sub tata rl perwakilan bali w ^-ir l, /. bali post · sub bagian humas dan tata usaha bpk rl...

6
Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rl Perwakilan Provinsi Bali \ ^-ir L, /. Nryd W Bali Post Edisi Hal . Sstrrn , Zg WrarBL hrg ,3 Dugaan Korupsi Peternak Babi Sudah Nyicil Tetap Ditahan BERBICARA korupsi me- mang tidak ada habisnya. Set- iap daerah berlomba mengirim perkara korupsi ke Pengadilan Tipikor Denpasar. Seiring maraknya kasus korupsi, pen- anganan kasus ini masih dini- lai menyisakan ironi karena dinilai diskriminatif. Pejabat penting melakukan korupsi tidak dipenjara, hanya men- jalani tahanan kota termasuk ketika sudah divonis seka- lipun. Bahkan, banyak yang di-SP3-kan (Swat Penghentian Penyidikan Perkara). Semen- tara rakyat kecil yang diduga melakukan tindak korupsi. langsung dijebloskan ke sel. Salah satu contohnya ada- lah mereka yang terlibat kasus dugaan korupsi di Art Cen- ter Denpasar yakni mantan Kadisbud Ketut Suasti-ka dan mantan Kepala UPT Taman Budaya Ketut Mantara Gandi. Juga kasus dugaan korupsi BBM Jembrana dengan [er- dakwa mantan Kadisperindag Jembrana Dra. Ni Made Ayu Ardini, I\I.Si. Satu alasan yang dikemukakan, bahwa hakim mempunyai kewenangan dan barang tentu sudah dengan pertimbangan berlaku adil. Di lain pihak, ada perkara yang kini dihadapi peternak babi Ni Gusti Ayu Nyoman Suciati asal Petang, Badung. Dia "meminjam" uang ban- tuan SPP PNPM-MPd. (Pro- gram Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pede- saan) Petang karena babi yang dipeliharanya mati. Sesuai kesepakatan saat rapat, dia diharuskan membayar uang tersebut dengan cara mencicil. Dia pun menyanggupinya dan benar-benar taat membayar cicilan tersebut hingga jumlah uang yang diduga dikorupsinya masih tersisa Rp 40 jutaan. "Saya siap membayar, dan rutin dibayar sampai seka- rang sesuai kesepakatan," katanya. Namun sayang, walau su- dah membayar sesuai kesepa- tan, dia malah dibidik polisi hingga kasus ini maju ke per- sidangan. Dan, terdakwa pun ditahan. Saat sidang perdana 'di Pengadilan Tipikor Den- pasar, saking lugunya, peda- gan:.g cano,ng (sarana upacara bagi umat Hindu - red) ini me- lepas sandal yang dipakainya saat memasuki ruang sidang. Terdakwa mengaku bahwa babinya mati karena virus. Saat ditemui di luar per- sidangan sebelum dijebloskan ke dalam sel, Suciati mengaku sama sekali tidak ada niat untuk melakukan korupsi. Dia mengaku akan bertanggung jawab atas segala pemakaian uang bantuan pemerintah itu. "Makanya suami llong (saya) tidak pernah menyaksian sidang. Suami llong bekerja untuk mengembalikan dengan cara mencicil. Ini sudah ada kesepakatan dengan anggota dalam pertemuan di kantor," kata wanita asal Dusun Ti- yingan, Desa Plaga, Petang, hal I

Upload: others

Post on 09-Nov-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sub Tata Rl Perwakilan Bali W ^-ir L, /. Bali Post · Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rl Perwakilan Provinsi Bali hffidffi Bali Post \ISEL-' Edisi Hal &rnbnEtn Badung itu sambil

Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rl Perwakilan Provinsi Bali

\ ^-ir L, /.NrydW Bali Post

Edisi

Hal

. Sstrrn , Zg WrarBL hrg

,3

Dugaan Korupsi Peternak Babi

Sudah Nyicil Tetap Ditahan

BERBICARA korupsi me-mang tidak ada habisnya. Set-iap daerah berlomba mengirimperkara korupsi ke PengadilanTipikor Denpasar. Seiringmaraknya kasus korupsi, pen-anganan kasus ini masih dini-lai menyisakan ironi karenadinilai diskriminatif. Pejabatpenting melakukan korupsitidak dipenjara, hanya men-jalani tahanan kota termasukketika sudah divonis seka-lipun. Bahkan, banyak yangdi-SP3-kan (Swat PenghentianPenyidikan Perkara). Semen-tara rakyat kecil yang didugamelakukan tindak korupsi.langsung dijebloskan ke sel.

Salah satu contohnya ada-lah mereka yang terlibat kasusdugaan korupsi di Art Cen-ter Denpasar yakni mantanKadisbud Ketut Suasti-ka danmantan Kepala UPT TamanBudaya Ketut Mantara Gandi.Juga kasus dugaan korupsiBBM Jembrana dengan [er-dakwa mantan KadisperindagJembrana Dra. Ni Made AyuArdini, I\I.Si. Satu alasan yangdikemukakan, bahwa hakimmempunyai kewenangan danbarang tentu sudah denganpertimbangan berlaku adil.

Di lain pihak, ada perkarayang kini dihadapi peternakbabi Ni Gusti Ayu NyomanSuciati asal Petang, Badung.Dia "meminjam" uang ban-tuan SPP PNPM-MPd. (Pro-gram Nasional PemberdayaanMasyarakat Mandiri Pede-saan) Petang karena babi yang

dipeliharanya mati. Sesuaikesepakatan saat rapat, diadiharuskan membayar uangtersebut dengan cara mencicil.Dia pun menyanggupinya danbenar-benar taat membayarcicilan tersebut hingga jumlahuang yang diduga dikorupsinyamasih tersisa Rp 40 jutaan."Saya siap membayar, danrutin dibayar sampai seka-rang sesuai kesepakatan,"katanya.

Namun sayang, walau su-dah membayar sesuai kesepa-tan, dia malah dibidik polisihingga kasus ini maju ke per-sidangan. Dan, terdakwa punditahan. Saat sidang perdana

'di Pengadilan Tipikor Den-pasar, saking lugunya, peda-gan:.g cano,ng (sarana upacarabagi umat Hindu - red) ini me-lepas sandal yang dipakainyasaat memasuki ruang sidang.Terdakwa mengaku bahwababinya mati karena virus.

Saat ditemui di luar per-sidangan sebelum dijebloskanke dalam sel, Suciati mengakusama sekali tidak ada niatuntuk melakukan korupsi. Diamengaku akan bertanggungjawab atas segala pemakaianuang bantuan pemerintah itu."Makanya suami llong (saya)tidak pernah menyaksiansidang. Suami llong bekerjauntuk mengembalikan dengancara mencicil. Ini sudah adakesepakatan dengan anggotadalam pertemuan di kantor,"kata wanita asal Dusun Ti-yingan, Desa Plaga, Petang,

hal I

Page 2: Sub Tata Rl Perwakilan Bali W ^-ir L, /. Bali Post · Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rl Perwakilan Provinsi Bali hffidffi Bali Post \ISEL-' Edisi Hal &rnbnEtn Badung itu sambil

Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rl Perwakilan Provinsi Bali

hffidffi Bali Post\ISEL-'

Edisi

Hal

&rnbnEtn

Badung itu sambil menangis.Dia kembali menceritakan,

awalnya kelompok PNPM-MPduntuk SPP Biting Sari danLembu Nadi dapat bantuantotal RD 120 juta, yakni Rp 50juta dan Rp 70 juta. 'Yang Rp50 juta sudah saya cicil 5 kalibayaran. Sedangkan yang Rp70 juta saya cicil tiga kali,"katanya sambil menyebutkan,saat itu sisanya Rp 76 juta.

Saat itu ada rapat dan ter-dakwa dimiYrta membayar den-gan cara mencicil. Terdakwamenyanggupi, karena hanyadibebankan membayar Rp200 ribu per bulan. Sejak saatitu, dia lebih giat berjualancanang sehingga dia terus bisamembayar cicilan. Bahkan,sambung terdakwa. suaminyasampai sempat membawakanuang ke dalam lapas guna me-menuhi kewajibannya sebagaikesepakatan dengan kelompokdan pihak pemerintah.

Kuasa hukum terdakwa,Azus Sujoko, didampingi EdYHirtka dan Pande Made Sug'iarta, Minggu (2213) kemarinmengatakan, sisa "utang" RP40 jutaan karena terdakwadibantu suami dan kelurganYaterus membayar cicilan. Sisaitu dihitung dari cicilan Yakni

Dalam perkara ini, pemer-iksaan saksi memang sudahselesai. Pekan ini, rencananyajaksa dari Kejari Denpasarakan membacakan tuntutandi hadapan majelis hakimpimpinan Hasoloan Sianturi.Sementara dalam pemerik-saan sebelumnya, terdakwamengakui telah menggunakanuang bantuan itu karena babi-nya mati dan biaya operasionaly4ng dikeluarkan banyak. Ter-masuk, dipakai membeli pakandan membuat kandang.

Setelah ada pemeriksaandari BPKP, ia sempat dipanggtldalam rapat yang digelar pihakdesa dan Kecamatan Petang.Ada keoutusan saat itu, bahwaterdakvra akan mencicil memba-yarnya. "Saya mengatakan siaPbertanggung jawab dan akanmengganti semua uang bantuantersebut dengan cara mencicil,"jelasnyadi persidangan. (asa)

Rp 15,4 j"Jadi, Rp

juta plus Rp 21 juta.r 76 juta dikurangt 36

juta, ya sisa sekitar RP 40 juta,"katanya.

Suciati sangat berharapmajelis hakim dan jaksa yangbakal segera menuntut perkaraini bisa membebaskan dirinyadan .kembali pada perjanjianuntuk dibayar dengan caramencicil. "Saya pingin cepatbekerja, berdagang jualancanang supaya bisa membayarcicilan ini. Semoga saya bisadibebaskan. Anak-anak masihmembutuhkan saya," katanya'sambil menangis berurai airmata.

Bali Posvasa

Suciati bersama kuosa hukumnya, Edy Hartoka.

hal-z

Page 3: Sub Tata Rl Perwakilan Bali W ^-ir L, /. Bali Post · Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rl Perwakilan Provinsi Bali hffidffi Bali Post \ISEL-' Edisi Hal &rnbnEtn Badung itu sambil

Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rl Perwakilan Provinsi Bali

hffidW Bali Post

Edisi

Hal

; Seurin , z? WreV zorg'

l3

Jalan Rusnko \iJembatan Nyaris Putus

Tabanan (Bali Post) -Jalan menuju Banjar Tibu Dalem, Desa Pujungan, Pgpuan kond_isinya rusak

parah. Tak hanya infrastruktur jalan, satu-satunya jembata,n penghubung kon-disinya sangat memprihatinkan. Berdasarkan pantauan_di lap_angan, jembatansepanjang tQ meter dan lebar tiga meter tersebut berlubang, lapisan aspalnyamengelupas.

Masyarakat yang hendakmelintas di jembatan tersebutterkadang was-was. Apalagijembatan tersebut beradadi atas jurang sedalam 10meter.

Salah seorang wargaBanjar Tibu Dalem, WayanPurwa Astika mengatakan,karena khawatir mengang-kut hasil pertanian melewatijembatan tersebut, sebagianbesar petani mengeluarkanbiaya tambahan untuk bisamembawa hasil pertanianirya.Mereka terpaksa menyewatukang ojek dengan biaya Rp50 ribu. "Petani kecil seperti

saya ini tidak sanggup me-nyewa truk maupun mobilbak terbuka, jadi kami kerapmenyewa jasa tukang ojek,"ujarnya.

Menurutnya tak hanyaongkos ojek yang tinggi, hargabahan bangunan yang dibelioleh masyarakat Tibu Dalemjuga dikenai ongkos kirimyang cukup mahal. "Jika ba-han bangunan sekitar Rp 2juta, ongkos kirim bisa sampaiRp 500 ribu," jelasnya.

Ia berharap pemerintahdaerah bisa memberikan pri:oritas perbailan di desanya.Menurutnya jembatan terse-

but sebenarnya sudah pernahdioerbaiki Pemkab Tabanantiga bulan lalu. Pengerjaannyadilakukan oleh masyarakatdengan sistem borongan, yak-ni mengganti besi batanganyang patah sekitar 1,5 me-ter dan memasang sejumlahkayu. Camat Pupuan'PutuArya Suta mengatakan untukperbaikan jalan pihaknyatelah memohon kepada Pem-kab Tabanan lewat programpartisipatif. Sedangkan untukperbaikan jembatan, pihakBina Marga PU Tabanan su-dah turun ke lokasi mengecektingkat kerusakan. (knb28)

Page 4: Sub Tata Rl Perwakilan Bali W ^-ir L, /. Bali Post · Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rl Perwakilan Provinsi Bali hffidffi Bali Post \ISEL-' Edisi Hal &rnbnEtn Badung itu sambil

Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BpK Rl perwakilan provinsi Bali

Bali Post

Edisi

Hal

i Scznil ,,2_3 Marat 2olS

:lD

Kadis P3BantahKopi di

PabrikMengani

Nganggur

Bali PosvinaSIDAK - Depon saat melahukan sidah ili pabrik hopi Mengan| Kintomani.

U

Page 5: Sub Tata Rl Perwakilan Bali W ^-ir L, /. Bali Post · Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rl Perwakilan Provinsi Bali hffidffi Bali Post \ISEL-' Edisi Hal &rnbnEtn Badung itu sambil

Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rl Perwakilan Provinsi Bali\ .. r-

lr D-'- -.< r-r'tA*S{trCP

flEflry Bali Post\ f-Dt /E-

Edisi :

Hal :

9uv,[" ?b Vlamb sor>

t0

Bangli (Bali Post) -Hasil sidak dewan yang menyebutkan pabrik kopi di

Desa Mengani, 4intamani nganggur, dibantah Kepala Di-nas Pertlnian, Perkebunan dan Perhutanan (p3)-Bangli.Aset milik pemer,intah_tersebut hirrgga saat ini inasifr teiapberoperasi dan dikelola oleh piha[ kedua yakni CV TAM(Tri-Ag_u_ng V"!ygI. "Sampai saat ini masih beroperasi.Masih dikelola CV TAM,'kata Kepala Dinas pB A.A. Sambasaat dikonfirmasi, Minggu (2213) kemarin.

Dia menjelaskan, kerja sama pe-merintah dengan CV TAM hinggasaat ini masih tetap berjalan.Hanya saja menggunakan kontraklama. Itu dikarenakan saat masakontrak CV TAM berakhir April2014 lalu. tidak ada investor yangmengajukan penawaran ke Pem-kab. Sehingga oleh Pemkab, CVTAM kembali diberikan izin men-gelola pabrik kopi tersebut dengannilai kontrak lama yakni Rp 115juta per tahun hingga April 2015mendatang. "Kalau itu dibiarkannganggur kan rugi dia (CV TAMbayar kontrak." ujamya.

Mengingat masa kontrak den-gan CV TAM akan berakhir bulandepan, Pemkab sejauh ini sudahmembuka peluang kepada parainvestor lainnya yang berminatmengelola pabrik kopi di atas tanahseluas 3 hektar tersebut. Investoryang akan diberil<an izin mengelolaadalah yang berani mengontrakdengan nilai paling tingg.

Samba mengakui sejauh inisudah ada beberapa investor yangmelakukan penjajakan, salah sa-tunya yakni CV Ai-r Mancw. Na-mun karena belakangan investortersebut mundur, sesuai hasil rapat

Rabu lahl tim memutuskan akanmemberikan pengelolaan kembalikepada CV TAM. 'Tapi kalau 69-mang dewan ada membawa inves-tor lain, kita masih akan tungguitu," terangnya.

Seperti yang diberitakan sebe-lumnya, Wakil Ketua DPRDKomang Carles bersama KomisiII sempat melakukan sidak kepabrik kopi di Mengani, Kinta-mani pada Kamis (19/3) lalu.Hasilnya, dewan menyebutkanbahwa keberadaan pabrik kopimilik Pemkab Bangli yang ber-lokasi di Desa Merisatri. (inta-mani nganggur sejik setahunterakhir. Pascamasa kontrak CVTAM (Tri Agung Mulya) bera-khir April 2014 lalu, Pemkab takmelakukan upaya pemanfaatanterhadap aset itu.

Bahkan perpanjangan kon-trak yang sempat disampaikanCV TAM pada Maret 2014 laluhingga saat ini tak kunjung dir-espons pemerintah. Menindak-lanjuti persoalan tersebut, dewanberencana akan memanggil pihakeksekutif dalam hal ini DinasPertanian, Perkebunan dan Per-hutanan (P3). (krnba0)

Page 6: Sub Tata Rl Perwakilan Bali W ^-ir L, /. Bali Post · Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rl Perwakilan Provinsi Bali hffidffi Bali Post \ISEL-' Edisi Hal &rnbnEtn Badung itu sambil

Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rl perwakilan provinsi Bali

lArsia)4,

Qp Bali Post

Kualitas Layanan Belum Maksimal

per detik.- Meski diakui masih banyak

kendala yang dihadapi, Mahapu-tra juga menyebut pihaknyatidak tinggal diam. Beberapaupaya telah dilakukan gunamengatasi berbagai persoalantersebut.

Dari sisi produksi, pilaknyadi antaranya oelakukan op-timalisasi kapasitas produksiIPA Ayung II, IPA Waribangdan sumur-sumur bor yangada. Termasuk, melakukanpembelian air curah olahan IPATukad Petanu dari Sarbagitakusebanyak 25-40 liter per detikpada titik interkoneksi pipadi simpang Tol Benoa. PDAM

Denpasar juga berupaya menin-gkatkan kualitas distribusi air.

, Misalnya dengan pemasanganpompa boster di Lembusura diatas reservoir, percepatan per-baikan kebocoran pipa melaluiaplikasi sistem informasi pe-layanan pelanggan. pengemban-gan jaringan distribusi primerdaD sekunder Kota Denpasarserta melakukan pemeliharaaniustalasi di sumber-sumber se-cara rutin. (kmb25)

PDAM DenpasnrAkuiTerkendala

Sejumlah PersoalanDenpasar (Bali Post) -

Layanan air bersih untuk masyarakat di Kota Denpasarbelum maksimal. PDAM Denpasar masih menemui sejurn-lah kendala, baik menyangkut produksi, distribusi mau-pun dari sisi anggaran. Direktur Utama PDAM DenpasarPutu Gede Mahaputra mengungkapkan masih banyakpersoalan yang harus dituntaskan untuk meningkatkankualitas layanan.

Dari sisi produksi, permasala-han adayang saat ini di antaran-ya terbatasnya sumber air bakudan kapasitas produksi. Halinilah yang menyebabkan debitair meDjadi tidak maksimal dan ,berimbas pada kenyamananpelanggan. Mahaputra merl- \gaKur Jarrngan perprpaan yang

ada sekarang tidak mampumengimbangi laju pertumbuhanpenduduk. Cakupan pelayariancenderung mengalami penu-runan.

Sampai saat ini, jam pe-layanan rata-rata belum mampu24 ja;€ per hari. Tak hanya itu.masrn DanyaK oacran ya ng

belum terlayani termasuk men-galami krisis layanan sepertldi wilayah Denpasar Barat danDenpasarUtara. "Sedangkandari sisi keuangan, kemamPuanperusahaan untuk melakukaninvestasi dalam rangka mendu-kung penyerapan air dari IPAPetanu. terbatas,' kata MahaPu-tra, belum lama inl.

Dari data bulan Febuari 2015,total kapasitas produksi PDAMDenpasar mencapai 3 352 643meter kubik atau 1.253,69 hterper detik. Sementara kebutuhanair sebanyak 1.652 liter Per de-tit. Itu berarti, PDAM DenPasarmasih kekurangan kaPasitasproduksi sebanYak 398,31 liter

Edisi

Hal

z ><ntn, L3 Marat 1-z>tU