sumber pembiayaan 2008

34
SUMBER-SUMBER SUMBER-SUMBER PEMBIAYAAN PEMBIAYAAN Sultansuhab Sultansuhab Universitas Hasanuddin Universitas Hasanuddin Makassar Makassar 2008 2008

Upload: vanny-resi

Post on 11-Nov-2015

17 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

SUMBER

TRANSCRIPT

  • SUMBER-SUMBER PEMBIAYAANSultansuhab

    Universitas HasanuddinMakassar 2008

  • Deskripsi Mata Diklat

    Mata diklat ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman secara konseptual mengenai sumber-sumber pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan daerah, khususnya pada struktur pembiayaan dalam APBD Defisit atau Surplus

  • PendahuluanPembiayaan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah, jika betul-betul masyarakat tidak lagi berdaya untuk membiayai kegiatannya

  • Kerangka PemikiranOtonomiMasyarakatManajemenPemerintahanPembiayaan Pemerintahan Butuh Penghormatan Butuh FasilitasiButuh PembiayaanIDEAL TYPEREKONSTRUKSI ALOKASI ALTERNATIF SUMBER

  • Potensi Sumber-Sumber Ekonomi Daerah:Internal: sumber alam, pajak dan retribusi daerahEksternal:(i) pemerintah di atasnya: allocation budget & intergovernmental transfer(ii) pinjaman/bantuan: dalam & luar negeri

  • NEEDSEQUALIZATIONREVENUEEQUALIZATIONPERMASALAHAN FISCAL GAPTahunPenerimaan/PengeluaranFiscal Gap = DAUFiscal NeedsFiscal Capacity

  • POLICY ALTERNATIVE: Fiscal Gap Semakin Melebar, Mendorong Fiscal Capacity, Mengelola Fiscal Needs, Surplus vs Defisit

  • FISCAL GAP, PERSPEKTIF UU 33/2004Fiscal Needs, Kebutuhan Layanan Dasar Publik, diukur dari:- Jumlah Penduduk- Luas Wilayah- PDRB/Kapita- IPMFiscal Capacity, Potensi Pendapatan Daerah: PAD + DBH

  • KF = (PAD + BH + DAU + LP) BP Jumlah Penduduk MiskinKF= Kapasitas Fsikal;PAD = Pendapatan Asli Daerah;BH = Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Bukan Pajak (SDA)DAU= Dana Alokasi Umum;LP = Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah, kecuali DAK, Dana Darurat, Dana Pinjaman dan Penerimaan Lain Yang Penggunaannya Dibatasi;BP= Belanja Pegawai;Jumlah Penduduk Miskin = Jumlah Penduduk Miskin Berdasarkan Data BPS PusatFormulasi Kapasitas Fiskal:

  • Struktur APBD APBDPendapatan DaerahBelanja DaerahPembiayaan DaerahPADDana PerimbanganLain-lain pendapatan daerah yang sahKlasifikasi belanja menurut organisasiKlasifikasi belanja menurut fungsiKlasifikasi belanja menurut program dan kegiatanKlasifikasi belanja menurut jenis belanja

    Penerimaan PembiayaanPengeluaran Pembiayaan

  • . Pasal 27 PP 58 / 2005Klasifikasi Belanja Daerah ORGANISASIFUNGSIPROGRAM &KEGIATANJENIS BELANJAdisesuaikan dengan susunan organisasi pemerintahan daerah Klasifikasi berdasarkan urusan pemerintahan Klasifikasi fungsi pengelolaan keuangan negaradiklasifikasikan menurut kewenangan pemerintahan provinsi dan kabupaten/kota untuk keselarasan dan keterpaduan pengelolaan keuangan negara pelayanan umumKetertiban & keamananc.ekonomid.lingkungan hidupe.perumahan dan fasilitas umum;f.kesehatang.pariwisata & budayah.agamai.pendidikanj.perlindungan sosialdisesuaikan dengan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerahbelanja pegawai;belanja barang & jasabelanja modal;bungasubsidihibahbantuan sosialbelanja bagi hasil & bantuan keuanganbelanja tdk terdugaPenganggaran dalam APBD untuk setiap jenis belanja berdasarkan ketentuan perundang-undangan DPRD, kepala daerah dan wakil kepala daerah, sekretariat daerah, sekretariat DPRD, dinas, kecamatan, lembaga teknis daerah, dan kelurahanurusan yang bersifat wajib dan urusan bersifat pilihan yang menjadi kewenangan pemerintahan provinsi dan pemerintahan kabupaten/kota

  • Struktur Pembiayaan Daerah Kabupaten/Kota3. Pembiayaan3.1. Penerimaan Daerah3.1.1. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu3.1.2. Transfer Dari Dana Cadangan3.1.3. Penerimaan Pinjaman dan Obligasi3.1.4. Hasil Penjualan Aset Daerah yang Dipisahkan3.2. Pengeluaran Daerah3.2.1. Transfer Ke Dana Cadangan3.2.2. Penyertaan Modal3.2.3. Pembayaran Utang Pokok yang Jatuh Tempo3.2.4. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Berjalan

  • PEMBIAYAAN DAERAH: Perspektif Permendagri 30 & 59/2007

    PENERIMAAN :

    SiLPA tahun anggaran yang LaluPencairan dana cadangan Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan Pinjaman daerah Penerimaan kembali pemberian pinjaman Penerimaan piutang daerahPenerimaan kembali penyertaan modal (investasi) daerah

    PENGELUARAN :

    Pembentukan dana cadangan Penyertaan modal pemerintah daerah Pembayaran pokok utang Pemberian pinjaman daerah SILPA tahun berjalan

  • Deskripsi Pembiayaan Kabupaten/KotaDana Cadangan = dibentuk guna membiayai kebutuhan dana yang tidak dapat dibebankan dalam satu tahun anggaran, tujuan spesifik, rekening terpisah dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkanDana Depresiasi = pergantian aset yang telah habis umur ekonomis/manfaatnya, masuk dalam rekening dana cadanganPinjaman Daerah = pihak ketiga (kreditur) yang harus dikembalikanHasil penjualan aset yang dipisahkan = penjualan aset daerah yang dipisahkan dari kekayaan daerah misalnya penjualan aset PDAM

  • Deskripsi Pembiayaan Kabupaten/KotaPenerimaan Pelunasan Piutang = pelunasan piutang yang diterima dari pihak ketiga atau debitur dan akan mengurangi piutang daerahSisa Perhitungan Anggaran Tahun Lalu = akumulasi sisa lebih perhitungan anggaran tahun-tahun sebelumnyaPenyertaan Modal/Investasi = digunakan untuk penyertaan modal/saham dan obligasi pada organisasi bisnisPembayaran Utang Pokok yang Jatuh Tempo = jelasSisa Perhitungan Anggaran Tahun Berkenaan = sisa perhitungan tahun berjalan setelah memperhitungkan selisih pendapatan dengan belanja dan diperhitungkan dengan elemen-elemen pembiayaan-penerimaan daerah dan pembiayaan pengeluaran daerah

  • DEFINISI PINJAMAN DAERAHsemua transaksi yang mengakibatkan Daerah menerima sejumlah uang atau menerima manfaat yang bernilai uang dari pihak lain sehingga Daerah tersebut dibebani kewajiban untuk membayar kembali

  • PRINSIP UMUM PINJAMAN DAERAHAlternatif sumber pembiayaan APBD dan/atau untuk menutup kekurangan kas;Digunakan untuk membiayai kegiatan yang merupakan inisiatif dan kewenangan Daerah berdasarkan peraturan perundang-undangan;Daerah dilarang melakukan pinjaman langsung kepada pihak luar negeri;Pemerintah dapat memberikan pinjaman kepada pemerintah daerah yang dananya berasal dari luar negeri;

  • PRINSIP UMUM PINJAMAN DAERAH(Lanjutan)Daerah dilarang memberikan jaminan atas pinjaman pihak lain;Pendapatan Daerah dan/atau barang milik Daerah tidak boleh dijadikan jaminan Pemerintah Daerah;-Kecuali proyek yang dibiayai dari Obligasi Daerah beserta barang milik daerah yang melekat, dapat dijadikan jaminan Obligasi Daerah;Pinjaman Jangka Menengah dan Jangka Panjang dilakukan dengan Persetujuan DPRD.

  • Batas maksimal kumulatif pinjaman Pemerintah dan Pemda tidak melebihi 60% dari PDB;Pemerintah menetapkan batas maksimal kumulatif pinjaman Pemerintah dan Pemda dengan memperhatikan keadaan dan prakiraan perkembangan perekonomian nasional;Menteri Keuangan menetapkan batas pada bulan Agustus setiap tahunnya.BATAS PINJAMAN DAERAH

  • FLOW CHART PERENCANAAN PINJAMAN JK. MENENGAH DAN JK. PANJANGBatas Pinjaman Daerah?(Batas Kumulatif Pinjaman Pemerintah dan Pemda < 60% PDB)Persyaratan Pinjaman? DSCR > 2,5 Jml. Pinjaman < 75% PU Tdk ada tunggakanPinjaman Daerah UU 33/2004Pasal 84 UU 17/2003 Pasal 12 & 17 PP 23/2003 UU 33/2004Pasal 49 UU 33/2004Pasal 51 UU 33/2004Pasal 54DEFISIT APBD (Batas Kumulatif Defisit APBN dan APBD < 3 % PDB)Alternatif Pembiayaan Defisit: Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA); Dana Cadangan; Penjualan aset yang dipisahkan; Pinjaman Daerah.Sumber Pinjaman Daerah: Pemerintah (APBN & SLA); Pemda Lain; Lembaga Keu. Bank/Lembaga Keuangan Non-Bank; Masyarakat (Obligasi Daerah).YaTidakYaTidak

  • JENIS PINJAMAN

    Pinjaman Jangka Pendek (kurang dari atau sama dengan 1 tahun);Pinjaman Jangka Menengah (tidak melebihi sisa masa jabatan kepala daerah)Pinjaman Jangka Panjang (lebih dari satu tahun)

  • PENGGUNAAN PINJAMAN DAERAHPinjaman Jangka Pendek untuk menutup kekurangan arus kas pada tahun anggaran yang bersangkutan;Pinjaman Jangka Menengah untuk membiayai penyediaan layanan umum yang tidak menghasilkan penerimaan;Pinjaman Jangka Panjang untuk proyek investasi yang menghasilkan penerimaan.

  • SUMBER PINJAMAN DAERAHPinjaman Jangka Pendek bersumber dari:Pemerintah Daerah lain;Lembaga keuangan bank;Lembaga keuangan bukan bank;Pinjaman Jangka Menengah dan Panjang bersumber dari:Pemerintah, diberikan melalui Menteri Keuangan;Pemerintah daerah lain;Lembaga keuangan bank;Lembaga keuangan bukan bank; danMasyarakat (berupa Obligasi).

  • PERSYARATAN PINJAMAN JANGKA PENDEKKegiatan yang akan dibiayai telah dianggarkan dalam APBD;Kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang bersifat mendesak dan tidak dapat ditunda;Persyaratan lainnya yang dipersyaratkan oleh Pemberi Pinjaman;

  • Jumlah sisa pinjaman daerah + jumlah pinjaman yang akan ditarik tidak melebihi 75% dari jumlah penerimaan umum APBD tahun sebelumnya; Rasio kemampuan keuangan daerah untuk mengembalikan pinjaman (Debt Service Coverage Ratio/DSCR) paling sedikit 2,5;Tidak mempunyai tunggakan;Mendapatkan persetujuan DPRD.PERSYARATAN PINJAMAN JANGKA MENENGAH DAN PANJANG

  • DSCR = (PAD + BD + DAU) BW > 2,5P + B + BL

    DSCR = Debt Service Coverage Ratio;PAD = Pendapatan Asli Daerah;BD = Bagian Daerah dari PBB, BPHTB, dan penerimaan SDA serta bagian daerah lainnya seperti dari PPh;DAU= Dana Alokasi Umum;BW = Belanja Wajib, yaitu belanja pegawai dan belanja DPRD dalam tahun anggaran bersangkutan;P= Angsuran pokok pinjaman yang jatuh tempo pada tahun anggaran bersangkutan;B= Bunga pinjaman yang jatuh tempo pada tahun anggaran bersangkutan;BL= Biaya lainnya (biaya komitmen, biaya bank, dll) yang jatuh tempo pada tahun anggaran bersangkutan.

  • PEMBAYARAN KEMBALI PINJAMANPembayaran bunga dan denda pinjaman jangka pendek dibebankan dalam belanja APBD;Kewajiban pembayaran kembali pinjaman yang jatuh tempo wajib dianggarkan dalam APBD dan direalisasikan/dibayarkan pada tahun anggaran yang bersangkutan;Pembayaran kembali Pinjaman Daerah dari Pemerintah dilakukan dengan mata uang yang ditetapkan dalam perjanjian pinjaman.

  • Dalam hal daerah tidak menyampaikan laporan, Pemerintah dapat menunda penyaluran Dana Perimbangan;Dalam hal daerah tidak memenuhi kewajiban membayar pinjamannya kepada Pemerintah, kewajiban membayar pinjaman tersebut diperhitungkan dengan DAU dan/atau Dana Bagi Hasil;Dalam hal daerah melakukan pinjaman langsung dari sumber luar negeri, Pemerintah akan melakukan pemotongan DAU dan/atau Dana Bagi Hasil.SANKSI PINJAMAN DAERAH

  • OBLIGASI DAERAH

    Obligasi Daerah adalah Pinjaman Daerah yang ditawarkan kepada publik melalui penawaran umum di pasar modal;Daerah menerbitkan Obligasi Daerah dalam mata uang Rupiah di pasar modal domestik;Mengikuti ketentuan Peraturan dan UU Pasar Modal;Merupakan efek yang diterbitkan oleh Pemda dan tidak dijamin oleh Pemerintah;Nilai Obligasi Daerah pada saat jatuh tempo sama dengan nilai nominal Obligasi Daerah pada saat diterbitkan;Digunakan untuk membiayai investasi sektor publik yang menghasilkan penerimaan dan memberikan manfaat bagi masyarakat;Penerimaan diprioritaskan untuk membayar pokok, bunga, dan denda Obligasi Daerah.

  • PROSEDUR OBLIGASI DAERAHRencana penerbitan Obligasi Daerah disampaikan kepada Menkeu setelah Pemda mendapatkan persetujuan DPRD Penerbitan Obligasi ditetapkan dengan Peraturan Daerah;Persetujuan DPRD diberikan atas nilai bersih maksimal Obligasi Daerah yang akan diterbitkan serta segala biaya yang timbul dari penerbitan Obligasi Daerah;Ketentuan mengenai tatacara penerbitan, pelaksanaan/penatausahaan, dan pemantauan Obligasi Daerah dilaksanakan berdasarkan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

  • PENGELOLAAN OBLIGASI DAERAHPengelolaan Obligasi Daerah diselenggarakan oleh kepala daerah;Kepala Daerah dapat membentuk satuan kerja untuk mengelola Obligasi Daerah;Pemerintah Daerah wajib membayar pokok dan bunga pada saat jatuh tempo serta dianggarkan dalam APBD;Dalam hal proyek belum menghasilkan penerimaan pembayaran pokok dan bunga dibayarkan dari APBD;Kepala Daerah wajib menyelenggarakan dan membuat pertanggungjawaban atas pengelolaan Obligasi Daerah serta dana hasil penerbitan Obligasi Daerah.

  • OBLIGASI DAERAH, perhatian:Kemampuan Kelembagaan & SDM Aparat Pemerintah DaerahTingkat Kepercayaan Masyarakat Terhadap Pemerintah DaerahSosial Ekonomi MasyarakatPerkembangan Sistem Keuangan Di DaerahKetentuan Hukum & PerundanganPotensi Sumberdaya Alam

  • OBLIGASI DAERAH, sekurangnya mencantumkan:Nilai NominalTanggal Jatuh TempoTanggal Pembayaran BungaTingkat Bunga (kupon)Frekuensi Pembayaran BungaCara Perhitungan Pembayaran BungaKetentuan Ttg Hak Utk Obligasi Daerah sebelum jatuh tempoKetentuan Ttg pengalihan kepemilikan

  • Terima KasihAtas Perhatiannya

    ***