Survei Sedekah Air

Tedunan, Tridadi, Loano, Purworejo, Jawa Tengah

Oleh : Suhari dan Fachri Ahmad

Informasi-Informasi yang perlu di dapat pada saat survey:

1. Sumber informasi : a. Murdiyono (Dalam usulan sebagai penanggungjawab, Mantan Sekdes, saat ini

bekerja di Kecamatan Loano di bagian keuangan) b. Sapta Mulyana (Putera Bp. Murdiyono) c. Umi Hamidah (Istri Bp. Murdiyono) d. Wakhid Syaifudin (Ketua karang taruna dan ketua Pokdarwis) e. Ahyadi (Saudara ipar Pengusul, Endri Prasetiyo, pengusul adalah warga Jakarta

yang memiliki mertua di Dusun Tedunan, Tridadi, Loano, Purworejo.)

2. Informasi-informasi yang perlu di dapat:

Peta Situasi Dusun Tedunan.

a) Bagaimana masalah air yang ada, sumber air saat ini dari mana? Sebagaimana dalam usulan, permasalahan air yang ada di desa ini adalah

sulitnya air bersih, sumber air yang digunakan masyarakat untuk semua kebutuhan berasal dari sungai. Terdapat dua sungai di pedukuhan ini, yaitu sungai musiman dan sungai besar. Dari kedua sungai ini kemudian dikelola oleh pengurus PAMSIMAS dan kemudian disalurkan ke rumah-rumah warga.

Sungai besar hanya dimanfaatkan ketika musim kemarau tiba, hal ini karena satu-satunya sumber air hanya di sungai ini. Namun banyak pencemar yang ikut mengalir ke sungai ini, terutama dari kendang peternakan baik unggas maupun sapi atau kambing. Ketika kemarau, air sungai akan di arahkan menuju titik pengumpulan air (Gambar.1 kotak kuning nomor 1), lalu disedot dengan pompa menuju bak penampungan dan filterisasi (Gambar.1 kotak kuning nomor 2). Setelah difilter, air dipompa ke bak penampungan utama yang memiliki ukuran kurang lebih, 1.8 x 1.8 x 1.8 m3 (Gambar.1 kotak kuning nomor 3). Berikutnya dari bak penampungan utama ini, air disalurkan ke rumah-rumah warga.

Terdapat dua sungai musiman, satu berada di RT 1 dan lainnya di RT 2. Sungai musiman ini dimanfaatkan sebagai sumber air bersih untuk warga saat musim hujan. Teknisnya sungai musiman di RT 1 di kumpulkan dalam satu penampungan (Gambar1. Kotak kuning nomor 4), lalu disalurkan kebawah ke bak filterisasi (nomor 2). Setelah dari filterisasi, teknis penyaluran air sama seperti ketika musim kemarau.

Kelebihan dari mengambil air di sungai musiman ini adalah, air yang diperoleh lebih bersih dan lebih hemat biaya listrik karena tidak menggunakan pompa untuk menyalurkan air dari Bulun (nomor 4) ke bak filter (nomor 2).

Untuk biaya perawatan dan pajak listrik, pengguna jaringan PAMSIMAS ini akan dikenai biaya Rp 2000 per meter kubiknya.

b) Kondisi air di sekitar lokasi (daerah rawan kekeringan, susah air, kedalaman air

jika sudah ada pengeboran sumur, seberapa jauh dari sumber air bila mengambil dari sumber mata air/sungai)

Kondisi air sekitar lokasi sudah tercemar terutama sungai besar tercemar oleh limbah ternak, sedangkan sungai musiman hanya ada di musim hujan. Di dekat mushola (nomor 2) terdapat sebuah mata air kecil. Menurut mas wahid, pada tahun 60an, sumber air di tempat ini sangat besar, saking besarnya warga jadi takut sehingga sumber air di tempat ini di timbun. Namun sampai sekarang, mata air di tempat ini tetap muncul meskipun kecil.

c) Berapa jumlah penerima manfaat? Jumlah penerima air bersih di dusun ini adalah 78 KK, adapun daftar KK

tersebut ada dalam gambar.1 d) Perkiraan bentuk intervensi program sedekah air? (usulan dari lokasi calon

sedekah air: penggalian sumur, sumur bor, pipanisasi, droping air bersih dll?) Usulan dari warga adalah untuk pembuatan bak penampungan yang lebih

besar (nomor 3), dan dibuatkan sumur bor pada titik dekat mushola (nomor 2)

e) Bila terjadi kerusakan fasilitas air bersih, siapa yang bersedia melakukan perbaikan? Kerusakan fasilitas akan ditangani dengan menggunakan uang iuran pajak air (Rp 2000 per meter kubik) sebagaimana selama ini pengurus PAMSIMAS melakukan reparasi pompa yang rusak. Tambahan

-7,67454; 110,10807 koordinat rumah Pak Murdiyono dan penampungan air utama -7,67572; 110,10677 koordinat sungai utama sumber ketika musim kemarau

Jenis dan ukuran pipa yang digunakan

Jenis Pompa yang digunakan (nomor 2)

Monumen peresmian PAMSIMAS 2011

Sungai besar yang menjadi sumber air warga di musim kemarau. Foto saat ini musim hujan, air masih cukup banyak (nomor 1)

Tampungan air sungai musiman di Bulun (nomor 4)

Tampungan air di sungai besar (nomor 2)

Diskusi dengan pak Murdiyono

Bak penampungan utama (nomor 3) sebelum dialirkan ke masyarakat