Survei di Kampung Mokwam,Kabupaten ManokwariOleh: Rinto Herry Mambrasar

Secara administratif Distrik Minyambouw tertetak di Ka-bupaten Manokwari, tepatnya berbatasan dengan arealkawasan Cagar Alam pegunungan Arfak. Distrik inimemiliki 103 kampung yang menempati lahan seluas269.100 hektar. Posisi wilayah Distrik Minyambouwyaitu pada bagian Timur berbatasan dengan DistrikManokwari, bagian Sarat berbatasan dengan DistrikMasni, bagian Selatan berbatasan dengan DistrikAnggi, bagian Utara berbatasan dengan Distrik War-mare.

Perjalanan penelitianHari Senin tanggal 13 Nopember 2006 saya dihubungiIbu Rawati Panjaitan (Dosen Siologi, FMIPA, UNIPA).Dia mengharapkan supaya saya berangkat ke tanahkelahiranku (Manokwari) untuk mendampingi salah satumahasiswanya (Mosaba Uma atau biasa dipanggilUma) yang akan melaksanakan penelitian kupu-kupu diKampung Mokwan. Uma sendiri pernah mengikuti pro-gram magang di lab KSP (Koleksi Serangga Papua).

Setelah mendiskusikan rencana ini dengan Sr. Henksaya pun mendapat ijin tiga minggu di lapangan. Harikamis, 16 Nopember 2006 saya berangkat mengguna-kan pesawat. Perjalanan ke Mokwam dilanjutkan kee-sokan harinya, 17 Nopember 2006 pukul 15.00 WP de-ngan kendaraan hartop.

Kampung Mokwam merupakan salah satu wilayah ad-ministratif dalam Distrik Minyambouw. Untuk mencapaiMokwam dapat ditempuh dengan kendaraan roda em-pat (hartop) selama 3 jam. Jaraknya mencapai sekitar

10

66 km dari Ibukota Manokwari, namun dari KampungSnamboy Distrik Warmare sekitar 21 km, namunkondisi jalannya belum diaspal.

Tim yang berangkat ada 6 orang dari UNIPA; RawatiPanjaitan --sebaqa: dosen pembimbing, Uma(mahasiswa biologi yang melakukukan penelitian), danke-3 rekannya yang membantu (Lany mahasiswa aku-tansi, Iche mahasiswa perikanan dan Sofia mahasiswa -kehutanan) dan saya sendiri. Sebelum berangkat kamibelanja bahan makanan yang akan dibawa untuk pesia-pan 3 minggu.Saat itu hujan deras mengguyur Kabupaten Manokwarisecara menyeluruh namun niat karnl pun tidak terha-lang untuk tetap melanjutkan perjalanan. Dalam per-jalanan terlihat di kiri-kanan [alan penuh dengan gena-ngan air yang sudah tidak mampu di tampung olehselokan di pingiran jalan. Jalan yang kami lalui pun dialiri air seperti sungai. Kami tiba di kampung Mokwampukul 21.00 wp. Setibanys di kampung tersebut kamidisambut baik oleh kepala kampung, masyarakat (orançtua, pemuda dan anak-anak) dan teman-teman maha-siswa lainnya yang juga penelitian burung dan mamalia.Namun selain itu kami juga disambut oleh suhu yangbegitu dingin sekitar 18°C. Kami semua yang baru tibalangung bergegas memakai jaket, kaos kaki, sarungtangan dan masker kepala tapi itu semua tidak cukupmembantu karena tidak mampu menahan rasa dinginyang menyerang kami.

Survei di Kampung Mokwam Distrik Minyambouw perludilakukan karena data keragaman kupu-kupu di kam-pung tersebut belum lengkap hingga beberapa tahunterakhir ini. Juga ada kemungkinan untuk menemukanspesis endemik di kampung ini. Kondisi geografis yang

11

sukar dan merupakan areal yang masih asli denganketinggian 1.400 m dpl merupakan tantangan bagi paraentomolog untuk mendata serangga pada urnumnyadan spesis kupu-kupu pada khususnya di areal terse-but.

Kampung ini memiliki keragaman jenis flora dan fauna,oleh karena itu perlu pengenalan terhadap semua floradan fauna termasuk juga serangga. Sebagai areal yangberbatasan dengan areal kawasan cagar alarn, makajenis flora dan fauna yang ada di sekitar kampung Mok-wam perlu dijaga kelestariannya agar ekosistem alamtetap terpelihara.Selamaini potensi yang sudah berhasil dimanfaatkandari kampung ini seperti:• Burung. Jenis-jenis burung yang ada selama ini

sering dimanfaatkan untuk tujuan pengamatanburung oleh turis, namun ada juga yang diman-faatkan untuk kebutuhan konsumsi.

• Hewan buruan. Jenis hewan seperti kuskus po-hon, kangguru, landak, kuskus tanah yang da-gingnya dikonsumsi masyarakat setempat.

• Kayu papan. Jenis pohon tertentu kadang diman-faatkan oleh masyarakat untuk membuat rumahadat maupun rumah soslal.

• Tali rotan. Jenis tali yang terdapat di hutan dapatdigunakan untuk pembuatan rumah, pagar, keran-jang dan topi.

• Kulit kayu anyaman. Tersedia juga jenis tumbu-han yang kulitnya atau seratnya dapat digunakansebagai dinding rumah dan untuk pembuatannoken.

• Obat tradisional. Jenis tumbuhan alam yangdiperoleh dari hutan seperti daun gatal, mimprup,

12

neupsui dan masih banyak lagi dapat digunakansebagai bahan obat-obatan.

• Bambu. Berfungsi sebagai bahan pembuatan alasrumah, dinding, pagar, panah, pancuran air danalat untuk angkat air.

Hasil SurveiSetelah selesai melakukan penelitian selama enam be-las hari, berhasil diidentifikasi 82 spesis kupu-kupuyang terdiri dari 8 spesis (Famili Papilionidae), 17 spe-sis (Famili Pieridae), 33 spesis (Famili Lycaenidae) dan25 spesis (Famili Nymphalidae). Dari hasil observasidapat disimpulkan bahwa keragaman kupu-kupu diKampung Mokwam dipengaruhi oleh dua faktor, yaituelevasi (ketinggian) dan jenis habitat (habitat prefer-ensi). Keragaman spesis kupu-kupu yang dipengaruhioleh elevasi: dari 82 spesis yang diobservasi, 37 spesisditemukan di sekitar ketinggian 1.000 m dpl, 28 spesisdi sekitar 1.400 m dpl, 18 spesis di sekitar 1.800 m dpl.Spesis kupu-kupu cenderung dijumpai di habitat tepihutan, sungai dan areal yang sudah lama terbuka danditumbuhi tumbuhan baru.

GangguanGangguan terhadap habitat kupu-kupu dari hasil obser-vasi disimpuJkan berasal dari penebangan hutan olehmasyarakat. Namun bukan hanya kupu-kupu yangmenerima gangguan tapi juga terjadi perburuan terha-dap burung, kuskus pohon, kuskus tanah dan kanguru.Gangguan yang nyata sering dibuat juga adalah masihadanya sistem ladang berpindah.

PenutupKampung Mokwam memiliki potensi yang cukup tinggimaka perlu usaha pelestarian. Untuk mendapatkan ha-

13

sil lengkap dari survei tersebut maka dapat dibacadalam skripsi: Duwiri, Mosaba Uma. 2007."Keragaman dan Penyebaran Kupu-kupu Superfa-mili Papilionoldea, DI Kampung MOkwam, DistrikMinyambouw, Propinsi Pap ua Barat"

Memasukkan kupu-kupu

Nelayan pulang dari mencari ikan

14