suh

141
SKENARIO I Pasien pria umur 45 tahun dibawa ke rumah sakit karena mengeluh sejak 3 hari yang lalu perut terasa mual dan muntah terus setiap kali diberi makan dan minum, perut semakin lama semakin kembung. Nafsu makan berkurang, urin menjadi sedikit. Pemeriksaan fisik menunjukkan keadaan umum penderita tampak lemah, muka pucat, mata cekung. Tensi: 100/70 mmHg, nadi 90 x/mnt, adanya distensi abdomen, tampak masa pada daerah inguinal kanan seperti sosis, perabaan lunak, nyeri tekan, sejak 2 hari penderita tidak defekasi dan tidak flatus. 1. Klarifikasi Istilah-Istilah Penting Mual , adalah sensasi tidak menyenangkan ingin muntah, dan sering berkaitan dan keringat dingin , pucat, air liur, byeri lambung, kontraksi duodenum, dan refluks isi usus halus ke dalam lambung Muntah, suatu refluks kompleks yang di perantarai oleh pusat muntah di medulla oblongata otak . muntah juga merupakan pengeluaran isi lambung secara eksklusif melalui mulut dengan bantuan kontraksi otot-otot perut . Anorexia, atau turunnya nafsu makan . tidak ada keinginan untuk makan walaupun ada rasa lapar. Urine, adalah cairan berwarna kekuningan yang di ekresikan dari dalam ginjal dengan kecepatan 1500ml/24jam pada orang dewasa,. Lemah , tidak bertenaga atau tidak kuat

Upload: andi-adriana-at

Post on 14-Nov-2015

17 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

SUH

TRANSCRIPT

SKENARIO IPasien pria umur 45 tahun dibawa ke rumah sakit karena mengeluh sejak 3 hari yang lalu perut terasa mual dan muntah terus setiap kali diberi makan dan minum, perut semakin lama semakin kembung. Nafsu makan berkurang, urin menjadi sedikit. Pemeriksaan fisik menunjukkan keadaan umum penderita tampak lemah, muka pucat, mata cekung. Tensi: 100/70 mmHg, nadi 90 x/mnt, adanya distensi abdomen, tampak masa pada daerah inguinal kanan seperti sosis, perabaan lunak, nyeri tekan, sejak 2 hari penderita tidak defekasi dan tidak flatus.

1. Klarifikasi Istilah-Istilah Penting Mual , adalah sensasi tidak menyenangkan ingin muntah, dan sering berkaitan dan keringat dingin , pucat, air liur, byeri lambung, kontraksi duodenum, dan refluks isi usus halus ke dalam lambung

Muntah, suatu refluks kompleks yang di perantarai oleh pusat muntah di medulla oblongata otak . muntah juga merupakan pengeluaran isi lambung secara eksklusif melalui mulut dengan bantuan kontraksi otot-otot perut .

Anorexia, atau turunnya nafsu makan . tidak ada keinginan untuk makan walaupun ada rasa lapar.

Urine, adalah cairan berwarna kekuningan yang di ekresikan dari dalam ginjal dengan kecepatan 1500ml/24jam pada orang dewasa,.

Lemah , tidak bertenaga atau tidak kuat

Mata cekung , mata berlekuk atau melengkung kedalam

Distensi aabdomen dalah penggelembungan atau pembesaran pada perut. Defekasi , pengeluaran feses dari anus dan rectum . Flatus , gas dalam lambung atau intestenum / kentut Daerah Inguinal, daereh yang berada di dekat selangkangan. 2. Kata/Problem Kunci Distensi abdomen Tampak masa pada daerah inguinal kanan seperti sosis Nyeri tekan

tidak defekasi dan tidak flatus.

4. Pertanyaan-Pertanyaan Pentinga. Mengapa klien merasakan perut terasa mual dan muntah setiap kali diberi makan dan minum ?

b. Mengapa klien merasakan perutnya semakin lama semakin kembung ?c. Apa hubungan antara tekanan darah, urin menjadi pekat dan nafsu makan berkurang ?

d. Mengapa pada pemeriksaan fisik klien mengalami mata cekung.

e. Mengapa pada pemeriksaan fisik tampak adanya distensi abdomen, tampak masa pada daerah inguinal kanan seperti sosis, peraban lunak, nyeri tekan, sejak 2 hari penderita tidak defekasi dan tidak flatus.5. Jawaban Pertanyaana. Klien merasakan perut terasa mual dan muntah setiap kali diberi makan dan minum karena muntah merupakan cara traktus gastrointestinal memproteksi diri dari isisnya ketika hampir semua bagian atas traktus pencernaan teriritasi secara luas, sangat mengembang, atau terlalu terangsang (misal: distensi atau iritasi berlebih dari duodenum). Muntah, dengan peringatan berupa mual bisa menjadi gejala penting. Muntah kronis menyebabkan gangguan berat. Sinyal sensoris yang mencetuskan muntah berasl dari faring, esophagus, lambung, dan bagian atas usus halus, impuls ditransmisi oleh serabut saraf aferen vagal, saraf simpatis ke berbagai nukleus yang tersebar di batang otak/medulla oblongata (pusat muntah). Pusat muntah terletak di medulla oblongata, diantaranya dicapai melalui kemoreseptor pada area postrema dibawah ventrikel keempat (zona pencetus kemoreseptor, CTZ), tempat sawar darah kurang rapat. Dari pusat muntah, impuls motorik mentransmisikan melalui jalur saraf kranialis V, VII, IX, X, XII ke GIT (Gastrointestinal Tractus) bagian atas melalui saraf vagus dan simpatis ke GIT yang lebih bawah, dan melalui saraf spinalis ke diafragma dan otot abdomen. Aksi muntah dimulai dengan gerakan antiperistaltik (lihat bawah). CTZ diaktivasi oleh agonis dopamine (apomorfin; pengobatan muntah), obat/toksin (digitalis glikosida, nikotin, enterotoksin stafilokokus), hipoksia, uremia, dan DM. Muntah bisa juga diaktivasi tanpa perantara CTZ, seperti: 1) Perangsangan nonfisiologis di organ keseimbangan(kinesia/motion sickness), penyakit telinga dalam (vestibular) pada penyakit mnire;2) Saluran pencernaan melalui aferen n. vaguskarena:

Peregangan lambung berlebih atau kerusakan mukosa lambung, misal akibat alcohol.

Pengosongan lambung yang terlambat, misal pencernaan makanan yang sukar dicerna, penghambatan saluran keluar lambung (stenosis pylorus, tumor), atau usus (atresia, penyakit hirschsprung, ileus) Distensi berlebih atau inflamasi pada peritoneum, saluran empedu, pancreas dan usus.

3) Jantung, melalui serabut aferan visera, misal iskemia koroner;4) Kehamilan selama trimester pertama(vomitus matutinus); 5) Psikogenik6) Pajananradiasi(pengobatankeganasan),tekanan intracranial(perdarahan intracranial, tumor);7) Muntah secara sengaja, dengan meletakkan satu jari dikerongkongan (saraf aferen dari sensor raba di faring. (Silbernagl, 2007; Guyton, 2008). Tanda peringatan muntah seperti mual, rasa enek, pucat, aliran saliva, dan keringat berlebih. Muntah kronis mengakibatkan berkurangnya asupan makanan (malnutrisi) dan hilangnya getah lambung, bersama dengan hilangnya saliva yang tertelan, minuman, dan sekresi usus halus (jarang). Komplikasinya menyebabkan ruptur lambung, robekan dinding esophagus (sindrom Mallory-Weiss), karies gigi (akibat asam), inflamasi mukosa mulut, pneumonia aspirasi. Mual sendiri adalah pengenalan secara sadar terhadap eksitasi bawah sadar pada daerah medulla yang secara erat berhubungan atau merupakan bagian dari pusat muntah. Mual dapat disebabkan adanya: Impuls iritatif GIT, impuls otak bawah yang berhubungan dengan motion-sickness.

impuls korteks serebri untuk mencetuskan muntah. Muntah dapat tanpa didahului mual, yang menunjukkan hanya bagian tertentu dari pusat muntah yang berhubungan dengan perangsangan mual (Silbernagl, 2007; Guyton, 2008). Mual umumnya disertai hipersalivasi. Selama ada rasa mual, tonus lambung menurun, begitu juga peristaltic dalam lambung berkurang atau bahkan menghilang. Sebaliknya tonus duodenum dan jejunum bagian proksimal menaik, sehingga timbul refluks isi duodenum ke lambung. Dari sini bisa kita perhatikan penyebab muntah pasien akibat saluran pencernaan yang terganggu bisa dari kerusakan lambung, distensi organ pencernaan sehingga pencernaan makanan terhambat begitu juga absorbsi zat-zat makanan. Ketika makanan masuk, organ pencernaan menolak dan akhirnya dimuntahkan. Bila timbul muntah > 1jam bisa dipastikan adanya gangguan motilitas lambung atau karena obstruksi. Gerakan antiperistaltik terjadi beberapa menit sebelum muntah ketika terdapat iritasi/ distensi berlebih GIT. Gerakan ini bergerak mundur naik ke atas dengan kecepatan 2-3 cm/mnt ini bisa sejauh ileum, bisa membawa sebagian isi duodenum kembali ke lambung dalam 3-5 menit. Saat mencapai duodenum, otot intrinsic duodenum dan lambung meregang dan bersamaan relaksasi sfingter cardiac mencetuskan muntah yang sebenarnya. (Guyton, 2008)

b. Klien merasakan perutnya semakin lama semakin kembung karena pada lambung berupa isian zat makanan atau udara yang berlebih. Dalam pemeriksaan fisik terlihat adanya distensi abdomen.

c. Hubungan antara tekanan darah, urin menjadi pekat dan nafsu makan berkurang karena tekanan darah pasien 100/70 mmHg menunjukkan tekanan darah rendah (dibawah 120/80 mmHg). Tekanan darah rendah mungkin disebabkan pasien banyak kehilangan cairan akibat muntah yang dialaminya, dan juga berakibat urin menjadi sedikit (oligouria). Klien juga mengalami penurunan nafsu makan atau bisa disebutanoreksiamerupakan gejala yang menonjol pada kelainan GIT atau diluar GIT, dan bisa karena muntah kronis. Asupan makanan diatur hipotalamus di pusat makan bagian lateral dan pusat kenyang di bagian ventromedial. Senyawapeptide kolesistokininotak-usus yang memberi efek kenyang dan mungkin terlihat dalam pengaturan perilaku makan.d. Pada pemeriksaan fisik klien mengalami mata cekung karena pada kekurangan cairan akan menyebabkan gangguan sirkulasi darah, yang secara signifikan dapat mempengaruhi pembuluh darah dibawah mata sehingga mata terligat cekung.

e. Pada pemeriksaan fisik tampak masa pada daerah inguinal kanan seperti sosis, peraban lunak, nyeri tekan, sejak 2 hari penderita tidak defekasi dan tidak flatus karena konstipasimerupakan jarang/sulit mengeluarkan feses (Dorland, 2002). Keluhan yang paling sering ditemukan, dan sulit untuk didefinisikan dengan tepat. Kebanyakan terdapat sedikitnya 3 gerakan usus perminggu, dan konstipasi didefinisikan frekuensi defekasi kerang darii tiga kali perminggu, namun frekuensi feses bukan merupakan criteria yang cukup digunakan, karena banyak pasien konstipasi menunjukkan frekuensi defekasi normal, tapi keluhan subjektif mengenai feses keras, mengejan, rasa penuh pada abdomen bawah dan rasa evakuasi tak lengkap. Sehingga kombinasi subjektif dan objektif harus digunakan dalam konstipasi (Lawrence S. Friedman dan Kurt J. Isselbacher, 1999). Konstipasi (pelannya gerak tinja melalui usus besar)gejala konstipasi sering tidak berbahaya, tergantung pada apa yang dianggap normal (feses terlalu sedikit, terlalu keras, jarang, kesulitan defekasi, sensasi pengosongan yang tidak tuntas). Namun bisa juga tanda penyakit.

Penyebabnya :

1) Diet rendah serat; tinja menjadi kering, keras karena absorbsi cairan berlebih.

2) Gangguan reflexdan/ataupsikogenik, termasuk:

Fisura ani terasa nyeri dan secara reflex meningkatkan tonus sfingter ani sehingga meningkatkan nyeri

Obstruksi pintu bawah (anismus) yaitu kontraksi (normalnya relaksasi) dasar pelvis saat rectum teregang

Ileus paralitik (pseudo-obstruksi akut), yang disebabkan secara reflex setelah operasi (terutama abdomen), trauma, atau peritonitis, dan dapat menetap selama beberapa hari;

3) Gangguan transpor fungsional, dapat terjadi karena kelainan neurogenik (karena tidak adanya sel ganglion di dekat anus), kelainan miogenik (distrofi otot), reflex (lihat atas), obat (mis: opiat), penyebab iskemik (mis: trauma, arteriosklerosis a. Mesenterika). Obstruksi usus fungsional disebut juga pseudo-obstruksi

4) Obstruksi mekanis di lumen usus (benda asing, ascaris, batu empedu);di dinding usus(tumor, divertikulum, stenosis, striktir, hematoma, infeksi);berasal dari luar(kehamilan, perlekatan, hernia, volvulus, tumor, kista) akibatnya penyumbatan usus secara mekanis (obstruksi).

Selain itu, penyebab fungsional konstipasi tersering disebabkan kebiasaan BAB tidak teratur, yang berkembang semasa hidup akibat penghambatan defekasi normal (Silbernagl, 2007; Guyton, 2008). Dan apabila konstipasi terjadi baru-baru saja, kemungkinan adanya lesi obstruktif, neoplasma kolon, striktur (akibat iskemia kolon), inflamasi, benda asing, spasme ani atau stirktur ani (Lawrence S. Friedman dan Kurt J. Isselbacher, 1999).Adanya konstipasi pada kasus diatas, penulis berpikir kearah obstruksi pada usus sehingga mengganggu pasase. Terlihat masa pada daerah inguinal kanan seperti sosis, perabaan lunak, nyeri tekan yang bisa dipastikan berupa hernia dan berakhir ileus obstruksi.6. Tujuan pembelajaran SelanjutnyaBagaimana mekanisme penyakit Hernia dapat menyebabkan ileus obstruksi ?

7. Informasi TambahanPada dasarnya hernia adalah penonjolan suatu organ atau otot dinding organ melalui rongga yang biasanya berisi itu. Hernia mungkin atau mungkin tidak hadir baik dengan nyeri di lokasi, terlihat benjolan atau teraba, atau dalam beberapa kasus dengan gejala yang samar-samar lebih yang dihasilkan dari tekanan pada organ yang telah menjadi "terjebak" dalam hernia, kadang-kadang menyebabkan disfungsi organ. Jaringan lemak biasanya memasuki hernia pertama, tapi mungkin bisa diikuti oleh atau disertai dengan organ. Menurut sifatnya hernia terdiri atas beberapa bagian, salah satunya incarserata. Incarserata terdapat tanda obstruktif, sperti : tidak bisa buang air besar, tidak bisa buang angin dan terdapat nyeri. Gejala lokal lain dari hernia benjolan yang bervariasi ukurannya, dapat hilang saat berbaring, dan timbul saat adanya tahanan. Secara khas, kantung hernia dengan isinya membesar dan mengirimkan impuls yang dapat teraba jika pasien mengedan atau batuk sedangkan obstruksi usus dapat menyebabkan colic, muntah, distensi dan konstipasi.

Untuk tanda hernia pertama kali pasien diperiksa dalam keadaan berbaring, kemudian berdiri untuk semua hernia abdominal eksterna, tidak mungkin meraba suatu hernia lipat paha yang bereduksi pada saat pasien berbaring. Area pembengkakan di palpasi untuk menentukan posisi yang tepat dan karakteristiknya. Benjolan dapat dikembalikan ke atau dapat semakin membesar saat batuk merupakan suatu yang khas. Semakin nyata saat pasien berdiri. Sedangkan untuk tanda dari obstruksi yakni hernia tegang, lunak, dan iredusibel. Mungkin ada distensi abdomen, dan gejala lain dari obstruksi usus.8. Klarifikasi InformasiPada dasarnya hernia obstruksi (incarserata) berisi usus, dimana lumennya tertutup. Biasanya obstruksi terjadi pada leher kantong hernia. Jika obstruksi terjadi pada kedua tepi usus, cairan berakumulasi di dalamnya dan terjadi distensi (closed loop obstruction). Biasanya suplai darah masih baik, tetapi lama kelamaan dapat terjadi strangulasi. Istilah inkarserataterkadang dipakai untuk menggambarkan hernia yang ireponibel tetapi tidak terjadi strangulasi.Oleh sebab itu, hernia ireponibel yang mengalami obstruksi dapat juga disebut dengan inkarserata. Operasi darurat untuk hernia inkarserata merupakan operasi terbanyak nomor dua operasi darurat untuk apendisitis. Selain itu, hernia inkarserata merupakan penyebab obstruksi usus nomor satu di Indonesia. 9. Analisa Dan Sintesis Informasi Jelaskan anatomi, fisiologi dan biomedik usus halus !

Anatomi, fisiologi dan biomedik usus halus adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak. Lapisan usus halus ; lapisan mukosa (sebelah dalam), lapisan otot melingkar ( M sirkuler ), lapisan otot memanjang ( M Longitidinal ) dan lapisan serosa ( Sebelah Luar ). Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum).

a) Usus dua belas jari (Duodenum)Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus yang terletak setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus dua belas jari merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir di ligamentum Treitz.

Usus dua belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus seluruhnya oleh selaput peritoneum. pH usus dua belas jari yang normal berkisar pada derajat sembilan. Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu. Nama duodenum berasal dari bahasa Latin duodenum digitorum, yang berarti dua belas jari.

Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang merupakan bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa di cerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan megirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan.

b) Usus Kosong (jejenum)Usus kosong atau jejunum (terkadang sering ditulis yeyunum) adalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua belas jari (duodenum) dan usus penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa, panjang seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian usus kosong. Usus kosong dan usus penyerapan digantungkan dalam tubuh dengan mesenterium.

Permukaan dalam usus kosong berupa membran mukus dan terdapat jonjot usus (vili), yang memperluas permukaan dari usus. Secara histologis dapat dibedakan dengan usus dua belas jari, yakni berkurangnya kelenjar Brunner. Secara hitologis pula dapat dibedakan dengan usus penyerapan, yakni sedikitnya sel goblet dan plak Peyeri. Sedikit sulit untuk membedakan usus kosong dan usus penyerapan secara makroskopis. Jejunum diturunkan dari kata sifat jejune yang berarti lapar dalam bahasa Inggris modern. Arti aslinya berasal dari bahasa Laton, jejunus, yang berarti kosong.

c) Usus Penyerapan (illeum)Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem pencernaan manusia, ) ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu. Jelaskan penyebab terjadinya mual dan muntah !

Penyebab terjadinya mual dan muntah antara lain : a) Kandungan makananKandungan makanan dapat juga menjadi penyebab, beberapa bahan makanan yang tidak sesuai untuk beberapa orang dan menyebabkan pencernaan makanan yang tidak berjalan baik.b) Pola makanMengkonsumsi makanan dengan cepat-cepat dapat menyebabkan rasa mual setelah makan. Makanan berat dan berlemak juga cenderung membuat orang mual sehabis makan. Pada beberapa orang, mual juga dapat terjadi karena makan terlalu sering.c) Keracunan makananMual bisa disebabkan karena keracunan makanan, alergi makanan atau, dalam kasus tersebut, penderita juga mungkin mengalami sakit kepala, tubuh sakit, demam, diare, sakit perut atau kram dan muntah. Orang tua dan anak-anak sangat rentan mengalaminya.d) Gerd (gastroesophageal reflux disease)Gastroesophageal reflux disease (gerd) kondisi yang dapat menyebabkan kondisi dimana berlebihannya tingkat dari asam lambung yang menyebabkan mual setelah makan. Beberapa gejala-gejala tersebut dapat dikontrol oleh antasida.e) Penyumbatan Di Usus KecilSebuah penyumbatan di usus kecil adalah penyebab paling serius merasa mual setelah makan dan biasanya segera membutuhkan perhatian medis. Karena dapat menyebabkan penumpukan racun dalam aliran darah.f) Sakit Kandung EmpeduOrang-orang, yang menderita penyakit kandung empedu, terutama pada tahap awal, mungkin mengalami mual setelah makan. Biasanya, gejala awal tampak saat orang tersebut makan makanan yang berminyak atau lemak tinggi.g) Penyakit Crohn (Pengikisan Pada Usus)Pada beberapa individu, penyakit crohn atau penyakit mangkuk mungkin akan rentan terhadap mual setelah makan, gejala yang lebih umum lainnya dari kondisi peradangan usus termasuk diare kronis dan kram perut.h) Gejala hamilPada semester pertama kehamilan, rasa mual setelah makan adalah sangat umum. Bisa dikatakan salah satu tanda kehamilan adalah rasa mual setelah makan.

Sebutkan penyakit-penyakit yang dapat berkaitan dengan mual dan muntah!

Penyakit-penyakit yang dapat berkaitan dengan mual dan muntah antara lain : Ileus obstruksi

Hernia

Gastritis

Jelaskan patofisiologi mual dan muntah !Patofisiologi mual dan muntah

a) MualDapat dijelaskan sebagai perasan yang tidak enak dibelakang tenggorokan danepigastrium, sering menyebabkan muntah. Terdapat berbagai perubahan aktifitas salurancerna yang berkaitan dengan mual, seperti meningkatnya salvias, menurunnya tonuslambung, dan peistaltik. Peningkatan tonus duodenum dan jejunum menyebabkan terjadinya reflux isi duodenum ke lambung. Namun demikian, tidak terdapat bukti yang mengesankan bahwa hal ini menyebabkan mual. Gejala dan tand mualseringkali adalahpucat, meningkatnya salvias, hendak muntah, hendak pingsan, berkeringat, dan takikardia.b) RetchingMerupakan suatu usaha involunter untuk muntah, seringkali menyertai mualdan terjadi sebelum muntah, terdiri atas gerakn pernapasan spasmodic melawan glottis dangerakan inspirasi dinding dada dan diaphragma. Kontraksi otot abdomen saat ekspirasimengendalikan gerakan inspirasi. Pylorus dan antrum distal berkontraksi saat fundusberelaksasi.

c) MuntahDidefinisikam sebagai suatu reflex yang menyebabkan dorongan ekspulsiisi lambung atau usus atau keduanya ke mulut. Pusat muntah menerim masukan dari kortexcerebral, organ vestibular, daerah pemacu kemoreseptor (chemoreceptor trigger zone ,CTZ), dan serabut afferent, termasuk dari sistem gastrointestinal. Muntah terjadi akibatrangsangan pada pusat muntah, yang terletak didaerah postrema medulla oblongata didasarventrikel keempat. Muntah dapat diransang melalui jalur saraf eferen oleh rangsangannervus vagus dan simpatis atau oleh rangsangan emetic yang menimbulkan muntah denganaktivasi CTZ. Jalur eferen menerima sinyal yang menyebabkan terjadinya gerakanekspulsif otot abdomen, gastrointestinal, dan prnapasan yang terkoordinasi denganepifenomena emetic yang menyertai disebut muntah. Pusat muntah secara anatomis beradadi dekat pusat salvasi dan pernapasan, sehingga pada waktu muntah sering terjadihipersalivasi dan gerakan pernapasan.Factor-faktor yang harus dipertimbangkan adalah waktu mual dan muntah, kaitan denganmakanan, isi dan bau muntah, dan gejala yang terkait seperti nyeri, penurunan berat badan,demam, menstruasi, massa abdomen, ikterik, sakit kepala, dan factor-faktor lain yang dapatmempengaruhipenegakan diagnosis dan pengobatannya. Muntah juga dapat menyebabkan timbulnya penyulit yang mengancam jiwa karena berkitan dengan sistem saraf simpatis danotonom. Mual dan muntah juga berpengaruh pada cairan dan elektrolit tubuh. Jelaskan pengkajian anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan untuk mendiagnosis klien dengan mual dan muntah !Pengkajian anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan untuk mendiagnosis klien dengan mual dan muntah antara lain :

a) Pengkajian/pengumpulan data Episode mual dan muntah

Kondisi medis

Obat yang dikonsumsi

Pengobatan yang sedang dilakukan b) Tanda kehilangan cairan awal:

Kelemahan

Sakit kepala

Tidak mampu untuk berkonsentrasi

Postural hypotensi

c) Tanda kehilangan ciran lanjut:

Bingunng

Oliguria

Kulit dingin dan lembab

Nyeri dada dan perut

Uraikan pengkajian penatalaksanaan medis berupa terapi farmakologis dan non farmakologis pada klien mual dan muntah !Pengkajian penatalaksanaan medis berupa terapi farmakologis dan non farmakologis pada klien mual dan muntaha) Pengkajian penatalaksanaan medis berupa terapi farmakologis

Mual dan muntah seringkali dibuat memburuk ketika pasien ter-dehidrasi, berakibat pada siklus yang ganas. Mual membuatnya lebih sulit untuk meminum cairan, membuat dehidrasi memburuk, yang kemudian meningkatkan mual. Cairan-cairan intravena mungkin disediakan untuk mengkoreksi persoalan ini. Ada keragaman dari obat-obat anti-mual (antiemetics) yang mungkin diresepkan. Mereka dapat dimasukan dalam cara-cara yang berbeda tergantung pada kemampuan pasien untuk memasukan mereka. Obat-obat tersedia dalam pil, cairan, atau tablet-tablet yang larut pada atau dibawah lidah, suntikan intravena atau intramuskular, atau rectal suppository (obat yang dimasukan kedalam dubur).Obat-obat umum yang digunakan untuk mengontrol mual dan muntah termasuk promethazine (Phenergan), prochlorperazine (Compazine), droperidol (Inapsine), metoclopramide (Reglan), dan ondansetron (Zofran). Keputusan untuk menggunakan obat yang mana tergantung pada situasi yang spesifik.b) Pengkajian penatalaksanaan medis berupa terapi farmakologis

Penting untuk mengistirahatkan lambung namun tetap menhindari dehidrasi. Cairan-cairan yang bersih harus dicoba untuk 24 jam pertama penyakit, dan kemudian diet harus dilanjutkan seperti yang ditolerir.

Cairan-cairan yang bersih adalah mudah untuk diserap lambung dan termasuk:

Air, Minuman-minuman olahraga, Kaldu-kaldu yang bersih, Es-es loli, dan Jelly (makanan agar-agar diberi bau buah-buahan).

Selain itu, penting untuk tidak meminum cairan terlalu banyak pada seketika karena meregangkan lambung mungkin menyebabkan mual memburuk. Satu sampai dua ons cairan setiap saat, yang diminum setiap 10-15 menit, mungkin adalah segalanya yang mampu ditolerir oleh lambung.

Produk-produk susu harus dihindari untuk 24-48 jam pertama selama episode mual dan muntah. Enzim yang membantu mencerna susu berlokasi pada sel-sel yang melapisi lambung. Dengan muntah, tubuh dapat menjadi relatif tidak toleran terhadap lactose. Nyeri perut, kembung, muntah, dan diare mungkin terjadi. Berikan pendidikan kesehatan pada klien !Pendidikan kesehatan pada klien yakni, dimana memberikan perawatan dirumah untuk mengistirahatkan lambung namun tetap menhindari dehidrasi. Cairan-cairan yang bersih harus dicoba untuk 24 jam pertama penyakit, dan kemudian diet harus dilanjutkan seperti yang ditolerir. Cairan-cairan yang bersih adalah mudah untuk diserap lambung antara lain :

Air

Minuman-minuman olahraga,

Kaldu-kaldu yang bersih,

Es-es loli, dan

Jello (makanan agar-agar diberi bau buah-buahan).

Cairan terlalu banyak pada seketika karena meregangkan lambung mungkin menyebabkan mual memburuk. Satu sampai dua ons cairan setiap saat, yang diminum setiap 10-15 menit, mungkin adalah segalanya yang mampu ditolerir oleh lambung. Produk-produk susu harus dihindari untuk 24-48 jam pertama selama episode mual dan muntah. Enzim yang membantu mencerna susu berlokasi pada sel-sel yang melapisi lambung. Dengan muntah, tubuh dapat menjadi relatif tidak toleran terhadap lactose. Nyeri perut, kembung, muntah, dan diare mungkin terjadi.

10. Laporan DiskusiDalam skenario diatas, seorang pasien pria mengeluh mual muntah setiap kali makan dan minum. Muntah yang dibarengi dengan mual merupakan suatu gejala penting untuk menggambarkan adanya gangguan pada organ tubuh terutama pada bagian pencernaan. Adanya gangguan ini akan menyebabkan pencernaan makanan terhambat begitu juga absorbsi zat-zat makanan. Ketika makanan masuk, organ pencernaan menolak dan akhirnya dimuntahkan. Bila timbul muntah >1jam bisa dipastikan adanya gangguan motilitas lambung atau karena obstruksi. Pasien juga mengeluhkan perutnya semakin lama semakin kembung dan dalam pemeriksaan fisikpun terdapat distensi abdomen. Distensi abdomen yang disertai dengan mual dan muntah menyebabkan pasien merasa kurang nafsu makan atau biasa disebut anoreksia yang merupakan gejala yang menonjol pada kelainan GIT atau diluar GIT.

Pada kasus diatas pasien juga mengatakan bahwa sejak 2 hari penderita tidak defekasi dan tidak flatus. Tidak adanya defekasi (konstipasi) kemungkinan disebabkan oleh kurangnya intake makanan atau adanya penyumbatan (obstruksi) dalam lumen usus sehingga mengganggu pasase. Terlihatnya masa pada daerah inguinal kanan seperti sosis, perabaan lunak, dan nyeri tekan dapat disimpulkan bahwa pasien tersebut menderita ileus obstruktif yang pada awalnya adalah penyakit hernia.

ASUHAN KEPERAWATANPADA PENYAKIT ILEUS OBSTRUKSIA. Konsep Medis

1. Definisi

Obstruksi ileus adalah kerusakan total atau parsial aliran dari usus. Kebanyakan terjadi pada usus halus khususnya di ileum, segmen paling sempit.Ileus adalah gangguan pasase isi usus yang merupakan tanda adanya obstruksi usus akut yang segera memerlukan pertolongan atau tindakan. Ileus terbagi dua yaitu ileus obstruksi dan ileus paralitik.2 Hambatan pasase usus dapat disebabkan oleh adanya obstruksi lumen usus atau oleh adanya gangguan peristaltik.2. Etiologi

a. Mekanis : Suatu penyebab fisik menyumbat usus dan tidak dapat\diatasi oleh peristaltic. Contohnya : intussusepsi, tumor dan neoplasma, stenosis, striktur, perlekatan, hernia dan abses.b. Fungsional : Muskulator usus tidak mampu mendorong isi sepanjang

usus.

3. Patofisiologi

Pada saat intestinal tidak mampu mengabsorpsi dan mendorong isi ke bagian bawah saluran cerna, maka pada daerah tersebut akan mengalami distensi. Pada keadaan demikian, maka intestinal berupaya mendorong isi ke bagian bawah sehingga terjadi peristaltik usus yang berlebihan. Kemudian oleh karena peristaltik usus yang berlebihan tersebut maka akan merangsang sekresi intestinal yang berlebihan sehingga terjadilah distensi. Hal ini akan menyebabkan oedema pada daerah bowel dengan meningkatnya permeabilitas kapiler, lalu plasma masuk ke dalam cavum peritoneal sehingga cairan terjebak dalam lumen intestinal akhirnya terjadi penurunan absorpsi cairan elektrolit di dalam vaskuler. Dan dengan peningkatan distensi maka tekanan intralumen meningkat, menyebabkan penurunan tekanan vena dan kapiler arteri sehingga terjadi iskemia dinding usus dan kehilangan cairan menuju ruang peritonium akibatnya terjadi pelepasan bakteri dan toksin dari usus, bakteri yang berlangsung cepat menimbulkan peritonitis septik ketika terjadi kehilangan cairan yang akut maka kemungkinan terjadi syok hipovolemik. Keterlambatan dalam melakukan pembedahan atau jika terjadi stranggulasi akan menyebabkan kematian.4. Manifestasi klinis

a. Nyeri tekan pada abdomenb. Mual dan muntahc. Konstipasi (sulit BAB).d. Distensi abdomen.e. BAB darah dan lendir tapi tidak ada feces dan flatus5. Pemeriksaan penunjanga. Pemeriksaan sinar x: Untuk menunjukan kuantitas abnormal dari gas atau cairan dalam usus.

b. Pemeriksaan laboratorium (misalnya pemeriksaan elektrolit dan jumlah darah lengkap) akan menunjukan gambaran dehidrasi dan kehilangan volume plasma dan kemungkinan infeksi.

c. Pemeriksaan radiogram abdomen sangat penting untuk menegakkan diagnosa obstruksi usus. Obstruksi mekanis usus halus ditandai oleh udara dalam usus halus, tetapi tidak ada gas dalam usus.

d. Rontgen toraks: diafragma meninggi akibat distensi abdomen.e. Rontgen abdomen dalam posisi telentang: mencari penyebab (batu empedu, volvulus, hernia).6. Komplikasi

a. Peritonitis karena absorbsi toksin dalam rongga peritonium sehinnga terjadi peradangan atau infeksi yang hebat pada intra abdomen.b. Perforasi dikarenakan obstruksi yang sudah terjadi selalu lama pada organ intra abdomen.c. Sepsis, infeksi akibat dari peritonitis, yang tidak tertangani dengan baik dan cepat.d. Syok hipovolemik terjadi akibat dehidrasi dan kehilangan volume plasma.7. Penatalaksanaan

Dasar pengobatan obstruksi usus adalah koreksi keseimbangan cairan dan elektrolit, menghilangkan peregangan dan muntah dengan intubasi dan kompresi, memperbaiki peritonitis dan syok bila ada, serta menghilangkan obstruksi untuk memperbaiki kelangsungan dan fungsi usus kembali normal.a. Perawatan

Koreksi keseimbangan cairan dan elektrolit, menghilangkan peregangan dan muntah dengan intubasi dan kompresi, memperbaiki peritonitis dan syok bila ada, serta menghilangkan obstruksi untuk memperbaiki kelangsungan dan fungsi usus kembali normal.b. Farmakologi

Obat antibiotik dapat diberikan untuk membantu mengobati atau mencegah infeksi dalam perut, obat analgesic untuk mengurangi rasa nyeri.c. Parasintesis

Prosedur ini juga disebut tekan perut atau peritoneum atau dimasukkan obat khusus di dalam perut. Menghapus cairan tambahan dapat membantu bernafas lebih mudah dan merasa lebih nyaman. Cairan dapat dikirim ke laboratorium dan diperiksa untuk tanda-tanda infeksi atau masalah lainnyad. Pembedahan

1) Kolostomi: kolostomi adalah prosedur untuk membuat stoma (pembukaan) antara usus dan dinding perut. Ini mungkin dilakukan sebelum memiliki operasi untuk menghapus usus yang tersumbat.2) Stent: stent adalah suatu tabung logam kecil yang memperluas daerah usus yang tersumbat. Dengan Menyisipkan stent ke dalam usus menggunakan ruang lingkup (tabung, panjang ditekuk tipis).B. Konsep keperawatan

1. Pengkajian

a. Biodata klien yang penting meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, suku dan gaya hidup.b. Riwayat kesehatan

1) Keluhan utama : Keluhan utama adalah keluhan yang dirasakan klien pada saat dikaji. Pada umumnya akan ditemukan klien merasakan nyeri pada abdomennya biasanya terus menerus, demam, nyeri tekan lepas, abdomen tegang dan kaku.2) Riwayat kesehatan sekarang3) Mengungkapkan hal-hal yang menyebabkan klien mencari pertolongan, dikaji dengan menggunakan pendekatan PQRST:P : Apa yang menyebabkan timbulnya keluhan.Q : Bagaiman keluhan dirasakan oleh klien, apakah hilang, timbul atau terus- menerus (menetap).R : Di daerah mana gejala dirasakanS : Seberapa keparahan yang dirasakan klien dengan memakai skala numeric 1 s/d 10.T : Kapan keluhan timbul, sekaligus factor yang memperberat dan memperingan keluhan.4) Riwayat kesehatan masa lalu : Perlu dikaji apakah klien pernah menderita penyakit yang sama, riwayat ketergantungan terhadap makanan/minuman, zat dan obat-obatan.5) Riwayat kesehatan keluarga : Apakah ada anggota keluarga yang mempunyai penyakit yang sama dengan klien.c. Pemeriksaan fisik

1) Aktivitas/istirahatGejala: Kelelahan dan ngantuk.Tanda : Kesulitan ambulasi2) SirkulasiGejala: Takikardia, pucat, hipotensi ( tanda syok).3) EliminasiGejala : Distensi abdomen, ketidakmampuan defekasi dan FlatusTanda : Perubahan warna urine dan feces4) Makanan/cairanGejala:anoreksia,mual/muntah dan haus terus menerus.Tanda : muntah berwarna hitam dan fekal. Membran mukosa pecah-pecah. Kulit buruk.5) Nyeri/KenyamananGejala: Nyeri abdomen terasa seperti gelombang dan bersifat kolik. Tanda : Distensi abdomen dan nyeri tekan.

6) PernapasanGejala: Peningkatan frekuensi pernafasan, Tanda : Napas pendek dan dangkal

d. Diagnostik Test

1) Pemeriksaan sinar X: akan menunjukkan kuantitas abnormal dari gas dan cairan dalam usus dan pemeriksaan simtologi.2) Hb dan PCV: meningkat akibat dehidrasi

3) Leukosit: normal atau sedikit meningkat

4) Ureum dan eletrolit: ureum meningkat, Na+ dan Cl rendah

5) Rontgen toraks: diafragma meninggi akibat distensi abdomen

6) Rontgen abdomen dalam posisi telentang, penyebab (batu empedu, volvulus, hernia).2. Diagnosa keperawatan

a. Nyeri berhubungan dengan distensi abdomen

b. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan output cairan berlebihan, mual dan muntah.c. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguan absorbsi nutrisi, anoreksia.d. Kurang pengetahuan tentang kondisi/situasi, prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurangnya pemanjanan/mengingat, kesalahan interpretasi informasi, tidak mengenal sumber informasi, keterbatasan kognitif.ASUHAN KEPERAWATAN

DENGAN KELUHAN MUAL DAN MUNTAH

1. Pengkajian

A. Data Demografi

Biodata

1) Nama

: -2) Umur

: 45 tahun

3) Jenis Kelamin

: Laki-laki4) Agama : -

5) Alamat : -

6) Suku/Bangsa : -

7) Pekerjaan : -

8) Pendidikan : -

9) Status kawin : -

10) Diagnosa Medis : Ileus ObstruktifB. Riwayat Kesehatan Sekarang

1) Alasan Masuk Rumah Sakit : Klien mengeluh sejak 3 hari yang lalu

perut terasa mual dan muntah.2) Keluhan Utama : Klien mengeluh mual dan muntah.3) Riwayat Keluhan Utama: Klien mengatakan perutnya semakinlama semakin kembung. Nafsu makan berkurang, urin menjadi sedikit.C. Riwayat Kesehatan Yang Lalu: -

D. Riwayat Kesehatan Keluarga: -

E. Pola Kehidupan Sehari-hari: -

F. Keadaan Umum1) Tanda-tanda vital

TD: 100/70 mmHg

SB: - N

: 90x/mnt2) Kesadaran : -3) GCS

Eye : -

Motorik: -

Verbal: -

4) Pemeriksaan Fisik : Menunjukkan keadaan umum penderita tampak lemah, muka pucat, mata cekung. Tensi: 100/70 mmHg, nadi 90 x/mnt, adanya distensi abdomen, tampak masa pada daerah inguinal kanan seperti sosis, perabaan lunak, nyeri tekan, sejak 2 hari penderita tidak defekasi dan tidak flatus.

G. Pemerisaan Penunjang : -Data Fokus

Data SubjektifData Objektif

1. Klien mengeluh sejak 3 hari yang lalu perut terasa mual dan muntah terus setiap kali diberi makan dan minum, perut semakin lama semakin kembung.2. Klien mengatakan nafsu makan berkurang, 3. Klien mengatakan urin sedikit.4. Klien mengatakan sejak 2 hari tidak defekasi dan tidak flatus. Pemeriksaan fisik menunjukkan keadaan umum penderita tampak lemah, Muka klien tampak pucat. Mata klien tampak cekung. Hasil Tensi : 100/70 mmHg,

N : 90x/mnt. Saat dipalpasi adanya distensi abdomen. Saat pemeriksaan tampak masa pada daerah inguinal kanan seperti sosis dengan perabaan lunak. Terdapat nyeri tekan.

Analisa DataNoDataPenyebabMasalah

1.DS :

Klien mengeluh sejak 3 hari yang lalu perut terasa mual dan muntah terus setiap kali diberi makan dan minum, perut semakin lama semakin kembung.

Klien mengatakan urin sedikit.

DO :

Pemeriksaan TTV didapatkan hasil TD: 100/70 mmHg, N : 80x/mnt. Muka klien tampak pucat.

Mata klien tampak cekung.

Tumor/Neoplasma (mekanis) dan ketidakmampuan muskulator usus untuk mendorong

(fungsional)

Obstruksi lumen saluran cerna

Peningkatan tahanan saluran cerna

Peningkatan peristaltik

Intermiten hingga menghilang

Distensi saluran cerna

Peningkatan tekanan pada lumen saluran cerna

Perasaan penuh pada saluran cerna

Ransangan ke nervus vagus

Pengaktifan pusat muntah (medula oblongata)

Mual disertai muntah yang berlebihan

Output cairan yang berlebihan

Devisit volume cairan

Resiko devisit volume cairan

2.DS : Klien mengatakan nafsu makan berkurang. Klien mengeluh sejak 3 hari yang lalu perut terasa mual dan muntah terus setiap kali diberi makan dan minum, perut semakin lama semakin kembung.

DO :

Saat dipalpasi adanya distensi abdomen.

Saat pemeriksaan tampak masa pada daerah inguinal kanan seperti sosis dengan perabaan lunak.

Terdapat nyeri tekan.Tumor/Neoplasma (mekanis) dan ketidakmampuan muskulator usus untuk mendorong

(fungsional)

Obstruksi lumen saluran cerna

Peningkatan tahanan saluran cerna

Peningkatan peristaltik

Intermiten hingga menghilang

Distensi saluran cerna

Peningkatan tekanan pada lumen saluran cerna

Perasaan penuh pada saluran cerna

Ransangan ke nervus vagus

Pengaktifan pusat muntah (medula oblongata)

Mual disertai muntah yang berlebihan

Anoreksia

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

DS :

Klien mengatakan sejak 2 hari tidak defekasi dan tidak flatus.

DO :

Saat dipalpasi adanya distensi abdomen.

Tumor/Neoplasma (mekanis) dan ketidakmampuan muskulator usus untuk mendorong

(fungsional)

Obstruksi lumen saluran cerna

Peningkatan tahanan saluran cerna

Penurunan kapasitas distribusi makanan dalam sal. cerna

Susah BAB

Gangguan eliminasi : konstipasi

Gangguan pola defekasi: konstipasi

2. Daftar Diagnosa Keperawatan

a. Resiko devisit volume cairan b. Resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh c. Gangguan pola defekasi: konstipasi SKENARIO IISeorang perempuan masuk Rumah Sakit dengan keluhan, muntah coklat kehitaman, nyeri epigastrium, lemah, pucat, konjungtiva anemis, diaforesis, BAB hitam, agak encer. TD : 100/PP, nadi lemah > 120x/mnt, RR > 30x/mnt. Anoreksia sudah 1 hari, bibir kering, tremor, klien kencing agak sedikit dan warna pekat. 1. Klarifikasi Istilah-Istilah Penting Nyeri epigastrium, Suatu sensasi tidak nyaman yang terjadi dibawah sternum, apabila terdapat refluks kandungan asam dari lambung ke dalam esofagus. Konjungtiva, membran mukosa dibawah mata. Lemah , tidak bertenaga atau tidak kuat Anemis, suatu tanda yang disebabkan oleh penurunan suplai oksigen. Anorexia, atau turunnya nafsu makan . tidak ada keinginan untuk makan walaupun ada rasa lapar.

Diaforesis, keringat dingin Tremor, tubuh gemetar yang disebabkan oleh gerakan otot ritmis bolak-balik yang tidak disengaja.2. Kata/Problem kunci Muntah coklat kehitaman

Nyeri epigastrium

BAB hitam

TD 100/PP4. Pertanyaan-Pertanyaan Penting

a. Apakah yang menyebabkan penderita muntah coklat kehitaman ?

b. Apakah yang menyebabkan penderita mengalami nyeri epigastrium ?

c. Apakah yang menyebabkan BAB penderita hitam ?

d. Apakah yang menyebabkan konjungtiva penderita anemis ?

e. Apakah yang menyebabkan klien kencing sedikit dan warna pekat ?

f. Mengapa klien mengalami tremor ?

5. Jawaban Pertanyaana. Muntah yang berwarna coklat kehitaman disebabkan oleh adanya perdarahan yang kemudian teroksidasi oleh HCl dan bakteri yang terdapat pada organ pencernaan.b. Penyebab penderita mengalami nyeri epigastrium karena nyeri pada epigastrium merupakan nyeri yang dirasakan pada perut bagian atas tengah, nyeri ini akan menggambarkan adanya gangguan pada beberapa organ pencernaan seperti lambung, duodenum, hati, pankreas, dan empedu.c. Penyebab BAB penderita hitam (melena) karena melena terjadi, jika darah berada dalam usus besar dalam jangka waktu lama sehingga bakteri akan mengurainya menjadi senyawa kimia (hematin) yang berwarna hitam. Oleh karena itu, melena biasanya menandakan perdarahan dari saluran cerna bagian atas (misalnya, perdarahan dari ulkus lambung atau duodenum).d. Penyebab konjungtiva penderita anemis karena konjungtiva anemis merupakan salah satu tanda dari penyakit anemia (kekurangan darah). Pada kasus tersebut konjungtiva anemis disebabkan oleh kemungkinan terjadinya perdarahan di organ pencernaan yang dibuktikan oleh BAB hitam dan muntah yang berwarna cokelat kehitaman.e. Urine yang sedikit dan berwarna kuning pekat disebabkan oleh adanya gangguan pada organ hati , ginjal, dehidrasi, dan gangguan pada organ tubuh lainnya.f. Klien mengalami tremor karena adanya perubahan status kesehatan yang serius.6. Tujuan Pembelajaran Selanjutnya Bagaimana mekanisme penyakit hematemesis melena ?7. Informasi TambahanPada dasarnya hematemesis adalah muntah darah hitam, sedankan melena adalah pengeluaran kotoran atau fecess yang hitam yang umumnya berasal dari saluran cerna bagian atas. Warna hematemsis tergantung pada lamanya hubungan atau kontak antara darah dengan asam lambung dan besar kecilnya perdarahan, sehingga dapat berwarna seperti kopi, kemerah-merahan dan bergumpal-gumpal.

Melena adalah keluarnya tinja yang lengket dan hitam seperti aspal dan menimbulkan bau yang khas yang menunjukan perdarahan saluran cerna bagian atas serta dicernanya darah pada usus halus. Warna gelap atau hitam berasal dari konversi hemoglobin menjadi hematin oleh bakteri setelah 14 jam.Biasanya terjadi hematemesis bila ada pendarahan di daerah proksimal jejenum dan melena dapat terjadi tersendiri atau bersama sama dengan hematemesis. Paling sedikit terjadi perdarahan sebanyak 50 100 ml, baru dijumpai keadaan melena. Banyaknya darah yang keluar selama hematemesis atau melena sulit dipakai sebagai patokan untuk menduga besar kecilnya pendarahan saluran makanan bagian atas. Hematemesis dan melena merupakan keadaan yang gawat dan memerlukan perawatan segera di rumah sakit. 8. Klarifikasi InformasiPada dasarnya hematemesis dan melena merupakan suatu keadaan yang terjadi pada penyakit gastritis karena berhubungan erat dengan erosi atau perlukaan mukosa lambung, sehingga memberikan komplikasi yang besar pad gastritis yaitu perdarahan. 9. Analisa Dan Sintesis Informasia. Jelaskan anatomi, fisiologi dan biomedik system digestive !Anatomi, fisiologi dan biomedik system digestive antara lain :

a) Kerongkongan (Esofagus)Kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan berjalan melalui kerongkongan dengan menggunakan proses peristaltik. Esofagus bertemu dengan faring pada ruas ke-6 tulang belakang.

Menurut histology e sofagus dibagi menjadi tiga bagian: Bagian superior (sebagian besar adalah otot rangka)

Bagian tengah (campuran otot rangka dan otot halus)

Serta bagian inferior (terutama terdiri dari otot halus).

b) LambungMerupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang keledai. Terdiri dari 3 bagian yaitu: Kardia, fundus dan antrum.

Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin (sfinter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfinter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan.

Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim. Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan zat penting yaitu :

Lendir

Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung. Setiap kelainan pada lapisan lendir ini, bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah kepada terbentuknya tukak lambung.

Asam klorida (HCl)

Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh pepsin guna memecah protein. Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri.

c) Usus halus Usus halus adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak. Lapisan usus halus ; lapisan mukosa (sebelah dalam), lapisan otot melingkar ( M sirkuler ), lapisan otot memanjang ( M Longitidinal ) dan lapisan serosa ( Sebelah Luar ). Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum).

Usus dua belas jari (Duodenum)Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus yang terletak setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus dua belas jari merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir di ligamentum Treitz.

Usus dua belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus seluruhnya oleh selaput peritoneum. pH usus dua belas jari yang normal berkisar pada derajat sembilan. Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu. Nama duodenum berasal dari bahasa Latin duodenum digitorum, yang berarti dua belas jari.

Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang merupakan bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa di cerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan megirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan.

Usus Kosong (jejenum)Usus kosong atau jejunum (terkadang sering ditulis yeyunum) adalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua belas jari (duodenum) dan usus penyerapan (ileum). Pada manusia dewasa, panjang seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1-2 meter adalah bagian usus kosong. Usus kosong dan usus penyerapan digantungkan dalam tubuh dengan mesenterium.

Permukaan dalam usus kosong berupa membran mukus dan terdapat jonjot usus (vili), yang memperluas permukaan dari usus. Secara histologis dapat dibedakan dengan usus dua belas jari, yakni berkurangnya kelenjar Brunner. Secara hitologis pula dapat dibedakan dengan usus penyerapan, yakni sedikitnya sel goblet dan plak Peyeri. Sedikit sulit untuk membedakan usus kosong dan usus penyerapan secara makroskopis. Jejunum diturunkan dari kata sifat jejune yang berarti lapar dalam bahasa Inggris modern. Arti aslinya berasal dari bahasa Laton, jejunus, yang berarti kosong.

Usus Penyerapan (illeum)Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem pencernaan manusia, ) ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu.b. Jelaskan penyebab terjadinya BAB hitam !BAB hitam disebabkan oleh adanya perdarahan. Terjadinya pendarahan karena disebabkan oleh satu atau banyak penyebab diantaranya:a) Kelainan pada esofagus Varises osefagusVarises esofagus adalah penyakit yang ditandai dengan pembesaran abnormal pembuluh darah vena di esofagus bagian bawah, Varises esophagus biasanya tidak bergejala, kecuali jika sudah robek dan berdarah.Varises esofagus terjadi jika aliran darah menuju hati terhalang.Penyebab utama varises esophagus biasanya merupakan komplikasi sirosis dimana sirosis adalah gangguan serius dari hepar, yang merupakan bekas luka ireversibel dari jaringan hepar, sering hasil dari penyakit hati alkoholik atau hepatitis B atau infeksi heptitis C. Penderita dengan hematemesis melena yang di sebabkan oleh pecahnya varises osefagus tidak pernah mengeluh perih dan rasa sakit di epigastrium. Pada umumnya sifat pendarahan timbul spontan dan masif. Darah yang di muntahkan berwarna kehitam hitaman dan tidak membeku karena telah bercampur dengan asam lambung.

Karsinoma osefagusGejala utama karsinoma esofagus ialah disfagia (kesulitan menelan) progresif yang berangsur-angsur menjadi berat. Keluhan ini dapat berlangsung beberapa minggu sampai berbulan-bulan. Mula-mula disfagia timbul bila makan makanan padat, sampai akhirnya makanan cair ataupun air liurpun sangat mengganggu. Semua ini menyebabkan penderita menjadi kurus dengan keadaan gizi kurang.

Karsinoma osefagus sering memberikan keluhan berupa melena di bandingkan hematemesis. Disamping mengeluh disfagia, badan cenderung menurun dan anemia, hanya sesekali penderita muntah darah, itupun tidak masif.

Sindroma Mallory-WeissMallory-Weiss sindrom atau sindrom laserasi gastro-esofagus adalah luka robek atau lecet pada bagian bawah kerongkongan dan bagian atas lambung selama muntah-muntah atau cekukan yang kuat. Penyebab penyakit ini sering berhubungan dengan alkoholisme dan gangguan makanan, selain itu faktor predisposisi syndrome ini berhubungan dengan adanya henia hiatus,mual, muntah,batuk,trauma tumpul abdomen,dan resusitasi cardiopulmoner. Hematemesis biasanya timbul di dahului muntah- muntah hebat tanpa isi yang kemudian akan mengerosi atau menyebabkan luka robek pada bagian bawah kerongkongan dan bagian atas lambungsehingga menimbulkan pendarahan. Esofangitis dan Tukak esofagusEsofagus bila sampai menimbulkan pendarahan lebih sering intermiten atau kronis dan biasanya ringan sehingga lebih sering timbul melena di bandingkan hematemesis. Tukak di osefagus jarang sekali menimbulkan pendarahan, jika di bandingkan dengan tukak lambung dan duodenum.

b) Kelainan pada lambung Gastritis erosiva hemoragikaHematemesis bersifat tidak masif dan timbul setelah penderita minum obat-obatan yang menyebabkan iritasi lambung. Sebelum muntah penderita mengeluh nyeri ulu hati. Perlu ditanyakan apakah penderita sedang atau sering menggunakan obat artitis (NSAID dan steroid) ataukah sering minum alkohol atau jamu-jamuan, sebab obat- obataan diatas dapat menyebabkan erosi pada lambung sehingga dapat menimbulkan pendarahan.

Tukak lambungTukak lambung adalah gejala penyakit yang menyerang lambung dikarenakan terjadi luka atau peradangan pada lambung yang menyebabkan sakit, mulas, dan perih pada perut. Penderita mengalami dispepsi berupa mual, muntah, nyeri ulu hati dan sebelum hematemesis didahului rasa nyeri atau pedih di epigastrum yang berhubungan dengan makanan. Sesaat sebelum timbul hematemesis karena rasa nyeri dan pedih dirasakan semakin hebat. Setelah muntah darah rasa nyeri dan pedih berkurang. Sifat hematemesis tidak begitu masif dan melene lebih dominan dari hematemesis.

Karsinoma lambungInsidensi karsinoma lambung di negara kita tergolong sangat jarang dan pada umumnya datang berobat sudah dalam fase lanjut, dan sering mengeluh rasa pedih, nyeri di daerah ulu hati sering mengeluh merasa lekas kenyang dan badan menjadi lemah , adanya penuruna berat badan dan bial kanker lambung bertambah besar maka akan teraba masa pada dinding perut. kadang penderita mengeluh adanya hematemesis, walaupun Lebih sering mengeluh karena melena.c. Sebutkan penyakit-penyakit yang dapat menyebabkan BAB hitam !Penyakit-penyakit yang dapat menyebabkan BAB hitam yaitu : Ulkus peptikum

Gastrititis

Hematemesis melena

d. Jelaskan patofisiologi terjadinya BAB hitam !Patofisiologi terjadinya BAB hitam yaitu :

Pada gagal hepar sirosis kronis, kematian sel dalam hepar mengakibatkan peningkatan tekanan vena porta. Sebagai akibatnya terbentuk saluran kolateral dalam submukosa esopagus dan rektum serta pada dinding abdomen anterior untuk mengalihkan darah dari sirkulasi splenik menjauhi hepar. Dengan meningkatnya teklanan dalam vena ini, maka vena tsb menjadi mengembang dan membesar (dilatasi) oleh darah (disebut varises). Varises dapat pecah, mengakibatkan perdarahan gastrointestinal masif. Selanjutnya dapat mengakibatkan kehilangan darah tiba-tiba, penurunan arus balik vena ke jantung, dan penurunan curah jantung. Jika perdarahan menjadi berlebihan, maka akan mengakibatkan penurunan perfusi jaringan. Dalam berespon terhadap penurunan curah jantung, tubuh melakukan mekanisme kompensasi untuk mencoba mempertahankan perfusi. Mekanisme ini merangsang tanda-tanda dan gejala-gejala utama yang terlihat pada saat pengkajian awal. Jika volume darah tidak digantikan , penurunan perfusi jaringan mengakibatkan disfungsi seluler. Sel-sel akan berubah menjadi metabolsime anaerobi, dan terbentuk asam laktat. Penurunan aliran darah akan memberikan efek pada seluruh sistem tubuh, dan tanpa suplai oksigen yang mencukupi sistem tersebut akan mengalami kegagalan.e. Jelaskan pengkajian anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan untuk mendiagnosis klien dengan kasus BAB hitam !

Pengkajian anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan untuk mendiagnosis klien dengan kasus BAB hitam yaitu : AnamnesisDilakukan anmnesis yang teliti dan bila keadaan umum penderita lamah atau kesadaran menurun maka dapat diambil aloanamnesis. Perlu ditanyakan riwayat penyakit dahulu, misalnya hepatitis, penyakit hati menahun, alkoholisme, penyakit lambung, pemakaian obat-obat ulserogenik dan penyakit darah seperti: leukemia dan lain-lain. Biasanya pada perdarahan saluran makan bagian atas yang disebabkan pecahnya varises esofagus tidak dijumpai adanya keluhan rasa nyeri atau pedih di daerah epigastrium dan gejala. Pemeriksaan FisikPemeriksaan fisik penderita perdarahan saluran makan bagian atas yang perlu diperhatikan adalah keadaan umum, kesadaran, nadi, tekanan darah, tanda-tanda anemia dan gejala-gejala hipovolemik agar dengan segera diketahui keadaan yang lebih serius seperti adanya rejatan atau kegagalan fungsi hati. Disamping itu dicari tanda-tanda hipertensi portal dan sirosis hepatis, seperti spider naevi, ginekomasti, eritema palmaris, caput medusae, adanya kolateral, asites, hepatosplenomegali dan edema tungkai. Pemeriksaan PenunjangUntuk pemeriksaan penunjang BAB hitam dengan cara pemeriksaan endoskopi, ultrasonografi dan scanning hati.f. Uraikan pengkajian penatalaksanaan medis berupa terapi farmakologis dan nonfarmakologis pada klien dengan kasus BAB hitam !Pengkajian penatalaksanaan medis berupa terapi farmakologis dan nonfarmakologis pada klien dengan kasus BAB hitam dilakukan ddngan cara mengobati perdarahan saluran makan bagian atas harus sedini mungkin dan sebaiknya diraat di rumah sakit untuk mendapatkan pengawasan yang teliti dan pertolongan yang lebih baik. Pengobatan penderita perdarahan saluran makan bagian atas meliputi : Penderita harus diistirahatkan mutlak, obat-obat yang menimbulkan efek sedatif morfin, meperidin dan paraldehid sebaiknya dihindarkan.

Penderita dipuasakan selama perdarahan masih berlangsung dan bila perdarahan berhenti dapat diberikan makanan cair.

Infus cairan langsung dipasang dan diberilan larutan garam fisiologis selama belum tersedia darah.

Pengawasan terhadap tekanan darah, nadi, kesadaran penderita dan bila perlu dipasang CVP monitor.

Pemeriksaan kadar hemoglobin dan hematokrit perlu dilakukan untuk mengikuti keadaan perdarahan.

Transfusi darah diperlukan untuk menggati darah yang hilang dan mempertahankan kadar hemoglobin 50-70 % harga normal.

Pemberian obat-obatan hemostatik seperti vitamin K, 4 x 10 mg/hari, karbasokrom (Adona AC), antasida dan golongan H2 reseptor antagonis (simetidin atau ranitidin) berguna untuk menanggulangi perdarahan.

Dilakukan klisma atau lavemen dengan air biasa disertai pemberian antibiotika yang tidak diserap oleh usus, sebagai tindadakan sterilisasi usus. Tindakan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya peningkatan produksi amoniak oleh bakteri usus, dan ini dapat menimbulkan ensefalopati hepatik.

g. Berikan pendidikan kesehatan pada klien !Pendidikan kesehatan pada klien antara lain : Perbanyak makan daging.Dengan mengkonsumsi daging, pasokan zat besi yang masuk ke tubuh akan terjaga. Dengan demikian, produksi hemoglobin kembali normal. Hanya saja, Anda perlu mencermati kualitas daging yang Anda konsumsi. Perbanyak makan buah dan sayur.Makanan penambah darah lainnya adalah buah-buahan. Jenis yang paling baik adalah anggur, buah plum, apel, anggur kering atau kismis, melon dan masih banyak lagi lainnya. Buah sebenranya tidak mengandung zat besi, namun konsumsi buah-buahan bisa membantu proses pengangkutan zat besi di dalam tubuh sehingga proses produksi hemoglobin atau sel darah merah bisa lebih baik. Selain buah, sayuran tertentu juga merupakan makanan penambah darah yang baik. Sebut saja lobak, sawi, brokoli, kentang, kacang polong hijau, bayam, ubi dan masih banyak lagi jenis sayuran lainnya. Di antara semua deretan sayuran yang disebutkan, boleh jadi ubi menempati urutan paling penting sebab ia tak hanya mengandung zat besi yang sangat penting dalam pembentukan darah, tetapi ia juga mampu mengaktifkan sel darah merah dan juga menambah oksigen di dalam darah.10. Laporan DiskusiDalam skenario tersebut, seorang perempuan mengeluh mengalami muntah coklat kehitaman. Muntah yang berwarna coklat kehitaman ini biasanya merupakan tanda dari adanya perdarahan. Hematemesis merupakan muntah darah yang bersumber dari arteri atau vena. Warna hematemesis tergantung pada lamanya hubungan atau kontak antara darah dengan asam lambung dan besar kecilnya perdarahan, sehingga dapat berwarna seperti kopi atau kemerah-merahan dan bergumpal-gumpal. Perdarahan yang terjadi ini kemungkinan disebabkan oleh adanya perlukaan pada lapisan dinding organ pencernaan atas misalnya pada lambung dan esofagus, hal ini semakin diperkuat dengan adanya nyeri di daerah epigastrium. Kondisi pasien yang pucat dengan konjungtiva anemis menandakan bahwa pasien mengalami kekurangan darah (anemia) akibat dari perdarahan yang terjadi.Anoreksia yang sudah 1 hari dialami pasien kemungkinan disebabkan oleh adanya muntah. Hal ini mengakibatkan kurangnya asupan nutrisi yang cukup untuk pasien. Sehingga pasien merasa lemah, TD rendah yaitu 100/PP, nadi lemah dan mengalami tremor. Selain itu klien kencing agak sedikit dan berwarna pekat yang biasanya menandakan adanya dehidrasi atau adanya gangguan pada beberapa organ tubuh yang penting.BAB hitam, agak encer atau bisa disebut melena adalah keluarnya tinja yang lengket dan hitam seperti aspal dan menimbulkan bau yang khas yang menunjukan pendarahan saluran cerna bagian atas serta di cernanya darah pada usus halus. Warna merah gelap atau hitam berasal dari konversi hemoglobin menjadi hematin oleh bakteri. Dan dari gejala-gejala yang dialami klien tersebut dapat dipastikan bahwa klien menderita gastritis.ASUHAN KEPERAWATAN PADA PENYAKIT GASTRITISA. KONSEP MEDIS1. DefinisiGastritis atau lebih dikenal sebagai maag berasal dari bahasa yunani yaitu gastro, yang berarti perut/lambung dan itis yang berarti inflamasi/peradangan. Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung (Kapita Selecta Kedokteran, Edisi Ketiga hal 492). Gastritis adalah segala radang mukosa lambung( Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah ,Edisi Kedelapan hal 1062). Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan atau perdarahan mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difus atau local(Patofisiologi, Sylvia A Price hal 422).Berdasarkan berbagai pendapat tokoh diatas, gastritis dapat juga diartikan sebagai suatu proses inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa lambung dan secara hispatologi dapat dibuktikan dengan adanya infiltrasi sel-sel radang pada daerah tersebut. Gastritis bukan merupakan penyakit tunggal, tetapi terbentuk dari beberapa kondisi yang kesemuanya itu mengakibatkan peradangan pada lambung. Biasanya, peradangan tersebut merupakan akibat dari infeksi oleh bakteri yang sama dengan bakteri yang dapat mengakibatkan borok di lambung yaitu Helicobacter pylori.Peradangan ini mengakibatkan sel darah putih menuju ke dinding lambung sebagai respon terjadinya kelainan pada bagian tersebut.2. EtiologiGastritis biasanya terjadi ketika mekanisme pelindung ini kewalahan dan mengakibatkan rusak dan meradangnya dinding lambung. Beberapa penyebab yang dapat mengakibatkan terjadinyagastritis antara lain :a) Infeksi bakteri. Sebagian besar populasi di dunia terinfeksi oleh bakteri H. Pylori yang hidup di bagian dalam lapisan mukosa yang melapisi dinding lambung. Walaupun tidak sepenuhnya dimengerti bagaimana bakteri tersebut dapat ditularkan, namun diperkirakan penularan tersebut terjadi melalui jalur oral atau akibat memakan makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh bakteri ini. Infeksi H. pylori sering terjadi pada masa kanak kanak dan dapat bertahan seumur hidup jika tidak dilakukan perawatan. Infeksi H. pylori ini sekarang diketahui sebagai penyebab utama terjadinya peptic ulcer dan penyebab tersering terjadinya gastritis. Infeksi dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan peradangan menyebar yang kemudian mengakibatkan perubahan pada lapisan pelindung dinding lambung. Salah satu perubahan itu adalah atrophic gastritis, sebuah keadaan dimana kelenjar-kelenjar penghasil asam lambung secara perlahan rusak. Peneliti menyimpulkan bahwa tingkat asam lambung yang rendah dapat mengakibatkan racun-racun yang dihasilkan oleh kanker tidak dapat dihancurkan atau dikeluarkan secara sempurna dari lambung sehingga meningkatkan resiko (tingkat bahaya) dari kanker lambung. Tapi sebagian besar orang yang terkena infeksi H. pylori kronis tidak mempunyai kanker dan tidak mempunyai gejala gastritis, hal ini mengindikasikan bahwa ada penyebab lain yang membuat sebagian orang rentan terhadap bakteri ini sedangkan yang lain tidak.b) Pemakaian obat penghilang nyeri secara terus menerus.

c) Obat analgesik anti inflamasi nonsteroid (AINS) seperti aspirin, ibuprofen dan naproxen dapat menyebabkan peradangan pada lambung dengan cara mengurangi prostaglandin yang bertugas melindungi dinding lambung. Jika pemakaian obat obat tersebut hanya sesekali maka kemungkinan terjadinya masalah lambung akan kecil. Tapi jika pemakaiannya dilakukan secara terus menerus atau pemakaian yang berlebihan dapat mengakibatkan gastritis dan peptic ulcer.

d) Penggunaan alkohol secara berlebihan. Alkohol dapat mengiritasi dan mengikis mukosa pada dinding lambung dan membuat dinding lambung lebih rentan terhadap asam lambung walaupun pada kondisi normal.

e) Penggunaan kokain. Kokain dapat merusak lambung dan menyebabkan pendarahan dan gastritis.

f) Stress fisik. Stress fisik akibat pembedahan besar, luka trauma, luka bakar atau infeksi berat dapat menyebabkan gastritis dan juga borok serta pendarahan pada lambung.g) Kelainan autoimmune. Autoimmune atrophic gastritis terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat yang berada dalam dinding lambung. Hal ini mengakibatkan peradangan dan secara bertahap menipiskan dinding lambung, menghancurkan kelenjar-kelenjar penghasil asam lambung dan menganggu produksi faktor intrinsic (yaitu sebuah zat yang membantu tubuh mengabsorbsi vitamin B-12). Kekurangan B-12, akhirnya, dapat mengakibatkan pernicious anemia, sebuah konsisi serius yang jika tidak dirawat dapat mempengaruhi seluruh sistem dalam tubuh. Autoimmune atrophic gastritis terjadi terutama pada orang tua.

h) Radiasi and kemoterapi. Perawatan terhadap kanker seperti kemoterapi dan radiasi dapat mengakibatkan peradangan pada dinding lambung yang selanjutnya dapat berkembang menjadi gastritis dan peptic ulcer. Ketika tubuh terkena sejumlah kecil radiasi, kerusakan yang terjadi biasanya sementara, tapi dalam dosis besar akan mengakibatkan kerusakan tersebut menjadi permanen dan dapat mengikis dinding lambung serta merusak kelenjar-kelenjar penghasil asam lambung.3. Patofisiologia) Gastritis akut

Pengaruh efek samping obat-obat NSAIDs atau Non-Steroidal Anti Inflamatory Drug seperti aspirin juga dapat menimbulkan gastritis.Obat analgesik anti inflamasi nonsteroid (AINS) seperti aspirin, ibuprofen dan naproxen dapat menyebabkan peradangan pada lambung dengan cara mengurangi prostaglandin yang bertugas melindungi dinding lambung. Jika pemakaian obat obat tersebut hanya sesekali maka kemungkinan terjadinya masalah lambung akan kecil. Tapi jika pemakaiannya dilakukan secara terus menerus atau pemakaian yang berlebihan dapat mengakibatkangastritis dan peptic ulcer.Pemberian aspirin juga dapat menurunkan sekresi bikarbonat dan mukus oleh lambung, sehingga kemampuan faktor defensif terganggu.Alkohol berlebih, terlalu sering memakan makanan yang mengandung nitrat (bahan pengawet) atau terlalu asam (cuka), kafein seperti pada teh dan kopi serta kebiasaan merokok dapat memicu terjadinya gastritis. Karena bahan-bahan tersebut bila terlalu sering kontak dengan dinding lambung akan memicu sekresi asam lambung berlebih sehingga dapat mengikis lapisan mukosa lambung.Kemudian stress psikologis maupun fisiologis yang lama dapat menyebabkan gastritis. Stress seperti syok, sepsis, dan trauma menyebabkan iskemia mukosa lambung. Iskemia mukosa lambung mengakibatkan peningkatan permeabilitas mukosa akibatnya terjadi difusi balik H+ ke dalam mukosa. Mukosa tidak mampu lagi menahan asam berlebih menyebabkan edema lalu rusak.b) Gastritis kronikGastritis kronis dapat diklasifikasikan tipe A atau tipe B. Tipe A (sering disebut sebagai gastritis autoimun) diakibatkan dari perubahan sel parietal, yang menimbulkan atropi dan infiltrasi sel. Hal ini dihubungkan dengan penyakit otoimun, seperti anemia pernisiosa dan terjadi pada fundus atau korpus dari lambung.Tipe B (kadang disebut sebagai gastritis H. pylory) Ini dihubungkan dengan bakteri H. pylory, faktor diet seperti minum panas atau pedas, penggunaan obat-obatan dan alkohol, merokok atau refluks isi usus kedalam lambung. H. Pylori termasuk bakteri yang tidak tahan asam, namun bakteri jenis ini dapat mengamankan dirinya pada lapisan mukosa lambung. Keberadaan bakteri ini dalam mukosa lambung menyebabkan lapisan lambung melemah dan rapuh sehingga asam lambung dapat menembus lapisan tersebut. Dengan demikian baik asam lambung maupun bakteri menyebabkan luka atau tukak. Sistem kekebalan tubuh akan merespon infeksi bakteri H. Pyloritersebut dengan mengirimkan butir-butir leukosit, selT-killer, dan pelawan infeksi lainnya.Namun demikian semuanya tidak mampu melawan infeksi H. Pylori tersebut sebab tidak bisa menembus lapisan lambung. Akan tetapi juga tidak bisa dibuang sehingga respons kekebalan terus meningkat dan tumbuh. Polymorph mati dan mengeluarkan senyawa perusak radikal superoksida pada sel lapisan lambung. Nutrisi ekstra dikirim untuk menguatkan sel leukosit, namun nutrisi itu juga merupakan sumber nutrisi bagi H. Pylori. Akhirnya, keadaan epitel lambung semakin rusak sehingga terbentuk ulserasi superfisial dan bisa menyebabkan hemoragi (perdarahan).Dalam beberapa hari gastritis dan bahkan tukak lambung akan terbentuk.4. Manifestasi KlinisGastritis akut sangat bervariasi, mulai dari yang sangat ringan asimtomatik sampai sangat berat yang dapat membawa kematian. Pada kasus yang sangat berat, gejala yang sangat mencolok adalah :a) Hematemetis dan melena yang dapat berlangsung sangat hebat sampai terjadi renjatan karena kehilangan darah. Pada sebagian besar kasus, gejalanya amat ringan bahkan asimtomatis. Keluhan keluhan itu misalnya nyeri timbul pada uluhati, biasanya ringan dan tidak dapat ditunjuk dengan tepat lokasinya. Kadang kadang disertai dengan mual- mual dan muntah.b) Perdarahan saluran cerna sering merupakan satu- satunya gejala.c) Pada kasus yang amat ringan perdarahan bermanifestasi sebagai darah samar pada tinja dan secara fisis akan dijumpai tanda tanda anemia defisiensi dengan etiologi yang tidak jelas.d) Pada pemeriksaan fisis biasanya tidak ditemukan kelainan kecuali mereka yang mengalami perdarahan yang hebat sehingga menimbulkan tanda dan gejala gangguan hemodinamik yang nyata seperti hipotensi, pucat, keringat dingin, takikardia sampai gangguan kesadaran.5. Komplikasia) Gastritis akutKomplikasi yang dapat ditimbulkan oleh gastritis akut adalah perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA) berupa hematemesis dan melena, dapat berakhir sebagai syock hemoragik. Khusus untuk perdarahan SCBA, perlu dibedakan dengan tukak peptik. Gambaran klinis yang diperlihatkan hampir sama. Namun pada tukak peptik penyebab utamanya adalah H. pylory, sebesar 100% pada tukak duodenum dan 60-90 % pada tukak lambung. Diagnosis pasti dapat ditegakkan dengan endoskopi.b) Gastritis kronis Komplikasi yang timbul Gastritis Kronik, yaitu gangguan penyerapan vitamin B 12, akibat kurang pencerapan, B 12 menyebabkan anemia pernesiosa, penyerapan besi terganggu dan penyempitan daerah antrum pylorus. Gastritis Kronis juka dibiarkan dibiarkan tidak terawat, gastritis akan dapat menyebabkan ulkus peptik dan pendarahan pada lambung. Beberapa bentuk gastritis kronis dapat meningkatkan resiko kanker lambung, terutama jika terjadi penipisan secara terus menerus pada dinding lambung dan perubahan pada sel-sel di dinding lambung.6. Pemeriksaan PenunjangMenurut Brunner dan Suddart (2000) pemeriksaan pada penyakit gastritis terdiri dari :

a) Gastritis akut Gastroskopi : mukosa lambung erosi Gastroskopi : mukosa lambung erosi

Barium kontras: erosi superfisialb) Gastritis Kronik Gastrin serum Schilling test Barium swallow7. PenatalaksanaanObat yang dipergunakan untuk gastritis adalah Obat yang mengandung bahan-bahan yang efektif menetralkan asam dilambung dan tidak diserap ke dalam tubuh sehingga cukup aman digunakan (sesuai anjuran pakai tentunya). Semakin banyak kadar antasida di dalam obat maag maka semakin banyak asam yang dapat dinetralkan sehingga lebih efektif mengatasi gejala sakit gastritis dengan baik. Pengobatan gastritis tergantung pada penyebabnya. Gastritis akut akibat konsumsi alkohol dan kopi berlebihan, obat-obat NSAID dan kebiasaan merokok dapat sembuh dengan menghentikan konsumsi bahan tersebut. Gastritis kronis akibat infeksi bakteri H. pylori dapat diobati dengan terapi eradikasi H. pylori. Terapi eradikasi ini terdiri dari pemberian 2 macam antibiotik dan 1 macam penghambat produksi asam lambung, yaitu PPI (proton pump inhibitor). Untuk mengurangi gejala iritasi dinding lambung oleh asam lambung, penderita gastritis lazim diberi obat yang menetralkan atau mengurangi asam lambung, misalnya :c) Antasid : Obat bebas yang dapat berbentuk cairan atau tablet dan merupakan obat yang umum dipakai untuk mengatasi gastritis ringan. Antasida menetralkan asam lambung sehingga cepat mengobati gejala antara lain promag, mylanta, dll.d) Penghambat asam (acid blocker) : Jika antasid tidak cukup untuk mengobati gejala, dokter biasanya meresepkan obat penghambat asam antara lain simetidin, ranitidin, atau famotidin.e) Proton pump inhibitor (penghambat pompa proton) : Obat ini bekerja mengurangi asam lambung dengan cara menghambat pompa kecil dalam sel penghasil asam. Jenis obat yang tergolong dalam kelompok ini adalah omeprazole, lanzoprazole, esomeparazol, rabeprazole, dll. Untuk mengatasi infeksi bakteri H. pylori, biasanya digunakan obat dari golongan penghambat pompa proton, dikombinasikan dengan antibiotika.B. KONSEP KEPERAWATAN1. Pengkajiana. Aktifitas/IstirahatGejala:Kelemahan, kelelahan.Tanda:Takikardia,takipnea/hiperventilasi(responsterhadap aktivitas).b. SirkulasiGejala:Hipotensi(termasukpostural),takikardia,disritmia(hipovolemia, hipoksemia), kelemahan/nadi perifer lemah, pengisian kapilerlambat/perlahan(vasokontriksi),warnakulit:Pucat,sianosis, terrgantungpaddajumlah kehilangan darah, kelembabankulit/membranemukosa :berkeringat (menunjukkan status syok, nyeri akut, respon psikologik).c. Integritas EgoGejala:Faktorstressakutataukronis(keuangan, keluarga, kerja), perasaan tidak berdaya. Tanda:Tandaansietas,misalnyagelisah,pucat,berkeringat,perhatian menyempit, gemetar, suara gemetar.d. EliminasiGejala:Riwayatperawatandirumahsakitsebelumnyakarena perdarahanGI ataumasalah yang berhubungan dengan GI misalnyalukapeptic/gaster,gastritis,bedah gaster, radiasi area gaster, perubahan pola defekasi/ karakteristik feses. Tanda:Nyeritekanabdomen;distensi,bunyiusus:sering hiperaktifselama perdarahan, hipoaktif setelahperdarahan, karakterfeses:diare,darahwarna gelap,kecoklatan,ataukadang-kadangmerahcerah;berbusa,baubusuk(steatore), konstipasidapatterjadi (perubahan diet, penggunaan antasida), haluaran urine: menurun, pekat.e. Makanan dan cairan Gejala:Anoreksia,mual,muntah (muntah yang memanjang diduga obstruksipilorikbagianluarsehubungandenganluka duodenal), masalah menelan; cegukan, nyeri ulu hati, sendawa bau asam, mual/muntah, tidaktoleranterhadapmakanan, contoh makanan pedas, coklat; diet khusus untuk penyakit ulkus sebelumnya, penurunan berat badan.Tanda:Muntah: Warna kopi gelap atau merah cerah, dengan atau tanpa bekuan darah, membran mukosa kering, penurunan produksi mukosa, turgor kulit buruk (perdarahan kronis), berat jenis urin meningkat.f. NeurosensoriGejala:Rasaberdenyut,pusing/sakitkepalakarenasinar, kelemahan, status mental: tingkat kesadaran dapat terganggu, rentang dari agak cenderung tidur, disorientasi/bingung, sampai pingsan dan koma (tergantung pada volume sirkulasi/oksigenasi).g. Nyeri/kenyamananGejala:Nyeri, digambarkansebagaitajam,dangkal,rasa terbakar, perih; nyeri hebat tiba-tiba dapat disertai perforasi, rasa ketidaknyamanan/distress samar-samar setelah makan banyak dan hilang dengan makan (gastritis akut).

Tanda:Wajahberkerut, berhati-hati pada area yang sakit, pucat, berkeringat, perhatian menyempit.2. Daftar Diagnosa Keperawatana) Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan peradangan mukosa lambung akibat peningkatan atau penurunan HCL.

b) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat.

c) Kekurangan volume cairan berhubungan dengan output cairan yang berlebihan (muntah, pendarahan) dan asupan cairan yang tidak memadai.ASUHAN KEPERAWATAN

DENGAN KELUHAN BAB HITAM1. Pengkajian

A. Data Demografi

Biodata

1. Nama

: -2. Umur

: -3. Jenis Kelamin

: Perempuan4. Agama : -

5. Alamat : -

6. Suku/Bangsa : -

7. Pekerjaan : -

8. Pendidikan : -

9. Status kawin : -

10. Diagnosa Medis : Gastritis B. Riwayat Kesehatan Sekarang

1) Alasan Masuk Rumah Sakit: Klien mengeluh muntah coklatkehitaman . 2) Keluhan Utama : Klien mengeluh BAB hitam.3) Riwayat Keluhan Utama:Klien mengeluh nyeri epigastrium, lemah, pucat, konjungtiva anemis, diaforesis, BAB agak encer, anoreksia sudah 1 hari, bibir kering tremor, klien kencing agak sedikit dan warna pekat.C. Riwayat Kesehatan Yang Lalu: -

D. Riwayat Kesehatan Keluarga: -

E. Pola Kehidupan Sehari-hari: -

F. Keadaan Umum1) Tanda-tanda vital

TD: 100/PP SB: - N

: > 120x/mnt RR: > 30x/mnt1) Kesadaran : -2) GCS

Eye : -

Motorik: -

Verbal: -

3) Pemeriksaan Fisik : Menunjukkan keadaan umum penderita tampak pucat, konjungtiva anemis, nadi lemah dan bibir kering, tremor dan klien kencing agak sedikit dan warna pekat.4) Pemerisaan Penunjang : -Data Fokus

Data SubjektifData Objektif

1. Klien mengeluh muntah berwarna coklat kehitaman.2. Klien mengeluh Nyeri epigastrium.3. Klien mengeluh lemah.4. Klien mengeluh berkeringat dingin (diaforesis).5. Klien mengatakan tidak nafsu makan (anoreksia) sudah 1 hari.6. Klien mengeluh BAB hitam, agak encer.

Klien tampak pucat Konjungtiva anemis.

TD : 100/PP Nadi lemah > 120x/mnt RR > 30x/mnt. Bibir kering Tremor. Kencing agak sedikit dan warna pekat.

Analisa Data

NoDataEtiologiProblem

1.DS :

Klien mengeluh muntah berwarna coklat kehitaman. Klien mengeluh BAB hitam, agak encer.DO : Kencing agak sedikit dan warna pekat. Bibir kering. Tremor.

Infeksi bakteri, obat-obatan, alkohol, kokain, stress

Produksi HCL berlebih

Penurunan pertahanan mukosa sal.cerna

Iritasi/ peradangan mukosa lambung

Penghantaran ransangan dari nervus vagus ke medula oblongata

(pusat muntah)

Mual disertai muntah yang berlebihan

Output cairan yang berlebihan

Devisit volume cairan

Devisit voleme cairan

2.DS :

Klien mengeluh lemah. Klien mengeluh berkeringat dingin (diaforesis)DO :

Klien tampak pucat.

RR > 30x/mnt.Infeksi bakteri, obat-obatan, alkohol, kokain, stress

Produksi HCL berlebih

Penurunan pertahanan mukosa sal.cerna

Iritasi/ peradangan mukosa lambung

Pendarahan pada sal. cerna

Hipovolemik

Resiko gangguan perfusi

Resti gangguan perfusi jaring

3.DS :

Klien mengeluh Nyeri epigastrium.DO :

TD : 100/PP Nadi lemah > 120x/mnt RR > 30x/mnt.

Infeksi bakteri, obat-obatan, alkohol, kokain, stress

Produksi HCL berlebih

Penurunan pertahanan mukosa sal.cerna

Iritasi/ peradangan mukosa lambung

Perasaan tidak nyaman pada area epigastrium

Pelepasan mediator kimia (bradikinin, progstaglandin)

Sensasi nyeri

Nyeri

Gangguan rasa nyaman (nyeri)

4. DS :

Klien mengatakan tidak nafsu makan (anoreksia) sudah 1 hari. Klien mengeluh muntah berwarna coklat kehitaman. Klien mengeluh BAB hitam, agak encer.DO :

Bibir kering.

Infeksi bakteri, obat-obatan, alkohol, kokain, stress

Produksi HCL berlebih

Penurunan pertahanan mukosa sal.cerna

Iritasi/ peradangan mukosa lambung

Pendarahan pada sal. cerna

Hematemesis Melena

Intake nutrisi berkurang

Perubahan Nutrisi Kurang dari kebutuhan tubuh

Perubahan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

2. Daftar Diagnosa Keperawatan

a. Defisit volume cairan b. Resti gangguan perfusi jaringan c. Gangguan rasa nyaman nyeri d. Perubahan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

SKENARIO III

Seorang wanita berusia 17 tahun dibawa ke IGD Rumah Sakit dengan keluhan utama sakit perut di daerah kanan bawah. Rasa sakit ini datang tiba-tiba yang membuat ia terbangun dari tidur tadi malam karena kesakitan. Keluhan utama diatas disertai rasa mual dan beberapa kali muntah. Pasien pasien juga mengeluh mengalami menggigil.1. Klarifikasi Istilah-Istilah Penting Sakit perut , sakit yang dirasakan dimana saja antara dada dan pangkal paha

Mual , adalah sensasi tidak menyenangkan ingin muntah, dan sering berkaitan dan keringat dingin , pucat, air liur, byeri lambung, kontraksi duodenum, dan refluks isi usus halus ke dalam lambung

Muntah, suatu refluks kompleks yang di perantarai oleh pusat muntah di medulla oblongata otak . muntah juga merupakan pengeluaran isi lambung secara eksklusif melalui mulut dengan bantuan kontraksi otot-otot perut .

Menggigil, adalah perasaan dingin disertai dengan getaran tubuh. 2. Kata/Problem kunci Sakit perut di daerah kanan bawah terbangun dari tidur tadi malam karena kesakitan4.Pertanyaan-Pertanyaan Penting

a. Mengapa penderita merasakan sakit perut di daerah kana bawah ?b. Mengapa penderita sering mengalami kesakitan yang datang secara tiba-tibac. Mengapa sakit perut yang dirasakan penderita disertai rasa mual dan beberapa kali muntah ?d. Mengapa penderita mengalami menggigil ?5. Jawaban Pertanyaan

a. Penderita merasakan sakit perut di daerah kana bawah karena penyebab yang paling sering adalah radang dari usus buntuatau Appendicitis, kemudian penyebab lain yang cukup sering adalah infeksi saluran kencing, atau pada wanita patut dicurigai adanya radang saluran indung telur, infeksi usus halus atau usus besar. Untuk membedakan antara usus buntu dengan infeksi saluran kencing yaitu : Pada usus buntu gejala yang menyertai adalah demam, bisa juga disertai rasa mual sampai muntah dan kadang bisa juga disertai diare, biasanya nyeri yang timbul kuat sekali sampai si penderita selalu membungkukkan badannya karena menahan nyeri di bagian perut kanan bawah. Sedangkan pada infeksi saluran kencing biasanya adalah sering kencing, rasa nyeri bila kencing, juga rasa perih pada waktu kencing, juga bisa disertai demam tinggi dan rasa mual muntah juga. Nyeri kolon tampilannya kadang kadang nyeri dapat berkurang sementara oleh defekasi atau flatus.b. Penderita sering mengalami kesakitan yang datang secara tiba-tiba karena rasa sakit yang datang tiba-tiba yang membuat terbangun pada malam hari menunjukkan bahwa nyeri yang dirasakan sangat luar biasa. Kemudian pada malam hari, aktifitas pencernaan lebih aktif daripada siang hari sehingga dapat dikatakan aktifitas usus meningkat, jika hal ini meningkatkan frekuensi gesekan appendix yang meradang dengan benda asing sehingga penderita sering merasa kesakitan.c. Sakit perut yang dirasakan penderita disertai rasa mual dan beberapa kali muntah disebabkan oleh adanya rangsangan parasimpatis yang mendorong terjadinya refluks isi usus dan lambung.d. Penderita mengalami menggigil karena adanya peradangan yang dapat menyebabkan terjadinya demam yang membuat penderita menjadi menggigil. Menggigil merupakan kontraksi otot-otot rangka untuk menghasilkan panas tubuh sebagai kompensasi dari pengeluaran panas tubuh melebihi pemasukan panas6. Tujuan Pembelajaran SelanjutnyaBagaimana mekanisme apendisitis sehingga dapat mengakibatkan peritonitis? 7. Informasi Tambahan Pada dasarnya peritonitis adalah peradangan peritoneum (membrane serosa yang melapisi rongga abdomen dan menutup visera abdomen) merupakan penyulit berbahaya yang dapat terjadi dalam bentuk akut maupun kronik. Keadaan ini biasanya terjadi akibat penyebaran infeksi dari organ abdomen (misal apendisitis, salpingitis), perforasi saluran cerna, atau dari luka tembus abdomen.

Sedangkan mekanisme terjadinya peritonitis diawali dari apendisiti. Pada apendisitis biasanya biasanya disebabkan oleh penyumbatan lumen apendiks oleh hiperplasi folikel limfoid, fekalit, benda asing, striktur karena fibrosis dan neoplasma. Obstruksi tersebut menyebabkan mukus yang diproduksi mukosa mengalami bendungan,makin lama mukus tersebut makin banyak, namun elastisitas dinding apendiks mempunyai keterbatasan sehingga menyebabkan peningkatan tekanan intralumen dan menghambat aliran limfe yang mengakibatkan oedem, diapedesis bakteri, ulserasi mukosa, dan obstruksi vena sehingga udem bertambah kemudian aliran arteri terganggu akan terjadi infark dinding apendiks yang diikuti dengan nekrosis atau ganggren dinding apendiks sehingga menimbulkan perforasi dan akhirnya mengakibatkan peritonitis baik lokal maupun general.8. Klarifikasi InformasiPada dasarnya peritonitis merupakan komplikasi dari apendisitis, dimana pada apendisitis terjadi penyumbatan sehingga menyebabkan obstruksi dan dapat menyebabkan bendungan mucus sehinnga terjadi peningkatan tekanan intra lumen yang dapat mengakibatkan odema. Kerana adanya odema sehingga terjadi perforasi abdominal (perforasi lambung dan duodenum) sehinnga terjadi peradangan pada peritonium yang mengakibatkan peritonits. 9. Analisa Dan Sintesis Informasia. Jelaskan anatomi, fisiologi dan biomedik system digestive !Anatomi, fisiologi dan biomedik system digestive terdiri dari umbai cacing atau apendiks adalah organ tambahan pada usus buntu. Infeksi pada organ ini disebut apendisitis atau radang umbai cacing. Apendisitis yang parah dapat menyebabkan apendiks pecah dan membentuk nanah di dalam rongga abdomen atau peritonitis (infeksi rongga abdomen). Dalam anatomi manusia, umbai cacing atau dalam bahasa Inggris, vermiform appendix (atau hanya appendix) adalah hujung buntu tabung yang menyambung dengan caecum. Umbai cacing terbentuk dari caecum pada tahap embrio. Dalam orang dewasa, Umbai cacing berukuran sekitar 10 cm tetapi bisa bervariasi dari 2 sampai 20 cm. Walaupun lokasi apendiks selalu tetap, lokasi ujung umbai cacing bisa berbeda bisa di retrocaecal atau di pinggang (pelvis) yang jelas tetap terletak di peritoneum. Banyak orang percaya umbai cacing tidak berguna dan organ vestigial (sisihan), sebagian yang lain percaya bahwa apendiks mempunyai fungsi dalam sistem limfatik.b. Jelaskan penyebab terjadinya sakit perut !Penyebab terjadinya sakit perut nyeri perut yang hebat dan mendadak kadang merupakan gejala yang sering membawa pasien datang ke unit gawat darurat dan merupakan keluhan utama yang paling sering ditemukan pada pasien dengan kasus pembedahan pada gangguan perut, Dalam kondisi tertentu dan jarang nyeri perut yang menyebabkan dapat menyebabkan komplikasi yang serius bahkan hingga kematian jika diagnosis dan terapi yang tepat terlambat diberikan. Nyeri perut dapat berupa nyeri visceral maupun nyeri somatik, dan dapat berasal dari berbagai proses pada berbagai organ di rongga perut atau diluar rongga perut, misalnya dirongga dada. Para klinisi sebaiknya telah memahami patofisiologi dan tanda-tanda khas penyebab akut abdomen. Lokasi, karakteristik, derajat nyeri dan ada atau tidaknya gejala-gejala sistemik dapat membantu dalam membedakan penyebab-penyebab akut abdomen yang membutuhkan pembedahan segera dengan kondisi medis biasa. Sifat, derajat, dan lamanya nyeri akan sangat membantu dalam mencari penyebab utama akut abdomen. Nyeri superfisial, tajam dan menetap biasanya terjadi pada iritasi peritoneal akibat perforasi ulkus atau ruptur appendiks, ovarian abses atau kehamilan ektopik. Nyeri kolik terjadi akibat adanya kontraksi intermiten otot polos, seperti kolik ureter, dengan ciri khas adanya interval bebas nyeri. Tetapi istilah kolik bilier sebenarnya tidak sesuai dengan pengertian nyeri kolik karena kandung empedu dan ductus biliaris tidak memiliki gerakan peristalsis seperti pada usus atau ureter. Nyeri kolik biasanya dapat reda dengan analgetik biasa. Sedangkan nyeri strangulata akibat nyeri iskemia pada strangulasi usus atau trombosis vena mesenterik biasanya hanya sedikit mereda meskipun dengan analgetik narkotik. Faktor-faktor yang memicu atau meredakan nyeri penting untuk diketahui. Pada nyeri abdomen akibat peritonitis, terutama jika mengenai organ-organ pada abdomen bagian atas, nyeri dapat dipicu akibat gerakan atau nafas yang dalam.c. Sebutkan penyakit-penyakit yang dapat menyebabkan sakit perut!

Penyakit-penyakit yang dapat menyebabkan sakit perut antara lain :

Saluran Cerna : Nyeri abdomen nonspesifik, Appendicitis, Obstruksi usus halus dan kolon, Perforasi pada peptic ulser, Hernia inkarserata, Perforasi usus atau Diverticulitis

Hati, Limpa dan empedu: Akut kolesistisis, Akut kholangitis, Abses hepar, Hepatitis akut, Limpa yang trauma atau rusak

Pancreas: Akut pancreatitis

Saluran Kemih: Kolik ginjal, kut pyelonefritis

Ginekologi: Akut salpingitis, Kehamilan ektopik yang ruptur

Pembuluh darah: Acute ischemic colitis, Mesenteric thrombosis

Peritoneum: Abses intra abdominal, Peritonitis tuberkulosis

d. Jelaskan patofisiologi terjadinya sakit perut!Patofisiologi terjadinya sakit perut antara lain: Inflamasi Peritoneum ParietalisNyeri akibat inflamasi peritoneum parietalis menetap dan bersifat aching. Nyeri berlokasi di daerah inflamasi.Tempat peralihan nyeri dapat ditunjuk dengan tepat, karena nyeri ditransmisikan melalui saraf somatik yang mempersarafi peritoneum parietalis. Intensitas nyeri tergantung dari tipe dan jumlah material yang memapari permukaan peritoneal pada periode tersebut. Sebagai contoh, pelepasan tiba-tiba asam lambung steril dalam jumlah kecil ke kavitas peritoneum menyebabkan nyeri yang lebih hebat daripada feses netral terkontaminasi dalam jumlah yang sama. Cairan pankreas yang mengandung enzim aktif menyebabkan nyeri dan inflamasi yang lebih berat dibandingkan dengan empedu steril (tidak mengandung enzim poten) dalam jumlah yang sama. Darah dan urine seringkali begitu lumat sehingga tidak terdeteksi pada paparan peritoneum yang tidak mendadak dan tidak masif. Pada kasus kontaminasi bakteri, seperti pada penyakit inflamasi panggul, nyeri seringkali berintensitas rendah pada awal penyakit, sampai terjadi multiplikasi bakteri yang menyebabkan perluasan substansi iritan. Sejauh mana peritoneum terpapar meterial iritan merupakan hal yang penting. Perforasi ulkus peptikum mungkin disertai dengan gambaran klinis yang sepenuhnya berbeda, tergantung hanya pada kecepatan cairan gaster memasuki kavitas periteneum. Nyeri akibat inflamasi peritoneum bervariasi, diperberat oleh tekanan atau perubahan ketegangan dari peritoneum, yang dapat ditimbulkan dengan palpasi atau gerakan, seperti batuk atau bersin. Pasien dengan peritonitis akan berbaring diam di tempat tidur, memilih untuk menghindari gerakan. Hal ini kontras dengan penderita kolik, yang tak henti-henti menggeliat kesakitan.Karakteristik lain dari iritasi peritoneum adalah spasme akibat refleks tonus dari otot-otot abdomen, baik terlokalisir maupun melibatkan segmen tubuh. Intensitas dari spasme tonus otot tergantung dari lokasi proses inflamasi, tingkat perkembangan, dan integritas sisterm saraf. Pada perforasi appendiks retrosekal atau perforasi ulkus ke dalam kantung peritoneum, spasme terjadi minimal atau tidak ada sama sekali, karena adanya efek protektif