informasi.Persyaratan pelaporan akuntansi akan mempengaruhi perilaku dari berbagai fakor, baik karena adanya antisipasi penggunaan informasi, prediksi penggunaan informasi, insentif/sanksi, penentuan waktu maupun pengarahan perhatian dari pihak yang akan menggunakan informasi tersebut (penerima).

Daftar PustakaIkhsan Lubis, Arfan. 2011, Akuntansi Keperilakuan Edisi 2. Jakarta: Salemba Empathttps://merahkuning.wordpress.com/2012/06/05/contoh-makalah-aspek-keprilakuan-pada-penyusunan-laporan-keuangan/ (diakses pada 20 november 2015)