surat ke kejati.doc

6
Nomor : ----/HPPD/III/15 Sifat : Penting Lamp. : 1 Berkas Perihal : Laporan Dugaan Adanya Tindak Pidana Korupsi Kepada Yth. Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara Di – Medan Dengan hormat, Perkenankanlah Kami, Pengurus Himpunan Pedagang Pasar Delitua (HPPD). Dalam Hal ini bertindak mewakili Para Pedagang di Pasar Tradisional Delitua ingin menyampaikan hal-hal sebagai berikut: 1. Bahwa sebelum tahun 1960, Pasar Tradisional Delitua mulanya adalah tanah hak yang di kuasai oleh WNA theong Hoa dan setelah tahun 1960 dengan Keluarnya UU Nomor 5 Tahun 1960, WNA tidak boleh memiliki hak atas tanah sehingga penguasaan atas tanah tersebut ditinggalkan oleh mereka dan selanjutnya atas tanah tersebut oleh Pedagang dibuka untuk melakukan usaha dan telah menjadi pasar yang sekarang menjadi tempat Kami melangsungkan usaha dagang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Selama berpuluh- puluh tahun (turun temurun) Kami sudah menempati Pasar Tradisional Delitua ini untuk berdagang. 2. Bahwa sejak bulan Desember tahun 2014 Kami Para Pedagang yang telah menempati tanah dan membuka usaha di Pasar Tradisional Delitua untuk berdagang menjadi resah dengan adanya surat dari Dinas Pasar Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, yang intinya kepada Para Pedagang di lokasi Pasar Tradisional Delitua akan direlokasi/pindah ketempat Pasar Baru (Pasar Deli Old Town) yang terletak di Jalan Pamah, Kecamatan Delitua Barat Kabupaten, Deli Serdang.

Upload: il-poverello

Post on 11-Jan-2016

5 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Surat ke Kejati.doc

Nomor : ----/HPPD/III/15

Sifat : Penting

Lamp. : 1 Berkas

Perihal : Laporan Dugaan Adanya Tindak Pidana Korupsi

Kepada Yth.

Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara

Di –

Medan

Dengan hormat,

Perkenankanlah Kami, Pengurus Himpunan Pedagang Pasar Delitua (HPPD).

Dalam Hal ini bertindak mewakili Para Pedagang di Pasar Tradisional Delitua ingin

menyampaikan hal-hal sebagai berikut:

1. Bahwa sebelum tahun 1960, Pasar Tradisional Delitua mulanya adalah tanah

hak yang di kuasai oleh WNA theong Hoa dan setelah tahun 1960 dengan

Keluarnya UU Nomor 5 Tahun 1960, WNA tidak boleh memiliki hak atas

tanah sehingga penguasaan atas tanah tersebut ditinggalkan oleh mereka

dan selanjutnya atas tanah tersebut oleh Pedagang dibuka untuk melakukan

usaha dan telah menjadi pasar yang sekarang menjadi tempat Kami

melangsungkan usaha dagang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Selama

berpuluh-puluh tahun (turun temurun) Kami sudah menempati Pasar

Tradisional Delitua ini untuk berdagang.

2. Bahwa sejak bulan Desember tahun 2014 Kami Para Pedagang yang telah

menempati tanah dan membuka usaha di Pasar Tradisional Delitua untuk

berdagang menjadi resah dengan adanya surat dari Dinas Pasar Pemerintah

Kabupaten Deli Serdang, yang intinya kepada Para Pedagang di lokasi Pasar

Tradisional Delitua akan direlokasi/pindah ketempat Pasar Baru (Pasar Deli

Old Town) yang terletak di Jalan Pamah, Kecamatan Delitua Barat

Kabupaten, Deli Serdang.

3. Bahwa pembangunan Pasar Baru dan akan direlokasinya Kami Para

Pedagang Pasar Tradisional Delitua ke tempat yang baru sampai sekarang

Kami tidak pernah mendapat undangan dari pemerintahan terkait persoalan

sosialisasi relokasi Pasar Tradisonal Delitua ini dan untuk apa tanah tempat

Kami berdagang selama ini, selama udangan relokasi dan pengambilan

udian tempat berdagang yang dilakukan oleh Dinas Pasar Delitua, Kami Para

Pedagang tidak diinformasikan untuk apa tanah tempat Kami berdagang

selama ini dan Pemerintah Setempat juga tidak dapat menunjukan Surat

Page 2: Surat ke Kejati.doc

Keputusan Bupati/Pejabat terkait kegunaan atas tanah yang telah Kami

tempati tersebut.

4. Bahwa sesuai data yang Kami miliki, tanah tempat Kami Para Pedagang

telah disertifikat oleh Pemerintah Daerah sebagai tanah Hak Pakai

Pemerintah Daerah. Walau secara hukum formil tanah tersebut milik

Pemerintah Daerah, namun Pemerintah Daerah tidak boleh sewenang-

wenang untuk melakukan tindakan kepada warganya termasuk kepada Kami

selaku Para Pedagang di Pasar Tradisional Delitua tanpa diberitahukan untuk

pembangunan apa lokasi Pasar Tradisional Delitua tersebut, karena

bagaimanapun juga Kami selaku Para Pedagang mempunyai hubungan

emosional dengan tanah pasar tempat Kami berjualan tersebut.

5. Bahwa Kami selaku Para Pedagang di Pasar Tradisional Delitua bersedia

untuk Direlokasi Sementara, selama Pasar Tradisional Delitua tersebut akan

direnovasi untuk kemajuan daerah dan Pendapatan Daerah Pemerintahan

Kabupaten Deli Serdang.

6. Bahwa rencana relokasi Para Pedagang Pasar Tradisional Delitua seperti

diberitakan oleh Media lokal …….., tertanggal ……………. Dengan judul

“Pembangunan Pasar Delitua Mencurikan”, sehingga kemungkinan adanya

dugaan Tindak Pidana Korupsi dengan alasan sebagai berikut:

a. Berdasarkan berita Koran pada alenia ketiga diberitakan “Kepala Bidang

(Kabid) Pengelolaan Pasar Adnan Nasution ditemui diruangannya jumlat

(6/3) jam 10 wib mengakui anggaran Pasar Delitua sudah dibahas

bersama DPRD Deli Serdang yang dibeli pihak swasta dan

dibayarkan pada awal Desember 2014 lalu.

b. Bahwa berita yang Kami garis bawahi dan tebalkan tersebut

memberitakan tentang Pasar Tradisional Delitua telah dibeli oleh Pihak

Swasta, berarti Pemerintah Daerah telah menjual aset Pemerintah Daerah

dengan harga 30 Milyar. Yang menjadi persoalan adalah, apakah

penjualan tanah aset Pemerintah Daerah tersebut sudah ada persetujuan

DPRD Deli Serdang sebagaimana ketentuan Pasal 45 ayat (2) UU Nomor 1

tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara yang menegaskan:

“Pemindahtanganan Barang milik Negara/Daerah dilakukan dengan cara

dijual, dipertukarkan, dihibahkan atau disertakan sebagai modal

pemerintah setelah mendapat Persetujuan DPR/DPRD” dan ditegaskan

dalam berita tersebut DPRD Kabupaten Deli Serdang tidak mengetahui

tentang anggaran Pasar Baru Delitua, sehingga pemindahantanganan

tersebut tidak ada persetujuan DPRD???

2

Page 3: Surat ke Kejati.doc

c. Bahwa sesuai dengan berita selanjutnya, adanya Pembelian Pasar Baru

Delitua yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang

tanpa adanya persetujuan DPRD Kabupaten Deli Serdang dan

anggarannya tidak dibahas di tingkat Banggar DPRD Kabupaten Deli

Serdang dan paripurna DPRD Kabupaten Deli Serdang, karena sesuai

dengan berita tersebut, anggota DPRD Kabupaten Deli Serdang

mengetahui adanya sengketa tentang pembelian tanah pasar Delitua

yang baru itu setelah adanya aksi dari Para Pedagang menolak dilakukan

relokasi ke pasar yang baru.

7. Bahwa berdasarkan berita pada Koran yang sama, adanya anggaran 2014

Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang telah membeli tanah untuk

tempat Para Pedagang Tradisional berdagang di tempat pasar yang baru

dibeli oleh Pemerintah Daerah.

8. Bahwa dikarenakan Pembelian Pasar Baru tempat relokasi Para Pedagang

Delitua dilakukan oleh Pemerintahan Daerah Kabupaten Deli Serdang setelah

Pihak Swasta melakukan Pembangunan Pasar, sehingga dapat diindikasikan

Pihak Swasta yang adalah pengembang tersebut membangun pasar dengan

sistem modern tidak laku terjual sehingga meminta Pemerintah Daerah

untuk melakukan pembelian dan selanjutnya Pemerintah Daerah harus

merelokasi Para Pedagang di Pasar Tradisonal Delitua ketempat yang baru

dan dengan sendirinya pasar pertokaan yang dibangun tersebut bisa laku

dan Pengembang bisa untung dengan bantuan oknum Aparat Pemerintah

Daerah Kabupaten Deli Serdang!!!!

9. Bahwa dalam isi berita selanjutnya pembangunan Pasar Delitua dibangun

dengan dana sebesar 26 Milyar yaitu untuk membeli tanah dan

pembangunan pasar serta sisanya sebesar 4 Milyar untuk pembangunan

terminal, sehingga penggunaan anggaran Pembangunan pasar baru dan

realisasi pengunaan angaran Pembangunan pasar baru tersebut untuk apa,

sampai sekarang tidak jelas.

10. Bahwa dalam Sistem Pengunaan Anggaran Pemerintah Daerah, pengunaan

anggaran harus jelas dan tegas pengunaannya dan bersifat transparan,

sehingga dapat dipantau oleh publik. Dengan adanya Pembangunan Pasar

Baru Delitua di Jalan Pamah dengan anggaran sebesar Rp. 30.000.000.000,-

(tiga puluh milyar rupiah) tidak jelas penganggarannya, pengunaannya,

pelaksanaannya serta untuk apa aset pemerintahan daerah berupa Pasar

Delitua yang sekarang digunakan untuk Kami berdagang mencari nafkah

3

Page 4: Surat ke Kejati.doc

anak, istri Kami, keluarga Kami??? Sehingga Kami menduga adanya Tindak

Pidana Korupsi yang dilakukan oknum Pemerintahan Daerah Kabupaten Deli

Serdang.

11. Bahwa dilain sisi, saat ini Kami mau dipindahkan begitu saja oleh Pemerintah

Daerah Kabupaten Deli Serdang ke lokasi Pasar Baru. Kami tidak mau

direlokasi/dipindahkan karena lokasi pasar baru ini sangat jauh dari

keramaian dan dikelilingi oleh bangunan ruko yang megah (tiga lantai),

sehingga dapat menyebabkan sepi pengunjung jadi dengan sendirinya tidak

ada yang mau beli dan sangat memungkinkan membuat usaha Kami akan

tutup apabila Kami dipindahkan.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Kami mohon kepada Bapak Kepala

Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara agar melakukan Penyelidikan Dugaan adanya

Tindakan Korupsi yang diduga dilakukan oleh oknum Pejabat Pemerintah Daerah

Kabupaten Deli Serdang.

Demikian surat ini Kami sampaikan, besar harapan Kami agar Bapak dapat

menindaklanjuti permohonan Kami ini, atas perhatian dan perkenaan Bapak Kami

haturkan terimakasih.

Delitua, ---- Maret 2015

HIMPUNAN PEDAGANG PASAR DELITUA

(HPPD)

(Sabar Bangun) (Edi Barus)

Ketua Sekretaris

Tembusan disampaikan kepada Yth.:

- Bapak Presiden Republik Indonesia di Jakarta Pusat;

- Bapak Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi di Jakarta Pusat;

- Bapak Gubernur Sumatera Utara di Medan;

- Bapak Kepala Kejaksaan Negeri Lubuk Pakam di Lubuk Pakam;

- Bapak Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara di Medan;

- Bapak Bupati Kabupaten Deli Serdang di Deli Serdang;

- Ketua DPRD Kabupaten Deli Serdang di Deli Serdang;

- Ketua Komisi Informasi Sumatera Utara di Medan;

- Ketua Ombusdman Sumatera Utara di Medan;

4

Page 5: Surat ke Kejati.doc

- Pimpinan Surat Kabar Harian Radar Deli Serdang di Deli Serdang;

- Pimpinan Surat Kabar Harian Tribun Deli Serdang di Deli Serdang

- ----Arsip----

5