sultan agung {khilmi}

7
SULTAN AGUNG KELOMPOK : -Khilmi Fajariyah {09} Aalamat fb {Khilmi fajariyah} Pin {580ae920} -Suntia aliya p {22} Aalamat fb {Nyonya Errorr}

Upload: niaa-nia

Post on 15-Apr-2017

385 views

Category:

Data & Analytics


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sultan agung {khilmi}

SULTAN AGUNG

KELOMPOK : -Khilmi Fajariyah {09} Aalamat fb {Khilmi fajariyah} Pin {580ae920}-Suntia aliya p {22} Aalamat fb {Nyonya Errorr}

Page 2: Sultan agung {khilmi}

Daftar Isi ~. Gambar ~. Biografi ~. Peerlawanan terhadap belanda~. Alasan melawan belanda ~. Akhir perlawanan

Page 3: Sultan agung {khilmi}

Sultan Agung

Page 4: Sultan agung {khilmi}

Biografi• Sultan Agung Adi Prabu Hanyakrakusuma (Bahasa Jawa:

Sultan Agung Adi Prabu Hanyokrokusumo, lahir: Kutagede, Kesultanan Mataram, 1593 - wafat: Karta (Plered, Bantul),

Kesultanan Mataram, 1645) adalah Sultan ke-tiga Kesultanan Mataram yang memerintah pada tahun 1613-1645. Di bawah kepemimpinannya, Mataram berkembang menjadi

kerajaan terbesar di Jawa dan Nusantara pada saat itu.• Atas jasa-jasanya sebagai pejuang dan budayawan, Sultan Agung telah ditetapkan menjadi pahlawan nasional Indonesia

berdasarkan S.K. Presiden No. 106/TK/1975 tanggal 3 November 1975.

Page 5: Sultan agung {khilmi}

Perlawanan Terhadap belanda

• Menyerbu Batavia• Sasaran Mataram berikutnya setelah Surabaya jatuh adalah Banten yang ada di ujung Barat pulau Jawa.

Akan tetapi posisi Batavia yang menjadi penghalang perlu diatasi terlebih dahulu oleh Mataram.• Bulan April 1628 Kyai Rangga bupati Tegal dikirim sebagai duta ke Batavia untuk menyampaikan tawaran

damai dengan syarat-syarat tertentu dari Mataram. Tawaran tersebut ditolak pihak VOC sehingga Sultan Agung memutuskan untuk menyatakan perang.

• Maka, pada 27 Agustus 1628 pasukan Mataram dipimpin Tumenggung Bahureksa, bupati Kendal tiba di Batavia. Pasukan kedua tiba bulan Oktober dipimpin Pangeran Mandurareja (cucu Ki Juru Martani). Total semuanya adalah 10.000 prajurit. Perang besar terjadi di benteng Holandia. Pasukan Mataram mengalami kehancuran karena kurang perbekalan. Menanggapi kekalahan ini Sultan Agung bertindak tegas, pada bulan Desember 1628 ia mengirim algojo untuk menghukum mati Tumenggung Bahureksa dan Pangeran Mandurareja. Pihak VOC menemukan 744 mayat orang Jawa berserakan dan sebagian tanpa kepala.

• Sultan Agung kembali menyerang Batavia untuk kedua kalinya pada tahun berikutnya. Pasukan pertama dipimpin Adipati Ukur berangkat pada bulan Mei 1629, sedangkan pasukan kedua dipimpin Adipati Juminah berangkat bulan Juni. Total semua 14.000 orang prajurit. Kegagalan serangan pertama diantisipasi dengan cara mendirikan lumbung-lumbung beras di Karawang dan Cirebon. Namun pihak VOC berhasil memusnahkan semuanya.

• Walaupun kembali mengalami kekalahan, serangan kedua Sultan Agung berhasil membendung dan mengotori Sungai Ciliwung, yang mengakibatkan timbulnya wabah penyakit kolera melanda Batavia. Gubernur jenderal VOC yaitu J.P. Coen meninggal menjadi korban wabah tersebut.

Page 6: Sultan agung {khilmi}

Alasan melawan belanda• Ada beberapa alasan mengapa Sultan Agung merencanakan

serangan ke Batavia, yakni:• tindakan monopoli yang dilakukan VOC,• VOC sering menghalang-halangi kapal-kapal dagang Mataram

yang akan berdagang ke Malaka,• VOC menolak untuk mengakui kedaulatan Mataram,

dankeberadaan VOC di Batavia telah memberikan ancaman serius bagi masa depan Pulau Jawa.

Page 7: Sultan agung {khilmi}

Akhir perlawanan belanda • Akhir Kekuasaan Sultan Agung• Pada tahun 1636 Sultan Agung mengirim Pangeran Silarong untuk menaklukkan Blambangan di ujung timur. Meskipun

dibantu Bali, negeri Blambangan akhirnya jatuh tahun 1640. Seluruh pulau Jawa akhirnya berada dalam kekuasaan Mataram, kecuali Banten dan Batavia. Wilayah luar Jawa yang berhasil ditundukkan adalah Palembang di Sumatra tahun 1636 dan Sukadana di Kalimantan tahun 1622. Ia juga menjalin hubungan diplomatik dengan Makassar, negeri kuat di Sulawesi saat itu.

Sultan Agung berhasil menjadikan Mataram sebagai kerajaan besar yang dibangun di atas pertumpahan darah dan kekerasan. Negeri-negeri pelabuhan dan perdagangan seperti Surabaya dan Tuban dimatikan, sehingga kehidupan rakyat Mataram hanya bergantung pada pertanian. Sultan Agung juga menaruh perhatian pada kebudayaan. Ia memadukan Kalender Hijriyah yang dipakai di pesisir utara dengan Kalender Saka yang masih dipakai di pedalaman. Hasilnya adalah terciptanya Kalender Jawa Islam sebagai upaya pemersatuan Mataram. Selain itu Sultan Agung juga dikenal sebagai penulis naskah berbau mistik, berjudul Sastra Gending.Bahasa Sunda juga mengalami perubahan sejak Mataram menguasai Jawa Barat. Hal itu ditandai dengan terciptanya bahasa halus dan bahasa sangat halus yang sebelumnya hanya dikenal di Jawa Tengah.

• Kematian Sultan Agung• Pada tahun 1645 Sultan Agung merasa ajalnya sudah dekat. Ia pun membangun Astana Imogiri sebagai pusat

pemakaman keluarga Mataram mulai dari dirinya. Sultan Agung akhirnya meninggal dunia pada awal tahun 1646 dan dimakamkan di sana. Sultan Agung digantikan putranya, yaitu Raden Mas Sayidin bergelar Amangkurat I.