digilib.uns.ac.id/studi... · 136 studi komparasi pembelajaran ctl (contextual teaching and...

224
136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MEMPERHATIKAN KEINGINTAHUAN SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM KOLOID SEMESTER GENAP KELAS XI ILMU ALAM SMA NEGERI 1 PEMALANG TAHUN AJARAN 2008/2009 Skripsi Oleh: DINI IRMASARI NIM K3305006 PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009

Upload: lyque

Post on 06-Feb-2018

227 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

136

STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN

TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MEMPERHATIKAN

KEINGINTAHUAN SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM KOLOID SEMESTER

GENAP KELAS XI ILMU ALAM SMA NEGERI 1 PEMALANG

TAHUN AJARAN 2008/2009

Skripsi

Oleh:

DINI IRMASARI

NIM K3305006

PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2009

Page 2: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

137

STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN

TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MEMPERHATIKAN

KEINGINTAHUAN SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM KOLOID SEMESTER

GENAP KELAS XI ILMU ALAM SMA NEGERI 1 PEMALANG

TAHUN AJARAN 2008/2009

Oleh :

Dini Irmasari K 3305006

Skripsi

Ditulis dan Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

dalam Menyusun Skripsi Program Pendidikan

Kimia Jurusan Pendidikan Matematika

dan IlmuPengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2009

Page 3: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

138

PERSETUJUAN

Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Hari :

Tanggal :

Persetujuan Pembimbing

Dosen Pembimbing I

Dr. Ashadi NIP. 19510102 197501 1 001

Dosen Pembimbing II

Nanik Dwi Nurhayati S.Si, M.Si NIP. 19721115 200604 2 001

Page 4: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

139

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Program Kimia

Jurusan P.MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

Pada hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Dra. Kus Sri Martini, M.Si ................. NIP. 19500104 197501 2 001

Sekretaris : Endang Susilowati, S.Si, M.Si ................. NIP. 1970117 200003 2 001

Anggota I : Dr. Ashadi ................. NIP. 19510102 197501 1 001

Anggota II : Nanik Dwi Nurhayati S.Si, M.Si ................. NIP. 19721115 200604 2 001

Disahkan Oleh :

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd. NIP. 19600727 198702 1 001 ABSTRAK

Page 5: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

140

Dini Irmasari. K3305006. STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MEMPERHATIKAN KEINGINTAHUAN SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM KOLOID SEMESTER GENAP KELAS XI ILMU ALAM SMA NEGERI 1 PEMALANG TAHUN AJARAN 2008/2009. Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, Juli 2009.

Tujuan penelitian ini adalah 1). Untuk mengetahui pengaruh penerapan pembelajaran

CTL (Contextual Teaching and Learning) menggunakan metode praktikum dan pembelajaran

CTL menggunakan metode pemberian tugas terhadap prestasi belajar siswa pada materi pokok

sistem koloid. 2). Untuk mengetahui pengaruh keingintahuan siswa terhadap prestasi belajar

siswa pada materi pokok sistem koloid. 3). Untuk mengetahui interaksi antara pembelajaran CTL

(Contextual Teaching and Learning) menggunakan metode praktikum dan pembelajaran CTL

menggunakan metode pemberian tugas dengan keingintahuan siswa terhadap prestasi belajar

siswa pada materi pokok sistem koloid.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Populasinya

adalah siswa kelas XI Ilmu Alam Semester Genap SMA Negeri 1 Pemalang tahun ajaran

2008/2009. Sampelnya adalah kelas XI IA 1 dan XI IA 2. Teknik pengambilan sampel yang

digunakan adalah random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan metode tes untuk

prestasi kognitif dan metode angket untuk prestasi afektif dan keingintahuan. Analisis data

menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama dan dilanjutkan dengan uji

komparasi ganda dengan metode Scheffe.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah 1). Pembelajaran CTL menggunakan metode

praktikum lebih baik daripada pembelajaran CTL menggunakan metode pemberian tugas

terhadap prestasi belajar siswa pada materi pokok sistem koloid. Hal ini ditunjukkan pada kelas

pembelajaran CTL metode praktikum dengan rata-rata selisih nilai kognitif 24,8 dan afektif 96,2,

sedangkan kelas pembelajaran CTL metode pemberian tugas dengan rata-rata selisih nilai

kognitif 17,92 dan afektif 91,63. 2). Ada pengaruh antara siswa yang memiliki keingintahuan

tinggi dan keingintahuan rendah terhadap prestasi belajar siswa pada materi pokok sistem koloid.

3). Ada interaksi antara pembelajaran CTL menggunakan metode praktikum dan pembelajaran

CTL menggunakan metode pemberian tugas dengan keingintahuan siswa terhadap prestasi

Page 6: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

141

belajar siswa pada materi pokok sistem koloid. Rataan marginal kelas pembelajaran CTL

menggunakan metode praktikum, keingintahuan tinggi dan rendah masing-masing 24,30 dan

25,3,sedangkan untuk kelas pembelajaran CTL menggunakan metode pemberian tugas,

keingintahuan tinggi dan rendah masing-masing 20,75 dan 15,1. Hal ini berarti bahwa

pembelajaran CTL menggunakan metode praktikum lebih sesuai untuk siswa dengan

keingintahuan rendah, sedangkan pembelajaran CTL menggunakan metode pemberian tugas

lebih sesuai untuk siswa dengan keingintahuan tinggi.

ABSTRACT

Dini Irmasari. K3305006. COMPARISON STUDY OF CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) THAT USE PRACTICAL WORK METHOD AND TASK-GIVING METHOD TOWARD STUDENT’S ACHIEVEMENT BY CONSIDERING STUDENT’S CURIOSITY IN THE CORE MATERIAL OF COLLOID SYSTEM AT EVEN SEMESTER IN SCIENCE

Page 7: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

142

CLASS XI OF SMA NEGERI 1 PEMALANG IN 2008/2009 PERIOD. Minor Thesis. Surakarta: Teaching and Education Faculty, Sebelas Maret University, July 2009.

The aims of this research are 1) To find out the influence of implementation CTL that

used practical work method and CTL task-giving method toward student’s achievement in the

core material of colloid system. 2) To find out the influence of curiosity toward student’s

achievement in the core material of colloid system. 3) To find out the interaction between CTL

that used practical work method and CTL task-giving method with the student’s curiosity toward

student’s achievement in the core material of colloid system.

The method that used on this research is experiment method. The population are students

in science class XI at even semester of SMA Negeri 1 Pemalang 2008/2009 period. The sample

are XI science 1 and XI science 2. Sampling technique which is used is random sampling. Data

collection technique use test method for cognitive achievement and questionaire method for

affective achievement and curiosity. Data analysis use ANAVA and continued with double

comparison test that use Scheffe method.

The conclusion of this research are 1) CTL that used practical work method better than

CTL task-giving method toward student’s achievement in the core material of colloid system. It

is showed on CTL that used practical work method class with average cognitive point difference

24,8 and affective 96,27, while CTL task-giving method class with average cognitive point

difference 17,92 and affective 91,63. 2) There is an influence between students with high

curiosity and low curiosity toward student’s achievement in core material of colloid system. 3)

there is an interaction between CTL which is use practical work method and CTL task-giving

method with the student’s curiosity toward student’s achievement in the core material of colloid

system. Marginal average in CTL that used practical work method class, it has value 24,30 for

high curiosity and 25,3 for low curiosity, while marginal average in CTL task-giving method

class, it has value 20,75 for high curiosity and 15,1 for low curiosity. This is mean that CTL that

used practical work method more suitable for students with low curiosity, while CTL task-giving

method more suitable for students with high curiosity.

Page 8: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

143

MOTTO

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai dari

urusan, kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain”.

(Q.S.Al Insyirah: 6-7)

Page 9: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

144

“Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung”.

(QS. Ali Imran: 173)

Page 10: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

145

PERSEMBAHAN

Makalah Skripsi ini dipersembahkan kepada:

· Bapak dan Ibunda tercinta atas segala do’a, cinta, kasih sayang dan

pengorbanannya demi sebuah cita-cita

· Kakak dan adik tercinta

· Teman-teman Kost Sekar Aji yang selalu menemani dalam keadaan senang dan

sedih

· Teman-Teman Kimia’05 dan Almamater

· Sahabat-sahabatku yang selalu memberi motivasi

Karya ini adalah wujud rasa cinta, hormat dan bakti. Semoga Allah SWT

melimpahkan rahmat dan karuniaNya atas semua ini.

Page 11: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

146

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Hanya karena rahmat dan hidayah-Nya, penyusunan

Skripsi ini dapat diselesaikan. Penyusunan Skripsi ini untuk memenuhi sebagian persyaratan

guna mendapat gelar Sarjana Pendidikan.

Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penulisan Skripsi ini. Namun

berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan yang timbul dapat diatasi. Oleh karena itu,

atas segala bentuk bantuannya disampaikan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd, Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian.

2. Ibu. Dra. Kus Sri Martini, M.Si, Selaku Ketua Jurusan P.MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah menyetujui permohonan

penyusunan Skripsi.

3. Ibu. Dra. Tri Redjeki, M.S, Selaku Ketua Program Kimia Jurusan P. MIPA Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Bapak Drs. Haryono, M.Pd, Selaku Koordinator Skripsi Program Kimia Jurusan P. MIPA

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Bapak Dr. Ashadi, Selaku Dosen Pembimbing I yang telah membimbing dalam penyusunan

Skripsi ini.

6. Ibu Nanik Dwi Nurhayati, S.Si., M.Si, Selaku Dosen Pembimbing II yang telah membimbing

dalam penyusunan Skripsi ini.

7. Ibu. Dra. Rishi Mardiningsih, M.Pd, Selaku Kepala SMA Negeri I Pemalang yang telah

mengijinkan penulis untuk mengadakan penelitian.

8. Ibu Rina Pradiyanti, S.Pd, Selaku guru mata pelajaran Kimia SMA Negeri I Pemalang yang

telah memberikan waktu mengajar kepada penulis untuk mengadakan penelitian.

9. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan fasilitas dan do’a restu sehingga penulis

dapat menyelesaikan Skripsi ini.

10. Temen-temenku: Indah, Shinta, Siwi, Lia, Inti, Nilam, Dayu, Rifa, Tia.

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang membantu sehingga

penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.

Semoga amal baik semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari Allah SWT.

Page 12: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

147

Penulis menyadari bahwa dalam Skripsi ini masih ada kekurangan. Oleh karena itu,

saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan demi sempurnanya Skripsi ini.

Namun demikian penulis berharap semoga Skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi.

Surakarta, Juli 2009

Penulis

Page 13: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

148

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

HALAMAN PENGAJUAN............................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN....... ................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ iv

ABSTRAK .......................................................................................................... v

ABSTRACT........................................................................................................ vii

MOTTO .............................................................................................................. ix

PERSEMBAHAN .............................................................................................. xi

KATA PENGANTAR........................................................................................ xii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi

DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... xx

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah……………………………………………. 5

C. Pembatasan Masalah………………………………………….... 5

D. Perumusan Masalah…………………………………………… . 6

E. Tujuan Penelitian……………………………………………… . 7

F. Manfaat Penelitian……………………………………………… 7

BAB II. LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka……………………………………………….. 8

1. Studi Komparasi .................................................................... 8

2. Belajar dan Pembelajaran…………………………………... 8

a. Pengertian Belajar ............................................................. 8

b. Pengertian Pembelajaran………………………………... 9

3. Contextual Teaching and Learning (CTL)…….................... 11

Page 14: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

149

a. Konstruktivisme (Constructivism) .................................... 12

b. Bertanya (Questioning) ..................................................... 12

c. Menemukan (Inquiry) ....................................................... 13

d. Masyarakat Belajar (Learning Community) ...................... 14

e. Pemodelan (Modelling) ..................................................... 15

f. Refleksi (Reflection).......................................................... 15

g. Penilaian yang sebenarnya (Authentic Assesment)............ 15

4. Pemberian Tugas ................................................................... 17

a. Pengertian dan Tujuan Metode Pemberian Tugas............. 17

b. Cara Melaksanakan Metode Pemberian Tugas ................ 17

c. Manfaat Pemberian Tugas ................................................ 18

d. Keuntungan dan Kelemahan Metode Pemberian Tugas .. 18

e. Fase-Fase Pemberian Tugas .............................................. 19

5. Praktikum .............................................................................. 20

6. Prestasi Belajar ...................................................................... 22

a. Ranah Kognitif ................................................................ 24

b. Ranah Afektif................................................................... 24

c. Ranah Psikomotorik......................................................... 25

7. Keingintahuan........................................................................ 25

8. Materi Sistem Koloid............................................................. 28

a. Sistem Koloid ................................................................. 28

b. Sifat-sifat Koloid ............................................................. 30

1) Efek Tyndall ................................................................. 30

2) Gerak Brown ................................................................ 31

3) Muatan Koloid ............................................................. 32

a) Adsorpsi .................................................................... 32

b) Elektroforesis ............................................................ 33

4) Koagulasi ..................................................................... 33

a) Cara mekanik ............................................................ 34

b) Cara kimia ................................................................. 34

5) Koloid Pelindung .......................................................... 35

Page 15: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

150

6) Dialisis .......................................................................... 35

7) Koloid Liofil dan Koloid Liofob................................... 36

a) Koloid Liofil ............................................................. 36

b) Koloid Liofob ........................................................... 37

c. Pengolahan Air Bersih .................................................... 38

d. Pembuatan Sistem Koloid ............................................... 40

B. Hasil Penelitian Yang Relevan………………………………… 43

C. Kerangka Berfikir……………………………………………… 44

D. Hipotesis………………………..................…………………… 48

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 49

1. Tempat Penelitian .................................................................. 49

2. Waktu Penelitian.................................................................... 49

a. Pembuatan Proposal......................................................... 49

b. Uji Coba Instrumen.......................................................... 49

c. Penelitian dan Pengambilan Data .................................... 49

B. Metode Penelitian......................................................................... 49

1. Rancangan Penelitian............................................................. 49

2. Langkah-langkah Penelitian .................................................. 50

C. Variabel Penelitian ....................................................................... 50

1. Definisi Operasional Variabel Penelitian ............................ 50

a. Variabel Bebas................................................................. 50

1) Metode CTL dilengkapi Praktikum............................. 50

2) Metode Pemberian Tugas ............................................ 51

3) Keingintahuan.............................................................. 51

b. Variabel Terikat ............................................................... 51

2. Skala Pengukuran dari Variabel Bebas Penelitian ............... 51

D. Populasi dan Sampel .................................................................... 51

1. Populasi.................................................................................. 51

2. Sampel ................................................................................... 52

Page 16: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

151

E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 52

1. Metode Tes ............................................................................ 52

2. Metode Angket ...................................................................... 52

F. Instrumen Penelitian..................................................................... 52

1. Instrumen Penilaian Kognitif................................................. 52

a. Uji Validitas..................................................................... 52

b. Uji Reliabilitas ................................................................. 53

c. Uji Taraf Kesukaran Soal ................................................ 54

d. Daya Pembeda Soal ......................................................... 55

2. Instrumen Penilaian Afektif................................................... 56

a. Uji Validitas..................................................................... 56

b. Uji Reliabilitas ................................................................. 57

3. Instrumen Penilaian Keingintahuan Siswa ............................ 58

a. Uji Validitas..................................................................... 58

b. Uji Reliabilitas ................................................................. 59

G. Teknik Analisis Data.................................................................... 60

1. Uji Prasyarat.......................................................................... 60

a. Uji Normalitas.................................................................. 60

b. Uji Homogenitas .............................................................. 61

2. Pengujian Hipotesis ............................................................... 61

3. Analisis Variansi Dua Jalan................................................... 61

4. Uji Komparasi Ganda ............................................................ 65

BAB IV. HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data .............................................................................. 67

1. Data Nilai Keingintahuan Siswa ........................................... 67

2. Prestasi Belajar Siswa pada Materi Sistem Koloid ............... 70

3. Selisih Nilai Kognitif pada Materi Sistem Koloid ................ 71

4. Nilai Afektif pada Materi Sistem Koloid .............................. 74

B. Hasil Penelitian............................................................................. 77

1. Uji Normalitas....................................................................... 77

Page 17: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

152

2. Uji Homogenitas ................................................................... 79

C. Hasil Pengujian Hipotesis............................................................. 80

1. Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama ............. 80

a. Pada efek utama baris .................................................... 81

b. Pada efek utama kolom.................................................. 81

c. Pada efek utama interaksi .............................................. 81

2. Uji Lanjut Pasca Anava Dua Jalan........................................ 82

a. Aspek Kognitif ............................................................... 82

b. Aspek Afektif ................................................................. 83

E. Pembahasan.................................................................................. 84

1. Pengujian Hipotesis Pertama..... ........................................... 84

a. Aspek Kognitif ............................................................... 86

b. Aspek Afektif ................................................................. 87

2. Pengujian Hipotesis Kedua..... .............................................. 88

3. Pengujian Hipotesis Ketiga..... .............................................. 89

BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI dan SARAN

A. Kesimpulan................................................................................... 91

B. Implikasi ....................................................................................... 92

C. Saran ............................................................................................. 92

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 94

LAMPIRAN ....................................................................................................... 96

Page 18: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

153

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Perbedaan Larutan, Koloid dan Suspensi .........................................................28

Tabel 2. Jenis-Jenis Koloid. ............................................................................................29

Tabel 3. Perbedaan Sol Hidrofil dan Sol Hidrofob.........................................................38

Tabel 4. Desain Penelitian ..............................................................................................49

Tabel 5. Skor Penilaian Afektif ......................................................................................56

Tabel 6. Skor Penilaian Keingintahuan. .........................................................................58

Tabel 7. Notasi dan Tata Letak Data ..............................................................................63

Tabel 8. Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama ..................................65

Tabel 9. Distribusi Frekuensi Skor Keingintahuan Siswa Kelas Eksperimen I

Pada Materi Sistem Koloid................................................................................68

Tabel 10. Distribusi Frekuensi Skor Keingintahuan Siswa Kelas Eksperimen II

Pada Materi Sistem Koloid...............................................................................69

Tabel 11. Perbandingan Distribusi Frekuensi Skor Keingintahuan Siswa antara

Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II Pada Materi Sistem Koloid.....70

Tabel 12. Rangkuman Deskripsi Data Penelitian ............................................................71

Tabel 13. Distribusi Frekuensi Selisih Nilai Kognitif Siswa Kelas Eksperimen I

Pada Materi Sistem Koloid...............................................................................71

Tabel 14. Distribusi Frekuensi Selisih Nilai Kognitif Siswa Kelas Eksperimen II

Pada Materi Sistem Koloid...............................................................................72

Tabel 15. Perbandingan Distribusi Frekuensi Selisih Nilai Kognitif Siswa antara

Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II Pada Materi Sistem Koloid......73

Tabel 16. Distribusi Frekuensi Nilai Afektif Siswa Kelas Eksperimen I

Pada Materi Sistem Koloid...............................................................................74

Tabel 17. Distribusi Frekuensi Nilai Afektif Siswa Kelas Eksperimen II

Pada Materi Sistem Koloid...............................................................................75

Tabel 18. Perbandingan Distribusi Frekuensi Selisih Nilai Kognitif Siswa antara

Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II Pada Materi Sistem Koloid.....76

Tabel 19. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Keingintahuan..............................................77

Tabel 20. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Selisih Nilai Kognitif...................................78

Page 19: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

154

Tabel 21. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Nilai Afektif.................................................78

Tabel 22. Hasil Uji Homogenitas Selisih Nilai Kognitif Ditinjau Dari

Metode Pembelajaran.......................................................................................79

Tabel 23.Hasil Uji Homogenitas Selisih Nilai Kognitif Ditinjau Dari Keingintahuan ...79

Tabel 24. Hasil Uji Homogenitas Selisih Nilai Kognitif Seluruh Sel .............................79

Tabel 25. Hasil Uji Homogenitas Nilai Afektif Ditinjau Dari Metode Pembelajaran.....79

Tabel 26. Hasil Uji Homogenitas Nilai Afektif Ditinjau Dari Keingintahuan ................79

Tabel 27. Hasil Uji Homogenitas Nilai Afektif Seluruh Sel ...........................................80

Tabel 28. Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama

Aspek Kognitif.................................................................................................80

Tabel 29. Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama

Aspek Afektif...................................................................................................81

Tabel 30. Rataan Selisih Nilai Kognitif...........................................................................82

Tabel 31. Hasil Perhitungan Uji Lanjut Pasca Anava Aspek Kognitif............................82

Tabel 32. Rataan Nilai Afektif.........................................................................................83

Tabel 33. Hasil Perhitungan Uji Lanjut Pasca Anava Aspek Afektif..............................83

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Suspensi................................................................................................29

Gambar 2. Koloid...................................................................................................29

Gambar 3. Parfum...................................................................................................30

Gambar 4. Beberapa Produk Kosmetik Dikemas dalam Bentuk Gel.....................30

Gambar 5. Larutan Sejati........................................................................................30

Gambar 6. Sistem Koloid.......................................................................................30

Page 20: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

155

Gambar 7. Gerak Brown........................................................................................31

Gambar 8. Arah Tumbukan Molekul Medium dengan Partikel Zat......................31

Gambar 9. Adsorbsi Ion-Ion dalam Air.................................................................32

Gambar 10. Sel Elektrolisis Sederhana.................................................................33

Gambar 11. Koagulasi Koloid Karena Penambahan Elektrolit.............................34

Gambar 12. Dialisis...............................................................................................36

Gambar 13. Diagram Suatu Dialisis Darah...........................................................36

Gambar 14. Contoh Koloid...................................................................................37

Gambar 15. Susunan Alat Penyaring Air Sederhana............................................39

Gambar 16. Bagan Pengolahan Air Bersih............................................................39

Gambar 17. Bagan Kerangka Berpikir..................................................................47

Gambar 18. Histogram Skor Keingintahuan Siswa Kelas Eksperimen I pada Materi Sistem

Koloid.......................................................................68

Gambar 19. Histogram Skor Keingintahuan Siswa Kelas Eksperimen II pada Materi Sistem

Koloid.......................................................................69

Gambar 20. Histogram Perbandingan Skor Keingintahuan Siswa antara

Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II Pada

Materi Sistem....................................................................................70

Gambar 21. Histogram Selisih Nilai Kognitif Kelas Eksperimen I pada Materi Sistem

Koloid...................................................................................72

Gambar 22. Histogram Selisih Nilai Kognitif Kelas Eksperimen II pada Materi Sistem

Koloid...................................................................................73

Gambar 23. Histogram Perbandingan Selisih Nilai Kognitif antara

Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II Pada

Materi Sistem....................................................................................74

Gambar 24. Histogram Nilai Afektif Kelas Eksperimen I pada Materi Sistem

Koloid...............................................................................................75

Gambar 25. Histogram Nilai Afektif Kelas Eksperimen II pada Materi Sistem

Koloid...............................................................................................76

Page 21: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

156

Gambar 26. Histogram Perbandingan Nilai Afektif antara Kelas Eksperimen I

dan Kelas Eksperimen II Pada Materi Sistem..................................77

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus Pembelajaran..........................................................................96

Lampiran 2. Rancangan Program Pembelajaran.....................................................97

Lampiran 3. Buku Petunjuk Praktikum.................................................................106

Lampiran 4. Indikator Tes Keingintahuan............................................................122

Lampiran 5. Soal Tes Angket Keingintahuan.......................................................125

Lampiran 6. Lembar Jawaban Angket Keingintahuan..........................................130

Lampiran 7. Kisi-kisi dan Indikator Angket Afektif.............................................131

Lampiran 8. Angket Aspek Afektif......................................................................133

Lampiran 9. Indikator Aspek Kognitif..................................................................136

Lampiran 10. Soal Tes Kognitif............................................................................137

Page 22: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

157

Lampiran 11. Lembar Jawaban.............................................................................146

Lampiran 12. Kunci Jawaban................................................................................147 Lampiran

13. Validitas, Reliabilitas, Daya Pembeda dan Taraf Kesukaran Soal

Kognitif..........................................................................................148

Lampiran 14. Validitas dan Reliabilitas Angket Afektif......................................149

Lampiran 15. Validitas dan Reliabilitas Angket Keingintahuan..........................150

Lampiran 16. Data Penelitian................................................................................151

Lampiran 17. Uji Normalitas Keingintahuan Kelas CTL yang Dilengkapi

Praktikum.....................................................................................152

Lampiran 18. Uji Normalitas Keingintahuan Kelas dengan Pemberian

Tugas............................................................................................154

Lampiran 19. Uji Normalitas Nilai Kognitif Kelas CTL yang Dilengkapi

Praktikum.....................................................................................156

Lampiran 20. Uji Normalitas Nilai Kognitif Kelas dengan Pemberian

Tugas............................................................................................158

Lampiran 21. Uji Normalitas Prestasi Kognitif Kelas Keingintahuan

Tinggi............................................................................................160

Lampiran 22. Uji Normalitas Prestasi Kognitif Kelas Keingintahuan

Rendah..........................................................................................162

Lampiran 23. Uji Normalitas Prestasi Kognitif Kelas CTL yang Dilengkapi Praktikum

Keingintahuan Tinggi.................................................164

Lampiran 24. Uji Normalitas Prestasi Kognitif Kelas CTL yang Dilengkapi Praktikum

Keingintahuan Rendah...............................................165

Lampiran 25. Uji Normalitas Prestasi Kognitif Kelas CTL dengan Pemberian Tugas

Keingintahuan Tinggi........................................................166

Lampiran 26. Uji Normalitas Prestasi Kognitif Kelas CTL dengan Pemberian Tugas

Keingintahuan Rendah......................................................167

Lampiran 27. Uji Normalitas Nilai Afektif Kelas CTL yang Dilengkapi

Praktikum.....................................................................................168

Lampiran 28. Uji Normalitas Nilai Afektif Kelas dengan Pemberian

Tugas............................................................................................170

Page 23: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

158

Lampiran 29. Uji Normalitas Prestasi Afektif Kelas Keingintahuan

Tinggi............................................................................................172

Lampiran 30. Uji Normalitas Prestasi Afektif Kelas Keingintahuan

Rendah.........................................................................................174

Lampiran 31. Uji Normalitas Prestasi Afektif Kelas CTL yang Dilengkapi Praktikum

Keingintahuan Tinggi.................................................176

Lampiran 32. Uji Normalitas Prestasi Afektif Kelas CTL yang Dilengkapi Praktikum

Keingintahuan Rendah...............................................177

Lampiran 33. Uji Normalitas Prestasi Afektif Kelas CTL dengan Pemberian

Tugas Keingintahuan Tinggi........................................................178

Lampiran 34. Uji Normalitas Prestasi Afektif Kelas CTL dengan Pemberian

Tugas Keingintahuan Rendah......................................................179

Lampiran 35. Uji Homogenitas Nilai Kognitif...................................................180

Lampiran 36. Uji Homogenitas Nilai Kognitif Ditinjau dari Keingintahuan.....181

Lampiran 37. Uji Homogenitas Prestasi Kognitif Antar Sel..............................182

Lampiran 38. Uji Homogenitas Nilai Afektif.....................................................183

Lampiran 39. Uji Homogenitas Nilai Afektif Ditinjau dari Keingintahuan.......184

Lampiran 40. Uji Homogenitas Prestasi Afektif Antar Sel................................185

Lampiran 41. Analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama Prestasi Kognitif......186

Lampiran 42. Uji Lanjut Pasca Analisis Variansi Dua Jalan Prestasi

Kognitif .......................................................................................190

Lampiran 43. Analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama Prestasi Afektif........191

Lampiran 44. Uji Lanjut Pasca Analisis Variansi Dua Jalan Prestasi

Afektif..........................................................................................195

Lampiran 45. Daftar Nama Siswa.......................................................................196

Lampiran 46. Daftar Kelompok Praktikum Kelas XI IA 1.................................197

Lampiran 47. Daftar Kelompok Praktikum Kelas XI IA 2.................................198

Page 24: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

159

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Upaya peningkatan mutu pendidikan telah lama dilakukan oleh bangsa Indonesia, guna

meningkatkan mutu pendidikan untuk mewujudkan masyarakat yang mampu bersaing dan

menyesuaikan diri dengan perubahan jaman. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi yang berjalan pesat dewasa ini, yang telah membawa pengaruh cukup

besar bagi bidang pendidikan. Pengaruh-pengaruh itu mendorong adanya berbagai usaha

pembaharuan dalam bidang pendidikan. Pembaharuan dilaksanakan dengan tujuan agar sistem

yang ada dapat bermanfaat dalam pembentukan manusia Indonesia seutuhnya. Usaha

pembaharuan diantaranya, pemerintah secara bertahap dan terus menerus berupaya

meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan yang ada di Indonesia. Upaya peningkatan

sarana dan prasarana, perubahan kurikulum dan proses belajar mengajar, peningkatan kualitas

guru, penyempurnaan sistem penilaian dan usaha-usaha lain yang tercakup dalam komponen

pendidikan.

Salah satu upaya pembaharuan dalam bidang pendidikan adalah pembaharuan metode

atau meningkatkan relevansi metode pembelajaran. Untuk itu dibutuhkan variasi dalam

penggunaan metode pembelajaran (Roestiyah,1989 :9). Penerapan metode pembelajaran yang

bervariasi merupakan kreativitas seorang guru agar siswa tidak jenuh atau bosan dalam

menerima pelajaran. Selain itu, pada saat belajar siswa tidak hanya menerima dan meniru apa

yang diberikan guru, tetapi harus secara aktif berbuat atas dasar kemampuan dan keyakinan

sendiri. Dengan cara ini diharapkan dapat mengantarkan siswa menjadi manusia mandiri, kreatif

dan diharapkan dapat meningkatkan keberhasilan siswa dalam belajar sekaligus sebagai indikator

peningkatan kualitas pendidikan. Namun, perlu diketahui bahwa tingkat keberhasilan siswa

dalam menangkap pelajaran dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor dari dalam maupun dari

luar diri siswa. Faktor dari dalam siswa misalnya inteligensi, sikap, bakat, motivasi. Sedangkan

faktor dari luar siswa misalnya metode pembelajaran, materi pelajaran, fasilitas belajar yang

ada, kondisi lingkungan dan lain-lain.

Page 25: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

160

Salah satu pembelajaran yang dapat diterapkan adalah pembelajaran dengan pendekatan

CTL (Contextual Teaching and Learning) yaitu merupakan konsep belajar yang membantu guru

mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata dan mendorong siswa

membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu hasil

pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung secara

alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari

guru ke siswa. Strategi pembelajaran lebih dipentingkan daripada hasil (Nurhadi, 2004 : 41).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Clemente Charles Hudson dan Vesta R.

Whisler tahun 2007, belajar mengajar kontekstual (CTL) didefinisikan sebagai cara untuk

memperkenalkan konteks dengan menggunakan berbagai teknik pembelajaran aktif yang

didesain untuk membantu murid menghubungkan apa yang sudah mereka ketahui dengan apa

yang mereka harapkan untuk dipelajari, dan untuk menyusun pengetahuan baru dari analisis dan

sintesis dari proses pembelajaran ini. Dasar teoritis untuk CTL ini telah diuraikan, dengan fokus

pada teori koneksi, konstruktivitis, dan pembelajaran aktif. Rangkuman mengenai aktifitas otak

selama poses pembelajaran menggambarkan perubahan psikologis dan koneksi yang muncul

selama aktifitas pendidikan. Dari hasil penelitian tersebut mendukung penulis untuk menerapkan

pembelajaran CTL pada materi pokok sistem koloid.

Metode praktikum merupakan suatu bentuk pengajaran yang bersifat khusus dan

istimewa yang dimanfaatkan seoptimal mungkin yang bertujuan agar siswa mendapat

kesempatan untuk menguji dan melaksanakan dalam keadaan yang nyata apa yang diperoleh

dalam teori. Dalam metode ini siswa dapat aktif melakukan percobaan secara langsung,

mengamati prosesnya dan menyimpulkan hasil percobaannya, sehingga siswa dapat menemukan

bukti kebenaran dari teori yang dipelajarinya.

Sedangkan metode pemberian tugas sebagai suatu metode mengajar merupakan suatu

pemberian pekerjaan oleh guru kepada siswa untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu. Dengan

pemberian tugas tersebut siswa belajar mengerjakan tugas. Dalam melaksanakan kegiatan

belajar, siswa diharapkan memperoleh suatu hasil yaitu perubahan tingkah laku tertentu sesuai

dengan tujuan yang telah ditetapkan. Setelah selesai mengerjakan tugas, siswa dituntut untuk

dapat melaporkan atau menyajikan kembali tugas yang telah dikerjakan atau dipelajari. Jadi

metode pemberian tugas belajar dan resitasi atau biasanya disingkat metode resitasi merupakan

Page 26: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

161

suatu metode mengajar dimana guru memberikan suatu tugas, kemudian siswa harus

mempertanggungjawabkan hasil tugas tersebut.

Salah satu faktor internal yang dapat mempengaruhi keberhasilan siswa diantaranya

adalah keingintahuan. Keingintahuan yaitu keinginan untuk mengetahui secara alami, bila pada

diri anak telah ada keinginan ini maka akan memiliki motif dalam belajar. Tetapi bila dorongan

keingintahuannya kecil atau tidak ada motif untuk belajar tidak ada. Jadi akan ada pengaruh

antara keingintahuan dengan prestasi yang akan dicapai oleh siswa. Siswa yang memiliki

keingintahuan tinggi maka ia akan selalu bersemangat belajar, merasa tertarik dan berusaha

memahami materi yang diajarkan sehingga prestasi yang dicapai juga akan bagus. Sebaliknya,

siswa yang memiliki keingintahuan rendah cenderung tidak tertarik terhadap materi yang

diajarkan, malas belajar sehingga prestasi yang dicapai juga tidak memuaskan.

Di dalam pelajaran kimia SMA, terdapat suatu materi yang penting untuk diajarkan

karena berkaitan erat dalam kehidupan sehari-hari, yaitu materi sistem koloid. Pada materi ini

dibahas mengenai perbedaan antara sistem koloid dan sistem dispersi lainnya, sifat-sifat koloid,

pengaruh dari sifat-sifat koloid dan berbagai cara untuk membuat partikel koloid dalam dunia

industri. Dengan mempelajari materi ini siswa akan mendapatkan pengetahuan yang luas, bahkan

manfaatnya menjadi lebih apabila siswa dapat menerapkan ilmu dalam kehidupan sehari-hari.

Pada materi sistem koloid lebih menekankan pada ketrampilan siswa untuk mencari informasi

dari literatur dan melakukan percobaan-percobaan yang berkaitan dengan materi sistem koloid.

Oleh karena itu, siswa dituntut untuk aktif menemukan dan membangun sendiri pemahaman

mereka dalam materi pokok koloid.

Proses belajar mengajar kimia yang dijumpai di SMA Negeri 1 Pemalang masih

menggunakan metode konvensional yang menjadikan guru sebagai pusat kegiatan belajar

mengajar. Siswa pada umumnya hanya mendengarkan, membaca dan menghafal informasi yang

diperoleh, sehingga konsep yang tertanam tidak kuat. Dari metode ini hasil yang dicapai kurang

maksimal dan keaktifan siswa serta potensi yang ada pada siswa kurang terlihat. Hal ini

kemungkinan disebabkan oleh penggunaan metode yang kurang tepat, siswa yang kurang aktif

dan kreatif dalam mengikuti pelajaran, maupun adanya orientasi dari guru untuk menghabiskan

materi sesuai waktu yang ada. Hal ini dapat menimbulkan masalah dalam peningkatan prestasi

belajar siswa. Sistem koloid merupakan salah satu pokok bahasan dalam pelajaran kimia yang

penting untuk dipelajari karena banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga

Page 27: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

162

diperlukan suatu cara untuk membangun pemahaman siswa . Untuk itu perlu cara yang mudah

dalam penyampaian materi sistem koloid yaitu dengan metode pembelajaran yang bervariasi

agar siswa lebih aktif dan tidak cepat merasa bosan. Dengan pembelajaran CTL menggunakan

metode praktikum dan pembelajaran CTL menggunakan metode pemberian tugas diharapkan

siswa mampu memahami materi sistem koloid serta hal yang terkait dengan itu.

Penggunaan media dan metode pembelajaran yang bervariasi dan tepat dengan

memperhatikan keingintahuan siswa dapat mempengaruhi aktivitas, minat dan motivasi belajar

siswa yang tentunya akan mempengaruhi prestasi belajarnya. Berdasarkan uraian di atas maka

akan dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh penggunaan pembelajaran CTL

menggunakan metode praktikum dan pembelajaran CTL menggunakan metode pemberian tugas

dengan memperhatikan keingintahuan siswa pada materi koloid kelas XI semester 2 SMA Negeri

1 Pemalang tahun pelajaran 2008/2009.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasikan

beberapa masalah sebagai berikut :

1. Apakah pembelajaran CTL menggunakan metode praktikum dan pembelajaran CTL

menggunakan metode pemberian tugas dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada

materi pokok sistem koloid ?

2. Apakah pembelajaran CTL menggunakan metode praktikum dan pembelajaran CTL

menggunakan metode pemberian tugas sesuai untuk materi pokok sistem koloid materi

pokok sistem koloid ?

3. Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa yang diberi pelajaran dengan

pembelajaran CTL menggunakan metode praktikum dan pembelajaran CTL menggunakan

metode pemberian tugas dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi pokok sistem

koloid ?

4. Apakah prestasi belajar siswa yang diberi pelajaran dengan pembelajaran CTL menggunakan

metode praktikum lebih baik daripada pembelajaran CTL menggunakan metode pemberian

tugas ?

Page 28: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

163

5. Apakah ada pengaruh keingintahuan siswa terhadap prestasi belajar kimia pada materi pokok

sistem koloid ?

6. Adakah interaksi antara pembelajaran CTL menggunakan metode praktikum dan

pembelajaran CTL menggunakan metode pemberian tugas dengan keingintahuan siswa

terhadap prestasi belajar siswa?

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini mempunyai arah yang jelas dan pasti, maka perlu adanya pembatasan

masalah, yaitu sebagai berikut :

1. Subyek Penelitian

Subyek penelitiannya adalah siswa kelas XI Ilmu Alam semester genap SMA Negeri 1

Pemalang tahun pelajaran 2008/2009.

2. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan CTL dengan

menggunakan metode praktikum, yaitu dengan melaksanakan praktikum di laboratorium dan

pendekatan CTL dengan menggunakan metode pemberian tugas dengan membuat makalah

dan presentasi di kelas .

3. Materi Pelajaran

Materi pelajaran dibatasi pada materi pokok sistem koloid.

4. Keingintahuan Siswa

Keingintahuan siswa dikategorikan menjadi tinggi dan rendah.

5. Prestasi Belajar Siswa

Prestasi belajar siswa yang diukur dalam penelitian ini ditinjau dari aspek kognitif dan

afektif.

6. Obyek Penelitian

Obyek dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan penggunaan

pembelajaran CTL menggunakan metode praktikum dan pembelajaran CTL menggunakan

metode pemberian tugas dilihat dari prestasi belajar siswa yang memiliki keingintahuan

tinggi dan rendah pada materi pokok sistem koloid.

D. Perumusan Masalah

Page 29: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

164

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan

sebagai berikut :

1. Apakah pembelajaran CTL menggunakan metode praktikum lebih meningkatkan prestasi

belajar siswa daripada pembelajaran CTL menggunakan metode pemberian tugas pada materi

pokok sistem koloid ?

2. Adakah pengaruh keingintahuan siswa terhadap prestasi belajar siswa pada materi pokok

sistem koloid ?

3. Adakah interaksi antara pembelajaran CTL menggunakan metode praktikum dan

pembelajaran CTL menggunakan metode pemberian tugas dengan keingintahuan siswa

terhadap prestasi belajar siswa pada materi pokok sistem koloid ?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah yang dikemukakan, maka penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui :

1. Pengaruh penerapan pembelajaran CTL menggunakan metode praktikum dan pembelajaran

CTL menggunakan metode pemberian tugas terhadap prestasi belajar siswa pada materi

pokok sistem koloid.

2. Pengaruh keingintahuan siswa terhadap prestasi belajar siswa pada materi pokok sistem

koloid.

3. Interaksi antara pembelajaran CTL menggunakan metode praktikum dan pembelajaran CTL

menggunakan metode pemberian tugas dengan keingintahuan siswa terhadap prestasi belajar

siswa pada materi pokok sistem koloid.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai :

1. Memberi masukan kepada tenaga pengajar khususnya tenaga pengajar di SMA negeri 1

Pemalang dalam mengembangkan suatu metode pembelajaran yang berorientasi pada

keterlibatan aktif siswa pada kegiatan belajar mengajar dengan guru berfungsi sebagai

Page 30: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

165

fasilitator, yang membantu siswa dapat mengikuti proses pembelajaran secara efektif

sehingga dapat mencapai kompetensi yang optimal.

2. Memberi masukan kepada tenaga pengajar khususnya pengajar di SMA Negeri 1 Pemalang

dalam menerapkan pembelajaran yang berorientasi pada keterlibatan secara aktif siswa

dalam proses belajar mengajar sesuai yang diharapkan pada kurikulum KTSP.

3. Bahan acuan bagi praktisi pendidikan untuk penelitian pembelajaran CTL menggunakan

metode praktikum dan pembelajaran CTL menggunakan metode pemberian tugas lebih

lanjut.

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Studi Komparasi

Studi berasal dari kata “to study”, yang berarti belajar atau mempelajari. Dalam skripsi

ini studi berarti mempelajari. Sedangkan komparasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

adalah perbandingan. Van Dallen dalam Suharsimi Arikunto (2006:268) menyebutkan bahwa

komparasi yaitu perbandingan dua atau tiga kejadian dengan melihat penyebab-penyebabnya.

Aswarni Sujud mengemukakan bahwa “Penelitian Komparasi akan dapat menemukan

persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan tentang benda-benda, tentang prosedur kerja,

tentang ide-ide, kritik terhadap orang, kelompok, terhadap suatu ide atau suatu prosedur kerja”

(Suharsimi Arikunto, 2006:267).

Dari berbagai pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa studi komparasi adalah

bentuk penelitian yang membandingkan antara beberapa variabel atau kejadian yang saling

berhubungan dengan menemukan perbedaan atau persamaannya.

2. Belajar dan Pembelajaran

Kegiatan belajar dan pembelajaran merupakan satu kesatuan dari dua kegiatan yang

searah. Kegiatan belajar adalah kegiatan primer dalam kegiatan belajar pembelajaran tersebut,

Page 31: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

166

sedangkan pembelajaran merupakan kegiatan sekunder yang diupayakan untuk dapat tercapainya

kegiatan belajar yang optimal.

a. Pengertian Belajar

1) Psikologi Gestalt

Menerangkan bahwa, pertama dalam belajar faktor pemahaman atau pengertian

(insight) merupakan faktor yang penting, dengan belajar dapat memahami atau mengerti

hubungan antara pengetahuan dan pengalaman, kedua dalam belajar, pribadi atau organisme

memegang peranan yang paling sentral. Belajar tidak hanya dilakukan secara reaktif-mekanistis,

tetapi dilakukan dengan sadar, bermotif dan bertujuan (Ngalim Purwanto, 1990 : 100).

2) Menurut Winkel

Belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikologi, yang berlangsung dalam interaksi

aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pemahaman-

pemahaman, ketrampilan dan nilai-sikap, perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan

berbekas (W.S. Winkel, 1996: 53).

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu perubahan

tingkah laku, proses memperoleh motivasi maupun penguasaan pengetahuan dan ketrampilan

dari hasil pengalaman maupun hasil interaksi dengan lingkungan.

b. Pengertian Pembelajaran

Beberapa definisi yang berhubungan dengan pembelajaran yang dikemukakan oleh para

ahli, antara lain :

1) Pembelajaran adalah usaha sadar dan disengaja oleh guru untuk membuat siswa belajar

dengan jalan mengaktifkan faktor ekstern dan intern dalam kegiatan belajar mengajar

(H.J.Gino,dkk , 1998: 32).

2) Menurut Alvin W. Howard, pembelajaran adalah suatu aktivitas untuk mencoba menolong,

membimbing sesorang untuk mendapatkan, mengubah atau mengembangkan ketrampilan,

sikap, cita-cita, penghargaan dan pengetahuan (Slameto, 2003 :32).

3) Sardiman (2001 :14), menyebutkan bahwa proses belajar mengajar merupakan proses

interaksi antara dua unsur manusiawi, yaitu siswa sebagai pihak yang belajar dan guru

sebagai pihak yang mengajar dengan siswa sebagai subyek pokok.

Page 32: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

167

Dari berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah usaha

sadar dari pengajar untuk membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan pengetahuan,

ketrampilan dan tingkah laku pada diri belajar. Ciri-ciri interaksi belajar mengajar yaitu memiliki

tujuan, ada suatu prosedur yang direncana, ditandai suatu penggarapan materi secara khusus,

ditandai suatu aktivitas, ada guru sebagai pembimbing, membutuhkan disiplin dan ada batas

waktu untuk pencapaian tujuan serta ada penilaian (Edi Suardi dalam Sardiman, 2001 :16-17).

Sri Anitah W. (2007: 2.16-2.17) menyebutkan bahwa ada beberapa faktor yang

berkaitan dengan kegiatan pembelajaran di antaranya :

1) Isi pelajaran, yang berkaitan dengan pengetahuan, ketrampilan, aturan, konsep atau proses

kreatif yang akan dipelajari pebelajar.

2) Bahan-bahan pelajaran berwujud tulisan, bentuk musik atau stimuli visual yang digunakan

dalam pembelajaran.

3) Strategi pembelajaran, pemilihan strategi pembelajaran yang digunakan untuk mengajar isi

pembelajaran merupakan perencanaan sentral guru.

4) Perilaku guru, guru melakukan sejumlah kegiatan selama proses pembelajaran dan

membantu pebelajar dalam kegiatan-kegiatan belajar.

5) Menstrukturkan pelajaran, menyusun pelajaran berkaitan dengan kegiatan yang terjadi pada

suatu saat tertentu selama penyajian pelajaran dan guru perlu merencanakan struktur

pelajaran.

6) Lingkungan belajar, ketika kegiatan belajar direncanakan, perlu dipertimbangkan

lingkungan belajar yang ingin diciptakan, di antaranya perlu diperhatikan sistem

pengelolaan kelas yang efektif.

7) Pebelajar, dalam kegiatan pembelajaran perlu dipertimbangkan karakteristik pebelajar

tertentu yang ada di kelas, selain itu perlu dipertimbangkan motivasi pebelajar, kebutuhan

akademik, kebutuhan fisik dan psikologis. Selain itu, perlu dipertimbangkan

pengelompokkan pebelajar, misalnya kelompok kecil, kelompok keseluruhan atau kerja

mandiri.

8) Durasi pembelajaran, yaitu membuat rencana tentang waktu yang tersedia atau dialokasikan.

Guru perlu mengatur waktu untuk menjamin bahwa pebelajar mempunyai kesempatan untuk

mencapai tujuan pembelajaran selama kurun waktu tertentu.

Page 33: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

168

9) Lokasi pembelajaran, lokasi dapat berubah berdasarkan kebutuhan misalnya ruang kerja

tertentu (ruang komputer), tambahan referensi (perpustakaan), atau struktur sosial yang

berbeda (belajar bersama).

Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan beberapa komponen antara

lain:

1) Standar kompetensi adalah kompetensi yang dapat dilakukan atau ditampilkan untuk suatu

mata pelajaran; kompetensi dalam mata pelajaran tertentu yang harus dimiliki oleh siswa,

kompetensi yang harus dimiliki oleh lulusan dalam suatu mata pelajaran.

2) Kompetensi dasar adalah kompetensi minimal dalam mata pelajaran yang harus dimiliki

oleh lulusan, kompetensi minimal yang harus dilakukan atau ditampilkan oleh siswa di

standar kompetensi untuk suatu pelajaran.

3) Indikator adalah karakteristik, ciri-ciri, tanda-tanda perbuatan atau respon yang harus dapat

dilakukan atau ditampilkan oleh siswa untuk menunjukkan bahwa siswa itu telah memiliki

kompetensi dasar tertentu.

4) Materi pokok adalah bahan ajar minimal yang harus dipelajari siswa untuk menguasai

kompetensi dasar.

(Depdiknas, 2003:27-30)

Jadi, dari beberapa uraian di atas kegiatan pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang

sangat komplek pada suatu proses pembelajaran.

3. Contextual Teaching Learning (CTL)

Selama ini pendidikan kita masih didominasi oleh pandangan bahwa pengetahuan

sebagai perangkat fakta-fakta yang harus dihafal. Kelas masih berfokus pada guru sebagai

sumber utama pengetahuan, kemudian ceramah menjadi pilihan utama strategi belajar. Oleh

karena itu, diperlukan sebuah pendekatan belajar baru yang lebih memberdayakan siswa. Sebuah

pendekatan belajar yang tidak mengharuskan siswa menghafal fakta-fakta, tetapi sebuah

pendekatan yang mendorong siswa mengkonstruksikan pengetahuan di benak mereka sendiri.

Melalui landasan konstruktivisme, CTL diharapkan dapat menjadi alternatif pendekatan belajar

baru sehingga melalui pendekatan CTL siswa diharapkan belajar dengan mengalami bukan

menghafal.

Page 34: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

169

Pembelajaran konstektual (Contextual Teaching Learning) merupakan suatu konsepsi

yang membantu guru mengaitkan isi pelajaran dengan situasi dunia nyata dan memotivasi siswa

membuat hubungan antara pangetahuan dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sendiri

sebagai anggota keluarga, warga negara dan tenaga kerja (U.S. Department of Education and The

National School to Work Office yang dikutip oleh Blanchard dalam Nurhadi, 2002:7). CTL

melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran efektif, yakni : konstruktivisme

(Constructivism), bertanya (Questioning), menemukan (Inquiry), masyarakat belajar (Learning

Community), pemodelan (Modelling) dan penilaian sebenarnya (Authentic Assesment) (Elaine

Johnson, 2006:21-22).

a. Konstruktivisme (Constructivism)

Konstruktivisme (constructivism) merupakan landasan berfikir (filosofi) pendekatan

CTL, yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya

diperluas melalui konteks yang terbatas (sempit) dan tidak sekonyong-konyong. Pengetahuan

bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat.

Manusia harus mengkonstruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata.

Siswa perlu dibiasakan untuk memecahkan masalah, menemukan sesuatu yang berguna

bagi dirinya dan bergelut dengan ide-ide. Guru tidak akan mampu memberikan semua

pengetahuan kepada siswa. Siswa harus mengkonstruksikan pengetahuan di benak mereka

sendiri. Esensi dari teori konstruktivis adalah ide bahwa siswa harus menemukan dan

mentransformasikan suatu informasi kompleks ke situasi lain, dan apabila dikehendaki,

informasi itu menjadi milik mereka sendiri.

Dengan dasar itu pembelajaran harus dikemas menjadi proses mengkonstruksi bukan

menerima pengetahuan. Dalam proses pembelajaran, siswa membangun sendiri pengetahuan

mereka melalui keterlibatan aktif dalam proses belajar dan mengajar. Siswa menjadi pusat

kegiatan, bukan guru.

b. Bertanya (Questioning)

Pengetahuan yang dimiliki seseorang, selalu bermula dari ‘bertanya’. Questioning

(bertanya) merupakan pendekatan pembelajaran CTL. Bertanya dalam pembelajaran dipandang

sebagai kegiatan guru untuk mendorong, membimbing dan menilai kemampuan berpikir siswa.

Bagi siswa kegiatan bertanya merupakan bagian penting dalam melaksanakan pembelajaran yang

Page 35: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

170

berbasis inquiry, yaitu menggali informasi, menginformasikan apa yang sudah diketahui, dan

mengarahkan perhatian pada aspek yang belum diketahuinya.

Dalam sebuah pembelajaran yang produktif, kegiatan bertanya berguna untuk:

1) menggali informasi baik administrasi maupun akademis

2) mengecek pemahaman siswa

3) membangkitkan respon kepada siswa

4) mengetahui sejauh mana keingintahuan siswa

5) mengetahui hal-hal yang sudah diketahui siswa

6) memfokuskan perhatian siswa pada sesuatu yang dikehendaki guru

7) untuk membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari siswa

8) untuk menyegarkan kembali pengetahuan siswa

Hampir pada semua aktivitas belajar questioning dapat diterapkan : antara siswa dengan

siswa, antara guru dengan siswa, antara siswa dengan guru, antara siswa dengan orang lain yang

didatangkan di kelas, dan sebagainya. Aktivitas bertanya juga ditemukan saat siswa berdiskusi,

bekerja dalam kelompok, ketika menemui kesulitan, ketika mengamati dan lain-lain. Kegiatan-

kegiatan itu dapat menimbulkan keinginan untuk bertanya.

c. Menemukan (Inquiry)

Menemukan merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran berbasis CTL.

Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat

seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri. Guru harus selalu merancang

kegiatan yang merujuk pada kegiatan menemukan, apapun materi yang diajarkannya.

Adapun siklus inquiry adalah sebagai berikut:

1) Observasi (Observation)

2) Bertanya (Questioning)

3) Mengajukan dugaan (Hyphotesis)

4) Pengumpulan data (Data gathering)

5) Penyimpulan (Conclussion)

Pembelajaran berbasis inquiry merupakan strategi pembelajaran yang berpola pada

metode-metode sains dan memberikan kesempatan siswa untuk pembelajaran bermakna. Suatu

masalah diajukan dan metode ilmiah digunakan untuk memecahkan masalah tersebut.

Langkah-langkah dalam pembelajaran inquiry antara lain:

Page 36: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

171

1) Merumuskan masalah (dalam pembelajaran apapun)

2) Mengamati atau melakukan observasi

3) Menganalisa dan menyajikan hasil dalam tulisan, gambar, laporan, bagan,tabel, dan karya

lainnya.

4) Mengkomunikasikan atau menyajikan hasil karya pada pembaca, teman sekelas, guru, atau

audien lain.

d. Masyarakat Belajar (Learning Community)

Konsep learning community menyarankan agar hasil pembelajaran diperoleh dari hasil

kerjasama dengan orang lain. Ketika seorang anak baru belajar meraut pensil dengan peraut

elektronik, ia bertanya kepada temannya “Bagaimana caranya? Tolong bantuin aku!” Lalu

temannya yang sudah biasa, menunjukkan cara mengoperasikan alat itu. Maka dua orang anak

itu sudah membentuk masyarakat belajar (learning community).

Hasil belajar diperoleh dari sharing antar teman, antar kelompok, dan antara yang tahu

dan belum tahu. Di ruang kelas, orang-orang yang ada di luar kelas, semua adalah anggota

masyarakat belajar. Di kelas CTL guru disarankan selalu melaksanakan pembelajaran dalam

bentuk kelompok-kelompok belajar. Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok yang anggotanya

heterogen. Yang pandai mengajari yang lemah, yang tahu memberi tahu yang belum tahu, yang

cepat menangkap mengajari temannya yang lambat, yang mempunyai gagasan segera memberi

usul, dan seterusnya. Kelompok siswa dapat sangat bervariasi bentuknya, baik keanggotaan,

jumlah, bahkan bisa melibatkan siswa di kelas atasnya, atau guru melakukan kolaborasi dengan

mendatangkan seorang ahli ke kelas.

e. Pemodelan (Modelling)

Pada saat pembelajaran keterampilan atau pengetahuan tertentu berlangsung, sebaiknya

ada model yang bisa ditiru. Model itu bisa berupa cara mengoperasikan sesuatu, atau guru

memberi contoh cara mengerjakan sesuatu, dengan demikian guru memberi model tentang

bagaimana cara belajar. Dalam pembelajaran CTL, guru bukan satu-satunya model. Model dapat

dirancang dengan melibatkan siswa. Seorang siswa dapat ditunjuk untuk memberi contoh

mendemonstrasikan keahliannya. Siswa “contoh” tersebut dapat dikatakan sebagai model. Siswa

Page 37: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

172

lain dapat menggunakan model tersebut sebagai “standar” kompetensi yang harus dicapainya,

model juga dapat didatangkan dari luar.

f. Refleksi (Reflection)

Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau berpikir ke belakang

tentang apa-apa yang sudah dilakukan di masa lalu. Refleks merupakan respon terhadap suatu

kejadian, aktivitas atau pengetahuan yang baru diterima, dengan demikian siswa merasa

memperoleh sesuatu yang berguna bagi dirinya. Realisasi dalam pembelajaran berupa:

rangkuman tentang apa yang dipelajari, catatan atau jurnal di buku siswa, kesan dan saran

tentang pembelajaran dan lain-lain.

g. Penilaian Yang Sebenarnya (Authentic Assesment)

Assesment adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran

perkembangan belajar siswa. Gambaran perkembangan siswa perlu diketahui oleh guru agar bisa

memastikan bahwa siswa mengalami proses pembelajaran dengan benar. Apabila data yang

dikumpulkan oleh guru mengidentifikasi bahwa siswa mengalami kemacetan belajar, maka guru

bisa segera mengambil tindakan yang tepat agar siswa terbebas dari kemacetan belajar.

Karena gambaran tentang kemajuan belajar itu diperlukan sepanjang proses

pembelajaran, maka assesment tidak dilakukan di akhir periode (cawu/semester) pembelajaran

seperti pada kegiatan evaluasi hasil belajar (seperti EBTA/EBTANAS), tetapi dilakukan bersama

dengan secara terintegrasi (tidak terpisahkan) dari kegiatan pembelajaran.

Data yang dikumpulkan melalui kegiatan penilaian (assessment), bukanlah untuk

mencari informasi tentang belajar siswa. Pembelajaran yang benar memang seharusnya

ditekankan pada upaya membentuk siswa agar mampu mempelajari (learning how to learn),

bukan ditekankan pada diperolehnya sebanyak mungkin informasi di akhir periode

pembelajaran.

Karena assessment menekankan pada proses pembelajaran, maka data yang

dikumpulkan harus diperoleh dari kegiatan nyata yang dikerjakan siswa pada saat melaksanakan

proses pembelajaran bukan semata-mata hasil.

Dalam pembelajaran CTL, langkah-langkah yang ditempuh secara garis besarnya antara

lain:

1) mengembangkan penilaian bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja

sendiri dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya

Page 38: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

173

2) melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiri untuk semua topik

3) mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya

4) menciptakan ‘masyarakat belajar’ (belajar dalam kelompok)

5) menghadirkan ‘model’ sebagai contoh pembelajaran

6) melakukan refleksi di akhir pertemuan

7) melakukan penilaian autentik

(Nurhadi, 2004:103-106)

Dalam pengelolaannya pembelajaran CTL ini dilakukan dengan model daur belajar

yang dikemukakan oleh Martin dkk:

1) kegiatan awal (eksplorasi), guru menyajikan fenomena untuk menggali pengetahuan awal

siswa

2) kegiatan inti (eksplanasi),guru membimbing siswa merumuskan masalah dan hipotesis,

melakukan kegiatan eksperimen, mencatat data, menganalisis dan menyimpulkan data

3) pemantapan (ekspansi), guru mengaplikasikan penguasaan konsep melalui kegiatan

menjawab pertanyaan dalam penuntun belajar

4) penilaian (evaluasi), guru melakukan penilaian melalui kegiatan presentasi dan pertanyaan-

pertanyaan yang bersifat reflektif.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa pembelajaran CTL memiliki kelebihan antara

lain:

1) meningkatkan akademik siswa

2) siswa menjadi lebih aktif

3) siswa praktik, bukan menghafal

4) siswa dilatih untuk berfikir kritis

5) siswa dibiasakan untuk memecahkan masalah

Disamping memiliki kelebihan, pembelajaran CTL juga memiliki beberapa kekurangan

yaitu:

1) kegiatan belajar mengajar membutuhkan waktu yang lebih lama

2) keadaan kelas yang cenderung ramai jika siswa kurang memanfaatkan waktu sebaik

mungkin untuk belajar dalam kelompok

3) memerlukan persiapan rumit untuk melaksanakannya

Page 39: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

174

4. Pemberian Tugas

a. Pengertian dan Tujuan Metode Pemberian Tugas

Pada setiap akhir proses belajar mengajar, guru kadang memberikan suatu tugas yang

harus dijawab dengan lisan atau berupa soal yang harus dijawab dan dikumpulkan. Mulyani

Sumantri dan Johar Permana (2001:130) mengemukakan bahwa pemberian tugas adalah

pemberian pekerjaan yang harus diselesaikan oleh murid. Pemberian tugas ini bertujuan agar

peserta didik belajar sendiri atau berkelompok mencari pengayaannya atau sebagai tindak lanjut

dari kegiatan sebelumnya, mengulangi materi pelajaran yang telah dipelajari atau diajarkan oleh

guru. Tugas-tugas yang diberikan harus jelas sehingga dapat dipahami oleh siswa dan

dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab.

Tugas tersebut diberikan kepada individu maupun kelompok. Mereka akan

melaksanakannya di dalam maupun di luar kelas dan di luar jam pelajaran.

b. Cara Melaksanakan Metode Pemberian Tugas

Tugas ini diberikan kepada para siswa pada akhir pelajaran, pokok bahasan atau sub

pokok bahasan, bahkan pertemuan. Tugas yang diberikan hendaknya dipersiapkan dengan baik

oleh guru sehingga dapat melahirkan penguasaan atas pengetahuan dan keterampilan tertentu.

Guru membuat soal, baik sewaktu mengajar atau pun sebelumnya. Jumlah soal/skop materi yang

diberikan mesti mencakup seluruh bahan yang diajarkan pada bahasan waktu itu, bahkan di

upayakan ada bahan yang bersifat mengulang pelajaran yang telah lalu. Guru hendaknya

memberikan penjelasan yang cukup tentang materi tersebut sehingga tidak timbul

kesalahfahaman dalam pelaksanaannya. Guru hendaknya membimbing pekerjaan tersebut,

terutama bila para siswa mengalami kesulitan serta memberikan petunjuk penyelesaiannya.

Pemeriksaan terhadap tugas tadi bisa dilakukan beberapa menit sebelum pelajaran dimulai pada

jam bahasan berikutnya atau guru menyediakan waktu ekstra untuk itu. Ketika para siswa tidak

mengerjakan tugas, atau tugasnya belum selesai, bisa diberikan hukuman yang bersifat edukatif

demi mendorong motivasi mereka (Pakhrudin, 1985. Dalam Bukunya Jurnal Pendidikan dan

Kebudayaan).

c. Manfaat Pemberian Tugas

Metode ini akan mendapat manfaat apabila dilakukan dengan baik seperti contoh

berikut. Tugas tersebut merupakan pengulangan dan pemantapan pengertian murid pada

pelajaran yang diberikan. Sikap dan pengalaman atas suatu masalah dan murid akan dapat dibina

Page 40: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

175

lebih kuat (bimbingan dari guru) dengan adanya penambahan belajar kelompok (bersama teman),

adanya kesempatan untuk bertanya setelah menghadapi soal/perintah yang tak terpecahkan, dan

pemberian tugas. Dengan demikian keterbatasan waktu di kelas untuk memecahkan suatu

masalah atau pemahaman suatu materi akan terpecahkan (adanya penambahan waktu belajar

siswa). Siswa didorong untuk mencari sendiri bahan/sumber pengetahuan yang berkaitan dengan

apa yang mereka pelajari.

Mereka akan mengerjakan tugas karena adanya rasa takut/malu mendapatkan hukuman

atau dengan kesadarannya sendiri (Pakhrudin, 1985, Dalam Bukunya Jurnal Pendidikan dan

Kebudayaan).

d. Keuntungan dan Kelemahan Metode Pemberian Tugas

Penggunaan metode pemberian tugas pada pembelajaran mempunyai keuntungan dan

kelemahan. Keuntungannya adalah guru dapat mengetahui sejauh mana pemahaman siswa

terhadap suatu konsep yang telah diberikan, dapat memupuk siswa untuk bersikap tanggung

jawab, mandiri dan mengembangkan daya kreatif dan daya inisiatif. Kelemahannya adalah guru

sukar untuk memastikan apakah itu pekerjaan siswa sendiri atau orang lain.

Tugas diberikan untuk merangsang anak agar aktif belajar baik secara individual

maupun kelompok. Oleh karena itu tugas dapat diberikan secara individu dan dapat pula secara

kelompok.

e. Fase-Fase Pemberian Tugas

Pemberian tugas oleh guru sering dikenal dengan istilah pekerjaan rumah, maupun lebih

luas karena terdiri dari tiga fase yaitu guru memberi tugas, siswa melaksanakan tugas dan siswa

mempertanggungjawabkan apa yang telah dipelajari.

Menurut Nana Sudjana dalam Siti Solichah (2003:14), langkah-langkah menggunakan

metode pemberian tugas adalah sebagai berikut :

1) Fase Pemberian Tugas

Tugas yang diberikan kepada siswa hendaknya mempertimbangkan :

a) Tujuan yang hendak dicapai

b) Jenis tugas yang jelas dan tepat sehingga anak mengerti apa yang ditugaskan tersebut

c) Sesuai dengan kemampuan siswa

d) Ada petunjuk yang dapat membantu pekerjaan siswa

e) Tersedianya waktu yang cukup untuk mengejakan tugas tersebut

Page 41: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

176

2) Fase Pelaksanaan Tugas

a) Diberikan bimbingan pengawasan oleh guru

b) Diberikan dorongan sehingga anak mau bekerja

c) Diusahakan/dikerjakan oleh siswa itu sendiri, tidak menyuruh orang lain

d) Dianjurkan agar siswa mencatat hasil-hasil yang ia peroleh dengan baik dan sistematik

3) Fase Mempertanggungjawabkan Tugas

a) Laporan siswa baik lisan/tertulis dari apa yang telah dikerjakan

b) Ada tanya jawab/diskusi kelas

c) Penilaian hasil pekerjaan siswa baik dengan tes maupun non tes atau cara yang lain.

(http://makalahdanskripsi.blogspot.com/)

5. Praktikum

Menurut kamus bahasa Indonesia (Poerwadarminta, 1984 : 767), Praktikum adalah

“bagian dari pengajaran yang bertujuan agar siswa mendapat kesempatan untuk menguji dan

melaksanakan di keadaan yang nyata apa yang diperoleh dalam teori.”

Dalam Lokakarya Peningkatan dan Pengembangan Pendidikan (Applied Approach)

(2000), Praktikum adalah : “Bentuk pengajaran yang bersifat khusus dan istimewa yang dapat

dimanfaatkan seoptimal mungkin.”

Dengan demikian, praktikum adalah bentuk pengajaran yang bersifat khusus dan

istimewa yang dimanfaatkan seoptimal mungkin yang bertujuan agar siswa mendapat

kesempatan untuk menguji dan melaksanakan dalam keadaan yang nyata apa yang diperoleh

dalam teori.

Sedangkan ketrampilan berpraktikum adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa

untuk melakukan kegiatan praktikum dengan benar dan tepat sesuai dengan ketentuan yang telah

ditetapkan.

Praktikum bertujuan sebagai berikut :

1) Ketrampilan kognitif yang tinggi

a) Melatih agar teori dapat dimengerti

b) Agar segi-segi teori yang berlainan dapat diintegrasikan

c) Agar teori dapat diterapkan pada keadaan yang nyata

2) Ketrampilan afektif yang tinggi

Page 42: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

177

a) Belajar merencanakan kegiatan secara mandiri

b) Belajar bekerja sama

c) Belajar mengkomunikasikan informasi mengenai bidangnya

d) Belajar menghargai bidangnya

3) Ketrampilan psikomotor yang tinggi

a) Belajar menyiapkan alat-alat, memasang alat sehingga dapat dipakai

b) Belajar memakai peralatan dan instrumen tertentu

Praktikum dapat diartikan sebagai prosedur mengajar dengan menggunakan causal

effect yaitu sifat dari fenomena, baik fenomena sosial, psikis maupun fisik. Diteliti atau dipelajari

dengan melakukan eksperimen di bawah kondisi-kondisi yang diatur.

Beberapa kelebihannya :

1) Melibatkan siswa secara langsung

2) Pendekatan multi sensori

3) Siswa dapat mendengar, melihat, meraba, membawa apa yang mereka pelajari

4) Memberikan kepada para siswa perasaan mampu, ini terjadi atau terbentuk sesama siswa

mengembangkan ketrampilan mereka dalam mengelola alat-alat, mengadakan percobaan,

menyelidiki lingkungan baru.

5) Menimbulkan suasana akrab antar sesama siswa dan guru, karena mereka bekerja sama di

laboratorium.

6) Mempunyai tingkat relevansi yang tinggi dan kebutuhan masyarakat, karena para siswa

dapat meningkatkan ketrampilan yang nantinya digunakan dalam masyarakat.

7) Metode ini lebih lanjut dapat dikembangkan untuk keperluan riset.

Beberapa kekurangannya :

1) Harus dilaksanakan oleh guru yang benar-benar mampu.

2) Dapat mengacaukan perhatian siswa, karena pada saat yang sama siswa kadang-kadang

harus melakukan beberapa macam kegiatan.

3) Harus dibuat perencanaan yang masak dan teliti, agar efektif.

4) Dapat terjadi mahal biayanya, karena kadang-kadang diperlukan bahan-bahan yang mahal.

5) Strategi ini kadang-kadang memboroskan waktu belajar bila pengelolaan kelasnya tidak

tertib dan efektif.

Pentingnya Praktikum Kimia

Page 43: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

178

Dalam dunia pendidikan disadari pentingnya menghubungkan antara teori dan praktek.

Hal ini mendorong diadakannya kegiatan praktikum, yaitu suatu kegiatan dimana siswa

melakukan percobaan tentang suatu hal, mengamati prosesnya serta menuliskan hasil

percobaannya, kemudian memikirkan, merencanakan penjelasan berdasarkan hasil

pengamatannya. Untuk itu, fasilitas laboratorium dalam proses belajar mengajar mutlak

diperlukan. Dengan kata lain, laboratorium merupakan suatu tempat dimana percobaan dan

penyelidikan dilakukan.

Kegiatan praktek seharusnya menjadi pusat minat pengajaran kimia, mengingat kimia

sebagai sains eksperimen. Menurut Tresna Sastrawijaya (1988 : 135-136), “Praktikum kimia

dapat dibagi dalam beberapa macam, misalnya : (1) eksperimen oleh siswa, (2) eksperimen yang

didemonstrasikan kepada siswa, (3) eksperimen yang tidak ditunjukkan secara langsung tetapi

melalui alat peraga, (4) eksperimen yang hanya diceritakan oleh guru/buku”. Kegiatan praktikum

kimia pada umumnya diprioritaskan pada eksperimen oleh siswa (Roestiyah : http://pengaruh-

pemberian-tugas-dalam.html).

Dalam Oemar Hamalik (1990 : 24), disebutkan bahwa “praktek bukan hanya

mempraktekkan hal-hal yang telah dipelajari dalam teori, bahkan yang tidak atau belum

dipelajari dalam teori dapat diperoleh dalam praktek”. Dalam hal ini, kedua sistem pengelolaan

praktikum tersebut diupayakan untuk mewujudkan perpaduan antara kedua komponen tersebut

secara nyata, sehingga menimbulkan hasil belajar khususnya prestasi belajar kimia bagi siswa

sebagaimana yang diharapkan.

6. Prestasi Belajar

Untuk mengetahui sejauh mana kegiatan belajar yang dilaksanakan telah mencapai

tujuan yang telah ditetapkan, maka diperlukan kegiatan evaluasi. Hasil kegiatan dapat

memberikan gambaran tentang prestasi hasil belajar dari peserta didik. Zainal Arifin (1989 : 2-3)

menyatakan bahwa kata “prestasi” berasal dari bahasa Belanda yaitu “prestatie”. Kemudian

dalam Bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”.

Prestasi adalah isi dari kapasitas seseorang yang dimaksud disini adalah hasil yang

diperoleh seseorang setelah mengikuti pendidkan atau latihan tertentu ini biasa ditentukan

dengan memberikan tes pada akhir pendidikan itu (I.L.Pasaribu & B.Simanjuntak, 1989 : 91).

Sedangkan maksud prestasi belajar pada penelitian ini adalah keberhasilan yang dicapai siswa

yang ditunjukkan dengan penilaian hasil belajar oleh guru yang berupa angka.

Page 44: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

179

Belajar merupakan suatu proses, hasil dari belajar berupa suatu bentuk perubahan di

mana besarnya perubahan itu dapat dicapai atau diketahui dari prestasi belajar sebagai wujud

keberhasilan proses tersebut. Prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai oleh siswa selama

mengikuti proses balajar mengajar. Prestasi belajar ini dapat digunakan sebagai masukan bagi

pengajar untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam menguasai materi yang diberikan.

Menurut Slameto (2003:93) ada lima kemampuan manusia yang merupakan hasil dari

belajar, yaitu :

a. ketrampilan intelektual, sebagai hasil belajar yang terpenting

b. strategi kognitif, mengatur cara belajar dan berfikir seseorang

c. informasi verbal, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta

d. keterampilan motorik yang diperoleh di sekolah

e. sikap dan nilai berhubungan dengan arah serta intensitas emosional yang dimiliki seseorang.

Prestasi belajar yang dicapai masing-masing individu tidak sama. Perbedaan ini

disebabkan oleh beberapa faktor, baik dalam maupun dari luar individu. Faktor dari dalam

individu atau sering disebut faktor internal antara lain: motivasi, kreativitas, kematangan fisik

maupun mental dan sebagainya, sedangkan faktor dari luar atau faktor eksternal contohnya :

faktor lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, budaya dan sebagainya.

Pemerintah telah melakukan berbagai macam cara untuk meningkatkan hasil belajar

dan mutu pendidikan di Indonesia salah satunya adalah dengan menggulirkan program

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada sekitar tahun 2006 dimulai dari beberapa

sekolah. Dengan sistem ini diharapkan penilaian tidak hanya menitik beratkan pada kemampuan

kognitif tetapi juga mencakup ranah psikomotor dan afektif. Hal ini selaras dengan ayat 4 pasal 3

Keputusan Mendiknas Nomor 012/U/2002 tanggal 28 Januari 2002 yang menyatakan bahwa

penilaian kelas dan ujian meliputi aspek atau ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Tipikal

berpikir berkaitan dengan ranah kognitif, tipikal berbuat berkaitan dengan ranah psikomotor, dan

tipikal perasaan berkaitan dengan ranah afektif. Ketiga ranah tersebut merupakan karakteristik

manusia dan dalam bidang pendidikan ketiga ranah tersebut merupakan hasil belajar.

a. Ranah Kognitif

Ranah kognitif berhubungan dengan kemampuan berpikir yang meliputi kemampuan

menghafal, menerapkan, menganalisis, dan mensistesis serta mengevaluasi. Kemampuan yang

penting pada ranah kognitif adalah kemampuan menerapkan konsep-konsep untuk memecahkan

Page 45: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

180

masalah yang ada di lapangan. Kemampuan ini sering disebut dengan kemampuan mentransfer

pengetahuan ke berbagai situasi sesuai dengan konteksnya. Hal ini berkaitan dengan

pembelajaran kontekstual. Hampir semua mata pelajaran berkaitan dengan kemampuan kognitif,

karena di dalamnya diperlukan kemampuan berpikir untuk memahaminya (Depdiknas, 2003:1)

b. Ranah Afektif

Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi dan nilai

(Nana Sudjana, 1989:29). Pemikiran atau perilaku harus memiliki dua kriteria untuk

diklasifikasikan sebagai ranah afektif. Pertama, perilaku ini melibatkan perasaan dan emosi

seseorang. Kedua perilaku ini harus tipikal perilaku seseorang. Kriteria lain yang termasuk ranah

afektif ini adalah intensitas, arah dan target. Intensitas menyatakan derajat atau kekuatan dari

perasaan. Beberapa perasaan lebih kuat dari yang lain, misalnya cinta lebih kuat dari senang atau

suka. Selain itu sebagian orang kemungkinan mempunyai perasaan yang lebih kuat dibanding

yang lain. Arah menunjukkan apakah perasaan itu baik atau buruk. Misalnya senang dengan

pelajaran dimaknai positif, sedang kecemasan dimaknai negatif. Bila intensitas dan arah perasaan

ditinjau bersama-sama, maka karakteristik afektif berada dalam suatu skala yang kontinum.

Target mengacu pada objek, aktifitas atau ide sebagai arah dari perasaan. Bila

kecemasan merupakan karakteristik afektif yang ditinjau, ada beberapa kemungkinan target.

Setiap peserta didik mungkin bereaksi terhadap sekolah, matematika, situasi sosial, atau

pengajara. Tiap unsur ini bila merupakan target dari kecemasan. Kadang-kadang target ini

diketahui oleh seseorang namun kadang-kadang tidak diketahui. (Depdiknas, 2003:5).

c. Ranah Psikomotorik

Keterampilan psikomotorik yaitu kemampuan yang berhubungan dengan aktifitas fisik

misalnya lari, melompat, melukis, menari, memukul dan lain sebagainya (Nana Sudjana,

1989:31). Aspek psikomotorik sering disebut juga dengan aspek keterampilan. Dalam

hubungannya dengan kegiatan praktikum di laboratorium, aspek keterampilan ini pengukuran

keberhasilannya ditunjukkan pada keterampilan dalam praktikum, misalnya keterampilan dalam

merangkai alat, keterampilan kerja, dan ketelitian dalam mendapat hasil dari praktikum (Zainal

Arifin, 1989 : 197).

Adanya evaluasi pada aspek psikomotorik yang dimiliki oleh siswa / praktikan

bertujuan untuk mengukur sejauh mana praktikan telah dapat menguasai teknik-teknik dalam

praktikum, khususnya dalam hal penggunaan alat dan bahan, pengumpulan data, klasifikasi data,

Page 46: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

181

generalisasi data, meramalkan, dan menyimpulkan. Atau dapat dikatakan ingin diketahui sejauh

mana praktikan telah menguasai keterampilan proses IPA, dan penilaian/pengukuran penguasaan

terhadap aspek keterampilan ini dapat dilakukan melalui tes observasi yang dilakukan langsung

pada praktikan yaitu dengan mengamati cara praktikan bekerja di laboratorium.

7. Keingintahuan

Setiap orang merasa ingin tahu dari waktu ke waktu, khususnya bila dihadapkan pada

situasi baru atau hal-hal yang menarik. Pengalaman istimewa yang dimiliki seseorang pada

keadaan seperti itu dapat dipandang sebagai suatu keadaan ingin tahu. Tetapi beberapa individu

lebih aktif mencari pengalaman-pengalaman yang baru daripada yang lain. Para eksplorer (orang

yang suka berpetualang) sebagai contoh para ilmuwan, tampak termotivasi oleh suatu

pembawaan yang kuat untuk ingin tahu yang analog dengan konsep keadaan dan sifat

kebimbangan yang diidentifikasikan oleh Spelborger dalam pemilihan sebelumnya.

Dalam uraian berikut ini, Wallace Maw, dan Ethel Maw mengatakan bahwa anak-anak

yang tingkah lakunya dicirikan sebagai keingintahuan yang tinggi seharusnya lebih tertarik

dalam mendiskusikan sesuatu yang tidak biasa (Saifuddin Azwar, 1988:199). Mereka pertama-

tama mengidentifikasikan anak-anak yang dinilai memiliki keingintahuan yang tinggi atau

rendah oleh guru mereka, teman-teman mereka dan mereka sendiri. Anak-anak ini kemudian

diberi satu perangkat benda-benda rangsangan dan disuruh memilih yang mana yang mereka

lebih suka menceritakannya. Hasilnya menunjukkan bahwa anak-anak yang keingintahuannya

lebih tinggi lebih tertarik dalam mendengarkan maksud dan simbol-simbol yang tidak biasa

daripada anak yang keingintahuannya rendah. Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji

hipotesis bahwa anak-anak dengan keingintahuan tinggi berbeda dari anak-anak dengan

keingintahuannya rendah.

Jika keingintahuan dapat disamakan dengan keinginan dasar untuk tahu seperti yang

dipostulatkan oleh Maslow, jika keingintahuan dibangun oleh ketidakbiasaan dan

ketidakseimbangan seperti yang ditunjukkan oleh Berlyne, kemudian ini beralasan untuk

menganggap bahwa orang dengan keingintahuan tinggi akan lebih sering memilih untuk

mendengarkan tentang maksud yang tidak seimbang dan tidak biasa daripada orang dengan

keingintahuan rendah (Saifuddin Azwar, 1988:254). Dengan kata lain, hal ini dianggap bahwa

orang dengan keingintahuan tinggi tertarik pada ketidakseimbangan dan ketidakbiasaan dalam

Page 47: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

182

lingkungan mereka yang secara signifikan lebih sering daripada anak-anak yang

keingintahuannya rendah.

Keingintahuan yaitu keinginan untuk mengetahui secara alami, bila pada diri anak telah

ada kenginan ini maka akan memiliki motif dalam belajar. Tetapi bila dorongan

keingintahuannya kecil atau tidak ada motif untuk belajar tidak ada (Muhibbin Syah, 1995:134).

Untuk menguji hipotesis bahwa anak-anak dengan keingintahuan tinggi memilih

ketidakseimbangan dan ketidakbiasaan lebih sering daripada anak-anak dengan keingintahuan

rendah, melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Mengidentifikasikan antara anak-anak dengan keingintahuan tinggi dan anak-anak dengan

keigintahuan rendah.

b. Menyusun instrumen yang terdiri dari item-item dengan pilihan antara maksud yang berbeda

dalam tingkat keseimbangan dan ketidakbiasaan.

c. Instrumen diberikan kepada kelompok pengajar.

d. Hasil dari penyelidikan pengajar dianalisis dan instrumen dimodifikasi dalam penjelasan

penemuan.

e. Penelitian diselenggarakan dengan sampel yang lebih besar.

Identifikasi Anak-anak dengan Keingintahuan Tinggi dan Rendah

Sesuai dengan definisi di atas, Wallace dan Ethel dalam buku Contribution of General

Psycology mengatakan bahwa anak sekolah menengah atas akan memperlihatkan tingkat

keingintahuannya kalau anak tersebut:

a. Bereaksi secara positif terhadap permasalahan-permasalahan yang baru, aneh, tidak seimbang

atau misterius dalam lingkungan mereka, yaitu dengan memanfaatkan permasalahan-

permasalahan tersebut

b. Memperlihatkan kebutuhannya atau keinginannya untuk tahu tentang dirinya sendiri dan/atau

lingkungan

c. Mengamati lingkungan sekitarnya dengan materi pengalaman-pengalaman baru

d. Selalu menyelidiki rangsangan untuk mengetahui lebih banyak permasalahan-permasalahan

yang baru, aneh, tidak seimbang atau misterius tersebut dalam lingkungan mereka.

Page 48: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

183

Berdasarkan identifikasi anak-anak dengan keingintahuan tinggi dan rendah tersebut,

kriteria anak-anak dapat dinilai oleh guru, teman, dan mereka sendiri.

8. Materi Sistem Koloid

Menurut KTSP 2006 pada materi sistem koloid terdiri dari sub pokok bahasan sebagai

berikut :

a. Sistem Koloid

Koloid merupakan sistem dispersi (pemencaran) yaitu suatu sistem yang terjadi apabila

zat terlarut (terdispersi) ke dalam zat lain. Sistem koloid adalah suatu bentuk campuran yang

keadaannya terletak antara larutan dan suspensi (campuran kasar). Sistem koloid terdiri atas fase

terdispersi dengan ukuran tertentu dalam medium pendispersi. Zat yang didispersikan disebut

fase terdispersi, sedangkan medium yang digunakan untuk mendispersikan disebut medium

pendispersi.

Untuk memberi gambaran yang lebih tentang perbedaan larutan, koloid dan suspensi

disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Perbedaan Larutan, Koloid, dan Suspensi

Larutan

(dispersi molekular)

Koloid

(dispersi koloid)

Suspensi

(dispersi kasar)

Contoh: larutan gula Contoh: susu cair Contoh: campuran

tepung terigu dengan air

- Homogen, tak dapat

dibedakan walaupun

menggunakan

mikroskop ultra

- Semua partikel

berdimensi (panjang,

lebar, atau tebal)

kurang dari 1 nm

- Satu fase

- Secara makroskopis bersifat

homogen tetapi heterogen

jika diamati dengan

mikroskop ultra

- Partikel berdimensi antara 1

nm sampai 100 nm

- Dua fase

- Heterogen

- Salah satu atau semua

dimensi partikelnya

lebih besar dari 100 nm

- Dua fase

Page 49: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

184

- Stabil

- Tidak dapat disaring

- Pada umumnya stabil

- Tidak dapat disaring kecuali

dengan penyaring ultra

- Tidak stabil

- Dapat disaring

Dalam kehidupan sehari-hari dapat ditemukan campuran yang tergolong larutan, koloid,

atau suspensi.

Contoh larutan : larutan gula, larutan garam, spiritus, alkohol 70%, larutan cuka, air laut, udara

yang bersih, dan sirup.

Contoh koloid : buih sabun, susu cair, santan, jeli, selai, mentega, dan mayonaise.

Contoh suspensi : larutan terigu dan campuran air dengan pasir.

Dibawah ini diberikan contoh dari suspensi dan koloid yang disajikan dalam Gambar 1

dan 2

Gambar 1. Suspensi Gambar 2. Koloid

Gambar 1 adalah campuran tepung terigu dengan air lambat laun akan memisah. Campuran

seperti ini disebut suspensi. Sedangkan Gambar 2 adalah susu merupakan satu contoh campuran

yang digolongkan sebagai koloid (Michael P, 2006: 283-284).

Jenis-jenis koloid berdasarkan zat pendispersi dan medium pendispersinya dapat dilihat

pada Tabel 2.

Tabel 2. Jenis-jenis koloid

No Fase

Terdispersi

Fase

Pendispersi

Nama Contoh

1

2

3

4

5

6

Padat

Padat

Padat

Cair

Cair

Cair

Gas

Cair

Padat

Gas

Cair

Padat

Aerosol Padat

Sol

Sol Padat

Aerosol

Emulsi

Emulsi padat

Asap (smoke), debu diudara

Sol emas, tinta,cat

Gelas berwarna, intan hitam

Kabut(fog) dan awan

Susu, santan, minyak ikan

Jelly, mutiara

Page 50: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

185

7

8

Gas

Gas

Cair

Padat

Buih

Buih Padat

Buih sabun, busa detergen

Karet busa, batu apung

Dibawah ini diberikan beberapa produk kosmetik dalam bentuk koloid yang disajikan dalam

Gambar 3 dan 4

Gambar 3. Parfum Gambar 4. Beberapa Produk

Kosmetik Dikemas dalam

Bentuk Gel.

b. Sifat-Sifat Koloid

1) Efek Tyndall

Suatu sifat khas yang membedakan sistem koloid dengan larutan adalah dengan

percobaan Tyndall. Bila suatu larutan sejati disinari dengan seberkas sinar tampak, maka

larutan sejati tadi akan meneruskan berkas sinar (transparan), hal ini ditunjukkan pada

Gambar 5 . Sedangkan bila seberkas sinar dilewatkan pada sistem koloid, maka sinar tersebut

akan dihamburkan oleh partikel koloid, sehingga sinar yang melalui sistem koloid akan

tampak dalam pengamatan, ditunjukkan pada Gambar 6.

larutan koloid

Gambar 5. Larutan Sejati Gambar 6. Sistem Koloid

Efek Tyndall dalam kehidupan sehari-hari:

§ Sorot lampu mobil pada malam yang berkabut

§ Sorot lampu proyektor dalam gedung bioskop yang berasap/berdebu

§ Berkas sinar matahari melalui celah daun pohon-pohon pada pagi hari yang berkabut

Page 51: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

186

§ Berkas sinar matahari tampak jelas disela-sela dinding dapur yang banyak asapnya

2) Gerak Brown

Jika diamati dengan mikroskop ultra, akan terlihat partikel koloid senantiasa bergerak

terus-menerus dengan gerak patah-patah (gerak zig-zag). Gerak Brown adalah gerak zig-zag

dari partikel koloid yang hanya bisa diamati dengan mikroskop ultra, ditunjukkan pada

Gambar 7. Gerak Brown terjadi sebagai akibat tumbukan yang tidak seimbang dari molekul-

molekul medium terhadap partikel koloid, ditunjukkan pada Gambar 8. Gerak Brown

merupakan salah satu faktor yang menstabilkan koloid. Oleh karena bergerak terus menerus

maka partikel koloid dapat mengimbangi gaya gravitasi sehingga tidak mengalami

sedimentasi.

Gambar 7. Gerak Brown

Gambar 8. Arah Tumbukan Molekul Medium dengan Partikel Zat

Terdispersi: (a) Larutan (b) Koloid (c) Suspensi.

3) Muatan Koloid

a) Adsorpsi

Partikel koloid memiliki kemampuan menyerap ion atau muatan listrik pada

permukaannya. Oleh karena itu partikel koloid menjadi bermuatan listrik. Penyerapan pada

permukaan ini disebut adsorpsi. Contohnya partikel koloid dari Fe(OH)3 bermuatan positif

dalam air, karena mengadsorbsi ion H+. Sedangkan partikel koloid As2S3 dalam air bermutan

negatif karena mengadsorbsi ion negatif, ditunjukkan pada Gambar 9.

Page 52: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

187

Fe(OH)3

Gambar 9. Adsorbsi Ion-ion dalam Air

Sifat adsorbsi partikel ini sangat penting karena banyak manfaat dapat dilakukan

berdasarkan sifat-sifat tersebut. Contoh:

- Pemutihan gula tebu.

Gula yang masih berwarna dilarutkan dalam air kemudian dialirkan melalui tanah diatome

dan arang tulang. Zat-zat warna dalam gula akan diadsorbsi sehingga diperoleh gula yang

putih bersih.

- Norit

Norit adalah tablet yang terbuat dari karbon aktif norit. Didalam usus norit membentuk

sistem koloid yang dapat mengadsorbsi gas atau zat racun.

- Penjernihan air

Untuk menjernihkan air dapat dilakukan dengan menambahkan tawas atau alumunium

sulfat. Di dalam air, alumunium sulfat terhidrolisis membentuk Al(OH)3 yang berupa

koloid. Koloid Al(OH)3 ini dapat mengadsorbsi zat-zat warna atau zat pencemar dalam air.

b) Elektroforesis

Pergerakan partikel koloid dalam medan listrik disebut elektroforesis. Apabila ke

dalam sistem koloid dimasukkan dua batang elektrode kemudian dihubungkan dengan

sumber arus searah, maka partikel koloid akan bergerak ke salah satu elektrode bergantung

pada jenis muatannya. Koloid bermuatan negatif akan bergerak ke anode (elektrode positif)

sedangkan koloid yang bermuatan positif bergerak ke katode (elektrode negatif). Dalam

percobaan dicampurkan koloid dari Fe(OH)3 berwarna merah dan As2S3 berwarna kuning,

campuran dari sistem koloid tadi dimasukkan dalam alat elektroforesis.

As2S3 -

- -

-

-

-

-

-

+

+ +

+

+

+

+ +

Page 53: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

188

Gambar 10. Sel Elektrolisis Sederhana

Dari percobaan yang ditunjukkan pada Gambar 10, setelah beberapa saat kedua kutub

tersebut dihubungkan dengan sumber arus listrik, ternyata daerah kutub (+) berwarna kuning

dan daerah kutub (-) berwarna merah. Dari hasil pengamatan tersebut dapat dinyatakan

bahwa koloid As2S3 bermuatan negatif karena ditarik oleh elektode positif dan koloid

Fe(OH)3 bermuatan positif karena ditarik oleh elektrode negatif. Dengan demikian

elektroferesis dapat digunakan untuk menentukan jenis muatan koloid (Michael P, 2006:

289).

4) Koagulasi

Koagulasi (penggumpalan) adalah proses pengendapan koloid. Koagulasi partikel

koloid dapat terjadi dengan dua macam cara yakni :

a) Cara Mekanik

Koloid dapat digumpalkan dengan cara pengadukan, pamanasan atau pendinginan.

Pada saat pemanasan, kenaikan suhu sistem koloid menyebabkan jumlah tumbukan antara

partikel-partikel sol dengan molekul-molekul air bertambah banyak. Hal ini menyebabkan

lepasnya elektrolit yang teradsorpsi pada permukaan koloid.

b) Cara Kimia : yakni dengan penambahan zat-zat kimia

Koagulasi koloid karena penambahan elektrolit terjadi sebagai berikut. Koloid yang

bermuatan negatif akan menarik ion positif (kation), sedangkan koloid yang bermuatn positif

akan menarik ion negatif (anion). Ion-ion tersebut akan membentuk selubung lapisan ke dua.

Apabila selubung lapisan kedua itu terlalu dekat maka selubung itu akan menetralkan muatan

koloid sehingga terjadi koagulasi. Makin besar muatan ion makin kuat daya tarik menariknya

dengan partikel koloid, sehingga makin cepat terjadi koagulasi, ditunjukkan pada Gambar 11.

Page 54: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

189

Gambar 11. Koagulasi Koloid Karena Penambahan Elektrolit.

Gambar tersebut memperlihatkan bahwa ion yang bermuatan lebih efektif dalam

mengumpalkan koloid. Beberapa contoh koagulasi dalam kehidupan sehari-hari dan industri:

- Pembentukan delta di muara sungai terjadi karena koloid tanah liat (lempung) dalam air

sungai mengalami koagulasi ketika bercampur dengan elektrolit dalam air laut.

- Karet dalam lateks digumpalkan dengan menambahkan asam format.

- Lumpur koloidal dalam air sungai dapat digumpalkan dengan menambahkan tawas. Sol

tanah liat dalam air sungai biasanya bermuatan negatif sehingga akan digumpalkan

dengan oleh ion Al3+ dari tawas (alumunium sulfat).

- Asap atau debu dari pabrik/industri dapat digumpalkan dengan alat koagulasi listrik dari

Cottrel (Michael P, 2006: 291).

5) Koloid Pelindung

Suatu koloid dapat distabilkan dengan menambahkan koloid lain yang disebut koloid

pelindung. Koloid pelindung ini akan membungkus partikel zat terdispersi sehingga tidak

dapat lagi mengelompok.

Contoh:

a) Pada pembentukan es krim digunakan gelatin untuk mencegah pembentukan kristal besar

es atau gula.

b) Cat dan tinta dapat bertahan lama karena menggunakan suatu koloid pelindung.

c) Zat-zat pengemulsi, seperti sabun dan deterjen, juga tergolong koloid pelindung.

6) Dialisis

Pada pembuatan suatu koloid, seringkali terdapat ion-ion yang dapat mengganggu

kestabilan koloid tersebut. Ion-ion penggganggu ini dapat dihilangkan dengan suatu proses

yang disebut dialisis. Dalam proses ini, sistem koloid dimasukkan ke dalam suatu kantong

koloid, lalu kantong koloid itu dimasukkan ke dalam bejana yang berisi air mengalir.

Kantong koloid tadi terbuat dari selaput semipermeable, yaitu selaput yang dapat melewatkan

Page 55: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

190

partikel-partikel kecil, seperti ion-ion atau molekul sederhana, tetapi menahan koloid.

Dengan demikian, ion-ion keluar dari kantong dan hanyut bersama air, ditunjukkan pada

Gambar 12.

Gambar 12. Dialisis

Proses pemisahan hasil-hasil metabolisme dari darah oleh ginjal juga merupakan

proses dialisis. Jaringan ginjal bersifat sebagai selaput semipermeable yang dapat dilewati air

dan molekul-molekul sederhana seperti urea, tetapi menahan butir-butir darah yang

merupakan koloid. Orang yang menderita ginjal dapat menjalani “cuci darah”, dimana fungsi

ginjal diganti oleh suatu mesin dialisator, ditunjukkan pada Gambar 13.

Gambar 13. Diagram Suatu Dialisis Darah

(Michael P, 2006: 293)

7) Koloid Liofil dan Koloid Liofob

Koloid yang memiliki medium dispersi cair dibedakan atas :

a) Koloid Liofil

Suatu koloid liofil apabila terdapat gaya tarik-menarik yang cukup besar antara zat

terdispersi dengan mediumnya. Liofil berarti suka cairan (yunani: lio = cairan, philia =

suka)

Page 56: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

191

b) Koloid Liofob

Sebaliknya, suatu koloid disebut koloid liofob jika gaya tarik-menafik tersebut tidak ada

atau sangat lemah. Liofob berati takut cairan (yunani = phobia = takut/benci).

Jika medium dispersi yang dipakai adalah air, maka kedua jenis koloid diatas masing-masing

disebut koloid hidrofil dan koloid hidrofob.

- Koloid hidrofil mempunyai gugus ionik atau gugus polar di permukaannya, sehingga

mempunyai interaksi yang baik dengan air. Butir-butir koloid liofil/hidrofil dapat

mengadsorpsi molekul mediumnya sehingga membentuk suatu selubung atau jaket. Hal

tersebut disebut solvatasi/hidratasi. Dengan cara itu butir-butir koloid tersebut terhindar

dari agregasi (pengelompokan). Sol hidrofil tidak akan menggumpal pada penambahan

sedikit elektrolit. Zat terdispersi dari sol hidrofil dapat dipisahkan dengan pengendapan

atau penguapan. Apabila zat padat tersebut dicampurkan kembali dengan air maka dapat

membentuk kembali sol hidrofil. Dengan kata lain, sol hidrofil bersifat reversible. Contoh

dari koloid hidrofil disajikan dalam Gambar 14.

Gambar 14. Contoh Koloid

Hidrofob (mayonaise) dan Koloid Hidrofil (agar-agar)

(Michael P, 2006: 293-294)

- Koloid hidrofob tidak akan stabil dalam medium polar (seperti air) tanpa kehadiran zat

pengemulsi atau koloid pelindung. Zat pengemulsi membungkus partikel koloid hidrofob

sehingga terhindar dari koagulasi. Susu (emulsi lemak dalam air) distabilkan oleh sejenis

Page 57: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

192

protein susu, yaitu kasein, sedangkan mayonaise (emulsi miyak nabati dalam air)

distabilkan oleh kuning telur.

Contoh koloid hidrofob: susu, mayonaise, sol belerang, sol Fe(OH)3, sol-sol sulfida, dan

sol-sol logam. Contoh dari koloid hidrofob disajikan dalam Gambar 14. Sol hidrofob dapat

mengalami koagulasi pada penambahan sedikit elektrolit. Sekali zat terdispersi telah

dipisahkan, tidak akan membentuk sol lagi jika dicampur kembali dengan air.

Perbandingan antara sol hidrifil dan hidrofob terlihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Perbedaan sol hidrofil dengan sol hidrofob

Sol hidrofil Sol hidrofob

1. Mengadsorbsi mediumnya

2. Dapat dibuat dengan

konsentrasi yang relatif besar

3. Tidak mudah digumpalkan

dengan penambahan elektrolit

4. Viskositas lebih besar daripada

mediumnya

5. Bersifat reversible

6. Efek Tyndall lemah

1. Tidak mengadsobsi mediumnya

2. Hanya stabil pada konsentrasi

kecil

3. Mudah menggumpal pada

penambahan elektrolit

4. Viskositas hampir sama dengan

mediumnya

5. Tidak reversible

6. Efek Tyndall lebih jelas

c. Pengolahan Air Bersih

Pengolahan air bersih didasarkan pada sifat-sifat koloid, yaitu koagulasi dan adsorpsi.

Air sungai atau sumur yang keruh mengandung lumpur koloidal dan barangkali juga zat-zat

warna, zat pencemar seperti limbah detergen dan pestisida.

Bahan-bahan yang di perlukan untuk pengolahan air adalah tawas (aluminium sulfat),

pasir, klorin atau kaporit, kapur tohor, dan karbon aktif.

- Tawas berguna untuk menggumpalkan lumpur koloidal sehingga lebih mudah disaring.

Tawas juga membentuk koloid Al(OH)3 yang dapat mengadsorpsi zat-zat warna atau zat-

zat pencemar seperti detergen dan pestisida. Apabila tingkat kekeruhan air yang diolah

terlalu tinggi maka digunakan karbon aktif disamping tawas.

- Pasir berfungsi sebagai penyaring

- Klorin atau kaporit berfungsi sebagai pembasmi hama (desinfektan), sedangkan

Page 58: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

193

- Kapur tohor berguna untuk menaikkan pH, yaitu untuk menetralkan keasaman yang

terjadi karena penggunaan tawas.

1) Pengolahan Air Sederhana

Susunan alat penyaring air sederhana, yang dapat digunakan untuk menyaring air sumur

yang keruh, disajikan pada Gambar 15 dibawah ini

Gambar 15. Susunan Alat Penyaring Air Sederhana

2) Industri Pengolahan Air Bersih (Perusahaan Air Minum)

Pengolahan air bersih di kota-kota besar pada umumnya sama dengan pengolahan air

sederhana yang dijelaskan di atas. Diagram pengolahan air bersih diberikan pada

Gambar 16 berikut

Gambar 16. Bagan Pengolahan Air Bersih

Mula-mula air sungai dipompakan ke dalam bak prasedimentasi. Di sini lumpur

dibiarkan mengendap karena pengaruh gravitasi. Lumpur dibuang dengan pompa,

sedangkan air selanjutnya dialirkan ke dalam bak ventury. Pada tahap ini dicampurkan

tawas dan gas klorin (preklorinasi). Pada air baku yang kekeruhan dan pencemarannya

tinggi, perlu dibubuhkan karbon aktif yang berguna untuk menghilangkan bau, warna,

rasa, dan zat organik yang terkandung dalam air baku. Dari bak ventury, air baku yang

telah dicampur dengan bahan-bahan kimia dialirkan ke dalam accelator. Di dalam bak

accelator ini terjadi proses koagulasi, lumpur dan kotoran lain menggumpal membentuk

flok-flok yang akan mengalami sedimentasi secara gravitasi. Selanjutnya, air yang sudah

setengah bersih dialirkan ke dalam bak saringan pasir. Pada saringan ini, sisa-sisa flok

Page 59: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

194

akan tertahan. Dari bak pasir diperoleh air yang sudah hampir bersih. Air yang sudah

cukup bersih ini ditampung dalam bak lain yang disebut siphon, di mana ditambahkan

kapur untuk menaikkan pH dan gas klorin (post klorinasi) untuk mematikan hama. Dari

bak siphon, air yang sudah memenuhi standar air bersih selanjutnya dialirkan ke dalam

reservoar, kemudian ke konsumen (Michael P, 2006 : 294).

d. Pembuatan Sistem Koloid

Karena ukuran partikel koloid terletak antara partikel larutan sejati dan partikel

suspensi, maka koloid dapat dibuat dengan dua cara yaitu:

1) Cara Kondensasi

Sistem koloid dibuat dengan pengelompokan (agregasi) partikel larutan sejati. Cara ini

disebut cara kondensasi. Dengan cara kondensasi pertikel larutan sejati (molekul atau

ion) bergabung menjadi partikel koloid. Cara ini dapat dilakukan melalui reaksi-reaksi

kimia, seperti reaksi redoks, hidrolisis, dan dekomposisi rangkap, atau dengan pergantian

pelarut.

a) Reaksi Redoks

Reaksi redoks adalah reaksi yang disertai perubahan bilangan oksidasi.

Contoh:

- Pembuatan sol belerang dari reaksi antara hidrogen sulfida (H2S) dengan belerang

dioksida (SO2), yaitu dengan mengalirkan gas H2S ke dalam larutan SO2.

2H2S(g) + SO2(aq) 2H2O(l) + 3S(s)

- Pembuatan sol emas dari reaksi larutan HAuCl4 dengan larutan K2CO3 dan

HCHO (formaldehida).

Contoh:

2HAuCl4(aq) + 6 K2CO3(aq) + 3 HCHO(aq) 2Au(s) + 5CO2(g) +

8KCl(aq) + 3HCOOK(aq) + KHCO3(aq) + 2H2O(l)

b) Hidrolisis

Hidrolisis adalah reaksi suatu zat dengan air.

Contoh:

- Pembuatan sol Fe(OH)3 dari hidrolisis FeCl3, apabila ke dalam air mendidih

ditambahkan larutan FeCl3 akan terbentuk sol Fe(OH)3.

FeCl3(aq) + 3H2O(l) Fe(OH)3(aq) + 3HCl(aq)

Page 60: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

195

c) Dekomposisi Rangkap

Contoh:

- Sol As2S3 dapat dibuat dari reaksi antara larutan H3AsO3 dengan larutan H2S.

H3AsO3(aq) + 3 H2S(aq) As2S3(s) + 6H2O(l)

- Sol AgCl dapat dibuat dengan mencampurkan larutan perak nitrat encer dengan

larutan HCl encer.

AgNO3(aq) + HCl(aq) AgCl(s) + HNO3(aq)

d) Pergantian Pelarut

Contoh: Apabila larutan jenuh kalsium asetat dicampur dengan alkohol akan

terbentuk suatu koloid berupa gel.

(Unggul Sudarmo, 2006:237)

2) Cara dispersi

Sistem koloid dapat dibuat dengan menghaluskan bahan dalam bentuk kasar kemudian

didispersikan ke dalam medium pendispersi. Cara ini disebut cara dispersi. Dengan cara

dispersi, partikel kasar dipecah menjadi partikel koloid. Cara dispersi dapat dilakukan

secara mekanik, peptisasi atau dengan loncatan bunga listrik (cara busur Bredig).

a) Cara Mekanik

Menurut cara ini butir-butir kasar digerus dengan lumpang atau penggiling koloid

sampai diperoleh tingkat kehalusan tertentu kemudian diaduk dengan medium

dispersi.

Contoh: Sol belerang dapat dibuat dengan menggerus serbuk belerang bersama-

sama dengan suatu zat inert (seperti gula pasir), kemudian mencampurkan serbuk

halus itu dengan air.

b) Cara Peptisasi

Cara peptisasi adalah pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau dari suatu

endapan dengan bantuan suatu zat pemeptisasi (pemecah). Zat pemeptisasi

memecahkan butir-butir kasar menjadi butir-butir koloid.

Contoh: Agar-agar dipeptisasi oleh air, nitroselulosa oleh aseton, karet oleh bensin,

dan lain-lain. Endapan NiS dipeptisasi oleh H2S dan endapan Al(OH)3 oleh AlCl3.

c) Cara Busur Bredig

Page 61: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

196

Cara busur Bredig digunakan untuk membuat sol-sol logam. Logam yang akan

dijadikan koloid digunakan sebagai elektroda yang dicelupkan dalam medium

dispersi, kemudian diberi loncatan listrik di antara kedua ujungnya. Mula-mula

atom-atom logam akan terlempar ke dalam air, lalu atom-atom tersebut mengalami

kondensasi sehingga membentuk partikel koloid. Jadi, cara busur ini merupakan

gabungan cara dispersi dan cara kondensasi (Michael P, 2006:296-298).

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

Pada penelitian yang berjudul : “ Belajar Mengajar Kontekstual Untuk Para Praktisi”

memaparkan bahwa belajar mengajar kontekstual (CTL) didefinisikan sebagai cara untuk

memperkenalkan konteks dengan menggunakan berbagai teknik pembelajaran aktif yang

didesain untuk membantu murid menghubungkan apa yang sudah mereka ketahui dengan apa

yang mereka harapkan untuk dipelajari, dan untuk menyusun pengetahuan baru dari analisis dan

sintesis dari proses pembelajaran ini. Dasar teoritis untuk CTL ini telah diuraikan, dengan fokus

pada teori Koneksi, Konstruktivitis, dan Pembelajaran Aktif. Rangkuman mengenai aktifitas otak

selama poses pembelajaran menggambarkan perubahan psikologis dan koneksi yang muncul

selama aktifitas pendidikan. Tiga jenis skenario pembelajaran (berbasis proyek, berbasis tujuan,

dan berorientasi penyelidikan) dihadirkan untuk menggambarkan bagaimana CTL dapat

diterapkan oleh para praktisi (Clemente Hudson & Vesta .R. 2007. Contextual Teaching and

Learning For Practitioners Journal of Family and Consumer Sciences Education, Vol. 24, No. 1,

Spring/Summer, 2006).

Pada penelitian yang berjudul : “ Penerapan Belajar Mengajar Kontekstual dalam

Keluarga dan Pengguna Kurikulum Ilmu Pengetahuan” menunjukkan bahwa guru ilmu

pengetahuan memiliki level yang tinggi sampai sangat tinggi dari pengetahuan mengenai belajar

mengajar kontekstual. Mayoritas guru ilmu pengetahuan menggunakan praktek belajar mengajar

kontekstual setiap hari. Pemikiran tingkat tinggi dan pemecahan masalah digunakan kurang

sering dibandingkan praktek belajar mengajar kontekstual yang lain. Dengan mempertimbangkan

tahun-tahun pengalaman mengajar dan praktek belajar mengajar kontekstual, para guru dengan

21 sampai 30 tahun pengalaman mengajar memiliki penggunaan harian dengan tingkat tertinggi

dari praktek belajar mengajar kontekstual (Ifraj Shamsid Deen. 2006. Contextual Teaching and

Learning Practices In The Family and Consumer Sciences Curriculum).

Page 62: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

197

C. Kerangka Berpikir

1. Pengaruh Pembelajaran CTL Menggunakan Metode Praktikum dan Pembelajaran CTL

Menggunakan Metode Pemberian Tugas Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi

Pokok Sistem Koloid

Tuntutan era globalisasi sekarang ini mensyaratkan pengembangan mutu

pendidikan. Salah satu usaha peningkatan mutu pendidikan adalah perubahan pada proses

belajar. Perubahan yang perlu dilakukan pada proses belajar ini adalah melalui metode

belajar yang digunakan. Metode belajar yang digunakan saat ini hendaknya metode yang

berpusat pada siswa agar dalam belajar, siswa tidak hanya menerima dan meniru apa yang

diberikan guru, tetapi harus secara aktif berbuat atas dasar kemampuan dan keyakinan

sendiri. Cara ini diharapkan dapat mengantarkan siswa menjadi manusia mandiri dan kreatif.

Pada penelitian ini dicoba pembelajaran CTL menggunakan metode praktikum dan

pembelajaran CTL metode pemberian tugas. Kedua metode pembelajaran tersebut termasuk

dalam bentuk pembelajaran yang mengarah pada paham konstruktivisme dimana peserta

didik secara aktif membangun pengetahuan sendiri.

Pembelajaran konstektual (Contextual Teaching Learning) merupakan suatu

konsepsi yang membantu guru mengaitkan isi pelajaran dengan situasi dunia nyata dan

memotivasi siswa membuat hubungan antara pangetahuan dengan penerapannya dalam

kehidupan mereka sendiri sebagai anggota keluarga, warga negara dan tenaga kerja.

Metode praktikum merupakan suatu bentuk pengajaran yang bersifat khusus dan

istimewa yang dimanfaatkan seoptimal mungkin yang bertujuan agar siswa mendapat

kesempatan untuk menguji dan melaksanakan dalam keadaan yang nyata apa yang diperoleh

dalam teori. Dalam metode ini siswa dapat aktif melakukan percobaan secara langsung,

mengamati prosesnya dan menyimpulkan hasil percobaannya, sehingga siswa dapat

menemukan bukti kebenaran dari teori yang dipelajarinya

Metode pemberian tugas adalah pemberian pekerjaan yang harus diselesaikan oleh

murid. Pemberian tugas ini bertujuan agar peserta didik belajar sendiri atau berkelompok

mencari pengayaannya atau sebagai tindak lanjut dari kegiatan sebelumnya, mengulangi

materi pelajaran yang telah dipelajari atau diajarkan oleh guru. Sikap dan pengalaman atas

suatu masalah dan murid akan dapat dibina lebih kuat (bimbingan dari guru) dengan adanya

Page 63: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

198

penambahan belajar kelompok (bersama teman), adanya kesempatan untuk bertanya setelah

menghadapi soal/perintah yang tak terpecahkan, dan pemberian tugas. Dengan demikian

keterbatasan waktu di kelas untuk memecahkan suatu masalah atau pemahaman suatu materi

akan terpecahkan (adanya penambahan waktu belajar siswa).

Dilihat dari aspek kognitif, siswa yang belajar dengan menggunakan metode

praktikum akan memiliki prestasi belajar yang lebih baik. Hal ini dikarenakan siswa dapat

aktif melakukan percobaan secara langsung, mengamati prosesnya dan menyimpulkan hasil

percobaannya, dimana percobaan yang dilakukan berhubungan dengan benda-benda yang

siswa temui dalam kehidupan sehari-hari. Demikian halnya dari aspek afektif, siswa yang

belajar dengan menggunakan metode praktikum akan lebih baik karena dinilai dari sikap

atau respon siswa dalam belajar, kesungguhan dalam mengerjakan praktikum dan

ketertarikan siswa dalam materi yang sedang dipelajari.

2. Pengaruh Keingintahuan Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Pokok Sistem

Koloid

Dalam KTSP, pada materi sistem koloid lebih menekankan pada ketrampilan siswa

untuk mencari informasi dari literatur dan melakukan percobaan-percobaan yang berkaitan

dengan materi sistem koloid. Dari pengalaman belajar tersebut siswa baru mendapatkan

kecakapan hidup untuk menggali informasi, berkomunikasi, mengidentifikasi variabel,

merumuskan hipotesis, mengambil kesimpulan dan bekerja sama.

Untuk mendapatkan pengalaman belajar yang memuat kecakapan hidup pada

materi sistem koloid tersebut perlu adanya kemampuan berpikir siswa yang kreatif. Salah

satu kecakapan hidup yang dapat merangsang siswa untuk berpikir kreatif adalah

keingintahuan. Keingintahuan yaitu keinginan untuk mengetahui secara alami, bila pada diri

anak telah ada kenginan ini maka akan memiliki motif dalam belajar. Tetapi bila dorongan

keingintahuannya kecil atau tidak ada motif untuk belajar tidak ada.

Jadi ada pengaruh antara keingintahuan dengan prestasi yang akan dicapai oleh

siswa. Siswa yang memiliki keingintahuan tinggi maka ia akan selalu bersemangat belajar

dan berusaha memahami materi yang diajarkan sehingga prestasi yang dicapai juga akan

bagus. Sebaliknya, siswa yang memiliki keingintahuan rendah cenderung tidak tertarik

terhadap materi yang diajarkan, malas belajar sehingga prestasi yang dicapai juga tidak

memuaskan.

Page 64: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

199

3. Interaksi Antara Pembelajaran CTL Menggunakan Metode Praktikum dan Pembelajaran

CTL Menggunakan Metode Pemberian Tugas dengan Keingintahuan Siswa Terhadap

Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Pokok Sistem Koloid

Prestasi belajar siswa merupakan indikator keberhasilan belajar siswa dalam

mencapai tujuan belajar. Tinggi rendahnya prestasi belajar akan dipengaruhi oleh faktor

ekstern dan intern dimana keduanya akan saling berpengaruh. Metode pengajaran adalah

faktor ekstern sedangkan keingintahuan siswa merupakan faktor intern yang sangat

berpengaruh terhadap keberhasilan belajar. Untuk mengurangi kendala-kendala dalam

proses pengajaran sistem koloid dan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, maka

diperlukan keingintahuan siswa yang baik, metode yang tepat dalam proses belajar

mengajar.

Siswa yang memiliki keingintahuan tinggi akan memiliki prestasi belajar yang

lebih baik dengan menggunakan metode pemberian tugas. Hal ini dikarenakan siswa aktif

mencari literatur untuk mencari informasi tentang tugas yang diberikan. Siswa belajar

sendiri atau berkelompok mencari pengayaannya atau sebagai tindak lanjut dari kegiatan

sebelumnya, mengulangi materi pelajaran yang telah dipelajari atau diajarkan oleh guru.

Tugas-tugas yang diberikan akan dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab.

Siswa yang memiliki keingintahuan rendah akan memiliki prestasi belajar yang

lebih baik dengan menggunakan metode praktikum. Karena siswa dituntut untuk aktif

melakukan percobaan secara langsung, sehingga siswa memperoleh pengalaman belajar dan

mengamati secara langsung. Dengan demikian, dapat dikatakan ada interaksi antara

pembelajaran CTL menggunakan metode praktikum dan pembelajaran CTL metode

pemberian tugas dengan keingintahuan siswa terhadap prestasi belajar siswa pada materi

pokok sistem koloid.

Page 65: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

200

Bagan Kerangka Berpikir :

Gambar 17. Bagan Kerangka Berpikir

D. Hipotesis

4. Pembelajaran CTL yang menggunakan metode praktikum lebih efektif daripada metode

pemberian tugas terhadap prestasi belajar siswa pada materi pokok sistem koloid.

5. Ada pengaruh antara siswa yang memiliki keingintahuan tinggi dan keingintahuan rendah

terhadap prestasi belajar siswa pada materi pokok sistem koloid.

6. Ada interaksi antara pembelajaran CTL yang menggunakan metode praktikum dan metode

pemberian tugas dengan keingintahuan siswa terhadap prestasi belajar siswa pada materi

pokok sistem koloid.

Siswa

Metode Pembelajaran CTL Yang Dilengkapi

Praktikum

Keingintahuan Tinggi

Metode Pemberian Tugas

Keingintahuan

Prestasi Belajar Siswa

Rendah

Tinggi

Rendah

Page 66: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

201

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Pemalang, pada kelas XI semester genap

Tahun Ajaran 2008/2009.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada April 2009. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan secara

bertahap, dengan tahap-tahap sebagai berikut:

a. Pembuatan Proposal Februari 2009-Maret 2009

b. Uji Coba Instrumen Mei 2009

c. Penelitian dan Pengambilan Data April 2009-Mei 2009

d. Penyusunan Hasil Penelitian Mei-Juni 2009

e. Pelaporan Hasil Penelitian Juli 2009

B. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah desain faktorial 2x2. Adapun bagan desain

penelitian dapat dilihat pada Tabel 4 :

Tabel 4. Desain penelitian : Faktorial 2x2

Model Keingintahuan Tinggi (B1) Rendah (B2)

CTL Praktikum (A1) A1B1 A1B2 Pemberian Tugas (A2) A2B1 A2B2

Keterangan :

A1 : Pembelajaran CTL menggunakan metode praktikum

A2 : Pembelajaran CTL menggunakan metode pemberian tugas

B1 : Keingintahuan tinggi

B2 : Keingintahuan rendah

Page 67: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

202

2. Langkah-langkah Penelitian

a. Memberikan angket keingintahuan siswa untuk diisi oleh siswa.

b. Memberikan pretest pada kelompok eksperimen I dan eksperimen II untuk mengukur rata-

rata kemampuan kognitif sebelum obyek diberi perlakuan.

c. Memberikan perlakuan A1 berupa pembelajaran CTL menggunakan metode praktikum pada

kelompok eksperimen I dan perlakuan A2 berupa pembelajaran CTL menggunakan metode

pemberian tugas pada kelompok eksperimen II.

d. Memberikan posttest pada kelompok eksperimen I dan kelompok eksperimen II untuk

mengukur rata-rata kemampuan kognitif setelah diberi perlakuan A1 dan A2.

e. Memberikan angket afektif siswa untuk diisi oleh siswa.

f. Menentukan selisih nilai antara pretest dan posttest pada kelompok eksperimen I untuk

mengukur rata-rata selisih nilai pretest-posttest.

g. Menentukan selisih nilai antara pretest dan posttest pada kelompok eksperimen II untuk

mengukur rata-rata selisih nilai pretest-posttest.

C. Variabel Penelitian

Variabel-variabel yang terdapat pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Definisi Operasional Variabel Penelitian

a. Variabel Bebas

1) Pembelajaran CTL Menggunakan Metode Praktikum

Pembelajaran konstektual (Contextual Teaching Learning) merupakan suatu

konsepsi yang membantu guru mengaitkan isi pelajaran dengan situasi dunia nyata dan

memotivasi siswa membuat hubungan antara pangetahuan dengan penerapannya dalam

kehidupan mereka sendiri sebagai anggota keluarga, warga negara dan tenaga kerja.

Dengan adanya praktikum siswa dapat aktif melakukan percobaan secara langsung,

mengamati prosesnya dan menyimpulkan hasil percobaannya. Dalam hal ini siswa dapat

menemukan bukti kebenaran dari teori yang dipelajarinya.

2) Pembelajaran CTL Menggunakan Metode Pemberian Tugas

Metode pemberian tugas adalah pemberian pekerjaan yang harus diselesaikan

oleh murid. Pemberian tugas ini bertujuan agar peserta didik belajar sendiri atau

berkelompok mencari pengayaannya atau sebagai tindak lanjut dari kegiatan

Page 68: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

203

sebelumnya, mengulangi materi pelajaran yang telah dipelajari atau diajarkan oleh guru,

diharapkan kesan pada diri anak akan lebih mendalam dan mudah diingat (adanya

penambahan frekuensi belajar).

3) Keingintahuan

Keingintahuan adalah keinginan untuk mengetahui secara alami, bila pada diri

anak telah ada keinginan maka akan memiliki motif dalam belajar. Pada penelitian ini

keingintahuan siswa dikategorikan menjadi dua yaitu keingintahuan tinggi dan rendah

dapat diidentifikasi dengan memberikan angket keingintahuan pada siswa.

b. Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa mengenai materi

pokok Sistem Koloid Kelas XI SMA Negeri 1 Pemalang.

2. Skala Pengukuran dari Variabel Bebas Penelitian

Variabel pembelajaran CTL menggunakan metode praktikum dan metode pemberian

tugas berskala pengukuran nominal. Variabel keingintahuan siswa berskala pengukuran interval

yang dibedakan menjadi kategori tinggi dan rendah. Perbedaan kategori ini berdasarkan pada

skor rata-rata kedua kelas. Siswa dengan perolehan skor di atas / sama dengan skor rata-rata

dimasukkan dalam kategori tinggi, sedangkan siswa dengan perolehan skor di bawah skor rata-

rata dimasukkan dalam kategori rendah.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI semester genap SMA Negeri 1

Pemalang Tahun Pelajaran 2008/2009.

2. Sampel

Dalam penelitian ini pengambilan sampel dilakukan secara random sampling yaitu

menetapkan dua kelas dari enam kelas XI IPA semester II secara acak sebagai kelas eksperimen

I dan kelas eksperimen II.

E. Teknik Pengumpulan Data

Page 69: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

204

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes dan

metode angket.

1. Metode Tes

Metode tes digunakan untuk mendapatkan data prestasi belajar siswa pada materi pokok

sistem koloid siswa kelas XI Ilmu Alam SMA Negeri 1 Pemalang.

2. Metode Angket

Angket yang digunakan adalah angket keingintahuan siswa dan angket afektif.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini terdiri dari penilaian kognitif dengan menggunakan tes

prestasi dan penilaian afektif, serta keingintahuan siswa dengan menggunakan angket.

1. Instrumen Penilaian Kognitif

Untuk penilaian kognitif dengan menggunakan bentuk tes obyektif. Sebelum digunakan

instrumen penelitian diujicobakan terlebih dahulu untuk menguji validitas, reliabilitas, taraf

kesukaran soal dan daya pembeda soal.

a. Uji Validitas

Menurut Budiyono (2003: 58), suatu instrumen valid menurut validitas isi apabila isi

instrumen tersebut telah merupakan sampel yang representatif dari keseluruhan isi hal yang

akan diukur. Pada kasus ini, validitas tidak dapat ditentukan dengan mengkolerasikannya

dengan suatu kriteria, sebab tes itu sendiri adalah kriteria dari suatu tenaga kerja.

Budiyono menyarankan suatu langkah-langkah yang dapat dilakukan pembuat soal

untuk mempertinggi validitas isi, yaitu:

a. Mengidentifikasikan bahan-bahan yang telah diberikan beserta tujuan

instruktusionalnya.

b. Membuat kisi-kisi dari soal tes yang akan ditulis.

c. Menyusun soal tes beserta kuncinya.

d. Menelaah soal tes sebelum dicetak.

Untuk menilai apakah suatu instrumen mempunyai validitas isi yang tinggi atau

tidak, biasanya dilakukan melalui experts judgement (penelitian yang dilakukan oleh para

pakar).

Page 70: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

205

÷÷

ø

ö

çç

è

æ -÷øö

çèæ

-= å

2

2

11 1 t

iit

s

qps

nn

r

Budiyono (2003:65) mengemukakan bahwa sebuah instrumen tentu terdiri dari

sejumlah butir-butir instrumen. Kesemua butir-butir itu harus mengukur hal yang sama dan

menunjukkan kecenderungan yang sama pula. Ini berarti harus ada korelasi positif antara

skor masing-masing butir tersebut. Korelasi internal masing-masing butir dilihat dari

korelasi antara skor-skor butir-butir tersebut dengan skor totalnya. Rumus yang dipakai

adalah korelasi momen produk dari Karl Pearson, sebagai berikut:

Dengan :

xyr = koefisien korelasi antara variable X dan Y

X = skor item

Y = skor total

n = cacah subyek

keputusan uji : xyr > kritikr item soal tersebut valid

xyr ≤ kritikr item soal tersebut tidak valid

(Budiyono,2003:69)

b. Uji Reliabilitas

Budiyono (2003:65), menyatakan bahwa “Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila

hasil pengukuran dengan instrumen tersebut adalah sama jika pengukuran tersebut dilakukan

pada orang yang sama pada waktu yang berlainan atau pada orang yang berlainan (tetapi

mempunyai kondisi yang sama) pada waktu yang sama atau pada waktu yang berlainan.

Untuk mengetahui apakah suatu instrumen yang digunakan reliabel atau tidak

diperlukan adanya uji reliabilitas. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas tes prestasi belajar

berbentuk obyektif digunakan rumus Kuder Richardson (KR-20).

Rumus Kuder-Richardson (KR-20) berbentuk sebagai berikut:

Dengan :

( )( )( ) ( ) ÷

øöç

èæ -÷øöç

èæ -

-=

ååå åå åå

2222 YYnXXn

YXXYnrxy

Page 71: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

206

11r : indeks reliabilitas instrument

n : banyaknya butir instrument

ip : proporsi banyaknya subyek yang menjawab benar pada butir ke-i

iq : 1- ip

2ts : variansi total

Suatu instrumen dikatakan reliabel jika indeks reliabelnya > 0.7

(Budiyono,2003:69)

c. Uji Taraf Kesukaran Soal

Taraf kesukaran suatu item dapat diketahui dari banyaknya siswa yang menjawab

benar. Taraf kesukaran suatu item dinyatakan dalam bilangan indeks yang disebut Indeks

Kesukaran (IK), yaitu bilangan yang merupakan hasil perbandingan antara jawaban benar

yang diperoleh dengan jawaban yang seharusnya diperoleh dari suatu item.

IK =

Keterangan :

IK : Indeks Kesukaran

B : Jumlah jawaban yang benar yang diperoleh siswa

dari suatu item

N : Kelompok siswa

Skor maksimal : Besarnya skor yang dituntut oleh suatu jawaban

benar dari suatu item

N x skor maksimal : Jumlah jawaban benar yang seharusnya diperoleh

dari suatu item

Klasifikasi indeks kesukaran adalah sebagai berikut :

0,81 - 1,00 : Mudah Sekali (MS)

0,61 – 0,80 : Mudah (M)

0,41 – 0,60 : Sedang atau Cukup (Sd)

0,21 – 0,40 : Sukar (S)

Page 72: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

207

0,00 – 0,20 : Sukar Sekali (SS)

d. Daya Pembeda Soal

Daya pembeda suatu item adalah taraf sampai dimana jumlah jawaban benar dari

siswa. Siswa yang tergolong kelompok atas (pandai) berbeda dari siswa yang tergolong

kelompok bawah (bodoh). Perbedaan jawaban benar dari siswa yang tergolong kelompok

atas dan bawah disebut Indeks Diskriminasi (ID).

D =

= PA - PB

Dimana :

J : Jumlah peserta tes

JA : Jumlah peserta kelompok atas

JB : Jumlah peserta kelompok bawah

BA : Jumlah peserta kelompok atas yang menjawab benar

BB : Jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab benar

(Suharsimi Arikunto, 2002:214)

2. Instrumen Penilaian Afektif

Instrumen penilaian afektif berupa angket. Jenis angket yang digunakan adalah angket

langsung dan sekaligus menyediakan jawaban. Siswa memberikan jawaban denagn memilih

salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan.

Penyusunan item-item angket berdasarkan indikator yang telah ditetapkan sebelumnya.

Dalam menjawab pertanyaan, siswa hanya dibenarkan memilih salah satu alternatif jawaban

yang telah disediakan. Skor penilaian afektif disajikan dalam Tabel 5.

Tabel 5. Skor Penilaian Afektif

Skor untuk aspek yang dinilai Nilai

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

4

3

2

1

Keterangan :

Page 73: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

208

- Jumlah nilai ≥ 72 sangat baik (A)

- Jumlah nilai 54-71 baik (B)

- Jumlah nilai 36-53 cukup (C)

- Jumlah nilai < 35 kurang (D)

(Depdiknas, 2003:91)

a. Uji Validitas

Validitas instrumen dari angket ini adalah validitas konstruksi atau konsep. Validitas

konstruksi adalah validitas yang menunjukkan sampai dimana isi suatu tes atau alat

pengukur sesuai dengan konsep yang seharusnya menjadi isi suatu tes atau alat pengukur

tersebut artau konstruksi teoritis yang mendasari disusunnya tes tersebut (Masidjo, 1995 :

244).

Rumus yang dipakai adalah korelasi momen produk dari Karl Pearson, sebagai

berikut:

( )( )( ) ( ) ÷

øöç

èæ -÷øöç

èæ -

-=

ååå åå åå

2222 YYnXXn

YXXYnrxy

Dengan :

xyr = koefisien korelasi antara variable X dan Y

X = skor item

Y = skor total

n = cacah subyek

keputusan uji : xyr > kritikr item soal tersebut valid

xyr ≤ kritikr item soal tersebut tidak valid

(Budiyono,2003:69)

b. Uji Reliabilitas

Budiyono (2003:65), menyatakan bahwa “Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila

hasil pengukuran dengan instrumen tersebut adalah sama jika pengukuran tersebut dilakukan

Page 74: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

209

pada orang yang sama pada waktu yang berlainan atau pada orang yang berlainan (tetapi

mempunyai kondisi yang sama) pada waktu yang sama atau pada waktu yang berlainan.

Untuk mengetahui sejauh mana pengukuran dapat memberikan hasil yang relatif

tidak berbeda bila dilakukan pengukuran kembali kepada subyek yang sama. Untuk

mengetahui tingkat reliabilitas suatu butir soal yang menghendaki gradualisasi penilaian

digunakan rumus alpha (digunakan untuk mencari reliabilitas yang skornya bukan 1 atau 0)

yaitu sebagai berikut:

r 11 =

Dengan :

11r : indeks reliabilitas instrument

n : banyaknya butir instrument

Σ σi2 : jumlah varians skor tiap-tiap item

σt2 : varians total

(Suharsimi Arikunto,2002 :109)

3. Instrumen Penilaian Keingintahuan Siswa

Instrumen penilaian keingintahuan siswa berupa angket. Jenis angket yang digunakan

adalah angket langsung dan sekaligus menyediakan jawaban. Siswa memberikan jawaban

denagn memilih salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan.

Penyusunan item-item angket berdasarkan indikator yang telah ditetapkan sebelumnya.

Dalam menjawab pertanyaan, siswa hanya dibenarkan memilih salah satu alternatif jawaban

yang telah disediakan. Skor penilaian afektif disajikan dalam Tabel 6.

Tabel 6. Skor Penilaian Afektif

Skor untuk aspek yang dinilai Nilai

Page 75: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

210

( )( )( ) ( ) ÷

øöç

èæ -÷øöç

èæ -

-=

ååå åå åå

2222 YYnXXn

YXXYnrxy

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

4

3

2

1

Keterangan :

- Jumlah nilai ≥ 72 sangat baik (A)

- Jumlah nilai 54-71 baik (B)

- Jumlah nilai 36-53 cukup (C)

- Jumlah nilai < 35 kurang (D)

(Depdiknas, 2003:91)

a. Uji Validitas

Validitas instrumen dari angket ini adalah validitas konstruksi atau konsep. Validitas

konstruksi adalah validitas yang menunjukkan sampai dimana isi suatu tes atau alat

pengukur sesuai dengan konsep yang seharusnya menjadi isi suatu tes atau alat pengukur

tersebut artau konstruksi teoritis yang mendasari disusunnya tes tersebut (Masidjo, 1995 :

244).

Rumus yang dipakai adalah korelasi momen produk dari Karl Pearson, sebagai

berikut:

Dengan :

xyr = koefisien korelasi antara variable X dan Y

X = skor item

Y = skor total

n = cacah subyek

keputusan uji : xyr > kritikr item soal tersebut valid

xyr ≤ kritikr item soal tersebut tidak valid

(Budiyono,2003:69)

Page 76: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

211

b. Uji Reliabilitas

Budiyono (2003:65), menyatakan bahwa “Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila

hasil pengukuran dengan instrumen tersebut adalah sama jika pengukuran tersebut dilakukan

pada orang yang sama pada waktu yang berlainan atau pada orang yang berlainan (tetapi

mempunyai kondisi yang sama) pada waktu yang sama atau pada waktu yang berlainan.

Untuk mengetahui sejauh mana pengukuran dapat memberikan hasil yang relatif

tidak berbeda bila dilakukan pengukuran kembali kepada subyek yang sama. Untuk

mengetahui tingkat reliabilitas suatu butir soal yang menghendaki gradualisasi penilaian

digunakan rumus alpha (digunakan untuk mencari reliabilitas yang skornya bukan 1 atau 0)

yaitu sebagai berikut:

r 11 =

Dengan :

11r : indeks reliabilitas instrument

n : banyaknya butir instrument

Σ σi2 : jumlah varians skor tiap-tiap item

σt2 : varians total

(Suharsimi Arikunto,2002 :109)

G. Teknik Analisis Data

1. Uji Prasyarat

a. Uji Normalitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah sampel penelitian ini dari populasi

distribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas ini digunakan metode Lilliefors dengan

prosedur :

1). Hipotesis

Page 77: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

212

Ho : sampel berasal dari populasi normal

H1 : sampel tidak berasal dari populasi normal

2). Statistik Uji

L = max ( ) ( )ii ZSZF -

3). Taraf Siginifikansi (a ) = 0,05

4). Daerah Kritik (DK)

DK = { L | L > Lα:n atau L < -Lα:n} dengan n adalah ukuran sampel.

5). Keputusan Uji

Ho ditolak Jika Lhitung Î DK.

6). Kesimpulan

a) Sampel berasal dari populasi normal jika H0 diterima.

b) Sampel tidak berasal dari populasi normal jika H0 ditolak

(Budiyono, 2004:170-171)

b. Uji Homogenitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah populasi penelitian mempunyai variansi yang

sama atau tidak. Untuk menguji homogenitas ini digunakan metode Bartlett dengan statistik

uji Chi kuadrat dengan

Statistik Uji yang digunakan :

úû

ùêë

é= å

=

k

1j

2jj

2 logSf -RKG f.logC

2,303χ

úúû

ù

êêë

é+= å f

1 -

f1

1) -3(k

1 1 c

j

j

i

f

SS RKG SS

= : ( )

j

2

j2

jj n

XXSS åå -= ;

j

j2j f

SSS =

(Budiyono, 2004:175-178)

2. Pengujian Hipotesis

Untuk pengujian hipotesis digunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama,

dengan model data sebagai berikut :

jiijk βαµX ++= + ( αβ )ij +eijk

Page 78: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

213

(Budiyono, 2004:207)

3. Analisis Variansi Dua Jalan

Analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama digunakan untuk menguji signifikansi

perbedaan efek dua faktor A dan B serta interaksi AB terhadap variabel terikat. Model dari

analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama adalah sebagai berikut :

( ) ijkijjiijkX eabbam ++++=

dengan :

Xijk : Data amatan ke-k pada baris ke-I dan kolom ke-j.

µ : Rerata dari seluruh data amatan.

αi : Efek baris ke-I pada variabel terikat.

βj : Efek kolom ke-j pada variabel terikat.

(αβ)ij : Kombinasi efek baris ke-I dan kolom ke-j pada variabel terikat.

εijk : Deviasi data amatan terhadap rataan populasi (µij) yang berdistribusi normal

dengan rataan 0. Deviasi amatan rataan populasi juga disebut galat (error).

i :1,2,3,…..,p ; p = Banyaknya baris.

j : 1,2,3,….,q ; q = Banyaknya kolom.

k : 1,2,3,….,nij ; nij = banyaknya data amatan pada sel ij.

(Budiyono, 2004:207)

Prosedur dalam pengujian menggunakan analisis variansi dua jalan yaitu:

1. Hipotesis :

1) H0A : αi = 0 untuk setiap I = 1,2,3,…,p.

H1A : paling sedikit ada satu αi yang tidak nol.

2) H0B : βj = 0 untuk setiap j = 1,2,3,…,q.

H1B : paling sedikit ada satu βj yang tidak nol.

3) H0AB : (αβij) = 0 untuk setiap i = 1,2,3,…,p dan j = 1,2,3,…,q.

H1AB : paling sedikit ada satu (αβij) yang tidak nol.

Ketiga pasang hipotesis ini ekuivalen dengan tiga pasang hipotesis berikut :

1) H0A : Tidak ada perbedaan efek antara metode pembelajaran CTL yang

dilengkapi praktikum dengan CTL dengan pemberian tugas terhadap prestasi

belajar siswa.

2) H1A : Ada perbedaan efek antara metode pembelajaran CTL yang

Page 79: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

214

dilengkapi praktikum dengan CTL dengan pemberian tugas terhadap prestasi

belajar siswa.

3) H0B : Tidak ada perbedaan efek antara keingintahuan tinggi dan

keingintahuan rendah terhadap prestasi belajar siswa.

4) H1B : Ada perbedaan efek antara keingintahuan tinggi dan

keingintahuan rendah terhadap prestasi belajar siswa.

5) H0AB : Tidak ada interaksi antara metode pebelajaran dan keingintahuan

terhadap prestasi belajar siswa.

H1AB : Ada interaksi metode pebelajaran dan keingintahuan terhadap

prestasi belajar siswa.

2. Komputasi :

Tabel 7. Notasi dan Tata Letak Data

B

A

b1 b2

a1 ab11 ab12

a2 ab21 ab22

Sel abij memuat : Xij1;Xij2;……;Xijn ij

dimana :

a1 : Metode CTL yang dilengakapi dengan praktikum

a2 : Metode pemberian tugas

b1 : Keingintahuan tinggi

b2 : Keingintahuan rendah

Notasi-notasi :

nij : Ukuran sel ij (sel pada baris ke-i dan kolom ke-j)

: Banyaknya data amatan pada sel ij

: Frekuansi sel ij

hn : Rataan harmonik frekuensi seluruh sel =

åji ijn

pq

,

1

Page 80: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

215

N : åji

ijn,

= Banyaknya seluruh data amatan

SSij :

2

2

ij

kijk

kijk n

X

X÷ø

öçè

æ

å

: Jumlah kuadrat deviasi data amatan pada sel ij

ijAB : Rataan pada sel ij

Ai : åj

ijAB = Jumlah rataan pada baris ke-i

Bj : åi

ijAB = Jumlah rataan pada kolom ke-j

G : åji

ijAB,

= Jumlah rataan semua sel

1) Besaran-besaran :

(1) = pqG 2

(2) = åji

ijSS,

(3) = åi

qAi 2

(4) = åj

j

pB 2

(5) = 2

åij

ijAB

2) Jumlah Kuadrat :

JKA = [ ])1()3( -hn

JKB = [ ])1()4( -hn

JKAB = [ ])3()4()5()1( --+hn

JKG = (2) +

JKT = JKA + JKB + JKAB + JKG

3) Derajat Kebebasan :

dkA = p – 1

dkB = q – 1

dkAB = (p – 1)(q – 1)

dkG = N – pq

dkT = N - 1

4) Rataan Kuadrat :

Page 81: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

216

RKA = JKA/dkA

RKB = JKB/dkAB

RKG = JKG/dkG

3. Statistik Uji :

1) Untuk H0A adalah Fa = RKA/RKG yang merupakan nilai dari variabel random yang

berdistribusi F dengan derajat kebebasan p – 1 dan N – pq.

2) Untuk H0B adalah Fb = RKB/RKG yang merupakan nilai dari variabel random yang

berdistribusi F dengan derajat kebebasan q – 1 dan N – pq.

3) Untuk H0AB adalah Fab = RKAB/RKG yang merupakan nilai dari variabel random yang

berdistribusi F dengan derajat kebebasan (p - 1)(q – 1) dan N – pq.

4. Daerah Kritik :

Daerah kritik untuk Fa adalah DK = {F > Fα;p-1,N-pq}

Daerah kritik untuk Fb adalah DK = {F > Fα;q-1,N-pq}

Daerah kritik untuk Fab adalah DK = {F > Fα;(p-1)(q-1,N-pq)}

5. Keputusan Uji :

H0 ditolak apabila Fobs Î DK

6. Rangkuman Analisis :

Tabel 8. Rangkuman analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama

Sumber

Variansi

JK dK RK Fobs Fα

Baris (A)

Kolom (B)

Interaksi (AB)

Galat

JKA

JKB

JKAB

JKG

p – 1

q – 1

(p – 1)(q - 1)

N - pq

RKA

RKB

RKAB

RKG

Fa

Fb

Fab

-

F*

F*

F*

-

Total JKT N – 1 - - -

Keterangan: : Fobs adalah harga statistik uji

Fα adalah nilai F yang diperoleh dari tabel

(Budiyono,2004:212-213)

Page 82: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

217

4. Uji Komparasi Ganda

Komparasi ganda adalah tindak lanjut dari analisis variansi apabila hasil analisis

variansi tersebut menunjukkan bahwa hipotesis nol ditolak. Untuk uji lanjutan setelah analisis

variansi digunakan metode Scheffe.

Statistik Uji

1. Komparasi rataan tiap baris

Karena dalam penelitian ini hanya terdapat 2 variabel model pembelajaran maka jika H0A

ditolak tidak perlu dilakukan komparasi pasca anava antar baris. Untuk mengetahui model

pembelajaran manakah yang lebih baik cukup dengan membandingkan besarnya rerata

marginal dari masing-masing metode pembelajaran. Jika rataan marginal melalui metode

CTL dilengkapi praktikum lebih besar dari rataan marginal untuk metode pemberian tugas

berarti melalui metode CTL dilengkapi praktikum dikatakan lebih baik dibandingkan dengan

metode pemberian tugas atau sebaliknya.

2. Komparasi rataan antar kolom

( )

÷÷ø

öççè

æ+

-=-

.j.i

2.j.i

.j.i

n1

n1

RKG

XXF

dengan daerah kritik DK = {F | F > (q-1)F qpN1,q:α -- }

3. Komparasi rataan antar sel pada kolom yang sama

Fij-kj =

úúû

ù

êêë

é+

-

kjij

2kjij

n1

n1

RKG

)XX(

dengan daerah kritik Dk = {Fij Fij.kj > (pq-1)F pqN1,:pqα -- }

4. Komparasi rataan antar sel pada baris yang sama

Fij-ik =

úúû

ù

êêë

é+

-

ikij

2ikij

n1

n1

RKG

)XX(

Page 83: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

218

dengan daerah kritik Dk = {Fij Fij.ik > (p-1)F pqN1,:pα -- }

(Budiyono, 2004:214-215)

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah nilai keingintahuan siswa dan prestasi

belajar pada materi sistem koloid, yaitu meliputi prestasi kognitif dan prestasi afektif. Data-data

tersebut diambil dari kelompok eksperimen I (CTL menggunakan metode praktikum) dan

kelompok eksperimen II (CTL menggunakan metode pemberian tugas). Jumlah siswa yang

dilibatkan dalam penelitian ini adalah 41 siswa dari kelas XI IA 1 dan 42 siswa dari kelas XI IA

2 SMA Negeri 1 Pemalang tahun pelajaran 2008/2009. Untuk lebih jelasnya akan disajikan

deskripsi data penelitian masing-masing variabel.

1. Data Nilai Keingintahuan Siswa

Data nilai keingintahuan siswa diperoleh dengan cara angket. Berdasar pada rata-rata

hasil angket keingintahuan siswa dalam kelas eksperimen, data yang terkumpul terbagi menjadi

dua kategori, yaitu untuk nilai lebih besar atau sama dengan rata-rata termasuk dalam kategori

keingintahuan tinggi dan nilai di bawah rata-rata termasuk kategori keingintahuan rendah.

Adapun nilai rata keseluruhan adalah 55,83.

Pada kelas eksperimen I, nilai terendah adalah 45 dan nilai tertinggi adalah 81 dengan

nilai rata-rata 57,51. Jumlah siswa yang mempunyai keingintahuan tinggi terdiri dari 21 siswa

dan yang mempunyai keingintahuan rendah terdiri dari 20 siswa. Distribusi frekuensi nilai

keingintahuan siswa kelas eksperimen I disajikan pada Tabel 9. dan histogramnya disajikan pada

Gambar 18.

Page 84: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

219

Tabel 9. Distribusi Frekuensi Nilai Keingintahuan Siswa Kelas Eksperimen I Pada Materi Sistem

Koloid

No. Kelas Interval Nilai Tengah

Frekuensi Kelas Eksperimen

I

Mutlak Relatif

1 45-50 47.5 4 9.76

2 51-56 53.5 18 43.90

3 57-62 59.5 10 24.39

4 63-68 65.5 6 14.63

5 69-74 71.5 2 4.88

6 75-80 77.5 0 0

7 81-86 83.5 1 2.44

Jumlah 41 100

Gambar 18. Histogram Nilai Keingintahuan Siswa Kelas Eksperimen I pada Materi Sistem

Koloid

Pada kelas eksperimen II nilai terendah adalah 41 dan nilai tertinggi adalah 73 dengan

nilai rata-rata 54,14. Siswa yang mempunyai keingintahuan tinggi terdiri dari 15 siswa dan yang

mempunyai keingintahuan rendah terdiri dari 27 siswa. Distribusi frekuensi nilai keingintahuan

siswa kelas eksperimen II disajikan pada Tabel 10. dan histogramnya disajikan pada Gambar 19.

Page 85: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

220

Tabel 10. Distribusi Frekuensi Nilai Keingintahuan Siswa Kelas Eksperimen II Pada Materi

Sistem Koloid

No. Kelas Interval Nilai Tengah Frekuensi Kelas Eksperimen II

Mutlak Relatif

1 41-45 43 6 14.28

2 46-50 48 7 16.67

3 51-55 53 14 33.33

4 56-60 58 9 21.43

5 61-65 63 3 7.14

6 66-70 68 2 4.76

7 71-75 73 1 2.38

Jumlah 42 100

Gambar 19. Histogram Nilai Keingintahuan Siswa Kelas Eksperimen II pada Materi Sistem

Koloid

Perbandingan distribusi frekuensi nilai keingintahuan siswa untuk kedua kelas

eksperimen pada materi sistem koloid disajikan pada Tabel 11. dan histogramnya disajikan pada

Gambar 20.

Page 86: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

221

Tabel 11. Perbandingan Distribusi Frekuensi Nilai Keingintahuan Siswa antara Kelas

Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II Pada Materi Sistem Koloid

No. Kelas Interval Nilai Tengah

Eksperimen

I Eksperimen II

1 41-45 43 1 6

2 46-50 48 3 7

3 51-55 53 16 14

4 56-60 58 7 9

5 61-65 63 9 3

6 66-70 68 2 2

7 71-75 73 2 1

8 76-80 78 0 0

9 81-85 83 1 0

Jumlah 41 42

Gambar 20. Histogram Perbandingan Nilai Keingintahuan Siswa antara Kelas Eksperimen I dan

Kelas Eksperimen II Pada Materi Sistem Koloid

2. Prestasi Belajar Siswa pada Materi Sistem Koloid

Page 87: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

222

Data prestasi belajar siswa pada materi sistem koloid yang meliputi prestasi kognitif

dan prestasi afektif kelas eksperimen I ( pembelajaran CTL menggunakan metode praktikum)

sebanyak 41 siswa dan kelas eksperimen II (pembelajaran CTL menggunakan metode pemberian

tugas) sebanyak 42 siswa dapat dilihat pada Lampiran 16, sedangkan deskripsi data penelitian

mengenai prestasi belajar secara ringkas disajikan pada Tabel 12.

Tabel 12. Rangkuman Deskripsi Data Penelitian

Nilai rata-rata Jenis Penilaian

Eksperimen I Eksperimen II

Pretest 54.14 60.62

Posttest 78.93 77.74

Selisih Nilai Kognitif 24.79 17.12

Afektif 96.32 90.98

3. Selisih Nilai Kognitif pada Materi Sistem Koloid

Distribusi frekuensi selisih nilai kognitif kelas eksperimen I pada materi sistem koloid

disajikan dalam Tabel 13. dan histogramnya dapat dilihat pada Gambar 21.

Tabel 13. Distribusi Frekuensi Selisih Nilai Kognitif Kelas Eksperimen I pada Materi Sistem

Koloid

No. Kelas Interval Nilai Tengah Frekuensi Kelas Eksperimen I

Mutlak Relatif

1 4.7-10.7 7.7 5 12.19

2 11.7-17.7 14.7 8 19.51

3 18.7-24.7 21.7 6 14.63

4 25.7-31.7 28.7 10 24.39

5 32.7-38.7 35.7 7 17.07

6 39.7-45.7 42.7 4 9.76

7 46.7-52.7 49.7 1 2.44

Jumlah 41 100

Page 88: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

223

Gambar 21. Histogram Selisih Nilai Kognitif Kelas Eksperimen I pada Materi Sistem Koloid

Data penelitian mengenai selisih nilai kognitif kelas eksperimen CTL menggunakan

metode praktikum, kelas XI PSIA 1 SMA Negeri 1 Pemalang dapat dilihat pada Lampiran 16.

Distribusi frekuensi selisih nilai kognitif kelas eksperimen II pada materi sistem koloid

disajikan dalam Tabel 14. dan histogramnya dapat dilihat pada Gambar 22.

Tabel 14. Distribusi Frekuensi Selisih Nilai Kognitif Kelas Eksperimen II pada Materi Sistem

Koloid

No. Kelas Interval Nilai Tengah Frekuensi Kelas Eksperimen II

Mutlak Relatif

1 3.0-8.0 5.5 6 14.28

2 9.0-14.0 11.5 14 33.33

3 15.0-20.0 17.5 8 19.05

4 21.0-26.0 23.5 6 14.28

5 27.0-32.0 29.5 4 9.52

6 33.0-38.0 35.5 3 7.14

7 39.0-44.0 41.5 1 2.38

Jumlah 42 100

Page 89: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

224

Gambar 22. Histogram Selisih Nilai Kognitif Kelas Eksperimen II pada Materi Sistem Koloid

Data penelitian mengenai selisih nilai kognitif kelas eksperimen CTL menggunakan

metode pemberian tugas, kelas XI PSIA 2 SMA Negeri 1 Pemalang dapat dilihat pada Lampiran

16.

Perbandingan distribusi frekuensi selisih nilai kognitif kelas eksperimen I dan kelas

eksperimen II pada materi sistem koloid disajikan dalam Tabel 15. dan histogramnya dapat

dilihat pada Gambar 23.

Tabel 15. Perbandingan Distribusi Frekuensi Selisih Nilai Kognitif Kelas Eksperimen I dan

Kelas Eksperimen II pada Materi Sistem Koloid

No.

Kelas

Interval Nilai Tengah Eksperimen I

Eksperimen

II

1 3.0-8.0 5.5 4 6

2 9.0-14.0 11.5 4 14

3 15.0-20.0 17.5 8 8

4 21.0-26.0 23.5 5 6

5 27.0-32.0 29.5 8 4

6 33.0-38.0 35.5 7 3

7 39.0-44.0 41.5 3 1

8 45.0-50.00 47.5 1 0

9 51.0-56.0 53.5 1 0

Jumlah 41 42

Page 90: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

225

Gambar 23. Histogram Perbandingan Selisih Nilai Kognitif Kelas Eksperimen I dan Kelas

Eksperimen II pada Materi Sistem Koloid

4. Nilai Afektif pada Materi Sistem Koloid

Distribusi frekuensi nilai afektif kelas eksperimen I pada materi sistem koloid disajikan

dalam Tabel 16. dan histogramnya dapat dilihat pada Gambar 24.

Data penelitian mengenai nilai afektif kelas eksperimen CTL menggunakan metode

praktikum, kelas XI PSIA 1 SMA Negeri 1 Pemalang dapat dilihat pada Lampiran 16.

Tabel 16. Distribusi Frekuensi Nilai Afektif Kelas Eksperimen I pada Materi Sistem Koloid

No. Kelas Interval Nilai Tengah Frekuensi Kelas Eksperimen I

Mutlak Relatif

1 79-84 81.5 2 4.88

2 85-90 87.5 7 17.07

3 91-96 93.5 12 29.27

4 97-102 99.5 12 29.27

5 103-108 105.5 6 14.63

6 109-114 111.5 1 2.44

7 115-120 117.5 1 2.44

Jumlah 41 100

Page 91: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

226

Gambar 24. Histogram Nilai Afektif Kelas Eksperimen I pada Materi Sistem Koloid

Distribusi frekuensi nilai afektif kelas eksperimen II pada materi sistem koloid disajikan

dalam Tabel 17. dan histogramnya dapat dilihat pada Gambar 25.

Data penelitian mengenai nilai afektif kelas eksperimen CTL menggunakan metode

pemberian tugas, kelas XI PSIA 2 SMA Negeri 1 Pemalang dapat dilihat pada Lampiran 16.

Tabel 17. Distribusi Frekuensi Nilai Afektif Kelas Eksperimen II pada Materi Sistem Koloid

No.

Kelas

Interval Nilai Tengah Frekuensi Kelas Eksperimen II

Mutlak Relatif

1 72-77 74.5 3 7.14

2 78-83 80.5 5 11.90

3 84-89 86.5 7 16.67

4 90-95 92.5 16 38.09

5 96-101 98.5 7 16.67

6 102-107 104.5 3 7.14

7 108-113 110.5 1 2.38

Jumlah 42 100

Page 92: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

227

Gambar 25. Histogram Nilai Afektif Kelas Eksperimen II pada Materi Sistem Koloid

Perbandingan distribusi frekuensi nilai afektif kelas eksperimen I dan kelas eksperimen

II pada materi sistem koloid disajikan dalam Tabel 18. dan histogramnya dapat dilihat pada

Gambar 26.

Tabel 18. Perbandingan Distribusi Frekuensi Nilai Afektif Kelas Eksperimen I dan Kelas

Eksperimen II pada Materi Sistem Koloid

No. Kelas Interval Nilai Tengah

Eksperimen

I

Eksperimen

II

1 72-77 74.5 0 3

2 78-83 80.5 1 5

3 84-89 86.5 7 7

4 90-95 92.5 11 16

5 96-101 98.5 13 7

6 102-107 104.5 7 3

7 108-113 110.5 1 1

8 114-119 116.5 1 0

Jumlah 41 42

Page 93: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

228

Gambar 26. Histogram Perbandingan Nilai Afektif Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II

pada Materi Sistem Koloid

B. Hasil Penelitian dan Prasyarat Analisis

1. Uji Normalitas

Tujuan dari normalitas ini adalah untuk menyelidiki apakah sampel penelitian ini

berasal dari populasi normal atau tidak. Salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk melakukan

analisis variansi adalah distribusi populasinya harus normal. Uji yang digunakan dalam

penelitian ini adalah uji Liliefors.

Hasil uji normalitas keingintahuan, selisih nilai kognitif dan nilai afektif tercantum

dalam Lampiran 17-34. Hasil uji normalitas telah terangkum dalam Tabel 19, 20 dan 21.

Tabel 19. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Keingintahuan

Harga L Kelompok Siswa

Hitung Tabel

Kesimpulan

Berdistribusi

Eksperimen I 0.13542089 0.138369953 Normal

Eksperimen II 0.1107774 0.1367128 Normal

Tabel 20. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Selisih Nilai Kognitif

Harga L Kelompok Siswa

Hitung Tabel

Kesimpulan

Berdistribusi

A1 0.096815 0.13837 Normal

A2 0.133711 0.136713 Normal

B1 0.140790044 0.147666667 Normal

B2 0.109168871 0.129236382 Normal

A1B1 0.142891295 0.1934 Normal

Page 94: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

229

A1B2 0.095406121 0.19 Normal

A2B1 0.158515911 0.22 Normal

A2B2 0.155280814 0.1778 Normal

Tabel 21. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Nilai Afektif

Harga L Kelompok Siswa

Hitung Tabel

Kesimpulan

Berdistribusi

A1 0.091590417 0.138369953 Normal

A2 0.090601905 0.136712768 Normal

B1 0.124614285 0.147666667 Normal

B2 0.09253214 0.12923638 Normal

A1B1 0.121600472 0.1934 Normal

A1B2 0.067697409 0.19 Normal

A2B1 0.181241364 0.22 Normal

A2B2 0.10069415 0.1778 Normal

Tampak dari tabel-tabel tersebut bahwa harga Lhitung < L tabel, dengan demikian dapat

dikatakan bahwa sampel-sampel pada penelitian ini berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Syarat yang harus dipenuhi dalam penggunaan analisis variansi adalah varian dalam

populasi harus homogen. Untuk menguji homogenitas pada penelitian ini digunakan metode

Barlett (Sudjana, 2001 : 261-265). Hasil uji homogenitas selisih nilai kognitif dan nilai afektif

ditinjau dari metode pembelajaran, keingintahuan, serta seluruh sel tercantum dalam Lampiran

35-40. Pada Tabel 22, 23, 24, 25, 26 dan 27 berikut ini disajikan hasil uji homogenitas tersebut.

Tabel 22. Hasil Uji Homogenitas Selisih Nilai Kognitif Ditinjau Dari Metode Pembelajaran

S2 B χ2 Hitung χ2 Tabel Kesimpulan

107.0177 164.3859 2.43 3.841 Homogen

Tabel 23. Hasil Uji Homogenitas Selisih Nilai Kognitif Ditinjau Dari Keingintahuan

Page 95: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

230

S2 B χ2 Hitung χ2 Tabel Kesimpulan

119.2133 168.1823 0.01 3.841 Homogen

Tabel 24. Hasil Uji Homogenitas Selisih Nilai Kognitif Seluruh Sel

S2 B χ2 Hitung χ2 Tabel Kesimpulan

105.6924 159.8994 4.16 7.81 Homogen

Tabel 25. Hasil Uji Homogenitas Nilai Afektif Ditinjau Dari Metode Pembelajaran

S2 B χ2 Hitung χ2 Tabel Kesimpulan

62.3192 145.3644 0.41 3.841 Homogen

Tabel 26. Hasil Uji Homogenitas Nilai Afektif Ditinjau Dari Keingintahuan

S2 B χ2 Hitung χ2 Tabel Kesimpulan

63.5840 146.0711 0.00 3.841 Homogen

Tabel 27. Hasil Uji Homogenitas Nilai Afektif Seluruh Sel

S2 B χ2 Hitung χ2 Tabel Kesimpulan

59.4975 140.1854 0.46 7.81 Homogen

Tampak dari tabel-tabel tersebut bahwa harga statistik uji χ2 tidak melampaui harga

kritik χ2, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sampel pada penelitian ini berasal dari

populasi yang homogen.

C. Hasil Pengujian Hipotesis

1. Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama

Perhitungan analisis dua jalan dengan sel tak sama selisih nilai kognitif tercantum pada

Lampiran 41, sedangkan rangkuman hasil perhitungannya disajikan pada Tabel 28. berikut

Tabel 28. Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama Aspek Kognitif

Sumber JK dk RK Fobs Fα Keputusan

Metode (A) 3980.5473 1 3980.5473 37.6616 3.960 Ho ditolak

Page 96: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

231

Keingintahuan(B)

Interaksi (AB)

Galat

457.2148

931.0085

8349.6965

1

1

79

457.2148

931.0085

105.6924

4.3259

8.8087

3.960

3.960

Ho ditolak

Ho ditolak

Total 13718.4671 82

Perhitungan analisis dua jalan dengan sel tak sama nilai afektif tercantum pada

Lampiran 43, sedangkan rangkuman hasil perhitungannya disajikan pada Tabel 29. berikut

Tabel 29. Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama Aspek Afektif

Sumber JK dk RK Fobs Fα Keputusan

Metode (A)

Keingintahuan(B)

Interaksi (AB)

Galat

1810.3084

1464.3431

15.4568

4700.3048

1

1

1

79

1810.3084

1464.3431

15.4568

59.4975

30.4266

24.6118

0.2598

3.960

3.960

3.960

Ho ditolak

Ho ditolak

Ho diterima

Total 7990.4131 82

Tabel 28 dan 29 menunjukkan bahwa :

a. Pada efek utama baris (A), H0 ditolak.

Hal ini berarti terdapat perbedaan pengaruh antara penggunaan metode pembelajaran

CTL menggunakan metode praktikum dan CTL menggunakan metode pemberian tugas terhadap

prestasi belajar siswa aspek kognitif dan afektif pada materi kimia sistem koloid, maka

diperlukan uji pasca anava yaitu uji komparasi ganda.

b. Pada efek utama kolom (B), H0 ditolak.

Hal ini berarti terdapat perbedaan pengaruh antara keingintahuan tinggi dan

keingintahuan rendah terhadap prestasi belajar siswa aspek kognitif dan afektif pada materi

kimia sistem koloid, maka diperlukan uji pasca anava yaitu uji komparasi ganda.

c. Pada efek utama interaksi (AB), H0 ditolak (kognitif) dan H0 diterima (afektif) .

Hal ini berarti terdapat interaksi antara pembelajaran CTL menggunakan metode

praktikum dan CTL menggunakan metode pemberian tugas dengan keingintahuan terhadap

prestasi belajar siswa aspek kognitif, maka diperlukan uji pasca anava yaitu uji komparasi ganda.

Page 97: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

232

Sedangkan tidak terdapat interaksi antara pembelajaran CTL menggunakan metode

praktikum dan CTL menggunakan metode pemberian tugas dengan keingintahuan terhadap

prestasi belajar siswa aspek afektif pada materi kimia sistem koloid, maka tidak diperlukan uji

pasca anava yaitu uji komparasi ganda.

2. Uji Lanjut Pasca Anava Dua Jalan

a. Aspek Kognitif

Uji lanjut pasca aspek kognitif pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

perbedaan rerata setiap pasangan baris dan pasangan kolom. Rataan selisih nilai kognitif masing-

masing sel ditunjukkan pada Tabel 30. Dalam penelitian ini uji komparasi ganda dilakukan pada

hipoesis pertama (pasangan antar kolom) dan hipotesis kedua (antar baris).

Tabel 30. Rataan Selisih Nilai Kognitif

Keingintahuan Tinggi Rendah Rataan Marginal

Metode

CTL yang Dilengkapi Praktikum 24.30 25.3 24.80

CTL dengan Pemberian Tugas 20.75 15.1 17.92

Rataan Marginal 22.53 20.2

Hasil perhitungan uji lanjut pasca anava aspek kognitif disajikan pada Tabel 31.

Rerata Statistik

Uji

Harga

Kritik Komparasi

Ganda 1 2 (F) 0,05

P Kesimpulan

mA1 vs mA2 24,79 17,12 11,55865 3,96 <0,05 mA1 >mA2

mB1 vs mB2 22.83 19.44 2.2122 3,96 >0,05 mB1 > mB2

Dari rangkuman Tabel 31. dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak karena Fhitung > Ftabel.

Hal ini berarti ada perbedaan yang signifikan antara siswa kelas CTL menggunakan metode

praktikum dan CTL menggunakan metode pemberian tugas dan juga ada perbedaan yang

signifikan antara siswa yang mempunyai keingintahuan tinggi dan rendah. Karena rataan

marginal CTL menggunakan metode praktikum lebih besar daripada CTL menggunakan metode

pemberian tugas, maka CTL menggunakan metode praktikum lebih meningkatkan prestasi

belajar kognitif siswa daripada CTL menggunakan metode pemberian tugas pada materi kimia

sistem koloid kelas XI ilmu alam semester genap SMA Negeri 1 Pemalang tahun pelajaran

Page 98: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

233

2008/2009. Sedangkan perbedaan rataan marginal keingintahuan tinggi dan rataan marginal

keingintahuan rendah kurang signifikan, tetapi masih dapat dikatakan bahwa siswa yang

memiliki keingintahuan tinggi prestasi belajar kognitifnya lebih baik daripada siswa yang

memiliki keingintahuan rendah pada materi kimia sistem koloid kelas XI ilmu alam semester

genap SMA Negeri 1 Pemalang tahun pelajaran 2008/2009.

b. Aspek Afektif

Uji lanjut pasca aspek afektif pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan

rerata setiap pasangan baris dan pasangan kolom. Rataan selisih nilai afektif masing-masing sel

ditunjukkan pada Tabel 32. Dalam penelitian ini uji komparasi ganda dilakukan pada hipotesis

pertama (pasangan antar kolom) dan hipotesis kedua (antar baris).

Tabel 32. Rataan Nilai Afektif

Keingintahuan Tinggi Rendah Rataan Marginal

Metode

CTL yang Dilengkapi Praktikum 98.14 94.4 96.27

CTL dengan Pemberian Tugas 93.93 89.33 91.63

Rataan Marginal 96.04 91.87

Hasil perhitungan uji lanjut pasca anava aspek afektif disajikan pada Tabel 33.

Rerata Statistik

Uji

Harga

Kritik Komparasi

Ganda 1 2 (F) 0,05

P Kesimpulan

mA1 vs mA2 96,32 90,98 9,9468 3,96 <0,05 mA1 >mA2

mB1 vs mB2 96.39 91.49 8.2249 3,96 <0,05 mB1 > mB2

Dari rangkuman Tabel 33. dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak karena Fhitung > Ftabel.

Hal ini berarti ada perbedaan yang signifikan antara siswa kelas CTL menggunakan metode

praktikum dan kelas CTL menggunakan metode pemberian tugas dan juga ada perbedaan yang

signifikan antara siswa yang mempunyai keingintahuan tinggi dan rendah. Karena rataan

marginal CTL menggunakan metode praktikum lebih besar daripada CTL menggunakan metode

pemberian tugas, maka CTL menggunakan metode praktikum lebih meningkatkan prestasi

belajar afektif siswa daripada CTL menggunakan metode pemberian tugas pada materi kimia

sistem koloid kelas XI ilmu alam semester genap SMA Negeri 1 Pemalang tahun pelajaran

Page 99: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

234

2008/2009. Perbedaan rataan marginal keingintahuan tinggi dan rataan marginal keingintahuan

rendah juga signifikan, sehingga dapat dikatakan bahwa siswa yang memiliki keingintahuan

tinggi prestasi belajar afektifnya lebih baik daripada siswa yang memiliki keingintahuan rendah

pada materi kimia sistem koloid kelas XI ilmu alam semester genap SMA Negeri 1 Pemalang

tahun pelajaran 2008/2009.

D. Pembahasan

Dari analisis variansi dua jalan untuk selisih nilai aspek kognitif dan nilai afektif yang

telah diuraikan di depan didapat hasil bahwa dari tiga pengujian hipotesis yang diajukan. Pada

aspek kognitif, hipotesis pertama sampai ketiga ditolak sedangkan pada aspek afektif, hipotesis

pertama dan kedua ditolak, hipotesis ketiga diterima.

1. Pengujian Hipotesis Pertama

Proses belajar mengajar merupakan interaksi yang dilakukan antara guru dengan peserta

didik dalam suatu situasi pendidikan atau pengajaran untuk mewujudkan tujuan yang ditetapkan.

Pada hakikatnya mengajar merupakan proses pengajar dan peserta didik menciptakan lingkungan

yang baik agar terjadi kegiatan belajar mengajar yang berdaya guna. Dalam mengajar diperlukan

suatu metode pembelajaran yang paling sesuai dengan tujuan pengajaran yang diinginkan. Pada

penelitian ini dicoba dikembangkan CTL menggunakan metode praktikum dan CTL

menggunakan metode pemberian tugas dalam mengajarkan materi kimia sistem koloid semester

genap kelas XI Ilmu Alam SMA Negeri 1 Pemalang pada tahun pelajaran 2008/2009.

Pendekatan CTL merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara

materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata dan mendorong siswa membuat hubungan

antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari mereka

sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan adanya praktikum siswa dapat aktif

melakukan percobaan secara langsung, mengamati prosesnya dan menyimpulkan hasil

percobaannya. Dalam hal ini siswa dapat menemukan bukti kebenaran dari teori yang

dipelajarinya. Dengan konsep itu hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa.

Proses pembelajaran berlangsung secara alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan

mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Strategi pembelajaran lebih

dipentingkan daripada hasil (Nurhadi, 2004 : 41).

Page 100: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

235

Tugas merupakan suatu pekerjaan yang harus diselesaikan. Metode pemberian tugas

sebagai suatu metode mengajar merupakan suatu pemberian pekerjaan oleh guru kepada siswa

untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu. Dengan pemberian tugas tersebut siswa belajar

mengerjakan tugas. Dalam melaksanakan kegiatan belajar, siswa diharapkan memperoleh suatu

hasil yaitu perubahan tingkah laku tertentu sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Tahap

terakhir dan pemberian tugas ini adalah resitasi yang berarti melaporkan atau menyajikan

kembali tugas yang telah dikerjakan atau dipelajari. Jadi metode pemberian tugas belajar dan

resitasi atau biasanya disingkat metode resitasi merupakan suatu metode mengajar dimana guru

memberikan suatu tugas, kemudian siswa harus mempertanggung jawabkan hasil tugas tersebut.

Materi sistem koloid merupakan materi yang berurutan secara sistematis. Dalam hal ini

seorang siswa dituntut menemukan makna dari suatu konsep. Siswa harus bisa menghubungkan

konsep-konsep yang ia dapatkan sebelumnya.

a. Aspek Kognitif

Hasil dari anava dua jalan aspek kognitif dari kedua metode tersebut menunjukkan

bahwa Fhitung > Ftabel dengan nilai 37.6616 > 3.960 yang berarti bahwa Ho ditolak (Lampiran

34). Dengan ditolaknya Ho berarti H1 diterima. Hal ini membuktikan bahwa terdapat

perbedaan pengaruh antara penggunaan CTL menggunakan metode praktikum dan CTL

dengan pemberian tugas terhadap prestasi belajar siswa aspek kognitif pada materi kimia

sistem koloid, maka diperlukan uji pasca anava yaitu uji komparasi ganda.

Hasil dari uji komparasi ganda pasca anava antara pembelajaran CTL

menggunakan metode praktikum dan CTL dengan pemberian tugas menunjukkan bahwa

Fhitung > Ftabel dengan nilai 11,55865 > 3.960 yang berarti bahwa Ho ditolak (Lampiran 35).

Dengan ditolaknya Ho berarti H1 diterima. Hal ini membuktikan ada perbedaan yang

signifikan antara siswa kelas CTL metode praktikum dan siswa kelas CTL dengan

pemberian tugas. Karena rataan marginal CTL metode praktikum lebih besar daripada CTL

dengan pemberian tugas, yaitu 24.80238095 > 17.92481481, maka CTL metode praktikum

lebih meningkatkan prestasi belajar kognitif siswa daripada CTL dengan pemberian tugas

pada materi kimia sistem koloid kelas XI ilmu alam semester genap SMA Negeri 1

Pemalang tahun pelajaran 2008/2009.

Page 101: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

236

Prestasi siswa yang diajar dengan pembelajaran CTL menggunakan metode

praktikum lebih tinggi daripada CTL menggunakan metode pemberian tugas disebabkan

karena pada CTL menggunakan metode praktikum siswa tidak dituntut untuk menghafal

konsep tetapi cenderung untuk menemukan konsep itu sendiri melalui percobaan yang

dilakukan. Siswa dapat mengamati secara langsung peristiwa-peristiwa yang berhubungan

dengan materi yang diberikan, bekerja aktif secara berkelompok sehingga memungkinkan

terjadi interaksi positif antar siswa. Selain itu, siswa tidak bosan dalam kegiatan belajar

mengajar, dengan demikian siswa merasa senang dan bersemangat saat belajar sehingga

akan mendukung meningkatnya prestasi kognitif.

Sedangkan pada CTL menggunakan metode pemberian tugas, kendalanya adalah

siswa belum terbiasa untuk membuat makalah kemudian mempresentasikannya. Dengan

adanya pembagian sub topik yang berbeda antar kelompoknya, siswa mengalami

kebingungan karena siswa harus menghubungkan topik yang satu dengan yang lainnya

untuk mendapatkan konsep yang bermakna. Dengan jam pelajaran yang terbatas maka

hasilnya menjadi kurang optimal. Selain itu, siswa mengalami kesulitan dalam menemukan

konsep. Hal ini dimungkinkan karena materi sistem koloid yang bersifat abstrak dan konkret

sehingga siswa belum mendapatkan gambaran yang jelas mengenai materi yang dipelajari.

b. Aspek Afektif

Hasil dari anava dua jalan aspek afektif dari kedua metode tersebut menunjukkan

bahwa Fhitung > Ftabel dengan nilai 30.4266 > 3.960 yang berarti bahwa Ho ditolak (Lampiran

36). Dengan ditolaknya Ho berarti H1 diterima. Hal ini membuktikan bahwa terdapat

perbedaan pengaruh antara penggunaan CTL menggunakan metode praktikum dan CTL

menggunakan metode pemberian tugas terhadap prestasi belajar siswa aspek afektif pada

materi kimia sistem koloid, maka diperlukan uji pasca anava yaitu uji komparasi ganda.

Hasil dari uji komparasi ganda pasca anava antara pembelajaran CTL

menggunakan metode praktikum dan CTL menggunakan metode pemberian tugas

menunjukkan bahwa Fhitung > Ftabel dengan nilai 9,9468 > 3.960 yang berarti bahwa Ho

ditolak (Lampiran 37). Dengan ditolaknya Ho berarti H1 diterima. Hal ini membuktikan ada

perbedaan yang signifikan antara siswa kelas CTL menggunakan metode praktikum dan

CTL menggunakan metode pemberian tugas. Karena rataan marginal CTL menggunakan

Page 102: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

237

metode praktikum lebih besar daripada CTL menggunakan metode pemberian tugas, yaitu

96.27142857 > 91.63333333, maka CTL menggunakan metode praktikum lebih

meningkatkan prestasi belajar afektif siswa daripada CTL menggunakan metode pemberian

tugas pada materi kimia sistem koloid kelas XI ilmu alam semester genap SMA Negeri 1

Pemalang tahun pelajaran 2008/2009.

Rataan nilai afektif siswa yang diajar dengan CTL menggunakan metode

praktikum lebih besar daripada CTL menggunakan metode pemberian tugas. Hal ini

disebabkan karena pada CTL menggunakan metode praktikum siswa dituntut untuk lebih

mandiri dan aktif sesuai keingintahuan mereka, sehingga mereka akan cenderung memiliki

keingintahuan terhadap pengetahuan yang lebih besar. Pengetahuan yang dibangun dari

dirinya sendiri membuat mereka menjadi percaya terhadap kemampuan yang dimiliki dan

bertanggung jawab dalam memahami materi sistem koloid. Sedangkan pada siswa yang

diajar dengan CTL menggunakan metode pemberian tugas, siswa kurang bersemangat dan

bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas dan mempersiapkan presentasi, sehingga

mereka menjadi kurang aktif karena keingintahuan yang rendah.

2. Pengujian Hipotesis Kedua

Hasil dari anava dua jalan aspek kognitif dan aspek afektif menunjukkan bahwa

Fhitung > Ftabel. Pada anava dua jalan aspek kognitif Fhitung(4.3259) > Ftabel(3.960), sedangkan

pada anava dua jalan aspek afektif Fhitung(24.6118) > Ftabel(3.960) yang berarti bahwa Ho

ditolak. Dengan ditolaknya Ho berarti H1 diterima. Hal ini membuktikan bahwa terdapat

perbedaan pengaruh antara keingintahuan tinggi dan keingintahuan rendah terhadap prestasi

belajar siswa aspek kognitif dan aspek afektif pada materi kimia sistem koloid, maka

diperlukan uji pasca anava yaitu uji komparasi ganda.

Hasil dari uji komparasi ganda pasca anava antara keingintahuan tinggi dan

keingintahuan rendah menunjukkan bahwa pada uji komparasi ganda aspek kognitif

Fhitung(2.2122) < Ftabel(3.960), sedangkan pada uji komparasi ganda aspek afektif

Fhitung(8.2249) > Ftabel(3.960). Hal ini berarti perbedaan yang kurang signifikan antara

keingintahuan tinggi dan keingintahuan rendah, tetapi masih dapat dikatakan bahwa siswa

yang memiliki keingintahuan tinggi prestasi belajar kognitifnya lebih baik daripada siswa

yang memiliki keingintahuan rendah dan untuk aspek afektif terdapat perbedaan yang

Page 103: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

238

signifikan antara keingintahuan tinggi dan keingintahuan rendah, sehingga dapat dikatakan

bahwa siswa yang memiliki keingintahuan tinggi prestasi belajar afektifnya lebih baik

daripada siswa yang memiliki keingintahuan rendah pada materi kimia sistem koloid kelas

XI ilmu alam semester genap SMA Negeri 1 Pemalang tahun pelajaran 2008/2009.

Keingintahuan yaitu keinginan untuk mengetahui secara alami, bila pada diri anak

telah ada kenginan ini maka akan memiliki motif dalam belajar. Tetapi bila dorongan

keingintahuannya kecil atau tidak ada motif untuk belajar tidak ada. Pada materi sistem

koloid perlu kemampuan siswa berpikir kreatif karena dalam proses belajarnya siswa akan

menyoroti permasalahan yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari.

Jadi ada pengaruh antara keingintahuan dengan prestasi yang akan dicapai oleh

siswa. Siswa yang memiliki keingintahuan tinggi maka ia akan selalu bersemangat belajar

dan berusaha memahami materi yang diajarkan sehingga prestasi yang dicapai juga akan

bagus. Sebaliknya, siswa yang memiliki keingintahuan rendah cenderung tidak tertarik

terhadap materi yang diajarkan, malas belajar sehingga prestasi yang dicapai juga tidak

memuaskan.

3. Pengujian Hipotesis Ketiga

Hasil dari anava dua jalan dengan menggunakan selisih nilai prestasi kognitif

menunjukkan bahwa Fhitung > Ftabel. Pada anava dua jalan selisih nilai prestasi kognitif

Fhitung(8.8087) > Ftabel(3.960), yang berarti bahwa Ho ditolak. Hal ini membuktikan bahwa

terdapat interaksi antara penggunaan CTL menggunakan metode praktikum dan CTL

menggunakan metode pemberian tugas dengan keingintahuan siswa terhadap prestasi belajar

kognitif pada materi kimia sistem koloid.

Sedangkan pada anava dua jalan nilai prestasi afektif Fhitung(0.2598) < Ftabel(3.960),

yang berarti bahwa Ho diterima atau H1 ditolak. Hal ini membuktikan bahwa tidak terdapat

interaksi antara penggunaan CTL menggunakan metode praktikum dan CTL menggunakan

metode pemberian tugas dengan keingintahuan siswa terhadap prestasi belajar afektif pada

materi kimia sistem koloid, maka tidak perlu uji pasca anava.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

Page 104: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

239

A. Kesimpulan

Berdasarkan kajian teori dan didukung adanya hasil analisis serta mengacu pada

perumusan masalah yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan beberapa hal

berikut :

1. Terdapat pengaruh pembelajaran CTL yang menggunakan metode praktikum dan CTL

menggunakan metode pemberian tugas terhadap prestasi belajar siswa pada materi kimia

sistem koloid kelas XI Ilmu Alam semester genap SMA Negeri 1 Pemalang tahun pelajaran

2008/2009. Pembelajaran CTL yang menggunakan metode praktikum lebih meningkatkan

prestasi belajar kognitif siswa dengan rata-rata selisih nilai kognitif 24,8 daripada

pembelajaran CTL menggunakan metode pemberian tugas dengan rata-rata selisih nilai

kognitif 17,9. Demikian halnya dengan prestasi belajar afektif siswa, Pembelajaran CTL

yang menggunakan metode praktikum lebih meningkatkan prestasi belajar afektif siswa

dengan rata-rata nilai afektif 96,3 daripada pembelajaran CTL menggunakan metode

pemberian tugas dengan rata-rata selisih nilai kognitif 91,6.

2. Terdapat pengaruh keingintahuan siswa terhadap prestasi belajar siswa pada materi kimia

sistem koloid kelas XI Ilmu Alam semester genap SMA Negeri 1 Pemalang tahun pelajaran

2008/2009. Siswa yang memiliki keingintahuan tinggi prestasi belajarnya lebih baik

daripada siswa yang memiliki keingintahuan rendah, ini dibuktikan dengan hasil anava dua

jalan pada aspek kognitif Fhitung > Ftabel dengan nilai 37.6616 > 3.960 dan pada aspek afektif

Fhitung > Ftabel dengan nilai 11,55865 > 3.960.

3. Ada interaksi antara pembelajaran CTL yang menggunakan metode praktikum dan CTL

menggunakan metode pemberian tugas dengan keingintahuan siswa terhadap prestasi belajar

kognitif siswa pada materi kimia sistem koloid kelas XI Ilmu Alam semester genap SMA

Negeri 1 Pemalang tahun pelajaran 2008/2009. Hal ini dibuktikan dengan hasil anava dua

jalan untuk aspek kognitif Fhitung(8.8087) > Ftabel(3.960). Sedangkan untuk aspek afektif

Fhitung(0.2598) < Ftabel(3.960), yang membuktikan bahwa tidak terdapat interaksi antara

pembelajaran CTL yang menggunakan metode praktikum dan CTL menggunakan metode

pemberian tugas dengan keingintahuan siswa terhadap prestasi belajar afektif pada materi

kimia sistem koloid kelas XI Ilmu Alam semester genap SMA Negeri 1 Pemalang tahun

pelajaran 2008/2009.

Page 105: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

240

B. Implikasi

Berdasar hasil penelitian maka dapat dikemukakan implikasi sebagai berikut : 1. Pembelajaran CTL metode praktikum lebih baik dibandingkan dengan CTL metode

pemberian tugas pada materi pokok sistem koloid, sehingga pembelajaran kimia pada materi

pokok sistem koloid sebaiknya disajikan dengan pendekatan CTL metode praktikum.

2. Pada pembelajaran materi pokok sistem koloid perlu memperhatikan keingintahuan siswa,

karena siswa dengan keingintahuan tinggi mempunyai prestasi belajar yang lebih baik

dibandingkan siswa dengan keingintahuan rendah.

C. Saran

Berdasar kesimpulan dan implikasi maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut : 1. Untuk menerapkan pembelajaran CTL yang menggunakan metode praktikum, guru

hendaknya mencari bahan-bahan percobaan yang menarik dan berkaitan erat dengan

kehidupan sehari-hari sehingga siswa tertarik, lebih mudah dalam mendapatkan konsep dan

dapat menghubungkan pengalamannya itu dengan materi yang diperoleh.

2. Dalam mengajar materi kimia sistem koloid, siswa hendaknya dirangsang untuk memiliki

keingintahuan yang tinggi dan aktif dalam proses belajar mengajar.

3. Guru hendaknya memperhatikan keingintahuan siswa dalam proses belajar mengajar materi

kimia sistem koloid untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Budiyono. 2003. Metodologi Penelitian. Surakarta : UNS Press. ---------. 2004. Statistika Untuk Penelitian. Surakarta : UNS Press. Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Kurikulum 2004 SMA Pedoman Khusus Pengembangan

Silabus dan Penilaian Mata Pelajaran Kimia. Deen, Ifraj Shamsid. 2006. Contextual Teaching and Learning Practices In The Family and

Consumer Sciences Curriculum. Georgia : University of Georgia. Journal of Family and Consumer Sciences Education, Vol. 24, No. 1, Spring/Summer, 2006.

Elaine Johnson. 2006. Contextual Teaching and Learning. Bandung : Mizan Learning Center.

Page 106: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

241

Gino, Suwarni, Suripto, Maryanto, dan Sutijan. 1998. Belajar dan Pembelajaran I. Surakarta : UNS Press.

Hudson, Clemente Charles. Adult and Career Education, Valdosta State University Valdosta, GA

31602, USA and Vesta R. WHISLER,. Adult and Career Education, Valdosta State University Valdosta, GA 31602, USA. Contextual Teaching and Learning for Practitioners.

Masidjo. 1995. Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta : Kanisius. Michael Purba. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga. Muhibbin Syah. 1995. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung : Remaja

Rosdakarya. Mulyani Sumantri dan Johar Permana. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : CV.

Maulana Nana Sudjana. 1989. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya. Ngalim Purwanto, M. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Nurhadi. 2002. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam Kurikulum Berbasis

Kompetensi. Malang : UNM Press. ---------. 2004. Kurikulum 2004, Pertanyaan dan Jawaban. Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana

Indonesia. Oemar Hamalik. 1990. Media Pendidikan. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti. Poerwadarminta, WJS. 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Roestiyah. 1989. Didaktik Metodik. Jakarta : Bina Aksara. Saifuddin Azwar. 1988. Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta : Liberty. Sardiman. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta. Suharsimi Arikunto. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Page 107: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

242

---------. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Unggul Sudarmo. 2009. Kimia Untuk SMA Kelas XI. Jakarta : PT. Phibeta Aneka Gama. Winkel, W.S. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta : PT Grasindo. Zainal Arifin. 1989. Evaluasi Instruksional. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. http://makalahdanskripsi.blogspot.com/ (Diakses tanggal 3/6/2009 5:51 AM) http://pengaruh-pemberian-tugas-dalam.html (Diakses tanggal 3/6/2009 5:48 AM) PERCOBAAN I

Tujuan :

1. Mengelompokkan campuran yang ada di lingkungan ke dalam suspensi kasar, sistem koloid

2. Menggunakan ciri-ciri suspensi kasar, koloid dan larutan sejati untuk menentukan jenis sistem

dispersi suatu zat kimia dalam percobaan

A. Alat dan Bahan

Alat dan Bahan Ukuran Jumlah

Gelas beker

Pengaduk

Kertas saring

Corong kaca

Gula pasir

Tepung

Susu instan

Garam

Kopi

Akuades

100 ml

-

-

-

-

-

-

-

-

-

11 buah

1 buah

5 buah

1 buah

1 gram

1 gram

1 gram

1 gram

1 gram

secukupnya

B. Cara Kerja

1. Isilah 5 gelas beker masing-masing dengan kira-kira 50 ml akuades panas

2. Tambahkan :

- 1 gram gula pasir ke dalam gelas ke-1

- 1 gram tepung ke dalam gelas ke-2

Page 108: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

243

- 1 gram susu instan ke dalam gelas ke-3

- 1 gram garam ke dalam gelas ke-4

- 1 gram kopi ke dalam gelas ke-5

3. Aduklah setiap campuran (batang pengaduk harus dibilas dan dikeringkan dahulu sebelum

digunakan untuk mengaduk isi gelas yang berbeda).

4. Perhatikan dan catat apakah zat yang dilarutkan larut atau tidak larut.

5. Diamkan campuran-campuran itu. Perhatikan dan catat apakah campuran stabil atau tidak

stabil, jernih atau keruh (tulis dalam tabel pengamatan).

6. Saringlah campuran pada setiap gelas masing-masing ke dalam gelas beker yang bersih.

Perhatikan dan catat, campuran manakah yang meninggalkan residu, apakah hasil

penyaringan jernih atau keruh (tulis dalam tabel pengamatan)

Catatan : Corong harus dibilas dan dikeringkan sebelum digunakan untuk menyaring

campuran yang berbeda.

C. Data Pengamatan

Campuran air dengan No. Sifat

Campuran Gula Tepung Susu Garam Kopi

1.

2.

Setelah diaduk

larut/tidak larut

Setelah

didiamkan

a. Stabil/tidak

b. Bening/keruh

Setelah disaring

a. Ada

residu/tidak

b. Filtrat

jernih/tidak

D. Pertanyaan

1. Kelompokkan masing-masing campuran dalam percobaan ke dalam suspensi kasar,

koloid atau larutan sejati !

Jawaban :

Page 109: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

244

2. Apakah perbedaan dari suspensi kasar, koloid dan larutan sejati ?

PERCOBAAN II

Tujuan :

1. Mendefinisikan pengertian jenis-jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan medium

pendispersi

2. Memberi contoh koloid sesuai jenis koloidnya

3. Mengelompokkan koloid sesuai dengan jenisnya

Di meja praktikum Anda sudah tersedia beberapa koloid, yaitu :

Susu cair Agar-agar

Busa detergen Tanah

Lem padat Tinta

Biskuit Kerupuk

Buih sabun Lem cair

Minyak

Pertanyaan :

1. Apakah yang dimaksud dengan koloid ?

2. Sebutkan 8 jenis koloid beserta pengertian dan berikan contoh minimal 3 !

Jawaban :

Jawaban :

Page 110: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

245

3. Kelompokkan koloid yang ada di meja anda sesuai dengan jenisnya !

PERCOBAAN III

Tujuan :

1. Mengaitkan ciri-ciri koloid dengan efek Tyndall

2. Mendefinisikan pengertian gerak Brown

A. Alat dan Bahan

Alat dan Bahan Ukuran Jumlah

Gelas beker

Pengaduk

Gula pasir

Susu instan

Kopi

Akuades

Kotak

Senter

100 ml

-

-

-

-

-

-

-

6 buah

1 buah

1 gram

1 gram

1 gram

Secukupnya

1 buah

1 buah

B. Cara Kerja

1. Isilah 3 gelas beker masing-masing dengan kira-kira 100 ml larutan berikut ini:

- Larutan gula ke dalam gelas ke-1

- Larutan susu ke dalam gelas ke-2

- Larutan kopi ke dalam gelas ke-3

Jawaban :

Jawaban :

Page 111: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

246

2. Arahkan berkas cahaya lampu senter pada masing-masing gelas beker satu per satu. Pada

gelas beker berapakah berkas dapat terlihat (tulis data dalam tabel pengamatan).

C. Data Pengamatan

No. Larutan Berkas cahaya lampu senter Gerak partikel

1.

2.

3.

Gula

Susu

Kopi

D. Pertanyaan

1. Bagaimanakah sifat koloid terhadap cahaya ?

2. Apa yang dimaksud efek Tyndall ?

3. Sebutkan beberapa contoh efek Tyndall dalam kehidupan sehari-hari !

4. Bagaimana gerak partikel pada ketiga larutan tersebut ?

PERCOBAAN IV

Tujuan :

1. Menyebutkan contoh penerapan elektroforesis

2. Menyebutkan contoh peristiwa adsorpsi koloid

Jawaban :

Jawaban :

Jawaban :

Jawaban :

Page 112: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

247

3. Menyebutkan contoh koloid pelindung yang digunakan sebagai stabilisator

A. Alat dan Bahan

Alat dan Bahan Jumlah

Pipa U

Sol Fe(OH)3

Akuades

Sumber arus

Gelas beker

Air kapur

Tawas

Pengaduk

Minyak

Sabun

1 buah

Secukupnya

Secukupnya

1 buah

3 buah

50 ml

Secukupnya

Secukupnya

Secukupnya

Secukupnya

B. Cara Kerja

1. Elektroforesis

a. Masukkan sol Fe(OH)3 ke dalam pipa U yang terisi air 3/4 bagian

b. Hubungkan kedua elektroforesis dengan sumber arus dengan tegangan 9 volt, amati

yang terjadi.

2. Adsorpsi koloid

a. Isilah sebuah gelas beker dengan 50 ml air kapur

b. Masukkan tawas ke dalamnya, kemudian aduklah dan daimkan beberapa saat (catat

apa yang terjadi)

3. Koloid pelindung

a. Campurkan minyak dan air ! Dapatkah keduanya bercampur ?

b. Tambahkan sabun pada keduanya! Apa yang terjadi? Mengapa bisa demikian?

C. Data Pengamatan

1. Elektroforesis

.............................................................................................................................................

.........................................................................................................

2. Adsorpsi koloid

Page 113: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

248

.............................................................................................................................................

.........................................................................................................

3. Koloid pelindung

.............................................................................................................................................

.........................................................................................................

D. Pertanyaan

1. Apa yang dimaksud dengan elektroforesis ?

2. Apa yang dimaksud dengan adsorpsi ?

3. Apa yang dimaksud dengan koloid pelindung ?

PERCOBAAN V

Tujuan :

1. Menentukan faktor-faktor penyebab terjadinya koagulasi koloid

2. Memberikan contoh peristiwa dialisis

A. Alat dan Bahan

Alat dan Bahan Jumlah

Sol Fe(OH)3

Larutan NaCl

Tabung reaksi

Gelas beker

Pengaduk

2 ml

2 ml

1 buah

1 buah

1 buah

B. Cara Kerja

1. Koagulasi

a. Campurlah sol Fe(OH)3 dengan NaCl masing-masing 2 ml pada tabung reaksi

b. Aduklah campuran dan membiarkan beberapa saat

Jawaban :

Jawaban :

Jawaban :

Page 114: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

249

c. Amati perubahan apa yang terjadi

2. Dialisis

Sebagai contoh kasus ini adalah pada penyembuhan penyakit gagal ginjal. Untuk

mendapatkan kesembuhan harus menjalani cuci darah. Alat pencuci darah disebut dengan

haemodialisis.

C. Data Pengamatan

Koagulasi :

....................................................................................................................................................

................................................................................................................

D. Pertanyaan

1. Apa yang terjadi pada campuran (sol Fe(OH)3 dengan NaCl) setelah didiamkan ?

2. Apa yang dimaksud koagulasi ?

3. Bagaimanakah prinsip dasar dari haemodialisis ?

4. Sebutkan contoh lain yang sama dengan kejadian di atas ?

PERCOBAAN VI

Tujuan :

Jawaban :

Jawaban :

Jawaban :

Jawaban :

Page 115: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

250

1. Membedakan koloid liofil dan koloid liofob

2. Mengelompokkan sol ke dalam sol liofil dan sol liofob

A. Alat dan Bahan

Alat dan Bahan Jumlah

Sol belerang

Agar-agar

Air

Secukupnya

Secukupnya

Secukupnya

B. Cara Kerja

Ambilah agar-agar yang tersedia! Lalu sebagian masukkan dalam air dingin dan sebagian

yang lain masukkan dalam air panas. Apa yang terjadi? Mengapa bisa terjadi demikian?

Ambil sol belerang. Lakukan hal yang sama seperti pada agar-agar!

C. Data Pengamatan

Sol Dalam air dingin Dalam air panas

Agar-agar

Belerang

D. Pertanyaan

1. Sifat-sifat apakah yang membedakan agar-agar dengan sol belerang ?

2. Sebutkan contoh sol yang lain yang termasuk dalam kelompok sol agar dan sol belerang !

Jawaban :

Jawaban :

Page 116: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

251

PERCOBAAN VII

Tujuan :

1. Mendefinisikan beberapa cara pembuatan koloid secara kondensasi

2. Memberikan contoh penerapan cara pembuatan koloid secara kondensasi

A. Alat dan Bahan

Alat dan Bahan Jumlah

Gelas beker

Bunsen/kaki tiga/kasa

Pipet tetes

Cawan porselin

Serbuk FeCl3

Larutan kalsium asetat

Alkohol

Akuades

4 buah

1 buah/1buah/1 buah

2 buah

1 buah

secukupnya

10 ml

60 ml

100 ml

B. Cara Kerja

1. Pembuatan sol Fe(OH)3

a. Panaskan 50 ml akuades di dalam gelas beker 100 ml sampai mendidih

b. Tambahkan serbuk FeCl3 sedikit demi sedikit sambil diaduk. Teruskan pemanasan

larutan campuran berwarna coklat merah

2. Pembuatan gel kalsium asetat-alkohol

a. Masukkan 10 ml larutan asetat jenuh ke dalam gelas beker 250 ml dan masukkan 60

ml alkohol 96 % ke dalam gelas kimia 100 ml

b. Tuangkan sekaligus alkohol itu ke dalam larutan kalsium asetat jenuh (hasil

pencampuran merupakan gel)

c. Masukkan sedikit gel itu ke dalam cawan porselin, kemudian bakar gel itu. Catat

hasil pengamatan anda.

Page 117: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

252

C. Data Pengamatan

1. Pembuatan sol Fe(OH)3

................................................................................................................................................

............................................................................................................

2. Pembuatan gel kalsium asetat-alkohol

a. Pencampuran larutan kalsium asetat jenuh dengan alkohol

...........................................................................................................................................

.......................................................................................................

b. Pembakaran gel

...........................................................................................................................................

.......................................................................................................

D. Pertanyaan

1. Apa yang terjadi pada saat larutan FeCl3 jenuh diteteskan ke dalam air mendidih? Tulis

reaksinya!

2. Mengapa pembuatan sol Fe(OH)3 termasuk cara pembuatan koloid dengan cara

kondensasi?

3. Sebutkan contoh koloid yang dibuat dengan cara kondensasi!

PERCOBAAN VIII

Tujuan :

1. Mendefinisikan beberapa cara pembuatan koloid secara kondensasi

2. Memberikan contoh penerapan cara pembuatan koloid secara kondensasi

A. Alat dan Bahan

Jawaban :

Jawaban :

Jawaban :

Page 118: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

253

Alat dan Bahan Jumlah

Gelas beker

Lumpang dan alu

Tabung reaksi

Rak tabung reaksi

Penjepit tabung reaksi

Serbuk belerang

Gula pasir

Agar-agar

Minyak tanah

Larutan detergen

Akuades

2 buah

1 buah

2 buah

1 buah

1 buah

1 sendok teh

4 sendok teh

1 sendok teh

2 ml

2 ml

110 ml

B. Cara Kerja

1. Pembuatan sol belerang

a. Campurkan 1 sendok gula dan 1 sendok belerang ke dalam lumpang. Gerus

campuran itu sampai halus

b. Ambil 1 sendok teh campuran itu (yang lainnya dibuang) dan campurkan dengan 1

sendok gula lalu gerus sampai halus.

c. Lanjutkan pekerjaan itu sampai 4 kali, kemudian tuangkan sedikit dari campuran

terakhir ke dalam gelas beker berisi 50 ml akuades

d. Aduk campuran tersebut dan perhatikan apakah terjadi endapan, catat hasil

pengamatan anda!

2. Pembuatan gel agar-agar

a. Isilah sebuah gelas beker dengan akuades 50 ml

b. Tambahkan 1 sendok agar-agar dan aduk

c. Panaskan gelas beserta isinya sampai mendidih. Dinginkan campuran itu untuk

memperoleh gel agar-agar

3. Pembuatan emulsi minyak dan air

a. Masukkan 5 ml akuades dan 1 ml minyak tanah ke dalam sebuah tabung reaksi

Page 119: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

254

b. Guncangkan tabung dengan keras, kemudian letakkan tabung itu pada rak tabung.

Perhatikan apa yang terjadi !

c. Masukkan 5 ml akuades, 1 ml minyak tanah dan larutan detergen ke dalam tabung

lain

d. Guncangkan tabung dengan keras, kemudian letakkan tabung itu pada rak tabung.

Perhatikan apa yang terjadi !

C. Data Pengamatan

1. Pembuatan sol belerang

................................................................................................................................................

............................................................................................................

2. Pembuatan gel agar-agar

................................................................................................................................................

..........................................................................................................

3. Pembuatan emulsi minyak dan air

a. Pencampuran air dan minyak

.........................................................................................................................................

...................................................................................................

b. Pencampuran minyak, air dan detergen

.........................................................................................................................................

...................................................................................................

D. Pertanyaan

1. Mengapa pembuatan sol belerang pada percobaan ini termasuk cara pembuatan kolid

dengan cara dispersi ?

2. Mengapa pembuatan sol agar-agar termasuk cara pembuatan koloid dengan cara dispersi?

Jawaban :

Jawaban :

Page 120: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

255

3. Apakah fungsi larutan detergen dalam pembentukan emulsi minyak dan air ?

4. Apakah yang dimaksud dengan emulsi ?

Lampiran 2 RANCANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Pemalang Mata Pelajaran : Kimia Kelas : XII Ilmu Alam Semester : Genap Alokasi Waktu : 12 x 45 menit Alokasi Tempat : Ruang Kelas dan Laboratorium

I. Standar Kompetensi

Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

II. Kompetensi Dasar

2.1 Membuat berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan yang ada di sekitarnya

2.2 Mengelompokkan sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

III. Indikator

3.1 Mengelompokkan campuran yang ada di lingkungan ke dalam suspensi kasar, koloid dan

larutan sejati

3.2 Menggunakan ciri-ciri suspensi kasar, koloid dan larutan sejati untuk menentukan jenis

sistem dispersi suatu zat dalam percobaan

Jawaban :

Jawaban :

Page 121: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

256

3.3 Mendefinisikan pengertian jenis-jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan medium

pendispersinya

3.4 Memberi contoh koloid sesuai jenis koloidnya

3.5 Mengelompokkan koloid sesuai dengan jenisnya

3.6 Mengaitkan ciri-ciri koloid dengan efek Tyndall

3.7 Mendefinisikan pengertian gerak Brown

3.8 Menyebutkan contoh penerapan elektroforesis

3.9 Menyebutkan contoh peristiwa adsorpsi koloid

3.10 Menyebutkan faktor-faktor penyebab terjadinya koagulasi koloid

3.11 Menyebutkan contoh koloid pelindung yang digunakan sebagai stabilisator

3.12 Memberikan contoh peristiwa dialisis

3.13 Membedakan koloid liofil dan koloid liofob

3.14 Mengelompokkan sol ke dalam sol liofob dan sol liofil

3.15 Mendefinisikan beberapa cara pembuatan koloid secara dispersi

3.16 Menentukan cara pembuatan koloid yang termasuk cara kondensasi

3.17 Memberikan contoh penerapan cara pembuatan koloid secara kondensasi

3.18 Memberikan contoh penerapan cara pembuatan koloid secara disperse

IV. Materi

Disajikan dalam halaman 28 - 43

V. Kegiatan Belajar Mengajar

1. Kelas Eksperimen I (diajar menggunakan CTL dengan metode praktikum)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Waktu

(menit)

Pertemuan 1 (2x45 menit)

1. Membuka pelajaran dengan

memberikan salam

2. Memberi pretest

3. Memberi angket keingintahuan

4. Memberi pengarahan tentang

Menjawab salam

Mengerjakan pretest

Mengisi angket

Mendengarkan

5’

60’

15’

10’

Page 122: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

257

pembelajaran yang akan diterapkan

5. Membagi siswa menjadi 8 kelompok,

dimana masing-masing kelompok

terdiri dari 5-6 siswa

6. Menutup pelajaran dengan memberi

salam

Mendengarkan

Menjawab salam

5’

5’

Pertemuan 2 (2x45 menit)

1. Membuka pelajaran dengan

memberikan salam

2. Menyuruh siswa untuk duduk sesuai

dengan kelompoknya masing-masing

3. Menentukan topik yang harus

dipecahkan tiap-tiap kelompok dan

memfasilitasi siswa untuk melakukan

percobaan. Satu topik yang sama

dikerjakan oleh 2 kelompok

§ Topik 1 : suspensi kasar, sistem

koloid dan campuran

§ Topik 2 : jenis dan kegunaan sistem

koloid

§ Topik 3 : sifat koloid (efek Tyndall,

gerak Brown dan adsorbsi)

§ Topik 4 : sifat-sifat koloid

(elektroforesis dan adsorpsi)

Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan

inquiri untuk semua topik.

4. Menyuruh siswa melakukan percobaan

sesuai dengan topik kelompoknya dan

mengamati serta membimbing kegiatan

siswa. Mengembangkan sifat ingin tahu

Menjawab salam

Menempatkan diri sesuai dengan

kelompoknya

Kegiatan Kelompok

Membaca petunjuk kerja yang

sudah dilengkapi dengan :

1. Informasi yang berkaitan

dengan topik pada sistem

koloid

2. Cara kerja

3. Soal-soal yang harus dijawab

berdasarkan hasil percobaan

Melakukan percobaan dengan

topik yang sesuai dengan

kelompoknya

3’

5’

5’

50’

Page 123: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

258

siswa dengan bertanya.

5. Memberikan kesempatan kepada

masing-masing kelompok untuk saling

bertanya dan memberi tugas membuat

laporan hasil pengamatan.

6. Menutup pelajaran dengan memberi

salam

Membuat laporan dan

mendiskusikan hasil pengamatan

kelompok sehingga diperoleh

konsep yang jelas mengenai

jenis, kegunaan dan sifat koloid

Menjawab salam

25’

2’

Pertemuan 3 (1x45 menit)

1. Membuka pelajaran dengan

memberikan salam

2. Memberikan arahan untuk mereview

hasil percobaan yang telah dilakukan

serta memberi kesempatan kepada

siswa untuk menarik kesimpulan

3. Menutup pelajaran dengan memberi

salam

Menjawab salam

Mereview hasil percobaan dan

menarik kesimpulan

Menjawab salam

3’

40’

2’

Pertemuan 4 (2x45 menit)

1. Membuka pelajaran dengan

memberikan salam

2. Menyuruh siswa untuk duduk sesuai

dengan kelompoknya masing-masing

3. Menentukan topik yang harus

dipecahkan tiap-tiap kelompok dan

memfasilitasi siswa untuk melakukan

percobaan. Satu topik yang sama

dikerjakan oleh 2 kelompok

§ Topik 1 : koagulasi, koloid

pelindung dan dialisis

§ Topik 2 : koloid liofil dan koloid

Menjawab salam

Menempatkan diri sesuai dengan

kelompoknya

Kegiatan Kelompok

Membaca petunjuk kerja yang

sudah dilengkapi dengan :

1. Informasi yang berkaitan

dengan topik pada sistem

koloid

2. Cara kerja

3. Soal-soal yang harus dijawab

3’

5’

5’

Page 124: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

259

liofob

§ Topik 3 : pembuatan koloid dengan

cara dispersi

§ Topik 4 : pembuatan koloid dengan

cara kondensasi

Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan

inquiri untuk semua topik.

4. Menyuruh siswa melakukan percobaan

sesuai dengan topik kelompoknya dan

mengamati serta membimbing kegiatan

siswa. Mengembangkan sifat ingin tahu

siswa dengan bertanya.

5. Memberikan kesempatan kepada

masing-masing kelompok untuk saling

bertanya dan memberi tugas membuat

laporan hasil pengamatan.

6. Menutup pelajaran dengan memberi

salam

berdasarkan hasil percobaan

Melakukan percobaan dengan

topik yang sesuai dengan

kelompoknya

Membuat laporan dan

mendiskusikan hasil pengamatan

kelompok sehingga diperoleh

konsep yang jelas mengenai

jenis, kegunaan dan sifat koloid

Menjawab salam

50’

25’

2’

Pertemuan 5 (1x45 menit)

1. Membuka pelajaran dengan

memberikan salam

2. Memberikan arahan untuk mereview

hasil percobaan yang telah dilakukan

serta memberi kesempatan kepada

siswa untuk menarik kesimpulan

3. Menutup pelajaran dengan memberi

salam

Menjawab salam

Mereview hasil percobaan dan

menarik kesimpulan

Menjawab salam

3’

40’

2’

Pertemuan 6 (2x45 menit)

1. Membuka pelajaran dengan

memberikan salam

Menjawab salam

5’

Page 125: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

260

2. Mempersiapkan untuk ulangan harian

dengan membagikan soal

3. Memberi posttest kognitif

4. Memberi angket afektif

5. Menutup pelajaran dengan memberi

salam

Mempersiapkan untuk ulangan

harian dengan membagikan soal

Mengerjakan posttest

Mengisi angket

Menjawab salam

5’

60’

15’

5’

2. Kelas Eksperimen II (diajar menggunakan CTL dengan metode pemberian tugas)

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Waktu

(menit)

Pertemuan 1 (2x45 menit)

1. Membuka pelajaran dengan

memberikan salam

2. Memberi pretest

3. Memberi angket keingintahuan

4. Memberi pengarahan tentang

pembelajaran yang akan diterapkan

5. Menutup pelajaran dengan memberi

salam

Menjawab salam

Mengerjakan pretest

Mengisi angket

Mendengarkan

Menjawab salam

3’

60’

20’

5’

2’

Pertemuan 2 (1x45 menit)

1. Membuka pelajaran dengan

memberikan salam

2. Membagi siswa menjadi 8 kelompok,

dimana masing-masing kelompok

terdiri dari 4-5 siswa

3. Memberi penjelasan tentang tugas

kelompok yang harus dikerjakan

4. Menutup pelajaran dengan memberi

salam

Menjawab salam

Mendengarkan

Mendengarkan

Menjawab salam

3’

10’

30’

2’

Pertemuan 3 (2x45 menit)

1. Membuka pelajaran dengan

Menjawab salam

3’

Page 126: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

261

memberikan salam

2. Menyuruh masing-masing kelompok

untuk mempersiapkan presentasi tugas

yang telah diberikan sebelumnya. Satu

topik yang sama dikerjakan oleh 2

kelompok

§ Topik 1 : suspensi kasar, sistem

koloid dan campuran

§ Topik 2 : jenis dan kegunaan sistem

koloid

§ Topik 3 : sifat koloid (efek Tyndall,

gerak Brown dan adsorbsi)

§ Topik 4 : sifat-sifat koloid

(elektroforesis dan adsorpsi)

Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan

inquiri untuk semua topik.

3. Menyuruh masing-masing kelompok

untuk mempresentasikan tugasnya

sesuai dengan topik kelompoknya dan

mengamati serta membimbing kegiatan

siswa.

7. Memberikan kesempatan kepada

masing-masing kelompok untuk saling

bertanya dan mencatat hal-hal yang

penting. Mengembangkan sifat ingin

tahu siswa dengan bertanya.

8. Memberikan arahan untuk mereview

hasil presentasi dari awal sampai akhir

serta memberi kesempatan kepada

siswa untuk menarik kesimpulan

9. Menutup pelajaran dengan memberi

Kegiatan Kelompok

Mempersiapkan presentasi

Melakukan presentasi dengan

topik yang sesuai dengan

kelompoknya

Mendiskusikan hasil presentasi

kelompok sehingga diperoleh

konsep yang jelas mengenai

jenis, kegunaan dan sifat koloid

Mereview hasil presentasi dan

menarik kesimpulan

Menjawab salam

5’

60’

10’

10’

2’

Page 127: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

262

salam

Pertemuan 4 (2x45 menit)

1. Membuka pelajaran dengan

memberikan salam

2. Menyuruh masing-masing kelompok

untuk mempersiapkan presentasi tugas

yang telah diberikan sebelumnya. Satu

topik yang sama dikerjakan oleh 2

kelompok

§ Topik 1 : koagulasi, koloid

pelindung dan dialisis

§ Topik 2 : koloid liofil dan koloid

liofob

§ Topik 3 : pembuatan koloid dengan

cara dispersi

§ Topik 4 : pembuatan koloid dengan

cara kondensasi

Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan

inquiri untuk semua topik.

3. Menyuruh masing-masing kelompok

untuk mempresentasikan tugasnya

sesuai dengan topik kelompoknya dan

mengamati serta membimbing kegiatan

siswa

4. Memberikan kesempatan kepada

masing-masing kelompok untuk saling

bertanya dan mencatat hal-hal yang

penting. Mengembangkan sifat ingin

tahu siswa dengan bertanya.

5. Memberikan arahan untuk mereview

Menjawab salam

Kegiatan Kelompok

Mempersiapkan presentasi

Melakukan presentasi dengan

topik yang sesuai dengan

kelompoknya

Mendiskusikan hasil presentasi

kelompok sehingga diperoleh

konsep yang jelas mengenai

jenis, kegunaan dan sifat koloid

Mereview hasil presentasi dan

3’

5’

60’

10’

10’

Page 128: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

263

hasil presentasi dari awal sampai akhir

serta memberi kesempatan kepada

siswa untuk menarik kesimpulan

6. Menutup pelajaran dengan memberi

salam

menarik kesimpulan

Menjawab salam

2’

Pertemuan 5 (1x45 menit)

1. Membuka pelajaran dengan

memberikan salam

2. Memberikan arahan untuk mereview

hasil presentasi yang telah dilakukan

serta memberi kesempatan kepada

siswa untuk menarik kesimpulan

3. Menutup pelajaran dengan memberi

salam

Menjawab salam

Mendengarkan

Menjawab salam

3’

40’

2’

Pertemuan 6 (2x45 menit)

1. Membuka pelajaran dengan

memberikan salam

2. Mempersiapkan untuk ulangan harian

dengan membagikan soal

3. Memberi posttest kognitif

4. Memberi angket afektif

5. Menutup pelajaran dengan memberi

salam

Menjawab salam

Mempersiapkan untuk ulangan

harian dengan membagikan soal

Mengerjakan posttest

Mengisi angket

Menjawab salam

5’

5’

60’

15’

5’

VI. Alat dan Sumber Pembelajaran

§ Buku kimia SMA Kelas XI Ilmu Alam

§ Peralatan dan bahan laboratorium

§ LCD dan Laptop

Page 129: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

264

BUKU PETUNJUK

PRAKTIKUM

SISTEM KOLOID

NAMA : .........................................

KELAS : .........................................

VII. Penilaian

§ Proses penilaian dilakukan dengan memberikan pretest dan posttest

§ Alat penilaian dilakukan dengan tes kognitif dan afektif

Lampiran 3

Page 130: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

265

Lampiran 4 Indikator Tes Keingintahuan

INDIKATOR TES KEINGINTAHUAN No. Indikator Deskriptor Soal No.

Soal

Dengan adanya laboratorium, saya akan ikut

mengamati bila ada teman yang sedang

melakukan praktikum di sekolah

2(+) Bertindak

terhadap

permasalahan

baru Dengan adanya peristiwa paku berkarat,

saya tertarik untuk menelitinya

29(+)

Jika mempunyai komputer saya akan

menggunakannya untuk belajar

28(+) Menyelidiki

terhadap

permasalahan

baru

Air yang diambil dari sumur, akan saya

selidiki tentang kandungan senyawa kimia

yang membahayakan jika dikonsumsi

manusia

26(+)

Jika di sekolah saya terdapat laboratorium,

saya memanfaatkan fasilitas tersebut

30(+)

Jika saya mempunyai masalah tentang

kimia, saya akan mencari informasi

penyelesaiannya melalui laboratorium

25(+)

1. Bereaksi secara

positif terhadap

permasalahan-

permasalahan

yang baru, aneh,

tidak seimbang

atau misterius

dalam lingkungan

mereka, yaitu

dengan

memanfaatkan

permasalahan-

permasalahan

tersebut

Memanfaatkan

fasilitas

laboratorium

yang ada di

sekolah

Jika di sekolah saya terdapat laboratorium,

saya akan menggunakannya untuk

penelitian ilmiah

22(+)

Page 131: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

266

Saya selalu mempelajari materi kimia hanya

jika akan ada pelajaran kimia di sekolah

23(-)

Saya selalu mengikuti pelajaran kimia di

sekolah dengan sungguh-sungguh

21(+)

Tentang

dirinya sendiri

Dengan adanya kegiatan laboratorium, saya

akan mengikutinya dengan sungguh-

sungguh

24(+)

Penjelasan guru saya tentang kimia

mengusik saya untuk bertanya beberapa hal

yang ingin saya ketahui lebih dalam

1(+) Bertanya pada

guru tentang

pelajaran

kimia meski di

luar materi

Penjelasan yang diberikan oleh guru kimia

saya sudah lengkap dan memuaskan,

kalaupun ada kurang pasti sudah tertulis di

buku

3(-)

Saya suka membaca buku, terutama yang

bersifat hiburan

10(-)

Diskusi saya dengan teman-teman adalah

seputar persahabatan, olahraga, artis, musik

atau hobi kami yang lain

7(-)

Saya biasanya menelpon teman saya atau

datang ke rumahnya untuk bertanya materi

yang sukar yang sedang saya pelajari di

rumah

4(+)

Saya sering mengakses internet, terutama

untuk chatting, mencari informasi tentang

teknologi Hp terbaru atau hanya sekedar

kirim e-mail dan membuka friendster

8(-)

Memperkaya

diri saya

dengan

membaca

buku tentang

kimia, diskusi

dengan teman

atau

mengakses

internet

Kegiatan belajar di rumah tidak hanya

mengerjakan PR

12(+)

2. Memperlihatkan

kebutuhannya

atau keinginannya

untuk tahu

tentang dirinya

sendiri dan/atau

lingkungan

Bertanya pada

guru seputar

Guru akan mengulang materi yang lalu

meskipun tidak ada siswa yang bertanya

6(-)

Page 132: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

267

terlebih dahulu, sehingga saya tidak perlu

bertanya

Jam pelajaran kimia yang terbatas membuat

saya merasa harus memanfaatkannya

dengan banyak bertanya pada guru

13(+)

Teman-teman pasti akan ramai

mengomentari ketika nanti saya bertanya

pada guru

15(-)

materi kimia

Saya tidak akan melewatkan sesi tanya

jawab yang di buka oleh guru kimia

9(+)

Presentasi kimia akan saya manfaatkan

untuk bertanya berbagai hal pada setiap

kelompok presentasi kimia kelas saya

27(+) Merasa senang

jika guru

memberi tugas

presentasi Saat presentasi kimia, saya lebih suka

mendengarkan karena akan banyak

informasi yang saya serap daripada saya

banyak bicara dan bertanya

11(-)

Saya selalu mengunjungi pameran sains dan

teknologi yang berhubungan dengan kimia

20(+) Mencari

informasi

tentang

perkembangan

IPTEK saat ini

Pada salah satu stasiun TV ada acara yang

membahas mengenai sains dan teknologi

yang berhubungan dengan kimia, maka saya

akan mengikuti

17(+)

Saya akan mempedulikan keadaan

lingkungan sekitar

14(+)

3. Mengamati

lingkungan

sekitarnya dengan

materi

pengalaman-

pengalaman baru

Tentang

lingkungan

sekitar Saya berusaha mengatasi adanya sampah-

sampah yang menumpuk di sekitar

lingkungan

18(+)

4. Selalu

menyelidiki

Mencari

permasalahan

Saya sering membaca buku-buku yang

berhubungan dengan kimia

5(+)

Page 133: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

268

Saya sering mencari data tentang

permasalahan kimia melalui laboratorium

16(+) rangsangan untuk

mengetahui lebih

banyak

permasalahan-

permasalahan

yang baru, aneh,

tidak seimbang

atau misterius

tersebut dalam

lingkungan

mereka.

baru di bidang

kimia

Saya akan bertukar informasi tentang kimia

dengan teman saya

19(+)

Lampiran 5

SOAL TES ANGKET KEINGINTAHUAN 1. Penjelasan guru saya tentang kimia mengusik saya untuk bertanya beberapa hal yang ingin

saya ketahui lebih dalam. a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

2. Dengan adanya laboratorium, saya akan ikut mengamati bila ada teman yang sedang

melakukan praktikum di sekolah. a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

3. Penjelasan yang diberikan oleh guru kimia saya sudah lengkap dan memuaskan, kalaupun ada kurang pasti sudah tertulis di buku. a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

Page 134: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

269

4. Saya biasanya menelpon teman saya atau datang ke rumahnya untuk bertanya materi yang sukar yang sedang saya pelajari di rumah. a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah (Drop)

5. Saya sering membaca buku-buku yang berhubungan dengan kimia. a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

6. Guru akan mengulang materi yang lalu meskipun tidak ada siswa yang bertanya terlebih dahulu, sehingga saya tidak perlu bertanya. a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah (Drop)

7. Diskusi saya dengan teman-teman adalah seputar persahabatan, olahraga, artis, musik atau hobi kami yang lain. a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

8. Saya suka mengakses internet, terutama untuk chatting, mencari informasi tentang teknologi Hp terbaru atau hanya sekedar kirim e-mail dan membuka friendster. a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah (Drop)

9. Saya tidak akan melewatkan sesi tanya jawab yang di buka oleh guru kimia. a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

10. Saya suka membaca buku, terutama yang bersifat hiburan.

Page 135: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

270

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

11. Saat presentasi kimia, saya lebih suka mendengarkan karena akan banyak informasi yang

saya serap daripada saya banyak bicara dan bertanya. a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

12. Kegiatan belajar di rumah tidak hanya mengerjakan PR. a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah (Drop)

13. Jam pelajaran kimia yang terbatas membuat saya merasa harus memanfaatkannya dengan banyak bertanya pada guru. a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

14. Saya akan mempedulikan keadaan lingkungan sekitar. a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

15. Teman-teman pasti akan ramai mengomentari ketika nanti saya bertanya pada guru. a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah (Drop)

16. Saya senang mencari data tentang permasalahan kimia melalui laboratorium. a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang

Page 136: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

271

d. Tidak pernah

17. Pada salah satu stasiun TV ada acara yang membahas mengenai sains dan teknologi yang berhubungan dengan kimia, maka saya akan mengikuti. a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

18. Saya berusaha mengatasi adanya sampah-sampah yang menumpuk di sekitar lingkungan.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

19. Saya akan bertukar informasi tentang kimia dengan teman saya.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

20. Saya selalu mengunjungi pameran sains dan teknologi yang berhubungan dengan kimia. a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

21. Saya senang mengikuti pelajaran kimia di sekolah dengan sungguh-sungguh. a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

22. Jika di sekolah terdapat laboratorium, saya akan menggunakannya untuk penelitian ilmiah. a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

23. Saya senang mempelajari materi kimia hanya jika akan ada pelajaran kimia di sekolah. a. Selalu b. Sering

Page 137: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

272

c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

24. Dengan adanya kegiatan laboratorium, saya akan mengikutinya dengan sungguh-sungguh. a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

25. Jika saya mempunyai masalah tentang kimia, saya akan mencari informasi penyelesaiannya melalui laboratorium. a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

26. Air yang diambil dari sumur, akan saya selidiki tentang kandungan senyawa kimia yang

membahayakan jika dikonsumsi manusia. a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

27. Presentasi kimia akan saya manfaatkan untuk bertanya berbagai hal pada setiap kelompok

presentasi kimia kelas saya. a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

28. Jika mempunyai komputer saya akan menggunakannya untuk belajar.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

29. Dengan adanya peristiwa paku berkarat, saya tertarik untuk menelitinya. a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

Page 138: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

273

30. Jika di sekolah terdapat laboratorium, saya memanfaatkan fasilitas tersebut.

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

Lampiran 6

LEMBAR JAWABAN ANGKET KEINGINTAHUAN

1 A B C D 16 A B C D

2 A B C D 17 A B C D

3 A B C D 18 A B C D

4 A B C D 19 A B C D

5 A B C D 20 A B C D

6 A B C D 21 A B C D

7 A B C D 22 A B C D

8 A B C D 23 A B C D

9 A B C D 24 A B C D

10 A B C D 25 A B C D

11 A B C D 26 A B C D

12 A B C D 27 A B C D

13 A B C D 28 A B C D

14 A B C D 29 A B C D

15 A B C D 30 A B C D

Nama : _______________________________

No. Absen : _______________________________

Kelas :

_______________________________

Sekolah : _______________________________

Page 139: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

274

Lampiran 6 Validitas Soal Kognitif

No. Item

Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

7 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1

8 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1

9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

10 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1

11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

14 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1

15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

17 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

21 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1

22 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1

23 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1

24 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1

25 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1

26 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1

27 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1

28 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1

29 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

30 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1

31 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

32 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1

33 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1

34 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1

35 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1

36 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1

37 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1

38 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1

39 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0

40 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0

Page 140: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

275

ΣX 32 35 31 31 34 30 33 36 37 38

ΣXY 984 1095 995 966 1061 943 1040 1117 1141 1172

p 0.8 0.875 0.775 0.775 0.85 0.75 0.825 0.9 0.925 0.95

q 0.2 0.125 0.225 0.225 0.15 0.25 0.175 0.1 0.075 0.05

p.q 0.16 0.109375 0.174375 0.174375 0.1275 0.1875 0.144375 0.09 0.069375 0.0475

Mp 30.75 31.28571429 32.09677419 31.16129032 31.20588235 31.43333333 31.51515152 31.02777778 30.83783784 30.84210526

Mt 30.15 30.15 30.15 30.15 30.15 30.15 30.15 30.15 30.15 30.15

St 5.547747291 5.547747291 5.547747291 5.547747291 5.547747291 5.547747291 5.547747291 5.547747291 5.547747291 5.547747291

St^2 30.7775 30.7775 30.7775 30.7775 30.7775 30.7775 30.7775 30.7775 30.7775 30.7775

p/q 4 7 3.444444444 3.444444444 5.666666667 3 4.714285714 9 12.33333333 19

γpbi 0.216304013 0.541628413 0.651266145 0.338313068 0.453067276 0.400666869 0.534283959 0.474667139 0.435421257 0.543791334

γtabel 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312

Kriteria Invalid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

r11 0.840190865 Reliabilitas Tinggi

BA 19 20 20 18 19 18 19 20 20 20

BB 13 15 11 13 15 12 14 16 17 18

D 0.3 0.25 0.45 0.25 0.2 0.3 0.25 0.2 0.15 0.1

Kriteria Cukup Cukup Baik Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Jelek Jelek

P 0.8 0.875 0.775 0.775 0.85 0.75 0.825 0.9 0.925 0.95

Kriteria Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah

Kesimp. Drop Pakai Pakai Pakai Pakai Pakai Pakai Pakai Pakai Pakai

Page 141: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

276

Item

11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

1 1 1 1 1 0 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 0 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

1 1 1 1 1 1 0 1 1 0

1 1 1 1 0 1 1 0 1 1

1 1 1 0 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

1 1 1 0 0 0 1 1 1 1

1 1 1 1 0 1 1 0 1 1

1 0 1 1 1 1 0 1 1 1

1 1 1 1 0 1 1 0 0 0

1 0 0 1 1 0 0 1 1 1

0 1 1 1 1 0 1 0 1 0

1 1 1 1 1 1 0 1 1 1

0 1 1 1 1 1 0 1 1 1

1 1 1 1 0 1 0 1 1 1

1 0 1 1 1 0 1 0 0 1

1 1 1 1 1 0 0 0 0 0

1 1 1 0 0 1 0 1 1 1

0 0 0 0 1 0 0 1 1 0

37 36 38 36 31 32 25 34 37 35

1144 1119 1166 1112 952 1002 805 1054 1137 1087

0.925 0.9 0.95 0.9 0.775 0.8 0.625 0.85 0.925 0.875

Page 142: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

277

0.075 0.1 0.05 0.1 0.225 0.2 0.375 0.15 0.075 0.125

0.069375 0.09 0.0475 0.09 0.174375 0.16 0.234375 0.1275 0.069375 0.109375

30.91891892 31.08333333 30.68421053 30.88888889 30.70967742 31.3125 32.2 31 30.72972973 31.05714286

30.15 30.15 30.15 30.15 30.15 30.15 30.15 30.15 30.15 30.15

5.547747291 5.547747291 5.547747291 5.547747291 5.547747291 5.547747291 5.547747291 5.547747291 5.547747291 5.547747291

30.7775 30.7775 30.7775 30.7775 30.7775 30.7775 30.7775 30.7775 30.7775 30.7775

12.33333333 9 19 9 3.444444444 4 1.666666667 5.666666667 12.33333333 7

0.486747928 0.504709363 0.419732475 0.399561579 0.187232272 0.419089024 0.477047436 0.364725467 0.366985696 0.432621437

0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312

Valid Valid Valid Valid Invalid Valid Valid Valid Valid Valid

20 20 20 19 17 18 15 19 20 19

17 16 18 17 14 14 10 15 17 16

0.15 0.2 0.1 0.1 0.15 0.2 0.25 0.2 0.15 0.15

Jelek Cukup Jelek Jelek Jelek Cukup Cukup Cukup Jelek Jelek

0.925 0.9 0.95 0.9 0.775 0.8 0.625 0.85 0.925 0.875

Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Sedang Mudah Mudah Mudah

Pakai Pakai Pakai Pakai Drop Pakai Pakai Pakai Pakai Pakai

Page 143: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

278

Item

21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 0 1 1 1 1 0 1 1 1

1 0 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

1 0 1 1 1 1 1 1 0 1

1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

1 1 1 0 1 1 1 1 0 0

1 1 0 1 1 1 1 0 1 1

1 1 0 1 1 0 1 0 1 1

1 1 0 1 1 1 1 1 0 1

1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

1 1 1 1 1 1 1 0 0 1

1 1 0 1 1 1 1 1 0 1

1 1 1 1 1 1 1 0 0 1

1 1 1 1 0 1 1 1 0 0

1 1 0 1 1 1 1 0 0 0

1 1 1 1 1 1 1 0 0 1

1 1 1 0 0 1 1 1 0 1

1 1 1 1 1 1 1 0 0 1

1 0 0 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 0 1 1 0 1

1 1 1 1 1 0 1 1 0 0

1 0 1 1 1 0 1 0 0 0

1 1 1 0 0 0 0 0 0 1

0 1 0 0 1 1 0 0 1 1

1 1 1 1 0 1 0 1 0 1

0 0 0 0 0 1 0 1 0 1

1 1 0 1 1 1 0 0 0 1

38 33 31 35 35 35 34 28 12 35

1165 999 973 1085 1088 1081 1070 888 395 1070

0.95 0.825 0.775 0.875 0.875 0.875 0.85 0.7 0.3 0.875

0.05 0.175 0.225 0.125 0.125 0.125 0.15 0.3 0.7 0.125

Page 144: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

279

0.0475 0.144375 0.174375 0.109375 0.109375 0.109375 0.1275 0.21 0.21 0.109375

30.65789474 30.27272727 31.38709677 31 31.08571429 30.88571429 31.47058824 31.71428571 32.91666667 30.57142857

30.15 30.15 30.15 30.15 30.15 30.15 30.15 30.15 30.15 30.15

5.547747291 5.547747291 5.547747291 5.547747291 5.547747291 5.547747291 5.547747291 5.547747291 5.547747291 5.547747291

30.7775 30.7775 30.7775 30.7775 30.7775 30.7775 30.7775 30.7775 30.7775 30.7775

19 4.714285714 3.444444444 7 7 7 5.666666667 2.333333333 0.428571429 7

0.399055998 0.048032187 0.413853466 0.405369693 0.446247309 0.350866205 0.566649601 0.430712823 0.326476387 0.200981612

0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312

Valid Invalid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Invalid

20 16 19 19 20 20 19 18 9 19

18 17 12 16 15 15 15 10 3 16

0.1 -0.05 0.35 0.15 0.25 0.25 0.2 0.4 0.3 0.15

Jelek Jelek Cukup Jelek Cukup Cukup Cukup Baik Cukup Jelek

0.95 0.825 0.775 0.875 0.875 0.875 0.85 0.7 0.3 0.875

Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Mudah Sedang Mudah

Pakai Drop Pakai Pakai Pakai Pakai Pakai Pakai Pakai Drop

Page 145: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

280

Item Y

31 32 33 34 35 36 37 38 39 40

0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 38

0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 38

1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 38

0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 37

0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 36

0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 36

1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 35

0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 35

1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 35

0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 34

0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 34

0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 34

0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 34

0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 34

0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 33

1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 32

0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 32

0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 32

0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 32

0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 31

0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 31

1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 31

0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 31

0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 31

0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 31

0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 30

0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 29

0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 28

0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 27

0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 25

0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 25

0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 25

0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 24

0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 24

0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 23

0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 23

0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 22

0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 22

1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 19

0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 15

6 23 8 27 15 23 36 8 30 36 1206

190 736 235 851 490 741 1111 275 947 1110

0.15 0.575 0.2 0.675 0.375 0.575 0.9 0.2 0.75 0.9

0.85 0.425 0.8 0.325 0.625 0.425 0.1 0.8 0.25 0.1

Page 146: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

281

0.1275 0.244375 0.16 0.219375 0.234375 0.244375 0.09 0.16 0.1875 0.09 5.565

31.66666667 32 29.375 31.51851852 32.66666667 32.2173913 30.86111111 34.375 31.56666667 30.83333333

30.15 30.15 30.15 30.15 30.15 30.15 30.15 30.15 30.15 30.15

5.547747291 5.547747291 5.547747291 5.547747291 5.547747291 5.547747291 5.547747291 5.547747291 5.547747291 5.547747291

30.7775 30.7775 30.7775 30.7775 30.7775 30.7775 30.7775 30.7775 30.7775 30.7775

0.176470588 1.352941176 0.25 2.076923077 0.6 1.352941176 9 0.25 3 9

0.114844351 0.387877436 -0.069848171 0.355503773 0.35138616 0.433456453 0.384540467 0.380785189 0.442294596 0.369519355

0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312 0.312

Invalid Valid Invalid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

4 14 4 15 11 17 20 6 20 20

2 9 4 12 4 6 16 2 10 16

0.1 0.25 0 0.15 0.35 0.55 0.2 0.2 0.5 0.2

Jelek Cukup Jelek Jelek Cukup Baik Cukup Cukup Baik Cukup

0.15 0.575 0.2 0.675 0.375 0.575 0.9 0.2 0.75 0.9

Sukar Sedang Sukar Sedang Sedang Sedang Mudah Sukar Mudah Mudah

Drop Pakai Drop Pakai Pakai Pakai Pakai Pakai Pakai Pakai

Page 147: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

282

Lampiran 7 Validitas Angket Afektif

No. Resp. Item_1 Item_2 Item_3 Item_4 Item_5 Item_6 Item_7 Item_8 Item_9 Item_10

1 2 2 3 4 3 3 1 3 4

2 2 2 3 3 3 4 1 3 3

3 2 2 4 3 3 3 2 2 3

4 2 4 2 4 3 4 2 2 3

5 2 2 1 3 4 4 1 3 2

6 2 3 2 3 3 3 2 3 3

7 3 1 4 3 3 3 2 3 2

8 2 2 4 3 3 4 1 2 1

9 2 2 1 3 4 4 2 1 4

10 1 2 4 4 4 3 2 3 3

11 3 2 3 3 4 3 1 4 4

12 2 2 3 3 4 3 3 2 1

13 2 2 4 4 4 3 1 1 4

14 3 4 3 3 4 3 1 3 4

15 2 3 3 3 4 4 2 3 3

16 2 1 3 2 1 3 1 3 3

17 2 3 4 3 4 3 2 2 2

18 1 1 2 1 4 4 1 2 4

19 2 1 4 3 4 4 1 2 4

20 2 2 2 3 4 3 2 3 4

21 3 2 2 3 4 3 1 2 3

22 2 2 1 3 3 3 2 2 3

23 2 2 2 4 4 4 3 2 1

24 1 1 4 3 3 3 1 3 3

25 1 2 3 3 2 3 1 3 3

26 2 2 3 3 4 3 2 4 2

27 2 3 4 3 4 3 1 3 4

28 3 1 1 3 3 2 2 3 2

29 1 2 2 2 3 2 1 3 3

30 1 1 4 3 4 3 3 2 1

31 2 2 2 3 2 2 1 1 3

32 2 2 2 2 4 3 1 2 2

33 2 2 3 3 4 3 2 2 2

34 1 1 3 3 3 3 1 1 1

35 1 2 3 3 4 4 1 3 2

36 2 2 2 3 4 3 2 3 3

37 3 4 3 4 4 3 3 4 3

38 2 2 3 3 4 4 3 3 3

39 2 3 3 3 3 3 3 3 3

Y 76 81 109 118 136 125 65 99 108

Y^2 162 193 339 370 494 413 129 275 334

XY 8578 9179 12316 13290 15351 14080 7373 11171 12105 11056

atas 3030 4659 4866 3594 5457 3870 4017 3831 999 3708

bawah 1 84617040 150811920 209200800 78996720 120212400 75249840 125832720 144254880 212635440 108035040

bawah 2 9198.7521 12280.55 14463.775 8888.0099 10964.1416 8674.6666 11217.5184 12010.6153 14582.0246 10393.991

Page 148: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

283

r xy 0.3293925 0.3793804 0.3364267 0.404365 0.49771338 0.4461267 0.35810059 0.31896784 0.06850901 0.3567446

r tabel 0.316 0.316 0.316 0.316 0.316 0.316 0.316 0.316 0.316 0.316

Keterangan valid valid valid valid valid valid valid valid invalid valid

Reliabilitas

STDEV ITEM 0.604749533 0.807354855 0.950885659 0.584320545 0.72081076 0.570294807 0.737468406 0.789608625 0.958659658 0.683327573

STDEV ITEM^2 0.365721997 0.651821862 0.904183536 0.341430499 0.519568151 0.325236167 0.543859649 0.623481781 0.91902834 0.466936572

Jumlah 21.25641026

STDEV TOTAL 10.26372883

STDEV TOTAL^2 105.3441296

perb. soal 1.026315789

perb. stdev 0.201780682

1-perb. 0.798219318

r11 0.81922509

r tabel 0.316

kep. Reliabel

Item_11 Item_12 Item_13 Item_14 Item_15 Item_16 Item_17 Item_18 Item_19 Item_20

Page 149: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

284

3 4 1 3 2 4 4 3 4 3

2 4 2 3 1 3 3 3 3 4

3 3 3 3 3 3 3 4 4 4

3 4 3 4 2 4 3 4 3 3

2 4 1 3 1 3 3 4 4 4

3 4 3 4 1 3 4 3 4 4

2 4 3 3 2 2 3 4 3 4

3 4 1 4 1 3 3 4 4 4

2 4 2 3 2 2 1 4 3 4

3 4 1 3 1 3 3 4 4 4

3 4 3 4 2 3 3 4 4 4

2 4 2 4 2 2 3 4 4 4

3 4 2 4 3 4 4 4 4 4

2 4 4 3 1 2 2 2 4 4

2 4 2 4 1 3 4 3 4 4

2 4 2 3 1 2 3 4 3 4

3 3 4 3 2 2 3 4 4 4

2 4 2 4 1 2 2 3 3 3

2 4 2 3 2 3 4 4 3 4

2 4 2 1 1 4 4 4 4 4

2 4 2 4 4 4 3 4 3 4

1 4 2 3 2 3 3 3 4 4

2 4 4 3 2 2 2 4 3 4

2 3 4 3 1 3 2 4 3 4

3 4 2 3 1 3 3 3 4 4

2 4 2 4 3 2 2 3 3 4

3 4 2 3 2 3 3 4 3 4

2 4 2 3 1 4 3 2 3 4

2 4 1 3 1 1 2 3 3 3

3 4 2 3 1 3 2 4 4 4

2 2 2 1 1 2 3 2 1 3

3 4 2 3 1 3 4 3 3 4

3 4 2 4 3 2 3 3 4 4

1 4 1 4 1 3 3 3 3 3

3 4 2 4 4 4 2 4 4 4

3 3 2 4 2 3 3 3 2 4

4 4 2 4 3 3 2 3 4 3

2 4 3 4 3 4 4 4 4 4

2 4 2 4 2 3 4 3 4 4

94 150 86 130 70 112 115 135 135 149

242 584 216 454 156 344 361 483 485 575

10602 16841 9727 14698 7999 12624 12449 15221 15254 16739

3450 2499 4221 6162 6621 3792 -16119 4749 6036 2883

93984240 43089120 160491360 125832720 184846080 136136640 133326480 95545440 107722800 34970880

9694.54692 6564.2303 12668.5185 11217.518 13595.8111 11667.761 11546.7086 9774.7348 10378.9595 5913.6182

0.35587016 0.3806996 0.33318813 0.5493194 0.48698823 0.3249981 -1.39598223 0.4858444 0.58156119 0.4875188

0.316 0.316 0.316 0.316 0.316 0.316 0.316 0.316 0.316 0.316

valid valid valid valid valid valid invalid valid valid valid

Page 150: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

285

0.637344355 0.431549323 0.832860865 0.737468406 0.89382346 0.767068486 0.759110211 0.642616111 0.682339391 0.388776412

0.406207827 0.186234818 0.69365722 0.543859649 0.798920378 0.588394062 0.576248313 0.412955466 0.465587045 0.151147099

Item_21 Item_22 Item_23 Item_24 Item_25 Item_26 Item_27 Item_28 Item_29 Item_30

2 2 4 3 1 2 2 3 3 3

2 2 3 4 2 2 3 3 3 4

2 3 2 4 2 3 4 2 3 3

3 4 3 3 3 2 4 3 3 3

2 4 2 4 2 4 4 3 3 4

3 4 3 4 3 4 4 2 4 4

2 2 3 4 2 2 4 3 3 3

2 4 2 4 2 3 4 3 4 4

2 4 2 4 1 4 4 3 4 4

3 4 1 4 1 3 4 3 4 4

3 4 3 4 2 3 4 3 4 3

2 3 3 3 1 3 4 3 4 4

3 3 3 4 2 3 4 2 4 3

3 3 2 3 2 4 3 2 4 2

3 3 2 4 3 4 3 4 4 3

3 3 3 4 2 4 4 3 4 4

3 4 2 4 2 3 4 2 4 3

2 4 3 3 1 3 4 1 3 3

2 4 1 4 2 3 4 3 3 4

3 3 1 4 2 3 4 2 3 4

2 2 2 4 2 3 4 3 3 3

2 3 3 3 2 3 2 2 4 3

3 4 1 2 1 4 4 3 3 4

2 3 2 4 3 3 4 1 4 4

2 2 3 3 1 2 3 1 4 3

2 4 3 4 2 3 4 3 4 4

2 4 3 3 2 2 4 3 3 3

3 3 3 4 2 3 3 2 4 3

2 3 2 3 1 3 3 3 3 2

3 4 2 3 1 2 4 2 3 4

1 1 3 1 3 1 3 1 1 1

2 4 2 4 1 3 4 3 2 4

3 4 3 3 2 3 4 3 4 3

2 3 3 3 1 3 4 3 2 4

3 4 3 4 2 4 4 1 4 4

3 3 2 1 2 3 4 3 4 4

2 3 3 1 3 2 4 3 3 3

2 3 2 4 3 4 4 4 4 3

3 4 2 3 2 3 4 2 4 4

Page 151: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

286

94 128 95 132 74 116 145 99 134 132

238 444 251 476 158 366 551 275 480 466

10623 14475 10581 14886 8369 13093 16317 11198 15151 14862

4269 6189 -1731 4770 3603 4635 3873 4884 6381 3834

69629520 145503840 119275680 177976800 107098320 127706160 72439680 144254880 119275680 117090000

8344.430478 12062.49725 10921.3406 13340.795 10348.832 11300.715 8511.15 12010.6153 10921.341 10820.8133

0.511598726 0.513077837 -0.158497 0.3575499 0.3481552 0.41015104 0.45505 0.40664028 0.5842689 0.35431718

0.316 0.316 0.316 0.316 0.316 0.316 0.316 0.316 0.316 0.316

valid valid invalid valid valid valid valid valid valid valid

0.548584241 0.793019478 0.717996914 0.877058019 0.680358721 0.742937962 0.55954483 0.789608625 0.717996914 0.711387992

0.300944669 0.628879892 0.515519568 0.769230769 0.462887989 0.551956815 0.31309042 0.623481781 0.515519568 0.506072874

Item_31 Item_32 Item_33 Item_34 Item_35 Item_36 Item_37 Item_38 Item_39 Item_40 X X^2

4 2 3 2 1 2 1 2 1 2 103 10609

4 1 1 4 3 3 2 2 2 2 106 11236

2 3 3 4 2 3 2 3 2 3 115 13225

4 2 3 2 4 3 3 3 2 2 121 14641

2 1 2 4 4 3 2 2 3 2 111 12321

3 1 2 3 3 3 2 4 2 2 120 14400

3 3 2 4 4 3 2 2 1 2 110 12100

4 1 1 3 4 2 2 3 4 3 115 13225

4 2 2 4 2 4 2 2 3 2 112 12544

4 2 1 4 4 3 2 3 2 2 117 13689

4 4 3 4 3 4 2 3 1 4 129 1664

4 2 2 3 4 3 1 3 1 2 111 12321

4 3 2 4 3 4 2 2 2 3 123 15129

3 2 4 4 3 2 2 4 2 2 115 13225

3 2 2 4 4 3 3 3 3 2 123 15129

3 3 2 4 3 3 2 2 2 2 110 12100

4 2 2 4 4 2 3 3 3 1 118 13924

3 2 1 3 3 2 1 1 3 2 97 9409

4 2 2 4 4 4 2 2 3 2 117 13689

3 1 2 4 4 2 2 2 2 2 111 12321

3 4 2 4 3 2 2 2 2 2 114 12996

3 4 3 3 3 3 2 2 2 2 107 11449

1 2 3 4 4 3 2 3 3 3 114 12996

2 2 1 4 4 2 3 4 2 2 110 12100

1 1 1 4 3 1 2 4 3 2 100 10000

4 3 3 4 4 4 2 3 2 3 121 14641

4 2 3 3 3 3 2 3 2 3 116 13456

2 1 1 3 4 2 2 3 1 2 102 10404

3 1 1 3 3 2 1 2 3 1 88 7744

4 1 2 4 4 3 3 3 1 2 110 12100

2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 77 5929

2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 105 11025

Page 152: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

287

4 4 3 4 4 3 2 2 2 3 120 14400

4 2 1 4 4 3 2 2 3 2 100 10000

1 2 2 4 3 4 2 2 3 2 117 13689

3 2 2 4 4 2 2 3 2 1 110 12100

4 3 2 4 4 2 3 3 2 3 123 15129

4 3 2 4 4 4 2 3 1 2 128 16384

4 2 2 3 2 3 2 2 2 2 116 13456

124 85 80 141 132 108 80 101 86 85 4362 491876

430 217 186 523 468 322 174 281 212 199

14010 9636 9065 15846 14829 12245 9030 11390 9540 9613

5502 5034 4575 2952 2547 6459 3210 3648 -3072 4137

217631280 193276560 133326480 80557920 129267360 139571280 60262320 118338960 136136640 83680320

14752.3313 13902.394 11546.7086 8975.4064 11369.5805 11814.0289 7762.8809 10878.3712 11667.7607 9147.6948

0.372958 0.36209591 0.39621681 0.32889876 0.22401882 0.54672289 0.4135063 0.33534432 -0.2632896 0.4522451

0.316 0.316 0.316 0.316 0.316 0.316 0.316 0.316 0.316 0.316

valid valid valid valid invalid valid valid valid invalid valid

0.969856063 0.913979007 0.759110211 0.590066215 0.747465353 0.776684535 0.510351682 0.715171997 0.767068486 0.601392895

0.940620783 0.835357625 0.576248313 0.348178138 0.558704453 0.603238866 0.260458839 0.511470985 0.588394062 0.361673414

Lampiran 8 Validitas Angket Keingintahuan

Page 153: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

288

No.Resp Item_1 Item_2 Item_3 Item_4 Item_5 Item_6 Item_7 Item_8 Item_9

1 2 4 3 1 2 3 2 2 1

2 2 4 3 2 2 3 2 2 2

3 2 4 2 4 2 2 3 2 2

4 2 4 2 2 2 2 4 4 2

5 2 4 3 4 2 3 2 1 2

6 2 4 2 4 2 3 3 3 2

7 1 2 3 3 2 3 3 3 2

8 2 1 2 4 2 4 2 3 2

9 2 3 1 2 3 2 1 3 2

10 3 2 2 2 2 3 3 4 1

11 3 4 3 3 4 3 3 2 4

12 2 1 2 4 3 4 3 4 4

13 3 4 2 4 3 3 3 3 2

14 2 4 2 1 2 1 2 1 3

15 2 1 1 3 3 2 2 3 2

16 2 4 2 4 2 3 2 2 3

17 2 2 2 2 4 2 1 3 2

18 2 3 3 3 2 3 2 3 1

19 2 4 1 4 2 2 1 3 2

20 3 4 3 1 2 4 2 3 2

21 4 3 2 3 4 3 2 1 3

22 2 3 3 2 2 3 3 3 2

23 3 2 1 2 2 1 1 4 2

24 1 1 1 3 2 3 2 2 1

25 2 2 3 4 2 3 2 2 2

26 2 3 3 4 3 4 2 2 2

27 2 3 3 2 3 3 2 3 4

28 2 4 1 2 2 2 1 1 1

29 1 1 3 3 1 3 1 2 2

30 2 2 1 3 2 4 3 4 2

31 2 3 3 4 4 3 2 3 2

32 1 3 2 4 2 3 2 2 2

33 2 4 1 3 3 2 3 3 2

34 2 1 1 3 2 2 1 3 1

35 2 4 4 4 2 3 1 3 3

36 4 2 3 3 2 3 2 1 2

37 4 2 4 3 3 3 3 2 4

38 2 2 2 3 2 2 1 2 2

39 2 1 1 3 2 2 1 3 3

Y 85 109 86 115 93 107 81 100 85

Y^2 205 355 220 373 241 315 193 286 211

XY 6526 8397 6589 8723 7144 8114 6205 7558 6553

atas 4019 6260 3529 1292 4545 1117 3288 62 5072

bawah 1 80768380 206011816 124194496 138669868 78670500 87691384 101327604 121047676 105313576

bawah 2 8987.12301 14353.1117 11144.2584 11775.8171 8869.6392 9364.3678 10066.1613 11002.1669 10262.2403

r xy 0.447195392 0.43614236 0.31666531 0.10971638 0.5124222 0.1192819 0.32663891 0.00563525 0.49423906

r tabel 0.316 0.316 0.316 0.316 0.316 0.316 0.316 0.316 0.316

Page 154: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

289

Keterangan valid valid valid invalid valid invalid valid invalid valid

Reliabilitas

STDEV ITEM 0.72081076 1.15118902 0.89382346 0.94447752 0.711388 0.7510676 0.80735486 0.88242703 0.82308134

STDEV ITEM^2 0.519568151 1.32523617 0.79892038 0.89203779 0.5060729 0.5641026 0.65182186 0.77867746 0.67746289

Jumlah 18.34817814

STDEV TOTAL 8.413006446

STDEV TOTAL^2 70.77867746

perb. soal 1.026315789

perb. stdev 0.259233131

1-perb. 0.740766869

r11 0.760260734

r tabel 0.316

kep. Reliabel

Item_11 Item_12 Item_13 Item_14 Item_15 Item_16 Item_17 Item_18 Item_19 Item_20 Item_21

2 4 1 4 4 2 3 2 4 2 2

2 2 2 2 4 2 1 2 3 1 2

3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2

2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3

2 3 2 2 4 1 4 2 3 1 3

3 4 3 3 3 2 3 3 2 1 4

2 3 1 2 3 2 4 3 2 2 3

2 4 1 3 4 1 3 2 2 1 4

3 4 3 3 4 3 2 2 2 1 4

3 4 1 4 4 1 2 2 3 1 4

Page 155: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

290

2 2 3 3 3 2 3 2 4 3 3

2 4 2 2 2 1 3 2 3 1 4

3 4 2 4 3 2 4 3 3 1 4

3 4 2 4 3 4 4 2 3 2 4

2 3 2 1 3 1 1 2 3 1 4

1 2 2 4 4 2 2 4 4 1 4

3 4 3 4 3 2 3 2 3 1 4

2 2 2 3 4 3 2 2 3 2 3

3 3 2 4 4 2 3 4 3 1 3

3 4 2 2 4 1 3 2 3 3 3

3 4 4 4 2 2 2 3 1 1 3

2 4 2 4 3 1 3 2 3 1 4

2 4 2 3 1 3 3 4 3 2 4

1 3 3 3 4 1 2 3 3 2 4

2 2 2 2 3 1 1 2 2 2 2

2 4 2 4 4 3 4 3 4 2 4

3 3 2 4 3 2 3 3 3 1 4

1 4 1 3 4 1 3 2 2 1 3

1 3 3 3 4 1 2 2 2 1 2

3 4 2 4 2 1 2 3 3 1 3

3 4 2 4 3 1 2 4 4 2 3

2 3 1 4 3 3 2 3 4 2 3

2 4 2 3 3 2 3 3 3 2 3

2 4 1 4 1 1 2 2 3 1 3

3 4 2 4 4 1 2 2 4 4 4

3 2 2 3 3 2 3 2 2 1 4

2 4 4 3 3 4 4 2 3 2 3

3 4 2 4 4 2 4 4 2 2 3

3 4 2 4 4 1 2 2 1 1 3

91 133 82 127 127 71 105 100 111 61 129

229 477 194 439 439 157 311 276 339 115 445

6953 10106 6281 9691 9584 5512 8083 7636 8484 4694 9831

2990 2183 3305 3680 -493 5731 5802 3104 3759 3299 3246

68181100 95873116 88320748 104054848 104054848 113495308 115802976 80139016 94404600 80139016 74894316

8257.1848 9791.4818 9397.9119 10200.728 10200.7278 10653.4177 10761.1791 8952.0398 9716.20296 8952.03977 8654.15022

0.3621089 0.2229489 0.3516739 0.3607586 -0.0483299 0.53794943 0.53916025 0.3467366 0.38687953 0.36851936 0.37508015

0.316 0.316 0.316 0.316 0.316 0.316 0.316 0.316 0.316 0.316 0.316

valid invalid valid valid invalid valid valid valid valid valid valid

0.6622662 0.7853242 0.753758 0.8181477 0.81814774 0.85445566 0.86309865 0.7179969 0.7792865 0.71799691 0.69410473

0.4385965 0.6167341 0.5681511 0.6693657 0.66936572 0.73009447 0.74493927 0.5155196 0.60728745 0.51551957 0.48178138

Item_22 Item_23 Item_24 Item_25 Item_26 Item_27 Item_28 Item_29 Item_30 Y Y^2

2 2 2 2 1 1 4 4 2 72 5184

2 3 4 2 1 2 3 1 3 67 4489

2 3 3 2 1 3 3 2 3 77 5929

1 3 3 2 1 2 3 2 2 75 5625

2 3 3 1 1 2 4 2 2 71 5041

Page 156: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

291

2 2 3 1 1 2 3 2 3 77 5929

2 3 4 1 1 2 4 2 2 72 5184

3 3 4 1 1 1 3 1 3 71 5041

3 2 4 2 1 2 4 1 4 75 5625

2 3 3 1 1 2 3 2 2 72 5184

3 4 4 1 1 3 3 3 3 86 7396

1 3 4 2 1 1 4 2 3 76 5776

4 3 4 2 1 3 3 4 4 91 8281

4 3 4 2 2 3 4 3 4 84 7056

2 3 3 2 1 3 2 3 2 66 4356

4 2 3 2 1 2 4 3 4 81 6561

3 3 4 1 1 2 3 2 2 74 5476

3 3 3 2 3 2 3 3 2 76 5776

2 3 3 1 1 2 4 2 2 76 5776

2 3 4 1 1 2 4 1 4 78 6084

2 3 3 2 2 3 4 4 4 84 7056

2 3 4 1 1 3 4 2 3 78 6084

4 3 4 3 1 1 4 3 4 78 6084

2 3 4 1 2 2 4 2 3 69 4761

1 3 2 1 1 1 2 1 2 59 3481

4 3 4 2 3 2 4 3 4 92 8464

2 3 4 1 1 2 3 2 3 81 6561

1 2 3 1 2 2 4 2 2 62 3844

1 3 3 1 1 1 3 1 3 59 3481

1 2 4 1 1 2 4 2 3 73 5329

2 3 4 1 2 1 4 2 3 83 6889

2 2 4 2 1 1 4 1 3 73 5329

3 3 3 2 3 3 4 3 3 82 6724

2 2 4 1 1 1 3 3 2 60 3600

3 4 4 1 1 2 3 1 4 85 7225

2 3 4 2 2 2 4 2 3 74 5476

2 3 4 3 2 4 4 2 3 92 8464

3 3 4 2 2 3 4 2 3 80 6400

1 3 3 1 1 4 3 1 2 66 4356

89 111 138 60 53 82 137 84 113 2947 225377

235 325 502 106 87 198 495 210 349

6905 8439 10502 4612 4075 6307 10421 6460 8688

7012 2004 2892 3048 2734 4319 2680 4392 5821

130488136 37132476 56013396 56013396 61258096 104684212 56223184 118949796 88320748

11423.1404 6093.6423 7484.2098 7484.2098 7826.7551 10231.53029 7498.21205 10906.4108 9397.9119

0.61384171 0.3288674 0.3864135 0.4072574 0.3493146 0.422126493 0.35741854 0.40269893 0.6193929

0.316 0.316 0.316 0.316 0.316 0.316 0.316 0.316 0.316

valid valid valid valid valid valid valid valid valid

0.91619114 0.4887396 0.6002698 0.6002698 0.6277436 0.820618246 0.6013929 0.87474693 0.753758

0.83940621 0.2388664 0.3603239 0.3603239 0.3940621 0.673414305 0.36167341 0.76518219 0.5681511

Page 157: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

292

Lampiran 7

Kisi-kisi dan Indikator Angket Afektif

KISI-KISI PENYUSUNAN ANGKET ASPEK AFEKTIF

No. Instrumen Indikator No. Soal

1. Sikap § Interaksi dengan guru kimia

§ Belajar kimia

§ Mengejakan tugas kimia

1(+), 16(-), 2(+), 9(-)

5(+), 27(-), 12(+), 31(-)

38(+), 3(-), 22(+), 35(-)

2. Minat § Usaha memahami kimia

§ Usaha memperkaya diri akan pelajaran kimia

40(+), 14(-), 29(+), 8(-)

15(+), 17(-), 32(+), 23(-)

3. Konsep

diri

§ Kemudahan dalam memahami pelajaran kimia

§ Kecepatan dalam memahami pelajaran kimia

21(+), 4(-), 37(+), 7(-)

26(+), 10(-), 25(+), 11(-)

4. Moral § Toleransi kejujuran

§ Kejujuran

§ Tidak putus asa

33(+), 6(-), 19(+), 30(-)

34(+), 24(-), 20(+), 28(-)

36(+), 18(-), 13(+), 39(-)

INDIKATOR ANGKET ASPEK AFEKTIF

No. Indikator Deskriptor No.

Soal

(+/-)

Bertanya pada guru tentang pelajaran kimia 1(+)

16(-)

1. Interaksi dengan

guru kimia

Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru kimia 2(+)

9(-)

Merasa penting untuk belajar kimia 5(+)

27(-)

2. Belajar kimia

Sulit menerapkan pelajaran kimia dalam kehidupan

sehari-hari

12(+)

31(-)

Selalu mengerjakan tugas kimia dengan sebaik-baiknya 38(+)

3(-)

3. Mengerjakan tugas

kimia

Merasa bahwa tugas kimia bermanfaat untuk

memperdalam pemahaman dan memperluas pengetahuan

22(+)

35(-)

Page 158: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

293

Mendiskusikan materi sukar dengan teman 40(+)

14(-)

4. Usaha memahami

kimia

Menanyakan materi yang belum paham pada guru atau

teman yang lebih paham

29(+)

8(-)

Banyak bertanya pada guru tentang kimia dan berbagai

peristiwa yang berhubungan dengan kimia

15(+)

23(-)

5. Usaha memperkaya

diri akan pelajaran

kimia Browsing internet atau membaca buku untuk mencari

informasi tentang pelajaran kimia

17(-)

32(+)

Saya merasa mudah menyerap pelajaran kimia 21(+)

4(-)

6. Kemudahan dalam

menyerap pelajaran

Dapat mengerjakan soal-soal yang diberikan setelah guru

selesai menyampaikan materi

37(+)

7(-)

Segera dapat memahami apa yang disampaikan oleh guru 26(+)

10(-)

7. Kecepatan

memahami pelajaran

kimia Menyelesaikan lebih awal tugas dan soal yang diberikan 25(+)

11(-)

Menghargai teman yang berusaha menjawab pertanyaan

yang diajukan oleh guru kimia padanya meski merasa

jawabannya kurang tepat

33(+)

6(-)

8. Toleransi

Menghargai teman yang sedang bertanya pada guru kimia

saya

19(+)

30(-)

Mengumpulkan fakta-fakta yang diperoleh dari hasil

praktikum

34(+)

24(-)

9. Kejujuran

Berusaha menyelesaikan praktikum sesuai prosedur 20(+)

28(-)

Mengulang praktikum jika hasil yang diperoleh tidak

sesuai dengan teori dan jika waktu masih memungkinkan

36(+)

18(-)

10. Tidak mudah putus

asa

Menanyakan hasil praktikum yang ganjil, tidak sesuai

dengan teori pada guru jika tidak ada waktu untuk

13(+)

39(-)

Page 159: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

294

mengulang praktikum

Lampiran 8

ANGKET ASPEK AFEKTIF

No. Pernyataan SL SR KK TP

1. Saat pelajaran kimia saya bertanya pada guru

2. Saya menawarkan diri untuk mengerjakan soal atau menjawab

pertanyaan yang diajukan oleh guru

3. Tugas yang diberikan guru jarang dikumpulkan ataupun dibahas

kembali. Lebih baik saya mengerjakannya jika sebagian besar

teman saya mengerjaknnya

4. Saya tidak akan mampu memahami konsep tentang kimia yang

begitu banyaknya

5. Saya merasa perlu mempelajari kimia

6. Jawaban teman saya atas pertanyaan yang diajukan oleh guru

kadang kurang tepat dan cenderung asal-asalan

7. Saya butuh les / pelajaran tambahan untuk dapat mengerjakan soal-

soal yang diberikan oleh guru di sekolah

8. Kalaupun ada materi yang belum saya pahami pasti sudah

terangkum dalam buku

9. Saya takut dimarahi dan malu pada teman kalau-kalau saya salah

dalam menjawab dan mengerjakan soal yang diberikan oleh guru

kimia (Drop)

10. Saya butuh waktu cukup lama untuk dapat menelaah pelajaran

kimia

11. Saya banyak bertanya pada teman atau guru terlebih dahulu untuk

dapat menyelesaikan soal yang diberikan kepada saya

12. Kimia sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari, bahkan

dalam tubuh kita saja sudah berlangsung proses kimiawi

13. Jika waktu yang tersedia sudah habis, saya akan menanyakan hasil

Page 160: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

295

praktikum saya yang tidak sesuai teori pada guru kimia

14. Saya jarang mendiskusikan materi kimia bersama teman karena

saya yakin mereka tidak akan berminat

15. Saya akan bertanya pada guru tentang berbagai fenomena yang

berhubungan dengan kimia seperti komposisi bom yang

meledakkan beberapa tempat di Indonesia

16. Saya sudah merasa cukup pada penjelasan guru kimia sehingga saya

tidak perlu banyak bertanya

17. Kimia yang saya terima di kelas sudah lebih dari cukup (Drop)

18 Karena hasil praktikum saya tidak sesuai teori, lebih baik saya

pinjam data pengamatan siswa lain. Karena berada di laboratorium

yang sama, hal itu tidak masalah

19. Saya mendengarkan pertanyaan yang diajukan oleh teman saya

20. Saya akan menyelesaikan praktikum sesuai langkah-langkah yang

diperintahkan

21. Saya mudah memahami pelajaran kimia

22. Tugas kimia sangat bermanfaat untuk memperdalam ilmu kimia

saya

23. Segala sesuatu tentang kimia yang disampaikan guru sudah cukup

membahas tentang kimia secara umum (Drop)

24. Agar data pengamatan saya sesuai teori, dan saya memperoleh nilai

yang baik, saya memanipulasi data yang saya tuliskan

25. Tugas dan pekerjaan rumah saya sering dipinjam teman karena saya

paling awal menyelesaikannya

26. Saat guru menerangkan pelajaran kimia di kelas, saat itu juga saya

mulai menerima dan memahami pelajaran kimia

27. Karena kimia hanya salah satu cabang ilmu pengetahuan, saya rasa

saya tidak perlu tahu banyak tentang kimia

28. Sehubungan dengan ketersediaan waktu yang terbatas, saya akan

berbagi tugas dengan kelompok lain

Page 161: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

296

29. Saya akan menanyakan materi yang belum saya pahami pada guru

atau teman yang lebih paham

30. Pertanyaan teman saya pada guru kimia terkadang mengada-ada dan

sepele

31. Kimia jarang kita temukan, kecuali pada produk-produk farmasi

seperti produk obat-obatan

32. Saya membuka internet atau membaca buku untuk mencari

informasi terbaru tentang kimia

33. Saya melengkapi jawaban teman saya yang diberi pertanyaan oleh

guru kimia setelah mendapat ijin

34. Saya menuliskan data hasil pengamatan sesuai dengan fakta yang

ada

35. Tugas membuat makalah kimia dengan berkelompok sebaiknya

diselesaikan satu orang saja agar isinya tidak simpang siur (Drop)

36. Jika hasil praktikum tidak sesuai dengan teori, saya akan

mengulangnya sesuai dengan ketersediaan waktu yang ada

37. Hampir semua soal yang diberikan oleh guru kimia, saya dapat

mengerjakannya dengan mudah

38. Saya selalu menyelesaikan tugas kimia saya dengan baik

39. Jika waktu habis dan saya sudah lelah, saya akan menuliskan data

hasil praktikum apa adanya, saya anggap kesalahan ada pada saya

selaku praktikan karena teori yang mendasarinya sudah paten(Drop)

40. Waktu luang saya bersama teman-teman, saya gunakan untuk

mendiskusikan materi kimia yang tidak saya mengerti

Page 162: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

297

Lampiran 9

INDIKATOR ASPEK KOGNITIF Aspek Kognitif

No. INDIKATOR C1 C2

1 Menuliskan definisi dan menyebutkan ciri umum sistem koloid 6, 10

2 Menjelaskan perbedaan antara suspensi, larutan sejati dan koloid 1, 2

3 Menyebutkan jenis – jenis koloid berdasarkan fase terdispersi

dan medium pendispersi

7, 4, 14

4 Menuliskan contoh koloid berdasarkan fase terdispersi dan

medium pendispersi

3, 5, 35

5 Menyebutkan mengenai sifat – sifat koloid 9, 36

6 Menggambarkan proses terjadinya efek Tyndall pada sistem

koloid

30, 11

7 Menjelaskan proses terjadinya gerak Brown 12, 33

8 Menjelaskan peristiwa adsorbsi 28

9

Menjelaskan proses terjadinya dialisis pada sistem

koloid

21

10 Menjelaskan proses terjadinya elektroforesis pada sistem koloid 15

11 Menjelaskan proses terjadinya koagulasi dan penerapannya pada

sistem koloid

27, 41

10 Menyebutkan contoh peristiwa koagulasi dalam kehidupan

sehari – hari

16, 31, 19

11 Menjelaskan fungsi koloid pelindung bagi sitem koloid dan

penerapannya dalam kehidupan sehari - hari

8, 13

12 Menjelaskan pengertian dan perbedaan koloid liofil dengan

koloid liofob

20, 23

13 Menyebutkan contoh koloid liofil dan liofob 17, 22, 34

14 Menjelaskan pembuatan koloid dengan cara kondensasi 24, 32

15 Menyebutkan contoh koloid yang dibuat dengan cara kondensasi 29, 38

16 Menjelaskan pembuatan koloid dengan cara dispersi 18, 37

17 Memberikan contoh koloid yang dibuat dengan cara dispersi 25, 26, 40

Page 163: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

298

Lampiran 10

Soal Tes Kognitif

INSTRUMEN PENILAIAN PRESTASI KOGNITIF

SISTEM KOLOID

Petunjuk mengerjakan soal :

1. Tulislah dengan lengkap nama, no urut, dan kelas anda diatas pada lembar jawaban !

2. Bacalah dengan cermat pertanyaan – pertanyaan yang ada !

3. Jawablah setiap pertanyaan jangan ada yang terlewatkan !

4. Jawaban ditulis pada lembar jawaban yang telah disediakan dengan memberi tanda silang

( X ) pada salah satu jawaban yang anda anggap benar.

5. Bila anda salah menyilang dan akan membetulkan, maka coretlah dengan 2 garis sejajar

memotong !

Contoh :

Pilihan semula A B C D E

Dibetulkan A B C D E

6. Periksalah kembali jawaban anda sebelum diserahkan kepada guru !

Waktu : 60 menit

Selamat mengerjakan, semoga sukses !

Page 164: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

299

1. Salah satu perbedaan sistem koloid dan suspensi adalah …

a. Koloid stabil, sedangkan suspensi tidak stabil

b. Koloid satu fase, sedangkan suspensi tidak dapat disaring

c. Koloid tidak dapat disaring, sedangkan suspensi dapat disaring

d. Koloid bersifat heterogen, sedangkan suspensi bersifat homogen

e. Koloid keruh, sedangkan suspensi jernih (Drop)

2. Dari percobaan terhadap beberapa campuran diperoleh data sebagai berikut :

No Campuran Stabil / Tidak Jernih / Keruh Residu

1

2

3

4

Gula + air

Pasir + air

Susu + air

Detergen + air

Stabil

Tidak

Stabil

Stabil

Jernih

Keruh

Keruh

Keruh

Tidak

Ada

Tidak

Tidak

Kesimpulan dari data diatas yang termasuk koloid adalah …

a. 1 dan 2 d. 2 dan 4

b. 1 dan 3 e. 3 dan 4

c. 2 dan 3

3. Sistem koloid yang medium pendispersinya gas dan zat terdispersinya cair adalah…

a. asap rokok d. debu

b. kabut e. keju

c. busa detergen

4. Dispersi koloid yang tersusun atas zat cair sebagai fase terdispersi dan gas sebagai medium

pendispersi disebut …

a. buih d. emulsi

b. busa e. sol

c. aerosol cair

5. Sistem dibawah ini yang bukan merupakan sistem koloid adalah …

a. susu d. debu

b. cat e. udara

c. tinta

Page 165: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

300

6. Partikel koloid pada umumnya berukuran …

a. lebih besar dari 10 – 5 cm

b. kurang dari 10 – 7 cm

c. antara 10 – 7 cm sampai 10 – 5 cm

d. lebih besar dari 10 – 5 cm dan kurang dari 10 – 7 cm

e. lebih kecil dari 10 – 7 cm

7. Asap kendaraan merupakan aerosol padat yang terdapat pada keadaan …

a. Zat terdispensi dalam gas

b. Zat padat terdispensi dalam zat cair

c. Zat padat terdispensi dalam gas

d. Gas terdispensi dalam zat padat

e. Gas terdispensi dalam gas

8. Minyak dapat bercampur dengan air menjadi emulsi jika ditambah sabun. Fungsi sabun pada

peristiwa ini adalah sebagai …

a. zat terdispensi d. sol

b. emulgator e. gel

c. zat pendispensi

9. Perhatikan data berikut ini !

No Campuran Disinari Dipanaskan

1

2

3

4

Air gula

Air garam

Air kopi

Air santan

Meneruskan cahaya

Meneruskan cahaya

Meneruskan cahaya

Menghamburkan cahaya

Jernih

Jernih

Terbentuk endapan

Menggumpal

Dari data diatas, pernyataan berikut yang benar adalah …

a. air santan merupakan koloid

b. air kopi merupakan koloid

c. air gula dan air kopi merupakan koloid

d. air santan dan air garam merupakan koloid

e. air gula dan air garam merupakan koloid

Page 166: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

301

10. Campuran yang tidak dapat membentuk kolid adalah …

a. Gas dalam cair d. padat dalam padat

b. Cair dalam cair e. gas dalam gas

c. Padat dalam cair

11. Gejala penghamburan berkas sinar oleh partikel koloid adalah …

a. dialisis d. elektroforesis

b. kongulasi e. gerak Brown

c. efek Tyndall

12. Gerak Brown dalam sistem koloid terjadi karena …

a. gaya grafitasi

b. gaya elektrostatik

c. tumbukan partikel pada partikel koloid terdispersi

d. penyerapan ion permukaan koloid

e. penghamburan cahaya karena partikel koloid

13. Koloid yang digunakan untuk mencegah pembentukan Kristal besar es atau gula pada

pembentukan es krim adalah …

a. kasein d. kuning telur

b. gelatin e. detergen

c. sabun

14. Sistem koloid gas dalam zat cair disebut …

a. buih d. emulsi

b. busa padat e. suspensi

c. aerosol

15. Salah satu cara yang digunakan untuk menunjukkan bahwa partikel koloid bermuatan

adalah …

a. elektroforesis d. efek Tyndall

b. dialisis e. adsorbsi

c. gerak Brown (Drop)

Page 167: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

302

16. Di bawah ini merupakan contoh koagulasi dalam kehidupan sehari – hari dan industri,

kecuali …

a. pembentukan delta muara sungai

b. penggumpalan karet dalam lateks

c. penggumpalan lumpur dalam tawas

d. pemisahan hasil metabolisme oleh ginjal

e. penggumpalan asap pabrik dengan metode Cotrell

17. Di antara zat – zat berikut ini, yang tidak dapat membentuk koloid liofil jika didispersikan ke

dalam air adalah …

a. kanji d. sabun

b. gelatin e. agar – agar

c. belerang

18. Cara pembuatan koloid dengan jalan mengubah partikel – partikel kasar menjadi partikel –

partikel halus ( koloid ) disebut cara …

a. elektrolisis d. dispersi

b. hidrolisis e. koagulasi

c. kondensasi

19. Pembentukan delta muara sungai merupakan contoh peristiwa …

a. kondensasi d. filtrasi

b. koagulasi e. adsorbs

c. dispersi

20. Sistem koloid yang partikel – partikelnya tidak menarik pada medium pendispersinya

adalah …

a. liofil d. liofob

b. dialisis e. hidrofil

c. hidrofob

21. Contoh pemanfaatan dialisis dalam kehidupan sehari – hari adalah …

a. proses cuci darah

b. pembuatan susu bubuk

c. pembuatan lem wangi

d. pembuatan es krim

e. alat pemisah debu Cotrell

Page 168: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

303

22. Zat – zat di bawah ini yang termasuk koloid hidrofil adalah …

a. minyak tanah d. sol belerang

b. sol e. sabun

c. sol emas (Drop)

23. Perbedaan koloid liofil dan liofob yang benar di bawah ini adalah …

a. koloid liofil tidak mengadsorbsi mediumnya sedangkan koloid liofob mudah

mengadsorbsi mediumnya

b. koloid liofil lebih mudah digumpalkan dibandingkan koloid liofob

c. koloid liofob efek Tyndallnya lebih jelas dibandingkan koloid liofil

d. koloid liofil fase terdispersinya tidak suka pada medium pendispersinya sedangkan koloid

liofob fase terdispersinya suka pada medium pendispersinya

e. koloid liofil bersifat irreversibel sedangkan koloid liofob bersifat reversibel

24. Pembuatan koloid dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Hidrolisis 3. Reaksi redoks

2. Peptisasi 4. Busur

Pembuatan koloid dengan cara kondensasi ditunjukkan pada nomor …

a. 1 dan 2 d. 2 dan 3

b. 1 dan 3 e. 2 dan 4

c. 1 dan 4

25. Pembuatan koloid dengan cara busur bredig biasanya digunakan untuk membuat …

a. aeorosol d. sol belerang

b. emulsi padat e. gel kalsium padat

c. sol logam

26. Salah satu cara pembuatan koloid yang mengubah butir–butir kasar digerus dengan lumpang

atau penggilingan koloid sampai diperoleh tingkat kehalusan tertentu disebut cara …

a. mekanik d. hidrolis

b. peptisasi e. redoks

c. busur bredig

Page 169: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

304

27. Proses penggumpalan partikel – partikel koloid yang terjadi karena penggabungan partikel

koloid yang berbeda muatan disebut …

a. koagulasi koloid d. dialisis

b. adsorbsi e. liofob

c. koloid pelindung

28. Pemutihan gula tebu dilakukan berdasarkan prinsip …

a. elektroforesis d. dialisis

b. adsorbsi e. koagulasi

c. absorbsi

29. Reaksi – reaksi dibawah ini yang bukan merupakan reaksi kondensasi adalah …

a. + +

b. + +

c. + + +

d. + +

e. + +

30. Berkas sinar matahari melalui celah daun pohon – pohon pada pagi hari yang berkabut

merupakan …

a. dialysis d. gerak Brown

b. efek Tyndall e. elektroforesis

c. adsorbsi (Drop)

31. adalah koloid dengan cara penggabungan ion – ion molekul membentuk partikel yang

lebih besar, disebut …

a. d. Fe(OH)3

b. e.

c. (Drop)

32. Pembuatan koloid dengan cara penggabungan ion – ion molekul membentuk partikel yang

lebih besar disebut …

a. koagulasi d. kondensasi

b. busur bredig e. dispersi

c. elektrolesis

Page 170: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

305

33. Gerak zig – zag tidak beraturan atau acak partikel koloid disebut …

a. efek Tyndall d. dialisis

b. adsorbsi e. koagulasi

c. gerak Brown (Drop)

34. Zat – zat dibawah ini yang termasuk koloid liofil adalah …

a. sol emas, sol belerang dan sol Fe(OH)3

b. sol emas, susu, kaca

c. sol belerang, mentega, santan

d. minyak tanah, asap, debu

e. agar – agar, cat, gelatin

35. Sistem berikut ini yang tergolong emulsi, kecuali …

a. santan d. es krim

b. susu e. keju

c. mayonais

36. Hal – hal berikut ini yang merupakan sifat sistem – sistem koloid, kecuali …

a. menghamburkan cahaya d. elektroforesis

b. heterogen e. gerak Brown

c. menggumpalkan zat

37. Pembuatan koloid dengan cara dispersi dapat dilakukan dengan cara …

a. peptisasi d. pertukaran ion

b. hidrolisis e. penjenuhan larutan

c. redoks

38. Koloid dibawah ini yang dibuat dengan reaksi redoks adalah …

a. sol Fe(OH)3 d. sol AgCl

b. sol e. sol

c. sol belerang

39. Berikut ini merupakan sifat – sifat koloid liofob, kecuali…

a. tidak mengadsorbsi mediumnya

b. efek Tyndall jelas

Page 171: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

306

c. reversibel

d. tidak reversibel

e. mudah menggumpalkan dengan cara penambahan elektrolit

40. Pembuatan koloid dengan cara melompatkan bunga api listrik ke dalam suatu larutan

elektrolit atau air disebut …

a. hidrolisis d. peptisasi

b. redoks e. mekanik

c. busur bredig

Lampiran 11

LEMBAR JAWABAN

Page 172: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

307

Lampiran 12

KUNCI JAWABAN

1 A B C D E 21 A B C D E 2 A B C D E 22 A B C D E 3 A B C D E 23 A B C D E 4 A B C D E 24 A B C D E 5 A B C D E 25 A B C D E 6 A B C D E 26 A B C D E 7 A B C D E 27 A B C D E 8 A B C D E 28 A B C D E 9 A B C D E 29 A B C D E

10 A B C D E 30 A B C D E 11 A B C D E 31 A B C D E 12 A B C D E 32 A B C D E 13 A B C D E 33 A B C D E 14 A B C D E 34 A B C D E 15 A B C D E 35 A B C D E 16 A B C D E 36 A B C D E 17 A B C D E 37 A B C D E 18 A B C D E 38 A B C D E 19 A B C D E 39 A B C D E 20 A B C D E 40 A B C D E

Nama : No.absen : Kelas : Sekolah :

Page 173: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

308

1. A

2. E

3. B

4. C

5. E

6. C

7. C

8. B

9. A

10. E

11. C

12. C

13. B

14. A

15. A

16. D

17. C

18. D

19. B

20. D

21. A

22. E

23. C

24. B

25. C

26. A

27. A

28. B

29. E

30. B

31. E

32. D

33. C

34. E

35. D

36. B

37. A

38. C

39. C

40. C

Page 174: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

197

Lampiran 16 Data Induk Penelitian

No. CTL Dilengkapi Praktikum CTL dengan Pemberian Tugas

Kognitif Afektif Keingintahuan Kategori Kognitif Afektif Keingintahuan

Pretest Postest Selisih Pretest Postest Selisih

1 59 85 26 95 57 Tinggi 64.1 85 20.9 83 43

2 61.5 94 32.5 100 68 Tinggi 61.5 85 23.5 84 50

3 51 79 28 92 45 Rendah 64.1 97 32.9 95 56

4 64.1 88 23.9 79 52 Rendah 64.1 68 3.9 82 49

5 54 62 8 84 53 Rendah 64.1 76 11.9 97 55

6 59 85 26 99 56 Tinggi 61.5 85 23.5 94 64

7 64.1 88 23.9 97 52 Rendah 66.7 85 18.3 100 63

8 61 79 18 110 64 Tinggi 59 65 6 75 53

9 64.1 97 32.9 104 61 Tinggi 61.5 94 32.5 88 60

10 46.1 91 44.9 106 55 Rendah 51.3 62 10.7 104 69

11 61.5 94 32.5 105 63 Tinggi 46.1 85 38.9 87 58

12 48.7 91 42.3 96 46 Rendah 61.5 73 11.5 93 53

13 64.1 79 14.9 93 66 Tinggi 61.5 73 11.5 92 50

14 61.5 88 26.5 102 49 Rendah 59 62 3 96 50

15 59 79 20 105 62 Tinggi 64.1 94 29.9 92 56

16 35.9 76 40.1 99 52 Rendah 64.1 82 17.9 82 53

17 64.1 85 20.9 96 53 Rendah 61.5 82 20.5 92 52

18 38.5 68 29.5 94 53 Rendah 61.5 73 11.5 90 60

19 46.1 62 15.9 88 59 Tinggi 65.6 79 13.4 112 73

20 59 73 14 99 62 Tinggi 68.2 82 13.8 97 53

21 56.4 62 5.6 87 52 Rendah 61.5 82 20.5 84 45

22 46.1 73 26.9 90 65 Tinggi 66.7 97 30.3 95 53

23 64.1 79 14.9 101 52 Rendah 61.5 94 32.5 97 46

24 46.1 76 29.9 99 51 Rendah 48.7 53 4.3 97 54

25 51.3 88 36.7 88 58 Tinggi 66.7 76 9.3 75 50

26 59 94 35 93 51 Rendah 66.7 94 27.3 81 45

27 48.7 59 10.3 95 61 Tinggi 46.1 56 9.9 91 51

28 51.3 56 4.7 85 51 Rendah 61.5 79 17.5 84 56

29 38.5 73 34.5 92 53 Rendah 66.7 79 12.3 72 43

30 43.6 85 41.4 95 56 Tinggi 48.7 68 19.3 103 48

31 46.1 76 29.9 88 51 Rendah 61.5 73 11.5 92 41

32 59 71 12 97 73 Tinggi 69.2 79 9.8 90 55

33 48.7 56 7.3 87 61 Tinggi 61.5 73 11.5 90 58

34 59 79 20 99 55 Rendah 66.7 91 24.3 88 55

35 59 88 29 95 54 Rendah 46.1 53 6.9 93 60

36 30.8 68 37.2 92 65 Tinggi 61.5 76 14.5 87 54

37 46.1 97 50.9 106 74 Tinggi 66.7 79 12.3 94 51

38 61.5 76 14.5 98 59 Tinggi 46.1 76 29.9 83 60

39 59 88 29 99 58 Tinggi 66.7 85 18.3 100 55

40 61.5 73 11.5 116 81 Tinggi 69.2 76 6.8 93 45

41 61.5 76 14.5 104 49 Rendah 48.7 68 19.3 105 63

56.4 71 14.6 92 66

Jumlah 2219.6 3236 1016.4 3949 2358 2546.1 3265 718.9 3821 2274

Rerata 54.13659 78.92682 24.790244 96.31707 57.512195 60.621429 77.73809 17.11666 90.97619 54.14285714

Page 175: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

198

SD 8.895751 11.24808 11.547658 7.478098 7.7107780 6.9623565 11.2446 9.018271 8.280120 7.076486067

Variansi 79.13438 126.5195 133.3484 55.92195 59.456097 48.474408 126.4419 81.32922 68.56039 50.07665505

Max 64.1 97 50.9 116 81 69.2 97 38.9 112 73

Min 30.8 56 4.7 79 45 46.1 53 3 72 41

Rerata Keingintahuan Gabungan 55.827526

Lampiran 17 Uji Normalitas Keingintahuan Kelas CTL yang Dilengkapi Praktikum

No. Xi Xi-X Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)-S(Zi)

1 45 -12.512195 -1.6226891 0.0523279 0.02439024 0.027937702

2 46 -11.512195 -1.4930005 0.0677185 0.04878049 0.018938045

3 49 -8.5121951 -1.1039347 0.1348107 0.13481074 0

4 49 -8.5121951 -1.1039347 0.1348107 0.09756098 0.037249765

5 51 -6.5121951 -0.8445575 0.199179 0.19917898 0

6 51 -6.5121951 -0.8445575 0.199179 0.19917898 0

7 51 -6.5121951 -0.8445575 0.199179 0.19917898 0

8 51 -6.5121951 -0.8445575 0.199179 0.19512195 0.004057032

9 52 -5.5121951 -0.7148689 0.237345 0.23734504 0

10 52 -5.5121951 -0.7148689 0.237345 0.23734504 0

11 52 -5.5121951 -0.7148689 0.237345 0.23734504 0

12 52 -5.5121951 -0.7148689 0.237345 0.23734504 0

13 52 -5.5121951 -0.7148689 0.237345 0.31707317 0.079728132

14 53 -4.5121951 -0.5851803 0.2792133 0.27921326 0

15 53 -4.5121951 -0.5851803 0.2792133 0.27921326 0

16 53 -4.5121951 -0.5851803 0.2792133 0.27921326 0

17 53 -4.5121951 -0.5851803 0.2792133 0.41463415 0.13542089

18 54 -3.5121951 -0.4554917 0.3243778 0.43902439 0.114646609

19 55 -2.5121951 -0.3258031 0.3722867 0.37228668 0

20 55 -2.5121951 -0.3258031 0.3722867 0.48780488 0.115518199

21 56 -1.5121951 -0.1961145 0.4222603 0.42226029 0

22 56 -1.5121951 -0.1961145 0.4222603 0.53658537 0.114325079

23 57 -0.5121951 -0.0664259 0.4735194 0.56097561 0.087456222

24 58 0.4878049 0.0632627 0.5252214 0.52522135 0

25 58 0.4878049 0.0632627 0.5252214 0.6097561 0.084534744

26 59 1.4878049 0.1929513 0.5765015 0.57650146 0

27 59 1.4878049 0.1929513 0.5765015 0.65853659 0.082035127

28 61 3.4878049 0.4523285 0.6744838 0.67448384 0

29 61 3.4878049 0.4523285 0.6744838 0.67448384 0

30 61 3.4878049 0.4523285 0.6744838 0.73170732 0.05722348

31 62 4.4878049 0.5820171 0.7197224 0.71972243 0

Page 176: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

199

32 62 4.4878049 0.5820171 0.7197224 0.7804878 0.060765377

33 63 5.4878049 0.7117057 0.7616765 0.80487805 0.043201559

34 64 6.4878049 0.8413943 0.7999365 0.82926829 0.029331824

35 65 7.4878049 0.9710829 0.8342465 0.83424651 0

36 65 7.4878049 0.9710829 0.8342465 0.87804878 0.043802273

37 66 8.4878049 1.1007715 0.8645019 0.90243902 0.037937078

38 68 10.487805 1.3601487 0.9131086 0.92682927 0.013720701

39 73 15.487805 2.0085917 0.9777098 0.95121951 0.026490263

40 74 16.487805 2.1382803 0.983753 0.97560976 0.008143244

41 81 23.487805 3.0461005 0.9988408 1 0.001159152

Jumlah 2358 L maks 0.13542089

Rerata 57.512195 L tabel 0.138369953

SD 7.710778 Keputusan Normal

Harga Lmaks adalah 0.13542089 sedangkan Ltabel (n=41, α=0.05) adalah 0.138369953. Karena harga Lmaks < Ltabel, maka dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Lampiran 18

Page 177: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

200

Uji Normalitas Keingintahuan Kelas CTL dengan Pemberian Tugas

No. Xi Xi-X Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)-S(Zi)

1 41 -13.142857 -1.8572575 0.0316373 0.0238095 0.007827737

2 43 -11.142857 -1.5746314 0.0576708 0.0576708 0

3 43 -11.142857 -1.5746314 0.0576708 0.0714286 0.013757796

4 45 -9.1428571 -1.2920052 0.0981777 0.0981777 0

5 45 -9.1428571 -1.2920052 0.0981777 0.0981777 0

6 45 -9.1428571 -1.2920052 0.0981777 0.1428571 0.044679479

7 46 -8.1428571 -1.1506922 0.1249294 0.1666667 0.041737218

8 48 -6.1428571 -0.868066 0.1926791 0.1904762 0.002202904

9 49 -5.1428571 -0.726753 0.2336887 0.2142857 0.01940294

10 50 -4.1428571 -0.5854399 0.279126 0.279126 0

11 50 -4.1428571 -0.5854399 0.279126 0.279126 0

12 50 -4.1428571 -0.5854399 0.279126 0.279126 0

13 50 -4.1428571 -0.5854399 0.279126 0.3095238 0.030397819

14 51 -3.1428571 -0.4441268 0.3284755 0.3284755 0

15 51 -3.1428571 -0.4441268 0.3284755 0.3571429 0.028667403

16 52 -2.1428571 -0.3028137 0.3810159 0.3809524 6.35286E-05

17 53 -1.1428571 -0.1615007 0.4358495 0.4358495 0

18 53 -1.1428571 -0.1615007 0.4358495 0.4358495 0

19 53 -1.1428571 -0.1615007 0.4358495 0.4358495 0

20 53 -1.1428571 -0.1615007 0.4358495 0.4358495 0

21 53 -1.1428571 -0.1615007 0.4358495 0.5 0.064150453

22 54 -0.1428571 -0.0201876 0.4919469 0.4919469 0

23 54 -0.1428571 -0.0201876 0.4919469 0.547619 0.055672181

24 55 0.8571429 0.1211255 0.5482042 0.5482042 0

25 55 0.8571429 0.1211255 0.5482042 0.5482042 0

26 55 0.8571429 0.1211255 0.5482042 0.5482042 0

27 55 0.8571429 0.1211255 0.5482042 0.6428571 0.094652962

28 56 1.8571429 0.2624386 0.6035083 0.6035083 0

29 56 1.8571429 0.2624386 0.6035083 0.6035083 0

30 56 1.8571429 0.2624386 0.6035083 0.7142857 0.110777386

31 58 3.8571429 0.5450647 0.7071455 0.7071455 0

32 58 3.8571429 0.5450647 0.7071455 0.7619048 0.054759267

33 60 5.8571429 0.8276909 0.7960772 0.7960772 0

34 60 5.8571429 0.8276909 0.7960772 0.7960772 0

35 60 5.8571429 0.8276909 0.7960772 0.7960772 0

36 60 5.8571429 0.8276909 0.7960772 0.8571429 0.061065655

Page 178: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

201

37 63 8.8571429 1.2516301 0.8946477 0.8946477 0

38 63 8.8571429 1.2516301 0.8946477 0.9047619 0.010114248

39 64 9.8571429 1.3929432 0.9181815 0.9285714 0.010389918

40 66 11.857143 1.6755693 0.9530887 0.952381 0.000707755

41 69 14.857143 2.0995085 0.982114 0.9761905 0.005923475

42 73 18.857143 2.6647608 0.9961478 1

Jumlah 2274 L maks 0.110777386

Rerata 54.142857 L tabel 0.136712768

SD 7.0764861 Keputusan Normal

Harga Lmaks adalah 0.110777386 sedangkan Ltabel (n=42, α=0.05) adalah 0.136712768. Karena harga Lmaks < Ltabel, maka dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Lampiran 19

Uji Normalitas Nilai Kognitif Kelas CTL yang Dilengkapi Praktikum

No. Xi Xi-X Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)-S(Zi)

1 4.7 -20.0902439 -1.7397678 0.0409499 0.0243902 0.016559651

2 5.6 -19.1902439 -1.66183 0.0482734 0.0487805 0.000507052

3 7.3 -17.4902439 -1.514614 0.0649351 0.0731707 0.008235635

Page 179: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

202

4 8 -16.7902439 -1.4539956 0.0729738 0.097561 0.024587214

5 10.3 -14.4902439 -1.254821 0.1047719 0.1219512 0.01717935

6 11.5 -13.2902439 -1.1509038 0.1248859 0.1463415 0.021455566

7 12 -12.7902439 -1.107605 0.1340162 0.1707317 0.036715491

8 14 -10.7902439 -0.9344097 0.1750463 0.195122 0.020075661

9 14.5 -10.2902439 -0.8911109 0.1864348 0.1864348 0

10 14.5 -10.2902439 -0.8911109 0.1864348 0.2439024 0.057467602

11 14.9 -9.890243902 -0.8564718 0.1958684 0.1958684 0

12 14.9 -9.890243902 -0.8564718 0.1958684 0.2926829 0.096814508

13 15.9 -8.890243902 -0.7698742 0.2206873 0.3170732 0.096385912

14 18 -6.790243902 -0.5880191 0.2782597 0.3414634 0.063203693

15 20 -4.790243902 -0.4148239 0.3391354 0.3391354 0

16 20 -4.790243902 -0.4148239 0.3391354 0.3902439 0.051108473

17 20.9 -3.890243902 -0.336886 0.3681014 0.4146341 0.046532715

18 23.9 -0.890243902 -0.077093 0.4692748 0.4692748 0

19 23.9 -0.890243902 -0.077093 0.4692748 0.4634146 0.005860136

20 26 1.209756098 0.104762 0.5417177 0.5417177 0

21 26 1.209756098 0.104762 0.5417177 0.5121951 0.029522559

22 26.5 1.709756098 0.1480609 0.5588526 0.5365854 0.022267263

23 26.9 2.109756098 0.1826999 0.5724833 0.5609756 0.011507649

24 28 3.209756098 0.2779573 0.6094774 0.5853659 0.024111587

25 29 4.209756098 0.364555 0.6422782 0.6422782 0

26 29 4.209756098 0.364555 0.6422782 0.6341463 0.008131843

27 29.5 4.709756098 0.4078538 0.6583095 0.6585366 0.000227093

28 29.9 5.109756098 0.4424929 0.6709337 0.6709337 0

29 29.9 5.109756098 0.4424929 0.6709337 0.7073171 0.036383373

30 32.5 7.709756098 0.6676467 0.7478204 0.7478204 0

31 32.5 7.709756098 0.6676467 0.7478204 0.7560976 0.008277119

32 32.9 8.109756098 0.7022858 0.7587495 0.7804878 0.02173828

33 34.5 9.709756098 0.840842 0.7997818 0.804878 0.005096267

34 35 10.2097561 0.8841409 0.8116899 0.8292683 0.017578384

35 36.7 11.9097561 1.0313569 0.8488132 0.8536585 0.00484529

36 37.2 12.4097561 1.0746557 0.8587355 0.8780488 0.019313238

37 40.1 15.3097561 1.3257889 0.9075452 0.902439 0.005106153

38 41.4 16.6097561 1.4383658 0.9248349 0.9268293 0.001994415

39 42.3 17.5097561 1.5163037 0.9352787 0.9512195 0.015940803

40 44.9 20.1097561 1.7414576 0.9591983 0.9756098 0.016411459

41 50.9 26.1097561 2.2610434 0.9881217 1 0.011878284

Page 180: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

203

Jumlah 1016.4 0.096814508

Rerata 24.790244 0.138369953

SD 11.547658 Keputusan Normal

Harga Lmaks adalah 0.096814508 sedangkan Ltabel (n=41, α=0.05) adalah 0.138369953. Karena harga Lmaks < Ltabel, maka dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Lampiran 20

Uji Normalitas Nilai Kognitif Kelas CTL dengan Pemberian Tugas

No. Xi Xi-X Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)-S(Zi)

1 3 -14.116667 -1.5653406 0.0587515 0.0238095 0.034942016

2 3.9 -13.216667 -1.4655432 0.0713864 0.047619 0.023767345

3 4.3 -12.816667 -1.4211888 0.0776309 0.0714286 0.006202374

4 6 -11.116667 -1.2326826 0.1088471 0.0952381 0.013609011

5 6.8 -10.316667 -1.1439738 0.1263173 0.1190476 0.007269634

6 6.9 -10.216667 -1.1328852 0.1286312 0.1428571 0.014225908

7 9.3 -7.8166667 -0.8667588 0.1930371 0.1666667 0.026370419

8 9.8 -7.3166667 -0.8113158 0.2085922 0.1904762 0.018115972

9 9.9 -7.2166667 -0.8002272 0.2117896 0.2142857 0.002496135

Page 181: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

204

10 10.7 -6.4166667 -0.7115184 0.2383815 0.2380952 0.000286278

11 11.5 -5.6166667 -0.6228096 0.2667048 0.2667048 0

12 11.5 -5.6166667 -0.6228096 0.2667048 0.2667048 0

13 11.5 -5.6166667 -0.6228096 0.2667048 0.2667048 0

14 11.5 -5.6166667 -0.6228096 0.2667048 0.2667048 0

15 11.5 -5.6166667 -0.6228096 0.2667048 0.3571429 0.090438046

16 11.9 -5.2166667 -0.5784552 0.2814784 0.3809524 0.099473978

17 12.3 -4.8166667 -0.5341008 0.2966359 0.2966359 0

18 12.3 -4.8166667 -0.5341008 0.2966359 0.4285714 0.131935547

19 13.4 -3.7166667 -0.4121263 0.3401234 0.452381 0.112257512

20 13.8 -3.3166667 -0.3677719 0.3565217 0.4761905 0.119668801

21 14.5 -2.6166667 -0.2901517 0.3858501 0.5 0.114149897

22 14.6 -2.5166667 -0.2790631 0.3900982 0.5238095 0.133711313

23 17.5 0.3833333 0.0425063 0.5169525 0.547619 0.030666594

24 17.9 0.7833333 0.0868607 0.5346089 0.5714286 0.036819694

25 18.3 1.1833333 0.1312151 0.5521974 0.5521974 0

26 18.3 1.1833333 0.1312151 0.5521974 0.6190476 0.0668502

27 19.3 2.1833333 0.2421011 0.5956491 0.5956491 0

28 19.3 2.1833333 0.2421011 0.5956491 0.6666667 0.071017589

29 20.5 3.3833333 0.3751643 0.6462308 0.6462308 0

30 20.5 3.3833333 0.3751643 0.6462308 0.7142857 0.068054867

31 20.9 3.7833333 0.4195187 0.6625814 0.7380952 0.075513798

32 23.5 6.3833333 0.7078222 0.7604722 0.7604722 0

33 23.5 6.3833333 0.7078222 0.7604722 0.7857143 0.025242115

34 24.3 7.1833333 0.796531 0.7871383 0.8095238 0.022385535

35 27.3 10.183333 1.129189 0.8705909 0.8333333 0.037257609

36 29.9 12.783333 1.4174926 0.9218305 0.9218305 0

37 29.9 12.783333 1.4174926 0.9218305 0.8809524 0.040878136

38 30.3 13.183333 1.461847 0.9281084 0.9047619 0.023346519

39 32.5 15.383333 1.7057961 0.955977 0.955977 0

40 32.5 15.383333 1.7057961 0.955977 0.952381 0.003596026

41 32.9 15.783333 1.7501505 0.9599538 0.9761905 0.016236647

42 38.9 21.783333 2.4154665 0.9921425 1 0.007857535

Jumlah 718.9 0.133711313

Rerata 17.116667 0.136712768

SD 9.0182719 Keputusan Normal

Page 182: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

205

Harga Lmaks adalah 0.133711313 sedangkan Ltabel (n=42, α=0.05) adalah 0.136712768. Karena harga Lmaks < Ltabel, maka dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Lampiran 21

Uji Normalitas Prestasi Kognitif Kelas Keingintahuan Tinggi No. Xi Xi-X Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)-S(Zi)

1 6.9 -15.925 -1.4438955 0.0743842 0.0238095 0.050574667

2 7.3 -15.525 -1.4076281 0.0796206 0.047619 0.032001567

3 10.3 -12.525 -1.1356226 0.1280573 0.0714286 0.056628691

4 10.7 -12.125 -1.0993553 0.1358066 0.0952381 0.040568474

5 11.5 -11.325 -1.0268205 0.1522525 0.1522525 0

6 11.5 -11.325 -1.0268205 0.1522525 0.1522525 0

7 11.5 -11.325 -1.0268205 0.1522525 0.1666667 0.014414165

8 12 -10.825 -0.9814862 0.1631765 0.1904762 0.027299683

9 13.4 -9.425 -0.8545504 0.1964001 0.2142857 0.01788566

10 14 -8.825 -0.8001493 0.2118122 0.2380952 0.026283086

11 14.5 -8.325 -0.7548151 0.22518 0.2619048 0.036724782

12 14.6 -8.225 -0.7457482 0.2279098 0.2857143 0.05780452

13 14.9 -7.925 -0.7185477 0.2362098 0.3095238 0.073313975

14 15.9 -6.925 -0.6278792 0.2650415 0.3333333 0.068291791

Page 183: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

206

15 17.5 -5.325 -0.4828096 0.3146155 0.3571429 0.042527401

16 18 -4.825 -0.4374754 0.3308833 0.3809524 0.050069072

17 18.3 -4.525 -0.4102748 0.3408022 0.4047619 0.063959735

18 19.3 -3.525 -0.3196064 0.3746334 0.4285714 0.053938058

19 20 -2.825 -0.2561384 0.398922 0.452381 0.053458983

20 23.5 0.675 0.0612012 0.5244005 0.4761905 0.048210045

21 26 3.175 0.2878724 0.6132778 0.6132778 0

22 26 3.175 0.2878724 0.6132778 0.5238095 0.089468272

23 26.9 4.075 0.369474 0.6441128 0.547619 0.096493741

24 29 6.175 0.5598778 0.7122186 0.5714286 0.140790044

25 29.9 7.075 0.6414795 0.7393944 0.7393944 0

26 29.9 7.075 0.6414795 0.7393944 0.6190476 0.12034677

27 32.5 9.675 0.8772175 0.8098157 0.8098157 0

28 32.5 9.675 0.8772175 0.8098157 0.8098157 0

29 32.5 9.675 0.8772175 0.8098157 0.6904762 0.119339552

30 32.9 10.075 0.9134849 0.8195062 0.8195062 0

31 32.9 10.075 0.9134849 0.8195062 0.7380952 0.081410972

32 36.7 13.875 1.2580251 0.8958087 0.7619048 0.133903897

33 37.2 14.375 1.3033593 0.9037739 0.7857143 0.118059657

34 38.9 16.075 1.4574957 0.9275102 0.8095238 0.117986397

35 41.4 18.575 1.6841669 0.9539253 0.8333333 0.12059196

36 50.9 28.075 2.5455174 0.9945442 0.8571429 0.137401347

Jumlah 821.7 L maks 0.140790044

Rerata 22.825 L tabel 0.147666667

SD 11.029192 Keputusan Normal

Harga Lmaks adalah 0.140790044 sedangkan Ltabel (n=36, α=0.05) adalah 0.147666667. Karena harga Lmaks < Ltabel, maka dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Page 184: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

207

Lampiran 22

Uji Normalitas Prestasi Kognitif Kelas Keingintahuan Rendah No. Xi Xi-X Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)-S(Zi)

1 3 -16.438298 -1.5173589 0.0645881 0.0212766 0.043311456

2 3.9 -15.538298 -1.4342832 0.0757457 0.0425532 0.033192544

3 4.3 -15.138298 -1.3973606 0.0811526 0.0638298 0.017322787

4 4.7 -14.738298 -1.3604381 0.0868457 0.0851064 0.00173928

5 5.6 -13.838298 -1.2773624 0.1007372 0.106383 0.005645816

6 6 -13.438298 -1.2404399 0.1074064 0.1276596 0.020253207

7 6.8 -12.638298 -1.1665948 0.121687 0.1489362 0.027249154

8 8 -11.438298 -1.0558272 0.1455236 0.1702128 0.02468919

9 9.3 -10.138298 -0.935829 0.1746806 0.1914894 0.016808747

10 9.8 -9.6382979 -0.8896759 0.18682 0.212766 0.025945976

11 9.9 -9.5382979 -0.8804452 0.1893091 0.2340426 0.044733469

12 11.5 -7.9382979 -0.7327551 0.2318539 0.2318539 0

13 11.5 -7.9382979 -0.7327551 0.2318539 0.2318539 0

14 11.5 -7.9382979 -0.7327551 0.2318539 0.2978723 0.066018436

15 11.9 -7.5382979 -0.6958326 0.2432668 0.3191489 0.075882092

16 12.3 -7.1382979 -0.65891 0.2549768 0.2549768 0

17 12.3 -7.1382979 -0.65891 0.2549768 0.3617021 0.106725359

18 13.8 -5.6382979 -0.5204506 0.3013748 0.3829787 0.081603933

19 14.5 -4.9382979 -0.4558361 0.3242539 0.3242539 0

20 14.5 -4.9382979 -0.4558361 0.3242539 0.4255319 0.101278004

21 14.9 -4.5382979 -0.4189136 0.3376396 0.4468085 0.109168871

Page 185: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

208

22 17.9 -1.5382979 -0.1419946 0.4435421 0.4680851 0.02454298

23 18.3 -1.1382979 -0.1050721 0.4581593 0.4893617 0.031202401

24 19.3 -0.1382979 -0.0127658 0.4949073 0.5106383 0.015730964

25 20 0.5617021 0.0518487 0.5206754 0.5319149 0.011239535

26 20.5 1.0617021 0.0980018 0.5390346 0.5390346 0

27 20.5 1.0617021 0.0980018 0.5390346 0.5744681 0.035433509

28 20.9 1.4617021 0.1349244 0.5536642 0.5536642 0

29 20.9 1.4617021 0.1349244 0.5536642 0.6170213 0.06335712

30 23.5 4.0617021 0.3749208 0.6461403 0.6382979 0.007842442

31 23.9 4.4617021 0.4118433 0.6597729 0.6597729 0

32 23.9 4.4617021 0.4118433 0.6597729 0.6808511 0.021078195

33 24.3 4.8617021 0.4487659 0.6731997 0.7021277 0.028927946

34 26.5 7.0617021 0.6518398 0.7427477 0.7234043 0.019343473

35 27.3 7.8617021 0.7256848 0.765984 0.7446809 0.021303147

36 28 8.5617021 0.7902993 0.7853235 0.7659574 0.019366043

37 29 9.5617021 0.8826056 0.8112753 0.787234 0.024041252

38 29.5 10.061702 0.9287587 0.8234929 0.8085106 0.014982297

39 29.9 10.461702 0.9656813 0.8328982 0.8328982 0

40 29.9 10.461702 0.9656813 0.8328982 0.8510638 0.018165676

41 30.3 10.861702 1.0026038 0.841974 0.8723404 0.030366455

42 32.5 13.061702 1.2056777 0.8860291 0.893617 0.007587911

43 34.5 15.061702 1.3902904 0.9177796 0.9148936 0.002886022

44 35 15.561702 1.4364435 0.9245619 0.9361702 0.0116083

45 40.1 20.661702 1.9072058 0.971753 0.9574468 0.014306219

46 42.3 22.861702 2.1102797 0.9825829 0.9787234 0.00385946

47 44.9 25.461702 2.3502761 0.9906203 1 0.009379744

Jumlah 913.6 L maks 0.109168871

Rerata 19.438298 L tabel 0.129236382

SD 10.833494 Keputusan Normal

Harga Lmaks adalah 0.109168871 sedangkan Ltabel (n=47, α=0.05) adalah 0.129236382. Karena harga Lmaks < Ltabel, maka dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Page 186: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

209

Lampiran 23 Uji Normalitas Prestasi Kognitif Kelas CTL yang Dilengkapi Praktikum

Keingintahuan Tinggi

No. Xi Xi-X Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)-S(Zi)

1 7.3 -17.004762 -1.441659 0.0746993 0.047619 0.027080253

2 10.3 -14.004762 -1.1873198 0.1175507 0.0952381 0.022312652

3 11.5 -12.804762 -1.0855841 0.1388315 0.1428571 0.004025635

4 12 -12.304762 -1.0431943 0.1484292 0.1904762 0.042047031

5 14 -10.304762 -0.8736348 0.1911586 0.2380952 0.046936666

6 14.5 -9.8047619 -0.831245 0.2029176 0.2857143 0.082796662

7 14.9 -9.4047619 -0.7973331 0.2126288 0.3333333 0.120704531

8 15.9 -8.4047619 -0.7125534 0.2380611 0.3809524 0.142891295

9 18 -6.3047619 -0.534516 0.2964923 0.4285714 0.132079123

10 20 -4.3047619 -0.3649565 0.3575719 0.4761905 0.118618543

11 26 1.6952381 0.1437218 0.5571399 0.5571399 0

12 26 1.6952381 0.1437218 0.5571399 0.5714286 0.014288644

13 26.9 2.5952381 0.2200236 0.5870736 0.6190476 0.031974021

14 29 4.6952381 0.398061 0.6547074 0.6666667 0.011959285

15 32.5 8.1952381 0.69479 0.7564065 0.7564065 0

16 32.5 8.1952381 0.69479 0.7564065 0.7619048 0.005498219

17 32.9 8.5952381 0.7287019 0.766908 0.8095238 0.042615827

18 36.7 12.395238 1.0508648 0.8533397 0.8571429 0.003803194

19 37.2 12.895238 1.0932547 0.862859 0.9047619 0.041902899

20 41.4 17.095238 1.4493295 0.9263772 0.952381 0.026003742

21 50.9 26.595238 2.2547369 0.9879251 1 0.012074925

Jumlah 510.4 L maks 0.142891295

Rerata 24.304762 L tabel 0.1934

SD 11.795273 Keputusan Normal

Page 187: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

210

Harga Lmaks adalah 0.142891295 sedangkan Ltabel (n=21, α=0.05) adalah 0.1934. Karena harga Lmaks < Ltabel, maka dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Lampiran 24 Uji Normalitas Prestasi Kognitif Kelas CTL yang Dilengkapi Praktikum

Keingintahuan Rendah No. Xi Xi-X Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)-S(Zi)

1 4.7 -20.6 -1.7812418 0.0374365 0.05 0.012563525

2 5.6 -19.7 -1.7034206 0.0442447 0.1 0.055755307

3 8 -17.3 -1.4958973 0.0673402 0.15 0.082659787

4 14.5 -10.8 -0.9338549 0.1751894 0.2 0.024810639

5 14.9 -10.4 -0.8992677 0.184255 0.25 0.065744963

6 20 -5.3 -0.4582807 0.3233754 0.3 0.023375405

7 20.9 -4.4 -0.3804594 0.3518022 0.35 0.001802206

8 23.9 -1.4 -0.1210553 0.4518236 0.4518236 0

9 23.9 -1.4 -0.1210553 0.4518236 0.45 0.001823629

10 26.5 1.2 0.1037617 0.5413208 0.5 0.041320754

11 28 2.7 0.2334637 0.5922993 0.55 0.042299337

12 29 3.7 0.3199318 0.62549 0.6 0.02548998

13 29.5 4.2 0.3631658 0.6417595 0.65 0.008240512

14 29.9 4.6 0.397753 0.6545939 0.6545939 0

15 29.9 4.6 0.397753 0.6545939 0.75 0.095406121

16 34.5 9.2 0.7955061 0.7868404 0.8 0.013159592

17 35 9.7 0.8387401 0.7991924 0.85 0.050807588

18 40.1 14.8 1.2797271 0.8996794 0.9 0.000320556

19 42.3 17 1.4699569 0.9292133 0.95 0.020786719

20 44.9 19.6 1.6947738 0.9549408 1 0.04505917

Jumlah 506 L maks 0.095406121

Rerata 25.3 L tabel 0.19

SD 11.564965 Keputusan Normal

Page 188: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

211

Harga Lmaks adalah 0.095406121 sedangkan Ltabel (n=20, α=0.05) adalah 0.190. Karena harga Lmaks < Ltabel, maka dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Lampiran 25 Uji Normalitas Prestasi Kognitif Kelas CTL dengan Pemberian Tugas

Keingintahuan Tinggi No. Xi Xi-X Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)-S(Zi)

1 6.9 -13.853333 -1.4031989 0.0802788 0.0666667 0.013612106

2 10.7 -10.053333 -1.0182983 0.1542681 0.1333333 0.020934772

3 11.5 -9.2533333 -0.9372666 0.1743107 0.1743107 0

4 11.5 -9.2533333 -0.9372666 0.1743107 0.2666667 0.092355951

5 13.4 -7.3533333 -0.7448163 0.2281914 0.3333333 0.105141955

6 14.6 -6.1533333 -0.6232688 0.266554 0.4 0.13344605

7 17.5 -3.2533333 -0.3295289 0.370878 0.4666667 0.095788689

8 18.3 -2.4533333 -0.2484972 0.4018749 0.5333333 0.131458466

9 19.3 -1.4533333 -0.1472076 0.4414841 0.6 0.158515911

10 23.5 2.7466667 0.2782088 0.609574 0.6666667 0.057092698

11 29.9 9.1466667 0.9264624 0.8228971 0.8228971 0

12 29.9 9.1466667 0.9264624 0.8228971 0.8 0.022897133

13 32.5 11.746667 1.1898154 0.8829405 0.8666667 0.016273856

14 32.9 12.146667 1.2303312 0.8907135 0.9333333 0.042619877

15 38.9 18.146667 1.838069 0.9669739 1 0.033026122

Jumlah 311.3 L maks 0.158515911

Rerata 20.753333 L tabel 0.22

SD 9.87268 Keputusan Normal

Harga Lmaks adalah 0.158515911 sedangkan Ltabel (n=15, α=0.05) adalah 0.22. Karena harga Lmaks < Ltabel, maka dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Page 189: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

212

Lampiran 26 Uji Normalitas Prestasi Kognitif Kelas CTL dengan Pemberian Tugas

Keingintahuan Rendah No. Xi Xi-X Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)-S(Zi)

1 3 -12.096296 -1.5132518 0.0651079 0.037037 0.028070825

2 3.9 -11.196296 -1.4006614 0.0806577 0.0740741 0.006583605

3 4.3 -10.796296 -1.3506212 0.0884084 0.1111111 0.022702709

4 6 -9.0962963 -1.1379505 0.1275706 0.1481481 0.02057757

5 6.8 -8.2962963 -1.0378702 0.1496653 0.1851852 0.03551993

6 9.3 -5.7962963 -0.7251191 0.2341895 0.2222222 0.011967261

7 9.8 -5.2962963 -0.6625689 0.2538033 0.2592593 0.00545591

8 9.9 -5.1962963 -0.6500589 0.2578271 0.2962963 0.038469192

9 11.5 -3.5962963 -0.4498982 0.3263919 0.3263919 0

10 11.5 -3.5962963 -0.4498982 0.3263919 0.3263919 0

11 11.5 -3.5962963 -0.4498982 0.3263919 0.4074074 0.081015477

12 11.9 -3.1962963 -0.399858 0.3446306 0.4444444 0.099813894

13 12.3 -2.7962963 -0.3498178 0.3632377 0.3632377 0

14 12.3 -2.7962963 -0.3498178 0.3632377 0.5185185 0.155280814

15 13.8 -1.2962963 -0.1621672 0.4355871 0.5555556 0.119968466

16 14.5 -0.5962963 -0.0745969 0.4702677 0.5925926 0.122324879

17 17.9 2.8037037 0.3507445 0.63711 0.6296296 0.007480356

18 18.3 3.2037037 0.4007847 0.6557107 0.6666667 0.010955996

19 19.3 4.2037037 0.5258851 0.700516 0.7037037 0.003187725

20 20.5 5.4037037 0.6760056 0.7504815 0.7504815 0

21 20.5 5.4037037 0.6760056 0.7504815 0.7777778 0.027296321

22 20.9 5.8037037 0.7260458 0.7660946 0.8148148 0.04872017

23 23.5 8.4037037 1.0513069 0.8534412 0.8518519 0.001589311

24 24.3 9.2037037 1.1513872 0.8752135 0.8888889 0.013675377

25 27.3 12.203704 1.5266885 0.9365808 0.9259259 0.010654825

26 30.3 15.203704 1.9019897 0.9714138 0.962963 0.008450788

27 32.5 17.403704 2.1772106 0.9852676 1 0.014732427

Jumlah 407.6 L maks 0.155280814

Rerata 15.096296 L tabel 0.1778

SD 7.9935783 Keputusan Normal

Page 190: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

213

Harga Lmaks adalah 0.155280814 sedangkan Ltabel (n=27, α=0.05) adalah 0.1778. Karena harga Lmaks < Ltabel, maka dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Lampiran 27 Uji Normalitas Nilai Afektif Kelas CTL yang Dilengkapi Praktikum

No. Xi Xi-X Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)-S(Zi) 1 79 -17.3171 -2.31571 0.010287 0.02439 0.014103068 2 84 -12.3171 -1.64709 0.04977 0.04878 0.000989663 3 85 -11.3171 -1.51336 0.065094 0.073171 0.008076928 4 87 -9.31707 -1.24591 0.106398 0.106398 0 5 87 -9.31707 -1.24591 0.106398 0.121951 0.015553383 6 88 -8.31707 -1.11219 0.133028 0.133028 0 7 88 -8.31707 -1.11219 0.133028 0.133028 0 8 88 -8.31707 -1.11219 0.133028 0.195122 0.062093926 9 90 -6.31707 -0.84474 0.199127 0.219512 0.020385102 10 92 -4.31707 -0.5773 0.28187 0.28187 0 11 92 -4.31707 -0.5773 0.28187 0.28187 0 12 92 -4.31707 -0.5773 0.28187 0.292683 0.010813036 13 93 -3.31707 -0.44357 0.328676 0.328676 0 14 93 -3.31707 -0.44357 0.328676 0.341463 0.012787303 15 94 -2.31707 -0.30985 0.378338 0.365854 0.012484644 16 95 -1.31707 -0.17612 0.430098 0.430098 0 17 95 -1.31707 -0.17612 0.430098 0.430098 0 18 95 -1.31707 -0.17612 0.430098 0.430098 0 19 95 -1.31707 -0.17612 0.430098 0.463415 0.033316404 20 96 -0.31707 -0.0424 0.48309 0.48309 0 21 96 -0.31707 -0.0424 0.48309 0.512195 0.029105304 22 97 0.682927 0.091324 0.536382 0.536382 0 23 97 0.682927 0.091324 0.536382 0.560976 0.024593343 24 98 1.682927 0.225047 0.589029 0.585366 0.003662962 25 99 2.682927 0.358771 0.640117 0.640117 0 26 99 2.682927 0.358771 0.640117 0.640117 0 27 99 2.682927 0.358771 0.640117 0.640117 0 28 99 2.682927 0.358771 0.640117 0.640117 0 29 99 2.682927 0.358771 0.640117 0.640117 0

Page 191: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

214

30 99 2.682927 0.358771 0.640117 0.731707 0.091590417 31 100 3.682927 0.492495 0.688815 0.756098 0.067282246 32 101 4.682927 0.626219 0.734414 0.780488 0.046073471 33 102 5.682927 0.759943 0.776356 0.804878 0.028522436 34 104 7.682927 1.02739 0.847882 0.847882 0 35 104 7.682927 1.02739 0.847882 0.853659 0.005776852 36 105 8.682927 1.161114 0.877202 0.877202 0 37 105 8.682927 1.161114 0.877202 0.902439 0.025236729 38 106 9.682927 1.294838 0.902312 0.902312 0 39 106 9.682927 1.294838 0.902312 0.95122 0.048907544 40 110 13.68293 1.829734 0.966355 0.97561 0.009254653 41 116 19.68293 2.632077 0.995757 1 0.004243237

Jumlah 3949 L maks 0.091590417 Rerata 96.31707 L tabel 0.138369953

SD 7.478098 Keputusan Normal

Harga Lmaks adalah 0.155280814 sedangkan Ltabel (n=41, α=0.05) adalah 0.138369953. Karena harga Lmaks < Ltabel, maka dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Page 192: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

215

Lampiran 28

Uji Normalitas Nilai Afektif Kelas CTL dengan Pemberian Tugas

No. Xi Xi-X Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)-S(Zi) 1 72 -18.9762 -2.29178 0.010959 0.02381 0.012850269 2 75 -15.9762 -1.92946 0.026837 0.026837 0 3 75 -15.9762 -1.92946 0.026837 0.071429 0.0445919 4 81 -9.97619 -1.20484 0.114133 0.095238 0.018895138 5 82 -8.97619 -1.08407 0.139168 0.139168 0 6 82 -8.97619 -1.08407 0.139168 0.142857 0.003689198 7 83 -7.97619 -0.96329 0.1677 0.1677 0 8 83 -7.97619 -0.96329 0.1677 0.190476 0.022776192 9 84 -6.97619 -0.84252 0.199748 0.199748 0 10 84 -6.97619 -0.84252 0.199748 0.199748 0 11 84 -6.97619 -0.84252 0.199748 0.261905 0.062157077 12 87 -3.97619 -0.48021 0.315539 0.315539 0 13 87 -3.97619 -0.48021 0.315539 0.309524 0.006015494 14 88 -2.97619 -0.35944 0.359634 0.359634 0 15 88 -2.97619 -0.35944 0.359634 0.357143 0.002490844 16 90 -0.97619 -0.1179 0.453075 0.453075 0 17 90 -0.97619 -0.1179 0.453075 0.453075 0 18 90 -0.97619 -0.1179 0.453075 0.428571 0.024503727 19 91 0.02381 0.002876 0.501147 0.452381 0.048766206 20 92 1.02381 0.123647 0.549202 0.549202 0 21 92 1.02381 0.123647 0.549202 0.549202 0 22 92 1.02381 0.123647 0.549202 0.549202 0 23 92 1.02381 0.123647 0.549202 0.549202 0 24 92 1.02381 0.123647 0.549202 0.571429 0.022226081 25 93 2.02381 0.244418 0.596546 0.596546 0 26 93 2.02381 0.244418 0.596546 0.596546 0 27 93 2.02381 0.244418 0.596546 0.642857 0.046310739 28 94 3.02381 0.365189 0.642515 0.642515 0 29 94 3.02381 0.365189 0.642515 0.690476 0.047961327 30 95 4.02381 0.48596 0.686502 0.686502 0 31 95 4.02381 0.48596 0.686502 0.738095 0.051592908 32 96 5.02381 0.606731 0.727985 0.761905 0.033919334 33 97 6.02381 0.727503 0.766541 0.766541 0

Page 193: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

216

34 97 6.02381 0.727503 0.766541 0.766541 0 35 97 6.02381 0.727503 0.766541 0.766541 0 36 97 6.02381 0.727503 0.766541 0.857143 0.090601905 37 100 9.02381 1.089816 0.862103 0.862103 0 38 100 9.02381 1.089816 0.862103 0.904762 0.04265896 39 103 12.02381 1.45213 0.926767 0.928571 0.00180419 40 104 13.02381 1.572901 0.942129 0.952381 0.010251827 41 105 14.02381 1.693672 0.954836 0.97619 0.021354275 42 112 21.02381 2.53907 0.994443 1 0.005557371

Jumlah 3821 L maks 0.090601905 Rerata 90.97619 L tabel 0.136712768

SD 8.28012 Keputusan Normal Harga Lmaks adalah 0.090601905 sedangkan Ltabel (n=42, α=0.05) adalah 0.136712768. Karena harga Lmaks < Ltabel, maka dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Lampiran 29 Uji Normalitas Prestasi Afektif Kelas Keingintahuan Tinggi

Page 194: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

217

No. Xi Xi-X Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)-S(Zi) 1 83 -13.3889 -1.67715 0.046757 0.027778 0.01897875 2 84 -12.3889 -1.55189 0.060345 0.055556 0.004789178 3 87 -9.38889 -1.17609 0.119779 0.119779 0 4 87 -9.38889 -1.17609 0.119779 0.111111 0.008667728 5 88 -8.38889 -1.05083 0.146669 0.146669 0 6 88 -8.38889 -1.05083 0.146669 0.146669 0 7 88 -8.38889 -1.05083 0.146669 0.194444 0.047775818 8 90 -6.38889 -0.8003 0.211768 0.211768 0 9 90 -6.38889 -0.8003 0.211768 0.211768 0 10 90 -6.38889 -0.8003 0.211768 0.277778 0.066009286 11 92 -4.38889 -0.54977 0.291238 0.291238 0 12 92 -4.38889 -0.54977 0.291238 0.291238 0 13 92 -4.38889 -0.54977 0.291238 0.361111 0.069872998 14 93 -3.38889 -0.42451 0.335598 0.335598 0 15 93 -3.38889 -0.42451 0.335598 0.416667 0.081068607 16 94 -2.38889 -0.29924 0.382377 0.444444 0.062066979 17 95 -1.38889 -0.17398 0.430941 0.430941 0 18 95 -1.38889 -0.17398 0.430941 0.430941 0 19 95 -1.38889 -0.17398 0.430941 0.430941 0 20 95 -1.38889 -0.17398 0.430941 0.555556 0.124614285 21 97 0.611111 0.07655 0.530509 0.583333 0.052823927 22 98 1.611111 0.201815 0.579969 0.611111 0.03114187 23 99 2.611111 0.327079 0.628196 0.628196 0 24 99 2.611111 0.327079 0.628196 0.628196 0 25 99 2.611111 0.327079 0.628196 0.694444 0.066248457 26 100 3.611111 0.452343 0.674489 0.674489 0 27 100 3.611111 0.452343 0.674489 0.75 0.075510772 28 104 7.611111 0.953401 0.829807 0.829807 0 29 104 7.611111 0.953401 0.829807 0.805556 0.024250954 30 105 8.611111 1.078665 0.859632 0.859632 0 31 105 8.611111 1.078665 0.859632 0.859632 0 32 105 8.611111 1.078665 0.859632 0.888889 0.029257377 33 106 9.611111 1.20393 0.885692 0.916667 0.030975059 34 110 13.61111 1.704987 0.955902 0.944444 0.011457134 35 112 15.61111 1.955516 0.974739 0.972222 0.002516664 36 116 19.61111 2.456573 0.992987 1 0.007013462

Page 195: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

218

Harga Lmaks adalah 0.124614285 sedangkan Ltabel (n=36, α=0.05) adalah 0.147666667. Karena harga Lmaks < Ltabel, maka dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Lampiran 30

Uji Normalitas Prestasi Afektif Kelas Keingintahuan Rendah

No. Xi Xi-X Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)-S(Zi) 1 72 -19.4894 -2.44627 0.007217 0.021277 0.01405942 2 75 -16.4894 -2.06971 0.01924 0.01924 0 3 75 -16.4894 -2.06971 0.01924 0.06383 0.04459022 4 79 -12.4894 -1.56764 0.058482 0.085106 0.02662396 5 81 -10.4894 -1.31661 0.093986 0.106383 0.01239747

Jumlah 3470 L maks 0.124614285 Rerata 96.38889 L tabel 0.147666667

SD 7.983117 Keputusan Normal

Page 196: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

219

6 82 -9.48936 -1.19109 0.11681 0.11681 0 7 82 -9.48936 -1.19109 0.11681 0.148936 0.03212645 8 83 -8.48936 -1.06557 0.143309 0.170213 0.02690347 9 84 -7.48936 -0.94005 0.173596 0.173596 0 10 84 -7.48936 -0.94005 0.173596 0.173596 0 11 84 -7.48936 -0.94005 0.173596 0.234043 0.06044678 12 85 -6.48936 -0.81453 0.20767 0.255319 0.04764919 13 87 -4.48936 -0.5635 0.286548 0.286548 0 14 87 -4.48936 -0.5635 0.286548 0.297872 0.01132385 15 88 -3.48936 -0.43798 0.330701 0.330701 0 16 88 -3.48936 -0.43798 0.330701 0.340426 0.00972448 17 90 -1.48936 -0.18694 0.425853 0.361702 0.06415096 18 91 -0.48936 -0.06142 0.475511 0.382979 0.09253214 19 92 0.510638 0.064094 0.525552 0.525552 0 20 92 0.510638 0.064094 0.525552 0.525552 0 21 92 0.510638 0.064094 0.525552 0.525552 0 22 92 0.510638 0.064094 0.525552 0.525552 0 23 92 0.510638 0.064094 0.525552 0.489362 0.03619075 24 93 1.510638 0.189613 0.575194 0.575194 0 25 93 1.510638 0.189613 0.575194 0.575194 0 26 93 1.510638 0.189613 0.575194 0.553191 0.02200212 27 94 2.510638 0.315131 0.623669 0.623669 0 28 94 2.510638 0.315131 0.623669 0.595745 0.02792409 29 95 3.510638 0.440649 0.670266 0.670266 0 30 95 3.510638 0.440649 0.670266 0.638298 0.03196848 31 96 4.510638 0.566167 0.71436 0.71436 0 32 96 4.510638 0.566167 0.71436 0.71436 0 33 96 4.510638 0.566167 0.71436 0.702128 0.01223218 34 97 5.510638 0.691685 0.755432 0.755432 0 35 97 5.510638 0.691685 0.755432 0.755432 0 36 97 5.510638 0.691685 0.755432 0.755432 0 37 97 5.510638 0.691685 0.755432 0.755432 0 38 97 5.510638 0.691685 0.755432 0.808511 0.05307821 39 99 7.510638 0.942721 0.827088 0.827088 0 40 99 7.510638 0.942721 0.827088 0.827088 0 41 99 7.510638 0.942721 0.827088 0.87234 0.04525216 42 100 8.510638 1.068239 0.857294 0.893617 0.03632328 43 101 9.510638 1.193758 0.883714 0.914894 0.03118002

Page 197: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

220

44 102 10.51064 1.319276 0.906462 0.93617 0.02970869 45 103 11.51064 1.444794 0.925742 0.957447 0.03170471 46 104 12.51064 1.570312 0.941829 0.978723 0.03689468 47 106 14.51064 1.821348 0.965723 1 0.03427697

Jumlah 4300 L maks 0.09253214 Rerata 91.48936 L tabel 0.12923638

SD 7.966976 Keputusan Normal

Harga Lmaks adalah 0.09253214 sedangkan Ltabel (n=47, α=0.05) adalah 0.12923638. Karena harga Lmaks < Ltabel, maka dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Lampiran 31

Uji Normalitas Nilai Afektif Kelas CTL yang Dilengkapi Praktikum Keingintahuan Tinggi

No. Xi Xi-X Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)-S(Zi) 1 87 -11.1429 -1.47167 0.070555 0.047619 0.0229357 2 88 -10.1429 -1.3396 0.090188 0.090188 0 3 88 -10.1429 -1.3396 0.090188 0.142857 0.052669235 4 90 -8.14286 -1.07545 0.141086 0.190476 0.049390109 5 92 -6.14286 -0.81131 0.208595 0.238095 0.029500345 6 93 -5.14286 -0.67923 0.248495 0.285714 0.037219226 7 95 -3.14286 -0.41509 0.339039 0.339039 0

Page 198: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

221

8 95 -3.14286 -0.41509 0.339039 0.339039 0 9 95 -3.14286 -0.41509 0.339039 0.428571 0.089532303

10 97 -1.14286 -0.15094 0.440011 0.47619 0.036179233 11 98 -0.14286 -0.01887 0.492473 0.52381 0.031336156 12 99 0.857143 0.113206 0.545066 0.545066 0 13 99 0.857143 0.113206 0.545066 0.545066 0 14 99 0.857143 0.113206 0.545066 0.666667 0.121600472 15 100 1.857143 0.245279 0.59688 0.714286 0.117406054 16 104 5.857143 0.773571 0.780408 0.761905 0.018503015 17 105 6.857143 0.905644 0.817438 0.817438 0 18 105 6.857143 0.905644 0.817438 0.857143 0.039704945 19 106 7.857143 1.037717 0.850299 0.904762 0.054462731 20 110 11.85714 1.56601 0.941327 0.952381 0.011054107 21 116 17.85714 2.358449 0.990824 1 0.009175751

Jumlah 2061 Lmaks 0.121600472 Rerata 98.14286 Ltabel 0.1934

SD 7.571563 Keputusan Normal

Harga Lmaks adalah 0.121600472 sedangkan Ltabel (n=21, α=0.05) adalah 0.1934. Karena harga Lmaks < Ltabel, maka dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Lampiran 32 Uji Normalitas Nilai Afektif Kelas CTL yang Dilengkapi Praktikum

Keingintahuan Rendah

No. Xi Xi-X Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)-S(Zi) 1 79 -15.4 -2.18157 0.014571 0.05 0.035429218 2 84 -10.4 -1.47327 0.07034 0.1 0.029660269 3 85 -9.4 -1.33161 0.091495 0.15 0.058505046 4 87 -7.4 -1.04829 0.147254 0.2 0.052746354 5 88 -6.4 -0.90662 0.182303 0.25 0.067697409 6 92 -2.4 -0.33998 0.366934 0.366934 0 7 92 -2.4 -0.33998 0.366934 0.35 0.016934159 8 93 -1.4 -0.19832 0.421396 0.4 0.021395709 9 94 -0.4 -0.05666 0.477406 0.45 0.027406403

Page 199: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

222

10 95 0.6 0.084996 0.533868 0.5 0.033867749 11 96 1.6 0.226656 0.589654 0.589654 0 12 96 1.6 0.226656 0.589654 0.6 0.010345533 13 97 2.6 0.368316 0.643681 0.65 0.006318673 14 99 4.6 0.651637 0.742682 0.742682 0 15 99 4.6 0.651637 0.742682 0.742682 0 16 99 4.6 0.651637 0.742682 0.8 0.057317797 17 101 6.6 0.934957 0.825095 0.85 0.024905245 18 102 7.6 1.076617 0.859174 0.9 0.040825684 19 104 9.6 1.359937 0.913075 0.95 0.036924872 20 106 11.6 1.643258 0.949835 1 0.050164817

Jumlah 1888 Lmaks 0.067697409 Rerata 94.4 Ltabel 0.19

SD 7.059149 Keputusan Normal Harga Lmaks adalah 0.067697409 sedangkan Ltabel (n=20, α=0.05) adalah 0.19. Karena harga Lmaks < Ltabel, maka dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Lampiran 33 Uji Normalitas Nilai Afektif Kelas CTL dengan Pemberian Tugas

Keingintahuan Tinggi

No. Xi Xi-X Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)-S(Zi) 1 83 -10.9333 -1.34222 0.089762 0.066667 0.023095356 2 84 -9.93333 -1.21946 0.111335 0.133333 0.02199808 3 87 -6.93333 -0.85117 0.197339 0.2 0.002661186 4 88 -5.93333 -0.7284 0.233184 0.266667 0.03348257 5 90 -3.93333 -0.48287 0.314593 0.314593 0 6 90 -3.93333 -0.48287 0.314593 0.4 0.085406875 7 92 -1.93333 -0.23734 0.406195 0.406195 0 8 92 -1.93333 -0.23734 0.406195 0.533333 0.127138416 9 93 -0.93333 -0.11458 0.454389 0.6 0.145610952

10 94 0.066667 0.008184 0.503265 0.666667 0.163401648 11 95 1.066667 0.130948 0.552092 0.733333 0.181241364

Page 200: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

223

12 100 6.066667 0.744769 0.771794 0.8 0.028205541 13 104 10.06667 1.235826 0.891738 0.866667 0.025071765 14 105 11.06667 1.35859 0.912862 0.933333 0.020471527 15 112 18.06667 2.21794 0.986721 1 0.013279465

Jumlah 1409 Lmaks 0.181241364 Rerata 93.93333 Ltabel 0.22

SD 8.145697 Keputusan Normal Harga Lmaks adalah 0.181241364 sedangkan Ltabel (n=15, α=0.05) adalah 0.22. Karena harga Lmaks < Ltabel, maka dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Lampiran 34 Uji Normalitas Nilai Afektif Kelas CTL dengan Pemberian Tugas

Keingintahuan Rendah

No. Xi Xi-X Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)-S(Zi) 1 72 -17.3333 -2.15761 0.015479 0.037037 0.021557923 2 75 -14.3333 -1.78418 0.037197 0.037197 0 3 75 -14.3333 -1.78418 0.037197 0.111111 0.073913644 4 81 -8.33333 -1.03731 0.149795 0.148148 0.001647063 5 82 -7.33333 -0.91283 0.180665 0.180665 0 6 82 -7.33333 -0.91283 0.180665 0.222222 0.041557469 7 83 -6.33333 -0.78836 0.215244 0.259259 0.044015362 8 84 -5.33333 -0.66388 0.253384 0.253384 0 9 84 -5.33333 -0.66388 0.253384 0.333333 0.079949695 10 87 -2.33333 -0.29045 0.385737 0.37037 0.015366626 11 88 -1.33333 -0.16597 0.43409 0.407407 0.026682897 12 90 0.666667 0.082985 0.533068 0.444444 0.08862381 13 91 1.666667 0.207462 0.582176 0.481481 0.10069415 14 92 2.666667 0.33194 0.630033 0.630033 0

Page 201: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

224

15 92 2.666667 0.33194 0.630033 0.630033 0 16 92 2.666667 0.33194 0.630033 0.592593 0.037440078 17 93 3.666667 0.456417 0.675955 0.675955 0 18 93 3.666667 0.456417 0.675955 0.666667 0.00928838 19 94 4.666667 0.580895 0.719344 0.703704 0.015640612 20 95 5.666667 0.705372 0.759711 0.740741 0.018969951 21 96 6.666667 0.82985 0.796688 0.777778 0.018910336 22 97 7.666667 0.954327 0.830041 0.830041 0 23 97 7.666667 0.954327 0.830041 0.830041 0 24 97 7.666667 0.954327 0.830041 0.830041 0 25 97 7.666667 0.954327 0.830041 0.925926 0.095884962 26 100 10.66667 1.32776 0.907871 0.962963 0.055091747 27 103 13.66667 1.701192 0.955547 1 0.044453482

Jumlah 2412 Lmaks 0.10069415 Rerata 89.33333 Ltabel 0.1778

SD 8.033583 Keputusan Normal Harga Lmaks adalah 0.10069415 sedangkan Ltabel (n=27, α=0.05) adalah 0.1778. Karena harga Lmaks < Ltabel, maka dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Page 202: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

225

úû

ùêë

é= å

=

k

1j

2jj

2 logSf -RKG f.logC

2,303χ

Lampiran 35 Uji Homogenitas Nilai Kognitif

1. Hipotesis

Ho = Kelompok data nilai kognitif kelas CTL yang dilengkapi praktikum dan CTL dengan pemberian tugas homogen

H1 = Kelompok data nilai kognitif kelas CTL yang dilengkapi praktikum dan CTL dengan pemberian tugas tidak homogen

2. Komputasi Data

No Sampe

l fj SSj Sj2 Log Sj

2 fjLog Sj2

1 Eksp I 40 5333.936

1 133.348

4 2.1250 84.9995

2 Eksp II 41 3334.498

3 81.3292 1.9102 78.3201

Jumlah 81 8668.434

4 214.677

6 4.0352 163.319

6

úúû

ù

êêë

é+= å f

1 -

f1

1) -3(k

1 1 c

j

= 1.0123

= 2.43

3. Taraf Signifikansi = 5%

4. Daerah Kritik

DK = χ2 | χ2 0,95;1 = 3,84 5. Keputusan Uji

Harga χ2 hitung < χ2 0,95;1 atau berada di luar daerah kritik sehingga Ho diterima. 6. Kesimpulan

Kelompok data antara nilai kognitif kelas CTL yang dilengkapi praktikum dan CTL dengan pemberian tugas homogen.

Page 203: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

226

úû

ùêë

é= å

=

k

1j

2jj

2 logSf -RKG f.logC

2,303χ

úúû

ù

êêë

é+= å f

1 -

f1

1) -3(k

1 1 c

j

Lampiran 36

Uji Homogenitas Nilai Kognitif Ditinjau Dari Keingintahuan

1. Hipotesis

Ho = Kelompok antara nilai kognitif kelas keingintahuan tinggi dan rendah homogen

H1 = Kelompok antara nilai kognitif kelas keingintahuan tinggi dan rendah tidak homogen

2. Komputasi Data

No Sampe

l fj SSj Sj2 Log Sj

2 fjLog Sj2

1 Tinggi 35 4998.7500 142.821

4 2.1548 75.4178

2 Rendah 46 5264.0000 114.434

8 2.0586 94.6937

Jumlah 81 10262.750

0 257.256

2 4.2134 170.111

4 = 1.0127

= 0.49 3. Taraf Signifikansi = 5%

4. Daerah Kritik

DK = χ2 | χ2 0,95;1 = 3,84 5. Keputusan Uji

Harga χ2 hitung < χ2 0,95;1 atau berada di luar daerah kritik sehingga Ho diterima.

6. Kesimpulan

Kelompok data antara nilai kognitif kelas keingintahuan tinggi dan rendah homogen.

Lampiran 37 Uji Homogenitas Prestasi Kognitif Antar Sel

1. Hipotesis

Ho = Kelompok data prestasi kognitif antar sel homogen H1 = Kelompok data prestasi kognitif antar sel homogen tidak homogen

Page 204: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

227

úû

ùêë

é= å

=

k

1j

2jj

2 logSf -RKG f.logC

2,303χ

úúû

ù

êêë

é+= å f

1 -

f1

1) -3(k

1 1 c

j

2. Komputasi Data

No. Sampel fj SSj Sj2 Log Sj

2 fjLog Sj2

1 Eksp I (T) 20 2887.8095 144.3905 2.1595 43.1908 2 Eksp I (R) 19 2171.7500 114.3026 2.0581 39.1031 3 Eksp II (T) 14 2104.9333 150.3524 2.1771 30.4795 4 Eksp II (R) 26 3072.6667 118.1795 2.0725 53.8861

Jumlah 79 10237.1595 527.2250 8.4672 166.6595 = 1.0222

= 0.52

3. Taraf Signifikansi = 5%

4. Daerah Kritik

DK = χ2 | χ2 0,95;3 = 7,81 5. Keputusan Uji

Harga χ2 hitung < χ2 0,95;3 atau berada di luar daerah kritik sehingga Ho diterima. 6. Kesimpulan

Kelompok data antara prestasi kognitif antar sel homogen.

Lampiran 38 Uji Homogenitas Nilai Afektif

1. Hipotesis

Ho = Kelompok data nilai afektif kelas CTL yang dilengkapi praktikum dan CTL dengan pemberian tugas homogen

2. H1 = Kelompok data nilai afektif kelas CTL yang dilengkapi praktikum

dan CTL dengan pemberian tugas tidak homogen 3. Komputasi Data

No Sampel fj SSj Sj2 Log Sj

2 fjLog Sj2

1 Eksp I 40 2236.8780 55.9220 1.7476 69.9033 2 Eksp II 41 2810.9762 68.5604 1.8361 75.2790

Page 205: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

228

úû

ùêë

é= å

=

k

1j

2jj

2 logSf -RKG f.logC

2,303χ

úû

ùêë

é= å

=

k

1j

2jj

2 logSf -RKG f.logC

2,303χ

úúû

ù

êêë

é+= å f

1 -

f1

1) -3(k

1 1 c

j

Jumlah 81 5047.8542 124.4823 3.5837 145.1823 = 1.0123

= 0.41

4. Taraf Signifikansi = 5%

5. Daerah Kritik

DK = χ2 | χ2 0,95;1 = 3,84 6. Keputusan Uji

Harga χ2 hitung < χ2 0,95;1 atau berada di luar daerah kritik sehingga Ho diterima. 7. Kesimpulan

Kelompok data antara nilai afektif kelas CTL yang dilengkapi praktikum dan CTL dengan pemberian tugas homogen.

Lampiran 39 Uji Homogenitas Nilai Afektif Ditinjau Dari Keingintahuan

1. Hipotesis

Ho = Kelompok antara nilai afektif keingintahuan tinggi dan rendah homogen H1 = Kelompok antara nilai afektif keingintahuan tinggi dan rendah

tidak homogen 2. Komputasi Data

úúû

ù

êêë

é+= å f

1 -

f1

1) -3(k

1 1 c

j

= 1.0127

No Sampel fj SSj Sj2 Log Sj

2 fjLog Sj2

1 Tinggi 35 2230.5556 63.7302 1.8043 63.1521 2 Rendah 46 2919.7447 63.4727 1.8026 82.9190

Jumlah 81 5150.3002 127.2029 3.6069 146.0711

Page 206: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

229

úû

ùêë

é= å

=

k

1j

2jj

2 logSf -RKG f.logC

2,303χ

úúû

ù

êêë

é+= å f

1 -

f1

1) -3(k

1 1 c

j

= 0.00 3. Taraf Signifikansi = 5%

4. Daerah Kritik

DK = χ2 | χ2 0,95;1 = 3,84 5. Keputusan Uji

Harga χ2 hitung < χ2 0,95;1 atau berada di luar daerah kritik sehingga Ho diterima. 6. Kesimpulan

Kelompok data antara nilai kognitif kelas CTL yang dilengkapi praktikum dan CTL dengan pemberian tugas homogen.

Lampiran 40 Uji Homogenitas Prestasi Afektif Antar Sel

1. Hipotesis

Ho = Kelompok data prestasi afektif antar sel homogen H1 = Kelompok data prestasi afektif antar sel homogen tidak homogen

2. Komputasi Data

No. Sampel fj SSj Sj2 Log Sj

2 fjLog Sj2

1 Eksp I (T) 20 1146.5714 57.3286 1.7584 35.1674 2 Eksp I (R) 19 946.8000 49.8316 1.6975 32.2526

3 Eksp II

(T) 14 928.9333 66.3524 1.8219 25.5060

4 Eksp II

(R) 26 1678.0000 64.5385 1.8098 47.0553 Jumlah 79 4700.3048 238.0510 7.0876 139.9813

= 1.0222

= 0.46

3. Taraf Signifikansi = 5%

4. Daerah Kritik

DK = χ2 | χ2 0,95;3 = 7,81 5. Keputusan Uji

Harga χ2 hitung < χ2 0,95;3 atau berada di luar daerah kritik sehingga Ho diterima. 6. Kesimpulan

Page 207: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

230

Kelompok data antara prestasi afektif antar sel homogen. Lampiran 41

Analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama Prestasi Kognitif 7. Hipotesis

H0A : αi = 0 untuk setiap I = 1,2,3,…,p. H1A : paling sedikit ada satu αi yang tidak nol. H0B : βj = 0 untuk setiap j = 1,2,3,…,q. H1B : paling sedikit ada satu βj yang tidak nol. H0AB : (αβij) = 0 untuk setiap i = 1,2,3,…,p dan j = 1,2,3,…,q. H1AB : paling sedikit ada satu (αβij) yang tidak nol.

8. Taraf signifikansi : α = 0,05

9. Statistik yang digunakan :

FA = RKA/RKG FAB = RKAB/RKG FB = RKB/RKG

10. Komputasi

Keingintahuan Model

Ket. Tinggi Rendah

Metode CTL

yang Dilengkapi Praktikum

N ΣX

ΣX2

Rerata SS

21 510.4

24.3047619 15187.72

12405.15048 2782.569524

20 506 25.3

15343.02 12801.8 2541.22

Metode CTL

dengan Pemberian

Tugas

N ΣX

ΣX2

Rerata SS

15 311.3

20.75333333 7825.09

6460.512667 1364.577333

27 407.6

15.0962963 7814.58

6153.25037 1661.32963

Rataan dan Jumlah Rataan

X

X

Page 208: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

231

84.1537

271

151

201

211

(2)(2) nH =

+++=

1825.6133 )2)(2(

85.45442

=

1872.9142 2

35.8496

249.6048 22

=+

1831.0464 2

40.3963

245.0581 22

=+

Keingintahuan Tinggi Rendah Total Metode CTL yang Dilengkapi Praktikum 24.3047619 25.3 49.6047619 Metode CTL dengan Pemberian Tugas 20.75333333 15.0962963 35.84962963 Total 45.05809524 40.3962963 85.45439153

N = 21 + 20 + 15 + 27 = 83 a. Menghitung Komponen JK

(1) = pqG 2

=

(2) = å

jiijSS

,

= 2782.569524 + 2541.22 + 1364.577333 + 1661.32963 = 8349.6965

(3) = åi

qAi 2

=

(4) = åj

j

pB 2

=

(5) = 2

åij

ijAB = 24.30476192 + 25.32 + 20.753333332 + 15.09629632 = 1889.4105

b. Jumlah Kuadrat

JKA = nH {(3) - (1)} = (84.1537)(1872.9142 - 1825.6133) = 3980.5473 JKB = nH {(4) - (1)} = (84.1537)(1831.0464 - 1825.6133) = 457.2148 JKAB = nH {(1) + (5) - (3) - (4)} = (84.1537)( 1825.6133 + 1889.4105 - 1872.9142 - 1831.0464) = 931.0085 JKG = (2) = 8349.6965 JKT = JKA + JKB + JKAB + JKG = 3980.5473 + 457.2148 + 931.0085 + 8349.6965 = 13718.4671 c. Derajat Kebebasan

Page 209: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

232

=dkAJKA

457.2148 1

457.2148=

3980.5473 1

3980.5473=

=dkBJKB

=dkABJKAB

931.0085 1

931.0085=

=dkGJKG

105.6924 79

8349.6965=

=RKGRKA

37.6616 105.69243980.5473

=

=RKG

RKAB

=RKGRKB 4.3259

105.6924457.2148

=

8.8087 105.6924931.0085

=

dkA = p – 1 = 2 – 1 = 1 dkB = q – 1 = 2 – 1 = 1 dkAB = (p – 1)( q – 1) = (1)(1) = 1 dkG = N – pq = 83 – 4 = 79 dkT = N – 1 = 83 – 1 = 82 d. Rataan Kuadrat

RKA = RKB = RKAB = RKG = e. Daerah Kritik

FA = FB = FAB = Untuk Fa adalah DK = {F | F > F 0,05;1;79} = {F | F > 3.960} Untuk Fa adalah DK = {F | F > F 0,05;1;79} = {F | F > 3.960} Untuk Fab adalah DK = {F | F > F 0,05;1;79} = {F | F > 3.960}

Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan

11. Keputusan Uji

HoA ditolak; HoB ditolak; HoAB ditolak.

12. Kesimpulan

Analisis Variansi Dua Jalan

Sumber JK dK RK Fobs Fa Keputusan Metode (A) 3980.5473 1 3980.5473 37.6616 3.960 HoA ditolak Keingintahuan (B) 457.2148 1 457.2148 4.3259 3.960 HoB ditolak Interaksi (AB) 931.0085 1 931.0085 8.8087 3.960 HoAB ditolak Galat 8349.6965 79 105.6924

Total 13718.4671 82

Page 210: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

233

a. Ada perbedaan pengaruh antara metode pembelajaran CTL yang dilengkapi

praktikum dan CTL dengan pemberian tugas terhadap prestasi kognitif siswa.

b. Ada perbedaan pengaruh antara keingintahuan pada kategori tinggi dan

rendah terhadap prestasi kognitif siswa.

c. Ada interaksi antara metode pembelajaran dan keingintahuan terhadap prestasi

kognitif siswa.

Lampiran 42 Uji Lanjut Pasca Analisis Variansi Dua Jalan

Prestasi Kognitif 1. Diketahui :

Keingintahuan Tinggi Rendah Rataan Marginal Metode Metode CTL yang Dilengkapi Praktikum 24.3047619 25.3 24.80238095 Metode CTL dengan Pemberian Tugas 20.75333333 15.0962963 17.92481481 Rataan Marginal 22.52904762 20.19814815

2. Taraf Signifikansi : α = 0,05

3. Komputasi

( )

÷÷ø

öççè

æ+

-=-

.j.i

2.j.i

.j.i

n1

n1

RKG

XXF

Rerata Statistik

Uji Harga Kritik

Komparasi Ganda

1 2 (F) 0,05 P Kesimpulan

mA1 vs mA2 24,79 17,12 11,55865 3,96 <0,05 mA1 >mA2

mB1 vs mB2 22.83 19.44 2.2122 3,96 >0,05 mB1 > mB2 4. Daerah Kritik

DK = { F | F (k-1) Fα;k-1;N-k}

Page 211: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

234

= (2-1) F0,05;1;79 = 1 x 3,96 = 3,96 5. Keputusan Uji

Dari hasil ujii Scheffe, dapat disimpulkan bahwa : a. Komparasi Antar Baris

Prestasi kognitif kelas CTL yang dilengkapi praktikum dan CTL dengan pemberian tugas terdapat perbedaan yang signifikan.

b. Komparasi Antar Kolom

Prestasi kognitif kelas keingintahuan tinggi dan rendah menunjukkan perbedaan yang kurang signifikan.

Lampiran 43 Analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama Prestasi Afektif

1. Hipotesis

H0A : αi = 0 untuk setiap I = 1,2,3,…,p. H1A : paling sedikit ada satu αi yang tidak nol. H0B : βj = 0 untuk setiap j = 1,2,3,…,q. H1B : paling sedikit ada satu βj yang tidak nol. H0AB : (αβij) = 0 untuk setiap i = 1,2,3,…,p dan j = 1,2,3,…,q. H1AB : paling sedikit ada satu (αβij) yang tidak nol.

2. Taraf signifikansi : α = 0,05

3. Statistik yang digunakan :

FA = RKA/RKG FAB = RKAB/RKG FB = RKB/RKG

4. Komputasi

Keingintahuan Model

Ket. Tinggi Rendah

Metode CTL

yang Dilengkapi Praktikum

N ΣX

ΣX2

Rerata SS

21 2061

98.14285714 203419

202272.4286 1146.571429

20 1888 94.4

179174 178227.2

946.8

X

Page 212: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

235

84.1537

271

151

201

211

(2)(2) nH =

+++=

35308.1995 )2)(2(

375.80952

=

35329.7115 2

183.2667

2192.5429 22

=+

35325.6004 2

183.7333

2192.0762 22

=+

Metode CTL

dengan Pemberian

Tugas

N ΣX

ΣX2

Rerata SS

15 1409

93.93333333 133281

132352.0667 928.9333333

27 2412

89.33333333 217150 215472

1678

Rataan dan Jumlah Rataan Keingintahuan Tinggi Rendah Total

Metode CTL yang Dilengkapi Praktikum 98.14285714 94.4 192.5428571 Metode CTL dengan Pemberian Tugas 93.93333333 89.33333333 183.2666667 Total 192.0761905 183.7333333 375.8095238

N = 21 + 20 + 15 + 27 = 83 a. Menghitung Komponen JK

(1) = pqG 2

=

(2) = å

jiijSS

,

= 1146.571429 + 946.8 + 928.9333333 + 1678 = 4700.3048

(3) = åi

qAi 2

=

(4) = åj

j

pB 2

=

(5) = 2

åij

ijAB = 98.142857142 + 94.42 + 93.933333332 + 89.333333332 =

35347.2960 b. Jumlah Kuadrat

JKA = nH {(3) - (1)} = (84.1537)(35329.7115 – 35308.1995) = 1810.3084

X

Page 213: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

236

=dkAJKA

1464.3431 1

1464.3431=

1810.3084 1

1810.3084=

=dkBJKB

=dkABJKAB

15.4568 1

15.4568=

=dkGJKG

59.4975 79

4700.3048=

=RKGRKA

30.4266 59.4975

1810.3084=

=RKG

RKAB

=RKGRKB 24.6118

59.49751464.3431

=

0.2598 59.497515.4568

=

JKB = nH {(4) - (1)} = (84.1537)(35325.6004 - 35308.1995) = 1464.3431 JKAB = nH {(1) + (5) - (3) - (4)} = (84.1537)( 35308.1995+ 35347.2960 - 35329.7115 - 35325.6004) = 15.4568 JKG = (2) = 4700.3048 JKT = JKA + JKB + JKAB + JKG = 1810.3084 + 1464.3431 + 15.4568 + 4700.3048 = 7990.4131 c. Derajat Kebebasan

dkA = p – 1 = 2 – 1 = 1 dkB = q – 1 = 2 – 1 = 1 dkAB = (p – 1)( q – 1) = (1)(1) = 1 dkG = N – pq = 83 – 4 = 79 dkT = N – 1 = 83 – 1 = 82 d. Rataan Kuadrat

RKA = RKB = RKAB = RKG = e. Daerah Kritik

FA = FB = FAB = Untuk Fa adalah DK = {F | F > F 0,05;1;79} = {F | F > 3.960 } Untuk Fa adalah DK = {F | F > F 0,05;1;79} = {F | F > 3.960} Untuk Fab adalah DK = {F | F > F 0,05;1;79} = {F | F > 3.960}

Analisis Variansi Dua Jalan

JK dK RK Fobs Fa Keputusan

Page 214: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

237

Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan

5. Keputusan Uji

HoA ditolak; HoB ditolak; HoAB diterima. 6. Kesimpulan

a. Ada perbedaan pengaruh antara metode pembelajaran CTL yang

dilengkapi praktikum dan CTL dengan pemberian tugas terhadap prestasi

afektif siswa.

b. Ada perbedaan pengaruh antara keingintahuan pada kategori tinggi dan

rendah terhadap prestasi afektif siswa.

c. Tidak ada interaksi antara metode pembelajaran dan keingintahuan

terhadap prestasi afektif siswa.

Lampiran 44

Uji Lanjut Pasca Analisis Variansi Dua Jalan Prestasi Afektif

1. Diketahui :

Keingintahuan Tinggi Rendah Rataan Marginal Metode Metode CTL yang Dilengkapi Praktikum 98.14285714 94.4 96.27142857 Metode CTL dengan Pemberian Tugas 93.93333333 89.33333333 91.63333333 Rataan Marginal 96.03809524 91.86666667

2. Taraf Signifikansi : α = 0,05

Metode (A) 1810.3084 1 1810.3084 30.4266 3.960 Ho ditolak Keingintahuan (B) 1464.3431 1 1464.3431 24.6118 3.960 Ho ditolak

Interaksi (AB) 15.4568 1 15.4568 0.2598 3.960 Ho

diterima Galat 4700.3048 79 59.4975

Total 7990.4131 82

Page 215: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

238

3. Komputasi

( )

÷÷ø

öççè

æ+

-=-

.j.i

2.j.i

.j.i

n1

n1

RKG

XXF

Rerata Statistik

Uji Harga Kritik

Komparasi Ganda

1 2 (F) 0,05 P Kesimpulan

mA1 vs mA2 96,32 90,98 9,9468 3,96 <0,05 mA1 >mA2

mB1 vs mB2 96.39 91.49 8.2249 3,96 <0,05 mB1 > mB2 4. Daerah Kritik

DK = { F | F (k-1) Fα;k-1;N-k} = (2-1) F0,05;1;79 = 1 x 3,96 = 3,96

5. Keputusan Uji

Dari hasil ujii Scheffe, dapat disimpulkan bahwa : a. Komparasi Antar Baris

Prestasi afektif kelas CTL yang dilengkapi praktikum dan CTL dengan pemberian tugas terdapat perbedaan yang signifikan.

b. Komparasi Antar Kolom

Prestasi afektif kelas keingintahuan tinggi dan rendah menunjukkan perbedaan yang signifikan.

Page 216: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

239

Page 217: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

240

Kelas XI PSIA 1 Kelas XI PSIA 2 No. Nama Nama

1. ACHMAD AZIS ALFIAN ABDUL WADUD HILMI 2. ALEXANDER DANANG ADI PAMUNGKAS 3. ANI EVIYATI AGUNG BAGUS 4. ANNA ASYFIA ALY HANDARTOPUTRA 5. ANUGRAH SURYA ANITA INNES 6. ARIEF YUSRON AZIZI APRILLIA FITRI 7. CUT NUR AISYAH AYU MUAROFAH 8. DESI YUNITA SARI DAVID HARTONO 9. ERANI SUKMAWATI DEWI NANDINI 10. FATKHURROJI DINI DINDARIANI 11. FITROH ANNISAH DINO ANGGA L 12. GIOVANNI HARTONO DISA CERIA P 13. HAMID QODRI DOMINIKO LAKSMA 14. ISTI MAULIA DONI PANGESTU 15. ISTIQOMAH EKY PRATIWI 16. KLARA ROSE ESTI NUR A 17. LAELI DINA EVYTA MULYANI 18. LIRING KUSUMA FAIZAH 19. MJ RIZQON FALASIFAH AULIA 20. M. ALWI ADI GALUH AJENG 21. M. GHIYATS HUSNA HIDARANI 22. M. KHILMI INTAN P 23. NUR TRIASTUTI ISTIANA F 24. PEBRIYANI LATIFAH KESIT P 25. PIPIT ANGGRAENI KHAENUR FAUZI 26. PUJI LESTARI MARDIANTORO 27. PUPUT FATMAWATI MARIA P 28. RANDY ADI S M. RUKIYAT 29. RESTU UMAR SINGGIH MUKHLIS BUDI 30. RIDWAN AGENG NAELUL AUTHON 31. RISKY AMANDA NUR LUTVIANALISA 32. RIZQI AMELIA PAMELA DINDA 33. SHARA MARSITA RADITYA AHMAD 34. SISWANDI RATIH DEVI 35. SONIA INDAH RESTU RIZKI 36. SULISTIONO REZA PAHLEVI 37. SURYO WIBOWO SEPTI INDAH 38. TORIK AZIZ TAUFIKKI 39. VITALIA PUTRI TRI RETNO

Page 218: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

241

DAFTAR NAMA SISWA Lampiran 46

DAFTAR KELOMPOK PRAKTIKUM KELAS XI PSIA 1

KELOMPOK 1

ACHMAD AZIS

ANI EVIYATI

ERANI SUKMAWATI

CUT NUR AISYAH

ANUGRAH SURYA

KELOMPOK 2

FITROH ANNISAH

HAMID QODRI

ISTIQOMAH

LAELI DINA

MJ RIZQON

KELOMPOK 3

M. GHIYATS

NUR TRIASTUTI

PIPIT ANGGRAENI

PUPUT FATMAWATI

RESTU UMAR

KELOMPOK 4 RISKY AMANDA SHARA MARSITA SONIA INDAH VITALIA PUTRI SURYO WIBOWO KELOMPOK 5

ALEXANDER ANNA ASYFIA ARIEF YUSRON AZIZI DESI YUNITA SARI FATKHURROJI KELOMPOK 6

GIOVANNI HARTONO ISTI MAULIA KLARA ROSE LIRING KUSUMA M. ALWI ADI

KELOMPOK 7 M. KHILMI PEBRIYANI LATIFAH PUJI LESTARI RANDY ADI S RIDWAN AGENG KELOMPOK 8

RIZQI AMELIA SISWANDI SULISTIONO TORIK AZIZ WIWIN MARIA YUNITA SARI

Lampiran 47

DAFTAR KELOMPOK PRESENTASI KELAS XI PSIA 2

KELOMPOK 1

ABDUL WADUD

AGUNG BAGUS

ANITA INNES

AYU MUAROFAH

DEWI NANDINI

40. WIWIN MARIA VIKO ARUNDIANA 41. YUNITA SARI VINA HERAWATI 42. WENNY MEGAWATI

Page 219: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

242

KELOMPOK 4

NUR

LUTVIANALISA

RADITYA AHMAD

RESTU RIZKI

SEPTI INDAH

TRI RETNO

KELOMPOK 2

DINO ANGGA L

DOMINIKO

EKY PRATIWI

EVYTA

FALASIFAH

KELOMPOK 5

VINA HERAWATI

ADI PAMUNGKAS

ALY H

APRILLIA FITRI

DAVID HARTONO

DINI DINDARIANI

KELOMPOK 3

HUSNA HIDARANI

ISTIANA F

KHAENUR FAUZI

MARIA P

MUKHLIS BUDI

KELOMPOK 6

DISA CERIA P

DONI PANGESTU

ESTI NUR A

FAIZAH

GALUH AJENG

KELOMPOK 7

INTAN P KESIT P MARDIANTORO M. RUKIYAT NAELUL AUTHON

KELOMPOK 8

PAMELA DINDA RATIH DEVI REZA PAHLEVI TAUFIKKI VIKO ARUNDIANA WENNY MEGAWATI

Page 220: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

243

SILABUS

Mata Pelajaran : KIMIA Kelas/Semester : XI/2 Standar Kompetensi : 4. Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya. Alokasi Waktu : 56 jam (8 jam untuk UH)

Kompetensi dasar Materi

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator

4.1 Mendeskripsikan teo-ri-teori asam basa de-ngan menentukan si-fat larutan dan meng-hitung pH larutan.

§ Teori asam

basa

§ Menjelaskan pengertian

asam basa Arrhenius, Bronsted dan Lowry serta asam basa Lewis melalui diskusi kelas. § Berlatih menentukan pasa-

ngan asam-basa Bronsted-Lowry

§ Menjelaskan pengertian asam

dan basa menurut Arrhenius§ Menjelaskan pengertian asam

dan basa menurut Bronsted dan Lowry § Menuliskan persamaan reaksi

asam dan basa menuBronsted dan Lowry dan menunjukkan pasangan asam dan basa konjugasinya § Menjelaskan pengertian asam

dan basa menurut Lewis§ Menentukan zat asam dan

basa menurut teori Lewis

§ Sifat larutan asam dan basa

§ Derajat keasa-

man (pH)

§ Merancang dan melakukan

percobaan untuk meng-identifikasi asam dan basa dengan berbagai indikator (indikator alam dan indi-kator kimia) melalui kerja kelompok di laboratorium.

§ Menyimpulkan sifat asam

atau basa dari suatu larutan. § Melakukan percobaan un-

tuk memperkirakan pH suatu larutan elektrolit yang tidak dikenal berdasarkan hasil pengamatan trayek perubahan warna berbagai indikator asam dan basa

§ Mengidentifikasi sifat larutan

asam dan basa dengan berbagai indikator.

§ Memperkirakan pH suatu

larutan elektrolit yang tidak dikenal berdasarkan hasil pengamatan trayek perubahan warna berbagai indikator asam dan basa. § Menyimpulkan trayek peru

Page 221: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

244

Kompetensi dasar Materi

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator

§ Derajat ioni-

sasi, tetapan asam dan te-tapan basa

§ Aplikasi konsep

pH dalam pencemaran

melalui kerja kelompok laboratorium. § Menghubungkan kekuatan

asam atau basa dengan

derajat ionisasi (a) dan tetapan asam (Ka) atau tetapan basa ( Kb) melalui diskusi kelas § Menghitung pH dan derajat

ionisasi larutan dari data konsentrasinya § Meneliti dan menghitung

pH air sungai di sekitar sekolah/rumah dalam kerja kelompok (bagi daerah-daerah yang memiliki industri dapat mengukur pH limbah buangannya sebagai bahan penelitian)

an warna larutan asam dan basa § Menghubungkan kekuatan

asam atau basa dengan

derajat ionisasi ( a ) dan tetapan asam (Ka) atau tetapan basa (Kb)

§ Menghitung pH larutan asam

atau basa yang diketahui konsentrasinya. § Menjelaskan penggunaan

konsep pH dalam lingkungan.§ Menerapkan konsep pH serta

sifat fisis dan biologis untuk menganalisis pencemaran air

4.2. Menghitung banyak-nya pereaksi dan hasil reaksi dalam larutan elektrolit dari hasil titrasi asam basa.

§ Titrasi asam dan

basa

§ Menjelaskan reaksi netra-

lisasi yang setara melalui diskusi kelas § Merancang dan melakukan

percobaan titrasi untuk menentukan konsentrasi asam atau basa. § Merancang dan melakukan

percobaan untuk menen-tukan kadar suatu zat dengan cara titrasi melalui kerja kelompok di labora-torium. § Menghitung kadar zat dari

data percobaan.

§ Menyetarakan reaksi ne

sasi § Menentukan konsentrasi asam

atau basa dengan titrasi§ Menyimpulkan hasil percobaan § Menentukan kadar zat melalui

titrasi. § Menentukan indikator yang

tepat digunakan untuk titrasi asam dan basa

§ Menentukan kadar zat dari

data hasil titrasi § Membuat grafik titrasi dari data

hasil percobaan.

4.3 Menggunakan kurva perubahan harga pH

§ Grafik titrasi

asam dan basa

§ Menganalisis grafik hasil

titrasi asam kuat dan basa kuat, asam kuat dan basa

§ Menganalisis grafik hasil titrasi

asam kuat dan basa kuat, asam kuat dan basa lemah,

Page 222: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

245

Kompetensi dasar Materi

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator

pada titrasi asam ba-sa untuk menjelaskan larutan penyangga dan hidrolisis

lemah, asam lemah dan basa kuat untuk menje-laskan larutan penyangga dan hidrolisis melalui diskusi.

asam lemah dan basa kuat untuk menjelaskan larutan penyangga dan hidrolisis.

4.4. Mendeskripsikan sifat larutan penyangga dan peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup.

§ Larutan pe-

nyangga § pH larutan

penyangga § Fungsi larutan

penyangga

§ Melakukan percobaan

untuk menganalisis larutan penyangga dan bukan penyangga melalui kerja kelompok di laboratorium.

§ Menghitung pH atau pOH

larutan penyangga melalui diskusi.

§ Mendiskusikan fungsi

larutan penyangga dalam tubuh makhluk nidup

§ Menganalisis larutan penyang

ga dan bukan penyangga melalui percobaan. § Menyimpulkan sifat larutan

penyangga dan larutan bukan penyangga dari data hasil percobaan § Menghitung pH atau pOH

larutan penyangga § Menghitung pH larutan pe

nyangga dengan penambahan sedikit asam atau sedikit basa atau dengan pengenceran § Menjelaskan fungsi larutan pe

nyangga dalam tubuh makhluk hidup

4.5 Menentukan jenis ga-ram yang mengalami hidrolisis dalam air dan pH larutan garam tersebut.

§ Hidrolisis garam § Sifat garam

yang terhidroli-sis

§ pH larutan

garam yang

§ Melakukan percobaan un-

tuk menentukan ciri-ciri beberapa jenis garam yang dapat terhidrolisis dalam air melalui kerja kelompok di laboratorium § Menyimpulkan ciri-ciri ga-

ram yang terhidrolisis dalam air.

§ Menghitung pH larutan

garam yang terhidrolisis

§ Menentukan ciri-ciri beberapa

jenis garam yang dapat terhidrolisis dalam air melalui percobaan

§ Menentukan sifat garam yang

terhidrolisis dari persamaan reaksi ionisasi § Membedakan larutan garam

yang terhidrolisis sebagian dan terhidrolisis sempurna

§ Menghitung pH larutan garam

yang terhidrolisis

Page 223: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

246

Kompetensi dasar Materi

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator

terhidrolisis melalui diskusi kelas. 4.6 Memprediksi terben-tuknya endapan dari suatu reaksi berda-sarkan prinsip kela-rutan dan hasil kali kelarutan.

§ Kelarutan dan

hasil kali kela-rutan

§ Pengaruh ion

senama

§ Mendiskusikan kesetimba-

ngan dalam larutan jenuh atau larutan garam yang sukar larut

§ Mendiskusikan tetapan

hasil kali kelautan dengan tingkat kelarutan

§ Menghitung kelarutan suatu

elektrolit yang sukar larut melalui diskusi kelas

§ Mendiskusikan penambah-

an ion senama dalam larutan § Melakukan percobaan un-

tuk menentukan kelarutan garam dan membanding-kannya dengan Ksp

§ Menjelaskan pengertian la

rutan tak jenuh, jenuh dan lewat jenuh § Menjelaskan kesetimbangan

dalam larutan jenuh atau larutan garam yang sukar larut§ Menghubungkan tetapan hasil

kali kelarutan dengan tingkat kelarutan § Menuliskan persamaan Ksp

berbagai zat elektrolit yang sukar larut dalam air § Menghitung kelarutan suatu

elektrolit yang sukar larut berdasarkan data harga Ksp atau sebaliknya § Menentukan pH larutan dari

harga Ksp-nya § Menjelaskan pengaruh penam

bahan ion senama dalam larutan § Memperkirakan terbentuknya

endapan berdasarkan harga Ksp § Menyimpulkan kelarutan suatu

garam

Page 224: digilib.uns.ac.id/Studi... · 136 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR

247

Lampiran 1 SILABUS

Mata Pelajaran : KIMIA Kelas/Semester : XI/2 Standar Kompetensi : 5. Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Alokasi Waktu : 12 jam (2 jam untuk UH)

Kompetensi dasar Materi

Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator

5.1. Membuat berbagai sistem koloid de-ngan bahan-bahan yang ada di seki-tarnya.

§ Pembuatan ko-

loid (cara kon-densasi, disper-si, peptisasi)

§ Melakukan percobaan pem-

buatan koloid dalam kerja kelompok di laboratorium.

§ Menjelaskan proses pem

koloid dengan cara kondensasi dan dispersi.

5.2. Mengelompokkan sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

§ Sistem koloid

dan sifat-sifat koloid § Peranan koloid

dalam kehidup-an

§ Melakukan percobaan

pengelompokkan berbagai sistem koloid. § Melalui diskusi kelompok

mengidentifikasi serta mengklasifikasikan jenis dan sifat koloid dari data percobaan. § Melakukan percobaan sifat-

sifat koloid secara kelompok. § Mengidentifikasi peranan ko-

loid yang ada dalam produk kosmetik, makanan, obat-obatan dalam bentuk tabel

§ Mengklasifikasikan suspensi kasar,

larutan sejati dan koloid berdata hasil pengamatan (effek Tyndall, homogen/heterogen, dan penyaringan) § Mengelompokkan jenis koloid ber

dasarkan fase terdispersi dan fase pendispersi § Mendeskripsikan sifat-sifat ko

(effek Tyndall, gerak Brown, dialisis, elektroforesis, emulsi, koagulasi)§ Menjelaskan koloid liofob dan liofil§ Mendeskripsikan peranan koloid

dalam produk kosmetik, makanan, obat-obatan