studi tentang air terjun waai sebagai objek wisata alam di negeri waai kecamatan salahutu kabupaten...

70
[email protected] CP. 081247471475 STUDI TENTANG POTENSI AIR TERJUN WAAI SEBAGAI OBJEK WISATA ALAM DI NEGERI WAAI KECAMATAN SALAHUTU KABUPATEN MALUKU TENGAH SKRIPSI OLEH NAMA : HENDRISON BAULU NIM : 2008 32 053 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNVERSITAS PATTIMURA AMBON 2013

Upload: endik-mgt

Post on 12-Jan-2017

930 views

Category:

Education


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

STUDI TENTANG POTENSI AIR TERJUN WAAI

SEBAGAI OBJEK WISATA ALAM DI NEGERI WAAI

KECAMATAN SALAHUTU KABUPATEN MALUKU TENGAH

SKRIPSI

OLEH

NAMA : HENDRISON BAULU

NIM : 2008 – 32 – 053

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNVERSITAS PATTIMURA

AMBON

2013

Page 2: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

LEMBARAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui oleh Dosen Pembimbing I, Dosen

Pembimbing II dan diketahui oleh Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial serta disahkan oleh Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan dan

diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan ujian sarjana pada Program Studi

Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan Dan Ilmu pendidikan Unversitas

Pattimura.

Disetujui Oleh :

Pembimbing I

Dra. E.E.H. Woersok, M.Pd

NIP. 195402081984032001

Pembimbing II

Drs. F.Manuputty

NIP. 196703261988031001

Disahkan Oleh :

Dekan FKIP

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Dr. Th. Laurens. M.Pd

NIP. 196205171987032003

Ketua Jurusan

Ilmu Pengetahuan Sosial

F. Tutuarima, S.Pd, M.Pd

NIP. 197808122001122002

Page 3: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

KATA PENGANTAR

Memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, oleh

karena rahmat dan penyertaanNYA kepada penulis serta kesehatan dan kekuatan

ekstra lahir batin sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini

hingga selesai.

Skripsi ini berjudul “Studi Tentang Potensi Air Terjun Waai Sebagai Objek

Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah”

merupakan hasil penelitian yang disusun sebagai salah satu syarat dalam rangka

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Unversitas Pattimura.

Menyadari akan kekurangan dan keterbatasan penulis sebagai manusia,

maka dalam penelitian hingga terselesainya penulisan skripsi ini, begitu banyak

tantangan dan hambatan yang penulis hadapi. Namun lewat bimbingan, arahan

dan motivasi yang berharga dari berbagai pihak, maka penulisan ini dapat

terselesaikan oleh karena itu patutlah penulis menyampaikan terima kasih kepada

:

1. Bapak Prof. Dr. T.Pentury, M.Si, selaku Rektor Universitas Pattimura beserta

Staf.

2. Ibu Dr Th laurens. M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan beserta Staf.

Page 4: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

3. Ibu F. Tutuarima, S.Pd, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

4. Bapak Dr. J.K. Making, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Geografi FKIP Unpatti

5. Ibu Dra. Ny. E. E. H. Woersok, M.Pd, selaku Pembimbing I, yang telah

meluangkan waktu ditengah berbagai kesibukan untuk memberikan arahan,

bimbingan dan motivasi sejak penulisan proposal, mengadakan penelitian

sampai pada penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Drs. F. Manuputty, selaku Pembimbing II yang mana didalam

kesibukan, telah meluangkan waktu dan kesempatannya untuk memberikan

bimbingan, mengoreksi dan memotivasi penulis dalam penyusunan proposal,

mengadakan penelitian sampai pada penulisan skripsi ini.

7. Bapak F. Leuwol, S.Pd, M.Si, M.Pd, selaku Penasehat Akademik yang telah

banyak membantu mulai dari masuk di bangku perkuliahan hingga dalam

penulisan skripsi ini, telah banyak memberikan bantuan, arahan, dan motivasi

kepada penulis selama ini.

8. Seluruh Staf Dosen Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Pattimura yang telah mengasuh, membina

serta membekali penulis dengan sejumlah pengetahuan selama perkuliahan.

9. Seluruh Staf Registrasi Kemahasiswaan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Pattimura. Yang telah banyak membantu penulis

menyangkut surat-surat penilaian sebagai prasyarat dalam penulisan skripsi

ini.

Page 5: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

10. Raja Negeri Waai dan seluruh Staf yang telah membantu penulis dalam

melakukan penelitian di Areal Air Terjun Waai

11. Bpk. Yunus Kayadu, selaku Tuan Tanah lokasi penelitian Air Terjun Waai,

yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan

penelitian di lokasi Air Terjun Waai.

12. Kedua Orang Tua, yang telah membesarkan mendidik, menjaga penulis

dengan kasih sayang dan membantu dukungan doa, moril dan materil selama

penulisan mengikuti pendidikan.

13. Kaka Gusti, Ka Dian, Ka Ani, Ka Angky, Adik Aris, Adik Ulen, Adik Ogan

dan yang tak sempat penulis sbutkan namanya, yang telah banyak membantu

dan saling memberikan motivasi kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.

14. Keluarga besar Baulu dan Saa yang telah membantu penulis selama ini dengan

memberikan dorongan dan motivasi baik dalam susah maupun senang dan

senantiasa memberikan dukungan besar baik dalam doa, moril maupun materil

selama penulisan skripsi ini.

15. Rekan-rekan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi, terkhususnya

angktan 2008 yang turut membantu penulis (Luther, Jefry, Jossy, Jems, Paet,

Fio, Opi, dan yang tak sempat penulis sebutkan namanya), yang telah banyak

membantu dan saling memberikan motivasi kepada penulis dalam penulisan

skripsi ini.

Page 6: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

Penulis menyadari sungguh bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun guna memperbaik ipenulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini

bermanfaat bagi semua yang membutuhkannya.

Ambon 30 Mei 2013

Penulis

Page 7: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

LEMBARAN PENGESAHAN

KATA PENGANTA……………………………………………………..

DAFTAR ISI …………………………………………………………….

DAFTAR TABEL ……………………………………………………….

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………………....

B. Rumusan Masalah………………………………………………..

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian……………………….

D. Variabel Penelitian………………………………………………..

E. Penjelasan Istilah…………………………...…………………….

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pariwisata…………………………...………………..

B. Potensi Alam …………………………………………………….

C. Akomodasi......................................................................................

D. Aksesibilitas …………………………………….………………..

E. Recreation Oppportunity Spectrum (ROS)………………………

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian ................................................................................ 29

i

v

viii

ix

x

1

6

7

7

8

9

15

20

22

25

29

Page 8: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

B. Lokasi Penelitian …………………………………………………

C. Waktu Penelitian ............................................................................. 29

D. Objek Penelitian .............................................................................. 29

E. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 29

F. Teknik Analisis Data……………………………………………..

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...............................................

1. Letak dan Luas …………………………………..…………..

2. Iklim ………………………………………………………….

3. Topografi ……………………………………………………..

4. Vegetasi ………………………………..…………………….

5. Hidrologi ……………………….……………………………

6. Keadaan Penduduk ……………………..……………………

6.1. Jumlah Penduduk ……………………………………………

6.2. Pekerjaan (Mata Pencaharian) ……………………………....

6.3. Agama ……………………………………………………….

6.4. Pendidikan …………………………………………………..

B. Analisis dan Pengolahan data ………………………………..…..

1. Potensi Fisik ………………………………………………….

a. Pemandangan Alam

………………………………………..

b. Vegetasi

……………………….…………………..……….

29

29

29

29

30

31

31

31

32

32

33

34

34

36

37

38

39

39

39

39

41

44

Page 9: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

c. Air Terjun

…………………….……………..……………..

d. Debit Air

…………………………….…………………….

2. Aksesibilitas ………………………………………………….

3. Akomodasi ……………………………………………………

a. Prasarana Jalan ……………….………………………….

b. Kamar Mandi atau Kamar Ganti ……………………….....

4. Objek Wasata Alam ……………………………………….....

5. Recreation Opportunity Spectrum (ROS) …………………...

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................................... 56

B. Saran ................................................................................................ 57

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

48

49

50

51

52

52

55

56

Page 10: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Jumlah Penduduk Negeri Waai ………………………………………..

2. Mata pencaharian Penduduk Negeri Waai …………………………….

3. Status Agama PendudukNegeriWaai ……………………………….....

4. Tingkat Pendidikan Penduduk Negeri Waai …………………………..

5. Jenis-jenis Vegetasi Yang Tumbuh Disekitar Lokasi Air Terjun Waai..

6. Suhu lingkungan Areal Air Terjun Waai ……………………………...

7. Data Debit Air …………………………………………………………

8. Deskripsi peluang pengembangan destinasi Areal Air Terjun Waai…...

34

36

37

38

40

42

45

53

Page 11: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Jenis Vegetasi ………………………………..…………….............

2. Tempat Tinggal Petani …………………………………………….

3. Air TerjunWaai …………………………………………….............

4. Penampang Basah ……………………………………………..........

5. Jalan Setapak ……………………………………………………....

6. Tempat Gantu Yaang Sudah Rusak ………………………………

33

41

43

46

50

52

Page 12: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia memiliki potensi wisata yang cukup besar dengan

keanekaragam budayanya, adat istiadatnya yang unik, pemandangannya yang

indah, flora, fauna yang tersebar di seluruh Nusantara.

Indonesia termasuk salah satu daerah tujuan wisata alam di

dunia.Bertolak dari penjelasan dan dari kenyataan tersebut pemerintah

Indonesia telah memasukan kepariwisatawan dalam Undang-Undang RI No

10 Tahun 2009. Pariwisata adalah berbagaimacam kegiatan wisata yang

didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yangdisediakan oleh

masyarakat, pengusaha, pemerintah dan pemerintah daerah.

Kebutuhan manusia dalam aktifitas hidupnya merupakan nilai seni

dan budaya yang dilakukan untuk mencapai kepuasan dan ketentraman batin,

sehubungan dengan itu jika ditinjau dari segi pariwisata sebenarnya

merupakan salah satu kegiatan perjalanan, sedangkan ditinjau dari akomodasi

mereka menyediakan segala sarana dan fasilitas yang dibutuhkan oleh

wisatawan itu, maka pariwisata tersebut bersifat produktif. Pariwisata yang

berkembang selama ini berkaitan dengan manusia untuk mengunjungi

tempat-tempat yang mempunyai objek wisata dan potensi alam.

Wisata alam adalah bentuk kegiatan rekreasi dan pariwisata yang

memanfaatkan potensi sumber daya alam, baik dalam keadaan alami maupun

Page 13: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

setelah adanya perpaduan dengan daya cipta manusia yang mempunyai daya

tarik untuk dilihat dan dikunjungi wisatawan. Dari pengertian diatas maka

dapat dilakukan pemanfaatan potensi alam yang ada baik itu alami maupun

yang sudah dijadikan tempat wisata untuk dikembangkan menjadi tempat

wisata.

Perkembangan dalam bidang pariwisata dalam Undang-Undang RI

No 10 Tahun 2009, maka diharapkan kebijakan pembangunan pariwisata di

daerah diharapkan pada pengalihan sumber-sumber potensi wisata yang dapat

dikembangkan di daerah tersebut, oleh karena itu didasarkan adanya motivasi

atau kegiatan manusia untuk dapat melihat bagainana potensi alam di lokasi

tersebut.

Perkembangan potensi alam di Indonesia sebagai daerah tujuan wisata

alam, sejak tahun 1990 sampai sekarang telah meningkat diberbagai bidang

berupa kebudayaan, kesenian dan pariwisata sebagaimana yang telah

dijelaskan dalam Undang-Undang No 10 Tahun 2009. Pengembangan wisata

alam sebaiknya perlu memperhatikan aspek pengembangan pariwisata alam

yang berwawasan lingkungan, suatu bahan pemikiran dalam menyelesaikan

pembangunan dan konservasi sumber daya alam yang akan semakin

kompleks dimasa yang akan datang.

Pengembangan potensi berkaitan erat dengan sumber daya yang

dimilikinya, sebagaimana disebutkan di dalam Undang-Undang No 9 Tahun

1990. Potensi alam merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan

alam, kekayaan dan kenampakan alam yang memang memerlukan

Page 14: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

pengelolaan dan pengembangan yang sunguh-sungguh segingga dapat

bermanfaat bagi kemakmuran masyarakat dan kemajuan bagi bangsa dan

negara Indonesia. Pengembangan Potensi bukan berarti merubah secara total

tetapi lebih mengelola, melestarikan, mengembangkan serta memanfaatkan

potensi-potensi tersebut yang bisa dirangkaian menjadi salah satu daya tarik

alam.

Geografi adalah ilmu yang mengkaji segala sesuatu gejala / fenomena

alam maupun manusia ( Bintarto, R dan Surastopo H, 1984:42 ). Manusia

sebagai obyek dan segala aktifitas manusia, serta permasalahan yang timbul

akibat aktifitas tersebut. Kegiatan wisata merupakan salah satu aktifitas

manusia yang melibatkan interaksi dengan sekitarnya, dan saat ini kegiatan

wisata sudah menjadi bagian dari kebutuhan hidup manusia dan didalam

kegiatan wisata ada hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan

sekitar tempat tujuan wisata.

Sebagai sektor yang kompleks, pariwisata juga meliputi industri-

industri klasik yang sebenarnya dan erat kaitannya dengan kegiatan ekonomi

seperti industri kerajinan tangan dan cinderamata, penginapan, penyediaan

sarana dan prasarana, transportasi ( usaha jasa perjalanan ), bidang restoran (

usaha jasa pangan ), dan sebagainya yang secara ekonomis juga dipandang

sebagai industri yang bisa diandalkan mampu meningkatkan pendapatan,

meningkatkan kesempatan berusaha dan memperluas kesempatan kerja yang

diutamakan bagi masyarakat sekitar wilayah obyek wisata, serta menstimulasi

sektor-sektor produktifitas lainnya. Selain itu dari aktifitas industri pariwisata

Page 15: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

diharapkan pula mampu meningkatkan pendapatan daerah melalui pajak dan

retribusi, yang secara tidak langsung juga meningkatkan Pendapatan Asli

Daerah (PAD).

Sektor pariwisata merupakan sektor yang menarik dalam upaya

meningkatkan devisa baik kelas Nasional maupun Daerah setelah sektor

Migas dan sektor lainnya. Peran yang diberikan adalah semakin banyak

wisatawa yang datang, maka secara otomatis semakin besar pula devisa yang

diperoleh karena ada kegiatan ekonomi didalamnya. Melihat kondisi alam

Indonesia yang menjanjikan untuk menawarkan keindahan alamnya, baik

untuk wisatawan lokal maupun luar negeri, maka bisa dilakukan

pengembangan dalam sektor ini, baik dari segi kualitas obyek maupun

kelengkapan fasilitas. Pengembangan pariwisata dapat diartikan suatu proses

pengembangan di daerah tujuan wisata. Bentuk pengembangan pariwisata

dapat berupa pengembangan atraksi atau obyek wisata, pengadaan dan

rehabilitasi sarana maupun prasarana pariwisata.

Pengembangan pariwisata di suatu daerah tujuan wisata harus

didasarkan pada perencanaan, pengembangan dan arah pengelolaan yang jelas

agar semua potensi yang dimiliki suatu daerah tujuan wisata dapat

diberdayakan secara optimal untuk kesejahteraan masyarakat.Tolak ukur dari

perkembangan pariwisata bisa dilihat dari jumlah pengunjung dari tahun

ketahun semakin meningkat maka dapat diartikan bahwa pariwisata tersebut

berkembang dengan baik. Sebuah obyek wisata akan banyak dikunjungi oleh

wisatawan apabila didukung oleh fasilitas penunjang, misalnya pembangunan

Page 16: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

fasilitas yang dibutuhkan oleh pengunjung. Penyediaan fasilitas yang

mendukung dapat menarik para wisatawan untuk berkunjung kesuatu obyek

wisata. Dalam proses pengembangan pariwisata harus mampu mengubah

persepsi, sikap dan motivasi untuk berbuat sesuai dengan arah dan kriteria

baru untuk pengembangan dan pendayagunaan berbagai potensi

kepariwisataan yang ada, yaitu memerlukan pengetahuan khusus untuk

mencapai harga penjualan yang tinggi untuk produk-produk pariwisata yang

ada sehingga nilai jual obyek tersebut memiliki nilai jual pada wisatawan.

Daerah Maluku dikenal sebagai daerah seribu pulau yang kaya akan

potensi objek wisata alamnya, namun objek wisata lainya telah dikenal sejak

masa lampau dimana arus kunjung wisata meningkat dari tahun ke tahun.

Maluku memiliki potensi alam yang sangat baik jika dijadikan sebagai daerah

tujuan wisata alam. Salah satu potensi alam di Maluku terdapat di Negeri

Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah.

Negeri Waai memiliki potensi alam berupa Air Terjun. Air terjun

tersebut dinamakan Air Terjun Waai. Dimana potensi alam air terjun ini

memiliki keanekaragaman sumber daya alam yang khas dalam menarik

pengunjung untuk berwisata. Potensi alam air terjun waai memiliki panorama

alam yang dapat di kembangkan menjadi salah satu daerah tujuan wisata

alam, namun lokasi air terjun di Negeri Waai memiliki aksesbilitas yang

cukup jauh dimana masyarakat atau pengunjung yang datang ke air terjun

tersebut harus berjalan kaki.

Page 17: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

Melaksanakan pembangunan prasarana wisata diperlukan koordinasi

yang mantap antara pemerintah Negeri Waai bersama dengan instansi

pariwisata di berbagai tingkat. Dukungan instansi pariwisata dalam

membangun pariwisata prasarana Air Terjun Waai sangat diperlukan bagi

pengembangan daerah yang akan dikembangkan sebagai daerah tujuan wisata

alam tersebut.

Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah ( RTRW ) ( Badan

Standarisasi Nasional, 2001 ) tersebut ada kriteria-kriteria tertentu untuk

pengembangan kawasan pariwisata alam antara lain: Kriteria yang dipakai

dalam penilaian adalah :

1. Kondisi lingkungan sekitar yang merliputi : Sumber daya fisik.

2. Aksesibilitas meliputi : Jarak dan waktu yang ditempu.

3. Akomodasi meliputi : Sarana dan Prasarana.

Dari uraian riil dan kriteria-kriteria tersebut di atas, maka penulis

tertarik untuk meneliti masalah tersebut dengan judul “Studi Tentang Potensi

Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam di Negeri Waai Kecamatan

Salahutu Kabupaten Maluku Tengah”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut : Apakah Potensi Air Terjun Waai dapat dijadikan sebagai

objek wisata alam di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku

Tengah ?.

Page 18: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

a. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui potensi alam

yang terdapat di Air Terjun Waai sebagai objek wisata alam.

b. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis.

a. Menambah pemahaman tentang pentingnya mengetahui potensi

suatu objek wisata alam

b. Menambah wawasan peneliti tentang kondisi Air Terjun Waai

sebagai daerah tujuan waisata alam.

c. Untuk memperkaya pengetahuan khususnya pada mata kuliah :

Geografi Pariwisata,

2. Manfaat Praktis

Sebagai bahan masukan bagi Pemerintah Negeri Waai maupun

Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah, dan Instansi terkait agar dapat

memperhatikan objek wisata alam yang perlu dikembangkan.

D. Variable Penelitian

Variable yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu : Potensi Air Terjun

Waai dengan indikator :

1. Potensi alam

2. Aksesibilitas

3. Akomodasi

E. Penjelasan Istilah

Page 19: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

1. Potensi alam adalah Kesanggupan dalam mengelola segala sesuatu yang

berhubungan dengan benda mati, berupa ( tanah, air, batu ) yang dapat

dikembangkan atau dikelola untuk kebutuhan manusia. ( Daryanto S.S,

1992:32 ). Potensi alam adalah menglola kekayaan alam yang tekandung di

dalam bumi berupa vegetasi, air, pemandangan alam yang dapat di

kembangkan menjadi salah satu objek wisata alam.

2. Air Terjun adalahAliran air melewati jeram hingga air jatuh bebas ke dasar

sungai lereng, lembah. ( Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1992 ).

Page 20: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pariwisata

Pariwisata terdiri dari dua suku kata yaitu “Pari” yang artinya banyak,

berkali-kali dan berputar-putar sedangkan “Wisata” artinya perjalanan atau

berpergian. Jadi pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan berkali-kali atau

berputar-putar dari suatu tempat ke tempat yang lain. ( Oka A.Yoeti,

1996:112 ).

Pada hakikatnya berpariwisata adalah suatu proses bepergian

sementara dari seseorang atau lebih menuju tempat lain di luar tempat

tinggalnya. Dorongan kepergiannya adalah karena berbagai kepentingan, baik

karena kepentingan ekonomi, sosial, kebudayaan, politik, agama, kesehatan

maupun kepentingan lain seperti karena sekedar ingin tahu, menambah

pengalaman ataupun untuk belajar ( Suwantoro.G, 1997:17 ). Istilah

pariwisata berhubungan erat dengan pengertian perjalanan wisata, yaitu

sebagai suatu poerubahan tempat tinggal sementara seseorang di luar tempat

tinggalnya karena suatu alasan dan bukan untuk melakukan yang

menghasilkan upah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perjalanan

wisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau lebih

dengan tujuan antara lain untuk mendapatkan kenikmatan dan memenuhi

hasrat ingin mengetahui sesuatu.

Page 21: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

Sedangkan Wahab mengartikan Pariwisata adalah salah satu jenis

industri baru yang mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan

penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup serta

menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya.Selanjutnya, sebagai sektor

yang komplek, pariwisata juga merealisasi industri-industri klasik seperti

industri kerajinan tangan dan cinderamata, penginapan dan transportasi. (

Salah Wahab 1975:55 ).

Sesuai dengan potensi yang dimiliki atau warisan yang ditinggalkan

nenek moyang pada satu negara, maka timbil bermacam-macam jenis dan

macampariwisata yang dikembangkan sebagai kegiatan, yang lama-lama

kelamaan mempunyai cirinya tersendiri. Jenis dan macam pariwisata

diantaranya meliputi letak geografis, pengaruh terhadap neraca pembayaran,

alasan/tujuan perjalanan, objek, alat angkut yang ditergunakan, jumlah otang

yang melakukan perjalanan dan jangka waktu, berikut penjelasan mengenai

jenis-jenis wisata ( Yoeti, 1996;120-121 ).

1. Letak Geografis

Menurut Letak Geografinya, wisata terbagi menjadi tiga, yaitu: Wisata

Nasional ( National Domestic Tourism ), Wisata Regional ( Regional

Tourism ), Wisata Internasional ( International Tourism ). Berikut

penjelasan wisata menurut letak geografis:

a. Wisata Nasional ( National Domestic Tourism )

Yaitu jenis wisata yang dikembangkan dalam wilayah suatu

negara, dimana para peserta tidak saja terdiri dari warga negara

Page 22: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

sendiri tetapi juga dari organisasi yang berdiam dalam negara

tersebut.

b. Wisata Regional ( Regional Tourism )

Yaitu kegiatan kepariwisataan yang dikembangkan dalam suatu

wilayah tertentu, dapat regional dalam lengkungan nasional dan

dapat pulas regional dalam ruang lingkup internasional.

c. Wisata Internasional ( International Tourism )

Yaitu kegiatan kepariwisataan yang terdapat atau dikembangkan di

beberapa negara di dunia, dalam hal sinonim dengan wisata dunia (

world tourism ).

2. Pengaruhnya Terhadap Neraca Pembayaran

Menurut pengaruhnya terhadap neraca pembayaran, wisata terba

gi menjadi dua yaitu : wisata aktif ( In Tourism ),

Aktif Wisata Pasif ( Out-going Tourism ).

Berikut penjelasan wisata menurut pengaruhnya terhadap neraca

pembayaran:

a. Wisata Aktif ( In Tourism )

Kegiatan wisata yang ditandai dengan gejala masuknya wisatawan

asing ke suatu negara tertentu.

b. Wisata Pasif ( Out-going Tourism )

Kegiatan wisata yang ditandai dengan gejala keluarnya warga

negara sendiri bepergian ke luar negeri sebagai wisatawan.

3. Alasan/Tujuan Perjalanan

Page 23: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

Menurut Alasan/Tujuan Perjalanan, wisata terbagi menjadi tiga yaitu :

bisnis ( Business Tourism ), berlibur ( Vacational Tourism ),

memperdalam ilmu ( Educational Tourism ). Berikut penjelasan wisata

menurut alasan/tujuan perjalanan.

a. Bisnis ( Business Tourism )

Wisatawan datang sendiri dengan tujuan Dinas, usaha dagang

atau yang berhubungan dengan pekerjaannya,kongres,

seminar,Convention dan lain-lain

b. Berlibur ( Vacational Tourism )

Wisatawan yang melakukan perjalanan wisata dalam keadaan

berlibur atau cuti.

c. Memperdalam Ilmu ( Educational Tourism )

Pengunjung atau orang yang melakukan perjalanan untuk tuju

an studi atau mempelajari sesuatu bidang ilmu pengetahuan.

4. Pembagian Obyek

Menurut pembagian obyeknya, wisata terbagi menjadi tujuh, yai

tu: Wisata Budaya ( Cultural Tourism ), Wisata Kesehatan (

Recoperational Tourism ), Wisata Komersial ( Commercial Tourism

),Wisat Olah Raga ( Sport Tourism ), Wisata Politik ( Political Tourism

), Wisata Sosial ( Wisata Sosial ), Wisata Agama ( ReligionTourism ).

Berikut penjelasan wisata menurut objeknya.

a. Wisata Budaya ( Cultural Tourism )

Page 24: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

Motivasi orang -

orangyangmelakukanperjalanandisebabkanadanya dayatarik seni

budaya suatutempatataudaerah.

b. Wisata Kesehatan ( Recoperational Tourism )

Tujuandari orang-orang yang melakukan

perjalananadalahuntuk untuk menyembuhkan satu penyakit.

c. Wisata Komersial ( Commercial Tourism )

Perjalanan wisata ini dikaitkan dengan kegiatan perdagangan

nasional atau internasional, misalnya Expo, Exibition dan lain-

lain.

d. Wisata Olah Raga ( Sport Tourism )

Tujuan dari orang – orang untuk melakukan perjalanan adalah

untuk melihat atau menyaksikan pesta olahraga disuatu tempat

atau negara tertentu.

e. Wisata Politik ( Political Tourism )

Suatu perjalanan dengan tujuan untuk melihat atau

menyaksikan suatu peristiwa atau kejadian yang berhubungan

dengan kegiatan suatu negara.

f. Wisata Sosial ( Social Tourism )

Pengertian ini hanya dilihat dari segi penyelenggaraannya yang

tidak menekankan untuk mencari keuntungan, seperti Study tour.

g. Wisata Agama ( Religion Tourism )

Page 25: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

Tujuan dari perjalanan yang dilakukan untuk melihat atau

menyaksikan upacara-upacara keagamaan.

Beberapa objek wisata lain, diantaranya:

a. Objek wisata budaya, seperti seni tari, seni drama, seni musi

k dan seni suara.

b. Objek wisata maritim (marine/bahari), seperti berenang,

menyelam dan berselancar.

c. Objek wisata cagar alam, seperti kesegaran hawa di udar

a pegunungan, keajaiban hidup binatang dan marga sarwa dan

tumbuhan-tumbuhan langka.

d. Objek agro, wisata seperti mengunjungi ladang pembibitan

perkebunan serta permainan.

e. Objek wisata alam, merupakan objek wisata yang bukan buat

an manusia tetapi memang terbentuk dari alam atau dengan kata

lain objek wisata ( natural ) alam dan bukan man bade ( buatan

manusia ).

f. Wisata Sejarah, seperti aset Kota berupa urban heritage dan

infrastruktur berupa bangunan-bangunan lama yang menpunyai

nilai arsitektur tinggi yang sekarang berupa “space”

g. Wisata Tradisi,seperti

dugderan (merupakan tanda dimulainya puasa)

h. Wisata Kuliner, seperti pusat jajanan makanan khas suatu daerah.

Page 26: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

5. Alat Angkut yang Dipergunakan

Menurut alat angkut yang dipergunakan, wisata terbagi menjadi 4,

antara lain :

a. Wisata udara ( air tourism )

b. Wisata laut ( sea and river tourism )

c. Wisata darat ( land tourism )

d. Pedestrian tourism ( hikers )

6. Jumlah Orang yang Melakukan Perjalanan

Menurut jumlah orang yang melakukan perjalanan, wisata terbagi menja

di dua, diantaranya :

a. Wisata tunggal/individu ( Individual tourism )

b. Wisata rombongan ( Group tourism )

7. Jangka Waktu

Menurut jangka waktu yang dipergunakan, wisata terbagi menjadi 2

, antara lain :

a. Wisata jangka pendek

b. Wisata jangka panjang

B. Potensi Alam

Potensi alam adalah kesanggupan dalam mengelola segala sesuatu

yang berhubungan dengan benda mati, berupa ( tanah, air, batu ) yang dapat

dikembangkan atau dikelola untuk kebutuhan manusia. ( Daryanto

S.S,1992:32 ). Pengertian tersebut di atas menjelaskan adanya suatu upaya

Page 27: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

atau usaha yang lebih ditingkatkan dalam melihat setiap potensi-potensi

dimana alam sebagai faktor penentu dari suatu pengembangan.

Menurut Wahab potensi adalah suatu objek yang dapat di lihat dan

dimanfaatkan dan dapat dilestarikan, guna mendapat kesempatan kerja bagi

masyarakat yang memperhatikan kondisi lingkungannya. ( Salah Wahab.

1990:12 ). Sejalan dengan pengertian di atas maka dapat di simpulkan bahwa

suatu objek yang perlu dikembangkan harus memperhatikan lingkungan

sekitar, dimana lingkungan sekitar merupakan faktor pendukung dari

terselenggaranya pengembangan potensi tersebut.

Potensi yang memiliki sumber daya alam, perlu adanya pemanfaatan

lingkungan sekitar yang bisa dikembangkan untuk pembangunan objek wisata

alam.( Charfid Fandeli, 1995:9 ). Sejalan dengan itu pemerintah telah

mengeluarkan UUD No.5 tahun 1990 tentang pemanfaatan sumber daya alam

yang merupakan suatu kawasan dengan ciri khas tertentu baik di darat

maupun di perairan yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan

pelestarian keanekaragaman tumbuhan, satwa dan ekosistem lingkungan

lainnya yang berfungsi sebagai sistem penyangga kehidupan.

Potensi alam yang dimaksud adalah alam fisik ( gua, sungai, danau,

topografi yang menantang, dan pemandangan ), fauna, dan floranya. Potensi

alam juga berada di kota dan di desa berupa pemandangan alam, taman,

sungai, air terjun, kebun, sawah dan lain-lain.

Potensi alam ini tersebar mulai dari laut, pantai dan gunung-

gunung.Potensi pariwisata alam dalam suatu wilayah, seringkali belum

Page 28: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

diandalkan sebagai suatu akses yang mampu mendatangkan

penghasilan.Sumber daya alam yang beranekaragam dari aspek fisik dan

hayati serta kekayaan budaya merupakan potensi yang dapat dikembangkan

untuk pariwisata.Peran alam sangat penting bagi sumber daya alam dalam

kepariwisataan.Hal tersebut biasa dilihat dari klasifikasi jenis objek dan daya

tarik dimana wisata alam meliputi potensi yang paling tinggi.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 1992:345 ), Potensi

Pariwisata dapat didefinisikan sebagai daya tarik, keunikan, kekuatan dan

kesanggupan yang dimiliki oleh suatu obyek yang mempunyai kemungkinan

untuk dikembangkan sesuatu yang menjadi aktual atau nyata, atau dengan

perkataan lain potensi pariwisata adalah segala sesuatu yang dimiliki daerah

tujuan wisata yang berguna untuk pengembangan industri pariwisata di

daerah tersebut.

Menurut Soekadijo ( 1996:57 ), potensi pariwisata yang merupakan

suatu modal nantinya menjadi daya tarik dan dikembangkan menjadi atraksi

wisata yaitu : Potensi Alam

Menurut Yoeti ( 1996:158 ) potensi Pariwisata adalah suatu aset

yang dimiliki oleh suatu daerah tujuan wisata atau obyek wisata yang

dimanfaatkan untuk kepentingan ekonomi dengan tidak mengesampingkan

aspek sosial budaya.

Menurut Hani S. H. Soemarno 2009:1, mengemukakan bahwa

potensi alam adalah sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa

keanekaragaman flora, fauna dan gejala alam dengan keindahan

Page 29: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

pemandangan alamnya merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa.Potensi

sumber daya alam dan ekosistemnya ini dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya

bagi kesejahteraan rakyat dengan memperhatikan upaya konservasi.

Potensi objek wisata alam adalah suatu sektor yang strategis untuk

dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, dengan hal tersebut masyarakat

dapat dan harus melihat pengembangan objek wisata itu sendiri, dengan

melihat faktor-faktor kondisi lingkungan setempat yang merupakan suatu

ekosistem dari objek tersebut.( Charfid Fandeli, 1995:29 ).

Potensi wisata alam adalah sumber daya alam yang berpotensi serta

mempunyai daya tarik baik dalam keadaan alami maupun setelah adanya

perpaduan dengan daya cipta manusia.Wisata alam juga bentuk kegiatan yang

memanfaatkan potensi sumber daya alam dan tata lingkungannya untuk

dijadikan sasaran wisata.

Dari penjelasan yang telah dikemukakan diatas maka dapat

disimpulkan setiap tempat memiliki suatu potensi alam yang dapat

dikembangkan dengan memperhatikan kenampakan alam yang dimilikinya

berupa tanah, air, batu dan flora dan fauna yang semua itu bisa dijadikan

sebagai suatu pengembangan objek wisata alam.

Objek wisata alam adalah suatu kawasan yang mempuyai potensi

dan menjadi bahan perhatian wisatawan untuk dikembangkan menjadi tempat

kunjungan wisatawan seperti zona pemanfaatan TN.

Obyek wisata alam adalah perwujudan ciptaan manusia, tata hidup

seni-budaya serta sejarah bangsa dan tempat atau keadaan alam yang

Page 30: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

mempunyai daya tarik untuk dikunjungi ( Anonymous, 1986 ). Selanjutnya

Direktorat Perlindungan dan Pengawetan Alam ( 1979 ) mengasumsikan

obyek wisata adalah pembinaan terhadap kawasan beserta seluruh isinya

maupun terhadap aspek pengusahaan yang meliputi kegiatan pemeliharaan

dan pengawasan terhadap kawasan wisata. Obyek wisata yang mempunyai

unsur fisik lingkungan berupa tumbuhan, satwa, geomorfologi, tanah, air,

udara dan lain sebagainya serta suatu atribut dari lingkungan yang menurut

anggapan manusia memiliki nilai tertentu seperti keindahan, keunikan,

kelangkaan, kekhasan, keragaman, bentangan alam dan keutuhan (

Anonymous, 1987 ).

Obyek wisata alam yang ada di Indonesia dikelompokkan menjadi

dua obyek wisata alam yaitu obyek wisata yang terdapat di luar kawasan

konservasi dan obyek wisata yang terdapat di dalam kawasan konsevasi yang

terdiri dari taman nasional, taman wisata, taman buru, taman laut dan taman

hutan raya. Semua kawasan ini berada di bawah tanggungjawab Direktorat

Jendral Perlindungan dan Pelestarian Alam DEPHUTBUN. Kegiatan

rekreasi yang dapat dilakukan berupa lintas alam, mendaki gunung,

mendayung, berenang, menyelam, ski air, menyusur sungai arus deras,

berburu ( di taman buru ). Sedangkan obyek wisata yang terdapat di luar

kawasan konservasi dikelola oleh Pemerintah Daerah, Pihak Swasta dan

Perum Perhutani, salah satunya adalah Wana Wisata.

Kelayakan sumber daya alam merupakan potensi obyek wisata alam

yang terdiri dari unsur-unsur fisik lingkungan berupa tumbuhan, satwa,

Page 31: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

geomorfologi, tanah, air, udara dan lain sebagainya, serta suatu atribut dari

lingkungan yang menurut anggapan manusia memiliki nilai-nilai tertentu

seperti keindahan, keunikan, kelangkaan, atau kekhasan keragaman,

bentangan alam dan keutuhan ( Anonymous, 1987 ).

C. Akomodasi

Akomodasi adalah jasa pelayanan yang penting bagi kebutuhan-

kebutuhan hidup yang harus disediakan seperti kamar beristirahat apabila

mereka lelah, juga harus tersedia kamar kecil atau toilet untuk melayani

keperluan buang air atau untuk menyegarkan diri dan juga harus disediakan

makanan dan minuman bagi wisatawan. ( R. G. Soekadijo, 1996:69 ).

Panduan pelayanan fasilitas pariwisata merupakan kebijaksanaan

pengaturan ketentuan-ketentuan, instansi-instansi terkait baik itu pemerintah

maupun swasta.Agar semua panduan jasa pelayanan dapat memperlancar

perjalanan dan persinggahan wisatawan. Sejalan dengan hal itu, Djoko

Poerwanto, 1994:32. Mengartikan sarana dan prasarana pariwisata sebagai

berikut :

1. Sarana pariwisata adalah perusahaan-perusahaan yang memberi

pelayanan kepada wisatawan, baik secara langsung maupun tidak

langsung dan kehidupannya tergantung pada wisatawan. Yang

termasuk dalam kelompok ini yaitu perusahaan perjalanan, angkutan

wisata, sarana olah raga wisata dan sarana transportasi.

2. Prasarana adalah semua fasilitas yang dapat memungkinkan sarana

pariwisata agar dapat hidup dan berkembang serta dapat

Page 32: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

memberikan pelayanan kepada wisatawan untuk memenuhi

kebutuhan yang beraneka ragam, yang termasuk dalam kelompok ini

yaitu :

a. Prasarana perhubungan darat, laut dan udara

b. Prasarana kesehatan, keamanan dan pendidikan

c. Prasarana perbankan.

Dengan adanya sarana dan prasarana penunjang diatas, maka dapatlah

menunjang kegiatan pariwisata pada suatu daerah. Ini berarti sarana dan

prasarana tersebut satu dengan yang lainnya harus saling mengisi.

Sejalan dengan itu Oka A. Yoaeti, mengemukakan bahwa :

1. Sarana kepariwisataan adalah semua bentuk perusahaan yang dapat

memberikan pelayanan kepada wisatawan

2. Prasarana pariwisata adalah semua fasilitas yang memungkinkan

pariwisata dapat hidup dan dapat berkembang serta dapat

memberikan pelayanan kepada wisatawan untuk memenuhi yang

menjadi kebutuhannya. Oka A. Yoaeti,1990:170.

Sedangkan menurut Gamal Suantoro. SH. Sarana pariwisata

merupakan kelengkapan daerah tujuan wisata yang diperlukan untuk

melayani kebutuhan wisatawan dalam menikmati perjalanan wisatanya.

Pembangunan sarana wisata di daerah tujuan wisata maupun objek wisata

tertentu harus disesuaikan dengan kebutuhan wisatawan baik secara

kuantitatif maupu kualitatif.Sarana kuantitatif menunjuk pada jumlah sarana

wisata yang harus disediakan dan secara kualitatif yang menunjukan pada

Page 33: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

mutu pelayanan yang diberikan dan tercermin pada kepuasan wisatawan

yang memperoleh pelayanan.

Prasarana wisata adalah sumber daya alam dan sumber buatan

manusia yang mutlak dibutuhkan oleh wisatawan dalam perjalananya di

daerah tujuan wisata. ( Gamal Suantoro. SH, 1997:23 ).

Dari uraian di atas disimpulkan bahwa sarana dan prasarana

pariwisata penunjang yang merupakan keperluan para wisatawan di daerah

tujuan wisata.Hal ini perlu diperhatikan sehingga dapat menarik peminat

wisatawan untuk berkunjung pada daerah tujuan wisata dan tinggal dalam

jangka waktu yang agak lama.Selain fasilitas sarana dan prasarana, maka

fasilitas keamanan merupakan faktor pendukung utama dalam penunjang

sarana dan prasarana kepariwisataan.

Ketentraman dan kenyamanan tersebut sangat tergantung dari

keinginan baik masyarakat setempat yang didukung oleh aparat keamana

negara pada lokasi tujuan wisata. Seperti yang dikemukakan dalam Sapta

Pesona dalam program Sadar Wisata oleh Pemerintah ( Pemerintah Propinsi

Dati I Maluku, 1989:7 ) bahwa: aman adalah suatu kondisi dimana

wisatawan dapat merumuskan nyaman dan mengalami suasana yang aman,

bebas dari ancaman, gangguan, serta tindak kekerasan dan kejahatan.

D. Aksesbilitas

Aksesbilitas adalah konsep yang menggabungkan sistem pengaturan

tata guna lahan secara geografis dengan sistem jaringan transportasi yang

menghubungkannya. Sedangkan faktor-faktor pengukur dari aksesbilitas

Page 34: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

adalah jarak, waktu tempuh, tata guna lahan, biaya perjalanan. ( Black

and Conroy dalam Ofyar Z. Tamin, 2000:32 ). ( Black and Conroy dalam

Ofyar Z. Tamin, 2000:32 ). “Perencanaan dan Permodelan Transportasi”.

Sedangkan aksesbilitas menurut Black adalah suatu ukuran kenyamanan

atau kemudahan mengenai tata cara guna lahan berinteraksi satu sama lain

dan mudah susahnya lokasi tersebut dicapai melalui sistem jaringan

transportasi.

Menurut W.Cremer dan H Keller, aksesbilitas adalah konsep yang

mendasari hubungan antara tata guna lahan dan transportasi. Dalam konteks

yang paling luas, aksesbilitas berarti kemudahan melakukan pergerakan di

antara dua tempat. Aksesbilitas meningkat dari sisi waktu atau uang ketika

pergerakan menjadi lebih murah. Selain itu, kecenderungan untuk

berinteraksi juga akan meningkat ketika biaya pergerakan menurun (

Blunden, 1971; Blunden dan Black, 1984 ).

Ada yang mengatakan bahwa aksesbilitas dapat dinyatkan dengan

jarak. Jadi tata guna lahan yang berbeda pasti mempunyai aksesbilitas yang

berbeda karena aktivitas tata guna lahan tersebut tersebar dalam ruang

secara tidak merata. Hal tersebut sudah berkaitan dengan kecepatan sistem

jaringan transportasi, oleh karena itu „waktu perjalanan‟ menjadi ukuran

yang lebih baik dan sering digunakan untuk aksesbilitas.

Waktu perjalanan adalah determinan perjalanan. Makin singkat waktu

perjalanan yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan makin baik, artinya

makin besar harapannya bahwa orang akan melakukan perjalanan ke tujuan.

Page 35: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

Waktu perjalanan itu sama dengan jarak dibagi kecepatan ( Soekadijo. R. G,

1996:178 ).

Aksesbilitas adalah ukuran untuk menghitung potensi perjalanan

dibandingkan dengan jumlah perjalanan.Ukuran ini dapat digunakan untuk

menghitung jumlah perjalanan yang sebenarnya berhubungan dengan

potensi tersebut.

Dari penjelasan yang telah di kemukakan diatas maka dapat di

simpulkan aksesbilitas adalah alat untuk mengukur potensi dalam mengukur

perjalanan, dan menghitung jumlah perjalanan itu sendiri dengan

menggabungkan sebaran geografi tata guna lahan dengan kualitas sistem

jaringan transportasi, dengan kata lain aksesbilitas dapat digunakan untuk

menyatakan kemudahan suatu tempat dicapai.

Jarak adalah panjang, jauh antara dua benda atau tempat. Misalnya

jarak antara Kota satu dengan Kota yang lain, pengukuran atau untuk

mengukur kecepatan perjalanan, ( W.J.S. Poerwadarminto ). Di kecamatan

Salahutu Negeri Waai terdapat air terjun yang dinamakan Air Terjun Waai

merupakan salah satu tempat wisata yang sering didatangi pengunjung pada

waktu-waktu tertentu misalnya hari-hari libur untuk mandi, berkreasi,

menikmati pemandangan alam dan sebagainya.

Jarak adalah perbedaan dua tempat dipermukaan yang ditunjukan

dengan ukuran panjang atau objek geografis dalam kehidupan sosial,

ekonomi dan pertahanan keamanan. Jarak juga adalah sebagai faktor

pembatas alami dan bersifat relatif, sejalan keamanan teknologi dan

Page 36: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

perkembangan manusia konsep jarak berkaitan dengan lokasi dalam

pemenuhan kebutuhan pokok, seperti : air, tanaman subur, sumber daya

alam,serta pengangkutan barang dan manusia. Jarak merupakan pembatas

yang bersifat alami.Jarak berkaitan dengan lokasi dan upaya penumbuhan

kebutuhan pokok kehidupan. Misalnya : jarak untuk menempu lokasi air

terjun wisatawan harus berjalan kaki dari Negeri Waai.

Secara khusus konsep ini diterapkan pada pokok bahasan pengetahuan

peta pemanfaatan sumber daya alam, potensi alam dan punduduk dunia

sedangkan konsep keterjangkauan adalah keadaan objek geografis yang

dapat di capai penduduk dari satu tempat ke tempat lain dengan

menggunakan sarana angkutan atau sarana komunikasi ( Bintarto, R dan

Surastopo H. 1984: 67 )

E. Recreation Opportunity Spectrum

1. Konsep Recreation Opportunity Spectrum

Recreation Opportunity Spekrum ( ROS ) adalah sebuah planning work

yang di terapkan pada Landscape dan Seacape dengan tujuan menangani

terjjadinya Landuse conflik melalui inventarisasi, perencanaan dan

menejemen. Tujuan dari perencanaan ROS adalah untuk mendapatkan

keseimbangan antara pemanfaatan dan konservasi. ROS mendukung

zonasi dan pembangunan recreation expperilance dimana wilayah

diklasifikasikan dan dibagi berdasarkan kondisi lingkungan aktifitas

rekreasi. Pada umumnya berbagai alasan yang ingin dicapai dalam sebuah

Page 37: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

aktifitas rekreasi akan mengarahkan ke wilayah tertentu yang terproteksi

dan tentunya hal ini akan menimbulkan konflik.

Dalam pengembangan sebuah recreation opportunities haruslah

memperhatikan faktor lingkungan, social dan manajerial yang dapat

dikombinasikan dalam cara yang berbeda.

Environmental condition merupakan kualitas dari bentuk Landscape dan

Seacape. Social condition adalah bagaimana Landscape dan Seacape

tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat dan managerial condition adalah

bagaimana sebuah wilayah dikelola. Total dari faktor diatas mencitakan

spektrum.Spektrum terdiri atas kelas-kelas yang berbeda dimana wilayah

di zonasikan sebagai primitive, semi-primitive, non motorized, semi-

primitive motorized, rustic_centrased, und modern urban ( Manning, 1999

dalam I Gde Pitana, I Ketut Surya Diarta 138 : 2001 ).

Faktor utama dalam menentukan kelas ROS adalah setting. Setting

menggambarkan keseluruhan lingkungan luar dimana aktivitas terjadi,

mempengaruhi keragaman aktifitas, dan pada akhirnya menentukan

keragaman rekreasi yang dapat dilakukan.

ROS merangkum keragaman dari recreational setting berdasarkan

pengalaman ( experience ) tertentu. Recreation setting terdiri dari atribut

lingkungan fisik, social dan managerial. Kombinasi dari atribut-atribut

tersebutmembentuk aktifitas tertentu yang mengarahkan pada suatu

pengalaman.

Page 38: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

Tujuan dari seseorang berekreasi adalah memperoleh kepuasan

dengan pengalaman yang menyenangkan. Melalui keterlibatan mereka

dalam kegiatan-kegiatan yang disukai pada setting lingkungan yang

mereka sukai pula. Peluang untuk mencapai pengalaman yang memuaskan

tergantung pada elemen-elemen alami seperti, vegetasi, seacape dan

pemandangan, serta kondisi-kondisi yang dikontrol oleh manajemen

kawasan, seperti pengembangan kawasan jalan dan regulasi. Sehingga

tujuan dari pengelolahan sumber daya rekreasi adalah menjadikannya

dapat memberikan peluang untuk dapat memperoleh jenis-jenis

pengalaman dengan mengelolah settingkealamian dan kegiatan-kegiatan di

dalamnya ( Canada National Park Service,1997 dalam Badjah, 2004 ).

ROS dibagi ke dalam enam kelas berkisar dari yang betul-betul

alami atau ada pembangunan yang rendah, sampai kepada pembangunan

yang tinggi atau area penggunaan intensif ( fasilitas/kendaraan tergantung

pada kesempatan berekreasi ). Masing-masing kelas didefenisikan dalam

tiga komponen prinsip yaitu : setting lingkungan, kemungkinan kegiatan-

kegiatan dan pengalaman yang dapat di capai.

Kegiatan-kegiatan tersebut tidak sepenuhnya tergantung pada kelas,

kesempatan, dan kebanyakan dapat dilangsungkan pada beberapa format

sepanjang spectrum. Namun demikian, kegiatan-kegiatan yang umum,

dapat dibedakan pada masing-masing kelas ROS. Untuk masing-masing

orang pengalaman rekreasinya tergantung pada setting lingkungan dan

Page 39: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

perbedaan individu berdasarkan latar belakang, pendidikan, jenis kelamin,

umur, dan asal.

Page 40: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

lapangan yaitu penulis mendeskripsikan hasil di lapangan yang

berhubungan langsung dengan fenomena-fenomena yang diteliti .

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah areal Air Terjun Waai di Negri Waai,

Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah.

C. Waktu Penelitian

Waktu penelitian yang diperlukan untuk mengadakan penelitian ini

selama 1 bulan yaitu bulan Juni – Juli 2012.

D. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah Air Terjun Waai di Negeri Waai,

Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah.

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dalam menunjang penelitian ini maka penulis

menggunakan beberapa cara sebagai berikut :

1. Observasi Lapangan

Teknik ini dilakukan dengan cara mengamati secara langsung

tentang permasalahan yang diteliti.

2. Studi Dokumenter

Page 41: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

Teknik ini digunakan untuk mendapatkan sejumlah data yang

diambil dari dokumen-dokumen/buku/majalah dan lain-lain.

3. Informan

Teknik ini digunakan untuk mendapatkan informasi dari

berbagai sumber.

F. Teknik Analisa Data

Data yang diproleh dianalisa secara deskriptif dengan tujuan

mendeskripsikan potensi air terjun Waai.

Page 42: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Letak dan Luas

Air Terjun Waai adalah air terjun yang belokasi di Negeri Waai dengan

luas areal 3 Ha ( Bapak Yunus Kayadu yang mempunyai lokasi Air Terjun

Waai ). Untuk mengetahui dan mengenal Air Terjun Waai lebih dekat lagi,

khususnya tentang batas wilayah Negeri yang diatur sebagai berikut :

Sebelah Utara berbatasan dengan Negeri Liang

Sebelah Selatan berbatasan dengan Negeri Tulehu

Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Haruku

Sebelah Barat berbatasan dengan Negeri Momala dan Morela

2. Iklim

Iklim merupakan keadaan cuaca pada suatu daerah yang luas dan waktu

cukup lama ( 25-30 tahun ).

Iklim di Negeri Waai merupakan iklim tropis dengan keadaan musim

terbagi atas 3 bahagian yaitu :

1. Musim Timur berlangsung pada bulan Mei – Oktober yang

dikenal dengan musim penghujan.

2. Musim Barat berlangsung pada bulan Desember – Maret, musim

ini merupkan musim kemarau.

Page 43: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

3. Musim Pancaroba berlangsung pada bulan April dan November.

3. Topografi

Dari hasil penelitian ditemukan topografi mulai dari Negeri Waai

sampai ke Air Terjun Waai, adalah perbukitan, lembah dengan daerah yang

landai dimana mulai berjalan kaki dari Negeri Waai berjalan menuju Air

terjun ± 2 km terdapat daerah yang landai kemudian melewati perbukitan

setelah itu berjalan ± 1 km melewati lembah sampai ke lokasi air terjun.

Adapun lokasi air terjun ini keadaan topografinya yang berbukit dengan

dataran yang sempit.

4. Vegetasi

Vegetasi merupakan kumpulan tumbuhan yang beranekaragam yang

tumbuh dan berkembang pada suatu wilayah pada kondisi tertentu.

Berdasarkan hasil penelitian di areal sekitar areal air terjun maka terdapat

beberapa jenis pohon besar maupun kecil antara lain Pohon cengkeh ( Eugenia

aromatika ), beringin ( Ficus banyamina ), kelapa ( Cocos nucifera ), dulang-

dulang ( Glochidion obscurum ), Jati ( Tectona grandis ), jambu mete (

Anacardium ocidentale ), gandaria ( Baucea macrophylla ), sagu ( Metroxylon

sago ), Cemara angin ( Casuarina equisetifoli ), nangka ( Artocarpus

heterophyllus ), nanas ( Aechmae Aechma ), rumput-tumputan ( Cyperus

potandus ), Paku pakis ( Nephrolepis exaltata ) dan alang-alang ( Imperata

cylindrical ). Pada gambar terlihar keaneka ragaman vegetasi yang terdapat

pada lokasi air terjun.

Page 44: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

Gambar 1

Jenis Vegetasi

5. Hidrologi

Berdasarkan hasil penilitian terdapat air terjun ( Air Terjun Waai )

yang bersumber dari sungai yang bernama Waitasoi yang berada di areal

Negeri Waai yang mengalir dari kaki Gunung Salahutu dan terus ke

pantai/laut dan sungai ini tidak pernah kering walaupun musim kemarau

panjang. Disebkan karena lokasinya terletak di tengah hutan serta terdapat

banyak vegetasi.

6. Keadaan Penduduk

6.1. Jumlah Penduduk

Sesuai data pemerintahan Negeri Waai jumlah penduduk

dapat dilihat pada table berikut ini :

Page 45: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

Tabel 1

Jumlah Penduduk Negeri Waai

NO Kelompok umur Jenis kelamin

Jumlah Persentase

(%) Perempuan Laki-laki

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

0 – 4 tahun

5 – 9 tahun

10–14 tahun

15 – 19 tahun

20 – 24 tahun

25 – 29 tahun

30 – 34 tahun

35 – 39 tahun

40 – 44 tahun

45 – 49 tahun

50 – 54 tahun

55 – 59 tahun

60 – 64 tahun

56 tahun ke atas

128

275

334

315

266

219

205

217

193

196

188

180

196

233

132

278

339

313

274

221

218

229

203

212

197

182

188

240

260

553

673

628

540

440

423

446

396

408

385

362

384

473

4.1

8.7

10.6

10

8.4

7

6.5

7

6.2

6.4

6

5.7

6

7.4

Jumlah 3.145 Jiwa 3.226 Jiwa 6.371 jiwa 100

Sumber :Kantor Negeri Waai 2012

Berdasarkan tabel di atas maka dapat dilihat jumlah penduduk Negeri

Waai 6.371 jiwa, yang terdiri dari laki-laki 3.226 ( 50.6 % ) jiwa dan

perempuan 3.145 ( 49.4 % ) jiwa.

Berdasarkan hasil data tersebut dapat dihitung dengan angka

pebandingan SR (sex ratio) antara jumlah laki – laki dan perempuan sebagai

berikut: ( sumber buku Demografi umum Thn 2004 )

SR =

x 100%

=

x 100

= 102.6 = 103

Artinya setiap 100 orang penduduk perempuan yang ada di Negeri

Waai terdapat 103 orang penduduk laki – laki, ini merupakan jumlah laki-laki

lebih dari perempuan.

Page 46: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

Disamping itu penduduk Negeri Waai dibedakan menjadi tiga

kelompok ( 3 ) menurut Umur yaitu:

1. Kelompok anak – anak ( 0 – 14 tahun )

2. Kelompok usia kerja ( 15 – 64 tahun )

3. Kelompok lanjut usia ( 65 tahun ke atas )

Berdasarkan tabel 1 diatas maka dapat dihitung angka beban ketergantungan

( Depedency Ratio ) yang dinyatakan didalam perbandingan sebagai berikut :

( sumber buku Demografi umum Thn 2004 )

DR =

x 100%

=

=

x 100

=

x 100

= 44.2 = 44

Artinya setiap 100 orang penduduk Negeri Waai yang produktif

menanggung beban ketergantunngan sebanyak 44 orang yang belum

produktif.

6.2. Pekerjaan (Mata Pencaharian)

Pekerjaan penduduk Negeri Waai adalah bervariasi adalah Petani,

Nelayan, Pengusaha, , PNS, Pensiun, TNI/Polri, dan lain- lain untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 47: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

Tabel 2

Mata Pencaharian Penduduk Negeri Waai

No Mata Pencaharian Frekuensi (F) Presentase (%)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Petani

Nelayan

Pengusaha

PNS

Pensiun

TNI/Polri

Peternak

Ojek

Mobil

Montir

1.183 orang

266 orang

108 orang

267 orang

65orang

32 orang

8 orang

111 orang

112 orang

17 orang

54.5

12.3

5

12.3

3

1.4

0.3

5.1

5.1

1

Jumlah 2.169 orang 100

Sumber : Kantor Negeri Waai 2012

Berdasarkan tabel di atas maka dapat disimpulkan bahwa banyak

penduduk Negeri Waai bermata pencaharian petani berjumlah 1.183 (

54.5% ) orang, nelayan 266 ( 12.3% ) orang, pengusaha 108 ( 5 % ) orang,

PNS 267 ( 12.3% ) orang, Pensiun 65 ( 3% ) orang, TNI/Polri 32 ( 1.4% )

orang, Peternak 8 ( 0.3% ) orang, ojek 111 ( 12.1% ) orang, mobil 112 (

12.1% ) orangdan montir 17, ( 1% ). Dari data tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa yang bekerja banyak adalah petani 1.183 ( 54.5% )

orang dan yang paling sedikit adalah Peternak 8 ( 0.3% ) orang.

6.3. Agama

Status keagamaan penduduk Negeri Waai dapat dilihat pada tabel

berikut.

Tabel 3

Status Agama Penduduk Negeri Waai

No Agama Frekuensi (F) Presentase (%)

1.

2.

Kristen Protestan

Islam

4.646

1.641

72.9

25.8

Page 48: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

3. Kristen Katolik 84 1.3

Jumlah 6.371 100

Sumber: Kantor Negeri Waai 2012

Berdasarkan data tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa

penduduk Negeri Waai yang beragama Kristen Protestan bejumlah 4.646 (

72.9 % ) orang, yang beragama Islam berjumlah 1.641 ( 25.8% ), dan yang

beragama Kristen Katolok 84 ( 1.3% ). Dari data tersebut maka dapat

disimpulkan yang paling banyak beragama Kristen Protestan 4.646 ( 72.9 %

) dan yang paling sedikit beragama Kristen Katolik 84 ( 1.3% ) orang.

6.4. Pendidikan

Status tingkat pendidika penduduk Negeri Waai dapat dilihat pada

tabel berikut ini.

Tabel 4

Tingkat Pendidikan Penduduk Negeri Waai

No Tingkat

Pendidikan

Frekuensi (F) Presentase (%)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

SD

SMP

SMA

Diploma

S1

S2

S3

2.057

1.626

1.448

181

54

9

3

38.2

30.2

27

3.4

1

0.1

0.1

Jumlah 5.378 100

Sumber : Kantor Negeri Waai 2012

Beradasakan data-data pada tabel di atas dapat disimpulkan bahwa

penduduk yang tamat SD berjumlah 2.057 ( 38.2% ) orang, yang tamat SMP

berjumlah 1.626 ( 30.2% ) orang, SMA berjulah 1.448 ( 27% ) orang,

Diploma berjumlah 181 ( 3.4% ) orang, S1 berjumlah 54 ( 1% ) orang, S2

Page 49: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

berjumlah 9 ( 0.1 % ) orang dan S3 berjumlah 3 ( 0.1 % ) orang. Maka

disimpulkan bahwa yang paling banyak adalah tamat SD berjumlah 2.057 (

38.2% ) orang dan yang paling sedikit adalah S3 berjumlah 3 ( 0.1% ) orang.

B. Analisis dan Pengolahan Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk

yang lebih mudah dibaca atau diinterpretasikan melalui tahap penelitian

lapangan. Berdasarkan penelitian tentang potensi Air Terjun Waai sebagai

wisata alam di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah,

maka yang berkaitan dengan beberapa hal di atas yaitu sebagai berikut :

1. Potensi Fisik

a. Pemandangan Alam

Peranan alam sebagai sumberdaya alam dalam pariwisata adalah

penting dan sangat besar di Air Terjun Waai, merupakan salah satu lokasi

yang ada di Kabupaten Maluku Tengah, Kecamatan Salahutu, Negeri Waai

dimana terdapat satu air terjun dengan pemandangan alam yang sangat indah

dan menarik.Tempat ini dikatakan indah dan menarik karena udaranya sangat

sejuk, walau siang hari selain itu juga terdapat banyak vegetasi di sekitar

lokasi yang masih sangat rimbun.

b. Vegetasi

Di areal Air Terjun Waai berdasarkan hasil penelitian ternyata

terdapat banyak kumpulan-kumpulan tumbuhan-tumbuhan atau vegetasi yang

tumbuh di sekitar Air Terjun Waai dari yang pohon yang besar sampai ke

Page 50: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

yang kecil dan berbagai semak belukar.Untuk lebih jelasnya tentang jenis-

jenis vegerasi yang tumbuh pada areal air terjun dapat dilihat pada tabel

berikut ini.

Tabel 5

Jenis-jenis vegetasi yang tumbuh di sekitar lokasi air terjun Waai

No Nama Lokal Nama Latin

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

Cengkeh

Beringin

Kelapa

Dulang-dulang

Jati

Jambu mete

Gandaria

Sagu

Cemara angin

Nangka

Nanas

Paku Pakis

Rumput-rumputan

Alang-alang

Eugenia aromatika

Ficus banyamina

Cocos nucifera

Glochidion obscurum

Tectona grandis

Anacardium ocidentale

Baucea macrophylla

Metroxylon sago

Casuarina equisetifolia

Artocarpus heterophyllus

Aechmae Aechmae

Nephrolepis exaltata

Cyperus potandus

Imperata cylindrical

Sumber :Data Hasil Pengamatan Lapangan,2012

Adapun jenis vegetasi yang terdapat di lokasi Air Terjun Waai adalah

merupakan sumber-sumber dari alam dan beberapa jenis vegetasi yang

merupakan hasil kebun masyarakat.

Seperti Cengkeh dan Sagu merupakan hasil khas Maluku dimana pada

saman Belanda Cengkeh merupakan hasil rempah-rempah tang sangat

menarik Wisatawan Mancanegara untuk berkunjung ke Maluku, begitu juga

denga Sagu. Sagu merupakan makanan Khas Maluku yang perlu

diperkenalkan ke dunia bahwa Sagu merupakan makanan khas Maluku yang

bisa diolah menjadi Papeda dan Sagu. Selain itu juga ada beberapa jenis

Page 51: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

buah-buahan yang ada dilokasi sekitar Air Terjun Waai seperti gandaria,

jambu mete dan nanas.

Pengunjung yang datang ke lokasi Air Terjun Waai dan ingin

mengambil buah-buahan tersebut mereka harus membeli dari pemilik buah-

buahan tersebut. Orang yang mempunyai buah-buahan tersebut hampir tiap

saat berada di kebunnya karena mempunyai rumah (gubuk) di kebunnya

seperti tampak pada gambar 2.

Gambar 2

Tempat Tinggal Petani

c. Air Terjun

Air terjun Waai ini adalah merupakan satu sungai yang berasal dari

kaki gunung Salahutu dimana sungai ini bernama Waetasoi. Sungai tersebut

mengalir melalui jeram atau lembah dan membentuk air terjun. Air terjun ini

berlokasi atau tempat yang merupakan pemilik masyarakat Negeri Waai

dimana Air Terjun Waai ini adalah lokasi yang dimiliki oleh Keluarga Kayadu

atau mata rumah Kayadu (Yunus Kayadu). Air terjun Waai memiliki

ketinggian 17.26 m, diukur secara manual. Dengan bentuk yang tidak lurus (

Page 52: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

terjal ke bawah), tetapi berkelok. Air terjun tersebut diapit oleh dinding-

dinding batu sehingga udaranya sangat dingin dan tertutup.

Suhu Air Terjun Waai sangat berbeda, ketika siang hari suhu lingkungan

Air Terjun Waai 240 C dan ketika malam hari suhunya berubah menjadi 23

0 C.

jadi suhu rata-rata lingkungan Air Terjun Waai adalah 23.50C. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel 6.

Tabel 6

Suhu Lingkungan Areal Air Terjun Waai

No Jam Suhu (C0)

1

2

3

4

5

6

7

8

07.00 – 09.00 WIT

10.00 – 12.00 WIT

13.00 – 15.00 WIT

16.00 – 18.00 WIT

19.00 – 21.00 WIT

22.00 – 24.00 WIT

01.00 – 03.00 WIT

04.00 – 06.00 WIT

230

240

240

240

240

230

230

230

Suhu Rata-rata 23.50C

Sumber : Hasil Penelitian

Suhu Areal Air Terjun Waai dipengaruhi oleh ketinggian 204 mdpl,

vegetasi yang rimbun dan juga diapit oleh dinding-dinding batu sehingga

udanrahnya sejuk walaupun siang hari.

Ketinggian 204 mdpl merupakan ketinggian yang ideal untuk dijadikan

air terjun Waai sebagai objek wisata alam karena pada ketinggian tersebut

udarahnya sangat sejuk disebabkan oleh ketinggian sebuah wilayah,

tekanan udara makin kecil,

Page 53: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

Gambar 3

Air Terjun Waai

Berdasarkan data yang diamati, Air Terjun Waai di apit oleh dinding-

dinding batu dan tutupi oleh banyaknya vegetasi sehingga sangat sejuk dan

terasa sangat menyenangkan walaupun siang hari sehingga menarik para

pengunjung yang datang. Air terjun ini masih sulit dijangkau oleh

pengunjung karena jalan yang masih sebagian besar belum dirintis/dibuka

(masih dalan keadaan jalan setapak/tempat jalan para petani pergi ke kebun)

menyebabkan para pengunjung yang pergi ke lokasi air terjun harus berjalan

kaki ± 3 km.

Tujuan pengunjung yang datang ke lokasi tersebut untuk mandi,

rekreasi, dan juga untuk menikmati pemandangan alam di lokasi air terjun,

pengunjung tersebut mulai dari anak-anak sampai orang dewasa.

Page 54: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

d. Debit Air

Menurut Suyono ( 1985:86 ) menyatakan bahwa debit air merupakan

ukuran banyaknya volume air yang dapat lewat dalam suatu tempat atau

yang dapat di tampung dalam sutau tempat tiap satu satuan waktu. Aliran air

dikatakan memiliki sifat ideal apabila air tersebut tidak dapat dimanfaatkan

dan berpindah tanpa mengalami gesekan, hal ini berarti pada gerakan air

tersebut memiliki kecepatan yang tetap pada masing-masing titik dalam pipa

dan gerakannya beraturan akibat pengaruh gravitasi bumi.Suatu aliran dapat

dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain angin, besar kecilnya aliran,

hujan, dan lain sebagainya. Debit air saluran merupakan jumlah air yang

mengalir dalam saluran yang dinyatakan dengan ukuran liter per detik.

Pengukuran debit air dilakukan dengan cara menentukan rata-rata

luas penampang basah saluran dikalikan dengan kecepatan aliran air rata-

rata. Untuk menghitung debitair diukur dengan dipilih lokasi yang lurus

maka, pada dasarnya dapat dipaparkan sebagai berikut:

Tabel 7

Data Debit Air

No Panjang Pengukuran Waktu Pengukuran Kecepatan Aliran

1

2

3

4

5

6

14 meter

22.12 dtk

24.01 dtk

20.46 dtk

23.52 dtk

24.23 dtk

22.36 dtk

Rata-rata 22.8 0.61m/dtk

Sumber: Hasil Pengukuran di Lapangan2012.

Page 55: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

Dari data yang dipaparkan di atas berdasarkan hasil pengukuran,

maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata kecepatan aliran pada air terjun

Waai yang diukur dengan panjang jarak pengukuran 14 m adalah 22.8

detik. 22.8 detik didapat dari jumlah waktu pengukuran dibagi dengan

jumlah pengukuran. Untuk itu kecepatan aliran air ditentukan berdasarkan

pembagian jarak pengukuran terhadap lama waktu pengukuran ( 14: 22.8 =

0.61 ),maka dapat diketahui bahwa kecepatan aliran air adalah 0.61 m/dtk

Gambar 4

Penampang Sungai

Selanjutnya saat dilakukan pengukuran pada penampang basah dari

sungai yang diamati tersebut. Untuk menentukan luas penampang basah

saluran kita harus menghitung luas penampang basah dengan menggunakan

rumus :

A = I.d ( Harsoyo1977:43 )

Keterangan :

Page 56: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

A= luas penampang basah (m2)

I= lebar saluran (meter)

d= kedalaman air rata-rata (cm)

Dimana d1

A1 = I x d m

A1 = 8.40 m x 0.79 m

A1 = 6.64 m

d2

A2 = I x d m

A2 = 7.60 m x 0.35 m

A2 = 2.66 m

A =

A = 1.51 m2

Page 57: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

Jadi luas penampang basah pada penampang adalah = 1.51 m2.

Dari luas penampang basah selanjutnya dapat dihitung debit air dengan

rumus :Q = V x A ( Suyono 1985:86 ).

Keterangan :

Q = debit air yang mengalir (m3/detik)

V= kecepatan aliran air (m/detik)

A= Luas penampang basah (m2)

Dimana Q = 0.61 m/dtk X 1.51 m2

Q = 0.92m3/detik

Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dan sesuai perhitungan dengan

menggunakan rumus maka diperoleh hasil perhitungan debit saluran air pada

aliran Air Terjun Waai pada hari Senin, 02 Juli 2012 adalah 0.92 m3/detik

atau 920 l/detik. Dengan debit aliran air 920 l/detik sangat baik untuk jika

dijadikan wisata air audbond.

2. Aksesibilitas

Transportasi atau pengangkutan yang menunjukan jarak dan waktu

dalam menempuh sebuah perjalanan adalah salah satu unsur utama yang

merupakan roda pariwisata mulai dari tempat pengunjung melangkah menuju

tempat-tempat objek wisata sampai kembali ke tempat semula.

Page 58: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

Pengunjung yang ingin pergi ke lokasi air terjun Waai untuk

berwisata harus membutukan akses/jarak tempu ± 35 Km dari Kota Ambon –

Waai dan berjalan ke air terjun Waai ± 3 km . Wisatawan bisa menggunakan

kendaraan beroda dua maupun beroda empat. Bagi pengunjung yang

menggunakan kendaraan beroda dua dari pusat Kota Ambon menuju Negeri

Waai harus mengeluarkan biaya sebesar Rp 70.000 dengan lama perjalanan ±

1 jam perjalanan dan pengunjung yang menggunakan kendaraan beroda

empat dengan jarak tempu dari Terminal Mardika ke Negeri Waai ± 1.5 jam

perjalanan, pengunjung harus mengeluarkan biaya sebesar Rp10.000.

Ketika sampai di Negeri Waai wisatawan harus berjalan kaki dari

Negeri Waai dengan akses/jarak yang dibutuhkan oleh pengunjung yang

datang ke lokasi air terjun harus berjalan kaki ± 3 km dari Negeri Waai.

Lamanya perjalanan yang di tempuh pengunjung/wisatawan dari Negeri

Waai sampai ke air terjun ± 2 jam perjalanan. Hal itu disebabkan karena jalan

atau medan yang di tempuh berkelok-kelok, berbukit dan lembah. Selama

menyusuri hutan ada jalan setapak (masih dalan keadaan jalan setapak/tempat

jalan para petani pergi ke kebun) yang akan pengunjung lewati, dan disini

diberikan penunjuk jalan yang memang sengaja disediakan oleh pengelola

objek wisata ini. Namun, jika pengunjung memang takut tersesat, pengunjung

bisa menyewa pemandu wisata yang akan memandu sampai di air terjun

Waai ini, harganya pun tidak terlalu mahal hanya Rp 100.000 sampai

200.000 saja. Setelah sampai disana, semua rasa lelah selama perjalanan akan

Page 59: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

hilang ketika melihat keindahan air terjun Waai ini jadi tak usah ragu untuk

berkunjung ke objek wisata di Negeri Waai.

Ketika dalam perjalana menyusuri hutan wisatawan dapat melihat dan

menikmati vegetasi khas Maluku yaitu Cengkeh ( Eugenia aromatika ) dan

Sagu ( Metroxylon sago ), dihempasan jalan menuju air terjun dengan

berbagai vegetasi lainnya. Untuk lebih jelasnya kita dapat melihat vegetasi

seperti Cengke dan Sagu pada gambar 5.

Gambar 5

Vegetasi Khas Maluku

Medan yang ditempuh dari Negeri Waai ke Ari Terjun berupa jalan

setapak (tempat jalan para petani pergi ke kebun) sehingga pengunjung yang

pergi ke Air Terjun harus berjalan kaki ± 3 km dengan waktu tempuh 2

perjalanan melalui medan yang landai, bukit dan lembah.

Dari perlajalan yang menantang setebut pengunjung merasa lalah

dalam menyusuri medan tersebut dan ketika pengunjung tiba di Air Terjun

Waai rasa lalah tersebut hilang ketika melihat keindahan dan keunikan air

terjin waai yang terhampar didepan mata.

Page 60: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

3. Akomodasi

Akomodasi adalah jasa pelayanan yang penting bagi kebutuhan-

kebutuhan hidup yang harus disediakan seperti kamar beristirahat apabila

mereka lelah, juga harus tersedia kamar kecil atau toilet untuk melayani

keperluan buang air atau untuk menyegarkan diri dan juga harus disediakan

makanan dan minuman bagi wisatawan, kebutuhan sarana dan prasarana

pengunjung yang berkunjung ke Air Terjun Waai.

Berdasarkan hasil penilitian, diketahui bahwa sarana dan prasarana

yang belum memadai dengan kondisi sebagai berikut :

a. Prasarana Jalan

Gambar 6

Jalan Setapak

Page 61: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

Jalanan menuju air terjunini masih sulit dijangkau oleh pengunjung

karena jalan yang masih sebagian besar belum dirintis/dibuka (masih dalan

keadaan jalan setapak/tempat jalan para petani pergi ke kebun) seperti

gambar 5. Jalan yang harus dilalui pengunjung yang pergi ke lokasi air

terjun harus berjalan kaki ± 3 km dengan medan yang landai, bukit dan

lembah.

Dari hasil pengamatan di lapangan jalan raya yang menuju ke Air

Terjun Waai masih dalam keadaan yang sangat parah (masih dalan keadaan

jalan setapak/tempat jalan para petani pergi ke kebun), sehingga pengunjung

yang ke Air Terjun Waai tidak terlalu banyak seperti objek wisata alam

lainnya.

b. Kamar Mandi atau Kamar Ganti

Kamar mandi atau kamar ganti merupakan sarana penting dalam dunia

pariwisata, dimana kamar mandi ini digunakan pengunjung pada saat

selesai menikmati pemandangan alam, untuk mandi, rekeriasi.Setelah

selesai dengan kegiatan atau aktifitas-aktifitas tersebut maka pengunjung

harus membersihkan diri.

Telah dipersiapkan kamar mandi atau tempat ganti bagi pengunjung

yang datang ke air terjun.Kamar mandi atau kamar ganti tersebuat dibuat

oleh pemilik lokasi tersebut, kamar ganti dibuatdari bambu, kayu dan zenk,

akan tetapi kamar ganti tersebut sudah rusak disebabkan karena pohon

tumbang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 7 sebagai berikut

:

Page 62: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

Gambar 7

Tempat Ganti Yang Sudah Rusak

4. Objek Wisata Alam

Air terjun Waai ini merupakan salah air terjun yang ada di Negeri Waai

yang bisa dikelola dan dikembangkan bahkan dilestarikan untuk dijadikan

sebagai salah satu objek wisata alam.

Objek wisata alam berupa air terjun yang berada di Negeri Waai ini

memiliki panorama atau pemandangan alam yang masih alami dan baik

untuk menenangkan diri dari kesibukan selama seminggu.

Objek wisata alam ini sering didatangi oleh pengunjung/wisatawan,

tetapi pengunjungyang datang ke air terjun tidak terlalu banyak kecuali hari

libur. Dari hasil wawancara dengan Bapak Yunus Kayadu hal ini ditegaskan

bahwa di lokasi ini belum adanya upaya dari instansi-istansi tertentu dalam

mempromosikan Air Terjun Waai kepada masyarakat luar.

Page 63: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

5. Recreation Opportunity Spectrum (ROS)

ROS merupakan teknik identifikasi karakteristik dari suatu kawasan

atau destinasi dengan setting yang berbeda dan memadukannya dengan

peluang rekerasi untuk keuntungan terbaik bagi penggunaan penggunaan

kawasan/destinasi lingkungan.

Tabel 8

Deskripsi peluang pengembangan destinasi Areal Air Terjun Waai

No Seting Distinasi Deskripsi peluang pengembangan

1 Potensi Alam

a. Pemandanga

n Alam

Pemandangan lokasi Air Terjun Waai sangat indah

dan menarik disebabkan karena udarahnya sangat sejuk

walaupun siang hari disebabkan karena banyak

vegetasi yang rimbun dan air terjun di apit oleh dinding

batu.

b. Vegetasi

Vegetasi yang ada di areal Air Terjun Waai

beranekaragam baik itu dari alam maupun hasil kebun

masyarakat seperti Cengkeh, sagu hasil khas Maluku

dan buah-buahan. Pengunjung yang pergi ke lokasi bisa

melihat secara langsung tumbuhan khas Maluku seperti

Cengkeh dan Sagu serta pengunjung bisa langsung

membeli buah-buahan di pohonnya dari pemiliknya.

c. Air Terjun Air Terjun Waai memiliki keunikan tersendiri

disebabkan karena diapit oleh dinding-dinding batu,

ketinggian air Terjun 17.26 m, Suhu lingkungan pada

Areal Air Terjun Waai rata-rata 23.50

C, dipengaruhi

oleh ketinggian 204 mdpl, vegetasi yang rimbun dan

juga dinding-dinding batu. 204 mdpl perupakan

ketinggian yang sangat ideal untuk lokasi wisata alam

Page 64: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

seperti Air Terjun waai.

d. Debit Air Debit Air Terjun Waai memiliki sifat yang ideal

dengan kecepatan aliran rata-rata 0.61 m/dtk. Luas

penampang basah 1.51 m2 dan debit aliran Air Terjun

pada tanggal 02 juli 2012 adalah 0.92 m2/dtk atau 920

l/dtk. Debit aliran air tersebut sangat baik jika dijadikan

sebagai wisata air audbond.

2 Aksesibilitas Akses yang dibutuhkan pengunjung pergi ke

lokasi Air Terjun Waaidari pusat Kota ambon 38 km.

Perincian perjalanan dari Kota Ambon pengunjung bisa

menggunakan kendaraan beroda dua maupun empat

dengan harga kendaraan roda dua Rp 70.000 dan

kendaraan beroda empat Rp 10.000. Kemudian

pengunjung berjalan dari Negeri Waai ke lokasi air

terjun dengan Medan yang harus dilalui dari Negeri

Waai ke Air Terjun landai, bukit dan lembah. (masih

dalan keadaan jalan setapak/tempat jalan para petani

pergi ke kebun). Waktu yang dibutuhkan dalam

perjalannan dari Kota Ambon ke Negeri Waai sampai

ke Air terjun adalah ± 3 jam perjalanan.

3 Akomodasi

a. Jalan Raya Bagi pengunjung yang melakukan perjalanan harus

berjalan kaki dengan keadaan jalan raya yang belum di

rintis (masih dalan keadaan jalan setapak/tempat jalan

para petani pergi ke kebun).

b. Tempat

ganti/kama

r mandi

Tempat ganti/kamar mandi merupakan salah satu

fasilitas pariwisata yang terdapat di Air Terjun Waai,

dan dapat digunakan pengunjung untuk menggantikan

pakaian setelah selesai mandi atau menikmati air

Page 65: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

terjun. Namun tempat ganti tersebut sudah rusak

disebabkan karena pohon tumbang.

Page 66: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang ditelit maka penulis menarik kesimpulan sebagai

berikut :

1. Air Terjun Waai dapat dijadikan sebagasi objek wisata alam karena

memiliki potensi sepertiair terjun yang sangat indah disebabkan karena

lokasinya masih alami dan air terjun tersebut diapit oleh dinding batu.

2. Air Terjun Waai berasal dari Sungai WaeTasoi di bawah Gunung

Salahutu berlokasi di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten

Maluku Tengah yang dapat dikembangkan sebagai objek wisata alam.

3. Suhu lingkungan pada Areal Air Terjun Waai rata-rata 23.50C, dengan

ketinggian 204 mdpl.

4. Ketinggian Air Terjun Waai 17.26 meter, dengan debit saluran air pada

aliran Air Terjun Waai pada hari senin, 02 Juli 2012 adalah 0.92

m3/detik atau 920 l/detik.

5. Air Terjun Waai merupakan lokasi yang indah dan menarik untuk

berwisata atau berlibur.

6. Lokasi Air Terjun ini belum terdapat akomodasi berupa sarana dan

prasarana penunjang untuk berwisata.

7. Pengunjung yang datang ke Air Terjun Waai hanya pada waktu

tertentu saja, disebabkan karena aksesibilitas yang ditempuh cukup

Page 67: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

jauh dari Negeri Waai ( ± 3 Km ) dengan lama prjalanan ± 2 jam

perjalanan.

8. Dengan menggunakan analisis Recreation Oppportunity

Spectrum(ROS), maka ROS memberikan peluang pengembangan

destinasi areal Air Terjun Waai sangat baik jika dikembangkan

menjadi tempat wisata alam.

9. Pengunjung yang datang ke air terjun tersebut dengan tujuan yang

berbeda-beda seperti berfoto, mandi, rekeriasi dan berjalan-jalan

melihat keindahan alam di sekitar Air Terjun Waai.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis mengemukakan saran

sebagai berikut:

1. Harus adanya peranan pemerintah dalam melihat,

memepromosikan Air Terjun Waai.

2. Kepada Pemerintah, baik Pemerintah Kabupten, maupun

Pemerintah Provinsi agar dapat melihat potensi-potensi yang

dimiliki Negeri Waai seperti Air Terjun Waai, dan dapat dijadikan

sebagai objek wisata alam guna menambah devisa daerah di

Negeri Waai Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah.

3. Kepada pengunjung yang datang ke Air Terjun Waai harus

menjaga kelestarian dan keindahan alam di air terjun tersebut.

Page 68: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

DAFTAR PUATAKA

Anynomous. 1990, Sapta Pesona, Panitia Pelaksana Kampanye Nasional Sadar

Wisata Dati I Maluku

Bintarto, R dan Surastopo H. 1984. Metode Analisis Geografi. :LP3 ES

Badan Standarisasi Nasional, 2001. Pengusahaan Pariwisata Alam Berasaskan

Konservasi hayati. BSN, Jakarta

Daljoeni N, 1991Pengantar Geografi, Penerbit Alumni, Bandung.

Direktorat wisata alam dan pemanfaatan jasa lingkungan , 2003. Kriteria

Penilaian dan Pengembangan ODTWA, Bogor

Fandeli Chafid. 1995, Dasar-dasar Kepariwisatawan Alam, Penerbit Liberti,

Yogyakarta.

Harsoyo, Bangun. 1977. Pengelolaan Air Irigasi. Dinas Pertanian. Jawa Timur.

http://tourismsleman.com dalam Blok Pemanfaatan Wisata Alam.

Kamus Besar Bahasa Indonesia tahun 1992

Lawerance Hmilton. S,1985, Daerah Aliran Sungai Hutan Tropika. Gajah Mada

University Press, Yogyakarta.

Ofyar Z. Tamin. 2000. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi. Penerbit

Bandung ITB

Pitana,I Gde. Surya Diarta I Ketut, 2009, Pengantar Ilmu Pariwisata. Penerbit

Andi,Yokyakarta.

Sosrodarsono, Ir. Suyono, Cs. 1985. Hidrologi Untuk Pengairan. Penerbit

Pradnya

Paramita. Jakarta.

Sustrapradja S.D. 1994, Flora dan Fauna Indonesia, Surabaya.

Page 69: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475

Soekadijo. R. G. 1996, Anatomi Pariwisata, Granmedia Pustaka Utama, Jakarta.

Suwantoro Gamal. 1997, Dasar-Dasar Pariwisata, Andi Offset, Yogyakarta.

Soemarno S. H. H. 2000, wisata alam penggerak ekonomi kemasyarakatan,

PPSUB, Malang.

Tim FKIP Universitas Pattimura, 2003, Pedoman Penulisan Skripsi dan Makalah,

University Press.

Wahab S.1975, Kepariwisatawan Alam, Jakarta.

Wahab S.1992, Kepariwisatawan Alam, Jakarta.

Yoeti A. Oka. 1990, Pengantar Ilmu Pariwisata, Angkasa Bandung.

Yoeti A. Oka. 1996, Pengantar Ilmu Pariwisata, Angkasa Bandung.

Page 70: Studi Tentang Air Terjun Waai Sebagai Objek Wisata Alam Di Negeri Waai Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Hendrison Baulu

[email protected] CP. 081247471475