surat edaran semua peserta - bi.go.id · antar peserta sistem bi-rtgs dalam mata uang rupiah yang...

40
No. 12/ 28 /DASP Jakarta, 10 November 2010 SURAT EDARAN Kepada SEMUA PESERTA BANK INDONESIA – SCRIPLESS SECURITIES SETTLEMENT SYSTEM DI INDONESIA Perihal : Penyelenggaraan Bank Indonesia - Scripless Securities Settlement System. Sehubungan dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/2/PBI/2008 tentang Bank Indonesia-Scripless Securities Settlement System (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4809) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 12/12/PBI/2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5146), Peraturan Bank Indonesia Nomor 12/11/PBI/2010 tentang Operasi Moneter (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5141), dan adanya penyempurnaan organisasi di Bank Indonesia, perlu untuk mengatur kembali ketentuan mengenai penyelenggaraan Bank Indonesia-Scripless Securities Settlement System sebagai berikut: I. Pengertian Umum 1. Bank adalah Bank Umum sebagaimana dimaksud dalam Undang- Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 termasuk kantor cabang bank asing di Indonesia dan Bank Umum Syariah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan ...

Upload: letuyen

Post on 10-May-2019

241 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SURAT EDARAN SEMUA PESERTA - bi.go.id · antar peserta Sistem BI-RTGS dalam mata uang Rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika per transaksi secara individual. 12. Bank

No. 12/ 28 /DASP Jakarta, 10 November 2010

SURAT EDARAN

Kepada

SEMUA PESERTA

BANK INDONESIA – SCRIPLESS SECURITIES SETTLEMENT SYSTEM

DI INDONESIA

Perihal : Penyelenggaraan Bank Indonesia - Scripless Securities Settlement

System.

Sehubungan dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/2/PBI/2008 tentang

Bank Indonesia-Scripless Securities Settlement System (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4809) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor

12/12/PBI/2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 93,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5146), Peraturan Bank

Indonesia Nomor 12/11/PBI/2010 tentang Operasi Moneter (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5141), dan adanya penyempurnaan organisasi di Bank Indonesia,

perlu untuk mengatur kembali ketentuan mengenai penyelenggaraan Bank

Indonesia-Scripless Securities Settlement System sebagai berikut:

I. Pengertian Umum

1. Bank adalah Bank Umum sebagaimana dimaksud dalam Undang-

Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah

diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 termasuk kantor

cabang bank asing di Indonesia dan Bank Umum Syariah sebagaimana

dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang

Perbankan ...

Page 2: SURAT EDARAN SEMUA PESERTA - bi.go.id · antar peserta Sistem BI-RTGS dalam mata uang Rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika per transaksi secara individual. 12. Bank

2

Perbankan Syariah.

2. Operasi Moneter adalah pelaksanaan kebijakan moneter oleh Bank

Indonesia dalam rangka pengendalian moneter melalui Operasi Pasar

Terbuka dan Koridor Suku Bunga (Standing Facilities).

3. Operasi Pasar Terbuka yang selanjutnya disebut OPT adalah kegiatan

transaksi di pasar uang yang dilakukan oleh Bank Indonesia dengan

Bank dan/atau pihak lain dalam rangka Operasi Moneter.

4. Koridor Suku Bunga (Standing Facilities) yang selanjutnya disebut

Standing Facilities adalah kegiatan penyediaan dana rupiah (lending

facility) dari Bank Indonesia kepada Bank dan penempatan dana rupiah

(deposit facility) oleh Bank di Bank Indonesia dalam rangka Operasi

Moneter.

5. Instrumen Operasi Moneter adalah instrumen yang digunakan dalam

rangka OPT dan Koridor Suku Bunga (Standing Facilities) serta

ditatausahakan pada Bank Indonesia-Scripless Securities Settlement

System.

6. Fasilitas Pendanaan adalah penyediaan dana yang dapat berupa

pemberian kredit atau pembiayaan dari Bank Indonesia kepada Bank

yang penatausahaannya dilakukan melalui Bank Indonesia-Scripless

Securities Settlement System.

7. Surat Utang Negara yang selanjutnya disebut SUN adalah surat berharga

yang berupa surat pengakuan utang dalam mata uang rupiah maupun

valuta asing yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh Negara

Republik Indonesia, sesuai dengan masa berlakunya, sebagaimana

dimaksud dalam Undang-Undang yang berlaku.

8. Surat Berharga Syariah Negara yang selanjutnya disebut SBSN, atau

dapat disebut Sukuk Negara, adalah SBN yang diterbitkan berdasarkan

prinsip syariah, sebagai bukti atas penyertaan terhadap aset SBSN, baik

dalam mata uang rupiah maupun valuta asing, sebagaimana dimaksud

dalam ...

Page 3: SURAT EDARAN SEMUA PESERTA - bi.go.id · antar peserta Sistem BI-RTGS dalam mata uang Rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika per transaksi secara individual. 12. Bank

3

dalam Undang-Undang yang berlaku.

9. Surat Berharga Negara yang selanjutnya disebut SBN adalah Surat Utang

Negara dan Surat Berharga Syariah Negara.

10. Surat Berharga adalah surat berharga yang diterbitkan oleh Bank

Indonesia, pemerintah dan/atau lembaga lain, yang ditatausahakan dalam

Bank Indonesia- Scripless Securities Settlement System.

11. Sistem Bank Indonesia - Real Time Gross Settlement yang selanjutnya

disebut Sistem BI-RTGS adalah suatu sistem transfer dana elektronik

antar peserta Sistem BI-RTGS dalam mata uang Rupiah yang

penyelesaiannya dilakukan secara seketika per transaksi secara

individual.

12. Bank Indonesia - Scripless Securities Settlement System yang selanjutnya

disebut BI-SSSS adalah sarana transaksi dengan Bank Indonesia

termasuk penatausahaannya dan penatausahaan Surat Berharga secara

elektronik dan terhubung langsung antara Peserta, Penyelenggara dan

Sistem BI-RTGS.

13. Transaksi Dengan Bank Indonesia adalah transaksi yang dilakukan oleh

Bank Indonesia dalam rangka kegiatan Operasi Moneter, Fasilitas

Pendanaan, transaksi SBN untuk dan atas nama pemerintah dan/atau

transaksi lainnya melalui BI-SSSS.

14. Penatausahaan Surat Berharga adalah kegiatan yang mencakup

pencatatan kepemilikan, kliring dan setelmen serta pembayaran kupon

(bunga) atau imbalan dan nilai pokok/nominal Surat Berharga.

15. Penyelenggara BI-SSSS yang selanjutnya disebut Penyelenggara adalah

pihak pengelola BI-SSSS yang menyelenggarakan kegiatan Transaksi

Dengan Bank Indonesia dan penatausahaannya serta Penatausahaan

Surat Berharga.

16. Peserta BI-SSSS yang selanjutnya disebut Peserta adalah pengguna BI-

SSSS yang memenuhi persyaratan dan/atau disetujui oleh Bank

Indonesia ...

Page 4: SURAT EDARAN SEMUA PESERTA - bi.go.id · antar peserta Sistem BI-RTGS dalam mata uang Rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika per transaksi secara individual. 12. Bank

4

Indonesia untuk melakukan kegiatan Transaksi Dengan Bank Indonesia

dan/atau Penatausahaan Surat Berharga.

17. Peserta Lelang SBN adalah Bank dan/atau lembaga keuangan lain yang

ditunjuk oleh Menteri Keuangan sebagai dealer utama untuk dapat ikut

serta dalam lelang SBN.

18. Central Registry adalah Bank Indonesia yang melakukan fungsi

Penatausahaan Surat Berharga untuk kepentingan Peserta yang memiliki

rekening Surat Berharga di BI-SSSS.

19. Sub Registry adalah Bank dan lembaga yang melakukan kegiatan

kustodian yang memenuhi persyaratan dan disetujui oleh Bank Indonesia

melakukan fungsi Penatausahaan Surat Berharga untuk kepentingan

nasabah.

20. Setelmen Surat Berharga adalah kegiatan pendebetan dan pengkreditan

rekening Surat Berharga melalui BI-SSSS dalam rangka penatausahaan

Transaksi Dengan Bank Indonesia dan Penatausahaan Surat Berharga.

21. Setelmen Dana adalah kegiatan pendebetan dan pengkreditan rekening

giro dan/atau rekening lainnya di Bank Indonesia melalui Sistem BI -

RTGS dalam rangka penatausahaan Transaksi Dengan Bank Indonesia

dan Penatausahaan Surat Berharga melalui BI-SSSS.

22. Delivery Versus Payment yang selanjutnya disebut DVP adalah setelmen

transaksi Surat Berharga dengan cara Setelmen Surat Berharga dilakukan

bersamaan dengan Setelmen Dana.

23. Free of Payment yang selanjutnya disebut FoP adalah setelmen transaksi

Surat Berharga dengan cara Setelmen Surat Berharga dilakukan melalui

BI-SSSS, sedangkan Setelmen Dana dilakukan tidak secara bersamaan

dengan Setelmen Surat Berharga atau tanpa Setelmen Dana.

24. Rekening Surat Berharga adalah rekening milik Peserta tertentu di BI-

SSSS untuk mencatat kepemilikan Surat Berharga dan/atau Instrumen

Operasi Moneter.

25. Rekening ...

Page 5: SURAT EDARAN SEMUA PESERTA - bi.go.id · antar peserta Sistem BI-RTGS dalam mata uang Rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika per transaksi secara individual. 12. Bank

5

25. Rekening Giro adalah rekening dalam mata uang Rupiah yang

ditatausahakan di Bank Indonesia yang digunakan dalam rangka

pelaksanaan BI-SSSS.

26. Bank Pembayar adalah Bank peserta Sistem BI-RTGS yang ditunjuk

sebagai Bank untuk melakukan pembayaran dan/atau penerimaan dana

oleh Peserta yang bukan peserta Sistem BI-RTGS.

27. Keadaan Tidak Normal adalah situasi atau kondisi yang terjadi sebagai

akibat adanya gangguan atau kerusakan pada perangkat keras, perangkat

lunak, jaringan komunikasi, aplikasi maupun sarana pendukung BI-

SSSS yang mempengaruhi kelancaran penyelenggaraan BI-SSSS.

28. Keadaan Darurat (force majeure) adalah situasi atau kondisi yang terjadi

sebagai akibat adanya peristiwa-peristiwa yang secara langsung maupun

tidak langsung mempengaruhi kelancaran pelaksanaan BI-SSSS dan

terjadi di luar kekuasaan serta kemampuan Penyelenggara dan/atau

Peserta sehingga BI-SSSS tidak dapat dioperasikan sebagaimana

mestinya, yang meliputi antara lain bencana alam, kebakaran,

pemogokan, huru-hara, pemberontakan, sabotase, perang dan/atau

peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah.

29. Fasilitas Guest Bank adalah fasilitas BI-SSSS di lokasi Penyelenggara

yang disediakan bagi Peserta sebagai cadangan dalam hal Keadaan Tidak

Normal dan/atau Keadaan Darurat yang menyebabkan Peserta tidak

dapat mempergunakan BI-SSSS di lokasi Peserta.

30. Perjanjian Penggunaan BI-SSSS antara Penyelenggara dan Peserta yang

selanjutnya disebut Perjanjian adalah kesepakatan tertulis antara

Penyelenggara dengan Peserta yang memuat hak dan kewajiban masing-

masing pihak.

31. Authenticator Text adalah suatu sarana pengaman (security) dan

berfungsi sebagai test key dengan masa berlaku selama periode tertentu,

yang menghubungkan BI-SSSS antara Peserta dengan Penyelenggara.

32. Administrative ...

Page 6: SURAT EDARAN SEMUA PESERTA - bi.go.id · antar peserta Sistem BI-RTGS dalam mata uang Rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika per transaksi secara individual. 12. Bank

6

32. Administrative Messages adalah suatu fasilitas yang digunakan untuk

menyampaikan informasi dari Penyelenggara kepada Peserta atau

sebaliknya atau antar Peserta.

II. Penyelenggaraan BI-SSSS

A. Tujuan Penyelenggaraan BI-SSSS

Penyelenggaraan BI-SSSS memiliki tujuan sebagai berikut :

1. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan Transaksi

Dengan Bank Indonesia dan penatausahannya serta Penatausahaan

Surat Berharga.

2. Menyediakan sarana setelmen transaksi Surat Berharga yang aman,

akurat, terpercaya, dan cepat bagi Bank dan pelaku pasar lainnya

untuk mengurangi resiko setelmen.

3. Menyediakan informasi transaksi, setelmen transaksi Surat

Berharga dan informasi lainnya dalam rangka mendukung

pelaksanaan kebijakan moneter oleh Bank Indonesia dan

pengelolaan SBN oleh pemerintah.

B. Organisasi Penyelenggara

1. Penyelenggara adalah Bank Indonesia.

2. Bank Indonesia cq. Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran

(DASP) melakukan pengelolaan operasional BI-SSSS,

Penatausahaan Surat Berharga, transaksi FLI/ FLIS, setelmen

transaksi FLI/FLIS.

3. Bank Indonesia cq. Direktorat Pengelolaan Moneter (DPM)

menyelenggarakan kegiatan :

a. Transaksi Dengan Bank Indonesia kecuali Fasilitas Pendanaan

yang berupa Fasilitas Likuiditas Intrahari (FLI) / Fasilitas

Likuiditas Intrahari berdasarkan prinsip Syariah (FLIS) ; dan

b. setelmen Transaksi Dengan Bank Indonesia kecuali setelmen

SBN ...

Page 7: SURAT EDARAN SEMUA PESERTA - bi.go.id · antar peserta Sistem BI-RTGS dalam mata uang Rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika per transaksi secara individual. 12. Bank

7

SBN dan setelmen Fasilitas Pendanaan yang berupa

FLI/FLIS.

C. Tugas dan Wewenang Penyelenggara

1. Pengelolaan Operasional BI-SSSS

Dalam pengelolaan operasional BI-SSSS, Penyelenggara memiliki

tugas dan wewenang antara lain sebagai berikut :

a. Menyediakan dan menjaga sarana dan prasarana, dalam

rangka kelancaran penyelenggaraan BI-SSSS;

b. Menetapkan ketentuan dan prosedur operasional BI-SSSS

dalam keadaan normal;

c. Memberlakukan prosedur dan rencana mengatasi Keadaan

Darurat (contingency plan) dalam hal terjadi Keadaan Tidak

Normal dan/atau Keadaan Darurat (force majeure);

d. Menetapkan waktu operasional penyelenggaraan BI-SSSS;

e. Menetapkan, mengenakan dan mengubah biaya penggunaan

BI-SSSS;

f. Melakukan pengawasan terhadap Peserta atas penggunaan

BI-SSSS;

g. Mengenakan sanksi administratif kepada Peserta; dan

h. Melakukan perubahan status kepesertaan.

2. Kegiatan Transaksi Dengan Bank Indonesia

Dalam kegiatan Transaksi Dengan Bank Indonesia, Penyelenggara

memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut :

a. Menyelenggarakan transaksi (lelang/non lelang) untuk dan

atas nama Bank Indonesia dan pihak lain yaitu pemerintah cq.

Kementerian Keuangan dan/atau lembaga lain sesuai

persetujuan ...

Page 8: SURAT EDARAN SEMUA PESERTA - bi.go.id · antar peserta Sistem BI-RTGS dalam mata uang Rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika per transaksi secara individual. 12. Bank

8

persetujuan Bank Indonesia.

b. Menyelenggarakan transaksi (lelang/non lelang) sesuai

persyaratan dan/atau ketentuan yang ditetapkan oleh pihak-

pihak sebagaimana dimaksud pada huruf a.

3. Kegiatan Penatausahaan

Dalam kegiatan penatausahaan yang terdiri dari penatausahaan

Transaksi Dengan Bank Indonesia dan Penatausahaan Surat

Berharga, Penyelenggara melakukan tugas dan wewenang dengan

ketentuan sebagai berikut :

a. Pelaksanaan Setelmen

1) Penyelenggara melakukan setelmen Transaksi Dengan

Bank Indonesia dan setelmen transaksi Surat Berharga di

pasar sekunder antar Peserta.

2) Pelaksanaan setelmen dilakukan secara DVP atau FoP.

3) Dalam kegiatan setelmen sebagaimana dimaksud pada

angka 1), Penyelenggara berwenang mendebet Rekening

Giro dan/atau Rekening Surat Berharga Peserta.

4) Setelmen hanya dapat dilakukan apabila saldo pada

Rekening Giro dan/atau Rekening Surat Berharga

Peserta mencukupi untuk pelaksanaan setelmen.

5) Pelaksanaan setelmen yang telah dilakukan di BI-SSSS

atas beban Rekening Giro dan/atau Rekening Surat

Berharga Peserta sebagaimana dimaksud pada angka 4),

bersifat final dan tidak dapat dibatalkan.

6) Penyelenggara melakukan pengenaan sanksi kewajiban

membayar kepada peserta Operasi Moneter yang gagal

melakukan ...

Page 9: SURAT EDARAN SEMUA PESERTA - bi.go.id · antar peserta Sistem BI-RTGS dalam mata uang Rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika per transaksi secara individual. 12. Bank

9

melakukan setelmen karena saldo pada Rekening Surat

Berharga dan/atau saldo pada Rekening Giro tidak

mencukupi.

7) Penyelenggara melakukan prosedur penyelesaian Surat

Berharga sesuai ketentuan terkait mengenai Operasi

Moneter, Fasilitas Pendanaan, dan/atau transaksi SBN

untuk dan atas nama pemerintah.

8) Penyelenggara berwenang untuk melakukan early

termination dengan tidak meneruskan setelmen transaksi

kedua (second leg) atas transaksi Surat Berharga di pasar

sekunder antar Peserta yang memiliki dua proses

setelmen yaitu antara lain transaksi repo, agunan

(pledge), dan pinjam meminjam Surat Berharga

(securities borrowing and lending).

9) Pelaksanaan early termination oleh Penyelenggara

sebagaimana dimaksud pada angka 8) dilakukan

berdasarkan permintaan salah satu Peserta yang

bertransaksi, keputusan lembaga pengawas yang

berwenang, keputusan pengadilan dan/atau lembaga

arbitrase yang telah memiliki kekuatan hukum tetap.

b. Pencatatan Kepemilikan (Registrasi)

1) Penyelenggara melakukan pencatatan atau perubahan

pencatatan kepemilikan Surat Berharga/Instrumen

Operasi Moneter dan penatausahaan agunan atas

Fasilitas Pendanaan pada Rekening Surat Berharga

Peserta berdasarkan pelaksanaan setelmen sebagaimana

dimaksud pada huruf a.

2) Penyelenggara menyediakan informasi terkait pencatatan

kepemilikan ...

Page 10: SURAT EDARAN SEMUA PESERTA - bi.go.id · antar peserta Sistem BI-RTGS dalam mata uang Rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika per transaksi secara individual. 12. Bank

10

kepemilikan Surat Berharga.

c. Pelaksanaan Pembayaran

1) Penyelenggara melakukan pembayaran kupon (bunga)

atau imbalan, serta pelunasan pokok/nominal Surat

Berharga, Instrumen Operasi Moneter kepada Peserta

pemilik Surat Berharga.

2) Dalam kegiatan pembayaran sebagaimana dimaksud

pada angka 1), Penyelenggara berwenang mendebet

Rekening Giro Peserta yang menjadi penerbit Surat

Berharga/Instrumen Operasi Moneter.

D. Waktu Operasional BI-SSSS

1. Hari dan Jam Operasional BI-SSSS

a. Penyelenggara menetapkan operasional BI-SSSS yang

mencakup hari dan jam operasional.

b. Penyelenggara menetapkan operasional BI-SSSS setiap hari

kerja, kecuali ditetapkan lain.

c. Jam operasional BI-SSSS mengikuti jam operasional

Sistem BI-RTGS kecuali cut-off BI-SSSS yang dilakukan

lebih awal dari cut-off Sistem BI-RTGS.

d. Jam operasional sebagaimana dimaksud pada huruf c diatur

dengan ketentuan sebagai berikut:

BI-SSSS BI-RTGS

System opening Pukul 06.30 WIB Pukul 06.30 WIB

Cut-off warning Pukul 17.00 WIB Pukul 17.00 WIB

BI-SSSS ...

Page 11: SURAT EDARAN SEMUA PESERTA - bi.go.id · antar peserta Sistem BI-RTGS dalam mata uang Rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika per transaksi secara individual. 12. Bank

11

BI-SSSS BI-RTGS

Pre-cut off Pukul 18.00 WIB Pukul 18.00 WIB

Cut-off Pukul 18.30 WIB Pukul 19.00 WIB

e. Jam operasional BI-SSSS sebagaimana dimaksud pada huruf

d berlaku dalam kondisi normal dan dapat diubah oleh

Penyelenggara sebagaimana diatur lebih lanjut pada angka 2.

f. Dalam hal hari operasional BI-SSSS ditetapkan lain dan/atau

jam operasional BI-SSSS diubah, Penyelenggara

memberitahukan hal tersebut kepada seluruh Peserta melalui

sarana BI-SSSS (Administrative Messages) dan/atau sarana

informasi lainnya.

2. Perubahan Jam Operasional BI-SSSS

a. Jam operasional BI-SSSS dapat diubah oleh Penyelenggara

berdasarkan hal-hal sebagai berikut :

1) Berdasarkan kebijakan Penyelenggara

a) Perubahan jam operasional berdasarkan kebijakan

Penyelenggara dapat berupa perpanjangan atau

pengurangan jam operasional.

b) Penyelenggara dapat melakukan perubahan jam

operasional termasuk window time transaksi.

c) Perubahan jam operasional sebagaimana dimaksud

pada huruf a) dan huruf b) dapat dilakukan

berdasarkan pertimbangan antara lain:

(1) adanya gangguan pada BI-SSSS dan/atau

Sistem BI-RTGS; dan/atau

(2) adanya ...

Page 12: SURAT EDARAN SEMUA PESERTA - bi.go.id · antar peserta Sistem BI-RTGS dalam mata uang Rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika per transaksi secara individual. 12. Bank

12

(2) adanya kebijakan Penyelenggara yang

menyebabkan perubahan jam operasional.

2) Berdasarkan permintaan Peserta

a) Perubahan jam operasional berdasarkan permintaan

Peserta hanya dapat berupa perpanjangan jam

operasional.

b) Perpanjangan jam operasional dapat dilakukan

berdasarkan kebutuhan penambahan jam

operasional untuk melaksanakan Setelmen Surat

Berharga.

c) Perpanjangan jam operasional sebagaimana

dimaksud pada huruf b) dilakukan dengan prosedur

sebagai berikut :

(1) Bagi Peserta yang juga peserta Sistem BI-

RTGS

Pengajuan permohonan dilakukan secara

tertulis kepada penyelenggara Sistem BI-

RTGS sesuai ketentuan mengenai Sistem BI-

RTGS yang berlaku.

(2) Bagi Peserta Sub Registry

Pengajuan permohonan dilakukan oleh Bank

Pembayar yang telah ditunjuk oleh Peserta

Sub Registry kepada penyelenggara Sistem

BI-RTGS sesuai ketentuan mengenai Sistem

BI-RTGS yang berlaku.

d) Perpanjangan jam operasional BI-SSSS atas

permintaan Peserta dikenakan biaya sesuai

ketentuan ...

Page 13: SURAT EDARAN SEMUA PESERTA - bi.go.id · antar peserta Sistem BI-RTGS dalam mata uang Rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika per transaksi secara individual. 12. Bank

13

ketentuan mengenai Sistem BI-RTGS.

E. Biaya Penggunaan BI-SSSS

Penyelenggara mengenakan biaya terhadap Peserta atas penggunaan BI-

SSSS dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Jenis Biaya

Jenis biaya dalam penggunaan BI-SSSS terdiri dari:

a. Biaya Transaksi Dengan Bank Indonesia, yaitu biaya

pengajuan Transaksi Dengan Bank Indonesia yang dilakukan

Peserta, termasuk pengajuan dalam hal terdapat pembatalan

transaksi (cancellation) dan/atau perubahan (amendment).

b. Biaya setelmen, yang terdiri dari :

1) biaya setelmen atas Transaksi Dengan Bank Indonesia;

dan

2) biaya setelmen atas transaksi Surat Berharga di pasar

sekunder antar Peserta.

c. Biaya permohonan informasi kepada Penyelenggara dan biaya

pengiriman Administrative Messages.

d. Biaya penggunaan Fasilitas Guest Bank.

2. Penetapan Biaya Transaksi, Setelmen dan Permohonan Informasi

Penetapan besarnya biaya untuk jenis biaya sebagaimana dimaksud

pada butir 1.a, huruf b dan huruf c, diatur sebagai berikut:

a. Besarnya biaya dapat dibedakan berdasarkan jam operasional

pengajuan transaksi, pelaksanaan setelmen dan/atau

permohonan informasi yaitu jam normal dan jam sibuk (peak

hour).

b. Pembagian ...

Page 14: SURAT EDARAN SEMUA PESERTA - bi.go.id · antar peserta Sistem BI-RTGS dalam mata uang Rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika per transaksi secara individual. 12. Bank

14

b. Pembagian jam transaksi dengan window time sesuai

ketentuan sebagai berikut :

1) Jam normal adalah periode dari jam pembukaan

transaksi sampai dengan pre-closing; dan

2) peak hour adalah periode dari pre-closing sampai

dengan closing.

c. Pembagian jam operasional untuk pelaksanaan Setelmen Surat

Berharga dan permohonan informasi sesuai ketentuan sebagai

berikut :

1) Jam normal adalah periode dari jam pembukaan

BI-SSSS sampai dengan sebelum pukul 15.00 WIB; dan

2) peak hour adalah periode dari pukul 15.00 WIB sampai

dengan cut-off BI-SSSS.

3. Penetapan Biaya Fasilitas Guest Bank

Penetapan biaya penggunaan Fasilitas Guest Bank sebagaimana

dimaksud pada butir 1.d, diatur sebagai berikut:

a. Biaya penggunaan Fasilitas Guest Bank dihitung berdasarkan

durasi penggunaan Fasilitas Guest Bank yang mengacu pada

waktu sistem start-up sampai dengan sistem shut-down.

b. Durasi penggunaan Fasilitas Guest Bank dihitung ber-

dasarkan akumulasi penggunaan Fasilitas Guest Bank dalam 1

(satu) hari dengan pembulatan waktu 1 (satu) jam ke atas

sebagaimana contoh perhitungan dalam Lampiran 1.

c. Dalam hal terjadi gangguan jaringan internal di Bank

Indonesia pada saat penggunaan Fasilitas Guest Bank,

Penyelenggara dapat menyesuaikan durasi penggunaan

Fasilitas ...

Page 15: SURAT EDARAN SEMUA PESERTA - bi.go.id · antar peserta Sistem BI-RTGS dalam mata uang Rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika per transaksi secara individual. 12. Bank

15

Fasilitas Guest Bank.

d. Dalam hal terjadi Keadaan Darurat, Penyelenggara dapat

membebaskan biaya penggunaan Fasilitas Guest Bank

terhadap Peserta.

4. Biaya

a. Biaya BI-SSSS sebagaimana dimaksud pada angka 2 dan

angka 3 ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Lampiran

1. Dalam hal terdapat perubahan biaya, Penyelenggara

mengumumkan perubahan dimaksud kepada Peserta melalui

Administrative Messages dan/atau sarana lainnya.

b. Bank Indonesia dapat menentukan lain pengenaan biaya BI-

SSSS bagi Kementerian Keuangan atau lembaga lainnya yang

disetujui Bank Indonesia menjadi Peserta.

5. Perhitungan dan Pembebanan Biaya

Perhitungan dan pembebanan biaya penggunaan BI-SSSS oleh

Penyelenggara kepada Peserta diatur sebagai berikut :

a. Perhitungan jumlah biaya dilakukan oleh Penyelenggara pada

setiap akhir hari untuk masing-masing Peserta.

b. Penyelenggara membebankan biaya sebagaimana dimaksud

pada huruf a pada 1 (satu) hari kerja berikutnya, dengan

mendebet Rekening Giro Peserta atau Bank Pembayar yang

ditunjuk Peserta.

6. Pembebanan Biaya oleh Peserta Kepada Nasabah

Dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan Transaksi

Dengan Bank Indonesia dan Penatausahaan Surat Berharga melalui

BI-SSSS, Peserta dapat mengenakan biaya kepada nasabah dengan

ketentuan ...

Page 16: SURAT EDARAN SEMUA PESERTA - bi.go.id · antar peserta Sistem BI-RTGS dalam mata uang Rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika per transaksi secara individual. 12. Bank

16

ketentuan sebagai berikut:

a. Peserta mengenakan biaya kepada nasabah dalam jumlah

yang wajar.

b. Peserta mengumumkan besarnya biaya penggunaan BI-SSSS

yang ditetapkan Penyelenggara dan besarnya biaya

penggunaan BI-SSSS yang dibebankan oleh Peserta kepada

nasabah.

c. Pengumuman sebagaimana dimaksud pada huruf b dilakukan

secara tertulis di setiap kantor Peserta pada tempat yang

mudah dilihat oleh nasabah.

F. Pembebasan Tanggung Jawab Penyelenggara

Peserta membebaskan Penyelenggara dari tuntutan kerugian yang timbul

dan/atau yang akan timbul yang dialami Peserta atau pihak ketiga akibat

terlambat atau tidak terlaksananya transaksi, setelmen transaksi Surat

Berharga, pembayaran kupon (bunga) atau imbalan dan nilai

pokok/nominal Surat Berharga dan/atau sebab lainnya yang timbul.

Keterlambatan atau tidak terlaksananya transaksi, Setelmen Surat

Berharga, pembayaran kupon (bunga) atau imbalan dan nilai

pokok/nominal Surat Berharga dimaksud disebabkan antara lain oleh:

1. pengiriman Transaksi Dengan Bank Indonesia dan/atau instruksi

setelmen transaksi Surat Berharga oleh Peserta kepada

Penyelenggara dilakukan oleh pejabat yang tidak berwenang;

2. kesalahan data Transaksi Dengan Bank Indonesia dan/atau instruksi

setelmen Surat Berharga yang dikirimkan oleh Peserta kepada

Penyelenggara;

3. gangguan jaringan komunikasi dan/atau sistem pada Peserta yang

mengakibatkan penolakan Transaksi Dengan Bank Indonesia dan

keterlambatan ...

Page 17: SURAT EDARAN SEMUA PESERTA - bi.go.id · antar peserta Sistem BI-RTGS dalam mata uang Rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika per transaksi secara individual. 12. Bank

17

keterlambatan setelmen transaksi Surat Berharga;

4. ketidakmampuan atau keterlambatan pengisian dana oleh Peserta

sebagai penerbit Surat Berharga pada Rekening Giro yang

mengakibatkan tidak terbayar atau terlambatnya pembayaran kupon

(bunga) atau imbalan dan pelunasan pokok/nominal Surat Berharga

pada saat jatuh waktu kepada Peserta pemilik Surat Berharga;

5. early termination oleh Penyelenggara yang dilakukan melalui BI-

SSSS sebagaimana dimaksud pada butir C.3.a.8); dan

6. Keadaan Tidak Normal dan/atau Keadaan Darurat baik yang

dialami oleh Penyelenggara maupun Peserta.

III. Kepesertaan

A. Jenis Peserta

1. Pihak-pihak yang dapat menjadi Peserta adalah :

a. Bank Indonesia;

b. Kementerian Keuangan;

c. Bank;

d. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian;

e. Perusahaan Pialang Pasar Uang Rupiah dan Valuta Asing;

f. Perusahaan Efek;

g. Pialang pasar modal; atau

h. Lembaga lain yang disetujui oleh Bank Indonesia.

2. Berdasarkan fungsi Peserta, pihak-pihak sebagaimana dimaksud

pada angka 1 dapat dibedakan sebagai berikut :

a. Penerbit Surat Berharga, yaitu Bank Indonesia, Kementerian

Keuangan, dan/atau lembaga lain yang disetujui oleh Bank

Indonesia ...

Page 18: SURAT EDARAN SEMUA PESERTA - bi.go.id · antar peserta Sistem BI-RTGS dalam mata uang Rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika per transaksi secara individual. 12. Bank

18

Indonesia;

b. Peserta Operasi Moneter, yaitu Bank dan/atau pihak lain yang

ditetapkan oleh Bank Indonesia;

c. Lembaga perantara dalam kegiatan Operasi Moneter;

d. Peserta Fasilitas Pendanaan, yaitu Bank;

e. Peserta Lelang SBN, yaitu Bank dan Perusahaan Efek yang

ditunjuk oleh Menteri Keuangan sebagai Dealer Utama,

Lembaga Penjamin Simpanan dan Bank Indonesia.

f. Pemilik Rekening Surat Berharga di Central Registry, antara

lain Kementerian Keuangan, Bank, Sub Registry dan lembaga

lain yang disetujui oleh Bank Indonesia.

3. Berdasarkan kepesertaan dalam Sistem BI-RTGS, pihak-pihak

sebagaimana dimaksud pada angka 2 dapat dibedakan sebagai

berikut:

a. Peserta Sistem BI-RTGS

Peserta Sistem BI-RTGS adalah Peserta pemilik Rekening

Giro untuk pelaksanaan Setelmen Dana dan/atau pembayaran

kewajiban lainnya terkait dengan Transaksi Dengan Bank

Indonesia dan penatausahaan melalui BI-SSSS.

b. Bukan Peserta Sistem BI-RTGS

Bukan peserta Sistem BI-RTGS adalah Peserta yang tidak

memiliki Rekening Giro sehingga pelaksanaan Setelmen Dana

dan/atau pembayaran kewajiban lainnya dilakukan melalui

Bank Pembayar.

4. Berdasarkan tipe kepesertaan di BI-SSSS, Peserta dapat dibedakan

menjadi:

a. Peserta ...

Page 19: SURAT EDARAN SEMUA PESERTA - bi.go.id · antar peserta Sistem BI-RTGS dalam mata uang Rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika per transaksi secara individual. 12. Bank

19

a. Peserta Langsung (Principal Member)

Peserta Langsung (Principal Member) adalah Peserta yang

dapat melakukan koneksi secara langsung ke sistem

Penyelenggara.

b. Peserta Tidak Langsung (Subsidiary Member)

Peserta Tidak Langsung (Subsidiary Member) adalah Peserta

tambahan dari Peserta Langsung yang melakukan koneksi ke

sistem Penyelenggara melalui Peserta Langsung.

B. Persyaratan Menjadi Peserta

Pihak-pihak yang menjadi Peserta harus memenuhi persyaratan sebagai

berikut :

1. Memiliki sarana dan prasarana sesuai persyaratan teknis

sebagaimana dimaksud dalam Lampiran 2.

2. Berdasarkan jenis Peserta, calon Peserta harus memenuhi

persyaratan sebagai berikut :

a. Telah menjadi peserta dalam Sistem BI-RTGS, dalam hal

calon Peserta adalah Bank;

b. Telah disetujui oleh Bank Indonesia menjadi Sub Registry,

dalam hal calon Peserta adalah Sub Registry;

c. Telah mengajukan permohonan menjadi Peserta Lelang SBN/

telah ditunjuk menjadi Dealer Utama/ ditetapkan sebagai

Peserta Lelang SBN, dalam hal calon Peserta adalah Bank,

Perusahaan Efek atau lembaga lain yang dapat menjadi

Peserta Lelang SBN; dan/atau

d. Telah disetujui oleh Bank Indonesia menjadi Perusahaan

Pialang Pasar Uang Rupiah dan Valuta Asing, dalam hal calon

Peserta ...

Page 20: SURAT EDARAN SEMUA PESERTA - bi.go.id · antar peserta Sistem BI-RTGS dalam mata uang Rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika per transaksi secara individual. 12. Bank

20

Peserta adalah Perusahaan Pialang Pasar Uang Rupiah dan

Valuta Asing.

3. Bagi calon Peserta yang bukan peserta Sistem BI-RTGS antara lain

Perusahaan Pialang Pasar Uang Rupiah dan Valuta Asing,

Perusahaan Efek, pialang pasar modal dan/atau Sub Registry harus

menunjuk Bank Pembayar dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Penunjukan Bank Pembayar dilakukan dalam rangka :

1) Pembebanan biaya BI-SSSS;

2) Pembebanan sanksi kewajiban membayar atas

pelanggaran ketentuan Bank Indonesia, antara lain

ketentuan mengenai Operasi Moneter;

3) Setelmen Dana atas transaksi Surat Berharga; dan/atau

4) Penerimaan pembayaran kupon (bunga) atau imbalan

dan nilai pokok/nominal Surat Berharga pada saat jatuh

waktu.

b. Bank Pembayar yang ditunjuk harus memberikan konfirmasi

penunjukan sebagai Bank Pembayar sebagaimana contoh

dalam Lampiran 3 kepada Penyelenggara melalui calon

Peserta.

c. Bagi calon Peserta Perusahaan Pialang Pasar Uang Rupiah

dan Valuta Asing, Perusahaan Efek dan pialang pasar modal

harus menunjuk 1 (satu) Bank Pembayar guna pembebanan

biaya BI-SSSS sebagaimana dimaksud pada huruf a angka 1).

d. Bagi calon Peserta Sub Registry harus menunjuk Bank

Pembayar dengan ketentuan sebagai berikut :

1) Calon Peserta Sub Registry harus menunjuk 1 (satu)

Bank ...

Page 21: SURAT EDARAN SEMUA PESERTA - bi.go.id · antar peserta Sistem BI-RTGS dalam mata uang Rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika per transaksi secara individual. 12. Bank

21

Bank Pembayar dalam rangka :

a) pembebanan biaya BI-SSSS;

b) pelaksanaan Setelmen Dana atas transaksi Surat

Berharga;

c) pembebanan sanksi kewajiban membayar atas

pelanggaran ketentuan Bank Indonesia; dan

d) penerimaan pembayaran kupon (bunga) atau

imbalan dan nilai pokok/nominal Surat Berharga

pada saat jatuh waktu,

sebagaimana dimaksud pada huruf a.

e. Calon Peserta Sub Registry dapat memilih paling banyak 9

(sembilan) Bank Pembayar lainnya dalam rangka Setelmen

Dana atas transaksi Surat Berharga sebagaimana dimaksud

pada butir a.2) untuk kepentingan nasabah.

f. Dalam hal Bank Pembayar ditunjuk untuk melaksanakan

Setelmen Dana sebagaimana dimaksud pada butir a.2), Bank

Pembayar dimaksud melakukan pengelolaan data batas

Setelmen Dana (settlement limit) bagi Peserta yang menunjuk.

4. Bank Indonesia dapat menentukan lain persyaratan bagi lembaga

lain yang disetujui Bank Indonesia menjadi Peserta.

C. Prosedur Permohonan Menjadi Peserta

1. Peserta Sistem BI-RTGS

a. Calon Peserta sebagai peserta Sistem BI-RTGS yang juga

berfungsi sebagai peserta Operasi Moneter, Peserta Lelang

SBN dan/atau pemilik Rekening Surat Berharga di Central

Registry mengajukan surat permohonan, sebagaimana contoh

dalam ...

Page 22: SURAT EDARAN SEMUA PESERTA - bi.go.id · antar peserta Sistem BI-RTGS dalam mata uang Rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika per transaksi secara individual. 12. Bank

22

dalam Lampiran 4, kepada Penyelenggara dengan alamat

sebagai berikut:

Bank Indonesia Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran cq. Bagian Penyelenggaraan Setelmen Gedung D, Lantai 3 Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 10350

b. Calon Peserta yang berkantor pusat di luar wilayah kerja

Kantor Pusat Bank Indonesia (KPBI) harus menyampaikan

tembusan permohonan tersebut kepada Kantor Bank

Indonesia (KBI) setempat.

c. Surat permohonan sebagaimana dimaksud pada huruf a harus

dilengkapi dengan :

1) Informasi Peserta sebagaimana contoh dalam Lampiran

5;

2) fotokopi Anggaran Dasar perusahaan dan perubahannya;

3) fotokopi akta notaris yang memuat susunan pengurus

perusahaan terakhir; dan

4) fotokopi surat permohonan menjadi Peserta Lelang SBN

atau penunjukan sebagai Dealer Utama oleh Menteri

Keuangan bagi Peserta Lelang SBN. Dalam hal calon

Peserta belum dapat melampirkan surat penunjukan

sebagai Dealer Utama oleh Menteri Keuangan, calon

Peserta dimaksud harus menyampaikan surat

penunjukan tersebut kepada Penyelenggara segera

setelah menerima surat penunjukan dimaksud.

d. Peserta harus menyampaikan dokumen pendukung

sebagaimana ...

Page 23: SURAT EDARAN SEMUA PESERTA - bi.go.id · antar peserta Sistem BI-RTGS dalam mata uang Rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika per transaksi secara individual. 12. Bank

23

sebagaimana dimaksud pada huruf c secara lengkap dan

benar.

e. Dalam hal diperlukan Penyelenggara dapat melakukan

kunjungan ke lokasi calon Peserta guna melakukan

pengecekan pemenuhan persyaratan sebagaimana dimaksud

pada butir B.1.

f. Berdasarkan surat permohonan dan dokumen pendukung serta

hasil pengecekan ke lokasi calon Peserta, Penyelenggara

menyampaikan surat pemberitahuan persetujuan atau

penolakan kepada calon Peserta.

g. Dalam hal permohonan calon Peserta tidak disetujui, surat

pemberitahuan penolakan oleh Penyelenggara sebagaimana

dimaksud pada huruf f disertai keterangan mengenai alasan

tidak disetujuinya permohonan calon Peserta dimaksud.

h. Calon Peserta yang telah disetujui sebagai Peserta

menyampaikan Perjanjian kepada Penyelenggara sebagaimana

contoh dalam Lampiran 6 yang telah ditandatangani oleh

pejabat yang berwenang dalam rangkap 2 (dua).

i. Dalam hal calon Peserta adalah Bank yang memiliki kegiatan

usaha secara konvensional, Unit Usaha Syariah (UUS),

dan/atau Sub Registry, maka Perjanjian sebagaimana

dimaksud pada huruf h dibuat secara terpisah.

j. Peserta menerima 1 (satu) eksemplar Perjanjian yang telah

ditandatangani oleh pejabat Bank Indonesia yang berwenang.

k. Penyelenggara melakukan instalasi aplikasi BI-SSSS dan

memberikan Petunjuk Pemakaian BI-SSSS kepada Peserta.

l. Penyelenggara memberikan pelatihan penggunaan BI-SSSS

kepada ...

Page 24: SURAT EDARAN SEMUA PESERTA - bi.go.id · antar peserta Sistem BI-RTGS dalam mata uang Rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika per transaksi secara individual. 12. Bank

24

kepada petugas Peserta.

m. Dalam hal calon Peserta yang telah menerima surat

pemberitahuan persetujuan, sebagaimana dimaksud pada

huruf f, tidak menyampaikan Perjanjian dalam jangka waktu 1

(satu) bulan sejak tanggal surat persetujuan maka persetujuan

sebagai Peserta dianggap batal dan permohonan sebagai

Peserta harus diajukan ulang.

2. Sub Registry

a. Calon Peserta yang telah disetujui oleh Bank Indonesia

menjadi Sub Registry mengajukan surat permohonan,

sebagaimana contoh dalam Lampiran 4, kepada

Penyelenggara dengan alamat sebagaimana dimaksud pada

butir C.1.a.

b. Surat permohonan sebagaimana dimaksud dalam huruf a

harus dilengkapi dengan :

1) Informasi Peserta sebagaimana contoh dalam Lampiran

5;

2) fotokopi perubahan Anggaran Dasar perusahaan dan

akta notaris yang memuat susunan pengurus perusahaan

dalam hal terdapat perubahan setelah persetujuan

permohonan sebagai Sub Registry;

3) surat konfirmasi Bank Pembayar sebagaimana contoh

dalam Lampiran 3; dan

4) fotokopi surat persetujuan menjadi Sub Registry dari

Bank Indonesia.

c. Sub Registry harus menyampaikan dokumen pendukung

sebagaimana dimaksud pada huruf b secara lengkap dan

benar ...

Page 25: SURAT EDARAN SEMUA PESERTA - bi.go.id · antar peserta Sistem BI-RTGS dalam mata uang Rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika per transaksi secara individual. 12. Bank

25

benar.

d. Dalam hal diperlukan Penyelenggara dapat melakukan

kunjungan ke lokasi Sub Registry guna melakukan

pengecekan pemenuhan persyaratan sebagaimana dimaksud

pada butir B.1.

e. Berdasarkan surat permohonan dan dokumen pendukung serta

hasil pengecekan ke lokasi Sub Registry, Penyelenggara

menyampaikan surat pemberitahuan persetujuan atau

penolakan kepada Sub Registry.

f. Dalam hal permohonan tidak disetujui, surat pemberitahuan

penolakan oleh Penyelenggara sebagaimana dimaksud pada

huruf e disertai keterangan mengenai alasan tidak disetujuinya

permohonan calon Peserta dimaksud.

g. Sub Registry yang telah disetujui sebagai Peserta

menyampaikan Perjanjian kepada Penyelenggara sebagaimana

contoh dalam Lampiran 6 yang telah ditandatangani oleh

pejabat yang berwenang dalam rangkap 2 (dua).

h. Sub Registry menerima 1 (satu) eksemplar Perjanjian yang

telah ditandatangani oleh pejabat Bank Indonesia yang

berwenang.

i. Sub Registry yang memilih menjadi Peserta Langsung

(Principal Member) dan telah disetujui menjadi Peserta

menyerahkan data Authenticator Text 1, 2 dan 3 kepada

Penyelenggara sesuai prosedur pengelolaan data

Authenticator Text sebagaimana dimaksud dalam

Lampiran 7.

j. Penyelenggara melakukan instalasi aplikasi BI-SSSS dan

memberikan ...

Page 26: SURAT EDARAN SEMUA PESERTA - bi.go.id · antar peserta Sistem BI-RTGS dalam mata uang Rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika per transaksi secara individual. 12. Bank

26

memberikan Petunjuk Pemakaian BI-SSSS kepada Sub

Registry.

k. Penyelenggara memberikan pelatihan penggunaan BI-SSSS

kepada petugas Sub Registry.

l. Dalam hal calon Peserta yang telah menerima surat

pemberitahuan persetujuan sebagaimana dimaksud pada

huruf e, tidak menyampaikan Perjanjian dalam jangka waktu

1 (satu) bulan sejak tanggal surat persetujuan maka

persetujuan sebagai Peserta dianggap batal dan permohonan

sebagai Peserta harus diajukan ulang.

3. Perusahaan Pialang Pasar Uang Rupiah dan Valuta Asing dan

Perusahaan Efek

a. Perusahaan Pialang Pasar Uang Rupiah dan Valuta Asing dan

Perusahaan Efek mengajukan surat permohonan sebagaimana

contoh dalam Lampiran 4, kepada Penyelenggara dengan

alamat sebagaimana dimaksud pada butir C.1.a.

b. Surat permohonan sebagaimana dimaksud dalam huruf a

harus dilengkapi dengan :

1) Informasi Peserta sebagaimana contoh dalam Lampiran

5;

2) fotokopi Anggaran Dasar perusahaan dan perubahannya;

3) fotokopi akta notaris yang memuat susunan pengurus

perusahaan terakhir;

4) surat konfirmasi Bank Pembayar sebagaimana contoh

dalam Lampiran 3; dan/atau

5) fotokopi surat permohonan menjadi Peserta Lelang SBN

atau ...

Page 27: SURAT EDARAN SEMUA PESERTA - bi.go.id · antar peserta Sistem BI-RTGS dalam mata uang Rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika per transaksi secara individual. 12. Bank

27

atau penunjukan sebagai Dealer Utama oleh Menteri

Keuangan bagi Peserta Lelang SBN. Dalam hal calon

Peserta belum dapat melampirkan surat penunjukan

sebagai Dealer Utama oleh Menteri Keuangan, calon

Peserta dimaksud harus menyampaikan surat

penunjukan tersebut kepada Penyelenggara segera

setelah menerima surat penunjukan dimaksud.

6) fotokopi surat persetujuan menjadi Perusahaan Pialang

Pasar Uang Rupiah dan Valuta Asing dari Bank

Indonesia bagi Perusahaan Pialang Pasar Uang Rupiah

dan Valuta Asing.

c. Peserta harus menyampaikan dokumen pendukung seba-

gaimana dimaksud pada huruf b secara lengkap dan benar.

d. Dalam hal diperlukan Penyelenggara dapat melakukan

kunjungan ke lokasi calon Peserta guna melakukan

pengecekan pemenuhan persyaratan sebagaimana dimaksud

pada butir B.1.

e. Berdasarkan surat permohonan dan dokumen pendukung serta

hasil pengecekan ke lokasi calon Peserta, Penyelenggara

menyampaikan surat pemberitahuan persetujuan atau

penolakan kepada calon Peserta.

f. Dalam hal surat permohonan atau persetujuan sebagaimana

dimaksud pada butir b.5) ditolak atau dicabut oleh Menteri

Keuangan, Penyelenggara membatalkan surat persetujuan

sebagaimana dimaksud pada huruf e.

g. Dalam hal permohonan tidak disetujui, surat pemberitahuan

penolakan oleh Penyelenggara sebagaimana dimaksud pada

huruf e, disertai keterangan mengenai alasan tidak

disetujuinya ...

Page 28: SURAT EDARAN SEMUA PESERTA - bi.go.id · antar peserta Sistem BI-RTGS dalam mata uang Rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika per transaksi secara individual. 12. Bank

28

disetujuinya permohonan calon Peserta dimaksud.

h. Calon Peserta yang telah disetujui sebagai Peserta

menyampaikan Perjanjian kepada Penyelenggara sebagaimana

contoh dalam Lampiran 6 yang telah ditandatangani oleh

pejabat yang berwenang dalam rangkap 2 (dua).

i. Calon Peserta menerima 1 (satu) eksemplar Perjanjian yang

telah ditandatangani oleh pejabat Bank Indonesia yang

berwenang.

j. Calon Peserta sebagai Peserta Langsung (Principal Member)

yang telah disetujui menjadi Peserta menyerahkan data

Authenticator Text 1,2 dan 3 kepada Penyelenggara sesuai

prosedur pengelolaan data Authenticator Text sebagaimana

dimaksud dalam Lampiran 7.

k. Penyelenggara melakukan instalasi aplikasi BI-SSSS dan

memberikan Petunjuk Pemakaian BI-SSSS kepada Peserta.

l. Penyelenggara memberikan pelatihan penggunaan BI-SSSS

kepada petugas Peserta.

m. Dalam hal calon Peserta yang telah menerima surat

pemberitahuan persetujuan sebagaimana dimaksud pada

huruf e, tidak menyampaikan Perjanjian dalam jangka waktu

1 (satu) bulan sejak tanggal surat persetujuan maka

persetujuan sebagai Peserta dianggap batal dan permohonan

sebagai Peserta harus diajukan ulang.

4. Kementerian Keuangan

Prosedur menjadi Peserta bagi Kementerian Keuangan dapat

disepakati tersendiri antara Bank Indonesia sebagai Penyelenggara

dengan Kementerian Keuangan sebagai Peserta.

5. Lembaga ...

Page 29: SURAT EDARAN SEMUA PESERTA - bi.go.id · antar peserta Sistem BI-RTGS dalam mata uang Rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika per transaksi secara individual. 12. Bank

29

5. Lembaga Lain

a. Lembaga lain yang ingin menjadi Peserta dan memiliki fungsi

Peserta sebagaimana butir A.2, mengajukan surat permohonan

kepada Penyelenggara dengan alamat sebagaimana dimaksud

pada butir C.1.a.

b. Setelah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia, calon

Peserta harus memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud

pada butir B.1 dan/atau prosedur administrasi yang

ditetapkan oleh Penyelenggara.

D. Kewajiban Peserta

1. Peserta wajib :

a. menjaga kelancaran dan keamanan dalam penggunaan BI-

SSSS;

b. bertanggung jawab atas kebenaran transaksi, instruksi

transaksi dan/atau setelmen, serta seluruh informasi yang

dikirim Peserta kepada Penyelenggara melalui BI-SSSS;

c. memenuhi ketentuan Bank Indonesia dan ketentuan terkait;

dan

d. memenuhi Perjanjian maupun kesepakatan tertulis antar

Peserta (Bye-Laws) dengan tetap mengacu kepada Surat

Edaran Bank Indonesia ini.

2. Dalam rangka memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud pada

angka 1, Peserta melakukan hal-hal sebagai berikut :

a. memelihara sistem dan menjaga keamanan BI-SSSS sesuai

dengan standar pemeliharaan dan keamanan minimum;

b. menyediakan prosedur tertulis dalam pelaksanaan operasional

BI-SSSS ...

Page 30: SURAT EDARAN SEMUA PESERTA - bi.go.id · antar peserta Sistem BI-RTGS dalam mata uang Rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika per transaksi secara individual. 12. Bank

30

BI-SSSS;

c. menyediakan prosedur dan sistem cadangan (back-up) untuk

menjamin kelangsungan operasional BI-SSSS dalam Keadaan

Tidak Normal atau Keadaan Darurat; dan

d. memenuhi prosedur administrasi terkait penggunaan BI-SSSS

antara lain dengan melakukan kegiatan sebagai berikut :

(1) Pengkinian Data atau Informasi

Peserta melakukan perubahan data atau informasi yang

telah disampaikan kepada Penyelenggara dengan

prosedur sebagai berikut:

a) Peserta menyampaikan perubahan data atau

informasi dengan menggunakan formulir Informasi

Peserta sebagaimana contoh dalam Lampiran 5.

b) Perubahan data atau informasi dimaksud

disampaikan kepada Penyelenggara paling lambat

1 (satu) hari kerja sebelum tanggal efektif

berlakunya perubahan dimaksud.

(2) Pengelolaan Data Batas Setelmen Dana (Settlement

Limit)

Peserta yang ditunjuk sebagai Bank Pembayar oleh

Sub Registry melakukan input dan pengkinian data batas

Setelmen Dana (settlement limit) pada BI-SSSS.

(3) Pengelolaan Data Batas Paling Tinggi Nominal

Penawaran (Broker Bidding Limit)

Peserta yang menunjuk Peserta lain sebagai perantara

(broker) dalam rangka pelaksanaan penawaran transaksi,

melakukan ...

Page 31: SURAT EDARAN SEMUA PESERTA - bi.go.id · antar peserta Sistem BI-RTGS dalam mata uang Rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika per transaksi secara individual. 12. Bank

31

melakukan input dan pengkinian data broker bidding

limit pada BI-SSSS.

(4) Pengelolaan Data Authenticator Text

Peserta Langsung dan Peserta yang bukan peserta

Sistem BI-RTGS melakukan pengelolaan data

Authenticator Text pada BI-SSSS.

Pelaksanaan kegiatan sebagaimana dimaksud pada angka 2 sesuai

prosedur dalam Pedoman Penyelenggaraan BI-SSSS sebagaimana

dimaksud dalam Lampiran 7.

E. Status dan Prosedur Perubahan Status Kepesertaan

1. Jenis Status Peserta

a. Status kepesertaan BI-SSSS terdiri dari :

1) Aktif ( active)

Peserta dengan status aktif dapat melakukan seluruh

kegiatan sesuai dengan jenis dan fungsi Peserta.

2) Dibekukan (freeze)

Peserta dengan status dibekukan tidak dapat melakukan

kegiatan Transaksi Dengan Bank Indonesia dan/atau

setelmen transaksi Surat Berharga, kecuali kegiatan

untuk memperoleh informasi yang terdapat dalam BI-

SSSS.

3) Ditutup (closed)

Peserta dengan status ditutup tidak dapat melakukan

seluruh kegiatan operasional BI-SSSS.

b. Status kepesertaan dibekukan sebagaimana dimaksud pada

butir a.2) dikecualikan bagi Peserta sebagai penerbit Surat

Berharga ...

Page 32: SURAT EDARAN SEMUA PESERTA - bi.go.id · antar peserta Sistem BI-RTGS dalam mata uang Rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika per transaksi secara individual. 12. Bank

32

Berharga dan Sub Registry.

2. Hubungan Status Kepesertaan BI-SSSS dengan Sistem BI-RTGS

Dalam hal Peserta adalah peserta Sistem BI-RTGS berlaku

ketentuan status kepesertaan BI-SSSS sebagai berikut :

a. Perubahan status Peserta menjadi dibekukan atau ditutup tidak

menyebabkan perubahan status kepesertaan pada Sistem

BI-RTGS.

b. Perubahan status peserta Sistem BI-RTGS menjadi dibekukan

atau ditutup menyebabkan perubahan status kepesertaan yang

sama pada BI-SSSS.

c. Perubahan status Peserta menjadi ditangguhkan (suspend)

pada Sistem BI-RTGS tidak menyebabkan perubahan status

kepesertaan pada BI-SSSS.

d. Dalam hal status kepesertaan pada BI-SSSS aktif dan status

kepesertaan pada Sistem BI-RTGS ditangguhkan (suspend),

Peserta tidak dapat melakukan setelmen pembelian Surat

Berharga secara DVP karena Setelmen Dana tidak dapat

dilakukan melalui Sistem BI-RTGS.

3. Prosedur Perubahan Status Kepesertaan

a. Penyebab Perubahan Status Kepesertaan

1) Perubahan status kepesertaan atas permintaan lembaga

yang berwenang melakukan pengawasan terhadap

Peserta.

a) Lembaga yang berwenang melakukan pengawasan

terhadap Peserta adalah :

(1) Bank Indonesia untuk pengawasan terhadap

Peserta ...

Page 33: SURAT EDARAN SEMUA PESERTA - bi.go.id · antar peserta Sistem BI-RTGS dalam mata uang Rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika per transaksi secara individual. 12. Bank

33

Peserta yang merupakan Bank, Perusahaan

Pialang Pasar Uang Rupiah dan Valuta Asing,

serta Sub Registry;

(2) Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga

Keuangan (Bapepam-LK) untuk pengawasan

terhadap Peserta yang merupakan Lembaga

Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) dan

Perusahaan Efek;

(3) Lembaga pengawas lain atau lembaga

pengawas sebagaimana dimaksud pada angka

(1) dan angka (2) untuk pengawasan terhadap

Peserta yang tidak termasuk pada angka (1)

dan angka (2).

b) Perubahan status kepesertaan dapat dilakukan dari:

(1) status aktif menjadi dibekukan atau

sebaliknya;

(2) status dibekukan menjadi ditutup; atau

(3) status aktif menjadi ditutup.

c) Perubahan status kepesertaan dapat diajukan oleh

lembaga yang berwenang melakukan pengawasan

terhadap Peserta dengan alasan sebagai berikut :

(1) Berdasarkan hasil pengawasan yang

dilakukan oleh lembaga yang berwenang;

atau

(2) Berdasarkan keputusan pengadilan yang telah

berkekuatan hukum tetap yang dapat

mengakibatkan perubahan status kepesertaan.

2) Perubahan ...

Page 34: SURAT EDARAN SEMUA PESERTA - bi.go.id · antar peserta Sistem BI-RTGS dalam mata uang Rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika per transaksi secara individual. 12. Bank

34

2) Perubahan status kepesertaan atas permintaan Peserta

Perubahan status kepesertaan dari status aktif menjadi

ditutup atas permintaan Peserta dapat diajukan oleh

Peserta yang melakukan proses merger atau konsolidasi,

atau berdasarkan alasan lainnya.

3) Perubahan status kepesertaan oleh Penyelenggara

Perubahan status kepesertaan oleh Penyelenggara dapat

dilakukan dari status aktif menjadi ditutup karena

pencabutan surat persetujuan sebagai Peserta Lelang

SBN atau pencabutan penunjukan sebagai Dealer Utama

oleh Menteri Keuangan .

b. Persyaratan Penutupan Peserta

Dalam hal akan dilakukan penutupan status Peserta,

sebelumnya Peserta harus menyelesaikan seluruh

kewajibannya, termasuk pelunasan Fasilitas Pendanaan yang

diperoleh dari Bank Indonesia dan transaksi second leg yang

belum jatuh waktu dan menihilkan saldo Rekening Surat

Berharga Peserta.

Dalam hal penihilan saldo Rekening Surat Berharga tidak

dapat dilakukan oleh Peserta, maka Peserta mengajukan

permohonan penihilan kepada Penyelenggara:

Bank Indonesia Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran Bagian Penyelenggaraan Setelmen Gedung D, Lantai 3 Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 10350

c. Permohonan Perubahan Status Kepesertaan

1) Lembaga ...

Page 35: SURAT EDARAN SEMUA PESERTA - bi.go.id · antar peserta Sistem BI-RTGS dalam mata uang Rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika per transaksi secara individual. 12. Bank

35

1) Lembaga Pengawas yang berwenang sebagaimana

dimaksud pada butir a.1)a) atau Peserta sebagaimana

dimaksud pada butir a.2) mengajukan surat

permohonan perubahan status kepesertaan kepada:

Bank Indonesia Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran Bagian Penyelenggaraan Setelmen Gedung D, Lantai 3 Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 10350

2) Surat permohonan sebagaimana dimaksud pada angka 1)

memuat antara lain hal-hal sebagai berikut :

a) nama Peserta dan jenis perubahan status yang

diminta;

b) tanggal efektif perubahan status kepesertaan; dan

c) alasan perubahan status kepesertaan.

3) Surat permohonan sebagaimana dimaksud pada angka 1)

harus melampirkan dokumen pendukung sesuai dengan

alasan perubahan status kepesertaan, sebagai berikut:

a) salinan keputusan pengadilan yang dapat

mengakibatkan perubahan status kepesertaan

dalam BI-SSSS, dalam hal perubahan status

kepesertaan diajukan karena alasan sebagaimana

dimaksud pada butir a.1)c)(2);

b) surat keputusan izin merger atau konsolidasi dari

lembaga yang berwenang, dalam hal permohonan

diajukan karena alasan merger atau konsolidasi

sebagaimana dimaksud pada butir a.2); atau

c) dokumen ...

Page 36: SURAT EDARAN SEMUA PESERTA - bi.go.id · antar peserta Sistem BI-RTGS dalam mata uang Rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika per transaksi secara individual. 12. Bank

36

c) dokumen terkait lainnya untuk alasan perubahan

status kepesertaan yang dilakukan berdasarkan

alasan lain.

4) Berdasarkan surat permohonan sebagaimana dimaksud

pada angka 1), Penyelenggara melakukan hal-hal

sebagai berikut :

a) mengubah status Peserta di BI-SSSS;

b) melakukan penihilan Rekening Surat Berharga

Peserta dalam hal terdapat permohonan kepada

Penyelenggara untuk melakukan penihilan

sebagaimana dimaksud pada huruf b.

c) mengirimkan pemberitahuan tertulis kepada

Peserta yang bersangkutan mengenai perubahan

status kepesertaan beserta alasannya; dan

d) mengumumkan perubahan status kepesertaan

kepada seluruh Peserta melalui BI-SSSS

(Administrative Messages) atau sarana lainnya

pada hari pemberlakuan perubahan status

kepesertaan dimaksud.

IV. Pengawasan Peserta

A. Ruang Lingkup Pengawasan

1. Penyelenggara berwenang melakukan pengawasan terhadap

pemenuhan kewajiban Peserta sebagaimana dimaksud pada butir

III.D.

2. Pengawasan sebagaimana dimaksud pada angka 1 dapat dilakukan

dengan metode sebagai berikut :

a. Pengawasan tidak langsung, dengan cara melakukan

pemantauan ...

Page 37: SURAT EDARAN SEMUA PESERTA - bi.go.id · antar peserta Sistem BI-RTGS dalam mata uang Rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika per transaksi secara individual. 12. Bank

37

pemantauan / analisis atas kegiatan Peserta melalui sistem

pada Penyelenggara atau berdasarkan data/informasi yang

diperoleh Penyelenggara dari Peserta atau pihak lain; dan

b. Pengawasan langsung, dengan cara melakukan pemeriksaan

ke lokasi kegiatan usaha Peserta.

B. Pengawasan Tidak Langsung

1. Pengawasan tidak langsung dilakukan oleh Penyelenggara secara

berkesinambungan.

2. Dalam hal diperlukan Penyelenggara dapat meminta Peserta untuk

menyampaikan dokumen dan/atau laporan tertulis terkait

pelaksanaan operasional BI-SSSS.

3. Dalam hal terdapat temuan bahwa Peserta tidak/belum memenuhi

kewajiban, Penyelenggara menyampaikan hasil temuan dimaksud

melalui surat kepada Peserta untuk ditindaklanjuti.

4. Berdasarkan surat dari Penyelenggara sebagaimana dimaksud pada

angka 3, Peserta wajib melaksanakan tindak lanjut dan melaporkan

secara tertulis kepada Penyelenggara.

5. Dalam hal terdapat hasil temuan yang memerlukan pemeriksaan ke

lokasi kegiatan usaha Peserta, Penyelenggara dapat melakukan

pengawasan langsung.

C. Pengawasan Langsung

1. Penyelenggara melakukan pengawasan langsung/pemeriksaan ke

lokasi kegiatan usaha Peserta sewaktu-waktu apabila diperlukan.

2. Tujuan pengawasan langsung/pemeriksaan adalah untuk

memastikan Peserta telah memenuhi kewajiban sebagai Peserta,

antara lain:

a. kesesuaian ...

Page 38: SURAT EDARAN SEMUA PESERTA - bi.go.id · antar peserta Sistem BI-RTGS dalam mata uang Rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika per transaksi secara individual. 12. Bank

38

a. kesesuaian sistem dan prosedur operasional BI-SSSS yang

ada di Peserta dengan ketentuan Penyelenggara; dan

b. kepatuhan Peserta terhadap ketentuan Penyelenggara dan

Perjanjian.

3. Dalam melaksanakan pengawasan langsung/pemeriksaan,

Penyelenggara dapat menugaskan pihak lain yang memiliki

keahlian dan kompetensi di bidang audit teknologi informasi untuk

melakukan pengawasan langsung dengan tetap menjaga

kerahasiaan sesuai ketentuan yang berlaku.

4. Dalam rangka pengawasan langsung/pemeriksaan, Peserta wajib

memberikan kepada Penyelenggara :

a. segala keterangan dan penjelasan mengenai pelaksanaan

BI-SSSS, termasuk data elektronik, warkat, disposisi, dan

dokumen tertulis lainnya;

b. kesempatan untuk melakukan pengawasan

langsung/pemeriksaan terhadap sarana fisik dan aplikasi

pendukung lainnya ; dan

c. bantuan yang diperlukan dalam rangka memperoleh

kebenaran atas dokumen dan keterangan yang diberikan oleh

Peserta.

5. Prosedur pelaksanaan pengawasan langsung/pemeriksaan dilakukan

dengan cara sebagai berikut:

a. Petugas pemeriksa menyampaikan surat introduksi

pemeriksaan kepada Peserta yang akan diperiksa.

b. Sebelum pengawasan langsung/pemeriksaan berakhir, petugas

pemeriksa melakukan klarifikasi dan konfirmasi dengan

pejabat berwenang perusahaan Peserta atau pimpinan Peserta

atas ...

Page 39: SURAT EDARAN SEMUA PESERTA - bi.go.id · antar peserta Sistem BI-RTGS dalam mata uang Rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika per transaksi secara individual. 12. Bank

39

atas hasil pemeriksaan.

c. Setelah pengawasan langsung/pemeriksaan berakhir, petugas

pemeriksa menyusun laporan hasil pemeriksaan dan

menyampaikan laporan tersebut kepada Peserta.

d. Peserta wajib melakukan tindak lanjut atas temuan dalam

pengawasan langsung/pemeriksaan dan melaporkan secara

tertulis atas tindak lanjut kepada Penyelenggara.

e. Apabila diperlukan, Penyelenggara dapat melakukan

pengawasan langsung/pemeriksaan kembali untuk

memastikan kebenaran laporan tindak lanjut.

V. Pengenaan Sanksi

Berdasarkan hasil pengawasan, Penyelenggara mengenakan sanksi

administratif berupa teguran tertulis kepada Peserta dengan ketentuan sebagai

berikut :

1. Penyelenggara mengenakan sanksi kepada Peserta yang melanggar

ketentuan mengenai BI-SSSS dan/atau tidak memenuhi kewajiban dalam

Perjanjian Penggunaan BI-SSSS.

2. Pengenaan sanksi sebagaimana dimaksud pada angka 1 dilakukan

berdasarkan hasil pengawasan langsung dan/atau pengawasan tidak

langsung oleh Penyelenggara sebagaimana dimaksud pada butir IV.

3. Penyelenggara menyampaikan surat teguran tertulis kepada Peserta

dengan tembusan kepada lembaga pengawas terkait.

VI. Ketentuan Penutup

Dengan berlakunya Surat Edaran Bank Indonesia ini maka:

1. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 10/21/DPM tanggal 23 Mei 2008

perihal Penyelenggaraan Bank Indonesia –Scripless Securities Settlement

System ...

Page 40: SURAT EDARAN SEMUA PESERTA - bi.go.id · antar peserta Sistem BI-RTGS dalam mata uang Rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika per transaksi secara individual. 12. Bank

40

System; dan

2. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 11/23/DPM tanggal 25 Agustus

2009 perihal Perubahan Atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor

10/21/DPM tanggal 23 Mei 2008 perihal Penyelenggaraan Bank

Indonesia –Scripless Securities Settlement System,

dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Ketentuan dalam Surat Edaran Bank Indonesia ini mulai berlaku pada

tanggal 10 November 2010.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Surat

Edaran Bank Indonesia ini dengan penempatannya dalam Berita Negara

Republik Indonesia.

Demikian agar Saudara maklum.

BANK INDONESIA,

RONALD WAAS DIREKTUR AKUNTING DAN

SISTEM PEMBAYARAN