sumur resapan

12
Sumur Resapan Sumur resapan berfungsi untuk mengurangi jmlah air yang mengalir di permukaan (run off) dengan cara membuat sumur buatan untuk mempercepat penyerapan air permukaan ke dalam tanah. R esapan ini akan masuk merembes lapisan tanah yang disebut sebagai lapisan tidak jenuh dan bersifat permeabel, dimana tanah (dari berbagai jenis) masih bisa menyerap air, kemudian masuk menembus permukaan tanah (water table) di mana dibawahnya terdapat air tanah (ground water) yang terperangkap di lapisan tanah yang jenuh. Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang Tata Cara Perencanaan Sumur Resapan Air Hujan untuk Lahan Pekarangan, menetapkan beberapa persyaratan umum yang harus dipenuhi sebuah sumur resapan yaitu : 1. Sumur resapan harus berada pada lahan yang datar, tidak pada tanah berlereng, curam atau labil. 2. Sumur resapan harus dijauhklan dari tempat penimbunan sampah, jauh dari septic tank (minimum lima meter diukur dari tepi), dan berjarak minimum satu meter dari fondasi bangunan. 3. Penggalian sumur resapan bisa sampai tanah berpasir atau maksimal dua meter di bawah permukaan air tanah. Kedalaman muka air (water table) tanah minimum 1,50 meter pada musim hujan. 4. Struktur tanah harus mempunyai permeabilitas tanah (kemampuan tanah menyerap air) lebih besar atau sama dengan 2,0 cm per jam (artinya, genagan air setinggi 2 cm akan teresap habis dalam 1 jam), dengan tiga klasifikasi, yaitu : • Permeabilitas sedang, yaitu 2,0-3,6 cm per jam. • Permeabilitas tanah agak cepat (pasir halus), yaitu 3,6-36 cm per jam. • Permeabilitas tanah cepat (pasir kasar), yaitu lebih besar dari 36 cm per jam. B. Pemilhan lokasi 1. Keadaan Muka Air Tanah sumur resapan dibuat pada awal daerah aliran yang dapat ditentukan dengan mengukur kedalaman dari permukaan air tanah ke permukaan tanah disumur sekitarnya pada musim hujan 2. Penempatan Penempatan sumur resapan air hujan yang dimaksud adalah persyaratan jarak terhadap tangki septik, bidang resapan tangki septik/ cubluk/ saluran air limbah, sumur air bersih dan sumur resapan air hujan lainnya dapat dilihat pada tabel 1.

Upload: mohammad-hisyam-adnan

Post on 19-Feb-2016

50 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Cara pembuatan sumur resapan

TRANSCRIPT

Page 1: Sumur Resapan

Sumur Resapan

Sumur resapan berfungsi untuk mengurangi jmlah air yang mengalir di permukaan (run off) dengan cara membuat sumur buatan untuk mempercepat penyerapan air permukaan ke dalam tanah. Resapan ini akan masuk merembes lapisan tanah yang disebut sebagai lapisan tidak jenuh dan bersifat permeabel, dimana tanah (dari berbagai jenis) masih bisa menyerap air, kemudian masuk menembus permukaan tanah (water table) di mana dibawahnya terdapat air tanah (ground water) yang terperangkap di lapisan tanah yang jenuh.Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang Tata Cara Perencanaan Sumur Resapan Air Hujan untuk Lahan Pekarangan, menetapkan beberapa persyaratan umum yang harus dipenuhi sebuah sumur resapan yaitu :

1. Sumur resapan harus berada pada lahan yang datar, tidak pada tanah berlereng, curam atau labil.2. Sumur resapan harus dijauhklan dari tempat penimbunan sampah, jauh dari septic tank (minimum lima meter diukur dari tepi), dan berjarak minimum satu meter dari fondasi bangunan.3. Penggalian sumur resapan bisa sampai tanah berpasir atau maksimal dua meter di bawah permukaan air tanah. Kedalaman muka air (water table) tanah minimum 1,50 meter pada musim hujan.4. Struktur tanah harus mempunyai permeabilitas tanah (kemampuan tanah menyerap air) lebih besar atau sama dengan 2,0 cm per jam (artinya, genagan air setinggi 2 cm akan teresap habis dalam 1 jam), dengan tiga klasifikasi, yaitu :• Permeabilitas sedang, yaitu 2,0-3,6 cm per jam.• Permeabilitas tanah agak cepat (pasir halus), yaitu 3,6-36 cm per jam.• Permeabilitas tanah cepat (pasir kasar), yaitu lebih besar dari 36 cm per jam.

B. Pemilhan lokasi

1. Keadaan Muka Air Tanah

sumur resapan dibuat pada awal daerah aliran yang dapat ditentukan dengan mengukur kedalaman dari permukaan air tanah ke permukaan tanah disumur sekitarnya pada musim hujan

2. Penempatan

Penempatan sumur resapan air hujan yang dimaksud adalah persyaratan jarak terhadap tangki septik, bidang resapan tangki septik/  cubluk/ saluran air limbah, sumur air bersih dan sumur resapan air  hujan lainnya dapat dilihat pada tabel 1.

3. Kedalaman sumur resapan

Kedalaman sumur resapan air hujan pada suatu lahan  ditentukan berdasarkan curah hujan maksimum, permeabilitas tanah dan luas bidang tadah dengan rumus sebagai berikut: 

 

dimana: 

Page 2: Sumur Resapan

I = Intensitas hujan (m/jam)Atadah = Luas tanah hujan (m 2), dapat berupa atap rumah dan atau permukaan tanah yang diperkeras  k = Permeabilitas tanah (m/jam) L  = Keliling penampang sumur (m) Asumur = Luas penampang sumur (m 2) D  = Durasi hujan(jam) H  = Kedalaman sumur (m) Hasil perhitungan jumlah sumur resapan

Ukuran sumur resapan air hujan dapat dilihat dalam buku Spesifikasi Sumur Resapan Air Hujan.

Metodologi

Untuk mengaplikasikan teknik pembuatan sumur resapan maka diperlukan tahap sebagai berikut:

1. Melakukan analisis curah hujan. Analisa terhadap curah hujan dimaksudkan untuk menghitung intensitas curah hujan maksimum pada perioda ulang tertentu. Dengan mengetahui intensitas curah hujan maksimum maka kapasitas sumur resapan akan dapat dihitung.

2. Menghitung luas tangkapan hujan. Bersama-sama dengan intensitas curah hujan maksimum dengan periode ulang tertentu akan dapat dihitung besarnya debit aliran.

3. Menganalisis lapisan tanah/batuan. Lapisan tanah terdiri dari berbagai macam lapisan mulai dari tanah belempung, pasir berlempung dan gravel atau kombinasi dari lapisan tersebut. Sumur resapan akan sangat efisien jika dibuat sampai pada daerah dengan lapisan batuan yang terdiri dari pasir atau gravel.

4. Pemasangan sumur. Sumur resapan dapat dibangun dengan menggunakan bis beton dengan lapisan porus atau susunan batu bata yang disusun secara teratur.

Untuk membangun sumur resapan agar dapat memberikan kontribusi yang optimum diperlukan metoda perhitungan sebagai berikut (Sunjoto,1992) :

1. Menghitung debit masuk sebagai fungsi karakteristik luas atap bangunan dengan formula rasional (Q=CIA, Q=debit masuk, C=koefisien aliran (jenis atap rumah), I=intensitas hujan, A=luas atap)

2. Menghitung kedalaman sumur optimum diformulakan sebagai berikut:

H = Q/FK [1-exp(-(FKT/pR2)] 

H = Kedalaman air (m) Q = Debit masuk (m3/dt)F = Faktor geometrik (m)K = Permeabilitas tanah (m/dt)R = Radius sumur.T = Durasi aliran (dt).

3. Evaluasi jenis fungsi dan pola letak sumur pada jarak saling pengaruh guna menentukan kedalaman terkoreksi dengan menggunakan multi well system.

Page 3: Sumur Resapan

Sebagai gambaran bagi kita jika akan membangun suatu sumur resapan akan tetapi tidak ingin direpotkan oleh perhitungan yang cukuo merepotkan maka Tabel 1 dapat digunakan sebagai bahan acuan.

Daerah Sumur resapan

Untuk menetapkan daerah yang efektif dijadikan daerah resapan ditentukan oleh kriteria daerah resapan dan besaran suplai air kedalam tanah, untuk selanjutnya disusun dalam bentuk “Kriteria Baku Nalar Wilayah Resapan”, yang secara rinci disajikan pada tabel berikut: Tabel-2. Kriteria Baku Nalar Wilayah Resapan

Hasil penetapan kriteria baku nalar wilayah resapan, untuk selanjutnya dipetakan dan diklasifikasi berdasarkan nilai (skoring). Tatanan penilaian (skoring), atas dasar pemberian nilai (angka), mulai dari angka (nilai) terkecil hingga terbesar, berdasarkan nilai tengah, seperti tersaji pada tabel berikut Tabel-3. Nilai Skoring Wilayah Resapan

Untuk memperoleh gambaran spatial berdasarkan klasifikasi wilayah resapan di suatu wilayah, dilakukan dengan teknik korelasi keruangan (penampalan peta) antara peta kriteria baku nalar wilayah resapan dengan peta IPR.

Spesifikasi Sumur ResapanSumur resapan dapat dibuat oleh tukang pembuat sumur gali berpengalaman dengan memperhatikan persyaratan teknis tersebut dan spesifikasi sebagai berikut :1. Penutup SumurUntuk penutup sumur dapat dipilih beragam bahan diantaranya :• Pelat beton bertulang tebal 10 cm dicampur dengan satu bagian semen, dua bagian pasir, dan tiga bagian kerikil.• Pelat beton tidak bertulang tebal 10 cm dengan campuran perbandingan yang sama, berbentuk cubung dan tidak di beri beban di atasnya atau,

Page 4: Sumur Resapan

• Ferocement (setebal 10 cm).

2. Dinding sumur bagian atas dan bawahUntuk dinding sumur dapat digunakan bis beton. Dinding sumur bagian atas dapat menggunakan batu bata merah, batako, campuran satu bagian semen, empat bagian pasir, diplester dan di aci semen.

3. Pengisi SumurPengisi sumur dapat berupa batu pecah ukuran 10-20 cm, pecahan bata merah ukuran 5-10 cm, ijuk, serta arang. Pecahan batu tersebut disusun berongga.

4. Saluran air hujanDapat digunakan pipa PVC berdiameter 110 mm, pipa beton berdiameter 200 mm, dan pipa beton setengah lingkaran berdiameter 200 mm.Satu hal yang penting, setelah sumur resapan dibuat, jangan lupakan perawatannya. Cukup dengan memeriksa sumur resapan setiap menjelang musim hujan atau, paling tidak, tiga tahun sekali.

Page 5: Sumur Resapan

Diagram melintang sumur resapan

Page 6: Sumur Resapan

Kenampakan melintang diaroma sumur resapan

Studi Kasus

Ketika hujan lebat sumur resapan bisa saja meluap, hal ini dapat disebabkan oleh beberapa hal diantaranya:

(a). Penggalian sumur resapan tidak mencapai suatu Zone Air Tanah dan masih terletak pada Zone Aerasi.(b).Pada bagian dasar sumur atau dinding sumur tidak terdapat lapisan lulus air seperti pasir.(c).Pada bagian dasar sumur atau dinding sumur terdapat tanah lempung.(d).Sumur kurang dalam dan tidak mencapai muka air tanah freatik. (  lapisan pembawa air yang paling atas ).(e).Muka air tanah terletak jauh dibawah dasar sumur.(f).Penggalian tanah dengan cara manual sampai sekitar 10 m sangat menyulitkan.(g).Sangat kecil kemungkinan pada waktu penggalian tanah menemui endapan pasir.

Dengan pertimbangan diatas maka disarankan membuat sumur resapan tipe A,B,C,D. Tipe sumur resapan ini  dibuat berdasarkan keadaan hidrogeologi setempat dengan memperhatikan muka air tanah. Pembuatan sumur resapan ini dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu pertama kali melakukan pemboran tangan sedalam 30 m atau tergantung dari kedalaman muka air tanah dan langsung dikonstruksi pipa 4² PVC. Selanjutnya dilakukan penggalian sedalam 5,00 m dengan bentuk pipa V. Sehingga jika hujan turun sangat lebat, air hujan akan langsung mengisi corong sumur gali dan langsung masuk ke lapisan pasir dan tidak ada limpasan air dari sumur gali.

Page 7: Sumur Resapan

Contoh sumur resapan tipe B telah diaplikasikan di daerah Kompleks Kantor Balitbang P.U. Pasar Jum’at dengan hasil yang baik. Yang tidak melampaui zone aerasi (zona impermeabel). Hasil uji tes air jatuh bebas (falling head test) menunjukkan bahwa nilai permeabilitas (k) adalah 5,93 x 10-4 m/detik yang menunjukkan permeabilitas medium  pada lapisan pasir dan kerakal.  Kapasitas sumur yang diperoleh sekitar 4,53 x10-4 m3/menit atau 0,45 m3/menit.

Contoh Sumur Resapan Dari SNI S-14-1990-F

Page 8: Sumur Resapan

Sumur Resapan Tipe A (Daulay, U.E. dan Pramudito,H.,2004)

Page 9: Sumur Resapan

Gambar 5.7. Usulan Sumur Resapan Tipe C (Daulay, U.E. dan Pramudito,H.,2004)

Page 10: Sumur Resapan

Usulan Sumur Resapan Tipe D (Daulay,U.E. dan Pramudito, H.,2004)

Contoh Sumur Resapan

Page 11: Sumur Resapan