sumin pta

15

Click here to load reader

Upload: fendy-prabowo

Post on 03-Jul-2015

229 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: sumin pta

I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Pestisida mencakup bahan-bahan racun yang digunakan untuk membunuh

jasad hidup yang mengganggu tumbuhan, ternak dan sebagainya yang diusahakan manusia

untuk kesejahteraan hidupnya. Pest berarti hama, sedangkan cide berarti membunuh.

Dalam praktek, pestisida digunakan bersama-sama dengan bahan lain

misalnya dicampur minyak untuk melarutkannya, air pengencer, tepung untuk

mempermudah dalam pengenceran atau penyebaran dan penyemprotannya, bubuk yang

dicampur sebagai pengencer (dalam formulasi dust), atraktan (misalnya bahan feromon)

untuk pengumpan, bahan yang bersifat sinergis untuk penambah daya racun, dsb.

Karena pestisida merupakan bahan racun maka penggunaanya perlu kehati-

hatian, dengan memperhatikan keamanan operator, bahan yang diberi pestisida dan

lingkungan sekitar. Perhatikan petunjuk pemakaian yang tercantum dalam label dan

peraturan-pearturan yang berkaitan dengan penggunaan bahan racun, khususnya pestisida.

I.2. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan praktikum acara kali ini, adalah :

1. Untuk mengetahui penggolongan pestisida berdasarkan nama umum, nama dagang,

dam nama kimia dari masing-masing pestisida.

Page 2: sumin pta

II. BAHAN DAN METODE

2.1. Waktu dan Tempat

Praktikum Pestisida dan Teknik Aplikasi dilaksanakan pada hari senin, tanggal 25

April 2011, pukul 09.00-10.40 WIB. Bertempat di Labolatorium Jurusan Budidaya

Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya.

2.2. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah jenis pestisida yang sudah

disiapkan di Laboratorium Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian. Universitas

Palangka Raya. Sedangkan alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah alat-alat tulis dan

sejenisnya.

2.3. Cara Kerja

Menginventarisasikan golongan pestisida masing-masing sesuai dengan nama umum,

nama dagang dan nama kimianya. Selanjutnya membuat dalam bentuk tabel yang telah

disediakan.

Page 3: sumin pta

3.2. Pembahasan

3.2.1. Penggolongan Pestisida

a.Insektisida

Insektisida adalah pestisida yang digunakan untuk memberantas semua

jenis serangga seperti belalang, kepik, wereng, dan ulat. Insektisida juga

digunakan untuk memberantas serangga di rumah, perkantoran atau gudang,

seperti nyamuk, kutu busuk, rayap, dan semut. Contoh : basudin, basminon,

tiodan, diklorovinil dimetil fosfat, diazinon,dll.. Beberapa nama jenis insektisida

antara lain, DURSBAN * 20 EC, DHARMABAS 500 EC, INDOVIN 85 SP,

SUPRACIDE 25 WP, BANCOL 5O WP. Contoh penamaan pestisida dari

golongan insektisida ini adalah :

1. a. Nama Dagang : DURSBAN 20 EC.

b. Nama Umum : Klorpiripos 20 g/l.

c. Nama Kimia : O,O-diethyl Klorpirifos.

2. a. Nama Dagang : SUPRACIDE 25 WP.

b. Nama Umum : Metidation  25 g/l.

c. Nama Kimia :

3. a. Nama Dagang : INDOVIN 85 SP.

b. Nama Umum : Karbaril 85 g/l.

4. a. Nama Dagang : DHARMABAS 500 EC.

b. Nama Umum : BPMC (fenobukarb) 500 g/l.

5. a. Nama Dagang : BANCOL 5O WP.

b. Nama Umum : Bensultap 50 g/l.

c. Nama Kimia :

b. Fungisida

Page 4: sumin pta

Fungisida adalah pestisida untuk memberantas/mencegah pertumbuhan

jamur/ cendawan Contoh penamaan pestisida dari golongan fungisida adalah :

1. a. Nama Dagang : DACONIL 75 WP.

b. Nama Umum : Klorotalonil 75 g/l.

2. a. Nama Dagang : RIDOMIL 35 SD.

b. Nama Umum : Metalaksil 35 g/l.

c. Nama Kimia :

3. a. Nama Dagang : ANTRACOL 70 WP.

b. Nama Umum : Propineb 70,5 g/l.

c. Nama Kimia :

4. a. Nama Dagang : BENLATE WP.

b. Nama Umum : Benomil 50 g/l.

c. Nama Kimia :

5. a. Nama Dagang : KUMULUS 80 WDG.

b. Nama Umum : Belerang 80 g/l.

c. Nama Kimia :

c.Herbisida

Herbisida adalah pestisida yang digunakan untuk membasmi tanaman

pengganggu (gulma) seperti alang-alang, rerumputan, eceng gondok, dll.

Contoh ammonium sulfonat dan pentaklorofenol. Beberapa nama jenis

Herbisida antara lain PATA-COL, GRAMOXONE, POLARIS 200/8 AS,

RAMBO 480 AS. Contoh penamaan pestisida dari golongan herbisida adalah :

1. a. Nama Dagang : RAMBO 480 AS.

b. Nama Umum : Glifosat 480 g/l.

2. a. Nama Dagang : POLARIS 200/8 AS.

Page 5: sumin pta

b. Nama Umum : Monoamonium glifosat 200g/l.

c. Nama Kimia:

3. a. Nama Dagang : GRAMOXONE.

b. Nama Umum : Parakuat diklorida 276 g/l.

c. Nama Kimia : 1,1-dimethyl-4-4 Bpyridylium diklorida.

4. a. Nama Dagang : PARA-COL.

b. Nama Umum : Parakuat diklorida 248,4 g/l.

c. Nama Kimia:

d. Rodentisida

Rodentisida adalah pestisida yang digunakan untuk

memberantas hama tanaman berupa hewan pengerat seperti tikus. Lazimnya

diberikan sebagai umpan yang sebelumnya dicampur dengan beras atau

jagung. Hanya penggunaannya harus hati-hati, karena dapat mematikan

juga hewan ternak yang memakannya. Contoh penamaan pestisida dari

golongan rodentisida adalah :

1. a. Nama Dagang: PETROKUM RMB.

b. Nama Umum : Brodifakum 0,005 g/l.

c. Nama Kimia :

2. a. Nama Dagang: MESOPHIDE 80 P.

b. Nama Umum : Seng fosfida 80 g/l.

c. Nama Kimia :

3. a. Nama Dagang: KLERAT RM-B.

b. Nama Umum : Brodifakum 0,005 g/l.

c. Nama Kimia :

e. Bakterisida

Bakterisida adalah pestisida untuk memberantas bakteri atau

virus. Salahsatu contoh bakterisida adalah tetramycin yang digunakan untuk

membunuh virus CVPD yang meyerang tanaman jeruk. Umumnya bakteri

Page 6: sumin pta

yang telah menyerang suatu tanaman sukar diberantas. Contoh penamaan

pestisida dari golongan bakterisida adalah :

a. Nama Dagang : AGREPT 20 WP.

b. Nama Umum : Streptomisin sulfat 20 g/l.

c. Nama Kimia :

f. Kompilasi Pestisida

Pestisida golongan kompilasi adalah pestisida yang diproses atau

dibuat sebagai peningkat daya aktivitas dengan menggabungkan 2 atau lebih

senyawa pestisida yang bertujuan mempercepat pengendalian OPT dan

mempermudah dalam aplikasi. Contoh penamaan pestisida dari golongan

kompilasi adalah :

1. a. Nama Dagang: MITAC 200 EC (Akarisida & Insektisida).

b. Nama Umum : Amitraz 200 g/l.

c. Nama Kimia :

2. a. Nama Dagang: FUJIWAN 400 EC (Fungisida & ZPT).

b. Nama Umum : Isoprothiliolone 400 g/l.

c. Nama Kimia : Diisopropil 1,3-difilolasi-2-ilidenemalonat.

3. a. Nama Dagang: REGENT 50 SC (Insektisida & ZPT).

b. Nama Umum : Fipronil 50 g/l.

c. Nama Kimia :

4. a. Nama Dagang: BASAMID*6.

b. Nama Umum : Dazomet 98 g/l.

c. Nama Kimia :

3.2.2. Penjelasan Piktogram

Simbol bahaya digunakan untuk pelabelan bahan-bahan berbahaya

menurut Peraturan tentang Bahan Berbahaya (Ordinance on Hazardeous

Substances), yaitu suatu aturan untuk melindungi/menjaga bahan-bahan berbahaya

dan terutama terdiri dari bidang keselamatan kerja. Arah Peraturan tentang Bahan

Page 7: sumin pta

Berbahaya (Ordinance on Hazardeous Substances) untuk klasifikasi, pengepakan

dan pelabelan bahan kimia adalah valid untuk semua bidang, area dan aplikasi,

dan tentu saja, juga untuk lingkungan, perlindungan konsumer dan kesehatan

manusia. Simbol bahaya adalah piktogram dengan tanda hitam pada latar

belakang oranye, kategori bahaya untuk bahan dan formulasi ditandai dengan

simbol bahaya, yang terbagi dalam : resiko kebakaran dan ledakan (sifat fisika-

kimia), resiko kesehatan (sifat toksikologi) atau kombinasi dari keduanya.

Tabel. Klasifikasi dan Simbol Bahaya Pestisida.

Kelas Berbahaya

Keterangan yang perlu dicantumkan di dalam label

Pernyataan berbahaya

Warna Simbol Bahaya Simbol Kata

Ia.Sangat

berbahaya sekaliSangat beracun Coklat Tua

Sangat Beracun

Ib.Berbahaya sekali

Beracun Merah Tua

Beracun

II. Berbahaya

Berbahaya Kuning Tua

Berbahaya

III.Cukup

berbahaya

Perhatian Biru Muda   Perhatian!!!

IV. Tidak berbahaya pada pemakaian

normal

  Hijau    

Page 8: sumin pta

Setiap kemasan pestisida atau brosur yang menyertainya selalu memuat petunjuk yang

harus dipenuhi oleh pengguna. Pengguna disarankan untuk selalu membaca label atau

petunjuk penggunaan sebelum menggunakan pestisida. Pengguna diharapkan juga

mempelajari piktogram (tanda-tanda gambar) yang terdapat pada kemasan pestisida atau pada

brosur/ leaflet pestisida. Berikut adalah contoh piktogram atau petunjuk penggunaan pada

pestisida FUJIWAN.

Keterangan :

Simpan di tempat terkunci dan jauhkan

dari jangkauan anak-anak.

Gunakan sarung tangan.

Gunakan pelindung wajah.

Konsentrat tinggi.

Aplikasi menggunakan sprayer

punggung.

Gunakan sepatu bot.

Berbahaya bagi hewan ternak.

Page 9: sumin pta

Cuci tangan dan muka sesudah aplikasi.

Page 10: sumin pta

III. PENUTUP

3.1. KesimpulanPestisida adalah substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus

yang digunakan untuk mengendalikan berbagai hama. Yang dimaksud hama di sini

adalah sangat luas, yaitu serangga, tungau, tumbuhan pengganggu, penyakit tanaman

yang disebabkan oleh fungi (jamur), bakteria dan virus, kemudian nematoda (bentuknya

seperti cacing dengan ukuran mikroskopis), siput, tikus, burung dan hewan lain yang

dianggap merugikan.

Nama suatu pestisida dapat digunakan untuk mengetahui sifat yang

mencirikannya. Cara penamaan pestisida dapat didasarkan dalam beberapa hal, yaitu :

Nama umum bahan aktif, nama perdagangan dalam bentuk formulasi, nama struktur

kimia dan struktur rumus molekul bahan aktif.

Dengan mengetahui kandungan bahan aktif suatu pestisida, maka kita tidak

perlu terikat pada satu nama dagang, tetapi kita dapat memilih pestisida dari berbagai

nama dagang yang ada. Demikian pula kalau dikehendaki untuk mencampur pestisida

maka perlu dihindari pencampuran pestisida dari bahan aktif yang sama.

Arah Peraturan tentang Bahan Berbahaya (Ordinance on Hazardeous

Substances) untuk klasifikasi, pengepakan dan pelabelan bahan kimia adalah valid untuk

semua bidang, area dan aplikasi, dan tentu saja, juga untuk lingkungan, perlindungan

konsumer dan kesehatan manusia. Pengguna disarankan untuk selalu membaca label atau

petunjuk penggunaan sebelum menggunakan pestisida.

Page 11: sumin pta

DAFTAR PUSTAKA

Bottrel, D.G. 1979. Integrated Pest Management. Council of Environ. Quality. Washington

D.C.

Hidayat Natawigena dan G. Satari. 1981. Kecenderungan Penggunaan Pupuk dan Pestisida

dalam Intensifikasi Pertanian dan Dampak Potensialnya Terhadap Lingkungan.

Seminar terbatas  19 Maret 1981 Lembaga Ekologi Unpad Bandung.

Kenmore, P.E. 1987. IPM Means the Best Mix. Rice IPM Newsletter. VII (7). IRRI. Manila.

Philippines.

Mulyani, S. dan M. Sumatera. 1982. Masalah Residu Pestisida pada Produk Hortikultura.

Simposium Entomologi, Bandung 25 – 27 September 1982.

Mc Ewen, F.L. and G.R.Stephenson. 1979. The Use and Significance of Pestiside in The

Environment. A Wiley Intercience Publication. John Wiley & Sons, New York.

Oka, Ida Nyoman. 1995. Pengendalian Hama Terpadu dan Implementasinya di Indonesia.

Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

Pimentel, D. 1971. Ecological Effects of Pesticides on Nontarget Species. Office of Science

and Technology. Washington D.C. Stack Number 4106-0029.

Pimentel, D. 1982. Environmental Aspects of Pest Management. Chemistry and World Food

Suplies. Chemrawn II. Pergamon Press.

Schopfer dan Brennicke (2005). Pflanzenphysiologie. Spektrum. Muenchen.

Smith, R.F.1978. Distory and Complexity of Integrated Pest Management. In: Pest Control

Strategis. S.H. Smith and D. Pimentel (Ed.). Acad. Press. New York.

Smith, R.F and J.L. Apple. 1978. Principles of Integrated Pest Control. IRRI Mimeograph.

Untung, K. 1984. Pengantar Analisis Ekonomi Pengendalian Hama Terpadu. Andi Offset.

Yogyakarta.

Untung, K. 1993. Pengantar Pengelolaan Hama Terpadu. Gajah Mada University Press.

Yogyakarta.