sudden infant death syndrome

11
Sudden infant death syndrome (SIDS) Siti Norshamsiah Shamsuddin 10 2008 252 Mahasiswa Fakultas Kedokteran UKRIDA Semester VII Fakultas Kedokteran UKRIDA Jakarta 2010 Jl. Arjuna Utara no. 6 Jakarta Barat 11510 Email : [email protected] PENDAHULUAN Sindrom kematian bayi mendadak (SIDS) merupakan kematian bayi yang terjadi secar tiba, sering terjadi semasa tidur, dan bayi masih dalam keadaan sehat sebelumnya Kematian tidak diketahui sebabnya secara jelas bahkan setelah dilakukan autopsy, kematian, dan pengamatan riwayat klinis sebelumnya tetapi mungkin beraso abnormalitas pada bagian otak bayi yang mengawal pernafasan dan penyadaran dari Meskipun semua bayi rentan, persekitaran dapat meningkatkan resiko kejadian. Dikatakan cara yang paling mungkin untuk menurunkan risiko SIDS adalahdengan meletakkan bayi posisi terlentang, di atas kasur yang keras tanpa bantal, selimu 1, 2

Upload: siti-norshamsiah-shamsuddin

Post on 22-Jul-2015

87 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Sudden infant death syndrome (SIDS)Siti Norshamsiah Shamsuddin 10 2008 252 Mahasiswa Fakultas Kedokteran UKRIDA Semester VII Fakultas Kedokteran UKRIDA Jakarta 2010 Jl. Arjuna Utara no. 6 Jakarta Barat 11510 Email : [email protected]

PENDAHULUANSindrom kematian bayi mendadak (SIDS) merupakan kematian bayi yang terjadi secara tibatiba, sering terjadi semasa tidur, dan bayi masih dalam keadaan sehat sebelumnya. Kematian tidak diketahui sebabnya secara jelas bahkan setelah dilakukan autopsy, reka ulang kematian, dan pengamatan riwayat klinis sebelumnya tetapi mungkin berasosiasi dengan abnormalitas pada bagian otak bayi yang mengawal pernafasan dan penyadaran dari tidur. Meskipun semua bayi rentan, persekitaran dapat meningkatkan resiko kejadian. Dikatakan cara yang paling mungkin untuk menurunkan risiko SIDS adalah dengan meletakkan bayi posisi terlentang, di atas kasur yang keras tanpa bantal, selimut. 1, 2

ANAMNESIS Anamnesis yang bisa ditanyakan pada orang tua dan pengasuh: Dimana bayi ditemukan? Posisi bayi saat ditemukan? Kapan terakhir bayi dicek? Kapan terakhir makan? Bagaimana bayi saat tidur? Apakah ada tanda-tanda bayi sakit menjelang kematian? Apakah ada riwayat minum obat sebelumnya?

PEMERIKSAAN DAN TEST Tidak ada tes yang dengan tepat dapat menduga bahwa bayi berada dalam risiko SIDS. Tetapi sebuah penelitian yang teliti akan membuat dokter tahu apakah bayi perlu dipasang alat pemantau rumah atau diberi obat. 2, 3 Pemeriksaan dapat dilakukan pada bayi yang pernah atau belum pernah mengalami apnea memiliki saudara kandung yang meninggal tanpa sebab Bila hasil test di RS tidak dapat menyimpulkan sesuatu, harus menganjurkan pengiriman ke pusat SIDS. Pemeriksaan yang dilakukan setelah bayi meninggal. 3 Tes laboratorium postmortem (setelah meninggal) berupa elektrolit dan kultur, semuanya normal. Autopsy, abnormalitas pada otak dan CNS, jantung atau paru, atau infeksi .

a. Saluran nafas petikhe, edema & nekrosi fokal, hyperplasia otot dinding pembuluh darah b. Otak Proliferasi sel-sel glia di medulla oblongata. Investigasi pada tempat kejadian - wawancara orangtua, pengasuh dan anggota keluarga lain, mengumpulkan bukti dari tempat kejadian dan mengevaluasi informasi itu

ETIOLOGI Penyebab yang jelas masih belum diketahui tetapi terdapat beberapa hipotesis tentang punca terjadinya SIDS. 1-4 Menidurkan bayi dgn posisi tertelungkup menyebabkan rahang tertekan yang mengarah ke obstruksi jalan nafas. Keterlambatan pada perkembangan sel saraf dalam otak - aurosal/kewaspadaan terhadap hipoksia Rebreathing asphyxia: re-breathe carbon dioxide. Dihubungkan dengan kasur yang terlalu lembut menyebabkan bayi bernafas di udara yang kotor sepanjang malam Hypertermia karena bayi dibalut dengan selimut yang tebal. Apnea berhentinya aliran udara ke hidung dan mulut, berlangsung sekitar 15 detik. Kombinasi faktor lingkungan fisik dan tidur dapat membuat bayi lebih rentan terhadap SIDS. Faktor-faktor ini dapat bervariasi dari anak ke anak. Faktor fisik Faktor fisik berhubungan dengan SIDS meliputi: 4

o Kelainan otak. Beberapa bayi lahir dengan masalah yang membuat mereka lebih mungkin untuk meninggal karena SIDS. Dalam banyak bayi-bayi ini, bagian dari otak yang mengontrol pernapasan dan penyadaran dari tidur tidak bekerja dengan baik. o Berat lahir rendah. Kelahiran prematur atau menjadi bagian dari kelahiran ganda meningkatkan kemungkinan bahwa otak bayi belum matang sepenuhnya, sehingga ia kurang memiliki kendali atas proses otomatis dapat diandalkan seperti pernapasan dan detak jantung. o Infeksi saluran pernapasan. Banyak bayi yang meninggal karena SIDS baru saja mengalami flu, yang dapat berkontribusi untuk masalah pernapasan. Faktor lingkungan tidur o Tidur di atas perut (menengkurup) atau samping. Bayi yang ditempatkan di atas perut mereka atau salah satu sisi untuk tidur mungkin memiliki lebih banyak kesulitan bernapas daripada mereka ditempatkan di punggung mereka. o Tidur di permukaan yang lembut. Berbaring telungkup di selimut berbulu atau kasur air dapat memblokir jalan napas seorang bayi. Mengalungkan selimut menutupi kepala bayi juga berisiko. o Tidur dengan orang tua. Risiko SIDS dapat diturunkan jika bayi tidur di kamar yang sama dengan orang tuanya, tetapi risiko meningkat jika bayi tidur di ranjang yang sama - sebagian karena ada permukaan yang lebih lunak untuk merusak pernapasan.

EPIDEMIOLOGI. Mortalitas Dari hasil penelitian yang teliti dari evaluasi postmortem lengkap, termasuk tempat kejadian dan anamnesis, SIDS merupakan penyebab utama dari kematian bayi yang tidak dapat dijelaskan. 2, 3 Insidens 1-4 o SIDS pd umur 1 bulan pertama jarang o Resiko tertinggi pd bayi 2-4 bulan, kemudian menurun. o Kira-kira 90% SIDS muncul pada bayi umur < 6 bulan o USA - 0,54 kematian per 1000 kelahiran hidup o Kematian bayi yang tiba-tiba biasanya memiliki ciri, bayi sebelumnya sehat,umur < 6 bulan, ditemukan meninggal di tempat tidur, tidak ada tanda-tanda gangguan pernapasan sebelumnya, bayi biasanya makan normal sebelum ditidurkan. Faktor Resiko Prenatal: penggunaan nicotine, heroin and alcohol pd ibu, prenatal care & gizi yg inadekuat, anak sblmnya < 1 tahun bedanya, ibu dan bayi overweight, hamil usia muda, 60% pada lakilaki 1-4 Postnatal: BBLR, paparan asap rokok, posisi tidur tertelungkup, tidak minum ASI, peningkatan suhu udara, terlalu banyak selimut, tempat tidur yg lunak, umur bayi, bayi premature, anemia, gas toxic 1-4

PATOFISIOLOGI. Studi tentang faktor genetik, lingkungan, dan biologis yang terlibat dalam patogenesis SIDS terus berkembang. SIDS kemungkinan terjadi hasil interaksi faktor, termasuk (1) bayi yang memiliki kelainan rentan intrinsik dalam kontrol kardiorespirasi, (2) periode kritis perkembangan mekanisme kontrol homeostatik, dan (3) stresor eksogen. Leiter dan lain-lain telah mengusulkan bahwa patogenesis SIDS melibatkan refleks janin pada awal setelah kelahiran yang persisten, di mana selama hambat rangsang ditingkatkan dan depresi refleks respon terhadap stresor kardiorespirasi lokal yang hadir, mengarah kepada kematian mendadak saat tidur pada bayi yang tampak normal. Kinney mencatat bahwa cacat pada critical life-sustaining neural pathways selama perkembangan janin dan, dalam beberapa kasus, yang lebih lanjut dipengaruhi oleh paparan prenatal dan postnatal asap rokok dan alkohol. GAMBARAN KLINIS o Tidak dapat diprediksi, tdk dpt dicegah dan kejadian yg tdk dapat dijelaskan. Bayi terlihat sehat tanpa ada tanda distress atau penyakit lain sblm kejadian. o Kematian timbul cepat pada saat bayi tidur. o "A silent event". Bayi tidak menangis. o Bayi biasanya gizi baik dan sehat sebelum meninggal. o Keluarnya darah-biruan berbusa dari hidung atau mulut pada saat penemuan. o Tanda-tanda rigor livor atau rigor mortis sering ditemukan. o Pada otopsi, bayi biasanya menunjukkan tanda-tanda hidrasi normal dan gizi, yang merupakan bukti perawatan yang tepat. o Tidak ada tanda-tanda trauma jelas atau okultisme harus hadir.5

o Pemeriksaan kasar organ umumnya mengungkapkan tidak ada bukti dari suatu kelainan bawaan atau diperoleh konsisten dengan proses penyakit penyebab kematian dikenali. Perawatan harus diambil pada tempat kematian untuk memeriksa tanda-tanda obstruksi saluran napas eksternal, jebakan sengaja dikepala, atau faktor lingkungan lainnya (misalnya, suhu lingkungan, sumber pemanas untuk eksposur karbon monoksida) yang mungkin telah memberi kontribusi pada kematian.1 Krous dkk mencatat bahwa petechiae intrathoracic biasanya ditemukan pada permukaan timus, pleura, dan epikardium. Frekuensi dan beratnya petechiae kurang lebih sama pada bayi yang ditemukan tertelungkup di permukaan tidur atau yang menghadap ke atas atau ke samping wajah. Temuan ini menunjukkan bahwa terdapat kegagalan pada saluran napas pusat yang dimediasi, seperti apnea atau failed gasping bukan obstruksi jalan napas eksternal, kemungkinan dalam SIDS 1 Pemeriksaan mikroskopis ditemukan perubahan inflamasi kecil dalam cabang trakeobronkial. Limfosit miokard sangat ringan dan infiltrasi makrofag dengan kardiomiosit nekrotik yang tersebar dapat dilihat dalam SIDS dan tidak dianggap sebagai patologis. Secara histologi, kelenjar timus dan adrenal normal.

PENATALAKSANAAN Saat di rumah Hubungi bagian gawat darurat rumah sakit, jika ada orang tua atau pengasuh yang pernah diajarkan CPR bayi, mereka harus melakukan CPR sebelum paramedis datang 3, 4

Saat tiba Paramedis Tim gawat darurat pediatrik melakukan advanced life support protocols: Penanganan airway, breathing, nadi, gula darah. Pasang ETT, pasang infus, obat untuk memperbaiki denyut jantung. 3, 4 Cardiopulmonary resuscitation (CPR) Untuk bayi (baru lahir hingga 1 tahun) dan anak-anak (1 hingga 8 tahun). CPR yang diberikan untuk bayi dan anak kecil adalah serupa dengan CPR untuk orang dewasa. Akan tetapi, terdapat beberapa perbedaan penting yang perlu diingat seperti di bawah ini. 5 1. Saluran Pernapasan (Airway =A) Hati-hatilah dalam memegang bayi sehingga tidak mendongakkan kepala bayi dengan berlebihan. Leher bayi masih terlalu lunak sehingga dongakan yang kuat dapat menutup saluran pernapasan. 2. Pernapasan (Breathing = B) Pada bayi yang tidak bernapas, jangan dijepit hidungnya. Tutup mulut dan hidungnya dengan mulut lalu hembuskan dengan perlahan (1 hingga 1,5 detik/napas) dengan menggunakan volume yang cukup untuk membuat dadanya mengembang. Pada anak kecil, jepit hidungnya, tutupi mulutnya, dan berikan hembusan seperti pada bayi. 3. Peredaran Darah (Circulation = C) Pemeriksaan Denyut Pada bayi, untuk menentukan ada atau tidaknya denyut nadi adalah dengan meraba bagian dalam dari lengan atas pada bagian tengah antara siku dan bahu. Pemeriksaan denyut pada anak kecil sarna dengan orang dewasa.

Tekanan pada Dada o Untuk bayi dan anak kecil, gunakanlah hanya satu tangan untuk menekan dada. Pada bayi, salah satu tangan Anda dapat diselipkan di bawah punggung untuk memberikan sanggaan yang kuat. o Untuk bayi, gunakan hanya ujung jari telunjuk dan jari tengah untuk menekan dada pada ujung tulang dada atau sternum seperti diuraikan dalam tabel di bawah. Tekanlah sternum antara 1 hingga 2cm paling tidak 100 kali per menit. o Untuk anak kecil, gunakan salah satu pangkal telapak tangan (Lihat tabel untuk posisi), dan tekanlah ujung tulang dada antara 2 hingga 3cm, tergantung pada besar kecilnya anak. Berikan tekanannya sebanyak 80 hingga 100 kali per menit. o Untuk bayi dan anak kecil, hembusan napas harus diberikan selama jeda waktu setelah melakukan tekanan dada sebanyak 5 kali. Lakukan secara berulang hingga sadar.

Resusitasi Jantung Paru - RJP (Cardio Pulmonary Resuscitation - CPR) untuk anak di atas 8 tahun sama dengan untuk orang dewasa. 5

Bagian dari tangan Posisi tangan

Tekanan ke ujung Banyaknya tekanan tulang dada (sternum)

1 lebar jari di bawah garis antar puting Ujung jari telunjuk Bayi (pastikan tidak 1 hingga 2cm dan jari tengah menekan ujung tulang dada) Anak Pangkal tangan telapak Ujung tulang dada (sama dengan orang 2 hingga 3 cm dewasa)

Paling tidak kali per menit

100

80 hingga 100 kali per menit

Konseling orang tua o Jangan menyalahkan diri sendiri. Kehilangan anak akibat SIDS bukan salah orang tua o Tidak ada tanda atau gejala yg dapat dikenali atau dapat dicegah 2, 3

PENANGANAN

1-4

Jangan menidurkan anak dengan posisi telungkup Jaga agar wajah bayi tidak tertutup saat ditidurkan Jangan terlalu banyak memakaikan baju berlapis2 untuk menghangatkan bayi atau menambahkan kain untuk menutupi yang tidak perlu. Jangan merokok disekitar bayi Gunakan matras yang keras di box bayi yang telah dijamin keamanannya. Hindari penggunaan alat yg bertujuan mempertahankan posisi bayi. Berhati-hati lah bila bayi tidur dengan orang lain yang lebih besar dari bayi, jangan sampai bayi tertindih Monitoring di rumah: penggunaan kontroversial. Perkembangan motorik: Org tua seharusnya memberikan waktu utk tummy time pd saat bayi bangun dan diobservasi. Rutin membawa bayi ke sarana kesehatan, termasuk imunisasi. monitor cardiorespiratory di rumah masih

Kesimpulan Sindrom Kematian Bayi Mendadak (SIDS, Sudden Infant Death Syndrome) adalah suatu kematian yang mendadak dan tidak terduga pada bayi yang tampaknya sehat. SIDS merupakan penyebab kematian yang paling sering ditemukan pada bayi yang berusia 2 minggu-1 tahun. 3 dari 2000 bayi mengalami SIDS dan hampir selalu ketika mereka sedang tidur. Kebanyakan SIDS terjadi pada usia 2-4 bulan dan terjadi di seluruh dunia. Kematian bayi mendadak tidak terduga dan dengan alasan yang tetap tidak jelas, bahkan setelah otopsi,merupakan sara kematian paling utama pada tahun pertama kehidupan setelah masa neonatus. Peristiwa ini menggambarkan SIDS yaitu suatu kematian yang mendadak dan tidak terduga pada bayi yang tampaknya sehat.

Daftar Pustaka 1. Krous, HF. Sudden Unexpected Death in Infancy and the Dilemma of Defining the Sudden Infant Death Syndrome. Current Pediatric Reviews. 2010;6(1):5-12. 2. Moon RY, Horne RS, Hauck FR. Sudden infant death syndrome. Lancet 2007; 370:1578-1587. 3. Hunt CE, et al. Sudden infant death syndrome. In: Kliegman RM. Nelson Textbook of Pediatrics. 18th ed. Philadelphia, Saunders Elsevier 2011; 1379 - 1385 4. McKenna JJ, Gettler L. Co-Sleeping, Breastfeeding and Sudden Infant Death Syndrome. Encyclopedia on Early Childhood Development. 2010: p1-10. 5. Yazel E, Herr S. Pediatric Emergencies. Current diagnosis & treatment emergency medicine. 6th ed. McGraw Hill 2008; p 950-990