suara hati

26
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Setiap manusia dalam hatinya memiliki suatu kesadaran tentang apa yang menjadi tanggungjawab dan kewajibannya. Tetapi kesadaran itu tidak selalu kita perhatikan . Namun dalam situasi yang konkret suara hati akan selalu menyatakan diri sebagai kesadaran tentang apa yang menjadi kewajibannya berhadapan dengan masalah konkret yang dihadapinya. Suara hati atau Hati Nurani seringkali juga disebut sebagai keputusan suara hati, atau dalam bahasa latin disebut Judicium Consientiae. Setiap individu atau makhluk hidup memiliki nurani yang berbeda-beda. Nurani tersebut muncul ketika makhluk itu sudah terbiasa melakukan segala sesuatu yang sama secara terus menerus. Seperti halnya makhluk hidup yang lain manusia juga memiliki nurani yang sering kita sebut dengan suara hati. Suara hati merupakan suara yang kita dengar dan dari dalam diri kita. Suara itu selalu kita anggap benar jika kita ingin melakukannya. Suara hati merupakan cermin dari kepribadian kita sesungguhnya. Ada orang yang mengatakan bahwa suara hati itu bersifat baik atau positif, namun ada yang mengatakan ia bersifat seperti yang dipercayai oleh orangnya (yang mendengar suara 1

Upload: hadi-bocah-blitar

Post on 29-Jun-2015

3.409 views

Category:

Documents


131 download

TRANSCRIPT

Page 1: Suara Hati

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Setiap manusia dalam hatinya memiliki suatu kesadaran tentang apa yang

menjadi tanggungjawab dan kewajibannya. Tetapi kesadaran itu tidak selalu kita

perhatikan . Namun dalam situasi yang konkret suara hati akan selalu menyatakan

diri sebagai kesadaran tentang apa yang menjadi kewajibannya berhadapan

dengan masalah konkret yang dihadapinya. Suara hati atau Hati Nurani seringkali

juga disebut sebagai keputusan suara hati, atau dalam bahasa latin disebut

Judicium Consientiae.

Setiap individu atau makhluk hidup memiliki nurani yang berbeda-beda.

Nurani tersebut muncul ketika makhluk itu sudah terbiasa melakukan segala

sesuatu yang sama secara terus menerus. Seperti halnya makhluk hidup yang lain

manusia juga memiliki nurani yang sering kita sebut dengan suara hati. Suara hati

merupakan suara yang kita dengar dan dari dalam diri kita. Suara itu selalu kita

anggap benar jika kita ingin melakukannya. Suara hati merupakan cermin dari

kepribadian kita sesungguhnya. Ada orang yang mengatakan bahwa suara hati itu

bersifat baik atau positif, namun ada yang mengatakan ia bersifat seperti yang

dipercayai oleh orangnya (yang mendengar suara hati tersebut). Suara hati adalah

kemampuan orang untuk membedakan mana yang baik dan benar atau sebaliknya,

serta diarahkan untuk selalu mengambil keputusan yang paling baik dan benar.

Suara hati dapat kita kita dengar atau rasakan apabila kita selalu dapat

mengintropeksikan diri kita sendiri atas apa yang telah kita lakukan. Kita juga

harus peka terhadap segala gejala yang menimpa diri kita dan tetap berpegang

pada norma baik budaya, adat, sosial dan agama kita.

Pada tahun 1963, dalam ensiliknya yang berjudul “ Pacem in Terris “ Paus

Yohanes XXIII menegaskan bahwa “ Sang Pencipta dunia telah mencamkan ke

dalam hati sanubari manusia suatu tata moral, yang diwahyukan kepadanya, yang

suara hatinya dengan tegas menyuruhnya untuk mentaatinya ” (PT 5). Dalam

kalimat diatas sebetulnya sudah dapat diketahui bahwa suara hati sudah dimiliki

oleh setiap orang. Namun bagaimana caranya kita mendengar dan melakukan

1

Page 2: Suara Hati

tindakan berdasarkan suara hati tersebut. Caranya memang dapat mudah dan sulit,

tergantung bagaimana kita melakukannya dan niat kita untuk mendengarnya.

Caranya yaitu dengan selalu berbuat sesuai norma yang berlaku, peka terhadap

kejadian sekitar, intropeksi diri dan berbuat sesuai dengan apa yang yakini itu

benar baik menurut diri kita dan orang lain.

Sikap kita terhadap suara hati dantara lain kita harus mentaatinya dan juga

melakukannya. Namun dalam ensilik yang ditulis Paus Yohanes Paulus II,

berjudul “ Veritatis Splendor “ juga ditegaskan bahwa “ Suara hati, sebagai

penilaian atas suatu perbuatan, tidaklah luput dari kemungkinan untuk keliru “

(VS 62). Oleh sebab itu kita juga harus mempertimbangkan akan apa yang

sanubari kita katakan.

Pada tahun 1965, dalam dokumen Konsili Vatikan II yang berjudul “

Gaudium et Spes “, para pemimpin gereja menegaskan bahwa: “ Suara hati itu

selalu menyerukan … untuk mencintai dan melaksanakan hal yang baik dan

menghindari hal yang jahat. Bilamana perlu, suara hati itu menggemakan dalam

lubuk hatinya ‘lakukanlah ini, elakkanlah itu’. Sebab dalam hatinya manusia

menemukan hukum yang ditulis oleh Allah. Martabatnya ialah inti manusia yang

paling rahasia, sanggar sucinya; disana berada bersama Allah, yang sapaan-Nya

menggema dalam batinnya. Berkat hati nurani dikenalilah secara ajaib hukum …

cinta kasih terhadap Allah dan sesama … Semakin besar pengaruh hati nurani

yang cermat … semakin orang berusaha mematuhi norma – norma moral yang

obyektif. Tetapi tidak jaranglah terjadi bahwa hati nurani tersesat, maka

ketidaktahuan, … (atau karena) ketidak pedulian untuk mencari hal yang benar

serta baik, dan karena kebiasaan berdosa “ (GS 16). Dari kalimat tersebut kita tahu

bahwa hati nurani berperan penting dalam diri kita. Misalnya dengan suara hati

kita dapat berbuat: cinta kasih, perbuatan baik, memilah suatu masalah, mematuhi

norma-norma moral yang obyektif, dan kita juga dapat tersesat oleh sura hati bila

salah memahaminya.

Dengan melakukan tindakan yang berdasarkan suara hati dengan benar

dan baik. Maka tindakan itu akan berdampak bagi kita baik diri sendiri atau orang

lain. Dampak tersebut mungkin dapat menguntungkan atau merugikan kita

tergantung apa yang kita pahami akan suara hati kita. Dampaknya antara lain: kita

2

Page 3: Suara Hati

dapat lebik berani dalam mengambil keputusan, disegani orang, tidak giyah

terhadap ajakan yang menyesatkan, tidah gelisah setelah mengambil keputusan

dan menjalankannya, dan masih banyak lagi.

Ajaran agama Katholik tentang suara hati, dapat kita lihat di berbagai

kutipan kitab, dokumen ataupun ensilik-ensilik. Akan tetapi secara garis besar

dapat kita lihat pada ensilik Paus Yohanes Paulus II yang berjudul “ Veritatis

Splendor “. Disana ditegaskan bahwa : penilaian suara hati adalah suatu penilaian

prkatis, suatu penilaian yang membuat orang mengetahuihal yang harus

dilakukannya dan hal yang tidak boleh dilakukannya (VS 59); penilaian suara hati

mempunyai corak mewajibkan, maka manusia harus bertindak sesuai perintahnya

(VS 60); kebenaran mengenai kebaikan dikenal secara praktis dan konkret melalui

penilaian suara hati (VS 61); suara hati sebagai penilaian atas suatu perbuatan,

tidaklah luput dari kemungkinan untuk keliru (VS 62).

Namun, berhubung pembahasan kita dalam pendidikan yang didasari suara

hati. Maka kita juga dapat mengambil kesimpulan bahwa dalam pendidikan suara

hati sangatlah diperlukan, karena tanpa suara hati kita tidak akan berkembang

menjadi lebih baik dan maju. Dan sebaliknya dengan pendidikan pula suara hati

kita juga akan menjadi lebik tajam atau peka terhadap suatu keputusan dan

keadaan.

B.TUJUAN

1.Mengetahui pengertian suara hati

2.Mengetahui cara membentuk suara hati

3.Mengetahui syarat membentuk suara hati

4.Mengetahui suara hati sesat

5.Mengetahui tanggung jawab atas keputusan suara hatI

C. RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu suara hati ?

2. Bagaimana membentuk suara hati ?

3. Apa syarat membentuk suara hati ?

4. Apa itu suara hati yang sesat ?

5.Bagaimanakah tanggung jawab atas keputusan suara hati ?

3

Page 4: Suara Hati

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Suara Hati

Suara hati adalah suara halus dan murni datang langsung dari kesadaran

sang Hidup yang ada di dalam diri kita paling dalam yang bersih dan jujur,

tanpa pertimbangan dalam memberikan jawaban. Suara hati akan

membawa kita kepada keselamatan dan kebahagiaan, asalkan kita dapat

mendengarkannya dengan jelas dan meyakininya kemudian

mempraktikkannya dalam kehidupan.

Pengertian Suara Hati

Konstitusi Pastoral Gaudium et Spes no. 16

Suara hati adalah inti manusia yang paling rahasia dimana manusia

seorang diri mendengar sapaan Allah di dalam batinnya (Sanggar Suci

Allah)

Katekismus Gereja Katolik no. 1778

Suara hati adalah keputusan akal budi dimana manusia mengerti apakah

suatu perbuatan konkret yang dia rencanakan, sedang dilaksanakan atau

sudah dilaksanakan bersifat baik atau buruk secara moral

Buku Iman Katolik

Suara hati adalah kemampuan manusia untuk menyadari tugas moral dan

untuk mengambil keputusan moral

Dr. Franz Magnis Suseno

Suara hati adalah kesadaran dalam batin manusia bahwa manusia

berkewajiban mutlak untuk melakukan hal-hal yang benar sesuai dengan

tanggungjawabnya dalam situasi yang konkret.

Dari berbagai pengertian di atas kita dapat menyimpulkan bahwa suara

hati dapat diartikan secara luas dan secara sempit.

Arti luas : Dalam arti luas hati nurani berarti kesadaran moral yang

tumbuh dan berkembang dalam hati manusia. Keinsafan akan adanya

kewajiban.

4

Page 5: Suara Hati

Arti sempit : Hati nurani merupakan penerapan kesadaran moral di atas

dalam situasi konkret. Suara hati yang menilai suatu tindakan manusia

benar atau salah, baik atau buruk. Hati nurani tampil sebagai hakim yang

baik dan jujur .

Suara hati : suara dalam hati kita yang mengatakan kepada kita

untuk melakukan sesuatu atau untuk tidak melakukan sesuatu. 

Suara hati merupakan suara yang kita dengar dan dari dalam diri kita.

Suara itu selalu kita anggap benar jika kita ingin melakukannya. Suara hati

merupakan cermin dari kepribadian kita sesungguhnya. Ada orang yang

mengatakan bahwa suara hati itu bersifat baik atau positif, namun ada

yang mengatakan ia bersifat seperti yang dipercayai oleh orangnya (yang

mendengar suara hati tersebut). Suara hati adalah kemampuan orang untuk

membedakan mana yang baik dan benar atau sebaliknya, serta diarahkan

untuk selalu mengambil keputusan yang paling baik dan benar.

Ajaran gereja mengajarkan bahwa suara hati merupakan Sanggar Suci

Allah di dalam hati manusia. Tempat dimana manusia sendirian bersama

Allah. 

Suara hati dimiliki oleh setiap orang, bukan hanya orang Katolik atau

orang beriman, karena penuntun utama suara hati adalah AKAL

BUDI manusia. 

Suara hati selalu benar, namun suara hati dapat menjadi tumpul, lalu

menjadi buta jika kita tidak berusaha menjaga dan membina. 

2. Cara Membentuk Suara Hati

Dalam hati manusia, sebelum bertindak atau berbuat sesuatu, ia sudah

mempunyai kesadaran atau pengetahuan umum bahwa da yang baik dan ada yang

buruk. Setiap orang memiliki kesadaran moral tersebut, walaupun kadar

kesadarannya berbeda-beda.

Pada saat suatu tindakan itu dilakukan, suara hati akan mengatakan

perbuatan itu baik atau buruk. Jika perbuatan itu baik, kata hati akan mendorong

supaya perbuatan itu dilakukan. Dan jika perbuatan itu buruk, kata hati akan

melarang perbuatan untuk dilakukan. Dan akan terus bekerja dengangan

mendorong perbuatan baik dan melarang perbuatan buruk.

5

Page 6: Suara Hati

Sesudah suatu tindakan atau perbuatan, maka kata hati muncul sebagai

hakim yang memberi vonis. Untuk perbutan yang baik, kata hati akan memberi

tanda lewat perasaan positif dengan pujian yang membuat orang merasa senang,

bangga, tenang dsb. Nmaun jika perbuatan itu buruk maka ia akan memberi tanda

lewat perasaan yang muncul, karena suara hati mencela perbuatan tersebut

sehingga orang merasa gelisah, malu, menyesal, putus asa dsb.

Demikianlah kata hati muncul sebagai indeks (petunjuk), kemudian sebagai

iudex (hakim) dan sekaligus vindex (penghukum).

3. Syarat membentuk suara hati

Di lubuk hati nuraninya manusia menemukan hukum, yang tidak

diterimanya dari dirinya sendiri, tetapi harus ditaatinya. Suara hati itu selalu

menyerukan kepadanya untuk mencintai dan melaksanakan apa yang baik, dan

untuk menghindari apa yang jahat. Bilamana perlu, suara itu menggemakan dalam

lubuk hatinya.dibentuk oleh pengetahuan yang kita dapat, sehingga pendidikan

hati nurani merupakan tugas seumur hidup. Sabda Tuhan merupakan Terang yang

membentuk suara hati, yang harus kita terapkan dalam hidup kita dalam iman dan

doa, oleh bimbingan Roh Kudus, dibantu oleh kesaksian ataupun nasihat orang

lain dan juga oleh pengajaran Gereja. harus mengenal hatinya sendiri dan rajin

memeriksa batin. . Upaya mencari kehidupan batin menjadi lebih penting lagi,

karena kehidupan sering kali mengalihkan perhatian kita dari setiap pertimbangan,

dari pemeriksaan diri atau dari introspeksi.

4. Suara hati yang sesat

Sesungguhnya manusia, dapat dipastikan mempunyai dorongan untuk

berbuat baik dikarenakan ada dorongan suara hatinya yang bersifat baik akan

tetapi manusia sering mengabaikan disebabkan dipicu oleh keinginan atau hasrat

yang bertentangan dengan suara hatinya.

Nah sekarang yang dipertanyakan  bagaimanakah seumpama kita

dihadapkan pada dua persoalan yang bertolak belakang, apakah suara hati yang

harus didahulukan atau keinginan? Maka jawabannya adalah suara hati yang 

harus didahulukan karena suara hati  itu berasal dari tuhan yang selalu

6

Page 7: Suara Hati

memberikan umatnya petunjuk disaat mereka senang susah atau sedih dan disaat

umatnya sedang dalam keadaan membingungkan apapun yang dihadapi setiap

umatnya

Sedangkan keinginan pada dasarnya hasrat nafsu yang sesaat, dimana kita

penasaran untuk mencoba atau memilikinya, Keinginan kita biasanya dipengaruhi

oleh emosi dan nafsu yang disebabkan oleh gelapnya hati nurani. Kadang-kadang

hal-hal yang tidak urgen kita butuhkan dengan pengaruh emosi dan nafsu bisa

menjadi keinginan kita, sedangkan suara hati merupakan niat baik yang datang

dari hasil pertimbangan baik dan buruk.

Suara hati bisa muncul kapan saja, asalkan hati nurani dalam keadaan tidak

kalut, jika hal tersebut terjadi yang keluar bukanlah suara hati melainkan emosi.

Bertindak sesuai dengan moral seprti halnya adil, jujur, dan sopan  merupakan

bersifat mutalak dan tidak bias ditawar lagi dan tidak mempermasalahkan untung

dan rugi

Manusia yang unik ini mempunyai pikiran dan disisi lain binatang juga

mempunyai pikiran, buktinya seekor kucing jika melihat tikus atau ikan dapat

dipastikan kucing tersebut akan memakannya, hal tersebut membuktikan bahwa

hewan mempunyai akal atau pikiran. Akan tetapi pikiran hewan tidak sama

dengan pikiran manusia, akal atau pikiran hewan cuman digunakan untuk

mengatasi hidupnya saja, lain dengan halnya manusia yang mempunyai pikiran

atau dipergunakan untuk mengatasi segala macam permasalahan.

Manusia bukanlah seperti halnya binatang buas, yang mempunyai daya

pikir untuk mempertahankan hidupnya saja, melainkan manusia adalah makhluk

ciptaan allah yang paling mempunyai pemikiran yang sempurna sehingga dapat

mengatasi permasalahaannya dengan cara meningkatkan daya pikirnya, dan

kadang pula meskipun demikian, telah nampak sifat-sifat binatang, didalam

pikiran manusia sehingga seenaknya sendiri ia beertindak —pada akhirnya tidak

ada bedanya antara hewan dan manusia, sehingga manusia berbuat sewenang-

wenang yang penting dirinya bisa mendapatkan yang ia inginkan, dan

pengaruhnya hanyalah kerusakan yang timbul dimuka bumi, tindakan tersebut

dapat terjadi kepada siapa saja kalau mengabaikan suara hatinya.

7

Page 8: Suara Hati

Sebenarnya Ketika kita akan melakukan perkara yang tercela atau dilarang

oleh agama sebenarnya suara hati kita memberi nasehat pada diri kita bahwa

perbuatan tersebut jangan sampai dilakukan karena berdampak negative pada

akhirnya, akan tetapi suara hati sering diabaikan dikarenakan dipicu oleh

keinginan atau hasrat.

Sebenarnya didalam suara hati kita terdapat sumber kejujuran dan sumber

kebenaran yang sangat luas. Bila kita mampu menyelami suara hati kita secara

mendalam, maka kita akan mempunyai potensi yang sangat tinggi, karena dengan

kejujuran dan kebenaran yang hakiki hidup kita akan bermakna dan lebih

berharga, baik secara hubungan horisontal maupun vertical.

jadi manusia akan mempunyai sifat seperti binatang buas yang akan

menghancurkan sesamanya kalau sering mengedepankan hasratnya dan

mengabaikan suara hatinya.

Suara hati berfungsi sebagai:

Pegangan, pedoman atau norma untuk menilai suatu tindakan apakah tindakan itu

baik atau buruk.

Pegangan atau peraturan-peraturan konkret di dalam kehidupan sehari-hari

Menyadarkan manusia akan nilai dan harga dirinya

Suara hati kita bisa juga menjadi suara hati yang keliru karena hal-hal di bawah

ini :

Ketidaktahuan

Seseorang melakukan tindakan tanpa didasari oleh kesadaran apakah yang ia

lakukan benar atau salah karena ia tidak mengetahui apakah perbuatan itu benar

atau salah.

Contoh:

Seorang anak yang sejak kecil hidup dalam lingkungan pencuri. Ia tidak akan

mengerti bahwa mencuri itu salah, baik atau buruk , maka ia tetap melakukan

tindakan mencuri

Kebiasaan

Contoh :

Deni hari ini tidak belajar untuk ulangan Matematika yang akan dilaksanakan hari

ini. Ia kemudian mencari cara agar ia tetap mendapatkan nilai baik, akhirnya ia

8

Page 9: Suara Hati

menyontek. Suara hati yang memberinya kesadaran tidak dihiraukannya Karena

tidak ketahuan maka ia mengulang perbuatan itu berulangkali, sampai menjadi

suatu kebiasaan, sehingga ia tidak lagi peka apakah perbuatan itu benar atau salah.

Ideologi

Contoh :

Seseorang menganut paham komunisme. Maka ia sangat yakin dengan kehidupan

bersama, yang semua harus sama dan rata, dan ia tidak mempercayai bahwa

Tuhan itu ada. Oleh karenanya keputusannya akan didasarkan pada

paham/ideology yang diyakinminya benar, meskipun secara obyektif tidak bisa

dibenarkan.

Pengalaman masa lalu

Contoh :

Seorang anak yang sejak kecil dikatakan bodoh, maka ia akan sellau ragu-ragu

ketika harus membuat keputusan. Semua yang ia lakukan akan didasarkan pada

keraguan, karena ia mempunyai gambaran diri yang bodoh

Rasionalisasi

Alasan yang selalu dibuat seolah-olah benar akan mengacaukan suara hati kita

sampai kita sulit untuk membuat keputusan karena segala yang baik dan benar

yang harus kita lakukan dibutakan oleh rasionalisasi yang kita buat.

Pedoman yang dapat dipegang

Suara Hati Benar, jika kata hati kita sesuai dengan norma obyektif

Suara Hati Keliru, jika kata hati kita tidak sesuai dengan norma obyektif

Hati nurani yang pasti, artinya, secara moral dapat dipastikan bahwa hati nurani

tidak keliru.

Hati nurani yang bimbang, artinya masih ada keraguan

Hal-hal di bawah ini bisa menjadi pedoman :

Suara hati yang benar dan pasti, maka:

Perbuatan yang baik dapat dan harus dilakukan

Perbuatan yang buruk harus dielakkan

Suara hati yang pasti, tetapi keliru, maka:

Perbuatan yang baik dapat dan harus dilakukan

9

Page 10: Suara Hati

(Misalnya, seorang siswa merasa pasti bahwa hari Senin adalah hari puasa,

maka ia harus berpuasa walaupun keliru)

Perbuatan buruk harus dielakkan

( Misalnya, seorang remaja merasa pasti bahwa mencium kekasihnya adalah

dosa, maka ia harus mengelakkannya walaupun keliru)

Suara hati yang tidak pasti

Seseorang dapat memilih yang paling menguntungkan. Misalnya, hati nurani

seseorang tidak merasa pasti apakah hari ini hari puasa atau tidak, maka ia boleh

memilih yang menguntungkan dia Jika menyangkut nyawa manusia, itu harus

didahulukan. Misalnya, jika seseorang tidak merasa pasti bahwa suatu cara KB

bersifat abortif atau tidak, maka ia harus menolak cara itu, sebab menyangkut

nyawa manusia.

Arti dan Peranan Suara Hati dalam Kitab Suci

Membaca (Rm 7: 14-26), Konstitusi Pastoral Gaudium et Spes

Santo Paulus mengatakan kepad kita bahwa dalam diri kita ada dua hokum, yaitu

hokum Allah dan hokum dosa. Kedua hokum itu saling bertentangan. Hukum

Allah menuju kebaikan sedangkan hukum dosa menuju kepada kejahatan. Santo

Paulus menyadari bahwa selalu ada pergulatan antara yang baik dan yang jahat

dalam hati manusia

Dalam mengambil keputusan, kita mempunyai pedoman bukan berasal dari luar

diri kita, tetapi berasal dari dalam diri kita sendiri. Setiap orang mempunyai daya

khusus, untuk mengenal yang baik dan buruk. Dalam situasi yang konkret kita

disadarkan oleh suara hati kita untuk melakukan hal yang baik yang akan

membahagiakan diri kita, dan jika tidak kita laksanakan maka kita akan kecewa

dan menyesal.

Konsili Vatikan II dengan sangat indah mengungkapkan dalam dokumen

Gaudiumet Spes artikel.16 demikian:

“Di lubuk hati nuraninya, manusia menemukan hukum, ynag tidak diterimanya

dari dirinya sendiri, melainkan harus ditaati. Suara hati itu selalu menyerukan

kepadanya untuk mencintai dan melaksanakan apa yang baik, dan menghindari

apa yang jahat. Bilamana perlu, suara itu menggemakan dalam lubuk hatinya:

jalankan ini, elakkan itu sebab dalam hatinya, manusia menemukan hukum yang

10

Page 11: Suara Hati

ditulis oleh Allah. Martabatnya ialah mematuhi hukum itu dan menurut hukum itu

pula ia akan diadili.

5. Tanggung jawab atas keputusan suara hati

Seringkali suara hati ikut serta atau bertindak memberikan informasi pada

diri kita didalam menentukan prioritas, akan tetapi kita sering mengabaikan suara

hati kita sendiri hanya untuk mengikuti nafsu sesaat atau untuk kepentingan yang

lain , dimana pada akhirnya hanyalah kerusakanlah yang terjadi dikemudian hari,

disebabkan mengabaikan suara hati sendirinya. Suara hati merupakan acuan atau

fundasimental bagi kita semua karena kalau kita akan melakukan kesalahan atau

perbuatan yang akan berdampak fatal suara hatilah yang menasehati pada diri kita

bahwa perbuatan tersebut terlarang dan jika kita merasa putus asa akan sesuatu

suara hatilah yang memberi semangat bagi diri kita, maka dari itu janganlah

abaikan suara hati kita

Kembangkanlah suara hati kita karena suara hati pada dasarnya suara hati

bersifat universal ( mengambil kebijakan atau keputusan memandang dari semua

sudut) dengan catatan manusia tersebut mencapai titik zero ( hatinya bersih )

karena hati kita sedang kalut suara hati tidak akan muncul, melainkan emosilah 

yang muncul.

Jika kita mencermati surat As-Sajadah ayat 9, dimana Allah telah

meniupkan ruh kepada manusia ketika berada di alam kandungan, dikala itu pula

tuhan telah membuat suatu perjanjian dengan manusia ” bukankah aku tuhanmu”?

manusia menjawab dengan wajah menganggup ” ya aku bersaksi engkaulah

tuhanku“, maka anggupan itulah di termasukkan suara hati, yang masih bisa kita

rasakan sampai sekarang.

Allah meniupkan ruh ke dalam diri manusia, yang tidak diberikanNya

kepada makhluq bumi yang lain. Karena manusia mempunyai ruh, otomatis ia

mempunyai kekuatan ruhaniyah yaitu akal. Dengan akal itu manusia mempunyai

kesadaran akan wujud dirinya. Dengan otak sebagai mekanisme, akal manusia

dapat berpikir dan dengan qalbu (suara hati) sebagai mekanisme akal manusia

dapat merasa. Allah menciptakan manusia dalam keadaan, ” ahsani taqwiym”

(95:4), sebaik-baik kejadian

11

Page 12: Suara Hati

Kemampuan akal untuk berpikir dan merasa bertumbuh sesuai dengan

pertumbuhan diri manusia. Agar manusia dapat mempergunakan akalnya untuk

berpikir dan merasa, ia perlu mendapatkan informasi dan pengalaman hidup. Jadi

suara hati

Hidup tanpa berpegang atau tidak sesuai dengan suara hati, akan

menimbul hal-hal yang tidak sesuai dengan tatanan hidup dan akan berakhir

dengan kegagalan, baik kegagalan batiniah maupun lahiriah. Seperti halnya

sebuah tradisi yang telah berjalan di Negara jepang dimana disitu ada budaya

hara-kiri, tatkala seseorang yang merasa berputus asa didalam berusaha atau

bersalah, mereka menyakhiri hidupnya dengan cara merobek perutnya dengan

pedang katana. Jembatan golden gate difransisco adalah sebagai tempat bunuh diri

yang sangat popular diamerika, yang begitu mengagumkan paham kspitalisme.

Dan paham Dructer dalam bukunya “ management by  Objective”

hanyalah menghasilkan sebuah kesuksesan dibidang ekonomi dan teknologi, akan

tetapi hatinya kering dan lalai, tidak mendapatkan ketentraman batin. Dan aliran

taolisme yang mengagumkan keseimbagan batin, namun pada kenyataanya

menghasilkan manusia dari tanggung jawab ekonominya. Ada juga dale carnagie

yang sangat mendambakan penghargaan dimana hal tersebut yang mempengaruhi

jutaan orang dibelaham dunia dalam bertingkah laku, seakan-akan dirinya merasa

menjadi orang termulia dengan sebuah penghargaan tersbut. Dan kisah romeo dan

Juliet yang rela berkorban jiwanya hanya karena sebuah cinta.

Sejarah telah mencatat bahwa bahasannya hidup tidak sejalan dengan suara hati

atau  mengabaikan suara hati akan berakhir dengan kehancuran dan kesengsaraan

seperti halnya contoh diatas.

Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain

Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. dan Sesungguhnya rumah

yang paling lemah adalah rumah laba-laba kalau mereka Mengetahui. (An.Kabut)

Ayat diatas telah memberikan ilustrasi pada kita semua bahwa persoalan apabila

menghiraukan saura hati dan mengambil jalan yang lain maka yang terjadi

hanyalah kehancuran. Karena suara itu sebagai mana yang telah disebutkan diatas

bahwa bahasannya suara hati merupakan sebuah tiupan atau petunjuk yang datang

dari  tuhan yang telah dipancarkan  kedalam hati nuarani kita

12

Page 13: Suara Hati

Cara kerja suara hati:

1.      Sebelum sebuah perbuatan dilakukan.

Suara hati memberikan pertimbangan antara yang baik dan yang buruk, sehingga

manusia memiliki pilihan.

2.       Menjelang sebuah perbuatan dilakukan.

Suara hati mengingatkan sesaat sebelum sebuah perbuatan dilakukan.

3.       Saat sebuah perbuatan dilakukan.

Suara hati memberi vonis atas sebuah tindakan.

4.       Sesudah sebuah perbuatan dilakukan.

Suara hati memberikan ganjaran dan hukuman kepada perasaan manusia. 

13

Page 14: Suara Hati

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Jadi, suara hati bekerja setiap saat.

Tanda yang seringkali muncul apabila kita melanggar suara hati adalah

munculnya perasaan bersalah, gelisah, takut, dan perasaan berdosa.

Suara hati dapat menjadi tumpul dan keliru jika:

Terlalu sering dilanggar

Kurangnya pendidikan nilai dalam keluarga

Kurang berusaha mencari pengetahuan tentang yang baik dan yang

buruk

Pengaruh lingkungan atau tradisi, adat, budaya, dan kebiasaan

masyarakat. 

B. SARAN

Oleh karena itu suara hati perlu dibina agar tidak menjadi tumpul. Caranya

antara lain dengan:

Mematuhi suara hati. Semakin dipatuhi maka suara hati akan semakin

peka

Berusaha mencari pengetahuan tentang yang baik dan yang buruk melalui

kegiatan rohani, buku, ilmu pengetahuan, atau orang-orang yang dianggap

lebih bijaksana dari diri kita.

Menghindarkan pengaruh pergaulan yang buruk. 

14

Page 15: Suara Hati

DAFTAR PUSTAKA

:kristiono.wordpress.com

rokimgd.wordpress.com

radian91.wordpress.com

15

Page 16: Suara Hati

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

makalah yang membahas tentang Suara Hati ini dapat diselesaikan. Makalah ini

dibuat untuk memenuhi tugas pada semester satu tahun ajaran 2010/2011 yang

telah diberikan oleh pembimbing mata kuliah”Agama Katolik”.

Penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bimbingan, pengarahan,

dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu ucapan terima

kasih kami sampaikan kepada

1. Bapak Paulus Oja selaku dosen pembimbing mata kuliah Agama

Katolik

2. Teman-teman mahasiswa yang telah mendukung dan membantu kami

sehingga makalah ini dapat diselesaikan

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,oleh karena

itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga

dalam pembuatan makalah selanjutnya dapat menjadi lebih baik. Kami juga

berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa khususnya dan bagi

pembaca umumnya.

Blitar, 27 November 2010

Penulis

16

Page 17: Suara Hati

DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………………i

Daftar Isi……………………………………………………………………..ii

Pendahuluan…………………………………………………………………1

Pembahasan………………………………………………………………….4

Penutup………………………………………………………………………14

Daftar Pustaka……………………………………………………………….15

17

ii

iii