sumpah pemuda and politik etis

22

Upload: ahmad-ridwan-mahardikoro

Post on 16-Feb-2017

310 views

Category:

Education


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sumpah pemuda and Politik etis
Page 2: Sumpah pemuda and Politik etis

KELOMPOK 1Nama Anggota :-Shofi Nurrohmah-Ahmad Ridwan Mahardikoro-Rahma Ashri P- Rosi SantikaKELAS : XI.MIA I

SUMPAH PEMUDA DAN POLITIK ETIS

Page 3: Sumpah pemuda and Politik etis

PENGERTIAN SUMPAH PEMUDA

Peristiwa sejarah Soempah Pemoeda atau Sumpah Pemuda merupakan suatu pengakuan dari Pemuda-Pemudi Indonesia yang mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa

Page 4: Sumpah pemuda and Politik etis

LATAR BELAKANG TERJADINYA SUMPAH PEMUDA Lahirnya sumpah pemuda adalah dalam rangka mwujudkan persatuan dan kesatuan antarorganisasi kepemudaan yang sudah ada, maka dimulaikah pertemuan antar organiasi sejak 1920. Namun pada saat itu mereka belum menemukan solusi yang tepat karena berbeda landasan pemikiran.            Pada tanggal 15 November 1925 diadakan Kongres Pemuda  untuk membahas panitia pelaksanaan kesepakatan bersama. Dan pada tanggal 30 april 1926 organisasi pemuda berkumpul dan melaksanakan rapat Kongres Pemuda I. Kongres ini berhasil merumuskan dasar-dasar pemikiran bersama yaitu :    1.Kemerdekaan Indonesia merupakan Cita-cita bersama seluruh pemuda di Indonesia.           2. Seluruh Organisasi kepemudaan bertujuan untuk menggalang persatuanPara pemuda kemudian menyelenggarakan Kongres Pemdua II pada tanggal 26 sampai 28 oktober. Sayang pada kongres ini sempat erjadi insiden dimana pemimpin rapat tidak diperkenankan menyebut tentang kemerdekaan Indonesia. Mereka merasa dipersulit dan banyak dari mereka yang dipenjara dan diasingkan ke daerah terpencil.Pada 28 oktober 1928 yaitu hari terakhir kongres pemuda II akhirnya sumpah pemuda lahir. Mohammad Yamin membuat inti sari selruh isi kongres. Dari inti sari itulah lahir perumusan sumpah pemuda yang disetujui seluruh peserta kongrres pemdua II.

Page 5: Sumpah pemuda and Politik etis

KONGRES PEMUDA 1Kongres Pemuda yang pertama ini dilaksanakan di Batavia (Jakarta).

Kongres Pemuda I dilaksanakan dari tanggal 30 April - 2 Mei 1926 yang diketuai oleh Muhammad Tabrani. Di kongres itu, mereka membicarakan pentingnya persatuan bangsa bagi perjuangan menuju kemerdekaan. Kongres Pemuda 1 ini dihadiri oleh wakil – wakil dari organisasi pemuda di seluruh Indonesia, seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Ambon, Sekar Rukun, Jong Islamieten Bond, Jong Minahasa, dan Jong Batak. Kongres Pemuda 1 ini menerima dan mengakui cita – cita persatuan Indonesia, walaupun perumusannya masih samar – samar dan belum jelas. Oleh karena itu, antara PPPI, Pemuda Indonesia, PI, dan PNI berencana untuk meleburkan organisasi mereka dengan alas an untuk mewujudkan persatuan Indonesia dan persamaan cita – cita. Terselenggaranya Kongres Pemuda 1 tidak terlepas dari adanya Perhimpunan Indonesia. Pada tahun 1925 di Indonesia telah mulai didirikan Perhimpunan Pelajar – pelajar Indonesia (PPPI), tetapi peresmiannya baru pada tahun 1926.anggota- anggotanya terdiri dari pelajar-pelajar sekolah tinggi yang ada di Jakarta dan di Bandung. Para tokoh PPPI antara lain adalah : Sugondo Djojopuspito, sigit, Abdul Sjukur, Gularso, Sumitro, Samijono, Hendromartono, Subari, Rohjani, S. djoenet Poesponegoro, Kunjtoro, Wilopo, Surjadi, Moh. Yamin, A.K. gani, Abu Hanifah, dan lain-lain. PPPI di Indonesia sering mendapatkan kiriman majalah Indonesia Merdeka dari Perhimpunan Indonesia di negeri Belanda.

Page 6: Sumpah pemuda and Politik etis

TUJUAN KONGRES PEMUDA 1

  Kongres Pemuda 1 berjuan untuk:1.      Membentuk badan sentral organisasi pemuda Indonesia2.      Memajukan paham persatuan kebangsaan3.      Mempererat hubungan diantara semua perkumpulan pemuda Indonesia

Page 7: Sumpah pemuda and Politik etis

Hasil utama yang dicapai dalam Kongres Pemuda 1 itu, antara lain ialah sebagai berikut :a.       Mengakui dan menerima cita-cita persatuan Indonesia (walaupun dalam hal ini masih tampak samar – samar)b.      Usaha untuk menghilangkan pandangan adat dan kedaerahan yang kolot, dan lain – lain.

Page 8: Sumpah pemuda and Politik etis

KONGRES PEMUDA II

Kongres kedua ini diselenggarakan pada tanggal 27-28 Oktober 1928. Persidangan yang dilaksanakan sebanyak tiga kali diantaranya membahas persatuan dan kebangsaan Indonesia, pendidikan, serta pergerakan kepanduan dan keputusannya dikenal sebagai Sumpah Pemuda. Ketua Kongres Pemuda II dipimpin oleh Sugondo Joyopuspito (PPPI) dan wakilnya Joko Marsaid (Jong Java). Dan, penyelenggaraan kongres pemuda hari pertama di gedung Katholikee jongelingen Bond (Gedung Pemuda Katolik). Hari kedua di gedung Oost Java (sekarang di Medan Merdeka Utara Nomor 14).

Page 9: Sumpah pemuda and Politik etis

PELAKSAAN KONGRES PEMUDA II

Kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat.

Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, diadakan di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng). Dalam sambutannya, ketua PPPI Sugondo Djojopuspito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Muhammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia, yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, kongres diadakan di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula mendapat keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis

Page 10: Sumpah pemuda and Politik etis

LANJUTAN…

Pada rapat penutupan di gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106, Sunario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri: hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.Sebelum kongres ditutup diperdengarkan lagu Indonesia Raya karya Wage Rudolf Supratman yang dimainkan dengan biola saja tanpa syair, atas saran Sugondo kepada Supratman. Lagu tersebut disambut dengan sangat meriah oleh peserta kongres. Kongres akhirnya ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres. Oleh para pemuda yang hadir, rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah Setia.

Page 11: Sumpah pemuda and Politik etis

Panitia Kongres Pemuda Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)Pembantu V : Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)

Page 12: Sumpah pemuda and Politik etis

Isi Teks Asli Sumpah PemudaKongres Pemuda kedua

Page 13: Sumpah pemuda and Politik etis
Page 14: Sumpah pemuda and Politik etis

POLITIK ETISPolitik Etis atau Politik Balas Budi adalah suatu pemikiran yang menyatakan bahwa pemerintah kolonial memegang tanggung jawab moral bagi kesejahteraan pribumi. pemikiran ini merupakan kritik terhadap tanam paksa

Page 15: Sumpah pemuda and Politik etis

Politik etis (politik balas budi) muncul pada tahun 1890 atas desakan golongan liberal dalam parlemen Belanda.

Page 16: Sumpah pemuda and Politik etis

SEJARAH POLITIK ETIS 

Sistem tanam paksa yang dijalankan oleh pemerintah kolonial dengan kekerasan untuk mengejar keuntungan yang berlimpah, ternyata tidak diterima baik oleh semua orang Belanda. Penderitaan rakyat yang tiada taranya karena pengorbanan tenaga, waktu, milik, bahkan martabatnya, untuk kepentingan penjajah asing, telah menggugah hati nurani sekelompok orang Belanda Mereka melancarkan kritik terhadap exploatasi rakyat Indonesia yang berlebih-lebihàn itu.Exploitasi terhadap tanah dan penduduk Indonesia yang

dilakukan dengan sistim ekonomi liberal, ternyata tidak mengubah nasib rakyat. Perusahaan-perusahaan raksasa asing yang diperkenankan masuk dari Inggris, Amerika, Belgia. Cina, Jepang dan perusahaan-perusahaan Belanda sendiri sama-sama mengejar keuntungan yang tanpa batas tanpa memperhtikan kesejahteraan penduduk yang memberi keuntungan Ratusan juta gulden mengalir ke kantong kapitalis. Politik exploatasi itu juga menim bulkan kritik dari beberapa partai di Negeri Belanda, tetapi karena mereka sendiri terlibat dalam sistem itu maka kritik itu maknanya menjadi kabur.

Page 17: Sumpah pemuda and Politik etis

LANJUTAN…..Expansi yang dilakukan Belanda ke daerah-daerah yang belum

dikuasainva menjelang akhir abad ke-19, tidak terlepas darii perkermbangan kapitalisme itu. 

Dengan pesatnya perkembangan kapitalisme pada awal abad 20, seperti produksi gula yang naiknya berlipat dua antara tahun 1904 dan 1914, hasil produksi dan pembukaan daerah luar Jawa (perkebunan dan tambang) dari 74 menjadi 305 juta gulden, maka pertahanan daerah jajahan makin diperkuat. 

Pemerintah kolonial dengan birokrasinya menjaga kepentingan-kepentingan modal sebaik-baiknya. Akibatnya ialah bawah tekanan terhadap rakyat semakin kuat, dan pembelaan haknya terhadap keganasan kapitalisme modern semakin lemah dan kemerosotan kesejahteraan hidup semakin pesat 

Rakyat semakin kehilangan hak-miliknya yang utama, yaitu tanah, bahkan industri rakyat pun mulai terdesak ke belakang. Karena penderitan ini, lama kelamaan timbullah golongan buruh yang berkerja pada perkebunan pabrik dan tambang. Untuk menunjang pesanya kemajuan kapitalise itu menciptakan sarana-sarana bantu seperti pembuatan jalan raya, jalan kereta api, Bandar dan sarana-sarana telekomunikasi

Page 18: Sumpah pemuda and Politik etis

Latar belakang munculnya politik etis

-Sistem ekonomi liberal tidak mengubah nasib rakyat-Belanda melakukan penekan &penindasan terhadap rakyat-Tanam paksa memberi keuntungan besar bagi belanda namun sebaliknya menimbulkan penderitaan rakyat

Page 19: Sumpah pemuda and Politik etis

Tujuan Politik Etis

Tujuan resminya adalah untuk membalas jasa bangsa Indonesia yang lewat kebijakan tanam paksa telah membantu Belanda keluar dari krisis moneter. Tujuan lainnya adalah untuk menciptakan kaum terdidik Indonesia agar bisa menjalankan fungsi-fungsi administratif rendahan di Hindia Belanda (populer dengan sebutan Ambtenaar).

Page 20: Sumpah pemuda and Politik etis

3 PROGRAM POLITIK ETIS

EDUKASI IRIGASI

TRANSMIGRASI

Page 21: Sumpah pemuda and Politik etis

FAKTOR-FAKTOR KEGAGALAN POLITIK ETIS

Politik Etis yang dilaksanakan pada tahun 1900-1914, mulai menunjukkan kegagalan. Hal ini disebabkan faktor-faktor berikut ini:

1.Terjadinya pandangan-pandangan yang berbeda di kalangan Belanda2.Timbulnya kaum cerdik pandai Indonesia yang menjadi motor pergerakan nasional Indonesia yang berhasil mempersatukan bangsa Indonesia sebagai satu kekuatan nasional untuk memperoleh kemerdekaan.3. Timbulnya pergerakan nasional Indonesia sebagai wadah perjuangan dalam lingkup Indonesia sebagai kesatuan dan dengan cara-cara modern dalam berorganisasi. 4. Timbulnya Perang Dunia I5. Tidak semua usaha Belanda berhasil dalam melaksanakan Politik Etis.

Page 22: Sumpah pemuda and Politik etis