sumur dangkal boja

11
Berdasarkan data kedalaman sumur yang telah didadaptkan dari hasil pengukuran lapangan didapatkan bahwa : - Data sumur dangkal kelompok 11 No X Y elevas i MAT(mbmt ) Kedalama n SD Kedalam an SB Keluraha n 1 42173 2 92182 74 231 m 17 m 224 TRISOBO 3 42155 5 92190 86 233m 18 m 224 TRISOBO 4 42126 3 92193 48 242 20 232 TRISOBO 5 41945 4 92193 62 252 15 245 TRISOBO 6 42126 6 92167 72 253 17 246 METESIH 7 42073 5 92164 06 262 19 252 METESIH 8 42064 9 92177 56 276 18 261 METESIH 9 42099 1 92113 26 264 20 255 METESIH 10 42079 1 92133 26 265 19 257 METESIH 11 42078 8 92143 25 261 18 252 METESIH 12 42302 5 92160 61 266 9m 262 CAMPUREJ O 13 42199 8 92154 47 276m 8m 271 CAMPUREJ O 14 42204 1 92162 65 264m 15 256 CAMPUREJ O Dari data diatas dapat diketahui bahwa terdapat 14 titik yang dilakukan pengukurana kedalaman dan

Upload: ekha-fn-sainyakit

Post on 10-Apr-2016

8 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

HIDROGEOLOGI

TRANSCRIPT

Page 1: sumur dangkal boja

Berdasarkan data kedalaman sumur yang telah didadaptkan dari hasil pengukuran lapangan didapatkan bahwa :

- Data sumur dangkal kelompok 11

No X Y elevasi MAT(mbmt) Kedalaman SD

Kedalaman SB Kelurahan

1 421732921827

4 231 m 17 m 224 TRISOBO

3 421555921908

6 233m 18 m 224 TRISOBO

4 421263921934

8 242 20 232 TRISOBO

5 419454921936

2 252 15 245 TRISOBO

6 421266921677

2 253 17 246 METESIH

7 420735921640

6 262 19 252 METESIH

8 420649921775

6 276 18 261 METESIH

9 420991921132

6 264 20 255 METESIH

10 420791921332

6 265 19 257 METESIH

11 420788921432

5 261 18 252 METESIH

12 423025921606

1 266 9m 262 CAMPUREJO

13 421998921544

7 276m 8m 271 CAMPUREJO

14 422041921626

5 264m 15 256 CAMPUREJO

Dari data diatas dapat diketahui bahwa terdapat 14 titik yang

dilakukan pengukurana kedalaman dan elevasi dari titik pengambilan data

airtanah. Data yang diambil berupa data korrdinat x dan y.

Dimana data korodinat sumur pada daerah ini dilihat pada table

dengan label X dan table Y. Dimana elevasi yang didapatkan darii ketinggian

Page 2: sumur dangkal boja

daerah tersebut berkisar 230-280 mdpl. Pengukuran kedalaman sumur dangkal

sendiri didapatkan bahwa kedalaman air tanah ini pada sumur dangkal pada

kedalaman 224 mdpl

Diketahui bahwa pada daerah yang diberi lingkaran merah merupakan

daerah kavling 11 , dimana didalamnya termasuk desa campurejo, desa

meteseh dan desa trisobo.

Umumnya sumur dangkal yang didapatkan pada kavling ini cenderung

memiliki sifat fisik yang baik. Dimana jika dilihat dari warna air pada semua

sumur di ke tiga desa ini memiliki warna cukup jernih.Tingkat kejernihan dari

sumur dangkal ini cenderung memiliki tingkat jerni yang tinggi. Termasuk

dalam sumur dangkal dengan sifat yang baik. Pemanfaatannya digunakan

untuk keperluan rumah tangga baik meliputi mandi, memasak, dan kegiatan

lainnya. Untuk penyebaran sumur dangkal cenderung berada pada daerah

selatan yang telah dilingkari warna merah..

Sehingga data sumur dangkal yang didadapatkan dari kelurahan

trisobo, meteseh dan campurejo ini memiliki MAT yang didapat dari hasil

Page 3: sumur dangkal boja

pengurangan elevasi dan kedalaman sumur dangkal. Hingga dapat

disimpulkan ialah MAT pada daerah campurejo memiliki ketinggian MAT

yang paling rendah, dimana berkisar antar 8-15m diatas permukaan laut,

sedangkan daerah dengan MAT pada ketinggian sedang yaknik daerah trisobo

dengan ketinggian 15-20mdpl. Sedangankan daerah dengan ketinggian MAT

yang paling tinggi pada daerah Meteseh dimana rata-rata ketinggian MAT

berada pada 17-20 mdpl.

Maka dapat disimpulkan bahwa aliran air tanah akan cenderung bergerakn

dari desa meteseh dengan ketinggian MAT yang paling tinggi dan teralirkan

melewati daerah trisobo dan cenderung aliran airtanah bergerak ke ketinggian

MAT yang paling rendah yakni pada daerah campurejo

- Data sumur kelompok 7

No X Y elevasi

MAT(mbmt)

Kedalaman SD

Kedalaman SB Kelurahan

2942724

6 9212477 426 5.7 420.3 PASIGITAN

3042728

6 9212523 443 6.25 436.75 PASIGITAN

3142743

2 9212484 427 1 426 PASIGITAN

3242735

7 9212362 431 1.8 429.2 PASIGITAN

3442510

8 9212243 475 7.15 467.85 PUGUH

3542509

6 9212169 473 4.9 468.1 PUGUH

3642508

2 9212099 474 5.8 468.2 PUGUH

3742522

4 9212266 478 7.25 470.75 PUGUH

3842507

2 9212148 473 4 469 PUGUH

Page 4: sumur dangkal boja

Pengambilan data sumur pada kelompok 7 ini dapat terlihat meliputi

daerah puguh, pasigitan dan medono.

Dari data sumur yang diambil, telah dilakukan pengambilan data

berupa titik koordinat yang dapat terlihat diatas. Dengan pengambilan data

lainnya berupa kedalaman sumur dan elevasi pada titik pengambilan data.

Dimana elevasi air tanah pada daerah atau kavling 7 ini umumnya

berada pada ketinggian 400-450mdp. Hal ini dilihat juga pada peta kontur

daerah kavling 7 yang sangat rapat.

Berdasarkan data lapangan, diketahui bahwa keadaan fisik sumur

dangkal di daerah yang diberi lingkaran warna orange, memiliiki beberapa

sumur dangkal yang telah diambil pada titik-titik tertentu pada gambar diatas.

DIketahui bahwa semua sumur dangkal pada daerah puguh dan pasigitan

memiliki warna air yang bening dikarenakan tingkat kejernihannya yang

Page 5: sumur dangkal boja

sangat jernih sehingga dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga.

Sedangkan pada daerah medono tidak dapat diambil data sumur dangkal

diakibatkan pada daerah ini memiliki kontur yang tinggi dan medan yang

berat. Sehingga sulit untuk dijangkau dan diteliti.

Data yang diambil berupa kedalaman sumur dangkal ini akan

dilakukan pengurangan dengan elevasi yang didapatkan dari daerah

pengambbilan data. Maka dari hasil pengurangan ini akan didapatkan

ketinggian MAT yang digunakan untuk menginterpretasi arah aliran air tanah.

Dimana daerah pasigitan berdasarkan hasil pengurangannya

didapatkan bahwa ketinggian MAT pada daerah ini sangat rendah dimana

berada pada ketinggian 1-7 mdpl. Jika dibandingkan dengan daerah puguh,

maka ketinggian MAT pada daerah puguh memiliki ketinggian yang lebih

tinggi dimana pada ketinggian 4-8 mdpl.Maka dapat disimpulkan bahwa

aliran air tanah akan cenderung bergerak dari ketinggian MAT yang tinggi ke

daerah dengan MAT yang rendah, sehingga air tanah pada kavling 7 ini akan

cenderung bergerak dari daerah puguh hingga daerah pasigitan jika dilihat

dari ketinggian MAT kavling 7 ini.

- Data Kelompok kavling 10

No X Y elevasi MAT(mbmt)

Kedalaman SD

KODE SUMUR NAMA SUMUR

34 418514 9214015 316 9.28 306.72 SD SD BEBENGAN 135 418360 9214880 227 6.10 220.9 SD SD BEBENGAN 336 419047 9215242 280 6.05 273.95 SD SD BEBENGAN 437 420610 9212932 361 6.94 354.06 SD SD SALAMSARI 538 420577 9212933 377 7.20 369.8 SD SD SALAMSARI 639 420140 9213139 347 11.82 335.18 SD SD SALAMSARI 740 420219 9213383 337 13.53 323.47 SD SD SALAMSARI 841 419170 9214920 301 5 296 SD SD BOJA 942 419361 9214422 335 13 322 SD SD BOJA 1043 419986 9215626 266 21 245 SD SD BOJA 1144 419218 9214402 293 7 286 SD SD BOJA 12

Page 6: sumur dangkal boja

Kavling 10 merupakan kavling yang terdiri dari 3 desa yakni desa bebengan,

desa salamsari dan desa boja. Berdasarkan hasil pemetaan yang dilakukan terhadap

daerah ini diketahui bahwa terdapat potensi sumur dangkal dan sumur dalam. Data

yang diambil dalam pemetaan ini berupa koordinat sumur, elevasi titik pengambilan

data di lokasi sumur, dan kedalamann sumur dangkal yang dibantu dengan alat ukur

berupa meteran.

Dimana dari hasil pengambilan data ini dilihat pada table diatas untuk mengetahui

koordinat x dan y dari lokasi pengambilan data, elevasi serta kedalaman sumur

dangkal dari tiap sumur.

Pada desa bebengan memiliki 3 potensial sumur dangkal yang ditemukan pada

koordinat x dan y pada nomer 34, 35 dan 36 pada table diatas. Dengan kedalaman

sumur dangkalnya ialah 270-310 dimana kondisi sumur yang didapat dideskripsi

yakni, dalam kondisi baik dimana jika dilihat dari warnanya cukup bening, dengan

tingkat kejernihan bersifat jernih, dan tidak bau. Sehingga dimanfaatkan warga untuk

keperluan kehidupan sehari-hari. Begitu juga pada desa boja, pada desa ini

penyebaran sumur dangkalnya baik yakni tersebar merata dan pada daerah ini,

memiliki sumur dangkal yang banyak namun yang diambil datanya ialah yang

mewakili saja. Dapat diketahui bahwa sifat fisik sumur dangkal pada daerah boja ini

juga bersifat baik jika ditinjaub dari warnanya yang bening dan tingkat kejernihan

nya yang baik. Selain itu tidak memiliki bau. Maka air yang bersih dan jernih ini

dirasa layak untuk dimanfaatkan dalam kebutuhan rumahtangga sehari-hari.

Page 7: sumur dangkal boja

Dimana lingkaran merah pada peta penyebaran sumur dangkal diatas ini menjelaskan

pola penyebaran sumur dangkal di daerah pemetaan kavling 10. Terlihat bahwa data

sumur yang diambil pada daerah bebengan tersebar merata yakni tidak berpusat pada

suatu titik sehingga memungkinkan warga untuk mendapatkan supply air yang sama

pada setiap desa. Selain itu juga daerah boja memiliki potensi sumur dangkal yang

sangat banyak dan umumnya juga tersebar merata. Selain itu juga pada daerah

salamsari memiliki potensi sumur dangkal yang baik namun umumnya ditemukan

pada bagian tenggara dari lingkaran merah diatas.

Tetapi pada umumnya, daerah boja ini memiliki potensi sumur dnagkal yang

banyak dikarenakan warga di sekitar daerah pemetaan ini hamper setiap kepala rumah

tangga memiliki sumur dangkal sehingga memungkinkan tidak mengalami krisis air

dan dapat dimanfaatkan untk kelangsungan kehidupan dari tiap kepala keluarga di

kavling 10 ini.