pola a suh orang tua dalam fenomen a pernikahan usia ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. skripsi...

210
POLA A REMAJA ASUH ORA A DI DESA JU UN ANG TUA A PLANJAN G Diajukan K Universita Memen Gun S M URUSAN P FAKU NIVERSITA DALAM F N KECAM GUNUNGK SKRIP Kepada Fak as Negeri Y nuhi Sebagia na Mempero Sarjana Pen Oleh Monica Far 11413241 PENDIDIK ULTAS ILM AS NEGER 2016 FENOMEN MATAN SA KIDUL PSI kultas Ilmu S Yogyakarta u an Persyarat oleh Gelar didikan h ra Diba 1040 KAN SOSIO MU SOSIA RI YOGYA 6 NA PERNIK APTOSARI Sosial untuk tan OLOGI AL AKARTA KAHAN U I KABUPA SIA ATEN

Upload: doanminh

Post on 05-Feb-2018

229 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

POLA AREMAJA

ASUH ORAA DI DESA

JU

UN

ANG TUA A PLANJAN

G

Diajukan KUniversita

MemenGun

S

M

URUSAN P

FAKU

NIVERSITA

DALAM FN KECAMGUNUNGK

SKRIP

Kepada Fakas Negeri Y

nuhi Sebagiana MemperoSarjana Pen

Oleh

Monica Far11413241

PENDIDIK

ULTAS ILM

AS NEGER

2016

FENOMENMATAN SAKIDUL

PSI

kultas Ilmu SYogyakarta uan Persyaratoleh Gelardidikan

h

ra Diba 1040

KAN SOSIO

MU SOSIA

RI YOGYA

6

NA PERNIKAPTOSARI

Sosial untuk tan

OLOGI

AL

AKARTA

KAHAN UI KABUPA

SIA ATEN

Page 2: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

POLA AREMAJA

ASUH ORAA DI DESA

JU

UN

ANG TUA A PLANJAN

G

Diajukan KUniversita

MemenGun

S

M

URUSAN P

FAKU

NIVERSITA

DALAM FN KECAMGUNUNGK

SKRIP

Kepada Fakas Negeri Y

nuhi Sebagiana MemperoSarjana Pen

Oleh

Monica Far11413241

PENDIDIK

ULTAS ILM

AS NEGER

2016

FENOMENMATAN SAKIDUL

PSI

kultas Ilmu SYogyakarta uan Persyaratoleh Gelardidikan

h

ra Diba 1040

KAN SOSIO

MU SOSIA

RI YOGYA

6

NA PERNIKAPTOSARI

Sosial untuk tan

OLOGI

AL

AKARTA

KAHAN UI KABUPA

SIA ATEN

Page 3: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

 

ii 

Page 4: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

 iii 

Page 5: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

 iv 

Page 6: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

v  

MOTTO

Do the best and pray, God will take care of the rest.

(Anonim)

Keberhasilan adalah kemapuan untuk melewati dan mengatasi dari suatu

kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat.

(Winston Chuchil)

Always be yourself, no matter what they say and never be anyone else even if

they look better than you.

(Anonim)

Page 7: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

vi  

PERSEMBAHAN

Yang paling utama, puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah

memberikan kesabaran, kemampuan, kesehatan dan kekuatan dalam

menyelesaikan skripsi ini sehingga saya mampu mempersembahkan skripsi

ini kepada:

Bapak dan Mamah, yang selalu mendoakan, menyemangati,

memotivasi dan menasihati sehingga skripsi ini mampu

terselesaikan.

Ku bingkiskan skripsi ini untuk adik saya tercinta, yang menjadi

pendorong saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

Supadi’s Family dan Suma’s Family, yang telah banyak memberi

dukungan dan doa.

Page 8: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

vii  

POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA REMAJA DI DESA PLANJAN KECAMATAN SAPTOSARI KABUPATEN

GUNUNGKIDUL

Oleh: Monica Farra Diba NIM. 11413241040

ABSTRAK

Desa Planjan merupakan desa dengan tingkat pernikahan usia remaja yang

cukup tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kenakalan remaja dan putus sekolah membuat banyak remaja di desa Planjan menikah diusia remaja. kontrol sosial yang lemah serta sosialisasi yang tidak sempurna dari orang tua menyebabkan terjadinya pernikahan usia remaja. Oleh karena itu, pola asuh orang tua dapat menjadi penyebab fenomena pernikahan usia remaja di Desa Planjan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan munculnya fenomena pernikahan usia remaja di desa Planjan, serta untuk mengetahui pola asuh orang tua di Desa Planjan yang menyebabkan anak menikah diusia remaja.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Peneliti menjelaskan secara deskriptif tentang hasil penelitian yang dilakukan. Subjek penelitian ditentukan dengan teknik purposive sampling, yaitu anak yang menikah diusia remaja, orang tua dengan anak yang menikah diusia remaja serta pihak terkait lainnya. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Teknik validitas data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber. Teknik analisis data menggunakan analisis data kualitatif dengan model interaktif Miles dan Huberman, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukan bahwa pernikahan usia remaja yang terjadi di desa Planjan disebabkan karena beberapa faktor, yaitu keinginan sendiri, adat istiadat, faktor pendidikan, faktor ekonomi dan faktor orang tua. Pola asuh yang ditemukan dalam penelitian ini adalah pola asuh demokratis dan permisif. Pola asuh yang paling dominan diterapkan orang tua di Desa Planjan adalah pola asuh permisif. Pola asuh permisif mendorong terjadinya pernikahan usia remaja karena lemahnya kontrol sosial orang tua dan sosialisasi yang tidak sempurna dalam keluarga.

Kata kunci: Pola Asuh, Pernikahan Usia Remaja, Fenomena Pernikahan Usia Remaja.

Page 9: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

viii  

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas

segala berkat dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan

skripsi dengan judul “Pola Asuh Orang Tua dalam Fenomena Pernikahan

Usia Remaja di Desa Planjan Kecamatan Saptosari Kabupaten

Gunungkidul”. Penyusunan Tugas Akhir Skripsi ini merupakan persyaratan yang

harus dipenuhi untuk mendapatkan gelar sarjana strata-1 pada program studi

Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta.

Selama penyusunan Tugas Akhir Skripsi ini, penulis telah dibantu oleh berbagai

pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA. Rektor Universitas Negeri

Yogyakarta.

2. Prof. Dr. Ajat Sudrajat, M.Ag, Dekan Fakultas Ilmu Sosial.

3. Bapak Grendi Hendrastomo, MA., MM. Ketua Jurusan Sosiologi Fakultas

Ilmu Sosial.

4. Ibu Puji Lestari, M.Hum., selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan

sabar membimbing, memberi arahan serta memberi masukan-masukan

kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

5. Ibu Poerwanti Hadi Pratiwi, M.Si., selaku penguji utama serta

pembimbing akademik yang telah memberikan masukan serta arahan

dalam penyusunan skripsi serta bimbingannya selama proses perkuliahan.

Page 10: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

ix  

6. Ibu Nur Hidayah, M.Si., selaku ketua penguji, terimakasih atas

bimbingannya selama proses perkuliahan berlangsung.

7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri

Yogyakarta, yang telah membagi ilmu, pengalaman serta wawasan selama

penulis mengikuti kegiatan perkuliahan pada setiap mata kuliah program

studi Pendidikan Sosiologi.

8. Seluruh staf dan karyawan Universitas Negeri Yogyakarta yang baik

secara langsung maupun tidak langsung telah membantu kelancaran

penulisan skripsi ini.

9. Jajaran pemerintahan Desa Planjan yang telah memberikan izin penelitian

dan membantu memberikan informasi yang dibutuhkan peneliti.

10. Seluruh informan dan masyarakat Desa Planjan yang telah berkenan

membantu peneliti dalam pengumpulan data dan informasi.

11. Bapak dan mamah (Bapak Muhammad Nurdin dan Ibu Sukarti) serta

adikku Muhammad Fahad Al-Fazali yang selalu memberikan dukungan,

doa, pengorbanan dan kasih sayang.

12. Suma´s and Supadi´s Family, atas dukungan dan bantuannya selama

penyusunan skripsi.

13. Sahabat Rumah Kita (Vinny, Icha, Anty, Okty, Bara, Yogo, Arip dan

Aidin) yang selalu memberikan dorongan dan motivasi selama

penyusunan skripsi ini.

14. Arililia Susanti, yang selalu memberikan dorongan, dukungan, motivasi

serta bantuan dalam proses penyusunan skripsi ini.

Page 11: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

x  

15. Rekan-rekan Pendidikan Sosiologi 2011 Universitas Negeri Yogyakarta.

Terimakasih untuk segalanya, segala kasih, pengalaman, pembelajaran,

kekeluargaan, dan kebersamaan.

16. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang telah

membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyampaikan banyak terima kasih dan penghargaan yang sebesar-

besarnya kepada semua pihak yang telah membantu sehingga proses pembuatan

Tugas Akhir Skripsi berjalan dengan lancar. Kritik dan saran yang membangun

sangat penulis harapkan. Harapan penulis, skripsi ini dapat memberikan manfaat

yang sebesar-besarnya bagi pembaca dan semua pihak yang membutuhkan.

Yogyakarta, 7 Januari 2016

Penulis,

Monica Farra Diba

Page 12: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

xi  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

PERSETUJUAN ................................................................................................ ii

PERNYATAAN ................................................................................................. iii

PENGESAHAN ................................................................................................. iv

MOTTO ............................................................................................................. v

PERSEMBAHAN .............................................................................................. vi

ABSTRAK ......................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi

DAFTAR BAGAN ............................................................................................. xiv

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................ 6

C. Batasan Masalah ..................................................................................... 6

D. Rumusan Masalah ................................................................................... 7

E. Tujuan Penelitian .................................................................................... 7

F. Manfaat Penelitian .................................................................................. 7

Page 13: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

xii  

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

A. Kajian Pustaka ......................................................................................... 10

1. Keluarga ............................................................................................ 10

2. Pola Asuh .......................................................................................... 16

3. Remaja .............................................................................................. 25

4. Pernikahan Usia Remaja ................................................................... 28

5. Fenomena Pernikahan Usia Remaja.................................................. 34

B. Kerangka Teori........................................................................................ 37

C. Penelitian Relevan ................................................................................... 39

D. Kerangka Pikir ........................................................................................ 40

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian ..................................................................................... 42

B. Waktu Penelitian ..................................................................................... 42

C. Subyek Penelitian .................................................................................... 42

D. Bentuk Penelitian .................................................................................... 42

E. Sumber Data ............................................................................................ 43

F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 44

G. Teknik Sampling ..................................................................................... 46

H. Validitas Data .......................................................................................... 47

I. Instrumen Penelitian ............................................................................... 47

J. Teknik Analisis Data ............................................................................... 49

Page 14: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

xiii  

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Wilayah Penelitian .................................................................. 52

1. Letak dan Luas Wilayah.................................................................... 52

2. Keadaan Penduduk ............................................................................ 54

B. Deskripsi Informan ................................................................................. 58

C. Pembahasan dan Analisis ........................................................................ 63

1. Fenomena Pernikahan Usia Remaja di Desa Planjan Kecamatan

Saptosari Kabupaten Gunungkidul ................................................... 63

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Pernikahan Usia

Remaja .............................................................................................. 71

3. Pola Asuh Orang Tua pada Fenomena Pernikahan Usia Remaja ..... 79

D. Pokok Temuan ........................................................................................ 99

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................................. 100

B. Saran ........................................................................................................ 102

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 103

Page 15: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

xiv  

DAFTAR BAGAN

Bagan 1. Kerangka pikir ..................................................................................... 41

Bagan 2. Model Analisis Data Interaktif Miles dan Huberman .......................... 51

Page 16: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

xv  

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ..................................... 54

Tabel 2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia ..................................................... 55

Tabel 3. Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Planjan...................................... 56

Tabel 4. Mata Pencaharian Masyarakat Desa Planjan ........................................ 57

Tabel 5. Profil Informan Penelitian ..................................................................... 62

Page 17: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

xvi  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Pedoman Observasi

Lampiran 2. Pedoman Wawancara

Lampiran 3. Hasil Observasi

Lampiran 4. Kode Hasil Wawancara

Lampiran 5. Transkrip Hasil Wawancara

Lampiran 6. Peta Wilayah

Lampiran 7. Dokumentsi Penelitian

Lampiran 8. Surat Izin Penelitian

Page 18: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

1  

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Remaja adalah periode perkembangan individu mengalami perubahan

dari anak-anak menuju masa dewasa, biasanya antara usia 13-20 tahun

(Hurlock, 2011). Masa remaja dikenal sebagai masa yang penuh kesukaran.

Bukan saja kesukaran bagi individu, tetapi juga bagi orang tuanya, bahkan

pada masyarakat dan juga pada aparat keamanan. Masa transisi ini seringkali

menyebabkan remaja berada pada situasi yang membingungkan, disatu pihak

ia masih kanak-kanak dan dilain pihak ia dituntut untuk bertingkah laku

seperti orang dewasa (Purwanto, 2006).

Masa remaja tidak bisa dilepaskan dari beragam permasalah sosial

didalamnya. Salah satu masalah yang sedang marak terjadi dikalangan remaja

adalah pernikahan usia remaja. Pernikahan usia remaja merupakan

permasalahan yang sulit untuk diatasi di Indonesia. Indonesia sebagai negara

berkembang, memiliki beragam permasalahan mulai dari permasalahan

ekonomi, kesehatan, politik, kependudukan hingga masalah bidang

pendidikan. Masalah pada generasi muda di negara ini juga sudah sangat

mengkhawatirkan, salah satunya adalah masalah pernikahan usia remaja.

Pernikahan usia remaja merupakan pernikahan yang dilakukan pada

rentang usia 13 hingga 21 tahun. Ketika menginjak usia tersebut persiapan

fisik, persiapan mental dan persiapan finansial mereka belum maksimal dan

cenderung dipaksakan. Menurut Undang-undang Perkawinan Nomer 1 Tahun

Page 19: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

2  

1974 usia minimal menikah bagi perempuan adalah 16 tahun sedangkan usia

minimal menikah untuk laki-laki adalah 19 tahun.

Pernikahan usia remaja bukan hanya terjadi di daerah-daerah yang

tradisional atau masih memegang adat istiadatnya, namun saat ini juga banyak

terjadi didaerah perkotaan. Pernikahan usia remaja ini mengalami peningkatan

yang signifikan disejumlah daerah selama beberapa tahun terakhir. Salah

satunya di daerah Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Berdasarkan data hasil Susenas Tahun 2009 dan 2010 dari Badan Pusat

Statistik Provinsi DIY, Kabupaten Gunungkidul tercatat sebagai daerah di

Yogyakarta dengan jumlah kasus pernikahan dini terbanyak dan terus

mengalami peningkatan. Pada tahun 2009 perempuan yang menikah usia

dibawah 16 tahun di Daerah Istimewa Yogyakarta sekitar 8,74% dengan

prosentase terbesar di Kabupaten Gunungkidul (15,40%) diikuti oleh

Kabupaten Sleman (7,49%). Prosentase tersebut meningkat pada tahun 2010

menjadi 10,81% dengan prosentase terbesar di Kabupaten Gunungkidul

(16,24%), diikuti oleh Kabupaten Kulonprogo (10,81%) dan Kabupaten

Sleman (9,12%).

Terdapat banyak faktor yang melatarbelakangi terjadinya fenomena

pernikahan diusia remaja misalnya faktor rendahnya perekonomian di suatu

daerah, rendahnya tingkat pendidikan, kenakalan remaja, adat istiadat dan

sebagainya. Endah Kusumawati (2009) dalam skripsinya yang berjudul

“Faktor dan Dampak Perkawinan Usia Remaja di Desa Nogotirto Kecamatan

Gamping Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta”

Page 20: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

3  

menjelaskan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya

pernikahan usia remaja, antara lain: terjadinya kehamilan sebelum menikah

dan untuk menghindari fitnah atau gunjingan masyarakat terkait hubungan

pacaran yang dilakukan.

Faktor “pacaran” yang menjurus pada “pergaulan bebas” dikalangan

remaja marak terjadi di wilayah Kabupaten Gunungkidul. Faktor tersebut

membuat banyak remaja di Gunungkidul menikah pada usia muda. Dari data

pemerintah Kabupaten Gunungkidul tercatat pada tahun 2010 terdapat 113

pemohon dispensasi nikah, tahun 2011 meningkat menjadi 145 pemohon,

tahun 2012 meningkat juga menjadi 172 pemohon, sedangkan pada tahun

2013 terdapat 161 pemohon dispensasi nikah (Awalani, 2015). Tahun 2014

terdapat 146 pemohon dispensasi nikah dan hingga Februari 2015 telah

terdapat 15 pemohon (Gun, 2015). Pernikahan usia remaja yang terjadi di

Gunungkidul memang tidak dapat dilepaskan dari perilaku kenakalan remaja

yang terjadi di wilayah tersebut. Pernikahan usia remaja ini terjadi karena

remaja sangat rentan terhadap perilaku seksual.

Pernikahan remaja yang terjadi di Gunungkidul juga disebabkan

karena banyaknya anak-anak yang putus sekolah. Hingga tahun 2015, angka

putus sekolah di Gunungkidul masih cukup tinggi. Untuk wilayah Kecamatan

Saptosari, masih banyak anak yang tidak melaksanakan wajib belajar 12

tahun. Berdasarkan data Badan Pusat Statistika (BPS) kabupaten Gunungkidul

tahun 2014, kurang dari 50% lulusan SMP (Sekolah Menengah Pertama) di

Saptosari yang melanjutkan studi ke SMA (Sekolah Menengah Atas).

Page 21: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

4  

Kenakalan remaja seperti perilaku seks diluar pernikahan yang

menyebabkan kehamilan pranikah dan fenomena putus sekolah yang terjadi di

Kabupaten Gunungkidul banyak disebabkan oleh faktor keluarga. Sosialisasi

yang tidak sempurna serta kontrol sosial orang tua yang lemah menyebabkan

anak melakukan beragam kenakalan remaja. Keluarga merupakan kelompok

sosial pertama dalam kehidupan manusia, dimana individu pertama kali

belajar mengenal dan berinteraksi dengan kelompoknya, maka orang tua

sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan seorang anak. Di dalam

keluarga anak untuk pertama kalinya mulai mengenal aturan-aturan, norma,

nilai yang mengatur hubungan atau interaksi antar anggota keluarga yang satu

dengan yang lainnya, terutama hubungan orang tua dan anak. Bentuk pola

asuh yang diterapkan orang tua terhadap anaknya memegang peranan utama,

sehingga dapat membentuk kepribadian anak yang baik dan patuh.

Pola asuh orang tua merupakan pola perilaku yang diterapkan pada

anak bersifat relatif konsisten dari waktu ke waktu. Pola perilaku ini dirasakan

oleh anak, dari segi negatif maupun positif. Pola asuh yang ditanamkan tiap

keluarga berbeda, hal ini tergantung pandangan dari tiap orang tua (Petranto,

2006). Menurut Hurlock terdapat 3 macam pola asuh yang diterapkan oleh

orang tua, yaitu: pola asuh otoriter, pola asuh demokratis dan pola asuh

permisif.

Pola asuh otoriter adalah pola asuh yang cenderung menetapkan

standar yang mutlak harus dituruti, biasanya disertai dengan ancaman-

ancaman. Pola asuh ini menekan pada pengawasan orang tua atau kontrol

Page 22: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

5  

yang ditunjukkan pada anak untuk mendapatkan kepatuhan dan ketaatan.

Dengan demikian, orang tua yang otoriter sangat berkuasa terhadap anak,

memegang kekuasaan tertinggi serta mengharuskan anak patuh pada perintah-

perintahnya. Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memperioritaskan

kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka. Orang

tua dengan pola asuh ini bersikap rasional, selalu mendasari tindakannya pada

rasio atau pemikiran-pemikiran. Orang tua yang demokratis memandang sama

kewajiban hak orang tua dan anak, bersikap rasional dan selalu mendasari

tindakannya pada rasio pemikiran. Pola asuh keluarga permisif (permissive)

tidak memberikan struktur dan batasan-batasan yang tepat bagi anak-anak

mereka. Pola asuh permissive merupakan bentuk pengasuhan dimana orang

tua memberikan kebebasan sebanyak mungkin pada anak untuk mengatur

dirinya. Anak tidak dituntut untuk bertanggung jawab dan tidak banyak

dikontrol oleh orang tua.

Penelitian ini dilakukan untuk menggali lebih jauh terkait faktor-faktor

penyebab terjadinya pernikahan usia remaja di Desa Planjan Kecamatan

Saptosari Kabupaten Gunungkidul, serta menelusuri lebih dalam bagaimana

penerapan pola asuh orang tua di wilayah tersebut, sehingga dapat

meyebabkan anak-anak mereka menikah diusia remaja. Adapun judul

penelitian ini adalah “Pola Asuh Orang Tua Dalam Fenomena Pernikahan

Usia Remaja di Desa Planjan Kecamatan Saptosari Kabupaten Gunungkidul”.

Page 23: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

6  

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan paparan latar belakang masalah, maka diperoleh beberapa

permasalahan yang dapat diidentifikasi, antara lain:

1. Tingginya angka pernikahan usia remaja di Desa Planjan Kecamatan

Saptosari Kabupaten Gunungkidul.

2. Pernikahan usia remaja di Desa Planjan Kecamatan Saptosari Kabupaten

Gunungkidul terjadi karena faktor kenakalan remaja dan putus sekolah.

3. Kenakalan remaja dan kehamilan pranikah dipengaruhi oleh kontrol sosial

serta pola asuh orang tua.

4. Pola asuh orang tua mempengaruhi anak untuk melakukan pernikahan usia

remaja.

5. Terdapat remaja yang menikah karena terdorong oleh lingkungan keluarga

yang banyak menikah diusia remaja.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan pada identifikasi masalah diatas, maka peneliti perlu

membatasi masalah yang dikaji, pembatasan ini dilakukan agar penelitian

yang dilakukan dapat memiliki fokus yang jelas dan terarah. Penelitian ini

lebih memfokuskan pada “Pola Asuh Orang Tua dalam Fenomena Pernikahan

Usia Remaja Di Desa Planjan Kecamatan Saptosari Kabupaten Gunungkidul”.

Page 24: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

7  

D. Rumusan Masalah

1. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya pernikahan usia

remaja di Desa Planjan Kecamatan Saptosari Kabupaten Gunungkidul?

2. Bagaimana pola asuh orang tua di Desa Planjan Kecamatan Saptosari

Kabupaten Gunungkidul yang menyebabkan anak melakukan pernikahan

diusia remaja?

E. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya

pernikahan usia remaja di Desa Planjan Kecamatan Saptosari Kabupaten

Gunungkidul.

2. Mengetahui pola asuh orang tua di Desa Planjan Kecamatan Saptosari

Kabupaten Gunungkidul yang menyebabkan anak melakukan pernikahan

diusia remaja.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teroritis

a. Untuk menambah referensi dalam penerapan konsep sosiologi

keluarga, khususnya mengenai pola asuh orang tua.

b. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

mengenai pola asuh keluarga dalam fenomena pernikahan usia remaja

di Desa Planjan Kecamatan Saptosari Kabupaten Gunungkidul.

Page 25: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

8  

c. Sebagai bahan acuan atau referensi bagi penelitan sejenis yang

dilakukan pada waktu yang akan datang.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

1) Penelitian ini dilaksanakan untuk menyelesaikan studi dan

mendapatkan gelar sarjana (S1) pada program studi Pendidikan

Sosiologi FIS UNY.

2) Menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti mengaplikasikan

ilmu pengetahuan yang didapat selama perkuliahan ke dalam karya

nyata.

3) Penelitian ini dapat dijadikan tolak ukur peneliti dalam

menganalisis pola asuh orang tua dalam fenomena pernikahan usia

remaja di Desa Planjan Kecamatan Saptosari Kabupaten

Gunungkidul.

b. Bagi Universitas Negeri Yogyakarta

Hasil penelitian ini dihaharapkan dapat menambah koleksi

bacaan dan menjadi acuan dalam meningkatkan wawasan serta dapat

digunakan sebagai referensi untuk penelitian sejenis.

c. Bagi Masyarakat

1) Bagi orang tua

Sebagai informasi dalam membimbing dan mengarahkan

anak-anaknya untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.

Page 26: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

9  

2) Bagi remaja

Dapat memberi masukan agar dapat mengembangkan sikap

sosial positif dengan meningkatkan komunikasi dalam keluarga.

Page 27: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

10  

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Keluarga

Keluarga merupakan kelompok primer terpenting dalam

masyarakat. Secara historis keluarga terbentuk paling tidak dari satuan

yang merupakan organisasi terbatas, dan mempunyai ukuran yang

minimum, terutama pihak-pihak yang pada awalnya mengadakan suatu

ikatan (Khairuddin, 2008: 4). Keluarga didefinisikan sebagai sekumpulan

orang yang tinggal dalam satu rumah yang masih mempunyai hubungan

kekerabatan/hubungan darah karena perkawinan, kelahiran, adopsi dan

lain sebagainya. Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak yang

belum menikah disebut keluarga batih/keluarga inti (Soekanto, 2004: 23)

Keluarga pada dasarnya merupakan suatu kelompok yang

terbentuk dari suatu hubungan seks yang tetap, untuk menyelenggarakan

hal-hal yang berkenaan dengan keorangtuaan dan pemeliharaan anak.

Mac Iver dan Page (dalam Khairuddin, 2008: 6) menggolongkan ciri-ciri

keluarga, sebagai berikut:

a. Ciri-ciri Umum

Ciri-ciri umum keluarga antara lain seperti yang dikemukakan

oleh Mac Iver and Page, yaitu :

1) Keluarga merupakan hubungan perkawinan.

Page 28: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

11  

2) Berbentuk perkawinan atau susunan kelembagaan yang berkenaan

dengan hubungan perkawinan yang sengaja dibentuk dan

dipelihara.

3) Suatu sistem tata nama, termasuk bentuk perhitungan garis

keturunan.

4) Ketentuan-ketentuan ekonomi yang dibentuk oleh anggota-

anggota kelompok yang mempunyai ketentuan khusus terhadap

kebutuhan-kebutuhan ekonomi yang berkaitan dengan

kemampuan untuk mempunyai keturunan dan membesarkan anak.

5) Merupakan tempat tinggal bersama, rumah atau rumah tangga

yang walau bagaimanapun, tidak mungkin menjadi terpisah

terhadap kelompok keluarga.

b. Ciri-ciri Khusus

Organisasi keluarga ini dalam beberapa hal tidaklah sama

dengan asosiasi lainnya, di samping memiliki ciri-ciri umum sebagai

suatu organisasi lazimnya, keluarga juga memiliki ciri-ciri khusus

sebagai berikut:

1) Kebersamaan

Keluarga merupakan bentuk yang hampir paling universal

di antara bentuk-bentuk organisasi sosial lainnya.

2) Dasar-dasar emosional

Hal ini didasarkan pada suatu kompleks dorongan-

dorongan yang sangat mendalam dari sifat organis kita, seperti

Page 29: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

12  

perkawinan, menjadi ayah, kesetiaan akan material, dan perhatian

orang tua.

3) Pengaruh perkembangan

Hal ini merupakan lingkungan kemasyarakatan yang paling

awal dari semua bentuk kehidupan yang lebih tinggi, termasuk

manusia, dan pengaruh perkembangan yang paling besar dalam

kesadaran hidup yang mana merupakan sumbernya.

4) Ukuran yang terbatas

Keluarga merupakan kelompok yang terbatas ukurannya,

yang dibatasi oleh kondisi-kondisi biologis yang tidak dapat lebih

tanpa kehilangan identitasnya.

5) Posisi inti dalam struktur sosial

Keluarga merupakan inti dari organisasi sosial lainnya.

Kerap di dalam masyarakat yang masih sederhana, maupun dalam

masyarakat yang lebih maju, yang mempunyai tipe masyarakat

patriarkal, struktur sosial secara keseluruhan dibentuk dari satuan-

satuan keluarga.

6) Tanggung jawab anggota

Keluarga memiliki tuntutan-tuntutan yang lebih besar dan

kontinyu daripada yang biasa dilakukan oleh asosiasi lainnya.

Pada masa krisis manusia mungkin bekerja, berperang dan mati

Page 30: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

13  

demi negara mereka. Tetapi mereka harus membanting tulang

sepanjang hidupnya demi keluarga mereka.

7) Aturan kemasyarakatan

Hal ini khususnya terjaga dengan adanya hal-hal yang tabu

di dalam masyarakat dan aturan-aturan sah yang dengan kaku

menentukan kondisi-kondisinya.

8) Sifat kekekalan dan kesementaraannya

Sebagai institusi, keluarga merupakan sesuatu yang

demikian permanen dan universal, dan sebagai asosiasi merupakan

organisasi yang paling bersifat sementara dan yang paling mudah

berubah dari seluruh organisasi-organisasi penting lainnya dalam

masyarakat (dikutip dari Khairuddin, 2008: 7-10)

Keluarga merupakan lembaga yang khas sehingga

menjadikan fungsi keluarga tidak dapat digantikan oleh lembaga

sosial lainnya. Secara sosiologis, keluarga mempunyai fungsi

sebagai berikut :

1) Fungsi Biologis

Bagi pasangan suami istri, fungsi ini untuk memenuhi

kebutuhan seksual dan mendapatkan keturunan. Fungsi ini

memberi kesempatan hidup bagi setiap anggotanya. Keluarga

disini menjadi tempat untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti

pangan, sandang, dan papan dengan syarat-syarat tertentu.

Page 31: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

14  

2) Fungsi Pendidikan

Fungsi pendidikan mengharuskan setiap orang tua untuk

mengkondisikan kehidupan keluarga menjadi situasi

pendidikan, sehingga terdapat proses saling belajar di antara

anggota keluarga. Dalam situasi ini orang tua menjadi

pemegang peran utama dalam proses pembelajaran anak-

anaknya, terutama di kala mereka belum dewasa. Kegiatannya

antara lain melalui asuhan, bimbingan, dan teladan.

3) Fungsi Beragama

Fungsi beragama berkaitan dengan kewajiban orang tua

untuk mengenalkan, membimbing, memberi teladan dan

melibatkan anak serta anggota keluarga lainnya mengenai

kaidah-kaidah agama dan perilaku keagamaan. Fungsi ini

mengharuskan orang tua, sebagai seorang tokoh inti dan panutan

dalam keluarga, untuk menciptakan iklim keagamaan dalam

kehidupan keluarganya.

4) Fungsi Perlindungan

Fungsi perlindungan dalam keluarga ialah untuk

menjaga dan memelihara anak dan anggota keluarga lainnya

dari tindakan negatif yang mungkin timbul. Baik dari dalam

maupun dari luar kehidupan keluarga.

Page 32: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

15  

5) Fungsi Sosialisasi Anak

Fungsi sosialisasi berkaitan dengan mempersiapkan anak

untuk menjadi anggota masyarakat yang baik. Dalam

melaksanakan fungsi ini, keluarga berperan sebagai penghubung

antara kehidupan anak dengan kehidupan sosial dan norma-

norma sosial, sehingga kehidupan di sekitarnya dapat

dimengerti oleh anak, sehingga pada gilirannya anak berpikir

dan berbuat positif di dalam dan terhadap lingkungannya.

6) Fungsi Kasih Sayang

Keluarga harus dapat menjalankan tugasnya menjadi

lembaga interaksi dalam ikatan batin yang kuat antara

anggotanya, sesuai dengan status dan peranan sosial masing-

masing dalam kehidupan keluarga itu. Ikatan batin yang dalam

dan kuat ini, harus dapat dirasakan oleh setiap anggota keluarga

sebagai bentuk kasih sayang. Dalam suasana yang penuh

kerukunan, keakraban, kerjasama dalam menghadapi berbagai

masalah dan persoalan hidup.

7) Fungsi Ekonomis

Fungsi ini menunjukkan bahwa keluarga merupakan

kesatuan ekonomis. Aktivitas dalam fungsi ekonomis berkaitan

dengan pencarian nafkah, pembinaan usaha, dan perencanaan

Page 33: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

16  

anggaran biaya, baik penerimaan maupun pengeluaran biaya

keluarga.

8) Fungsi Rekreatif

Suasana Rekreatif akan dialami oleh anak dan anggota

keluarga lainnya apabila dalam kehidupan keluarga itu terdapat

perasaan damai, jauh dari ketegangan batin, dan pada saat-saat

tertentu merasakan kehidupan bebas dari kesibukan sehari-hari.

9) Fungsi Status Keluarga

Fungsi ini dapat dicapai apabila keluarga telah

menjalankan fungsinya yang lain. Fungsi keluarga ini menunjuk

pada kadar kedudukan keluarga dibandingkan dengan keluarga

lainnya (Yusuf, 2007: 39-41).

2. Pola Asuh

a. Pengertian Pola Asuh

Pola asuh orang tua merupakan pola perilaku yang diterapkan

pada anak bersifat relatif konsisten dari waktu ke waktu. Pola perilaku

ini dirasakan oleh anak, dari segi negatif maupun positif. Pola asuh

yang ditanamkan tiap keluarga berbeda, hal ini tergantung pandangan

dari tiap orang tua (Petranto, 2006). Pola asuh merupakan sikap orang

tua dalam berinteraksi dengan anak-anaknya. Sikap tersebut meliputi

cara orangtua memberikan aturan-aturan, memberikan perhatian. Pola

Page 34: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

17  

asuh sebagai suatu perlakuan orang tua dalam rangka memenuhi

kebutuhan, memberi perlindungan dan mendidik anak dalam

kesehariannya. Sedangkan Pengertian pola asuh orangtua terhadap

anak merupakan bentuk interaksi antara anak dan orangtua selama

mengadakan pengasuhan yang berarti orang tua mendidik,

membimbing dan melindungi anak (Gunarsa, 2002). Menurut Edwards

(2006), pola asuh merupakan interaksi orang tua dan anak dalam

mendidik, mendisiplinkan serta melindungi anak untuk mencapai

kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua

Orang tua menerapkan pola pengasuhan yang berbeda-beda

terhadap anak-anaknya. Hurlock (2011: 95) mengemukakan bahwa

pola asuh yang diterapkan orang tua terhadap anaknya berbeda-beda

karena pola asuh tercipta dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu:

1) Kesamaan dengan pola asuh yang diterapkan orang tua

Orang tua akan menerapkan pola asuh dalam keluarga

sesuai dengan pola asuh yang diterimanya sewaktu kanak-kanak,

apabila orang tua merasa cara yang digunakan berhasil maka

mereka akan menggunakan cara yang sama.

2) Penyesuaian dengan cara yang disetujui kelompok

Orang tua yang usianya lebih muda dan tidak

berpengalaman akan lebih dipengaruhi oleh anggota kelompok

yang dianggap baik.

Page 35: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

18  

3) Usia orang tua

Orang tua muda cenderung lebih demokratis dan permisif

dibanding yang berusia lebih tua. Mereka cenderung lebih

mengurangi kendala ketika anak menjelang remaja.

4) Pendidikan untuk menjadi orang tua

Orang tua yang telah banyak mendapatkan pelajaran

mengenai mengasuh anak dan tahu akan kebutuhannya, lebih

menerapkan pola asuh demokratis dibandingkan orang tua yang

tidak banyak belajar.

5) Jenis kelamin

Wanita pada umumnya lebih mengerti anak dan

kebutuhannya dibandingkan dengan pria dan mereka cenderung

kurang otoriter.

6) Status sosial ekonomi

Orang tua dengan status ekonomi menengah dan rendah

cenderung lebih keras, memaksa dan kurang toleran dibandingkan

dengan orang tua dari kelas sosial atas, tetapi mereka lebih

konsisten. Semakin berpendidikan semakin mereka menyukai

disiplin demokratis yang telah menganut konsep yang lebih

modern.     

Page 36: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

19  

7) Konsep mengenai orang dewasa

Orang tua yang mempertahankan konsep tradisional

mengenai peran orang tua, cenderung lebih otoriter dibandingkan

dengan orang tua yang telah menganut konsep yang lebih modern.

8) Jenis kelamin anak

Orang tua pada umumnya lebih keras bersikap terhadap

anak wanita daripada anak pria.

9) Usia anak

Disiplin otoriter jauh lebih umum digunakan pada anak

kecil daripada mereka yang jauh lebih besar.

10) Situasi

Ketakutan dan kecemasan biasanya tidak diganjar

hukuman, sedangkan sikap menentang, negativisme, dan agresif

kemungkinan mendorong pengendalian otoriter.

Menurut Edwards (2006), faktor-faktor yang mempengaruhi

pola asuh orang tua adalah:

1) Pendidikan orang tua

Pendidikan dan pengalaman orang tua dalam perawatan

anak mempengaruhi persiapan mereka menjalankan pengasuhan.

2) Lingkungan

Lingkungan banyak mempengaruhi perkembangan anak,

maka tidak mustahil jika lingkungan juga ikut serta mewarnai pola-

pola pengasuhan yang diberikan orang tua terhadap anaknya.

Page 37: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

20  

3) Budaya

Seringkali orang mengikuti cara-cara yang dilakukan oleh

masyarakat dalam mengasuh anak. Kebiasaan-kebiasaan

masyarakat disekitarnya dalam mengasuh anak ditiru orang tua

karena pola-pola tersebut dianggap berhasil dalam mendidik anak

kearah kematangan.

c. Jenis Pola Asuh Orang Tua

Menurut Hurlock (2011: 95) ada beberapa jenis pola asuh,

sebagai berikut:

1) Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang

memprioritaskan kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu

mengendalikan mereka. Orang tua dengan pola asuh ini bersikap

rasional, selalu mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-

pemikiran. Orang tua yang demokratis memandang sama

kewajiban hak orang tua dan anak, bersikap rasional dan selalu

mendasari tindakannya pada rasio pemikiran. Ciri-ciri orang tua

demokratis adalah sebagai berikut, yaitu:

a) Ada bimbingan dan kontrol dari orang tua;

b) Anak diberi kepercayaan dan tanggung jawab;

c) Orang tua bersikap realistis terhadap kemampuan anak, tidak

berharap yang berlebihan yang melampaui kemampuan anak;

Page 38: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

21  

d) Orang tua memberikan kebebasan kepada anak untuk memilih

dan melakukan suatu tindakan;

e) Bersikap responsif terhadap kemampuan anak dan menghargai

setiap keberhasilan yang diperoleh anak;

f) Mendorong anak untuk menyatakan pendapat atau pertanyaan;

g) Memberikan penjelasan tentang dampak perbuatan baik dan

buruk.

2) Pola asuh otoriter

Pola asuh otoriter adalah pola asuh yang merupakan

kebalikan dari pola asuh demokratis yaitu cenderung menetapkan

standar yang mutlak harus dituruti, biasanya disertai dengan

ancaman-ancaman. Bentuk pola asuh ini menekan pada

pengawasan orang tua atau kontrol yang ditunjukkan pada anak

untuk mendapatkan kepatuhan dan ketaatan. Jadi orang tua yang

otoriter sangat berkuasa terhadap anak, memegang kekuasaan

tertinggi serta mengharuskan anak patuh pada perintah-

perintahnya. Secara umum pola asuh otoriter mempunyai ciri-ciri

sebagai berikut:

a) Adanya kontrol yang ketat dan kaku dari orang tua;

b) Aturan dan batasan dari orang tua harus ditaati oleh anak;

c) Anak harus bertingkah laku sesuai aturan yang diterapkan

orang tua;

Page 39: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

22  

d) Orang tua tidak mepertimbangkan pandangan dan pendapat

anak;

e) Orang tua suka menghukum secara fisik;

f) Orang tua cenderung bersikap mengomando (mengharuskan

atau memerintah anak untuk melakukan sesuatu tanpa

kompromi);

g) Orang tua cenderung emosional dan bersikap menolak.

3) Pola Asuh Permisif

Pola asuh ini memberikan pengawasan yang sangat

longgar. Memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan

sesuatu tanpa pengawasan yang cukup darinya. Orang tua

cenderung tidak menegur atau memperingatkan anak apabila anak

sedang dalam bahaya, dan sangat sedikit bimbingan yang

diberikan oleh mereka. Namun orang tua tipe ini bisanya bersifat

hangat, sehingga seringkali disukai anak-anak. Pola asuh permisif

memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a) Tidak ada bimbingan maupun aturan yang ketat;

b) Tidak ada pengendaian atau pengontrolan serta tuntutan

kepada anak;

c) Anak diberi kebebasan dan diizinkan membuat keputusan

untuk dirinya sendiri;

d) Tidak ada kontrol dari orang tua;

Page 40: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

23  

e) Anak harus belajar sendiri untuk berperilaku dalam lingkungan

sosial;

f) Anak tidak akan dihukum meskipun melanggar aturan; serta

g) Tidak diberi hadiah jika berprestasi atau berperilaku sosial

yang baik.

Menurut Baumrind, pola asuh orang tua terbagi dalam 4

macam, yaitu:

a. Pola Asuh Otoriter

Dalam pola asuh ini, semua tingkah laku, pengambilan

keputusan, dan cara berpikir anak diatur oleh orang tua. Orang tua

memiliki kendali penuh terhadap segala aspek kehidupan anaknya.

Dalam menyampaikan keinginannya, orang tua cederung

memaksa, memerintah, memberi ancaman dan menghukum. Dalam

pola asuh ini sedikit sekali komunikasi secara verbal, biasanya

komunikasi yang terjadi hanya bersifat satu arah. Orang tua tidak

lagi memberi pertimbangan terhadap pendapat anaknya.

b. Pola Asuh Otoritatif

Dalam pola asuh ini orang tua mendorong anak untuk

bersikap mandiri, tetapi orang tua masih memberikan kontrol

terhadap perilaku anak. Anak diperbolehkan untuk mengemukakan

pendapatnya. Orang tua menanamkan nilai-nilai yang berlaku

dengan cara yang lebih hangat. Dalam menanamkan nilai, orang

tua akan menjelaskan dampak-dampak secara rasional dari suatu

Page 41: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

24  

perbuatan yang dilakukan oleh anak. Komunikasi antara orang tua

dan anak bersifat dua arah. Kepentingan anak menjadi prioritas

utama orang tua, tetapi masih dikontrol dalam pemberian

kebebasan anaknya.

c. Pola Asuh Permisif

Orang tua memberikan kebebasan yang besar kepada

anaknya (anak bebas melakukan apa yang diinginkannya).

Kebebasan diberikan dengan batasan-batasan yang sangat sedikit.

Dengan kata lain, kontrol orang tua terhadap perilaku anak sangat

sedikit. Akan tetapi, orang tua masih terlibat dalam aspek-aspek

kehidupan ankaknya. Orang tua cenderung tidak menegur anaknya

jika melakukan perbuatan yang salah.

d. Pola Asuh Penelantar

Orang tua yang mengasuh anaknya dengan tipe ini akan

cenderung tidak terlibat dalam kehidupan anaknya. Orang tua tidak

peduli dengan apa yang dilakukan oleh anaknya. Dalam

membesarkan anaknya, orang tua tidak memberikan kasih sayang

dan pemenuhan kebutuhan fisik yang cukup (dikutip dari King,

2014: 172).

Dalam penelitian ini, pola asuh yang menjadi bahan penelitian

adalah pola asuh yang dikemukakan oleh Elizabeth B. Hurlock yaitu, pola

asuh demokratis, pola asuh otoriter dan pola asuh permisif.

Page 42: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

25  

3. Remaja

Istiah adolescence atau remaja berasal dari kata Latin adoscere

(kata bendanya adolescentia yang berarti remaja) yang berarti tumbuh

menjadi dewasa atau dalam perkembangan menuju dewasa (Hurlock,

1999). Masa Remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak ke masa

dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/fungsi untuk

memasuki masa dewasa. Masa remaja berlangsung antara usia 12 sampai

dengan 21 tahun bagi wanita dan usia 13 sampai dengan 22 tahun bagi pria

(Rumini, 2004: 53). Masa remaja dikenal sebagai masa yang penuh

kesukaran. Bukan saja kesukaran bagi individu, tetapi juga bagi orang

tuanya, bahkan pada masyarakat dan juga pada aparat keamanan. Masa

transisi ini seringkali menyebabkan remaja berada pada situasi yang

membingungkan, disatu pihak ia masih kanak-kanak dan dilain pihak ia

dituntut untuk bertingkah laku seperti orang dewasa (Purwanto, 2006).

Menurut Hurlock (dalam Rumini, 2004) membagikan fase remaja

dalam tiga fase, yaitu:

a. Fase Praremaja

Fase Praremaja yaitu wanita usia 11-13 tahun dan pria usia 14-

15 tahun, tahap praremaja disebut juga tahap prapuber atau periode

tumpang tindih. Dikatakan tumpang tindih karena dua tahun terakhir

masa anak-anak dan dua tahun masa remaja awal.

Page 43: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

26  

b. Fase Remaja Awal

Fase remaja awal yaitu wanita usia 13-17 tahun dan pria usia

14-17,5 tahun masa remaja awal sering disebut masa puber atau

pubertas yang artinya menjadi dewasa. Remaja awal dalam keadaan

kurang stabil ada kemungkinan cenderung untuk melakukan

penyesuaian yang salah kecuali remaja yang benar-benar mempunyai

potensi kepribadian yang kuat dan memperoleh bimbingan dan

pelatihan cenderung kearah positif. Pada umumnya masa remaja awal

sifat berfikirnya belum mencapai kematangan.

c. Fase Remaja Akhir

Fase remaja akhir yaitu wanita usia 17-21 tahun dan pria usia

17,5-21 tahun. Remaja akhir mengalami penyempurnaan kematangan

secara fisik memang sudah mencapai perkembangan yang penuh,

namun perkembangan psikis dan sosial terus-menerus terjadi hingga

dewasa awal.

Menurut Genison (dalam Rumini, 2004) menyebutkan bahwa pada

fase remaja akhir pria dan wanita berangan-angan untuk menemukan

pasangan hidup yang ideal. Namun faktor yang meyebabkan individu jatuh

cinta sangat bervariasi. Di antaranya karena faktor kepribadian, faktor

budaya, latar belakang keluarga, faktor kemampuan dan sebagainya.

Dari sudut batas usia saja sudah tampak bahwa golongan remaja

sebenarnya tergolong kalangan yang transisional. Artinya, keremajaan

merupakan gejala sosial yang bersifat sementara, oleh karena berada

Page 44: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

27  

antara usia kanak-kanak dengan usia dewasa. Sifat sementara dari

kedudukannya menyebabkan remaja masih mencari identitasnya, karena

oleh anak-anak mereka sudah dianggap dewasa, sedangkan orang dewasa

menganggap mereka masih dianggap kecil (Soekanto, 2004: 51)

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa dari sudut

kepribadiannya, maka para remaja mempunyai berbagai ciri tertentu, baik

yang bersifat spiritual maupun badaniah. Contoh ciri-ciri itu adalah,

sebagai berikut:

a. Perkembangan fisik yang pesat pada remaja menjadikan ciri-ciri fisik

sebagai laki-laki dan perempuan tampak semakin tegas. Apabila ciri

fisik tersebut secara efektif ditonjolkan oleh para remaja, maka

perhatian terhadap jenis kelamin lain semakin meningkat. Oleh remaja

perkembangan fisik yang baik dianggap sebagai salah satu

kebanggaan.

b. Keinginan yang kuat untuk mengadakan interaksi sosial dengan

kalangan yang lebih dewasa atau yang dianggap lebih matang

pribadinya. Kadang-kadang diharapkan bahwa interaksi sosial itu

mengakibatkan masyarakat menganggap remaja sudah dewasa.

c. Keinginan yang kuat untuk mendapatkan kepercayaan dari kalangan

dewasa, walaupun mengenai masalah tanggung jawab secara relatif

belum matang.

Page 45: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

28  

d. Mulai memikirkan kehidupan secara mandiri, baik secara sosial,

ekonomis maupun politis, dengan mengutamakan kebebasan dari

pengawasan yang terlalu ketat oleh orang tua atau sekolah.

e. Adanya perkembangan taraf intelektualitas (dalam arti netral) untuk

mendapatkan identitas diri.

f. Menginginkan sistem kaidah dan nilai yang serasi dengan kebutuhan

atau keinginannya, yang tidak selalu sama dengan sistem kaidah dan

nilai yang dianut oleh orang dewasa (Soekanto, 2004: 52).

4. Pernikahan Usia Remaja

Perkawinan menurut Undang-undang No.1 tahun 1974 pasal 1,

perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang

wanita sebagai seorang suami istri dengan tujuan membentuk keluarga

(rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang

Maha Esa. Pernikahan usia remaja merupakan pernikahan yang dilakukan

pada rentang usia 13 hingga 21 tahun. Ketika menginjak usia tersebut

persiapan fisik, persiapan mental dan persiapan finansial mereka belum

maksimal dan cenderung dipaksakan. Pernikahan usia remaja merupakan

pernikahan yang dilakukan oleh pasangan-pasangan muda yang termasuk

didalamnya adalah anak yang menikah dini. Menurut Asmawi (2004: 87)

pernikahan dini atau biasa disebut pernikahan dibawah umur adalah

pernikahan yang dilakukan antara pria dan wanita yang masih belum

mencukupi umur yang telah ditetapkan oleh Undang-undang.

Page 46: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

29  

Faktor-faktor yang mempengaruhi pernikahan di bawah umur

adalah sebagai berikut:

a. Menurut RT. Akhmad Jayadiningrat, sebab-sebab utama dari

pernikahan usia muda adalah:

1) Keinginan untuk segera mendapatkan tambahan anggota keluarga.

2) Tidak adanya pengertian mengenai akibat buruk pernikahan terlalu

muda, baik bagi mempelai itu sendiri maupun keturunannya.

3) Sifat kolot orang Jawa yang tidak mau menyimpang dari ketentuan

adat. Kebanyakan orang desa mengatakan bahwa mereka itu

menikahkan anaknya begitu muda hanya karena mengikuti adat

kebiasaan saja.

b. Pernikahan usia muda menurut Hollean dalam Suryono disebabkan

oleh:

1) Masalah ekonomi keluarga.

2) Orang tua gadis meminta masyarakat kepada keluarga laki-laki

apabila mau menikahi anak gadisnya.

3) Dengan adanya pernikahan anak-anak tersebut, maka dalam

keluarga gadis akan berkurang satu anggota keluarganya yang

menjadi tanggung jawab (makanan, pakaian, pendidikan, dan

sebagainya) (Soekanto, 1992: 65).

Selain menurut para ahli di atas, menurut (Noorkasiani, 2009)

faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perkawinan usia muda di

Indonesia adalah:

Page 47: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

30  

a. Faktor Individu

1) Perkembangan fisik, mental, dan sosial yang dialami seseorang.

Makin cepat perkembangan tersebut dialami, makin cepat pula

berlangsungnya perkawinan sehingga mendorong terjadinya

perkawinan pada usia muda.

2) Tingkat pendidikan yang dimiliki oleh remaja. Makin rendah

tingkat pendidikan, makin mendorong berlangsungnya perkawinan

usia muda.

3) Sikap dan hubungan dengan orang tua. Perkawinan usia muda

dapat berlangsung karena adanya sikap patuh dan atau menentang

yang dilakukan remaja terhadap perintah orang tua. Hubungan

dengan orang tua menentukan terjadinya perkawinan usia muda.

Dalam kehidupan sehari-hari sering ditemukan perkawinan remaja

karena ingin melepaskan diri dari pengaruh lingkungan orang tua.

4) Sebagai jalan keluar untuk lari dari berbagai kesulitan yang

dihadapi, termasuk kesulitan ekonomi. Tidak jarang ditemukan

perkawinan yang berlangsung dalam usia sangat muda, diantaranya

disebabkan karena remaja menginginkan status ekonomi yang

lebih tinggi.

b. Faktor keluarga

Peran orang tua dalam menentukan perkawinan anak-anak

mereka dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut :

Page 48: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

31  

1) Sosial ekonomi keluarga

Akibat beban ekonomi yang dialami, orang tua mempunyai

keinginan untuk mengawinkan anak gadisnya. Perkawinan tersebut

akan memperoleh dua keuntungan, yaitu tanggung jawab terhadap

anak gadisnya menjadi tanggung jawab suami atau keluarga suami

dan adanya tambahan tenaga kerja di keluarga, yaitu menantu yang

dengan sukarela membantu keluarga istrinya.

2) Tingkat pendidikan keluarga

Makin rendah tingkat pendidikan keluarga, makin sering

ditemukan perkawinan diusia muda. Peran tingkat pendidikan

berhubungan erat dengan pemahaman keluarga tentang kehidupan

berkeluarga.

3) Kepercayaan dan atau adat istiadat yang berlaku dalam keluarga

Kepercayaan dan adat istiadat yang berlaku dalam keluarga

juga menentukan terjadinya perkawinan diusia muda. Sering

ditemukan orang tua mengawinkan anak mereka dalam usia yang

sangat muda karena keinginan untuk meningkatkan status sosial

keluarga, mempererat hubungan antar keluarga, dan atau untuk

menjaga garis keturunan keluarga.

4) Kemampuan yang dimiliki keluarga dalam menghadapi masalah

remaja

Jika keluarga kurang memiliki pilihan dalam menghadapi

atau mengatasi masalah remaja, (misal : anak gadisnya melakukan

Page 49: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

32  

perbuatan zina), anak gadis tersebut dinikahkan sebagai jalan

keluarnya. Tindakan ini dilakukan untuk menghadapi rasa malu

atau rasa bersalah.

c. Faktor Lingkungan Masyarakat

1) Adat istiadat

Terdapat anggapan di berbagai daerah di Indonesia bahwa

anak gadis yang telah dewasa, tetapi belum berkeluarga, akan

dipandang “aib” bagi keluarganya. Upaya orang tua untuk

mengatasi hal tersebut ialah menikahkan anak gadis yang

dimilikinya secepat mungkin sehingga mendorong terjadinya

perkawinan usia muda.

2) Pandangan dan kepercayaan

Pandangan dan kepercayaan yang salah pada masyarakat

dapat pula mendorong terjadinya perkawinan di usia muda. Contoh

pandangan yang salah dan dipercayai oleh masyarakat, yaitu

anggapan bahwa kedewasaan seseorang dinilai dari status

perkawinan, status janda lebih baik daripada perawan tua dan

kejantanan seseorang dinilai dari seringnya melakukan

perkawinan. Interpretasi yang salah terhadap ajaran agama juga

dapat menyebabkan terjadinya perkawinan usia muda, misalnya

sebagian besar masyarakat juga pemuka agama menganggap

bahwa akil baliq ialah ketika seorang anak mendapatkan haid

pertama, berarti anak wanita tersebut dapat dinikahkan, padahal

Page 50: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

33  

akil baliq sesungguhnya terjadi setelah seorang anak wanita

melampaui masa remaja.

3) Penyalahgunaan wewenang atau kekuasaan

Sering ditemukan perkawinan usia muda karena beberapa

pemuka masyarakat tertentu menyalahgunakan wewenang atau

kekuasaan yang dimilikinya, yaitu dengan mempergunakan

kedudukannya untuk kawin lagi dan lebih memilih menikahi

wanita yang masih muda, bukan dengan wanita yang telah berusia

lanjut.

4) Tingkat pendidikan masyarakat

Perkawinan usia muda dipengaruhi pula oleh tingkat

pendidikan masyarakat secara keseluruhan. Masyarakat yang

tingkat pendidikannya amat rendah cenderung mengawinkan

anaknya dalam usia yang masih muda.

5) Tingkat ekonomi masyarakat

Masyarakat yang tingkat ekonominya kurang memuaskan,

sering memilih perkawinan sebagai jalan keluar dalam mengatasi

kesulitan ekonomi.

6) Tingkat kesehatan penduduk

Jika suatu daerah memiliki tingkat kesehatan yang belum

memuaskan dengan masih tingginya angka kematian, sering pula

ditemukan perkawinan usia muda di daerah tersebut.

Page 51: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

34  

7) Perubahan nilai

Akibat pengaruh modernisasi, terjadi perubahan nilai, yaitu

semakin bebasnya hubungan antara pria dan wanita.

8) Peraturan perundang-undangan

Peran peraturan perundang-undangan dalam perkawinan

usia muda cukup besar. Jika peraturan perundang-undangan masih

membenarkan perkawinan usia muda, akan terus ditemukan

perkawinan usia muda.

5. Fenomena Pernikahan Usia Remaja

Fenomena berasal dari bahasa Yunani phainomenon yaitu apa yang

terlihat. Dalam bahasa Indonesia fenomena diartikan sebagai: 1) hal-hal

yang dapat disaksikan dengan pancaindra dan dapat diterangkan serta

dinilai secara ilmiah (seperti fenomena alam); gejala: gerhana adalah

salah satu -- ilmu pengetahuan; 2) sesuatu yg luar biasa; keajaiban:

sementara masyarakat tidak percaya akan adanya pemimpin yg

berwibawa, tokoh itu merupakan -- tersendiri; 3) fakta; kenyataan:

peristiwa itu merupakan -- sejarah yg tidak dapat diabaikan

(http://kbbi.web.id/fenomena).

Fenomena sosial dapat diartikan sebagai gejala-gejala atau

peristiwa-peristiwa yang terjadi dan dapat diamati dalam kehidupan sosial.

Istilah fenomena sosial digunakan untuk menunjukkan suatu gejala tidak

biasa yang tengah terjadi di masyarakat. Fenomena sosial lahir dari

Page 52: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

35  

perilaku manusia dalam kehidupan sosialnya yang membentuk suatu

gejala sosial yang akhirnya menjadi sebuah fakta atau kondisi tertentu.

Pembentukan fenomena ini sendiri membutuhkan waktu dan gejala

berulang-ulang yang diikuti oleh banyak orang yang menjadi perhatian

masyarakat luas.

Pernikahan usia remaja menjadi suatu gejala yang tidak biasa

dalam masyarakat dan menjadi suatu fenomena sosial. Fenomena

pernikahan usia remaja ini dapat dilihat dari banyaknya anak-anak yang

menikah diusia remaja. Seiring dengan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi (IPTEK), masyarakat sudah mengalami perubahan dalam

menentukan usia ideal untuk menikah. Orang tua melakukan banyak

pertimbangan dalam beragam aspek ketika anaknya memutuskan hendak

menikah. Pertimbangan tersebut mulai dari pertimbangan kesiapan anak

secara fisik, kematangan emosional anak hingga kemampuan finansial

anak. Akan tetapi, maraknya kasus kenakalan remaja saat ini membuat

banyak remaja harus meninggalkan bangku sekolah dan harus menikah

diusia yang masih muda. Kehamilan diluar perkawinan menjadi salah satu

masalah yang saat ini marak sekali terjadi. Ketika seorang remaja putri

hamil diluar pernikahan, orang tua seringkali sesegera mungkin

menikahkan anak mereka dengan tujuan menutupi aib. Kehamilan diluar

pernikahan dianggap sebagai aib karena melanggar norma-norma dan

nilai-nilai sosial yang ada.

Page 53: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

36  

Di Indonesia, pernikahan usia remaja masih marak terjadi bahkan

masih ada daerah-daerah dengan mayoritas masyarakatnya menikah diusia

remaja. Adat istiadat dan kebiasaan masyarakat setempat membuat

pernikahan usia remaja berlangsung secara terus menerus pada generasi-

generasi selanjutnya. Keinginan orang tua untuk mendapatkan menantu

yang kelas sosialnya lebih tinggi dan dirasa dapat membantu

perekonomian keluarga menjadi faktor pendorong lain munculnya

pernikahan remaja. Hal tersebut terjadi karena, pernikahan usia remaja

banyak terjadi pada masyarakat menengah bawah, dimana mereka

memiliki keterbatasan kemampuan ekonomi. Oleh karena itu, terdapat

banyak remaja yang memutuskan menikah diusia remaja agar dapat

mengurangi beban perekonomian keluarga. Meskipun begitu, ada juga

anak yang memutuskan menikah karena merasa dirinya telah mampu

membina rumah tangga meski diusia remaja. Tingkat pendidikan orang tua

yang rendah serta kurangnya pengetahuan orang tua akan dampak-dampak

buruk pernikahan usia remaja juga menjadi faktor pernikahan remaja.

Dampak negatif pernikahan usia remaja sendiri telah banyak

diketahui masyarakat. Dampak negatif tersebut yaitu: kematian ibu dan

bayi karena belum siapnya organ reproduksi ibu, perceraian, serta tindak

Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Tapi, masih banyak anak yang

menikah diusia remaja.

Page 54: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

37  

B. Kajian Teori

1. Teori Fungsionalisme Struktural

Fungsionalisme struktural adalah salah satu paham atau perspektif

di dalam sosiologi yang memandang masyarakat sebagai satu sistem yang

terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan satu sama lain dan

bagian yang satu tak dapat berfungsi tanpa ada hubungan dengan bagian

yang lain. Kemudian, perubahan yang terjadi pada salah satu bagian akan

menyebabkan ketidakseimbangan dan pada gilirannya akan menciptakan

perubahan pada bagian lain. Perkembangan fungsionalisme didasarkan atas

model perkembangan sistem organisme yang didapat dalam biologi

(Theodorson dalam Bernard Raho, 2007: 48).

Masyarakat terdiri dari berbagai elemen atau insitusi, elemen-

elemen ini antara lain adalah ekonomi, politik, hukum, agama, pendidikan,

keluarga, kebudayaan, adat-istiadat, dan lain-lain. Masyarakat luas akan

berjalan normal kalau masing-masing elemen atau institusi menjalankan

fungsinya dengan baik. Kemacetan pada salah satu institusi akan

menyebabkan kemacetan pada institusi-institusi lain dan pada gilirannya

akan menciptakan kemacetan pada masyarakat secara keseluruhan. Karena

segala sesuatau di dalam masyarakat pada fungsinya, termasuk hal-hal

seperti kemiskinan, peperangan, atau kematian. Kemiskinan, misalnya,

pasti berfungsi untuk orang kaya, tetapi tentu tidak berfungsi untuk orang

yang miskin. Di uraikan oleh Herbert Gans (dalam Bernard Raho, 2007:

48-49).

Page 55: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

38  

Teori Fungsinalisme Struktural Robert K. Merton, mengartikan

fungsi sebagai akibat atau konsekuensi logis, obyektif (nyata, lepas dari

maksud atau motivasi seseorang) terbuka untuk setiap pengamatan empiris

dan dari suatu sosio-budaya bagi kesatuan sosial yang lebih besar. Dalam

hal fungsi, Merton membagi fungsi menjadi dua bagian yaitu “fungsi

nyata” (manifest function) dan “fungsi sembunyi” (laten fungcion).

a. Fungsi Nyata (Manifest Function)

Pengembangan dalam memahami fungsi manifest dalam

sosiologi banyak dipengaruhi oleh ilmu biologi, dimana setiap fungsi

dalam tubuh manusia memiliki fungsi biologis. Jadi jika mengacu

kepada fungsi ini dapat dikatakan bahwa keluarga memiliki fungsi

reproduksi dan sosialisasi sehingga negara bertanggung jawab dalam

fungsinya sebagai pemelihara tatanan dan lain-lain.

b. Fungsi Tersembunyi (Laten Function)

Robert K Merton menggarisbawahi pendapat bahwa sebuah

institusi sosial memiliki fungsi-fungsi yang bersifat laten

(tersembunyi) dan berbeda dengan motif-motif eksplisitnya. Misalnya,

upacara minta hujan yang dilakukan orang-orang Indian Hopi

mempunyai motif agar hujan segera turun, namun beberapa ilmuan

yakin bahwa ada fungsi lain dari upacara ritual yang dilakukan yakni,

mempertahankan kohesi kelompok (Nazsir 2008: 11)

Page 56: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

39  

C. Penelitian Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Kartika Ekawati

Penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Kartika Ekawati (2010),

mahasiswi jurusan Politik dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Semarang yang berjudul “Kenakalan Remaja di Tinjau

dari Pola Asuh Orang Tua di Desa Kecitran Kecamatan Purwareja

Klampok Kabupaten Banjarnegara”. Penelitian ini menjelaskan faktor-

faktor penyebab kenakalan remaja, pola asuh orang tua dan kendala yang

dihadapi orang tua pada fenomena kenakalan remaja tersebut. Faktor

kenakalan remaja berasal dari faktor internal: diri remaja sendiri dan

faktor eksternal: pengaruh lingkungan sosial. Pola asuh yang banyak

diterapkan orang tua pada penelitian ini adalah pola asuh demokratis dan

permisif. Kendala yang dihadapi orang tua pada kenakalan remaja adalah

kesibukan orang tua, kurangnya pengawasan, anak sulit diatur, pengaruh

teman sebaya dan lingkungan serta perkembangan teknologi yang sangat

pesat.

Persamaan penelitian Wahyu Kartika Ekawati dengan penelitian

yang dilakukan peneliti adalah sama-sama mengkaji perilaku/tindakan

remaja yang ditinjau dari pola asuh yang diterapkan orang tua.

Perbedaannya, penelitian Wahyu Kartika Ekawati mengkaji kenakalan

remaja dari pola asuh orang tua beserta kendalanya. Sedangkan penelitian

ini menekankan pada pola asuh orang tua sebagai faktor penyebab

terjadinya pernikahan usia remaja.

Page 57: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

40  

2. Penelitian yang dilakukan oleh Endah Kusumawati

Penelitian yang dilakukan oleh Endah Kusumawati (2009),

mahasiswi Program Studi Pendidikan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Yogyakarta yang berjudul “Faktor dan Dampak

Perkawinan Usia Remaja di Desa Nogotirto Kecamatan Gamping

Kabupaten Sleman Provonsi Daerah Istimewa Yogyakarta”. Penelitian ini

mengemukakan faktor-faktor yang melatarbelakangi terjadinya pernikahan

dini di Kecamatan gamping. Faktor-faktor yang ditemukan antara lain

karena kehamilan diluar pernikahan, adanya keinginan untuk melepaskan

beban orang tua dengan menikah, putus sekolah, dan adanya rujukan dari

masyarakat dan teman sebaya yang menikah diusia remaja.

Persamaan penelitian Endah Kusumawati dengan penelitian ini

adalah sama-sama mengkaji fenomena pernikahan usia remaja. Sedangkan

perbedaannya adalah penelitian Endah Kusumawati mengungkapkan

temuan faktor dan dampak dari pernikahan usia remaja saja. Sedangkan

dalam penelitian ini, peneliti mengemukakan faktor-faktor yang

mempengaruhi pernikahan usia remaja serta menjelaskan bagaimana pola

asuh orang tua dapat mempengaruhi remaja untuk melakukan pernikahan

diusia muda.

D. Kerangka Pikir

Desa Planjan Kecamatan Saptosari Kabupaten Gunungkidul

merupakan salah satu desa di Yogyakarta dengan tingkat pernikahan usia

Page 58: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

41  

remaja yang cukup tinggi. Beragam faktor melatarbelakangi terjadinya

pernikahan usia remaja di Desa Planjan. Secara umum faktor internal

terjadinya pernikahan usia remaja adalah keinginan dari diri individu sendiri.

Sedangkan faktor eksternal munculnya pernikahan usia remaja cukup

beragam, antara lain: faktor Keadaan Ekonomi, Pendidikan Orang Tua, Adat/

Kepercayaan, Pola Asuh Orang Tua, Lingkungan Masyarakat serta Media

Massa. Dalam penelitian ini peneliti terfokus pada faktor Pola Asuh Orang

Tua dan bagaimana bentuk pola asuh orang tua menyebabkan anak menikah

diusia remaja.

Adapun kerangka pikir yang terbentuk adalah sebagai berikut:

Bagan 1.Kerangka Pikir

Pernikahan Usia Remaja

Permisif Otoriter

Pola Asuh Orang Tua

Keinginan dari Diri Sendiri

Faktor Eksternal Faktor Internal

Masyarakat di Kecamatan Saptosari Kabupaten

Gunung Kidul

Demokratis

Page 59: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

42  

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian tentang bentuk pola asuh pada fenomena pernikahan remaja

ini dilaksanakan di Desa Planjan Kecamatan Saptosari Kabupaten

Gunungkidul. Peneliti memilih lokasi penelitian di Kecamatan Saptosari

Kabupaten Gunungkidul karena tingginya angka pernikahan usia remaja di

lokasi tersebut.

B. Waktu Penelitian

Penelitian dan pengambilan data dilaksanakan selama kurang lebih 3

bulan yaitu mulai bulan April-Juni 2015 setelah selesainya seminar proposal

skripsi.

C. Subyek Penelitian

Subyek penelitian dalam penelitian tentang bentuk pola asuh pada

fenomena pernikahan usia remaja ini adalah anak-anak yang masih berusia

remaja dan telah menikah, orang tua yang memiliki anak remaja yang telah

menikah, dan pihak terkait lainnya di Desa Planjan Kecamatan Saptosari

Kabupaten Gunungkidul.

D. Bentuk Penelitian

Pendekatan atau bentuk penelitian ini menggunakan pendekatan

kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2006:4) penelitian

kuantitatif adalah sebuah prosedur penelitian yang menghasilkan data

Page 60: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

43  

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

yang diamati Menurut Moleong, pendekatan kualitatif yaitu pendekatan

penelitian dengan data-data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan

bukan angka. Data tersebut dapat diperoleh dari hasil wawancara, catatan

lapangan, dan hasil observasi. Penelitian kualitatif diartikan juga sebagai

kegiatan mengamati orang dalam lingkungannya, berinteraksi dengan mereka,

berusaha memahami bahasa, dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya.

Peneliti memilih metode kulitatif dengan analisi deskriptif. Penelitian

ini mendeskripsikan mengenai bentuk pola asuh orang tua pada fenomena

pernikahan usia remaja di Desa Planjan Kecamatan Saptosari Kabupaten

Gunungkidul. Pendekatan ini bertujuan untuk mengeksplorasi suatu fakta

sosial, mengungkapkan bahwa metode deskriptif sebagai prosedur pemecahan

masalah yang diteliti dengan gambaran subyek dan obyek penelitian sesuai

kenyataan, mengembangkan, menghubungkan antar variabel yang ada dan

memberikan penafsiran dari fakta tersebut.

E. Sumber Data

Sumber data adalah apa dan siapa saja yang akan menjadi sumber data.

sumber data pada penelitian ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh melalui

teknik wawancara dan observasi yang dilakukan langsung oleh peneliti

atau sumber data yang berasal dari narasumber langsung. Sumber data

primer dalam penelitian ini adalah hasil wawancara anak yang berusia

Page 61: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

44  

remaja dan telah menikah, orang tua yang memiliki anak remaja yang

telah menikah serta pihak yang berkaitan dengan fenomena pernikahan

usia remaja di Desa Planjan Kecamatan Saptosari Kabupaten

Gunungkidul.

2. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder yaitu sumber data yang berasal dari buku-

buku, majalah, koran, jurnal penelitian, dan lain sebagainya. Dalam

penelitian ini peneliti memperoleh data dari buku-buku, koran, jurnal

penelitian, dokumentasi pribadi, dan sebagainya.

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian selalu ada proses pengumpulan data. Data

adalah hasil pencatatan penelitian, baik berupa fakta atau berupa angka

(Arikunto, 2002: 96). Yang dimaksud sumber data dalam penelitian ini adalah

subjek dari mana data diperoleh. Apabila penelitian menggunakan

kuesioner/wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut

subjek, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan penelitian, baik

pertanyaan tertulis atau lisan (Arikunto, 2002: 102). Proses pengumpulan data

tersebut membutuhkan satu atau beberapa teknik. Jenis teknik yang dipilih dan

digunakan dalam pengumpulan data tentunya harus sesuai dengan sifat dan

karakteristik penelitian yang dilakukan. Berikut ini adalah teknik

pengumpulan data yang dilakukan, yaitu:

Page 62: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

45  

1. Observasi

Observasi merupakan suatu aktivitas penelitian dalam rangka

pengumpulan data sesuai dengan masalah penelitian, melalui proses

pengamatan di lapangan. Secara umum observasi berarti melihat dan

mengamati sendiri semua kegiatan yang berlangsung sesuai keadaan

sebenarnya dan memungkinkan memahami situasi yang rumit (Moleong,

2006: 126).

Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara

sistimatik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau

gejala-gejala dalam objek penelitian. Observasi dilakukan untuk

memperoleh informasi tentang perilaku manusia seperti terjadi dalam

kenyataan. Tujuan dari observasi adalah mendeskripsikan setting yang

dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat

dalam aktivitas, dan makna kejadian di lihat dari perpektif mereka yang

terlihat dalam kejadian yang diamati tersebut. Dilakukannya observasi

dapat diperoleh gambaran yang lebih jelas tentang kehidupan sosial yang

sulit diperoleh dengan metode lain. Dalam observasi diusahakan

mengamati keadaan yang wajar dan yang sebenarnya tanpa usaha yang

disengaja untuk mempengaruhi, mengatur atau memanipulasikannya.

2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interview) yang

Page 63: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

46  

memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2006: 186). Dalam

penelitian ini peneliti menggunakan teknik wawancara semi terstruktur.

Teknik wawancara ini dilakukan agar peneliti dapat memperoleh informasi

sesuai dengan yang diharapkan. Wawancara dengan teknik ini

memerlukan adanya pedoman wawancara yang membuat pertanyaan yang

terkait dengan penelitian, namun nantinya pertanyaan tersebut juga dapat

dikembangkan penelitian ketika berada dilapangan sehingga akan

diperoleh data yang lengkap untuk menganalisis permasalahan yang

diteliti.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengambilan data yang diperoleh melalui

dokumen-dokumen. Data yang dikumpulkan dengan dokumentasi

cenderung merupakan data sekunder. Teknik pengumpulan data dengan

dokumentasi ini berfungsi sebagai alat pembuktian. Cara pengumpulan

data dengan dokumentasi dapat berupa arsip-arsip, foto dan buku yang

berhubungan dengan penelitian ini.

G. Teknik Sampling

Penelitian kuantitatif tidak menuntut sampel dalam jumlah banyak,

akan tetapi yang diperlukan adalah sampel yang mampu memberikan

informasi yang dibutuhkan. Dimana informasi itu berhubungan dengan tujuan

untuk mencari kekhususan yang ada keramuan yang unik serta untuk menggali

informasi yang akan menjadi dasar rancangan dan teori yang muncul

(Moleong, 2006: 224). Sedangkan cara pemilihan sampel yang digunakan

Page 64: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

47  

adalah Purposive sampling yakni tergantung fokus pada suatu saat, dalam

penelitian ini adalah hal, peristiwa, situasi yang diobservasi. Sampel dalam

penelitian ini adalah orang tua dan anak yang menikah diusia remaja.

H. Validitas Data

Validitas data dilakukan agar data yang diperoleh dapat

dipertanggungjawabkan kebenarannya. Dalam teknik pemeriksaan keabsahan

data ini, peneliti menggunakan cara trianggulasi yaitu teknik pemeriksaan

keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk

keperluan pengecekan atau sebagai pembanding data itu (Moleong, 2006:

330). Penelitian ini menggunakan trianggulasi sumber dimana pengecekan

dilakukan dengan cara membandingkan data dari wawancara, observasi dan

dokumentasi. Pembandingan data ini akan dilakukan dengan cara

membandingkan pendapat keluarga yang dimintai data.

I. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah pedoman tertulis tentang pengamatan atau

daftar pertanyaan yang dipersiapkan untuk mendapatkan informasi dari

responden, yaitu alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik

dalam arti cermat, lengkap dan sistematis sehingga mudah diolah.

Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini,

yaitu dengan menggunakan lembar pedoman observasi dan wawancara serta

alat perekam untuk memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian.

Page 65: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

48  

1. Pedoman Observasi

Pedoman observasi digunakan agar peneliti dapat melakukan

pengamatan sesuai dengan tujuan penelitian. Pedoman observasi disusun

berdasarkan hasil observasi terhadap perilaku subjek selama wawancara

dan observasi terhadap lingkungan atau setting wawancara, serta

pengaruhnya terhadap perilaku subjek dan informasi yang muncul pada

saat berlangsungnya wawancara.

2. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara digunakan agar wawancara yang dilakukan

tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Pedoman ini disusun tidak hanya

berdasarkan tujuan penelitian, tetapi juga berdasarkan teori yang berkaitan

dengan masalah yang diteliti. Pedoman wawancara digunakan untuk

mengingatkan peneliti mengenai aspek-aspek apa yang harus dibahas, juga

menjadi daftar pengecek (check list) apakah aspek-aspek relevan tersebut

telah dibahas atau ditanyakan. Dengan pedoman demikian peneliti harus

memikirkan bagaimana pertanyaan tersebut akan dijabarkan secara

kongkrit dalam kalimat tanya, sekaligus menyesuaikan pertanyaan dengan

konteks aktual saat wawancara berlangsung.

3. Alat Perekam

Alat perekam berguna sebagai alat bantu pada saat wawancara,

agar peneliti dapat berkonsentrasi pada proses pengambilan data tanpa

harus berhenti untuk mencatat jawaban-jawaban dari subjek. Dalam

pengumpulan data, alat perekam baru dapat dipergunakan setelah

Page 66: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

49  

mendapat ijin dari subjek untuk mempergunakan alat tersebut pada saat

wawancara berlangsung.

J. Teknik analisis data

Analisis data merupakan hal yang penting dalam penelitian, karena

sangat berpengaruh terhadap kualitas hasil penelitian. Penelitian ini

menggunakan model analisis data interaktif (interactive model of analysis)

menurut Miles dan Huberman. Model ini terdiri dari tiga komponen analisis,

yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan, dengan proses

pengumpulan data (data collecting) sebagai suatu siklus. Pengumpulan data

merupakan hasil dari observasi, wawancara dan dokumentasi yang dicatat

dalam catatan lapangan (Miles dan Huberman, 1994: 16). Berikut adalah

proses analisis data interaktif menurut Miles dan Huberman:

1. Reduksi Data

Miles dan Huberman menyatakan bahwa proses reduksi

merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan,

pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari hasil

pengisian angket. Proses reduksi data ini dimaksudkan untuk lebih

mempertajam, menggolongkan, mengarahkan, membuang bagian data

yang tidak diperlukan serta mengorganisasikan data sehingga mudah untuk

dilakukan penarikan kesimpulan yang kemudian dilanjutkan dengan

proses verifikasi. Dalam observasi ini, reduksi data dilakukan dengan cara

pemilihan dan pengelompokkan daftar pertanyaan yang sama, kemudian di

Page 67: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

50  

rekapitulasi agar nantinya dapat memudahkan pengolahan ke dalam

analisis deskriptif.

2. Penyajian Data

Penyajian data adalah sejumlah informasi yang tersusun dan

memberikan kemungkinan-kemungkinan adanya penarikan kesimpulan

dan pengambilan tindakan lebih lanjut. Dengan melihat penyajian data,

kita akan dapat memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus

dilakukan selanjutnya. Agar sajian data berupa naratif sebagai wadah

panduan informasi tentang apa yang terjadi, maka data disajikan sesuai

dengan apa yang diteliti. Penyajian data dalam penelitian ini menggunakan

analisis secara naratif dan deskriptif, sehingga pembaca mampu

memahami isi dan hasil dari penelitian yang dilakukan.

3. Penarikan Kesimpulan

Kesimpulan merupakan langkah akhir dalam pembuatan suatu

laporan. Penarikan kesimpulan adalah usaha untuk mencari atau

memahami makna, keteraturan pola-pola penjelasan, alur sebab akibat atau

proposisi. Kesimpulan yang ditarik segera diverifikasi dengan cara melihat

dan mempertanyakan kembali sambil melihat catatan lapangan agar

memperoleh pemahaman yang lebih tepat. Selain itu juga dapat dilakukan

dengan mendiskusikannya. Hal tersebut dilakukan agar data yang

diperoleh dan penafsiran terhadap data tersebut memiliki validitas

sehingga kesimpulan yang ditarik menjadi kokoh.

Page 68: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

51  

Model analisis data interaktif Miles dan Huberman tersebut dapat

digambarkan sebagai berikut:

 

 

 

 

   

Bagan 2. Model analisis data interaktif Miles dan Huberman.

Reduksi Data Penarikan

Kesimpulan

Penyajian Data Pengumpulan Data

Page 69: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

52  

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Wilayah Penelitian

1. Letak dan Luas Wilayah

Desa Planjan merupakan salah satu desa yang berada di Daerah

Istimewa Yogyakarta (DIY). Tepatnya di Kecamatan Saptosari,

Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Secara geografis batas-batas wilayah Desa Planjan:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan : Desa Monggol

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan : Desa Kanigoro

c. Sebelah Barat berbatasan dengan : Desa Kepek dan Kanigoro

d. Sebelah Timur berbatasan dengan : Desa Kemadang

Desa Planjan dibentuk pada tahun 1922 dengan luas wilayah

1.315,8405 ha. Desa Planjan terdiri dari 14 Dusun, yaitu: Pucung, Wuluh,

Blimbing, Legundi, Pakel, Ngepoh, Jambu, Klepu, Tritis, Sumber,

Planjan, Ngalang-ngalangsari, Karang dan Sengerang. Desa Planjan terdiri

dari 14 RW (Rukun Warga) dan 64 RT (Rukun Tetangga). Jarak Desa

Planjan dari pusat pemerintahan:

a. Jarak dari Pusat Pemerintahan Kecamatan : 7 Km

b. Jarak dari Ibu Kota Kabupaten : 25 Km

c. Jarak dari Ibu Kota Provinsi : 65 Km

d. Jarak dari Pusat Pemerintahan : 750 Km

(sumber: Profil Desa Planjan tahun 2014).

Page 70: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

53  

Untuk ukuran sebuah desa di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY),

desa Planjan bisa dikatakan desa yang cukup luas cakupan wilayahnya.

Berdasarkan penggunaan lahan, Desa Planjan terbagi atas tanah kering

(dryland) seluas 874 ha, bangunan (building) seluas 288 ha, hutan rakyat

(public forest) seluas 24 ha dan lainya seluas 64 ha. Desa Planjan terbagi

kedalam beberapa sektor yaitu sektor permukiman/tempat hunian,

perkebunan, pertanian, peternakan, jalan umum serta fasilitas umum

(sekolah, tempat ibadah, puskesmas, kantor desa, balai warga dan

lapangan olahraga). Namun secara keseluruhan Desa Planjan banyak

digunakan untuk tempat bercocok tanam dan permukiman penduduk.

Kondisi wilayah Desa Planjan yang terdiri dari lereng dan perbukitan karst

membuat banyak lahan perbukitan yang ditanami pohon jati yang memang

sesuai dengan kondisi geografis wilayah desa tersebut.

Desa Planjan merupakan desa yang jauh dari keramaian kota, akses

transportasi untuk menuju desa tersebut dapat dilalui melalui jalur darat.

Akan tetapi, alat transportasi umum yang menuju desa tersebut masih

minim jumlahnya dan hanya ada dipinggir desa yang berbatasan langsung

dengan kecamatan Paliyan. Akses jalan yang berada ditengah desa juga

belum beraspal, karena jalannya masih berupa cor-coran yang hanya 2

lajur dan sudah banyak yang rusak. Untuk mengakses kedalam desa hanya

bisa menggunakan kendaraan pribadi (motor/mobil pribadi) ataupun hanya

dengan berjalan kaki.

Page 71: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

54  

2. Keadaan Demografi

a. Penduduk

Keadaan penduduk Desa Planjan tidak mengalami banyak

perubahan jumlah dan komposisi penduduk dari tahun ke tahun. Pada

tahun 2014 Desa Planjan memiliki 1719 Kepala Keluarga (KK)

dengan total jumlah penduduk 6117 jiwa. Komposisi jumlah penduduk

laki-laki berjumlah 3037 jiwa dan perempuan berjumlah 3080 jiwa.

Berdasarkan data yang diperoleh, penduduk berjenis kelamin

perempuan lebih banyak melakukan pernikahan pada usia remaja.

Tabel 1. Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin

No. Jenis Kelamin Jumlah

1 Laki-laki 3037 Jiwa

2 Perempuan 3080 Jiwa

Total 6117 Jiwa

Sumber: Profil Desa Planjan tahun 2014

Berdasarkan rentang usia, jumlah penduduk Desa Planjan yang

berusia 0-15 tahun berjumlah 1868 jiwa, usia 15-65 tahun berjumlah

3596 jiwa dan usia 65 tahun keatas berjumlah 6117 jiwa. Rata-rata

masyarakat desa Planjan menikah untuk pertama kalinya pada rentang

usia 15-20 tahun. Pada usia tersebut seseorang termasuk dalam fase

remaja, sehingga pernikahan yang dilakukan pada rentang usia itu

disebut sebagai pernikahan usia remaja.

Page 72: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

55  

Tabel 2. Jumlah penduduk berdasarkan usia

No. Usia Jumlah

1 0-15 tahun 1868 jiwa

2 15-65 tahun 3596 jiwa

3 65 tahun ke-atas 653 jiwa

Total 6117 jiwa

Sumber: Profil Desa Planjan tahun 2014

b. Pendidikan

Pendidikan merupakan kebutuhan yang penting bagi manusia.

Akan tetapi, kesadaran masyarakat desa Planjan terhadap pentingnya

pendidikan masih sangat kurang. Keadaan perekonomian masyarakat

yang berada pada level menengah kebawah menyebabkan banyak

orang tua yang tidak mampu membiayai pendidikan anak-anak mereka

hingga jenjang pendidikan tinggi. Oleh karena itu, banyak sekali anak-

anak di Desa Planjan yang putus sekolah. Keadaan ini membuat anak-

anak di Desa Planjan memilih untuk menikah diusia yang masih sangat

muda. Keterbatasan biaya dan lokasi sekolah yang cukup jauh

membuat banyak anak terpaksa hanya menjadi seorang lulusan

Sekolah Dasar saja. Sarana dan Prasarana pendidikan di Desa Planjan

yakni terdapat 2 buah PAUD, 5 buah Taman Kanak-kanak (TK), dan 7

buah Sekolah Dasar (SD). Desa Planjan memiliki sebuah perpustakaan

desa yang berada tepat di depan kantor kelurahan Planjan.

Page 73: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

56  

Tabel 3. Tingkat pendidikan masyarakat Desa Planjan

No. Tingkat Pendidikan Jumlah

1 Lulusan Pendidikan Umum

1. TK

2. SD

3. SMP

4. SMA

5. Akademi/D1-D3

6. Sarjana

7. Pasca Sarjana

417 orang

1947 orang

1045 orang

213 orang

11 orang

28 orang

-

2 Lulusan Pendidikan Khusus -

3 Tidak Lulus dan Tidak Sekolah

1. Tidak Lulus

2. Tidak Bersekolah

704 orang

1752 orang

Total 6117 orang

Sumber: Profil Desa Planjan tahun 2014

c. Mata Pencaharian

Mayoritas mata pencaharian masyarakat desa Planjan adalah

petani. Lahan perkebunan yang cukup luas membuat masyarakat

banyak menggantungkan pendapatan dari berkebun dan bertani.

Banyak juga masyarakat yang bekerja sebagai buruh tani karena

mereka tidak memiliki lahan perkebunan sendiri. Namun, saat ini

sudah mulai berkembang industri kecil di Planjan yaitu banyak

Page 74: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

57  

masyarakat yang bekerja sebagai pengrajin tembaga. Berdasarkan data

penelitian, industri kerajinan tembaga banyak digeluti oleh keluarga

muda yang sebagian adalah pasangan yang menikah diusia remaja.

Tabel 4. Mata pencaharian masyarakat Desa Planjan

No. Mata Pencaharian Jumlah

1 Karyawan

d. PNS

e. TNI/Polri

f. Swasta

84 orang

13 orang

107 orang

2 Wiraswasta/pedagang 102 orang

3 Petani 3019 orang

4 Tukang 126 orang

5 Buruh Tani 605 orang

7 Pensiunan 7 orang

8 Nelayan 13 orang

9 Peternak 9 orang

10 Jasa 17 orang

11 Pengrajin 59 orang

12 Pekerja seni 28 orang

13 Lainnya 1034 orang

14 Tidak bekerja/Pengangguran 894 orang

Total 6117 orang

Sumber: Profil Desa Planjan tahun 2014

Page 75: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

58  

B. Deskripsi Informan

1. Informan FJ

Informan FJ merupakan seorang laki-laki berusia 21. FJ telah

menikah pada tahun 2013 ketika usianya masih 19 tahun. FJ seorang

lulusan SMK yang saat ini bekerja sebagai buruh harian lepas di tempat

kerajinan tembaga dan silver. Istri FJ juga menikah diusia remaja yakni

menikah diusia 17 tahun. FJ saat ini telah memiliki seorang anak laki-laki

berusia 9 bulan. FJ menikah diusia remaja karena alasan sudah suka sama

suka dengan pasangan dan menghindari perbuatan zina yang dilarang

agama. Orang tua FJ bekerja sebagai petani dan memiliki pendidikan

terakhir SD.

2. Informan RA

Informan RA merupakan seorang laki-laki berusia 19 tahun dan

baru saja melangsungkan pernikahan pada tanggal 14 April 2015.

Pendidikan terakhir RA adalah SMP. RA bekerja sebagai buruh harian

lepas di tempat kerajinan dan juga bekerja sebagai buruh tani. RA

menikah diusia remaja karena alasan sudah saling suka, saling mengenal

dan sudah merasa cocok dengan pasangannya.Pendidikan terakhir orang

tua RA adalah SD dan bekerja sebagai petani.

3. Informan SP

Informan SP merupakan seorang perempuan berusia sekitar ±50

tahun. Ibu SP seorang lulusan SD dan bekerja sebagai seorang petani. Ibu

Page 76: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

59  

SP memiliki 2 orang anak dimana anak terakhir ibu SP menikah diusia 17

tahun. Ibu SP menikahkan putrinya karena alasan anaknya sudah suka

sama lain dengan pasangan. Pola asuh yang diterapkan oleh ibu SP ini

cenderung membebaskan putrinya.

4. Informan EC

Informan EC merupakan seorang laki-laki berusia 23 tahun. EC

menikah pada usia 19 tahun yakni pada tanggal 28 Juni 2010. Istri EC juga

menikah diusia remaja yakni usia 16 tahun. EC juga telah memiliki

seorang anak berusia 3,5 tahun. Pendidikan terakhir EC adalah SD. EC

telah mulai bekerja sejak lulus SD. EC saat ini bekerja sebagai pengrajin

tembaga dan silver. Alasan EC menikah diusia remaja adalah karena sudah

tidak ingin berlama-lama pacaran dan sudah merasa cocok satu sama lain

dengan pasangan.

5. Informan AR

Informan AR merupakan seorang perempuan berusia 39 tahun. Ibu

AR merupakan ibu dari informan EC. Ibu AR bekerja sebagai seorang

buruh tani. Pendidikan terakhir ibu AR adalah SD. Menurut Ibu AR, EC

menikah diusia remaja karena EC sudah merasa cocok satu sama lain

dengan pasangan dan untuk menghindari gunjingan dari tetangga. Alasan

ibu AR menyetujui pernikahan usia remaja yang dilakukan EC adalah

karena mengikuti keinginan anak yang ingin segera menikah. Pola asuh

yang diterapkan ibu AR pada EC adalah pola asuh yang cenderung

membebaskan anak.

Page 77: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

60  

6. Informan SL

Informan SL merupakan seorang laki-laki berusia 23 tahun. SL

menikah ketika menginjak usia 19 tahun. Pendidikan terakhir SL adalah

SD. SL bekerja sebagai pengrajin tembaga dan silver. Istri SL juga

menikah diusia remaja yakni pada usia 15 tahun. SL telah memiliki

seorang anak laki-laki berusia 2,5 tahun. Alasan SL menikah diusia remaja

karena memang di Desa Planjan kebanyakan menikah diusai muda,

menurut SL sudah sewajarnya laki-laki di desa Planjan menikah diusia 19

atau 20 tahun.

7. Informan NV

Informan NV adalah seorang perempuan berusia 18 tahun. NV

menikah pada usia 15 tahun. Pendidikan terakhir NV adalah SMP. NV

berasal dari keluarga brokenhome dan juga memiliki ibu yang menikah

diusia remaja. NV bekerja sebagai ibu rumah tangga. NV mengaku

menikah diusia remaja karena alasan tidak enak menolak lamaran dan ia

mengaku bahwa saat itu ia hanya berpikiran bahwa menikah itu enak.

8. Informan NA

Informan NA merupakan seorang perempuan berusia 19 tahun dan

telah menikah diusia 16 tahun. NA bekerja membantu suaminya dalam

pembuatan kerajinan tembaga dan silver yang dilakukan di rumah.

Pendidikan terakhir NA adalah SMP. NA telah memiliki seorang anak

berusia 1,5 tahun. Alasan NA menikah diusai remaja karena sudah merasa

cocok satu sama lain dengan pasangan dan juga menghindari gunjingan.

Page 78: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

61  

9. Informan ST

Informan ST merupakan perempuan berusia 37 tahun. ST

merupakan ibu dari seorang anak yang menikah diusia remaja. Ibu ST

bekerja sebagai buruh tani. Pendidikan terakhir ibu ST adalah SD. Alasan

anak ibu ST menikah diusai remaja karena mengikuti kebiasaan

masyarakat desa Planjan yang banyak menikah diusia remaja. Pola asuh

yang diterapkan ibu ST adalah pola asuh yang membiarkan dan

membebaskan.

10. Informan LS

Informan LS merupakan perempuan berusia 17 tahun. LS menikah

diusia 16 tahun. LS bekerja sebagai seorang buruh. Suami LS juga

menikah diusia remaja yakni diusia 18 tahun. pendidikan terakhir LS

adalah SMP. LS menikah diusia remaja karena alasan mengindari fitnah

dan gunjingan dari tetangga, LS juga mengaku ia menikah agar ia lebih

bebas pergi malam hari dengan pasangannya.

11. Informan SS

Informan SS merupakan seorang laki-laki berusia 19 tahun. SS

menikah diusia 18 tahun. SS merupakan suami dari informan LS. SS

bekerja sebagai seorang penjahit. Pendidikan terakhir SS adalah SMP.

Alasan SS menikah diusia remaja karena telah cukup lama mengenal

pasangan dan juga sudah cukup lama memiliki niat untuk menikahi

pasangannya. Selain itu SS juga sudah merasa menemukan jodoh yang

tepat untuk dijadikan sebagai istri.

Page 79: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

62  

12. Informan Bapak Subariman

Bapak Subariman merupakan salah satu pegawai pemerintahan

Desa Planjan. Bapak Subariman memiliki jabatan sebagai sekertaris Desa

Planjan.

Tabel 5. Profil informan penelitian

Sumber: Data Pribadi (hasil wawancara)

No Nama Usia Pekerjaan Pendidikan

terakhir

1 FJ 21 tahun Buruh harian lepas SMK

2 AR 19 tahun Buruh haria lepas SMP

3 SP ±50 tahun Petani SD

4 EC 23 tahun Pengrajin tembaga SD

5 AR 39 tahun Buruh tani SD

6 SL 23 tahun Pengrajin tembaga SD

7 NV 18 tahun Ibu rumah tangga SMP

8 NA 19 tahun Pengrajin tembaga SMP

9 ST 37 tahun Buruh tani SD

10 LS 17 tahun Buruh SMP

11 SS 19 tahun Penjahit SMP

12 Bapak

Subariman -

Sekertaris Desa

Planjan STM

Page 80: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

63  

C. Pembahasan dan Analisis

1. Fenomena pernikahan usia remaja di Desa Planjan Kecamatan

Saptosari Kabupaten Gunungkidul

Perkawinan menurut Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 Pasal 1,

perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang

wanita sebagai seorang suami istri dengan tujuan membentuk keluarga

(rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang

Maha Esa. Berdasarkan Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 pasal 7 (1),

perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria sudah mencapai umur 19

(sembilan belas) tahun dan pihak wanita sudah mencapai umur 16 (enam

belas) tahun. Namun, bila belum mencapai umur 21 tahun calon pengantin

laki-laki maupun perempuan diharuskan memperoleh izin dari orang tua

atau wali yang diwujudkan dalam bentuk surat izin sebagai salah satu

syarat untuk melangsungkan suatu perkawinan. Bahkan bagi calon yang

usianya masih dibawah atau kurang dari 16 tahun harus memperoleh

dispensasi dari Pengadilan Agama setempat.

Menurut Elizabet B. Hurlock (1999: 264), seseorang mengalami

fase dewasa awal (dewasa muda) ketika menginjak usia 18 tahun sampai

kira-kira usia 40 tahun. Pada fase tersebut seseorang akan berusaha

mencari pasangan hidup yang selanjutnya akan diteruskan pada proses

pembentukan dan pembinaan keluarga. Namun, secara hukum Indonesia

seseorang dikatakan dewasa bila telah menginjak usia 21 tahun (meski

belum menikah) atau sudah menikah (meskipun belum berusia 21 tahun).

Page 81: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

64  

Pada usia tersebut seseorang telah melewati fase remaja akhir dan

dikatakan telah mampu berpikir secara rasional dan dianggap telah mampu

bertanggung jawab atas perbuatan-perbuatan yang dilakukannya. Bagi

masyarakat umum, perempuan dikatakan dewasa bila telah berusia 21

tahun dan laki-laki dewasa adalah laki-laki yang telah berusia 25 tahun.

Pada usia tersebut seseorang dianggap telah mampu membangun rumah

tangga dengan pasangan, karena pada usia tersebut kesiapan secara fisik,

mental dan finansial telah dapat terpenuhi dengan baik. Pada usia 21-25

tahun manusia telah matang secara jiwa dan raga sehingga dapat

melangsungkan perkawinan dan mewujudkan tujuan perkawinan yang

sesuai dengan harapan dan kesepakatan masing-masing pasangan. Tujuan

perkawinan yang tercantum dalam Undang-undang Nomor 1 tahun 1974

adalah membentuk keluarga yang bahagia dan kekal. Untuk itu suami istri

perlu saling membantu dan saling melengkapi, agar masing-masing dapat

mengembangkan kepribadiannya untuk membantu dan mencapai

kesejahteraan spiritual dan material.

Berdasarkan perkembangan yang dialami oleh manusia, pada fase

dewasa awal seseorang sedang berusaha menyelesaikan pendidikan tinggi

(universitas), sedang meniti karir menuju puncak, mencari pasangan yang

sesuai, menikah dan membangun rumah tangga baru, serta berpartisipasi

menjadi warga negara yang aktif dan produktif. Pada fase tersebut

seseorang sedang menentukan kriteria-kriteria pasangan yang akan diajak

membangun rumah tangga serta sedang berusaha meyempurnakan karir

Page 82: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

65  

dan kemampuannya. Ketika menginjak fase tersebut seringkali orang tua

juga turut menentukan kriteria-kriteria atau standar yang harus dimiliki

oleh calon pendamping putra putrinya. Biasanya secara umum kriteria-

kriteria yang ditentukan adalah usia yang telah matang, karir yang bagus,

berasal dari keluarga yang baik, berpendidikan dan lain sebagainya.

Kondisi masyarakat yang berbeda turut membedakan standar dan kriteria-

kriteria calon pendamping hidup. Ada masyarakat yang sangat ketat dalam

menyeleksi calon pasangan untuk putra putrinya dan ada juga masyarakat

yang tidak menerapkan kriteria khusus untuk calon pendamping putra

putrinya.

Meskipun banyak masyarakat yang menikah sesuai dengan kriteria

yang telah mereka tentukan serta sesuai dengan ketentuan negara, akan

tetapi masih banyak daerah-daerah di Indonesia yang memiliki masalah

sosial berupa pernikahan usia muda. Begitu juga yang terjadi di desa

Planjan kecamatan Saptosari kabupaten Gunungkidul, pernikahan usia

remaja telah menjadi fenomena dan masalah sosial yang sulit untuk

dihentikan. Kehidupan sosial budaya masyarakat yang secara turun

temurun melakukan pernikahan usia remaja membuat tingginya angka

pernikahan usia remaja di Desa Planjan. Pernikahan usia remaja yang terus

terjadi dan dilakukan oleh hampir sebagian masyarakat, membuat

pernikahan usia remaja menjadi hal yang biasa. Sejak dahulu orang tua di

Desa Planjan sudah terbiasa menjodohkan anaknya dengan orang yang

berasal dari kelas sosial yang sama. Anak laki-laki yang berasal dari

Page 83: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

66  

keluarga kaya akan dijodohkan dengan anak perempuan yang berasal dari

keluarga dengan kekayaan yang hampir sejajar. Hal ini dilakukan dengan

tujuan agar kekayaan kedua keluarga tidak berkurang dan agar tidak ada

kesenjangan sosial didalamnya. Oleh karena itu, pernikahan akan sesegera

mungkin dilaksanakan agar tujuan antar orang tua segera terlaksana

meskipun anak masih berusia muda. Sedangkan pada masyarakat kelas

bawah (petani) perjodohan dan pernikahan usia remaja dilakukan dengan

tujuan agar anak laki-laki yang bekerja di ladang atau hutan ada yang

membantu dan menemani. Dahulu, orang tua masih beranggapan bahwa

pendidikan tidaklah penting, sehingga seorang anak lebih dituntut untuk

bekerja keras dengan cara bertani dan pergi ke hutan. Letak ladang dan

hutan yang cukup jauh dari permukiman penduduk membuat orang tua

banyak yang menjodohkan dan menikahkan anaknya agar ada yang

membantu dan menemani di ladang.

Masyarakat Desa Planjan yang masih tradisional dan berpikir

sederhana menyebabkan banyak anak yang harus menikah muda. Bahkan

banyak anak-anak yang harus putus sekolah karena alasan menikah.

Masih adanya anggapan bahwa perempuan yang usianya 20 tahun keatas

belum menikah dikatakan sebagai “perawan tua”. Hal tersebut membuat

banyak orang tua mendorong anaknya untuk menikah diusia remaja.

Kedewasaan, perkembangan fisik dan mental, serta kemampuan finansial

anak tidak menjadi patokan yang mutlak untuk terjadinya pernikahan.

Ketika sepasang remaja telah merasa cocok satu sama lain, maka orang tua

Page 84: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

67  

akan segera menikahkan mereka meskipun usia mereka masih sangat

muda. Remaja yang telah dianggap mampu berumah tangga didorong

orang tua untuk menikah. Orang tua di desa Planjan beranggapan lebih

baik menikahkan dini putra-putrinya dari pada terjadi hal-hal yang tidak

diinginkan terjadi pada putra-putri mereka. Hal tersebut diungkapkan oleh

salah satu orang tua yang putranya menikah diusia remaja.

”Nggak mbak, kalau sudah saling cocok ya sudah. Sudah sering bawa perempuan jadi ya sudah suruh nikah aja, dari pada nanti terjadi yang nggak baik. Di KUA juga sudah boleh. Ngga usah sidang umur”. (Hasil wawancara dengan Ibu AR pada 23 April 2015 pukul 10.45 WIB).

Kebudayaan dan tradisi yang masih dipegang erat oleh masyarakat

Desa Planjan menyebabkan pernikahan usia remaja terus terjadi. Tradisi

yang masih dipegang erat masyarakat Desa Planjan yang berkaitan dengan

pernikahan usia remaja yaitu, mereka masih meyakini bahwa tidak boleh

menolak lamaran atau pinangan pertama. Ketika seorang anak gadis untuk

pertama kalinya menerima lamaran/pinangan dari seorang lelaki, maka

lamaran/pinangan tersebut harus diterima oleh sang gadis dan

keluarganya. Apabila lamaran tersebut ditolak, maka akan berdampak

tidak baik bagi sang gadis dan keluarganya. Masyarakat di Desa Planjan

selama ini masih mempercayai dan memegang tradisi tersebut, sehingga

banyak anak perempuan yang telah dilamar akan dengan segera menerima

lamaran tersebut meskipun secara usia masih terbilang sangat muda.

Anak-anak perempuan Desa Planjan seringkali menerima lamaran karena

terpaksa ataupun atas dorongan orang tua bukan atas dasar saling suka satu

Page 85: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

68  

sama lain. Mereka menyadari bahwa ketika mereka menolak lamaran laki-

laki yang telah meminangnya maka akan ada konsekuensi yang akan

didapat oleh mereka dan keluarganya. Konsekuensi tersebut berupa

gunjingan dari masyarakat sekitar dan akan menjadi aib keluarga. Orang

tua akan membiarkan anaknya menikah diusia muda untuk menghindari

bala/sial jika menolak pinangan pertama untuk putrinya. Dalam tradisi

masyarakat setempat pinangan pertama yang diterima seorang gadis harus

diterima dengan tujuan “ngguang sebel” (buang sial), dan ketika lamaran

tersebut ditolak maka dalam istilah jawa “ora ilok” atau tidak baik untuk

dilakukan. Masih eratnya tradisi dan kebudayaan masyarakat untuk

melakukan pernikahan usia remaja hingga saat ini, membuat tingginya

angka pernikahan usia remaja di desa Planjan. Tingginya angka

pernikahan usia remaja di desa Planjan juga disebabkan karena lingkungan

masyarakat yang sebagian besar melakukan pernikahan dibawah usia 20

tahun.

Hingga saat ini masih banyak masyarakat Desa Planjan yang

percaya pada tradisi setempat, meskipun saat ini sebagian anak-anak yang

menikah diusia remaja telah mengenal pasangannya sebelum mereka

menikah. Pemikiran masyarakat yang masih tradisional dan sederhana

membuat masyarakat masih tetap menikahkan putra-putri mereka diusia

remaja. Ketika putra-putri mereka memulai tahap perkenalan dengan

lawan jenis (berpacaran), orang tua seringkali membiarkan meskipun

mereka masih berusia muda atau masih duduk di bangku sekolah. Ketika

Page 86: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

69  

anak mulai berani berpergian dengan lawan jenis (pacarnya) seringkali

orang tua tidak mengetahui karena kesibukannya di ladang. Masyarakat

desa Planjan yang mayoritas bekerja sebagai petani membuat waktu

mereka lebih banyak dihabiskan di kebun atau ladang. Mereka harus pergi

bekerja pada pagi hari karena sebagian besar lahan mereka berada cukup

jauh dari rumah. Mereka baru kembali pada sore hari karena selain bertani

mereka juga harus mencari pakan untuk ternak mereka. Kesibukan seperti

itulah yang menyebabkan anak kurang mendapat perhatian dan kontrol

dari orang tua. Banyak anak perempuan yang masih duduk di Sekolah

Menengah Pertama (SMP) sudah terbiasa diantar jemput sekolah dan

bepergian dengan pacarnya. Bahkan pacarnya sering berkunjung kerumah

anak perempuan tersebut tanpa sepengetahuan orang tuanya. Hal tersebut

sering menimbulkan gunjingan dari tetangga, dan untuk menghindari

gunjingan tersebut orang tua biasanya sesegera mungkin menikahkan

putrinya. Norma sosial yang masih dipegang kuat masyarakat Planjan

menyebabkan mereka dengan mudah menikahkan menikahkan putra

putrinya. Usia anak tidak menjadi halangan untuk menikah. Meskipun

secara hukum belum cukup umur tapi orang tua memilih dengan cara

sidang atau memohon dispensasi menikah ke pengadilan agama. Dan

ketika permohonan dispensasi menikah tersebut tidak dikabulkan maka

orang tua akan menikahkan secara adat terlebih dahulu dengan bantuan

para tokoh atau sesepuh desa setempat. Setelah usia anak telah mencapai

batas yang telah ditentukan dalam undang-undang, maka akan segera

Page 87: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

70  

dilaksanakan pernikahan secara resmi yang terdaftar di Kantor Urusan

Agama (KUA) setempat.

Menurut data Kantor Urusan Agama (KUA) Saptosari, terdapat

banyak pasangan dibawah umur yang mendaftarkan pernikahan mereka.

Akan tetapi, untuk periode tahun 2015 telah mengalami penurunan angka

yang cukup drastis. Hal ini terkait dengan adanya Deklarasi Pencegahan

Pernikahan Usia Dini, Perceraian dan Penurunan Angka Kematian Ibu dan

Bayi di wilayah Kecamatan Saptosari Kabupaten Gunungkidul. Deklarasi

ini dilakukan karena wilayah kecamatan Saptosari memiliki angka

pernikahan usia dini, perceraian dan kematian ibu dan bayi yang cukup

tinggi. Deklarasi ini dilakukan pada tanggal 4 Februari 2015 di kantor

Kecamatan Saptosari dan dihadiri oleh Bupati Gunungkidul, sekertariat

LSM Rifka Annisa, Camat Saptosari, kepala KUA Saptosari, kepala

Puskesmas Saptosari, serta kepala desa yang ada di Kecamatan Saptosari.

Deklarasi ini ditandai dengan penandatanganan MoU oleh pihak-pihak

terkait.

Deklarasi ini juga dilaksanakan pada setiap desa termasuk desa

Planjan. Deklarasi di desa Planjan dilaksanakan pada tanggal 19 Mei 2015

bertempat di Aula Desa Planjan. Deklarasi ini juga ditandai dengan

penandatanganan MoU oleh Kepala Desa Planjan beserta 14 dukuh di

wilayah Desa Planjan, dan sebagai saksi yang ikut menandatangani adalah

kepala UPT Puskesmas Saptosari, Camat Saptosari, kepala KUA Saptosari

Page 88: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

71  

dan perwakilan LSM Rifka Annisa. Penandatanganan ini dilakukan setelah

pembacaan deklarasi yang berisi:

Kami segenap Dukuh dan RT se-Desa Planjan Kecamatan Saptosari dengan sesungguhnya bertekad untuk:

1) Berusaha mencegah pernikahan pada usia dini 2) Berusaha mencegah perceraian 3) Berusaha menurunkan angka kematian ibu dan bayi

Demi meningkatnya derajat kesehatan serta kesejahteraan masyarakat Desa Planjan.

2. Faktor-faktor Penyebab Pernikahan Usia Remaja di Desa Planjan

Kecamatan Saptosari Kabupaten Gunungkidul

a. Keinginan Sendiri

Berdasarkan penelitian, sebagian besar narasumber mengatakan

bahwa keinginan menikah diusia remaja berasal dari keinginan diri

sendiri. Faktor saling mencintai dan saling merasa cocok satu sama

lain menjadi dasar mereka memutuskan menikah diusia remaja.

Remaja-remaja di Desa Planjan sudah terbiasa berpacaran pada usia

yang masih muda. Tahapan pacaran yang mereka lakukan seringkali

berlangsung bertahun-tahun membuat mereka merasa saling cocok

satu sama lain. Pada tahap pacaran, remaja sudah terbiasa berpergian

berdua bersama pasangannya. Mereka juga sering mengunjungi rumah

pasangan masing-masing. Hal-hal tersebut sering menjadi

pergunjingan para tetangga, sehingga mereka memutuskan menikah

Page 89: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

72  

diusia remaja untuk menghindari fitnah. Hal tersebut diungkapkan oleh

salah satu narasumber:

“Ya biasa sih gak ada yang aneh bahkan kebanyakan tuh orang tua dan tetangga yang suka ngomongin. Jadikan misalnya masnya ini kan maen terus di rumah mbaknya ya gak malem ga siang pokoknya rutin ya nanti pasti tetangga bilang itu gimana itu gimana itu gimana itu nikahin aja. Ya pokoknya nanti langsung kalo masnya juga udah denger omongan tetangga terus langsung bilang orang tuanya yaudah nikah. Jadi gak perlu waktu lama” (hasil wawancara dengan NV pada 14 Mei 2015 pukul 14.38 WIB).

Masyarakat Desa Planjan yang mayoritas bekerja sebagai

petani seringkali harus meninggalkan anak-anak mereka di rumah

dalam waktu yang cukup lama. Keadaan tersebut membuat anak-anak

di Desa Planjan terbiasa hidup mandiri. Mereka terbiasa untuk

memasak, mencuci pakaian, dan melakukan pekerjaan rumah lainnya

secara mandiri. Kebiasaan ini juga yang mendorong anak memiliki

rasa percaya diri bahwa ia mampu membangun rumah tangga karena

telah memiliki kemampuan mengurus dan melakukan pekerjaan rumah

tangga. Rasa percaya diri atas kemampuan tersebut yang membuat

remaja terdorong untuk menikah diusia remaja.

Masa remaja merupakan masa dimana seseorang masih mudah

terpengaruh dan belum memiliki pendirian (labil). Masa remaja

membuat seorang anak menjadikan remaja lain sebagai referensi dalam

beragam hal termasuk menikah diusia remaja. Maraknya remaja

menikah diusia muda menyebabkan remaja lain mengikuti menikah

Page 90: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

73  

diusia muda. Mereka terpengaruh menikah diusia remaja karena

minder melihat temannya yang sudah berumah tangga.

b. Adat Istiadat

Adat istiadat merupakan tata kelakuan yang kekal dan turun

temurun dari generasi ke generasi lain sebagai warisan sehingga kuat

integrasinya dengan pola-pola perilaku masyarakat (KBBI, 2008: 5).

Kepercayaan dan adat istiadat disuatu daerah sangat mempengaruhi

kehidupan masyarakatnya. Begitu pula yang terjadi pada masyarakat

Desa Planjan yang masih memegang adat istiadat setempat. Adat

istiadat yang melarang seorang gadis dan keluarganya menolak

lamaran pertama membuat banyak anak gadis yang harus menikah

diusia remaja. Faktor adat istiadat ini menjadi penyebab terjadinya

pernikahan usia remaja di Desa Planjan hingga saat ini. Masyarakat

setempat masih percaya bahwa akan mengalami hal buruk ketika

menolak lamaran pertama kalinya. Hal buruk tersebut dapat berupa

musibah atau kesialan yang akan terjadi pada gadis yang dilamar dan

keluarga yang menolak lamaran. Hal ini sesuai dengan yang diutarakan

oleh bapak Sekretaris Desa Planjan:

“Itu memang dari dulunya dari orang tua, orang tua sendiri itu seperti yang diutarakan pak Camat tadi, dadi nek wong tuwo anak’e ki wis ditakoke mbuh dadi mbuh ora nek ditakoke sepisan kudu ditompo, nek wong tuwo nek ngarani ngguang sebel. Mbuh kepiye carane urung tekan umure rapopo nek masalah umur dikatrol. Sebab yang namanya orang tua ya seperti itu tadi nek wong wedok takoke wong lanang niku nek ditolak ilo-ilo jadi mau gak mau pokoknya mau jadi apapun tidak tapi yang tanya pertama kali tetap harus diterima meskipun belakangan akan harmonis atau tidak itu tidak mau

Page 91: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

74  

tau yang penting yang tanya pertama kali harus diterima soale nggo ngguang sebel” (hasil wawancara dengan Bapak Subariman pada 19 Mei 2015 pukul 13.14 WIB).

Kebiasaan lain masyarakat desa Planjan yang menimbulkan

pernikahan usia remaja adalah adanya pernikahan secara adat, yakni

pernikahan yang dilakukan oleh sesepuh dan tokoh masyarakat

setempat. Banyak remaja yang menikah pada usia dibawah ketentuan

undang-undang sehingga mereka memutuskan menikah secara adat

terlebih dahulu. Setelah usia mereka mencukupi ketentuan maka

mereka mengajukan pernikahan ke KUA. Hal tersebut diungkapkan

oleh salah satu narasumber:

“Biasanya orang tua, yo nek wong tuo nek anake wis kecelakaan tengik seperti yang tadi saya katakan itu langsung dinikahkan. Tapi karena batasan usia yang jelas dan pak Camat sudah mewanti-wanti tidak boleh maka ya tidak bisa. Wong tuone wis panik terus mbuh kepiye carane aneke kudu nikah akhirnya dinikahkan secara adat nek istilahe nikah bawah tangan. Secara agama memang sudah sah tapi secara catatan administratif menurut UU belum. Ketika anaknya wis cukup umure nah baru dinikahkan lagi di KUA, dilegalkan” (hasil wawancara dengan Bapak Subariman pada 19 Mei 2015 pukul 13.14 WIB).

c. Faktor Pendidikan

Berdasarkan data, masyarakat desa Planjan didominasi oleh

lulusan Sekolah Dasar. Jumlah yang besar juga terlihat pada

masyarakat yang tidak bersekolah. Oleh karena itu, desa Planjan dapat

dikategorikan sebagai salah satu desa dengan masyarakat

berpendidikan rendah di Daerah Istimewa Yogyakarta. Prosentase

masyarakat Desa Planjan yang lulus Sekolah Dasar hanya sekitar 50%

yang melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kemudian

Page 92: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

75  

dari jumlah masyarakat yang lulus SMP hanya sekitar 20% yang

melanjutkan pendidikan ke jenjang Sekolah Menengah Atas. Bahkan

hanya sekitar 10% lulusan Sekolah Menengah Atas yang melanjutkan

ke Perguruan Tinggi. Semakin tinggi jenjang pendidikan semakin

sedikit prosentase masyarakat yang mengenyam jenjang tersebut.

Masyarakat Desa Planjan dahulu kesulitan untuk mengenyam

pendidikan karena minimnya jumlah sekolah dan letaknya yang cukup

jauh untuk di jangkau. Seiring perkembangan jaman, jumlah sekolah di

Desa Planjan sudah cukup banyak namun minat masyarakat pada

pendidikan masih sangat kurang. Pendidikan dianggap “mahal” bagi

masyarakat yang mayoritas bermata pencaharian sebagai petani.

Sebagian masyarakat beralasan pendapatan mereka hanya cukup untuk

memenuhi kebutuhan pokok saja dan tidak cukup untuk membiayai

pendidikan anak-anak mereka. Hal tersebut diungkapkan oleh salah

satu narasumber yang bekerja sebagai buruh tani: “Sulit mbak. Saya

cuma buruh tani gak ada uangnya buat biaya sekolah anak” (hasil

wawancara dengan ibu AR pada 23 April 2015 pukul 10.45 WIB).

Kesadaraan pentingnya pendidikan sebenarnya sudah disadari

oleh orang tua di Desa Planjan. Sosialisasi tentang pentingnya

pendidikan juga sering dilakukan oleh berapa lembaga pemerintahan

dan LSM. Akan tetapi muncul fenomena baru dikalangan remaja Desa

Planjan, yakni disaat orang tua sudah sadar akan pentingnya

pendidikan justru anak menolak bersekolah. Banyak remaja yang

Page 93: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

76  

enggan melanjutkan sekolah dengan alasan “males mikir”. Hal ini

diungkapkan oleh salah satu narasumber: “Nggak, itu udah keinginan

saya. Cuma saya aja yang gak pengen sekolah lagi. Udah males mikir

ehh mbak” (hasil wawancara dengan LS pada 15 Mei 2015 pukul

15.31 WIB).

Pernyataan yang sama juga diungkapkan oleh Bapak Sekretaris

Desa Planjan:

“Tapi sekarang buminya semakin sempit kesadaran orang tua bahwa pendidikan adalah satu-satunya jalan untuk memutus rantai kemiskinan itu sudah sadar, tapi eloknya untungnya sekarang itu kalo dulu itu kalo anak pinter itu pinter tenan tapi tetep nggak boleh sekolah sekarang itu kebalikannya mbak orang tua sudah sadar tapi anak gak mau belajar. Cukup sekolah kalo waktunya sekolah ya sekolah tapi kalo disuruh belajar nggak mau. Putus SD atau SMP sudah, alasannya gak mau mikir dan itu yang paling riskan sekarang itu” (hasil wawancara dengan Bapak Subariman pada 19 Mei 2015 pukul 13.14 WIB).

d. Faktor Ekonomi

Pernikahan usia remaja disebabkan pula oleh keadaan ekonomi

suatu masyarakat. Masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah

cenderung menikahkan anaknya pada usia remaja. Hal tersebut

dilakukan sebagai jalan keluar untuk mengatasi kesulitan ekonomi.

Masyarakat Desa Planjan yang sebagian besar bermata pencaharian

sebagai petani, seringkali menikahkan anaknya diusia muda untuk

mengurangi beban perekonomian keluarga. Keluarga yang memiliki

lebih dari dua anak, sering tidak dapat memenuhi kebutuhan seluruh

anggota keluarga. Untuk mengatasi masalah ekonomi tersebut orang

Page 94: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

77  

tua menikahkan anak diusia muda agar beban ekonomi berpindah pada

menantunya. Dengan begitu, beban ekonomi keluarga menjadi

berkurang.

Selain untuk mengurangi beban ekonomi keluarga, menikahkan

anak diusia remaja juga diharapkan dapat membantu meningkatkan

perekonomian keluarga. Seorang anak perempuan dinikahkan dengan

seorang laki-laki yang berasal dari keluarga yang mampu. Biasanya

laki-laki yang dipilih memiliki kemampuan ekonomi yang mapan dan

memiliki pekerjaan yang cukup prestisius. Dengan demikian,

diharapkan anak perempuan tersebut dapat hidup layak dan dapat

membantu memenuhi kebutuhan orang tua dan saudara-saudaranya.

Hal ini diungkapkan oleh salah satu informan:

”Dari orang tua laki-laki dari orang tua perempuan terus anak’e do dijodoke. Itu motif-motif seperti itu terus dan pertimbangane oohh kae ki bebojoan karo kae cocok, kae ki materine rodok nduwe kae yo rodo nduwe dadi sesok anakku ora kurang opo-opo, itu dulu” (hasil wawancara dengan Bapak Subariman pada 19 Mei 2015 pukul 13.14 WIB).

Hal ini juga sesuai dengan wilayah Gunungkidul yang sebagian

besar menganut sistem matrilokal, yaitu pola menetap setelah menikah

dimana suami dan istri tinggal di sekitar kediaman istri. Sehingga,

secara otomatis suami juga harus membantu perekonomian keluarga

sang istri.

e. Orang tua

Kebiasaan orang tua di Desa Planjan menjodohkan anaknya

diusia yang masih muda mendorong munculnya pernikahan usia

Page 95: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

78  

remaja. Beberapa daerah di Indonesia masih menerapkan praktik

pernikahan muda, karena adanya anggapan bahwa wanita yang

terlambat menikah dianggap aib bagi keluarga. Di Desa Planjan wanita

yang usianya diatas 20 tahun belum menikah sudah dapat dikatakan

terlambat menikah. Oleh karena itu, sebagian besar orang tua

mendorong anak perempuannya menikah pada usia belasan tahun agar

tidak dicap sebagai “perawan tua”. Selain predikat “perawan tua”

orang tua juga mengalami rasa takut ketika anaknya menjadi bahan

pergujingan tetangga. Kebiasaan pacaran dan saling mengunjungi satu

sama lain sering menimbulkan fitnah, sehingga untuk menghindarinya

orang tua mendorong anaknya menikah sesegera mungkin.

Kekhawatiran orang tua pada pergaulan bebas juga membuat

banyak orang tua yang menikahkan anaknya diusia muda. Orang tua

merasa takut anaknya menjadi korban pergaulan bebas yang

menyebabkan kehamilan pranikah. Hal ini diungkapkan oleh salah satu

informan:

Nggak mbak, kalau sudah saling cocok ya sudah. Sudah sering bawa perempuan jadi ya sudah suruh nikah aja, dari pada nanti terjadi yang nggak baik. Di KUA juga udah boleh. Ga usah sidang umur (hasil wawancara dengan AR pada 23 April 2015 pukul 10.45 WIB).

Pernyataan diatas juga dibenarkan oleh sekertaris Desa Planjan

yang menyatakan sering adanya pergaulan bebas dikalangan remaja:

Dan sekarang ini eranya anak-anak remaja itu kebanyakan perginya ke Pantai. Ke Pantai itu sekitar jam 5 sore dan yang bekerja di Ladang disekitar sana sudah pada pulang nah anak-anak malah pergi ke pantai. Nah disitulah kebanyakan terjadi,

Page 96: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

79  

karena disinikan berdekatan dengan Pantai Baron. Disebelah barat Pantai Baron itu dibuka tempat baru namanya Karang Kacuk, itu dibuka baru itu kebanyakan terjadi disitu dan pulangnya malam. Dan kalo sudah pulang malam yang namanya remaja ya seperti itu lah tau-tau sudah kecelakaan (hasil wawancara dengan Bapak Subariman pada 19 Mei 2015 pukul 13.14 WIB).

Perilaku orang tua yang sengaja “menuakan” usia anak juga

menjadi faktor yang sering ditemui di Desa Planjan. Orang tua

“mengkatrol” usia anaknya agar cukup melewati batas usia minimum

yang ditentukan Undang-undang. Dengan begitu, remaja yang hendak

menikah tidak perlu memohon dispensasi nikah dan tidak perlu

melakukan sidang. Hal ini diungkapkan pula oleh Bapak Subariman:

Sejak jaman simbah dulu sebelum saya itukan masalah identitas belum sangat penting umur 12 digawe 16 umur 11 digawe 17 dulukan identitasnya buku belum seperti sekarang belum pake photocopy KTP, KK belum, akte kelahiran belum yang penting cuma pengakuan laporan pak dukuh, itu sudah terjadi sejak simbah-simbah dulu (hasil wawancara dengan Bapak Subariman pada 19 Mei 2015 pukul 13.14 WIB).

3. Pola Asuh Orang Tua Dalam Fenomena Pernikahan Usia Remaja

Pernikahan usia remaja yang terjadi di Desa Planjan memiliki

banyak faktor pendorong yaitu, faktor keinginan sendiri, faktor adat

istiadat, faktor pendidikan, faktor ekonomi serta faktor orang tua. Dalam

penelitian ini, peneliti menitikberatkan pada faktor orang tua sebagai

faktor pendorong terjadinya pernikahan usia remaja. Orang tua memiliki

peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Kepribadian

seorang anak juga sangat ditentukan oleh orang tua dan lingkungan

keluarganya. Seorang anak yang memiliki perilaku yang buruk bisa dilihat

Page 97: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

80  

dari pola asuh yang diterapkan oleh orang tuanya. Oleh karena itu, pola

asuh memiliki kaitan yang besar dengan tindakan dan perilaku anak

termasuk tindakan menikah diusia remaja.

Keluarga adalah lembaga pertama dan utama dalam melaksanakan

proses sosialisasi dan sivilisasi pribadi anak. Keluarga memberikan

pengaruh pada pembentukan watak kepribadian anak, dan menjadi unit

sosialisasi terkecil yang memberikan fondasi primer bagi perkembangan

anak. Baik buruknya struktur keluarga memberikan dampak baik dan

buruknya perkembangan jiwa dan jasmani anak (Kartono Kartini, 2006).

Pola asuh merupakan pola interaksi antara orang tua dan anak,

yaitu bagaimana cara dan sikap perilaku orang tua saat berinteraksi dengan

anak, termasuk cara penerapan aturan, mengajarkan nilai/norma,

memberikan perhatian dan kasih sayang serta menunjukan sikap dan

perilaku baik sehingga dijadikan panutan bagi anak (Theresia, 2009).

Bentuk-bentuk pola asuh orang tua sangat erat hubungannya dengan

kepribadian anak setelah menjadi dewasa. Hal ini dikarenakan ciri-ciri dan

unsur-unsur watak seorang individu dewasa sebenarnya sudah diletakkan

benih-benihnya ke dalam jiwa seorang individu sejak awal, yaitu pada

masa ia masih kanak-kanak. Watak juga ditentukan oleh cara-cara ia

waktu kecil belajar makan, belajar kebersihan, disiplin, belajar bermain

dan bergaul dengan anak lain dan sebagainya (Koentjaraningrat, 1997).

Berdasarkan hasil penelitian, di dapat 12 informan yang terdiri dari

delapan remaja yang menikah pada usia remaja, tiga orang tua yang

Page 98: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

81  

memiliki anak yang menikah diusia remaja serta satu orang pejabat di

Kelurahan Planjan. Informan dipilih sesuai dengan kriteria subyek

penelitian yang telah ditentukan, yaitu anak yang menikah diusia remaja,

orang tua yang memiliki anak menikah diusia remaja serta pihak lain yang

terkait pernikahan usia remaja di Desa Planjan. Pemilihan ini berdasarkan

pengamatan peneliti dimana informan yang dipilih adalah informan yang

dapat memberikan informasi yang dibutuhkan peneliti dan dapat

menjelaskan fenomena tersebut secara kompeten. Peneliti juga tidak

membatasi jumlah informan. Peneliti mendapatkan 12 informan karena

data yang didapat telah dirasa cukup untuk menganalisis permasalahan

dalam penelitian ini.

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan, pola asuh yang

diterapkan orang tua yang mendorong anak melakukan pernikahan usia

remaja adalah pola asuh permisif dan demokratis. Pola asuh permisif

biasanya memberikan pengawasan yang sangat longgar. Orang tua

memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu tanpa

pengawasan yang cukup darinya. Ciri-ciri pola asuh permisif antara lain:

cenderung tidak menegur atau memperingatkan anak apabila anak sedang

dalam bahaya, dan sangat sedikit bimbingan yang diberikan orang tua,

tidak ada bimbingan maupun aturan yang ketat, tidak ada pengendaian

atau pengontrolan serta tuntutan kepada anak, anak diberi kebebasan dan

diizinkan membuat keputusan untuk dirinya sendiri, tidak ada kontrol dari

orang tua, anak harus belajar sendiri untuk berperilaku dalam lingkungan

Page 99: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

82  

sosial, anak tidak akan dihukum meskipun melanggar aturan serta tidak

diberi hadiah jika berprestasi atau berperilaku sosial yang baik.

berdasarkan ciri-ciri tersebut, peneliti melihat kesesuaian dengan data hasil

wawancara dengan informan. Berikut adalah beberapa kutipan wawancara

dengan informan yang menujukan pola asuh permisif dalam fenomena

pernikahan usia remaja:

“Nggeh sampun remen gek kajenge ngaten. Sudah suka ya mau gimana lagi. Anak maunya nikah muda ya sudah saya biarkan. Ngga saya larang, ya dibiarkan saja.” (hasil wawancara dengan SP pada 22 April 2015 pukul 15.52 WIB). “Nggak, soalnya ibu juga kan dulu nikah muda umur 14 juga udah

nikah. Dan ketika ditanya udah siap apa belum terus saya jawab

udah, ya udah boleh aja” (hasil wawancara dengan LS pada 14

Mei 2015 pukul 14.38 WIB).

Kutipan diatas merupakan jawaban dari pertanyaan “apakah orang

tua sempat melarang menikah diusia remaja?”, dan kedua jawaban tersebut

menunjukan adanya kebebasan dari orang tua. Berikut ini juga beberapa

kutipan wawancara yang menunjukan penerapan pola asuh permisif yang

berkenaan dengan kebebasan bergaul dan kontrol orang tua yang lemah:

”Nggak pernah ngontrol, saya sendiri yang ngontrol. Kalo pergaulan kan cuma kumpul-kumpul di rumah, kerja juga dirumah terus, tiap hari di rumah tapi kadang turun baru gak dirumah. Jam malam nggak ada, bebas. Nggak pernah pulang kadang, malah kalau main suka tidur di rumah sodara apa temen dulu tuh” (hasil wawancara dengan EC pada 23 April 2015 pukul 10.36 WIB).

“Ohh nggak. Namanya orang tua nggak membatasi pergaulan antara anak dengan teman-teman. Berteman itu sama siapa aja boleh” (hasil wawancara dengan AR pada 23 April 2015 pukul 10.45 WIB).

Page 100: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

83  

“Ya gimana ya mbak, sukanya saya di rumah temen terus jarang di rumah. Malah kalo di rumah itu gak betah. Jarang pamitan, ya kalo ga pamit ya biasa aja mbak” (hasil wawancara dengan SS pada 15 Mei 2015 pukul 13.57 WIB). Sedangkan pola asuh demokratis yaitu pola asuh yang

memprioritaskan kepentingan anak, dan tidak ragu-ragu mengendalikan

mereka. Orang tua dengan pola asuh ini bersikap rasional, selalu

mendasari tindakannya pada rasio atau pemikiran-pemikiran. Orang tua

tipe ini juga bersikap realistis terhadap kemampuan anak, tidak berharap

yang berlebihan yang melampaui kemampuan anak. Ciri-ciri pola asuh

demokratis: Ada bimbingan dan kontrol dari orang tua, Anak diberi

kepercayaan dan tanggung jawab, Orang tua bersikap realistis terhadap

kemampuan anak, tidak berharap yang berlebihan yang melampaui

kemampuan anak, Orang tua memberikan kebebasan kepada anak untuk

memilih dan melakukan suatu tindakan, Bersikap responsif terhadap

kemampuan anak dan menghargai setiap keberhasilan yang diperoleh

anak, Mendorong anak untuk menyatakan pendapat atau pertanyaan, serta

Memberikan penjelasan tentang dampak perbuatan baik dan buruk.

Ciri-ciri tersebut tercermin dalam salah satu pernyataan informan

tentang bimbingan dan kontrol orang tuanya:

“Ada aturan-aturan seperti waktu sekolah itu setiap malam tidak ada jam keluar. Jadi pergaulan itu dibatasi sampai jam 7 malam” (hasil wawancara dengan FJ pada 22 April 2015 pukul 15.08 WIB). Berikut kutipan wawancara informan saat ditanya tentang

komunikasi dengan orang tua dan kebebasan dari orang tua:

Page 101: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

84  

“Baik, karena tiap hari selalu ketemu di rumah terus kalo ada apa aja bilang, selalu terbuka. Kalo mengekang enggak tapi ya sering dikasih pengertian aja ini yang boleh itu yang gak boleh, ya itu aja ga ngekang banget” (hasil wawancara dengan NV pada 14 Mei 2015 pukul 14.38 WIB).

Kedua pola asuh ini menyebabkan terbentuknya persepsi dan

tindakan remaja tentang pernikahan usia remaja.

Masa remaja merupakan masa yang rentan terhadap masalah yang

dihadapi, padahal disisi lain remaja merupakan generasi penerus bangsa,

calon pemegang estafet kepemimpinan bangsa di masa yang akan datang.

Pola asuh orangtua turut membentuk dasar kepribadian seseorang, apakah

akan menjadi seorang yang yang memiliki kepribadian yang kokoh atau

rapuh sehingga mempengaruhi kerentanan seseorang terhadap stres

(Suwanto, 2009). Dalam permasalahan pernikahan usia remaja di Desa

Planjan, pola asuh orang tua membuat pengaruh pada keputusan seorang

remaja untuk menikah. Hubungan anak dengan orang tua merupakan

hubungan pertama yang ditemui anak. Hubungan anak dengan orang tua

dan anggota keluarga lainnya dapat dianggap sebagai suatu sistem yang

saling berinteraksi. Sistem-sistem tersebut berpengaruh kepada anak baik

secara langsung maupun tidak, melalui sikap dan pengasuhan anak oleh

orang tua.

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan orang tua

menerapkan pola asuh yang berbeda-beda pada anak. Faktor-faktor

tersebut juga yang menyebabkan terjadinya pernikahan usia remaja di

Page 102: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

85  

Desa Planjan. Berikut adalah faktor-faktor yang menyebabkan orang tua di

Desa Planjan menerapkan pola asuh yang berbeda-beda kepada anak:

a. Status Ekonomi

Tingkat ekonomi dan pekerjaan orang tua yang berbeda-beda

membuat pola asuh yang diterapkan juga berbeda. Mayoritas

masyarakat Desa Planjan yang bekerja sebagai petani dan buruh tani

menyebabkan waktu bekerja mereka menjadi cukup lama. Letak

tempat kerja yang cukup jauh serta pekerjaan yang membutuhkan

waktu yang lama, membuat orang tua jarang berjumpa dengan anak

mereka. Oleh karena itu, waktu mereka untuk bertemu dan

berkomunikasi dengan anak tidak terlalu banyak. Hal ini menyebabkan

orang tua menerapkan pola asuh permisif. Waktu bertemu yang jarang

berakibat pada kurangnya perhatian orang tua serta komunikasi yang

kurang lancar. Dengan begitu, remaja seolah diberi kebebasan untuk

menentukan tindakan dan keputusannya sendiri tanpa pertimbangan

orang tua. Mereka juga berperilaku menurut apa yang mereka inginkan

tanpa adanya kontrol dari orang tua. Mereka berusaha berusaha belajar

sendiri bagaimana cara berperilaku dalam lingkungan sosial. Oleh

karena itu, dengan mudahnya mereka mengadaptasi perilaku menikah

diusia remaja.

Jenis pekerjaan dan pendapatan orang tua juga mempengaruhi

penerapan pola asuh orang tua. Selain petani, di Desa Planjan juga

terdapat mata pencaharaian lain yang cukup beragam. Orang tua

Page 103: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

86  

dengan pekerjaan yang cukup prestisius cenderung menerapkan pola

asuh demokratis. Orang tua akan mengijinkan anaknya menikah diusia

remaja dengan beberapa ketentuan misalnya harus sudah bekerja.

Kemampuan seorang anak memenuhi kebutuhan atau menafkahi

keluarga dianggap cukup untuk bekal menikah. Hal ini sesuai dengan

hasil wawancara dengan salah satu informan: “Nggak, nggak ada

larangan. Dulukan sempat bekerja ke kota jogja niku kerja serabutan

teng jogja niku” (hasil wawancara dengan RA pada 22 April 2015

pukul 15.39 WIB). Hasil wawancara tersebut memperlihatkan bahwa

ketika anak sudah mampu bekerja dan memiliki penghasilan, orang tua

tidak melarang anaknya untuk menikah meskipun diusia remaja.

b. Pendidikan Orang Tua

Masyarakat Desa Planjan memiliki pendidikan yang cukup

rendah dibandingkan dengan daerah lain di Yogyakarta. Tingkat

pendidikan yang rendah menyebabkan kecenderungan orang tua di

Desa Planjan untuk menerapkan pola asuh permisif. Pengetahuan

orang tua yang kurang tentang pola pengasuhan anak menyebabkan

anak terabaikan dan kurang diperhatikan. Sejatinya, seorang remaja

sangat membutuhkan bimbingan dan arahan dari orang tua tentang

bagaimana cara berperilaku dan bertindak dengan baik. Dalam hal ini,

pengetahuan anak tentang pernikahan usia remaja sangat ditentukan

pula oleh pengetahuan orang tuanya. Orang tua dengan pendidikan

yang minim cenderung tidak memiliki wawasan yang luas tentang

Page 104: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

87  

dampak pernikahan usia remaja. Pernikahan usia remaja yang marak

terjadi di Desa Planjan menuntun banyak remaja lain untuk melakukan

hal yang sama. Orang tua dengan pendidikan rendah memiliki

kecenderungan membiarkan dan membebaskan anaknya untuk

menikah diusia remaja. Mereka tidak memberi arahan dan bimbingan

karena minimnya pengetahuan mereka tentang dampak pernikahan

usia remaja. Berbeda dengan orang tua yang memiliki tingkat

pendidikan yang tinggi, mereka cenderung melarang anaknya menikah

diusia remaja. Pengetahuan mereka tentang dampak buruk pernikahan

usia remaja, membuat mereka mendorong anaknya untuk melanjutkan

pendidikan kejenjang yang lebih tinggi dibandingkan menikah muda.

c. Latar Belakang Pola Pengasuhan Orang Tua

Orang tua biasanya meniru pola asuh yang dialaminya dulu

untuk diterapkan kembali pada anak-anaknya. Pola asuh yang

membebaskan dan memperbolehkan menikah diusia remaja, diikuti

oleh orang tua saat ini. Pengalaman orang tua di Desa Planjan yang

menikah diusia remaja, mendorong anak untuk mengikuti jejak orang

tuanya. Orang tua memberikan gambaran tentang pernikahan usia

remaja kepada anaknya. Sehingga anak merepresentasikan gambaran

tersebut, kemudian meniru untuk menikah diusia remaja. Hal ini sesuai

dengan data hasil wawancara narasumber mengenai tanggapan orang

tua tentang pernikahan usia remaja yang mereka jalani:

“Nggak, soalnya ibu juga kan dulu nikah muda umur 14 juga udah nikah. Dan ketika ditanya udah siap apa belum terus saya

Page 105: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

88  

jawab udah, ya udah boleh aja” (hasil wawancara dengan NV pada 14 Mei 2015 pukul 14.38 WIB).

Dari hasil wawancara tersebut terlihat bahwa, orang tua

narasumber yang dahulu menikah diusia remaja memperbolehkan

anaknya untuk menikah diusia yang sama ketika orang tua narasumber

menikah yaitu usia 14 tahun.

d. Jenis Kelamin Anak

Jenis kelamin anak membuat orang tua menerapkan pola asuh

yang berbeda pada setiap anak. Orang tua yang memiliki anak

perempuan cenderung menerapkan pola asuh demokratis. Dengan pola

asuh ini, orang tua dapat memberikan kebebasan kepada anak tetapi

tetap ada aturan jelas yang mengikat. Remaja perempuan yang belum

menikah biasanya memiliki aturan yang lebih kompleks dibanding

remaja laki-laki. Dalam hal pernikahan, orang tua tetap membebaskan

anaknya untuk menikah diusia remaja akan tetapi lebih diberikan

pemahaman yang rasional. Berbeda dengan orang tua yang memiliki

anak laki-laki cenderung menerapkan pola asuh permisif. Akan tetapi,

di Desa Planjan lebih banyak remaja perempuan yang melakukan

pernikahan usia remaja. Sedangkan remaja laki-laki lebih diberi

tanggung jawab untuk bekerja dahulu sebelum menikah. Hal ini

diungkapkan oleh seorang narasumber:

“Ya nggak juga, teman saya yang seusia saya yang belum menikah juga ada. Ya kalo laki-laki disini kalo udah 19 atau 20 tahun ya kebanyakan udah nikah. Nikah muda disini ya biasa, wajar aja, perempuan malah kalo lulus sekolah langsung nikah

Page 106: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

89  

kebanyakan. Kalo laki-laki cari kerja dulu biasanya” (hasil wawancara dengan SL pada 14 Mei 2015 pukul 13.42 WIB).

Seacara garis besar, peneliti menemukan 2 pola asuh yang

meyebabkan terjadinya fenomena pernikahan usia remaja di Desa Planjan

yaitu, pola asuh demokratis dan permisif. Kedua pola asuh tersebut

memiliki perbedaan didalamnya, akan tetapi keduanya mendorong adanya

pernikahan usia remaja. Pola asuh demokratis mempunyai ciri bersifat

terbuka antara orang tua dengan remaja. Mereka membuat aturan yang

disetujui bersama. Remaja diberikan kebebasan untuk mengemukakan

pendapat dan menanggapi orang lain. Orang tua hanya berbersikap sebagai

pemberi pendapat dan pertimbangan terhadap aktivitas remaja. Sedangkan

pola asuh permisif dapat ditandai dengan orang tua yang memberikan

kebebasan tanpa batas pada remaja untuk bertingkah laku sesuai dengan

kehendaknya sendiri. Orang tua tidak pernah memberikan aturan dan

mengarahkan remaja (Yatim, 1986: 31-34).

Pada pola asuh demokratis, orang tua memberikan aturan-aturan

yang jelas dikeluarga. Orang tua memberikan izin menikah kepada anak

atas kesanggupan anak. Misalnya ketika anak sudah mampu menafkahi

keluarga maka orang tua akan memberikan izin anaknya untuk menikah.

Sedangkan pada pola asuh permisif, orang tua membebaskan anak untuk

menikah pada usia yang diinginkan. Tidak ada aturan baku yang

ditentukan pada remaja sehingga anak menentukan sendiri jalan hidupnya

seperti menikah diusia remaja. Kontrol sosial yang lemah pada pola asuh

permisif, membuat banyak remaja yang terjebak dalam pergaulan bebas.

Page 107: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

90  

Hasil dari pergaulan bebas salah satunya adalah kehamilan pranikah.

Ketika hal itu muncul maka orang tua akan dengan segera menikahkan

anaknya untuk menutupi aib keluarga. Usia anak yang masih muda tidak

lagi dihiraukan ketika terjadi hal yang demikian.

Perbedaan paling besar antara pola asuh demokratis dan permisif

adalah pada penerapan aturan pada remaja. Aturan yang diberlakukan bisa

dilihat dari bagaimana orang tua mengontrol pergaulan remaja. Hal

tersebut tercermin dari penuturan informan tentang kontrol orang tua

dalam pergaulan mereka, seperti berikut:

“Sering sih nasehatin, nasihatin tuh yang utama. Terus kalo mengontrol pergaulan ya biasanya kalo temen-temen main kerumah ya ibu suka ikut nimbrung” (hasil wawancara dengan NV pada 14 Mei 2015 pukul 14.38 WIB). “Ngontrolnya ya liat jadwal aja, orang tua juga udah tau kegiatannya di Sekolah” (hasil wawancara dengan FJ pada 22 April 2015 pukul 15.08 WIB).

Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan, informan NV dan

FJ menjelaskan bahwa kontrol orang tua yang dilakukan adalah dengan

ikut obrolan dengan teman. Sedangkan orang tua informan FJ mengontrol

melalui jadwal kegiatan sekolah. Tidak semua remaja dikontrol orang

tuanya, berikut adalah penuturan yang berbeda didapatkan dari informan

LS dan EC:

“Ya pokoknya gimana ya, soalnya orang tuanya tuh jarang di Rumah. Ya lebih banyak gak dikontrol” (hasil wawancara dengan LS pada 15 Mei 2015 pukul 15.31 WIB). “Ngga pernah ngontrol, saya sendiri yang ngontrol. Kalo pergaulan kan cuma kumpul-kumpul di Rumah, kerja juga di rumah terus,

Page 108: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

91  

tiap hari di rumah tapi kadang turun baru gak dirumah” (hasil wawancara dengan EC pada 23 April 2015 pukul 10.36 WIB).

Informan LS dan EC mengatakan bahwa orang tua mereka tidak

pernah mengontrol pergaulan mereka. Informan LS mengatakan bahwa

orang tuanya sibuk bekerja dan tidak pernah mengontrol pergaulan

anaknya. Masing-masing pola asuh memiliki perbedaan dalam mengontrol

anak. Pada pola asuh demokratis anak memiliki jam malam yang ketat,

mereka tidak diperkenankan keluar lebih dari waktu yang telah ditentukan.

Beberapa informan juga mengatakan ada ketentuan dari orang tua untuk

memilih teman bergaul. Bahkan orang tua juga mengenal teman-teman

sepergaulan anaknya. Pada pola asuh permisif, anak tidak diberikan

ketentuan jam malam. Meskipun ada jam malam seringkali anak

melanggar dan orang tua tidak memberi sanksi. Dalam memilih teman,

orang tua membebaskan sepenuhnya kepada anak.

Beragam pola asuh diterapkan orang tua dengan tujuan

memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya. Pola asuh ini tercermin dari

perilaku dan sikap orang tua dalam mengasuh anak-anak mereka. Dari

hasil analisis diketahui bahwa ada 4 informan menggunakan pola asuh

demokratis. Pada pola asuh ini orang tua lebih banyak memberikan aturan

pada anak. Mereka lebih ketat dalam mengatur pergaulan baik dengan

teman sebaya dan lawan jenis. Antara anak dan orang tua lebih terbuka

sehingga mereka bisa mengambil keputusan bersama-sama. Dalam

kaitannya dengan pernikahan usia remaja, orang tua membebaskan

anaknya memilih calon pasangan yang sesuai. Akan tetapi hasil dari

Page 109: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

92  

wawancara yang dilakukan, hampir semua orang tua mengizinkan anaknya

menikah diusia remaja. Hanya orang tua dari informan FJ yang sempat

melarang anaknya menikah diusia remaja. Dari fakta tersebut, dapat

dibuktikan bahwa kedua pola asuh tersebut sama-sama mendorong

terjadinya pernikahan usia remaja.

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa pola asuh

permisiflah yang paling dominan diterapkan. Dari 11 informan yang

terkait langsung dengan pernikahan usia remaja, 7 diantaranya

menerapkan pola asuh permisif. Sedangkan 4 informan lain menunjukan

pola asuh demokratis. Tidak ditemukan pola asuh otoriter dalam penelitian

ini. Orang tua sebenarnya memberikan aturan juga pada anak, tetapi

mereka lebih cenderung membebaskan perilaku anak. Kesibukan orang tua

dan rasa tidak ingin terbebani oleh anak membuat banyak orang tua yang

menerapkan pola asuh permisif. Orang tua membebaskan anaknya untuk

menentukan hidupnya sendiri tanpa arahan yang ketat pada usia remaja.

Keputusan anak seperti putus sekolah menjadi salah satunya. Orang tua

tidak berusaha menjelaskan pentingnya pendidikan untuk masa depan akan

tetapi justru membiarkan anak menikah diusia remaja.

Pola asuh memiliki peranan penting terhadap fungsi lembaga

keluarga. Menurut teori struktural fungsional Robert K. Merton,

masyarakat merupakan suatu sistem yang didalamnya terdapat elemen atau

institusi yang saling berkaitan satu sama lain. Institusi/lembaga tersebut

memiliki peranan dan fungsi yang berbeda-beda. Masyarakat akan berjalan

Page 110: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

93  

secara normal ketika fungsi-fungsi tersebut berjalan dengan baik. Ketika

terjadi kemacetan pada suatu fungsi lembaga akan menyebabkan

kemacetan pada fungsi lembaga yang lain. Dalam masalah ini, kemacetan

pada fungsi lembaga keluarga menyebabkan kemacetan pada lembaga lain.

Salah satu fungsi lembaga keluarga adalah mengontrol atau mengawasi

tingkah laku yang biasa dilakukan orang tua terhadap anak. Hubungan

orang tua dengan anak, cara orang tua membimbing anak dan mengontrol

anak adalah cerminan dari pola asuh yang diterapkan orang tua dalam

keluarga. Ketika dalam penelitian ini pola asuh permisif yang banyak

diterapkan orang tua, maka fungsi pengawasan orang tua menjadi lemah.

Kelemahan inilah yang akhirnya mempengaruhi fungsi lembaga sosial

lain, yaitu fungsi lembaga pendidikan dan ekonomi. Fungsi dan tujuan

lemabaga pendidikan tidak tercapai dengan baik karena banyak remaja

yang memutuskan untuk berhenti sekolah dan banyak yang memutuskan

untuk menikah. Fungsi lembaga pendidikan salah satunya adalah

mempersiapkan anak untuk mencari nafkah dan memperpanjang masa

remaja. Akan tetapi, penerapan pola asuh permisif yang berujung pada

pernikahan usia remaja yang terjadi di Planjan, membuat anak putus

sekolah dan menyebabkan anak kesulitan untuk mencari pekerjaan karena

pendidikan yang rendah. Hal ini juga berdampak pada fungsi lembaga

ekonomi, dimana pendidikan yang rendah membuat remaja yang menikah

diusia remaja kesulitan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Page 111: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

94  

Orang tua dan keluarga memiliki fungsi sebagai media sosialisasi

dan alat kontrol bagi seorang anak. Kontrol sosial adalah cara yang

dilakukan untuk mencegah dan mengendalikan masyarakat agar

berperilaku dan bersikap sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku.

Sedangkan, sosialisasi adalah proses penanaman dan transfer nilai dan

norma dari satu generasi ke generasi selanjutnya dalam sebuah kelompok

atau masyarakat. Kontrol sosial dan proses sosialisasi pada suatu

masyarakat berbeda-beda sesuai dengan nilai, norma dan kebudayaan yang

berlaku ditempat tersebut. Hal ini lah yang membuat masyarakat di Desa

Planjan terus melakukan pernikahan usia remaja yang berjalan secara

turun temurun karena proses sosialisasi dan kontrol sosial dari orang tua.

Nilai dan norma yang terus disosialisasikan dan melalui kontrol sosial

secara berulang, membuat persepsi remaja tentang pernikahan sama

dengan persepsi orang tua dan masyarakat setempat.

Persepsi adalah proses untuk mengingat atau mengidentifikasikan

sesuatu. Persepsi merupakan reaksi seseorang terhadap stimulus yang

bersifat khas. Persepsi disebabkan oleh kesatuan dari faktor internal seperti

suasana hati (jiwa) dan motivasi serta faktor eksternal seperti cara

pembelajaran pada individu yang kemudian akan mengatur kecenderungan

sikap dan perilaku individu terhadap suatu objek (Atkinson, 1987).

Menyadari dengan apa yang ada di sekitarnya, maka individu tersebut

akan melakukan penggabungan kesadaran stimulus yang diterimanya,

sehingga apa yang ada dalam diri individu (pengalaman dan harapan-

Page 112: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

95  

harapannya) akan turut aktif dalam persepsi individu. Pengalaman,

pengharapan dan penilaian itu akan mempengaruhi individu dalam

memberikan arti dan bentuk atas apa yang dilihatnya.

Menurut Walgito (2003) faktor-faktor yang menyebabkan persepsi

pernikahan adalah baik itu dari faktor biologik/fisiologis, psikologis, sosial

maupun dari faktor agama. Dari faktor biologik/fisiologis adalah untuk

melakukan hubungan seksual dengan lawan jenis harus memiliki ikatan

yang sah yaitu melalui ikatan perkawinan, selain itu pada usia 18-24 tahun

alat-alat reproduksinya sudah masak dan dapat membuahkan keturunan.

Pada masa remaja dorongan seksual meningkat atau dorongan biologis

semakin matang. Dari faktor psikologis, pada usia tersebut memiliki

kebutuhan untuk rasa aman, kasih sayang, dan adanya rasa kesepian atas

kesendirian. Hal ini dikarenakan pada masa remaja yang sangat menyolok

adalah masing-masing individu mulai tertarik kepada jenis seks yang lain

dan mulai mengadakan interaksi yang lebih intensif dengan jenis seks

yang lain. Untuk itu antara masing-masing individu membutuhkan teman

hidup yang akan dapat saling mengisi akan kebutuhan-kebutuhan

psikologisnya. Melalui perkawinan individu akan merasa tenang, dapat

melindungi dan dilindungi, dapat mencurahkan segala isi hatinya kepada

pasangannya.

Faktor sosial adanya tuntutan lingkungan untuk melaksanakan

pernikahan dan untuk menjaga norma-norma yang berlaku dalam

masyarakat tentang hubungan antara laki-laki dan wanita. Faktor agama

Page 113: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

96  

maksudnya adalah karena individu tersebut melaksanakan tuntunan Allah,

tuntunan sunah rasul, melaksanakan ajaran agama Islam yang

menganjurkan untuk sesegera mungkin menikah agar terhindar dari

perbuatan dosa/zina dan untuk menyempurnakan sebagian agama dari

mereka. Selain faktor-faktor yang telah diuraikan di atas, faktor lain yang

mempengaruhi pernikahan di usia muda adalah norma keagamaan, adat,

kebiasaan, nilai dan peraturan yang berlaku di dalam masyarakat (Hanum,

1997).

Berdasarkan penelitian, persepsi narasumber tentang objek

pernikahan usia remaja cukup bervariatif. Hasil yang didapat menunjukan

remaja desa Planjan telah memiliki persepsi positif tentang pernikahan

usia remaja. Namun, tingkat pendidikan remaja sangat mempengaruhi

wawasan dan pemikiran mereka. Remaja yang memiliki pendidikan

rendah cenderung belum memahami arti dan makna dari pernikahan yang

mereka jalani. Berikut adalah persepsi narasumber tentang pernikahan usia

remaja:

“Menikah muda menurut saya kalau itu untuk agama itu bagus. Soalnya kalau seseorang mengenal seseorang lain kalau dia tidak didasari agama dan dia sudah ingin menikah maka dia otomatis akan melanggar aturan agama, jadi kalau menikah muda untuk agama bagus tetapi kalau untuk itu kesehatan ibu dan anak itu kurang bagus menurut saya. Karena melahirkan diusia muda itu terlalu beresiko” (hasil wawancara dengan FJ pada 22 April 2015 pukul 15.08 WIB). ”Ya kan kalo menurut agama kan lebih baik nikah dari pada pacaran. Tapikan mungkin emang sekolah dulu penting, biar dapet kerja yang baik” (hasil wawancara dengan NA pada 15 Mei 2015 pukul 12.54 WIB).

Page 114: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

97  

Kedua pendapat diatas, menunjukan persepsi narasumber tentang

pernikahan usia remaja dilihat dari faktor/aspek agama. Pernikahan

menurut narasumber lebih baik dilakukan dengan segera agar tidak

muncul perbuatan yang menyalahi aturan agama. Dalam hal ini

narasumber tidak ingin berpacaran terlalu lama agar terhindar dari

perbuatan dosa/zina. Masyarakat merujuk pada sebuah hadis ”Apabila

seseorang memiliki anak gadis yang sudah baligh, maka segerakanlah

untuk dinikahkan”. Pernyataan inilah yang dipercayai dan diterjemahkan

secara tekstual oleh masyarakat tanpa mempertimbangan hal lain termasuk

usia anak yang masih muda. Hadis inilah yang seolah menjadi tameng

untuk membenarkan pernikahan usia remaja. Padahal kesiapan dan

kematangan fisik serta mental anak sangat berpengaruh pada kehidupan

rumah tangganya kelak. Persepsi lain mengenai pernikahan usia remaja:

“Ya baik. Kalau udah bisa daftar di KUA ya boleh nikah” (hasil wawancara dengan RA pada 22 April 2015 pukul 15.39 WIB). “Ya gimana ya mbak, disini emang kalau menikah emang menikah muda, hampir se-Gunungkidul itu nikah muda semua. Ya kalau gak baik buat ibu dan anak emang iya, tapi kan kalau di KUA udah boleh ya dibolehkan” (hasil wawancara dengan EC pada 23 April 2015 pukul 10.36 WIB). “Ya gimana ya mbak, disini udah biasa eh. Kalau bisa ya jangan dulu. Kalau buat ibu dan bayi itu gak baik” (hasil wawancara dengan SL pada 14 Mei 2015 pukul 13.42 WIB). Ya menurut aku ya itu boleh aja, capek juga ya dengerin tetangga kan kalo udah sering dianter pulang cowok itu kan ya gimana ya jadi lebih baik cepet nikah aja. Kalo nikah muda yang penting kita bisa tanggung jawab. Ya mungkin kalo kaya mbaknya yang penting kuliah dulu, pendidikan terus dapet kerja bagus, tapi kalo di desa kaya gini tuh susah mbak apalagi udah dilamar cowok. Kan

Page 115: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

98  

kalo kata orang dulu kalo perempuan dilamar pertama itu nggak boleh ditolak, pokonya harus diterima buat buang sial. Ya mau gimana lagi udah dilamar ya gak mungkin nolak, kan takut ya gak enak juga” (hasil wawancara dengan NV pada 14 Mei 2015 pukul 14.38 WIB). “Kalau menurut pemerintah kan emang gak boleh nikah muda, ya kalau didesa kaya sini ya masih banyak. Kemarin juga sidang dulu soalnya akta kelahirannya salah, harusnya udah 16 tahun tapi disitu masih 14 tahun. Di Planjan kan emang banyak yang nikah muda, dibawah saya juga ada yang udah nikah” (hasil wawancara dengan LS pada 15 Mei 2015 pukul 15.31 WIB). “Ya gimana ya mbak kalau udah niat ya nikah aja. Udah biasa mbak disini nikah muda. Lulus SMP ya nikah, ada juga yang gak lulus, belum lulus udah nikah” (hasil wawancara dengan SS pada 15 Mei 2015 pukul 15.57 WIB).

Sebagian besar narasumber menginterpretasikan pernikahan usia

remaja sebagai sesuatu yang wajar dan biasa terjadi di lingkungannya.

Faktor sosial budaya menjadi faktor dominan dalam hubungannya dengan

pernikahan usia remaja. Masyarakat masih mempercayai ketika lamaran

pertama yang ditujukan untuk anak perempuannya ditolak, maka akan

mendatangkan “kesialan” dan menyebabkan anak “susah jodoh”. Kondisi

lingkungan yang didominasi oleh pernikahan usia remaja, membuat

remaja mempersepsikan bahwa pernikahan remaja bukanlah suatu masalah

yang wajib dikhawatirkan. Mereka justru akan merasa tertekan dan

tersingkir ketika mereka menikah pada usia diatas 20 tahun.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor sosial budaya

(terbelakangan kultur, rendahnya pendidikan, kondisi ketidak mampuan

ekonomi), faktor agama ( yang ditafsirkan secara tekstual ) serta faktor

psikologis yang hanya bersandar pada perasaan cinta, dan aspek relasi

Page 116: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

99  

sosial yang terbatas, keseluruhannya mempengaruhi interpretasi remaja

sebagai memori permanen atau representasi mental pada proses

berpersepsi.

D. Pokok Temuan

Berdasarkan penelitian dilapangan didapatkan beberapa pokok temuan

yang berkaitan dengan Pola asuh Orang Tua pada Fenomena Pernikahan Usia

Remaja di Desa Planjan Kecamatan Saptosari Kabupaten Gunungkidul:

1. Kepercayan dan adat istiadat yang berkaitan dengan penolakan lamaran

masih dipegang kuat masyarakat desa Planjan.

2. Ada fenomena “males mikir” yang membuat banyak anak di Desa Planjan

putus sekolah.

3. Kesulitan ekonomi serta pekerjaan yang menyita banyak waktu membuat

banyak orang tua kurang mengontrol pergaulan anak.

4. Pola asuh permisif dan demokratis menjadi pola asuh yang paling banyak

diterapkan orang tua pada fenomena pernikahan usia remaja.

5. Kontrol sosial dan sosialisasi dari keluarga dan masyarakat menyebabkan

munculnya persepsi anak tentang pernikahan diusia remaja.

Page 117: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

100  

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Faktor-faktor Penyebab Pernikahan Usia Remaja di Desa Planjan

Kecamatan Saptosari Kabupaten Gunungkidul:

a. Keinginan sendiri: Remaja sudah sudah saling cinta dan merasa

cocok satu sama lain. Mereka ingin menghindari fitnah dan telah

merasa dapat hidup mandiri.

b. Adat Istiadat: Kepercayaan yang melarang seorang gadis menolak

lamaran pertama. Adanya kebiasaan saling menjodohkan anak.

c. Faktor Pendidikan: Pendidikan yang rendah dan minimnya

pengetahuan tentang dampak pernikahan usia remaja.

d. Faktor Ekonomi: Keinginan mengurangi beban ekonomi keluarga.

Serta keinginan mengubah kondisi perekonomian dengan menikahi

pasangan yang mapan.

e. Orang tua: Ada kekhawatiran orang tua jika anaknya dikatakan

“perawan tua”. Orang tua juga takut anaknya menjadi korban

pergaulan bebas.

2. Pola asuh yang ditemukan dalam penelitian ini adalah pola asuh

demokratis dan permisif. Pola asuh demokratis dan permisif sama-

sama mendorong terjadinya fenomena pernikahan usia remaja di Desa

Planjan Kecamatan Saptosari Kabupaten Gunungkidul. Penerapan

Page 118: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

101  

kedua pola asuh tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: faktor

ekonomi, pendidikan orang tua, latar belakang pola pengasuhan orang

tua dan jenis kelamin anak. Pola asuh yang paling dominan adalah pola

asuh permisif.

3. Kontrol sosial dan sosialisasi dari keluarga dan masyarakat setempat,

menyebabkan munculnya persepsi anak tentang perikahan usia remaja.

Remaja di Desa Planjan menafsirkan pernikahan yang mereka jalani

dari beberapa faktor, yaitu:

a. Faktor sosial budaya, keterbelakangan kultur, rendahnya

pendidikan serta kondisi ketidakmampuan secara ekonomi.

b. faktor agama, remaja hanya memaknai pernikahan dari sudut

pandang agama yang ditafsirkan tekstual.

c. faktor psikologis yang hanya bersandar pada perasaan cinta, dan

aspek relasi sosial yang terbatas.

Page 119: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

102  

B. Saran

1. Bagi Pemerintah

Pemerintah diharapkan mengkaji ulang mengenai Undang-undang

Nomor 1 Tahun 1974, mengenai batas usia minimal menikah. Usia

menikah 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun bagi laki-laki masih

dianggap terlalu dini. Dari sisi psikologis, pada usia tersebut mental

anak belum siap. Sedangkan dari sisi biologis, kesiapan alat reproduksi

belum sempurna dan masih rentan.

2. Bagi Orang Tua

Orang tua diharapkan memiliki hubungan dan komunikasi yang baik

dengan remaja. Orang tua juga harus memberikan pemahaman serta

arahan mengenai pernikahan dan dampak pernikahan usia remaja.

selain itu, orang tua juga harus mampu mengontrol pergaulan remaja

agar tidak terjerumus pada pergaulan bebas.

3. Bagi Remaja

Remaja diharapkan mampu melaksanakan pendidikan setinggi-

tingginya sebagai bekal masa depan. Remaja juga diharapkan

menghindari pergaulan bebas.

Page 120: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

103  

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2015. Fenomena. Tersedia di: http://kbbi.web.id/fenomena. Diakses pada 22 Februari 2015.

Arikunto, S. 2002. Metodologi penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Asmawi, Mohammad. 2004. Nikah dalam Perbincangan dan Perbedaan.

Yogyakarta: Das As-Salam Atkinson, Rita L., dkk. 1987. Pengantar Psikologi Jilid I Edisi Kedelapan.

Jakarta: Erlangga. Awalani, Aji. 2014. Remaja Picu Dispensasi Nikah Tinggi. Sorot Gunungkidul.

19 November. http://www.sorotgunungkidul.com/. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. 2011. Hasil

Susenas tahun 2009 dan 2010. Yogyakarta: Badan Pusat Statistik Provinsi DIY.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Gunungkidul. 2014. Gunungkidul Dalam Angka 2014. Yogyakarta: Badan Pusat Statistik Kabupaten Gunungkidul.

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indoesia Pusat

Bahasa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Dlori, Muhamad. 2005. Jeratan Nikah Dini, Wabah Pergaulan. Yogyakarta:

Media Abadi. Edward, Drew. 2006. Ketika Anak Sulit di Atur. Bandung: PT. Mizan Pustaka. Endah kusumawati. 2009. Faktor dan Dampak Perkawinan Usia Remaja di Desa

Nogotirto Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman Provonsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Skripsi S1. Universitas Negeri Yogyakarta.

Gun. 2015. Pernikahan Usia Dini Memprihatinkan. Radar Jogja. 2 Maret. http://www.radarjogja.co.id/

Gunarsa, Singgih. 2002. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta:

Gunung Mulia. Hanum, S.H. 1997. Pernikahan Usia Belia. Yogyakarta: Universitas Gadjah

Mada. Hibberman dan Miles. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas

Indonesia Press.

Page 121: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

104  

Hurlock, Elizabeth B. 1999. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang kehidupan Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.

____________________. 2011. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan

Sepanjang Rentang kehidupan Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga. Kantor Desa Planjan. 2015. Profil Desa Planjan 2014. Yogyakarta: Kantor Desa

Planjan Kartono, Kartini. 2006. Peran Keluarga Memandu Anak. Jakarta: CV. Rajawali. Khairuddin. 2008. Sosiologi Keluarga. Yogyakarta: Liberty. King, Laura A. 2014. Psikologi Umum: Sebuah Pandangan Apresiatif. Jakarta:

Salemba Humanika. Koentjaraningrat.1997. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama. Moleong, Lexy J. 2006. Metode Penelitian Kualitatif: Revisi. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya. Nazsir, Nasrullah. 2008. Teori-teori Sosiologi. Bandung: Widya Padjajaran. Noorkasiani, Heryati dan Rita Ismail. 2009. Sosiologi Keperawatan. Jakarta: EGC Petranto, Ira. 2006. Pola Asuh Anak. Tersedia di: http://www.polaasuhanak.com/.

Diakses pada 2 Januari 2015. Purwanto, Ngalim. 2006. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Raho, Bernard. 2007. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. Theresia, Indira Shanti.2009. Pola Asuh Efektif: Pola Asuh Penuh Cinta. Tersedia

di: http://www.tabloid-nakita.com/. Diakses pada 25 Agustus 2015. Sri Rumini dan Siti Sundari. 2004. Perkembangan Anak & Remaja. Jakarta :

Rineka Cipta.

Soerjono, Soekanto. 1992. Sosiologi Keluarga Tentang Ikhwal Keluarga, Remaja dan Anak. Jakarta: Rineka Cipta.

________________.2004. Sosiologi Keluarga Tentang Ikhwal Keluarga, Remaja dan Anak. Jakarta: Rineka Cipta.

Page 122: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

105  

Wahyu Kartika Ekawati. 2010. Kenakalan Remaja di Tinjau dari Pola Asuh Orang Tua di Desa Kecitran Kecamatan Purwareja Klampok Kabupaten Banjarnegara. Skripsi S1. Universitas Negeri Semarang.

Walgito, Bimo. 2003. Psikologi Sosial. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Yatim, Danny. 1986. Kepribadian Keluarga dan Narkotika. Jakarta: UI Press.

Yusuf, Syamsu. 2007. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Page 123: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

 

LAMPIRAN

Page 124: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

 

Lampiran 1

PEDOMAN OBSERVASI

Bentuk Pola Asuh Orang Tua pada Fenomena Pernikahan Usia Remaja di Desa

Planjan Kecamatan Saptosari Kabupaten Gunungkidul

Hari/ tanggal :

Waktu :

Lokasi : Desa Planjan Kecamatan Saptosari Kabupaten Gunungkidul

Hal-hal yang akan diobservasi adalah sebagai berikut:

No. Aspek yang diamati Keterangan

1 Lokasi Observasi

2 Profil keluarga dengan anak yang menikah di

usia remaja

3 Faktor-faktor anak melakukan pernikahan usia

remaja

4 Pola asuh yang diterapkan orang tua pada

keluarga dengan anak yang menikah di usia

remaja

5 Kehidupan sosial ekonomi anak yang menikah

di usia remaja

6 Dampak pernikahan usia remaja

Page 125: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

 

Lampiran 2

PEDOMAN WAWANCARA Orang Tua

Identitas Informan Nama : Usia : Jenis Kelamin : Pekerjaan : Waktu dan tempat pengumpulan data Hari/Tanggal : Waktu : Tempat :

Daftar pertanyaan:

1. Apa pendidikan terakhir anda?

2. Apa pendidikan terakhir anak anda?

3. Mengapa anak anda tidak melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih

tinggi?

4. Apakah sebelumnya anda mendorong anak anda untuk melanjutkan

sekolah?

5. Apakah teman-teman anak anda juga banyak yang putus sekolah?

6. Ketika disekolah anak anda tidak naik kelas atau tidak mendapatkan

rangking dikelas bagaimana tanggapan anda?

7. Anda memiliki berapa anak?

8. Apakah anda membeda-bedakan perlakuan terhadap anak anda yang satu

dan yang lainya?

9. Bagaimana pergaulan anak anda dengan teman-teman?

10. Apakah anda membebaskan anak anda bergaul dengan siapapun?

Page 126: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

 

11. Adakah batasan yang anda berikan kepada anak anda dalam memilih teman

dan bergaul?

12. Apakah anda mengenal semua teman-teman sepergaulan anak anda?

13. Bagaimana cara anda mengontrol pergaulan anak anda?

14. Ketika hendak main atau pergi keluar rumah apakah anak anda selalu

berpamitan pada anda? Lalu bagaimana tanggapan anda ketika anak anda

tidak berpamitan?

15. Adakah batas jam keluar malam yang anda terapkan pada anak anda?

16. Sebelum menikah apakah anak anda melalui tahap pacaran?

17. Apakah anda mengetahui dan mengenal pacar anak anda saat itu? Dan

apakah anda merestui?

18. Sebelum menikah bagaimana komunikasi anda dengan anak anda?

19. Apakah anak anda sering curhat kepada anda?

20. Ketika hendak mengambil suatu keputusan apakah anak anda selalu

mengkomunikasikan dan melibatkan orang tua?

21. Apakah anda mengetahui semua kegiatan anak anda didalam dan diluar

rumah?

22. Apakah anda sering bertanya mengenai kegiatan anak anda sehari-hari?

23. Ketika anak anda sakit, apa yang anda dilakuakan?

24. Sebelum menikah apakah anda memiliki masalah dengan anak anda?

25. Apakah sering ada masalah dikeluarga anda?

26. Apakah anda sering bertengkar dengan pasangan?

27. Apakah anda selalu membebaskan anak anda untuk melakukan apapun?

Page 127: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

 

28. Apakah anda sering mengekang anak anda?

29. Ketika anak anda melakukan suatu kesalahan, apa yang anda lakukan?

30. Bagaimana anda menuntut tanggung jawab pada anak anda?

31. Apakah anda sering berbicara kasar atau melakukan kekerasan kepada anak

anda?

32. Dalam pengambilan keputusan dikeluarga anda, apakah anak anda sering

dilibatkan?

33. Bagaimana pendidikan agama di dalam keluarga anda?

34. Apa alasan anak anda menikah diusia remaja?

35. Apa faktor yang melatarbelakangi anak anda menikah diusia remaja?

36. Apakah keputusan menikah berasal dari keinginan anak sendiri apa

dorongan dari orang tua?

37. Apa alasan anda menyetujui anak anda menikah diusia remaja?

38. Apakah anda sempat melarang anda untuk menikah diusia remaja?

39. Sebelum anak anda menikah, apakah anda memiliki kriteria khusus untuk

pasangan anak anda?

40. Apakah anda dulu juga menikah diusia remaja?

41. Apakah teman-teman anak anda juga banyak yang menikah diusia remaja?

42. Bagaimana masyarakat memandang pernikahan usia remaja yang anak

anda lakukan?

Page 128: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

 

PEDOMAN WAWANCARA

Anak yang Menikah diusia Remaja

Identitas Informan

Nama :

Usia :

Jenis Kelamin :

Pekerjaan :

Waktu dan tempat pengumpulan data

Hari/Tanggal :

Waktu :

Tempat :

Daftar pertanyaan:

1. Pada usia berapa anda menikah?

2. Apa pendidikan terakhir anda?

3. Mengapa anda tidak melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi?

4. Apakah orang tua atau keluarga mempengaruhi anda untuk putus sekolah?

5. Apakah sebelumnya orang tua anda mendorong anda untuk melanjutkan

sekolah?

6. Apakah teman-teman anda juga banyak yang putus sekolah?

7. Ketika disekolah anda tidak naik kelas atau tidak mendapatkan rangking

dikelas bagaimana tanggapan orang tua anda?

8. Anda berapa bersaudara?

Page 129: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

 

9. Apakah orang tua anda membeda-bedakan perlakuan terhadap anda dan

saudara anda?

10. Bagaimana pergaulan anda dengan teman-teman?

11. Apakah orang tua membebaskan anda bergaul dengan siapapun?

12. Adakah batasan yang diberikan orang tua dalam memilih teman dan

bergaul?

13. Apakah orang tua anda mengenal semua teman-teman sepergaulan anda?

14. Bagaimana cara orang tua mengontrol pergaulan anda?

15. Ketika hendak main atau pergi keluar rumah apakah anda selalu berpamitan

pada orang tua? Lalu bagaimana tanggapan orang tua anda?

16. Adakah batas jam keluar malam yang ditetapkan orang tua?

17. Sebelum menikah apakah anda melalui tahap pacaran?

18. Apakah orang tua anda mengetahui dan mengenal pacar anda saat itu? Dan

apakah direstui?

19. Sebelum menikah bagaimana komunikasi anda dengan orang tua?

20. Apakah anda sering curhat kepada orang tua anda?

21. Ketika hendak mengambil suatu keputusan apakah anda

mengkomunikasikan dan melibatkan orang tua?

22. Apakah orang tua anda mengetahui semua kegiatan anda didalam dan

diluar rumah?

23. Apakah orang tua sering bertanya mengenai kegiatan anda sehari-hari?

24. Ketika anda sakit, apa yang dilakuakan orang tua anda?

Page 130: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

 

25. Sebelum menikah apakah anda memiliki masalah dengan orang tua atau

keluarga?

26. Apakah sering ada masalah dikeluarga anda sebelum anda menikah?

27. Apakah orang tua anda sering bertengkar?

28. Apakah orang tua selalu membebaskan anda untuk melakukan apapun?

29. Apakah orang tua anda sering mengekang anda?

30. Ketika anda melakukan suatu kesalahan, apa yang orang tua anda lakukan?

31. Bagaimana orang tua anda menuntut tanggung jawab anda?

32. Apakah orang tua anda sering berbicara kasar atau melakukan kekerasan

kepada anda?

33. Dalam pengambilan keputusan dikeluarga anda, apakah anda sering

dilibatkan?

34. Bagaimana pendidikan agama di dalam keluarga anda?

35. Apa alasan anda menikah diusia remaja?

36. Apa faktor yang melatarbelakangi anda menikah diusia remaja?

37. Apakah keputusan menikah berasal dari diri sendiri apa dorongan dari

orang tua anda?

38. Bagaimana tanggapan orang tua ketika anda memutuskan untuk menikah

diusia remaja?

39. Apakah orang tua sempat melarang ketika hendak menikah?

40. Apakah pasangan anda juga menikah diusia remaja?

41. Apakah anda sudah memiliki anak?

42. Apakah kelak anda membiarkan anak anda menikah diusia remaja juga?

Page 131: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

 

43. Sebelum anda menikah, apakah orang tua anda memiliki kriteria-kriteria

khusus untuk pasangan anda?

44. Apakah keputusan anda menikah diusia remaja sudah anda pikirkan

matang-matang?

45. Apakah teman-teman anda juga banyak yang menikah diusia remaja?

46. Bagaimana persepsi anda mengenai pernikahan usia remaja?

47. Bagaimana masyarakat memandang pernikahan usia remaja yang anda

lakukan?

48. Ketika hendak menikah apakah anda sudah merecanakan masa depan anda

dan keluarga anda secara baik-baik?

49. Apa dampak yang anda rasakan setelah menikah?

Page 132: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

 

Lampiran 3

HASIL OBSERVASI

Bentuk Pola Asuh Orang Tua pada Fenomena Pernikahan Usia Remaja di Desa

Planjan Kecamatan Saptosari Kabupaten Gunungkidul

Hari/ tanggal : 20 Januari 2015

Waktu : 12.00-16.00 WIB

Lokasi : Desa Planjan Kecamatan Saptosari Kabupaten Gunungkidul

Hal-hal yang akan diobservasi adalah sebagai berikut:

No. Aspek yang diamati Keterangan

1 Lokasi penelitian Desa Planjan merupakan desa

dengan kontur wilayah berbukit

yang cukup terjal. Desa ini

memiliki akses jalan yang cukup

sulit karena sarana jalan yang

masih minim. Desa Planjan terdiri

atas permukiman penduduk dan

sebagian besar wilayahnya adalah

perkebunan jati.

2 Profil keluarga dengan anak yang

menikah di usia remaja

Keluarga yang memiliki anak yang

menikah diusia remaja mayoritas

adalah keluarga menengah

kebawah. Tingkat pendidikan orang

tua juga rendah.

Page 133: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

 

3 Faktor-faktor anak melakukan

pernikahan usia remaja

Faktor kenakalan remaja, putus

sekolah, kehamilan pranikah dan

adanya keinginan dari diri sendiri

menjadi penyebab anak-anak desa

Planjan melakukan pernikahan

diusia remaja

4 Pola asuh yang diterapkan orang

tua pada keluarga dengan anak

yang menikah di usia remaja

Pola asuh orang tua yang banyak

diterapkan adalah bentuk pola

permisif dan demokratis. Bentuk

pola asuh permisif terlihat dari

bagaimana orang tua menerapkan

aturan yang kurang tegas kepada

anak dan cenderung membebaskan.

5 Kehidupan sosial ekonomi Kehidupan sosial masyarakat desa

Planjan masih tradisional dan masih

banyak memegang adat istiadat.

Kehidupan ekonomi masyarakat

masih kurang, karena mayoritas

hanya bekerja sebagai petani.

6 Dampak pernikahan usia remaja Dampak dari pernikahan usia

remaja yang dirasakan masyarakat

desa Planjan adalah terbebas dari

pergunjingan dan perbuatan zina.

Page 134: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

 

Untuk pelaku pernikahan usia

remaja sendiri seringkali merasa

terkekang karena kebebasannya

sudah berubah menjadi

tanggungjawab mengurus rumah

tangga.

Page 135: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

 

Lampiran 4

KODE HASIL WAWANCARA

No Kode keterangan Penjelasan

1 PAS Pola asuh orang tua Bentuk pola asuh yang

diterapkan orang tua dalam

keluarga dengan anak menikah

diusia remaja.

2 CMP Cara mengontrol

pergaulan

Cara orang tua dalam

mengontrol pergaulan sebelum

anak menikah diusia remaja.

3 ATP Alasan tidak melanjutkan

pendidikan

Alasan-alasan anak yang

menikah diusia remaja tidak

melanjutkan pendidikan

kejenjang yang lebih tinggi.

4 TPC Tahap pacaran Tahapan pacaran yang

dilakukan remaja sebelum

menikah dan tanggapan orang

tua tentang pacaran yang

dilakukan anaknya.

5 KOM Komunikasi anak dengan

orang tua dan keluarga

Bagaimana komunikasi yang

terjadi diantara orang

tua/keluarga dengan anak

Page 136: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

 

sebelum menikah.

6 MSL Masalah keluarga Masalah-masalah yang terjadi

dikeluarga sebelum seorang

remaja memutuskan untuk

menikah.

7 PAG Pendidikan agama Bagaimana pendidikan agama

yang terjadi dikeluarga dengan

anak yang melakukan

pernikahan usia remaja.

8 ASM Alasan menikah Alasan-alasan anak melakukan

pernikahan diusia remaja.

9 FAK Faktor-faktor menikah

diusia remaja

Faktor-faktor yang

mempengaruhi ataupun

mendorong anak untuk

menikah diusia remaja.

10 PSP Persepsi remaja Persepsi atau pandangan

remaja tentang pernikahan usia

remaja yang mereka lakukan.

11 KPS Kriteria pasangan Kriteria pasangan yang

diterapkan orang tua sebelum

anak menikah diusia remaja.

12 DMP Dampak Dampak dari pernikahan usia

remaja yang dilakukan anak

Page 137: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

 

dalam kehidupan sehari-hari.

13 TOT Tanggapan orang tua Bagaimana tanggapan orang

tua mengenai keinginan anak

mereka menikah diusia remaja.

14 UPS Usia pasangan Usia pasangan saat anak

menikah diusia remaja.

15 TMS Tanggapan masyarakat Tanggapan masyarakat sekitar

terhadap pernikahan usia

remaja yang mereka lakukan.

Page 138: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

LAMPIRAN 5

TRANSKRIP WAWANCARA 1

Identitas informan

Nama : FJ

Usia : 21 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Buruh harian lepas

Waktu dan tempat pengambilan data

Hari/Tanggal : Rabu, 22 April 2015

Waktu : 15.08 WIB

Tempat : Rumah FJ

1. Ketika usia berapa anda menikah?

19 tahun.

2. Apa pendidikan terakhir anda?

Pendidikan terakhir SMK.

3. Mengapa anda tidak melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi?

Keinginan melanjutkan kuliah ada, sampe sekarangpun keinginan kuliah

ada tapi terbentur dana meskipun udah nikah kalau bisa dan kalau ada

dana pinginnya kuliah meskipun kuliah terbuka kaya gitu.

4. Apakah orang tua atau keluarga mempengaruhi anda untuk berhenti

melanjutkan studi?

Memepengaruhi sih ngga, tapi emang harus paham dananya gak ada.

5. Apakah sebelumnya orang tua anda mendorong anda untuk melanjutkan

sekolah?

Ya gak ada dana itu yang jelas, cuma bekerja sebentar terus memutuskan

untuk menikah.

Comment [u1]: ATP 

Page 139: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

6. Ketika misalnya anda disekolah tidak naik kelas atau tidak mendapatkan

rangking dikelas bagaimana tanggapan orang tua anda?

Ya kecewa itu pasti, ya paling dinasehatin biar tambah giat belajarnya gitu

aja.

7. Anda berapa bersaudara?

2 bersaudara. Saya anak pertama punya adik kelas 2 SMK.

8. Apakah orang tua anda membeda-bedakan perlakuan terhadap anda dan

saudara anda?

Nggak ada, ya gak ada tapi kalo kebutuhan sekolah jaman sekarang sama

jaman dulu kan lain mungkin agak ada keistimewaan ke adek, itu mungkin

kebutuhan sekolah lebih diperhatikan karena kakaknya kan sudah

memiliki keluarga sendiri.

9. Bagaimana pergaulan anda dengan teman-teman?

Yaa cukup baik, gak ada saling menutupi antara teman, temannya juga

banyak.

10. Bagaimana lingkungan pergaulan disini?

Ya kalau yang sepantaran saya ya baik-baik aja, tapi kalau yang dibawah

saya ngga tau soalnya ga ikut memantau. kalau sepantaran saya sama atas

saya itu baik-baik saja.

11. Apakah orang tua membebaskan anda bergaul dengan siapapun?

Yaa nggak terlalu membebaskan. Kalau didaerah sini kan bukan hanya

orang tua tapi kan ada aturan remaja, jadi kalau cowok bergaul sama yang

cewek itu hanya batas sampai jam 4 atau jam 5 sore. Tapi kalo sama-sama

cowok ya bebas.

12. Adakah batasan yang diberikan orang tua dalam memilih teman dan

bergaul?

Batasan milih temen atau bergaul ya ngga ada, ya pokoknya harus bisa

jaga diri aja.

13. Apakah orang tua anda mengenal semua teman-teman sepergaulan anda?

Kenal, pasti kenal soalnya hampir tidak pernah pergi kalo dirumah tuh.

14. Bagaimana cara orang tua mengontrol pergaulan anda?

Comment [u2]: PAS 

Comment [u3]: PAS 

Comment [u4]: PAS 

Comment [u5]: PAS 

Page 140: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

Sebelum menikah mungkin kan saya lebih banyak dijogja ya, banyak ke

kota atau keluar kota itu setelah sekolah pas sekolah mungkin ya itu kalo

disekolah kan saya ambil pelajaran full jadi saya jam 8 atau jam 9 baru

pulang ada pelajaran tambahan atau ada aktivitas ngadain acara sendiri

pokoknya jangan sampai ada waktu yang terbuang. Ada jam

ekstrakulikuler. Ngontrolnya ya liat jadwal aja, orang tua juga udah tahu

kegiatannya di Sekolah.

15. Ketika hendak main atau pergi keluar rumah apakah anda selalu

berpamitan pada orang tua? Lalu bagaimana tanggapan orang tua ketika

anda tidak berpamitan?

Kalo pergi keluar rumah untuk sekolah atau kerja ya pasti pamitan, kalo

buat main ya relatif jarang main sih.

16. Adakah batas jam keluar malam yang ditetapkan orang tua?

Ada aturan-aturan seperti waktu sekolah itu setiap malam tidak ada jam

keluar. Jadi pergaulan itu dibatasi sampai jam 7 malam.

17. Adakah jam berkumpul keluarga?

Jam-jam dikeluarga itu ya pokoknya sehabis pulang sekolah itu jam-jam

keluarga ya karena jam 4 itu orang tua juga sudah pulang dari tempat

bekerja.

18. Sebelum menikah apakah anda melalui tahap pacaran?

Iya saya pacaran seminggu langsung menikah. Mungkin terlalu cepat

perkenalannya. Cukup singkat. Meskipun sudah kenal sebelumnya tapi

kenal lebih lanjutnya setelah menikah.

19. Apakah orang tua anda mengetahui dan mengenal pacar anda saat itu? Dan

apakah direstui?

Ya kenal, direstui juga.

20. Sebelum menikah bagaimana komunikasi anda dengan orang tua?

Baik. Kalo deket mungkin sama ayah, sama ibu hmmm ya deket tapi gak

sedeket ayah tapi satu keluarga itu biasa kalo ngobrol juga biasa gak ada

masalah.

Comment [u6]: CMP 

Comment [u7]: PAS 

Comment [u8]: TPC

Comment [u9]: KOM 

Page 141: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

21. Apakah anda sering cerita mengenai masalah anda/curhat kepada orang

tua anda?

Nggak mesti cerita kalo itu bersifat apa yaaa hmm gak terlalu penting ngga

perlu diceritakan sama orang tua. Yang perlu diceritain sama orang tua

hanya hal-hal yang tertentu aja.

22. Ketika hendak mengambil suatu keputusan apakah anda

mengkomunikasikan dan melibatkan orang tua?

Kalau kayak sekolah itu yang menentukan saya, terus saya minta

persetujuan orang tua. Soalnyakan seumpama saya ingin mengambil

jurusan audivideo terus orang tua menginginkan teknik informatika nanti

ada perasaan saya itu tidak pas. Terus nanti saya komunikasikan keputusan

saya, nah setelah itu keputusan tergantung pada saya.

23. Apakah orang tua anda mengetahui semua kegiatan anda didalam dan

diluar rumah?

Iya tau semua. Baik kegiatan sekolah maupun setelah sekolah ya tau

semua.

24. Apakah orang tua sering bertanya mengenai kegiatan anda sehari-hari?

Nggak, soalnya ya dulu kegiatannya ya cuma sekolah terus kegiatan

ekskul itu aja.

25. Ketika anda sakit, apa yang dilakuakan orang tua anda?

Ya ditanyain terus dibeliin obat. Habis itu kalo parah ya diperiksain ke

dokter.

26. Sebelum menikah apakah anda memiliki masalah dengan orang tua atau

keluarga?

Ngga, alhamdulillah sampe sekarang baik dan ga ada masalah.

27. Apakah sering ada masalah dikeluarga anda sebelum anda menikah?

Masalah ga ada ehhh saya rasa.

28. Apakah orang tua anda sering bertengkar?

Nggak.

29. Apakah orang tua selalu membebaskan anda untuk melakukan apapun?

Comment [u10]: PAS 

Comment [u11]: PAS 

Comment [u12]: PAS 

Comment [u13]: PAS 

Comment [u14]: PAS 

Comment [u15]: MSL 

Comment [u16]: MSL 

Page 142: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

Ya nggak. Kalo emang itu positif ya dibebaskan tapi kalo nggak ya ga

dibebaskan.

30. Apakah orang tua anda sering mengekang anda?

Kalo mengekang saya rasa enggak mengakang. Tapi aturan itu harus

ditaati.

31. Ketika anda melakukan suatu kesalahan, apa yang orang tua anda lakukan?

Ya paling diberi pengarahan aja. Ya dikasih nasihat juga.

32. Bagaimana cara orang tua anda menuntut tanggung jawab anda?

Ya kalo umpamanya melakukan kesalahan ya harus diselesaikan ya harus

tanggung jawab pokoknya.

33. Apakah orang tua anda sering berbicara kasar atau melakukan kekerasan

kepada anda?

Ya gak dipukul, paling cuma diberi pengarahan kalo sampe kekerasan

dalam rumah tangga itu belum terjadi. Kalo bisa jangan terjadi.

34. Dalam pengambilan keputusan dikeluarga anda, apakah anda sering

dilibatkan?

Iya kalo keputusan-keputusan seperti apa ya. Peraturan dalam keluarga itu

sering dilibatkan.

35. Bagaimana pendidikan agama di dalam keluarga anda?

Ya didikannya juga cenderung keagamanya.

36. Apa alasan anda menikah diusia remaja?

Ya alasannya mungkin ingin merubah apa yaaa, ingin merubah pola hidup

dari sebelumnya jadi lebih baik.

37. Apa faktor yang melatarbelakangi anda menikah diusia remaja?

Ya itu berpegang sama agama aja, kayaknya itu. Daripada pacaran

mending kan langsung menikah aja daripada berbuat negatif-negatif atau

zina.

38. Apakah keputusan menikah berasal dari diri sendiri apa dorongan dari

orang tua anda?

Dari diri sendiri.

39. Apakah pasangan anda juga menikah diusia remaja?

Comment [u17]: PAS 

Comment [u18]: PAS 

Comment [u19]: PAS 

Comment [u20]: PAS 

Comment [u21]: PAS 

Comment [u22]: PAS 

Comment [u23]: PAG 

Comment [u24]: ASM

Comment [u25]: FAK 

Page 143: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

Iya, usia 17 tahun.

40. Apakah anda sudah memiliki anak?

Iya sudah. Usia 9 bulan.

41. Apakah sebelumnya orang tua anda menerapkan kriteria-kriteria khusus

untuk pasangan anda?

Saya rasa nggak. Yang penting saling suka terus ya dia mau mengikuti

perjanjian. Kalo nikah ke KUA itu kan sama dengan mengikat janji

dengan agaman itu jadi harus menepati itu aja

42. Bagaimana pandangan anda tentang menikah diusia remaja?

Menikah muda kalo menurut saya itu kalo untuk agama itu bagus. Soalnya

kalo seseorang mengenal seseorang lain klo dia tidak didasari agama dan

dia sudah ingin menikah maka dia otomatis akan melanggar aturan agama,

jadi kalo menikah muda untuk agama bagus tetapi kalo untuk itu

kesehatan ibu dan anak itu kurang bagus menurut saya. Karena

melahirkan diusia muda itu terlalu beresiko.

43. Apakah orang tua anda juga dahulu menikah diusia remaja?

Usia Bapak ibu menikah udah ga termasuk muda udah umur seikitar 25-

30an, tapi anaknya aja yang ngeyel.

44. Bagaimana tanggapan orang tua ketika anda memutuskan untuk menikah

diusia remaja?

Tadinya itu ada larangan jangan nikah dulu terus ya diundur-unndur sampe

akhirnya memutuskan untuk menikah.

45. Apakah kelak anda membiarkan anak anda menikah diusia remaja juga?

Ya kalo bisa jangan sama seperti bapake harus mapan dulu kalo bisa

46. Apakah keputusan anda menikah diusia remaja sudah anda pikirkan

matang-matang?

Iya sudah.

47. Apakah teman-teman anda juga banyak yang menikah diusia remaja?

Iya teman-teman saya banyak yang menikah dini.

48. Bagaimana masyarakat memandang pernikahan usia remaja yang anda

lakukan?

Comment [u26]: UPS 

Comment [u27]: KPS 

Comment [u28]: PSP 

Comment [u29]: TOT 

Page 144: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

Kalo daerah sini masih tinggi pernikahan dini itu, jadinya ya biasa aja.

49. Apa dampak yang anda rasakan setelah menikah?

Klo sampai sekarang sih belum ada dampak positif apa negatif yang

terlalu signifikan jadi belum ada dampak-dampak yang dirasakan. Ya

karena setelah menikah juga ga ada aturan yang ketat ya Cuma sama

seperti dulu-dulu itu.

50. Bagaimana rencana masa depan untuk keluarga ini?

Kepengennya punya rumah sendiri terus bisa mandiri kalo sekarangkan

masih ikut sama orang tua itu belum bisa mandiri sepenuhnya ,mungkin

itu. Terus kalo ada lapangan pekerjaan lebih banyak lagi mungkin bisa,

bisa bantu perekonomian masyarakat kecil khususnya

51. Sebelum menikah apakah anda sudah memiliki pekerjaan?

Pekerjaannya ya itu buruh harian lepas itu, pernah sampai jawa timur juga.

Tapi, lamanya dijogja saya bekerjanya sekitar 2 tahun setelah sekolah. Jadi

mungkin sudah bekerja tapi masih buruh lepas, klo ikut PT itu kan kontrak

sistemnya

52. Apakah alasan karena sudah memiliki pekerjaan lalu anda memutuskan

menikah?

Pemikiran saya itu mas daripada anu apa ya? Kalo orang kan pikiranya ada

negatif-negatif, waktu negatif daripada kita berbuat zina lebih baik kita

kan menikah dulu untuk mengantisipasi perkenalannya setelah menikah

pacaranya setelah menikah.

Comment [u30]: TMS 

Comment [u31]: DMP 

Comment [u32]: ASM 

Page 145: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

TRANSKRIP WAWANCARA 2

Identitas Informan

Nama : RA

Usia : 19 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Buruh harian lepas

Waktu dan tempat pengambilan data

Hari/tanggal : Rabu, 22 April 2015

Waktu : 15.39 WIB

Tempat : Rumah RA

1. Apa pendidikan terakhir anda?

Pendidikan terakhir SMP mbak.

2. Mengapa anda tidak melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi?

Ya cukup berhenti di SMP itu. Nggak ada pilihan lain, langsung kerja aja.

3. Apakah orang tua atau keluarga mempengaruhi anda untuk tidak

melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi?

Nggak.

4. Apakah sebelumnya orang tua anda mendorong anda untuk melanjutkan

sekolah?

Ya nggak, pilihan saya sendiri.

5. Apakah teman-teman anda juga banyak yang putus sekolah?

Iya banyak.

6. Ketika disekolah anda tidak naik kelas atau tidak mendapatkan rangking

dikelas bagaimana tanggapan orang tua anda?

Nggak pernah mbak. Ya orang tua biasa aja.

7. Anda berapa bersaudara?

Saya 2 bersaudara.

Comment [u33]: ATP 

Comment [u34]: PAS

Comment [u35]: PAS 

Page 146: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

8. Apakah orang tua anda membeda-bedakan perlakuan terhadap anda dan

saudara anda?

Nggak ada, sama aja. Cuma yang satu tuh kecil masih TK.

9. Bagaimana pergaulan anda dengan teman-teman?

Ya baik. Pergaulannya ya cuma kumpul-kumpul aja.

10. Apakah orang tua membebaskan anda bergaul dengan siapapun?

Iya bebas aja.

11. Adakah batasan yang diberikan orang tua dalam memilih teman dan

bergaul?

Ya pilih yang baik.

12. Apakah orang tua anda mengenal semua teman-teman sepergaulan anda?

Ya ada yang kenal, ada yang ngga. Nggak semua.

13. Bagaimana cara orang tua mengontrol pergaulan anda?

Ya nggak boleh pulang malem-malem.

14. Ketika hendak main atau pergi keluar rumah apakah anda selalu

berpamitan pada orang tua? Lalu bagaimana tanggapan orang tua ketika

anda tidak berpamitan?

Iya pamitan. Kalo ga pamit ya ditanyain.

15. Adakah batas jam keluar malam yang ditetapkan orang tua?

Ada batasan jam malam sampe jam 9.

16. Sebelum menikah apakah anda melalui tahap pacaran?

Iya pacaran dulu sekitar setahun lebih.

17. Apakah orang tua anda mengetahui dan mengenal pacar anda saat itu? Dan

apakah direstui?

Iya udah kenal. Iya direstuin.

18. Sebelum menikah bagaimana komunikasi anda dengan orang tua?

Ya lancar.

19. Apakah anda sering curhat kepada orang tua anda?

Ya sering.

20. Ketika hendak mengambil suatu keputusan apakah anda

mengkomunikasikan dan melibatkan orang tua?

Comment [u36]: PAS 

Comment [u37]: PAS 

Comment [u38]: PAS 

Comment [u39]: PAS 

Comment [u40]: CMP 

Comment [u41]: PAS 

Comment [u42]: TPC 

Comment [u43]: KOM 

Comment [u44]: PAS

Page 147: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

Nggak pernah. Ya dibebasin aja.

21. Apakah orang tua anda mengetahui semua kegiatan anda didalam dan

diluar rumah?

Tahu.

22. Apakah orang tua sering bertanya mengenai kegiatan anda sehari-hari?

Nggak.

23. Ketika anda sakit, apa yang dilakuakan orang tua anda?

Ya diobatin.

24. Sebelum menikah apakah anda memiliki masalah dengan orang tua atau

keluarga?

Nggak ada.

25. Apakah sering ada masalah dikeluarga anda sebelum anda menikah?

Nggak pernah mbak.

26. Apakah orang tua anda sering bertengkar?

Nggak.

27. Apakah orang tua selalu membebaskan anda untuk melakukan apapun?

Iya bebas.

28. Apakah orang tua anda sering mengekang anda?

Nggak.

29. Apakah orang tua anda sering memberikan perintah dengan paksaan?

Ya diturutin, harus diturutin.

30. Ketika perintah orang tua tidak dituruti bagaimana tindakan orang tua?

Orang tua ngga gimana-gimana. Cuma keinginan saya sendiri, kalo nggak

dituruti kan nanti dosa.

31. Ketika anda melakukan suatu kesalahan, apa yang orang tua anda lakukan?

Orang tua sini atau orang tua saya?

Hmm ya cuma dibilangin aja.

32. Bagaimana orang tua anda menuntut tanggung jawab anda ketika anda

melakukan kesalahan?

Ya dibilangin. Ya diperbaiki.

Comment [u45]: PAS 

Comment [u46]: PAS 

Comment [u47]: PAS 

Comment [u48]: PAS 

Comment [u49]: PAS 

Comment [u50]: PAS 

Comment [u51]: PAS 

Comment [u52]: PAS 

Comment [u53]: PAS 

Comment [u54]: PAS 

Page 148: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

33. Apakah orang tua anda sering berbicara kasar atau melakukan kekerasan

kepada anda?

Ohh nggak. Dari kecil nggak pernah dipukul. Cuma dibilangin aja.

34. Dalam pengambilan keputusan dikeluarga anda, apakah anda sering

dilibatkan?

Nggak.

35. Bagaimana pendidikan agama di dalam keluarga anda?

Ya cukup baik.

36. Apa alasan anda menikah diusia remaja?

Hmm kurang tau niku mbak. Kurang tau itu, baru aja ada sedikit rencana

mau untuk menikah udah usia 19 tahun. Ini baru saja menikah mbak, baru

hari selasa kemarin tanggal 14 itu.

37. Apa faktor yang melatarbelakangi anda menikah diusia remaja?

Udah suka aja mbak, udah saling kenal, saling cocok nggeh terus nikah

niku.

38. Apakah keputusan menikah berasal dari diri sendiri apa dorongan dari

orang tua anda?

Dari saya sendiri.

39. Bagaimana tanggapan orang tua ketika anda memutuskan menikah diusia

remaja? Apakah sempat dilarang?

Nggak, nggak ada larangan. Dulukan sempat bekerja kekota jogja niku

kerja serabutan teng jogja niku.

40. Sebelum anda menikah, apakah orang tua memberikan kriteria khusus

untuk calon pasangan anda?

Nggak mbak. Ya yang baik aja.

41. Apakah pasangan anda juga menikah diusia remaja?

Usia 21 tahun.

42. Apakah anda sudah memiliki anak?

Belum mbak, belum lama nikahnya.

43. Apakah kelak anda membiarkan anak anda menikah diusia remaja juga?

Comment [u55]: PAS 

Comment [u56]: PAS 

Comment [u57]: PAG 

Comment [u58]: ASM 

Comment [u59]: FAK 

Comment [u60]: TOT 

Comment [u61]: KPS 

Comment [u62]: UPS 

Page 149: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

Hmm untuk itu kurang tau, ya nanti tergantung anaknya. Tergatung nanti

yang satunya (pasangannya) siap atau tidak.

44. Apakah keputusan anda menikah diusia remaja sudah anda pikirkan

matang-matang?

Iya sudah.

45. Apakah teman-teman anda juga banyak yang menikah diusia remaja?

Ya kalo disini tuh cuma beberapa orang nggak semuanya nikah umur

segitu.

46. Apakah sebelum menikah anda telah bekerja?

Iya.

47. Bagaimana persepsi anda mengenai pernikahan usia remaja?

Ya baik. Kalo udah bisa daftar di KUA ya boleh nikah.

48. Bagaimana masyarakat memandang pernikahan usia remaja yang anda

lakukan?

Biasa aja. Sudah biasa mbak nikah umur segitu

49. Ketika hendak menikah apakah anda sudah merecanakan masa depan anda

dan keluarga anda secara baik-baik?

Belum ada. Tapi ada sedikit rencana untuk kedepannya tuh. Nabung untuk

melahirkan. Baru punya rencana itu.

50. Apa dampak yang anda rasakan setelah menikah?

Nggak ada dampak. Belum mbak baru kemarin nikahnya. Iya udah ga

bebas, iya maklum udah ga kayak anak muda lagi.

Comment [u63]: PSP 

Comment [u64]: TMS 

Comment [u65]: DMP 

Page 150: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

TRANKRIP WAWANCARA 3

Identitas Informan

Nama : SP

Usia : ± 50 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Petani

Waktu dan tempat pengambilan data

Hari/tanggal : Rabu, 22 April 2015

Waktu : 15.52 WIB

Tempat : Rumah SP

1. Apa pendidikan terakhir anda?

SD (Sekolah Dasar).

2. Apa pendidikan terakhir anak anda?

SMP

3. Mengapa anak anda tidak melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi?

Ya gimana ya mbak gak punya biayanya. Orang tuanya Cuma petani.

4. Apakah sebelumnya anda mendorong anak anda untuk melanjutkan sekolah?

Nggak. Anaknya maunya cuma sampe SMP.

5. Apakah teman-teman anak anda juga banyak yang putus sekolah?

Iya banyak, rata-rata itu.

6. Ketika disekolah anak anda tidak naik kelas atau tidak mendapatkan rangking

dikelas bagaimana tanggapan anda?

Ya dibilangin aja.

7. Anda memiliki berapa anak?

2 anknya, yang pertama sekitar 35 tahun. Iya jaraknya jauh.

8. Apakah anda membeda-bedakan perlakuan terhadap anak anda yang satu dan

yang lainya?

Ohhh nggak mbak.

9. Bagaimana pergaulan anak anda dengan teman-teman?

Comment [u66]: ATP 

Comment [u67]: PAS 

Comment [u68]: PAS 

Comment [u69]: PAS 

Page 151: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

Nggeh sae mbak

10. Apakah anda membebaskan anak anda bergaul dengan siapapun?

iya bebas aja

11. Adakah batasan yang anda berikan kepada anak anda dalam memilih teman

dan bergaul?

Iya bebas aja.

12. Apakah anda mengenal semua teman-teman sepergaulan anak anda?

Iya kenal semua

13. Bagaimana cara anda mengontrol pergaulan anak anda?

Iya baik, ngobrol aja.

14. Ketika hendak main atau pergi keluar rumah apakah anak anda selalu

berpamitan pada anda? Lalu bagaimana tanggapan anda ketika anak anda

tidak berpamitan?

Nggeh pamitan. Mainnya sekitaran sini kan udah punya anak.

15. Adakah batas jam keluar malam yang anda terapkan pada anak anda?

Iya ada, sampe jam 9.

16. Sebelum menikah apakah anak anda melalui tahap pacaran?

Iya saling mengenal gitu aja. Nggak lama langsung nikah.

17. Apakah anda mengetahui dan mengenal pacar anak anda saat itu? Dan apakah

anda merestui?

Ya direstuin aja mbak.

18. Sebelum menikah bagaimana komunikasi anda dengan anak anda?

Ya baik-baik saja.

19. Apakah anak anda sering curhat kepada anda?

Ngga pernah

20. Ketika hendak mengambil suatu keputusan apakah anak anda selalu

mengkomunikasikan dan melibatkan orang tua?

Ya kalo pilih kerja ya sering tanya-tanya dulu. Kalau jauh ya saya larang.

Kasian. Dulu mau ikut kerja teng Jogja.

21. Apakah anda mengetahui semua kegiatan anak anda didalam dan diluar

rumah?

Comment [u70]: PAS 

Comment [u71]: PAS 

Comment [u72]: PAS 

Comment [u73]: CMP 

Comment [u74]: PAS 

Comment [u75]: TPC 

Comment [u76]: KOM

Comment [u77]: PAS 

Comment [u78]: PAS

Page 152: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

Nggeh tau.

22. Apakah anda sering bertanya mengenai kegiatan anak anda sehari-hari?

Hari-hari dirumah terus mbak ga kemana-mana.

23. Ketika anak anda sakit, apa yang anda dilakuakan?

Ya dibelikan obat diperiksain ke puskesmas Planjan.

24. Sebelum menikah apakah anda memiliki masalah dengan anak anda?

Nggak.

25. Apakah sering ada masalah dikeluarga anda?

Nggak.

26. Apakah anda sering bertengkar dengan pasangan?

Nggak pernah, Alhamdulillah.

27. Apakah anda selalu membebaskan anak anda untuk melakukan apapun?

Nggeh dibebaskan aja.

28. Apakah anda sering mengekang anak anda?

Iya kadang, nggak selalu

29. Ketika anak anda melakukan suatu kesalahan, apa yang anda lakukan?

Ya dimarahin. Kalo bohong kan dosa apalagi bohongin orang tua. Ya

dimarahin aja biar ga bohong lagi.

30. Bagaimana anda menuntut tanggung jawab pada anak anda?

Ya suruh minta maaf kalo bohong.

31. Apakah anda sering berbicara kasar atau melakukan kekerasan kepada anak

anda?

Ngga pernah, biasa aja.

32. Dalam pengambilan keputusan dikeluarga anda, apakah anak anda sering

dilibatkan?

Nggak.

33. Bagaimana pendidikan agama di dalam keluarga anda?

Ya baik, saya suruh solat.

34. Apa alasan anak anda menikah diusia remaja?

Nggeh sampun remen.

35. Apa faktor yang melatarbelakangi anak anda menikah diusia remaja?

Comment [u79]: PAS 

Comment [u80]: PAS 

Comment [u81]: PAS 

Comment [u82]: PAS 

Comment [u83]: PAS 

Comment [u84]: PAS 

Comment [u85]: PAS

Comment [u86]: PAS

Comment [u87]: PAG 

Comment [u88]: ASM 

Page 153: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

Nggeh sampun remen niku.

36. Apakah keputusan menikah berasal dari keinginan anak sendiri apa dorongan

dari orang tua?

Dari anak sendiri.

37. Apa alasan anda menyetujui anak anda menikah diusia remaja?

Nggeh sampun remen gek kajenge ngaten. Sudah suka ya mau gimana lagi.

Anak maunya nikah muda ya sudah saya biarkan.

38. Apakah anda sempat melarang anak anda menikah diusia remaja?

Ngga, ya terserah aja.

39. Sebelum anak anda menikah, apakah anda memberikan kriteria khusus untuk

calon pasangan anak anda?

Mboten mbak, mung sampun remen niku.

40. Apakah anda dulu juga menikah diusia remaja?

Iya. Tapi lupa eh mbak usia berapa.

41. Apakah teman-teman anak anda juga banyak yang menikah diusia remaja?

Iya banyak.

42. Bagaimana masyarakat memandang pernikahan usia remaja yang anak anda

lakukan?

Ya biasa aja. Banyak yang nikah muda itu disini, dari yang tua-tua dulu.

Comment [u89]: FAK 

Comment [u90]: TOT 

Comment [u91]: TOT

Comment [u92]: KPS 

Comment [u93]: TMS 

Page 154: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

TRANSKRIP WAWANCARA 4

Identitas Informan

Nama : EC

Usia : 23 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Pengrajin Tembaga

Waktu dan tempat pengambilan data

Hari/Tanggal : Rabu, 23 April 2015

Waktu : 10.36 WIB

Tempat : Rumah EC

1. Pada usia berapa anda menikah?

Usia 19 tahun mbak, tanggal 28 Juni 2010.

2. Apa pendidikan terakhir anda?

SD (Sekolah Dasar)

3. Mengapa anda tidak melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi?

Waktu itu lulus SD langsung kerja.

4. Apakah orang tua atau keluarga mempengaruhi anda untuk putus sekolah?

Nggak mbak, saya udah pengennya gitu.

5. Apakah sebelumnya orang tua anda mendorong anda untuk melanjutkan

sekolah?

Pernah, tapi saya yang nggak mau.

6. Apakah teman-teman anda juga banyak yang putus sekolah?

Iya banyak

7. Ketika disekolah anda tidak naik kelas atau tidak mendapatkan rangking

dikelas bagaimana tanggapan orang tua anda?

Ya biasa aja, dibiarin aja.

8. Anda berapa bersaudara?

2 bersaudara. Saya punya adik.

Comment [u94]: ATP 

Comment [u95]: PAS 

Comment [u96]: PAS

Page 155: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

9. Apakah orang tua anda membeda-bedakan perlakuan terhadap anda dan

saudara anda?

Nggak, sama aja.

10. Bagaimana pergaulan anda dengan teman-teman?

Ya biasa, sampe sekarang masih berkumpul sama teman-teman.

11. Apakah orang tua membebaskan anda bergaul dengan siapapun?

Iya tapi asal eemm tapi kan tetep ada pilihan yang baik apa yang jelek.

12. Adakah batasan yang diberikan orang tua dalam memilih teman dan

bergaul?

Nggak ada. Ya itu tadi pokoknya bisa pilih yang baik sama yang nggak

baik gitu aja.

13. Apakah orang tua anda mengenal semua teman-teman sepergaulan anda?

Iya kenal semua, kan kalo ngumpul-ngumpul juga disini. Tiap hari pada

kumpul disini jadi ya udah kenal semua.

14. Bagaimana cara orang tua mengontrol pergaulan anda?

Ngga pernah ngontrol, saya sendiri yang ngontrol. Kalo pergaulan kan

cuma kumpul-kumpul di rumah, kerja juga dirumah terus, tiap hari di

rumah tapi kadang turun baru gak dirumah.

15. Ketika hendak main atau pergi keluar rumah apakah anda selalu

berpamitan pada orang tua? Lalu bagaimana tanggapan orang tua anda?

Nggak. Paling kalo mau pamit itu pas mau kerjaan udah kelar mau dikirim

ke Jogja itu pamit. Klo pergi jauh itu kalo ga pulang gitu pamitan. Tapi

kalo cuma mau main sama teman-teman gak pernah.

16. Adakah batas jam keluar malam yang ditetapkan orang tua?

Nggak ada, bebas. Nggak pernah pulang kadang malah kalau main suka

tidur dirumah sodara apa temen dulu tuh.

17. Sebelum menikah apakah anda melalui tahap pacaran?

Iya, 3 bulan.

18. Apakah orang tua anda mengetahui dan mengenal pacar anda saat itu? Dan

apakah direstui?

Comment [u97]: PAS 

Comment [u98]: PAS 

Comment [u99]: PAS 

Comment [u100]: PAS 

Comment [u101]: CMP 

Comment [u102]: PAS

Comment [u103]: PAS

Comment [u104]: TPC 

Page 156: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

Iya kenal, dulu waktu pacaran udah sering main kesini orang tua juga tahu.

Kalo direstuin ya direstuin juga.

19. Sebelum menikah bagaimana komunikasi anda dengan orang tua?

Iya baik-baik aja, nggak ada masalah.

Ya komunikasi masalah saat pacaran yaa kalo saya sudah pemikiran saya

sudah matang kan ya saya baru ngomong sama orang tua kalo saya mau

begini-begini.

20. Apakah anda sering curhat kepada orang tua anda?

Iya kadang sama orang tua tapi kadang lebih sering ke temen-temen yang

seumuran yang sebaya sama saya.

21. Lebih nyaman curhat dengan orang tua apa teman-teman?

Ohh kadang sama temen-temen mbak, tapi teman-teman yang

pemikirannya sepadan dengan saya.

22. Ketika hendak mengambil suatu keputusan apakah anda

mengkomunikasikan dan melibatkan orang tua?

Iya mbak.

23. Apakah orang tua anda mengetahui semua kegiatan anda didalam dan

diluar rumah?

Tahu kalo itu.

24. Apakah orang tua sering bertanya mengenai kegiatan anda sehari-hari?

Nggak pernah mbak, kan tiap hari kerja di rumah. Kalo pergi juga paling

main volly dilapangan deket masjid itu.

25. Ketika anda sakit, apa yang dilakuakan orang tua anda?

Ya ditanyain saikit apa terus di beliin obat.

26. Sebelum menikah apakah anda memiliki masalah dengan orang tua atau

keluarga?

Nggak ada.

27. Apakah sering ada masalah dikeluarga anda sebelum anda menikah?

Nggak ada setahu saya.

28. Apakah orang tua anda sering bertengkar?

Nggak.

Comment [u105]: KOM 

Comment [u106]: PAS 

Comment [u107]: PAS 

Comment [u108]: PAS 

Comment [u109]: PAS 

Comment [u110]: PAS 

Page 157: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

29. Apakah orang tua selalu membebaskan anda untuk melakukan apapun?

Iya. Yang penting tahu aturan itu aja.

30. Apakah orang tua anda sering mengekang anda?

Nggak, bebas aja.

31. Ketika anda melakukan suatu kesalahan, apa yang orang tua anda lakukan?

Ya cuma nasehatin aja.

32. Bagaimana orang tua anda menuntut tanggung jawab anda?

Ya kadang gitu kalau dinasihatin apa misalnya saya mau apa gitu. Kadang

kalau saya sudah istirahat kerja ya kadang suruh bantuin orang tua tapi ya

gak sepenuhnya suruh bantuin tapi kadang saya ya main-main ke lapangan

volly main volly.

33. Apakah orang tua anda sering berbicara kasar atau melakukan kekerasan

kepada anda?

Nggak, nggak pernah.

34. Dalam pengambilan keputusan dikeluarga anda, apakah anda sering

dilibatkan?

Iya sering.

35. Bagaimana pendidikan agama di dalam keluarga anda?

Pendidikan agama di keluarga ya sedikit-sedikit ada

36. Apa alasan anda menikah diusia remaja?

Nggak tau ya, klo kata orang bilang jodohnya sudah dekat ya mungkin itu.

37. Apa faktor yang melatarbelakangi anda menikah diusia remaja?

Kalo faktor yang melatarbelakangi ya mungkin udah gak mau lama-lama

pacaran. Gak enak. Dia udah sering main ga baik kalo lama-lama.

38. Apakah keputusan menikah berasal dari diri sendiri apa dorongan dari

orang tua anda?

Dari saya sendiri.

39. Bagaimana tanggapan orang tua ketika anda memutuskan untuk menikah

diusia remaja? Apakah sempat melarang?

Orang tua ya mendukung aja keputusan anaknya. Nggak dilarang.

Comment [u111]: PAS 

Comment [u112]: PAS 

Comment [u113]: PAS 

Comment [u114]: PAS 

Comment [u115]: PAS 

Comment [u116]: PAS 

Comment [u117]: PAG 

Comment [u118]: ASM 

Comment [u119]: FAK 

Comment [u120]: TOT 

Page 158: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

40. Apakah pasangan anda juga menikah diusia remaja?

Iya, umur sekitar 16 tahun menikah.

41. Apakah anda sudah memiliki anak?

Sudah. Usia 3,5 tahun

42. Apakah kelak anda membiarkan anak anda menikah diusia remaja juga?

Ya kalo itu sudah anak saya sudah berpacaran sudah sama-sama suka ya

buat apa ya boleh aja.

43. Sebelum anda menikah, apakah orang tua anda memiliki kriteria khusus

untuk calon pasangan anda?

Ya kalo udah suka sama suka ya gimana lagi mbak. Iya jadi gak ada

kriteria khusus.

44. Bagaimana persepsi anda mengenai pernikahan usia remaja?

Ya gimana ya mbak, disini emang udah kalo menikah emang menikah

muda, hampir se-Gunungkidul itu nikah muda semua. Ya kalo gak baik

buat ibu dan anak emang iya, tapi kan kalo di KUA kalo udah boleh ya

dibolehkan.

45. Apakah keputusan anda menikah diusia remaja sudah anda pikirkan

matang-matang?

Iya sudah

46. Apakah teman-teman anda juga banyak yang menikah diusia remaja?

Iya banyak.

47. Bagaimana masyarakat memandang pernikahan usia remaja yang anda

lakukan?

Ya dirasa sudah hal yang biasa, masalahnya disini banyak yang menikah

muda tuh. Rata-rata cewek tuh usia dibawah 17 tuh banyak yang nikah.

48. Apakah orang tua anda juga menikah diusia remaja?

Nggak tau itu mbak.

49. Ketika hendak menikah apakah anda sudah merecanakan masa depan anda

dan keluarga anda secara baik-baik?

Iya sudah.

Comment [u121]: UPS 

Comment [u122]: KPS 

Comment [u123]: PSP 

Comment [u124]: TMS 

Page 159: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

50. Apa dampak yang anda rasakan setelah menikah?

Ya perubahnnya tuh ya sudah gak seperti kemaren-kemaren. Nggak bebas

gitu ajalah, ga bisa sering-sering kumpul-kumpul sama teman-teman.

Comment [u125]: DMP 

Page 160: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

TRANSKRIP WAWANCARA 5

Identitas Informan

Nama : AR

Usia : 39 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Buruh tani

Waktu dan tempat pengambilan data

Hari/Tanggal : Rabu, 23 April 2015

Waktu : 10.45 WIB

Tempat : Rumah AR

1. Apa pendidikan terakhir anda?

SD

2. Apa pendidikan terakhir anak anda?

SD

3. Mengapa anak anda tidak melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih

tinggi?

Sulit mbak. Saya Cuma buruh ga ada uangnya buat biaya sekolah anak.

4. Apakah sebelumnya anda mendorong anak anda untuk melanjutkan

sekolah?

Nggak. Karena biaya yang ga punya. Karena saya ini biayanya nggak ada.

5. Apakah teman-teman anak anda juga banyak yang putus sekolah?

Iya banyak.

6. Ketika disekolah anak anda tidak naik kelas atau tidak mendapatkan

rangking dikelas bagaimana tanggapan anda?

Comment [u126]: ATP 

Comment [u127]: PAS

Page 161: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

Ya nggak pernah. Ya dibiarin aja.

7. Anda memiliki berapa anak?

2 orang. EC sama adeknya.

8. Apakah anda membeda-bedakan perlakuan terhadap anak anda yang satu

dan yang lainya?

Ohh ada perbedaannya. Kalo yang kecil itu manja ga mau kerja.

9. Bagaimana pergaulan anak anda dengan teman-teman?

Biasa aja. Iya gak pernah ada masalah.

10. Apakah anda membebaskan anak anda bergaul dengan siapapun?

Iya bebas aja.

11. Adakah batasan yang anda berikan kepada anak anda dalam memilih

teman dan bergaul?

Ohh nggak. Namanya orang tua nggak membatasi pergaulan antara anak

dengan teman-teman. Berteman itu sama siapa aja boleh.

12. Apakah anda mengenal semua teman-teman sepergaulan anak anda?

Kenal, kalo kumpul-kumpul kan seringnya disini.

13. Bagaimana cara anda mengontrol pergaulan anak anda?

Ya klo temannya kan sering berkumpul disini setiap hari sejak sebelum

menikah. Anak remajakan berkumpulnya disini. Tau kegiatannya.

14. Ketika hendak main atau pergi keluar rumah apakah anak anda selalu

berpamitan pada anda? Lalu bagaimana tanggapan anda ketika anak anda

tidak berpamitan?

Pamit. Kadang pamit kadang nggak.

15. Adakah batas jam keluar malam yang anda terapkan pada anak anda?

Nggak. Malah kadang nginep ditempat teman-temannya itu gak pulang

tempat pakdenya itu yang di RT 1.

16. Sebelum menikah apakah anak anda melalui tahap pacaran?

Iya tahu, sering dibawa kesini pacarnya.

17. Apakah anda mengetahui dan mengenal pacar anak anda saat itu? Dan

apakah anda merestui?

Comment [u128]: PAS 

Comment [u129]: PAS 

Comment [u130]: PAS 

Comment [u131]: PAS 

Comment [u132]: PAS 

Comment [u133]: CMP 

Comment [u134]: PAS

Comment [u135]: PAS

Comment [u136]: TPC 

Page 162: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

Ya mau gimana kalo anaknya sudah mau menikah ya saya restui. Ya

namanya orang tua.

18. Sebelum menikah bagaimana komunikasi anda dengan anak anda?

Iya baik.

19. Apakah anak anda sering curhat kepada anda?

Nggak pernah.

20. Ketika hendak mengambil suatu keputusan apakah anak anda selalu

mengkomunikasikan dan melibatkan orang tua?

Ya nggak mesti mbak.

21. Apakah anda mengetahui semua kegiatan anak anda didalam dan diluar

rumah?

Iya tahu. Kalo kerjakan dirumah, itu bikin kerajian itu. Kalo udah selesai

beli bahan ya kalo itu nyetor ehh kirim barang ke Kota Gede.

22. Apakah anda sering bertanya mengenai kegiatan anak anda sehari-hari?

Ya kalo mau pergi saya tanyain.

23. Ketika anak anda sakit, apa yang anda dilakuakan?

Ya diobatin.

24. Sebelum menikah apakah anda memiliki masalah dengan anak anda?

Nggak.

25. Apakah sering ada masalah dikeluarga anda?

Ya kalo masalah kecil-kecil sering ada.

26. Apakah anda sering bertengkar dengan pasangan?

Sering kalo namanya orang berkelurga ya macem-macem.

27. Apakah anda selalu membebaskan anak anda untuk melakukan apapun?

Iya bebas.

28. Apakah anda sering mengekang anak anda?

Nggak, ya bebas aja.

29. Ketika anak anda melakukan suatu kesalahan, apa yang anda lakukan?

Ya saya marahi, sebelum berlanjut.

30. Bagaimana anda menuntut tanggung jawab pada anak anda?

Ya saya bilangin aja.

Comment [u137]: KOM 

Comment [u138]: PAS 

Comment [u139]: PAS

Comment [u140]: PAS 

Comment [u141]: PAS 

Comment [u142]: PAS 

Comment [u143]: MSL 

Comment [u144]: MSL

Comment [u145]: PAS 

Comment [u146]: PAS 

Comment [u147]: PAS

Page 163: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

31. Apakah anda sering berbicara kasar atau melakukan kekerasan kepada

anak anda?

Nggak pernah.

32. Dalam pengambilan keputusan dikeluarga anda, apakah anak anda sering

dilibatkan?

Nggak.

33. Bagaimana pendidikan agama di dalam keluarga anda?

Baik mbak, Insya Allah.

34. Apa alasan anak anda menikah diusia remaja?

Ya udah saling cocok aja.

35. Apa faktor yang melatarbelakangi anak anda menikah diusia remaja?

Nggak tau mbak. Ya pokoknya anaknya minta gek nikah aja. Kalo udah

cocok ya daripada cuman pulang sering bawa pulang perempuan ya lebih

baik nikah aja gak enak sama tetangga.

36. Apakah keputusan menikah berasal dari keinginan anak sendiri apa

dorongan dari orang tua?

EC sendiri.

37. Apa alasan anda menyetujui anak anda menikah diusia remaja?

Ya gimana lagi mbak, anak udah minta nikah. Orang tua ya ikut aja, kalo

itu ya pokoknya harus tanggung jawab.

38. Apakah anda sempat melarang anda untuk menikah diusia remaja?

Nggak mbak, kalo udah saling cocok ya udah. Udah sering bawa

perempuan jadi ya udah suruh nikah aja, dari pada nanti terjadi yang

nggak baik. Di KUA juga udah boleh. Ga usah sidang umur.

39. Sebelum anak anda menikah, apakah anda memiliki kriteria khusus untuk

pasangan anak anda?

Ngga mbak, pacarnya itu ya udah.

40. Apakah anda dulu juga menikah diusia remaja?

Iya mbak, saya nikah umur 14 tahun.

41. Apakah teman-teman anak anda juga banyak yang menikah diusia remaja?

Iya banyak mbak, kebanyakan ya nikah muda dari jaman saya dulu itu.

Comment [u148]: PAS 

Comment [u149]: PAS 

Comment [u150]: PAG 

Comment [u151]: ASM 

Comment [u152]: FAK 

Comment [u153]: TOT 

Comment [u154]: TOT 

Page 164: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

42. Bagaimana masyarakat memandang pernikahan usia remaja yang anak

anda lakukan?

Ya biasa aja, banyak yang nikah muda disini tuh.

Comment [u155]: TMS 

Page 165: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

TRANKRIP WAWANCARA 6

Identitas Informan

Nama : SL

Usia : 23 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Pekerjaan : Pengrajin Tembaga

Waktu dan tempat pengumpulan data

Hari/Tanggal : Kamis, 14 Mei 2015

Waktu : 13.42 WIB

Tempat : Kediaman SL

1. Apa pendidikan terakhir anda?

SD

2. Pada usia berapa anda menikah?

19 tahun.

3. Apakah anda pernah melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi?

Ngga, berhenti di SD.

4. Mengapa anda tidak melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi?

Males mikir mbak. Enak kerja aja. Disini ga perlu sekolah tinggi-tinggi

wong cuma ke alas kok. Gak banyak disini tuh yang sekolah kaya

mbaknya gitu.

5. Apakah orang tua atau keluarga mempengaruhi anda untuk putus sekolah?

Nggak, saya yang ingin sendiri. Daripada bayar sekolah susah tapi sayanya

gak niat ya udah ya gak usah lanjut aja.

6. Apakah sebelumnya orang tua anda mendorong anda untuk melanjutkan

sekolah?

Ya disuruh mbak tapi saya yang nggak mau. Udah males mikir. Ya gimana

ya mbak daripada ya itu tadi gak niat ya mending ga usah.

7. Apakah teman-teman anda juga banyak yang putus sekolah?

Comment [u156]: ATP

Comment [u157]: PAS

Comment [u158]: PAS 

Page 166: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

Iya banyak, temen-temen seangkatan saya yang lanjut ke SMP cuma 3

orang dari 32 anak.

8. Ketika disekolah anda tidak naik kelas atau tidak mendapatkan rangking

dikelas bagaimana tanggapan orang tua anda?

Ya dimarahin jelas.

9. Anda berapa bersaudara?

4 bersaudara

10. Apakah orang tua anda membeda-bedakan perlakuan terhadap anda dan

saudara anda?

Ohh ngga, sama aja.

11. Bagaimana pergaulan anda dengan teman-teman?

Pergaulan sama temen-temen ya biasa-biasa aja. Yang lurus-lurus aja gak

aneh-aneh.

12. Apakah orang tua membebaskan anda bergaul dengan siapapun?

Bebas kalo itu, asal gak yang aneh-aneh.

13. Adakah batasan yang diberikan orang tua dalam memilih teman dan

bergaul?

Ohh ngga, saya yang membatasi sendiri. Itu tergantung saya sendiri, kalo

yang gak baik ya gak saya ikutin.

14. Apakah orang tua anda mengenal semua teman-teman sepergaulan anda?

Kebanyakan kenal daripada yang nggak.

15. Bagaimana cara orang tua mengontrol pergaulan anda?

Ya dilihat dari kesehariannya. Kalo sayanya menyimpang sedikit ya

diberitahu.

16. Ketika hendak main atau pergi keluar rumah apakah anda selalu

berpamitan pada orang tua? Lalu bagaimana tanggapan orang tua anda

ketika anda tidak berpamitan?

Kebanyakan ngga. Kalo tanggapannya sih kalo bisa ya suruh pamitan tapi

ya kadang lupa.

17. Adakah batas jam keluar malam yang ditetapkan orang tua?

Ohh nggak ada, nggak membatasi kok.

Comment [u159]: PAS 

Comment [u160]: PAS 

Comment [u161]: PAS 

Comment [u162]: PAS 

Comment [u163]: PAS 

Comment [u164]: PAS 

Comment [u165]: PAS

Comment [u166]: PAS 

Page 167: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

18. Sebelum menikah apakah anda melalui tahap pacaran?

Iya pacaran, sekitar 3 tahunan mbak. Ya lumayan lama.

19. Apakah orang tua anda mengetahui dan mengenal pacar anda saat itu? Dan

apakah direstui?

Iya kenal. Orang tua ya ngerestuin juga.

20. Sebelum menikah bagaimana komunikasi anda dengan orang tua?

Alhamdulillah baik.

21. Apakah anda sering curhat kepada orang tua anda?

Ngga, paling sama temen. Kalo sama orang tua malah jarang. Kalo sama

temen yang sebayaan itu kan lebih nyambung, bisa ngasih solusi.

22. Lebih nyaman curat sama orang tua apa teman?

Ya nyaman sama temen. Kalo orang tua malah suka marah kalo ya

misalnya bilang punya masalah.

23. Ketika hendak mengambil suatu keputusan apakah anda

mengkomunikasikan dan melibatkan orang tua?

Ya tergantung, misalnya keputusan penting ya bilang, tapi kalo Cuma

masalah kecil ya gak usah.

24. Apakah orang tua anda mengetahui semua kegiatan anda didalam dan

diluar rumah?

Iya mengetahui. Karena dari dulu kerjanya juga di rumah eh.

25. Apakah orang tua sering bertanya mengenai kegiatan anda sehari-hari?

Nggak pernah, karena udah tahu. Kerjanya kan emang di rumah terus dari

dulu.

26. Ketika anda sakit, apa yang dilakuakan orang tua anda?

Ya pasti mengobati, menasehati.

27. Sebelum menikah apakah anda memiliki masalah dengan orang tua atau

keluarga?

Nggak ada.

28. Apakah sering ada masalah dikeluarga anda sebelum anda menikah?

Nggak ada.

Comment [u167]: TPC 

Comment [u168]: KOM 

Comment [u169]: PAS 

Comment [u170]: PAS 

Comment [u171]: PAS 

Comment [u172]: PAS 

Comment [u173]: PAS

Page 168: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

29. Apakah orang tua anda sering bertengkar?

Ya sering tapi nggak tau orang tua bertengkarnya karena apa.

30. Apakah orang tua selalu membebaskan anda untuk melakukan apapun?

Ya nggalah, kalo itu baik ya dibebaskan tapi kalo nggak ya nggak. Tapi

lebih banyak dibebasin.

31. Apakah orang tua anda sering mengekang anda?

Nggak juga.

32. Ketika anda melakukan suatu kesalahan, apa yang orang tua anda lakukan?

Ya mungkin Cuma menasehati ya kalo yang ngga baik ya jangan

dilakukan ya gitu aja.

33. Bagaimana orang tua anda menuntut tanggung jawab anda?

Ya jelas yang terutama ya dimarahin. Kalo misalnya motor gitu kan anak

muda itu suka dicopotin paling tanggung jawabnya ya disuruh benerin ya

gitu aja.

34. Apakah orang tua anda sering berbicara kasar atau melakukan kekerasan

kepada anda?

Ohh ngga pernah. Paling nek masih kecil itu ya suka dijewer.

35. Dalam pengambilan keputusan dikeluarga anda, apakah anda sering

dilibatkan?

Iya dilibatkan.

36. Bagaimana pendidikan agama di dalam keluarga anda?

Pendidikan agama dikeluarga ya biasa aja.

37. Apa alasan anda menikah diusia remaja?

Ya kemungkinan karena kebanyakan di desa planjan sini ya menikah

muda semua, yang dibawah saya aja banyak yang nikah muda.

38. Apakah alasan anda menikah diusia remaja karena terpengaruh teman?

Ya nggak juga, teman saya yang seusia saya yang belum menikah juga

ada. Ya kalo laki-laki disini kalo udah 19 atau 20 tahun ya kebanyakan

udah nikah. Nikah muda disini ya biasa, wajar aja, perempuan malah kalo

lulus sekolah langsung nikah kebanyakan. Kalo laki-laki cari kerja dulu

biasanya.

Comment [u174]: PAS 

Comment [u175]: PAS 

Comment [u176]: PAS 

Comment [u177]: PAS 

Comment [u178]: PAS 

Comment [u179]: PAS 

Comment [u180]: PAG 

Comment [u181]: ASM 

Comment [u182]: ASM 

Page 169: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

39. Apa faktor yang melatarbelakangi anda menikah diusia remaja?

Ya kalo disini kalo cowok udah bawa cewek kan kalo dikota udah biasa

tapi kalo disini kalo cowok udah bawa cewek ya otomatis udah siap nikah.

Ya mungkin kan kadang kalo cewek kalo sudah lulus sekolah paling kan

lulus SMP terus kerja. Terus paling setelah kerja setahun dua tahun terus

langsung nikah. Itu mungkin karena pergaulan.

40. Apakah keputusan menikah berasal dari diri sendiri apa dorongan dari

orang tua anda?

Kalo saya dari diri sendiri.

41. Apakah pasangan anda juga menikah diusia remaja?

Iya. Usia 15 tahun.

42. Apakah anda sudah memiliki anak?

Ini udah 1. Umurnya 2,5 tahun.

43. Apakah kelak anda membiarkan anak anda menikah diusia remaja juga?

Ya kalo sekarang kan jamannya pendidikan ya pasti yo sekolah dulu lah.

44. Sebelum anda menikah, apakah orang tua anda memiliki kriteria-kriteria

khusus untuk pasangan anda?

Kriteria khusus gak ada sih. Yang penting si anaknya udah saling cocok.

Kalo emang belum bisa ya pokoknya ditunggu sampai siap. Tapi kemarin

pake sidang dulu, umurnya belum boleh untuk nikah.

45. Bagaimana tanggapan orang tua anda ketika anda memutuskan untuk

menikah diusia remaja? Apakah orang tua melarang?

Ya diperbolehkan saja. Sudah kenal lama, sudah sering kesini jadi ya

suruh cepet resmiin aja. Daripada jadi fitnah. Dari pacaran kan udah sering

jemput kalo sekolah.

46. Bagaimana persepsi anda tentang pernikahan usia remaja?

Ya gimana ya mbak, disini udah biasa eh. Kalo bisa ya jangan dulu, kalo

buat ibu dan bayi itu gak baik.

47. Apakah keputusan anda menikah diusia remaja sudah anda pikirkan

matang-matang?

Sudah.

Comment [u183]: FAK 

Comment [u184]: UPS 

Comment [u185]: KPS 

Comment [u186]: TOT 

Comment [u187]: PSP 

Page 170: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

48. Apakah teman-teman anda juga banyak yang menikah diusia remaja?

Banyak, yang dibawah saya juga banyak, perempuan 12 tahun juga ada.

49. Bagaimana masyarakat memandang pernikahan usia remaja yang anda

lakukan?

Ya wajar-wajar aja, emang udah biasa.

50. Ketika hendak menikah apakah anda sudah merecanakan masa depan anda

dan keluarga anda secara baik-baik?

Iya sudah.

51. Apa dampak yang anda rasakan setelah menikah?

Ngga ada, nek saya pribadi dampaknya ya nggak ada. Nggak ada

perubahan yang jelas itu lebih tanggung jawab, kalo berkumpul sama

temen-temen ya berkumpul asal gak macem-macem.

Comment [u188]: TMS 

Comment [u189]: DMP 

Page 171: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

TRANSKRIP WAWANCARA 7

Identitas Informan

Nama : NV

Usia : 18 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Pekerjaan : IRT

Waktu dan tempat pengumpulan data

Hari/Tanggal : Kamis, 14 Mei 2015

Waktu : 14.38 WIB

Tempat : Rumah NV

1. Usia berapa anda menikah?

15 tahun. Ehh belum ada malah, mungkin 14,5 tahun.

2. Apa pendidikan terakhir anda?

SMP

3. Mengapa anda tidak melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi?

Ya itu mbak kalo disini tuh kaya adat gitu. Hmm kan saya tinggal disini,

suami saya dulu tinggal di RT 5 sana terus kalo dikota kan kalo sekolah

diantar jemput cowok gitu kan biasa tapi kalo disini tuh beda. Nah dia tuh

2 kali kesini ya bisa anter jemput gitu karena pacaran. Pernah juga kan dia

sakit terus saya kerumahnya jenguk terus setelah itu ya udah ya dia

ngelamar kesini. Dan kalo mau ditolak kan ga enak juga.

4. Apakah orang tua atau keluarga mempengaruhi anda untuk putus sekolah?

Dulu keputusan dikembalikan ke saya, soalnya tadinya tuh mau ke SMA

tapi setelah dilamar itu orang tua tanya mau nerusin apa nggak, terus saya

ambil keputusan untuk ga ngelanjutin.

5. Apakah sebelumnya orang tua anda mendorong anda untuk melanjutkan

sekolah?

Iya mendorong, tapi ya itu tadi semua keputusannya saya yang nentuin.

Comment [u190]: ATP 

Comment [u191]: ATP 

Comment [u192]: PAS 

Page 172: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

6. Apakah teman-teman anda juga banyak yang putus sekolah?

Heem, dulu disini tuh SMP tuh udah yang paling tinggi, ya karena faktor

biaya juga. Kan disini kebanyakan kerjanya petani.

7. Ketika disekolah anda tidak naik kelas atau tidak mendapatkan rangking

dikelas bagaimana tanggapan orang tua anda?

Alhamdulillah ga pernah soalnya hmm termasuk 3 besar terus daari SD

terus ga pernah putus sekolah, waktu saya sakit cikungunya satu bulan itu

terpaksa gak sekolah dan cuma diem dirumah nggak ikut pelajaran dan

langsung ujian tapi alhamdulillah masuk 2 besar juga.

8. Anda berapa bersaudara?

Saya Cuma sendiri, tapi ibu saya kan menikah lagi jadi ya 2 bersaudara.

9. Apakah orang tua anda membeda-bedakan perlakuan terhadap anda dan

saudara anda?

Nggak, soalnya juga saya punya adek setelah saya menikah.

10. Bagaimana pergaulan anda dengan teman-teman?

Ya bisa aja, karena dulukan masih sekolah kerjaannya juga Cuma dirumah

ya belajar dan hampir ga pernah main sih.

11. Apakah orang tua membebaskan anda bergaul dengan siapapun?

Bebas tapi yang penting bertanggung jawab.

12. Adakah batasan yang diberikan orang tua dalam memilih teman dan

bergaul?

Nggak, bebas yang penting bebasnya kalo temenan sama ini ya harus

tanggung jawab kalo yang temenan sama orang yang negatif ya jangan

ditiru yang negatifnya.

13. Apakah orang tua anda mengenal semua teman-teman sepergaulan anda?

Iya kenal, tapi ya gak semua.

14. Bagaimana cara orang tua mengontrol pergaulan anda?

Sering sih nasehatin, nasihatin tuh yang utama. Terus kalo mengontrol

pergaulan ya biasanya kalo temen-temen main kerumah ya suka ikut

nimbrung.

Comment [u193]: PAS 

Comment [u194]: PAS 

Comment [u195]: PAS 

Comment [u196]: PAS

Comment [u197]: CMP 

Page 173: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

15. Ketika hendak main atau pergi keluar rumah apakah anda selalu

berpamitan pada orang tua? Lalu bagaimana tanggapan orang tua ketika

anda tidak berpamitan?

Wahh itu utama, kemanapun harus pamitan. Ya gak pernah pokoknya

selalu pamitan.

16. Adakah batas jam keluar malam yang ditetapkan orang tua?

Iya ada, kalo malam itu ga boleh keluar. Siangpun kalo main dibatasin

sampe jam 4 sore udah harus pulang.

17. Sebelum menikah apakah anda melalui tahap pacaran?

Iya pacaran dulu 3 tahun.

18. Apakah orang tua anda mengetahui dan mengenal pacar anda saat itu? Dan

apakah direstui?

Iya kenal, direstuin juga.

19. Sebelum menikah bagaimana komunikasi anda dengan orang tua?

Baik, karena tiap hari selalu ketemu dirumah terus kalo ada apa aja bilang,

selalu terbuka.

20. Apakah anda sering curhat kepada orang tua anda?

Iya, otomatiskan setelah ayah saya waktu SD pergi entah kemana ya saya

Cuma sama ibu keman-mana sama ibu.

21. Ketika hendak mengambil suatu keputusan apakah anda

mengkomunikasikan dan melibatkan orang tua?

Tergantung keputusannya itu, kalo keputusan yang sepele ya ga perlu tapi

kalo yang butuh saran orang tua yang didiskusikan.

22. Apakah orang tua anda mengetahui semua kegiatan anda didalam dan

diluar rumah?

Ngga sih, kalo Cuma masalah main ga tau soalnya ibu kan kerja kalo

masalah saya mau pergi kemana yang jauh pasti bilang tapi kalo main

sekitar sini ya nggak bilang.

23. Apakah orang tua sering bertanya mengenai kegiatan anda sehari-hari?

Iya, soalnya dia kan mengontrol soalnya kan jauh. Kalo yang tau kegiatan

saya kan nenek terus tanyanya sama nenek sih.

Comment [u198]: PAS 

Comment [u199]: TPC 

Comment [u200]: KOM 

Comment [u201]: PAS 

Comment [u202]: KOM

Comment [u203]: PAS 

Comment [u204]: PAS 

Page 174: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

24. Ketika anda sakit, apa yang dilakuakan orang tua anda?

Otomatis ya mengusahakan untuk berobat ya mencari pengobatan

25. Sebelum menikah apakah anda memiliki masalah dengan orang tua atau

keluarga?

Ngga sih ga pernah

26. Apakah sering ada masalah dikeluarga anda sebelum anda menikah?

Iya, dulu kan masih SD belum tau apa-apa bahkan sampe dengerin orang

tua bertengkar.

27. Apakah orang tua anda sering bertengkar?

Iya sering banget bahkan hampir tiap hari orang tua bertengkar.

28. Apakah orang tua selalu membebaskan anda untuk melakukan apapun?

Nggak sih, maksudnya ya dibebasin tapi bebas yang bertanggung jawab.

29. Apakah orang tua anda sering mengekang anda?

Kalo mengekang enggak tapi ya sering dikasih pengertian aja ini yang

boleh itu yang gak boleh, ya itu aja ga ngekang banget.

30. Ketika anda melakukan suatu kesalahan, apa yang orang tua anda lakukan?

Ya marah, pasti ngomel terus biasanya sih yang jelas harus tanggung

jawab.

31. Bagaimana orang tua anda menuntut tanggung jawab anda?

Kalo misalkan ngilangin barang atau apa ya harus ganti rugi. Ganti

ruginya juga harus nabung sendiri. Biar belajar katanya.

32. Apakah orang tua anda sering berbicara kasar atau melakukan kekerasan

kepada anda?

Ngga berbicara kasar sih paling omelan biasa Cuma nadanya rada tinggi

gitu aja. Kalo kekerasan ga pernah.

33. Dalam pengambilan keputusan dikeluarga anda, apakah anda sering

dilibatkan?

Terkadang, ya karena ada hal yang ga perlu saya tahu juga karena urusan

orang tua saya.

34. Bagaimana pendidikan agama di dalam keluarga anda?

Comment [u205]: PAS 

Comment [u206]: MSL 

Comment [u207]: PAS 

Comment [u208]: PAS 

Comment [u209]: PAS 

Comment [u210]: PAS 

Comment [u211]: PAS 

Comment [u212]: PAS

Page 175: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

Kalo pendidikan agama cukup ketat ya, ibu nerapin sholat tuh harus terus

harus sopan sama orang tua ya pokoknya harus inget sama Sang Pencipta.

35. Apa alasan anda menikah diusia remaja?

Dulu fikiranya males sekolah, ya itu aja. Karena dulu kan masih remaja

ngertinya nikah itu enak ya pokoknya pikirannya masih kaya gitu.

36. Apa faktor yang melatarbelakangi anda menikah diusia remaja?

Ya kalo faktornya Cuma faktor udah suka sama suka aja.

37. Apakah keputusan menikah berasal dari diri sendiri apa dorongan dari

orang tua anda?

Dari diri sendiri, terus setelah diri sendiri kan orang tua tanya gimana siap

ngga? Tanggung jawab ngga? Ga boleh macem-macem, gitu aja.

38. Bagaimana tanggapan orang tua ketika anda memutuskan untuk menikah

diusia remaja?

Ya itu awalnya ditanya udah siap beneran apa belum. Terus ya dikasih

restu dengan syarat harus tanggung jawab ya pokonya ga boleh main-

main. Inikan nikah untuk sekali seumur hidup.

39. Apakah orang tua sempat melarang ketika hendak menikah?

Nggak, soalnya ibu juga kan dulu nikah muda umur 14 juga udah nikah.

Dan ketika ditanya udah siap apa belum terus saya jawab udah, ya udah

boleh aja.

40. Apakah pasangan anda juga menikah diusia remaja?

Iya, 19 tahun.

41. Apakah anda sudah memiliki anak?

Iya.

42. Apakah kelak anda membiarkan anak anda menikah diusia remaja juga?

Otomatis nggak, cukup orang tuanya aja. Kan sekarang saya mengalami

sendiri, jelas kalo nikah usia muda itu emosi belum dewasa otomatis saling

egois dua-duanya gak ada yang mau ngalah. Ya jadinya takut aja Cuma

berumur pendek pernikahannya.

43. Sebelum anda menikah, apakah orang tua anda memiliki kriteria-kriteria

khusus untuk pasangan anda?

Comment [u213]: PAG 

Comment [u214]: ASM 

Comment [u215]: FAK 

Comment [u216]: TOT 

Comment [u217]: TOT 

Comment [u218]: UPS 

Page 176: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

Ya ibu sih bilangnya ya cari cowok itu yang tanggung jawab jangan yang

main-main gitu.

44. Apakah keputusan anda menikah diusia remaja sudah anda pikirkan

matang-matang?

Iya. Kalo matengnya orang dewasa sih mungkin belum Cuma ngertinya

nikah tuh enak gitu aja. Ya terus pokonya nikah gitu aja.

45. Apakah teman-teman anda juga banyak yang menikah diusia remaja?

Banyak, kebanyakan ga sampe lulus sekolah. Mereka pacaran terus kelas 1

kelas 2 terus berenti sekolah. Bahkan ada yang 2 hari lagi mau ujian dia

malah nikah di KUA. Sebenernya di sekolah saya masih diberi kebebasan

asal ga hamil, jadi masih memberi kebebasan untuk sekolah walaupun

udah nikah. Tapi kebanyakan kalo udah nikah ya keluar jadi kan sayang.

46. Bagaimana persepsi anda mengenai pernikahan usia remaja?

Ya menurut aku ya itu boleh aja, capek juga ya dengerin tetangga kan kalo

udah sering dianter pulang cowok itu kan ya gimana ya jadi lebih baik

cepet nikah aja. Kalo nikah muda yang penting kita bisa tanggung jawab.

Ya mungkin kalo kaya mbaknya yang penting kuliah dulu, pendidikan

terus dapet kerja bagus, tapi kalo di desa kaya gini tuh susah mbak apalagi

udah dilamar cowok. Kan kalo kata orang dulu kalo perempuan dilamar

pertama itu nggak boleh ditolak, pokonya harus diterima buat buang sial.

Ya mau gimana lagi udah dilamar ya ga mungkin nolak, kan takut ya gak

enak juga.

47. Bagaimana masyarakat memandang pernikahan usia remaja yang anda

lakukan?

Ya biasa sih ga ada yang aneh bahkan kebanyakan tuh orang tua dan

tetangga yang suka ngomongin. Jadikan misalnya masnya ini kan maen

terus dirumah mbaknya ya ga malem ga siang pokonya rutin ya nanti pasti

tetangga bilang itu gimana itu gimana itu gimana itu nikahin aja. Ya

pokonya nanti langsung kalo masnya juga udah denger omongan tetangga

terus langsung bilang orang tuanya yaudah nikah. Jadi ga perlu waktu

lama.

Comment [u219]: KPS 

Comment [u220]: PSP 

Comment [u221]: TMS 

Page 177: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

48. Apakah ada yang menikah karena dorongan dari orang tua?

Iya itu sering banget. Katanya kalo orang tua kan takut anaknya hamil lah,

takut jadi omongan orang lah terus disuruh langsung nikah aja ga usah

lama-lama pacaran takut gini gini gini gini gini lah.

49. Ketika hendak menikah apakah anda sudah merecanakan masa depan anda

dan keluarga anda secara baik-baik?

Ga ada planning sih mbak. Ngertinya nikah ya udah gitu aja. Bahkan ga

ada planning buat punya anak dulu tapi Tuhan berkata lain.

50. Apa dampak yang anda rasakan setelah menikah?

Dampak positifnya ya lebih dewasa menyikapi hidup sama masalah. Kalo

dulu kan masih egois pengen menang sendiri gak mau ngalah. Kalo

dampak negatifnya gak ada sih. Kalo masalah kebabasan sih main tetep

bebas tapi tau porsinya, tau batasannya dan ga lupa sama keluarga itu aja

sih.

Comment [u222]: DMP 

Page 178: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

TRANSKRIP WAWANCARA 8

Identitas Informan

Nama : NA

Usia : 19 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Pengrajin Tembaga

Waktu dan tempat pengumpulan data

Hari/Tanggal : Kamis, 15 Mei 2015

Waktu : 12.54 WIB

Tempat : Kediaman NA

1. Ketika usia berapa anda menikah?

16 tahun.

2. Apa pendidikan terakhir anda?

SMP

3. Mengapa anda tidak melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi?

Nggak punya biaya.

4. Apakah orang tua atau keluarga mempengaruhi anda untuk putus sekolah?

Nggak. Ya gimana ya mbak nggak punya biaya itu ya sulit.

5. Apakah sebelumnya orang tua anda mendorong anda untuk melanjutkan

sekolah?

Nggak. Terserah sayanya aja gak dipaksa.

6. Apakah teman-teman anda juga banyak yang putus sekolah?

Iya banyak.

7. Ketika disekolah anda tidak naik kelas atau tidak mendapatkan rangking

dikelas bagaimana tanggapan orang tua anda?

Ya Cuma dinasihatin

8. Anda berapa bersaudara?

2 bersaudara

Comment [u223]: ATP 

Comment [u224]: PAS 

Comment [u225]: PAS 

Comment [u226]: PAS

Page 179: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

9. Apakah orang tua anda membeda-bedakan perlakuan terhadap anda dan

saudara anda?

Nggak, sama aja ga dibedain.

10. Bagaimana pergaulan anda dengan teman-teman?

Baik-baik aja.

11. Apakah orang tua membebaskan anda bergaul dengan siapapun?

Tidak. Ya bergaulnya sama yang udah kenal aja.

12. Adakah batasan yang diberikan orang tua dalam memilih teman dan

bergaul?

Iya ada, kan saya anak perempuan jadi kalo main sampe larut malam gak

boleh.

13. Apakah orang tua anda mengenal semua teman-teman sepergaulan anda?

Nggak. Kalo teman-teman sekolah banyak yang gak kenal.

14. Bagaimana cara orang tua mengontrol pergaulan anda?

Kalo ada orang main kalo batasannya jam 10 belum pulang ya dimarahin.

15. Ketika hendak main atau pergi keluar rumah apakah anda selalu

berpamitan pada orang tua? Lalu bagaimana tanggapan orang tua anda?

Iya suka pamitan. Kalo gak pamitan ya dimarahi.

16. Adakah batas jam keluar malam yang ditetapkan orang tua?

Iya ada, sampe jam 10 malam.

17. Sebelum menikah apakah anda melalui tahap pacaran?

Iya, 7 bulan.

18. Apakah orang tua anda mengetahui dan mengenal pacar anda saat itu? Dan

apakah direstui?

Orang tua saya tahu, direstuin juga. Udah sering main kerumah kok mbak

waktu itu.

19. Sebelum menikah bagaimana komunikasi anda dengan orang tua?

Baik. Alhamdulillah ga ada masalah.

20. Apakah anda sering curhat kepada orang tua anda?

Iya sering.

Comment [u227]: PAS 

Comment [u228]: PAS 

Comment [u229]: PAS 

Comment [u230]: CMP 

Comment [u231]: PAS 

Comment [u232]: TPC 

Comment [u233]: KOM 

Comment [u234]: PAS 

Page 180: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

21. Ketika hendak mengambil suatu keputusan apakah anda

mengkomunikasikan dan melibatkan orang tua?

Iya, selalu.

22. Apakah orang tua anda mengetahui semua kegiatan anda didalam dan

diluar rumah?

Tidak.

23. Apakah orang tua sering bertanya mengenai kegiatan anda sehari-hari?

Iya sering tanya.

24. Ketika anda sakit, apa yang dilakuakan orang tua anda?

Ya bertanya terus diperiksain ke dokter.

25. Sebelum menikah apakah anda memiliki masalah dengan orang tua atau

keluarga?

Nggak.

26. Apakah sering ada masalah dikeluarga anda sebelum anda menikah?

Nggak.

27. Apakah orang tua anda sering bertengkar?

Nggak mbak.

28. Apakah orang tua selalu membebaskan anda untuk melakukan apapun?

Nggak.

29. Apakah orang tua anda sering mengekang anda?

Nggak juga.

30. Ketika anda melakukan suatu kesalahan, apa yang orang tua anda lakukan?

Ya dinasihatin aja. Dibilangin biar ga salah lagi.

31. Bagaimana orang tua anda menuntut tanggung jawab anda?

Nggak pernah.

32. Apakah orang tua anda sering berbicara kasar atau melakukan kekerasan

kepada anda?

Nggak pernah.

33. Dalam pengambilan keputusan dikeluarga anda, apakah anda sering

dilibatkan?

Nggak.

Comment [u235]: PAS 

Comment [u236]: PAS 

Comment [u237]: PAS 

Comment [u238]: PAS 

Comment [u239]: PAS 

Comment [u240]: PAS 

Comment [u241]: PAS

Comment [u242]: PAS 

Comment [u243]: PAS 

Comment [u244]: PAS 

Page 181: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

34. Bagaimana pendidikan agama di dalam keluarga anda?

Biasa aja.

35. Apa alasan anda menikah diusia remaja?

Karena udah merasa cocok aja. Ya mungkin udah takdir dari Allah, ya

jodoh kan ga baik kalo ditolak.

36. Apa faktor yang melatarbelakangi anda menikah diusia remaja?

Ya karena udah saling suka aja. Kan kalo didesa kaya disini kalo misal

bawa perempuan atau main kerumahnya ya kan udah dibicarakan orang.

Iya daripada jadi omongan gak enak ya nikah aja.

37. Apakah keputusan menikah berasal dari diri sendiri apa dorongan dari

orang tua anda?

Saya sendiri.

38. Bagaimana tanggapan orang tua ketika anda memutuskan untuk menikah

diusia remaja? Apakah orang tua sempat melarang?

Ya biasa aja. Udah dirembug dulu kan, keluarga sini juga udah ada

omong-omongan rencana itu. Nggak dilarang, orang tua setuju aja kan

anaknya mau nikah ya dibolehkan aja.

39. Apakah pasangan anda juga menikah diusia remaja?

Iya, 19 tahun

40. Apakah anda sudah memiliki anak?

Iya udah, 1,5 tahun.

41. Apakah kelak anda membiarkan anak anda menikah diusia remaja juga?

Nggak, biar sekolah dulu.

42. Sebelum anda menikah, apakah orang tua anda memiliki kriteria-kriteria

khusus untuk pasangan anda?

Ya yang baik, yang sayang sama keluarga.

43. Apakah keputusan anda menikah diusia remaja sudah anda pikirkan

matang-matang?

Udah.

44. Apakah teman-teman anda juga banyak yang menikah diusia remaja?

Iya banyak.

Comment [u245]: PAG 

Comment [u246]: ASM 

Comment [u247]: FAK

Comment [u248]: TOT 

Comment [u249]: UPS 

Comment [u250]: KPS

Page 182: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

45. Bagaimana persepsi anda mengenai pernikahan usia remaja?

Ya kan kalo menurut agama kan lebih baik nikah dari pada pacaran. Tapi

kan mungkin emang sekolah dulu penting, biar dapet kerja yang baik.

46. Bagaimana masyarakat memandang pernikahan usia remaja yang anda

lakukan?

Biasa aja soalnya banyak eh mbak yang nikah muda disini tuh.

47. Ketika hendak menikah apakah anda sudah merecanakan masa depan anda

dan keluarga anda secara baik-baik?

Iya udah

48. Apa dampak yang anda rasakan setelah menikah?

Dampaknya ya kalo udah nikahkan udah ga ada larangan-larangannya kalo

mau keluar malem kan udah jadi suami. Ga enaknya ya mungkin udah ga

bebas main lagi.

Comment [u251]: PSP 

Comment [u252]: TMS 

Comment [u253]: DMP 

Page 183: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

TRANSKRIP WAWANCARA 9

Identitas Informan

Nama : ST

Usia : 37 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Buruh Tani

Waktu dan tempat pengumpulan data

Hari/tanggal : Kamis, 15 Mei 2015

Waktu : 13.07 WIB

Tempat : Rumah ST

1. Apa pendidikan terakhir anda?

SD

2. Apakah anak anda putus sekolah?

Cuma lulus SD

3. Mengapa anak anda tidak melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi?

Nggak mau ehh mbak anaknya. Udah males mikir bilangnya.

4. Apakah sebelumnya anda mendorong anak anda untuk melanjutkan sekolah?

Iya saya suruh terus anak ndak mau jadi mau gimana lagi.

5. Apakah teman-teman anak anda juga banyak yang putus sekolah?

Iya banyak mbak.

6. Ketika disekolah anak anda tidak naik kelas atau tidak mendapatkan rangking

dikelas bagaimana tanggapan anda?

Ya dimarahin.

7. Anda memiliki berapa anak?

3 orang.

8. Apakah anda membeda-bedakan perlakuan terhadap anak anda yang satu dan

yang lainya?

Nggak, sama aja semuanya.

Comment [u254]: ATP 

Comment [u255]: PAS 

Comment [u256]: PAS

Comment [u257]: PAS 

Page 184: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

9. Bagaimana pergaulan anak anda dengan teman-teman?

Baik-baik aja

10. Apakah anda membebaskan anak anda bergaul dengan siapapun?

Bebas aja mbak.

11. Adakah batasan yang anda berikan kepada anak anda dalam memilih teman

dan bergaul?

Bebas aja. Tapi kalo yang perempuan ya harus jaga, kan kalo perempuan itu

gak kaya anak laki-laki.

12. Apakah anda mengenal semua teman-teman sepergaulan anak anda?

Ya kalo didesa sini kenal tapi kalo lainnya sini ga kenal. Temannya banyak

ehh, di Jogja dimana-mana ada temennya.

13. Bagaimana cara anda mengontrol pergaulan anak anda?

Ya kalo dirumah ya nggak pernah aneh-aneh tapi kalau diluar saya gak tau. Ya

sebagai orang tua ya Cuma ngasih saran ga boleh begini ini ga baik, ya gitu

aja mbak.

14. Ketika hendak main atau pergi keluar rumah apakah anak anda selalu

berpamitan pada anda? Lalu bagaimana tanggapan anda ketika anak anda

tidak berpamitan?

Iya, tapi kadang nggak. Ya kalo main gak pamit ya udah bisa.

15. Adakah batas jam keluar malam yang anda terapkan pada anak anda?

Ada, jam 10 udah harus sampe rumah.

16. Sebelum menikah apakah anak anda melalui tahap pacaran?

Iya, berteman doang sebentar.

17. Apakah anda mengetahui dan mengenal pacar anak anda saat itu? Dan apakah

anda merestui?

Iya saya kenal, tapi yang saya kenal ya Cuma istrinya yang sekarang ini kalo

yang dulu-dulu ga pernah dikenalin. Kalo direstui iya.

18. Sebelum menikah bagaimana komunikasi anda dengan anak anda?

Ohh baik.

19. Apakah anak anda sering curhat kepada anda?

Ohh ndak.

Comment [u258]: PAS 

Comment [u259]: PAS 

Comment [u260]: PAS 

Comment [u261]: CMP 

Comment [u262]: PAS 

Comment [u263]: PAS 

Comment [u264]: TPC

Comment [u265]: KOM

Comment [u266]: PAS 

Page 185: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

20. Ketika hendak mengambil suatu keputusan apakah anak anda selalu

mengkomunikasikan dan melibatkan orang tua?

Iya, kalo mau nikah itu kan ngomong dulu sama orang tua.

21. Apakah anda mengetahui semua kegiatan anak anda didalam dan diluar

rumah?

Iya tahu, dia Cuma kerja dirumah ehh mbak Cuma ikut bapaknya.

22. Apakah anda sering bertanya mengenai kegiatan anak anda sehari-hari?

Nggak, tiap hari dirumah anaknya.

23. Ketika anak anda sakit, apa yang anda dilakuakan?

Diperiksakan ke dokter

24. Sebelum menikah apakah anda memiliki masalah dengan anak anda?

Nggak.

25. Apakah sering ada masalah dikeluarga anda?

Nggak, paling ya masalah kecil.

26. Apakah anda sering bertengkar dengan pasangan?

Ya sering kalo bertengkar kecil.

27. Apakah anda selalu membebaskan anak anda untuk melakukan apapun?

Ya kalo itu hal baik ya dibebasin kalo nggak baik ya nggak boleh.

28. Apakah anda sering mengekang anak anda?

Nggak.

29. Ketika anak anda melakukan suatu kesalahan, apa yang anda lakukan?

Ya dikasih tau yang baik-baik, dibilangin aja.

30. Bagaimana anda menuntut tanggung jawab pada anak anda?

Ya kalau salah ya harus tanggung jawab.

31. Apakah anda sering berbicara kasar atau melakukan kekerasan kepada anak

anda?

Nggak pernah.

32. Dalam pengambilan keputusan dikeluarga anda, apakah anak anda sering

dilibatkan?

Nggak.

33. Bagaimana pendidikan agama di dalam keluarga anda?

Comment [u267]: KOM 

Comment [u268]: PAS 

Comment [u269]: PAS 

Comment [u270]: PAS 

Comment [u271]: MSL 

Comment [u272]: MSL 

Comment [u273]: PAS 

Comment [u274]: PAS 

Comment [u275]: PAS 

Comment [u276]: PAS 

Comment [u277]: PAS 

Comment [u278]: PAS 

Page 186: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

Ya baik. Suka saya suruh solat, tapi ya itu anak kadang ngeyel.

34. Apa alasan anak anda menikah diusia remaja?

Ya gimana ya mbak kalo di desa tuh udah rata-rata begitu ehh, nikah muda

kebanyakan. Dari jaman saya nikah dulu ya udah nikah muda semua.

35. Apakah anda mendorong anak anda untuk menikah muda?

Nggak mbak, anak maunya nikah muda ya kita ya gimana ya, ya setuju aja itu

udah maunya anak.

36. Apa faktor yang melatarbelakangi anak anda menikah diusia remaja?

Ya udah saling suka mbak mau gimana lagi. Kalau dilarang ya takut nanti jadi

mikir anaknya. Kalo saya ya saya serahkan sama anak aja maunya gimana.

37. Apakah keputusan menikah berasal dari keinginan anak sendiri apa dorongan

dari orang tua?

Dari anaknya sendiri, orang tua ya Cuma mendorong. Ya dia bilang mau

menikah ya udah kita minta perempuannya.

38. Bagaimana tanggapan anda ketika anak anda memutuskan untuk menikah

diusia remaja? Apakah anda sempat melarang?

Nggak melarang mbak. Ya daripada kesana-kemari bocengi perempuan, kan

sudah dibilangin juga sama bapaknya. Ya orang tua mau gimana lagi.

39. Apa alasan anda menyetujui anak anda menikah diusia remaja?

Ya sudah jadi keputusan anak ya orang tua mau bagimana lagi, orang tua ikut

aja.

40. Apakah anda dulu juga menikah diusia remaja?

Iya, saya 16 tahun nikah. Rata-rata eh mbak orang desa ya begitu.

41. Apakah teman-teman anak anda juga banyak yang menikah diusia remaja?

Iya banyak.

42. Sebelum anak anda menikah, apakah anda menerapkan kriteria khusus untuk

pasangan anak anda?

Ya kalo namanya anak muda ya cari yang cocok kalo udah cocok ya udah.

Kalo saya ya ikut pilihan anak aja, ya NA ini udah yang terbaik ya orang tua

mendukung saja. Kalo anak-anak sekarang kan gak dijodohin lagi, sudah bisa

cari sendiri mau yang bagaimanapun.

Comment [u279]: PAG 

Comment [u280]: ASM 

Comment [u281]: ASM 

Comment [u282]: FAK 

Comment [u283]: TOT 

Comment [u284]: TOT 

Comment [u285]: KPS 

Page 187: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

43. Bagaimana masyarakat memandang pernikahan usia remaja yang anak anda

lakukan?

Ya biasa aja, udah tradisi orang desa.

Comment [u286]: TMS 

Page 188: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

TRANSKRIP WAWANCARA 10

Identitas Informan

Nama : LS

Usia : 17 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Buruh

Waktu dan tempat pengumpulan data

Hari/tanggal : Jumat, 15 Mei 2015

Waktu : 15.31 WIB

Tempat : Rumah LS

1. Anda menikah pada usia berapa?

16 tahun.

2. Apa pendidikan terakhir anda?

SMP

3. Mengapa anda tidak melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi?

Ya tidak ingin lanjut aja, biaya juga ga ada.

4. Apakah orang tua atau keluarga mempengaruhi anda untuk putus sekolah?

Nggak, itu udah keinginan saya. Cuma saya aja yang ga pengen sekolah

lagi. Udah males mikir ehh mbak.

5. Apakah sebelumnya orang tua anda mendorong anda untuk melanjutkan

sekolah?

Sebenernya iya tapi itu keinginan saya sudah tidak ingin sekolah lagi.

6. Apakah teman-teman anda juga banyak yang putus sekolah?

Iya banyak mbak disini tuh yang putus sekolah. Belum lulus aja udah

banyak yang berhenti.

7. Ketika disekolah anda tidak naik kelas atau tidak mendapatkan rangking

dikelas bagaimana tanggapan orang tua anda?

Alhamdulillah ga pernah sih mbak.

Comment [u287]: ATP 

Comment [u288]: ATP 

Comment [u289]: PAS 

Page 189: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

8. Anda berapa bersaudara?

2 bersaudara

9. Apakah orang tua anda membeda-bedakan perlakuan terhadap anda dan

saudara anda?

Nggak, sama aja.

10. Bagaimana pergaulan anda dengan teman-teman?

Pergaulannya ya biasa aja, alhamdulillah nggak pernah ada masalah.

11. Apakah orang tua membebaskan anda bergaul dengan siapapun?

Iya membebaskan, tapi ya harus tetep lihat-lihat dulu kalo pergaulan itu

kalo dilihat-lihat orangnya nggak baik ya ga boleh temenan.

12. Adakah batasan yang diberikan orang tua dalam memilih teman dan

bergaul?

Ya bergaul itu ya biasa aja. Kalo saya kan cewek ya jangan sampe itu

pokoknya bisa jaga diri.

13. Apakah orang tua anda mengenal semua teman-teman sepergaulan anda?

Nggak semua kenal.

14. Bagaimana cara orang tua mengontrol pergaulan anda?

Ya pokoknya gimana ya, soalnya orang tuanya tuh jarang dirumah. Ya

lebih banyak gak dikontrol.

15. Ketika hendak main atau pergi keluar rumah apakah anda selalu

berpamitan pada orang tua? Lalu bagaimana tanggapan orang tua anda?

Kadang, ya jarang dirumah itu orang tuanya pergi terus.

16. Adakah batas jam keluar malam yang ditetapkan orang tua?

Ada, jam 9-10 kalo ada yang main tapi kalo keluar ga boleh.

17. Sebelum menikah apakah anda melalui tahap pacaran?

Iya, 3 tahun

18. Apakah orang tua anda mengetahui dan mengenal pacar anda saat itu? Dan

apakah direstui?

Kenal dari sebelum pacaran, udah kenal lama sebelum pacaran. Direstuin

juga.

Comment [u290]: PAS 

Comment [u291]: PAS 

Comment [u292]: PAS 

Comment [u293]: PAS 

Comment [u294]: CMP 

Comment [u295]: PAS

Comment [u296]: PAS 

Comment [u297]: TPC 

Comment [u298]: TPC 

Page 190: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

19. Sebelum menikah bagaimana komunikasi anda dengan orang tua?

Baik, deket semua pokoknya.

20. Apakah anda sering curhat kepada orang tua anda?

Ya jarang sih, ya itu tadi orang tuanya jarang dirumah.

21. Ketika hendak mengambil suatu keputusan apakah anda

mengkomunikasikan dan melibatkan orang tua?

Iya, paling utama. Selalu tanya-tanya dulu.

22. Apakah orang tua anda mengetahui semua kegiatan anda didalam dan

diluar rumah?

Gak semua.

23. Apakah orang tua sering bertanya mengenai kegiatan anda sehari-hari?

Nggak.

24. Ketika anda sakit, apa yang dilakuakan orang tua anda?

Ya paling dibeliin obat, kalo parah ya dibawa berobat ke dokter.

25. Sebelum menikah apakah anda memiliki masalah dengan orang tua atau

keluarga?

Nggak ada.

26. Apakah sering ada masalah dikeluarga anda sebelum anda menikah?

Nggak juga

27. Apakah orang tua anda sering bertengkar?

nggak

28. Apakah orang tua selalu membebaskan anda untuk melakukan apapun?

Nggak, ada aturan. Misalnya kalo main ya ga boleh lama-lama ga boleh

keluar malem ya pokoknya seperlunya aja kalo keluar.

29. Apakah orang tua anda sering mengekang anda?

Ya kadang.

30. Orang tua sering mengekang dalam hal apa?

Ya gak boleh pergi lama-lama, gak boleh terlalu malam pulangnya. Ya

pokoknya kalo kerjaannya selesai baru boleh main.

31. Ketika anda melakukan suatu kesalahan, apa yang orang tua anda lakukan?

Ya memberi tahu. Iya dinasehati.

Comment [u299]: KOM 

Comment [u300]: PAS 

Comment [u301]: PAS 

Comment [u302]: PAS 

Comment [u303]: PAS 

Comment [u304]: PAS 

Comment [u305]: PAS 

Comment [u306]: PAS

Comment [u307]: PAS

Comment [u308]: PAS 

Page 191: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

32. Bagaimana orang tua anda menuntut tanggung jawab anda?

Ya kalo ngelakuin kesalahan ya janji gak ngulangin.

33. Apakah orang tua anda sering berbicara kasar atau melakukan kekerasan

kepada anda?

Ngga pernah.

34. Dalam pengambilan keputusan dikeluarga anda, apakah anda sering

dilibatkan?

Sering.

35. Bagaimana pendidikan agama di dalam keluarga anda?

Kurang baik. Ya kurang baiknya itu kalo gak ada ibu ya gak ada yang

ngontrol sholatnya.

36. Apa alasan anda menikah diusia remaja?

Ya karena kita kan udah lama kenal kalo di desa gini kan kalo kemana-

mana jalan berdua itu kan takutnya timbul fitnah yang keluar. Ya daripada

lama-lama nanti malah jadi yang nggak-nggak ya nikah aja.

37. Apa faktor yang melatarbelakangi anda menikah diusia remaja?

Ya faktornya tuh udah kenal lama, udah ngerasa cocok aja.

38. Apakah keputusan menikah berasal dari diri sendiri apa dorongan dari

orang tua anda?

Ya dari diri saya sendiri.

39. Bagaimana tanggapan orang tua ketika anda memutuskan untuk menikah

diusia remaja? Apakah orang tua sempat melarang?

Ya udah keinginan saya. Nggak dilarang, kan nikah itu ibadah.

40. Apakah pasangan anda juga menikah diusia remaja?

Iya, 18 tahun

41. Apakah anda sudah memiliki anak?

Belum.

42. Apakah kelak anda membiarkan anak anda menikah diusia remaja juga?

Kalo bisa ya nggak.

43. Sebelum anda menikah, apakah orang tua anda memiliki kriteria-kriteria

khusus untuk pasangan anda?

Comment [u309]: PAS 

Comment [u310]: PAS 

Comment [u311]: PAS 

Comment [u312]: PAG 

Comment [u313]: ASM 

Comment [u314]: FAK 

Comment [u315]: TOT

Comment [u316]: UPS 

Page 192: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

Nggak ada. Udah lama kenal mbak.

44. Apakah keputusan anda menikah diusia remaja sudah anda pikirkan

matang-matang?

Iya udah banget. Soalnya kan kalo nikah itu Cuma sekali seumur hidup

jadi harus dipikirin mateng-mateng.

45. Apakah teman-teman anda juga banyak yang menikah diusia remaja?

Iya banyak.

46. Bagaimana persepsi anda mengenai pernikahan usia remaja?

Kalo menurut pemerintah kan emang gak boleh nikah muda, ya kalo

didesa kaya sini ya masih banyak. Kemarin juga sidang dulu soalnya akta

kelahirannya salah, harusnya udah 16 tahun tapi disitu masih 14 tahun. Di

Planjan kan emang banyak yang nikah muda, dibawah saya juga ada yang

nikah.

47. Bagaimana masyarakat memandang pernikahan usia remaja yang anda

lakukan?

Ya mereka cuek-cuek aja. Ya menurut mereka malah lebih bagus nikah

muda daripada keman-mana jalan berdua masih pacaran kan malah

muncul gosip-gosip negatif.

48. Ketika hendak menikah apakah anda sudah merecanakan masa depan anda

dan keluarga anda secara baik-baik?

udah

49. Apa dampak yang anda rasakan setelah menikah?

Jadi lebih bebas aja, ya pokonya lega rasanya tidak ada pikiran takut

diomongin orang. Mau pergi sampe malem juga gak dimarahin lagi.

Comment [u317]: KPS 

Comment [u318]: PSP 

Comment [u319]: TMS 

Comment [u320]: DMP 

Page 193: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

TRANSKRIP WAWANCARA 11

Identitas Informasi

Nama : SS

Usia : 19 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Pekerjaan : Penjahit

Waktu dan tempat pengumpulan data

Hari/ Tanggal : Jumat, 15 Mei 2015

Waktu : 13.57 WIB

Tempat : Rumah SS

1. Anda menikah pada usia berapa?

18 tahun.

2. Apa pendidikan terakhir anda?

SMP

3. Mengapa anda tidak melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi?

Yo wis males mikir mbak, biayane yo ra mampu, wong tuane mung tani.

4. Apakah orang tua atau keluarga mempengaruhi anda untuk putus sekolah?

Nggak, terserah saya.

5. Apakah sebelumnya orang tua anda mendorong anda untuk melanjutkan

sekolah?

Iya mendorong tapi saya yang gak mau. Males mbak ngakeh-ngakehi

pikiran. Pikiranku wee ra mampu.

6. Apakah teman-teman anda juga banyak yang putus sekolah?

Banyak mbak, yo mergo nikah kuwi mau.

7. Ketika disekolah anda tidak naik kelas atau tidak mendapatkan rangking

dikelas bagaimana tanggapan orang tua anda?

Ya biasa aja, wis maklum nek anake ra tau juara kelas.

8. Anda berapa bersaudara?

Comment [u321]: ATP 

Comment [u322]: PAS 

Comment [u323]: PAS 

Comment [u324]: PAS 

Page 194: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

4 bersaudara.

9. Apakah orang tua anda membeda-bedakan perlakuan terhadap anda dan

saudara anda?

Alhamdulillah nggak.

10. Bagaimana pergaulan anda dengan teman-teman?

Ya biasa aja, tapi sekarang agak beda mbak maklum udah nikah.

11. Apakah orang tua membebaskan anda bergaul dengan siapapun?

Bebas.

12. Adakah batasan yang diberikan orang tua dalam memilih teman dan

bergaul?

Ya adalah mbak, setiap orang tua pasti punya aturan buat anaknya.

13. Apakah orang tua anda mengenal semua teman-teman sepergaulan anda?

Nggak.

14. Bagaimana cara orang tua mengontrol pergaulan anda?

Ya gimana ya mbak, sukanya saya dirumah temen terus jarang dirumah.

Malah kalo dirumah itu gak betah.

15. Ketika hendak main atau pergi keluar rumah apakah anda selalu

berpamitan pada orang tua? Lalu bagaimana tanggapan orang tua anda?

Jarang. Ya kalo ga pamit ya biasa aja mbak.

16. Adakah batas jam keluar malam yang ditetapkan orang tua?

Ada, jam 11-12 malem. Kalo lewat jam segitu ya orang tua marah.

17. Sebelum menikah apakah anda melalui tahap pacaran?

Iya, 3 tahunan.

18. Apakah orang tua anda mengetahui dan mengenal pacar anda saat itu? Dan

apakah direstui?

Iya kenal lah mbak wong sebelum pacaran aja udah kenal. Iya direstuin,

kalau gak direstuin ya gak bakal sampe nikah.

19. Sebelum menikah bagaimana komunikasi anda dengan orang tua?

Ya baik-baik aja.

20. Apakah anda sering curhat kepada orang tua anda?

Jarang banget mbak.

Comment [u325]: PAS 

Comment [u326]: PAS 

Comment [u327]: PAS 

Comment [u328]: PAS 

Comment [u329]: CMP 

Comment [u330]: PAS 

Comment [u331]: PAS 

Comment [u332]: TPC

Comment [u333]: TPC 

Comment [u334]: KOM

Comment [u335]: PAS 

Page 195: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

21. Ketika hendak mengambil suatu keputusan apakah anda

mengkomunikasikan dan melibatkan orang tua?

Selalu eh mbak.

22. Apakah orang tua anda mengetahui semua kegiatan anda didalam dan

diluar rumah?

Banyak yang tau.

23. Apakah orang tua sering bertanya mengenai kegiatan anda sehari-hari?

Nggak.

24. Ketika anda sakit, apa yang dilakuakan orang tua anda?

Iya diobatin

25. Sebelum menikah apakah anda memiliki masalah dengan orang tua atau

keluarga?

nggak

26. Apakah sering ada masalah dikeluarga anda sebelum anda menikah?

nggak

27. Apakah orang tua anda sering bertengkar?

nggak

28. Apakah orang tua selalu membebaskan anda untuk melakukan apapun?

Nggak juga, kalo nikah itu kan emang udah niatan saya dari dulu.

29. Apakah orang tua anda sering mengekang anda?

Nggak.

30. Ketika anda melakukan suatu kesalahan, apa yang orang tua anda lakukan?

Ya biasa marah-marah.

31. Bagaimana orang tua anda menuntut tanggung jawab anda?

Kalo tanggung jawab ya harus.

32. Apakah orang tua anda sering berbicara kasar atau melakukan kekerasan

kepada anda?

Alhamdulillah ga pernah.

33. Dalam pengambilan keputusan dikeluarga anda, apakah anda sering

dilibatkan?

Iya sering, soalnya anak pertama.

Comment [u336]: PAS 

Comment [u337]: PAS 

Comment [u338]: PAS 

Comment [u339]: PAS 

Comment [u340]: PAS 

Comment [u341]: PAS 

Comment [u342]: PAS

Comment [u343]: PAS 

Comment [u344]: PAS 

Page 196: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

34. Bagaimana pendidikan agama di dalam keluarga anda?

Kurang baik mbak.

35. Apa alasan anda menikah diusia remaja?

Ya karena gimana ya mbak emang udah jodoh ya mau gimana lagi. Udah

kenal lama, udah ada niatan baik ya udah nikah.

36. Apa faktor yang melatarbelakangi anda menikah diusia remaja?

Ya udah suka sama suka.

37. Apakah keputusan menikah berasal dari diri sendiri apa dorongan dari

orang tua anda?

Diri sendiri.

38. Bagaimana tanggapan orang tua ketika anda memutuskan untuk menikah

diusia remaja? Apakah orang tua sempat melarang?

Ya udah keinginan saya. Nggak melarang kan emang udah kenal lama

sebelum pacaran juga udah kenal.

39. Apakah pasangan anda juga menikah diusia remaja?

Iya, 16 tahun nikah.

40. Apakah anda sudah memiliki anak?

Belum.

41. Apakah kelak anda membiarkan anak anda menikah diusia remaja juga?

Nggak, ya kasian aja mbak.

42. Sebelum anda menikah, apakah orang tua anda memiliki kriteria-kriteria

khusus untuk pasangan anda?

Nggaklah mbak.

43. Apakah keputusan anda menikah diusia remaja sudah anda pikirkan

matang-matang?

Udah alhamdulillah.

44. Apakah teman-teman anda juga banyak yang menikah diusia remaja?

Banyak, malah udah ada yang punya anak kok.

45. Bagaimana persepsi anda mengenai pernikahan usia remaja?

Ya gimana ya mbak kalo udah niat ya nikah aja.

Comment [u345]: PAG 

Comment [u346]: ASM 

Comment [u347]: FAK 

Comment [u348]: TOT 

Comment [u349]: UPS 

Comment [u350]: KPS

Comment [u351]: PSP 

Page 197: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

46. Bagaimana masyarakat memandang pernikahan usia remaja yang anda

lakukan?

Ya biasa aja, udah bisa mbak disini nikah muda. Lulus SMP ya nikah, ada

juga gak lulus, belum lulus udah nikah.

47. Ketika hendak menikah apakah anda sudah merecanakan masa depan anda

dan keluarga anda secara baik-baik?

Udah.

48. Apa dampak yang anda rasakan setelah menikah?

Ya gimana ya tambah puyeng yang pasti, lebih banyak tanggungan. Tapi

ya kalo mau pergi malem-malem ya bebas, gak diomongin tetangga lagi.

Kalo didesa kan biasa mbak kalo laki-laki perempuan gitu ya udah

diomongin. Kalo dikota kan beda, udah biasa pulang malam gak kaya

disini.

Comment [u352]: TMS 

Comment [u353]: DMP 

Page 198: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

TRANSKRIP WAWANCARA 12

Identitas informan

Nama : Subariman

Usia : -

Jenis kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Sekertaris Desa Planjan

Waktu dan tempat pengambilan data

Hari/Tanggal : Selasa, 19 Mei 2015

Waktu : 13.14 WIB

Tempat : Kantor Desa Planjan

1. Sejak kapan terjadinya pernikahan usia remaja di desa Planjan?

Sejak jaman simbah. dulu sebelum saya itu kan masalah identitas belum

sangat penting umur 12 digawe 16 umur 11 digawe 17 dulukan

identitasnya buku belum seperti sekarang belum pake photocopy KTP, KK

belum, akte kelahiran belum yang penting Cuma pengakuan laporan pak

dukuh, itu sudah terjadi sejak simbah-simbah dulu.

2. Jadi tidak ada tahun pasti terjadinya fenomena tersebut?

Wohh sudah sejak tidak tahu. Sebelum saya, saya sudah hampir 30 tahun

menikah kok sudah sejak simbah-simbah dulu sudah seperti itu. Tapi ya

seiring berjalannnya waktu terus ada aturan pernikahan harus dilampiri

identitas yang pasti, kalo belum punya KTP dilampiri ijazah itu baru

berapa tahun aja.

3. Pernikahan usia remaja tersebut kebiasaan atau tradisi?

Ya tradisi. Tradisi sejak dulu. Sesudah ada aturan harus melampirkan

fotocopy kartu keluarga, sama KTP, sama akte itu sudah mendekati

sempurna sudah mendekati betul, sampe sekarang sudah dianggap baik.

baik buku nikah, ijazah, KTP, kartu keluarga itu sudah sinkron. Kalo dulu

tidak antara surat nikah dengan kartu keluarga, KTP. KTP dengan KK saja

Page 199: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

masih ada perbedaan apalagi surat nikah itu kan ditambah umur dulu tapi

kalo sekarang patokannya itu kan akte kelahiran.

4. Bagaimana angka pernikahan usia remaja didesa Planjan setiap tahun?

Karena keberhasilan KB itu masalah pernikahan dan kelahiran sudah

berkurang. Sehingga sekarang murid-murid SD dan TK itu sudah menurun

dan masing-masing sekolah itu sudah berkurang jadi kurang dari 100,

dulu itu masing-masing SD bisa 150-160 dan sekarang sudah berkurang.

Yang pertama keberhasilan KB dan kedua sudah ada motivasi dari bentuk

baik kesehatan, dari penyebar agama, dari pemerintahan. Dan sekarang itu

banyak sedikit warga masyarakat itu sudah paham dengan aturan dan

banyak sedikit sudah melaksanakan aturan atau UU yang sudah

dicanangkan dimasing-masing daerah.

5. Menurut bapak faktor apa yang melatarbelakangi terjadinya fenomena

pernikahan usia remaja di Desa Planjan?

Dulu itukan yang namanya pendidikan masyarakat itu masih awam karena

yang namanya miskin itu bukan hanya materi tapi termasuk juga

pendidikan itu faktor. Dulu itu yang penting tidak sekolah nggak apa-apa

yang penting mau kerja keras terus daripada ke ladang Cuma sendiri biar

ada temennya terus dijodohke. Dari orang tua laki-laki dari orang tua

perempuan terus anak’e do dijodoke. Itu motif-motif seperti itu terus dan

pertimbangane oo kae ki bebojoan karo kae cocok, kae ki materine rodok

nduwe kae yo rodo nduwe dadi sesok anakku ora kurang opo-opo, itu

dulu. Terus kaitannya dengan itu seserawungan antara anak laki-laki

dengan anak perempuan tapi dulu itu belum ada kecelakaan tengik itu

malah jarang dulu tapi sekarang karena semakin maju dan alat sudah

canggih itu malah sekarang itu dari mulai SMP itu sudah ada yang itu

dibahas tadi umur 11 tahun sudah mau nikah tapi Pak Camat bersikeras

tidak boleh terus dari KUA tetep nolak tidak mau meski sudah minta

rekomendasi dari PA tapi tetap Pak Camat tidak mau memberi surat

pengantar. Itu memang dari dulunya dari orang tua, orang tua sendiri itu

seperti yang diutarakan pak Camat tadi, dadi nek wong tuwo anak’e ki wis

Comment [u354]: FAK 

Page 200: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

ditakoke mbuh dadi mbuh ora nek ditakoke sepisan kudu ditompo, nek

wong tuwo nek ngarani ngguang sebel. Mbuh kepiye carane urung tekan

umure rapopo nek masalah umur dikatrol. Dari komunitas juga bisa jadi

begitu dari KUA juga karena acaranya sudah umurnya sudah sekian ya

kalo ditunjukan dengan identitas juga tapi tidak sinkron tapi KUA sendiri

juga sudah mengindahkan. Sebab yang namanya orang tua ya seperti itu

tadi nek wong wedok takoke wong lanang niku nek ditolak ilo-ilo jadi ga

mau jadi pokoknya mau jadi apapun tidak tapi yang tanya pertama kali

tetap harus diterima meskipun belakangan akan harmonis atau tidak itu

tidak mau tau yang penting yang tanya pertama kali harus diterima soale

nggo ngguang sebel. Biasanya orang tua, yo nek wong tuo nek anake wis

kecelakaan tengik seperti yang tadi saya katakan itu langsung dinikahkan.

Tapi karena batasan usia yang jelas dan pak Camat sudah mewanti-wanti

tidak boleh maka ya tidak bisa. Wong tuone wis panik terus mbuh kepiye

carane aneke kudu nikah akhirnya dinikahkan secara adat nek istilahe

nikah bawah tangan. Secara agama memang sudah sah tapi secara catatan

administratif menurut UU belum. Ketika anaknya wis cukup umure nah

baru dinikahkan lagi di KUA, dilegalkan.

6. Jadi, apakah pernikahan usia remaja terjadi karena faktor orang tua?

Yoo dijodoke. Mungkin dari anak sendiri belum punya minat tapi karena

orang tua njodoke do njodoke itu biasanya karena tidak sehati dari anak

laki-laki maupun perempuan biasanya bubar jalan tapi orang tua biasanya

seneng soale sebele wis diguang.

7. Lalu, bagaimana pemikiran orang tua mengenai masa depan anaknya

kelak?

Yang namanya orang tua mikir sedalam itu kan baru-baru saja dulu ga ada.

Pokoke nek ono wong lanang nembung yo pokoke kudu ditompo dadeke

mantu. Lha kalo dulu itu kan jauh dari pendidikan, dulu itu sekolah didesa

ini Cuma satu ya di Pucung sana itu. Nah, karena jauh banyak yang ga

sekolah terus daripada ga sekolah ya sudah dimantu saja. Nah terus itu jadi

turun temurun seperti itu sampai sekarang. Nah sekarangkan masalah

Page 201: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

orang tua sudah sadar pendidikan itu adalah satu-satunya untuk memutus

tali rantai kemiskinan dan sekarang anak sudah disekolahkan. Dulu itu kan

masalah kekayaan orang dulu itu luar biasa, tanahnya luas-luas beberapa

puluh hektare tapi anak sekolah itu ga diperbolehkan. Yang penting bisa

kerja diladang pangane okeh nek okeh sesok iso nggo nguripi anak. Tapi

sekarang buminya semakin sempit kesadaran orang tua bahwa pendidikan

adalah satu-satunya jalan untuk memutus rantai kemiskinan itu sudah

sadar, tapi eloknya untungnya sekarang itu kalo dulu itu kalo anak pinter

itu pinter tenan tapi tetep nggak boleh sekolah sekarang itu kebalikannya

mbak orang tua sudah sadar tapi anak gak mau belajar. Cukup sekolah

kalo waktunya sekolah ya sekolah tapi kalo disuruh belajar nggak mau.

Putus SD atau SMP sudah, alasannya ga mau mikir dan itu yang paling

riskan sekarang itu.

8. Apa yang melatarbelakangi remaja memutuskan putus sekolah dan

menikah diusia remaja? apakah ada faktor pergaulan bebas?

Walaupun ngga karena kecelakaan juga banyak yang menikah. Ya yang

kecelakaan banyak tapi ya untuk wilayah Desa Planjan ini selama tahun

2015 yang kecelakaan itu memang belum ada sampe sekarang tapi terakhir

awal bulan kemarin ada anak SMP keluar gara-gara sudah berteman

dengan laki-laki ya seperti yang diutarakan pak Camat tadi, yang laki-laki

umur 19 tahun tapi yang perempuan umur 13 tahun tapi tetep ditolak oleh

pak Camat.

9. Apakah masalah ekonomi juga mempengaruhi munculnya pernikahan usia

remaja?

Iya sangat berpengaruh. Seperti yang diutarakan pak Camat tadi karena

ekonomi terus masalah kemiskinan itu kan yang kami utarakan miskin

bukan miskin materi tapi miskin ilmu pengetahuan juga berpengaruh jadi

tidak mau orang tua itu menyekolahkan anaknya men anakku ki dadi cah

pinter, nah itu juga berpengaruh. Maka ketika ada anak yang ingin

dinikahkan ya sudah dinikahkan. Wis wong tuane kere ekonomi rendah ini

anak akan menikah jadi tambah satu, jadi ini sudah dua keluarga anaknya

Comment [u355]: ATP 

Page 202: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

menikah jadi tambah satu keluarga dan itu akan berkembang terus saja.

Maka untuk Saptosari warga miskin itu sekitar 60% karena wilayah sini

bagian selatan plosok. Dan sekarang ini eranya anak-anak remaja itu

kebanyakan perginya kepantai. Ke Pantai itu sekitar jam 5 sore dan yang

bekerja diladang disekitar sana sudah pada pulang nah anak-anak malah

pergi ke pantai. Nah disitulah kebanyak terjadi, karena disinikan

berdekatan dengan Pantai Baron. Disebelah barat Pantai Baron itu dibuka

tempat baru namanya Karang Kacuk itu dibuka baru itu kebanyakan

terjadi disitu dan pulangnya malam. Dan kalo sudah pulang malam yang

namanya remaja ya seperti itu lah tau-tau sudah kecelakaan.

10. Apakah orang tua memperbolehkan remaja keluar diwaktu malam? Lalu

apakah tidak ada kontrol dari orang tua?

Yang namanya teguran itu mungkin ada mbak. Teguran sekali, dua kali,

tiga kali tapi karena alasan kesibukan orang tua bekerja anak pamitan

sinau kan sudah percaya. Biasanya pulang sekolah pamitan “pak, buk kulo

ajeng kelompok sinau teng griyone A” dan orang tua menganggap yang

diutarakan anak itu sudah betul sudah jujur. Tapi ya ternyata itu balik arah

dan disituah banyak terjadi kecelakaan-kecelakaan semacam itu.

Pengawasan dari orang tua tetap ada tapi ya itu anaknya itu pandai menipu

orang tua pamite sinau kelompok, nggarap tugas, nggarap PR dan

sebagainya.

11. Menurut bapak bagaimana pola pengasuhan orang tau di Desa ini?

Pola pengasuhannya membebaskan yo ngga, ngga terlalu membebaskan.

Saya itu kalau diforum-forum kecil seperti RT, RW maupun desa-desa itu

juga selalu berpesan supaya anak itu tidak dibebaskan dan jangan mudah

percaya. Saya itu waktu bulan Desember itu kan disini sudah kosong pak

Lurahnya dan saya diminta mewakili untuk bicara di Gereja Sumber, saya

utarakan didepan masyarakat seluas dari Tanjungsari dan Saptosari karena

2 kecamatan itu jadi satu lalu saya utarakan “saya titip anak cucu kita”

jangan percaya apa yang dikatakan anak cucu kita harus diklarifikasi

apabila sudah waktu pilang belum pulang harus ditanya jangan pertanya

Comment [u356]: PAS

Page 203: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

jika “aku seko kono” harus ditanya saksinya itu siapa. Tapi tidak lama

saya bicara dihadapan umum masyarakat umat kristiani itu tidak selang

beberapa bulan masalah itu muncul, berarti ora do nggateke. Padahal umat

kristiani di Tanjungsari dan Saptosari itu kan banyak dan yang namanya

Desemberan itu kan umat yang datang sampai ratusan bahkan ribuan tapi

saya mengutarakan itu tetap terjadi seperti itu. Sebenarnya yang namanya

pengawasan itu tetap ada tapi orang tua tetap bisa ditipu karena orang tua

itu bodoh. Itu bisa ditipu misalnya anak “aku nenggone si A” dan sudah

cukup tidak diklarifikasi oleh orang tua. Sebenarnya kalo orang tua jeli itu

bisa ditanya kepada saksi-saksi lain “woo yo bener anakku neng nggone si

A” nah itu orang tua yang reaktif. Memang saya itu anaknya dua laki-laki

semua tapi memang yang perempuan itu kan sudah saya beri bekal untuk

mengklarifikasi mengevaluasi yang namanya anak pulang malam dan

sudah waktunya pulang kok belum pulang itu harus ditanya kemana dan

dengan siapa. Itu harus sebetulnya tapi ya namanya anak sekarang

mainnya hape jadi ya sudah tidak bisa dibendung lagi.

12. Bagaimana pergaulan remaja di Desa Planjan?

Ya pergaulannya sudah ngga sama sini saja sudah terpengaruh dari jauh-

jauh, baik teman sekolah teman main itu bisa dari mana-mana nggak

Cuma lingkungan sini. Dulukan lingkungan pergaulannya Cuma situ-situ

saja sebab anak tidak boleh bekerja dikota bekerjanya Cuma di ladang saja

ya kelompoknya lingkungan itu tapi kan sekarang karena hp sekarang kan

sudah merajalela jadi pergaulannya bukan satu tempat saja.

13. apakah pernikahan warga Desa Planjan dilakukan dengan warga setempat

saja atau dengan warga di luar wilayah juga?

Sudah jauh-jauh sekarang ada yang dengan orang Kalimantan, Sulawesi

ada yang dari Sumatra. Dan yang baru-baru saja itu ada warga masyarakat

Dusun Blimbing dengan anak Kalimantan katanya anak orang kaya terus

waktu pernikahan juga disuruh wayangan nanggap dalang sek apik terus

campursari dan katanya keluarga dan orang tuanya mau kesini. Tapi saat

pernikahan dan wayangan orang tuanya ga ada yang datang terus setelah

Page 204: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

beberapa hari anak laki-lakinya kabur. Itu sudah beberapa tempat itu kalo

identitas maupun tempat tinggalnya tidak diketahui secara pasti itu

biasanya banyak permasalahan seperti itu sehingga mungkin kalo belum

punya anak saja masih aman-aman saja tapi beban perempuan ya harus

mencari nafkah sendiri. Tapi kalo yang sudah punya anak sudah ditinggali

anak mau ngurus cerai sendiri laki-lakinya kabur karena dulu waktu yang

nembung itu katanya Cuma orang dekat katanya pamannya katanya

pakdenya tapi ternyata Cuma orang yang dekat lingkungan situ yang dikon

nembungke ngelamar yang ngaku katanya dia pamannya si A. Dan

pengalaman itu sudah banyak terjadi sehingga banyak perempuan yang

bisa ditipu dengan hal-hal yang semacam itu. Itu sudah pengalaman-

pengalaman sejak dahulu untuk kaca pengilo kita-kita.

14. Apakah angka perceraian yang terjadi di Desa Planjan disebabkan karena

pernikahan usia remaja?

Yang namanya perceraian itu kalo pasangan yang baru-baru ya kira-kira

bercerai antara 2-5 tahun nikah itu kebanyakan ya waktu-waktu itu. Kalo

yang tua-tua itu jarang tapi ya itu umur-umur itu setelah nikah 1 tahun 2

tahun 3 tahun 4 tahun 5 tahun cerai. Dan ya itu tadi penyebabnya

pernikahan muda itu tadi.

Page 205: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

LAMPIRRAN 6

Sumber: K

Peta Wila

Kecamatan

ayah Kecam

n Saptosari

matan Sapt

i dalam An

tosari

ngka 2014, 2015.

Page 206: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

LAMPIR

Sumber: D

Sumber: D

RAN 7

Dokumen Pr

Dokumen Pr

Doku

ribadi, 22 A

ribadi, 22 A

umentasi W

April 2015.

April 2015.

Wawancaraa

Page 207: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 208: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 209: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 210: POLA A SUH ORANG TUA DALAM FENOMEN A PERNIKAHAN USIA ...eprints.uny.ac.id/30626/2/1. SKRIPSI FULL11413241040.pdf · POLA ASUH ORANG TUA DALAM FENOMENA PERNIKAHAN USIA ... Pola Asuh,